• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan buku petunjuk praktikum Biologi SMA Kelas X dengan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri terbimbing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan buku petunjuk praktikum Biologi SMA Kelas X dengan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri terbimbing"

Copied!
296
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING. Disusun oleh: Maria Yuliansari Putri Fatony 101434050. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi. Oleh: Maria Yuliansari Putri Fatony 101434050. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM. FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI. PENGEMBANGAN BUKU PETT]NJT]K. PRAKTIIilM. BIOLOGI SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS U{KUIRI TERBIMBING. filaioteq. dilorie,. @ra. Maslichah Asy'ari, M.Pd). Tanggal, 2 Aktober 2Al7. ll.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SKRIPSI. PENGUMBAIIGAN BUKU PET{'NJUK PRAKTIKUM. BIOLOGI SMA KETAS X DENGAI\I PENMEKATAI\I KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI TERBINilBING Dipersiapkan dan ditulis oleh:. Maria Yuliansari Putri Fatony I. 0l 434050 hadapan Panitia Penguji 2011 syarat. Susunat F'anitia -----" Penguji - --^o-J -. Nama :. [lr.. I. r'. e r\... ,{lrul. r!1' u*' 'l i. I. I Oktober 2017 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Sanata Dharma. llt. I.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERSEMBAHAN There are only two ways to live your life One is as though nothing is a miracle The other is as though everything is a miracle. -Albert Einstein-. Kupersembahkan untuk:  Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang Kudus  Orang tua terkasih Christoforus Untung Heri Fatoni dan Christina Maria Sudaryati, ungkapan rasa hormat dan baktiku, terima kasih atas segala cinta, doa, dan pengorbanan untukku.  Saudaraku tercinta Veronica Ligolita Putri Fatoni dan Christoforus Riantoni, terima kasih atas semangat, doa, dan bantuannya  Budhe Niniek dan keluarga, terima kasih untuk dukungan dan doa yang diberikan  (Alm) Agustinus Sudarman, Yasenta Surajiati, Thomas Bayu K, Viktor Wahyu S., terima kasih untuk dukungan, doa, dan semangat yang diberikan.  Sr. Benedicta Suhananti, MC beserta keluarga SMPK Santa Clara Surabaya, terima kasih untuk dukungan, doa, dan semangat yang diberikan.  Seluruh teman-temanku yang terkasih, yang memberikan semangat dan doanya  Segenap. keluarga. dan. almamaterku. Yogyakarta. iv. Universitas. Sanata. Dharma.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAII KARYA. Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis. ini. tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftarpustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, I I Oktober 2017 Penulis,. D. 1^'t'^4. Maria Yuliansari Putri Fatony. V.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PER}TYAATAA}I PERSETUJUAII PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTTIK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:. Nama : Maria Yuliansari Putri Fatony. NIM. : 101434050. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma kaya ilmiah saya yang berjudul:. "PENGEMBAI\IGA}I BT]KU PETT'NJUK PRAKTIKT'M BIOLOGI SMA. KELAS. X. DENGAI{ PENDEKATAI{ KONTEKSTUAL BERBASIS. IIIKT'IRI TERBIMBING" Dengan demikian saya memberikan kepada Universitas Sanata Dharma hak untuk. menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media. laiq. mengelola dalam bentuk. pangkalan data mendistribusikannya s@ara terbatas dan mempublikasikannya di intemet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenamya.. Dibuatdi Yogyakarta Pada tanggal: I. I. Oktober 2017. Yang menyatakan,. Maria Yuliansari Putri Fatony vt.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGAIITAR Puji syukur saya haturkan ke hadirat Tuhan YME atas segala berkat dan penyertaan-Nya sehingga. karya ihniah berupa skripsi yang. "Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Biologi SMA Kelas Pendekatan Kontekstual Berbasis. X. berjudul dengan. Iflkuiri Terbimbing" ini dapat terwujud. Terima. kasih atas penyertaan mulai dari persiapan, pelaksanaan serta penyusunan naskah sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.. Penyusunan skripsi. ini. merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan. gelar sarjana pendidikan. Tentunya ada banyak hal dan banyak pihak yang terlibat didalamnya. oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada:. 1.. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang Kudus yang selalu menuntun setiap langkah dan usaha yang saya lakukan dalam proses penyusunan skripsi sampai terciptanya suatu karya yang luar biasa ini.. 2.. Ibu Dra. Maslichah Asy'ari, M.Pq selaku dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan dukungan, semangat, dan masukan-masukan yang berguna dalam penyusunan proposal hingga penyusunan naskah akhir skripsi.. 3.. Ibu Ika Yuli Listyarini, M.Pd., Ibu Yoanni Maria Lauda Feroniasanti, M.si.,. Ibu Rr. Wuri Handarini, S.Si, dan Ibu Dra. Koesnawati yang. dengan. kerendahan hati sudah bersedia menjadi validator dalqm penelitian ini.. 4.. Bapak Drs. Gunardi, Ibu Monic, dan Ibu siska yang dengan kerendahan hati berkenan membantu kelancaran penelitian skripsi ini.. 5.. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini.. Saya menyadari bahwa penelitian dalam skripsi saya. ini masih perlu. dikembangkan kedepannya demi berkembangnya kualitas pendidikan. Mohon maaf apabila terdapat hal-hal yang kurang berkenan baik dari segi bahasa maupun penulisan. Demikian karya ini saya tulis, semoga dapat bermanfaat.. Yogyakarla,. ll. Oktober 2017. &t--\. Maria Yuliansari Putri Fatony. vu.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK PENGEMBANGAN BUKU PETUNJUK PRAKTIKUM BIOLOGI SMA KELAS X DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING Maria Yuliansari Putri Fatony 101434050 Universitas Sanata Dharma Survei kebutuhan di 5 (lima) sekolah di Yogyakarta menunjukkan bahwa penggunaan pendekatan kontekstual dilakukan agar peserta didik lebih mudah dalam memahami materi. Hal ini sama dengan penggunaan inkuiri terbimbing karena dengan menemukan, materi akan lebih lama tersimpan dalam memori peserta didik. Petunjuk praktikum yang digunakan masih berbasis cookbook. Buku petunjuk praktikum tambahan yang dapat membantu peserta didik untuk lebih mudah dalam memahami materi dan agar materi dapat diingat lebih lama oleh peserta didik dibutuhkan oleh guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku petunjuk praktikum biologi SMA kelas X dengan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri terbimbing yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran dan mencapai tujuan kurikulum 2013, yaitu memberi peluang kreativitas peserta didik dalam merangsang keterampilan prosedur kegiatan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan yang diadaptasi dari langkah-langkah pengembangan oleh Borg dan Gall dengan pembatasan sampai pada 5 (lima) langkah pengembangan. Penelitian pengembangan ini divalidasi oleh pakar/ ahli materi dan guru Biologi kelas X untuk dinilai kelayakannya. Hasil penelitian yang diperoleh dari validasi oleh pakar/ ahli materi dan guru SMA kelas X menunjukkan nilai rata-rata 4,26 dengan kriteria “Sangat Baik” dengan kesimpulan produk yang dikembangkan layak untuk diujicobakan dengan perbaikan sesuai saran. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa buku petunjuk praktikum biologi SMA kelas X dengan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan layak untuk diujicobakan. Kata kunci: Petunjuk praktikum biologi kelas X, pendekatan kontekstual, inkuiri terbimbing. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE DEVELOPMENT OF A BIOLOGY MANUAL LAB WORKBOOK USING CONTEXTUAL APPROACH BASED ON GUIDED INQUIRY FOR X GRADE SENIOR HIGH SCHOOL Maria Yuliansari Putri Fatony 101434050 Sanata Dharma University The survey undergone in five schools in Yogyakarta, it shows that the use of the contextual approach was carried out in order for students to be able to understand the subject materials more easily. The guided inquiry approach was also performed because students can retain the subject materials longer and better. The manual lab workbook used was still based on cookbook and an additional lab workbook which can help students understand and retain materials better is needed by the teacher in teaching and learning processes. For that reason, this research was aimed at developing the biology manual lab workbook of X grade senior high school employing contextual approach based on guided inquiry which could help the teacher in teaching and learning processes and achieving the aim of 2013 curriculum which is to give the chance of students’ creativity in stimulating the activity procedural skills. This research was a research and development adapted from development steps by Borg and Gall limited to five developmental steps. This developmental research was validated by the material expert and biology teacher of X grade in order to be assessed its suitability. The research result obtained shows 4,26 for the average score with the criteria of “Very Good” meaning the product being developed is suitable to be tried out with suggested improvement. Based on the research result, it can be concluded that the biology manual lab workbook of X grade senior high school using contextual approach based on developmental guided inquiry is suitable to be tried out. Keywords: biology manual lab workbook X grade, contextual approach, guided inquiry. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………………………………… ……………. i HALAMAN PERSETUJUAN ………………………………………………….. ii HALAMAN PENGESAHAN …………………………………………………. iii HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………….….. iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………………… v PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI …………………………….. vi KATA PENGANTAR …………………………………………………………. vii ABSTRAK ……………………………………………………………………. viii ABSTRACT ……………………………………………………………………… ix DAFTAR ISI …………………………………………………………………….. x DAFTAR TABEL ……………………………………………………………… xii DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………. xiii DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………... xiv BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan …………………………………………… 1 B. Rumusan Masalah ……………………………………………………….. 6 C. Batasan Masalah ……………………………………………………...….. 7 D. Tujuan Penelitian ………………………………………………………... 7 E. Manfaat Penelitian ………………………………………………………. 8 F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ………………………………... 8 G. Definisi Operasional ……………………………………………………... 9. x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ………………………………………………………….. 11 1. Petunjuk Praktikum …………………………………………….. 11 2. Pendekatan ……………………………………………………... 14 3. Pendekatan Kontekstual ………………………………………... 19 4. Pembelajaran Inkuiri …………………………………………… 23 5. Materi Biologi SMA Kelas X ………………………………….. 28 B. Penelitian yang Relevan ………………………………………………... 31 C. Desain Diagram Penelitian ……………………………………………... 32 D. Kerangka Berpikir …………………………………………………….... 33 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian …………………………………………………………. 36 B. Prosedur Penelitian …………………………………………………….. 38 C. Teknik Pengumpulan Data ……………………………………………... 41 D. Instrumen Penilaian …………………………………………………….. 41 E. Teknik Analisis Data …………………………………………………… 47 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kebutuhan …………………………………………………….. 51 B. Deskripsi Produk Awal ………………………………………………… 55 C. Data Hasil Validasi Produk …………………………………………...... 56 D. Produk Akhir …………………………………………………………… 62 E. Kajian Produk Akhir dan Pembahasan ………………………………… 65 F. Kendala dan Keterbatasan ……………………………………………… 74 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………..…………………………………………………… 75 B. Saran ……………………………………………………………………. 75 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….. 77 LAMPIRAN ……………………………………………………………………. 79 xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kompetensi Dasar & Materi Pokok Biologi SMA Kelas X ………… 29 Tabel 3.1 Indikator Wawancara Survei Kebutuhan ……………………………. 42 Tabel 3.2 Panduan Wawancara Survei Kebutuhan …………………………….. 42 Tabel 3.3 Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi …………..44 Tabel 3.4 Kuesioner Validasi Ahli Materi ……………………………………... 45 Tabel 3.7 Interval Kriteria Penilaian …………………………………………… 48 Tabel 3.8 Pedoman Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif ……………... 50 Tabel 4.1 Hasil wawancara survei kebutuhan ………………………………….. 52 Tabel 4.2 Rekapitulasi data validasi oleh pakar/ ahli materi …………………... 57 Tabel 4.3 Rekapitulasi data validasi oleh guru biologi SMA kelas X …………. 60 Tabel 4.4 Rekapitulasi data validasi oleh dua pakar/ ahli materi dan 2 guru biologi SMA kelas X ….…………………………………… 62 Tabel 4.5 Komentar/ saran dan revisi validator I ………………………………. 63 Tabel 4.6 Komentar/ saran dan revisi validator II ……………………………… 63 Tabel 4.7 Komentar umum dan revisi validator III …………………………….. 64 Tabel 4.8 Komentar/ saran dan revisi validator IV …………………………….. 64. xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Desain Diagram Penelitian ……………………………………….. 32 Gambar 2.2. Skema Kerangka Berpikir ………………………………………... 35 Gambar 4.1 Cover depan dan belakang produk awal ………………………...... 70 Gambar 4.2 Cover depan dan belakang produk setelah revisi …………………. 70 Gambar 4.3 Letak judul materi sebelum revisi ………………………………… 71 Gambar 4.4 Letak judul materi setelah revisi ………………………………….. 71 Gambar 4.5 Keterangan pendekatan kontekstual dan inkuiri terbimbing belum terlihat jelas ……………………………………………………... 71 Gambar 4.6 Keterangan pendekatan kontekstual dan inkuiri terbimbing sudah terlihat jelas ……………………………………………………… 72 Gambar 4.7 Penambahan gambar dan pencantuman sumber gambar ………….. 73. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lembar wawancara analisis kebutuhan guru ……………………... 79 Lampiran 2. Lembar kuesioner validasi ahli dan guru mata pelajaran ………… 83 Lampiran 3. Surat ijin wawancara dan penelitian ……………………………… 88 Lampiran 4. Hasil wawancara survei kebutuhan ………………………………. 93 Lampiran 5. Hasil validasi produk awal ……………………………………… 113 Lampiran 6. Produk awal buku petunjuk praktikum biologi …………………. 129. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia pendidikan tidak terlepas dari perkembangan kurikulum. Di Indonesia menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional yang dimaksud kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Sitepu, 2012). Kurikulum yang berlaku saat ini adalah kurikulum 2013 hasil revisi yang merupakan penyempurnaan kurikulum 2013. Kurikulum 2013 mengembangkan dua proses pembelajaran yaitu proses pembelajaran langsung (direct teaching) dan proses pembelajaran tidak langsung (indirect teaching). Proses pembelajaran langsung adalah proses pembelajaran yang mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik peserta didik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan RPP berupa kegiatankegiatan pembelajaran berbasis aktivitas. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas bersifat: interaktif dan inspiratif; menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif; kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatif, dan melatih kemandirian peserta didik; dan sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan 1.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2 perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Dalam pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar yang meliputi mengamati,. menanya,. mengumpulkan. informasi,. mengasosiasi,. atau. menganalisis, serta mengomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dibelajarkan sejak SD/ MI hingga SMA/ MA. Di tingkat SMA/ MA Ilmu Pengetahuan Alam disajikan sebagai mata pelajaran yang spesifik yang terbagi dalam mata pelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi. Pengembangan kurikulum biologi tidak terlepas dari tren masa depan dalam lingkup biologi, terutama kebutuhan kehidupan dari penerapan biologi dalam kehidupan sehari-hari. Maka untuk menjawab kebutuhan jaman, kurikulum biologi dikembangkan dengan kompetensi yang menuntut kecakapan biologi yang berupa keterampilan proses dalam aspek kerja ilmiah. Pada proses pembelajaran pendidik dapat menggunakan berbagai macam. pendekatan,. model,. dan. metode. pembelajaran.. Pendekatan. pembelajaran terbagi menjadi dua yaitu (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada peserta didik (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Pada pembelajaran berpusat pada peserta didik, pembelajaran dirancang dengan mengoptimalkan potensi yang dimiliki peserta didik, dengan harapan dapat membantu peserta didik dalam mengkontruksi pengetahuannya dan menjadikannya seorang pembelajar yang lebih aktif..

