• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI BERBASIS INKUIRI KONTEKSTUAL PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI BERBASIS INKUIRI KONTEKSTUAL PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI BERBASIS INKUIRI KONTEKSTUAL

PADA MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI FMIPA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Progran Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

INDARIANNI

NIM. 8146174018

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Indarianni, Pengembangan Penuntun Praktikum Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual pada Mahasiswa Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hasil validasi ahli materi terhadap buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang telah dikembangkan; (2) hasil validasi ahli desain terhadap buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang telah dikembangkan; (3) tanggapan Dosen mata kuliah Praktikum Mikrobiologi terhadap buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang telah dikembangkan; (4) Persepsi mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan terhadap buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang telah dikembangkan; (5) kelayakan buku penuntun praktikum Mikrobiologi berbasis inkuiri kontekstual untuk Mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan. Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan dengan menggunakan Model pengembangan bahan ajar Thiagarajan, yang dimodifikasi sesuai kebutuhan. Adapun tahapan model ini meliputi pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan (develop), dan penyebarluasan (disseminate). Subjek uji coba terdiri dari tim ahli materi, tim ahli desain, 3 (tiga) mahasiswa Prodi Pendidikan biologi uji coba perorangan, 9 (sembilan) mahasiswa Prodi Pendidikan biologi uji coba kelompok kecil, 20 mahasiswa Prodi Pendidikan biologi uji coba lapangan terbatas. Data yang dikumpulkan berupa angket. Hasil validasi ahli materi terhadap buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang dikembangkan secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik dengan kelayakan isi menunjukkan persentase 94,44%; kelayakan penyajian menunjukkan persentase 92,50%; kelayakan komponen inkuiri kontekstual menunjukkan persentase 90%; kelayakan aspek kebahasaan menunjukkan persentase 96,25%; Hasil validasi ahli desain pembelajaran termasuk dalam kategori sangat baik dengan persentase 85,77%; Hasil penilaian oleh dosen termasuk dalam kategori sangat baik.dengan persentase 95,83%; Uji perorangan berada pada kriteria “sangat baik” (85%); Uji coba kelompok kecil berada pada kriteria “sangat baik” (87,22%); Uji coba lapangan terbatas berada pada kriteria “sangat baik” (91,12%). Berdasarkan data tersebut produk penuntun praktikum Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual yang sudah dikembangkan layak digunakan untuk mahasiswa sebagai penuntun praktikum pada mata kuliah Mikrobiologi. Mengingat penelitian ini hanya dilakukan sampai uji kelompok lapangan terbatas maka untuk mengetahui keefektifitasannya penuntun praktikum Mikrobiologi perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.

(6)

ABSTRACT

Indarianni, Developing Practical Guidance Based Microbiology Contextual Inquiry on

Education Student of Biology , State University of Medan. Thesis. Medan State University Graduate Program in 2016.

This study aims to determine: (1) the results of expert validation of the handbook practical material based contextual inquiry that has been developed; (2) the results of expert validation of the design handbook contextual inquiry-based lab that has been developed; (3) response Microbiology Lecturer Practical course of the handbook contextual inquiry-based lab that has been developed; (4) The perception of the students of Biology Education University of Medan against handbook contextual inquiry-based lab has been developed; (5) The eligibility handbook contextual inquiry-based lab Microbiology for Students of Biology, State University of Medan. This research was development using Model Thiagarajan development of teaching materials, modified as needed. The stages of this model include the definition (define), design (design), development (develop), and dissemination (disseminate). Subject test consists of a team of subject matter experts, a team of experts design, three (3) students Prodi individual testing of biological Education, 9 (nine) students of biology education Prodi small group trial, 20 students of biology education Prodi limited field trial. Data collected in the form of a questionnaire. Results matter expert validation of the handbook contextual inquiry-based lab that developed as a whole included in the excellent category with the feasibility of the content indicates the percentage of 94.44%; feasibility presentation shows the percentage of 92.50%; feasibility component of contextual inquiry shows the percentage of 90%; feasibility aspects of language shows the percentage of 96.25%; The results of the validation study design experts included in the excellent category with a percentage of 85.77%; Results of the assessment by the lecturers included in the category of very baik.dengan percentage of 95.83%; Test individuals currently on the criteria of "very good" (85%); Small group trial was on the criteria of "very good" (87.22%); Limited field trial was on the criteria of "very good" (91.12%). Based on these data products Microbiology lab guiding Inquiry-Based Contextual already developed a decent used as a guide for practicum students in the subject of Microbiology. Given this research is only done to a limited group test field then to determine their effectiveness Microbiology lab guides need to do more research.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual pada Mahasiswa Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Negeri Medan.”. Tesis ini disusun untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan pada Program Studi Pendidikan Biologi.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini tidak terlepas dari motivasi, bimbingan, serta bantuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung dari berbagai pihak, penulis mengucapkanterima kasih yang tiada terhingga kepada yang terhormat:

1. Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd beserta seluruh jajaran administrasi di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd dan Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si sebagai dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan dan masukan mulai dari awal penyusunan hingga selesainya penyusunan tesis ini.

3. Bapak Prof. Dr. rer. nat. Binari Manurung, M.Si, Bapak Mufti Sudibyo, M.Si, M.Si dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku tim penguji yang telah memberi kritik, saran, dan masukan untuk kesempurnaan penulisan tesis ini. 4. Ibu Dr. Hj. Martina Restuati, M.Si, Bapak Ahmad Safwan S. Pulungan, S.Pd,

(8)

5. Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M. Si selaku ketua prodi dan Ibu Dr. Tumiur, M. P, selaku sekretaris jurusan program studi pendidikan biologi.

6. Buat yang teristimewa kedua orang tua tercinta ayahanda Darmini Abdul Muis dan ibunda Siti Khadijah yang telah memberikan dukungan, doa, cinta, kasih sayang, semangat dan dukungan baik moril maupun materil dalam penyelesaian tesis ini.

7. Buat Suami tercinta Eko Prayogi, Amd, ATT III yang telah membantu dalam doa, motivasi, cinta, kasih sayang, dan perhatiannya dan memberi dukungan dalam penyelesaian tesis ini.

8. Buat adik-adik tercinta Primanda Putra, S.T, Mawar Tirana, Wirdary dan Al Rafi yang telah membantu dalam doa, dan kasih sayang dalam penyelesaian tesis ini.

9. Rekan- rekan mahasiswa Pendidikan Biologi Pascasarjana angkatan XXIV yang tidak bisa dituliskan satu persatu, terimakasih dukungan dan motivasinya, sukses selalu buat kita semua.

Penulis menyadari bahwa penulisan tesis ini memiliki kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan masukan dan saran guna menyempurnakan penulisan tesis ini. Kiranya tesis ini bermanfaat bagi seluruh pembaca guna peningkatan ilmu pengetahuan.

Medan, September 2016

Indarianni

(9)

DAFTAR ISI

2.1.1. Pengertian Buku Penuntun Praktikum ………... 11

2.2. Hakekat Pembelajaran Inkuiri Kontekstual ……….. 11

2.2.1. Konsep Pembelajaran Inkuiri Kontekstual ……….… 11

2.2.2. Komponen Inkuiri Kontekstual …………..………... 14

2.2.3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Model Inkuiri Kontekstual ………..… 17

2.2.4. Hakekat Buku penuntun Praktikum Berbasis Inkuiri Kontekstual …… 19

2.4. Kerangka Berpikir ………..………... 20

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 22

3.2. Jenis Penelitian ………... 22

3.3. Subjek Penelitian ……….. 22

3.4. Pengembangan Perangkat Pembelajaran ……… 22

3.4.1. Tahap I: Define (Pendefinisian) ………..……… 24

(10)

