• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GELATIN TERHADAP EFEKTIFITAS CAMPURAN PATI JAGUNG DAN AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG (Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GELATIN TERHADAP EFEKTIFITAS CAMPURAN PATI JAGUNG DAN AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG (Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

HATFINA KURNIA SARI

PENGARUH GELATIN TERHADAP

EFEKTIFITAS CAMPURAN PATI JAGUNG

DAN AVICEL PH 101 SEBAGAI PEMBAWA

KEMPA LANGSUNG

(Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

Lembar Pengesahan

PENGARUH GELATIN TERHADAP EFEKTIFITAS

CAMPURAN PATI JAGUNG DAN AVICEL PH 101

SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG

(Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

SKRIPSI

Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Farmasi Pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2015

Oleh:

HATFINA KURNIA SARI

201110410311165

Disetujui Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

Lembar Pengujian

PENGARUH GELATIN TERHADAP EFEKTIFITAS

CAMPURAN PATI JAGUNG DAN AVICEL PH 101

SEBAGAI PEMBAWA KEMPA LANGSUNG

(Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)

SKRIPSI

Telah Diuji dan Dipertahankan di Depan Tim Penguji Pada Tanggal 10 Juni 2015

Oleh:

HATFINA KURNIA SARI

201110410311165

Disetujui Oleh:

Penguji I Penguji II

DR. H. Achmad Radjaram, Apt. Dra. Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. NIP UMM. 11407040448

Penguji III Penguji IV

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Rasa syukur Alhamdulillah dan terimakasih penulis panjatkan kepada

Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “PENGARUH GELATIN TERHADAP EFEKTIFITAS CAMPURAN PATI JAGUNG DAN AVICEL PH 101 SEBAGAI BAHAN PEMBAWA KEMPA LANGSUNG (Pembuatan Dengan Metode Granulasi Basah)” untuk memenuhi salah satu persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Sarjana Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai

pihak yang memberikan bimbingan, bantuan serta doa sehingga penulis dapat

menyelesaikannya dengan baik. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. DR. H. Achmad Radjaram, Apt., sebagai Pembimbing I dan Dra.

Uswatun Chasanah, M.Kes., Apt. sebagai Pembimbing II yang dengan

tulus ikhlas dan penuh kesabaran, membimbing dan selalu meluangkan

waktu maupun dorongan moral memberi arahan-arahan terbaik kepada

saya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

2. Drs. H. Achmad Inoni, Apt. dan Arina Swastika Maulita, S.Farm, Apt.,

sebagai Tim Penguji yang memberikan saran, masukan, dan kritik yang

membangun terhadap skripsi yang telah saya kerjakan.

3. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom., selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Nailis Syifa’, S.Farm,. Apt,. M.Sc. selaku Ketua Program Studi Farmasi

Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Program Studi Farmasi beserta seluruh staf pengajar Program Studi

Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah mendidik dan

mengajarkan ilmu pengetahuan selama saya mengikuti program sarjana.

6. Sovia Aprina Basuki, M.Si,. Apt. sebagai Dosen Wali yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan nasehat serta sebagai Kepala

(5)

v

mengikuti pendidikan di Program Studi Farmasi Universitas

Muhammadiyah Malang.

7. Bapak Drs. Abdus Sakur, Ibu Dra. haryatin, Bapak Syaifullah, Ibu

Susiana, Ibu Rita, Ibu Tatik, Mbak sari, Mbak sefi, Annisa, Agil, Erfan,

dan Keluarga. Terimakasih yang sebesar-besarnya atas kasih sayang,

perjuangan, keikhlasan, nasehat, kesabaran, dukungan moral maupun

materi dan doa yang telah diberikan. Saya akan terus berusaha untuk

membuat kalian bahagia.

8. Bapak dan Ibu Dosen, Laboran : Bu Arina, Bu Dian, Bu Ina, Bu Radit, Bu

Sendi, Mbak Susi, Mas Ferdi, dan Mas Dani atas arahan dan canda tawa

selama proses penyelesaian skripsi ini, khususnya ketika saya

mengerjakan skripsi di laboratorium tersebut.