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3 Pembelajaran yang menitikberatkan pada keterlibatan peserta didik sehingga peserta didik lebih aktif dalam membangun pengetahuannya yang dapat dilaksanakan dengan metode pembelajaran inkuiri (penyelidikan). Pembelajaran inkuiri menekankan proses mencari dan menemukan sehingga materi pelajaran diberikan secara tidak langsung. Peran peserta didik dalam pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran, sedangkan pendidik berperan sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik untuk belajar. Pembelajaran biologi sangat dekat dengan kehidupan peserta didik. Sumber belajar dapat berasal dari apa yang ada pada dirinya sebagai organisme dan lingkungan alam di sekitarnya. Pendekatan kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan peserta didik untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan kehidupan nyata, sehingga mendorong peserta didik untuk dapat menerapkannya dalam kehidupannya (Sanjaya, 2006). Contohcontoh kasus serta konteks dari konsep-konsep yang dipelajari dapat menggunakan peristiwa dan obyek yang ada di lingkungan sekitarnya seperti ekosistem dan seluruh komponen yang ada di sekitarnya. Peristiwa yang berkaitan dengan konsep-konsep biologi juga dapat menggunakan masalah yang berlangsung di sekitar, misalnya kasus penyakit dan berbagai kasus yang disebabkan oleh organisme parasit maupun patogen (Kemendikbud, 2016). Salah satu metode untuk memberikan pengalaman yang utuh kepada peserta didik ialah melalui praktek di laboratorium atau tempat praktek..

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 4 Di laboratorium peserta didik mendapat pengalaman belajar melalui interaksi dengan bahan-bahan baku atau mentah. Dalam kegiatan belajar ini peserta didik terlibat langsung mulai dari menentukan tujuan belajar, mempersiapkan bahan-bahan dan prosedur praktek, melakukan sendiri, melihat hasilnya, mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan. Dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium atau praktikum perlu adanya panduan yang berisi tujuan praktikum, prosedur praktikum, lembar pengamatan, alat dan bahan, lembar observasi kegiatan praktikum atau biasanya disebut buku petunjuk praktikum. Dalam pembelajaran di sekolah, petunjuk praktikum biasanya terdapat dalam buku-buku pelajaran maupun ada dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan bercampur dengan banyak materi dan masih berbasis cookbook. Pada petunjuk praktikum berbasis cookbook ini guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peserta didik dalam melakukan kegiatan-kegiatan. Pada pelaksanaannya, guru memberikan bimbingan serta arahan yang cukup jelas dan rinci kepada peserta didik, sehingga sebagian dari perencanaannya dibuat oleh guru. Metode seperti ini membuat peserta didik tidak mempunyai kesempatan untuk mengembangan potensi yang dimilikinya termasuk kemampuan investigasi, oleh karena itu diperlukan buku petunjuk praktikum yang mampu mengarahkan pemahaman dan mengembangkan potensi peserta didik. Buku petunjuk praktikum berbasis inkuiri terbimbing dapat menjadi salah satu solusinya. Pada tipe ini guru hanya memberikan permasalahan.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 5 melalui pengamatan, percobaan, atau prosedur penelitian untuk memperoleh jawaban dan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan demikian, guru berlaku sebagai sumber informasi yang memberikan bantuan dengan tujuan untuk menghindari kegagalan dalam pemecahan masalah. Pada buku petunjuk praktikum berbasis inkuiri terbimbing tidak ditampilkan petunjuk kegiatan secara keseluruhan, sehingga peserta didik harus merumuskan sendiri langkah kegiatan atau prosedur kegiatan yang dilakukan dengan batuan informasiinformasi yang tersedia dalam buku petunjuk. Peserta didik dilatih untuk memahami informasi yang tersedia guna melatih keterampilan proses sains. Berdasarkan survei kebutuhan di SMA N 1 Kalasan, SMA St. Mikail, SMA Gama Yogyakarta, SMA N 10 Yogyakarta, dan SMA N 11 Yogyakarta menunjukkan bahwa dalam pembelajaran guru menggunakan berbagai model dan metode antara lain inkuiri, kontekstual, diskusi, discovery. Penggunaan pendekatan kontekstual dilakukan agar peserta didik lebih mudah dalam memahami materi melalui inkuiri terbimbing karena dengan menemukan, peserta didik lebih lama dalam mengingat (long term memory). Petunjuk praktikum yang digunakan masih berbasis cookbook dan petunjuk praktikum berbasis inkuiri terbimbing masih jarang digunakan. Menurut beberapa guru petunjuk praktikum yang dibuat sudah mencukupi pencapaian tujuan kurikulum 2013. Namun ada yang merasa belum mencukupi dalam memberi peluang kreativitas peserta didik dalam merangsang keterampilan prosedur kegiatan. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, buku petunjuk praktikum tambahan dibutuhkan oleh guru dalam pembelajaran..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 6 Mengingat pertama, misi kurikulum 2013 bertujuan khusus agar memberi peluang kreativitas peserta didik dalam merangsang keterampilan prosedur kegiatan. Kedua, kurikulum 2013 berorientasi menerapkan kompetensi sains yang dipelajari di sekolah menjadi perilaku dalam kehidupan masyarakat dan memanfaatkan masyarakat dan lingkungan sebagai sumber belajar. Ketiga, kebutuhan guru akan petunjuk praktikum tambahan dalam pembelajaran. Maka peneliti tertarik untuk mengembangkan buku petunjuk praktikum sebagai salah satu solusi dalam mencapai tujuan kurikulum 2013, yaitu memberi peluang kreativitas peserta didik dalam merangsang keterampilan. prosedur. kegiatan.. Buku. petunjuk. praktikum. yang. dikembangkan adalah buku petunjuk praktikum biologi SMA kelas X dengan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri terbimbing.. B. Rumusan Masalah Penelitian ini mempunyai rumusan masalah yaitu: 1. Bagaimana mengembangkan buku petunjuk praktikum biologi SMA kelas X dengan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri terbimbing? 2. Bagaimana kualitas buku petunjuk praktikum yang dikembangan? 3. Apakah buku petunjuk praktikum biologi yang dikembangkan layak untuk diujicobakan dalam lingkup terbatas?.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 7 C. Batasan Masalah Agar penelitian ini menjadi terarah dan menghindari luasnya permasalahan, maka dilakukan batasan masalah sebagai berikut: 1. Petujuk praktikum yang akan dikembangkan dalam penelitian ini hanya pada mata pelajaran biologi untuk SMA kelas X. 2. Materi pokok yang ditulis dalam buku petunjuk praktikum biologi yang dikembangkan adalah materi Ruang Lingkup Biologi, Keanekaragaman Hayati, Klasifikasi Makhluk Hidup, Kingdom Monera, Kingdom Protista, Fungi/ Jamur, Plantae, dan Perubahan Lingkungan.. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk 1. Mengembangkan buku petunjuk praktikum biologi SMA kelas X dengan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri terbimbing. 2. Mengetahui kualitas buku petunjuk praktikum yang dikembangkan. 3. Mengetahui kelayakan buku petunjuk praktikum yang dikembangkan untuk diujicobakan dalam lingkup terbatas..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 8 E. Manfaat Penelitian Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Untuk peneliti Penelitian ini dapat meningkatkan motivasi dari peneliti untuk menciptakan media pembelajaran yang baru untuk meningkatkan keaktifan peserta didik. 2. Untuk guru Penelitian. ini. dapat. menjadi. referensi. bagi. guru. untuk. dapat. menyampaikan pengetahuan biologi pada peserta didik agar lebih tepat sasaran (efektif) 3. Untuk peserta didik Peserta didik dapat merasakan perubahan dalam dirinya menjadi lebih kritis, kreatif, teliti dan aktif. 4. Untuk pihak lain Memberikan sumbangan pemikiran sebagai alternatif peningkatan kualitas pendidikan khususnya kualitas pembelajaran biologi dan dunia pendidikan pada umumnya.. F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Spesifikasi produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Produk yang dikembangkan berupa buku petunjuk praktikum biologi sesuai dengan kurikulum 2013..

