AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPROMOSIKAN PROGRAM AGROPOLITAN JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO
( Studi pada Divisi Informasi & Kerjasama
Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
Oleh :
ERWIN PAKAYA
NIM: 06220280
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI
Nama : Erwin Pakaya
NIM : 06220280
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Judul Skripsi : Aktivitas Humas Dalam Mempromosikan
Program Agropolitan Jagung Di Provinsi Gorontalo (Studi
pada Divisi Informasi & Kerjasama BPIJ Gorontalo)
Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Farid Rusman, M.Si Drs. Abdullah Masmuh, M.Si
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Erwin Pakaya
NIM : 06220280
Konsentrasi : Public Relation
Judul Skripsi : Aktivitas Humas Dalam Mempromosikan Program Agropolitan Jagung Di Provinsi Gorontalo
(Studi pada Divisi Informasi & Kerjasama Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo)
Telah dinyatakan dipertahankan Dewan Penguji Skripsi
Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
dan dinyatakan LULUS
Pada hari : Senin
Tanggal : 31 Januari 2011 Tempat : Ruang dosen (605)
Mengesahkan,
Dekan FISIP UMM
Dr. Wahyudi, M.Si
Dewan Penguji:
1. Muslimin Machmud, M.Si 1.
2. M. Himawan, M.Si 2.
3. Farid Rusman, M.Si 3.
PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Erwin Pakaya
Tempat, tanggal lahir : Manado, 14 Oktober 1987 Nomor Induk Mahasiswa : 06220280
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan : Ilmu Komunikasi
Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:
AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPROMOSIKAN PROGRAM
AGROPOLITAN JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO
(Studi pada Divisi Informasi & Kerjasama BPIJ Gorontalo)
adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Malang, 17 Januari 2011 Yang menyatakan,
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI
1. Nama : Erwin Pakaya
2. NIM : 06220280
3. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
4. Jurusan : Ilmu Komunikasi
5. Konsentrasi : Public Relation
6. Judul Skripsi : Aktivitas Humas dalam Mempromosikan Program
Agropolitan Jagung Di Provinsi Gorontalo
(Studi pada Divisi Informasi dan Kerjasama
Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo)
7. Pembimbing : 1. Drs. Farid Rusman, M.Si
2. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si
8. Kronologi Bimbingan
Tanggal Paraf
Pembimbing
Paraf
Pembimbing
Keterangan
Pembimbing I Pembimbing II
6 April 2010 Acc. Judul
13 Agustus 2010 Acc. Proposal
16 Agustus 2010 Seminar Proposal
23 Agustus 2010 Acc. BAB I,II,III
4 Januari 2010 Acc. BAB IV, V,
17 Januari 2011 Acc. Seluruh Naskah
Malang, 17 Januari 2011 Disetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
ABSTRAK Erwin Pakaya, 06220280
AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPROMOSIKAN PROGRAM AGROPOLITAN JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO
Studi pada Divisi Informasi dan Kerjasama Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo
Pembimbing : Drs. Farid Rusman, M.Si dan Drs. Abdullah Masmuh, M.Si (vi+79+3 tabel+1 gambar+4 lampiran)
Bibliografi : 22 Buku, 5 artikel database internet) Kata Kunci : Aktivitas Humas, Promosi
Melihat perkembangan yang begitu cepat dan semakin dikenalnya program agropolitan jagung Gorontalo serta ketertarikan daerah-daerah di luar Gorontalo untuk belajar budidaya jagung di BPIJ Gorontalo , maka kebutuhan terhadap informasi menjadi sangat penting sehingga diperlukan usaha untuk meningkatkan dan memperluas penyebaran informasi kepada publik guna tercapainya tujuan perusahaan. Keberadaan departemen atau divisi humas merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam melakukan kegiatan atau aktivitas untuk menyebarluaskan informasi dan memperkenalkan produk atau program melalui media massa yang ditujukan kepada publiknya dalam rangka pelayanan publik (public service). Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti membuat rumusan masalah apa saja aktivitas humas yang dilakukan dalam mempromosikan program agropolitan jagung Gorontalo. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana aktivitas humas BPIJ dalam mempromosikan program agropolitan jagung Gorontalo.
Aktivitas humas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan organisasi/lembaga dalam menyebarkan pesan atau informasi melalui media massa kepada publik atau komunikan sebagai sasaran atau targetnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai upaya peningkatan publikasi, humas atau public relations pada sebuah organisasi ataupun lembaga melakukan pengenalan (awareness), mencari publisitas (publicity), promosi atau pengenalan produk untuk mempengaruhi opini publiknya (Ruslan). Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan audiens atau calon konsumen.
Berdasarkan hasil penelitian pada Divisi Informasi dan Kerjasama Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo bahwa aktivitas humas yang dilakukan dalam mempromosikan program agropolitan jagung mengacu pada proses komunikasi yang meliputi penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program yang dilaksanakan. Selain itu dalam mempromosikan program agropolitan jagung divisi informasi dan kerjasama melakukan aktivitas humas dengan menggunakan pesan tertulis (Koran, leaflet, brosur) dan pesan tidak tertulis (lisan) yang dilakukan secara langsung (face to face) dan tidak langsung (radio dan televisi). Kemudian promosi program agropolitan jagung yang dilakukan adalah periklanan yang berupa cetak (koran, jurnal, buletin, leaflet, company profil, dan brosur), elektronik (radio televisi, display dan website). Publisitas dilakukan melalui presentasi pengenalan (seminar), pameran dan kerjasama dalam dialog interaktif dan iklan layanan masyarakat (kerjasama dengan RRI, Poliyama FM, SK FM, Civica radio, GOTV, SCTV, dan Indosiar).
