• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPROMOSIKAN PROGRAM AGROPOLITAN JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO ( Studi pada Divisi Informasi & Kerjasama Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPROMOSIKAN PROGRAM AGROPOLITAN JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO ( Studi pada Divisi Informasi & Kerjasama Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo)"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPROMOSIKAN PROGRAM AGROPOLITAN JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO

( Studi pada Divisi Informasi & Kerjasama

Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)

Oleh :

ERWIN PAKAYA

NIM: 06220280

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Erwin Pakaya

NIM : 06220280

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : Aktivitas Humas Dalam Mempromosikan

Program Agropolitan Jagung Di Provinsi Gorontalo (Studi

pada Divisi Informasi & Kerjasama BPIJ Gorontalo)

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Farid Rusman, M.Si Drs. Abdullah Masmuh, M.Si

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Erwin Pakaya

NIM : 06220280

Konsentrasi : Public Relation

Judul Skripsi : Aktivitas Humas Dalam Mempromosikan Program Agropolitan Jagung Di Provinsi Gorontalo

(Studi pada Divisi Informasi & Kerjasama Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo)

Telah dinyatakan dipertahankan Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

dan dinyatakan LULUS

Pada hari : Senin

Tanggal : 31 Januari 2011 Tempat : Ruang dosen (605)

Mengesahkan,

Dekan FISIP UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji:

1. Muslimin Machmud, M.Si 1.

2. M. Himawan, M.Si 2.

3. Farid Rusman, M.Si 3.

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Erwin Pakaya

Tempat, tanggal lahir : Manado, 14 Oktober 1987 Nomor Induk Mahasiswa : 06220280

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan : Ilmu Komunikasi

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPROMOSIKAN PROGRAM

AGROPOLITAN JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO

(Studi pada Divisi Informasi & Kerjasama BPIJ Gorontalo)

adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 17 Januari 2011 Yang menyatakan,

(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

1. Nama : Erwin Pakaya

2. NIM : 06220280

3. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

4. Jurusan : Ilmu Komunikasi

5. Konsentrasi : Public Relation

6. Judul Skripsi : Aktivitas Humas dalam Mempromosikan Program

Agropolitan Jagung Di Provinsi Gorontalo

(Studi pada Divisi Informasi dan Kerjasama

Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo)

7. Pembimbing : 1. Drs. Farid Rusman, M.Si

2. Drs. Abdullah Masmuh, M.Si

8. Kronologi Bimbingan

Tanggal Paraf

Pembimbing

Paraf

Pembimbing

Keterangan

Pembimbing I Pembimbing II

6 April 2010 Acc. Judul

13 Agustus 2010 Acc. Proposal

16 Agustus 2010 Seminar Proposal

23 Agustus 2010 Acc. BAB I,II,III

4 Januari 2010 Acc. BAB IV, V,

17 Januari 2011 Acc. Seluruh Naskah

Malang, 17 Januari 2011 Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

(6)

ABSTRAK Erwin Pakaya, 06220280

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPROMOSIKAN PROGRAM AGROPOLITAN JAGUNG DI PROVINSI GORONTALO

Studi pada Divisi Informasi dan Kerjasama Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo

Pembimbing : Drs. Farid Rusman, M.Si dan Drs. Abdullah Masmuh, M.Si (vi+79+3 tabel+1 gambar+4 lampiran)

Bibliografi : 22 Buku, 5 artikel database internet) Kata Kunci : Aktivitas Humas, Promosi

Melihat perkembangan yang begitu cepat dan semakin dikenalnya program agropolitan jagung Gorontalo serta ketertarikan daerah-daerah di luar Gorontalo untuk belajar budidaya jagung di BPIJ Gorontalo , maka kebutuhan terhadap informasi menjadi sangat penting sehingga diperlukan usaha untuk meningkatkan dan memperluas penyebaran informasi kepada publik guna tercapainya tujuan perusahaan. Keberadaan departemen atau divisi humas merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam melakukan kegiatan atau aktivitas untuk menyebarluaskan informasi dan memperkenalkan produk atau program melalui media massa yang ditujukan kepada publiknya dalam rangka pelayanan publik (public service). Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti membuat rumusan masalah apa saja aktivitas humas yang dilakukan dalam mempromosikan program agropolitan jagung Gorontalo. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana aktivitas humas BPIJ dalam mempromosikan program agropolitan jagung Gorontalo.

Aktivitas humas adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan organisasi/lembaga dalam menyebarkan pesan atau informasi melalui media massa kepada publik atau komunikan sebagai sasaran atau targetnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai upaya peningkatan publikasi, humas atau public relations pada sebuah organisasi ataupun lembaga melakukan pengenalan (awareness), mencari publisitas (publicity), promosi atau pengenalan produk untuk mempengaruhi opini publiknya (Ruslan). Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan jasa. Tujuan promosi ialah memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan, dan meyakinkan audiens atau calon konsumen.

(7)

Berdasarkan hasil penelitian pada Divisi Informasi dan Kerjasama Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo bahwa aktivitas humas yang dilakukan dalam mempromosikan program agropolitan jagung mengacu pada proses komunikasi yang meliputi penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan pengevaluasian program yang dilaksanakan. Selain itu dalam mempromosikan program agropolitan jagung divisi informasi dan kerjasama melakukan aktivitas humas dengan menggunakan pesan tertulis (Koran, leaflet, brosur) dan pesan tidak tertulis (lisan) yang dilakukan secara langsung (face to face) dan tidak langsung (radio dan televisi). Kemudian promosi program agropolitan jagung yang dilakukan adalah periklanan yang berupa cetak (koran, jurnal, buletin, leaflet, company profil, dan brosur), elektronik (radio televisi, display dan website). Publisitas dilakukan melalui presentasi pengenalan (seminar), pameran dan kerjasama dalam dialog interaktif dan iklan layanan masyarakat (kerjasama dengan RRI, Poliyama FM, SK FM, Civica radio, GOTV, SCTV, dan Indosiar).