3.7. Prosedur Penelitian ………... 30

4.2. Penyajian Data Hasil Penelitian Pengembangan ………...………. 36

4.2.1. Data Hasil Validasi Ahli Materi ………...………... 36

4.2.2.Data Hasil Validasi Ahli Desain Pembelajaran ………. 44

4.2.3.Data Hasil Penilaian oleh Dosen ………... 47

4.2.4.Data Hasil Uji Coba Perorangan ………...… 49

4.2.5.Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ………... 49

4.2.6.Data Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas ………... 50

4.3. Analisis Data Produk ……….... 51

4.3.1.Analisis Data Hasil Penilaian Oleh Tim Ahli Materi ………. 52

4.3.2. Analisis Data Hasil Penilaian oleh Tim Ahli Desain ……….... 55

4.3.3. Analisis Data Hasil Penilaian oleh Dosen ……….... 55

4.3.4. Analisa Data Produk Respon Oleh Mahasiswa ………. 58

4.4. Revisi Produk ………. 59

4.4.1. Revisi oleh Tim Ahli Materi ………....…. 59

4.4.2.Revisi oleh Tim Ahli Desain ………...…. 59

4.4.3.Revisi oleh Dosen Mikrobiologi …….……….……. 60

4.4.4.Revisi oleh Mahasiswa ……….……... 60

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ……… 61

4.6. Keterbatasan Penelitian ………. 66

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1. Simpulan ……….. 67

5.2. Implikasi ……….. 67

5.3. Saran ………... 68

DAFTAR PUSTAKA ………... 70

(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Kriteria Jawaban Item Instrumen Validasi ……….…………... 31 Tabel 3.2. Kriteria Persentase Tim Ahli Materi Penuntun Praktikum

Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual Untuk Kelayakan Isi ... 32 Tabel 3.3. Kriteria Persentase Tim Ahli Materi Penuntun Praktikum

Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual Untuk Komponen

Inkuiri Kontekstual ……….. 32 Tabel 3.4. Kriteria Persentase Tim Ahli Materi Penuntun Praktikum

Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual Untuk Kelayakan

Penyajian ……….. 33

Tabel 3.5. Kriteria Persentase Tim Ahli Materi Penuntun Praktikum

Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual Untuk Kelayakan Aspek

Kebahaasaan ………. 33

Tabel 3.6. Kriteria Persentase Tim Ahli Desain Terhadap Buku

Penuntun Praktikum Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual ….... 33 Tabel 3.7. Kriteria Persentase Penilaian Oleh Dosen Terhadap Buku

Penuntun Praktikum Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual …… 33 Tabel 3.8. Kriteria Persentase Respon Mahasiswa Terhadap Buku

Penuntun Praktikum Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual …… 34 Tabel 3.9.Skala Persentase Kelayakan Buku Penuntun Praktikum …………... 34 Tabel 4.1. Data Analisis Awal Komponen Inkuiri Kontekstual Pada

Penuntun Praktikum Mikrobiologi ………... 36 Tabel 4.2. Penilaian Tim Ahli Materi Penuntun Praktikum Mikrobiologi

Berbasis Inkuiri Kontekstual untuk Kelayakan Isi ………... 38 Tabel 4.3. Penilaian Tim Ahli Materi Penuntun Praktikum Mikrobiologi

Berbasis Inkuiri Kontekstual untuk Komponen Inkuiri Kontekstual.... 39 Tabel 4.4. Penilaian Tim Ahli Materi Penuntun Praktikum Mikrobiologi

Berbasis Inkuiri Kontekstual untuk Kelayakan Penyajian ………….... 42 Tabel 4.5. Penilaian Tim Ahli Materi Penuntun Praktikum Mikrobiologi

Berbasis Inkuiri Kontekstual untuk Aspek Kebahasaan ………... 43 Tabel 4.6. Catatan Perbaikan/Saran Validator Tim Ahli Materi ………... 43 Tabel 4.7. Penilaian Tim Ahli Desain Pembelajaran Penuntun Praktikum

Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual untuk Ukuran Buku

Penuntun Praktikum ………. 44 Tabel 4.8. Penilaian Tim Ahli Desain Pembelajaran Penuntun

Praktikum Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual untuk Desain Buku Penuntun Praktikum ………... 45 Tabel 4.9. Penilaian Tim Ahli Desain Pembelajaran Penuntun Praktikum

Mikrobiologi Berbasis Inkuiri Kontekstual untuk Desain Isi Buku

Penuntun Praktikum ……… 46

(12)

Tabel 4.12. Data Respon Mahasiswa dari Uji Coba Perorangan (3 Mahasiswa) terhadap Penuntun Praktikum Mikrobiologi ……….. 49 Tabel 4.13. Data Respon Mahasiswa dari Uji Coba Kelompok kecil

(9 Mahasiswa) terhadap Penuntun Praktikum Mikrobiologi ………. 50 Tabel 4.14. Data Respon Mahasiswa dari Uji Coba Lapangan (20 Mahasiswa)

terhadap Penuntun Praktikum Mikrobiologi ……….. 51 Tabel 4.15. Persentase Penilaian dari Tim Ahli Materi terhadap Kelayakan Isi.... 52 Tabel 4.16. Presentase Penilaian dari Tim Ahli Materi terhadap Kelayakan

