• Tidak ada hasil yang ditemukan

Determinan Sosial-Ekonomi Terhadap Besarnya Remitan yang Dikirim TKI ke Daerah Asal di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Determinan Sosial-Ekonomi Terhadap Besarnya Remitan yang Dikirim TKI ke Daerah Asal di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Anggi Pramono, Sunlip Wibisono, Regina Niken W

Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Jember (UNEJ) Jln. Kalimantan 37, Jember 68121

E-mail: anggi_pramono45@yahoo.com

Determinan Sosial-Ekonomi Terhadap Besarnya Remitan yang Dikirim TKI ke

Daerah Asal di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi

(

Socio-Economic Determinants Of The Amount Of Remittances Sent For Migrant Workers In The

Yosomulyo Village, Gambiran Sub-District Banyuwangi Regency

)

Abstrak

Pembangunan di negara sedang berkembang pada tahap awal identik dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi namun disertai dengan timbulnya berbagai masalah pembangunan seperti pengangguran, kemiskinan, pendapatan tidak merata dan ketidakseimbangan struktural. Di negara-negara sedang berkembang terdapat hubungan yang sangat erat antara migran dengan daerah asalnya hal tersebutlah yang memunculkan fenomena transfer pendapatan ke daerah asal yang biasa disebut remitan (remittance). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi keluarga, negara tujuan, jumlah tanggungan keluarga, dan kepemilikan investasi produktif secara simultan dan parsial terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke darah asal. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 56 orang keluarga yang anggota keluarganya berprofesi sebagai TKI lebih dari 1 tahun. Metode analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda dengan program eviews 7.0. Hasil penelitian ini adalah secara simultan ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen dengan tingkat signifikan 1%, dan pada Uji t variabel konsumsi keluarga berpengaruh positif dan signifikan, negara tujuan berpengaruh negatif dan signifikan, jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal pada tingkat signifikan 1%, sedangkan variabel kepemilikan investasi produktif berpengaruh negatif dan signifikan terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI dengan tingkat signifikan 5%, dari semua variabel bebas hanya variabel kepemilikan investasi produktif yang signifikan pada tingkat 5% dan ketiga variabel lainnya berpengaruh pada tingkat 1%, hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemilikan investasi produktif berpengaruh paling kecil terhadap variabel remitan.

Kata Kunci: pengangguran, TKI, remitan, kepemilikan investasi produktif

Abstract

(2)

Pendahuluan

Menurut Teori Kuznet pembangunan di negara sedang berkembang identik dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi pada tahap awal pembangunan namun disertai dengan timbulnya berbagai masalah pembangunan. Masalah pembangunan antara lain adalah masalah pengangguran, kemiskinan, pendapatan yang tidak merata dan ketidakseimbangan struktural. Migrasi internasional berhubungan erat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan transisi kependudukan pada suatu negara. Pekerja migran tersebut lah yang memunculkan fenomena remitan.

Migrasi internasional berhubungan erat dengan tingkat pertumbuhan ekonomi dan transisi kependudukan pada suatu negara. Pekerja migran internasional (luar negeri) adalah mereka yang meninggalkan tanah airnya untuk mengisi pekerjaan di negara lain. Di Indonesia, pengertian ini menunjuk pada orang Indonesia yang bekerja di luar negeri atau yang dikenal dengan istilah Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Migrasi tenaga kerja biasanya didefinisikan sebagai perpindahan penduduk yang melintasi perbatasan untuk tujuan mendapatkan pekerjaan di negara asing. Melalui cara yang resmi atau tidak resmi, difasilitasi atau tidak, tenaga tenaga kerja yang bekerja ke luar negeri di Jawa Timur yaitu sebanyak 4.635 jiwa, penggolongan jumlah tenaga kerja di luar negeri dalam 10 besar di Jawa Timur berdasarkan daerah asal (kota atau kabupaten) Kabupaten Banyuwangi berada di urutan nomor 4 dalam 10 besar pengirim TKI di Jawa Timur yaitu sebanyak 3.568 jiwa, setelah Malang, Ponorogo dan Blitar.

