i
HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA
KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PANAGUAN KECAMATAN PROPPO
KABUPATEN PAMEKASAN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
NUR DEWI MASYITHOH
NIM. 201010420311009
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA
KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PANAGUAN KECAMATAN PROPPO
KABUPATEN PAMEKASAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
NUR DEWI MASYITHOH
NIM. 201010420311009
Skripsi Ini Telah Disetujui
Untuk Diujikan Pada Tanggal 28 Maret 2014
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Nurul Aini, S.Kep. Ns.M.Kep NIP. UMM. 112.0501.0419 Pembimbing I,
Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep NIP. UMM. 112.0501.0419
Pembimbing II,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA
KUSTA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
PANAGUAN KECAMATAN PROPPO
KABUPATEN PAMEKASAN
SKRIPSI
Disusun Oleh :
NUR DEWI MASYITHOH
NIM. 201010420311009
Diujikan Pada Tanggal 28 Maret 2014
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep. Sp.Kom NIP. UMM. 112.0309.0405
Penguji I,
Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep NIP. UMM. 112.0501.0419
Penguji II,
Nur Aini, S. Kep., Ns., M.Kep NIDN. UMM. 0729048301
Penguji III,
Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep. Sp.Kom NIP. UMM. 112.0309.0405
Penguji IV,
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : NUR DEWI MASYITHOH
NIM : 201010420311009
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Hubungan antara Locus of control dengan Kepatuhan Minum Obat
pada Penderita Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Panaguan
Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar
hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang
lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, April 2014
Yang Membuat Pernyataan,
v
T
T
e
e
r
r
u
u
s
s
l
l
a
a
h
h
B
B
e
e
r
r
b
b
u
u
a
a
t
t
B
B
a
a
i
i
k
k
,
,
S
S
e
e
k
k
a
a
l
l
i
i
p
p
u
u
n
n
K
K
e
e
b
b
a
a
i
i
k
k
a
a
n
n
T
T
i
i
d
d
a
a
k
k
A
A
k
k
a
a
n
n
P
P
e
e
r
r
n
n
a
a
h
h
D
D
i
i
i
i
n
n
g
g
a
a
t
t
D
D
i
i
W
W
a
a
k
k
t
t
u
u
K
K
i
i
t
t
a
a
M
M
e
e
l
l
a
a
k
k
u
u
k
k
a
a
n
n
1
1
K
K
e
e
s
s
a
a
l
l
a
a
h
h
a
a
n
n
,
,
D
D
a
a
n
n
S
S
e
e
l
l
a
a
l
l
u
u
I
I
n
n
g
g
a
a
t
t
l
l
a
a
h
h
K
K
e
e
b
b
a
a
i
i
k
k
a
a
n
n
S
S
e
e
s
s
e
e
o
o
r
r
a
a
n
n
g
g
S
S
e
e
k
k
a
a
l
l
i
i
p
p
u
u
n
n
D
D
i
i
a
a
M
M
e
e
l
l
a
a
k
k
u
u
k
k
a
a
n
n
1
1
K
K
e
e
s
s
a
a
l
l
a
a
h
h
a
a
n
n
.
.
vi
LEMBAR PERSEMBAHAN
Tanggal 04 Maret 2014 pukul 08.00 dan 10 April 2014 pukul 13.00 WIB adalah
waktu dimana sebuah harapan dan impian dapat tercapai. Alhamdulillah.. rasa syukur
yang tiada tara kulimpahkan hanya untuk Allah, Tuhan yang mengatur perjalanan
hidupku sampai aku bisa mendapatkan gelar sarjana (S.kep) yang diperjuangkan
selama 4 tahun ini. Sebuah karya tulis ini dibuat dengan proses yang menguras
pikiran, tenaga, emosi, rasa sayang, kesabaran serta keikhlasan kupersembahkan
untuk orang-orang yang tercinta:
1. Bapak Ali Mansyuri dan Ibu Jami’ah selaku kedua orang tua yang tidak bisa dibandingkan dengan orang tua lain, yang sudah bersedia dititipkan oleh Allah
anak perempuan yang cantik dan menjaganya sampai dewasa. Terimakasih sudah
menjadi orang tua yang luaaaar biasa. Memberikan semua kasih sayang, cinta dan
fasilitas yang mampu membuat anak perempuannya tumbuh dewasa. Tiada harta
dan ucapan mampu menggantikan semua yang telah bapak dan mama berikan
untuk Dewi. Dewi hanya bisa membalasnya dengan doa yang selalu dipanjatkan kepada Allah untuk kebahagiaan kalian di dunia dan di akhirat. Terimakasih .
2. Adek Nabilah Alda Arisanti selaku adek satu-satunya, terimakasih sudah
mendukung kakak sampai lulus. Pesan kakak untuk adek, jadilah yang lebih baik
dari pada kakak nantinya, dan bahagiakan bapak dan mama. Keluarga besar bapak
dan mama, dewi mengucapkan terimaksih banyak atas doa-doa nya selama ini ^^. 3. Alfian Hari Gunawan sebagai teman kelas dan seseorang yang juga luar biasa yang
selalu memiliki waktu, hati, kesabaran, keikhlasan dan tenaga demi membantu
Dewi untuk menyelesaikan karya tulis ini. Terimakasih ya..Terus semangat untuk karya tulis mu .