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 9 2. Buku petunjuk praktikum berisi guide line (arahan) agar mudah dalam memahami. 3. Buku petunjuk praktikum dilengkapi dengan gambar-gambar yang relevan dengan materi pembelajaran. 4. Gambar-gambar yang dicantumkan dalam petunjuk praktikum jelas dan berwarna sehingga menarik perhatian peserta didik untuk melihat, membaca, dan memahani materi. 5. Buku petunjuk praktikum yang dikembangkan dapat menjadi sarana belajar mandiri peserta didik di sekolah dan di rumah. 6. Produk buku petunjuk praktikum menggunakan kertas HVS A4.. G. Definisi Operasional Dalam penelitian ini digunakan beberapa istilah untuk menyamakan persepsi maka peneliti memberikan penjelasan dari beberapa istilah yang dipergunakan. 1. Pengembangan Pengembangan adalah suatu cara untuk mengembangakan produk baru atau melengkapi produk yang sudah ada agar dapat digunakan dalam pembelajaran. 2. Buku Petunjuk Praktikum Petunjuk praktikum adalah pedoman pelaksanaan praktikum yang berisi tata cara persiapan, pelaksanaan, analisis data, dan pelaporan. Pedoman tersebut disusun dan ditulis oleh kelompok staf pengajar yang.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 10 menangani praktikum tersebut dan mengikuti kaidah tulisan ilmiah. Buku petunjuk praktikum dimaksudkan sebagai kumpulan petunjuk-petunjuk praktikum yang dijilid menjadi buku. 3. Pendekatan Kontekstual Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) yang sering disingkat CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompeternsi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari. 4. Inkuiri terbimbing (guided inquiry) Guided inquiry atau inkuiri terbimbing yaitu kegiatan inkuiri dimana peserta didik diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan penunjang, guru hanya berperan sebagai fasilitator..

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Pustaka 1. Petunjuk Praktikum Buku petunjuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah buku yang berisikan keterangan dan petunjuk praktis untuk melakukan (melaksanakan, menjalankan) sesuatu. Menurut Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36/D/O/2001 pasal 5 petunjuk praktikum adalah pedoman pelaksanaan praktikum yang berisi tata cara persiapan, pelaksanaan, analisis data dan pelaporan. Pedoman tersebut disusun dan ditulis oleh kelompok staf pengajar yang menangani praktikum tersebut dan mengikuti kaidah tulisan ilmiah. Buku petunjuk praktikum merupakan buku yang berisi pedoman praktikum dalam tata cara persiapan, pelaksanaan, dan analisis oleh pengajar (Arifin, 2012). Dengan demikian buku petunjuk praktikum merupakan suatu buku yang berisi pengarahan yang bertujuan untuk memberi tahu dalam melakukan kegiatan praktikum. Mengacu kepada Meril Physical Science: Laboratory Manual dalam Amri (2013), isi petunjuk praktikum diorganisasikan sebagai berikut: a. Pengantar Berisi uraian singkat yang mengetangahkan bahan pelajaran (berupa konsep-konsep IPA) yang mencakup dalam kegiatan/ 11.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 12 praktikum dan informasi khusus yang berkaitan dengan masalah yang akan dipecahkan melalui praktikum. b. Tujuan Memuat tujuan yang berkaitan dengan permasalahan yang diungkapkan di pengantar atau berkaitan dengan unjuk kerja peserta didik. c. Alat dan Bahan Memuat alat dan bahan yang diperlukan. d. Prosedur/ Langkah Kegiatan Merupakan instruksi untuk melakukan kegiatan praktikum dapat berupa sketsa gambar. e. Data Hasil Pengamatan Meliputi tabel-tabel data atau grafik kosong yang dapat diisi peserta didik untuk membantu peserta didik mengorganisasikan data. f. Analisis Bagian ini membimbing peserta didik untuk melakukan langkah-langkah analisis data sehingga kesimpulan dapat diperoleh. Bagian ini dapat berupa pertanyaan atau isian yang jawabannya berupa perhitungan terhadap data. Pada bagian ini peserta didik dapat diminta membuat grafik dan melihat hubungan sebab akibat antara dua hal seperti yang dirumuskan dalam masalah..

