• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara kemampuan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa di MTs Jam'iyyatu Khair Cempaka Putih ciputat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara kemampuan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa di MTs Jam'iyyatu Khair Cempaka Putih ciputat"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

DI MTs JAM'IYYATUL KlIAIR CEMPAKA PUTIH CIPUTAT

Diajukan kepada Fakultas IImu Tarbiyah dan Keguruan Untuk memenuhi syarat mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (SI)

Oleh:

NENENG KHOERIYAll NIM: 103011026723

JURUSAN PENDIDlKAN AGAMA ISLAM:

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

(2)

J. Skrifisi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenllhi salah satu persyaratan memperoleh Gelar Strata 1 di UlN Syrif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UlN Syarif Hidayatullah Jakarta.

J.

Jika dikGmudian had terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asH saya atau merupakan hasil jiplakan dad karya orag lain, maka saya bersedia mer"erima sangsi yang berlaku di U1N SyarifHidayatullah Jakarta.

Ciputat, 17 November 2007 Penulis

(3)

Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarla, dan lelah dinyatakan lulus dalam ujian Munaqasah pada, 2 L1I1uari 2008 c1ihadapan dewan penglUi. Karena ilu, penulis berhak memperoleh gelar smjana SI (S.Pd.l) dalam bidang Pendidikan Agama.

Jakarta, JanuaJ'i 2008 Panitia Ujian Munaqasyah

Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program sludi)

Drs. H. Abdul Fatah Wibisono, M. A. NIP: 150 236 009

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)

Tanggal Tanda Tangan

Drs. Sapiuddin Siddiq, M. Ag. NIP: 150299471

PengujiI

Salman Harun, MA., Prof. Dr. H. NIP: 150 062 568

PengujiII

Drs. Sapiuddin Siddiq, M. Ag. NIP: 150299477

Mengelahui :

D '\11,

t..,

')

(4)

Secara umum kemampuan seOI'ang guru untuk pcngelolaan kelas turut menentukan berhasil alau tidaknya suatu proses belajar mengajar dan merupakan bagian integral dalam suatu sistem pengajaran. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar yaitu kemampuan guru dalam pengelolaan kelas dan pengajaran itu sendiri. Kedua hal itu saling tergantung. Keberhasilan pengajaran dalam arti tercapainya tujuan-tlljuan intruksioal sangat bergantung kepada pengaturan keJas. Kelas yang baik dapat menciptakan situasi yang dapat memungkinkan anak belajar sehigga merupakan titik awal keberhasilan pengajaran dan meneapai prestasi yang diharapkan.

Yang jadi masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat Hubungan Antara Kemampuan Guru Bidang Studi Fiqih Dalam Pengelolaan Kelas Dengan Prestasi Belajar Siswa di MTs Jam'iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk megetahui bagaimana eara guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas, untuk mengetahui prestasi belajar siswa serta untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemampuan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa.

Sedangkan"Hingkah-langkah yang ditempllh dalam penelitian ini adalah menentukan loknsi penelitian yaitu di MTs. Jam'iyyatul Khair Cempaka Putih Ciputat, populasi penelitian yaf,u seluruh siswa yang belajar di MTs Jam'iyytul Khair mulai dari kelas VII s.d IX. Yang menjadi sampelnya yaitu seluruh siswa kelas VII s.d IX yang berjumlah 130 orang dan diambil seeara aeak dengan menggunakaan pola kocokan. Penulis mengambil 25 % dari 130 orang, maka didapat hasilnya yaitu 32 orang dari 3 kelas, dimana tiap ;,elas terdiri dari kelas VII sebayak 12 orang, VIII sebayak 10 orang dan IX sebay2k 10 orang.

Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif analisis. Metode ini penulis dukung dengan eknik-teknik pengumpulan data yang meliputi teknik wawaneara dan angket. Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rumus korelasi produek moment.

(5)

9. Kakanda tercinta Nliriailah, Dede Umayah, dan Adinda Arizal Firdaus yang t,"lah memberikan dorongan dan masukan kepada penulis untuk menydesaikan penyusllnan skripsi ini.

10. Kakanda tercinta Achlllad Mubarok yang telah memotivasi, dukungan, baik mated dan moril kepada penulis hingga terselesaikanya skripsi ini.

1J. Sahabat-sailabatku dikelas C Jurusan Pendidikan Agama Islam yang selalll .bersama-sallla baik suka maupun duka.

Akhimyapenulis hanya lllanlpu mengucapkan tcrima kasih yang setulus-tulusnya serta mcmanjatkan do'a llllldah-mudahan segala amal baik mereka menjadi amal sholeh dan mendapatkan balasan yang sedrajatdari AllahSWT. Semoga skripsi ini bnermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pefubaca umumnya. Alllin ya Robbal 'Alamin

Bogor, 2007 Penulis

(6)

LEItIBAR PENGESAHAN

iii

ABf,TRAK v

KATA PENGANTAR

vi

DAFTAR lSi... viii

DAFTAR TABEL x

DAFTAR LAMPIRAN

xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah 1

n.

ldentifikasi, pembatasan dan perumusan masdah 4

C. Tujuan penelitian 5

D. Manfaat penelitian 5

'BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HII'OTESIS

A. Kemnmpuan Gurn

I. Pengertian Kemampuan Guru... 6

2. Tugas Guru 10

3. Peran Guru 12

B. Bidang Studi Fiqih

I. Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah 14

2. Fungsi dan Tujuan Mata Pelajaran Fiqih 16 3. Ruang lingkup Mata Pelajaran Fiqih di Madrasah 17 C. Pengelolaau Kelas

I. Pcngertian Pengelolaan Kelas 18

2. Tujuan Pcngelolaan Kclas 21

3. ャセッャャャーッョ」ョ Kclcrampillln Pcngclolaan Kclas 22

D. Prestasi Belajar"

1. Pengertian Prestasi Belajar 31

(7)

A. Waktu dan Lokasi Penelitian... 37

B. Metode Penelitian... 37

C. Populasi dan Sampling... 37

D. Variabel Pcnelitian... 38

E. Teknik Pengumpulan Data... 39

F. Instrumen Penelitian... 43

G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data... 44

BAB IV H <\SIL PENELITIAN A Gambaran Umum MTs Jam'iyyatul Khair I. Sejarah Singkat Berdirinya MTs Jam'iyyatul Khair... 48

2. Tata tertib Guru, Visi, Misi, Strategi dan Tujuan... 49

3. Keadaan Guru, Pegawai dan Siswa... 51

B. Deskripsi Data 54 C. Analisis dan Interpretasi Data... 56

BAB

V PENUTUP A Kesimpulan... 76

B Saran-saran... 77

(8)

Tabel2 Tabel3 Tabel4 Tabel5 Tabel6 Tabel7 Tabel8 Tabel9 Tabel 10 Tabelll Tabel12 Tabel13 Tabel14 Tabel 15 Tabel16 Tabel17 Tahel18 Meng"llolaKelas .

Nilai Prestasi Belajar Siswa .

Data personil guru danjabatan yang dipegang .. Data personil guru berdasarkan pendidikan terakhir .. Pegawai tetap berdasarkan kelompok pendidikarr terakhir . Keadaan murid MTs Jam'iyyatul Kahir TA 2006 / 2007 . Jumlah data populasi dan sampel penelitian ..

Data responden penelitian .

Guru Fiqih memberikan respon positif terhadap siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi ...

Guru Fiqih mendkati siswa yang mengganggu didalm kelas Ketika mengajar, guru fiqih memperhatikan situasi kelas .... Ketika mengajar, guru fiqih memperhatikan aktifitas siswa

d'dalam kelas .

Guru Fiqih Mengondisikan situasi beljar sebelum

menjelaskan pelajaran ..

Guiru Fiqih memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperagakan atau memberikan respon setelah menerima

penjelasan ..

Guru Fiqih memberikan petunjuk yang jelas kepada siswa

sebelum siswa mengeljakan tugas ..

Guru Fiqih menjelaskan tujuan dari pelajaran yang akan

disampaikan ..

Guru Fiqih mengikut sertakan siswa dalam membahas tugas

yang diberikan kepada siswa .

Guru Fiqih memberikan nilai tugas-tugas yang diberikan kepada siswa dan mengembalikannya setelah dikoreksi ...

(9)

Tabcl21 Guru Fiqih mcmbcrikan pcnguatan berupa pujian kepada siswa yang mcmberikan respon positif atau bcrtingkah laku

waj ar agar menjadi teladan bagi siswa yang mengganggu ... 64 Tabel22 Guru Fiqih tidak bertele-tele dalam menjelaskan mater!

pokok pdajaran.. .. 64

Tabel23 Guru Fiqih tidak n·.;engulang kembali pembahasan yang

tidak perlu... 65 Tabel24 Guru Fiqib mengajarkan perilaku baru dengan eontoh dan

pembiasaan... 66

Tabel25 Guru Fiqih memberikan hukuman kepada lliswa yang

berperilaku buruk... . 66

Tabel26 Guru Fiqih memberikan penguatan berupa pujian kepada

siswa yang berperilaku baik... .. 67 Tabel27 Guru Fiqih selalu memberikan tugas kelompok kepada

siswa... 67 Tabel28

Tabel29

Tabel30

Tabel31

Tabel32 Tabel33

Guru Fiqih memberikan semangat kepada siswa untuk

meningkatkan kerjasama yang baik ..

Guru Fiqih memberikan kebempatan kepada siswa untuk

bertanya ..

Guru Fiqih menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi belajar siswa . l'crhitungan unluk meneari dala variabel X dan hasil

penyebaran angket. ..

Nilai prestasi belajar siswa sebagai variabel Y .. Pcrhitungan untuk memperoleh angka inde:,s korelasi

antara variabel X dan variabel Y .

68

68

69

70 71

(10)

2. Pedoman wawancara gUt'll bidang studi fiq ih

3. Jawaban hasil wawancara dengan gUt'll bidang studi fiqih 4. Sural permohonan penelilian dan wawancara

(11)

A.