Penulis

Erwin Pakaya

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Farid Rusman, M.Si Drs. Abdullah Masmuh, M.Si

Mengetahui Dekan FISIP UMM

(8)

ABSTRACT Erwin Pakaya, 06220280

PUBLIC RELATIONS ACTIVITIES IN PROMOTING THE PROGRAM AGROPOLITAN CORN GORONTALO

Studies at the Division of Information and Cooperation Agency Information Centre Corn Gorontalo

Adviser : Drs. Farid Rusman, M.Si dan Drs. Abdullah Masmuh, M.Si (vi+79+3 table+1 picture+4 attachment)

Bibliography : 22 Books, 5 internet database article) Keywords : Public relations activities, Promotion

Seeing the rapid development and the growing recognition program agropolitan Gorontalo corn and areas of interest outside of Gorontalo to study the cultivation of maize in BPIJ Gorontalo, it needs to be very important information so that the necessary effort to improve and expand dissemination of information to the public in order to achieve company goals . The existence of the public relations department or division is mandatory functional and operational in conduct or activities to disseminate information and to introduce products or programs through the mass media addressed to the public within the framework of public services (public service). Based on this background, the researchers made the formulation of any problem of public relations activities undertaken in promoting the program agropolitan Gorontalo corn. The purpose of this study was to describe how public relations activities in promoting the program BPIJ agropolitan Gorontalo corn.

Public relations activities is a series of activities conducted an organization / institution in spreading the message or information through mass media to the public or the communicant as a target or targets to achieve desired goals. In carrying out its activities as an effort to increase publicity, public relations or public relations in an organization or institution to do recognition (awareness), looking for publicity (publicity), promotion or product introduction to influence public opinion (Ruslan). Promotion is a kind of communication that give a convincing explanation of potential customers about the goods and services. The aim is to gain the attention of campaign, educate, remind, and persuade your audience or prospective customer.

(9)

Based on the results of research from the Division of Information and Cooperation Agency Information Centre Corn Gorontalo that public relations activities undertaken in promoting corn agropolitan program refers to the communication process that includes research, planning, implementation, and evaluation of programs implemented. In addition, in promoting the program agropolitan corn and cooperation information divisions conduct public relations activities by using text messaging (newspapers, leaflets, brochures) and the message is not written (oral) made directly (face to face) and indirect (radio and television). Then promotion programs conducted agropolitan corn is a form of print advertising (newspapers, journals, newsletters, leaflets, company profile, and brochures), electronic (television radio, display and website). Publicity is done through the introduction presentation (seminar), exhibitions and interactive dialogue and cooperation in public service advertisements (in collaboration with RRI, Poliyama FM, SK FM, radio Civica, GOTV, SCTV, and Indosiar).

Writer

Erwin Pakaya

Approve,

Adviser I Adviser II

Drs. Farid Rusman, M.Si Drs. Abdullah Masmuh, M.Si

Ascertain

Dean of FISIP UMM

(10)

Halaman Persembahan

A l l a h SWT, ya n g t el a h m em b er i k a n k em u d a h a n d a n

kelancaran dalam mengerjakan skripsi ini

Buat Ibunda tercinta: Terimakasih dan Ra sa h o r m a t yang

b eg i t u m en d a l a m k epa d a en g k a u ya n g t el a h b er ju a n g

untuk menyekolahkan saya hingga bangku kuliah. Semoga

Al l a h a k a n m em b a l a s sem u a per b u a t a n b a i k ya n g en g k a u

berikan kepada saya. Amiin Ya Robbal Alamiin

Keluarga Besar yang a d a d i Go r o n t a l o , M a n a d o , Ja k a r t a

dan Malang: Terima Kasih atas Doa dan dukungannya.

Teman- t em a n k a m pu s: A n a k 2 I k o m 0 6 k h u su sn ya k el a s D ,

t er i m a k a si h a t a s d u k u n g a n n ya sem o g a per sa h a b a t a n k i t a

akan kekal selamanya.

Teman- teman Asrama Mahasiswa Gorontalo Malang terima

kasih a t a s d o a , dukungan, d a n m a su k a n d a r i kalian

selama 4 tahun lebih kita tinggal bersama.

Sekali lagi terima kasih banyak atas semua dukungan

yang telah diberikan pada saya selama ini

Bi l l a h i t a u fi q Wa l h i d a ya h Wa ssa l a m m u a l a i k u m Wr ,Wb

Malang, 17 Januari 2011

Penulis

(11)

KATA PENGANTAR

Assalammu alaikum Wr.Wb. Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji dan syukur ke hadirat ALLAH SWT, atas segala nikmat yang

telah diberikan dan melimpahkan kasih sayangnya serta bimbingan dan hidayah

darinya yang maha luas hingga tak terbatas ruang dan waktu, sehingga penulis

dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yaitu skripsi ini tanpa halangan yang

menyulitkan didalamnya, juga tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada

junjungan nabi Muhammad SAW.

Penulis tidak lupa pula mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. Penulis

juga meminta maaf yang sedalam - dalamnya apabila dalam penyusunan skripsi

telah melakukan kesalahan baik disengaja maupun tidak sengaja karena tanpa

bantuan serta dukungan dari semua pihak, skripsi ini tidak akan terselesaikan

dengan baik. Untuk itu perkenankan penulis menyampaikan penghargaan dan

ucapan terima kasih kepada semua yang telah membantu penulis dari awal hingga

terselesaikannya skripsi ini.

Penghargaan dan ucapan terima kasih penulis kepada:

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M. AP, selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Alm. Bapak Prof. Dr. Hamidi, M.Si yang telah membimbing saya

meskipun dalam keadaan sakit, sehingga banyak manfaat yang saya

(12)

3. Bapak Drs. Farid Rusman, M.Si, selaku pembimbing pertama saya yang

selalu memberi kritik dan masukan yang bermanfaat saat pada skripsi

saya.

4. Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si, selaku pembimbing kedua saya yang

tidak henti-hentinya memberikan masukan yang bermanfaat pada saat

bimbingan skripsi.

5. Ibu Ir. Nurbaya Abdul Gani, M.Si selaku Kabag Informasi dan Kerjasama

BPIJ Gorontalo yang telah memberikan izin sehingga saya dapat

melakukan penelitian pada divisi Informasi dan Kerjasama BPIJ

Gorontalo.

6. Ibu Asriani Hudji, S.Sos, M.Si selaku Kasubag Informasi BPIJ Gorontalo

yang sudah membantu saya dan bersedia memberikan informasi yang

berkenaan dengan skripsi saya dan memberi bantuan pada saat penelitian

guna melengkapi data skripsi.

7. Ibu Maryam Hinta selaku Kasubag Kerjasama BPIJ BPIJ Gorontalo yang

telah membantu saya dan memberikan informasi serta dorongan

penyemangat untuk menyelasikan skripsi saya.yang berkenaan dengan

skripsi saya.

8. Bang Abdul Djalil Djadin, S.P selaku Staf Informasi BPIJ Gorontalo yang

telah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu dan memberikan

informasi yang sesuai dengan skripsi saya.

