PERBEDAAN HASIL BELAJAR ELEKTRONIKA TERAPAN
MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN EKSPOSITORI DI SMK
NEGERI I MERDEKA BERASTAGI T.A. 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
JHON REFLINO TARIGAN
NIM : 071255220010
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
PERBEDAAN HASIL BELAJAR ELEKTRONIKA TERAPAN MENGGUNAKAN
STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN EKSPOSITORI
DI SMK NEGERI I MERDEKA BERASTAGI T.A. 2011/2012
OLEH :
JHON REFLINO TARIGAN NIM. 071255220010
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Telah Disetujui dan Disahkan oleh Dosen Pembimbing
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh Jhon Reflino Tarigan, NIM. 0712552220010 Jenjang Studi S–1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Medan, 30 Juli 2012 Panitia Ujian
Ketua,
Prof. Dr. Abdul Hamid K, M.Pd NIP. 19580222 198103 1 001
Sekretaris,
LEMBAR PENGESAHAN DAN PERBAIKAN SKRIPSI
Nama : Jhon Reflino Tarigan NIM : 071255220010
Jurusan : Pendidikan Teknik Elektro
Judul : Perbedaan Hasil Belajar Elektronika Terapan Menggunakan Strategi Pembelajaran Tipe Jigsaw dengan Strategi Ekspositori
Pada SMK Negeri I Merdeka Berastagi TA. 2011/2012
Dosen Pembimbing,
Dra. Pintauli Saragih, M.Pd NIP : 19520421 197603 2 002
Dosen Penguji,
Drs. Haposan Manullang, ST., M.Pd NIP : 19530826 197803 1 001
Drs. Maju Lumban Gaol, M.Pd NIP : 19621117 198803 1 002
ABSTRAK
Jhon Reflino Tarigan (2012) Perbedaan Hasil Elektronika Terapan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dan Ekspositori Di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi, Medan: Jurusan Pendidikan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar Elektronika Terapan antara kelompok siswa yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dibandingkan dengan siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Ekspositori.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Jurusan Elektronika Industri di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Tahun pembelajaran 2011/2012 yang terdiri dari 2 kelas. Sampel penelitian diambil dengan teknik eksperimental, yang mana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 program keahlian Elektronika Industri di SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi yang mengikuti kompetensi Elektronika Terapan yang terdiri dari 2 kelas. Sampel pada penelitian ini diambil seluruh sampel atau secara total sampeling, yaitu kelas eksperimen atau siswa kelas XI TE1 yang berjumlah 30 yang menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, serta kelas XI TE2 yang berjumlah 30 siswa yang menerapkan pembelajaran ekspositori. Jadi subjek total yang akan diteliti adalah sebanyak 60 siswa.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata skor hasil belajar Elektronika Terapan yang diajarkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw adalah 21,90 dengan kecendrungan dengan tinggi rata-rata hasil belajar Elektronika Terapan siswa yang diajarkan dengan strategi pembelajaran Ekspositori adalah 20,17 dengan kecendrungan cukup. Hasil uji persyaratan analisis menunjukkan bahwa sebaran data hasil belajar Elektronika Terapan siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi Kooperatif Tipe Jigsaw adalah berdistribusi normal dimana LHitung 0,1295 < LTabel 0,161 dan data hasil belajar
Elektronika Terapan siswa yang diajarkan dengan menggunakan strategi Ekspositori adalah berdistribusi normal dimana LHitung 0,1252 < LTabel 0,1477 dan kedua varians adalah homogen
karena FHitung 1,21 < TTabel 1,86.
ABSTRACK
Jhon Reflino Tarigan (2012). Differences in The Results of Applied Electronics Using Cooperative Learning Strategies of Jigsaw Types in SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi of 2011/2012. Department of Electrical Engineering Education, Faculty of Engineering, State University of Medan.
This study aims to find a significant difference between the learning outcomes of applied electronics group of students who were taught using Jigsaw type of cooperative learning strategies than students taught using expository learning strategies.