4. Sahabat yang seperti saudara sendiri Iwana Anny Rakhmawati S.Ked dan Yunita Kholilaili Saraswati Amd.Keb yang selalu mendukung dengan kata semangat dan
doa nya selama ini. Big hug for you {}.
5. Ade Isnaeni Umar sahabat yang melengkapi diwaktu ingin mencari kebebasan dan
hunting makan. Bercurhat satu sama lain selalu kita habiskan berdua. Ayo
vii
6. Teman-teman seperjuangan skripsi “Kamariah, Diah Mega P, Wenny Rusyanti, Yulianti Umurah, Yhummei Veronia F, Emy Harianti A, Farida Nirmala, Siti Khotimah, Doni Wariatman” yang selalu bersama-sama menunggu dosen untuk bimbingan sampai rela berselonjor duduk dibawah depan ruang dosen kayak anak hilang. Perjuangan kita kemaren membawakan hasil yang luar biasa .
7. Terkhusus untuk mahasiswa PSIK A 2010 tidak terkecuali dari NIM 2010..001-2010..045 kalian luar biasa, bisa mengajarkan Dewi apa itu cinta, kasih sayang,
pertemanan, persahabatan dan lain sebagainya ^^: Shofie, Via, Meylanda, Rika,
Aspina, Atma (teman pertama yang dikenal saat semester 1), Angga, Soni, Dowek,
Arwin, Amir, Dapit, Ari, Mentari, Isma, Saudah, Rezky (teman nongkrong
diperempatan ITN yang selalu menghabiskan malam dengan bermain UNO, I’ll
miss it), Tihar, Toriq, Imam, Catur, Anggi, Namira, Dian, Citra, Inez, Gita, Cindy,
Dessy, Rini, Nurjani. Terimakasih banyak Dewi ucapkan untuk kalian :* :* teman
yang takkan terlupakan karena selama 4 tahun ini kita lalui hari selalu bersama. 8. Penghuni Kos Bendungan Sutami Gg. IIA No 44A (Putri) dan No. 44B (Putra),
anak buah pak Mahfud, terkhusus Kak Yudi yang rela meminjamkan printernya untuk dibuat ngeprint data untuk SEMHAS, terimakasih kak sudah membantu .
9. Teman SMA yang tak kan terganti, terimakasih atas dukungan dan semangatnya;
Anis, Esy, Vina, Zora, Novi, Nisa, Niar, Ira, Diaz, Dini, Vivin dkk (Kawan
Moaen), Rafly, Wira dan Mas Inung.
10. Kak Rahma, Kak Tri, Kak Ririn, Kak Yudi (teman satu organisasi saat di SEFA),
adek Ruroh, Adek Arsyad (semangat untuk karya tulis kalian). Arif, Yudi, Bangkit,
Faiza, Dannisa, dkk (teman KKN yang hadir untuk berbagi sharing ttg skripsi). 11. Semua pihak yang mengenal Dewi dan Dewi mengenal kalian tapi tidak
disebutkan namanya, terimakasih juga kita bisa saling kenal .
viii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Puji Syukur Alhamdulillah, akhirnya saya dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Hubungan antara Locus of control dengan
Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas
Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan”. Skripsi ini dibuat
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan dosen penguji I atas
masukan, bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
2. Ibu Nurul Aini, S. Kep. Ns. M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan
dosen pembimbing I ,atas arahan, bimbingan dan masukan yang sangat
membangun.
3. Ibu Nur Aini S.Kep., Ns., M.Kep sebagai dosen pembimbing II, yang dengan sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan skripsi ini. 4. Ibu Erma Wahyu M, S.Kep.Ns, M.Si, selaku penguji II, terimakasih telah
memberikan masukan, bimbingan dan arahan demi kesempurnaan skripsi ini.
5. Kedua orang tua yang selalu mendoakan dan memberikan dukungan moril dan
materil bagi terselesaikannya skripsi ini.
6. Dosen wali Ibu Anis Khilya K.L, S.Kep, Ns dan seluruh dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan ilmunya.
7. Responden, yang telah berperan aktif dan meluangkan waktu untuk penelitian saya sehingga pelaksanaan penelitian ini dapat berjalan sesuai yang diharapkan. 8. Bapak Purnama Irawan S.Kep dan Ibu Almutmainnah Fajariyah Amd.Keb,
selaku pegawai puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan
yang telah membantu selama proses pengambilan data skripsi ini.
ix
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan namanya satu-persatu, yang turut membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang
bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bisa disetujui dan
segera direalisasikan sehingga bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan
khususnya bidang keperawatan dan kesehatan masyarakat.
Wassalamualaikum. Wr. Wb.