Penyajian ………. 53

Tabel 4.17. Persentase Penilaian dari Tim Ahli materi terhadap Komponen

Inkuiri Kontekstual ………. 54 Tabel 4.18. Presentase Penilaian dari Tim Ahli Materi terhadap Aspek

Kebahasaan ………. 54

Tabel 4.19. Persentase Penilaian dari Tim Ahli Desain ………... 55 Tabel 4.20. Persentase Penilaian dari Dosen ……… 57 Tabel 4.21. Persentase Persepsi Mahasiswa terhadap Pengembangan Penuntun

(13)

DAFTAR GAMBAR

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1.

Lembar Validasi Buku Penuntun Praktikum Oleh Tim Ahli Materi ... 71

Lembar Validasi Buku Penuntun Praktikum Oleh Tim Ahli Desain ... 81

Lembar Angket Penilaian Dosen ... 84

Lembar Angket Persepsi Mahasiswa ... 86

Lampiran 2. Lembar Hasil Validasi Buku Penuntun Praktikum Oleh Tim Ahli Materi ... 87

Lembar Hasil Validasi Buku Penuntun Praktikum Oleh Tim Ahli Desain ... 96

Lembar Hasil Angket Penilaian Dosen ... 98

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu upaya untuk mendidik generasi penerus bangsa

agar memiliki pengetahuan tinggi dan kecakapan hidup untuk hidup di tengah

masyarakat. Peningkatan kualitas pendidikan harus selalu dilakukan, tidak hanya

menyangkut kurikulum dan sarana prasarana, tetapi juga menyangkut kegiatan

pembelajaran di dalam kelas. Paradigma pendidikan yang telah bergeser dari

behavioristik ke konstruktivitik menuntut para pendidik untuk menggunakan

model pembelajaran yang membuat siswa aktif. Mikrobiologi menyediakan

berbagai pengalaman belajar untuk memahami konsep dan proses sains.

Keterampilan proses sains dapat diperoleh dengan pembelajaran yang berbasis

inkuiri, sehingga siswa diharapkan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam

tentang dirinya sendiri dan alam sekitar (BSNP, 2006).

Berdasarkan uraian tersebut diperlukan pembelajaran yang tepat, salah

satunya adalah dengan melakukan kegiatan praktikum yang berbasis inkuiri.

Kegiatan praktikum akan membuat mahasiswa lebih aktif dan melatih

keterampilan proses sains. Inkuiri yang cocok diterapkan dalam kegiatan

praktikum adalah inkuiri kontekstual. Wahyudin (2009) menyatakan bahwa dalam

pembelajaran sains dengan pembelajaran inkuiri, dosen harus membimbing

mahasiswa terutama mahasiswa yang belum pernah memiliki pengalaman belajar

dengan kegiatan-kegiatan inkuiri. Amri (2010) menyatakan bahwa dalam inkuiri

terbimbing mahasiswa diberi kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur,

(16)

2

hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan penunjang, dosen hanya berperan

sebagai fasilitator.

Buku penuntun praktikum adalah sebuah buku yang disusun untuk

membantu pelaksanaan praktikum yang memuat judul percobaan, tujuan, dasar

teori, alat dan bahan, dan pertanyaan yang mengarah ke tujuan dengan mengikuti

kaidah penulisan ilmiah. Buku penuntun praktikum dimaksudkan untuk

memperlancar dan memberikan bantuan informasi atau materi pembelajaran

sebagai pegangan bagi mahasiswa dalam melakukan kegiatan praktikum.

Fungsi dari buku penuntun praktikum yaitu bahan ajar yang bisa

meminimalkan peran dosen, menjadikan mahasiswa semakin aktif dan

memperoleh pengetahuan yang bermakna, menjadikan mahasiswa memperoleh

kreativitas berfikir dan keterampilan olah tangan, memudahkan pendidik dalam

melaksanakan pengajaran di dalam laboratorium.

