• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pendugaan Nilai dan Sebaran Target Strength lkan Pelagis di Selat Makassar pada Bulan Oktober 2003

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pendugaan Nilai dan Sebaran Target Strength lkan Pelagis di Selat Makassar pada Bulan Oktober 2003"

Copied!
184
0
0

Teks penuh

(1)

PENDUGAAN NlLAl DAN SEBARAN

TARGETSTRENGTH

IKAN PELAGIS

Dl SELAT MAKASSAR PADA BULAN OKTOBER

2003

Oleh

FERl SUSANDI

C06498002

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

(2)

PENDUGAAN NlLAl DAN SEBARAN TARGET STRENGTH IKAN PELAGIS

Dl SELAT MAKASSAR PADA BULAN OKTOBER 2003

Oleh FERl SUSANDI

C06498002

SKRlPSl

Sebagai Salah Satu Syarat untuk

Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan

PROGRAM STUD1 ILMU KELAUTAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

Feri Susandi (C06498002). Pendugaan Nilai dan Sebaran Target Strength lkan Pelagis di Selat Makassar pada Bulan Oktober 2003. Di bawah bimbinaan I Nvoman Arnava.

-

-

- . dan Totok ~estirianoto.

RINGKASAN

Metode akustik merupakan metode yang menggunakan gelombang suara dan perambatannva untuk mendeteksi obvekltarget dalam suatu medium. Keunggulan metode akustik ini adalah berkecepatan tingg/, estimisi stock ikan secara langsung,memungkinkan memperoleh dan memproses data secara real time, akurasilketepatan tinggi, tidak merusak karena frekuensi yang digunakan tidak membahayakan si pernakai alat ataupun target.

Metode akustik dapat memberikan informasi yang detail tentang densitas, distribusi kedalaman renang, ukuran panjang ikan dan variasi migrasi diurnal. Metode hidroakustik merupakan salah satu teknik yang terbaik dan tercanggih hingga saat ini, dengan

menggunakan transduser split beam. Metode hidroakustik ini pada prinsipnya ditujukan

untuk menaestimasi Taraet Strenoth, densitas dan kelim~ahan ikan per satuan luas atau

volume perairan. Cara ini di~akukanden~an mengintegrasikan enerbi suara (echo) yang

sebelumnva telah dikonversikan ke bentuk energi listrik dari target. Hasil intergrasi tersebut kemudian-dikonversikan ke dalam densitas ikanr Perolehan k&mpahan surnberdaya ikan akan diperoleh dari densitas yang terdeteksi dengan luasan area lokasi ikan yang menjadi target.

Perairan Selat Makassar merupakan salah satu perairan yang dilalui oleh jalur utama Arlindo (Indonesian Throughflow), dirnana Arlindo ini sangat mempengaruhi kondisi

oseanografis (suhu, salinitas, kandungan oksigen dan lain-lain) di Selat Makassar. Selat Makassar sangat dipengaruhi oleh angin musim yang terjadi pembelokan arah setiap enam . - bulan sekali. Angin musim ini dikena~seba~ai a n g i n ~ u s o n Barat yang terjadi pada bulan Desember sampai Februari dan angin Muson Timur yang terjadi pada bulan Juni sampai Agustus (Wyrtki, 1961).

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui distribusi secara vertikal dan horizontal Target Strength (TS) ikan pelagis di Selat Makassar dengan menggunakan sistim akustik bim terbagi dan melihat pengaruh parameter oseanografi (seperti suhu, salinitas dan arus) serta kontur dasar perairan terhadap sebaran TS ikan pelagis di Selat Makassar.