Di Kabupaten Banyuwangi, masalah kemiskinan masih cukup mendominasi. Angka kemiskinan di Kabupaten Banyuwangi memang mengalami penurunan. Tetapi, jumlah penduduk yang terkatagori miskin masih cukup besar. Kecamatan Gambiran yang memiliki penurunan jumlah keluarga miskin yang cukup besar yaitu sebanyak 2.790 KK, sangat mengesankan karena daerah tersebut masih banyak penduduk pada proporsi suatu daerah. Berdasarkan data di

atas, Desa Yosomulyo mempunyai persentase jumlah TKI terhadap jumlah penduduk terbanyak dengan jumlah 1,488% artinya pada Desa Yosomulyo adalah 1,488% dari jumlah penduduk berprofesi sebagai TKI walaupun perbedaan di setiap desa tidak terlalu besar. Berikutnya di ikuti oleh desa-desa lainnya yang persentasenya di bawah Desa Yosomulyo.

Kondisi masyarakat di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan buruh kasar, baik petani penggarap, buruh tani maupun buruh bangunan jadi rata-rata berpendapatan rendah sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, sehingga tak jarang pula masyarakat Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi memilih untuk bekerja keluar negeri. Hal ini dikarenakan adanya harapan untuk mendapatkan kesempatan kerja yang lebih baik, pendapatan yang lebih besar, dan taraf hidup yang lebih baik di negara tujuan, mereka merasa harapan mereka akan dapat terwujud hal ini dikarenakan mudahnya persyaratan untuk bisa bekerja ke luar negeri seperti tidak memerlukan keahlian khusus, tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi dan modal yang besar karena banyak penyalur jasa tenaga kerja Indonesia (PJTKI) ke luar negeri dengan cara potong gaji setelah tenaga kerja mendapatkan pekerjaan. Sebagian besar para anggota keluarga di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi menggantungkan pendapatannya dari anggota keluarga yang bekerja ke luar negeri berupa kiriman uang dan barang, mayoritas kiriman tersebut lebih dominan dimanfaatkan oleh anak-anak yang masih memerlukan biaya pendidikan, orang-orang lanjut usia yang sudah tidak mampu bekerja, dan anggota keluarga luas lagi akan membawa dampak bahwa mereka akan dapat memenuhi kewajiban sebagai penduduk, membayar iuran desa atau pajak.

Hal inilah yang ingin dikaji secara lebih mendalam oleh peneliti yaitu, untuk mengetahui adanya pengaruh konsumsi keluarga, negara tujuan, jumlah tanggungan keluarga, dan kepemilikan investasi produktif terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal. Berdasarkan teori-teori tentang remitan tersebut, peneliti tertarik untuk mengambil judul “Determinan sosial-ekonomi terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi”.

Metode Penelitian

Jenis dan Sumber Data

(3)

dan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Banyuwangi serta literatur yang berhubungan dalam penelitian ini.

Metode Analisis Data

Secara umum analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Pusat penelitian adalah pada upaya menjelaskan dan mengevaluasi hubungan antara satu variabel dependen dengan satu atau lebih variabel independen (Gujarati, 1997 dalam Rahmawati, 2010:38). a. Analisis Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh konsumsi keluarga, negara tujuan, jumlah tanggungan keluarga dan investasi di daerah asal terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal, digunakan analisis regresi linier berganda sebagai berikut:

Y= b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e Dimana:

Y = besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal X1= Variabel konsumsi keluarga

X2= Variabel negara tujuan (Dummy) 1 = Malaysia, 0 = non Malaysia

X3= Variabel jumlah tanggungan keluarga

X4= Variabel kepemilikan investasi produktif (Dummy) 1 = tidak memiliki investasi produktif, 0 = memiliki investasi produktif

e = Error term (kesalahan pengganggu)

b. Uji F (Uji Pengaruh Secara Bersama-sama)

Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah secara serempak variabel independen yaitu variabel konsumsi keluarga, negara tujuan, jumlah tanggungan dan kepemilikan investasi produktif mempunyai pengaruh nyata terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal. Ditentukan nilai α sebesar 1%. Rumus pengujian adalah sebagai berikut (Gujarati, 2006:69):

