• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA ORANG TUA MENCEGAH DAMPAK NEGATIF SIARAN TELEVISI DALAM PERKEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA 6-12 TAHUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA ORANG TUA MENCEGAH DAMPAK NEGATIF SIARAN TELEVISI DALAM PERKEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA 6-12 TAHUN."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA ORANG TUA MENCEGAH DAMPAK NEGATIF SIARAN

TELEVISI DALAM PERKEMBANGAN PERILAKU ANAK USIA 6-12

TAHUN

(Studi Kasus: Di Lingkungan Kelurahan Denai VIII Jl. Datuk KabuJl. Jermal IV Kecamatan Medan Denai)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan

Pendidikan Luar Sekolah

ANDREW RYAN HASUDUNGAN SIALLAGAN NIM. 1113371002

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

A.

Biodata Pribadi

Nama : Andrew Ryan Hasudungan Siallagan Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 3 September 1992

Alamat : Jl. Jermal III Ujung No. 58 Medan Denai Jenis Kelamin : Laki-laki

Anak Ke : 2 dari 2 bersaudara Agama : Kristen Protestan

B.

Data Orangtua

Nama orangtua

1. Ayah : Drs. Sahala Siallagan M.Sc 2. Ibu : Dra. Hotmatiur

Pekerjaan Orang Tua 1. Ayah : Dosen 2. Ibu : Guru

C. Riwayat Pendidikan

Pendidikan TK : TK Gajah Mada 2 Medan Tahun 1998-1999

Pendidikan SD : SD Gajah Mada 2 Medan Tahun 1999-2005

Pendidikan SMP : SMP Swasta Katolik Tri sakti 1 Medan Tahun 2005-2008

Pendidikan SMA : SMA Swasta Katolik Tri sakti Medan Tahun 2008-2011

(6)

ABSTRAK

Siallagan, Andrew Ryan Hasudungan. 1113371002. Upaya Orangtua Mencegah Dampak Negatif Siaran Televisi Dalam Perkembangan Perilaku Anak Usia 6-12 Tahun (Studi Kasus: Di Lingkungan VIII Kelurahan Denai Jl. Datuk Kabu Jermal IV Kecamatan Medan Denai. Skripsi. Pendidikan Luar Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan, 2016.

(7)
(8)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Upaya Orang Tua Mencegah Dampak Negatif Siaran Televisi Dalam

Perkembangan Perilaku Anak Usia 6-12 Tahun Di Lingkungan VIII Jalan Datuk Kabu- Jermal IV Kecamatan Medan Denai. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Negeri Medan. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengalami kesulitan dan penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Maka dalam kesempatan ini pula penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Drs.Faber Simorangkir.MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis selama proses penyelesaian skripsi ini. Penulis sangat berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, September 2016

(9)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan Syukur penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karunia-Nya yang telah menganugerahkan kesehatan dan petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Penulis banyak menerima masukan, bimbingan serta dorongan untuk menyelesaikan penulisan skripsi tersebut. Oleh sebab itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang tidak terhingga serta penuh keikhlasan kepada :

1. Bapak Prof.Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof.Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

4. Dr. Aman Simare-mare, MS selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan FakultasI lmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

5. Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan 6. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Universitas Negeri Medan

(10)

iv

8. Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS selaku Dosen Pembimbing Skripsi maupun sebagai orangtua yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan dan pengalaman kepada penulis

9. Prof.Dr. Yusnadi, M.Pd, Prof.Dr. Ibnu Hajar, M.Si, dan Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan serta saran-saran mulai dari perencanaan penelitian hingga selesainya penyusunan skripsi

10. Yang teristimewa kepada Ayah, Ibu, Kakak dan abang Dikki Sinaga yang begitu banyak memberikan kasih sayang, doa, dorongan, motivasi,

semangat serta dukungan moral maupun moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di UNIMED

11. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu selama mengikuti perkuliahan dan seluruh staf tata usaha Fakultas Ilmu Pendidikan yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

