• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DEWASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DEWASA"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1   

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebiasaan merokok di masyarakat kini seolah telah menjadi budaya. Hal ini ditambah dengan gencarnya iklan-iklan rokok yang mengidentikkan dengan kejantanan, kesegaran, dan keperkasaan. Bagi pria, semakin muda usia mereka menghisap rokok, maka semakin tumbuh rasa bangga. Sama halnya, bagi kaum wanita merokok adalah bagian dari life style modern. Gaya hidup yang memiliki pengaruh terhadap bertambahnya jumlah perokok baik pria maupun wanita adalah pergaulan yang menuntut memiliki gaya hidup yang sama dengan orang lain. Dan salah satu gaya hidup yang mereka ikuti adalah merokok. Bagi sebagian orang merokok dapat dijadikan sebagai obat penenang dikala perokok mendapatkan permasalahan yang sulit untuk dipecahkan bagi dirinya, pengalaman ini secara terus menerus disampaikan sehingga menjadi berkembang dilingkungan masyarakat bahwa setiap orang yang memiliki masalah rumit dengan merokok dapat membuat seseorang merasa lebih tenang walaupun ketenangan itu hanya datang beberapa saat saja.

Aditama (seperti yang disebut Rini, 2009), menyatakan jika dulu merokok lekat dengan seorang pria namun seiring dengan berkembangnya jaman merokok pun sudah membudaya dikalangan wanita, hal ini membuat semakin kompleksnya permasalahan yang ditimbulkan oleh rokok. Hal ini dilakukan sebagai lambang persamaan hak dan emansipasi. Dan sesuai dengan berkembangnya jaman maka kebiasaan merokok pada wanita terus berkembang. Semakin banyaknya wanita yang merokok, tidak terlepas akibat semakin gencarnya perusahaan rokok melakukan promosi. Propaganda dan iklan rokok ditampilkan dengan menarik.

(2)

2   

mengkonsumsi rokok. Aditama (dalam Rini, 1997) menyebutkan wanita yang merokok selalu digambarkan sebagai lambang kematangan, kedewasaan, popularitas, kecantikan, sexy dan feminisme oleh promosi perusahaan rokok.

Dari hasil Survei Sosial Ekonomi (Susenas), prevalensi merokok pada perempuan dewasa meningkat dari 1,3% pada tahun 2001 menjadi 4,5% pada tahun 2004. Hal ini dikarenakan perempuan yang merokok mempunyai pengendalian diri yang kurang. Perempuan cenderung mudah stress dan menganggap rokok efektif untuk mengatasi stress, karena secara emosional perempuan cenderung lebih labil dari pada laki – laki sehingga perempuan menjadikan rokok sebagai pelarian untuk mengurangi stress (Maghriza dalam Ekafani, 2009).

Badan kesehatan dunia (WHO) melaporkan adanya statistik kebiasaan

merokok di seluruh dunia yaitu 47% lelaki dewasa merokok dan 12% wanita

dewasa merokok, di negara maju terdapat 42% lelaki dewasa merokok dan 24%

wanita dewasa merokok dan di negara membangun terdapat 48% lelaki dewasa

merokok dan 7% wanita dewasa merokok (Lek dalam alamsyah, 2007).

Aiman (dalam Ekafani, 2006) menyebutkan data yang diperoleh departemen kesehatan RI saat ini jumlah wanita di Indonesia yang merokok mencapai 40,5%, dari keseluruhan jumlah penduduk di Indonesia. Dan yang menduduki peringkat pertama adalah mahasiswa putri, kemudian disusul oleh pelajar pada urutan kedua

Hindarto (2008) mengemukakan bahwa jika dibandingkan laki-laki perokok, wanita perokok lebih sulit melepaskan ketergantungan terhadap rokok seperti nikotin. Wanita bisa saja melepaskan diri dari rokok tapi perlu banyak dukungan psikologis untuk mewujudkannya. Menurut Croghan (dalam Ekafani, 2008), peneliti Mayo Clinic, dari sisi psikologis wanita lebih dekat dengan sifat mudah depresi, sensitif, mudah marah. Perasaan-perasaan itu akan menyebabkan wanita perokok akan terus mengambil sebatang rokok jika dihinggapi perasaan itu.