This study population is the entire class XI students of majoring in industrial electronics SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi of 2011/2012 consisting of 2 classes. The Samples are taken by experimental techniques, which in practice deliberately is given treatment to the experimental group. Population in this study were students in grade 2 program expertise electronics industry in SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi that following competencies of applied electronics consist of two classes. Samples in this study were drawn across the sample or the total sampling, the experimental class or classes of students totaling 30 XI TE1 that apply cooperative learning of Jigsaw type, and class XI TE2 totaling 30 students who apply expository learning. So the total subjects to be studied are as many as 60 students.
The based on research results are obtained by an average score of the study of applied electronics is taught by using cooperative learning strategies were 21.90 Jigsaw type with a tendency to an average height of electronics applied learning outcomes of students who were taught with the expository teaching strategy is 20.17 with a tendency to be enough. requirements analysis of test results that the distribution of data shows electronics applied learning outcomes of students who were taught using cooperative strategies Jigsaw type which is normally distributed Lcount 0.1295 < Ltable 0161 data and applied electronics student
learning outcomes are taught using expository strategy which is normally distributed Lcount
0.1252 < Ltable 0.1477 of the variance is homogeneous because Fcount 1.21 < TTable 1.86.
These results indicate that the learning outcomes of applied electronics group of students who were taught using cooperative learning strategies of Jigsaw type is higher than the group of students who were taught using expository learning strategies in class XI students of SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi Year 2011/2012 by a value of 2.402 Tcount <
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kurikulum Elektronika Terapan ... 18
Tabel 2.2 Skenario Strategi Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw ... 27
Tabel 2.3 Skenario Pembelajaran Ekspositori ... 33
Tabel 2.4 Perbedaan Pembelajaran Tipe Jigsaw dengan Ekspositori ... 40
Tabel 2.5 Kelebihan dan Kekurangan Kooperatif Type Jigsaw dan Strategi Pembelajaran Ekspositori... 41
Tabel 3.1 Populasi Penelitian... 42
Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 44
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Tes Kompetensi Pengukuran Besaran-besaran Listrik Dalam Mengoprasikan Rangkaian Elektronika Terapan ... 49
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Eksperimen ... 58
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Awal Kelas Kontrol ... 59
Tabel 4.3 Data Hasil Tes Kemampuan Awal Siswa ... 59
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 61
Tabel 4.5 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 62
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Ekspositori... 62
Tabel 4.7 Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Siswa yang Diajar Dengan Pembelajaran Ekspositori... 63
Tabel 4.8 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Kompetensi Elektronika Terapan ... 65
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Hubungan kelompok asal dengan Kelompok Ahli Kooperatif type
Jigsaw ... 27
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus ... 72
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw ... 73
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ekspositori ... 93
Lampiran 4 Modul Sensor Dan Tranduser Dalam Elektronika Terapan ... 105
Lampiran 5 Pretest Hasil Belajar ... 117
Lampiran 6 Kunci Jawaban Pretest ... 121
Lampiran 7 Postest Hasil Belajar ... 122
Lampiran 8 Kunci Jawaban Posttest ... 127
Lampiran 9 Sebaran Data Uji Coba Instrumen Kompetensi Elektronika Terapan ... 128
Lampiran 10 Perhitungan Uji Validitas Uji Coba Tes Elektronika Terapan Digital ... 129
Lampiran 11 Perhitungan Reliabilitas Tes Kompetensi Elektronika Terapan ... 131
Lampiran 12 Perhitungan Daya Beda Soal ... 132