Malang, April 2014
x
RELATIONSHIP BETWEEN LOCUS OF CONTROL WITH THE COMPLIANCE OF TAKING MEDICINE FOR LEPROSY
PATIENTS IN PANAGUAN COMMUNITY HEALTH CENTER SUBDISTRICT OF PROPPO
DISTRICT PAMEKASAN
Nur Dewi Masyithoh1, Nurul Aini,S.Kep.Ns.M.Kes2, Nur Aini,S.Kep.Ns.M.Kep3
ABSTRACT
Background: Leprosy is contagion disease that still emerges the health problem. Leprosy patients needs long time medication between 6-12 months. Usually it has high risk in disobedience of medical treatment and taking medicine. 3 from 7 people that surveyed answer that they got leprosy because it kinds of God’s test and the healing also depend on God. This research aimed to know the relationship between locus of control with compliance of taking medicine for leprosy patients in Panaguan community health center subdistrict of Proppo district Pamekasan.
Research Method: This is cross sectional design. The independent variable is locus of control and the dependent variable is compliance of taking medicine. This research conducted on March 2014 in Panaguan community health center subdistrict of Proppo district Pamekasan. Sample size are 23 people, taken by total sampling. Data analyzed by correlation of Pearson Product Moment.
Research Result: From the analysis result, it is compliance the description of locus of control to the leprosy patients with internal locus of control is 11 (47.8%), external locus of control for 9 (39.1%), and internal and external locus of control for 3 (13.1%). Whereas, it is compliance the description that the compliance of taking medicine for leprosy patients with compliance category for 18 (78.3%) and non-compliant for 5 (21.7%). The p value = 0.008 that means smaller than 0.05. Thus it can be concluded that there is a relationship between locus of control with the compliance of taking medicine.
Conclusion: There is a relationship between locus of control with the compliance of taking medicine for leprosy patients in Panaguan community health center subdistrict of Proppo district Pamekasan.
Keywords: locus of control, compliance
1. Student in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.
2. Lecturer in the Study Program of Nursing Science, Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang.
xi
HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA KUSTA DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PANAGUAN KECAMATAN PROPPO KABUPATEN PAMEKASAN
Nur Dewi Masyithoh1, Nurul Aini,S.Kep.Ns.M.Kes2, Nur Aini,S.Kep.Ns.M.Kep3
ABSTRAK
Latar Belakang : Penyakit kusta merupakan penyakit menular yang masih menimbulkan masalah kesehatan. Penderita kusta memerlukan pengobatan jarak lama antara 6-12 bulan, biasanya memiliki resiko tinggi dalam ketidakpatuhan berobat dan minum obat. 3 dari 7 orang yang disurvei menjawab bahwa mereka menderita kusta karena cobaan dari Tuhan dan akan sembuh itu semua tergantung Tuhan juga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara locus of control dengan kepatuhan minum obat pada penderita kusta di wilayah kerja puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan.
Metode Penelitian : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Cross Sectional, dimana sebagai variabel independen adalah locus of control, sedangkan variabel dependen adalah kempatuhan minum obat. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2014 di wilayah kerja puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan. Subyek penelitian ini adalah penderita kusta yang berjumlah 23 orang. Diambil dengan metode total sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi SPSS dengan uji korelasi Pearson Product Moment.
Hasil Penelitian : Hasil analisis didapatkan gambaran locus of control pada penderita kusta dengan aspek internal locus of control 11 (47,8%), eksternal locus of control 9 (39,1%), dan internal dan eksternal locus of control 3 (13,1) Sedangkan didapatkan gambaran kepatuhan minum obat pada penderita kusta dengan kategori patuh 18 (78,3%) dan tidak patuh 5 (21,7%). Sedangkan nilai p=value 0,008 yang berarti lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara locus of control dengan kepatuhan minum obat.
Kesimpulan : Ada hubungan antara locus of control dengan kepatuhan minum obat pada penderita kusta di wilayah kerja puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan.
Kata kunci : Locus Of Control, Kepatuhan
4. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
5. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.