9. Teman-teman skripsi Solida dan sahabat-sahabatku tersayang: Resti, Adis,

Ellen, Melisa, Afnan, Ama, Didit, Irfan, Della, Luluk, Anggi, Adel,

Cahya, Wanda, Dila, Putri, Andin, Mahiru, Inna, Arin, Lily, Sri, Roura,

Khilmi, Rizki, Ilham, Izzu, Hasbi, Abi, serta teman-teman angkatan 2011

Farmasi UMM dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,

terimakasih sudah menjadi keluarga baru yang menemani selama di

Malang.

Akhir kata, semoga Allah S.W.T. membalas kebaikan Bapak, Ibu, dan

Saudara sekalian. Semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan kita semua. Amin. Terimakasih .

Malang, 10 Juni 2015

(6)

vi

RINGKASAN

Tablet merupakan sediaan yang paling populer dan 70% dari sediaan obat dibuat dalam bentuk tablet. Diharapkan tablet dapat dicetak dengan metode kempa langsung karena dengan metode ini langkah pengerjaan atau prosedur yang dibutuhkan sedikit sehingga biaya yang dibutuhkan sedikit dan juga dibutuhkan waktu yang singkat. Namun tidak semua bahan obat dapat dikempa langsung, maka dilakukan pengembangan terhadap bahan pembawa obat salah satunya dengan cara ko-proses.

Ko-proses adalah proses di mana dua eksipien atau lebih berinteraksi pada tingkat sub partikel yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi eksipien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari gelatin 3% (G1) dan 5% (G2) terhadap sifat granul kombinasi antara pati jagung dan avicel PH 101 sebagai eksipien kempa langsung, ko-proses eksipien ini dibuat dengan metode granulasi basah.

Granul ko-proses eksipien dibuat dengan mencampurkan pati jagung dan avicel PH 101 sampai homogen lalu ditambahkan larutan gelatin dan dicampur sampai terbentuk massa granul yang kalis. Massa granul yang terbentuk diayak menggunakan ayakan mesh 20 dan dikeringkan dilemari pengering pada suhu 50oC sampai didapatkan kelembaban tertentu. Dilakukan pengujian terhadap mutu fisik granul dan diperoleh kandungan lembab (G1 3,19 ± 0,12%; G2 2,88 ± 0,11%), sifat alir (GI 5,86 ± 0,06 g/dtk; G2 6,14± 0,09 g/dtk) dan sifat sudut diam (G1 31,86 ± 0,34o; G2 31,16 ± 0,69o), distribusi ukuran granul (G1 16,50%; G2 6,93%), persen kompresibilitas (G1 37,00 ± 1,00%; G2 21,33 ± 0,57%), kompaktibilitas (1 ton G1 4,00 ± 0,35 kg; G2 6,40 ± 0,42 kg dan 2 ton G1 6,40 ± 0,42 kg; G2 12,30 ± 0,45 kg). Kemudian dipilih formula granul yang terbaik dan dilakukan uji potensial pengenceran dengan bahan aktif parasetamol yang memiliki sifat alir jelek dan non-kompresibel. Uji potensial pengenceran dilakukan pada empat perbandingan parasetamol dan granul ko-proses eksipien 1:9, 2:8, 3:7, dan 4:6. Setelah dikempa, dilakukan uji mutu fisik tablet dan diperoleh kekerasan tablet (K1 7,00 ± 0,00 kg; K2 5,22 ± 0,36 kg; K3 4,11 ± 0,22 kg; K4 2,11 ± 0,22 kg), kerapuhan tablet (K1 0,46 ± 0,15%; K2 0,86 ± 0,09%; K3 1,68 ± 0,62%; K4 4,78 ± 0,40%) dan waktu hancur tablet (K1 1,25 ± 0,09 menit; K2 0,91 ± 0,05 menit; K3 0,71 ± 0,05 menit; K4 0,33 ± 0,08 menit).

