• Tidak ada hasil yang ditemukan

YUDISIUM ANGKATAN 2009/2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "YUDISIUM ANGKATAN 2009/2010"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Muhammadiyah Malang

Arsip Berita

kedokteran.umm.ac.id

YUDISIUM ANGKATAN 2009/2010

Tanggal: 2011-09-13

Yudisium Mahasiswa Angkatan 2009/2010 di Ruang Kelas

Pembelajaran di FK-UMM menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi dengan masa waktu 5,5 tahun atau 11 semester. Tahap Akademik ditempuh dalam waktu 3,5 tahun atau 7 semester dan Tahap Profesi ditempuh dalam waktu 2 tahun atau 4 semester. Tahapan pembelajaran dibagi menjadi tiga: Tahap ke-1 merupakan tahap pendidikan umum (general education) yang bertujuan untuk mencapai ketrampilan dan sikap dasar yaitu ketrampilan pembelajaran sepanjang hayat, ketrampilan-ketrampilan generic dan sikap peduli terhadap lingkungan/masyarakat; Tahap ke-2 merupakan tahap pendidikan terintegrasi baik yang horizontal maupun vertical, untuk mencapai

ketrampilan-ketrampilan menjelaskan dan menanggulangi masalah pasien dan

masyarakat secara ilmiah, termasuk ketrampilan penelitian; Tahap ke-3 merupakan p endidikan berbasis kompetensi, sebagai kemampuan profesi klinik dan kedokteran komunitas.

Tahap ke-1 dan tahap ke-2 proses pembelajaran di FK-UMM menggunakan pendekatan

Problem Based Learning (PBL) dengan sistem pembelajaran dalam bentuk Modul/Blok, dan dievaluasi tiap 2 tahun atau 4 semester. Mahasiswa angkatan 2009/2010 memasuki semester Ganjil tahun ini dilakukan evaluasi (yudisium) dengan syarat yang telah

ditetapkan sesuai dengan Panduan Akademik yaitu IPK > 2,00 dan lulus Blok dengan nilai minimal C dan diperkenankan nilai D maksimal 4 Blok, jika memenuhi persyaratan

tersebut mahasiswa dapat melanjutkan pembelajaran pada semester 5 (lima), sedangkan jika tidak memenuhi persyaratan mahasiswa harus mengulang pada Blok yang belum lulus.

Angkatan 2009/2010 cukup banyak yang tidak naik kelas dan diwajibkan mengulang pada Blok sebelumnya, dari total jumlah mahasiswa 138 orang yang tidak naik kelas 10 orang (7%). Dekan FK UMM dr Irma Suswati, M.Kes menyampaikan bahwa kegiatan yudisium bagi mahasiswa semester 4 merupakan kegiatan rutin yang dilakukan sesuai dengan Panduan Akademik yang diberlakukan, yudisium ini merupakan evaluasi diri bagi mahasiswa artinya perlunya mengukur tingkat kemampuan dalam penguasaan

dasar-dasar keilmuan kedokteran sebagai bekal menempuh tahap berikutnya. Pembantu Dekan I FK UMM dr Meddy setiawan, SpPD juga menjelaskan bahwa sistem Blok

menuntut kemandirian seorang mahasiswa, mandiri untuk belajar, mengevaluasi diri dan diharapkan setiap mahasiswa mampu mengukur motivasi dirinya artinya saat

mendaftarkan diri dan kuliah di fakultas kedokteran merupakan keinginan dari diri sendiri atau dari orang tua, jika itu keinginan diri sendiri perlu ditunjukkan dari kesungguhannya dengan diperolehnya nilai yang baik.

Referensi

Dokumen terkait

Model komputer yang dilengkapi dengan komunikasi nirkabel telah sesuai dengan frekuensi radio dan standar keamanan dari negara atau kawasan yang. memperbolehkan penggunaan

Terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala Anugerah dan KasihNya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

497.500.000,- (Empat ratus sembilan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) Tahun Anggaran 2016, maka bersama ini kami Kelompok Kerja Konstruksi Unit Layanan Pengadaan Barang /

Seluruh asli dokumen penawaran Saudara yang telah diunggah melalui LPSE

Berdasarkan pendekatan teoritik tersebut diperoleh jawab sementara yang pada dasarnya mengonfirmasi kemampuan BRIC yang relatif lebih baik daripada NIC dalam menghadapi ancaman

Therefore, this study was aimed to analyze the change of expression of CD63 salivary neutrophils as the effector cells of innate immunity towards the increased level of

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, dan hasil pengolahan data serta analisis data penelitian mengenai hubungan metode reward dengan motivasi belajar siswa

aspek berbahasa, setelah kemampuan membaca, menyimak, dan berbicara. Dibandingkan dengan aspek berbahasa lainnya, aspek menulis merupakan aspek yang paling sulit