• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE JOINT COST BY PRODUCT PADA UMKM BANDENG MUTIARA HATI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENENTUAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE JOINT COST BY PRODUCT PADA UMKM BANDENG MUTIARA HATI."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENENTUAN COST OF PRODUCTION

DENGAN METODE JOINT COST BY PRODUCT

PADA UMKM BANDENG MUTIARA HATI

Nilam Setiyo Rini

Dosen Pembimbing

Retno Indah Hernawati, SE, M.Si

Program Studi AkuntansiUniversitas Dian Nuswantoro Semarang

ABSTRACT

The cost of production used as a basis for calculating the cost of which will be produces product that will be sold. In this study, SMES Bandeng Mutiara Hati into objects used in determining the cost of production that is appropriate for the company. The purpose of this research is to analyze the comparison of the calculation of cost of production that is done SMES Bandeng Mutiara Hati with joint cost by product method.

The method of analysis used in this research is descriptive method, that is a method of obtained by gathering, draw up, and analyzed data for the solution of the problems facing. The method of calculation used in this study is a joint cost by product method.

The result of the calculation of cost of production with a companies method different with joint cost by product method. The result of the calculation of companies method is Rp. 17.716.500,00, while the results of the calculation of joint cost by product method is Rp. 19.318.605,00. The calculation with a companies method can not be know the cost of production per product, while the joint cost by product method can be know the cost of production per product. This is because the company produces product various, but companies did not do a calculation in detail and not using special method to calculate the size of the price of staple production, so cost was not allocated asintended.

(2)

2 ABSTRAK

Harga pokok produksi digunakan sebagai dasar untuk menghitung biaya yang nantinya akan menghasilkan produk yang akan dijual. Dalam penelitian ini, UMKM Bandeng Mutiara Hati menjadi objek yang digunakan dalam menentukan harga pokok produksi yang tepat untuk perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbandingan hasil perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan UMKM Bandeng Mutiara Hati dengan metode joint cost by product.

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang didapat dengan mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Metode perhitungan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode joint cost by product.

Hasil perhitungan harga pokok produksi dengan metode perusahaan berbeda dengan metode joint cost by product. Hasil perhitungan dengan metode perusahaan sebesar Rp. 17.716.500,00 sedangkan hasil perhitungan dengan metode joint cost by product sebesar Rp. 19.318.605,00. Perhitungan dengan metode perusahaan tidak dapat diketahui harga pokok produksi per produknya, sedangkan dengan metode joint cost by product dapat diketahui harga pokok produksi per produknya. Hal ini dikarenakan perusahaan menghasilkan produk yang bermacam-macam tetapi perusahaan tidak melakukan perhitungan secara rinci serta tidak menggunakan metode khusus untuk menghitung besarnya harga pokok produksi, sehingga biaya tidak dialokasikan sebagaimana mestinya.

Kata kunci : Harga Pokok Produksi, dan Metode Joint Costby Product

PENDAHULUAN

(3)

3

Perhitungan harga produksi terdapat berbagai macam metode. Penelitian ini menggunakan metode joint cost by product untuk menghitung harga pokok produksi. Menurut Mulyadi (2009), biaya bersama yaitu biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya bersama yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik terjadi sejak input dimasukkan kedalam proses produksi sampai titik pemisahan.

Menurut Hastoni dan Setiawan (2008), masalah utama yang sering muncul dalam proses produksi yang mengandung unsur biaya bersama adalah menghitung alokasi biaya bersama ke tiap produk yang dihasilkan, misalkan pada produk sampingan. By product (Produk Sampingan) adalah produk yang total nilai penjualannya relatif kecil dibandingkan dengan nilai jual produk utama. Meskipun suatu produk sampingan tunggal hanya mempunyai nilai jual yang relatif kecil atau memberikan kontribusi yang kecil ke pendapatan, total produk sampingan perusahaan mungkin akan memberikan kontribusi yang besar, oleh karena itu manajemen perlu mengusahakan perkembangan yang dapat mengubah nilai produk sampingan menjadi produk yang menguntungkan.