Pengumpulan data dilapangan dilakukan pada bulan Oktober 2003 yang dilakukan diantara 117,67' BT

-

119,33' BT dan 0,08' LS

-

1,33' LS. Sedangkan pemrosesan dan

analisa data dilakukan di Bogor pada bulan Juli

-

Agustus 2004. Kapal yang digunakan

dalam penelitian ini adalah kapal penelitian Baruna Jaya Vlll (1300 GT) milik Lembaga llmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Perangkat hidroakustik yang digunakan adalah SIMRAD EK 500 Scientific

Echosounderversi 4.01 dengan frekuensi 38 kHz, transmisi berkekuatan 2 kW yang mampu mendeteksi hingga kedalaman 10.000 meter serta panjang pulsa 0,3 (mldetik). Alat ini juga dilengkapi dengan komputer tipe pentium, program echo processor 81500 dan printer warna.

Pengukuran parameter oseanografi seperti suhu dan salinitas dilakukan dengan alat CTD (Conductivity Temperature Depth) Sea Bird Profiler V 4,0 tipe SBE 19 Seabird untuk penentuan posisi (koordinat) Lintang dan Bujur digunakan alat penentu posisi GPS (Global Positioning System).

Data yang diperoleh dari EK 500 disimpan dalam format ping (dibaca dengan BI 500).

Setalah data ini dianalisis dengan SonarData Echoview diperoleh nilai Sv dan p,. Untuk

menentukan TS maka digunakan formula berikut :

(4)

Sv : Volume Back Scattering Strength

PV : densitas ikan dalam satuan volume

Raw Data (data mentah) yang diperoleh dari SIMRAD EK-500 dibuka dengan

menggunakan software SonarData Echoview v3. Echogram yang ditampilkan di SonarData

Echoview di-setting dengan grid GPS distance sebesar 1 n.mi. dan range grid per

kedalaman dengan pemisahan kedalaman setiap 25 m yang berkisar dari kedalaman 5 m

-

225 meter. Analisis distribusi frekuensi Sv menggunakan nilai minimum Sv adalah -80 dB dan maksimum -40 dB. Dari tampilan echogram pada SonarData Echoview diperoleh Nilai Sv mean (dB), nilai n, serta posisi Lintang dan Bujur.

Dari data yang diperoleh ini maka Nilai TS dapat ditentukan. TS yang diperoleh ini dianalisis secara deskriptif untuk menjelaskan variasi distribusi TS berdasarkan keseluruhan kedalaman perairan maupun berdasarkan lapisan kedalaman kolom air yang dialokasikan masing-masing kurang lebih 25 meter (5

-

25, 25

-

50,50

-

75,75

-

100, 100

-

125, 125 -150, 150

-

175, 175

-

200 dan 200

-

225 meter). Nilai-nilai sebaran TS, Lintang, Bujur dan Kedalaman serta frekuensi TS ini diplotkan dengan menggunakan Golden Software Surfer 8. Untuk lebih jelas, maka fenomena suhu, salinitas, estimasi TS per-layer (strata kedalaman) akan divisualisasikan dalam bentuk peta kontur horisontal (penampang datar) dan peta sebaran vertikal.

Dasar perairan Selat Makassar pada St.02 mencapai kedalaman 2216,54 m dan

St.10 merupakan stasiun yang paling dalam yaitu sampai pada kedalaman 2360,14 m yang berada pada posisi 0,50 Lintang Selatan dan 118,75 Bujur Timur. Stasiun yang memiliki

kedalaman paling rendah adalah St.12 yang hanya sampai pada kedalaman 96,43 m yang

berada pada posisi 0,50 Lintang Selatan dan 117,90 Bujur Timur yang dekat dengan perairan pantai Kalimantan bagian Timur. Sedangkan stasiun-stasiun lainnya berkisar pada

kedalaman 298,lO m sampai dengan 368,58 m.

Suhu di lapisan homogen berkisar antara 29,27 OC

-

28,51 OC yang ketebalannya mencapai kedalaman 50 m. Di bawahnya terdapat lapisan termoklin sampai pada

kedalaman 300 m dengan kisaran suhu 28,51 OC

-

9,98 OC. Dari kedalaman 300 m

-

1200 m

suhu turun secara perlahan sampai suhu 4,08 OC. Di bawah ke dalaman 1200 m suhu

cenderung stabil pada kisaran suhu 3,83 OC

-

3,62 OC.