9. Pegawai dan Karyawan BPIJ Gorontalo yang sangat ramah dan membantu

(13)

Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu. Atas bantuan dan motivasi yang diberikan

kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan dan pembuatan

skripsi ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Sehingga kritik dan saran

yang membangun, peneliti harapkan untuk memperbaiki dan menyempurnakan

penulian-penulisan berikutnya menjadi lebih baik lagi. Semoga karya tulis ilmiah

ini dapat memberikan manfaat. Amien ya Robbal Alamin.

Alhamdulillahirobbil alamin Wassalammu alaikum Wr.Wb.

Malang, 17 Januari 2011 Penulis

Erwin Pakaya

(14)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... v

ABSTRAKSI ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR PUSTAKA ... xvii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penellitian ... 6

D.1 Manfaat Akademis ... 6

D.2 Manfaat Praktis ... 7

E. Tinjauan Pustaka ... 7

E.1. Humas ... 7

E.1.1 Definisi Humas ... 7

E.1.2 Tugas dan Fungsi Humas ... 8

E.1.3 Publik Yang Menjadi Sasaran Humas ... 11

E.2. Aktivitas Humas ... 12

(15)

E.2.2 Humas Eksternal ... 14

E.3. Humas Pemerintah ... 16

E.3.1 Pengertian Humas Pemerintah ... 16

E.3.2 Tugas Humas Pemerintah ... 16

E.3.3 Fungsi Humas Pemerintah ... 17

E.4. Promosi Sebagai Kegiatan Kehumasan ... 18

E.5. Media Promosi Humas ... 19

E.6. Komponen Promosi Humas ... 21

F. Definisi Konseptual ... 22

BAB II METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Perspektif Penelitian ... 24

B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 24

C. Teknik Penentuan Informan Penelitian ... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ... 25

E. Teknik Analisa Data ... 26

F. Teknik Keabsahan Data ... 27

BAB III GAMBARAN UMUM BPIJ GORONTALO A. Gambaran Singkat Provinsi Gorontalo ... 28

B. Sejarah Berdirinya BPIJ ... 30

C. Visi dan Misi BPIJ ... 31

D. Lokasi BPIJ ... 34

E. Peran dan Fungsi BPIJ ... 34

F. Tujuan BPIJ ... 35

G. Struktur Organisasi BPIJ ... 35

H. Fasilitas/Sarana Yang Ada Di BPIJ ... 42

I. Program Kegiatan serta Kerjasama Yang dilakukan Oleh BPIJ ... 42

BAB IV HASIL PENELITIAN AKTIVITAS HUMAS BPIJ GORONTALO A. Identitas Informan ... 43

B. Keberadaan Humas ... 49

C. Aktivitas Humas Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo ... 52

C.1. Pelaksana Aktivitas Humas ... 52

(16)

C.3. Media yang digunakan Humas ... 62

C.4. Sasaran Kegiatan Humas ... 71

C.5. Hambatan Pelaksanaan Humas ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN ... 78

B. SARAN ... 78

B.1. Saran praktis ... 78

(17)

DAFTAR TABEL

I. Tabel 1 Informasi, Fasilitas, dan Teknologi

Yang Dibutuhkan Untuk Pencapaian VISI BPIJ ... . 33 II. Tabel 2 Latar belakang usia, pendidikan dan jenis kelamin ... 48

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

I. Surat Pernyataan Penelitian dari BPIJ Gorontalo

II. Data Informan Penelitian

III.Brosur BPIJ

(19)

DAFTAR PUSTAKA BUKU :

Abdurrahman, Oemi. 2001. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. PT. Citra Aditya Bakti

Anggoro, M Linggar. 2008. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta. Bumi Aksara Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung.

Alfabeta

Bungin, Burhan. 2003. Data Penelitian Kualitatif. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.

Effendy, Onong Uchjana. 2002. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Gaffar. Vanessa. 2007. CRM dan MPR Hotel. Bandung . Alfabeta Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Malang. UMM Press

Iriantara, Yosal. 2004. Community Relations Konsep dan Aplikasinya. Bandung. PT. Remaja Rosadakarya.

Jefkins, Frank. 2004. Public Relations. Jakarta. Erlangga.

Kasali, Rhenald. 2005. Manajemen Public Relations: konsep dan aplikasinya di Indoensia. Jakarta. PT. Pustaka Utama Grafiti.

Komarudin. 1994. Ensiklopedi Manajemen. Jakarta. Bumi Aksara

Kusumastuti, Frida. 2004. Dasar-Dasar Humas. Jakarta. Ghalia Indonesia.

Masmuh, Abdullah. 2008. Komunikasi Organisasi Dalam Perspektif Teori dan Praktek. Malang. UMM Press.

Moleong, Lexy. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Moore, H, Fraizer. 2004. Humas Membangun Citra Dengan Komunitas. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Morissan. 2008. Manajemen Public Relations. Jakarta. Kencana

(20)

Ruslan, Rosady. 2008. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi. Jakarta. Rajawali Pers.

Ruslan, Rosady. 2008. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta. PT. RajaGrafindo Persada.

Soemirat, Sholeh & Ardianto, Elvinaro. 2005. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya

Swastha, Basu & Irawan. 1999. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta. Liberty

Wasesa, A, Silih. 2005. Strategi Public Relations. Jakarta. Gramedia. ________, 1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Ed

________, 2009. Profil Gorontalo Dalam Angka. Gorontalo. Badan Pusat Statistik Gorontalo

DATABASE INTERNET :

(http://www.digilib.ui.ac.id/file?file=digital/123716-SK%20001%2008%20Mor%20a%20-%20Analisis%20fungsi-Literatur.pdf)

http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/sumber-daya-manusia/hubungan-kerja-di-lingkungan-pemerintah.

