• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

i

SKRIPSI

AULIA MULIDA PUTRI

STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN

DIABETES MELLITUS TIPE 2

(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr.

Saiful Anwar Malang)

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

iv

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmanirrohim

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarokatuh

Puji syukur tercurahkan kepada ALLAH SWT, Tuhan semesta alam karena berkat rahmad dan ridhonya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 (Penelitian dilakukan di RSU Dr. Saiful Anwar Malang).

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang . Dalam penyusunan skripsi ini, penulis tidak terlepas dari peranan pembimbing dan bantuan dari semua pihak. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. ALLAH SWT, Tuhan semesta alam yang senantiasa memberikan rahmat, nikmat serta hidayah kepada seluruh umatNya, dan Rasulullah SAW yang sudah menuntun kita menuju jalan kebenaran.

2. Kedua orang tua saya tercinta, Bapak Drs. Mulyadi M.Si dan Ibu Ida Anggraini yang selama ini telah membesarkan dan mendidik penulis dari kecil hingga dewasa dengan penuh kasih sayang dan memberikan semangat yang tidak pernah berhenti sehingga penulis dapat menyelesaikan studinya dengan baik.

3. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep., Sp. Kom, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan kesempatan penulis belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

(5)

v

5. Staf pegawai RMK RSUD Dr. Saiful Anwar Malang yang banyak membantu dalam proses pengambilan data skripsi.

6. Ibu Naylis Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt., Selaku Ketua Program Studi S1 Farmasi Unversitas Muhammadiyah Malang yang telah memberi semangat dan sebagai motifasi untuk penulis serta memberi kesempatan penulis belajar di Program Studi Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang.

7. Bapak Drs. Didik Hasmono,M.S.,Apt., selaku Dosen Pembimbing I dan Ibu Nailis

Syifa’,S.Farm.,M.Sc.,Apt., selaku Dosen Pembimbing II yang dengan tulus dan ikhlas

serta penuh kesabaran membimbing, mengarahkan dan memberikan kemudahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

8. Ibu Hidajah Rachmawati,S.Si.Apt.Sp.FRS dan Ibu Lilik Yusetyani ,Apt.Sp.FRS selaku Dosen Penguji atas kritik dan saran yang diberikan kepada penulis untuk menjadikan skripsi ini lebih baik.

9. Bapak Ahmad Firdiansyah S.Farm.,Apt., selaku Dosen Wali yang sudah banyak memberikan arahan selama perkuliahan ini.

10.Untuk semua Dosen Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang sudah memberikan waktunya untuk mengajarkan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat.

11.Staf Tata Usaha Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang yang telah banyak membantu dalam hal administrasi.

12.Adikku Annisa Maulida, Kakak Deasy maulina dan kakak Elly Febryanti terima kasih untuk semangat dan doa yang diberikan.

13.Sahabatku tersayang RR Ayu Kartikasari dan Nanik Handayani terima kasih dukungannya dan persahabatannya selama ini.

14.Sahabat sekaligus teman seperjuangan Risa ayu Julita, Fitri Surya Kartika, Rian Saputro, Alvina Prastika, Wiwin yulianti, Noorbani, Siti Zukhrah, dan Ardianti terima kasih banyak untuk semangat serta persahabatannya selama menjalani perkuliahan.

(6)

vi

16.Teman-teman Farmasi angkatan 2010, khususnya Farmasi A yang tidak bisa disebutin satu per satu, atas motivasi dan semangat yang diberikan kepada penulis.

17.Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu yang telah membantu sehingga terselesaikannya skripsi ini. Semua keberhasilan ini tidak luput dari bantuan dan doa yang telah kalian semua berikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini sehingga penulis mengharapkan masukkan dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan bermanfaat bagi semua pihak

Wassalamu’alaikum warohmatullohi wabarokatuh

Malang, 14 Oktober 2014 Penyusun

(7)

vii

RINGKASAN

STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

TIPE 2

(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr.Saiful Anwar Malang)

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat sekresi insulin yang tidak adekuat, kerja insulin yang menurun, atau keduanya. Diagnosis diabetes mellitus dapat ditegakkan apabila ditemukan gejala klasik diabetes seperti poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas disertai dengan kadar glukosa darah sewaktu lebih dari 200 mg/dl atau terdapat gejala klasik diabetes dengan kadar glukosa darah puasa lebih dari 126 mg/dl.