Penulis
Erwin Pakaya
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Farid Rusman, M.Si Drs. Abdullah Masmuh, M.Si
Mengetahui Dekan FISIP UMM
ABSTRACT Erwin Pakaya, 06220280
PUBLIC RELATIONS ACTIVITIES IN PROMOTING THE PROGRAM AGROPOLITAN CORN GORONTALO
Studies at the Division of Information and Cooperation Agency Information Centre Corn Gorontalo
Adviser : Drs. Farid Rusman, M.Si dan Drs. Abdullah Masmuh, M.Si (vi+79+3 table+1 picture+4 attachment)
Bibliography : 22 Books, 5 internet database article) Keywords : Public relations activities, Promotion
Seeing the rapid development and the growing recognition program agropolitan Gorontalo corn and areas of interest outside of Gorontalo to study the cultivation of maize in BPIJ Gorontalo, it needs to be very important information so that the necessary effort to improve and expand dissemination of information to the public in order to achieve company goals . The existence of the public relations department or division is mandatory functional and operational in conduct or activities to disseminate information and to introduce products or programs through the mass media addressed to the public within the framework of public services (public service). Based on this background, the researchers made the formulation of any problem of public relations activities undertaken in promoting the program agropolitan Gorontalo corn. The purpose of this study was to describe how public relations activities in promoting the program BPIJ agropolitan Gorontalo corn.
Public relations activities is a series of activities conducted an organization / institution in spreading the message or information through mass media to the public or the communicant as a target or targets to achieve desired goals. In carrying out its activities as an effort to increase publicity, public relations or public relations in an organization or institution to do recognition (awareness), looking for publicity (publicity), promotion or product introduction to influence public opinion (Ruslan). Promotion is a kind of communication that give a convincing explanation of potential customers about the goods and services. The aim is to gain the attention of campaign, educate, remind, and persuade your audience or prospective customer.
Based on the results of research from the Division of Information and Cooperation Agency Information Centre Corn Gorontalo that public relations activities undertaken in promoting corn agropolitan program refers to the communication process that includes research, planning, implementation, and evaluation of programs implemented. In addition, in promoting the program agropolitan corn and cooperation information divisions conduct public relations activities by using text messaging (newspapers, leaflets, brochures) and the message is not written (oral) made directly (face to face) and indirect (radio and television). Then promotion programs conducted agropolitan corn is a form of print advertising (newspapers, journals, newsletters, leaflets, company profile, and brochures), electronic (television radio, display and website). Publicity is done through the introduction presentation (seminar), exhibitions and interactive dialogue and cooperation in public service advertisements (in collaboration with RRI, Poliyama FM, SK FM, radio Civica, GOTV, SCTV, and Indosiar).
Writer
Erwin Pakaya
Approve,
Adviser I Adviser II
Drs. Farid Rusman, M.Si Drs. Abdullah Masmuh, M.Si
Ascertain
Dean of FISIP UMM
Halaman Persembahan
A l l a h SWT, ya n g t el a h m em b er i k a n k em u d a h a n d a n
kelancaran dalam mengerjakan skripsi ini
Buat Ibunda tercinta: Terimakasih dan Ra sa h o r m a t yang
b eg i t u m en d a l a m k epa d a en g k a u ya n g t el a h b er ju a n g
untuk menyekolahkan saya hingga bangku kuliah. Semoga
Al l a h a k a n m em b a l a s sem u a per b u a t a n b a i k ya n g en g k a u
berikan kepada saya. Amiin Ya Robbal Alamiin
Keluarga Besar yang a d a d i Go r o n t a l o , M a n a d o , Ja k a r t a
dan Malang: Terima Kasih atas Doa dan dukungannya.
Teman- t em a n k a m pu s: A n a k 2 I k o m 0 6 k h u su sn ya k el a s D ,
t er i m a k a si h a t a s d u k u n g a n n ya sem o g a per sa h a b a t a n k i t a
akan kekal selamanya.
Teman- teman Asrama Mahasiswa Gorontalo Malang terima
kasih a t a s d o a , dukungan, d a n m a su k a n d a r i kalian
selama 4 tahun lebih kita tinggal bersama.
Sekali lagi terima kasih banyak atas semua dukungan
yang telah diberikan pada saya selama ini
Bi l l a h i t a u fi q Wa l h i d a ya h Wa ssa l a m m u a l a i k u m Wr ,Wb
Malang, 17 Januari 2011
Penulis
KATA PENGANTAR
Assalammu alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji dan syukur ke hadirat ALLAH SWT, atas segala nikmat yang
telah diberikan dan melimpahkan kasih sayangnya serta bimbingan dan hidayah
darinya yang maha luas hingga tak terbatas ruang dan waktu, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yaitu skripsi ini tanpa halangan yang
menyulitkan didalamnya, juga tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada
junjungan nabi Muhammad SAW.
Penulis tidak lupa pula mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis
juga meminta maaf yang sedalam - dalamnya apabila dalam penyusunan skripsi
telah melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak sengaja karena tanpa
bantuan serta dukungan dari semua pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan
dengan baik. Untuk itu perkenankan penulis menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih kepada semua yang telah membantu penulis dari awal hingga
terselesaikannya skripsi ini.
Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis kepada:
1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M. AP, selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Alm. Bapak Prof. Dr. Hamidi, M.Si yang telah membimbing saya
meskipun dalam keadaan sakit, sehingga banyak manfaat yang saya
3. Bapak Drs. Farid Rusman, M.Si, selaku pembimbing pertama saya yang
selalu memberi kritik dan masukan yang bermanfaat saat pada skripsi
saya.
4. Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si, selaku pembimbing kedua saya yang
tidak henti-hentinya memberikan masukan yang bermanfaat pada saat
bimbingan skripsi.
5. Ibu Ir. Nurbaya Abdul Gani, M.Si selaku Kabag Informasi dan Kerjasama
BPIJ Gorontalo yang telah memberikan izin sehingga saya dapat
melakukan penelitian pada divisi Informasi dan Kerjasama BPIJ
Gorontalo.