UMKM Bandeng Mutiara Hati merupakan salah satu dari usaha mikro kecil dan menengah yang memproduksi olahan bandeng yang telah berdiri sejak tahun 2004. Pemilik usaha tersebut bernama Ibu Khoen Maryati. UMKM ini mengolah bandeng menjadi beberapa produk yaitu otak – otak bandeng cabut duri, pepes bandeng cabut duri dan abon duri bandeng.

(4)

4

Dalam penetapan harga pokok produksinya UMKM tersebut juga mengabaikan fakta yaitu dalam proses produksi UMKM tersebut menghasilkan produk olahan bandeng yang bermacam – macam, tetapi belum menggunakan perhitungan metode biaya bersama sesuai teori akuntansi biaya. Hal ini menyebabkan, perusahaan belum mendapatkan keakuratan biaya dalam menentukan harga jual. Dalam menetapkan harga jual limbah bandeng yang diolah menjadi abon duri bandeng pemilik tidak memiliki dasar perhitungan hanya mendasarkan pada harga dipasaran yang berlaku saat itu. Hasil penjualan dari abon duri bandeng diperlakukan sebagai pendapatan tambahan. Kemungkinan adanya laba atau rugi penjualan produk sampingan tidak dapat diidentifikasi oleh pemilik. Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul PENENTUAN COST OF PRODUCTION DENGAN METODE JOINT COST

BY PRODUCT PADA UMKM BANDENG MUTIARA HATI.

TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya

Menurut Carter (2009), akuntansi biaya adalah hal yang dapat melengkapi manajemen untuk aktivitas – aktivitas perencanaan, pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisien, serta membuat keputusan – keputusan yang bersifat rutin maupun strategis. Mulyadi (2009), mengungkapkan akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa dengan cara – cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. Objek kegiatan akuntansi biaya adalah biaya. Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian, serta penafsiran informasi biaya adalah tergantung untuk siapa proses tersebut ditujukan. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai luar perusahaan.

Biaya

(5)

5

(Horngren, et al., 2008). Pengertian biaya menurut Hansen dan Mowen (2009), adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi. Sedangkan menurut Carter (2009) mendefinisikan biaya sebagai suatu nilai tukar, pengeluaran, atau pengorbanan yang dilakukan untuk menjamin perolehan manfaat. Dalam akuntansi keuangan, pengeluaran atau pengorbanan pada tanggal akuisisi dicerminkan oleh penyusutan atas kas atau aset lain yang terjadi pada saat ini atau di masa yang akan datang. Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa biaya merupakan suatu pengorbanan yang memiliki tujuan dan manfaat di masa sekarang dan masa mendatang.

Biaya Produksi

Menurut Mulyadi (2009), definisi biaya produksi dibagi menjadi 2 yaitu biaya dalam arti luas dan biaya dalam arti sempit. Biaya dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang di ukur dalam satuan uang yang telah terjadi dan kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu, sedangkan biaya dalam arti sempit adalah sebagai pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Dari pengertian tersebut disimpulkan biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual. Biaya – biaya ini meliputi :

1. Biaya bahan baku adalah semua biaya yang membentuk bagian integral dari barang jadi dan dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya produk. 2. Biaya tenaga kerja langsung adalah karyawan/karyawati yang dikerahkan untuk

mengubah bahan langsung menjadi barang jadi.

3. Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya produksi yang masuk dalam kelompok biaya overheadpabrikadalah :

a) biaya bahan penolong b) biaya reparasi

(6)

6

d) biaya penyusutan, yaitu beban biaya yang timbul akibat penilaianterhadap aktiva tetap.

e) biaya asuransi, yaitu biaya yang timbul sebagai akibat dari berlalunya waktu.

f) biaya listrik

Harga Pokok Produksi

Harga pokok produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu barang atau jasa selama periode bersangkutan. Dengan kata lain, bahwa harga pokok produksi merupakan biaya untuk memperoleh barang jadi yang siap jual (Mulyadi, 2009). Horngren,et al.,(2008), mendefiniskan Harga Pokok Produksi (cost of goods manufactured) adalah biaya barang yang dibeli untuk diproses sampai selesai, baik sebelum maupun selama periode akuntansi berjalan.

