KEDALAMAN DASAR RUANG PULPA DAN ATAP RUANG PULPA GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN RAHANG ATAS DAN BAWAH PADA RAS DEUTERO MELAYU USIA 30 – 50 TAHUN

(1)

HALAMAN JUDUL

KEDALAMAN DASAR RUANG PULPA DAN ATAP RUANG PULPA GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN RAHANG ATAS DAN BAWAH

PADA RAS DEUTERO MELAYU USIA 30 – 50 TAHUN

(Penelitian Deskriptif Survey)

SKRIPSI

Oleh

Khamim Fuad Fadhila NIM. 081610101099

BAGIAN ANATOMI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER

2012

http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id

(2)

i

(Penelitian Deskriptif Survey

)

SKRIPSI

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Kedokteran Gigi (S1)

dan mencapai gelar Sarjana Kedokteran Gigi

OLEH

KHAMIM FUAD FADHILA NIM 081610101099

BAGIAN ANATOMI

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS JEMBER

2012

(3)

ii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Orang tuaku tercinta, Ayahanda Samsuji, S.Pd, M.Pd dan Ibunda

Kastinaningsih, S.Pd yang senantiasa memberikan doa dan kasih sayangnya

tiada henti, mendidik dan menjadikanku lebih baik, serta tak pernah lelah

memberikan dukungan dan semangat kepadaku dalam menggapai cita-cita.

Senyum dan kebahagiaan mereka adalah harapan terbesarku.

2. Kakakku tercinta drg. Mukhlis Affandy yang telah memberikan saran-saran

dan motivasi kepadaku dalam segala hal.

3. Keluarga di Malang yang telah memberikan dukungan doa serta semangat

kepadaku.

4. Guru-guruku tercinta yang telah mendidikku dengan penuh kesabaran mulai

dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Terima kasih atas

ilmu-ilmu yang telah diajarkan selama ini.

5. Teman-temanku yang selalu ada dan memberikan doa serta semangat

kepadaku.

6. Alamamater tercinta Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

7. Negeriku, Indonesia

(4)

iii MOTTO

Janganlah kamu bersikap lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati,

padahal kamulah orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu

orang-orang yang beriman *)

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan

sholat dan sesungguhnya shalat itu amatlah berat kecuali kepada orang-orang

yang khusyu **)

***) Qs. Al-Imran ayat 139. 2006. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: Penerbit Diponegoro

***) Qs. Al-Baqarah ayat 45. 2006. Al-Quran dan Terjemahannya. Bandung: Penerbit Diponegoro

(5)

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Khamim Fuad Fadhila

NIM : 081610101099

Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya ilmiah yang berjudul: “Kedalaman

Dasar Ruang Pulpa Dan Atap Ruang Pulpa Gigi Molar Pertama Permanen

Rahang Atas Dan Bawah Pada Ras Deutero Melayu Usia 30 – 50 Tahun” adalah

benar-benar hasil karya sendiri, kecuali jika dalam pengutipan substansi disebutkan

sumbernya dan belum pernah diajukan pada institusi manapun, serta bukan karya jiplakan.

Saya yang bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap

ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya

tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi

akademik jika ternyata dikemudian hari pernyataan ini terbukti tidak benar.

Jember, 18 April 2012

Yang menyatakan,

Khamim Fuad Fadhila NIM 081610101099

(6)

v SKRIPSI

(

Penelitian Deskriptif Survey

)

Oleh

KHAMIM FUAD FADHILA NIM 081610101099

Pembimbing

Dosen Pembimbing Utama : drg. Sri Lestari, M.Kes

Dosen Pembimbing Anggota : drg. Winny Adriatmoko, M.Kes

(7)

vi

PENGESAHAN

Skripsi berjudul Kedalaman Dasar Ruang Pulpa Dan Atap Ruang Pulpa

Gigi Molar Pertama Permanen Rahang Atas Dan Bawah Pada Ras Deutero

Melayu Usia 30 – 50 Tahuntelah diuji dan disahkan pada :

hari, tanggal : Jum’at, 27 April 2012

tempat : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember

Tim Penguji:

Ketua,

drg. Sri Lestari, M.Kes

NIP 196608191996012001

Mengesahkan

Dekan,

drg. Hj. Herniyati, M.Kes

NIP 195909061985032001 Anggota,

drg. Winny Adriatmoko, M.Kes

NIP 195610121984031002

Sekretaris,

drg. Ristya Widi E.Y, M.Kes NIP 197704052001122001

(8)

vii RINGKASAN

Kedalaman Dasar Ruang Pulpa Dan Atap Ruang Pulpa Gigi Molar Pertama Permanen Rahang Atas Dan Bawah Pada Ras Deutero Melayu Usia 30–50 Tahun; Khamim Fuad Fadhila; 081610101099; 45 halaman; Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.

Gigi molar pertama permanen merupakan gigi posterior yang sangat

rentan terkena karies karena sisa-sisa makanan mudah menumpuk di daerah

tersebut, terutama pada bagian pit dan f isur yang dalam. Banyak kegagalan

perawatan saluran akar yang disebabkan oleh kesalahan-kesalahan dalam

prosedur perawatan. Kesalahan dapat terjadi pada saat pembukaan kamar pulpa,

saat melakukan preparasi saluran akar dan saat pengisian saluran akar.

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif, bertujuan untuk mengetahui

rata-rata kedalaman dasar ruang pulpa dan atap ruang pulpa gigi molar pertama

permanen rahang atas dan rahang bawah pada ras Deutero Melayu (Suku Jawa

dan Madura) usia 30 – 50 tahun. Sampel yang digunakan dalam penelitian

ini berjumlah 68 buah yang terdiri dari gigi molar permanen pertama rahang

atas dan rahang bawah. Prosedur penelitian di bagi menjadi dua tahap.

Tahap pertama yaitu persiapan. Pada tahap ini, s ampel dipotong melintang

arah mesial-distal untuk gigi molar rahang atas dan arah bukal -lingual untuk

gigi molar rahang bawah. Tahap selanjutnya adalah tahap pengukuran, pada

tahap ini gigi yang telah dipotong dilakukan pengukuran kedalaman atap

pulpa dan dasar pulpa menggunakan jangka sorong. Atap pulpa diukur

dengan cara membuat tiga garis, yaitu garis central (garis dari atap pulpa

terendah sampai bidang oklusal), garis mesial (garis dari tanduk pu lpa

bagian mesial sampai bidang oklusal, sejajar dengan garis central), garis

distal (garis dari tanduk pulpa bagian distal sampai bidang oklusal, sejajar

(9)

viii

dengan garis central). Setelah data terkumpul kemudian dilakukan analisa

data.

Hasil penelitian yang didapatkan yaitu rata-rata kedalaman atap ruang

pulpa gigi molar pertama permanen rahang atas adalah 5,00 mm dan kedalaman

dasar ruang pulpa gigi molar pertama permanen rahang atas adalah 6,24 mm.

Rata-rata kedalaman atap ruang pulpa gigi molar pertama permanen rahang

bawah adalah 4,95 mm dan kedalaman dasar ruang pulpa gigi molar pertama

permanen rahang atas adalah 6,54 mm.