6. Ibu Asriani Hudji, S.Sos, M.Si selaku Kasubag Informasi BPIJ Gorontalo
yang sudah membantu saya dan bersedia memberikan informasi yang
berkenaan dengan skripsi saya dan memberi bantuan pada saat penelitian
guna melengkapi data skripsi.
7. Ibu Maryam Hinta selaku Kasubag Kerjasama BPIJ BPIJ Gorontalo yang
telah membantu saya dan memberikan informasi serta dorongan
penyemangat untuk menyelasikan skripsi saya.yang berkenaan dengan
skripsi saya.
8. Bang Abdul Djalil Djadin, S.P selaku Staf Informasi BPIJ Gorontalo yang
telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dan memberikan
informasi yang sesuai dengan skripsi saya.
9. Pegawai dan Karyawan BPIJ Gorontalo yang sangat ramah dan membantu
Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu. Atas bantuan dan motivasi yang diberikan
kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan dan pembuatan
skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Sehingga kritik dan saran
yang membangun, peneliti harapkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan
penulian-penulisan berikutnya menjadi lebih baik lagi. Semoga karya tulis ilmiah
ini dapat memberikan manfaat. Amien ya Robbal Alamin.
Alhamdulillahirobbil alamin Wassalammu alaikum Wr.Wb.
Malang, 17 Januari 2011 Penulis
Erwin Pakaya
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v
ABSTRAKSI ... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xii
DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
DAFTAR PUSTAKA ... xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penellitian ... 6
D.1 Manfaat Akademis ... 6
D.2 Manfaat Praktis ... 7
E. Tinjauan Pustaka ... 7
E.1. Humas ... 7
E.1.1 Definisi Humas ... 7
E.1.2 Tugas dan Fungsi Humas ... 8
E.1.3 Publik Yang Menjadi Sasaran Humas ... 11
E.2. Aktivitas Humas ... 12
E.2.2 Humas Eksternal ... 14
E.3. Humas Pemerintah ... 16
E.3.1 Pengertian Humas Pemerintah ... 16
E.3.2 Tugas Humas Pemerintah ... 16
E.3.3 Fungsi Humas Pemerintah ... 17
E.4. Promosi Sebagai Kegiatan Kehumasan ... 18
E.5. Media Promosi Humas ... 19
E.6. Komponen Promosi Humas ... 21
F. Definisi Konseptual ... 22
BAB II METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Perspektif Penelitian ... 24
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 24
C. Teknik Penentuan Informan Penelitian ... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ... 25
E. Teknik Analisa Data ... 26
F. Teknik Keabsahan Data ... 27
BAB III GAMBARAN UMUM BPIJ GORONTALO A. Gambaran Singkat Provinsi Gorontalo ... 28
B. Sejarah Berdirinya BPIJ ... 30
C. Visi dan Misi BPIJ ... 31
D. Lokasi BPIJ ... 34
E. Peran dan Fungsi BPIJ ... 34
F. Tujuan BPIJ ... 35
G. Struktur Organisasi BPIJ ... 35
H. Fasilitas/Sarana Yang Ada Di BPIJ ... 42
I. Program Kegiatan serta Kerjasama Yang dilakukan Oleh BPIJ ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN AKTIVITAS HUMAS BPIJ GORONTALO A. Identitas Informan ... 43
B. Keberadaan Humas ... 49
C. Aktivitas Humas Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo ... 52
C.1. Pelaksana Aktivitas Humas ... 52
C.3. Media yang digunakan Humas ... 62
C.4. Sasaran Kegiatan Humas ... 71
C.5. Hambatan Pelaksanaan Humas ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ... 78
B. SARAN ... 78
B.1. Saran praktis ... 78
DAFTAR TABEL
I. Tabel 1 Informasi, Fasilitas, dan Teknologi
Yang Dibutuhkan Untuk Pencapaian VISI BPIJ ... . 33 II. Tabel 2 Latar belakang usia, pendidikan dan jenis kelamin ... 48
DAFTAR LAMPIRAN
I. Surat Pernyataan Penelitian dari BPIJ Gorontalo
II. Data Informan Penelitian
III.Brosur BPIJ
DAFTAR PUSTAKA BUKU :
Abdurrahman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. PT. Citra Aditya Bakti
Anggoro, M Linggar. 2008. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta. Bumi Aksara Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung.
Alfabeta
Bungin, Burhan. 2003. Data Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.
Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
Gaffar. Vanessa. 2007. CRM dan MPR Hotel. Bandung . Alfabeta Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Malang. UMM Press
Iriantara, Yosal. 2004. Community Relations Konsep dan Aplikasinya. Bandung. PT. Remaja Rosadakarya.
Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta. Erlangga.
Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations: konsep dan aplikasinya di Indoensia. Jakarta. PT. Pustaka Utama Grafiti.
Komarudin. 1994. Ensiklopedi Manajemen. Jakarta. Bumi Aksara
Kusumastuti, Frida. 2004. Dasar-Dasar Humas. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan Praktek. Malang. UMM Press.
Moleong, Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Moore, H, Fraizer. 2004. Humas Membangun Citra Dengan Komunitas. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
Morissan. 2008. Manajemen Public Relations. Jakarta. Kencana
Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta. Rajawali Pers.
Ruslan, Rosady. 2008. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.
Soemirat, Sholeh & Ardianto, Elvinaro. 2005. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya
Swastha, Basu & Irawan. 1999. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta. Liberty
Wasesa, A, Silih. 2005. Strategi Public Relations. Jakarta. Gramedia. ________, 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed
________, 2009. Profil Gorontalo Dalam Angka. Gorontalo. Badan Pusat Statistik Gorontalo
DATABASE INTERNET :
(http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/123716-SK%20001%2008%20Mor%20a%20-%20Analisis%20fungsi-Literatur.pdf)
http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/sumber-daya-manusia/hubungan-kerja-di-lingkungan-pemerintah.
