• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto (Studi di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto (Studi di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang)"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pembangunan merupakan upaya manusia dalam mengelolah dan memanfaatkan sumber daya yang dipergunakan bagi pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kesejahteraan hidup manusia itu sendiri. Dengan memiliki cipta, rasa, dan karsa, manusia telah mengelolah dan memanfaatkan sumber daya alam untuk meningkatkan kemakmuran baik untuk generasi sekarang maupun untuk generasi yang akan datang. Dalam artian bahwa pemanfaatan sumber daya alam bagi kebutuhan generasi sekarang juga mempertimbangkan dan memperhatikan generasi mendatang dalam memenuhi kebutuhannya.1

Pembangunan nasional yang telah dan sedang dilaksanakan sekarang ini tidak dapat dilepaskan dari kebutuhan sarana dan prasarana pendukung (infrastruktur) dalam segala bidang dan sektor. Salah satu sektor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pembangunan nasional adalah ketersediaan prasarana jalan sebagai salah satu sarana penghubung antar wilayah.2

Berkaitan dengan masalah pembangunan prasarana jalan untuk pembangunan sebagaimana tersebut di atas, maka yang tidak kalah pentingnya adalah masalah pertanahan. Pada Hakekatnya tanah merupakan karunia Tuhan

1

Dwi Fratmawati, Pelaksanaan Pengadaan Tanah Untuk Pembangunan Jalan Lingkar

Ambarawa Kabupaten Semarang /http://eprints. undip.ac.id/17197/1/DWI-FRATMAWATI.pdf.

2006 2

Andre Setiabudi Iskandar, Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk

Kepentingan Umum Di Semarang /http://eprints.undip.ac.id/16428/1/ANDRE_SETIABUDI_

(2)

Yang Maha Esa, sehingga bagi bangsa Indonesia sudah selayaknya penggunaan tanah harus sebesar-besarnya untuk kepentingan hajat hidup orang banyak.

Pada dasarnya, secara filosofis tanah sejak awalnya tidak diberikan kepada perorangan. Jadi tidak benar seseorang yang menjual tanah berarti menjual miliknya, yang benar dia hanya menjual jasa memelihara dan menjaga tanah selama itu dikuasainya.3

Atas dasar pemikiran tersebut, maka negara memiliki kewenangan untuk menguasai tanah mengingat tanah merupakan salah satu unsur ruang yang sangat strategis dan pemanfaatannya terkait dengan penataan ruang wilayah. Secara konstitusional kewenangan negara menguasai tanah ini dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang berbunyi :

“Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Hak menguasai negara atas tanah ini memiliki dasar wewenang didalam pasal 2 ayat (1), (2) dan (3) UUPA yang menyebutkan bahwa :

“bumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung didalamnya itu pada tingkatan tertinggi dikuasai oleh negara sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat.”

Menurut Pasal 2 ayat (2), Negara diberi wewenang untuk :

a. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan pemeliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut

3

(3)

b. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dengan bumi, air dan ruang angkasa

c. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-orang dan perbuatan-perbuatan hukum mengenai bumi, air dan ruang angkasa.4

Tanah merupakan unsur yang paling vital bagi proyek pembangunan infrastuktur, apalagi proyek tersebut membutuhkan areal tanah yang luas. Berbagai cara yang disediakan oleh hukum untuk memperoleh tanah yang diperlukan yaitu melalui prosedur pemindahan hak, pembebasan tanah dan pencabutan hak. Penguasaan dan penggunaan oleh siapapun untuk keperluan apapun harus ada landasan haknya.5

Masalah tanah adalah masalah yang menyangkut hak rakyat yang paling dasar. Tanah disamping mempunyai nilai ekonomis juga berfungsi sosial, oleh karena itulah kepentingan pribadi atas tanah tersebut dikorbankan guna kepentingan umum. Ini dilakukan dengan pelepasan hak atas tanah dengan mendapat ganti rugi yang tidak berupa uang semata akan tetapi juga berbentuk tanah atau fasilitas lain. Bentuk ganti kerugian yang diberikan dapat berupa :

a. Uang

b. Tanah pengganti c. Pemukiman kembali

d. Gabungan dari dua atau lebih ganti kerugian a, b, dan c e. Bentuk lain yang disetujui para pihak yang bersangkutan.6

Permasalahan pokok dalam pelaksanaan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum adalah mengenai penetapan besarnya

4

Winahyu Erwiningsih, 2009, Hak Menguasai Negara atas Tanah. Yogyakarta. Total Media. hlm. 115.