(3)

3   

Faktor yang timbul dari dalam dirinya sendiri (personal factor) hal terkental yang dapat membuat seseorang memutuskan untuk merokok atau tidak. Wanita memulai merokok tidak lain karena adanya pengaruh image-image yang dipaparkan oleh perusahaan rokok. Dimana perusahaan rokok menekankan bahwa wanita merokok akan lebih sexy, cantik, feminisme, sehingga mereka beranggapan bahwa dengan merokok mereka akan memperoleh predikat tersebut (Aditama, 1997). Hal lain yang mendorong wanita untuk merokok yaitu mereka menganggap bahwa dengan merokok dapat menekan rasa gelisah dan stress.

Banyak wanita berpendapat bahwa rokok dapat membuat tubuh mereka lebih langsing sehingga akan merasa lebih percaya diri. Rokok membuat mereka langsing karena merokok sendiri dapat menekan nafsu makan. Penelitian tentang pengaruh asap rokok terhadap nafsu makan yang dilakukan oleh peneliti Melbourne dan Sydney menemukan sebuah senyawa kimia pada otak yang biasa dikenal sebagai neuropeptide Y (NPY) yang biasa bekerja sebagai pengatur nafsu makan ternyata dapat dipengaruhi kerjanya oleh asap rokok. Dimana dari hasil penelitian yang menggunakan tikus sebagai objek percobaan, didapatkan hasil bahwa tikus yang terekspos asap rokok cenderung mengalami penurunan tingkat NPY dalam hypothalamus di otak mereka, terutama bagian otak yang merespon selera makan. NPY secara normal berfungsi untuk meningkatkan selera makan pada otak sehingga peranan NPY sangat penting sekali bagi tubuh. Karena nafsu makan yang turun akibat asap rokok inilah yang sering disalah artikan oleh wanita. Maka teori ”merokok membuat langsing” semakin populer dan menggoda wanita lain yang tak merokok untuk mencoba merokok.

(4)

4   

negatif pada rokok perlahan luntur dalam masyarakat. Dalam acara-acara yang disponsori rokok, biasanya perusahaan rokok akan menyediakan rokok secara cuma-cuma sebagai sampel pada setiap pengunjung. Hal ini yang membuat perokok pemula mulai mencoba merokok. Dari hasil penelitian KuIS diketahui sebanyak 70% remaja puteri dan wanita melihat promosi rokok ketika acara pentas musik, olahraga dan kegiatan sosial. Sebanyak 10,22% wanita berusia 13-15 tahun dan 14,53% wanita berusia 16-15 tahun pernah ditawari rokok gratis.

Selain itu, faktor psikososial merupakan faktor yang menyebabkan gagalnya wanita berhenti merokok yaitu adanya kesan bahwa rokok dapat membantu mereka untuk melewati rasa kesepian, sedih, frustasi dan stress. Selain itu, hal lain yang mempengaruhi adalah adanya ketergantungan atau adiksi pada nikotin. Nikotin yang ada dalam asap rokok adalah suatu bahan yang menimbulkan ketagihan atau adiksi. Menurut Aditama (1997), dalam waktu tujuh detik setelah nikotin dihisap maka akan segera mencapai otak dan menimbulkan berbagai reaksi dalam susunan saraf. Kalau orang sudah merokok bertahun-tahun maka kadar nikotin dalam darahnya menjadi cukup tinggi. Maka saat orang tersebut mendadak berhenti merokok yang selanjutnya terjadi yaitu kadar nikotin dalam darahnya akan menurun. Bila nikotin tersebut turun secara drastis maka akan timbul keluhan berupa badan lemah, sakit kepala, gangguan pencernaan, kurang konsentrasi, lesu, sulit berfikir dan lain-lain.

Tidak dapat dipungkiri bahwa rokok dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Resiko untuk menderita kanker disisa hidup sebenarnya sudah banyak diketahui oleh perokok. Tetapi tetap saja perokok rela bila dirinya akan menjadi korban akibat rokok yang dihisapnya. Juniarti (dalam Alamsyah, 2007), menyebutkan bahwa wanita perokok mempunyai risiko terhadap kanker mulut, faring, laring (pita suara), esophagus, pankreas, ginjal, kandung kemih, leher rahim khususnya kanker paru-paru lebih tinggi dibandingkan laki-laki perokok.