(http://gorontaloprov.go.id/provinsi-gorontalo-dan-berbagai-aspek/pemerintahan-provinsi-gorontalo/visi-dan-misi-provinsi-gorontalo.html)
(http://www.gorontaloprov.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id =2034<emid)
Ce document à été crée avec Win2pdf disponible à http://www.win2pdf.com/fr
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Sebagai upaya untuk memajukan Gorontalo agar sejajar dengan
daerah-daerah lain, pemerintah Provinsi Gorontalo mempunyai visi dalam bidang
pembangunan. Diantaranya meningkatkan ekonomi pembangunan melalui
program unggulannnya, yaitu 1) Menjadikan Gorontalo sebagai Provinsi
Agropolitan yakni Provinsi yang memiliki kompetisi di bidang pertanian. 2)
Pengembangan ekonomi kelautan dengan sasaran peningkatan kinerja sektor
perikanan dan pengembangan wilayah pesisir. 3) Penataan SDM mencakup
peningkatan kualitas, penempatan pejabat sesuai dengan keahliannya dan
pengkaderan SDM pemerintahan yang memiliki semangat kewirausahaan,
inovatif, cerdas dan memiliki pengabdian yang tinggi. dengan visi tersebut
Pemerintah Gorontalo lebih fokus mengembangkan daerah dengan
(http://gorontaloprov.go.id/provinsi-gorontalo-dan-berbagai-aspek/pemerintahan-provinsi-gorontalo/visi-dan-misi-provinsi-gorontalo.html 09/08/2010)
Dalam kurun waktu 5 tahun, Gorontalo telah mencatat peningkatan
pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Dengan memfokuskan pembangunan di
sektor pertanian melalui program agropolitan jagung pemerintah Provinsi
Gorontalo telah berhasil meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakatnya.
Dipilihnya Jagung sebagai budidaya primadona masyarakat Gorontalo oleh
pemerintah daerah sebagai prioritas pengembangan daerah adalah keterkaitan
semuanya memiliki potensi untuk dikembangkan misalnya kelapa, cengkeh, padi,
kedelai, dan tanaman holtikultura lainnya
Pada tahun 2006 Perekonomian daerah mengalami kemajuan seiring
dengan pencanangan program agropolitan jagung. Pertumbuhan ekonomi
meningkat dari 6,7 persen pada tahun 2002 menjadi 7,3 persen pada tahun 2005
sebagai dampak dari meningkatnya areal dan produksi tanaman jagung. Tahun
2000, produksi jagung hanya 76.573 ton melonjak menjadi 451.094 ton pada
tahun 2005. Selain itu, pendapatan perkapita melonjak dari Rp 1,2 juta pertahun di
tahun 2001 menjadi Rp. 3,5 juta pertahun. Dan pada tahun 2008 pertumbuhan
ekonomi Gorontalo telah mencapai 7,7 persen dengan produksi jagung menjadi
753.598 ton dan untuk pendapatan perkapita semakin naik menjadi 5,8 juta
pertahun. (Sumber : Badan Pusat Statistik Gorontalo)
Keberhasilan Gorontalo sebagai Provinsi baru dalam meningkatkan
pertumbuhan ekonomi bukan hanya sebatas peningkatan produksi jagung saja,
tetapi distribusi jagung Gorontalo yang telah mencapai kawasan Asia, Afrika
bahkan Eropa. Jagung Gorontalo kini bukan saja dikenal oleh masyarkat
Indonesia tetapi sudah mendunia. Salah satunya bisa dibuktikan dengan jumlah
ekspor jagung Gorontalo pada tahun 2008 Gorontalo sudah memasarkan jagung
sebanyak 177.182 ton dengan nilai transaksi keseluruhan sebesar Rp. 398.252
miliar. Dari jumlah itu terbanyak adalah jagung-jagung yang diekspor ke
Malaysia yakni dengan jumlah 44.925 ton, kemudian 30.210 ton ke Filipina dan
(http://www.gorontaloprov.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id
=2034<emid=1 19/10/2010)
Badan Pusat Informasi Jagung merupakan lembaga pemerintah yang
berada di Provinsi Gorontalo yang menjadi pusat informasi dan pembelajaran
jagung yang bertaraf internasional. sama halnya dengan lembaga/instansi
pemerintah lainnya, keberadaan BPIJ di provinsi Gorontalo diharapkan dapat
mendukung program pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan kepada
publiknya. Melihat perkembangan yang begitu cepat dan semakin dikenalnya
program agropolitan jagung Gorontalo, maka kebutuhan terhadap informasi
menjadi sangat penting sehingga diperlukan usaha untuk meningkatkan dan
memperluas penyebaran informasi kepada publik guna tercapainya tujuan
perusahaan. Dalam hal ini departemen atau divisi humas sebagai suatu divisi yang
mempunyai kemampuan untuk menyusun sebuah strategi melalui aktivitas
aktivitas sehari-hari dalam mengkomunikasikan kegiatannya dalam rangka
pelayanan publik (public service). Oleh karena itu, humas atau public relation
dapat bekerja maksimal untuk mempublikasikan dan mengenalkan program
pemerintah dan untuk memberikan kesan yang baik bagi publiknya.
Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas
humas adalah cara menciptakan hubungan yang harmonis antara
organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder
sasaran khalayak yang terkait. Dengan harapan terciptanya citra positif, kemauan
yang baik, saling menghargai, saling timbul pengertian, toleransi antara kedua
pengelolaan yang professional dan bertanggungjawab sebagai tujuan dari proses
perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas humas dapat
diwujudkan ketika perusahaan atau lembaga melakukan pertukaran pendapat,
pesan, dan informasi yang jelas, serta mudah dimengerti oleh kedua belah pihak
yang terlibat, di mana pertukaran informasi dilakukan melalui sistem saluran,
media massa atau bentuk media lainnya. Semua itu dapat dimanfaatkan menjadi
alat untuk kegiatan atau aktivitas komunikasi dua arah sehingga diperoleh
pencapaian yang positif.