5

Ari Purwadi, /http://ejournal.umm.ac.id/index.php/legality/article/view/ 295 6

(4)

ganti kerugian. Ketentuan mengenai besarnya pemberian ganti kerugian ini telah diatur dalam ketentuan hukum tanah di Negara kita.

Ditegaskan bahwa :

“Untuk kepentingan umum, termasuk kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat, hak-hak atas tanah dapat dicabut, dengan memberi ganti rugi yang layak dan menurut cara yang diatur dengan undang- undang.”7

Rakyat yang menolak atau menentang penetapan ganti rugi sering kali dianggap sebagai penghalang pembangunan. Bahkan pada zaman orde baru ada yang memasukkan rakyat yang menolak pembebasan tanah sebagai kelompok mbalelo, tidak bersih diri, terlibat organisasi terlarang atau komunis. Apabila sudah beranggapan seperti itu, yang terjadi adalah pemaksaan kepada pemilik tanah agar melepas tanahnya. Penyelesaian sengketa tidak lagi menggunakan hukum tetapi melalui security aprroach dengan kekerasan dan intimidasi.8

Namun dalam kenyataanya, pembebasan tanah yang dilakukan oleh pemerintah sekarang ini masih sering menemui masalah-masalah yang akhirnya menimbulkan konflik antara pihak pemerintah dengan masyarakat pemegang hak milik. Dalam prosesnya, pemerintah mendalihkan kepentingan umum untuk pembebasan tanah dari masyarakat pemegang hak milik, sehingga masyarakat wajib melepaskan hak kepemilikan atas tanahnya. Namun, banyak warga yang tidak setuju atas kebijakan ini walaupun pemerintah menawarkan ganti kerugian atas pelepasan tanah tersebut.

7

Pasal 18 Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1960 Tentang Peratura Dasar Pokok – Pokok Agraria

8

(5)

Dalam penolakan yang dilakukan oleh masyarakat pemegang hak milik terdapat berbagai alasan yang menyebabkan mengapa warga tidak mau melepaskan hak milik atas tanahya terhadap pemerintah. Alasan penolakan masyarakat yang paling sering terjadi kebanyakan didasari oleh pemberian ganti kerugian. Masalah ganti kerugian biasanya terjadi bila warga tidak puas dengan jumlah ganti kerugian yang diberikan oleh pemerintah.

Sedangkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Jo Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 dan Peraturan Kepala BPN-RI Nomor 3 Tahun 2007 menyebutkan bahwa :

“Ganti rugi adalah penggantian terhadap kerugian baik bersifat fisik sebagai akibat pengadaan tanah kepada yang mempunyai tanah, bangunan, tanaman, dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah yang dapat memberikan kelangsungan hidup yang lebih baik dari tingkat kehidupan sosial ekonomi sebelum terkena pengadaan tanah.” Penentuan besarnya ganti kerugian didasarkan pada hasil kesepakatan pemilik tanah dengan Instansi Pemerintah yang memerlukan tanah. Hasil kesepakatan tersebut kemudian oleh Panitia Pengadaan Tanah sesuai dengan tugasnya dituangkan dalam Berita Acara Hasil Musyawarah, dan selanjutnya menerbitkan Surat Keputusan Penetapan Besarnya Ganti Rugi. Musyawarah antara pemilik tanah dengan Instansi Pemerintah yang memerlukan tanah tersebut berpedoman pada penilaian harga tanah yang dilakukan oleh Lembaga/Tim Penilai Harga Tanah.

(6)

Pada umumnya, kasus ini memiliki waktu penyelesaian yang sangat panjang karena tidak terdapat kesepakatan diantara para pihak seperti kasus pembebasan tanah yang terjadi di Kabupaten Jombang tepatnya di Kecamatan Tembelang.