xii DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ………... ii
Lembar Pengesahan………... iii
Surat Pernyataan Keaslian Penulisan ……… iv
Motto ………...……... v
Lembar Persembahan ………... vi
Kata Pengantar ………... viii
Abstract……….. x
Abstrak………... xi
Daftar Isi ... xii
Daftar Tabel ... xv
Daftar Gambar ... xvi
Daftar Lampiran ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang. ... .1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat ... 6
1.4.1 Bagi Peneliti ... 6
1.4.2 Bagi Responden dan Masyarakat ... 6
1.4.3Bagi Tenaga Keperawatan ... 6
1.4.4Bagi peneliti lain ... 6
1.5 Keaslian Penelitian. ... 6
1.6 Batasan Penelitian ... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9
2.1 Konsep Locus Of Control... 9
2.1.1 Definisi Locus Of Control ... 9
2.1.2 Jenis-jenis Locus Of Control ... 10
2.1.3 Karakteristik Locus Of Control ... 11
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Locus Of Control ... 12
2.1.5 Sumber Pembentukan Locus Of Control ... 16
2.1.6 Manfaat Locus Of Control ... 18
2.2 Konsep Kepatuhan ... 18
2.2.1 Definisi Kepatuhan ... 18
2.2.2 Variabel yang Mempengaruhi Tingkat Kepatuhan ... 20
2.2.3 Strategi untuk Meningkatkan Kepatuhan ... 21
2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan ... 21
2.2.5 Kiat Penting untuk Mengingat Minum Obat ... 24
2.3 Konsep Penyakit Kusta ... 25
2.3.1 Definisi Penyakit Kusta ... 25
xiii
2.3.3 Diagnosis dan Klasifikasi ... 26
2.3.4 Pencegahan Penyakit Kusta ... 28
2.3.5 Pengobatan Penyakit Kusta ... 30
2.4 Hubungan Locus Of Control dengan Kepatuhan ... 39
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 42
3.1 Kerangka Konseptual ... 42
3.2 Hipotesis Penelitian ... 43
BAB IV METODELOGI PENELITIAN ... 44
4.1 Desain Penelitian ... 44
4.2 Kerangka Penelitian ... 44
4.3 Populai, Teknik Sampling, Dan Sample ... 46
4.3.1 Populasi ... 46
4.3.2 Teknik Sampling ... 46
4.3.3 Sampel ... 46
4.4 Variabel Penelitian ... 46
4.4.1 Variabel Independen ... 46
4.4.2 Variabel Dependen... 47
4.5 Definisi Operasional ... 47
4.6 Tempat Penelitian ... 48
4.7 Waktu Penelitian ... 48
4.8 Instrumen Penelitian ... 48
4.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 49
4.9.1 Uji Validitas ... 49
4.9.2 Uji Reliabilitas ... 51
4.10 Prosedur Pengumpulan Data ... 52
4.10.1 Tahap Persiapan ... 52
4.10.2 Tahap Pelaksanaan ... 53
4.10.3 Tahap Pengumpulan Data ... 53
4.11 Pengolahan dan Analisa Data ... 53
4.11.1 Teknik Pengolahan Data ... 53
4.11.2 Analisa Data Penelitian ... 55
4.12 Etika Penelitian ... 57
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA... 59
5.1 Hasil Penelitian Deskriptif ... 60
5.1.1 Karakteristik Responden ... 60
5.1.2 Gambaran Locus Of Control Pada Pasien Kusta ... 62
5.1.3 Gambaran Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Kusta.. 62
5.1.4 Tabulasi Silang Antara Locus Of Control dengan Kepatuhan Minum Obat... 63
5.2 Hasil Analisis Bivariat ... 63
5.2.1 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 64
xiv
BAB VI PEMBAHASAN... 66
6.1 Interpretasi dan Diskusi Hasil ... 66
6.1.1 Karakteristik Responden ... 66
6.2 Gambaran Locus Of Control pada Penderita Kusta ... 67
6.3 Gambaran Kepatuhan Minum Obat pada Penderita kusta... 70
6.4 Hubungan Antara Locus Of control dengan Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan, Maret 2014... 72
6.5 Implikasi untuk Keperawatan ... 75
6.6 Keterbatasan Penelitian ... 77
BAB VII PENUTUP ...78
7.1 Kesimpulan ... 78
7.2 Saran ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 80
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Perbedaan antara Individu dengan Internal Locus of Control dan External
Locus of Control ... 11
Tabel 2.2 Tanda Utama Kusta pada Tipe PB dan MB ... 27
Tabel 2.3 Tanda Lain untuk Klasifikasi Penyakit Kusta ... 27
Tabel 2.4 Pedoman Praktis Pengobatan MDT Tipe PB ... 32
Tabel 2.5 Pedoman Praktis Pengobatan MDT Tipe MB ... 33
Tabel 2.6 Efek Samping Pengobatan MDT ... 35
Tabel 2.7 Tindakan untuk Penderita Default ... 38
Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ... 47
Tabel 4.2 Kisi-Kisi Kuesioner Health Locus of Control ... 49
Tabel 4.3 Modifikasi Kuesioner Multidimensional Health Locus of Control dan Kepatuhan Minum Obat ... 51
Tabel 4.3 Interpretasi Koefisien Korelasi ... 57
Tabel 5.1 Gambaran Karakteristik Responden Berdasarkan Usia di Wilayah Kerja Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan, Maret 2014 ... 60
Tabel 5.2 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Pekerjaan Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan... 61
Tabel 5.3 Distribusi Frekwensi Berdasarkan Pendidikan Terakhir Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan... 61
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Variabel Locus Of Control Penderita Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan, Maret 2014 ... 62
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Variabel Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Kusta di Wilayah Kerja Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan, Maret 2014 ... 62
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Hubungan antara Locus of Control dengan
Kepatuhan Minum Obat pada Penderita Kusta ... 42 Gambar 4.1 Kerangka Penelitian ... 45 Gambar 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di
Wilayah Kerja Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Permohonan Studi Pendahuluan dan Penelitian ... 84
Lampiran 2 Pemberitahuan sudah Melakukan Penelitian/Karya Tulis Ilmiah ... 85
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Menjadi Responden... .. 86
Lampiran 4 Kuesioner I: Modifikasi Skala- Multidimensional Health Locus Of Control pada Penderita Kusta ... 87
Lampiran 5 Kuesioner Ii: Kepatuhan Minum Obat ... 89
Lampiran 6 Analisis Validitas dan Reliabilitas... ... 90
Lampiran 7 Rekapitulasi Kuesioner Locus Of Control ... 93
Lampiran 8 Rekapitulasi Kuesioner Kepatuhan Minum Obat ... 94
Lampiran 9 Hasil Uji Normalitas dan Korelasi... .. ... 95
Lampiran 10 Log Book dan Lembar Konsultasi Bimbingan Skripsi ... 98
Lampiran 11 Dokumentasi ... 105
xviii
DAFTAR PUSTAKA
Annekekhong. (2013). “Materi Penyuluhan Kusta” (Online)
http://pkmtrea.wordpress.com/2013/07/20/materi-penyuluhan-kusta/ (diakses 31 Oktober 2013).