Sebagai lembaga pemerintah yang baru berdiri, BPIJ sudah mampu menarik
perhatian dari berbagai khalayak, hal ini dapat dilihat dari banyaknya
daerah-daerah dari luar Gorontalo yang datang ke Gorontalo untuk belajar budidaya
tanaman jagung. Salah satunya kunjugan rombongan studi banding dari
Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku Utara ke Gorontalo hanya untuk
belajar jagung. Menurut mereka Provinsi Gorontalo telah dikenal sebagai Provinsi
yang sangat concern dengan pengembangan jagung, hal inilah yang membuat beberapa daerah termasuk kami tertarik untuk melakukan pembelajaran jagung di
Provinsi Gorontalo (Radar Gorontalo, 18/05/2010). Dari situasi ini BPIJ dituntut
dapat menjaga kedudukan dan menjalankan fungsinya sebagai pusat informasi
dan pembelajaran jagung yang bertaraf internasional dengan melakukan
serangkaian tindakan atau aktivitas humas yang sesuai, serta melakukan
kegiatan-kegiatan yang lebih bervariasi, efektif dan efisien dalam mempromosikan program
Kedudukan Public Relations atau humas dalam organisasi di masa sekarang
ini menjadi semakin penting. Sebagai sebuah fungsi manajemen, kegiatan Public
Relations atau humas hadir dalam sebuah organisasi sebagai salah satu faktor
yang diperlukan oleh organisasi tersebut untuk dapat memperlancar orgsanisasi
dalam upaya mencapai tujuan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini humas
BPIJ dapat meningkatkan aktivitas humasnya melaui upaya upaya yang dapat
mengangkat citra gorontalo yang menjadi pusat informasi dan pembelajaran
jagung berskala internasional. Atau dengan kata lain Public Relations / humas
beserta fungsi manajemen yang lain yang berada dalam organisasi bersama
sama bekerja bahu - membahu membantu organisasi untuk dapat berfungsi secara
efektif dan efisien. Keberadaan BPIJ dapat dikatakan telah berfungsi secara
efektif dan efisien apabila humasnya dapat survive dalam menjalankan aktivitas
kehumasan untuk mencapai tujuan meningkatnya citra Gorontalo sebagai daerah
yang menjadi lumbung informasi jagung terbesar di Indonesia.
Di samping itu, mengingat tugas pokok humas adalah bertindak sebagai
komunikator, membantu (back up) mencapai tujuan dan sasaran bagi instansi atau lembaga kepemerintahan, membangun hubungan baik dengan berbagai publik dan
hingga menciptakan, membangun, mempertahankan citra serta opini masyarakat
yang menguntungkan. Keberadaan departement atau divisi kehumasan dalam
BPIJ merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam melakukan
kegiatan atau aktivitas untuk menyebarluaskan informasi dan memperkenalkan
program atau kebijakannya melalui media massa yang ditujukan baik untuk
sehingga akan memberikan dampak yang baik dengan semakin dikenalnya BPIJ
sebagai pusat informasi dan pembelajaran jagung yang berskala nasional bahkan
internasional.
Dari latar belakang tersebut maka peneliti merasa penting untuk
mengangkat judul penelitian; Aktivitas Humas dalam Mempromosikan Program
Agropolitan Jagung Gorontalo (Studi pada Divisi Informasi dan Kerjasama Badan
Pusat Informasi Jagung Gorontalo)
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut di atas, maka pokok permasalahan yang ingin
diteliti adalah Apa saja aktivitas humas yang dilakukan BPIJ dalam
mempromosikan program agropolitan jagung Gorontalo (Studi pada Divisi
Informasi dan Kerjasama Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo)?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan dan agar penelitian ini
menjadi lebih terarah, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan
mendeskripsikan aktivitas humas yang dilakukan BPIJ dalam mempromosikan
program agropolitan jagung Gorontalo
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
menambah referensi dalam wacana keilmuan bagi kalangan mahasiswa
2. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
gambaran dan masukan tentang bagaimana aktivitas humas pada divisi
informasi dan kerjasama BPIJ dalam mempromosikan program
agropolitan jagung Gorontalo
E. Tinjauan Pustaka E.1 Humas
E.1.1 Definisi Humas
Public Relations atau humas adalah salah satu aspek yang diperlukan oleh sebuah organisasi untuk ikut serta mambantu mengelola interaksi organisasi
dengan komponen-komponen yang ada di dalam tubuh organisasi itu sendiri
maupun interaksi dengan lingkungan yang ada di luar. Perusahaan membutuhkan
fungsi atau badan yang dapat menjalankan komunikasi secara efektif dengan
publiknya, salah satu fasilitator tersebut adalah Public Relation.
Menurut Dr. Rex Harlow dalam Ruslan (2008:16) defenisi humas yaitu
fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur
bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi,
pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam
mengahadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu
menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan
memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini
dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik
Webster s New World Dictionary dalam Moore (2005:6) mendefenisikan humas atau public relation sebagai hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi korporasi, organisasi dan sebagainya
yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik dan citra yang
menyenangkan untuk dirinya sendiri. Adapun defenisi yang lebih spesifik yang
menekankan tanggung jawab khususnya, diberikan oleh Public Relation News,
humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,
mengidentifikasi kebijaksanaan kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang
individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan
suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.
Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Mexico City pada bulan
Agustus 1978 menghasilkan defenisi humas yang dinamakan The Statement of Mexico. Defenisi tersebut berbunyi praktik publik relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis kecenderungan,
memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasehati para pemimpin organisasi
dan melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang
melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau
umum (Ruslan, 2008:17)
E.1.2 Tugas dan Fungsi Humas
Pekerjaan yang menjadi tanggungjawab humas; penelitian, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi merupakan tugas yang harus dijalankan oleh seorang
1. Menginterpretasikan, menganalisa dan membuat evaluasi
kecenderungan perilaku publik untuk kemudian direkomendasikan
kepada pihak manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi.
2. Mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan publik
sehingga tercipta saling pengertian, menghormati dan menyanggupi
untuk melaksanakan kebijakan yang diambil oleh organisasi.
3. Mengevaluasi program-program organisasi khususnya yang berkaitan
dengan publik.
Kemudian menurut L. Bernay, dalam Ruslan (2008:18), dalam bukunya
Public Relations (1952, University of OklahomaPress), terdapat 3 fungsi utama
Humas, yaitu:
1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.
2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat
secara langsung.
3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu
badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau
sebaliknya.
Dari pemaparan defenisi dan fungsi PR/Humas tersebut di atas, dapat
ditarik suatu kesimpulan bahwa ciri khas proses dan fungsi Manajemen Public
Relations atau humas adalah:
1. Menunjukkan kegiatan tertentu (action).
2. Kegiatan yang jelas (activities).
4. Terdapat suatu kepentingan tertentu (important).
5. Adanya kepentingan bersama (common interest).
6. Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic communication).
Kemudian, berdasarkan ciri khas kegiatan Public Relations/ humas
tersebut, menurut pakar Humas International, Cutlip & Center, and Canfield
(1982) masih dalam Ruslan (2008:19) fungsi Public Relations/Humas dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan
bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi).
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan
publiknya yang merupakan khalayak sasaran.
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi
dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang
diwakilinya, atau sebaliknya.
4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada
pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus
informasi, publikasi, serta pesan dari badan/organisasi kepada
publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua
E.1.3 Publik yang menjadi sasaran Humas
Publik dalam public relations merupakan khalayak sasaran dari kegiatan PR. Public disebut juga stakeholders, yakni kumpulan dari orang-orang atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.
Pembagian (klasifikasi) mengenai publik menurut Kasali (2008:11) adalah
sebagai berikut.
1. Publik Internal dan Publik Eksternal
Publik internal adalah public yang berada di dalam perusahaan.
Misalnya: para karyawan, satpam, penerima telepon, supervisor, klerk,
manajer, para pemegang saham, dan sebagainya. Sedangkan publik
eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dan
berada di luar perusahaan. Misalnya: penyalur, pemasok, bank,
pemerintah, komunitas, dan pers.
2. Publik Primer, Sekunder, dan Marjinal
Tidak semua elemen dalam stakeholders perlu diperhatikan perusahaan. Perusahaan perlu menyusun suatu kerangka prioritas.
Yang paling penting disebut publik primer, yang kurang penting
disebut publik sekunder, dan yang dapat diabaikan adalah publik
marjinal. Urutan-urutan dan prioritas publik setiap perusahaan
berbeda, sekalipun industrinya sama. Urutan-urutan tersebut juga
3. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan
Karyawan dan konsumen adalah publik tradisonal, sedangkan
mahasiswa, peneliti, konsumen potensial, pejabat pemerintah (madya)
adalah publik masa depan.
4. Proponents, Opponents, dan Uncommitted
Di antara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan
(opponents), yang memihak (proponents) dan ada yang tidak peduli
(uncommitted). Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan.
5. Silent Majority dan Vocal Minority
Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vocal (aktif) dan
yang silent (pasif). Publik penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif
sehingga tak kelihatan suara atau pendapatnya.
E.2 Aktivitas Humas
Aktivitas humas merupakan urutan atau sebuah rangkaian kegiatan untuk
membentuk dan menciptakan pengertian, sikap dan tanggapan yang lebih baik
dari masyarakat terhadap tindakan dan sikap terhadap lembaga atau instansi
secara keseluruhan.
Menurut Oemi (2001:27) aktivitas humas merupakan kegiatan untuk
pada dan dari publik suatu badan/institusi khususnya dan masyarakat pada
umumnya. Dalam Public Relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara sebuah instansi/badan dengan publiknya, usaha
untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan sehingga akan
timbul opini yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup instansi/badan
tersebut.
Aktivitas humas atau public relations di lapangan mencakup sebagai konseptor (conceptor), penasihat (counselor), komunikator (communicator), dan penilai (evaluator). Oleh karena itu menjadi sangat penting apabila seorang pejabat humas dituntut untuk memiliki kemampuan memecahkan berbagai
masalah yang dihadapinya dalam organisasi. Cutlip & Center dalam Ruslan
(2008:148-149) menyatakan bahwa proses perencanaan kerja humas melalui
empat tahapan atau langkah langkah pokok yang menjadi landasan acuan untuk
pelaksanaan program kerja kehumasan adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dan Mendengarkan (Research-Listening)
2. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision) 3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Commmunication-Action) 4. Mengevaluasi (Evaluation)
E.2.1 Humas Internal
Humas internal (internal public relations) itu sama pentingnya dengan humas eksternal. Jika uang yang menjadi ukurannya, maka internal mampu
member profitabilitas perusahaan sama besarnya dengan yang diberikan oleh
berfokus pada aspek-aspek manusiawi. Hal itu tidak sama dengan
hubunga-hubungan industry (industrial relations). Dimana hubungan industri lebih menekankan pada besar kecilnya upah atau gaji dan berbagai fasilitas serta
kondisi kerja.
Adapun tingkat efektivitas dari humas internal sangat dipengaruhi oleh
tiga hal sebagai berikut:
a. Keterbukaan pihak manajemen.
b. Kesadaran dan pengakuan pihak manajemen akan nilai dan arti penting
komunikasi dengan pegawai.
c. Keberadaan seorang manajer komunikasi (manajer humas) yang tidak
hanya ahli dan berpengalaman, tetapi juga didukung oleh sumber-sumber
daya teknis yang modern. (Jefkins, 1992:172)
E.2.2 Humas Eksternal
Salah satu tujuan humas eksternal (external public relations) adalah mempererat hubungan dengan orang-orang atau instansi diluar organisasi demi
terciptanya opini publik yang menguntungkan organisasinya. Tujuannya adalah
mengadakan komunikasi dua arah yang sifatnya informatif dan persuasif kepada
publik luar. Informasi harus diberikan jujur berdasarkan fakta dan harus teliti
karena publik mempunyai hak untuk keadaan yang sebenarnya tentang suatu yang
menyangkut kepentingannya.