Fhitung = R / (k-1)2 1-R2 / (n-k) Dimana:

F = pengujian secara serempak R2 = koefisien determinan k = jumlah variabel n = jumlah sampel Kriteria pengujian :

1. Jika probabilitas Fhitung ≤ α (α = 1%) maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (konsumsi keluarga, negara tujuan, jumlah

tanggungan keluarga dan kepemilikan investasi produktif) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (remitan). 2. Jika probabilitas Fhitung > α (α = 1%) maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas (konsumsi keluarga, negara tujuan, jumlah tanggungan keluarga dan kepemilikan investasi produktif) secara bersama-sama terhadap variabel terikat (remitan).

c. Uji Pengaruh Secara Parsial (Uji t-Test)

Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas dengan variabel yang terikat dengan sempel yang berukuran besar atau dengan sampel kecil jika data mempunyai distribusi normal dan varian populasi diketahui digunakan uji (t-test), dengan formulasi sebagai berikut (Wirawan, 2002:303-304)

t hitung = bi Se (bi) Dimana :

bi = koefisien regresi

Se (bi) = standart error deviasi

Pada penelitian ini menggunakan nilai probabilitas untuk mengambil keputusan karena lebih simpel. Nilai α ditentukan sebesar 1% dan 5%. Kriteria pengambilan keputusan :

a. Jika nilai probabilitas thitung ≤ α maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya bahwa ada pengaruh yang signifikan antar masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai probabilitas thitung > α maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antar masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

d. Koefisien Determinasi Berganda (R2)

R2 digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dalam persamaan regresi. Menurut Supranto (2005:775-78) rumus R2 sebagai berikut: R2 = ESS

TSS

R2 = b1∑x1y + b2∑x2y + b3∑x3y + b2∑x4y ∑y2

Dimana:

R2 = koefisien determinasi berganda

ESS = jumlah kuadrat yang dijelaskan (dari regresi) RSS = jumlah kuadrat residual (kesalahan

pengganggu)

TSS = jumlah kuadrat total (ESS+RSS)

(4)

1. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah model regresi tersebut ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen) atau tidak (Gujarati, 2006:61). Gejala multokolinearitas dapat dideteksi dengan menggunakan Uji Klien dilakukan dengan cara membandingkan nilai R2 (R Square) model dengan nilai R2 (R Square) Auxiliary.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah kesalahan pengganggu mempunyai varian yang sama dari masing-masing variabel bebas. Untuk mengatahui ada tidaknya heterikedastisitas dalam model regresi digunakan uji White.

3. Uji Autokorelasi

Autokorelasi adalah suatu kondisi yang menggambarkan korelasi berurutan antara unsur-unsur gangguan (disturbance term) dalam serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu sehingga penaksiran tidak lagi efisien baik dalam sampel besar maupun sampel kecil. Salah satu cara untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi dalam sebuah model persamaan adalah dengan uji Durbin-Watson Test (d-test).

1. Remitan adalah kiriman yang diterima keluarga dari salah satu anggota keluarga yang bekerja sebagai TKI di luar negeri. Ukuran dari remitan adalah rupiah/bulan.

2. Konsumsi keluarga adalah bentuk pembelian barang yang habis di konsumsi, dan pembelian barang yang tidak dapat di jual kembali dalam suatu keluarga. Besarnya konsumsi keluarga di ukur menggunakan rupiah/bulan.

3. Negara tujuan adalah negara dimana TKI bekerja. Yang diukur menggunakan dummy variable, yang bernilai 1 (satu) dan 0 (nol). Jika Malaysia sebagai negara tujuan maka bernilai 1 (satu), dan jika bukan Malaysia/non Malaysia sebagai negara tujuan maka bernilai 0 (nol)

4. Jumlah tanggungan keluarga yaitu banyaknya jumlah anggota keluarga yang tidak mempunyai pekerjaan atau menganggur dan menjadi tanggung jawab TKI. Ukuran dari jumlah tanggungan keluarga adalah jumlah orang.