Dalam kasus ini, pemerintah Kab. Jombang melakukan pembebasan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto. Pembangunan Jalan Tol ini merupakan salah satu upaya Pemerintah dalam rangka untuk mengurangi kemacetan arus lalu lintas maupun untuk mempercepat sarana hasil pertanian antar daerah.

Dalam realisasinya, pemerintah Kabupaten Jombang telah melakukan pembebasan tanah dari warga pemegang hak milik dengan memberikan ganti kerugian yang layak, namun seiring berjalannya pembangunan tersebut masih terdapat masalah karena adanya beberapa pihak yang menolak atas pemberian ganti kerugian yang dilakukan pemerintah tersebut.

Berdasarkan kenyataan di atas penulis terdorong untuk mengadakan penelitian terhadap permasalahan tersebut. Penulis akan mengkaji persoalan ini dengan meninjau kembali sengketa tanah tersebut berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Jo Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tenteng Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum. Oleh karenanya, dalam penelitian ini penulis mengangkat tema dengan judul : PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN

(7)

B.Perumusan Masalah

1. Apakah pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang sudah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Jo Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tenteng Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum?

2. Apa bentuk ganti kerugian yang diberikan dan besar ganti kerugian yang di sepakati?

3. Apa saja hambatan yang muncul dan upaya mengatasi hambatan yang muncul dalam pelaksanaan pengadaan tanah tersebut?

C.Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan

tol Kertosono-Mojokerto di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang sudah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Jo Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tenteng Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

2. Untuk mengetahui bentuk ganti kerugian yang diberikan dan besar ganti kerugian yang di sepakati.

(8)

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu hukum khususnya yang menyangkut dengan hukum pertanahan/agraria, sehingga memberikan tambahan wacana baru dalam mempelajari dan memahami ilmu hukum secara lebih mendalam.

2. Manfaat Praktis a. Penulis

1. penelitian ini dilakukan untuk menyelesaikan tugas akhir kesarjanaan strata satu (S1) di Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

b. Pemerintah

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan masukan atau sumbangan pemikiran bagi Pemerintah dalam mengambil kebijakan mengenai pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum.

c. Masyarakat

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat berkaitan dengan masalah pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan umum yang dilakukan pemerintah setempat.

E.Kegunaan Penelitian

(9)

Dalam penelitian ini, penulis berharap hasilnya mampu memberikan sumbangan bagi pengembangan Hukum Agraria khususnya Hukum Pertanahan tentang pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum.

2. Kegunaan Secara Praktis

Selain kegunaan secara teoritis, diharapkan hasil penelitian ini juga mampu memberikan kegunaan secara praktis, yaitu :

a. Memberi sumbangan pemikiran kepada semua pihak yang terkait dalam Proyek pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto.

b. Memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya penyelesaian hambatan yang timbul berkaitan dengan Pelaksanaan Pengadaan Tanah untuk Proyek pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto.

F. Metode Penelitian

Pengertian atau definisi dari metode penelitian menurut Kartini Kartono adalah sebagai berikut : Istilah metode penelitian berasal dari kata “metode”,

sedangkan kata metode berasal dari kata “methodos” (bahasa Yunani) yang

artinya “jalan sampai, meta + logos : jalan”.9

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : 1. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis sosiologis. Penelitian yuridis sosiologis yaitu mengidentifikasi dan mengklarifikasi aspek hukum bagi keperluan penelitian hukum yang menyangkut tentang

9

(10)

pelaksanaan pengadaan tanah untuk Pembangunan Jalan Tol kertosono-mojokerton di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang. Penelitian ini ditinjau dari sudut pandang ilmu hukum agraria dan peraturan-peraturan tertulis. Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan sosiologis adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang bagaimana kenyataan hukum dalam kehidupan masyarakat sehari-hari (efektifitas hukum dalam masyarakat).

2. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dalam hal ini adalah daerah persawahan, pekarangan, dan bangunan sepanjang Desa Mojokrapak, Desa Pesantren, Desa Tampingmojo dan Desa Kedunglosari yang terkena proyek pembangunan jalan Tol Kertosono-Mojokerto yang masuk ke dalam wilayah Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

Pada kenyataannya dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto ini muncul beberapa persoalan yang berkaitan langsung dengan masalah pelepasan hak atas tanah, yaitu adanya penolakan yang dilakukan oleh masyarakat setempat yang tanahnya terkena proyek pengadaan tanah, karena pemberian ganti Kerugian yang dinilai tidak sesuai atau terlalu rendah, sedangkan disisi lain pemerintah daerah hanya memiliki anggaran yang terbatas.

(11)

pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

3. Sumber Data a. Data Primer

Yakni data yang diperoleh secara langsung dari sumbernya, baik dapat berupa hasil wawancara dengan para responden, maupun pengamatan di lapangan dan peraturan perundang-undangan yang terkait dalam penelitian ini (Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Jo Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tenteng Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum).

b. Data Sekunder

Merupakan data yang bersumber dari hasil penelitian, kepustakaan,majalah dan surat kabar dalam hal ini yang berhubungan erat dengan judul yang diangkat penulis.

c. Data Tersier

Merupakan data yang bersumber dari ensiklopedia, Kamus Hukum, dan kamus bahasa.

4. Teknik Pengumpulan Data

(12)

a. Studi kepustakaan

Meliputi sumber primer, yaitu perundang-undangan yang relevan dengan permasalahan. sumber sekunder, yaitu buku-buku literatur ilmu hukum serta tulisan-tlisan hukum lainnya yang relevan dengan permasalahan.

Studi pustaka dilakukan melalui tahap-tahap identifikasi pustaka sumber data, identifikasi bahan hukum yang diperlukan, dan inventarisasi bahan hukum (data) yang diperlukan tersebut.

b. Wawancara Atau Interview

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data, yang dalam hal ini adalah suatu proses interaksi dan komunikasi agar hasil wawancara sesuai dengan masalah yang diteliti dan tidak menyimpang dari pokok permasalahan yang diteliti.

Pemilihan responden yang akan diwawancarai dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu pemilihan responden secara sengaja merupakan bagian dari teknik non random sampling yang bertujuan agar unsur-unsur yang hendak diteliti memiliki kaitan yang erat dan langsung hingga pada subjek-subjek tertentu yang secara kualitas memadai dan menguasai permasalahan yang dihadapi.

(13)

1. Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang selaku ketua Panitia Pengadaan Tanah (P2T) : Bapak M. Munif Kusnan, SH., MSi

2. Ketua Tim Pengadaan Tanah (TPT) : Bapak Ujang Aribowo 3. Camat Kecamatan Tembelang : Bapak Sugiyo

4. Perwakilan PT.MHI : Bapak Nanang

5. Kepala Desa setempat :

1)Kepala Desa Mojokrapak : Bapak H. Subi 2)Kepala Desa Pesantren : Ibu Siti Nur Fadillah

3)Kepala Desa Tampingmojo : Bapak Muchammad Na’im 4)Kepala Desa Kedunglosari : Bapak Sungkono

6. Masyarakat pemegang hak milik atas tanah : 1)Bapak Samsul

(14)

c. Studi Dokumen

Studi dokumen yang dimaksud disini adalah studi dokumen mengenai data-data yang diperoleh dari hasil observasi lapangan, baik berupa berkas-berkas atau dokumen-dokumen yang didapatkan dari instansi terkait maupun perpustakaan, yang dijadikan landasan untuk melakukan analisis dalam penelitian ini. Dan didalam penyajiannya akan dicantumkan didalam penulisan hukum ini, yang akan dilampirkan di bagian lampiran.

d. Studi Internet

Studi internet yang dimaksud merupakan pengkajian informasi yang bersumber dari internet yang telah dipublikasikan secara umum terkait dengan pengadaan tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum, baik berupa artikel atau lainnya, dengan mencantumkan nama pengarang atau penulis beserta alamat situsnya.

5. Pengolahan Dan Analisis Data

(15)

G.Rencana Sistematika Penelitian

Dalam penyusunan rangkaian penulisan ini, maka penulisan akan membuat sistematika penulisan dengan tujuan untuk memberikan landasan yang dapat diteliti serta dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, dan mempermudah dalam penelitian sehingga dapat sistematis dan struktur.