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 13 g. Kesimpulan Berisi pertanyaan-pertanyaan yang didesain sedemikian rupa hingga jawabannya berupa kesimpulan (menjawab permasalahan). Guru dapat memasukkan pertanyaan yang mengaitkan hasil praktikum dengan konsep-konsep IPA dan penerapannya. h. Langkah Selanjutnya Merupakan kegiatan perluasan, proyek, atau telaah pustaka yang membantu peserta didik belajar lebih lanjut tentang materi pembelajaran yang dipelajari melalui kegiatan praktikum serta penerapannya dalam bidang-bidang lain. Terdapat beberapa model petunjuk praktikum, salah satunya adalah buku petunjuk praktikum berbasis cookbook dan buku petunjuk praktikum berbasis inquiry. a. Buku petunjuk praktikum berbasis cookbook Pada model ini, guru harus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada peserta didik dalam melakukan kegiatan-kegiatan. Pelaksanaannya, guru memberikan bimbingan serta arahan yang cukup jelas dan rinci kepada peserta didik, sehingga sebagian dari perencanaannya dibuat oleh guru (Fathurrohman, 2015). Peserta didik tidak merumuskan masalahnya sendiri. Dengan demikian akan terjadi keselarasan kegiatan dalam pembelajaran kepada peserta didik yang berfikir lambat maupun peserta didik yang berfikir lebih cepat. Pada buku petunjuk praktikum berbasis cookbook ini menampilkan seluruh.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 14 petunjuk kegiatan yang akan dilakukan oleh peserta didik sehingga peseta didik dapat langsung mengikuti petunjuk yang tersedia. Guru tidak melepas peserta didik melakukan kegiatan-kegiatan tersebut begitu saja, namun guru tetap memberikan pengarahan pada setiap langkah yang dilakukan. b. Buku petunjuk praktikum berbasis inquiry Menurut Fathurrohman (2015) pada tipe ini, guru hanya memberikan permasalahan melalui pengamatan, percobaan, atau prosedur penelitian untuk memperoleh jawaban dan guru hanya sebagai fasilitator. Dengan demikian, guru berlaku sebagai sumber informasi yang memberikan bantuan dengan tujuan untuk menghindari kegagalan dalam pemecahan masalah, pada buku petunjuk praktikum berbasis. inquiry. tidak. ditampilkan. petunjuk. kegiatan. secara. keseluruhan, sehingga peserta didik harus merumuskan sendiri langkah kegiatan atau prosedur kegiatan yang akan dilakukan dengan bantuan informasi-informasi yang tersedia dalam buku petunjuk. Peserta didik dilatih untuk memahami informasi yang tersedia guna melatih keterampilan proses sains. Oleh karena itu peserta didik diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya.. 2. Pendekatan Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 15 pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada peserta didik (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Macammacam pendekatan pembelajaran yaitu sebagai berikut: a. Pendekaatan Konstruktivisme Pendekatan konstruktivisme merupakan pendekatan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada tingkat kreatifitas peserta didik dalam menyalurkan ide-ide baru yang dapat diperlukan bagi pengembangan diri peserta didik yang didasarkan pada pengetahuan. Pada dasarnya pendekatan konstruktivisme sangat penting dalam peningkatan dan pengembangan pengetahuan yang dimiliki oleh peserta didik berupa keterampilan dasar yang dapat diperlukan dalam pengembangan diri peserta didik baik dalam lingkungan sekolah maupun. dalam. lingkungan. masyarakat.. Dalam. pendekatan. konstruktivisme ini peran guru hanya sebagai pembimbing dan pengajar dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, guru lebih mengutamakan keaktifan peserta didik dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyalurkan ide-ide baru yang sesuai.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 16 dengan materi yang disajikan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik secara pribadi. b. Pendekatan Deduktif Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan.. Metode. deduktif. sering. digambarkan. sebagai. pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum kes esuatu yang khusus. Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti dengan contoh contoh khusus atau penerapan aturan,prinsip umum ke dalam keadaan khusus. c. Pendekatan Induktif Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari keadaan khusus menuju keadaan umum. APB Statement No. 4 adalah contoh dari penelitian induksi, statement ini adalah suatu usaha APB untuk membangun sebuah teori akuntansi. Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) yang dijelaskan di.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 17 dalam pernyataan (statement) dibangun berdasarkan observasi dari praktek yang ada. d. Pendekatan Konsep Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep adalah klasifikasi perangsang yang memiliki ciri-ciri tertentu yang sama. Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman. Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. Ciri-ciri suatu konsep adalah: 1) Konsep memiliki gejala-gejala tertentu 2) Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung 3) Konsep berbeda dalam isi dan luasnya 4) Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalamanpengalarnan 5) Konsep yang benar membentuk pengertian 6) Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu e. Pendekatan Proses Pendekatan proses merupakan pendekatan pengajaran yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 18 keterampilan proses. Pendekatan proses adalah pendekatan yang berorientasi pada proses bukan hasil. Pada pendekatan ini peserta didik diharapkan benar-benar menguasai proses. Pendekatan ini penting untuk melatih daya pikir atau mengembangkan kemampuan berpikir dan melatih psikomotor peserta didik. Dalam pendekatan proses peserta didik juga harus dapat mengilustrasikan atau memodelkan dan bahkan melakukan percobaan. Evaluasi pembelajaran yang dinilai adalah proses yang mencakup kebenaran cara kerja, ketelitian, keakuratan, keuletan dalam bekerja dan sebagainya. f. Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat Pendekatan Science Technology and Society (STS) atau pendekatan. Sains. Teknologi. dan. Masyarakat. (STM). merupakan gabungan antara pendekatan konsep, keterampilan proses, CBSA, inkuiri dan diskoveri serta pendekatan lingkungan. (Susilo, 1999). Istilah STM dalam bahasa Inggris disebut STS, Science Technology Society and Environment (STSE) atau Sains Teknologi Lingkungan dan Masyarakat. Meskipun istilahnya banyak namun sebenarnya intinya sama yaitu environment yang dalam berbagai kegiatan perlu ditonjolkan. Sains Teknologi Masyarakat (STM) merupakan pendekatan terpadu antara sains, teknologi, dan isu yang ada di masyarakat. Adapun tujuan dari pendekatan STM ini adalah menghasilkan peserta didik yang cukup memiliki bekal pengetahuan, sehingga mampu mengambil keputusan penting tentang masalah-.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 19 masalah dalam masyarakat serta mengambil tindakan sehubungan dengan keputusan yang telah diambilnya. Filosofi yang mendasari pendekatan STM adalah pendekatan konstruktivisme, yaitu peserta didik menyusun sendiri konsep-konsep di dalam struktur kognitifnya berdasarkan apa yang telah mereka ketahui. g. Pendekatan Kontekstual Pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching Learning) yang sering disingkat CTL merupakan konsep pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan peserta didik secara nyata, sehingga para peserta didik mampu menghubungkan dan menerapkan kompeternsi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari.. 3. Pendekatan Kontekstual Sanjaya (2006) mengungkapkan bahwa pendekatan kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan peserta didik untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkan dengan kehidupan nyata, sehingga mendorong peserta didik untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. Melalui pendekatan kontekstual, peserta didik dapat belajar dengan cara menghubungkan pengetahuan yang mereka dapat dengan kenyataan yang ada dalam kehidupan mereka..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 20 Depdiknas. (2003). menyebutkan. tujuh. karakteristik. utama. pendekatan kontekstual, yaitu a. Konstruktivisme (construtivism) Pengetahuan yang kita dapat kita kembangkan sedikit demi sedikit dengan konteks kehidupan yang ada di dekat kita. Kita harus mengonstruksi pengetahuan itu dan memberikan makna melalui pengalaman nyata. b. Menemukan (inquiry) Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta didik diharapkan bukan hanya dari hasil mengingat fakta-fakta yang ada melainkan hasil dari menemukan sendiri melalui beberapa tahapan, yaitu observasi, bertanya, mengajukan dugaan, pengumpulan data, dan penyimpulan. c. Bertanya Pengetahuan yang dimiliki peserta didik adalah bertanya. Bagi guru bertanya merupakan kegiatan untuk mendorong dan membimbing kemampuan berpikir peserta didik menjadi kritis dan kreatif. d. Masyarakat belajar Dalam masyarakat belajar, pengetahuan tidak selalu didapat dari hasil pembelajaran sendiri, melainkan juga dari hasil kerja kelompok/ masyarakat belajar..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 21 e. Pemodelan Pemodelan dalam hal ini guru dapat menjadi model dalam proses belajar mengajar, tetapi guru bukanlah satu-satunya model, artinya model dapat dirancang dengan melibatkan peserta didik atau pun dengan mendatangkan seseorang dari luar sekolah. f. Refleksi Refleksi merupakan respon terhadap apa yang baru saja dilalui dan apa yang baru saja dihadapi. g. Penilaian yang sebenarnya Kemajuan belajar dinilai dari sebuah proses bukan hanya semata-mata dari hasil akhirnya saja. Putra (2013) menjabarkan kelebihan dan kekurangan pembelajaran kontekstual sebagai berikut: a. Kelebihan pembelajaran kontekstual 1) Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil. Artinya, peserta didik dituntut dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting, karena dengan mengorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, bukan saja bagi peserta didik materi itu akan berfungsi secara fungsional, akan tetapi materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memorinya, sehingga tidak mudah dilupakan..

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 22 2) Pembelajaran. lebih. produktif. dan. mampu. menumbuhkan. penguatan konsep pada peserta didik, karena metode pembelajaran kontekstual menganut aliran konstruktivisme, yakni seorang peserta didik dituntun menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui. landasan. filosofis. konstruktivisme. peserta. didik. diharapkan belajar melalui “mengalami”, bukan “menghafal”. 3) Kontekstual adalah model pembelajaran yang menekankan pada aktivitas peserta didik secara penuh, baik fisik maupun mental. 4) Kelas dalam pembelajaran kontekstual bukan sebagai tempat untuk memperoleh informasi, tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan di lapangan. 5) Materi pelajaran dapat ditemukan sendiri oleh peserta didik, bukan hasil pemberian dari guru. 6) Penerapan pembelajaran kontekstual bisa menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna. b. Kekurangan pembelajaran kontekstual 1) Diperlukan waktu yang cukup lama saat proses pembelajaran kontekstual berlangsung. 2) Jika guru tidak dapat mengendalikan kelas, maka bisa menciptakan situasi kelas yang kurang kondusif. 3) Guru lebih intensif dalam membimbing. Sebab dalam metode kontekstual, guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola kelas sebagai sebuah tim yang.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 23 bekerja bersama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru. Peserta didik dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajarnya akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan keluasan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau “penguasa” yang memakasa kehendak, melainkan pembimbing peserta. didik. agar. dapat. belajar. sesuai. dengan. tahap. perkembangannya. 4) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide serta mengajak peserta didik agar menggunakan strateginya sendiri dalam belajar. Namun, dalam konteks ini, tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan yang ekstra terhadap peserta didik agar tujuan pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.. 4. Pembelajaran Inkuiri Inkuiri berasal dari bahasa inggris “inquiry” yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukannya. Pertanyaan ilmiah adalah pertanyaan yang dapat mengarahkan pada kegiatan penyelidikan terhadap objek pertanyaan. Dengan kata lain, inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 24 atau rumusan masalah. Mince (2011) menjelaskan model inkuiri merupakan rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analistis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Dalam Alberta (2004) disebutkan bahwa inkuiri adalah proses dinamis yang terbuka untuk mencari jawaban pertanyaan-pertanyaan hal yang membingungkan yang ada untuk mengetahui dan memahami dunia. Menurut Sanjaya (2006) penggunaan inkuiri harus memperhatikan beberapa prinsip, yaitu berorientasi pada pengembangan intelektual (pengembangan kemampuan berfikir), prinsip interaksi (interaksi antara peserta didik maupun interaksi peserta didik dengan guru bahkan antara peserta didik dengan lingkungan), prinsip bertanya (guru sebagai penanya), prinsip belajar untuk berfikir (learning how to think), prinsip keterbukaan (menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis yang diajukan). Keunggulan. pembelajaran. menggunakan. inkuiri. menurut. Roestiyah (2008) adalah: a. Dapat membentuk dan mengembangkan self concept pada diri peserta didik sehingga dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik. b. Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi dan proses belajar baru..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 25 c. Mendorong peserta didik berfikir dan bekerja atas inisiatifnya sendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka. d. Mendorong peserta didik untuk berfikir intuitif dan merumuskan hipotesisnya sendiri. e. Menhindari cara-cara belajar yang tradisional. f. Mampu mengasimilasikan dan mengakomodasi informasi. Menurut Sanjaya (2011) langkah-langkah pembelajaran inkuiri meliputi: a. Orientasi Orientasi adalah langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran yang responsif. Pada langkah ini guru mengondisikan agar peserta didik siap melaksanakan proses pembelajaran dengan memberikan arahan dan petunjuk. b. Merumuskan masalah Merumuskan masalah merupakan langkah membawa peserta didik pada persoalan yang mengandung teka-teki yang perlu dicari jawabannya. Proses pencarian jawaban itulah yang sangat penting dalam strategi inkuiri, oleh sebab itu melalui proses tersebut peserta didik akan memperoleh pengalaman yang sangat berharga. c. Mengajukan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang sedang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya..