(10)

ix PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas

rahmat, ridho dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Kedalaman Dasar Ruang Pulpa Dan Atap Ruang Pulpa Gigi

Molar Pertama Permanen Rahang Atas Dan Bawah Pada Ras Deutero Melayu

Usia 30 – 50 Tahun”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

dalam menyelesaikan pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Jember.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh

karena itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. drg. Hj. Herniyati, M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Jember beserta jajarannya;

2. drg. R. Rahardyan Parnaadji, M. Kes., Sp. Prost., selaku Pembantu Dekan 1

FKG Universitas Jember;

3. drg. Sri Lestari, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Utama, drg. Winny

Adriatmoko, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Anggota, serta drg. Ristya Widi

E.Y, M.Kes selaku sekretaris yang telah banyak meluangkan waktu dan

pikirannya guna memberikan bimbingan selama penyusunan skripsi ini;

4. drg. Rina Sutjiati, M.Kes selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah sabar

membimbingku selama menempuh perkuliahan;

5. Semua staf akademik yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian

skripsi ini;

6. Kedua orang tuaku tercinta, Samsuji, S.Pd, M.Pd dan Kastinaningsih, S.Pd

untuk segala pengorbanan tiada akhir, kasih sayang tanpa batas dan doa tanpa

putus serta kakakku drg. Mukhlis Affandy dan dr. Ana Mahfudzoh yang selalu

memberi semangat kepadaku. Semoga Alloh selalu memberikan yang terbaik

untuk Ayah, Ibu, dan kakakku.;

(11)

x

7. Keluarga dan sahabat-sahabatku di Malang, yang selalu memberikan semangat

dan keceriaan kepadaku;

8. Seluruh guru dan dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat;

9. Muhammad Yunan Fahmi yang telah menjadi teman seperjuanganku selama ini,

semoga menjadi pengusaha dan dokter gigi yang sukses;

10.Teman-temanku Bagus Styawan, Vera, Dika, Sita, Lingga, Lutfan, Wildhan,

Fitri, Hafida, Erwin, Silfi, Kiki, Chandra, Kojal, Wulan, Deo dan Ricky yang

telah sabar mendengarkan keluh kesah dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih

atas doa, semangat, saran serta kebaikan kalian semua;

11.Teman-teman FKG angkatan 2008 dan semua pihak yang telah memberikan

bantuan dan dukungan dalam penulisan skripsi ini;

12.Keluarga besar kontraan JL. Mangga No 9, Ribut, Nurdian, Gerry, Faris dan

Udin yang selalu memberikan semangat;

13.Seluruh teman-teman Islamic Dentistry, semoga Alloh memudahkan perjuangan

kalian;

14.Teman-teman KKT 11 Mojomulyo-Puger, Novema, Arum, Ratih, Rere, Lila,

Wiwik, Laura, Ayung, Armando, Farid, dan Jefri. Terimakasih atas semangat

dan cerita 45 harinya;

15.Teman-teman yang telah meluangkan waktunya untuk hadir memberikan saran

dan kritik dalam seminar proposal dan seminar hasilku;

16.Semua pihak yang telah membantu baik moril, materiil serta kritik dan saran

selama pembuatan karya ilmiah ini yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Jember, 18 April 2012

Penulis

(12)

xi DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ii

HALAMAN MOTTO ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN PEMBIMBING ... v

HALAMAN PENGESAHAN ... vi

RINGKASAN ... vii

PRAKATA ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TEBEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah Penelitian ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Gigi ... 4

2.2 Anatomi Gigi ... 4

2.3 Macam-Macam Gigi Posterior ... 6

2.3.1 Gigi Molar Tetap Pertama Atas ... 6

2.3.2 Gigi Molar Tetap Pertama Bawah ... 7

2.4 Jaringan Keras Gigi ... 8

2.5 Jaringan Lunak Gigi ... 10

2.6 Perawatan Saluran Akar ... 12

(13)