Oleh karena itu, berdasarkan analisis tersebut peneliti memutuskan untuk

mengembangkan buku penuntun praktikum berbasis inkuiri dimana buku

penuntun praktikum merupakan bahan ajar utama dalam pembelajaran praktikum

di laboratorium. Penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual ini dipilih

karena menekankan pada aktivitas mahasiswa (student centered) dan kemampuan

berpikir secara maksimal untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban atas

suatu permasalahan yang dihadapinya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Brickman (2009) dalam Pratiwi (2013)

menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam keterampilan penelitian pada

siswa yang melakukan pembelajaran berbasis penemuan berbasis laboratorium,

(17)

3

mengevaluasi hasil eksperimen mereka, dibandingkan dengan siswa yang belajar

melalui laboratorium tradisional.

Para ilmuwan dan guru sains setuju bahwa suatu ciri khas dari suksesnya

lulusan adalah penguasaan keterampilan seperti interpretasi data, pemecahan

masalah, desain eksperimen, menulis karya ilmiah, komunikasi, analisis kritis

kepustakaan, kerja kolaborasi, dan mengontrol dan mengatur proses belajarnya

sendiri.

Hakikat belajar ilmu sains tidak cukup sekedar mengingat dan memahami

konsep yang ditemukan oleh ilmuwan. Akan tetapi, yang sangat penting adalah

pembiasaan perilaku ilmuwan dalam menemukan konsep yang dilakukan melalui

percobaan/praktikum dan penelitian ilmiah. “Tujuan utama praktikum adalah

untuk melatih peserta didik bekerja sesuai prosedur ilmiah guna memperoleh

pengetahuan, keterampilan dan nilai ilmiah” (Depdiknas, 2004).

Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning) adalah

konsep belajar yang membantu dosen mengaitkan antara materi yang diajarkannya

dengan situasi dunia nyata mahasiswa dan mendorong mahasiswa membuat

hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam

kehidupan mereka sehari-hari, dengan melibatkan tujuh komponen utama

pembelajaran efektif, yakni: konstruktivisme (constructivism), bertanya

(questioning), menemukan (inquiry), masyarakat belajar (learning community),

pemodelan (modeling), dan penilaian sebenarnya (authentic assessment).

Dalam kelas kontekstual, tugas dosen adalah membantu mahasiswa

mencapai tujuannya. Dosen lebih banyak berurusan dengan strategi daripada

(18)

4

bekerja bersama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas

(mahasiswa). Sesuatu yang baru datang dari menemukan sendiri bukan dari apa

kata guru/dosen. Begitulah peran dosen di kelas yang dikelola dengan pendekatan

kontekstual.

Mikrobiologi merupakan ilmu tentang mikroorganisme, yang mencakup

bermacam-macam kelompok organisme mikroskopik yang terdapat. sebagai sel

tunggal maupun kelompok sel, termasuk kajian virus yang bersifat mikroskopik

meskipun bukan termasuk sel (Hasruddin, 2014). Keterbatasan buku penuntun

praktikum mikrobiologi berbasis inkuiri kontekstual dapat menghambat proses

pembelajaran mahasiswa. Pengembangan strategi untuk mata kuliah ini sangat

diperlukan agar kompetensi mata kuliah dapat tercapai seperti yang diharapkan.

Kegiatan praktikum berbasis inkuiri kontekstual merupakan kegiatan

laboratorium yang mendorong peserta didik membangun pengetahuan

kognitifnya. Selain itu, berdasarkan penjelasan sebelumnya, melalui kegiatan

praktikum peserta didik akan mendapatkan pengalaman secara langsung. Hasil

dari pengalaman tersebut dapat berupa pengetahuan baru atau verifikasi

pengetahuan sebelumnya. Pengetahuan tersebut merupakan hasil dari dua tahap

belajar yaitu asimilasi dan akomodasi yang terjadi pada kegiatan praktikum.

Asimilasi terjadi ketika informasi baru (hasil kegiatan praktikum) sesuai dengan

pengetahuan sebelumnya. Apabila peserta didik mendapatkan informasi baru yang

tidak sesuai dengan pengetahuan sebelumnya, maka peserta didik mengalami

tahap akomodasi. Pada tahap ini terjadi ketidakseimbangan pengetahuan sehingga

(19)

5

permasalahan) pengetahuan tersebut hingga sesuai dengan pengetahuan yang

dimiliki sebelumnya (Piaget dalam Rustaman, 2005).