Lampiran 13 Perhitungan Indeks Kesukaran Butir Soal Tes Kompetensi Elektronika Terapan ... 134
Lampiran 14 Data Hasil Belajar Kompetensi elektronika Terapan ... 136
Lampiran 15 Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi dan Standar Deviasi tes kemampuan awal siswa dari Masing Masing Kelompok Penelitian ... 137
Lampiran 16 Uji Hipotesis Tes Kemampuan Awal Siswa Menggunakan Uji-t satu pihak ... 141
Lampiran 17 Perhitungan Harga Rata – Rata, Distribusi Frekuensi dan Standar Deviasi data Posttest dari Masing – Masing Kelompok Penelitian ... 144
Lampiran 18 Perhitungan Tingkat Kecenderungan Masing – Masing Variabel Penelitian ... 148
Lampiran 19 Uji Normalitas Data Masing – Masing Kelas Penelitian ... 150
Lampiran 20 Uji Homogenitas Data Penelitian ... 154
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu pilar kehidupan bangsa atau dengan kata
lain pendidikan memegang peranan penting dalam mempersiapkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Masa depan suatu bangsa bisa diketahui melalui sejauh
mana komitmen masyarakat, bangsa ataupun negara dalam menyelenggarakan
pendidikan nasional. Kemajuan suatu negara tidak terlepas dari laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologinya (IPTEK) serta sumber daya
manusianya. Untuk itu pemerintah telah menetapkan tujuan pendidikan nasional
sebagaimana yang termuat di dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta pendapat bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan dimasa mendatang
adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga
yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidapan
yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi
kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting
2 bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk
menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun
yang akan datang.
Kenyataan lulusan SMK belum mampu mewujudkantujuan dari kurikulum
SMK tersebut. Hal ini terbukti dengan angka masih di dominasi dengan SMK,
dimana persentasi pengangguran TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka) untuk
tingkat pendidikan SMK masih tertinggi yakni 17,26 %, disusul tamatan SMA
14,31%, universitas 12,59% serta diploma I, II, III 11,21% dan SD-SMP 13,96%
(www.bps.go.id). Banyak faktor yang diperkirakan merupakan penyebab tidak
berhasilnya tujuan pendidikan. Penyebab keterburukan pendidikan bukanlah
disebabkan ketidakmampuan siswa semata-mata, namun para pendidik juga
bertanggung jawab juga atas pendidikan tersebut.
Bahri dan Zain (2002), bahwa keberhasilan belajar lebih banyak
ditentukan oleh guru, oleh karena itu guru mempunyai pengaruh yang sangat
besar dalam menunjang pencapaian tujuan pengajaran. Untuk memperbaiki
kualitas pendidikan diperlukan sikap profesional guru dalam melaksanakan
tugasnya. Banyak upaya yang telah dilakukan oleh guru untuk mempengaruhi
proses pembelajaran agar materi pelajaran dapat diterima siswa dengan baik,
diantaranya adalah mengelola program pembelajaran dan media pembelajaran.
Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
sebagaimana yang diungkapkan oleh Slameto (2003 : 54), yaitu : (1). Faktor
eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) seperti : faktor keluarga,
lingkungan, sekolah. (2). Faktor internal (faktor yang berasal dari dalam diri
3 sebenarnya disekolah tentang rendahnya hasil belajar siswa, maka penulis
melakukan observasi ke Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
aktif mengembangkan potensi diri untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Untuk program studi Teknik Audio Video khususnya pada kompetensi
Mengoprasikan Rangkain Elektronika Terapan (MRET) November 2011 survei
yang dilakukan dilapangan dengan mendengar pendapat guru dari bidang studi
didapatkan bahwasanya hasil belajar siswa kelas XI E1 dan E2 program keahlian
audio video untuk mata pelajaran MRET diperoleh rata-rata 62,3. Itupun melalui
remedial, nilai masih dibawah nilai standar yang ditetapkan depdiknas melalui
pihak sekolah SMK Negeri I Merdeka Berastagi yang Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM) sebesar 75 pada bidang produktif. Akan tetapi ujian tes
remedial tidak begitu jauh waktu pelaksanaanya.