Pada lapisan homogen sampai kedalaman 50 m salinitas berada pada kisaran 33,42

psu

-

33,77 psu dan mencapai salinitas maksimum sebesar 34,75 psu pada kedalaman 120

m. Di bawah salinitas maksimum ini sebarannya turun sampai 34,45 psu pada kedalaman 300 m. Nilai salinitas ini naik lagi sampai kedalaman 500 m sebesar 34,51 psu. Untuk kedalaman di bawah 500 m ini salinitas cenderung turun stabil dari nilai 34,52 psu

-

34,59 psu. Di lapisan homogen ini nilai salinitas banyak dipengaruhi oleh angin tetapi di bawah lapisan homogen sebaran nilai salinitas ini lebih banyak dipengaruhi oleh sirkulasi air di lapisan dalam.

Sebaran target dengan nilai TS -50 dB sld -55 dB meningkat tajam pada kedalaman 50 m dan mulai turun kembali pada kedalaman 75 dan 100 m. Sedangkan target dengan nilai TS -60 dB sld -65 dB terjadi peningkatan tajam mulai pada kedalaman 100 m

(5)

Judul : PENDUGAAN NlLAl DAN SEBARAN TARGET STRENGTH IKAN PELAGIS Dl SELAT MAKASSAR PADA BULAN OKTOBER 2003

Nama Mahasiswa : Feri Susandi

NRP : C06498002

Program Studi : llmu Kelautan

Menyetujui :

I. Komisi Pembimbing

I

Dr. Ir. I Nvoman Arnaya. M.Sc Ketua

&@-

Dr. Ir. Totok Hestirianoto. M.Sc Anggota

II. Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Pendugaan Nilai dan Sebaran

Target Strength lkan Pelagis di Selat Makassar pada Bulan Oktober 2003" sebagai salah

satu syarat untuk rnernperoleh gelar sarjana pada Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, lnstitut

Pertanian Bogor.

Rasa terima kasih dengan tulus penulis berikan kepada sernua pihak yang telah

membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, terutama kepada :

1. Dr. Ir. I Nyoman Arnaya, M.Sc. dan Dr. Ir. Totok Hestirianoto, M.Sc. selaku Komisi

Pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan hingga akhir penyelesaian

skripsi ini.

2. Tim Suwei Selat Makassar BJ Vlll (Oktober 2003), P20 LIPI, Ir. Donwill Pangabean,

Pak Samsul atas izin penggunaan data, informasi, saran dan dukungannya dalam

penyelesaian penulisan skripsi ini.

3. Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc dan Dr. Ir. Nyoman Metta N Natih, M.Si sebagai Dosen

Penguji Tamu dan wakil Program Studi yang telah memberikan rnasukan dan saran yang

sangat berharga pada saat ujian akhir.

4. Ayahanda Murtias D, lbunda Salma, Kakanda Doni dan Keluarga, Serta Adik-adikku

tercinta, Fatmawelda, Deswari Susanti, Hari Kartika Sari, Ridwan Salmon, Yulianda

Salmon, M. lrsyad dan "Si Mungil" Fajra Kartika serta Adinda tersayang Gita

Agustrina yang telah mernberikan sernangat, dorongan dan kasih sayang selarna

penulis menyelesaikan skripsi ini.

5. Orang tuaku Mamak H. Abdul Aziz Dawis, Etek Farida Aziz Damis yang telah

memberikan semangat, dorongan dan nasehat dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis dengan segala keterbatasan yang dimiliki menyadari masih banyak kekurangan

dan kelemahan dalam skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan

masukan, saran dan kritik yang membangun dari semua pihak, terutama sekali dari pembimbing

yang merupakan pegangan utama dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Akhirnya penulis berdoa agar skripsi ini bisa berinanfaat bagi semua pihak. ferutama

untuk diri penulis sendiri. Amin!