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 26 d. Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Dalam strategi pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual. e. Menguji hipotesis Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Kebenaran jawaban yang diberikan bukan hanya berdasarkan argumentasi, akan tetapi harus didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggungjawabkan. f. Merumuskan simpulan Merumuskan simpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Oleh karena itu, untuk mencapai kesimpulan yang akurat hendaknya guru mampu menunjukkan pada peserta didik data mana yang relevan. Berdasarkan komponen-komponen dalam proses inkuiri yang meliputi topic masalah, sumber masalah atau pertanyaan, bahan, prosedur atau rancangan kegiatan, pengumpulan dan analisis data serta pengambilan kesimpulan, Bonnstetter dalam Suyanti (2010), membedakan inkuiri menjadi lima tipe yaitu:.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 27 a. Traditional Hands-on Traditional hands-on adalah tipe inkuiri yang paling sederhana. Dalam praktikum, guru menyiapkan seluruh keperluan mulai dari topik sampai kesimpulan yang harus ditemukan peserta didik dalam bentuk buku petunjuk yang lengkap. b. Structured Science Experience Structured science experience atau pengalaman sains yang terstruktur yaitu kegiatan inkuiri dimana guru menentukan topik, pertanyaan, bahan dan prosedur sedangkan analisis dan kesimpulan dilakukan oleh peserta didik. c. Guided Inquiry Guided inquiry atau inkuiri terbimbing yaitu kegiatan inkuiri dimana peserta didik diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan dalam hal menentukan topic, pertanyaan dan bahan penunjang, guru hanya berperan sebagai fasilitator. d. Student Directed Inquiry Student directed inquiry atau inkuiri peserta didik mandiri dapat dikatakan inkuiri penuh, pada tingkatan ini peserta didik bertanggung jawab secara penuh terhadap proses belajarnya dan pendidik hanya memberikan bimbingan terbatas pada pemilihan topic dan pengembangan pertanyaan..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 28 e. Student Research Student research atau penelitian peserta didik merupakan tipe yang paling kompleks. Guru hanya berperan sebagai fasilitator dan pembimbing sedangkan penentuan atau pemilihan proses dari keseluruhan komponen inkuiri menjadi tanggung jawab peserta didik. Berdasarkan tipe-tipe inkuiri yang telah dipaparkan, buku petunjuk praktikum yang dikembangkan pada penelitian ini tergolong dalam tipe guided inquiry karena buku tersebut tidak mencantumkan prosedur kerja sehingga peserta didik diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil, dan mengambil kesimpulan secara mandiri.. 5. Materi Biologi SMA Kelas X Biologi adalah ilmu pengetauan alam yang mempelajari tentang kehidupan dunia dari segala aspek, baik itu tentang makhluk hidup, lingkungan,. maupun. interaksi. antara. makhluk. hidup. dengan. lingkungannya. Kemendikbud (2016) menyatakan dalam pembelajaran biologi SMA kelas X terdapat 11 Kompetensi Dasar yang akan dipelajari dengan pokok bahasan berikut.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 29 Tabel 2.1 Kompetensi Dasar & Materi Pokok Biologi SMA Kelas X Kompetensi Dasar 3.1 Memahami melalui penerapan tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai. Materi Pokok Ruang Lingkup Biologi. obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan 3.2 Menganalisis data hasil observasi tentang beberapa tingkat keanekaragaman hayati (gen,. Keanekaragaman Hayati. jenis, dan ekosistem) di Indonesia serta ancaman dan pelestariannya 3.3 Memahami prinsip-prinsip klasifikasi makhluk hidup dalam lima kingdom 3.4 Menganalisis struktur dan replikasi, serta peran. Klasifikasi Makhluk Hidup Virus. virus dalam aspek kesehatan masyarakat 3.5 Menganalisis struktur dan cara hidup bakteri. Kingdom Monera. serta peranannya dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat 3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggo-. Kingdom Protista. longkan Protista berdasarkan ciri-ciri umum kelas dan perannya dalam kehidupan melalui pengamatan secara teliti dan sistematis 3.7 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan. Fungi/ Jamur.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 30 Kompetensi Dasar 3.8 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggo-. Materi Pokok Plantae. longkan tumbuhan ke dalam division berdasarkan pengamatan dan metagenesis tumbuhan serta mengaitkan peranannya dalam kelangsungan kehidupan di bumi 3.9 Menerapkan prinsisp klasifikasi untuk menggo-. Animalia. longkan hewan ke dalam filum berdasarkan bentuk tubuh, simetri tubuh, rongga tubuh dan reproduksi 3.10 Menganalisis informasi/ data dari berbagai. Ekologi. sumber tentang ekosistem dan semua interaksi yang berlangsung di dalamnya 3.11 Menganalisis data perubahan lingkungan dan penyebab, serta dampak dari perubahan-. Perubahan Lingkungan. perubahan tersebut bagi kehidupan. Pada penelitian ini, peneliti memilih materi Ruang Lingkup Biologi, Keanekaragaman Hayati, Klasifikasi Makhluk Hidup, Kingdom Monera, Kingdom Protista, Fungi/ Jamur, Plantae, dan Perubahan Lingkungan. Pemilihan materi Ruang Lingkup Biologi, Kingdom Monera, Kingdom Protista, Fungi/ Jamur, dan Perubahan Lingkungan sesuai dengan ketentuan silabus yang dalam kegiatan pembelajaran memerlukan kegiatan praktikum. Materi lain seperti Keanekaragaman Hayati, Klasifikasi Makhluk Hidup, dan Plantae dipilih karena materi tersebut sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari peserta didik..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 31 B. Penelitian yang Relevan Pada. bagian. ini. akan. dipaparkan. mengenai. penelitian. dan. pengembangan terdahulu yang ada kaitannya dengan penelitian ini. Parmin (2013) melakukan penelitian tentang Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum IPA Terpadu Tema Mikroskop Berbasis Inkuiri Terbimbing Bermuatan Karakter. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dan menghasilkan sebuah produk berupa buku petunjuk praktikum IPA Terpadu tema mikroskop berbasis inkuiri terbimbing bermuatan karakter yang dapat digunakan sebagai media praktikum. Penelitian ini merupakan penelitian R & D (Research and Development). Hasil penelitian menunjukkan buku petunjuk termasuk dalam kriteria sangat valid sesuai dengan validasi pakar mencapai persentase 87,22% . Prabawati, Sulur, & Sumarjono melakukan penelitian tentang Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum dengan Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri terbimbing pada Materi Optik Kelas X Semester 2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan buku petunjuk praktikum yang dapat membantu praktikum agar bisa terorganisir dengan baik. Penelitian ini merupakan penelitian R & D (Research and Development) dengan mengacu pada model pengembangan Borg and Gall yang hanya diambil hingga langkah kelima yaitu revisi produk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buku petunjuk praktikum yang dikembangkan sudah memenuhi kriteria valid atau baik..

