• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Tuturan Tokoh-Tokoh pada Novel Ibuk Karya Iwan Setyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Tuturan Tokoh-Tokoh pada Novel Ibuk Karya Iwan Setyawan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

i

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TUTURAN

TOKOH-TOKOH PADA NOVEL

IBUK

KARYA IWAN

SETYAWAN

SKRIPSI

Oleh: Jefri Andhika W

NIM 09340053

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

i

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM TUTURAN

TOKOH-TOKOH PADA NOVEL

IBUK

KARYA IWAN

SETYAWAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh: Jefri Andhika W

NIM 09340053

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)
(6)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Kesuksesan hannya dapat diraih dengan segala upaya

dan usaha yang disertai dengan doa, karena sesungguhnya

nasib seseorang manusia tidak akan berubah dengan

sendirinya tanpa berusaha...

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan atas dukungan do’a dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya ucapkan terimakasih kepada:

1. Allah SWT, karena hanya atas izin dan karuniaNyalah maka skripsi ini dapat dibuat dan selesai.

2. Orang Tua saya, yang telah memberikan dukungan moril maupun materi serta do’a yang tiada henti untuk kesuksesan saya, karena tidak ada do’a yang paling khusuk selain do’a yang terucap dari orang tua.

3. Bapak dan Ibu Dosen, Pembimbing dan Penguji, yang selama ini telah tulus dan ikhlas meluangkan waktunya untuk menuntun dan mengarahkan saya, memberikan bimbingan dan pelajaran yang tiada ternilai harganya, agar saya menjadi lebih baik. Terimakasih banyak Bapak dan Ibu dosen, jasa kalian akan selalu terpatri di hati.

4. Kakak-kakak saya, yang senantiasa memberikan dukungan, semangat, dan do’anya untuk keberhasilan membuat skripsi ini.

(7)

vi

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya penyusun skripsi berjudul Nilai-nilai Pendidikan Karakter Dalam Tuturan Tokoh-tokoh Pada Novel Ibuk karya Iwan

Setyawan dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program studi Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penulis menyadari bahwa skripsi yang ditulis tidak mungkin selesai tanpa adanya bantuan dan motivasi dari sebagai pihak. Oleh karena itu, penulis

3. Dra. Tuti Kusniarti, M.Si., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMM.

4. Drs. Ajang Budiman, M.Hum., selaku Dosen pembimbing I yang telah memberikan saran, bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

5. Drs. Joko Widodo, M.Si., selaku Dosen pembimbing II yang telah memberikan saran, bimbingan dan masukan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Bapak/Ibu Dosen Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu dan memberikan sumbangan berupa saran serta materi selama perkuliahan kepada peneliti.

(9)

viii

8. Teman-teman kos yang sudah menemani sampai malam untuk mengerjakan skripsi.

9. Teman-teman kelas A angkatan 2009 yang sudah lulus maupun yang masih berjuang mengerjakan skripsi.

10.Teman-teman Fotografi dan juga teman-teman game COC yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang memberikan semangat dan dukungannya.

Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat peneliti harapkan demi penulisan selanjutnya.

Malang, 15 Januari 2016

(10)

xi DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Penegasan Istilah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Konsep Novel ... 7

2.1.1 Unsur-unsur novel ... 8

2.1.1.1 Tokoh ... 8

2.1.1.2 Penokohan ... 10

2.2 Pendidikan Karakter ... 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 18

1.1 Pendekatan Penelitian ... 18

1.2 Metode Penelitian ... 19

1.3 Sumber Data dan Data Penelitian ... 19

1.4 Teknik Pengumpulan Data ... 20

1.5 Teknik Analisis Data ... 20

1.6 Prosedur Penelitian ... 21

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

4.1 Nilai Pendidikan Karakter pada Novel Ibuk Karya Iwan Setyawan 23 4.1.1 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Menghargai Prestasi ... 24

4.1.2 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Bersahabat/ Komunikatif ... 27