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari mahasiswa Pendidikan Biologi,

diketahui bahwa praktikum mikrobiologi yang dilakukan belum menggunakan

buku penuntun praktikum yang berbasis inkuiri kontekstual yang melibatkan

aspek-aspek yang mengandung inkuiri kontekstual yaitu merumuskan masalah,

merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis dan merumuskan

kesimpulan sehingga sangat diharapkan untuk dikembangkan buku penuntun

praktikum mikrobiologi berbasis inkuiri kontekstual. Pengembangan buku

penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual sebagai sumber belajar

mahasiswa dalam berpikir inkuiri kontekstual.

Buku penuntun praktikum mikrobiologi berisikan materi mengenai

pengenalan mikroskop dan pemeriksaan mikroorganisme, pembuatan media dan

sterilisasi, pengamatan koloni bakteri dan jamur, jamur pada makanan, isolasi

biakan murni bakteri, gerak bakteri & ukuran sel bakteri, pewarnaan bakteri,

menghitung jumlah bakteri dengan metode pengenceran–cawan tuang, penentuan

jumlah perkiraan terdekat (JPT) bakteri coli, aktivitas biokimia mikroorganisme,

fermentasi makanan, resisten mikroba terhadap antibiotika.

Model pengembangan yang digunakan dalam pengembangan buku

penuntun praktikum Mikrobiologi berbasis inkuiri kontekstual mengacu pada

model prosedural 4-D yang direkomendasikan oleh Thiagarajan. Penelitian

pengembangan atau Research and Development adalah penelitian yang digunakan

untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tertentu

(20)

6

rangkaian proses atau langkah-langkah dalam rangka mengembangkan suatu

produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat

dipertanggung jawabkan.

Adapaun bentuk penyusunan buku penuntun praktikum ini dirancang oleh

penulis yang disesuaikan dengan silabus perkuliahan dan memperhatikan

kebutuhan dan kemampuan mahasiswa dalam pelaksanaan pembelajaran.

Sehingga dengan penggunaan buku penuntun praktikum ini dapat mendukung dan

menarik minat serta memotivasi mahasiswa dan memberikan pengaruh positif

dalam menumbuh kembangkan sikap ilmiah mahasiswa dalam meningkatkan

hasil belajar menjadi lebih baik.

Jadi, berdasarkan uraian diatas maka peneliti ingin mengembangkan buku

penuntun praktikum mikrobiologi berbasis inkuiri kontekstual. Dengan adanya

buku penuntun ini diharapkan agar mahasiswa memiliki keterampilan melakukan

pembelajaran berbasis penemuan dan mengaitkan hubungan antara pengetahuan

yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Rendahnya aktivitas pemberian pembelajaran praktikum Mikrobiologi secara

langsung pada mahasiswa melalui pengembangan keterampilan inkuiri berbasis

kontekstual.

2. Rendahnya ketersediaan buku penuntun praktikum Mikrobiologi berbasis

inkuiri kontekstual yang beredar dipasaran.

3. Mahasiswa membutuhkan buku penuntun praktikum Mikrobiologi yang

(21)

7

1.3. Batasan Masalah

Agar penelitian memberikan arah yang tepat, masalah perlu dibatasi sebagai

berikut:

1. Buku penuntun praktikum yang dikembangkan divalidasi oleh tim materi dan

ahli desain.

2. Buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual ini hanya dikembangkan

pada pembelajaran praktikum Mikrobiologi.

3. Buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan dinilai oleh Dosen Mata

Kuliah Praktikum Mikrobiologi untuk mengetahui kelayakan buku penuntun

praktikum yang telah dikembangkan.

4. Buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan dinilai oleh mahasiswa

pada Mata Kuliah Praktikum Mikrobiologi berbasis inkuiri kontekstual.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan

yang akan diteliti, yaitu:

1. Bagaimanakah hasil validasi ahli materi terhadap buku penuntun praktikum

berbasis inkuiri kontekstual yang telah dikembangkan?

2. Bagaimanakah hasil validasi ahli desain terhadap buku penuntun praktikum

berbasis inkuiri kontekstual yang telah dikembangkan?

3. Bagaimanakah tanggapan dosen Mata Kuliah Praktikum Mikrobiologi terhadap

buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang telah

(22)

8

4. Bagaimanakah tanggapan mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Negeri

Medan terhadap buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang

telah dikembangkan?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian pengembangan ini adalah:

1. Mengetahui hasil validasi ahli materi terhadap buku penuntun praktikum

berbasis inkuiri kontekstual yang telah dikembangkan.