(7)

vii

ABSTRAK

Berbagai macam bahan dikembangkan sebagai eksipien kempa langsung, salah satu metode adalah ko-proses. Ko-proses eksipien adalah kombinasi dari dua atau lebih eksipien yang memiliki keuntungan yang tidak dapat dicapai jika mencampur eksipien secara sederhana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari gelatin 3% (G1) dan 5% (G2) terhadap sifat granul kombinasi antara pati jagung dan avicel PH 101 sebagai eksipien kempa langsung. Ko-proses eksipien ini dibuat dengan metode granulasi basah dan diuji untuk kandungan lembab, kecepatan alir, sudut diam, distribusi ukuran partikel, dan persen kompresibilitas. Kemudian dipiliih granul yang terbaik dan dilakukan uji potensianal pengenceran pada 4 komposisi dengan perbandingan granul dan parasetamol (90:10, 80:20, 70:30, dan 60:40), setelah itu dilakukan evaluasi mutu fisik granul. Hasil penelitian menunjukkan G1 (3%) dan G2 (5%) menghasilkan kecepatan alir dan kompresibilitas yang baik sebagai bahan pembawa kempa langsung dan granul ko-proses dengan gelatin 5% lebih efektif karena mampu menghasilkan tablet parasetamol sampai 30% pengenceran.

(8)

viii

ABSTRACT

THE EFFECT OF GELATIN TO THE EFFECTIVENESS OF CORN STARCH AND AVICEL PH 101 MIXTURE AS DIRECT COMPRESSION

EXCIPIENTS

(Made By Wet Granulation Method)

A wide range of materials has been developed as direct compression excipients, one of the methods was co-processing. Co-processed excipients are combinations of two or more excipients that possess performance advantages that cannot be achieve using the simple admixture of excipients. This study aims to determine the impact of gelatin 3% (G1) and 5% (G2) to the granules properties those were combination of corn starch and avicel PH 101 as direct compression excipient. Co-prosess excipients made with wet granulation, then formed granules were being tested for their moisture content, flowability, angle of repose, granules size distribution, and percent compressibility. Then selected the best granules and pontential dilution was tested on four compositions by comparison granules and paracetamol (90:10, 80:20, 70:30, dan 60:40), after that tested its tablets physical quality evaluation. The results showed both co-process excipient produces flow properties and good compactibility as direct compression excipient and co-process granule with 5% of gelatin is more efective because it is able to produce paracetamol tablets up to 30% dilution.

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

DAFTAR SINGKATAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Hipotesis ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Ko-proses ... 5

2.2 Granulasi Basah ... 6

2.3 Kempa Langsung ... 7

2.4 Tablet Kempa ... 8

2.5 Tinjauan Mutu Fisik Tablet ... 9

2.5.1 Kekerasan Tablet ... 10

2.5.2 Kerapuhan Tablet ... 10

(10)

x

2.6Tinjauan Bahan ... 10

2.6.1Parasetamol... 10

2.6.2Jagung ... 11

2.6.3Avicel PH 101 ... 12

2.6.4 Gelatin ... 16

2.7 Tinjauan Mutu Fisik Granul ... 16

2.7.1Kandungan Lembab... 16

2.7.2Sifat Alir dan Sudut Istirahat ... 17

2.7.3Distribusi Ukuran Partikel ... 18

2.7.4 Penentuan % Kompresibilitas... 18

2.7.5Kompaktibilitas Tablet ... 19

2.8 Tinjauan Permasalahan Pencetakan Tablet ... 19

2.8.1 Capping ... 19

2.8.2 Sticking ... 20

2.8.3 Picking ... 20

2.8.4 Laminating ... 21

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL ... 22

3.1 Uraian Kerangka Konseptual ... 22

3.2 Kerangka Konseptual ... 23

BAB IV METODE PENELITIAN ... 24

4.1 Bahan Penelitian ... 24

4.2 Alat ... 24

4.3 Rancangan Penelitian ... 24

4.4 Metode Penelitian ... 26

4.4.1 Pemeriksaan Bahan Penlitian ... 27

4.4.2 Pembuatan Granul Ko-proses Eksipien ... 27

4.4.3Pembuatan Tablet Parasetamol Kempa Langsung ... 28

4.4.4 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul ... 29

4.4.5 Evaluasi Mutu Fisik Tablet Kempa Langsung ... 31

(11)