Berdasarkan observasi yang dilakukan penulis pada waktu pelaksanaan
proses belajar mengajar bahwa pembelajaran belum terlaksana dengan baik hal ini
terlihat dari suasana belajar yang koperatif dimana guru mendominasi didalam
kelas pada saat memberikan materi hanya menerangkan atau berceramah satu arah
(berpusat pada guru), sementara siswa hanya mendengar dan mencatat sehingga
siswa menjadi pasif. Proses ini dapat dikategorikan sebagai model pembelajaran
4 Menurut Slavin (Tarigan, 2002) bahwa : “ selama melangsungkan
pembelajaran dilakukan pengelompokan. Tujuan pengelompokan siswa saling
bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran. Selama
KBM berlangsung siswa harus berusaha aktif dan berusaha saling membantu antar
siswa dan saling mendorong semangat kerja dengan tujuan agar sama-sama
berhasil. Dalam bekerja kelompok mereka saling aktif dan saling menampilkan
diri diantara teman kelompok”.
Untuk dapat meningkatkan kualitas pembelajaran, guru tidak cukup hanya
memahami materi pelajaran yang diajarkan kepada siswa, tetapi guru juga harus
memilih atau mengembangkan suatu strategi pembelajaran yang tepat agar materi
yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa. Dengan kata lain, kemampuan
menyampaikan bahan pelajaran merupakan syarat penting bagi guru untuk
mendorong dan memudahkan siswa belajar. Untuk menciptakan suasana agar
siswa lebih aktif belajar diperlukan kemampuan guru dalam mengambil
keputusan yang tepat dengan situasi belajar yang diciptakan.
Pembelajaran ekspositori adalah interaksi antar guru dan siswa dalam
rangka pencapaian tujuan pembelajaran. Menurut Sanjaya (2008 : 179) bahwa:
strategi ekspositori merupakan suatu cara penyampaian dengan lisan kepada
sejumlah pendengar, kegiatan ini berpusat pada penceramah dan komunikasi yang
terjadi mengetahui satu apapun dan hanya menerima bahan-bahan yang diberikan
oleh guru. Tujuan pembelajaran terbatas pada pemilihan ilmu pengetahuan. Oleh
kareana itu orang yang memiliki banyak ilmu pengetahuan dipandang arif,
5 Dalam pembelajaran ekspositori penyajian materi pembelajaran biasanya
seorang guru selalu berusaha membuat siswa didikannya dapat memahami dan
mengerti setiap materi yang diberikan. Akan tetapi keaktifan guru dalam
memberikan dalam memberikan pembelajaran dan inovasi guru terhadap
pemilihan metode yang digunakan juga akan dapat menunjukkan tingkat proses
belajar mengajar dan keberhasilan siswa. Di dalam proses belajar mengajar yang
selama ini berlangsung di setiap kelas, guru lebih dominan menggunakan metode
ceramah, dimana dominasi guru sebagai pemberi pelajaran lebih baik sehingga
dan kondisi komunikasi hanya terjadi searah saja.
Hasil penelitian yang dilakukan Eko Sahputra dengan judul “Pengaruh
Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Keterampilan Elektronika Kelas II SMP Negeri 32 Medan” yang
dikontrol dengan pembelajaran konvensional lebih rendah dari strategi
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Strategi pembelajaran jigsaw ini dapat melaksanakan pembelajaran secara
efektif dalam meningkatkan hasil pembelajaran yang lebih baik. Strategi harus
dilakukan sesuai dengan kebutuhan siswa karena masing-masing strategi
pembelajaran memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang berbeda.
Pembelajaran kelompok terdiri dari beberapa variasi strategi yang dapat
diterapkan yaitu: 1) Student Team Achievement Division (STAD), 2) Jigsaw, 3)
Team Game Tournaments (TGT), 4) Group Investigation (GI), 5) Group Resume.
Dari beberapa jenis pembelajaran kooperatif ini yang akan diterapkan dalam
penelitian ini adalah strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada kompetensi
6 kooperatif jigsaw ini siswa akan termotivasi dan lebih tertarik untuk belajar,
karena pada pendekatan ini siswa mempunyai keaktifan belajar yang tinggi dan
tanggung jawab pribadi dalam suatu kelompok.