Manifestasi utama dari diabetes mellitus meliputi gangguan metabolisme glukosa yaitu peningkatan kadar glukosa darah akibat sekresi insulin yang tidak adekuat atau tidak ada, dengan atau tanpa gangguan kerja insulin. Diabetes mellitus tipe 2 ditandai dengan resistensi jaringan terhadap kerja insulin disertai dengan defisiensi dalam sekresi insulin. Meskipun insulin diproduksi oleh sel beta pankreas pada pasien diabetes mellitus, namun hal tersebut tidak cukup untuk mengatasi resistensi insulin dan kadar glukosa darah yang meningkat.

Terapi farmakologis yang diberikan kepada pasien diabetes mellitus bertujuan untuk peningkatan kontrol glikemik dan mengurangi komplikasi jangka panjang pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Terapi farmakologis yang diberikan berupa obat hipoglikemik oral (OHO) dan insulin.

Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino dan dihasilkan oleh sel beta pankreas. Dalam keadaan normal, apabila ada rangsangan dari sel beta pankreas insulin akan disintesis dan kemudian disekresikan ke dalam darah untuk keperluan regulasi glukosa darah. Berdasarkan lama kerjanya insulin dibagi menjadi 4 jenis yaitu insulin short-acting, insulin long-acting, insulin intermediate-acting, dan insulin long-acting.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola penggunaan insulin pada pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSU Dr. Saiful Anwar Malang serta mengkaji hubungan terapi insulin terkait dengan jenis insulin yang digunakan, dosis, serta lama pemberian dikaitkan dengan data laboratorium dan data klinik pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSU Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini merupakan penelitian observasional karena peneliti tidak memberikan perlakuan kepada pasien.

(8)

viii

(9)

ix

ABSTRACT

Study of Insulin at Patients with type 2 Diabetes Mellitus

(Research at hospitalized patients in Public Hospital Dr. Saiful Anwar

Malang)

Background: Diabetes mellitus is a group of metabolic diseases with characteristic hyperglycemia which from inadequate insulin secretion, decreased insulin action or both. In patiens with type 2 diabetes mellitus occurs tissue resistance to insulin accompanied by a deficiency of pancreatic beta cells in insulin secretion. Administration of insulin therapy aims for achieve control of blood glucose levels were better in patients with type 2 diabetes mellitus.

Objectives: To determine the pattern of use insulin therapy in patients with type 2 diabetes mellitus and to know therapeutic relationship related to type of insulin dose, and duration of administration are associated with clinical data and laboratory data of patients.

Method: Descriptive-observational study with retrospective method using type 2 diabetes mellitus patients records in the patient period January-December 2013.

Results and conclusions: 34 samples of patients receiving insulin therapy from 120 patients with a diagnosis of type 2 diabetes mellitus and the use of rapid-acting insulin therapy (33%), short-acting insulin (17%), intermediate-short-acting insulin (17%), and insulin long- short-acting (33%) with the most of insulin use is subcutaneous route. The most of use insulin therapy are insulin 2 combination therapy and insulin single therapy. The most of single therapy is Levemir (9%) and the most of insulin 2 combination therapy are Insulatard and Actrapid (32%). The most of combination insulin with hypoglycemic oral drugs are Lantus and Acarbose (2%).

(10)

x

ABSTRAK

STUDI PENGGUNAAN INSULIN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

TIPE 2

(Penelitian Dilakukan di Instalasi Rawat Inap RSU Dr. Saiful Anwar Malang)

Latar Belakang: Diabetes mellitus merupakan sekelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat sekresi insulin yang tidak adekuat, kerja insulin yang menurun, atau keduanya. Pada pasien diabetes mellitus tipe 2 terjadi resistensi jaringan terhadap kerja insulin disertai dengan defisiensi sel beta pankreas dalam sekresi insulin. Pemberian terapi insulin bertujuan untuk mencapai kontrol kadar glukosa darah yang lebih baik pada pasien diabetes mellitus tipe 2.