xi

BAB V HASIL PENELITIAN ... 33

5.1 Pemeriksaan Kualitatif Bahan Penelitian ... 33

5.5.1 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Pati Jagung ... 33

5.1.2 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Avicel PH 101 ... 34

5.1.3 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Gelatin ... 35

5.1.4 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Parasetamol ... 35

5.2 Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ko-proses... 36

5.3 Uji Potensial Pengenceran Terhadap Mutu Fisik Tablet ... 38

5.4 Analisis Statistik Mutu Fisik Tablet Parasetamol ... 40

5.4.1 Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet ... 40

5.4.2 Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet ... 41

5.4.3 Hasil Analisis Statistik Waktu Hancur Tablet ... 42

BAB VI PEMBAHASAN ... 44

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 48

7.1 Kesimpulan ... 48

7.2 Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 49

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Tabel Eksipien Ko-proses Kempa Langsung ... 6

II.2 Persyaratan Penyimpangan Bobot ... 10

II.3 Hubungam Kecepatan Aliran dan Sifat Aliran ... 18

II.4 Hubungan Indeks Carr dan Mampu Alir Serbuk ... 19

II.5 Kapping dan Solusinya ... 20

IV.1 Rancangan Formula Ko-proses Eksipien Kempa Langsung ... 25

IV.2 Rancangan Formula Tablet Parasetamol Kempa Langsung ... 25

V.1 Hasil Pemeriksaan Kualitatif Pati Jagung ... 33

V.2 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Avicel PH 101 ... 34

V.3 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Gelatin ... 35

V.4 Pemeriksaan Spektrum Inframerah Parasetamol... 35

V.5 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Granul Ko-proses Eksipien ... 36

V.6 Hasil Uji Potensial Pengenceran Terhadap Mutu Fisik Tablet ... 38

V.7 Uji Statistik One Way Anova Kekerasan Tablet ... 40

V.8 Hasil Uji HSD Kekerasan Tablet ... 41

V.9 Uji Statistik One Way Anova Kerapuhan Tablet ... 41

V.10 Hasil Uji HSD Kerapuhan Tablet... 42

V.11 Uji Statistik One Way Anova Waktu Hancur Tablet ... 42

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Struktur Kimia Parasetamol ... 11

2.2 Jagung ... 12

2.3 Struktur Amilosa ... 13

2.4 Struktur Amilopektin ... 14

2.5 Struktur Microcrystalline Cellulose ... 15

2.6 Metode Pengukuran Sifat Alir dan Sudut Istirahat ... 28

3.1 Skema Kerangka Konseptual ... 23

4.1 Skema Metode Penelitian ... 26

4.2 Skema Pembuatan Granul ... 28

4.3 Skema Pembuatan Tablet ... 29

5.1 Foto Mikroskopik Pati Jagung ... 34

5.2 Hasil Pemeriksaan Distribusi Ukuran Granul Ko-proses... 37

5.3 Hasil Pemeriksaan Pengaruh Tekanan Terhadap Uji Kompaktibilitas ... 37

5.4 Histogram Kekerasan Tablet Parasetamol ... 39

5.5 Histogram Kerapuhan Tablet Parasetamol... 39

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 53

2. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ... 54

3. Sertifikat Jagung... 55

4. Sertifikat Analisis Parasetamol ... 56

5. Sertifikat Analisi Gelatin... 57

6. Hasil FT-IR Parasetamol ... 58

7. Hasil FT-IR Avicel PH 101 ... 59

8. Hasil FT-IR Gelatin... 62

9. Perhitungan Rendemen Pembuatan Pati Jagung ... 64

10.Tabel Gugus FT-IR ... 65

11.Pemeriksaan Fisik Granul Ko-proses Eksipien ... 66

12.Pemeriksaan Mutu Fisik Tablet Kempa Langsung Parasetamol ... 69

13.Hasil Analisis Statistik Kekerasan Tablet Parasetamol ... 70

14.Hasil Analisis Statistik Kerapuhan Tablet Parasetamol ... 73

15.Hasil Analisis Statistik Waktu Hancur Tablet Parasetamol ... 75

16.Tabel F ... 78

17.Tabel Konversi Mesh ... 79

18.Foto Tablet Kempa Langsung Parasetamol ... 80

(15)