(5)

5   

seorang perokok, kerugian yang didapatkan bukan saja anaknya akan berpeluang merokok seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi saat dalam kandungan pun anaknya juga mengalami berbagai gangguan akibat rokok.

Menurut Aditama (1997), pada ibu hamil, rokok yang dihisap akan menggangu oksigenisasi di tubuh janin hal ini karena turut masuknya karbonmonoksida ke peredaran darah ke janin dalam kandungan. Selain itu, gizi ibu perokok menjadi lebih buruk karena karena kebiasaan merokok menekan nafsu makannya. Hal yang lebih parah yang dapat terjadi yaitu terganggunya tumbuh kembang janin karena nikotin merupakan zat vasokonstriktor yang dapat menggangu metabolisme protein dalam tubuh janin yang sedang berkembang, jantung janin juga lebih lambat berdenyutnya dan timbul gangguan pada sistem sarafnya. Kemungkinan terjadinya keguguran (abortus) juga lebih sering, bahkan sering terjadi komplikasi kehamilan.

Selain itu, seorang ibu hamil yang memiliki kebiasaan merokok dapat beresiko bayi terlahir dengan cacat bawaan bibir sumbing. Sebuah media informasi yaitu Reutershealth pernah mempublikasikan bahwa sebuah penelitian di Universitas Bergen Norwegia membuktikan pengaruh rokok pada kandungan membuat 573 bayi dari 1.336 kelahiran menderita bibir sumbing. Hasilnya, dan hal ini ditemukan karena adanya kebiasaan merokok aktif dari ibu bayi-bayi tersebut. Sungguh sangat disayangkan apabila kebahagiaan karena tanda kehamilan sudah ada, namun akhirnya calon anggota baru tersebut jadi korbannya.

(6)

6   

Dengan demikian penelitian ini menarik untuk diteliti mengingat rokok tidak memberikan manfaat sedikit pun pada kehidupan wanita. Apa yang dijanjikan oleh rokok kesemuanya semu dan bersifat sementara. Bahkan rokok memberi dampak yang panjang tidak hanya pada wanita itu sendiri tetapi juga pada anak-anaknya mengingat wanita memiliki tanggung jawab serta tugas perkembangan yang menurut Hurlock (1980) wanita akan memulai hidup dalam keluarga dan belajar mengasuh anak. Wanita secara hakiki dikodratkan menjadi pendidik dalam kehidupannya. Dalam lingkungan keluarga, wanita kelak akan menjadi seorang ibu yang akan menjadi role model bagi anak-anaknya. Umumnya, setiap yang dikerjakan seorang ibu pasti akan dilakukan oleh anaknya. Maka bila didapati seorang ibu yang merokok secara tidak langsung mengajarkan anaknya untuk merokok. Seperti yang diungkapkan oleh Aditama (1997) dimana kemungkinan menjadi perokok akan jauh lebih besar bila orang tuanya juga perokok.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang Perilaku Merokok pada Wanita Dewasa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang terurai di atas, maka permasalahan yang akan di angkat oleh peneliti, yaitu :

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi perilaku merokok pada wanita dewasa?

2. Bagaimana tahapan perilaku merokok pada wanita dewasa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang diatas, maka tujuan dari penelitian ini yaitu : 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada

wanita dewasa.

(7)

7   

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoritis

Manfaat teoritis yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain diharapkan dapat memberikan masukan bagi kemajuan ilmu pengetahuan psikologi, terutama dalam disiplin ilmu Psikologi Perkembangan.

2. Secara Praktis

(8)

1

PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DEWASA

SKRIPSI

Oleh:

Nia Astuti

07810054

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(9)

2

PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DEWASA

SKRIPSI

Oleh:

Nia Astuti

07810054

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(10)

3

PERILAKU MEROKOK PADA WANITA DEWASA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Nia Astuti

07810054

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(11)

4

LEMBAR PERSETUJUAN

1. Judul Skripsi : Perilaku Merokok pada Wanita Dewasa 2. Nama Peneliti : Nia Astuti

3. NIM : 07810054

4. FAKULTAS : PSIKOLOGI

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah MalanG 6. Waktu Penelitian : 21 Juli – 26 Juli 2011

7. Tanggal Ujian : 19 Agustus 2011

Malang, 19 Agustus 2011

Pembimbing I Pembimbing II

(12)
(13)

6

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nia Astuti

NIM : 0781054

Fakultas/Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/karya ilmiah yang berjudul : Perilaku Merokok pada Wanita Dewasa

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan hak bebas royalti non ekslusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan Undang-undang yang berlaku.

