• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menghilangkan kebiasaan.doc 34KB Jun 13 2011 06:28:25 AM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Menghilangkan kebiasaan.doc 34KB Jun 13 2011 06:28:25 AM"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Menghilangkan kebiasaan “ngempeng”

Tanya :

Assalamu’alaikum wr.wb. Pengasuh rubrik Keluarga Sakinah yang terhormat. Saya ayah dari dua orang anak mempunyai masalah pada anak yang sulung. Ia sekarang berumur 7 tahun dan sudah sekolah kelas I SD. Masalahnya adalah ia sejak bayi berumur 3 bulan sering mengisap ibu jari (jempol tangan). Saya sudah berusaha bermacam-macam cara untuk menghentikan dengan nasehat alasan kesehatan dan sebagainya, tetapi sampai sekarang masih saja suka mengisap jempol terutama pada saat istirahat setelah bermaindan pada saat menjelang tidur.

Perlu diketahui bahwa ia minum susu ASI dari lahir sampai 3 bulan, karena ibunya sakit maka terpaksa berhenti minum ASI dan diganti susu kaleng. Sejak saat itulah mulai mengisap ibu jari sampai sekarang, yang saya kira nanti kalau sudah besar berhenti sendiri. Tetapi, kenyataannya masih belum bisa berhenti.

Saya sudah banyak memberikan kegiatan setiap hari baik bermain, olah raga dan belajar, hasilnya selama melakukan kegiatan ia tidak mengisap ibu jari, tetapi kalau sudah istirahat sambil nonton televisi dan pada waktu akan tidur ibu jari selalu di mulutnya.

Mohon saran dari ibu apa yang harus kami lakukan. Jawaban kami tunggu. Terimakasih Mas Dul, Wonogiri.

Jawab :

Wa’alaikum salam wr. wb. Bapak Dul yang terhormat, kita sering salah duga bahwa suatu perilaku dapat terbentuk dan hilang dengan sendirinya. Pada hal tidak demikian, suatu perilaku dapat terbentuk sangat tergantung dari lingkungan, meskipun itu timbul dari dorongan diri sendiri maupun belajar dari lingkungan. Lingkungan sangat menentukan perilaku itu akan dilakukan terus menerus sampai terbentuk perilaku menetap atau tidak. Bila perilaku itu sudah menjadi kebiasaan/menetap maka untuk mengubahnya memang tidak mudah.

Demikian pula yang terjadi pada putra Pak Dul. Kebiasaan putra bapak ‘ngempeng’ (mengisap jempol tangan) mulai muncul ketika berusia 3 bulan (kurang dari 1 tahun). Pada umur tersebut anak berada pada fase ‘oral’, dimana pemuasan ada pada daerah mulutnya. Ia suka memasukkan apa saja ke mulutnya. Biasanya menjelang tidur, bayi yang minum ASI akan menyusu ibunya sampai puas, meski air susu sudah tidak keluar dilanjutkan dengan 'ngempeng' sampai tidur. Hal ini tidak bisa terjadi pada bayi yang minum susu kaleng, bila susu habis tidak bisa ‘ngempeng’, maka ia mencari penggantinya dengan yang lain. Dalam hal ini putra bapak memilih mengisap ibu jari.

Pada usia 1-2 tahun anak memasuki fase ‘anal’, dimana pemuasan ada pada alat untuk membuang kotorannya. Pada masa ini anak mengalami masa ‘toilet training’, maka pada usia 2 tahun anak sudah bisa disapih, baik dari menyusu ibunya (ASI) atau dari ngempengnya. Bila tidak, maka hal itu akan menjadi ‘kebiasaan’. Seperti yang dialami anak bapak, mengisap ibu jari adalah kebiasaan yang sangat dinikmatinya, terutama di waktu luang.

Untuk menghilangkan kebiasaan yang tidak baik itu memang tidak bisa ‘serta merta’, tapi perlu waktu. Apalagi objeknya menempel pada si anak (bukan benda lain, misalnya: dot/kempongan), tidak bisa dihilangkan. .

(2)

Bapak tak perlu khawatir, seiring dengan bertambahnya usia anak, maka ia akan makin mengerti apa yang telah bapak nasehatkan, dan dalam dirinya akan timbul rasa malu. Disamping itu seperti bapak bilang, di saat anak mempunyai kegiatan, anak tidak mengisap ibu jari (ngempeng). Berarti kegiatan ngempeng anak bapak tidak sampai mengganggu perkembangan kepribadiannya, seperti : membuat anak tergantung pada kegiatan ngempeng, kalau tidak ngempeng, ia tidak bisa konsentrasi dalam melakukan suatu hal.

Untuk selanjutnya yang bisa saya sarankan adalah - jagalah kebersihan jari anak selama ia belum bisa lepas.

- jangan bosan untuk menegurnya. Beri nasehat seperlunya saja, saya yakin sebetulnya ia sudah mengerti dengan apa yang bapak nasehatkan, hanya untuk menghilangkan kebiasaan tersebut memang butuh kemauan dari dirinya. Oleh karena itu nasehat yang terlalu panjang apalagi sudah sering diomongkan hanya akan membuat dirinya merasa tidak diterima oleh anda.

Semoga Bapak dan Ibu diberi kesabaran dalam mendampingi anak-anak bapak menjadikan mereka anak yang sholeh. Amien.

Referensi

Dokumen terkait

Bagi peserta Pengadaan Jasa Konsultansi yang berkeberatan atas penetapan ini, dapat mengajukan sanggahan secara tertulis dan disampaikan kepada Panitia Pengadaan

Tahap berikutnya terbentuk sel induk muda yang merupakan tingkat pemasakan akhir, disusul dengan pelepasan sel anak.. Daur hidup dan cara perkembangbiakan

Untuk Peserta Pengadaan yang dinyatakan lulus akan diundang dalam acara Pembukaan Dokumen Penawaran (Tahap II) Pengadaan Pekerjaan Pengerukan Alur Pelayaran Pelabuhan

[r]

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi

Brucellosis merupakan penyakit yang dapat menular pada manusia. Penyakit ini disebabkan berbagai genus Brucella

Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Dengan kondisi demikian, sebaiknya anak balita diperkenalkan

Contohnya Di kota Surabaya, yang memiliki universitas yang sangat terkenal dan memiliki agreditasi yang sangat baik, seiring dengan perkembangan zaman kebutuhan manusia