(http://gorontaloprov.go.id/provinsi-gorontalo-dan-berbagai-aspek/pemerintahan-provinsi-gorontalo/visi-dan-misi-provinsi-gorontalo.html)

(http://www.gorontaloprov.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id =2034&ltemid)

(21)

Ce document à été crée avec Win2pdf disponible à http://www.win2pdf.com/fr

(22)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Sebagai upaya untuk memajukan Gorontalo agar sejajar dengan

daerah-daerah lain, pemerintah Provinsi Gorontalo mempunyai visi dalam bidang

pembangunan. Diantaranya meningkatkan ekonomi pembangunan melalui

program unggulannnya, yaitu 1) Menjadikan Gorontalo sebagai Provinsi

Agropolitan yakni Provinsi yang memiliki kompetisi di bidang pertanian. 2)

Pengembangan ekonomi kelautan dengan sasaran peningkatan kinerja sektor

perikanan dan pengembangan wilayah pesisir. 3) Penataan SDM mencakup

peningkatan kualitas, penempatan pejabat sesuai dengan keahliannya dan

pengkaderan SDM pemerintahan yang memiliki semangat kewirausahaan,

inovatif, cerdas dan memiliki pengabdian yang tinggi. dengan visi tersebut

Pemerintah Gorontalo lebih fokus mengembangkan daerah dengan

(http://gorontaloprov.go.id/provinsi-gorontalo-dan-berbagai-aspek/pemerintahan-provinsi-gorontalo/visi-dan-misi-provinsi-gorontalo.html 09/08/2010)

Dalam kurun waktu 5 tahun, Gorontalo telah mencatat peningkatan

pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Dengan memfokuskan pembangunan di

sektor pertanian melalui program agropolitan jagung pemerintah Provinsi

Gorontalo telah berhasil meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakatnya.

Dipilihnya Jagung sebagai budidaya primadona masyarakat Gorontalo oleh

pemerintah daerah sebagai prioritas pengembangan daerah adalah keterkaitan

(23)

semuanya memiliki potensi untuk dikembangkan misalnya kelapa, cengkeh, padi,

kedelai, dan tanaman holtikultura lainnya

Pada tahun 2006 Perekonomian daerah mengalami kemajuan seiring

dengan pencanangan program agropolitan jagung. Pertumbuhan ekonomi

meningkat dari 6,7 persen pada tahun 2002 menjadi 7,3 persen pada tahun 2005

sebagai dampak dari meningkatnya areal dan produksi tanaman jagung. Tahun

2000, produksi jagung hanya 76.573 ton melonjak menjadi 451.094 ton pada

tahun 2005. Selain itu, pendapatan perkapita melonjak dari Rp 1,2 juta pertahun di

tahun 2001 menjadi Rp. 3,5 juta pertahun. Dan pada tahun 2008 pertumbuhan

ekonomi Gorontalo telah mencapai 7,7 persen dengan produksi jagung menjadi

753.598 ton dan untuk pendapatan perkapita semakin naik menjadi 5,8 juta

pertahun. (Sumber : Badan Pusat Statistik Gorontalo)

Keberhasilan Gorontalo sebagai Provinsi baru dalam meningkatkan

pertumbuhan ekonomi bukan hanya sebatas peningkatan produksi jagung saja,

tetapi distribusi jagung Gorontalo yang telah mencapai kawasan Asia, Afrika

bahkan Eropa. Jagung Gorontalo kini bukan saja dikenal oleh masyarkat

Indonesia tetapi sudah mendunia. Salah satunya bisa dibuktikan dengan jumlah

ekspor jagung Gorontalo pada tahun 2008 Gorontalo sudah memasarkan jagung

sebanyak 177.182 ton dengan nilai transaksi keseluruhan sebesar Rp. 398.252

miliar. Dari jumlah itu terbanyak adalah jagung-jagung yang diekspor ke

Malaysia yakni dengan jumlah 44.925 ton, kemudian 30.210 ton ke Filipina dan

(24)

(http://www.gorontaloprov.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id

=2034&ltemid=1 19/10/2010)

Badan Pusat Informasi Jagung merupakan lembaga pemerintah yang

berada di Provinsi Gorontalo yang menjadi pusat informasi dan pembelajaran

jagung yang bertaraf internasional. sama halnya dengan lembaga/instansi

pemerintah lainnya, keberadaan BPIJ di provinsi Gorontalo diharapkan dapat

mendukung program pemerintah dalam rangka memberikan pelayanan kepada

publiknya. Melihat perkembangan yang begitu cepat dan semakin dikenalnya

program agropolitan jagung Gorontalo, maka kebutuhan terhadap informasi

menjadi sangat penting sehingga diperlukan usaha untuk meningkatkan dan

memperluas penyebaran informasi kepada publik guna tercapainya tujuan

perusahaan. Dalam hal ini departemen atau divisi humas sebagai suatu divisi yang

mempunyai kemampuan untuk menyusun sebuah strategi melalui aktivitas

aktivitas sehari-hari dalam mengkomunikasikan kegiatannya dalam rangka

pelayanan publik (public service). Oleh karena itu, humas atau public relation

dapat bekerja maksimal untuk mempublikasikan dan mengenalkan program

pemerintah dan untuk memberikan kesan yang baik bagi publiknya.

Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas

humas adalah cara menciptakan hubungan yang harmonis antara

organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholder

sasaran khalayak yang terkait. Dengan harapan terciptanya citra positif, kemauan

yang baik, saling menghargai, saling timbul pengertian, toleransi antara kedua

(25)

pengelolaan yang professional dan bertanggungjawab sebagai tujuan dari proses

perencanaan program kerja untuk mengelola berbagai aktivitas humas dapat

diwujudkan ketika perusahaan atau lembaga melakukan pertukaran pendapat,

pesan, dan informasi yang jelas, serta mudah dimengerti oleh kedua belah pihak

yang terlibat, di mana pertukaran informasi dilakukan melalui sistem saluran,

media massa atau bentuk media lainnya. Semua itu dapat dimanfaatkan menjadi

alat untuk kegiatan atau aktivitas komunikasi dua arah sehingga diperoleh

pencapaian yang positif.

Sebagai lembaga pemerintah yang baru berdiri, BPIJ sudah mampu menarik

perhatian dari berbagai khalayak, hal ini dapat dilihat dari banyaknya

daerah-daerah dari luar Gorontalo yang datang ke Gorontalo untuk belajar budidaya

tanaman jagung. Salah satunya kunjugan rombongan studi banding dari

Kabupaten Kepulauan Aru Provinsi Maluku Utara ke Gorontalo hanya untuk

belajar jagung. Menurut mereka Provinsi Gorontalo telah dikenal sebagai Provinsi

yang sangat concern dengan pengembangan jagung, hal inilah yang membuat beberapa daerah termasuk kami tertarik untuk melakukan pembelajaran jagung di

Provinsi Gorontalo (Radar Gorontalo, 18/05/2010). Dari situasi ini BPIJ dituntut

dapat menjaga kedudukan dan menjalankan fungsinya sebagai pusat informasi

dan pembelajaran jagung yang bertaraf internasional dengan melakukan

serangkaian tindakan atau aktivitas humas yang sesuai, serta melakukan

kegiatan-kegiatan yang lebih bervariasi, efektif dan efisien dalam mempromosikan program

(26)