April, Kurt A., Dharani, Babar., & Peters, Kai. (2012). Impact of Locus of Control Expectancy on Level of Well-Being. Review of European Studies Vol. 4, No. 2; June 2012.
Azizul, A.A.H. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta : Salemba Medika. Azwar, Saifuddin. (2007). Penyusun Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Bart, Smet. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Bonichini, S., Axia, G., Bornstein, M. H. (2009). Validation Of The Parent Health Locus
Of Control Scales In A Italian Sample. Italian Journal of Pediatrics, 35:13.
Brunner, L., & Suddarth, D. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah Edisi 8. Jakarta:EGC.
Budiman, Novie E., & Dewi A. M. (2010). Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Minum Obat pasien TB Paru pada Fase Intensif di Rumah Sakit Umum Cibabat Cimahi. Dalam Jurnal Ilmiah STIKES A. Yani Cimahi Vol. 4 No. 2. 2010.
Cross, M.J,. March, L.M,. Lapsley, HM., et al. (2005). Patient Self-Efficacy and Health Locus of Control: Relationships With Health Status and Arthritis-Related Expenditure. Journal of Rheumathology, 2006 45:92–96
Cutler dan Lieras-Muney. (2009). Leprosy dalam Sinopsis Penyakit Menular Jilid 1. Jakarta:EGC.
Demirkan, S. (2006). Self-Perceptions of Interpersonal Relations, Conflict Resolution Approaches in Locus of Control and Their Effects on the Structure of Personality: A Study in Applied. Unpublished Master’s Thesis, Ankara University, Social Sciences Institute, Ankara.
Departemen Kesehatan. R.I., (2006). Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta Cetakan XVIII. Jakarta: Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. (2010). Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur 2010. Surabaya:
Elenkonis, Kristin. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Pasien Skizofrenia Melakukan Kontrol Rutin terhadap Kesehatan Jiwa di Poliklinik RSJD Dr. Amino Bondokutomo Semarang. Semarang: Universitas Satya Wacana.
Harahap, Marwali. (2000). Ilmu Penyakit Kulit. Jakarta: Hipokrates.
Hendrawati, Erna. (2006). Pengaruh Locus of Control terhadap Self Efficacy dan Motivasi Berprestasi. Dalam Jurnal Equilibrium Ekonomi, Manajemen, Akutansi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Vol. 4. No. 10.
Hutabarat, Basaria. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kepatuhan Minum Obat Penderita Kusta di Kabupaten Asahan Tahun 2007. Medan: Program Studi Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Konsentrasi administrasi kesehatan Komunitas/Epidemiologi. Universitas Sumatera Utara.
Irawan, Purnama. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan Masyarakat dan Kepadatan Hunian dengan Kejadian Penyakit Kusta di Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan. Pamekasan: Program Studi Ilmu Keperawatan. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Insan Unggul Surabaya.
xix
Iskandarsyah, A. (2006). Laporan Penelitian: Hubungan Antara Health Locus of Control dan Tingkat Depresi pada Pasien Gagal Ginjal Kronis di RS. NY. RA. Habibie Bandung. Bandung: Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran.
Iswanti, Dwi Indah. (2012). Pengaruh Terapi Perilaku Modelling Partisipan Terhadap Kepatuhan Minum Obat pada Klien Penatalaksanaan Regimen Terapeutik Tidak Efektif di RSJD Dr. Amino Gondo Hutomo Semarang. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Program Magister Keperawatan. Universitas Indonesia.
Jaya, Nandang Trisna A. A. (2009). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kepatuhan Pasien dalam Minum Obat Antihipertensi di Puskesmas Pamulang Kota Tangerang Selatan Propinsi Banten Tahun 2009. Jakarta: Program Studi Ilmu Keperawatan. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2012). Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta. Jakarta: Dirjen Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan.
__________________________________ (2012). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2011. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.
Kurniawati, Ninuk Dian., & Nursalam. (2007). Asuhan Keperawatan pada Pasien Terinfeksi HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.
Kutanis, R.O., Mesci, Muammer., Ovdur, Zeynep. (2011). The Effects of Locus of Control on Learning Performance: A Case of an Academic Organization. Journal of Economic and Social Studies.
Morowatisharifabad, M., Mahmoodabad, M. S., & Baghianimoghadam, M. (2009). Relationships Between Locus Of Control And Adherence To Diabetes Mellitus Regimen. Journal Res Health Sci, Vol. 9 (1): 37-44.
Niven. (2008). Psikologi Kesehatan: Pengantar Untuk Perawat Dan Profesional. Jakarta : EGC
Notoatmodjo, S. (1993). Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Yogyakarta: Andi Offset.