Adapun sistematika penulisan adalah :  BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang latar belakang, alasan pemilihan judul, permasalahan, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan.

 BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

(16)

 BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan diuraikan tentang permasalahan yang diteliti serta pemaparan hasil penelitian terhadap data-data yang berkaitan dengan permasalahan. Dalam hal ini akan diuraikan tentang hasil penelitian mengenai pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang, bentuk ganti kerugian yang diberikan dan dasar yang digunakan tim penilai dalam penghitungan ganti kerugian, serta hambatan-hambatan yang timbul dan upaya dalam menanggulanginya, dalam pelaksanaan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol Kertosono-Mojokerto di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang.

 BAB IV : PENUTUP

(17)

i PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN

JALAN TOL KERTOSONO-MOJOKERTO

(Studi Di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang)

PENULISAN HUKUM

Oleh :

WAHYU SUHARTOYO 09400030

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS HUKUM

(18)

ii PENULISAN HUKUM

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL KERTOSONO-MOJOKERTO

(Studi Di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam bidang Ilmu Hukum

Oleh :

WAHYU SUHARTOYO 09400030

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS HUKUM

(19)

iii LEMBAR PENGESAHAN

PENULISAN HUKUM

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL KERTOSONO-MOJOKERTO

(Studi Di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang)

Disusun dan diajukan Oleh : Wahyu Suhartoyo

Nim : 09400030

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk dilakukan Ujian Penulisan Hukum Pada tanggal :

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Surya Anoraga, SH., MH Wasis Suprayitno, SH., M.Si

Mengetahui

Dekan Fakultas Hukum UMM

(20)

iv LEMBAR PENGESAHAN

PENULISAN HUKUM

PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL KERTOSONO-MOJOKERTO

(Studi Di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang)

Disusun dan diajukan Oleh : Wahyu Suhartoyo

Nim : 09400030

Telah dipertahankan di depan Majelis Penguji Ujian Penulisan Hukum Pada Tanggal :

SUSUNAN MAJELIS PENGUJI

Ketua Majelis Sekretaris Majelis

Dr. Surya Anoraga, S.H., MH Wasis Suprayitno, S.H., M.Si Anggota Majelis

Catur Wido Haruni, S.H., M.Si., M.Hum Nu’man Aunuh, S.H., M.Hum

Mengetahui,

Dekan Fakultas Hukum UMM

(21)

v SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Wahyu Suhartoyo NIM : 09400030

Progam Studi : Ilmu Hukum Fakultas : Hukum

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Tugas Akhir Penulisan Hukum dengan judul: “PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL KERTOSONO-MOJOKERTO (Studi Di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang)” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah Tugas Akhir Penulisan Hukum ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah di ajukan orang lain untuk memperoleh gelar akademik disuatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagian maupun seluruhnya, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam Tugas Akhir Penulisan Hukum ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur PLAGIASI, saya bersedia Tugas Akhir Penulisan Hukum ini DIGUGURKAN dan GELAR AKADEMIK YANG TELAH SAYA PEROLEH DIBATALKAN, serta diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Tugas Akhir Penulisan Hukum ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan HAK BEBAS ROYALTY NON EKSKLUSIF.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 22 Januari 2015 Yang Menyatakan,

(22)

vi Ungkapan Pribadi :

Tiada anugerah terindah di dunia ini kecuali senyum ayah dan ibu mu Tiada kebahagiaan yang sempurna di

dunia ini tanpa hadirnya ayah dan ibumu disela-sela kesibukanmu Jangan pernah menunda untuk membuat

senyum diwajah ayah dan ibumu selagi masih banyak waktu yang kau

miliki

Atau kau akan menyesal se-umur hidupmu

Motto :

Lakukan sekarang atau tidak sama sekali Kejar sekarang atau kau menyesal

(23)

vii KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur Penulis panjatkan kepada ALLAH S.W.T atas berkat dan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum/Skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Adapun judul Skripsi ini adalah: PELAKSANAAN PENGADAAN TANAH UNTUK PEMBANGUNAN JALAN TOL KERTOSONO-MOJOKERTO (Studi Di Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang)

Dalam menyelesaikan Skripsi ini, Penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dorongan moril maupun materiil, sehingga Penulisan Hukum/Skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk segala upaya tersebut, Penulis mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Sungkono dan Ibu Runiani Nugrohowati selaku orang tua tercinta dari penulis yang selalu memberikan bantuan baik materiil dan Dorongan do’a dalam setiap langkah yang penulis lakukan.

2. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Dr. Sulardi, S.H., M.Si. selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bapak Dr. Tongat, S.H., M.Hum, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Ibu Fifik Wiryani, S.H., M.Si., M.Hum, selaku Pembantu Dekan II Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

6. Bapak Sofyan Arief, S.H., M.Kn, selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.

(24)

viii 8. Bapak Wasis Suprayitno, S.H., M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan petunjuk dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat selesai.

9. Bapak dan Ibu dosen, serta para pegawai Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang yang turut mendukung segala urusan perkuliahan dan administrasi penulis selama mengikuti perkuliahan. 10. Bapak sekda Kabupaten Jombang Bapak M. Munif Kusnan, S.H.,

MSi, Bapak Ujang Aribowo selaku anggota TPT, Bapak Sugiyo, S.H selaku camat tembelang, Bapak Nanang selaku Humas PT MHI, Bapak H. Subi Kepala Desa Mojokrapak, Ibu Siti Nur Fadillah Kepala Desa Pesantren, Bapak Muchammad Na’im Kepala Desa Tampingmojo serta Bapak Sungkono Kepala Desa Kedunglosari yang telah memberikan petunjuk, informasi dan bimbingan dengan penuh kesabaran selama penulis melakukan penelitian hingga akhirnya Penulisan skripsi ini selesai.

11. Dr. dr. Sukadiono, MM, Siswati, S.Pd, Siswanto, SE, om dan tante dari penulis yang memberikan banyak bantuan baik materiil dan dorongan serta doa bagi penulis

12. Ir. Tatang Budi Utomo, Novica Kusumawati, S.Pd, M. Taufiq Qurrahman, SE, Mimma miftaria octiana, S.Kep, selaku kakak tercinta dari penulis yang selalu memberi motivasi dan menyemangati dalam penulisan hukum ini.

13. Terima kasih yang sebesar-besarnya Penulis sampaikan kepada segenap sahabat Penulis: Rahmat Hidayat S.H, M.Izzuddin S.H, Margo Tri Sutrisno S.H, Junaedi Salam S.H, Alfi Hidayatullah f Dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

(25)

ix Maka saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sekalian demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermafaat untuk semua pihak. Akhir kata, penulis tetap berharap kelak skripsi ini dapat memberikan sumbangan ilmu pengetahuan bagi kita semua. Terima Kasih.

Malang, 22 Januari 2015

(26)

x DAFTAR ISI

halaman

Lembar Cover / Sampul Dalam ……….. i

Lembar Pengesahan ……… ii

Surat Pernyataan Penulisan Hukum Bukan Hasil Plagiat ……….. iv

Ungkapan Pribadi / Motto ……….. v

Abstraksi ……… vi

Abstract ………. vii

Kata Pengantar ……….. viii

Daftar Isi ……… xi

Daftar Tabel ………….………. xiv

Daftar Lampiran ……… xv BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang ……….… 1

B.Perumusan Masalah ………. 7

C.Tujuan Penelitian ………... 7

D.Manfaat Penelitian ………..…. 8

E.Kegunaan Penelitian ……….... 8

F. Metode Penelitian ……… 9

F.1. Pendekatan ………... 9

F.2. Lokasi Penelitian ……….…. 10

F.3. Sumber Data ………. 11

F.4. Teknik Pengumpulan Data ………... 11 F.5. Pengolahan Dan Analisis Data ………...….. 14

G.Rencana Sistematika Penulisan ..……….. 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A.Landasan Yuridis Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum ………...… 17

B.Pengertian Tanah ………... 19

(27)

xi C.1.Pengertian Kepentingan Umum ………...….. 21 C.2.Jenis-jenis Pembangunan Untuk Kepentingan Umum …...…… 24 D.Tinjauan Tentang Pengadaan Tanah