LataI' Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sektor pembangunan yang sangat penting dalam peradaban manusia dan dapat memajukan masyarakat. Sebagai bangsa yang sedang membangun, Indonesia menyadari betul peran pendidikan terhadap perkembangan dan kemajllan bangsa.

f>entingnya pendidikall tel'Sebllt ditegaskan dalam VU Republik Indonesia NomoI' 20 tahun 2003. yaitu:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencalla untuk mewlljudkan suasana belqjar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aJ...iif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagmnaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dil'inya, masyarakat, bangsa dan Negara.1

Berdasarklan Undang-Undang Sisdiknas di atas, bahwa pendidikan dapat menghasilkan putl'a-putra bangsa yang dapat membangun dirinya .セN・ョ、ゥイゥ dan bertallggung jawab atas pembangunan bangsanya. Vntuk membentuk putra bangsa yang demikian, maka pelaksanaan pendidikan berlangsung melalui pendidikan di sekolah dan di luar sekolah. Melalui ー・ョ、ゥ、ゥォ。セL potensi manusia dikembangkan secara optimal baik aspek

kognitif, afektif, maupun psikomotornya.

Dalam perspektif agama, pendidikan mempunyai "ranting" yang sangat tinggi dalam kehidllpan manusia. Dimana adanya disparitas antara manusia deng,an manusia yang lain, dan juga dengan makhluk lain salah satu penentunya adalah pendidikan. Bahkan dengan tegas Allah berjanji untuk meningkatkan derajat manusia yang berpendidikan, sebagaimana fll'man-Ilya dalam AI-qur'an surat 58:11

p '" ,. J ", .. " '" jセLQ to ,I' ". BGNLセNNI セLN

-:..1,1:

.,., ,;

セj )1-,J1

".-[QセZG

セセサONj

セ⦅[N

PQZZセ

..Nャャ|セ

セIG

セセiijNiNᄋjj}|セセ|キ|[

NJ]!.til1

"J',J

..; - セ ; .J/ ,- , ; . ) . J W"" J I ...I

u...

l.

J"

,

(12)

Artinya: "Allah akan mcningkatkan dcra.;at omng-orang yang bcriman

dianfara11111 dan orang-orang .fangdiberipengelal1lJGn beberapa

dcrajal.(Qs. AI-Mujadalah,ll)

Masalah yang sering dibicarakm dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah tentang kualitas pendidikan, baik yang bcrkaitan dengan murid maupun pelaksanaan pendidikan itu sendiri. Yang sering diperbincangkan masyarakat adalah pihak sekolah yaitu guru, terutama guru bidang studi fiqih yang mempl.!nyai peranan penting dalam membina sikap dan menambah keimanan peserta didik.

Bidang studi fiqih merupakan salah satu bidang studi yang sangat pt<nting dalam suatu pendidikan. Hal tersebut dapat kita pahami, karena dalam memlJ(;ntuk seorang siswa tidaklah sernpurna apabiI:1 tidak didasari oleh prangkat pemahaman ten tang fiqih dalam pengamalan ibadah kepada allah SWT. Baik ibadah mahdhoh maupun ibadah ghoiru mahdhoh, tentunya seorang pendidik tidak cukup oleh keyakinan dan kemampuan konsep fiqih saja, namul1 hnrus dipraktekkan sebagai pcngamalan ibadah kcpada allah SWT. Pcngamalan merupakan suatu manipestasi iman manusia kepada khaliknya didalam pengagungan dan kebesaran kekuasaan Allah dan pernyataaa rasa syukur kepada-Nya.

Guru merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar mengajar. Oleh karenanya guru harus menguasai materi yang akan di ajarkan dengan kata lain seorang guru harus mampu menciptakkan situasi dan kondisi belajar sebaik-baiknya. Begitu pula bagi guru bidang studi fiqih yang memiliki multi peran baik ia sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, dan administrator. Melalui peran-peran itulah guru bidang studi fiqih mclakukan upaya peningkatan kualitas belajar siswa.

.lika kualitas pendidikan yang ditingkatkan terlebih dahulu, maka prioritas utama adalah para pelaksana, yaitu kepala sekolah dan juga guru bidang studi fiqih tersebut. Walaupun banyak faktor lain yang turut menentukan kualitas pendidikan, namun tanggung jawab guru sebagai

(13)

pengajar dan pendidikan yang paling menentukan. GUfl1sebagai pengajar dan pendidik mempunyai tugas mendidik, membimbing, mengarahkan, memberikan penerapan pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan. Unfuk itu guru bidang studi fiqih membutuhkan peningkatan diri, karena seorang guru bidang studi fiqih memerlukan kemampuan sebagai berikut:

1. Kemampuan dalam menyusun dan mengoprasikan program pengajaran. Hal ini diIakukan oleh seorang guru bidang studi fiqih sebagai kegiatan perencanaan.

2. Kemal11puan dalam menyajikan program pengajaran berdasarkan peren<;anaan yang 'telah dibuat.

3. Kemampuan l11elakukan peniIain hasiI pelaksanaan pengajaran.

Dalal11 kemal11puan ini, guru bidang studi fiqih tentu mampu menciptakan kelas sebagai Iingkungan yang baik, urituk mencapai tujuan pendidikan. Kecakapan dalam pengelolaan kelas menentukan keberhasiIan pengajaran.

Dalam pelaksanaan proses kegiatan belajar m·mgajar, guru bidang studi fiqih di tuntut untuk mampu mengelola kelas, karena dengan kemanpuan guru mengelola kelas dapat mendorong siswanya giat belajar dan senang mengikuti pelajaran yang diberikannya. Dan denganadanya pengelolaan kelas yang baik maka diharapkan prestasi belajar siswa juga baik.

Atas dasar pemikiran di atas, penulis tertarik untuk meneliti "HUBUNGAN ANTARA KEMA'MPUAN GURU BIDANG STUDI

(14)

B.

Identifikasi, l'embatasan dan Perumusan Masalah.

1.

Identifikasi Masalall

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengidenfikasikall masalah yang akan diteliti sebagai berikut :

a. Bagaimana kemampuan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas.

b. Apakah dengan kemampuan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas akan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi yangakan dicapai oleh siswa.

c. Apakah keberhasilan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas dapat dilihat dari tingginya prestasi yang akan dicapai oleh siswa. d. Apakah ada hubunganya antam kemampuan gulU bidang studi fiqih

dalam pengelolaan kelas dengan prestasi belajar sh,wa.

2. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan diatas, nmka penulis membatasi masalah yang diteliti sebagai berikllt:

a. Kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan セNエ。オ keahlian guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas

b. Prestasi yang dimaksud adalah hasil rapot ' siswa dalam mata pealajaran fiqih kelas VII, VIII, dan IX.

3.

Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas,maka penulis merumllskan masalah yang diteliti sebagai berikut :

a. Bagaimana kemampuan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas.

b. Bagaimana guru bidang studi fiqih mengetahui prestasi belajar siswa. c. Apakah terdapat hubungan antara kemampuan guru bidang studi fiqih

(15)

C.

Tujuall

Penelitian

a. Untuk mengetahui bagaimana eara guru bidang studi fiqih dalam pengeJolaan kelas

b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa bidang stlldi fiqih

c. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara kemampuan guru bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa

D.

Manfaat Penelitian

Bagi instansi sekolah tulisan ini bisa diharapkan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam memperbaiki mutu, metode dan teknis pembelajaran.

Sedangkan bagi guru bidang studi fiqih penelitian ini diusahakan agar bisa menjadi gambaran motivator dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendidik, dan juga agar dapat meningkatkan kemampuan guru bidang studi fiqih dalam mengelala kelas serta untuk mengetahui prestasi belajar siswa dan juga untuk memberikan masukan bagi guru untuk selalu meningkatklln kemampuan mengajal'l1ya.

(16)

A.

Kem21rnpuan guru

1. Pengertian Kemampuan Guru

Kemampuan sangat diperlukan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan karena selllua pekeIjaan melllerlukan kelllampuan. Menurut kamus lengkap' bahasa Indonesia, kemapuan adalah "kesanggupan kekuatan untuk melakukan sesualu".' Scdangkan Drs. Nashar menyatakan kemapuan merupakan "daya untuk melakukan suatu lindakan sebagai hasil dari pcmbawaan dan latihan.2

Selain itu, Utami Munandar. mengatakan bmampuan bcrfungsi menunjukan bahwa sescorang dapat atau tidak dapat mclakukan aktivitas?

Kelllampaun guru mcrupakan salah satu hal yang harus dimiliki dalam jenjang pcndidikan apapun, karena kemalllpuan itu lllemiliki kepcntingan

terscndiri dan sangat penting untuk dimiliki oleh guru"

Jadi dapal disimpulkan bahwa kemampuan adalah kesaggupan sescorang untuk mclakukan tindakan, baik tindakan yang bcrsifat emosional, intelektual, fisik, dan spiritual.

Adapun kemapuan guru adalah kesanggupan yang dimiliki seseorang untuk melakukan kecakapan dalam mendidik terutama kecakapan tentang bidang yang menjadi tanggung jawabnya danikut pula menentukan suatu

1EM Zul FajreRaIu Aprilia Senja,Kalllus Lengkap Bahasa Indonesia,(Jakarta: Difa Publisher), h. 546

2 Nashar,Peranatl Motivasi dan Kemampuan Awal,(Jakarta: Deli Press, 2004), cet.2,h. 64

3 Nashar,Peranata Afolivasi''0'h. 65

4ecce Wijaya,Kemampuan Dasa,. Guru Do/am Propses Be/aFlr Mengajar.(Bandung:

(17)

yang berkaitan dengan proses belajar mengajar dan dipengaruhi oleh kemampuan dasar yang dimiliki guru.