xv

DAFTAR SINGKATAN

MCC : microcrystalline cellulose

API : active pharmaceutical ingredient

tg : tangen

cm : centimeter

g : gram

kg : kilogram

o

C : derajat celcius

N : normalitas

W : weight

(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Aini, Nur. 2013. Teknologi Fermentasi Pada Tepung Jagung. Graha Ilmu, Yogyakarta, 3, 7.

Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat, Universitas Indonesia Press, Jakarta. 244, 246-250, 255-256.

Akram, M., Naqvi, S.B.S. & Gauhar, S. 2011. Development of Co-processed Micro Granules for Direct Compression. Int J Pharm Pharm Sci, 3, 64.

Aulton, M., Summers, M., 2002. Tablet and Compaction in: Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd, Churcill Livingstone, Philadelphia, 205

Bandelin, F.J. & Shangraw R.F. 1982. Compressed Tablet by Wet Granulation. in Lieberman H.A., Lachman L. (Eds.), Pharmaceutical Dosage Form, Tablet 1, 1235-1238.

Bradbury, J.H. & Holloway, Warren D., 1998. Chemestry of Tropical Root Crops: Significance for Nutrition and Agriculture in the Pacific. Australian National University, Canberra.

Bugay, David E. & Findlay, W. Paul. 1999. Pharmaceutical Excipients: Characterization by IR, Rahman, and NMR Spectroscopy. Taylor and Francis, 94.

Chougule, A.S., Dikpati, A. & Trimbake, T. 2012. Formulation Development Techniques of Co-processed Excipients. Journal of Advanced Pharmaceutical Sciences, 2, 231-249.

Chowdary, K.P.R. & Ramya, K. 2013. Recent Research on Co-processed Excipients for Direct Compression - A Review. Pharmacie Globale International Journal of Comprehensive Pharmacy, 2, 1-3.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ketiga. Jakarta. 6-7.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi keempat. Jakarta. 649.

Dewan Ketahanan Pangan, 2011. Kebijakan Umum Ketahanan Pangan 2011-2014. Jakarta.

(17)

xvii

Fortuna, T., Juszezak, L. & Palasinski M. 2001. Properties of Corn and Wheat Starch Phosphates Obtained from Granules Segregated According to Their Size. Electronic Journal of Polish Agricultural Universities, 4.

Govedarica, B., Injac, R., Dreu, R. & Srcic, S. 2011. Formulation and Evaluation of Immediate Release Tablets with Different Types of Paracetamol Powders Prepared by Direct Compression. Afr J Pharm Pharmacol, 5, 31.

Harbir, K., Gurpreet, S., AC, R. & Seema, S. 2012. Pharmaceutical Tablets and Tablet Compression Machines: A Review. Novel Science International Journal of Pharmaceutical Science, 1, 529-531.

Hermanto, S., Sumarlin, L.O. & Fatimah, W. 2013. Differentiation of Bovine and Porcine Gelatin Based on Spectroscopic and Electrophoretic Analysis. J.Food Pharm.Sci., 1, 68-73.

Jain, V., 2011. Drug Identification Tests. Determination of Melting Point(s) and Diferential Scanning. School of Pharmaceutical Sciences Preformulation Studies,http://shodhganga.inflibnet.ac.in/bitstream/10603/2206/13/13_chapter %205.pdf. Diakses pada tanggal 3 Mei 2015.

Juheini, Iskandarsyah., Animar, J.A., Jenny. 2004. Pengaruh Kandungan Pati Singkong Terplagelatinasi Terhadap Karakteristik Fisik Tablet Lepas Terkontrol Teofilin. Majalah Ilmu Kefarmasian, 1, 21-26.