12. Kakak Surya Indrawati, M.Pd yang cantik manis, baik hati, tulus, banyak membantu dan memotivasi dalam penyelesaian skripsi dan administrasi penulis dalam surat menyurat

(11)

v

14. Komunitas Stand Up Comedy terutama Bang Lolox dan Bang Indra Jegel terimakasih atas dukungan dan hiburannya kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi

15. Shania_jkt48 terimakasih sudah memberikan senyum semangat dan hiburan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

16. Kepada sahabat Desi kyunata Solin S.Pd, Steven Ginting, Johannes Butar-Butar, Aplyn Purba, Samuel Siahaan, Rendi, Irma Tamba, Osnalda Sitanggang, Ravon Banjarnahor, Muhammad Fitra S.Pd, Panri Situmorang, Hadi Siregar S.Pd, Mariman terimakasih atas dukungan motivasi semangat untuk menyelesaikan skripsi

17. Kepada kerabat PLS, untuk bang stambuk maupun adek stambuk, terimakasih atas dukungannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi

Terima kasih banyak atas bantuan, doa dan bimbingan yang telah penulis terima selama ini, semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberikan berkat-Nya kepada kita semua. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, September 2016

(12)

ix

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 10

1.3. Pembatasan Masalah ... 11

1.4. Rumusan Masalah ... 11

1.5. Tujuan Penelitian ... 11

1.6. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 13

2.1.1. Pengertian Orangtua dan Peranannya Dalam Fungsi-Fungsi Keluarga. ... 13

2.1.2. Pengertian, Fungsi Televisi dan Dampak Negatif Siaran Televisi Dalam Perkembangan Perilaku Anak Usia 6-12 Tahun ... 23

2.1.3. Upaya Orang Tua Mencegah Dampak Negatif Siaran Televisi Dalam Perkembangan Perilaku Anak Usia 6-12 Tahun ………..33

(13)

x BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian ... 46

3.2. Populasi dan Sampel ... 46

3.2.1. Populasi ... 46

3.2.2. Sampel ... 46

3.3. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 47

3.3.1. Variabel Penelitian ... 47

3.3.2. Defenisi Operasional ... 47

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.5. Teknik Analisis Data ... 51

3.6. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51

3.6.1 Lokasi ... 51

3.6.2 Waktu Penelitian ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian ... 53

4.2 Pembahasan ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 64

5.2. Saran ... 65

(14)
(15)
(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latarbelakang Masalah

Masyarakat kita dapat terlepas dari perkembangan masyarakat dunia pada umumnya. Masyarakat zaman sekarang biasa disebut sebagai masyarakat informasi, bahkan dapat dikatakan penguasaan informasi akan menetukaan tingkat perkembangan atau kemajuan seseorang atau suatu kelompok masyarakat.

Oleh karena itu masyarakat informasi juga memerlukan saluran informasi yang lebih banyak, lebih luas jangkauannya serta lebih berguna dan sekaligus lebih memungkinkan berlangsungnya berbagai cara penyampaian informasi.

Untuk itu, cara penyampaian sebuah informasi juga harus didukung dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seperti teknologi media masa baik cetak maupun eletronik yang salah satunya yaitu televisi.

Televisi merupakan alat penyampaian informasi yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas baik yang tinggal di perkotaan ataupun di pinggiran kota, bahkan sudah sampai dipelosok-pelosok desa sekalipun. Televisi pada saat ini telah menjadi media informasi dan hiburan bagi keluarga bahkan seolah-olah menjadi media informasi dan hiburan bagi keluarga bahkan seolah-olah menjadi salah satu

(17)

2

sosial budaya, pendidikan, ideologi serta pertahanan keamanan yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri , serta berbagai ragam hiburan-hiburan.

Acara yang dikemas pun dibuat sedemikian menariknya untuk dapat merangsang minat dari kalangan masyarakat yang sasarannya tidak terbatas akan usia, pekerjaan, pendidikan, dan status sosialnya. Semua ini tidak terlepas karena siaran televisi memang dirancang sedemikian rupa untuk memiliki kekuatan dan daya tarik, sehingga dapat memberi pengaruh tersendiri bagi penontonnya.