_______________ (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Nugrasanti, Renni. (2006). Locus of Control dan Prokastinasi Akademik Mahasiswa.
Dalam Jurnal Provitae Vol.2 No. 1.
Nursalam (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta; Salemba Medika.
Pratita, Nurina Dewi. (2012). Hubungan Dukungan Pasangan dan Health Locus Of Control Dengan Kepatuhan dalam Menjalani Proses Pengobatan pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe-2. Dalam Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1.
Rachmat,H.H.R., (2004). Pembangunan Kesehatan Di Indonesia, Prinsip Dasar, Kebijakan, Perencanaan Dan Kajian Masa Depannya. Yoyakarta: Gadjah Mada University Press.
Rana,O,K. (2011). The Effects of Locus Of Control on Learning Performance : A Case of an Academic Organization. Management Faculty, Management Department. Sakarya University, Estempe Campus, Sakarya. Turkey.
Richards,G. (2010). Serial Konsep-Konsep Kunci Psikologi. Yogyakarta :Pustaka Baca.
xx
Rotter, Julian B. (1990). Internal Versus External Control of Reinforcement. Journal American Psychologist University of Connecticut Vol. 45. No. 4.
Safitri, Inda Nofriani. (2013). Kepatuhan Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Ditinjau dari Locus of Control. Dalam Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang Vol. 01. No.02.
Schaffer, S. D, & Tian, L. (2004). Promotion Adherence: Effect of The Theory Based Astma Education. Clinical Nursing Research, 13 (1): 69-89.
Setiawan, Indra Dwi. (2014). Hubungan antara Locus of Control dengan Motivasi Berprestasi pada Mahasiswa S1-Keperawatan di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Malang: Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Silberstein, Nina. (2005). “Locus of Control” (Online)
http://www.alive.com/articles/view/19117/locus_of_control (diakses 27 Maret 2014).
Srimulyani, Veronika Agustini. (2013). Analisis Pengaruh Kecerdasan Adversitas, Internal Locus of Control, Kematangan Karir terhadap Intensi Berwirausaha pada Mahasiswa Bekerja. Dalam Jurnal Widya Warta No. 01. Thn. XXXV II.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cetakan ke-4. Bandung : Alfabeta.
Tirtawati, S. A. N Krisna dan Zulkaida, Anita. (2007). Locus of Control pada Insan Pasca Stroke Usia 40-65 Tahun. Dalam Jurnal Ilmiah MahasiswaFakultas Psikologi. Universitas Gunadarma Jakarta.
Wallston, K. A., Wallston, B. S. & DeVellis, R. (1978). Development of the multidimensional health locus of control (MHLC) scales. Health Education Monographs, 6, 160-170.
Zulkaida, Anita., Kurniati, Ni Made T., Retnaningsih., Muluk, Hamdi., & Rifameutia, Tjut., (2007). Pengaruh Locus of Control dan Efikasi Diri terhadap Kematangan Karir Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam Jurnal Proceeding PESAT
(Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) Auditorium Kampus Gunadarma Vol. 2.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Arah pembangunan menuju Indonesia Sehat 2010 adalah bagian integral
dari pembangunan nasional. Konsep pembangunan nasional harus berwawasan
kesehatan yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak positif
maupun negatif terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya peningkatan
kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan kesehatan
masyarakat (Rachmat, 2004). Salah satu program yang ditetapkan untuk mencapai
tujuan dan sasaran pembangunan di bidang kesehatan adalah pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular. Penyakit menular yang masih menimbulkan
masalah kesehatan masyarakat adalah penyakit kusta. Kasus kusta semakin
meningkat karena disebabkan kurang pengetahuan, kepercayaan yang keliru
terhadap penyakit kusta serta tingginya ketidakpatuhan dan tingkat droup out
pada penderita kusta sendiri.
Menghadapi masalah penyakit kusta tersebut, tahun 1991 World Health
Assembly telah mengeluarkan suatu resolusi Millenium Development Goals (MDGs).
Indonesia sebagai anggota organisasi kesehatan dunia (WHO) harus
berkomitmen pada resolusi tersebut, dimana sasaran ke lima yang termaktub
dalam tujuan pembangunan millennium (MDGs) kesehatan adalah
pemberantasan penyakit menular termasuk penyakit kusta. Eliminasi kusta adalah
suatu kondisi dimana penderita kusta tercatat (angka prevalensi) kurang dari 1 per
2
10.000 penduduk (Depkes, 2006). Berdasarkan Global Strategy for Further Reducing
the Leprosy Burden and Suistaning Leprosy Control Active (WHO dalam Irawan 2013),
untuk mencapai eliminasi kusta masih diperlukan peningkatan kualitas program
kegiatan. Peningkatan kualitas tersebut meliputi beberapa hal yaitu penemuan
penderita baru, pengobatan yang tepat dengan Multi Drug Therapy (MDT) dan
pemantauan kasus sesuai dengan form pencatatan dan pelaporan, pencegahan
cacat, rehabilitasi non medis atau sosial dan promosi.