Perbedaan pokok, antara profesi guru dengan profesi lainnya terletak dalam tugas dan tanggung jawabnya. Tugas dan tanggung jawab tersebut erat kaitannya dengan kemampuan yang disaratkan untuk memangku profesi 'ersebut. Menurut Nana Sudjana kemampuan dasar seorang guru dapat dibagi 'llenjadi empat bagiaan yaitu:

a. Mempunyai pengetahuan tentang belajar dan tingkah laku manusia b. Mempunyai pengetahuan dan menguasai bidang studi yang dibinanya. c. Mempunyai sikap yang tepat tentang diri sendiri, sekolah, teman sejawat

dan bidang studi yang dibinanya.

d. Mcmpunya keterampilan dan teknik mengajar.5

Pendapat yang paling serupa dikemukakan oleh Glasser. Menurutnya ada emrat hal yang hams dikuasi oleh seorang guru, yaitu:

a. Menguasai bahan pelajaran

b. Kemampuan mendiagnose tingkah laku siswa c. Kemampuan melaksanakan proses pengajaran d. Kemampuan mengukur hasil belajar siswa6

Adapun 'v1enurut Ahmad Sabri kemampuan seorang gnru dapat dibagi menjadi tiga bidang yaitu:

a. Kemampuan bidang kognitif, mtinya kemampuan intelektual seperti penguasaan mata pelajaran, pengetahuan mengenai cara mengajar, pengetahuan mengenai belajar dan tingkah laku individu, pengetahuan tentang bimbingan penyuluhan, pengetahuan tentang admnistrasi kelas, pengetahuan tentang cara menilai hasil belajar siswa, pengetahuan tentang kemasyarakatan serta pengetahuan umum lainya.

b. Kemampuan bidang sikap artinya kesiapan dan kesediaan guru terhadap berbagai hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya. Misalnya sikap menghargai pekerjaan, mencintai dan mcmiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang dibinanya, sikap toleransi terhadap temam profesinya, memiliki kemauan yang keras untuk meningkatkan hasil pekerjaannya.

, NanaSUdjani:.9asar.Dasar Proses Be/ajar Mellgajar(Bandung: PT SINAR BARU ALGENSINDO, 2000) Cet. 5, h. 17·18

(18)

c. Kemampuan prilaku/ performance, artinya kemampua guru dalanl berbagai keterapilanya/ berprilaku, seperti keterampilan mengajar, membimbing, menilai, menggunakan alat Bantu pengajarall, bergaul atau berkomunikasi dellgan siswa, keterampilall admillistrasi kelas, dan lain-lain. Perbedaannya dengan kemampuan kognitif berkenaan dengan aspek teor! atau pengetahuannya, pada kemampuan prilaku yang diutamakan Ldalah praklek/ keterampilanmelaksanakallya.7 .

Sebagai suatu profesi, terdapat sejumlah kemampuan yang hams dimiliki oleh seorang gum, yaitu meliputi kemampuan pribadi dan kemamruan professional yaitu:

1. Kemampuan pribadi

Guru sering dianggap sebagai sosok yang memiliki kepribadian yang ;deal. Oleh karena itu, kepribadian guru sering dianggap sebagai model atau panutan (yang hams ditiru). Sebagai seorang model guru harus memiliki kemampuan yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian (personal competencies), di anlaranya:

a. Kemampuan yang berhubungan dengan pengamalan ajaran agama sesuai dengan keyakinan agama yang dianutnya.

b. Kemampuan untuk menghormati dan menghargai antar umat beragama c. Kemampuan untuk berprilaku sesuai dellgan norma, aturan, dan sistem

nilai, yang berlaku di masyarakat.

d. Mengembangkan sifat-sifat terpuji sebagai seorang guru misalnya sopan salltun dan tatakrama

e. Bersikap demokratis dan terbuka tcrhadap ー」ュ「。ャャQセイオ。ョ dan kritik.8

2. Kemapuan professional

Guru mempakan suatu pekerjaan profesional. Unluk dapat melaksaakan tugas tersebut dengan baik, maka guru juga harus memiliki ilmu

7Ahmad Sabri,SJl'alegi Be/ajar Mengajar dan Mikro Teaching.(Jakarta: Quantum

Teaching, 2005) cet. I, h. 78-79

8 \Vina Sanjaya,Pembelajaran Dolam Imp/emen/asi KUl'iku/U111 Berbasis Kompetensi,

(19)

dan kecakapan-keterampilan keguruan. lImu dan kecakapan keterapilan tersebut diperoleh selama menempuh pelajaran di lembaga pendidikan guru.9

Sedangkan kemampuan professional adalah kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian dengan tugas-tugaskeguruan potensi ini merupakan kemampuan yang sangat penting, oleh sebab langsung berhubu:lgan dengan kinerja yang ditampilkan. Oleh sebab itu, tingkat kepro fcsionalan seorang guru dapat dilihat dari kemampllan ini di antaranya:

a. Menguasai landasan kependidikan.

1 Mengenal tujuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan nasionaJ

2 Mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat

3 Mengenal prinsip-prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfa'atkan dalam proses belajar mengajar

b. Menguasai bahan pengajaran

1. Menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan

menengah

2. Menguasai bahan pengayaan c. Menyusun program pengajaran

1. Menetapkan tujuan pembelajaran

2. Menlilih dan mengembangkan bahan pembelajaran 3. Memilih dan mengembangkan strategi belajarュャセョァ。ェ。イ

4. Memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai 5. Memilih dan memanfaatkan sumber belajar

d. Melaksanakan program pengajaran

J. Menciptakan suasana belajar mengajar yang tepat 2. Mengatur ruang be!<\iar

3. Mengelola interaksi belajar mengajar

9Nana Syaodin Sukmadinata,Landasan Psikologi Proses Pendidikan,(Bandung: PT.

(20)

e. Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan

1.

Menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran

2. Menilai proses belajar mengajar yang tclah dilaksanakan.1O

Dari pendapat di atas, jelas bahwa scorang guru ditun(ut untuk dapat menguasai dasar-dasar keilmuan, mcnyusun dan melaksanakan program pengajaran yang telah ditetapkan, mema(uhi norma-norma, memilih metode yang baik dan memahami perbedaan kemampuan siswa. Tingkat keberhasilatl dari tujuan

SUaill

proses pembe1ajaran yang telah dirumuskan akan lebih optimal. Jika seorang gi"ru telah memahami, menguasai, kemudiat1 mengaplikasikanya pengetahuan tersebut dalam kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2.

Tugas

Guru

Jabatan guru merupakan profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini tidak bisa dikerjakan oleh orang yangtidak memiliki keahlian untuk melakukan pekerjaan sebagai guru. Untuk menjadi guru, diperlukan syarat-syarat khusus, melalui tindakan tertentu.

Menurut Moh. Uzer Usman, tugas guru dapat dikelompokan menjadi tiga jenis. "tugas dalam bidang profesi, tugas kemanusiaan dan tugas dalam kemasyarakatan".

a. Tugas dalam bidang profesii I Meildidik.

Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup,

2 Mengajar.

Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

3 Melatih.

Melatih berati mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.

b. Tugas kemanusiaan meliputi:

1. Menjadikan dirinya sebagai orang tua kedua 2. Mampu menarik simpatik para siswa

(21)

c. Tugas kemasyarakatan meliputi:

I Guru berkewajiban mencerdaskan bangsa menuju Rembentukan manusia Indonesia seutuhnya dan berdasarkan pancasila. I

Dari uraian di atas, penulis dapat mengetahui bahwa tugas guru tidak hanya sebatas dingding sekolah, tetapi juga sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat di samping mengajar tapi juga menciptakan Iingkungan belajar yang positif dan bersifat memberi suport terhadap iklim melalui keterampilan mengajar yang t;pektif.

Tugas guru tidak hanya yang telah disebutkan. Menurut Roestiyah N.K., bahwa guru dalam mendidik anak bertugas untuk:

a. Menyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandayan kecakapan, dan pengamalan-pcngamalan.

b. Mcmbcntuk kepribadian anak yang harmon is, scsuai dcngan eita-eita dan dasar Negara kita pancasila

e. 8t:bagai peranata dalam bclajar.

d. Guru adalah scbagai pembimbing, untuk membawa anak didik kearah

ォャセ、」キ。ウ。。ョN

e. Menyiapkan anak menjadi warga Negara yang baik.

f. Guru adalah sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. g. Sebagai penegak disiplin.

h. Guru sebagai administrator dan manajer. i. Pekeljaan guru adalah sebagai suatu profesi. j. Guru sebagai perencana kurikulum

k. Guru sebagai pemimpin

1.

GUill sebagai sponsor dalam kegiatan anak-anak

Dcngan mcncliti poin-poin tersebut, tahulah bahwa tugas guru tidaklah ringan. Profcsi guru harus bcrdasarkan panggilan jiwa, schingga dapat menunaikan tugas dcngan baik, dan iklas, guru harus mendapatkan haknya secara proposional dcngan gaji yang patut dipcrjuangkan mclcbihi

(22)

profesi-profesi lainya. Sehingga keinginan peningkatan kemampuan guru dan kualitas beilliar anak didik bukan hanya sebuah slogan di atas kertas.12

3. Pe.-auan

Guru

Profesi guru bukanlah seperti profesi lainya, sebab guru menjadi tauladan dan mempunyai pengaruh terhadap perkemballgan allak didik dalam tugasnya sebagai pelldidik, mata anak didik selalu tertuju padanya, telillga anak didik selalu mendengarkan apa yang dikatakanya. Biasanya bila guru mellganggap baik tentang Sesuatu, berarti baik pula disisi mereka.

Perkembangan dalam proses belajar mengajar membawa konsekwensi kepada guru untul lebih meningkatkan peran dan kopetensinya karena proses belajar menglliar dan prestasi belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh peranan dan kompetensi guru. Guru yang kompctcn akan Icbih mampu menciptakan ャゥィャNセォオョァ。ョ belajar yang efektif dan akan lcbih mampn mcngelola kclasnya sching.7,a prcstasi bclajar siswa berada pada tingkat optimal.