5. Kepemilikan investasi produktif adalah bentuk investasi produktif (investasi yang dapat menghasilkan uang atau barang lain) yang dimiliki keluarga migran di daerah asal. Yang di ukur menggunakan dummy variable, yang bernilai 1 (satu) dan 0 (nol). Jika tidak memiliki investasi produktif maka bernilai 1 (satu) dan jika memiliki investasi produktif maka bernilai 0 (nol).

Hasil Penelitian

Analisis Data

Karakteristik Responden

Penelitian terhadap keluarga buruh migran (TKI) yang bekerja lebih dari 1 tahun di luar negeri, mendapatkan responden secara acak dari 4 dusun di Desa Yosomulyo Tabel Latar Belakang Responden dan TKI

Status Hubungan Responden Terhadap TKI : Sumber : Lampiran B data diolah, 2014

Menurut data di atas status hubungan responden terhadap TKI hubungan suami/istri sebanyak 27 orang, status hubungan anak kandung sebanyak 10 orang, status hubungan ayah/ibu sebanyak 18 orang dan status hubungan kakek/nenek sebanyak 1 orang. Status hubungan responden terhadap TKI di dominasi dengan status suami atau istri, hal ini menunjukkan sebagian besar orang yang mempunyai keputusan untuk bekerja ke luar negeri adalah orang-orang yang sudah mempunyai tanggungan keluarga baik itu suami/istri, anak kandung, ayah/ibu dan kakek/nenek yang ada di daerah asal.

Di lihat dari status perkawinan TKI, sebanyak 39 responden yang mengatakan anggota keluarganya yang bekerja sebagai TKI masih terikat perkawinan, dan sebanyak 17 responden yang mengatakan anggota keluarganya yang bekerja sebagai TKI belum terikat perkawinan atau sudah bercerai. Hal ini menunjukkan bahwa di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwnagi orang yang melakukan migrasi ke luar negeri atau TKI di dominasi oleh orang yang sudah berkeluarga atau sudah menikah, hal ini disebabkan oleh semakin banyaknya tanggungan dan kebutuhan dalam keluarga dan diiringi semakin sulitnya mencari pekerjaan di desa, sebagian alasan inilah yang membuat orang berkeputusan untuk mencari pekerjaan di luar negeri.

(5)

asal sehingga orang dapat pulang dan pergi dengan mudah, biasanya orang pergi ke luar negeri untuk bekerja dan mencari modal, setelah 1-2 tahun buruh migran di Malaysia tersebut akan pulang dan membuat usaha di daerah asal, apabila usaha di daerah asal tersebut tidak berjalan atau modal usaha tersebut habis, buruh migran akan kembali lagi bekerja ke Malaysia.

Hasil Regresi Linier Berganda

Untuk mengestimasi determinan sosial-ekonomi terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal digunakan paket Eviews 7.0 diperoleh hasil estimasi model Regresi Linier Berganda sebagai berikut:

Tabel Hasil Persamaan Regresi Linier Berganda Eviews 7.0

Y= 2,55619 + 0,60361X1 – 0,05236X2 + 0,03973X3 – 0,03989X4 + e SE = (0,488210) (0,083667) (0,018595) (0,012578) (0,017588) t-stat = (5,235853) (7,214440) (-2,815893)(3,159202) (-2,268439) Prob = (0,0000) (0,0000) (0,0069) (0,0027) (0,0276)

F-stat = 199,1714 Prob.F-stat = 0,000000 Adjusted R2 = 0,935117 Durbin-Watson= 2,009643

Sumber: Hasil Output Regresi Linier Berganda, diolah, 2014 ** = Tingkat signifikan 1%

* = Tingkat signifikan 5%

Dari persamaan pada Tabel 4.6 tersebut dapat diinterpretasikan sebagai berikut :

a. Nilai konstanta 2,556197 artinya apabila variabel konsumsi keluarga, negara tujuan, jumlah tanggungan keluarga, dan kepemilikan investasi produktif diasumsikan konstan, maka remitan yang dikirim TKI ke daerah asal sebesar 2,556197 rupiah per bulan.