Biaya Bersama

Menurut Carter (2009), biaya bersama dapat didefinisikan sebagai biaya yangmuncul dari produksi yang simultan atas berbagai produk dalam proses yang sama.Berbeda dengan pendapat Mulyadi (2009) yang menyatakan bahwa biaya bersama adalah biaya yang dikeluarkan sejak saat mula-mula bahan baku diolah sampai dengan saat berbagai macam produk dapat dipisahkan identitasnya. Biaya bersama terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overheadpabrik terjadi sejak input dimasukkan kedalam proses produksi sampai titik pemisahan.

Metode Penetapan Biaya Bersama

(7)

7 Produk Sampingan

Menurut Carter (2009), istilah produk sampingan umumnya digunakan untuk mendefinisikan suatu produk dengan nilai total yang relatif kecil dan dihasilkan secara simultan atau bersamaan dengan produk lain yang nilai totalnya lebih besar. Produk sampingan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok menurut kondisi dapat dipasarkannya produk tersebut pada titik pisah batas yaitu produk sampingan yang dijual dalam bentuk asal tanpa diproses lebih lanjut dan produk sampingan yang membutuhkan proses lebih lanjut agar produk tersebut dapat dijual. Produk sampingan umumnya berasal dari buangan, sisa potongan dan lain sebagainya, dari produk utama yang pada dasarnya merupakan jenis proses produk bersama. Buangan dan residu lainnya jenis proses yang pada dasarnya merupakan produk bersama.

Metode Penetapan Produk Sampingan

Menurut Carter (2009), salah satu metode untuk menghitung biaya produk sampingan yaitu dengan Metode Harga Pasar. Metode ini mengurangi biaya produksi dari produk utama, bukan dengan pendapatan aktual yang diterima, melainkan dengan estimasi nilai produk sampingan pada saat dijual. Akun produk sampingan dibebankan dengan nilai estimasi ini, dan biaya produksi dari produk utama dikredit. Tambahan biaya bahan baku, tenaga kerja, atau overhead pabrik yang terjadi setelah titik pisah batas dibebankan ke produk sampingan.

Kerangka Konseptual

UMKM Bandeng Mutiara Hati merupakan Usaha, Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang bergerak dalam usaha pengolahan bandeng. Perusahaan memerlukan informasi yang berkaitan dengan biaya – biaya yang dikeluarkan dalam proses pembuatan produknya. Salah satu cara untuk memperoleh informasi biaya yang akurat adalah melakukan perhitungan harga pokok produksi.

(8)

8

dilakukan oleh perusahaan dengan perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode joint cost by product.

Hasil dari perhitungan dengan menggunakan kedua metode tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap perhitungan harga pokok produksi. Berikut ini adalah kerangka penelitian untuk mempermudah penjelasan diatas:

METODE PENELITIAN

Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di UMKM Bandeng Mutiara Hati yang berlokasi di jalan Dworowati 5 RT 02 RW 09 no 10 Semarang. Pemilik UMKM ini bernama Ibu Khoen Maryati. UMKM ini memproduksi berbagai olahan bandeng. Hanya UMKM Bandeng mutiara hati yang mempoduksi bandeng paling banyak setiap harinya, sehingga UMKM ini lebih maju dibandingkan dengan lainnya. Pencatatan biaya yang dilakukan belum akurat karena tidak melakukan perhitungan harga pokok

METODE PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI MENGIDENTIFIKASI BIAYA

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI UMKM BANDENG MUTIARA HATI

PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI METODE JOIN COST

PERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN KEDUANYA

PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK

PERUSAHAAN

(9)

9

produksi secara rinci. Pemilik UMKM bersedia memberikan informasi serta data yang diperlukan sesuai penelitian.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah gambaran umum UMKM Bandeng Mutiara Hati dan proses produksi pada usaha tersebut. Sedangkan data kuantitatif dalam penelitian ini adalah data mengenai biaya dalam proses produksi, harga produk, serta kuantitas produk yang diproduksi.

Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari sumber datanya, yaitu dengan melakukan wawancara kepada pemilik UMKM untuk mendapatkan keterangan secara langsung. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber yang ada. Data didapatkan dari data biaya produksi UMKM Bandeng Mutiara Hati, literatur buku yang terkait, artikel yang terkait dengan penelitian, hasil penelitian terdahulu, dari internet.

Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Wawancara

Wawancara dilakukan secara langsung kepada pemilik UMKM dengan mengajukan pertanyaan mengenai profil perusahaan, biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, alat yang di pakai dalam proses produksi dan data – data yang diperlukan.

2. Dokumentasi

(10)

10 Metode Analisis

Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu metode yang didapat dengan mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data untuk pemecahan masalah yang dihadapi. Dalam penelitian ini mengumpulkan data diperoleh dari perusahaan kemudian dianalisa untuk menjawab perumusan masalah. Analisis data menggunakan metode joint cost by product untuk menghitung harga pokok produksi UMKM Bandeng Mutiara Hati.

Tahap–tahap analisis sesuai dengan kerangka penelitian yang telah digambarkan diatas yaitu :

1. Observasi terhadap UMKM Bandeng Mutiara Hati. 2. Mengidentifikasi biaya produksi.

3. Menghitung harga pokok produksi berdasarkan tata cara perusahaan dengan menjumlahkan semua pengeluaran untuk membuat olahan bandeng.

4. Menghitung harga pokok produksi berdasarkan metode joint cost.

a) Mengklasifikasikan biaya dengan mengumpulkan seluruh data-data tentang biaya produk bersama yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, BOP, data penjualan dan lain - lain.

b) Menghitung biaya produksi

(11)

11

Alokasi Biaya Bersama dengan Metode Unit Kuantitatif

Jenis Produk

Unit Jadi

Presentase Alokasi

Biaya Bersama

Biaya Tambahan

Total Biaya Produksi

Total Biaya Produksi per

Produk

A xxx xxx xxx xxx xxx xxx

B xxx xxx xxx xxx xxx xxx

Perhitungan Produk Sampingan dengan Metode Harga Pasar

Biaya Bersama xxx

Total Harga Jual Produk Sampingan xxx

Total Biaya Tambahan Produk Sampingan xxx Laba (20% dari total harga jual produk sampingan) xxx +

xxx -

Alokasi untuk Produk Sampingan xxx -

Alokasi untuk Produk Utama xxx

4. Menganalisis perbedaan hasil perhitungan harga pokok produksi yang dilakukan oleh perusahaan dan menggunakan metode joint cost by product.

5. Memberikan rekomendasi atas hasil analisis harga pokok produksi

HASIL DAN PEMBAHASAN

(12)

12

bekerja di Dinas Perikanan. Saat menjabat sebagai bendahara Ibu Khoen mendapat tugas untuk melakukan penyuluhan di berbagai kelurahan dan kecamatan yang ada di Jawa Tengah yang memiliki bermacam-macam usaha peternakan ikan. Disalah satu tempat usaha peternakan ikan bandeng di Semarang Ibu Khoen tertarik untuk memanfaatkan bandeng menjadi suatu peluang usaha. Modal awal usaha ini yaitu Rp. 15.000.000.

UMKM Bandeng Mutiara Hati saat ini sudah memperkerjakan 5 karyawan yang diambil dari warga sekitar untuk membantu proses produksi. Bahan baku olahan bandeng didapatkan langsung dari pasar yang sudah menjadi langganan Ibu Khoen dengan harga yang sangat terjangkau.

Perhitungan Harga Pokok Produksi Olahan Bandeng Mutiara Hati Dengan Metode Perusahaan

No Keterangan Satuan Kebutuhan

per Bulan

Harga Satuan (Rp)

Total Harga (Rp)

1 Bandeng Kg 375 24.000 9.000.000

2 Minyak L 25 22.000 550.000

3 Telur Kg 5 19.000 95.000

4 Gas Kg 32 13..000 416.000

5 Biaya Tenaga Kerja 30.000 x 5 = 150.000 x 25 ( perbulan ) 3.750.000

6 Biaya Listrik Perbulan 375.000

7 Biaya PAM Perbulan 100.000

8 Biaya Perbaikan Mesin Perbulan 50.000

9 Biaya Pembungkus Estimasi 1.780.000

10 Bumbu Estimasi 1.600.500

TOTAL 17.716.500

Sumber : UMKM Bandeng Mutiara Hati, November 2014

Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi

dengan Menggunakan Metode Perusahaan dan Metode Joint Cost by Product

Keterangan Harga Pokok Produksi Selisih Harga Pokok

Produksi

(Rp) UMKM Bandeng

Mutiara Hati

Metode Perusahaan (Rp)