Banyak peranan yang diperlukan dari guru sebagai pendidik, atan siapa saja yang telah menerjunkan diri mcnjadi guru. Semua pcranan yang diharapkan itu menurut Uzer Usman dapat dibagi mcnjai empat yaitu:

a. Guru sebagai demonstrator

Yaitu seorang guru dapat memainkan perannya scbagai pengajar, guru hendaknya senantiasa menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan selta scnantiasa mengembangkan dalam arti meningkatkan kemampuanya dalam hal ilmu yang dimilikinya karena hal ini akan sallgat menentukan hasil belajar yang dieapai oleh siswa.

b. Guru sebagai pengelola kelas

Yaitu seorang guru hendaknya mampu mengclola kelas sebagai lingkungall beilliar serta merupakan aspek dari lingkullgan sckolah yang perin

12Syaiful Bahri Djamarah,Guru dan Anak Didik.(Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2000) eel.

(23)

diorganisasik'm. Lingkungan ini diatur dan diawasi agar kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan pendidikan. Pengawasan terhadap belajar lingkungan itu turut menentukan sejauh mana lingkungan tersebut menjadi lingkungan belajar yang baik. Lingkungan yang baik ialah yang bersifat menantang dan merangsang °i>iswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.

c. Guru sebagi mediator atau fasilitator

Guru sebagi mediator hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan karena media pendidikan merupakan alat komunikasi untuk lebih mengefektifkan proses belajar mengajar. Dengan demikian media pendidikan merupakan dasar yang sangat diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian dari integral demi berhasilnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah

Sedangkan guru sebagai fasilitator yaitu gum hendaknya mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat menunjang pencapainn tujuan dan proses bclajar mcngajar dcngan baik yang berupa narasumbe. Buku teks, m1\ialah ataupun surat kabar.

d. Guru sebagai evaluator

Yaitu guru sebagai penilai dan penilaian guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian, tujuan penguasaan siswa terhadap pelajaran serta ketetapan atau keefektifan metode mengajar.13

Dari uraian di atas, penulis dapat mengetahu( bahwa guru ditunttlt harus mempunyai pengetahuan yang cukup yang dijadikan sebagi suatu jaminan bagi seorang dalam melaksanakan peran jabatanya sebagai seorang

guru yang baik dalam menghadapi kegiatan belajar mengajar.

(24)

B.

Bidang Studi Fiqih di MTs

1.

Mata Pclajaran Fiqih di Madrasah Tsanawiyah (MTs)

Pada tingkatan Madrasah Tsanawiyah (MTs) mata pelajaran fiqih merupakan bagian dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAl). Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar yang dilakukan oleh guru agama dan terencana dalam menyiapkan siswa untuk mengenal, memahami, menghayati hingga mengiinami, bertaqwa dan berakhlak mulia serta mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya yaitu alqur'an dan hadist, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, sertapenggunaan pengalaman, dibarengi tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antara umat beragama dalam masyarakat hingga terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Komponen pendidikan agama islam yang diajarkan disekolah meliputi : keimanan, alqu'an atau hadist, akhlak, fiqih atau ibadah dan sejarah atau tarikah.

Dalam penelitian ini penulis hanya membahas tentang prestasi belajar siswa dalam bidang studi fiqih di MTs Jam'iyyatul Khair. Sebelumnya penulis terlebih dahulu akan menjelaskan pengertina fiqih menurut beberapa ahli.

Dalam kamus islam karangan Muhammad. E.. Hasim dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan fiqih adalah ilmu mengenai perbuatall· baik fi'liyah maupun qauliyah bagi mukallaf, yang bersumber kepada alqur'an dall hadist (Ijma Sahabat) dan Qiyas untuk bidang muamalah, dalam i1mu fiqih ditetapkan hukum agama terdiri dari wajib, sunat, mubah, halal, haramdan makruh.14

Secara semantis kata fiqih bennakna "mengetahui sesuatu dan memah<,minya dengan baik,,15 dalam kata fiqih timbul kata Fuqaha atau dalam alquran terdapat dalam Surat 20 ayat 19 diantaranya ilerarti bentuk tertentu dari kedalaman paham, kedalaman i1mu yang menyebabkan diambil mallfaat

14 Muhamad E Hasim,Kamlls Isti/ail Islam,Bandung: Puslaka, 1987

(25)

daripadanya.16 Sebagai eontoh pemakaian kata tersebut terdapat dalam alqur'an suratAt-Taubah ayat 122

Artinya : ."/ak sepa/u/nya hai orang-orang mu 'min pergi semuanya (kemedan perang). Mengapa lidak pergi dari /iap-/iap golongan dian/ara 11lereka beberapa orang un/uk memperoleh penge/ahuan 11lereka /en/ang agama dan ull/uk memeri peringa/an kepada kaunmya apabila mereka /elah kembali kepadanya, supaya mereka ilu dapa/ menjaga dirinya". (Q.S. At-Tallbah : 122)17

Secara terminologi, fiqih menllrut Saiflldin Shidik dalam kitab Ushlll Fiq ihnya sebagai berikllt :

cャセ :; / ,., / .... ( ) " . ,i', セGGMM 0 o.o.J"

[[セ|セGaBセ|i

L;'JJI

セi

t:..c.

clJl

'1L 'f-L}I

, _,_ ,

r"

セL

_,

, _, .)

""

\/ .-Lセ

Artinya : "i/mu yang 11lembahas /e11lang hukum syara' yang behubungan dengan 。ャャャ。ャセᄋ。ィNLY[・イ「オ。O。ョI yang diperoleh melalui dalil-dalil secara /erper11lCI

Kata "hllkum" menjelaskall bahwa hal-hal yang berada di Illar cukuplln hukum seperli dzut dan siful lidakluh lermusuk kcdulam pcngerlian hukum.

Penggunaan kata "syari'at" dalall1 definisi berarti fiqih it1lll1enyangkllt ketentuan yang bersifat syar'i yakni sesuau yang berasal dari kehendak allah.

Kala "arnaliyah" dalam dcfinisi terscbul menjelaskan bahwa tiqih hanya menyangkul segala p:,rbuatan manllsia yang bersifat peraktis. Dengan demikian hal-hal yang bersifat keimanan tidak termasllk dalall1 arti ini.

Dengan menganalisa definisi tersebut di atas, maka makna fiqih itu adalah.19

16 Ismail Muhamad Syckh,Fi/safat lJukum Islam,Jakarta: Bumi Aksara, 1992, eel.

n.

h.l9

17 Departemen Agama RI,Al'luran dan Teljemalmya, h.301

(26)

a. I1mu yang membahas tentang hukum islam

b. Bahwa yang menjadi pembicaraan fiqih adalah hal-hal yang bersifat amaliyyah furuiyyah.

c. Bahwa pengetahuan ten tag hukum-huku111 syara itu didasarkankepada dalil-dalil tafshili

d. Bahwa fiqih itu digali dan ditemukan melalui penalaran dan istidlal para muztahid.

Adapun pengertian mata pelajaran fiqih di 111adrasah tsanawiyah adalah: salah satu bagian mata pelajaran pendidikan aga111a islam yang di arahkan untllk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, dan mengall1alkan syari'at islam yang kemudian menjadi dasar ー。ョセ。ョァ。ョ hidupnya (way of life) melalui kegiatan bimbingan, pembelajaral1, sella penggunallll pengall1alan.20

2.

Fungsi dan Tujuan Mala Pelajaran Fiqih

di

(MTs)

Fungsi mata pelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah adalah:

a. Mendorong tumbuhnya kesadaran beribadah siswa kepada allah SWT. b. Menanamkan kebijakan melaksanakan syariat islam dikalangan siswa

dengan iklao,.

c. Mendorong tumbuhnya kesadaran siswa untuk mensyukuri nikll1at allah SWT dengan ll1engolah dan ll1ell1anlilatkan alam untuk kesejahteraan hidup.

d. Membelltllk kebiasaan kedisiplinan dan rasa tanggllng jawab sosial di madrasah dan di masyarakat.

e. Membentuk kebiasaan berbllatJ berprilaku ylUlg sesuai dengan peraturan yang berlaku di madrasah dan di masyarrakat

Tujuan ilmu fiqih secara umum adalah menerapkan hukum-hukum syari'ah terhadap perbuatan dan ucapan manusia. Jadi dengan mempelajari ilmu fiqih siswa dapat ll1engamalkan ajaran islam pada kehidupan sehari-hari sesuai dengan syal'illt

19H. A. Djajuli,1.Nurolaen,Ushlll Fiqih Metodologi Hukllm Islam(Jakarta: PT Grafindo

Persada, 2000) Cet. I h, 1-4

20Direktorat Jcnderul Kelembagaan Agama Islam,kUl'ikulum berbasis kompetensi

(27)

Adaplln tlljllan mata pelajaran fiqih di madrasah adalah

a. Ag'lr slswa dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok syariah islam secara terperlpci dan menyeluruh balk berupa dalil naqli dan aqIi. agar siswa dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan syariat islam dengan benar.

b. Agar sis\\ a dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan syariat islam dengan benar. Pengamalan tersebut diharapkan dapat menllmbllhkan ketaatan menJalankan syariat Islam, dlslplln dan tanggung jawab sosial yang tinggi dalam kehidllpan pribadi maupun sosial.21

3.

Ruang lingkup mata pelajarall fiqih

di

MTs

Secara umum pembahasan fiqih menuru Wahkam AI-ZlIhalli mencakllp dua bidang yaitu:

a. Fiqih lbadah yakni yang mengatur hubungan manllsia dengan tuhanllya seperti shaht, puasa, zakat, dan ibadah haji.

b. Fiqih Muamalah, yakni yang mengatur hllbungan manusiadellgan manllsia lainya sepelti'jual beli, sewa menyewa, dan sebagainya?Z

Menurut Ibnu Abidin fiqih secara garis besar terbagi tiga

a. Ibadah, bag:.an ini meIingkupi lima pokok yaitu shalat, zakat, puasll, haji, dan jihad.

b. Mllamalah, bagian ini melengkapi lima pcrsoalan, mllamalahlllaliyah, munakahat, mukhashamal amanal, dan tarikah

c. Ukubat, bagian ini melengkapi qishos, had, zina, tindakan terhadap pemberontakan dan pembegalan dihllbungkandenganinimasalah ta'dzir.