Sebagai media yang ditempatkan di ruang tamu ataupun di ruang keluarga, televisi mempunyai tingkat efektivitas dan efisiensi besar dalam mempengaruhi pikiran dan perasaan, membentuk emosi dan pandangan, dan pada akhirnya mengubah perilaku serta karakter seseorang.

Dari segi hiburan film juga tidak mendidik karena selalu menunjukkan kemewahan, sementara anak usia 6 – 12 tahun memerlukan berupa cerita yang mendidik dari bekerja keras hingga berhasil dalam kehidupannya. Berdasarkan wawancara dengan beberapa masyarakat di Lingkungan VIII ( dari Jln. Datuk kabu -

jermal IV) Kelurahan Denai, bahwasanya rata-rata anak usia 6-12 tahun terkena dampak

negatif dari tontonan televisi,, sehingga orangtua seharusnya dituntut untuk bijaksana dalam mengarahkan anak menonton televisi sebagai hiburan.

(18)

3

Dalam era informasi ini adalah sangat sulit bagi orangtua untuk mengisolir anaknya dari pengaruh yang tidak mendukung pertumbuhan dan perkembangan paripurna anak mereka. Televisi bagaikan pipa yang mengalirkan segala macam informasi dari luar rumah, dan informasi ini mengalir dengan sangat deras sehingga perlu disaring dan dikelola dengan baik jika memang tidak bisa dibendung sama sekali. Televisi masih merupakan sarana yang paling diminati sebagai sumber informasi.

Data BPS (2016) menunjukkan persentase penduduk pedesaan di atas 10 tahun yang menonton televisi selama 1 minggu sebesar 87,26%. Angka ini tidak terlalu jauh dengan persentase penduduk perkotaan yang sebesar 95,83%. Artinya, faktor geografi bukan lagi menjadi penghalang seseorang untuk mengakses informasi melalui televisi. Angka itu juga dapat menjadi penanda bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki televisi dirumahnya. Sumber : (D:\skripsi\skripsiku\sumber\MahasiswaNUdanTantanganPembenahanPertelevisi anIndonesia-MuslimediaNews-MediaIslam_VoiceofMuslim.html) Diakses 13 februari 2016

Telah lama diketahui dan diakui oleh para pakar bahwa kegiatan menonton televisi adalah satu-satunya kegiatan tunggal yang menyita lebih banyak waktu dalam kehidupan anak-anak melebihi dari kegiatan tunggal lainnya, kecuali kegiatan tidur.

(19)

4

Masih terdapat pertentangan diantara para pakar dalam hal jenis pengaruh yang diberikan oleh menonton televisi. Namun demikian, sejauh ini lebih banyak pakar yang memberi label negatif kepada dampak televisi daripada label positif. Adalah benar televisi juga menyajikan berita dan informasi yang juga bisa menambah pengetahuan dan memperluas wawasan. Namun demikian, televisi memiliki sejumlah kelemahan jika disbanding dengan buku (atau bahan bacaan lainnya).

Para pakar komunikasi memberikan beberapa argumentasi tentang hal ini. Pertama, eksistensi televisi adalah murni untuk tujuan bisnis sehingga orientasi programnnya adalah juga bisnis. Oleh karena itu kualitas tujuan edukatifnya bukanlah prioritas utama dan acara-acaranya cenderung disajikan dan dikemas dalam bentuk-bentuk yang menarik dan tidak terlalu sulit untuk dimengerti.

Kedua, informasi yang disajikan televisi cenderung hatinya sekilas sehingga tidak mendalam. Tayangan yang dangkal seperti ini tidak akan menggungah atau pun memicu proses perenungan (reflective thinking). Inilah alasan mengapa lebih banyak pakar yang memberi label negatif kepada dampak televisi.

(20)

5

c) Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang telah ditayangkan acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan pemirsa sehari-hari, contohnya sinetron anak jalanan.