Metode Joint Cost by Product

(Rp)

17.716.500 19.318.605 1.602.105

(13)

13

Penyebab terjadinya selisih yang cukup besar karena perusahaan belum menghitung BOP. Selain itu, dengan menggunakan metode saat ini yang dilakukan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk yang bermacam-macam perusahaan tidak melakukan perhitungan secara rinci serta tidak menggunakan metode khusus untuk menghitung besarnya harga pokok produksi, akan berdampak pada biaya yang tidak dialokasikan sebagaimana mestinya. Perhitungan dengan menggunakan metode joint cost by product dapat diketahui besarnya biaya yang dikeluarkan secara

bersama dan terpisah untuk masing-masing produknya sehingga, biaya teralokasi secara tepat.

Metode alokasi bersama yang digunakan yaitu metode unit kuantitatif. Perhitungan harga pokok produksi dengan mengalokasikan biaya bersama menggunakan metode unit kuantitatif dapat menghasilkan harga pokok produksi per produknya.

Perbedaan Perhitungan Harga Pokok Produksi per Produk Antara Metode Perusahaan dengan Metode Joint Cost by Product

Unsur Biaya Metode Perusahaan Metode Joint Cost by

Product

Otak – otak Bandeng Cabut Duri - 11.334

Pepes Bandeng Cabut Duri - 11.768

Abon Duri Bandeng - 14.000

Sumber : Data diolah, November 2014

Perbandingan perhitungan harga pokok produksi per produknya. Untuk metode perusahaan tidak dapat diketahui harga pokok produksi per produknya karena perusahaan saat ini belum mampu menentukan biaya produksi atau harga pokok produksi per produk. Perusahaan hanya menghitung total pengeluaran saja tanpa melihat alokasi ke masing-masing produknya.

Pada perhitungan harga pokok produksi per produk menggunakan metode joint cost by productdidapat hasil yaitu untuk otak-otak bandeng cabut duri sebesar

(14)

14

bersamamenggunakan metode unit kuantitatifdapat diketahui besarnya harga pokok produksi dari masing-masing produknya.

Berdasarkan alokasi harga pokok per produk dapat diketahui margin laba dari setiap produknya. Untuk menentukan harga jual yang tepat adalah sebagai berikut :

Analisis Harga Jual

Produk Harga Pokok

Produksi per Produk

(1)

Harga Jual

(2)

Kontribusi Laba

(3) = ((2) - (1)) : (2) Otak-otak Bandeng

Cabut Duri

11.334 20.000 0,43

Pepes Bandeng Cabut Duri

11.768 15.000 0,22

Abon Duri Bandeng 14.000 17.500 0,20

Sumber : Data diolah, November 2014

Berdasarkan tabel diatas kontribusi laba terbesar diberikan oleh otak-otak bandeng cabut duri yaitu sebesar 43%.

PENUTUP Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunakan metode perusahaan, maka terdapat kesimpulan yang berguna bagi UMKM Bandeng Mutiara Hati dalam menentukan harga pokok produksi yang tepat bagi perusahaan. Adapun kesimpulan yang dapat diambil yaitu :

(15)

15

2. Berdasarkan perhitungan harga pokok produksi dengan menggunkan metode joint cost by productyaitu sebesar Rp. 19.318.605,00. Diperolehbiaya

produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan metode perusahaan yaitu sebesar Rp 17.716.500,00. Perbedaan selisih nilai yang dihasilkan yaitu sebesar Rp. 1.602.105,00. Perhitungan harga pokok produksi menggunakan metode joint cost by productbiaya bersama dialokasikan menggunakan metode unit kuantitatif sehinggabiaya dapat teralokasikan secara tepat. Besarnya biaya produksi untuk masing - masing produk dapat diidentifikasi yaitu untuk otak-otak bandeng cabut duri sebesar Rp. 11.334 , untuk pepes bandeng cabut duri sebesar Rp. 11.768 , dan untuk abon duri bandeng sebesar Rp. 14.000.