Kedudukan Public Relations atau humas dalam organisasi di masa sekarang

ini menjadi semakin penting. Sebagai sebuah fungsi manajemen, kegiatan Public

Relations atau humas hadir dalam sebuah organisasi sebagai salah satu faktor

yang diperlukan oleh organisasi tersebut untuk dapat memperlancar orgsanisasi

dalam upaya mencapai tujuan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam hal ini humas

BPIJ dapat meningkatkan aktivitas humasnya melaui upaya upaya yang dapat

mengangkat citra gorontalo yang menjadi pusat informasi dan pembelajaran

jagung berskala internasional. Atau dengan kata lain Public Relations / humas

beserta fungsi manajemen yang lain yang berada dalam organisasi bersama

sama bekerja bahu - membahu membantu organisasi untuk dapat berfungsi secara

efektif dan efisien. Keberadaan BPIJ dapat dikatakan telah berfungsi secara

efektif dan efisien apabila humasnya dapat survive dalam menjalankan aktivitas

kehumasan untuk mencapai tujuan meningkatnya citra Gorontalo sebagai daerah

yang menjadi lumbung informasi jagung terbesar di Indonesia.

Di samping itu, mengingat tugas pokok humas adalah bertindak sebagai

komunikator, membantu (back up) mencapai tujuan dan sasaran bagi instansi atau lembaga kepemerintahan, membangun hubungan baik dengan berbagai publik dan

hingga menciptakan, membangun, mempertahankan citra serta opini masyarakat

yang menguntungkan. Keberadaan departement atau divisi kehumasan dalam

BPIJ merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam melakukan

kegiatan atau aktivitas untuk menyebarluaskan informasi dan memperkenalkan

program atau kebijakannya melalui media massa yang ditujukan baik untuk

(27)

sehingga akan memberikan dampak yang baik dengan semakin dikenalnya BPIJ

sebagai pusat informasi dan pembelajaran jagung yang berskala nasional bahkan

internasional.

Dari latar belakang tersebut maka peneliti merasa penting untuk

mengangkat judul penelitian; Aktivitas Humas dalam Mempromosikan Program

Agropolitan Jagung Gorontalo (Studi pada Divisi Informasi dan Kerjasama Badan

Pusat Informasi Jagung Gorontalo)

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut di atas, maka pokok permasalahan yang ingin

diteliti adalah Apa saja aktivitas humas yang dilakukan BPIJ dalam

mempromosikan program agropolitan jagung Gorontalo (Studi pada Divisi

Informasi dan Kerjasama Badan Pusat Informasi Jagung Gorontalo)?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan dan agar penelitian ini

menjadi lebih terarah, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan

mendeskripsikan aktivitas humas yang dilakukan BPIJ dalam mempromosikan

program agropolitan jagung Gorontalo

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan

menambah referensi dalam wacana keilmuan bagi kalangan mahasiswa

(28)

2. Manfaat Praktis

Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

gambaran dan masukan tentang bagaimana aktivitas humas pada divisi

informasi dan kerjasama BPIJ dalam mempromosikan program

agropolitan jagung Gorontalo

E. Tinjauan Pustaka E.1 Humas

E.1.1 Definisi Humas

Public Relations atau humas adalah salah satu aspek yang diperlukan oleh sebuah organisasi untuk ikut serta mambantu mengelola interaksi organisasi

dengan komponen-komponen yang ada di dalam tubuh organisasi itu sendiri

maupun interaksi dengan lingkungan yang ada di luar. Perusahaan membutuhkan

fungsi atau badan yang dapat menjalankan komunikasi secara efektif dengan

publiknya, salah satu fasilitator tersebut adalah Public Relation.

Menurut Dr. Rex Harlow dalam Ruslan (2008:16) defenisi humas yaitu

fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur

bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi,

pengertian, penerimaan dan kerjasama; melibatkan manajemen dalam

mengahadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen untuk mampu

menanggapi opini publik; mendukung manajemen dalam mengikuti dan

memanfaatkan perubahan secara efektif; bertindak sebagai sistem peringatan dini

dalam mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian serta teknik

(29)

Webster s New World Dictionary dalam Moore (2005:6) mendefenisikan humas atau public relation sebagai hubungan dengan masyarakat luas, seperti melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi korporasi, organisasi dan sebagainya

yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan opini publik dan citra yang

menyenangkan untuk dirinya sendiri. Adapun defenisi yang lebih spesifik yang

menekankan tanggung jawab khususnya, diberikan oleh Public Relation News,

humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik,

mengidentifikasi kebijaksanaan kebijaksanaan dan prosedur-prosedur seorang

individu atau sebuah organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan

suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.

Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Mexico City pada bulan

Agustus 1978 menghasilkan defenisi humas yang dinamakan The Statement of Mexico. Defenisi tersebut berbunyi praktik publik relations adalah seni dan ilmu pengetahuan sosial yang dapat dipergunakan untuk menganalisis kecenderungan,

memprediksi konsekuensi-konsekuensinya, menasehati para pemimpin organisasi

dan melaksanakan program yang terencana mengenai kegiatan-kegiatan yang

melayani, baik untuk kepentingan organisasi maupun kepentingan publik atau

umum (Ruslan, 2008:17)

E.1.2 Tugas dan Fungsi Humas

Pekerjaan yang menjadi tanggungjawab humas; penelitian, perencanaan,

pelaksanaan, dan evaluasi merupakan tugas yang harus dijalankan oleh seorang

(30)

1. Menginterpretasikan, menganalisa dan membuat evaluasi

kecenderungan perilaku publik untuk kemudian direkomendasikan

kepada pihak manajemen untuk merumuskan kebijakan organisasi.

2. Mempertemukan kepentingan organisasi dengan kepentingan publik

sehingga tercipta saling pengertian, menghormati dan menyanggupi

untuk melaksanakan kebijakan yang diambil oleh organisasi.

3. Mengevaluasi program-program organisasi khususnya yang berkaitan

dengan publik.

Kemudian menurut L. Bernay, dalam Ruslan (2008:18), dalam bukunya

Public Relations (1952, University of OklahomaPress), terdapat 3 fungsi utama

Humas, yaitu:

1. Memberikan penerangan kepada masyarakat.

2. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat

secara langsung.

3. Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan suatu

badan/lembaga sesuai dengan sikap dan perbuatan masyarakat atau

sebaliknya.