b. Variabel konsumsi keluarga (X1) berpengaruh positif terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,603612. Besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal akan mengalami kenaikan sebesar 0,603612 rupiah per bulan untuk setiap kenaikan 1 rupiah konsumsi keluarga per bulan, dengan asumsi variabel lainnya konstan.

c. Variabel negara tujuan (X2) berpengaruh negatif terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,052362. Besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal akan mengalami penurunan sebesar 0,052362 rupiah per bulan untuk setiap orang keluarga yang melakukan migrasi ke Malaysia, dengan asumsi variabel lainnya konstan.

d. Variabel jumlah tanggungan keluarga (X3) berpengaruh positif terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,039736. Besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal akan mengalami peningkatan sebesar 0,039736 rupiah per bulan untuk setiap tambahan 1 orang jumlah tanggungan keluarga, dengan asumsi variabel lainnya konstan.

e. Variabel kepemilikan investasi produktif (X4) berpengaruh negatif terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal dengan nilai koefisien regresi sebesar -0,039897. Besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah

asal akan mengalami penurunan sebesar 0,039897 rupiah per bulan untuk setiap keluarga yang tidak memiliki investasi konsumtif di derah asal, dengan asumsi variabel lainnya konstan.

Hasil Pengujian Secara Serentak (Uji F)

Dari hasil estimasi regresi linier berganda, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas Fhitung sebesar 0,000000 ≤ α (α = 0,01) (lihat Lampiran C) maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya ada pengaruh yang signifikan antara veriabel independen (konsumsi keluarga, negara tujuan, jumlah tanggungan keluarga dan kepemilikan investasi produktif) secara bersama-sama terhadap variabel dependen (remitan).

Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji t)

Untuk menguji pengaruh masing-masing variabel digunakan uji t. Pengujian ini dimaksud untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen (bebas) terhadap variabel dependen (terikat). Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai probabilitas thitung dengan level of significance maka Ho ditolak atau sebaliknya. Jumlah sampel pada penelitian ini sebesar 56 orang yang mempunyai anggota keluarga bekerja di luar negeri lebih dari 1 tahun. Kemudian tingkat signifikan (α) ditetapkan sebesar 1% (0,01) dan 5% (0,05). Hasil perhitungan uji t dengan menggunakan program eviews 7.0.

1. Diketahui nilai probabilitas tstatistik variabel konsumsi keluarga sebesar 0,0000 ≤ α (α = 0,01), berarti Ho di tolak dan Ha diterima dengan arti bahwa konsumsi keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya remitan pada tingkat signifikan 1%.

2. Diketahui nilai probabilitas tstatistik variabel negara tujuan sebesar 0,0069 ≤ α (α = 0,01), berarti Ho ditolak dan Ha diterima dengan arti bahwa variabel negara tujuan berpengaruh negatif dan signifikan terhadap besarnya remitan pada tingkat signifikan 1%.

3. Diketahui nilai probabilitas tstatistik variabel jumlah tanggungan keluarga sebesar 0,0027 ≤ α (α = 0,01), berarti Ho ditolak dan Ha diterima dengan arti bahwa variabel jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya remitan pada tingkat signifikan 1%.

4. Diketahui nilai probabilitas tstatistik variabel kepemilikan investasi produktif sebesar 0,0276 ≤ α (α = 0,05), berarti Ho ditolak dan Ha diterima dengan arti bahwa variabel investasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap besarnya remitan pada tingkat signifikan 5%.

(6)

pengaruh dan signifikan terhadap besarnya remitan pada tingkat kesalahan 5% (0,05).

Koefisien Determinan Berganda (R2)

Koefisien determinan disesuaikan R2 (R Square) digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh (kontribusi) variabel independen terhadap variabel dependen. Analisis melalui program eviews 7.0 dapat diestimasikan nilai (adjusted R2) sebesar 0,935117 yang menandakan bahwa variasi perubahan jumlah remitan yang dikirim TKI ke daerah asal (Y) dapat dijelaskan oleh variasi perubahan jumlah konsumsi keluarga (X1), negara tujuan (X2), jumlah tanggungan keluarga (X3), dan kepemilikan investasi produktif (X4) secara bersama-sama sebesar 93,51%, sedangkan sisanya sebesar 6,49% variasi perubahan jumlah remitan yang dikirim TKI ke daerah asal dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian ini.