Tujuan: untuk mengetahui pola penggunaan terapi insulin pada pasien diabetes mellitus tipe 2 serta mengetahui hubungan terapi terkait dengan jenis insulin, dosis, dan lama pemberian yang dikaitkan dengan data klinik dan data laboratorium pasien.

Metode: Penelitian observasional berupa studi retrospektif pada pasien diabetes mellitus tipe 2 periode Januari 2013 sampai dengan Desember 2013.

Hasil & Kesimpulan: Terdapat 34 sampel pasien yang mendapatkan terapi insulin dari 120 pasien dengan diagnosis diabetes mellitus tipe 2 dan penggunaan terapi insulin rapid-acting (33%), insulin short-acting (17%), insulin intermediate acting (17%), dan insulin long-acting (33%) dengan rute pemberian terbanyak adalah pemberian secara subcutan. Pola penggunaan terapi insulin terbanyak adalah kombinasi dua insulin dan terapi insulin tunggal. Pada terapi tunggal, terapi terbanyak adalah Levemir (9%) dan pada terapi kombinasi dua insulin terapi terbanyak adalah insulatard dan actrapid (32%). Pada kombinasi insulin dan obat hipoglikemik oral terapi terbanyak adalah levemir dan acarbose (2%).

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN . ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

(12)

xii

1.3.2 Tujuan Khusus ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.4.1 Bagi Rumah sakit ... 4

1.4.2 Bagi Peneliti ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Tinjauan Tentang Pankreas ... 6

2.2 Tinjauan Tentang Diabetes Mellitus ... 8

2.2.1 Definisi ... 8

2.2.2 Epidemiologi ... 8

2.2.3 Manifestasi Klinis ... 8

2.2.4 Klasifikasi ... 10

2.2.5 Faktor Resiko ... 11

2.2.6 Etiologi ... 14

2.2.7 Patofisiologi ... 15

2.2.8 Komplikasi Diabetes Mellitus ... 16

2.2.8.1 Komplikasi Akut ... 16

2.2.8.2 Komplikasi Kronis ... 18

2.2.8.2.1 Makrovaskular ... 18

2.2.8.2.2 Mikrovaskular ... 18

2.3 Penatalaksanaan Terapi ... 20

(13)

xiii

2.3.1.1 Pemberian Edukasi ... 20

2.3.1.2 Perencanaan Makanan ... 20

2.3.1.3 Latihan Jasmani ... 20

2.3.2 Terapi Farmakologi ... 21

2.3.2.1 Peningkatan Sekresi Insulin ... 21

2.3.2.2 Sensitiser Insulin ... 22

2.3.2.3 Inhibitor Katabolisme Karbohidrat ... 23

2.4 Tinjauan Tentang Insulin ... 29

2.4.1 Sekresi Insulin ... 26

2.4.2 Mekanisme Kerja Insulin ... 27

2.4.3 Preparat Insulin ... 28

2.4.4 Dosis Insulin ... 32

2.4.5 Efek Samping ... 33

2.4.6 Cara Pemberian dan Penyimpanan ... 34

2.4.7 Studi Penggunaan Insulin ... 36

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL... 38

BAB IV METODE PENELITIAN ... 42

4.1 Rancangan Penelitian ... 42

4.2 Populasi Penelitian ... 42

4.2.1 Populasi ... 42

(14)

xiv

4.2.3 Kriteria Data Inklusi ... 42

4.2.4 Kriteria Data Eksklusi ... 43

4.3 Bahan Penelitian ... 43

4.4 Instrumen Penelitian ... 43

4.5 Tempat dan Waktu Penelitian ... 43

4.6 Definisi Operasional ... 43

4.7 Metode Pengumpulan Data ... 44

4.8 Analisis Data ... 44

BAB V HASIL PENELITIAN ... 46

5.1 Data Demografi Pasien ... 47

5.1.1 Jenis Kelamin ... 47

5.1.2 Usia ... 47

5.1.3 Status Pasien ... 48

5.2 Diagnosis Penyerta Pasien ... 49

5.3 Jenis Insulin ... 50

5.4 Penggunaan Insulin ... 50

5.5 Kadar Gula Darah Pasien ... 51

5.6 Dosis Penggunaan Insulin ... 53

5.7 Terapi Penyerta Pasien ... 54

5.8 Lama Masuk Rumah Sakit ... 56

(15)