Dari pemaparan defenisi dan fungsi PR/Humas tersebut di atas, dapat

ditarik suatu kesimpulan bahwa ciri khas proses dan fungsi Manajemen Public

Relations atau humas adalah:

1. Menunjukkan kegiatan tertentu (action).

2. Kegiatan yang jelas (activities).

(31)

4. Terdapat suatu kepentingan tertentu (important).

5. Adanya kepentingan bersama (common interest).

6. Terdapat komunikasi dua arah timbal balik (reciprocal two ways traffic communication).

Kemudian, berdasarkan ciri khas kegiatan Public Relations/ humas

tersebut, menurut pakar Humas International, Cutlip & Center, and Canfield

(1982) masih dalam Ruslan (2008:19) fungsi Public Relations/Humas dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan

bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi).

2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi dengan

publiknya yang merupakan khalayak sasaran.

3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini, persepsi

dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang

diwakilinya, atau sebaliknya.

4. Melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran kepada

pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat bersama.

5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur arus

informasi, publikasi, serta pesan dari badan/organisasi kepada

publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi kedua

(32)

E.1.3 Publik yang menjadi sasaran Humas

Publik dalam public relations merupakan khalayak sasaran dari kegiatan PR. Public disebut juga stakeholders, yakni kumpulan dari orang-orang atau pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan.

Pembagian (klasifikasi) mengenai publik menurut Kasali (2008:11) adalah

sebagai berikut.

1. Publik Internal dan Publik Eksternal

Publik internal adalah public yang berada di dalam perusahaan.

Misalnya: para karyawan, satpam, penerima telepon, supervisor, klerk,

manajer, para pemegang saham, dan sebagainya. Sedangkan publik

eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dan

berada di luar perusahaan. Misalnya: penyalur, pemasok, bank,

pemerintah, komunitas, dan pers.

2. Publik Primer, Sekunder, dan Marjinal

Tidak semua elemen dalam stakeholders perlu diperhatikan perusahaan. Perusahaan perlu menyusun suatu kerangka prioritas.

Yang paling penting disebut publik primer, yang kurang penting

disebut publik sekunder, dan yang dapat diabaikan adalah publik

marjinal. Urutan-urutan dan prioritas publik setiap perusahaan

berbeda, sekalipun industrinya sama. Urutan-urutan tersebut juga

(33)

3. Publik Tradisional dan Publik Masa Depan

Karyawan dan konsumen adalah publik tradisonal, sedangkan

mahasiswa, peneliti, konsumen potensial, pejabat pemerintah (madya)

adalah publik masa depan.

4. Proponents, Opponents, dan Uncommitted

Di antara publik terdapat kelompok yang menentang perusahaan

(opponents), yang memihak (proponents) dan ada yang tidak peduli

(uncommitted). Perusahaan perlu mengenal publik yang berbeda-beda ini agar dapat dengan jernih melihat permasalahan.

5. Silent Majority dan Vocal Minority

Dilihat dari aktivitas publik dalam mengajukan complaint atau mendukung perusahaan, dapat dibedakan antara yang vocal (aktif) dan

yang silent (pasif). Publik penulis di surat kabar umumnya adalah the vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapatnya, namun jumlahnya tak banyak. Sedangkan mayoritas pembaca adalah pasif

sehingga tak kelihatan suara atau pendapatnya.

E.2 Aktivitas Humas

Aktivitas humas merupakan urutan atau sebuah rangkaian kegiatan untuk

membentuk dan menciptakan pengertian, sikap dan tanggapan yang lebih baik

dari masyarakat terhadap tindakan dan sikap terhadap lembaga atau instansi

secara keseluruhan.

Menurut Oemi (2001:27) aktivitas humas merupakan kegiatan untuk

(34)

pada dan dari publik suatu badan/institusi khususnya dan masyarakat pada

umumnya. Dalam Public Relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan yang harmonis antara sebuah instansi/badan dengan publiknya, usaha

untuk memberikan atau menanamkan kesan yang menyenangkan sehingga akan

timbul opini yang menguntungkan bagi kelangsungan hidup instansi/badan

tersebut.

Aktivitas humas atau public relations di lapangan mencakup sebagai konseptor (conceptor), penasihat (counselor), komunikator (communicator), dan penilai (evaluator). Oleh karena itu menjadi sangat penting apabila seorang pejabat humas dituntut untuk memiliki kemampuan memecahkan berbagai

masalah yang dihadapinya dalam organisasi. Cutlip & Center dalam Ruslan

(2008:148-149) menyatakan bahwa proses perencanaan kerja humas melalui

empat tahapan atau langkah langkah pokok yang menjadi landasan acuan untuk

pelaksanaan program kerja kehumasan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian dan Mendengarkan (Research-Listening)

2. Perencanaan dan mengambil keputusan (Planning-Decision) 3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Commmunication-Action) 4. Mengevaluasi (Evaluation)

E.2.1 Humas Internal

Humas internal (internal public relations) itu sama pentingnya dengan humas eksternal. Jika uang yang menjadi ukurannya, maka internal mampu

member profitabilitas perusahaan sama besarnya dengan yang diberikan oleh

(35)

berfokus pada aspek-aspek manusiawi. Hal itu tidak sama dengan

hubunga-hubungan industry (industrial relations). Dimana hubungan industri lebih menekankan pada besar kecilnya upah atau gaji dan berbagai fasilitas serta

kondisi kerja.

Adapun tingkat efektivitas dari humas internal sangat dipengaruhi oleh

tiga hal sebagai berikut:

a. Keterbukaan pihak manajemen.

b. Kesadaran dan pengakuan pihak manajemen akan nilai dan arti penting

komunikasi dengan pegawai.

c. Keberadaan seorang manajer komunikasi (manajer humas) yang tidak

hanya ahli dan berpengalaman, tetapi juga didukung oleh sumber-sumber

daya teknis yang modern. (Jefkins, 1992:172)

E.2.2 Humas Eksternal

Salah satu tujuan humas eksternal (external public relations) adalah mempererat hubungan dengan orang-orang atau instansi diluar organisasi demi

terciptanya opini publik yang menguntungkan organisasinya. Tujuannya adalah

mengadakan komunikasi dua arah yang sifatnya informatif dan persuasif kepada

publik luar. Informasi harus diberikan jujur berdasarkan fakta dan harus teliti

karena publik mempunyai hak untuk keadaan yang sebenarnya tentang suatu yang

menyangkut kepentingannya.