Uji Ekonometrika

Uji ekonometrika digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi linier klasik. Uji ekonometrika meliputi uji multikolinieritas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi.

a. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas berdasarkan tabel di atas menunjukkan nilai R2 > r2 Variabel X1, r2 Variabel X2, r2 Variabel X3, r2 Variabel X4 (0,939836 > 0,766291 , 0,704517 , 0,784355 , 0,655580) maka model tidak diketemukan terjadi adanya multikolinearitas

b. Uji Heterokedastisitas

Hasil uji heterokedastisitas dengan menggunakan uji White dijelaskan bahwa nilai Obs*R-squared lebih kecil dari nila χ2 tabel (df = 12 dan α = 0,05) dengan nilai Obs*R-squared (3.608072) lebih kecil dari nilai χ2 tabel (21,026) dan nilai Prob. Chi-Square (0,9895) lebih besar dari nilai probabilitas (α = 0,05), hal ini menunjukkan bahwa model empiris tersebut tidak terdapat masalah heterokedastisitas. c. Uji Autokorelasi

Telah dilakukan pengujian melalui hasil output regresi berganda dihasilkan nilai Durbin-Watson 2,009643 (lihat Lampiran F), dan sebelum melakukan pengujian autokorelasi, dicari terlebih dahulu nilai dl dan du pada α = 5% dengan n = 56 dan k (jumlah variabel independen) = 4, yaitu dl = 1,46372, dU = 1,68449, 4 – du = 2,27539, 4 – dl = 2,53628 sehingga di dapat nilai d = 2,009643 berada di antara du (1,168449) dan 4 – du (2,27539). yang menyatakan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak menunjukkan bahwa model tidak terkena masalah autokorelasi.

Hasil Pembahasan

Remitan adalah pengiriman uang, pertukaran uang dan barang, hadiah sumbangan, pelayanan, serta distribusi keuntungan dan pembayaran komersial (Curson dalam Apriliana dan Meydianawati, 2012:375). Menurut Mantra (dalam Apriliana dan Meydianawati 2012:375-376) remitan adalah pengiriman uang dan barang dari migran kepada anggota keluarga, saudara ataupun masyarakat di daerah asal.

Remitan merupakan komponen utama dalam melestarikan ikatan dengan daerah asal. Selain itu, uang kiriman (remitan) dapat menopang pendapatan rumah tangga yang ditinggalkan migran di daerah asal (Forbes, 1986:189 dalam Effendi, 2004:219). Pada awalnya, uang kiriman umumnya tidak diinvestasikan ke lahan pertanian, tetapi dibelanjakan untuk keperluan sosial atau kebutuhan konsumtif, dan setelah keperluan sosial dan kebutuhan konsumtif terpenuhi, remitan akan beralih manfaat yang akan digunakan untuk investasi produktif. Remitan dapat membantu distribusi modal ke pedesaan dan mempunyai dampak positif pada pembangunan pedesaan, terutama peluang berusaha dan kerja (Effendi, 2004:219).

Pengaruh konsumsi keluarga, negara tujuan, jumlah tanggungan keluarga, dan kepemilikan investasi produktif di daerah asal secara simultan terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi mempunyai pengaruh yang signifikan Besarnya pengaruh konsumsi keluarga, negara tujuan, jumlah tanggungan keluarga dan kepemilikan investasi produktif terhadap besarnya remitan secara bersama-sama sebesar 93,51%, sedangakan sisanya sebesar 6,49% variasi perubahan jumlah remitan yang di kirim TKI ke daerah asal dijelaskan oleh faktor lain di luar model penelitian ini

Faktor konsumsi keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal. Ini artinya semakin besar konsumsi keluarga, maka semakin besar pula remitan yang dikirim TKI kepada keluarganya di daerah asal. Hal ini sesuai dengan pendapat Hugo (1978) (dalam Effendi, 2004:222-223) yaitu sebagian besar remitan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari keluarga, biaya pendidikan anak, untuk membeli barang-barang konsumsi lainnya dan perbaikan rumah.