Untuk itulah perlu dilakukan sebuah pembelajaran dimana siswa tidak
hanya sebagai pendengar saja tetapi aktif dalam pembelajaran. Adapun
pembelajaran yang digunakan adalah pembelajaran yang berorientasi
pembelajaran kooperatif jigsaw. Pembelajaran kooperatif jigsaw merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan
denga situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara
materi yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
Berdasarkan pernyataan diatas, seorang guru dituntut untuk mampu
memilih strategi pembelajaran yang lebih efektif dan efesien untuk diaplikasikan
saat proses belajar mengajar berlangsung agar siswa termotivasi untuk belajar.
Tepat atau tidaknya suatu penerapan strategi pembelajaran yang digunakan dalam
proses belajar mengajar itu dapat diketahui dari hasi evaluasi belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang diidentifikasi adalah
sebagai berikut :
(1). Apakah pembelajaran yang diterapkan oleh guru sehari–hari dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata diklat Mengoperasikan Rangkaian
7 menumbuhkan minat belajar siswa? (3). Apakah penggunaan strategi
pembelajaran ekspositori dapat meningkatkan hasil belajar Mengoperasikan
Rangkaian Elektronika Terapan? (4). Apakah penggunaan strategi pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar Mengoperasikan
Rangkaian Elektronika Terapan? (5). Apakah strategi pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw lebih tinggi dari pada pembelajaran ekspositori?
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya masalah yang terkait dalam penelitian ini yang tidak
mungkin diteliti sekaligus dan agar penelitian ini lebih terarah dan terfokus,
masalah yang diteliti dibatasi hanya pada Perbedaan Strategi Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw dan Ekspositori Terhadap Hasil Belajar Mengoperasikan
Rangkaian Elektronika Terapan yaitu pada materi menjelaskan konsep dasar
sensor, contoh aplikasi sensor, memahami karakter tranduser dan mengukur
karakter tranduser pada siswa kelas XI SMK Negeri I Merdeka Berastagi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas maka dapat diajukan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar Elektronika Terapan dari siswa kelas XI SMK
Negeri 1 Merdeka Berastagi yang diajarkan dengan strategi Pembelajaran
8 2. Bagaimana hasil belajar Elektronika Terapan dari siswa kelas XI SMK
Negeri 1 Merdeka Berastagi dan siswa yang diajarkan dengan strategi
Pembelajaran Ekspositori?
3. Apakah pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Elektronika
Terapan dari siswa kelas XI SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi yang
diajarkan dengan Strategi Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw lebih
tinggi dibandingkan dengan Strategi Pembelajaran Ekspositori?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui hasil belajar Elektronika Terapan dari siswa kelas XI
SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi yang diajarkan dengan strategi
Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw.
2. Untuk mengetahui hasil belajar Elektronika Terapan dari siswa kelas XI
SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi dan siswa yang diajarkan dengan
strategi Pembelajaran Ekspositori.
3. Untuk mengetahui hasil belajar Elektronika Terapan dari siswa kelas XI
SMK Negeri 1 Merdeka Berastagi yang diajarkan dengan Strategi
Pembelajaran Kooperatif Type Jigsaw lebih tinggi dibandingkan dengan
9 F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Manfaat Praktis
a) Dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata
pelajaran Elektronika Terapan diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa.
b) Membantu para guru disekolah untuk menghasilkan sumber daya manusia
yang aktif dalam hal pengetahuan demi terwujudnya pengembangan
nasional dalam bidang pendidikan.
2. Manfaat Teoritis
a) Sebagai referensi bagi peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang
relevan.