Tujuan siaran televisi secara positif adalah menambah pengetahuan, informasi dan menambah wawasan. Sedangkan dampak negatif siaran televisi adalah:

1. Dapat meniru adegan yang tidak seharusnya dilakukan 2. Kecanduan menonton drama seperti sinetron

3. Anak suka meniru adegan yang tidak bersifat mendidik, seperti merokok, berkelahi, meniru bahan yang tidak sesuai etika, menghayal yang indah-indah dari televisi

4. Waktu anak yang seharusnya untuk istirahat dan belajar lebih banyak meluangkan waktunya ke menonton siaran televisi

5. Kurang menghormati yang lebih tua

Fungsi utama televisi adalah untuk menghibur dan memberikan informasi, akan tetapi fungsi mendidik dan membujuk tidak dapat diabaikan. Fungsi non hiburan dan non informasi harus tetap ada karena sama pentingnya bagi keperluan kedua pihak, komunikator dan komunikan.

(21)

6

bebas, pola makan yang salah, obesitas, serta penurunan prestasi akademik anak usia sekolah.

Hal ini disebabkan :

1. Mengurangi semangat belajar karena lebih tertarik terhadap acara televisi.

2. Menonton televisi menyebabkan berkurangnya waktu untuk membaca dan mengikuti kegiatan disekolah

3. Lama menonton televisi juga sangat menentukan, dimana biasanya anak menghabiskan waktu 3 sampai 5 jam dalam 1 hari untuk menonton televisi

4. Beberapa penelitian menyatakan ada hubungan antara rendahnya minat baca dan kemampuan membaca terhadap pertambahan waktu menonton televisi, terutama pada anak laki-laki. Namun hal ini tidak bermakna pada anak yang mempunyai IQ yang lebih tinggi dari normal. Namun pada anak penggemar berat televisi (menonton televisi lebih dari 5 jam sehari

5. Meskipun memiliki IQ normal ataupun lebih tinggi tetap saja dijumpai kemampuan membaca yang lebih jelek. 17 Penelitian lain pada anak sekolah menengah juga dijumpai prestasi akademik jelek yang berhubungan dengan bertambahnya waktu menonton televisi

(22)

7

Menurut Gunandi (2010) ada dua hal mengapa anak pada usia 6 – 12 tahun mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang mereka lihat atau amati dari lingkungan maupun yang mereka peroleh dari televisi, yaitu :

a. Pertama, anak pada usia 6 – 12 tahun berada pada tahap pemikiran yang mengkritik yang mampu berpikir dengan abstrak. Maksudnya, anak-anak ini belum mampu untuk melihat hal yang tidak tampak dan hal yang tampak bagi mereka adalah hal-hal yang riil. Dengan kata lain bagi anak apa yang mereka saksikan di televisi memang sungguh-sungguh terjadi. b. Kedua, anak pada anak 6 – 12 tahun menentukan apa yang benar dan apa

yang salah. Apa yang benar dan apa yang salah itu diserapnya bukan saja mereka dapat dari orang tua, sekolah, teman bermain, tetapi juga melalui apa yang mereka lihat, seperti dari televisi. Misalnya: anak menyaksikan di televisi biasanya mereka memiliki figur pahlawan yang mereka jadikan sebagai idolanya bahkan tidak jarang karakter dan gaya yang dilakonkan oleh sang tokoh ditiru oleh anak sehingga ketika seorang tokoh yang mereka idolakan itu berhasil menaklukan dan membunuh musuh-musuhnya demi kebenaran maka bagi anak itu merupakan tindakan yang benar. Padahal tidak semua kejahatan yang harus diselesaikan dengan kekerasan.

(23)

8

berpikir anak dan dapat menganggu perkembangan kerohanian, psikologi, mental dan moral anak. Memang tidak semua siaran televisi memiliki unsur negatif, karena ada juga unsur-unsur positif ditayangkan di televisi. Dimana acara yang berisikan tentang pengetahuan yang dapat mendidik anak, seperti siaran televisi education yang disiarkan di TVRI, jalan sesame yang disiarkan di Trans7, star

kids yang disiarkan di ANTV, dan sebagainya. Tak dapat dipungkiri, persaingan

hidup yang cukup berat sekarang ini membuat orangtua kurang menyadari peran mereka dalam keluarga, khususnya dalam masalah memberikan perhatian pada anak. Orang tua cenderung memiliki pikiran bahwa bekerja keras mereka akan memperoleh uang yang banyak dan dapat memenuhi kebutuhan keluarga.