(7)

tinggi upah yang diterima dan secara otomatis akan semakin besar juga remitan yang dikirim ke daerah asal.

Faktor jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal. Hal ini sesuai dengan pendapat Curson (1981) (dalam Ardana, dkk, 2011:17) yang menyebutkan bahwa remitan terjadi karena adanya keeratan hubungan antara migran dengan daerah asalnya, sehingga dengan adanya hubungan kekerabatan tersebut pekerja migran masih ikut menanggung anggota keluarganya yang belum bekerja. Dapat dikatakan bahwa semakin tinggi remitan yang dikirimkan kepada anggota keluarganya di daerah asal menunjukkan semakin tinggi rasa tanggung jawab dan kepedulian moral dari pekerja terhadap anggota keluarganya. Dan hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Ardana, dkk (2011) yang menyatakan bahwa faktor jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengiriman remitan ke daerah asal oleh tenaga kerja magang asal Kabupaten Jembrana di Jepang.

Faktor kepemilikan investasi produktif berpengaruh negatif dan signifikan terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar dari keluarga TKI yang memiliki investasi produktif menerima investasi lebih besar dari keluarga yang tidak memiliki investasi produktif. Investasi produktif yang dimiliki keluarga migran di daerah asal dapat memberikan kontribusi tambahan pendapatan dalam pembiayaan hidup keluarga selain dari remitan. Kapemilikan rumah, sawah, lahan pertanian, mobil sebagai sarana usaha, dan berbagai jenis usaha dan kekayaan lainnya yang dimiliki oleh keluarga migran baik dihasilkan oleh pemanfaatan remitan maupun tidak tetapi mempengaruhi besarnya remitan, sehingga dalam pengiriman remitan dipengaruhi oleh kepemilikan investasi produktif di daerah asalnya. Hal ini sama dengan hasil penelitian Collier (2011) (dalam Triyani, dkk, 2013:11) di wilayah Maghreb digunakan dalam hal yang lebih bersifat produktif, maka dari itu TKI akan bekerja keras untuk dapat mengirimi remitan kepada keluarga lebih besar dengan harapan untuk dimanfaatkan pada pengembangan usaha yang sudah ada di daerah asal agar nanti jika disaat migran pulang ke daerah asal mereka dapat menikmati investasi yang mereka kembangakan dari hasil remitannya dan tentunya tidak lagi kesulitan mencari pekerjaan. Jenis usaha yang telah dikembangkan oleh hasil remitan seperti perluasan lahan pertaniaan, penanaman jenis tanaman yang dapat menghasilkan di masa mendatang seperti penanaman pohon jeruk dan buah naga, membayar cicilan mobil yang digunakan untuk usaha jasa transportasi, membeli alat-alat pertanian seperti traktor, mesin giling padi yang nantinya

dapat digunakan untuk usaha jasa pertanian, sebagai modal usaha toko pertanian, salon, bengkel, cuci mobil, dan lain sebagainya. Remitan yang dipengaruhi oleh kepemilikan investasi produktif biasanya dilakukan dalam jangka waktu lama (setengah tahun, satu tahun, dua tahun dst), jadi TKI menyisihkan pendapatannya dalam bentuk tabungan yang nantinya akan dikirim ke daerah asal guna sebagai investasi dan pengembangan investasi yang dapat bermanfaat bagi investasi produktif secara bersama-sama (serentak) berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi, besarnya kontribusi dari pengaruh variabel bebas terhadap besarnya remitan yang dikirim ke daerah asal sebesar 93,51%, remitan yang dikirim TKI ke daerah asal, variabel jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal, dan variabel kepemilikan investasi produktif berpengaruh negatif dan signifikan terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal.