D.1.Pengertian Pengadaan Tanah ………...….. 26 D.2.Panitia Pengadaan Tanah ………...…… 28 D.3.Proses/Tahapan Pengadaan Tanah ………...….. 30 E.Tinjauan Tentang Ganti Kerugian Dalam Pengadaan Tanah

E.1.Pengertian Ganti Kerugian ………...….. 37 E.2.Objek Yang Diberikan Ganti Kerugian …………...………….. 39 E.3.Dasar Penentuan Ganti Kerugian ………...……… 39 E.4.Bentuk Ganti Kerugian ………...…... 40 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(28)

xii C.1. Bentuk Ganti Kerugian Yang Diberikan ………... 74 C.2. Besar Ganti Kerugian Yang Disepakati ……… 79 D.Hambatan Yang Muncul Dan Upaya Mengatasi Hambatan Yang Muncul Dalam Pelaksanaan Pengadaan Tanah ……….. 85 D.1.Hambatan Yang Muncul Dalam Pelaksanaan Pengadaan Tanah

……… 85

D.2.Upaya Untuk Mengatasi Hambatan Yang Muncul Dalam Pelaksanaan Pengadaan Tanah ………... 89 BAB V PENUTUP

(29)

xiii DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Gambaran umum Rencana Pembangunan Jalan Tol

Kertosono-Mojokerto ………... 42

Tabel 2 : Luas Tanah Yang Dibutuhkan ……….. 45

Tabel 3 : Jadwal pelaksanaan pengukuran ………... 56

Tabel 4 : Hasil inventarisasi pengukuran, bidang tanah, luas tanah, obyek serta status tanah ……….... 57

Tabel 5 : Pihak yang berhak, jenis tanah bukti kepemilikan serta luas tanah .... 60

Tabel 6 : Jadwal Musyawarah Penetapan ganti Kerugian ………... 67

Tabel 7 : Berita Acara Musyawarah Penetapan Harga ……… 74

Tabel 8 : Bentuk ganti kerugian yang diterima warga ………. 76

Tabel 9 : Besar ganti kerugian yang diterima warga ……… 81

(30)

xiv DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Peta Jalan Tol Trans Jawa dan Peta Jalan Tol Kertosono-Mojokerto

………. 102

(31)

xv DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Achmad Rubaie, 2007, Hukum Pengadaan Tanah, Surabaya : Bayu Media Ahmad Husein Hasibuan, 1986 Masalah Perkotaan Berkaitan dengan

Urbanisasi dan Penyediaan Tanah. Makalah

Andrian Sutedi,2010. Peralihan Hak Atas Tanah Dan Pendaftarannya, Jakarta : Sinar Grafika

Bernhard limbong, 2011, Pengadaan tanah untuk pembangunan, Jakarta. Margaretha Pustaka

C.S.T. Kansil dan Christine S.T. Kansil, 2002, KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM AGRARIA (Kepres No. 55 Tahun 1993, pasal 1), Jakarta. Sinar Grafika

Kartini Kartono, 1983, Pengantar Metodologi Research Sosial, Bandung : Alumni

Sarjita, 2005, Masalah Pelaksanaan Urusan Pertanahan dalam Era Otonomi Daerah (Keppres No. 34 tahun 2003), Yogyakarta : Tugujogja

Soedharyo Soimin, 1993, Status Hak dan Pengadaan Tanah, Jakarta : Sinar Grafika

Winahyu Erwiningsih, 2009, Hak Menguasai Negara atas Tanah, Yogyakarta : Total Media

Kamus/Ensiklopedia :

Pedoman Penulisan Hukum, 2012, Fakultas Hukum, UMM

Tim Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, edisi keempat, pusat bahasa, Jakarta, 2008

Penelitian/Skripsi/Tesis Lain :

Andre Setiabudi Iskandar, Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Di Semarang /http://eprints.undip.ac.id/ 16428/1/ANDRE_SETIABUDI_ISKANDAR.pdf. 2006

(32)

xvi Undang-Undang :

Undang-Undang Nomor 05 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok – Pokok Agraria

Undang-undang Nomor 20 Tahun 1961 tentang Pencabutan Hak Atas Tanah dan Benda-benda yang Ada di atasnya

Keputusan Bupati Jombang Nomor 188.4.45/4/415.10.10/1009 tanggal 20 Januari 2009 tentang Panitia Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pmbangunan untuk Kepentingan Umum Kabupaten Jombang.