Adapun ruang lingkup mala pelajran fiqih dalam kurikulum berbasis kompeicnsi pada Madrasah Tsan<Iwiyah yang berisi pok,)k-p6kok materi:

21 Direktorat Jendera! Kelembagaan Agal11a Islam ...,h 2-3

22 Dede Rosyada,Hukumlslam dan Pranata 8oslal,(Jakarta: Rajawali Pres 1993), eel.

(28)

a. Hubun,gan Manusia dengan Allah

Siswa dibimbing untuk menyakini bahwa hubungan pertikal kepada allah SWT merupakan ibadah utama dan pertama. Topik bahasannya mellputi: lhaharah, shalal, (shalat lar'.dhu, shalat dalam keadaan khusus, dan shalat sunnat). Puasa, zakat, haji dan umrah. Qurban, aqiqah, shodaqoh, hibah dan hadiah.

b. Hubungan Manusia dengan Manusia

Siswa dibimbing dan dldidik menjadl anggota masyarakat dengan beraklak mulia dan berusaha menjadi tauladan masyarakat. Materinya meliputi: muamalah Gual beli, khiyar, qiradh, hutang . piutang). Penyelenggaraan jenazah dan takjiah. Tata pergaulan remaja,

hudud dan undang-undang Negara dan syariat islam. ,). Hubungan Manusia dengan Alam

Siswa dibimbing dan dldidik untuk peka dan clnta terhadap lingkungan hidup. Materinya meliputi: makanan dan minuman yang dihalalkan dan yang diharamkan. Binatang yang dihalalkan dan dihararnkan, binatang sembelihan dan ketentuanya, serta cinta terhadap lingkungan hidup,23

C.

Pengelolaa!l

Kelas

1.

p・ョァセイエゥ。ョ

pcngelolaan kelas

Peni5elolaan merupakan terjemahan dari kata "managemen" terbawa oleh derasnya arus penambahan kata pungut kedalam bahasa Indonesia, istilah inggris tersebut lalu di indonesiakan menjadi "manajernen" atau Gセャョ・ョ・ェ・ュ・ョオN

Dan didalam kamus umum bahasa Indonesia (l958-h. 412) diseblltkan bahwa pengelolaan berarti penyelenggaran, menurut Drs. Winarto Hamiseno (1978-h.I), pengelolaan adalah substantive dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tlndakan yang dimulai dari penyusunan data,

(29)

merencana, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaiall. Dljelaskan selanjutnya bahwa pengelolaan menghasilkan sesuatu 、セョ sesuatu itll dapat merupakan sumber penyempurnaan dan penlngkatan pengelolaan selanjutnya.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahawa pengelolaan meliputi banyak kegiatan dan semuanya ltu bersama-sama menghasllkan suatu hasil akhir, yangュ\セュ「・イゥォ。ョ infonnasi bagi penyempurnaan perkegiatan.24

Kelas merupakan wahana yang paling dominall bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi anak-anak sekolah. Kedudukan "kelas" yang begitu penting menglsyaratkan bahwa tenaga kependldlkan yang professional yang dikendaki terutama guru, harus professional dalam mengelola kelas bagi terselenggaranya proses pendidlkan dan pembelajaran yang efektlf dan efisien,zs

Ruang kelas adalah lingkungan pedagogis dimana berlangsungnya kOlllunikasi antara tenaga pengajar dan para siswa. Melalui komunikasi timbal ballk itu dlusahakan tercapainya berbagal tujuan pendidikan, yang diantaranya semua tujuan intruksional umulll dan khusus mendapatkan porsi perhatian yang cukup besar. Untuk ltu perlu diclptakan suasana yang mendukung proses belajar mengajar. Dalalll hal ini guru Illemikul tanggung jawab yang besar, mesklpun dengan majunya laju perkembangannya slswa sendlri akan semakin lkut Illembangun suasana akadelllis yang mendukung atau menghambat. Menciptakan dan mempertahankan suasana di kelas yang membantu slswa untuk dapat· berkonsentrasi dalam belajarnya dan dengan demikian memperoleh basil yang makshnaI?6

Dalam hal ini tllgas utama guru adalah menciptakan sllasana didalam kelas agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat Illemotivasi siswa

24 Suharsimi Arikunto,Pengelolaan Ke/as dan SiSlva sebuahp-mdekalanevaluatij,

(Jakarta: Raja Grofindo Persada, 1996) eet. 4, h. 7-8

25 Sudanvan Danim,lnovasi Pendidikan da/am Upaya Peningkatan Profesionalisme

Tenaga Kependidikan. (Bandllng: Cv. Plistaka Setia, 2002) eet. I, h. 161

(30)

untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Guru sudah sepatutnya memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi beltJiar mengajar yang balk. Salah satu kemalllpuan yang sangat penting adalah kelllal11puan l11engatur kelas.

Dalal11 kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turnt menentukan berhasiJ tldaknya suatu plOses belajar mengajar, yaitu pengaturan kelas dan pengajaran itu sendiri. Kedua hal itu saling tergantung. KeberhasiJan pengajaran, dalalll arti tercapainya tujuan-tujuan lntrukslonal, sangat bergantung pada kel11ampuan l11engatur kelas. Kelas yang baik dapat menciptakan situasl yang memungkinkan anak belajar sehingga merupakall titik awal keberhasiJan pengajaran,z7

Sedangkan pengelolaan kelas mengandung pengertian, yaitu proses pengeloJaan untuk mencJptakan suasana dan kondisi kelas yang l11el11ungkinkan siswa clapat belajar secara efektif.28

Drs. Suharsillli Arikunto menyatakan bahwa pengelolaankelas adalah suatu usaha yang diJakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar atau yang melllbantu dengan maksud agar dicapai kondisi optimal sehingga dapat terlahana kegiatan belajar seperti yang dlharapkan.

Pengelolaan kelas l11eliputi dua hal, yaitu: a. Pengelolaan yang l11enyangkut slswa

b. Pengelolaan fisik (ruang perabot, alat pelajaran).

Menurut eece Wijaya yang dimaksud pengelolaan kelas adalah usaha dari piha!; guru untuk menata kehidupan kelas dil11ulai dari perencaaan kurlkulul11, penataan prosedur dan sumber belajarnya, pengaturaII Iingkungannya untuk memaksimalkan efisiensi, memantaukemajuan siswa, dan mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin tlmbul.

Menurut definisi ini ada tiga daerah sasaran yang fuenjadi garapan studl pengelolaan kelas, yaitu:

27 Conny Scmiawlln, AF. Tang Yang, S. fielcn dkk,Pendekman Kelerampi!an Proses,

(Jakarta: PT. Uramedia Widiasarana Indonesia, 1992) eel. I, h. 63

(31)

a. Perencanaan kurikulum yang lengknp mulai dari rumusan tujuannya, bahan ajarnya, sampai pada evaluasinya.

b. Pengorganisasian proses belajar mengajar dan sumber belajar sehingga serasi dan bermakna.

c. Penataan lingkungan yang bernapaskan pokok bahasan menjadi usaha guru dalam menata kelas agar kelas menjadi terangsang dan penuh dorongan untuk memunculkan proses belajar yang efektif dan efisen.

7.

Tujuan pengclolaan kelas

Adapun tujuan pengelolaan kelas itu menurut cece wijaya, antara lain sebagai berikut:

a. Agar slap anak dikclas itu dapat bckcrja dengan tcrtib sehingga segera tercapai tuj'lan pengajaran secara efektif dan efisien.

b. Unluk memberi kcmudahan dalam usaha memanlau kemajuan slswa dalam pelajaranya. Dengan pengelolaan kelas maka guru mudah melihat dan mengamati setiap kemajuan yang dicapai siswa, terutama siswa yang ler...l0long lamban

c. Untuk l11el11beri kemudahan dalam mengangkal masalah-masalah penting untuk dibicarakan di kelas untuk perbaikan pengajaran pada masa l11cndatag?9

Adapun tujuan pengelolaan kelas menurut sy1iful bOOri djamarah, adalah sebagai「セイゥォオエZ

a. Untuk anak didik.

1. Mendorong anak dldik mcngembangkan tanggung jawab individu tcrhadap tingkah lakunya dan kebutuhan untuk mengontrol diri sendiri 2. Mel11bantu anak didik mengetahui tingkah laku yang sesuai dengan tata tcrtib dan memahami bahwa teguran guru merupakan suatu peringatan dan bukan kemarahan

3. Membangkilkan rasa tanggung jawab untuk melibatkan diri dalam lugas dan pada kegiatan yang diadakan.

(32)

b. Untuk guru

I. Mcngcl11bangkan pcmahaman dalam pcnyajian pcJajaran dcngan pcmbukaan yang JancaI' dan kecepatan yang tepat

2. Menyadari kebutuhan anak didik dan memiliki kemampuan dalam y memberi petunjuk secarajelas kepada anak didik

3.:v!empelajaral bagaimana ll1erespon secara efektiT terhadap tingkah laku anak didik yang mengganggu

4. MemHlki strategi remedial yang lebih komprehensif yang dapat diguakan dalam hubungannya dengan l11asalah tingkah laku

anak

didik yang muneul di daiam kelas.30

Dari pendapat di atas jeias sekali bahwa seorang guru itu dituntut unwk bisa mengelola kelas agar gul'll mudah melihat dan mengamati setiap kemajuan yang dieapai oleh siswa dan juga agar proses pengajaran dapat dilakukan seear"! maksil11al sehlngga tujuan pengajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.

3. Komponen

keterampilan pengelolaan kelas

Seeara umum komponen keterampilan pengelolaan kelas dibagi menjadi dua bagian, yaitu keterampilan yang bcrhubungan dcngan pcneiptaan dan pemeliharan kondlsi belajar yang optimal (bersifat preventilQ, dan keterampilml yang bcrhubungan pengembangan kondisi bclajar yang optimal. a. Keterarnpllan yang berhubungan dengan pcneiptan dan pemeliharaan

kondisi bel(\jar yang optimai (bersifat preventif).

Keterampllan ini bcrkaitan dengan kemampuan guru dalam mengambil inisiatif dan mengendalikan pelajaran dengan earn l11enunjukan sikap tanggap, memberi perhatiaan, memusatkan perhatian kelompok, memberikan petunjuk·petunjuk yang jelas, menegur, member! penguatan, dan kelanearan.