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 32 C. Desain Diagram Penelitian Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Parmin (2013) tentang pengembangan buku petunjuk praktikum IPA terpadu berbasis inkuiri terbimbing dan penelitian yang dilakukan oleh Prabawati (2013) tentang pengembangan buku petunjuk praktikum dengan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri terbimbing dapat dibuat literatur map/ bagan seperti pada bagan 2.1. Gambar 2.1. Desain Diagram Penelitian Buku Petunjuk Praktikum. Parmin (2013). Prabawati (2013). Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum IPA Terpadu Berbasis Inkuiri Terbimbing. Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum dengan Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Optik. Mengembangkan dan menghasilkan sebuah produk berupa buku petunjuk praktikum IPA Terpadu berbasis inkuiri terbimbing yang dapat digunakan sebagai media praktikum.. Menghasilkan buku petunjuk praktikum yang dapat membantu praktikum agar bisa terorganisir dengan baik.. Menghasilkan produk media pembelajaran berupa buku petunjuk praktikum yang bertujuan untuk membantu praktikum agar dapat terorganisir dengan baik. Peneliti Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Biologi SMA Kelas X dengan Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri Terbimbing.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 33 D. Kerangka Berpikir Pembelajaran IPA lebih menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menjelajahi alam sekitar secara ilmiah. Biologi sebagai salah satu bidang IPA mempelajari konsep-konsep kehidupan yang dapat dialami secara langsung. Salah satu metode untuk memberikan pengalaman yang utuh kepada peserta didik ialah melalui praktek di laboratorium atau tempat praktek. Di laboratorium peserta didik mendapat pengalaman belajar melalui interaksi dengan bahan-bahan baku atau mentah. Dalam pelaksanaan kegiatan laboratorium atau praktikum perlu adanya panduan yang berisi tujuan praktikum, prosedur praktikum, lembar pengamatan, alat dan bahan, lembar observasi kegiatan praktikum atau biasanya disebut buku petunjuk praktikum. Dalam pembelajaran di sekolah, petunjuk praktikum biasanya terdapat dalam buku-buku pelajaran maupun ada dalam Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) dan bercampur dengan banyak materi dan masih bersifat verifikasi teori serta berbasis cookbook. Penelitian. sejenis. pernah. dilakukan. oleh. Parmin. mengenai. pengembangan buku petunjuk praktikum IPA Terpadu berbasis inkuiri terbimbing dan menghasilkan sebuah produk berupa buku petunjuk praktikum IPA Terpadu berbasis inkuiri terbimbing yang dapat digunakan sebagai media praktikum. Penelitian lain dilakukan oleh Prabawati mengenai pengembangan buku petunjuk praktikum dengan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 34 terbimbing dan menghasilkan buku petunjuk praktikum yang dapat membantu praktikum agar dapat terorganisir dengan baik. Merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Parmin dan Prabawati, peneliti bermaksud melakukan penelitian yaitu pengembangan buku petunjuk praktikum biologi SMA kelas X dengan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri terbimbing. Beberapa prosedur diperlukan untuk mengembangkan buku petunjuk praktikum. Prosedur yang dibutuhkan antara lain melakukan survei kebutuhan, merancang buku petunjuk praktikum dengan pendekatan kontekstual berbasis inkuiri terbimbing, dan validasi oleh para ahli dan guru. Survei kebutuhan dimaksudkan untuk mengetahui kebutuhan guru akan adanya buku petunjuk praktikum yang dikembangkan. Setelah melakukan survei kebutuhan pada 5 sekolah yang berbeda, dilanjutkan dengan merancang buku petunjuk praktikum. Buku petunjuk praktikum yang sudah selesai dikembangkan akan divalidasi oleh 2 ahli dan 2 guru SMA kelas X. Dari penilaian oleh para ahli dan guru tersebut dapat diketahui kelayakan dari buku yang dikembangkan untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran..

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 35 Gambar 2.2. Skema Kerangka Berpikir. Survei Kebutuhan pada 5 sekolah berbeda: 1. Petunjuk praktikum yang digunakan di sekolah. 2. Kebutuhan guru akan petunjuk praktikum yang dikembangkan. Penelitian Relevan: Penelitian yang dilakukan oleh Parmin dan Prabawati yang menghasilkan menghasilkan produk media pembelajaran berupa buku petunjuk praktikum yang bertujuan untuk membantu praktikum agar dapat terorganisir dengan baik. Peneliti Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Biologi SMA Kelas X dengan Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri Terbimbing. Validasi para ahli dan guru SMA. Buku Petunjuk Praktikum Biologi SMA Kelas X dengan Pendekatan Kontekstual Berbasis Inkuiri Terbimbing yang layak diujicoba.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development ( RnD). Menurut Sugiyono (2010) penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Sugiyono (2010) menyatakan metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitaian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Dalam Sanjaya (2011) Research and Development (RnD) dalam penelitian pendidikan memiliki karakteristik sebagai berikut: a. RnD bertujuan untuk menghasilkan produk dari berbagai aspek pembelajaran dan pendidikan yang biasanya produk tersebut diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tertentu. b. Proses pelaksanaan RnD diawali dengan studi atau survei pendahuluan yang dilakukan untuk memahami segala sesuatu yang terlaksana di lapangan sesuai dengan obyek pengembangan yang dapat digunakan. Survey dilakukan dengan studi lapangan dan studi keperpustakaan sebagai desar pengembangan desain. c. Proses pengembangan dilakukan secara terus menerus dalam beberapa siklus dengan melibatkan subyek penelitian di lapangan sebenarnya tanpa 36.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 37 mengganggu sistem dan proses yang sudah direncanakan serta ditata sebelumnya. d. Pengujian validasi untuk menguji keandalan model hasil pengembangan baik keandalan dilihat dari proses pembelajaran (validasi eksternal) maupun sisi hasil belajar (validasi internal) e. RnD tidak menguji teori atau menghasilkan prinsip dan hukum kecuali yang berkaitan dengan yang dikembangkan. Langkah-langkah penelitian menurut Borg dan Gall dalam Sanjaya (2011) adalah: a. Riset pengumpulan informasi termasuk studi literatur dan observasi kelas. b. Perencanaan yang meliputi merumuskan tujuan, menetapkan sekuen pelajaran serta pengujian dalam skala terbatas. c. Pengembangan produk awal termasuk mempersiapkan bahan-bahan pelajaran, buku pegangan, dan perangkat penilaian. d. Validasi produk yang melibatkan satu sampai tiga sekolah dengan mengikutsertakan 6 hingga 12 subyek menggunakan wawancara, observasi dan. angkat,. hasilnya. dianalisis. untuk. menentukan. kelemahan-. kelemahannya. e. Berdasarkan analisis, produk awal tersebut direvisi sehingga menjadi produk yang baik. f. Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang terbatas. Tahapan ini selain data kualitatif untuk menilai proses, juga dikumpulkan data kuantitatif untuk hasil pre dan postes..