(7)

DAFTAR IS1

Halarnan

RINGKASAN

...

iii

LEMBAR PENGESAHAN

...

v

KATA PENGANTAR

...

vi

DAFTAR IS1

...

vii

DAFTAR TABEL

...

ix

DAFTAR GAMBAR

...

x

DAFTAR LAMPIRAN

...

xiii

1. PENDAHULUAN .

...

1

1 . I Latar Belakang ... 1

1.2Tujuan ... 2

2. TINJAUAN PUSTAKA

...

2.1 lkan Pelagis 2.2 Prinsip Kerja Metode Akustik 2.3 Target Stregth 2.4 Pendugaan Densitas lkan 2.5 SIMRAD EK 500 Scientific EchosounderVersi 4.01 ... 2.6 Keadaan Umurn Selat Makassar 2.7 Suhu dan Salinitas Air Laut ... 3. METODOLOGI PENELlTlAN

...

...

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 3.2 Kapal Survei 3.3 lnstrurnen dan Peralatan Penelitian

. .

. . . 3.4 Alat Pemrosesan Data ... 3.5 Desain Survei 3.6 Perolehan Data 3.7 Analisis Data

.

, , . . .

.

. . .

. . .

. . . 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

...

31
(8)

Halarnan

4.2 Sebaran Menegak dan Melintang Suhu ... 32

... 4.3 Sebaran Menegak dan Melintang Salinitas 34 4.4 Sebaran Suhu Per Strata Kedalarnan ... 38

4.5 Sebaran Nilai Target Strength ... 43

4.5.1 Sebaran Vertikal ... 43

1) Sebaran Frekuensi Nilai Target Strength ... 43

2) Sebaran Nilai Target Strength pada Lokasi Penelitian ... 45

4.5.2 Sebaran Horizontal Target Strength ... 1) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman 5 m - 2 5 r n ...

.

.

... 2) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman ... 2 5 m - 5 0 m 3) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman ... 50 m - 7 5 m 4) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman ... 75 m - 1 0 0 m 5) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman ... 100 m - 1 2 5 m ...

.

.

6) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman 125 m . 150 m ... 7) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman ... 150 m-175 m ... : 8) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman ... 1 7 5 m - 2 0 0 m 9) Sebaran Horizontal Target Strength pada Strata Kedalaman 200 rn . 225 m ... 72

10) Sebaran Nilai Target Strength pada Keseluruhan Lokasi ... ... Penelitian

.

.

75

4.6 Hubungan Sebaran Target Strength dengan Faktor Oseanografi ... 76

5

.

KESIMPULAN DAN SARAN

...

79

5.1 Kesimpulan ... 79

... 5.2 Saran 79 DAFTAR PUSTAKA

...

80
(9)

DAFTAR TABEL

Halaman No.

1. Hasil Pengukuran Target Strength dari Beberapa Penelitian (MacLennan

dan Simmonds, 1992) ... 10

2 . Nilai Produksi Perikanan Laut Menurut Jenis lkan di Kalimatan dan Sulawesi Tahun 2000 (Satuan Rp.lOOO) ... 20

3. Posisi dan Kedalaman Stasiun Penelitian Oseanografi ... .... 32

4. Nilai Suhu Per Strata Kedalaman ... 38

5. Sebaran Frekuensi Nilai Target Strength ... 45

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman No.

1. Prinsip Kerja Sistim Akustik (Arnaya, 1991)

2. Konfigurasi Tranduser untuk : (a) Full Beam. (b) Split Beam System (Ehrenberg, 1983) dan (c) Sistirn Penarnaan Kuadran Beam (MacLennan dan Sirnrnonds. 1992) ...