xii

2.7 Kegagalan Perawatan Saluran Akar ... 12

2.8 Ras ... 12

2.9 Umur ... 15

BAB 3. METODE PENELITIAN ... 16

3.1 Jenis Penelitian ... 16

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 16

3.3 Subjek Penelitian ... 16

3.3.1 Populasi sampel ... 16

3.3.2 Kriteria sampel ... 16

3.3.3 Besar sampel ... 16

3.4 Identifikasi Variabel ... 17

3.4.1 Variabel penelitian ... 17

3.5 Definisi Operasional ... 17

3.5.1 Gigi molar permanen pertama rahang atas ... 17

3.5.2 Gigi molar permanen pertama rahang bawah ... 17

3.5.3 Kedalaman atap ruang pulpa gigi molar permanen pertama rahang atas dan rahang bawah ... 17

3.5.4 Kedalaman dasar ruang pulpa gigi molar permanen pertama rahang atas dan rahang bawah. ... 18

3.5.5 Ras Deutero Melayu ... 18

3.6 Alat dan bahan ... 18

3.6.1 Alat ... 18

3.6.2 Bahan ... 18

3.7 Prosedur Penelitian ... 19

3.8 Alur Penelitian ... 24

BAB 4.HASIL DAN PEMBAHASAN ... 25

4.1 Hasil Penelitian... 25

(14)

xiii

4.2 Pembahasan ... 27

BAB 5.KESIMPULAN DAN SARAN ... 31

5.1 Kesimpulan ... 31

5.2 Saran ... 31

DAFTAR BACAAN ... 32

LAMPIRAN ... 35

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

4.1 Rata-rata kedalaman atap ruang pulpa dan dasar ruang pulpa gigi molar

pertama rahang atas dan rahang bawah ... 25

4.2 Rata-rata kedalaman maksimal dan minimal atap dan dasar ruang pulpa

molar pertama rahang atas dan tahang bawah ... 24

4.3 Kedalaman ruang pulpa... 27

4.4 Mean, median dan modus ... 27

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Morfologi kamar pulpa ... 11

2.2 Distribusi ras di Indonesia ... 14

3.1 Gigi yang telah diberi garis pandu pemotongan ... 19

3.2 Pemotongan arah mesial-distal gigi molar permanen pertama rahang

atas ... 19

3.3 Pemotongan arah bukal-lingual gigi molar permanen pertama rahang

bawah ... 20

3.4 Gigi yang telah dipotong arah mesial distal/bukal lingual ... 20

3.5 Titik-titik pengukuran kedalaman atap ruang pulpa gigi molar permanen

rahang atas ... 21

3.6 Titik-titik Pengukuran kedalaman dasar ruang pulpa gigi molar

permenen pertama rahang atas ... 21

3.7 Titik-titik pengukuran kedalaman atap ruang pulpa gigi molar

permanen rahang bawah ... 22

3.8 Titik-titik pengukuran kedalaman dasar ruang pulpa gigi molar

permanen pertama rahang bawah ... 23

4.1 Diagram batang kedalaman atap ruang pulpa dan dasar ruang pulpa

gigi molar pertama rahang atas dan bawah dalam satuan millimeter ... 26

4.2 Diagram batang mean, median, modus quartil1 dan quartil3 atap pulpa

dan dasar pulpa rahang atas dan rahang bawah ... 27

(17)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

A. Penghitungan Besar Sampel ... 35

B. Data Hasil pengujian ... 36

C. Perhitungan Rata-Rata Kedalaman Maksimum dan Minimum Atap Pulpa dan Dasar Ruang Pulpa Gigi Molar Permanen Rahang Atas dan Bawah 40 D. Alat dan Bahan ... 42

E. Gambar Spesimen ... 43

F. Surat Persetujuan ... 44

G. Kuisioner ... 45

(18)

1

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

Karies gigi merupakan penyakit yang paling banyak dijumpai di rongga

mulut, menurut Susanto (2009) karies adalah penyakit pada jaringan gigi yang

ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi dan meluas

kearah pulpa. Penyakit karies gigi terjadi karena demineralisasi jaringan

permukaan gigi oleh asam organis yang berasal dari makanan yang mengandung

gula. Kerusakan pada struktur jaringan keras gigi (email dan dentin) diakibatakan

oleh asam yang dihasilkan oleh bakteri yang terdapat pada plak gigi. Pembusukan

terjadi di dalam lapisan gigi yang paling luar dan keras, tumbuh secara perlahan.