(33)

J. Sikap tanggap

guru harus bersikap tanggap terhadap segall aktivitas belajar dan kegiatan siswa di kelas, prilaku siswa di kelas, baik itu prilaku yang m endukung seperti perhatian siswa, keantusiasan siswa, motivasi belajar siswa yang tinggi dan lain sebagainya. Prilaku yang l11enyimpang seperli l110tivasi belajar siswa yang rendah, ketidakantusiasan siswa dan lainnya. Sikap ini dihadirkan agar siswa merasa bahwa guru benar-benar ada dan hadlr bersama siswa. Untuk l11el11berikan kesan tanggap dapat dilunjukan dengan berbagai eara seperti berikut :

Menumt Wardani dengan eara : memandang seeara seksama, mendekati, l11emberikan pernyalaan atau memberikan reaksi terhadap gang,,'lJan dalam kelas?

Memandang secara seksama yailu pemperhatikan siswa, mendekati siswa dan mel11berikan perlanyaan kepada siswayang mengganggu keadaan kelas ataupun suasana di dalam kelas. Teguran perlu dilakukan oleh guru unttuk mengembalikan keadaan kelas, karena kelas tidak selamanya akan tenang, pasti ada gangguan. Teguran guru merupakan tanda bahwa guru ada bersama siswa. Dan teguran haruslah diberikan pada saat yang tepat dan sasaran yang tepat pula, sehingga dapat mencegah meluasnya penyimpangan tingkah laku.

Menurut Wina Sanjana, yaitu l11enjaga kontak mata, artinya :;ctiap saat guru perlu memperhatikan siswa mehlui pandangan secara terus menerus. Gerak mendekat, aIiinya perlu memberikan perhatan khusus baik kepada individu l11aupun kepada kelompok. Ini Jimaksudkan untuk mel11berikan kesan adanya perhatian guru terhadap aktivitas siswa., sehingga terbangul' suasana akrab dan bersahabat.

31 I.G. A. K. Wardani,Dasar-dasar Komunikasi dan Kelerampilan Dasar Mengajar,

(34)

Sedangkan menurut Uzer Usman, can;, menunjukan sikap tanggap Itu adalah dengan memandang secara bersama·sama untuk bercakap-cakap, bekerjasama, dan menunjukan rasa persahabtan. Gerak mendekati di slnl untuk menandakan keslagaan, mina!, dan perhatian guru yang diberikan terhadap tugas serta aktivitas siswa. Memberikan pernyataan yaitu komentar yang baik, maksudnya yaltu komentar yang tidak mengandung ancaman, da'1 mengandung reaksi dalam bentuk teguran. Hal Inl dapat mencegah meluasnya p"nyimpangan tingkah laku siswa.

Menurut JJ. Hasibuan, melalul slkap tanggap Inl slswa merasakan bahwa "guru hadir bersama dengan mereka" dan "tllhu apa yang mereka perbuat". Kesan ini dapat ditunjukan dengan cara memandang kelas dengan seksama, gerak mendekati, membefikan pernyataan dan memberikan reaksi terhadap gangguan serta kekllcauan siswa.32

Silmp taggap di sini penting, karena dengan adanya sikap Ini siswa akan merasa bahwa guru benar-benar ada bersama mereka, jangan sampal guru tidak dianggap ada oleh slswa. Sikap In1 dapat ditunjukan dengan cara memandang secara seksama, mendekati siswa dan memberikan pernyataan terhadap reaksl yang baik ataupun yang buruk. Gerak mendekati hendaklah dilakukan secara wajar, bukan untuk menakut-akuti, mengancam atau memberi kritikal1dan hukuman. Begitu halnya dengan memberi pernyataan hams menghindarl hal-hal yang menunjukan domlnasi guru, mlsalnya dengan komentar atau pernyataan yang mengandung ancamaan.

2. Member! perhatian

Pengelolaan kelas yang baik ditandai dengan pembagian perhatian yang baik, perbuatan membagi perhatian dapat dikerjakan secara visual dan verbal.

32 J.,1.Hasibuan dan Mocdjiono,Proses Be/ajar Mengajar,(Bandung: PT. Remaja

(35)

Visual, yaitu guru dapat mengubah pandangannya dalalIl memperhatikan kegiatan pertama, sehingga dapat melrik ke kejadian kedua, tanpa kehilangan perhati,m pada kegiatan pertmna.

Verbal, yaitu guru memberikan komentar, penjelasal1, pertanyaan, dan sebagainya terhadap aktivitas anak didik pertalIl<l, sementara ia memimpin dan terlihat supervise pada aktivitas aIlllk didik yang lain.33

Memberi perhatian di sini yaitu memperhatikan siswa secara keseluruhan tidak terfokus atau tertuju pada satu arah saja tetapi keseluruhan arah.

, 3. Memusatkan perhatian

Perbuatan ini penting untuk memperhatikan perhatian siswadari waktu ke waktu dan dapat dilaksanakan dengan cara menyiagakan siswa dan menuntut tanggung jawab siswa.

Menyiagakan siswa maksudnya adalah n'lemusatkan perhatilln siswa kepada sesuatu hal sebelum guru menyampaikan materi pokok 11lJtuk menghindari penyimpangan perhatian siswa.

Menuntut taggung jawab, hal ini sama berLubungan dengan cam guru memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yag dilakukan oleh siswa serta keterlibatan siswa dalam tugas. Contoh dengan meminta siswa untuk memperagakan, melaporkan, dan memberikan respon.34

Memusatkan perhatian ini agar siswa terpusat pada' satu arah ketika proses pembelajaran berlangsung ,Ini dilakukan dengan cara menyiagakan siswa dan meminta tangungjawab siswa.

Menurut Saiful Bahri Djamarah dan Aswar Zain berpendapat bahwa memusatkan perhatian dapat dilakukan dengan cam memberi tanda di sini misalnya menciptakan atau membuat situasi tenang

J3 Syaiful Bahri Djamarah,Guru dan Anak Didik Dalam Inleraksi ...h. 151

(36)

sebclum memperkenalkan objek, perlannyaan, atau topic, dengan memllih.si:;wa seeara random untuk meresponnya.35

4. Memberi petunjuk dan tujuan yangjelas

Member! petunjuk dan tujuan yang jelas agar siswa konsentrasi dalam pembelajaran, karena sering teljadi kurangnya konsentrasi disebabkan ket!dak pahaman terhadap arah dan sasaran yang akan di eapaL

Pell1berian petunjuka dan tujllan yang jelas ini dilakllkan agar tidak terjadi kebingungan pada siswa. Pemberian petunjuk dan tujuan yang jelas dapat dilakukan pada seluruh anggota kelas, kepada keloll1pok kecil, atallpun kepada individu dengan bahan da tujuan yangjelas.

5. Pertanggung jawaban

Guru meminta pertanggung jawaban siswa atau kegiatan dan

keterlibatannya dalam suatu kegiatan. Setiap s'swa sebagai anggota kGgiatan keloll1poknya. Misalnya meminta siswa melaporkan hasil dan member! tanggapan.

6. MembeJ"i teguran dan penguatan

Teguran diperJukan sebagai upaya ll1emodifikasi tingkah Jaku. Beberapa hal yang hams diperhatikan daJam menegur, diantaranya :

Menegur diarahkan kepada siswa yang benar-benar ll1enggangu kondisi kelas dengan prilaku menyimpang. Menegur dilakukan seeara verbal dan menghindari peringatan-peingatan yang kasar atau bertendensl menghina atau mengejek.36

Teguran verbal yang efektif hams memenuhi persyaratan sebagai beikut :

a). Tegas, jelas teltuju kepada siswa yang menggangu dan tingkah laku yang hams dihentikan.

" Syai!\I! Bahri Djamarah dan Aswan Zain,Strategi Be/ajar ...,h. 189

36 Wina Sanjaya.Pembelajaran dalam implementasi kurikulum berbasis kompelensi,

(37)

b). Menghindari peringatan yang kasar atau penghinaan c). Menghindari ocehan yang berkepanjangan.37

Pemberian penguatan perlu dilakukan kepada siswa yang mengganggu atau tidak melakukan tugas.penggunaan penguatan untuk mengubah tingkah laku merupakan strategi remedial untuk mengatasi siswa yang terus mcngganggu atau yang tidak melakukan tugas. Ataupun penguatan ini perlu dilakukan kepada siswa yang mcmbcrikan rcspon positif dan dan membcrikan pujian atau ー・ョァィ。イァ。セョN Dalam hal ini guru dapat menggunakan dua macam cara sebagai berikut :

a). Guru dapat memberikan pcnguatan kcpada siswa

ケセョァュ・ョァァ。ョァァオL yaitu dengan jalan "mengangkap" siswa

tersbut kctika ia sedang melakukan til1gkah laku yang tidak wajar.

b). Guru dapat membcrkan penguatan kepada sswa yang bcrtingkah laku w1\iar dan dengan demikian menjadi contoh atau teladan tentang tingkah laku yang positif bag siswa yang mengganggu.38

5. Kclancarann

Kclancaran atau kemajuan siswa dalam belajar adalah tindakan bahwa siswa dapat memusatkan perhatianya pada pclajaran yang diberikan di kelas. Hal ini ーセイャオ didukung guru dan jangan diganggu dcngan hal-hal lain yang bisa membuyar konsentrasi siswa.

Ada scjumlah kesalahan yang harus dihindari guru, yaitu : a). Campur tangan yang berlebihan

apabila seorang guru mcngganggu kegiatan yang sedang asyik dilakukan oleh siswa dcngan komcntar, pertanyyaan atau petunjuk yang mcndadak, kegiatan itu akan terganggu bahkan bisa terputus.