Subbagian Saran

Berdasarkan pada kesimpulan mengenai pengaruh konsumsi keluarga, negara tujuan, jumlah tanggungan keluarga, dan kepemilikan investasi produktif terhadap besarnya remitan yang dikirim TKI ke daerah asal di Desa Yosomulyo Kecamatan Gambiran Kabupaten Banyuwangi maka saran-saran yang dapat disampaikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan adalah sebagai berikut :

(8)

2. Remitan yang didapat para TKI harus benar-benar di manfaatkan dengan baik guna memperoleh modal maupun pengalaman kerja agar nantinya mampu diterapkan di daerah asalnya, sehingga para tenaga kerja Indonesia yang sudah kembali ke daerah asalnya tidak lagi menjadi pengangguran yang merupakan beban bagi semua pihak.

Daftar Pustaka

Ardana, I.K., Sudibia, I.K., dan Wirathi, I.G.A.P. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Pengiriman Remitan Ke Daerah Asal Studi Kasus Tenaga Kerja Magang Asal Kabupaten Jembrana Di Jepang. Tesis Pasca Sarjana. Bali: Universitas Udayana.

BPS. 2013. Kabupaten Banyuwangi Dalam Angka 2013. Banyuwangi: BAPPEDA.

BPS. 2012. Kecamatan Gambiran Dalam Angka 2012. Bayuwangi: BPS.

Effendi, T. N. 2004. Mobilitas Pekerja, Remitan dan Peluang Berusaha di Pedesaan. Jurnal ISIP Vol.8 No.2 Hal: 213-230.

Gujarati, D.N. 2006. Dasar-Dasar Ekonometrika Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Mantra, I.B. 1995. Mobilitas Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Ke Malaysia. Yogyakarta: Jurnal Wahana Edisi 16. Munir, R. 2000. Dasar Dasar Demografi. Jakarta: Lembaga

Penerbit FE UI.

Prihanto, P.H. 2012. Pengaruh Status Pekerjaan Dan Negara Penempatan Terhadap Remitensi Pekerja Migran Indonesia. Jurnal Paradigma Eonomika Vol. 1 No. 6 Hal: 33-41.

Sumodiningrat, G. 1994. Pengantar Ekonometrika. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Supranto, J. 2005. Ekonometri. Bogor: Galia Indonesia.. Tjiptoherijanto, Prijono. 1996. Materi Pokok Demografi.

Jakarta: Universitas Terbuka.

Todaro, M. P. 1994. Ekonomi Untuk Negara-Negara Berkembang, Suatu Pengantar Prinsip-Prinsip, Masalah Dan Kebijakan Pembangunan. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan kualitas pelayanan sangat penting untuk kemajuan dan prospek usaha bagi kegiatan usaha dimasa yang akan datang, karena apabila kualitas pelayanan yang diterima

PENGARUH PEMBERIAN VITAMIN E ( alpha tokoferol ) TERHADAP PROLIFERASI SEL OTAK FETUS HAMSTER PADA KULTUR

Sumber dari tingkat kreatifitas, inovasi, dan produktivitas karyawan adalah tingkat kepuasan kerja karyawan. Semakin tinggi tingkat kepuasan kerja karyawan, maka

Penelitian terdahulu tentang “Sistem Informasi Pengolahan Data Pegawai Pada PTUN Yogyakarta” (Novita Retnaning Winastuti, dkk, 2011) membahas tentang pembangunan

pergerakan air juga akan menghindari terkumpulnya kotoran pada talus yang akan membantu pengudaraan, dengan demikian proses fotosintesis yang diperlukan untuk

styrofoam dirancang untuk sekali pakai, namun, dibutuhkan beberapa ratusan tahun untuk styrofoam membusuk di lingkungan atau di Tempat Pembuangan Akhir. Di

Menimbang bahwa berdasarkan bukti P-1, bukti mana merupakan akta otentik, maka Majelis berpendapat bukti tersebut dapat dijadikan alat bukti dalam perkara a quo,

Instrumen Tier 2 yang diterbitkan oleh Entitas Anak yang diakui7. dalam perhitungan KPMM secara konsolidasi