KEBUTUHAN RASA AMAN PADA ANAK YANG DITINGGAL ORANG TUA
BEKERJA DI LUAR NEGERI (TKI) (Studi Kasus di PSPA ”Bima Sakti”
Batu)
Oleh: FARIED APRIYANTO ( 00810034 ) Psychology
Dibuat: 2007-04-17 , dengan 3 file(s).
Keywords: Kebutuhan Rasa Aman, Anak, TKI
Tidak dipungkiri anak merupakan suatu aset bangsa yang perlu mendapat perhatian serius. Karena anak merupakan generasi penerus dan sekaligus tiang penyangga cita-cita bangsa. Anak juga merupakan sumber insani pembangunan yang mempunyai kedudukan, fungsi dan peranan yang strategik dalam kelangsungan hidup bangsa. Setiap manusia membutuhkan orang lain dalam hidupnya, demikian dengan seorang anak yang sangat membutuhkan orang lain, terutama orang tua yang dapat membantu mengembangkan dirinya dan memenuhi kebutuhannya.
Kebutuhan yang harus dipenuhi dalam pengembangan moral, sikap, dan penyesuaian sosial antara lain kebutuhan fisik, yaitu makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan psikis, seperti rasa aman, kasih sayang, sentuhan, belaian, pelukan atau pujian. Kebutuhan dasar dan aman seorang anak pertama kali diperoleh dari orang tuanya, yaitu ayah dan ibu dalam kesatuan keluarga yang harmonis.Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemui anak yang pemalu (kurang aktif), pemurung, agresif, tidak percaya diri, tetapi juga ada yang aktif, periang, percaya diri, dan tidak terlalu agresif. Perbedaan tersebut berkaitan dengan rasa aman yang
mempengaruhi perkembangan seorang anak. Mengingat pentingnya kebutuhan rasa aman pada anak dan tindakan kepedulian kepada perkembangan anak sehingga menarik perhatian penulis
untuk mengkaji lebih dalam dan mengangkatnya menjadi tema permasalahan yaitu “Kebutuhan Rasa Aman pada Anak yang Ditinggal Orang Tua Bekerja di Luar Negeri”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemenuhan kebutuhan rasa aman telah tercapai pada anak yang ditinggal orang tuanya bekerja di luar negeri. Penelitian ini adalah
penelitian kualitatif deskriptif,dengan objek penelitian anak usia sekolah dasar di PSPA “Bima Sakti” Batu. Subyek penelitianini sebanyak dua anak yang berada di PSPA “Bima Sakti” Batu.
Adapun instrumen yang digunakan adalah wawancara dan observasi partisipan. Analisa data yang digunakan adalah analisa data deskriptif.
Berdasar hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebutuhan rasa aman tidak terpenuhi dengan baik, artinya ikatan emosional antara anak dengan orang tua yang dapat memberikan kedekatan dan menjadikan figur orang tua sebagai dasar rasa aman (secure base) untuk berinteraksi dengan lingkungan tidak didapatkan oleh anak.
Abstract
met in moral development, attitudes, and social adjustment among other physical needs, namely food, beverages, clothing, shelter, and psychological needs, such as a sense of security, affection, touch, caress, a hug or a compliment. Basic needs and secure a child first be obtained from their parents, the fathers and mothers in family unity harmonis.Dalam everyday life, can be found that shy children (less active), moody, aggressive, not confidence, but also there active, cheerful, confident, and not too aggressive. The differences are related to the sense of security that affect the development of a child. Given the importance of safety and security needs in child care and measures to attract the attention of child development so that the writer to examine more deeply and held it to be a theme issue of "Safety Needs Children abandoned at Parent Working Abroad." This study aims to determine whether compliance with safety and security needs has been
achieved in children abandoned by their parents work abroad. The study was a descriptive qualitative research, with the object of study of primary school age children in the ATS "Milky Way" Stone. The subjects of this study as many as two children who are in ATS "Milky Way" Stone. The instruments used were interviews and participant observation. Analysis of the data used is descriptive data analysis.