37 lIa.<;ibuan dan Mocqjiono,Proses Be/ajar Mengqiar.... h. 84'

(38)

b). Kelenyapan, yaitu diam dalam waktu yang lama, atau melupakan langkah-langkah dalam pel<tiaran. Akhirnya membiarkan fikiran anak didik mengawang-awang melantur, dan ini mengganggu keefektifan selta kelancaran pelajaran.

c). Penyimpangan

Penyimpangan ini bisa terjadi apabila guru terlalu asyik dalam kegiatan penyampaian bahan pelajaran, sehingga pada waktu terlenlu pcnjelasannya alau pembicaraannya menylmpang dad pokok persoalan pelajaran yang sedang dibicarakan. Penyimpangan ini dapat mengganggu kelancaran kegiatan pembelajaran.

d). Berhenti dan memulai kegiatan yang tidak tepat

Ketidak tepatan berhenli dan memuial kegiatan dapat terjadi apabila guru memulai aktivitas yang baru tanpa mengakhid aktivitas sebelumnya, menghentikan kegiatan pertama kemudian memulai kegiatan kedua dan kembali lagi kepada kegiatan pe,tama. Hal ini dapat membingungkan siswa, dengan deemikiall guru tidak dapat mengendalikan situasi kelas dan dapat mengganggu kelancaran proses pembelajaran.

e). Kecepatan

kecepatan disini diartlkan sebagai tingkat ォセュ。ェオ。ョ yang dicapal oleh siswa dalam suatu pengajaran. Yang perlu dhindari adalah kesalahan menahan kecepatan yang tidak perlu. Ada dua kesalahan yang harus dihindari bila kecepatan yang tepat mau dihindari yaitu (a). bertele-tele, dan (2). Pengulangan penjelasan yang tidak perlu.

(39)

b. Keterampilan yang berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.

Keterampilan ini berkaitan dengan respon guru terhadap gangguan siswa yag berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat mengambil tindakan remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Tindakan lersebut adalah dengan Illcnggunakan slralcgi yang tepat yaitu modifikasi tingkah laku, guru dapat menggunakan pendekatan pemecaha masalah kelompok dengan cara memperlancar tugas-tugas dan memelihara kegiatan-kegiatan kelompok. Menemukan dan memecahkan tingkah laku yang menimbulkan masalah.

1. Modifikasi tingkah laku.

Modifikasi tingkah laku yailu mengubah tingkah laku siswa dengan cara memberikan penguatan sistematis.

Menurut Drwan Syah, modifikasi tingkah laku dengan cara : a). Mengajarkan tingkah laku baru dengan contoh dan pembiasaan. b). Meningkatkan prilaku yang baik, melalui pcnguatan.

c). Mengurangi prilaku buruk dengan hukuman.39

2. Guru dapat menggunakan pendekatan kelompok dengan cara : Menurul JJ. H asibuan dan Mocdjiono dengan cara mempcrlancara tugas.dan memelihara kcgiatan kelompok.40

Sedangkan mcnurut Darwan Syah adalah :

a). Mcmperlancar tugas dan memelihara kegiatan kelompok. b). Peningkatan kerjasama dan keterlibatan

c). Menangani konflik dan memperkecil masalah yang timbul.41 pendekatan masalah yang timbul dalam kelompok dapat dilakukan dengan cara memperlancar tugas dan memelihara kegiatan

39 Darwansyah, dkk,Perencanaan sistem pengajaran pendidikan agama is/am,(Jakata:

Fazamedia, 2006), Cet. I, h. 259

40 Hasibuan dan Mocdjiono,Proses Be/ajar Mengajar ... ,h. 85

(40)

antara kelompok, meningkatkan kerjasama yang baik dan keterlibatan, sera menangani konflik dan memperkeeil masalah yang timbul.

3. Menemukan dan mengatasi prilaku yang menimbulkan masalah dengan eara :

Menurut Darwan Syah, adalah a). Mengabaikan yang direneaakan b). Campur tangan yang berlebihan. c). Mengawasi seeara ketal.

d). Mengakui perasaan negative siswa.

e). Mend'JfOng peserta didik untuk mengungkapkan perasaanya. f). Menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi g). Menyusun kembali program belajar

h). Menghilangan ketegangan siswa dengan humor i). Mengekan seeara fisik42

Masshall menambahkan sebagaimana yang dikutip oleh

n.

Hasibuan dan Moedjiono, adaiah. :

Menguasai perasaan yang mendasari terjadinya suatu perbuata yang negative, mengungkap perasaan siswa, memindahkan masalah yang bersifat mengganggu, menyusun kembali reneana belajar, menghilangkan ketegangan dengan humor, mmindahkan penyebab gangguan, pengekangan fisik, dan pengasingan.43

Dar! bel'bagz:i teori tentang pengelolaan kelas, maka yang dimaksud dengan pengeloaan kelas dalam penelitian ini adalah suatLl usaha yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan belajar mengajar (guru) atau yang membantu denganmaksud agar dieapai kondisi yang optimal melalui ーヲoセ[・ウ merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi dan mengawasi sehingga terlaksana kegiatan kegiatan seperti yang diharapkan. Pengelolaan kelas dapat diukur dengan indikator tanggap tel'hadap aktivitas belajar siswa,

42 Darwansyah. dkk,Perencanaan sis/em .'0'h. 267

(41)

memberikan perhatian kepada siswa, memusatkan perhatian ketika proses pembelajaran berlangsun, memberlkan petunjuk dan tujuan yang jelas agar siswa dapat berkonsentrasi, meminta tanggung jawab terhadap sesuatu kegiatan, memberikan teguran dan penguatan kepada siswa yag berprilaku menyimpan, mendukung kelancaran siswa ketika proses belajar berlangsung, memodifikasi tingkah laku yang menyimpang, menggunakan pendekatan masalah kelompok, menemllkan dan mengatasi prllakll yang menimbulkan masalah dalam proses pembelajaran.

D.

Prestasi Belajar

1. Pengertilill Prestasi Belajar

Ada suatu hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar yaitu mengetahlli sejauh mana kemajuan peserta didik. Hasll belajar ini dapat diperoleh melalui kegiatan evaluasi. Oleh karena itu evaillasi sangat penting fungsinya. Evaluasi artinya "penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program".44

Dengan adanya evaluasi guru dapat mengetahui dan dapat menentllkan angka-angka atau kemampllan siswa atau dapat disebut prestasi belajar siswa dalam menerima lImu pengetahuan yang dllakukan oleh guru. Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, proses kegiatan belajar mengajar merupaka suatu kegiatan yang paling pokok, karena berhasll tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung pada proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa. Oleh karena itu prestasi erat kaitanya dengan belajar.

Menurutkamus besar bahasa Indonesia, belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang discbabkan oleh pengalaman.45 b・iセエゥ。イ adalah kegiatan yang berproses yang merupakan unsure yang sangat tundamental daIam setiap

44Muhibbin Syah,Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) h. 141

(42)

penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan.46 Ngalim purwanto berpendapat bahwa belajar adalah "suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada yang lebih buruk".47

Ngalim purwanto dalam bukunya "psikologi pendidikan" mengemukakan "belajar adalah hubungan dengan perubahan tingkah laku :,eseorang terhadap situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan, atau dasar kecendrungan respQn pembawaan, kematangan alau keadaan sesaat seseorang".48

Sedangkan preslasi belajar berasal dari dua kata yaitu kata "preslasi" dan kata "belajar". Kata prestasi belajar berasal dad bahasa belanda yaitu "prestalie" yang kemudian dalam bahasa Indonesia berubah menjadi prestasi yang berarti hasH usaha.49 Para ahli mempunyai rumusan yang berbeda mengenai pengertian prestasi belajar misalnya W.S Winkel memberikan pengertian prstasi belajar adalah "hasil yang diraih oleh seseorang selama dan sesudah ia mengalami proses belajar".5o Nana sudjana, mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah "kel11ampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia menerima pengaiaman belajar".51

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah suatu hasil yang diperoleh dari proses belajar yang dilakukan oleh seseorang dalam beberapa waktu penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang dibuktikan melalui tes belajar dan dinyatakan dalam bentuk nilai.

2.

Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

46Muhibbin Syah,Psikologi Petldidiktltl h.89

47Ngalim Purwanto,Psikologi Petldidikatl,(l3andung: Rcmaja Rosda Karya, 1990) h. 85

48 PurwantG,Psikologi"', h.84

49Zacnal Aritin,Eva/uasi Hasil/merales;, Prinsij, Teknis, Prosedur, (Bandung: Rcmaja

Rosda Karya, 1996) h. 2

50W. SWinkcl,psikologi ... ,h. 52

51 '.

(43)

Sebelum membahas faktor yang mempengaruhl prestasi belajar, perlu kiranya dijelaskan terlebih dahulu faktor yang mempeng.aruhi belajar, sebagai titlk tolak dari fakior yang mempengaruhl prestasi belajar. Belajar sebagai proses atau aktivitas disyaratkan oleh banyak sekali hal-hal atau faktor-faktor. Diantaranya faktor yang mempengaruhi belajar yaltu:

a. Faktor internal (faktor dad dalam siswa), yaknl keadaanl kondlsi jasmanl dan rohanl slswa, faktor ini meliputl dua aspek yaitu:

1. aspek Fisiologis (yang bersifat jasmani) 2. aspek pslkologls (yang bersifat rohaniyah)

b. Faktor ektemal (faktor dad luar slswa), yaknl kondisi Iingkungan dl sekitar siswa. Faktor inl terdlri dad dua macam, yaltu:

1. lingkungan sosial, sepertl para guru, para staf adminlstrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. 2. llngkungan non soslal, sepertl gedung sekolah, dan letaknya, TUmah

tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan euaca, dan waktu belajar yang digunakan slswa.

c. Faktor pendekatan belajar (approach to leamlng),yaknl jenis upaya belajar slswa yang mcliputi strategi dan metode yang digunakan slswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran mated-mater! pelajaran.52

Prestasi belajar merupakan suatu hasil dad proses belajar mengajar, di mana dl dalamnya terdapat beberapa faktor yang saling mempengaruhi. Selanjutnya tinggi rendahnya, besar kecilnya prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu faktor-faktor yang mempengal'lihi prestasl belajar mengajar menurut Ngalim Purwanto, dapat didefinisikan menjadi dua baglan:

a. Faktor pada dirl orang yang belajar (intern), faktor ini dapat di bagi lagi menjadi dua bagian:

1. Faktor tisik yaitu, faktor yang mcncakup kcsehatan jasmani yang dapat mcnunjukan keberhasilan belajar seseorang. Orang yang badannya terganggu aklbat pcnyakit atau kclelahan tldak akan belajar dcngan cfektlf, tetapi sebaliknya keadaUll fislk yang sehat, kuat dan segar, akan menguntungkan hasil belajar.