3. Prinsip dari Spleat Beam Echosounder (MacLennan. 1990) ...

4. Pemantulan Suara (Echo) dari Single dan Multlple Target (Burczynski, 1982)

5. Massa Air Termoklin Samudera Pasifik Utara dan Pasifik Selatan (Ilahude dan Gordon, 1996 dalam Naulita. 1998)

6. a. Pola Pergerakan Arus Permukaan di Perairan Indonesia pada Bulan

Februari (Musim Barat) (Wyrtki, 1961) ...

b. Pola Pergerakan Arus Permukaan di Perairan Indonesia pada Bulan Juni (Musim Timur) (Wyrtki, 1961)

7. Lokasi Penelitian dan Transek Pelayaran (Cruise Track) yang Digunakan (P20 LIPI, 2003) ...

.

.

...

8. Blok Diagram Sistem Pemrosesan Data untuk Memperoleh Nilai Target Strength

9. a. Contoh Tampilan Echogram pada SonarData Echoview ... b. Hasil lntegrasi pada Cell yang diseleksi

c. Jendela Properti Echogram d. Distribusi Frekuensi pada Cell

10. Diagram Alir Pengolahan dan Analisa Data ...

11. Batimetri Daerah Penelitian dan Lokasi Stasiun Oseanografi Penelitian sepanjang Trek Akustik ...

12. Sebaran Menegak Suhu pada St.01 sampai dengan St.16 ...

13. a. Sebaran Melintang Suhu Leg 1 (St.01 -St.04) ... b. Sebaran Melintang Suhu Leg 2 (St.05

-

St.08) ... c. Sebaran Melintang Suhu Leg 3 (St.09

-

St.12) ... d. Sebaran Melintang Suhu Leg 4 (St.13

-

St.16)

...

14. Sebaran Menegak Salinitas pada St.01 sarnpai dengan St.16 ...

15. a. Sebaran Melintang Salinitas Leg 1 (St.01 -St.04) ... b. Sebaran Melintang Salinitas Leg 2 (St.05

-

3.08) ... c. Sebaran Melintang Salinitas Leg 3 (St.09

-

St.12) ... d. Sebaran Melintang Salinitas Leg 4 (St.13 - St.16) ...
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)
(132)
(133)
(134)
(135)
(136)
(137)
(138)
(139)
(140)
(141)
(142)
(143)
(144)
(145)
(146)
(147)
(148)
(149)
(150)
(151)
(152)
(153)
(154)
(155)
(156)
(157)
(158)
(159)
(160)
(161)
(162)
(163)
(164)
(165)
(166)
(167)
(168)
(169)
(170)
(171)
(172)
(173)
(174)
(175)
(176)
(177)
(178)
(179)
(180)
(181)
(182)
(183)
(184)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memotret situasi dan memperoleh gambaran secara menyeluruh, luas, dan mendalam tentang pola internalisasi nilai keimanan

Pada bab ini akan dibahas tentang teknik memodifikasi metode Runge-Kutta orde-4 Kutta berdasarkan rata-rata geometri, selanjutnya pengaplikasian rumus yang telah didapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang stump dan indeks massa tubuh mempunyai hubungan dengan keseimbangan berjalan dan kepercayaan diri, maka implikasi hasil

Penerimaan pemerintah dapat diartikan sebagai penerimaan pemerintah dalam arti yang seluas-luasnya yaitu meliputi penerimaan pajak, penerimaan yang diperoleh dari hasil

Kalau dengan rakan-rakan biasalah tapi habis kat office je, cite-cite je lah kalau penat buat keje kan, tapi saya ni jenis yang memang yang tak menyimpan la,

 Perhatikan bagaimana lipatan, pelisir dan kerutan merubah tampilan motif pada bahan. Motif bisa dilengkungkan atau di potong pada titik-titik tertentu agar

Model pembelajaran ini dapat kita pahami sebagai pembelajaran yang dapat diperoleh melalui proses menuju pemahaman akan resolusi suatu masalah. Jadi, model pembelajaran ini

Strategije dobre poučevalne prakse Dokaj učinkovite strategije dobre poučevalne prakse, s katerimi lahko starši in učitelji pomagajo učencem s splošnimi in specifičnimi