69 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Implementasi pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada kompetensi
elektronika terapandapat dilihat dari perubahan rata – rata skor, standar
deviasi dan varians masing – masing kelas penelitian sebelum dan sesudah
diberi perlakuan dimana sebelum diberi perlakuan, kelas eksperimen
memperoleh rata – rata skor sebesar 7,5, standar deviasi sebesar 2,54 dan
varians sebesar 6,45, sedangkan kelas kontrol memperoleh rata – rata skor
7,2, standar deviasi sebesar 2,00 dan varians sebesar 4,00. Setelah diberi
perlakuan, rata – rata skor dari kelas eksperimen menjadi 21,90, standar
deviasi sebesar 2,63 dan varians sebesar 6,89, untuk kelas kontrol menjadi
20,17, standar deviasi sebesar 2,84 dan varians sebesar 8,35.
2. Berdasarkan hasil perhitungan statistik, diperoleh thitung 4,02 > ttabel 2,002,
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan dari
hasil belajar Kompetensi Elektronika terapan antara siswa yang diajar dengan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dengan siswa yang diajar dengan
Pembelajaran Ekspositori.
B. Implikasi
Implementasi pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada kegiatan belajar
mengajar yang ada di SMK saat ini sangat efektif karena membangkitkan dan
70 Siswa perlu diperkenalkan dengan teknologi sehingga ia bisa mengembangkan
kreatifitas dengan teknologi yang ada. Selain itu, mereka bisa memenuhi persyaratan
untuk melamar pekerjaan yang sesuai dengan bidang mereka yaitu menguasai
teknologi. Kondisi belajar yang digunakan di SMK Negeri 1 Berastagi masih
menggunakan pembelajaran Ekspositori sehingga menciptakan suasana belajar yang
pasif dan monoton. Proses belajar akan lebih baik jika kita sebagai guru melibatkan
siswa dalam kegiatan belajarnya, kita tidak lagi bertindak sebagai informan tetapi
sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk menemukan pengetahuan mereka
sendiri.
Oleh karena itu, ada baiknya diterapkan pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw yang
sesuai dengan teknologi yang ada.
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, ada beberapa saran yang diajukan :
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, hendaknya digunakan pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsawkarena dapat meningkatkan keaktifan siswa didalam
belajar.
2. Pihak sekolah sebaiknya melengkapi fasilitas yang memadai disetiap
laboratorium.
3. Sebelum memulai pembelajaran, sebaiknya dilakukan persiapan yang matang
sehingga potensi siswa benar – benar dapat dikembangkan dan memakai waktu
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Dr. Dimyati. Drs Mudjiono. Belajar Dan Pembelajaran. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Dra. Hj. Etin Solihatin, M.Pd. Raharjo, S.Pd. Cooperative Learning. PT. Bumi Aksara. Jakarta.
http://www.scribd.com/yanti19/d/72214917/ Pengertian hasil belajar/ diakses 20 Desember 2011
Ibrahim (2010). Nana Syaodih S. Perencanaan pengajaran. Rineka Cipta. Jakarta.
Lestude. 2009. Pendirian SMK Desain Teknologi Multimedia., (online), dalam http://Lestudeprogram.Wordpress.Com/Category/Pendirian-Smk-Desain-Teknologi-Multimedia/ diakses pada 16 Desember 2011.
Lie, Anita (2004). Cooperative Learning. PT. Grasindo. Jakarta.
Lumban Gaol, M (2007). Tujuan Pembelajaran.
Nana, Sudjana. 1991. Teori - Teori Belajar Untuk Pengajaran. Jakarta. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Sardiman, Arief S,dkk. 2007. Media Pendidikan : pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya Wina (2008). Strategi Pembelajran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Prenada Media Group.
Saputra, Eko. 2007. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaaw Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Keterampilan Elektronika Kelas II SMP Negeri 32 Medan. Skripsi Unimed.
Suharsimi, Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT. Rinneka Cipta.
Suprijono (2010). Cooperatif Learning. Pustaka. Yogyakarta.
Wena Made. (2011). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Bumi Aksara. Jakarta.