(24)

9

Yang paling dibutuhkan seorang anak. Terutama pada saatini menjamunya stasiun-stasiun TV swasta, TV kabel dan pengunaan parabola di Negara kita, tidak pelak lagi membuat makin bebasnya tayangan-tayangan televisi ditonton oleh anak-anak.

Rentetan kasus dampak negatif televisi seakan tidak ada habisnya, demikian juga menurut pengamatan penulis di Lingkungan VIII (JL. Datuk kabu sampai JL. Jermal IV) Kelurahan Medan Denai Kecamatan Medan Denai dimana anak-anak berusia 6-12 tahun berjumlah 300 jiwa, tanpa disadari telah terpengaruh akan dampak negatif siaran televisi. Seperti halnya anak-anak tersebut suka meniru adegan-adegan yang ada, gaya artis yang diidolakannya, hingga tidak jarang tindakan games yang ada unsur kekerasannya pun mereka lakukan seperti apa yang disaksikannya di televisi, tayangan film kartun pun memiliki nominasi tersendiri bagi anak-anak.

Dengan bentuk, gambar, warna, dan alur yang menarik menjadikan anak tentu sangat menyukai film kartun, seperti Dora, Popeye, Spongebob dan masih banyak lagi yang tidak jarang anak-anak sangat mengidolakan tokoh-tokoh kartun tersebut dan berusaha untuk memiliki pernak-pernik yang menjadi idola mereka yaitu poster, baju, boneka dan bahkan ingin bertemu dengan mereka.

Demikian juga anak sering terlambat berangkat ke sekolah karena di pagi hari lebih asyik menonton siaran televisi daripada bersiap-siap untuk berangkat kesekolah, ibu yang memarahi anaknya karena lebih memilih duduk di depan layar kaca televisi, daripada belajar ataupun membaca.

(25)

10

kurangnya pemahaman orang tua dalam menjembatani interaksi anak dengan televisi.

1.2. Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah diterangkan dalam latar belakang masalah tentang masalah yang diteliti, maka perlu di identifikasi masalah yang terkait dengan judul diatas, yaitu:

a. Kurangnya pengetahuan tentang siaran pertelevisian baik secara negatif maupun secara positif oleh orang tua terhadap anaknya.

b. Kurangnya peranan & tanggung jawab orang tua terhadap perkembangan & pertumbuhan anak.

c. Kurangnya panduan & perhatian dari orang tua terhadap anaknya. d. Kurangnya pengemasan acara pertelevisian bagi anak 6-12 tahun.

e. Kurangnya upaya orang tua dalam mencegah dampak negatif siaran televisi dalam perkembangan perilaku anak usia 6-12 tahun.

1.3. Batasan Masalah

(26)

11

1.4. Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah : upaya orang tua untuk mencegah dampak negatif siaran televisi dalam perkembangan perilaku anak usia 6-12 tahun di Kelurahan Denai Kecamatan Medan Denai.

1.5. Tujuan Penelitian

Segala sesuatu yang dikerjakan mempunyai tujuan dan manfaat tersendiri, baik bagi yang bersangkutan maupun yang pihak lain. Untuk memberikan arah pelaksanaan penulisan ini, maka tujuan dari penelitian ini adalah upaya orangtua untuk mencegah dampak negatif siaran televisi dalam perkembangan perilaku anak usia 6-12 tahun.

1.6. Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari peneltian adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis

a) Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi orang tua, dalam mengantisipasi dampak yang ditimbulkan siaran televisi

b) Sebagai masukan bagi masyarakat untuk dapat memberikan perhatian kepada anak usia 6-12 tahun dalam menghadapi dampak yang ditimbulkan siaran televisi.