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 38 g. Revisi produk berdasarkan hasil analisis hasil uji produk tersebut. h. Uji lapangan pada skala yang lebih luas dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan angket kemudian data tersebut dianalisis. i. Revisi produk berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan terakhir. j. Desiminasi. dan. melaporkan. produk. hasil. akhir. penelitian. dan. pengembangan. Berdasarkan pengertian para ahli dapat disimpulkan penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang dilakukan untuk pengembangan produk baru atau penyempurnaan produk lama. Pada penelitian ini peneliti melakukan penelitian hanya sampai pada tahap “e” atau 5 yaitu revisi produk berdasarkan hasil analisis produk awal sehingga menjadi produk yang lebih baik. Peneliti melakukan penelitian dan pengembangan buku petunjuk praktikum pada mata pelajaran Biologi kelas X dengan materi Ruang Lingkup Biologi, Keanekaragaman Hayati, Klasifikasi Makhluk Hidup, Kingdom Monera,. Kingdom. Protista, Fungi/ Jamur, Plantae, dan Perubahan. Lingkungan. Tingkat kelayakan buku petunjuk praktikum ini diketahui melalui validasi oleh ahli materi, validasi oleh ahli media, dan validasi oleh guru. B. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang dilakukan peneliti dalam pengembangan ini diadaptasi dari langkah-langkah pengembangan yang dikembangkan oleh.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 39 Borg and Gall dengan pembatasan. Borg and Gall dalam Emzir (2013) menyatakan bahwa dimungkinkan untuk membatasi penelitian dalam skala kecil, termasuk membatasi langkah penelitian. Penerapan langkah-langkah pengembangannya disesuaikan dengan kebutuhan peneliti. Dalam. penelitian. ini. dibatasi. hanya. sampai. lima. langkah. pengembangan saja karena keterbatasan waktu penelitian. Lima langkah pengembangan ini yaitu tahap (1) pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk awal, (4) validasi produk, dan (5) merevisi produk hasil validasi. Penelitian pengembangan ini divalidasi oleh para ahli dan guru Biologi kelas X untuk dinilai kelayakannya. Untuk menjelaskan lebih detail, maka peneliti memerinci lima tahapan proses pengembangan yang akan dilakukan sebagai berikut: 1. Pengumpulan informasi Tahap pengumpulan informasi ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan di kelas. 2. Perencanaan Hasil wawancara dengan guru Biologi kelas X tentang praktikum dikumpulkan sebagai dasar dalam melakukan pengembangan sebuah produk berupa buku petunjuk praktikum Biologi. 3. Pengembangan produk awal Langkah-langkah dalam mendesain buku petunjuk praktikum biologi yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi:.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 40 a. Menentukan materi Biologi yang terdapat di kelas X kemudian dibatasi dengan memilih pokok bahasan. b. Merumuskan tujuan yang akan dicapai peserta didik c. Pembuatan desain halaman depan d. Pembuatan halaman kata pengantar dan daftar isi e. Penulisan bagian penyajian petunjuk praktikum f. Penulisan glosarium dan daftar pustaka, dan g. Pembuatan sampul belakang 4. Uji validitas produk awal Produk awal petunjuk praktikum diserahkan kepada ahli untuk dievaluasi dan divalidasi. Tahapan validasi desain produk ini bertujuan untuk memberikan penilaian terkait kualitas dan kelayakannya sehingga dapat menunjukkan kelebihan dan kelemahan yang ada pada desain produk. Uji validitas dilakukan oleh 2 pakar pendidikan dan 2 guru SMA kelas X. 5. Merevisi produk Hasil validasi yang telah dilakukan oleh para ahli kemudian direvisi untuk penyempurnaan desain produk. Revisi desain produk bertujuan untuk meminimalkan kelemahan pada produk sehingga akan menghasilkan produk akhir yang layak diujicoba..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 41 C. Teknik Pengumpulan Data Prosedur pengumpulan data pada penelitian Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Biologi Kelas X SMA dengan Pendekatan Kontekstual berbasis Inkuiri Terbimbing diperlukan instrumen sebagai berikut, 1. Metode Wawancara Wawancara yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah wawancara terpimpin (guided interview). Wawancara terpimpin adalah wawancara yang dilakukan oleh subyek evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu (Suharsimi, 2006). Metode ini digunakan untuk analisis kebutuhan yang digunakan dalam pembelajaran. 2. Metode Kuesioner (angket) Angket digunakan untuk uji kelayakan dan uji validitas petunjuk praktikum, serta tanggapan guru. Jenis angket untuk uji kelayakan dan uji validitas buku petunjuk praktikum adalah daftar cocok (check list) yaitu deretan pernyataan (yang biasanya singkat-singkat) dimana responden tinggal membubuhkan check list (√) di tempat yang disediakan (Suharsimi, 2006).. D. Instrumen Penilaian Untuk menganalisa kebutuhan dalam pengembangan buku petunjuk praktikum dilakukan wawancara, instrumen wawancara dapat dilihat pada lampiran 1. Indikator pada wawancara survei kebutuhan terdapat pada tabel.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 42 3.1 dan indikator tersebut dijabarkan untuk membuat pertanyaan-pertanyaan dalam survei kebutuhan yang tampak pada tabel 3.2 sebagai berikut, Tabel 3.1 Indikator Wawancara Survei Kebutuhan Aspek. Indikator. Kurikulum 2013. 1. Penjelasan pendekatan saintifik 2. Penjelasan metode pembelajaran selain. No. Item 1–2 3. pendekatan saintifik Pengetahuan guru. 1. Penjelasan alasan pendekatan. tentang pendekatan. 4. kontekstual. kontekstual Pengetahuan guru. 1. Penjelasan alasan pendekatan inkuiri. 5. 1. Frekuensi pelaksanaan praktikum.. 6. tentang pembelajaran inkuiri Praktikum. 2. Materi yang digunakan dalam praktikum. 7–8. 3. Pendekatan yang digunakan dalam. 9 – 10. praktikum Petunjuk praktikum 1. Penjelasan model petunjuk praktikum. 2. Kesesuaian dengan pencapaian. 11, 13, 14 12. kurikulum 2013 3. Kesesuaian model petunjuk praktikum. 15. dengan tingkat berpikir peserta didik.. Tabel 3.2 Panduan Wawancara Survei Kebutuhan No. 1.. Pertanyaan Bagaimana pendapat bapak/ibu mengenai pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013?. 2.. Bagaimana cara bapak/ibu dalam menyikapi pendekatan saintifik?.

Gambar

Tabel 2.1 Kompetensi Dasar & Materi Pokok Biologi SMA Kelas X
Gambar 2.1. Desain Diagram Penelitian  Buku Petunjuk Praktikum
Tabel 3.1 Indikator Wawancara Survei Kebutuhan
Tabel 3.3 Indikator Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Izinkan saya pamit untuk mengajak orang tua saya datang melamar secara resmi.” Si pemuda pun berdiri dan berpamitan kepada sang ayah dan juga sang gadis yang hanya bisa membisu

Program Penilaian Poster Sains dan Teknologi Islam (ISnT) dan Islamic Civilization, Science and Technology Coursework Evaluation (i-CiviST) merupakan satu program penilaian

Pengujian daya serap air dan Besi sebagai alat pengujian internal bond pengembangan tebal. Contoh uji direkatkan pada besi Pengujian

Metode Lowest Supply Lowest Cost (LSLC) merupakan salah satu metode untuk menentukan solusi optimal masalah transportasi yang dilakukan tanpa menggunakan tahapan

PENGARUH KADAR SERAT PADA OLAHAN DODOL DENGAN PENAMBAHAN BUAH MENGKUDU1. ( Morinda citrifolia

Simulasi Sirkulasi arus permukaan di Selat Malaka secara umum sesuai dengan pola arus yang disimulasikan Wrytki (1961) yang ditandai kecepatan arus sebesar 0,1 – 0,15 m/s

Karakteristik pelaku jasa angkutan antar jemput sekolah di sekolah Dasar Ananda adalah mayoritas laki-laki sebesar 53 dengan persentase 53% dari jumlah sampel 100 responden

Eter mahkota bukan sahaja boleh digunakan sebagai perumah sebaliknya ia juga boleh menjadi tetamu bagi sebatian makrosiklik yang lebih besar.. OH OH OH OH OH OH OH OH SO 3 Na SO 3