Menurut WHO jumlah penderita kusta baru pada tahun 2011 di seluruh
dunia adalah sekitar 219.075 penderita. Dari jumlah tersebut paling banyak
terdapat di regional Asia Tenggara (160.132), diikuti regional Amerika (36.832),
regional Afrika (12.673. Untuk penemuan kasus baru pada tahun 2011 peringkat
pertama diduduki oleh India sebesar 127.295 kasus, selanjutnya peringkat kedua
yaitu Indonesia dengan jumlah penemuan kasus baru sebesar 20.023 kasus
(Kemenkes, 2012).
Berdasarkan laporan dari Dinkes Kesehatan Propinsi Jawa Timur per 31
Desember tahun 2011 mengenai prevalensi kasus kusta di tingkat kabupaten,
dapat diketahui bahwa semua kabupaten di pulau Madura merupakan kabupaten
dengan prevalensi tinggi yaitu >1/10.000 penduduk. Salah satu kabupaten di
Madura yaitu kabupaten Pamekasan pada tahun 2011 memiliki angka prevalensi
tinggi yaitu 3,89/10.000 penduduk yang tersebar di 13 kecamatan, salah satunya
adalah Kecamatan Proppo yang termasuk wilayah kerja Puskesmas Panaguan.
Hasil wawancara secara informal dengan salah satu perawat yang menangani
pasien kusta di puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan
bahwa jumlah penderita penyakit kusta di wilayah kerja Puskesmas Panaguan
3
Pamekasan. Pada tahun 2010, jumlah penderita mencapai 22 orang penderita
penyakit kusta dan pada tahun 2011 mengalami peningkatan mencapai 23 orang.
Sedangkan dilihat dari kepatuhan berobat pada tahun 2010, tercatat 4 orang
penderita kusta dan pada tahun 2013 mengalami peningkatan mencapai 7 orang
penderita kusta yang tidak patuh terhadap mengkonsumsi obat karena dengan
alasan efek samping dari obat tersebut serta pengobatan yang terlalu lama,
sehingga berdampak terhadap kesinambungan proses pengobatan dan
kesembuhan penderita kusta. Hasil wawancara langsung dengan ketujuh
penderita kusta disana, terdapat 3 orang menjawab bahwa mereka menderita
kusta karena cobaan dari Tuhan dan akan sembuh itu semua tergantung Tuhan
juga, dan 4 orang menjawab mereka bisa sembuh kalau mereka rajin ke
Puskesmas dan rajin minum obat
Melihat data diatas masalah kusta perlu mendapat perhatian sehingga
penemuan dan pengobatan penderita sampai sembuh merupakan salah satu
kunci pemberantasan kusta, untuk mencapai kesembuhan penyakit kusta
diperlukan keteraturan atau kepatuhan berobat bagi penderita.
Pengobatan kusta yang memerlukan jarak lama antara 6-12 bulan,
biasanya memiliki resiko tinggi dalam ketidakpatuhan berobat dan minum obat.
Dalam perjalanannya penyakit kusta sering mengalami reaksi yang disebut
dengan reaksi kusta yang apabila tidak cepat ditangani atau terlambat
penanganan akan menimbulkan cacat yang permanen, inilah salah satu yang
sangat ditakuti dari penyakit ini meskipun tidak menimbulkan kematian namun
akan mengurangi produktifitasnya dan bila tingkat cacatnya berat akan menjadi
4
dan cepat dapat mencegah dan mengurangi tingkat kecacatan sehingga pasien
akan sembuh tanpa meninggalkan cacat dan akan bisa produktif lagi.
Kesulitan-kesulitan dalam mengelola pengobatan berkala tersebut
menyebabkan seorang penderita kusta dapat menjadi tidak patuh dalam
mengontrol. Pasien yang tidak patuh akan dipandang sebagai orang yang lalai,
dan kelalaian tersebut dianggap sebagai individu yang memiliki masalah pada
kontrol diri (Smet dalam Pratita, 2012). Ada atau tidak adanya kontrol dalam diri
pasien penderita kusta mempunyai pengaruh yang besar terhadap kesehatannya.
Pasien yang patuh dianggap sebagai individu yang memiliki usaha untuk
mengendalikan perilakunya. Pengendalian-pengendalian perilaku untuk
mencegah masalah kesehatan pada penderita kusta memiliki hubungan yang
berkaitan dengan locus of control dalam individu itu sendiri terhadap kesehatannya
(Smet dalam Pratita, 2012). Locus of control memiliki dua bentuk orientasi yaitu
orientasi internal dan eksternal.
Hal ini bila dihubungkan dengan perilaku kepatuhan, maka individu
dengan locus of control internal akan memiliki keyakinan bahwa individu tersebut
mempunyai kontrol atas kesehatan dirinya, sehingga individu tersebut akan
bertanggung jawab terhadap kesehatannya dan mematuhi anjuran-anjuran untuk
keteraturan minum obat. Individu dengan locus of control eksternal memiliki
keyakinan bahwa kesehatan pada dirinya ditentukan oleh orang lain yang
berpengaruh, seperti dokter, perawat, teman, keluarga dan Tuhan sehingga
individu tersebut tidak memiliki tanggung jawab terhadap kesehatannya.