Katzung, Bertram G., 2006. Basic and Clinical Pharmacology. 10TH Edition, San Fransisco.

Kumari, M.S., Prasanthi, C., Bhargavi, C.S., Kumari, M.P. & Ushasri, S. 2013. Reassessment of Novel Co-processed Multifunctional Excipients. Int Res J Pharm App Sci, 3, 122-128.

Lachman, C.L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L., 2008. Teori dan Praktek Farmasi Industri. Edisi II. Jakarta: Universitas Indonesia Press, 643, 654, 658-659, 674, 676, 701.

Limwong, V., Sutanthavibul, N. & Kulvanich, P. 2004. Spherical Composite Particles of Rice Starch and Microcrystalline Cellulose: A New Coprocessed Excipient for Direct Compression. AAPS Pharm Sci Tech, 5, 1-10.

Lionetto, F., Sole, R.D., Cannoletta, D., Vasapollo, G. & Maffezzoli, A. 2012. Monitoring Wood Degredation during Weathering by Cellulose Crystallinity, Materials 2012,5, 1910-1922.

(18)

xviii

Moller, Jens T. & Fredsted S. 2009. A Primary on Spray Drying. Chemical Engineering, 34-40.

Okeke, Uche., 2014. Economics of Fresh Maize production in Anambra East Local Government Area of Anambra State, Nigeria. Journal of Science and Multidisciplinary Research. 6, 22-33.

Pamudji, Jessie S., Wikarsa, S. & Tampara, Meisa H. 2014. Improvement of Gliclazide's Rate by Using Surface Solid Dispersionwith Avicel PH 101. Int J Pharm Pharm Sci, 6, 461-465

Parrot. E. L., 1970, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, Minnepolis USA, Burgess Publishing Company. 82.

Patel, S.S. & Patel, M.P. 2009. Development of Directly Compressible Co-processed Excipient for Dispersible Tablets Using 32 Full Factorial Design. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 1, 125-148.

Qiu, Y., Chen, y., Zhang, G.G.Z. 2009. Developing Solid Oral Dosage Forms. First edition. Elsevier Inc, USA.

Roja, J., Moren, S. & Lopez, A. 2011. Assessment of the Water Sorption Properties of Several Microcrystalline Celluloses. J Pharm Sci and Res, 3, 1302-1309.

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn, M.E., 2006. Handbook of Pharmaceutical Excipients. Edisi ke-6, Pharmaceutical Press, London. 132-134,725.

Rukmana, Rahmat. 1997. Usaha Tani Jagung. Penerbit Kanisius, Yogyakarta, 21, 23.

Siregar, C.J.P., Wikarsa, S., 2010. Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar-dasar Praktis. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, hal 34, 35, 38, 154, 163, 196, 236-237, 248, 255, 256, 263.

Soebagio, B., Sriwidodo., Adhika, A.S., 2009. Pengujian Sifat Fisikokimia Pati Biji Durian (Durio zibethinus Murr) Alami dan Modifikasi Secara Hidrolisis Asam. Bandung: Skripsi. Universitas Padjajaran.

Staniforth, John. 2002. Powder Flow in Aulton, M. (Ed.) Pharmaceutics The Science of Dosage Form Design. 2nd , Churcill Livingstone, Philadelphia, 205-207.

(19)

xix

Terinte, N., Ibbett, R. & Schuster, Kurt C., 2011. Overview on Native Cellulose and Microcrystalline Cellulose I Structure by X-ray Diffraction (Waxd): Comparison Between Measurement Techniques. Lenzinger Berichte, 89, 118-131.

Toumi, L.B., Radia, D., Zineb, S., Khedidja, A., 2011. Flow Characteristics Optimization of Corn Starch and Microcrystalline Cellulose Mixture by Wet Granulation

United State Pharmacopeial Convention, 2007. USP-NF 30. 674.