Komunikasi eksternal dapat dilakukan melalui berbagai cara sebagai

(36)

1. Melalui kontak pribadi (personal contact); bahwa seorang PRO (petugas

public relations) mempunyai pekerjaan memikirkan dan memperhatikan kepentingaan publik. Dimana seorang PRO dituntut untuk mempunyai

wawasan terhadap perilaku publiknya. Misalnya dengan memperhatikan

sikap, tindak-tanduk dan kebiasaan. Seorang PRO yang berhubungan

langsung dengan publiknya harus selalu bersikap ramah, sopan, selalu

bersedia mendengarkan apa yang dikatakan dan ditanyakan publik, sabar

dalam melayani mereka, dan tidak menangguhkan sesuatu pelayanan yang

segera dapat dilakukan.

2. Hubungan dengan media massa; salah satu kegiatan terpenting public relations adalah menyelenggarakan hubungan dengan media massa. karena media massa mempunyai peranan penting dalam penyebaran

informasi atau berita kepada masyarakat, juga kepada pemerintah dan

dalam pembentukan pendapat umum.

3. Hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan masyarakat (community relations) perlu dibina terutama bila organisasi memulai suatu usaha atau kegiatan yang diharapkan dapat mempengaruhi kehidupan dan

lingkungan. Dalam hal ini perlu diperhatikan antara lain; apakah

lingkungan tersebut mempunyai opinion leader yang perlu didekati lebih dulu, karena dalam komunikasi dengan masyarakat peran opinion leader

sampai sekarang sangat penting, terutama di daerah pedesaan, demi

(37)

E.3 Humas Pemerintah

E.3.1 Pengertian Humas Pemerintah

Pada hakikatnya keberadaan humas instansi/lembaga pemerintahan sangat

penting karena secara struktural humas merupakan bagian integral dari suatu

kelembagaan atau instansi dalam pemerintahan dan bukan merupakan fungsi yang

terpisah dari sistem manajemen suatu lembaga atau instansi terutama dalam

pemerintahan, karena secara tidak langsung pemerintah juga membutuhkan

praktisi humas untuk menangani permasalahan-permasalahan terutama yang

berkaitan dengan opini publik.

Humas Pemerintah sendiri adalah merupakan sub sistem dari sistem secara

keseluruhan dan merupakan bagian dari kegiatan komunikasi sosial. Selain itu

juga humas sebagai tangan kanan, mata, telinga pemerintah yang mempunyai

kewajiban untuk turut serta memantapkan program-program yang telah disusun

oleh pemerintah itu sendiri. Perbedaan pokok antara fungsi dan tugas humas yang

terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah adalah tidak adanya unsur

komersial walaupun humas pemerintah juga melakukan hal yang sama dalam

kegiatan publikasi, promosi dan periklanan. Humas Pemerintah lebih menekankan

pada public services atau demi meningkatkan pelayanan publik (Ruslan, 2007:341).

E.3.2 Tugas Humas Pemerintah

Melalui unit atau program humas tersebut, pemerintah dapat

menyampaikan informasinya atau menjelaskan mengenai kebijaksanaan dan

(38)

kewajiban-kewajiban pemerintahannya. Menurut John D. Millet dalam Ruslan

(2007:341-342) artinya humas /PRO dalam dinas instansi/pemerintah terdapat

beberapa hal untuk melakukan tugas utamanya, sebagai berikut :

1. Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keinginan dan

aspirasi yang terdapat dalam masyarakat (learning about public desires and aspiration).

2. Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk menanggapi apa

yang sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang

dikehendaki oleh pihak publiknya (advising the public about what is should desire).

3. Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan memuaskan yang

diperoleh antara hubungan publik dengan para aparat pemerintahan

(ensuring satisfactory contact between public and government official). 4. Memberikan penerangan dan informasi tentang apa yang telah diupayakan

oleh suatu lembaga/instansi pemerintahan yang bersangkutan (informing and about what an agency is doing).

E.3.3 Fungsi Humas Pemerintah

Menurut Ruslan (2008:343-344), pada dasarnya fungsi pokok humas

pemerintah adalah sebagai berikut :

1. Mengamankan kebijaksanaan pemerintah.

2. Memberikan pelayanan, dan menyebarluaskan pesan atau informasi

mengenai kebijaksanaan dan hingga program-program kerja secara

(39)

3. Menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam

menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan

menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya

di lain pihak.

4. Berperan serta dalam menciptakan iklim yang kondusif dan dinamis demi

mengamankan stabilitas dan keamanan politik pembangun nasional, baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

E.4 Promosi Sebagai Kegiatan Kehumasan

Promosi merupakan salah satu variabel di dalam marketing mix yang

sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam pemasaran produk atau

jasanya. William Shoell (Alma, 2007:179) menyatakan bahwa Promotion is marketers effort to communicate with target audiences. Communication is the process of influencing others behavior by sharing ideas, information or feeling with them . Promosi ialah usaha yang dilakukan oleh marketer, berkomunikasi dengan calon audiens. Komunikasi adalah sebuah proses membagi ide, informasi,

atau perasaan audiens. Tujuan utama promosi adalah memberi informasi, menarik

perhatian dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan.

Dalam kegiatan humas atau public relation, promosi merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan atau menyampaikan program, produk, pegawai,

dan berbagai kegiatannya untuk membangun image yang baik terhadap perusahaan. Selain itu Humas dan kaitannya dengan pemasaran sangat penting

(40)

mendidik konsumen dan masyarakat mengenai manfaat produk / jasa yang

ditawarkan (Anggoro, 2008:243)

E.5 Media Promosi Humas

Dalam aktivitas humas/PR, upaya peningkatan publikasi yang bertujuan

untuk pengenalan (awareness), mencari publisitas (publicity), promosi/peluncuran produk (promotion product) hingga melakukan kegiatan kampanye (campaign ativities) yang bertujuan untuk mempengaruhi opini publik dilakukan melalui media massa. bahkan upaya untuk menetralisir suatu berita negatif atau masalah

tertentu lainnya yang perlu diketahui atau diungkapkan secara terbuka kepada

publiknya juga dilakukan melalui media massa.