Upaya yang dapat dilakukan tenaga kesehatan untuk mempercepat
eliminasi penyakit kusta adalah dengan melakukan promosi kesehatan tentang
5
Tenaga kesehatan dapat berperan sebagai care giver dan konselor yang berfungsi
untuk mendampingi serta memantau pengobatan penderita kusta.
Berdasarkan latar belakang inilah peneliti ingin mengetahui hubungan
antara locus of control dengan kepatuhan minum obat pada penderita kusta di
Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana hubungan antara
locus of control dengan kepatuhan minum obat pada penderita kusta di wilayah
kerja Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui hubungan antara locus of control dengan kepatuhan minum obat
pada penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo
Kabupaten Pamekasan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mendeskripsikan gambaran locus of control pada penderita kusta di wilayah kerja
Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan
2. Mengidentifikasi kepatuhan minum obat pada penderita kusta di wilayah kerja
Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan
3. Menganalisis hubungan antara locus of control dengan kepatuhan minum obat pada
penderita kusta di wilayah kerja Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo
6
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi peneliti
Menambah wawasan dalam penyusunan karya tulis, khususnya tentang
hubungan antara locus of control dengan kepatuhan minum obat pada penderita kusta di
wilayah kerja Puskesmas Panaguan Kecamatan Proppo Kabupaten Pamekasan serta
menjadi pengalaman berharga untuk peneliti dan kemudian sebagai referensi untuk
penelitian berikutnya.
1.4.2 Bagi Responden dan Masyarakat
Responden dan masyarakat mendapatkan informasi yang tepat tentang
penyakit kusta. Menjadi bahan dalam meningkatkan kepatuhan minum obat dalam
pengendalian diri terhadap locus of control untuk fokus dalam menyelesaikan
pengobatan pada penderita kusta sehingga dapat menurunkan stigma dan
meningkatkan derajat kesehatan.
1.4.3 Bagi Tenaga Keperawatan
Informasi dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
untuk perawat dalam meningkatkan asuhan keperawatan pada penderita kusta
khususnya dalam masalah kepatuhan minum obat dan juga dapat memberikan
edukasi tentang locus of control pada individu, keluarga dan juga komunitas.
1.4.4 Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan acuan serta informasi dan literatur bagi peneliti berikutnya dalam
melakukan penelitian yang lebih bermutu dan menyeluruh.
1.5 Keaslian Penelitian
7
1. Safitri, (2013) meneliti tentang kepatuhan penderita diabetes mellitus tipe II
ditinjau dari locus of control dengan menggunakan pendekatan kuantitatif kausal
komparatif, pengambilan sampel 85 responden, secara random sampling yaitu
seluruh penderita diabetes mellitus tipe II di Malang yang memenuhi kriteria.
Hasil penelitian adalah bahwa dapat disimpulkan penderita diabetes mellitus tipe
II yang berorientasi pada locus of control internal memiliki kepatuhan tinggi
sebanyak 16 responden (47,1%), sedangkan penderita yang berorientasi pada
locus of control eksternal powerful others memiliki kepatuhan tinggi sebanyak 7
responden (35,0%), dan penderita yang berorientasi pada locus of control external
change memiliki kepatuhan tinggi sebanyak 12 responden (38,7%).
Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti adalah populasi dalam penelitian ini adalah penderita kusta. Metode
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling yaitu
seluruh penderita kusta yang masih pengobatan dan dalam pengawasan
pengobatan.
2. Hutabarat, (2008) meneliti tentang pengaruh faktor internal dan eksternal
terhadap kepatuhan minum obat penderita kusta di kabupaten Asahan,
menggunakan rancangan penelitian deskriftif dengan desain distribusi
frekuensi, pengambilan sampel 56 responden, secara total sampling yaitu
seluruh penderita kusta di kabupaten Asahan yang tecatat di kartu penderita,
berobat ke puskesmas dan mendapatkan obat kombinasi Multi Drug Therapy
(MDT) dari petugas puskesmas. Hasil penelitian adalah bahwa dapat
disimpulkan variabel faktor internal yang berhubungan dengan kepatuhan
adalah variabel umur, jenis kelamin, pendidikan dan pengetahuan. Sedangkan
8
adalah variabel peran keluarga, peran petugas, lama minum obat, reaksi kusta
dan cacat kusta.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Hutabarat (2008) dengan penelitian
ini adalah variabel bebas (independen). Variabel independen dalam penelitian
ini adalah locus of control karena locus of control salah satu faktor yang
mempengaruhi terjadinya kepatuhan.
1.6 Batasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti memberi batasan pada:
1. Locus of control adalah sikap seseorang dalam mengartikan sebab dari suatu
peristiwa.
2. Kepatuhan adalah suatu sikap yang merupakan respon yang hanya muncul
apabila individu tersebut dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki
adanya reaksi individual.
3. Penyakit kusta adalah penyakit kronik yang disebabkan kuman Mycobacterium
leprae yang pertama kali menyerang susunan saraf tepi, selanjutnya menyerang
kulit, mukosa (mulut), saluran pernapasan bagian atas, sistem retikulo