4.1.3 Nilai Pendidikan Karakter Cinta Damai pada Tuturan Tokoh dalam Novel Ibuk Karya Iwan Setyawan ... 29

(11)

xii

4.1.6 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Peduli

Sosial ... 35

4.1.7 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Tanggung Jawab ... 38

4.1.8 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Religius ... 41

4.1.9 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Jujur ... 43

4.1.10 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Toleransi ... 46

4.1.11 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Disiplin ... 49

4.1.12 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Kerja Keras ... 50

4.1.13 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Kreatif ... 52

4.1.14 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Mandiri ... 52

4.1.15 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Demokratis .... 56

4.1.16 Nilai Pendidikan Karakter yang Berupa Rasa Ingin Tahu .59 BAB V PENUTUP ... 61

5.1 Kesimpulan ... 61

5.3 Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63

(12)

xiii

DAFTAR TABEL

(13)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 1995. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. PT. Rineka Cipta : Jakarta .

Aminuddin, 2011.Pengantar Apresiasi KaryaSastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Barnawi, dkk. 2012. Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan Karakter.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media

Chaer, Abdul, dan Agustina, Leonie. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Keraf.Gorys. 2001. Komposisi. Semarang:Nusa Indah.

Kridalaksana, Harimurti. 1993. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Kurniawan, Syamsul. 2013. Pendidikan Karakter. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Moleong, L. J. 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nugriyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE

Rahardi, Kunjana.2008. Kesantunan Imperaktif Bahasa Indonesia. Jakarta Erlangga Semi, Atar. 1993. Anatomi Sastra. Padang: Angkasa Raya

Soyomukti, Nurani, 2010, Teori-Teori Pendidikan, Jogjakarta:Ar-Ruzz Media. Wijana, I Dewa Putu. 2004. Dasar-Dasar Pragmatik. Yogyakarta: Andi.

Wijayanti, Sri Hapasari, dkk. 2013. Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: PT Raja Grafido Persada.

(14)

1 BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Karya sastra merupakan bentuk gagasan, ide, dan pemikiran seseorang

mengenai keadaan lingkungan sosial, ekonomi, pendidikan, kisah asmara, politik,

dan hal lain yang berada di sekelilingnya. Hal tersebut diungkapkan dengan

menggunakan bahasa yang indah. Sastra sebagai karya fiksi memiliki pemahaman

yang lebih mendalam, bukan hanya sekadar cerita khayal atau angan dari

pengarang saja, melainkan bentuk dari kreativitas pengarang dalam menggali dan

mengolah gagasan yang ada dalam pikirannya. Selain itu karya sastra juga

merupakan bentuk implementasi dari kepribadian-kepribadian masyarakat sekitar

yang disampaikan oleh pengarang melalui para tokoh.

Salah satu bentuk karya sastra yang membicarakan manusia dengan segala

perilaku dan komunikasi antar tokoh adalah novel. Banyak hal yang diungkapkan

oleh pengarang melalui novel, baik pesan yang disampaikan secara implisit

maupun eksplisit. Pesan tersebut tentunya menggunakan media bahasa sebagai

sarana komunikasinya. Melalui bahasalah seseorang dapat memahami makna dan

maksud lawan bicaranya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa bahasa dalam

sebuah cerita memiliki peranan yang sangat penting,

Bahasa memiliki peranan yang sangat signifikan dalam sebuah cerita

dalam novel. Tanpa adanya bahasa, tokoh tidak dapat mengungkapkan perasaan,

(15)

2

Semakin tinggi tingkat penguasaan bahasa seseorang akan berbanding lurus

dengan penggunaannya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran bahasa

sebagai alat menyampaikan ide dan gagasan seseorang dalam proses komunikasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:585) komunikasi

didefinisikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua

orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Inti dari sebuah

komunikasi adalah terjadinya tukar informasi antara informan dan orang yang

menerima berita. Komunikasi yang baik akan berbanding lurus dengan sesuatu

yang dihasilkan. Oleh karena itu seseorang dalam hal ini dituntut untuk memiliki

kemampuan berkomunikasi dengan baik.

Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu

melalui sistem simbol, tanda, atau tingkah laku yang umum. Komunikasi adalah

penyampaian amanat dari sumber atau pengirim ke penerima melalui sebuah

saluran. Tujuan dari sebuah komunikasi adalah dapat diterimanya informasi oleh

seseorang. Selain itu, proses komunikasi yang baik akan menghasilkan sebuah

tidakan yang nyata dari penerima informasi tersebut (Chaer, 2010: 17).

Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai kaidah-kaidah

yang harus dipatuhi oleh penutur dan lawan tutur. Aktivitas berbahasa, penutur

menyadari adanya kaidah yang mengatur tindakan, penggunaan bahasa, dan

interpretasi-interpretasinya terhadap tindakan dan ucapan lawan tuturnya. Setiap

penutur dan lawan tutur bertanggung jawab terhadap tindakan dan penyimpangan

kaidah kebahasaan dalam berkomunikasi. Dengan demikian, antara penutur dan

(16)

3

Penutur dan lawan tutur dapat kooperatif dan keduanya saling menghargai

maka harus memperhatikan prinsip-prinsip kesopanan. Prinsip kesopanan ini

berhubungan dengan dua peserta percakapan yakni diri sendiri dan orang lain.

Diri sendir adalah penutur, orang lain adalah lawan tutur, dan orang ketiga yang

dibicarakan penutur dan lawan tutur. Dalam hal ini, penutur harus menunjukkan

kesopanannya terhadap pihak ketiga.

Kesopanan ini juga dapat dijadikan sebagai bentuk penanaman nilai

pendidikan karakter di dalam kehidupan.Pendidikan karakter merupakan salah satu

hal yang mendasar dan penting bagi setiap individu. Tujuannya agar setiap individu

dapat menjalankan perannya dengan baik di dalam masyarakat. Oleh karena itu

sebaiknya setiap individu sudah memperoleh pendidikan karakter sejak dini.

Pendidikan karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia yang

berhubungan dengan Tuhan YME, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan

kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan

beradasrkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Individu yang berkarakter baik atau unggul adalah seseorang yang berusaha

melakukan hal yang terbaik terhadap Tuhan YME, dirinya, sesama, lingkungan,

bangsa, dan negara dengan mengoptimalkan potensi (pengetahuan) dirinya dan

disertai dengan kesadaran, emosi, dan perasaannya. (Kurniawan 2013:29)

Penanaman nilai pendidikan karakter dapat dilakukan melalui sebuah karya

sastra. Salah satunya adalah novel yang berjudul Ibuk karya Iwan Setyawan. Pada novel

ini dikisahkan bagaimana kisah perjalanan seorang ibu membesarkan anak-anak dengan

keterbatasan yang dimiliki. Peneliti dalam hal ini melihat banyak hal yang berkaitan

(17)

4

Penelitian mengenai nilai pendidikan pernah diteliti oleh Novita Rihi Amalia

(2010). Penelitan tersebut berjudul “Analisis Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan ”

pada novel Sang Pemimpi karya Andra Hirata. Pada penelitian tersebut lebih

menekankan pada gaya bahasa dan nilai pendidikan para tokoh. Perbedaan yang

mendasar dengan penelitian ini dengan terdahulu terletak pada nilai-nilai pendidikan

karakter. Perbedaan ini berarti bahwa pada penelitian ini mengenai penanaman nilai

pendidikan karakter yang terdapat pada novel Ibuk. Hal ini tentunya sangat berbeda

dengan penelitian terdahulu karena pada panelitian terdahulu lebih membahas pada

gaya bahasa sebagai fokus utamanya.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai kesopanan sebagai bentuk penanaman nilai pendidikan karakter dalam

novel Ibuk karya Iwan Setyawan. Oleh karena hal tersebut peneliti menetapkan judul

penelitian yaitu, “Nilai-Nilai Pendidikan Karakter dalam Tuturan Tokoh-Tokoh pada

Novel Ibuk Karya Iwan Setyawan”

1.2 RumusanMasalah

Dari latar belakang masalah di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah.