Saran

1. UMKM Bandeng Mutiara Hati sebaiknya menggunakan metode joint cost product untuk menghitung harga pokok produksinya yaitu mengalokasikan

biaya bersama dengan menggunakan metode unit kuantitatif untuk produk bersama dan metode harga pasar untuk produk sampingan. Hal ini dikarenakan UMKM Bandeng Mutiara Hati mengolah beberapa macam produk, jadi dengan menggunakan metode tersebut penggolongan biaya produksi dapat teralokasikan secara tepat dan alokasi biaya bersama dapat diidentifikasi ke masing-masing produknya.

(16)

16

DAFTAR PUSTAKA

Batubara, Helmina. 2013. “Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Metode Full Costing pada Pembuatan Etalase Kaca Aluminium di UD. Istana Aluminium Manado” Jurnal EMBA Vol 1 No.3 Hal 217-223.

Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya Edisi 14. Salemba Empat, Jakarta.

Departemen Keuangan. 2009. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.03/2009. Tentang Pengelompokan yang Termasuk dalam Jenis – Jenis Harta Tetap Berwujud. Jakarta, Indonesia.

Hansen, Don. Rdan Maryanne M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajemen. Salemba Empat, Jakarta.

Harinaldi. 2005. Prinsip – Prinsip Statistik untuk Teknik dan Sains. Erlangga, Jakarta.

Hastoni dan H. Hendra Setiawan. 2008. Analisa Produk Sampingan dalam Menentukan Tingkat Pendapatan Produk Utama Studi kasus pada Perusahaan Tahu YUN – YI. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan. Jurnal Ilmiah Kesatuan, Vol 10 No.1.

Hongren, Charles T., Srikant M. Datar, dan Goerge Foster.2008. Akuntansi Biaya; Penekanan Manajerial. PT. Indeks, Jakarta.

Mulyadi. 2009.Akuntansi Biaya. STIM YKPN , Yogyakarta.

Nuada, I Wayan. 2012. “Unsur – Unsur Biaya yang Menentukan Harga Pokok Produksi Dodol Usaha Rumahan Ibu Izah”. Media Bina Ilmiah Vol.6 No.4, Juni 2012. ISSN 1978 – 3787.

Pomalingo, Suwahyu., Jenny Morasa, dan Victoria Z Tirayoh. 2014. “Alokasi Biaya Bersama dalam Menentukan Harga Pokok Produksi pada UD. Martabak Mas Narto”. Jurnal EMBA Vol.2 No.2 Hal 1141-1150.

Qona’ah, Intan. 2012. “Penentuan Harga Pokok Produksi Berdasarkan Activity Based Costing pada Pabrik Kerupuk Langgeng”. Management Analysis Jurnal. Vol 2 No.2, November 2012. ISSN 2252-6552.

Referensi

Dokumen terkait

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEER REVIEW KARYA ILMIAH : BUKU. Pengembangan Profesi Guru Berbasis Unity Of Science.. HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU

Selanjutnya, untuk mengetahui petugas reservasi yang memiliki Logos selama berinteraksi dengan pelanggan pada saat melakukan reservasi dari variabel

Rata-rata derajat kejenuhan yang diperoleh pada tiga titik penelitian yaitu 0,59 yang mana derajat kejenuhan di tiga titik penelitian masih dalam level aman (MKJI 1997),

Dimana dalam pembuatan aplikasi ini sendiri nantinya dibangun dengan menggunakan 4 tools yaitu Python yang merupakan bahasa pemrogram yang digunakan untuk membuat suatu program

Rumah Sakit Haji Medan adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari PEG 4000 sebagai basis dan Texapon ® N70 sebagai surfaktan terhadap sifat fisis dan stabilitas krim dari ekstrak buah

Dari hasil data tersebut menunjukkan bahwa siswa kelas X (Sepuluh) jurusan Multimedia menyatakan media pembelajaran berbasis video tutorial Layak untuk digunakan

BKKBN merupakan salah satu K/L yang terdapat dalam sektor kesehatan. Berikut data belanja negara yang diperoleh BKKBN sejak tahun 2012 sampai 2017. Prodi Ekonomi