Media massa merupakan prioritas utama sebagai media atau alat untuk

tujuan publikasi dan sebagai upaya penyampaian pesan-pesan atau informasi

secara luas mengenai aktivitas humas atau public relations kepada pihak publik sasarannya (target audience). Adapun jenis media publikasi dan promosi yang biasa digunakan humas digolongkan pada jenis media lini bawah, antara lain

sebagai berikut :

a. Presentasi pengenalan, presentasi untuk pendidikan atau tujuan bisnis,

sebagai upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada publik atau

konsumennya. Termasuk mengadakan seminar, diskusi, rapat (meeting), berdialog, acara khusus (special events) dan sebagainya.

b. Peduli kepada masyarakat sekitarnya (community relations) misalnya ikut program sosial, turut menyumbang masyarakat yang terkena musibah

(41)

menggalakkan program cinta rupiah/produk Indonesia, KB, Anti

HIV/AIDS, Anti Ecstasy (XTC), kampanye peduli lingkungan dan

kesadaran hokum lainnya.

c. Pameran (exhibition), merupakan sarana yang efektif untuk menyebarkan suatu pesan karena bersifat informatif dan persuasif. Misalnya pameran

akbar perumahan, mobil dan elektronik secara besar-besaran di tempat

yang khusus serta lokasinya mudah dicapai.

d. Berupa display barang, gambar-gambar dan sebagainya yang diletakkan di stand khusus untuk menarik pengunjung (point of purchase) dalam suatu pameran, atau pusat pertokoan dan perkantoran sebagai fungsi eyes catching (menarik perhatian) dan etalase.

e. Penjualan secara langsung dengan menawarkan produk kepada konsumen

(door to door product, direct mail, and sales letter offer).

f. Membentuk alat pendukung kampanye humas; promosi atau berbentuk

barang cetakan (as a promotion tools and printed material) yang digunakan untuk mendukung publikasi dan pengenalan (awareness). Di antaranya sebagai berikut :

1) Suplemen, advertorial (artikel sponsor), periklanan humas,

sponsorship (penyokong acara) dan sebagainya. 2) Booklet, brochure, leaflet dan lain-lain.

(42)

5) Surat berkop perusahaan/lembaga, logo dan brand s name, serta membuat kartu nama (name card business) untuk membangun relasi atau kenalan sebanyak mungkin.

6) Komunikasi melalui Faximili, teleks, dan telepon.

7) Komunikasi elektronik atau E. mail, misalnya internet, computer inline, direct telepon dan sebagainya (Ruslan, 2008:198-200) E.6 Komponen Promosi Humas

Bagian terpenting dalam kegiatan humas adalah elemen atau komponen

komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, dan komunikan. Dalam kegiatan

humas untuk mengeyampaikan informasi kepada publik, humas biasanya

melakukan promosi atau pengenalan produk/program dari perusahaan untuk

memperoleh perhatian khalayak. Agar promosi berjalan maksimal seorang humas

harus memperhatikan komponen-komponeni komunikasi sebagai instrument

kegiatannya . penyampaian dan pengenalan program .oleh humas dengan message

atau pesan yang menarik kepada publik akan membangun image bagi instansi arau lembaga tersebut. Memang setiap produk atau program yang ditawarkan

mempunyai suatu citra dalam pemikiran calon pembeli sebagai hasil dari disain,

penampilan, dan siapa yang menggunakan produk itu di samping

pengaruh-pengaruh lainnya. Di samping itu humas perlu untuk memperhatikan kemasan,

karena kemasan juga mengkomunikasikan ide yang dapat meningkatkan atau

menurunkan citra produk itu. Realisasi cara-cara program pemasaran

meningkatkan atau menurunkan citra terhadap produk yang bersangkutan itu

(43)

diinginkan. Komponen selanjutnya adalah media atau chanel yang digunakan humas dan sasaran kegiatan humas. Dengan kata lain dalam melaksanakan

kegiatannya humas lebih dulu melakukan perencanaan yang baik sebelum

melakukan kegiatannya.

F. Definisi Konseptual 1. Aktivitas Humas

Aktivitas humas merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan humas

dalam menyebarkan pesan atau informasi kepada publik atau komunikan

sebagai sasaran atau targetnya untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Adapun aktivitas-aktivitas tersebut meliputi:

a. Press release, (pemberian informasi dalam bentuk berita yang dibuat humas suatu instansi/lembaga yang disampaikan kepada redaksi

media massa (tv, radio, surat kabar, majalah)

b. Press relation, (menjalin hubungan baik dengan pemimpin atau perwakilan dari surat kabar, majalah, radio, televisi dan sebagainya)

c. Community relation, (menjalin hubungan dengan publik yang berada di sekitar instansi/lembaga)

d. Educational relation, (menjalin hubungan dengan ahli atau akademisi dibidang pendidikan

e. Dokumentasi/kliping (menghimpun, mengolah, menyeleksi data,

informasi dan dokumen suatu kegiatan, peristiwa tertentu yang

dipublikasikan baik melalui media elektronik maupun cetak dan

(44)

f. Special events, (menyelenggarakan acara kegiatan khusus seperti seminar, pameran atau festival, open house, parade dan sebagainya)

2. Promosi

Promosi merupakan salah satu upaya humas untuk memperkenalkan atau

menyampaikan program, produk, dan berbagai kegiatan lembaga/instansi

melalui:

a. Periklanan, adalah kegiatan humas dalam menyampaikan pesan

layanan masyarakat melalui cara-cara persuasif yang bertujuan untuk

memperkenalkan barang, produk atau program dari

organisasi/instansi tersebut..

b. Publisitas, adalah bentuk penyajian dan penyebaran barang dan jasa,

produk, program kepada publik untuk menghasilkan kesan yang baik

terhadap instansi/lembaga..

c. Presentasi lisan, percakapan yang dilakukan humas dengan

publiknya tentang produk atau program lembaga untuk menciptakan

(45)

Ce document à été crée avec Win2pdf disponible à http://www.win2pdf.com/fr

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan interpersonal yang baik dan sehat ditandai dengan keseimbangan dalam melakukan keterbukaan diri yang baik yaitu sama-sama memberikan data biografi,

Masalah yang dapat diambil berdasarkan uraian latar belakang diatas adalah interval air merupakan langkah yang efisien untuk memenuhi kebutuhan air tanaman namun

independent yaitu kualitas website , kualitas citra produk, nama baik merek, pelayanan costumer service, metode pembayaran, harga dan waktu. Variabel-variabel

release, pengumuman quiz, info midnight movie , dan lain sebagainya. Informasi yang diberikan tersebut diharapkan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen,

Hasil dari penelitian menunjukan bahwa ternyata keberadaan activity support yang berupa kegiatan komersial (Pedagang Kaki Lima) mempengaruhi kualitas visual bangunan

Tentang pertanyaan apakah faktor-faktor yang menjadi kendala pada proses transparansi pengelolaan Dana Desa di Desa Gunung Kelambu beliau mengatakan bahwa adapun kendala

Demi bertambahnya rasa dharma serta kekuatan seluruh Dewa-dewa pelindung sadharmapundarika sutera seperti: Dewa Maha Brahma, Sakra Devanam Indra, Putera Dewata

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran PROBEX lebih efektif daripada strategi pembelajaran eksperimen bila diterapkan pada materi Tekanan di