1. Bagaimana nilai pendidikan karakter pada novel Ibuk karya Iwan Setyawan?

1.3 Tujuan Penelitian

(18)

5

1) Tujuan Umum

Menggali nilai-nilai luhur dalam novel dan menjadikan novel sebagai bacaan yang sekaligus wadah untuk pembelajaran.

2) Tujuan Khusus

Mendeskripsikan nilai pendidikan karakter pada novel Ibuk karya Iwan Setyawan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam bidang kesustraan bagi pembaca karya sastra. Manfaat yang diharapkan dari

penelitian ini adalah. 1) Manfaat Teoretis

Menganalisis novel Ibuk karya Iwan Setyawan, diharapkan dapat

memperkaya khasanah kritik sastra. Selain itu hasil penelitian ini diharapkan juga dapat dijadikan rujukan bagi peneliti lain dalam menganalisis novel atau karya sastra lain dengan mengunakan teori yang peneliti gunakan atau

mengembangkan teori yang sudah ada. 2) Manfaat Praktis

Menganalisis novel Ibuk karya Iwan Setyawan melalui nilai pendidikan

(19)

6

1.5 Penegasan Istilah

1) Novel

Novel merupakan karya fiksi yang mengungkapkan aspek-aspek

kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikandengan halus

(Semi, 1993:32).

2) Nilai

Nilai adalah Identitas fungsional suatu unsur bahasa dalam suatu sistem.

Dalam pandangan ini bahasa adalah suatu sistem unsur-unsur bebas,

masing-masing dengan “nilainya” yang ditentukan semata-mata karena ada bersama

dengan unsur lain, yang dihubungkan secara sintagmatis dan paradigmatis.

(Kridalakasana, 1993:145)

3) PendidikanKarakter

Pendidikan karakter adalah sebagai kepribadian, karakter merupakan cerminan

dari kepribadian secara utuh dari seseorang mental, sikap, dan perilaku

(Samsuri dalam Bamawi, 2012: 20).

4) Tindak Tutur

Tindak tutur atau tindak ujar merupakan entitas yang bersifat sentral di dalam

pragmatik. Tindak tutur digunakan karena pada dasarnya seseorang dalam

mengucapkan ekspresi itu ia tidak hanya berekspresi tetapi ia juga menindakkan

Gambar

Tabel 3.1 Tabel Data  .......................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Antara lain; faktor A terdiri dari 4 variabel yaitu: arus kas operasi, arus kas investasi, arus kas pendanaan, inventory turnover dengan prosentase sebesar 43%, faktor

Lampiran 25 Instrumen Penilaian Testlet Setelah Revisi Akhir .... Pengembangan Instrumen Penilaian Testlet untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi pada Materi

Despite this, and without correction for age differences, the interviewed parents of the childhood-onset patients had significantly more schizophrenia spectrum disorders (20:

c. Peseta dibariskan, berdoa dan melakukan absensi b. Menjelaskan materi tentang forehand drive c. Mendemonstrasik an teknik melakukan forehand drive dengan jarak satu

Berdasarkan analisis sistem yang ada, maka akan dirancang suatu sistem yang sesuai kebutuhan perusahaan khususnya dalam bidang pemberitaan Pro 1. Rancangan sistem

Telah dilakukan penelitian terhadap kombinasi Tween 80 dan Span 80 sebagai emulgator dalam emulgel yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh Tween 80, Span 80,

Untuk menghindari praktik tadlis dalam perbankan syariah, semua transaksi yang dilakukan oleh bank syariah, terutama yang terkait dengan jual beli barang maupun

[r]