(20)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketahanan pangan yang dicetuskan pada World Food Summit (1996) oleh

World Food Programme didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana

terpenuhinya pangan bagi rumah tangga yang dicerminkan dengan tersedianya

pangan yang cukup, baik dari segi jumlah, mutu, aman, merata dan terjangkau.

Kinerja umum ketahanan pangan Indonesia selama periode 2005–2009

menunjukkan kecenderungan yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Dilaporkan pada periode 2005–2009, sebagian besar produksi pangan pokok

seperti padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, sayur, buah-buahan, minyak

sawit, gula putih, telur, susu, dan ikan mengalami peningkatan yang cukup

signifikan. Peningkatan yang berturut-turut salah satunya terdapat pada produksi

jagung yang naik dengan rata-rata 8,49 persen per tahun (Dewan Ketahanan

Pangan, 2010). Peningkatan produksi jagung yang melimpah merupakan suatu

peluang untuk pengolahan jagung sehingga jagung tidak hanya menjadi alternatif

bahan pangan bagi masyarakat Indonesia, namun juga dapat dimanfaat dalam

berbagai bidang industri. Pada industri farmasi produk turunan hasil dan

pengembangan jagung dimanfaatkan sebagai eksipien pada formulasi tablet.

Jagung mengandung 80% karbohidrat, 10% protein, 3,5% serat dan 2%

mineral. Besi dan vitamin B terdapat dalam jagung (Okeke, 2014). Karbohidarat

jagung terdiri atas pati, gula, pentosan dan serat kasar (Aini, 2013). Amilum atau

sering juga disebut sebagai pati adalah karbohidrat yang berasal dari hasil proses

fotosintesis tanaman, disimpan dalam bagian tertentu tanaman dan berfungsi

sebagai cadangan makanan (Soebagio et al., 2009). Amilum merupakan bahan

penolong yang kerap digunakan pada pembuatan tablet sebagai pengisi, pengikat,

penghancur, dan pelincin (Juheini et al., 2004). Beberapa tahun terakhir banyak

penelitian tentang penggunaan jagung sebagai eksipien, jagung digunakan dalam

industri farmasi dengan dikombinasikan dengan eksipien lainnya untuk

(21)

2

untuk formulasi tablet. Hal ini disebabkan kandungan amilum pada jagung yang

berpotensi sebagai eksipien farmasetika pada formulasi tablet.

Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa dalam bentuk

tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung

satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan. Zat tambahan yang

digunakan dapat berfungsi sebagai zat pengisi, zat pengembang, zat pelicin, zat

pembasah atau zat lain yang cocok (Depkes RI, 1979). Zat tambahan pada

pembuatan tablet dapat dibuat salah satunya dengan cara ko-proses. Ko-proses

adalah proses di mana dua eksipien atau lebih berinteraksi pada tingkat sub

partikel yang memiliki tujuan memberikan efek sinergis yang dapat memperbaiki

fungsi eksipien sehingga dapat menutupi sifat yang tidak diinginkan dari eksipien

jika digunakan eksipien tunggal (Chowdary dan K Ramya, 2013).

Laporan penelitian sebelumnya dilakukan pengembangan ko-proses pati

jagung dan mikrokristalin selulosa dibuat dengan metode granulasi basah untuk

digunakan sebagai eksipien kempa langsung (Toumi et al., 2011). Pada penelitian

ini akan dilakukan ko-proses menggunakan pati jagungdan avicel 101 dengan

perbandingan 5:5 menggunakan metode granulasi basah dengan pengikat gelatin

3% dan 5%.

Avicel atau microcrystalline cellulose merupakan bahan pengisi tablet yang

sangat kompresibel dan memiliki sifat alir yang jelek. Avicel merupakan salah

satu bahan pengisi yang tidak larut dalam air namun avicel bersifat higroskopis

(Sung et al., 2011). Microcrystalline cellulose adalah bagian dari depolimerisasi

selulosa yang berwarna putih, tidak berbau, tidak berasa, berupa kristal bubuk

terdiri dari partikel berpori. Di pasaran tersedia dalam ukuran partikel yang

berbeda dan nilai kelembaban yang memiliki sifat yang berbeda dan aplikasi

(Rowe et al., 2006).