Komunikasi eksternal dapat dilakukan melalui berbagai cara sebagai
1. Melalui kontak pribadi (personal contact); bahwa seorang PRO (petugas
public relations) mempunyai pekerjaan memikirkan dan memperhatikan kepentingaan publik. Dimana seorang PRO dituntut untuk mempunyai
wawasan terhadap perilaku publiknya. Misalnya dengan memperhatikan
sikap, tindak-tanduk dan kebiasaan. Seorang PRO yang berhubungan
langsung dengan publiknya harus selalu bersikap ramah, sopan, selalu
bersedia mendengarkan apa yang dikatakan dan ditanyakan publik, sabar
dalam melayani mereka, dan tidak menangguhkan sesuatu pelayanan yang
segera dapat dilakukan.
2. Hubungan dengan media massa; salah satu kegiatan terpenting public relations adalah menyelenggarakan hubungan dengan media massa. karena media massa mempunyai peranan penting dalam penyebaran
informasi atau berita kepada masyarakat, juga kepada pemerintah dan
dalam pembentukan pendapat umum.
3. Hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan masyarakat (community relations) perlu dibina terutama bila organisasi memulai suatu usaha atau kegiatan yang diharapkan dapat mempengaruhi kehidupan dan
lingkungan. Dalam hal ini perlu diperhatikan antara lain; apakah
lingkungan tersebut mempunyai opinion leader yang perlu didekati lebih dulu, karena dalam komunikasi dengan masyarakat peran opinion leader
sampai sekarang sangat penting, terutama di daerah pedesaan, demi
E.3 Humas Pemerintah
E.3.1 Pengertian Humas Pemerintah
Pada hakikatnya keberadaan humas instansi/lembaga pemerintahan sangat
penting karena secara struktural humas merupakan bagian integral dari suatu
kelembagaan atau instansi dalam pemerintahan dan bukan merupakan fungsi yang
terpisah dari sistem manajemen suatu lembaga atau instansi terutama dalam
pemerintahan, karena secara tidak langsung pemerintah juga membutuhkan
praktisi humas untuk menangani permasalahan-permasalahan terutama yang
berkaitan dengan opini publik.
Humas Pemerintah sendiri adalah merupakan sub sistem dari sistem secara
keseluruhan dan merupakan bagian dari kegiatan komunikasi sosial. Selain itu
juga humas sebagai tangan kanan, mata, telinga pemerintah yang mempunyai
kewajiban untuk turut serta memantapkan program-program yang telah disusun
oleh pemerintah itu sendiri. Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas humas yang
terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah adalah tidak adanya unsur
komersial walaupun humas pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam
kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Humas Pemerintah lebih menekankan
pada public services atau demi meningkatkan pelayanan publik (Ruslan, 2007:341).
E.3.2 Tugas Humas Pemerintah
Melalui unit atau program humas tersebut, pemerintah dapat
menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan
kewajiban-kewajiban pemerintahannya. Menurut John D. Millet dalam Ruslan
(2007:341-342) artinya humas /PRO dalam dinas instansi/pemerintah terdapat
beberapa hal untuk melakukan tugas utamanya, sebagai berikut :
1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan
aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desires and aspiration).
2. Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk menanggapi apa
yang sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang
dikehendaki oleh pihak publiknya (advising the public about what is should desire).
3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang
diperoleh antara hubungan publik dengan para aparat pemerintahan
(ensuring satisfactory contact between public and government official). 4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan
oleh suatu lembaga/instansi pemerintahan yang bersangkutan (informing and about what an agency is doing).
E.3.3 Fungsi Humas Pemerintah
Menurut Ruslan (2008:343-344), pada dasarnya fungsi pokok humas
pemerintah adalah sebagai berikut :
1. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah.
2. Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan atau informasi
mengenai kebijaksanaan dan hingga program-program kerja secara
3. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam
menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan
menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya
di lain pihak.
4. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi
mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangun nasional, baik
jangka pendek maupun jangka panjang.
E.4 Promosi Sebagai Kegiatan Kehumasan
Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang
sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau
jasanya. William Shoell (Alma, 2007:179) menyatakan bahwa Promotion is marketers effort to communicate with target audiences. Communication is the process of influencing others behavior by sharing ideas, information or feeling with them . Promosi ialah usaha yang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi dengan calon audiens. Komunikasi adalah sebuah proses membagi ide, informasi,
atau perasaan audiens. Tujuan utama promosi adalah memberi informasi, menarik
perhatian dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan.
Dalam kegiatan humas atau public relation, promosi merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan atau menyampaikan program, produk, pegawai,
dan berbagai kegiatannya untuk membangun image yang baik terhadap perusahaan. Selain itu Humas dan kaitannya dengan pemasaran sangat penting
mendidik konsumen dan masyarakat mengenai manfaat produk / jasa yang
ditawarkan (Anggoro, 2008:243)
E.5 Media Promosi Humas
Dalam aktivitas humas/PR, upaya peningkatan publikasi yang bertujuan
untuk pengenalan (awareness), mencari publisitas (publicity), promosi/peluncuran produk (promotion product) hingga melakukan kegiatan kampanye (campaign ativities) yang bertujuan untuk mempengaruhi opini publik dilakukan melalui media massa. bahkan upaya untuk menetralisir suatu berita negatif atau masalah
tertentu lainnya yang perlu diketahui atau diungkapkan secara terbuka kepada
publiknya juga dilakukan melalui media massa.