xv

5.10 Profil Pasien Meninggal ... 57

BAB VI PEMBAHASAN ... 58

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 72

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

II.1 Sel Islet Langerhans ... 7

II.2 Kriteria Diagnosis DM ... 9

II.3 Klasifikasi DM ... 11

II.4 Farmakokinetika Sediaan Insulin ... 31

II.4 Sediaan Insulin di Indonesia ... 32

V.1 Jenis Kelamin ... 47

V.2 Usia Pasien ... 48

V.3 Status Pengobatan Pasien ... 48

V.4 Diagnosis Penyerta Pasien ... 49

V.5 Jenis Insulin ... 50

V.6 Pola Penggunaan Insulin ... 51

V.7 Kadar Gula Darah Pasien ... 52

V.8 Dosis Penggunaan Insulin ... 54

V.9 Terapi Penyerta Pasien ... 55

V.10 Lama MRS Pasien ... 56

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Sel Islet Langerhans ... 7

2.2 Patofisiologi Diabetes Mellitus Tipe 2 ... 15

2.3 Struktur Insulin ... 25

2.4 Sekresi Insulin ... 27

2.5 Mekanisme Kerja Insulin ... 28

2.6 Profil Farmakokinetika Insulin ... 31

2.7 Dosis Insulin ... 33

2.8 Lokasi Penyuntikan Insulin ... 35

3.1 Kerangka Konseptual ... 40

3.2 Kerangka Operasional ... 41

5.1 Skema Inklusi dan Eksklusi Pasien ... 46

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Riwayat Hidup ... 79

2. Surat Pernyataan Bebas Plagiasi ... 80

3. Keterangan Kelaikan Etik ... 81

4. Surat Ijin Penelitian Skripsi ... 82

5. Surat Permohonan Penelitian ... 83

(19)

DAFTAR SINGKATAN

ADA : American Diabetes Association AIR : Acute Insulin Secretion Responce ATP : Adenosina Trifosfat

Ca² : Kalsium

CKD : Chronic Kidney Disease DM : Diabetes Mellitus DPP4 : Dipeptidyl peptidase-4 GCS : Glasgow Coma Scale GDP : Gula Darah Puasa GDS : Gula Darah Sesaat

GD2PP : Gula Darah 2 jam Post Prandial GEA : Gastroenteritis Akut

GIP : Glucose dependent insulinotropic peptide GLP-1 : Glucagon-like peptide 1

GLUT : Glucose Transpoter HbA1c : Hemoglobin A1c

HDL : High Density Lipoprotein HF : Heart Failure

(20)

ISK : Infeksi Saluran Kemih K : Kalium

KAD : Ketoasidosis Diabetik

NIDDM : Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus NPH : Neutral Protamine Hagedorn

OHO : Obat Hipoglikemik Oral RCI : Regulasi Cepat Insulin RMK : Rekam Medik Kesehatan RSU : Rumah Sakit Umum STEMI : ST Elevasi Miokard Infark TZD : Thiazolidinedione

(21)

DAFTAR PUSTAKA

Adam., John. 2009. Dislipidemia. In: Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata, Marcellus., Setiati, Siti (Eds). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing

Adnan, M., Mulyati, T., Isworo, J., 2013. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) Dengan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 Rawat Jalan di RS Tugurejo Semarang. Jurnal gizi Universitas Muhammadiyah Semarang Vol.2 No. 1, hal 18-24

American Diabetes Association. 2014. Standards of Medical Care in Diabetes.