2. Mengetahui hasil validasi ahli desain terhadap buku penuntun praktikum

berbasis inkuiri kontekstual yang telah dikembangkan.

3. Mengetahui tanggapan Dosen mata kuliah Praktikum Mikrobiologi terhadap

buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang telah

dikembangkan.

4. Mengetahui tanggapan mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Negeri

Medan terhadap buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang

telah dikembangkan.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

secara teoritis dan praktis. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberi

manfaat; (1) untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan

pengembangan khususnya yang berkaitan dengan pengembangan buku penuntun

praktikum Mikrobiologi berbasis inkuiri kontekstual; (2) Meningkatkan

(23)

9

(3) Sumbangan pemikiran dan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin

mengembangkan buku penuntun praktikum Mikrobiologi.

Manfaat secara praktis dari penelitian ini adalah sebagai bahan

pertimbangan dan alternatif bagi dosen dalam pemilihan sumber belajar. Buku

penuntun praktikum Mikrobiologi berbasis inkuiri kontekstual sebagai

kelengkapan perangkat pembelajaran dan pengdukung yang dapat digunakan

(24)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan rumusan, tujuan, hasil dan pembahasan dalam penelitian pengembangan penuntun praktikum Mikrobiologi berbasis inkuiri kontekstual pada Mahasiswa Pendidikan Biologi yang dikemukakan sebelumnya, maka dapat disimpulkan:

1. Hasil validasi ahli materi terhadap buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang dikembangkan secara keseluruhan termasuk dalam kategori sangat baik.

2. Hasil validasi ahli desain pembelajaran terhadap buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik.

3. Menurut tanggapan dosen Mata Kuliah Praktikum Mikrobiologi terhadap buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang dikembangkan termasuk dalam kategori sangat baik.

4. Menurut tanggapan mahasiswa Pendidikan Biologi Universitas Negeri Medan terhadap buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual yang dikembangkan pada uji coba perorangan, uji coba kelompok kecil, dan uji coba lapangan terbatas termasuk dalam kategori sangat baik.

5.2. Implikasi

(25)

68

1. Untuk menambah dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan guna meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya yang berkaitan dengan pengembangan bahan ajar berupa buku penuntun praktikum berbasis inkuiri kontekstual.

2. Sumbangan pemikiran dan acuan bagi dosen, lembaga pendidikan, pengelola, dan peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji dan mengembangkan secara lebih mendalam tentang buku penuntun praktikum Mikrobiologi berbasis inkuiri kontekstual.

3. Penuntun praktikum yang dikembangkan dapat digunakan sebagai bahan acuan dan memudahkan mahasiswa dalam memahami mata kuliah Mikrobiologi, sehingga mempermudah mahasiswa untuk menerima teknologi yang terkait, yang diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada materi Mikrobiologi.

5.3. Saran

Berdasarkan pada proses pengembangan yang telah dilakukan, hasil uji coba dan kesimpulan yang telah dipaparkan, diperlukan saran-saran untuk pengembangan lebih lanjut. Adapun saran-saran yang diajukan sebagai berikut: 1. Buku penuntun praktikum Mikrobiologi berbasis inkuiri kontekstual ini

disusun sesuai dengan pembelajaran inkuiri kontekstual. Oleh karena itu buku penuntun praktikum ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai buku penuntun praktikum tambahan untuk pembelajaran sehingga mampu memberi umpan balik yang lebih baik bagi mahasiswa.

(26)

69

berbasis inkuiri kontekstual yang cakupannya lebih luas lagi agar mendapat hasil yang lebih maksimal.

(27)

70

DAFTAR PUSTAKA

Andrini, V, S. (2016). The Effectiveness of Inquiry Learning Method to Enhance Students’ Learning Outcome: A Theoritical and Empirical Review. Journal of Education and Practice, 7(3): 38-42.

Amri, S. & Ahmadi, I. (2010). Proses Pembelajaran Kreatif dan Inovatif dalam Kelas. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Bednar, P., Eglin, R., Welch, C. (2007). Contextual Inquiry: A Systemic Support for Student Engagement Through Reflextion. Interdisciplinary Journal of Knowledge and Learning Objects, 7: 45-55.

BSNP. (2006). Standar Isi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Chang, K,E., Sung, Y, T., Lee, C,L. (2003). Web-based Collaborative Inquiry Learning. Journal of ComputerAssisted Learning, 19, 56-69.