Untuk mengetahui efektifitas campuran pati jagung dan avicel PH 101 yang

dibuat menggunakan metode granulasi basah dengan bahan pengikat gelatin.

Granul ko-proses yang terbentuk diuji sifat fisik granul dan uji teknologi pada

sediaan tablet parasetamol. Parasetamol merupakan bahan obat yang memiliki

kemampuan kompresibiltas yang jelek dan daya alirnya jelek (Govedarica et al.,

(22)

3

mutu fisik tablet parasetamol yang dibuat dengan metode kempa langsung.

Metode kempa langsung adalah metode yang paling sederhana dan paling

ekonomis daripada metode yang lain (Akram et al., 2011), hanya memerlukan

bahan aktif yang tepat dicampur dengan bahan pengisi yang sesuai sebelum

dikempa. Selain dari kesederhanaan proses formulasi dan pembuatan, keuntungan

utama dari kempa langsung yaitu mengurangi modal, tenaga kerja dan biaya

energi untuk pembuatan dan menghindaripenggunaan air untuk granulasi pada

bahan obat yang sensitif terhadap air.

Berdasarkan hal-hal diatas diharapkan dengan adanya ko-proses eksipien

pati jagung dan avicel PH 101 menggunakan metode granulasi basah dengan

pengikat gelatindapat menghasilkan granul ko-proses sebagai bahan pengisi

kempa langsung yang lebih baik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah penambahan gelatin pada granul ko-proses pati jagung dan avicel

PH 101 dapat menghasilkan granuln sebagai bahan pembawa kempa

langsung?

2. Berapakah efektifitas granul dasar ko-proses terhadap mutu fisik tablet

parasetamol dengan uji potensial pengenceran?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh penambahan gelatin pada granul ko-proses campuran

pati jagung dan avicel PH 101 sebagai bahan pembawa kempa langsung

2. Mengetahui efektifitas granul dasar ko-proses terhadap mutu fisik tablet

parasetamol dengan uji potensial pengenceran.

1.4 Hipotesis

Peningkatan kadar zat pengikat gelatin pada metode ko-proses eksipien

pati jagung dan avicel PH 101 dengan granulasi basah dapat meningkatkan

(23)

4

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan mengetahui pengaruh penambahan kadar pengikat pada ko-proses

eksipien pati jagung dan avicel PH 101 maka diperoleh granul yang baik dan

dapat diketahui juga sampai perbandingan berapa eksipien ko-proses dan

parasetamol dapat dicetak menjadi tablet yang memenuhi persyaratan. Hasil

penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk

pengembangan formulasi tablet kempa langsung parasetamol dengan bahan

Gambar

Tabel
Gambar

Referensi

Dokumen terkait

Karyawan mencapai semua target, melampaui beberapa target kunci, dan mendemon- strasikan Nilai-nilai Inti dan Kompetensi Sierad sesuai standar yang telah ditetapkan.

Sleep wake schedule disorders (gangguan jadwal tidur) yaitu gangguan dimana penderita tidak dapat tidur dan bangun pada waktu yang dikehendaki, walupun jumlah tidurmya

salah satunya adalah upaya mencari pengganti tepung ikan (fishmeal replacement) sebagai salah satu sumber protein penting dalam formulasi pakan ikan (IRD, 2004).. Penelitian

Rumusan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu, Apakah keterlibatan pemakai dalam pengembangan Sistem Informasi Akuntansi (SIA), dukungan manajemen

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi golongan senyawa apa yang terdapat dalam infusa serai dan mengidentifikasi apakah infusa serai dapat digunakan sebagai pengawet

Alhamdulillah, penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah mlimpahkan rahmat, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tulokset antavat myös syytä tutkia tarkemmin vanhempien temperamenttipiirteiden yhteyksiä lapsen univaikeuksiin, sillä isän negatiivisen affektiivisuuden

Semua anggota asosiasi profesi harus hadir dalam rapat.. Sementara dokter adalah