Andreson, Sharon., Komers, Radko. 2004. Pathogenesis of Diabetic Glomerulophaty (The Role of Glomerular Hemodynamic Factor): The Kidney and Hypertension in Diabetes Mellitus. UK: imprint of the Taylor and Francis group, 6th Edition PP: 362-372

Awad, N., Langi, Y., Pandelaki, K., 2013. Gambaran Faktor resiko Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di RSU Prof Dr. R.D Kandou Periode mei 2011- Oktober 2011. Jurnal e-biomedik Vol 1 No. 1, hal 45-49

Bailey, Clifford J., Turner, Robert C., 1996. Metformin. Wood, Aladstair (Ed).The New England Jourmal of Medicine. Vol. 334 No. 9. PP 574-579

Bergis, Ritz E, Keller C. Nephropathy of type II diabetes mellitus. Nephrol Dial Transplant (2000) 11 Suppl 9: 38-44

Bethesda., 2013. U.S departement of Health and Human Service. National Institute of Health Turning Discovery Into Health

British National Formulary., 2009. BMJ Group. London

Chen K dan Pohan H.T. 2007. Penatalaksanaan Syok Septik dalam Sudoyo, Aru W.

Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K, Marcellus. Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Pp: 187-9

Cheng AYY, Zinman B, Khan CR, et al. (Eds). Joslin’s Diabetes Mellitus. Fourth Edition. Lipincott Williams & Wilkins. Philadelphia, 2005.

Corwin, Elizabeth J., 2009. Buku Saku Patofisiologi, Jakarta: EGC (Penerbit Buku Kedokteran)

(22)

Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2000. INFORMATORIUM OBAT NASIONAL INDONESIA

Dapertemen Kesehatan Republik Indonesia, 2005. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Diabetes Mellitus

Dipiro, Joseph T., Talbert, Lobert L,. Yee, Gary C., Wells, Barbara G, Posey, L Michael., 2008.

Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach.7th Edition. United States of

America: The McGraw-Hill Companies, Inc., p.1206

Gan Gunawan, Sulistia., 2011. Farmakologi Dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI

Hadisaputro, Soeharyo., 2007. Buku Saku mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan Laboraturium, Amara books: Jakarta

Hendromartono., 2009. Nefropati Diabetik. In: Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata, Marcellus., Setiati, Siti (Eds). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing

Hermansen Kjeld and madsbad Sten., 2007. Insulin and New Insulin Analogues with Focus on Type 2 Diabetes: Pharmacoteray of Diabetes, USA: Springer Sciences+Business Media PP: 42-62

Hermawan A.G. 2007. Sepsis daalam Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K, Marcellus. Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Pp: 1840-3

Joseph, Josepha., 2010. Incidence and Risk Factors For Type 2 Diabetes In a General Population. The Tromo Study. Thesis: Faculty of Health Sciences Departement of Community Medicine

Karam, John H., and Peter H. Forsham, 1998. Hormon-hormon Pankreas dan Diabetes Mellitus, In: Greenspan, Francis S. And John D. Baxter (Eds), Endokrinologi Dasar dan Klinik, Ed. 4, Jakarta: EGC (Penerbit Buku Kedokteran)

Khan, Ronald C., Weir, Gordon C., King, George L., Moses, Alan C., Smith, Robert J., Jacobson, Alan J., 2006. Diabetes Mellitus. Edisi 14th. Ovid technologies, Inc.

Kramer, Caroline., Zinman, Bernard., Retnakaran, Ravi., 2013. Short-term intensive insulin theraphy in type 2 diabetes mellitus: a systematic review and meta-analysis. Lancet Diabetes Endocrinol 2013; 1:28-34.

(23)

Lee, Mi Young., Choi Dong Seop., Lee Moon Kyu., Park Tae Sun., 2013. Comparison of Acarbose and Voglibose in Diabetes Patients Who Are Inadequately Controlled with Basal Insulin Treatment. The Korean Academy of Medical Sciences. Division of Endocrinology and Metabolism, Korea University Anam Hospital.