Cimer, A. (2007). Effective Teaching in Science: A Review of Literature. Journal of Turkish Science Education, 4(1):26-30.

Gustina, G. (2012). Pengembangan LKS Berbasis Inquiry Terbimbing dengan Material Lokal pada Pokok Bahasan Hidrolisis Garam. Bandung: FMIPA UPI Bandung.

Hasruddin., Pratiwi, N. (2014). Mikrobiologi Industri. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Harlen, W. (2010). Assesment in the Inquiry Classroom, Foundation, 2(1): 87-90.

Hofstein, A., Shore, R., Kipnis, M. (2004). Research Report: Providing High School Chemistry Students With Opportunities to Develop Learning Skills in an Inquiry-Type Laboratory: A Case Study. International Journal of

Science Education, 26(1), 47-62.

Ketpichainarog, W., Panijpan, B., Reunwongsa. (2010). Enhanced Learning of Biotechnology Students by an inquiry-based cellulase laboratory.

International Journal of Environmental and Science Education.5 (2):

169-187.

(28)

71

Pratiwi, N., Hasruddin., Harahap, F. (2013). Pengembangan Buku Ajar Mikrobiologi Terapan Berbasis Masalah. Disajikan dalam Seminar Nasional XI Pendidikan Biologi FKIP UNS.

Rehulina. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Inquiry Untuk Pembelajaran Biologi SMA Kelas XII Semester I. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Rustaman, N, Y. (2005). Perkembangan Penelitian Inquiry dalam Pendidikan Sains. Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia, Jakarta.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sanjaya, W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sururi, N. (2015). Pengembangan Media Pembelajaran Sistem Rangka Manusia

Berbasis Multimedia Interaktif di SD Negeri 060876 Medan Timur. Tesis Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Taitelbaum, D., Mamlok, R., Carmeli, M., Hofstein, A. (2008). Evidence fot

Teachers’ Change While Participating in a Continous Profesional

Development Program and Implementing The Inquiry Approach In The Chemistry laboratory. International Journal of Science Education, 30(5), 593-617.

Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta. Prenada Media Group.

Trianto. (2011). Pengantar Penelitian Pendidikan Bagi Pengembangan Profesi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.

Ural, E. (2016). The Effect of Guided-Inquiry Laboratory Experiments on Science Education Students' Chemistry Laboratory Attitudes, Anxiety and Achievement. Journal of Education and Training Studies, 4(4): 217-227. Wahyudin, Sutikno, & Isa, A. (2010). Keefektifan pembelajaran Berbantuan

Gambar

Tabel 4.12. Data Respon Mahasiswa dari Uji Coba Perorangan (3 Mahasiswa) terhadap Penuntun Praktikum Mikrobiologi ……………………….
Gambar 3.1. Prosedur Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Model 4D ….. 23

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh penuntun praktikum kimia dasar I terintegrasi pendekatan inkuiri yang mudah dipahami dan layak digunakan di Universitas

Berdasarkan Tabel 1, modul multipel representasi berbasis inkuiri yang dikembangkan telah memenuhi kriteria kelayakan validasi ahli materi dengan skor rata-rata validasi

Hasil validasi dosen ahli pendidikan kimia dan praktisi guru kimia di Kota Bandung menunjukkan bahwa LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada topik penentuan

Media pembelajaran yang dikembangkan harus sesuai dengan tujuan pembelajaran (Rustaman, 2007). Selain itu, penuntun praktikum juga sudah memuat pendekatan saintifik yaitu

Berdasarkan Tabel 4 mengenai hasil validasi praktisi terhadap buku penuntun praktikum klasifikasi makhluk hidup yang dikembangkan dengan model ADI diketahui bahwa

Validator ahli materi mengevaluasi materi pembelajaran yang terdapat dalam penuntun praktikum elektronik berbasis keterampilan proses sains materi suhu dan kalor

Hasil uji validasi penuntun praktikum yang dilakukan oleh 1 orang ahli materi dan 1 orang ahli bahan ajar mendapatkan hasil masing-masing ialah 78% dan 75% dengan kriteria

Berdasarkan permasalahan di atas, maka peneliti tertarik mengembangkan bahan ajar melalui penelitian yang berjudul “Analisis Kebutuhan Pengembangan Penuntun Praktikum Berbasis Inkuiri