(14)

i

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa Barakatuh

Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Perilaku Merokok pada Wanita

Dewasa” ini dapat diselesaikan setelah melalui proses usaha keras yang memerlukan

segenap tenaga dan pikiran. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan yang telah diberikan baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga karya ini bisa selesai. Penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Drs. Tulus Winarsunu, M.si selaku dekan fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Yudi Suharsono, M.si.Psi dan Ni’Matuzahroh, S.psi.M.si selaku Pembimbing I

dan Pembimbing II yang sangat sabar dalam membimbing penulis dan banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.si selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberikan pengarahan sejak awal perkuliahan hingga selesainya skripsi ini.

4. Kepada subjek penelitian di Malang yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk bersedia diwawancarai, sehingga penulis mendapatkan data sesuai dengan yang diharapkan.

5. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dukungan, do’a dan kasih

(15)

ii

memberikan dukungan moral dan materi, semoga setelah ini saya bisa membalasnya dengan membuat kalian bangga dan bahagia.

6. Buat kakak-kakakku tercinta, Ara, Bang Omes dan Mbak Risma terima kasih atas support kalian dan selalu mengingatkan dan menyemangati aku untuk segera lulus.

7. Terimakasih buat Sultan Samma, yang pernah menyemangatiku dan memberikan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih juga telah memberiku banyak pelajaran, terutama aku menjadi seseorang yang sabar dan kuat. Aku tak akan menyerah walaupun terasa berat.

8. Buat sahabat-sahabatku Sherli, Ria, Dani, Panji, David “ndud”, Ara “cint”, riski “paijo”, Dani “ndul”, yang selalu menciptakan keceriaan dimanapun kita berada, dirumah, dijalan maupun dikampus selalu saja ada hal-hal yang bisa membuat kita tertawa dan juga motivasi yang tidak henti-hentinya mengingatkanku untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

9. Seluruh teman-teman kelas A angkatan 2007 terimakasih atas bantuan dan informasinya.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelasaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas dengan segala amal dan kebaikannya. Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan segala keterbatasan yang ada, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wa Rahmatullahi Wa barakatuh.

Malang, 20 Agustus 2011 Penulis

(16)

iii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Perilaku Merokok 1. Pengertian Perilaku Merokok ... 8

2. Tahap Perilaku Merokok ... 9

3. Faktor Perilaku Merokok ... 11

4. Aspek Perilaku Merokok ... 14

5. Dampak Perilaku Merokok ... 15

B. Dewasa 1. Pengertian Dewasa ... 16

2. Pembagian Usia Dewasa ... 17

3. Karakteristik Usia Dewasa ... 18

4. Tugas Perkembangan Usia Dewasa ... 19

5. Hambatan Tugas Perkembangan... 19

BAB III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 21

(17)

iv

C. Subjek Penelitian dan Informan ... 23

D. Metode Pengumpulan Data ... 23

E. Prosedur Penelitian ... 24

F. Teknik Analisa Data ... 26

G. Metode Keabsahan Data ... 27

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 28

B. Analisa Data ... 36

1. Analisis Masing-masing Subjek ... 37

2. Analisis Perilaku Merokok Wanita Dewasa ... 46

C. Pembahasan ... 57

BAB V. PENUTUP A. Kesimpulan ... 54

B. Saran ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

(18)

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identitas Subjek ... 28

Tabel 2. Faktor Pengaruh Perilaku Merokok Subjek 1 ... 37

Tabel 3. Faktor Pengaruh Perilaku Merokok Subjek 2 ... 40

(19)

vi

DAFTAR SKEMA

Skema 1. Tahap Perilaku Merokok subjek 1 ... 38

Skema 2. Tahap Perilaku Merokok Subjek 2 ... 41

(20)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Lembar Persetujuan Wawancara ... 58

LAMPIRAN 2. Panduan Wawancara ... 59

(21)

viii

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Y.T. (2006). Tuberkolosis, rokok dan perempuan. Diakses 5 Juni 2011 dari http://www.ytaditama.or.id.