Keputusan Presiden Nomor 55 Tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Peraturan Kepala BPN RI Nomor 03 Tahun 2007 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 tentang

Pengadaan Tanah bagi Pelaksanaan Pembangunan untuk

Kepentingan Umum Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 tenteng Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum

Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2005 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Peraturan Presiden Nomor 65 Tahun 2006 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pelaksanaan Pembangunan Untuk Kepentingan Umum

Internet :

Ari Purwadi, /http://ejournal.umm.ac.id/index.php/legality/article/view/295

Bagian Humas/http://www.jombangkab.go.id/index.php/web/entry/sosialisasi-jalan-tol-kertosono-mojokerto.html. Jombang, kamis 24 Mei 2007

Bagian Humas,/http://www.jombangkab.go.id/index.php/web/entry/pemancang an-pertama-tiang-pancang-ruas-tol-kertosono-mojokerto,html/

Jombang, Kamis 28 Agustus 2008

http://edukasi.kompasiana.com/2013/02/14/masalah-pengadaan-tanah-jalan-tol-534310.html

Yanto Sufriyadi, /http://law.uii.ac.id/images/stories/Jurnal%20Hukum/Jurnal

No-1-VOL-20-JAN-2013/Yanto-Sufriyadi-FH-UII.pdf. Minggu 20

(33)

xvii Lain-lain :

Wawancara dengan bapak Nanang PT Marga Hanurata Intrinsic

Wawancara dengan bapak Munif Kusnan, SH, M.Si Sekda kabupaten jombang selaku

Ketua Panitia Pengadaan Tanah untuk Kepentingan Umum Kabupaten Jombang.

Wawancara dengan Bapak Ujang Aribowo selaku anggota TPT Bina Marga Wawancara dengan Bapak Sungkono selaku Kepala Desa Kedunglosari Wawancara dengan Bapak H. Subi selaku Kepala Desa Mojokrapak Wawancara dengan Ibu Siti Nur Fadillah selaku Kepala Desa Pesantren

Wawancara dengan Bapak Muchammad Na’im selaku Kepala Desa Tampingmojo

Wawancara dengan Bapak Sunarwo Setiawan salah satu warga yang tanahnya terkena pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto

Wawancara dengan Bapak Samsul Setiawan salah satu warga yang tanahnya terkena pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto

Wawancara dengan Bapak Sudiro Setiawan salah satu warga yang tanahnya terkena pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto

Wawancara dengan Ibu Nur Fadillah Setiawan salah satu warga yang tanahnya terkena pengadaan tanah untuk pembangunan Jalan Tol Kertosono-Mojokerto

Referensi

Dokumen terkait

Pemilihan jenis makanan yang dilakukan subyek penelitian pada kelompok perlakuan dengan memilih makanan sumber IG dan beban glikemik yang rendah juga dapat

Mikrometer Sekrup digunakan untuk mengukur diameter luar dan ketebalan suatu benda dengan ketelitian lebih tinggi,,serta lebih mudah dan hasil pengukuran lebih

Dari parameter indeks bias, etil asetat yang dihasilkan dari kedua jenis katalis padat tidak berbeda secara signifikan tetapi dilihat dari berat jenis dan

STUDI DESKRIPTIF KESIAPAN GURU EKONOMI DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu..

Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan Bidang Politik dan Kesejahteraan Rakyat,.

Afika Yumya, Pengaruh Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Kewenangan Bank Indonesia Dibidang Pengawasan Perbankan, (Skripsi sarjana Fakultas Hukum

Semakin tinggi nilai HLB menunjukkan surfaktan makin hidrofilik, sehingga mereka lebih larut dalam air dan pada umumnya digunakan sebagai bahan pelarut

Dalam pengembangan strategi, mitra terkait di wilayah kerja, baik mitra langsung dan mitra strategis, harus diidentifikasi dengan seksama. Mitra langsung adalah individu, kelompok,