2. Faktor pslkologls, sangat besar sekali pengarunya terhadap belaJar dan prestasi belajar. Yang tennasuk faktor mcntal psikologis adalah motlvasi, minat, perhatiaan dan keeerdasan.

(44)

b. Faktor luar dari orang yang belajar (ekstern) yaitu:

I. Faktor alam fisik : meneakup ,irkulasi udara, eUllea, iklim, dan lainya. 2. Faktor sosial : disini faktor utama adalah guru alau pembimbing yang

mengarahkan dan membimbing kegiatan belajar menjadi salah satu sumber materi belajar

3. Faktor sarana : baik fisik maupun non fisik.53

Adapun H. M. alisuf sabri mengatakan: "ada berbagai faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yang seem'a garis besar dibagi menjadi dua, yaitu faletor internal dan faktor eksternal".

a. Faktor internal siswa.

1. Paktor fisiologis siswa, seperti kondisi kesebatan dan kebugara fisik, serta kondisi panea indranya terutama penglihatan dan pendengaran 2. Faktor psikologis siswa, seperti minat, bakat, intelegensi, motivasi,

dan kemampuan-kemampuan kognitif seplti kemampuan pengetahuan (bahan apersepsi) yang dimiliki siswa.

b. Faktor eksternal siswa.

1. Faktor Iingkungan siswa. Faktor ini terbagi menjadi dua, yaitu pertama faktor Iingkungan alam atau non sosial seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu, Ietak sekolah, dan sebagainya. Kedua faktor Iingkungan sosial seperti, manusia dan budayanya.

2. Faktor instrumental. Antara lain gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat pengajaran, media pengajaran, guru dan kurikulum atau materi pelajaran atau strategi belajar mengajar.54

Secara singkat penulis dapat menyimpulkan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor dari did sendiri dan faktor yang berasal dari linl;lkungan.

3.

Hal-hal yang Mendorong Prestasi Belajar

Prestasi belajar siswa tidak semata-mata dinyatakan oleh tingkat kemampuan intelektualnya tetapi ada hal-hal lain seperti motivasi, sikap, kesehatap., fisik dan mental, kepribadian, ketekunan dan lain-Iain.55

Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses belajar yang didalamnya terdapat sejumlah faktor yang saling mempengaruhi. Tinggi

53Purwanlo, M.,Psik%gi...• h. 107

54M. AlisufSabri,Psikologi Pendidikan,(jakarta: pdoman ilmujayu, 1996), cet ke-2, h.

59·60

(45)

rendahnya prestasi tergantung pada faktor-filktor tersebut, antara lain sebagai berikut:

a. Faktor internal, seperti kesehatan, kemampuan minat dan lain-lain. b. Faktor eksternal, sepertl keberslhan rumah udara Iingkungan dan

lain-lain.

Setlap orang tua yang balk dan betanggung jawab, blasannya sangat mendambakan prestasi bell\iar yang balk dan menggembirakan dari anak-anaknya, maka slkap orang tua yang menunjang keberhasilan beJajar antara lain:

a. Kasih suyang yang iklas

h. Perhatian dan pengertian yang besar c. Bimbingan dan arahan yang kontinyu

d. B\jaksana dalam menghadapi kesukaran belajar

e. Pengorbanan tanpa pamdh gembira dan bahagla selalu.56

Berdasarkan uraian di atas, penulis berkesimpulan bahwa hal yang mendorong prestasi belajar Itu dipengaruhi oleh faktor-faktor yang datang darl dalam dirinya sendiri dan faktor dari luar did sendiri. Kedua faktor tersebut 8kan selalu berlnteraksl, sehingga secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi prestasi belajarnya.

E. Kerangka br.rfikil·

Dalam proses belajar mengajar banyak sekali hal yang perlu diperhatikan. Dalam hal ini tugas utama guru adalah menciptakan suasana didalam kelas agar teljadi interaksi belajar mengl\iar yang dapat memotivasi siswa '.mtuk belajar dep.gan baik dan sungguh-suugguh. Guru sudah sepatutnya memiliki kemampuan untuk melakukan interaksi belajar mengajar yang baik. Salah satu kemampuan yang penting adalah kemampuan mengelola kelas. Pengelolaan kelas mengandug pengertian suatu proses pengelolaan untuk mnciptakan suasana dan kondisi kelas yang melmmgkinkan siswa dapat belajar seeara efektif agar dicapai kondisi yang optimal sehingga dapat

(46)

terlaksana kegiatan belajar seperti yang diharapkan dan mencapai prestasi yang balk. Sedangkan prestasl belajar adalah kemampuan yang dlmilikl oleh siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.

Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat dua hal yang turut menentukan berhasil tidaknya suatu proses belajar mengajar, yaitu kemampuan gum dalam mengelola kelas dan pengajaran Itu sendlri. Kedua hal itu saling tergantung, keberhasilan pengajaran dalnm arti tercapainya tujuan-tujuan lntruksional sangat bergantung pada pengaturan kelas. Kelas yang baik c1apat menciptakan situasi yang dapat memungkinkan anak belajar, sehlngga merupakan lilik awal kcbcrhasilan pcngajaran dan mencapai prestasi yang diharapkan.

Sebagai pendidik guru hams menguasai matcri yang dli\iarkan dan juga hams mampu mengelola kclas karena kemampuan gum dalam mengelola kelas maka akan meneiptakan Iingkungan yang kondusif dan efektif sehingga dapat terlaksana kegiatan belajar yang diharapkan dan meneapai prestasi yang diharapkan pula.

F.

Hipotcsis

Penelitlan yang penulis lakukan menyorot; dua variable yaitu hubungan gum bidang studi fiqih dalam pengelolaan kelas dengan prestasi belajar siswa. Ha : Terdapat hubungan yang signifikan antara pengelolaan kelas dengan

prestasi yang akan dleapai oleh siswa.

(47)

A. Ternpat dan Waktn Penclitian

Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 10 september s.d 25 September 2007. Adapun lokasi yang dijadikan tempat untuk melakukan kegiatan penelitian yaitu sekolah MTs. Jam'iyyatlll Khair 31. Cempaka Putih CiPlitat.

B. Mctode pcnclitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penclitian ini adalah metodc deskriptif analisis yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa-apa yang saat ini berlaku. Didalamnya terdapat upaya mcndeskripsikan, meneatat, menganalisa, dan menginterprestasikan kondisi-kondisi yang saat ini terjadi. Dengan kata lain penelitian deskriptif analisis bertujuan untuk m{mperoleh infonnasi-infonnasi l11engenai saat ini dan l11elihat kaitan antara variabeI-variabel yang ada.'

C.

Populasi dan Sampling

Populasi adalah suatu kelol11pok atau kUl11pulan menyeluruh dari suatu objek yang merupakan perhatian peneliti. Jadi populasi yang diambil sebagai objek penelitian adalah seluruh orang yang belajar di MTs Jam'iyyatul Khair Cempaka putih ciputat. Mulai dari siswa kelas VlI

sId

kelas IX yang seluruhnya berjul11lah 130 orang

Sedangkan sampel adalah sebagian kecil atau wakil dari populasi yang diteliti? Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebayak 25 %x 130 maka

I Mardalis,Metode Penelilian Suotu Pendekatan Proposal,(Jakata: Bumi Aksara 95),

CeLS, h. 26

2 Snharsirni Arikunto,Prosedur Penelitian Sualu Pendekatan Pl'oktek,(Jakarta: Rineka

(48)

hasilnya 32 siswa. Sampel yang diambil dari kelas VII sebayak 12 orang, dari kelas VlIl sebayak 10 orang dan terakhir dari kelas IX sebayak 10 orang.

Adapun tekhnik penentuan sampel yang digunakan adalah penentuan sampel secara。セ。ォN Karena dengan menggunakan pengambilan sampel seeara acak anggota populasi mempunyai peluang yang sama dan semua kemungkinan penggabungannya yang diseleksi sebagai sampel mempunyai peluang yang sama pula. Adapun dalam menentukan sampel penulis menggvnakan pola kocokan, di mana sebelumnya p<:l1ulis telah membagi kelompok sesuai dengan jenis kelaminnya yaitu laki-laki dan perempuan.

D. Varia bel penelitian

Variabel adalah "Suatu karakteristik yang memiliki dua atau lebih nilai atau sifat yang berdiri-sendiri". Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalah hasil atau objek dari penelitian dan variabel be

Gambar

Tabel.2Ad'lpun mengenai prcstasi belajar siswa yaitu yang diujikan
DataTabel. 3 Personil Guru Dan Jabatan Yang Dipegang
Tabel7
Tabel8Data Responden Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

The questionnaire is used to collect the data of students’ habit of watching movies while the test is used to collect the data of stu dents’ discourse

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas belajar matematika materi pecahan dengan model pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) pada siswa kelas lima

Pengadilan Negeri Cikarang tidak hanya berfungsi sebagai peradilan umum yang menangani perkara perdata dan pidana, tetapi juga memiliki pengadilan khusus yang

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikatotor kompetensi dalam suatu

In general, the results of this study proves that the motivating language is consciously used by the leadership to motivate the National Library’s staff, both the direction

Berdasarkan Hasil Evaluasi Dokumen Penawaran dan Evaluasi Dokumen Kualifikasi dengan ini POKJA I Unit Layanan Pengadaan Kabupaten Bangka Tengah akan

[r]

“Pengembangan ini akan terus dilakukan hingga penghasilan dari Taman Sengkaling dapat mencapai Rp 20 Milyar pertahun,” kata rektor menyebut angka yang ditargetkan. UMM termasuk