−−−−−−−−− (1997). Rokok dan kesehatan. Diakses 5 Juni 2011 dari

http://www.ytaditama.or.id.

Amelia, A. (2009). Gambaran Perilaku Merokok pada Remaja Laki-laki (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Sumatera Utara).

Armstrong, S. (1990). Pengaruh rokok terhadap kesehatan. Jakarta : Arcan.

Banister, P. (1994). Qualitative methods in psychology. Buckingham : Open University Press.

Chaplin, J.P. (1997). Kamus Lengkap Psikologi (Terjemahan Kartini Kartono). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ekafani, R.A. (2010). Studi fenomenologi perilaku merokok pada mahasiswi di kota semarang (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Negeri Semarang, Jawa Tengah).

Hurlock, E.B. (1994). Psikologi perkembangan. Jakarta : Erlangga

Komalasari, D. & Helmi, AF. (2000). Faktor-Faktor penyebab perilaku merokok pada remaja. (Jurnal, Psikologi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta).

Diakses 5 Juni 2011 dari

http://www.faktorfaktorpenyebabplmerokokpdremaja.

Kristian. (2010). Keyakinan (beliefs) mengenai perilaku merokok pada remaja awal. (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur).

Moleong, L. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Mu’tadin, Z. (2002). Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologis Pada Remaja.

Diakses 5 Juni 2011 dari http://www.e-psikologi.com/remaja.050602.htm [on-line].

−−−−−−−−− (2002). Remaja dan Rokok. Diakses 5 Juni 2011 dari

(22)

ix

Nasution, I.K. (2007). Perilaku merokok pada remaja. (Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, Medan).

Nuryati, S. (2008). Hampir 90% Wanita Muda Indonesia Merokok. Diakses 5 Juni 2011 dari http://indotc.4umer.com/your-first-forum-f1/]Tobacco. Jakarta.

Oskamp, S. (1984). Applied social psychology. Buckingham : Open University Press. Parthami, P.W. (2009). Konstruksi Identitas Gender. (Skripsi, Fakultas Psikologi

Universitas Indonesia, Jakarta).

Poerwadarminta, W.J.S. (1995). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Poerwandari. (2001). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia : Lembaga pengembangan sarana pengukuran dan pendidikan psikologi (LPSP3).

Rini, J. (1997). Memupuk rasa percaya diri. Diakses 6 Juni 2011. http://www.e-psikologi.com/epsi/indiviual_detail>asp?id=84.

Sarafino, F.P. (1994). Health psychology (2-nd edition). New York : John Wiley & Sons.

Sarwono, S. Teori-teori psikologi sosial. Jakarta: CV. Rajawali.

Sumarna, R. (2009). Pengetahuan, sikap dan perilaku merokok pada mahasiswi ekstensi angkatan 2007. (Jurnal, Fisip Universitas Indonesia, Jakarta).

Susmiati. 2003. Hubungan antara stress psikis dengan perilaku merokok pada remaja siswa SMK PGRI Singosari Kab. Malang. (Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur).

Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Semarang: PT. Gramedia

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Kelompok perlakuan di intervensi akupresur sebanyak 3 kali dalam seminggu.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna tekanan darah (sistole dan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ PERANCANGAN BUKU MENGENAL DUNIA SENI RUPA UNTUK ANAK USIA DINI” ini beserta seuruh isinya adalah benar-benar

yang melatarbelakangi penulis mengambil judul tentang Analisis Resiko Agroindustri Tahu (Studi Kasus Industri Pabrik Tahu Mitra di Kota Palu) karena

Adapun saran untuk peneliti selanjutnya berdasarkan hasil simulasi dan analisa Tugas Akhir ini yaitu, bagi penelitian lebih lanjutnya perlu dipikirkan lebih lanjut

digunakan dalam penelitian merupakan subyek yang sesuai dengan.

hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : Dengan upaya meningkatkan hasil belajar siswa dengan metode jigsaw pada pokok bahasan Sifat-Sifat

Pengaruh Model Pembelajaran Problem Based Learning dan Cooperative Learning terhadap Prestasi Belajar Fisika Ditinjau dari Tingkat Kecerdasan Emosi Siswa (Studi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran example non example berbantuan media pictorial