(27)

12

2. Manfaat Teoritis

(28)
(29)
(30)

66

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi Revisi. Jakarta: Bukmi Aksara.

Gordon, Thomas. 2010. Menjadi Orang Tua Efektif. Jakarta: Gramedia.

Gunandi, Paul. 2010. Video Game Dan Anak-Anak. Bandung: Mandar Maju.

Gunarsa, D. Singgih. 2012. Dasar Dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK- Gunung Mulia.

Hake, Joan. Robie. 2010. Turmoil In The Toy Box II. Surabaya: Citra Pustaka.

Hasan, M. Iqbal. 2010. Pokok-pokok Metode Penelitian Dan Implikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Hurlock, Elisabeth. B. 2011. Perkembangan Anak Jilid I Edisi VI Terjemahan Oleh Istiwidayanti Dan Soedjarwo. Jakarta: Erlangga.

Iswarahardi, P. Y. I . 2012. Media Murah. Yogyakarta: Kanisus.

Kusumadmo. 2010. Mendampingi Anak Menonton Televisi. Jakarta: Gramedia.

Kuswandi, Wawan. 2010. Komunikasi Masa. Jakarta: Rineka Cipta Narramore, Bruce.

Kartono, Kartini. 2011. Psikologi Anak. Bandung: Mandar Maju. FIP.2011. Pedoman Penulisan Skripsi FIP. Medan: UNIMED. Kartono, Kartini. 2011. Psikologi Anak. Bandung: Mandar Maju.

Kartikaksari, Titiek, Dkk. 2015. Pesan-pesan Budaya Film Anak-anak Dalam Tayangan Televisi: Studi Tentang Pengaruh Sistem Modern Terhadap Perilaku Sosial Remaja. Kota Cianjur. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Poerdarminta, W. S. S. 2011. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

(31)

67

Sugiono, 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabet.

Sutrisno, P. S. S. 2010. Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi Dan Video. Jakarta: Gramedia.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 2011. Metode Penelitian Survai. Jakarta: LP3ES.

Yacub, H. M. 2010. Orangtua Bijaksana Dan Generasi Penerus Yang Sukses. Medan: Yayasan Madera.

Sumber Internet

Anak”. http://derrymayendra.blogspot.com/2011/07/pengaruh-tontonan-terhadappembentukan.html (akses 13 April 2015).

http://www.cyber.com.id. ( Diakses 2011 )

http://www.kompas.com.id. ( Diakses 2011 ) http://www.kidia.com.id. ( Diakses 2011 )

Televisi”, http://id.wikipedia.org/wiki/Televisi ( akses 13 April 2015) Derry Mayendra

Yuliani Rani, “Pengaruh Televisi terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat sektor industri pengolahan menjadi sektor yang paling besar kontribusinya bagi PDRB Kota Cimahi dari tahun 2003- 2012. Sedangkan sektor

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENILAIAN KINERJA GURU TERBAIK DENGAN METODE ANP DAN TOPSIS DI MTSN 1 GARUT. Universitas Pendidikan Indonesia |

Dengan melihat kondisi-kondisi demikian, maka negara-negara ASEAN secara kolektif dihadapkan dalam sebuah paradoks yang membuat proses penyeragaman persepsi ancaman

Upaya Menghadapi Hambatan Memasuki Pasar Internasional (Studi Kasus pada PT. Windika Utama) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Melalui fungsionalitas yang ditunjukkan pada web site o-TAKKU diharapkan proses belajar mengajar tidak lagi terhambat saat pelajar berhalangan, karena penentuan waktu ujian dan

diperoleh sampel berjumlah 501 perusahaan. Model analisis menggunakan analisis regresi linier berganda. Menggunakan uji F untuk mengetahui secara simultan antara

Nilai kekerasan dan kelembutan dari es krim ini sesuai dengan tingkat kesukaan Anda pada tiap es krim.. Nilai secara berurutan dari kiri ke

Ternyata nih ya, selain unsur logam dan non-logam, masih ada yang namanya unsur metaloid (unsur yang memiliki sifat logam dan non logam) contohnya: silikon