Media massa merupakan prioritas utama sebagai media atau alat untuk
tujuan publikasi dan sebagai upaya penyampaian pesan-pesan atau informasi
secara luas mengenai aktivitas humas atau public relations kepada pihak publik sasarannya (target audience). Adapun jenis media publikasi dan promosi yang biasa digunakan humas digolongkan pada jenis media lini bawah, antara lain
sebagai berikut :
a. Presentasi pengenalan, presentasi untuk pendidikan atau tujuan bisnis,
sebagai upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada publik atau
konsumennya. Termasuk mengadakan seminar, diskusi, rapat (meeting), berdialog, acara khusus (special events) dan sebagainya.
b. Peduli kepada masyarakat sekitarnya (community relations) misalnya ikut program sosial, turut menyumbang masyarakat yang terkena musibah
menggalakkan program cinta rupiah/produk Indonesia, KB, Anti
HIV/AIDS, Anti Ecstasy (XTC), kampanye peduli lingkungan dan
kesadaran hokum lainnya.
c. Pameran (exhibition), merupakan sarana yang efektif untuk menyebarkan suatu pesan karena bersifat informatif dan persuasif. Misalnya pameran
akbar perumahan, mobil dan elektronik secara besar-besaran di tempat
yang khusus serta lokasinya mudah dicapai.
d. Berupa display barang, gambar-gambar dan sebagainya yang diletakkan di stand khusus untuk menarik pengunjung (point of purchase) dalam suatu pameran, atau pusat pertokoan dan perkantoran sebagai fungsi eyes catching (menarik perhatian) dan etalase.
e. Penjualan secara langsung dengan menawarkan produk kepada konsumen
(door to door product, direct mail, and sales letter offer).
f. Membentuk alat pendukung kampanye humas; promosi atau berbentuk
barang cetakan (as a promotion tools and printed material) yang digunakan untuk mendukung publikasi dan pengenalan (awareness). Di antaranya sebagai berikut :
1) Suplemen, advertorial (artikel sponsor), periklanan humas,
sponsorship (penyokong acara) dan sebagainya. 2) Booklet, brochure, leaflet dan lain-lain.
5) Surat berkop perusahaan/lembaga, logo dan brand s name, serta membuat kartu nama (name card business) untuk membangun relasi atau kenalan sebanyak mungkin.
6) Komunikasi melalui Faximili, teleks, dan telepon.
7) Komunikasi elektronik atau E. mail, misalnya internet, computer inline, direct telepon dan sebagainya (Ruslan, 2008:198-200) E.6 Komponen Promosi Humas
Bagian terpenting dalam kegiatan humas adalah elemen atau komponen
komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan. Dalam kegiatan
humas untuk mengeyampaikan informasi kepada publik, humas biasanya
melakukan promosi atau pengenalan produk/program dari perusahaan untuk
memperoleh perhatian khalayak. Agar promosi berjalan maksimal seorang humas
harus memperhatikan komponen-komponeni komunikasi sebagai instrument
kegiatannya . penyampaian dan pengenalan program .oleh humas dengan message
atau pesan yang menarik kepada publik akan membangun image bagi instansi arau lembaga tersebut. Memang setiap produk atau program yang ditawarkan
mempunyai suatu citra dalam pemikiran calon pembeli sebagai hasil dari disain,
penampilan, dan siapa yang menggunakan produk itu di samping
pengaruh-pengaruh lainnya. Di samping itu humas perlu untuk memperhatikan kemasan,
karena kemasan juga mengkomunikasikan ide yang dapat meningkatkan atau
menurunkan citra produk itu. Realisasi cara-cara program pemasaran
meningkatkan atau menurunkan citra terhadap produk yang bersangkutan itu
diinginkan. Komponen selanjutnya adalah media atau chanel yang digunakan humas dan sasaran kegiatan humas. Dengan kata lain dalam melaksanakan
kegiatannya humas lebih dulu melakukan perencanaan yang baik sebelum
melakukan kegiatannya.
F. Definisi Konseptual 1. Aktivitas Humas
Aktivitas humas merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan humas
dalam menyebarkan pesan atau informasi kepada publik atau komunikan
sebagai sasaran atau targetnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Adapun aktivitas-aktivitas tersebut meliputi:
a. Press release, (pemberian informasi dalam bentuk berita yang dibuat humas suatu instansi/lembaga yang disampaikan kepada redaksi
media massa (tv, radio, surat kabar, majalah)
b. Press relation, (menjalin hubungan baik dengan pemimpin atau perwakilan dari surat kabar, majalah, radio, televisi dan sebagainya)
c. Community relation, (menjalin hubungan dengan publik yang berada di sekitar instansi/lembaga)
d. Educational relation, (menjalin hubungan dengan ahli atau akademisi dibidang pendidikan
e. Dokumentasi/kliping (menghimpun, mengolah, menyeleksi data,
informasi dan dokumen suatu kegiatan, peristiwa tertentu yang
dipublikasikan baik melalui media elektronik maupun cetak dan
f. Special events, (menyelenggarakan acara kegiatan khusus seperti seminar, pameran atau festival, open house, parade dan sebagainya)
2. Promosi
Promosi merupakan salah satu upaya humas untuk memperkenalkan atau
menyampaikan program, produk, dan berbagai kegiatan lembaga/instansi
melalui:
a. Periklanan, adalah kegiatan humas dalam menyampaikan pesan
layanan masyarakat melalui cara-cara persuasif yang bertujuan untuk
memperkenalkan barang, produk atau program dari
organisasi/instansi tersebut..
b. Publisitas, adalah bentuk penyajian dan penyebaran barang dan jasa,
produk, program kepada publik untuk menghasilkan kesan yang baik
terhadap instansi/lembaga..
c. Presentasi lisan, percakapan yang dilakukan humas dengan
publiknya tentang produk atau program lembaga untuk menciptakan
Ce document à été crée avec Win2pdf disponible à http://www.win2pdf.com/fr