Setelah menembus pada lapisan kedua (dentin, lebih lunak), pembusukan akan

menyebar lebih cepat dan masuk ke dalam pulpa (lapisan gigi paling dalam yang

mengandung saraf dan pembuluh darah).

Gigi molar pertama permanen merupakan gigi posterior yang

sangat rentan terkena karies karena sisa -sisa makanan mudah menumpuk

di daerah tersebut, terutama pada bagian pit dan fisur yang dalam

(Sihotang, 2010). Permukaan gigi yang rawan terhadap karies adalah

permukaan yang mudah menjadi timbunan dan berkembangbiaknya plak. Fisur

merupakan daerah dengan frekuensi karies paling tinggi, diikuti karies pada

aproksimal dan tepi serviks (Kidd, 2000).

Salah satu tahapan dalam preparasi saluran akar adalah pembukaan atap

kamar pulpa (Tarigan, 2004). Tujuan utama pembukaan atap kamar pulpa adalah

untuk mendapatkan jalan langsung ke foramen apikal tanpa adanya hambatan

serta untuk memudahkan penglihatan pada semua orifice saluran akar. Pembukaan

kamar pulpa untuk setiap gigi mempunyai desain yang berbeda, suatu pembukaan

yang dilakukan dengan baik akan menghilangkan kesulitan-kesulitan teknis yang

dijumpai dalam perawatan saluran akar (Grossman, 1995).

Banyak kegagalan perawatan saluran akar yang disebabkan oleh

kesalahan-kesalahan dalam prosedur perawatan. Kesalahan dapat terjadi pada saat

pembukaan kamar pulpa, saat melakukan preparasi saluran akar dan saat

1

http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id

(19)

2

pengisian saluran akar. Contoh kesalahan yang terjadi selama melakukan

pembukaan kamar pulpa adalah perusakan dasar kamar pulpa. Perusakan dasar

kamar pulpa diakibatkan karena bor yang memotong dasar kamar pulpa

menembus furkasi, sehingga terjadi perforasi bifurkasi. Penggunaan bor fisur yang

berujung datar akan membuat dasar kamar pulpa menjadi datar sehingga merusak

bentuk corong alamiah orifice yang akan menyulitkan pemasukan instrumen,

paper point serta bahan pengisian ke dalam saluran akar (Armilia, 2006).

Kepadatan tulang maksimal tercapai sekitar usia 30 tahun. Setelah

usia 20 tahun, tubuh manusia akan mulai mengalami kekurangan kalsium

sebanyak 1% setiap tahunnya dan setelah usia 50 tahun jumlah

kandungan kalsium dalam tubuh akan menyusut sebanyak 30%

(Yulia,2010). Hal ini sama dengan yang terjadi pada gigi karena mineral

yang terdapat pada gigi sama seperti pada tulang yakni mengandung

hidroksiapatit yang akan bergabung dengan karbonat setelah diabsorpsi

dalam berbagai ikatan ionik bersama–sama dengan bahan kristal yang

keras, juga secara konstan akan diendapkan mineral baru, sedangkan

mineral yang lama akan di reabsorpsi dari gigi, seperti yang terja di pada

tulang (Khoswanto,2005).

Jember merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Timur.

Penduduk Kabupaten Jember merupakan keturunan dari Suku mandar yang

berasal dari Sulawesi, Suku Jawa dan Suku Madura (Rahman, 2010). Ketiga suku

tersebut termasuk dalam Ras Deutero Melayu (Karumbu, 2009).

Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin membuat data mengenai

kedalaman atap ruang pulpa dan dasar ruang pulpa pada gigi molar pertama

permanen rahang atas dan bawah Ras Deutero Melayu sebagai informasi

tambahan mahasiswa profesi kedokteran gigi yang belum terampil dalam hal

preparasi gigi khususnya dalam melakukan tindakan preparasi kavitas.

http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id