Lohr JW. Uremic encephalopathy. Diunduh dari URL:

http://emedicine.medscape.com/article/239191-overview. Akses tanggal: 19 April 2013

Manaf, Asman., 2009. Insulin: Mekanisme Sekresi dan Aspek Metabolisme. In: Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata, Marcellus., Setiati, Siti (Eds). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing

Merentek, Enrico., 2006. Resistensi Insulin Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe 2. Cermin Dunia Kedokteran No.150. PP 38-41

Misniadirly. 2006. Gangren Ulcer Infeksi Diabetes Mellitus Mengenal Gejala, Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Edisi 1. Jakarta: Pustaka Populer Obor Murtiwi, Sri., 2011. Compherensive Glycemic Control: What Does it Mean in Daily Practice.

Fakultas Kedokteran Departemen Ilmu Penyakit Dalam Universitas Airlangga. Surabaya

Nathan, David M., Buse, John B., Davidson, Mayer B., Ferranini, Elle., Holman, Ruri R., Sherwin, Robert., Zinman, Bernard., 2009. Medical Management of Hyperglicemia in Type 2 Diabetes: A Consensus Alogrithm For The Initiation and Adjusment of Therapy.

Diabetes Care 32: 193-203

Neal, Michael J., 2005. At a Glance Farmakologi Medis. Jakarta: Penerbit Erlangga

Nolte, Martha S., and John H. Karam, 2010. Hormon Pankreas dan Obat Antidiabetes, In: Katzung, Bertram G (Eds), Farmakologi Dasar dan Klinik, Ed 10, Jakarta: EGC

(Penerbit Buku Kedokteran)

Pandelaki, Karel., 2009. Retinopati Diabetik. In: Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata, Marcellus., Setiati, Siti (Eds). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing

PERKENI., 2011. Jakarta: Perkumpulan Endokrinologi Indonesia

Palumbo, Pasquale., 2004. The Case For Insulin Treatment early in Type 2 Diabetes.

Cleveland Clinic Journal Of Medicine. Vol 71. No. 5

(24)

Petznick, Allison., 2011. Insulin Management of Type 2 Diabetes Mellitus. American Family Physician. Vol 84: PP 183-190

Pranoto,Agung,2003. Konsensus Diabetes mellitus, In: Hendromartono, Pranawa, hans Tandra, Agung Pranata (Eds), Naskah Lengkap Symposium Pratical Approach in the Management of Diabetes Complication. Surabaya.

Purnamasari, Dyah., 2009. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi kelima. Jakarta: InternaPublishing hal 1880

Price, Sylvia S., 2005. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed 6, Jakarta: EGC, hal 1263

Rahayu, Puji., 2012 .Hubungan Antara Faktor Karakteristik, Hipertensi Dan Obesitas Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Soewondo Kendal. Tesis. Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang

Richard, E., 2013. The Early Treatment of Type 2 Diabetes. The American Journal of Medicine. Florida

Rubenstein, David., Wayne, David., Bradley, John., 2007. Kedokteran Klinis Ed.6. Safitri, Amalia (Ed). Jakarta: Penerbit Erlangga

Sahay, BK., 2011. Insulin Therapy at Onset of Type 2 Diabetes Mellitus- A New Concept.

Supplement To JAPI Vol. 59. PP 13-15

Schteingart, David E. 2006. Gangguan Sistem Endokrin Dan Metabolik. Jakarta Setiawan, Meddy, 2008. Buku Ajar Endokrin, Malang: Fakultas kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Shabab, Alwi., 2009. Komplikasi Kronik DM Penyakit Jantung Koroner. In: Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata, Marcellus., Setiati, Siti (Eds). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing

Skach, Williams., 1996. Penuntun terapi Medis. Secilia, Indraty (Ed). Ed. 18. Jakarta: EGC Sloane, Ethel., 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula, Widyastuti, Palupi

(Ed), Jakarta: EGC (Penerbit Buku Kedokteran) Hal 274

(25)

Subekti, Imam., 2009. Neuropati Diabetik. In: Sudoyo, Aru W., Setiyohadi, bambang., Alwi, Idrus., Simadibrata, Marcellus., Setiati, Siti (Eds). Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: InternaPublishing

Suherman, Suharti K., 2011. Farmakologi Dan Terapi. Edisi 5. Jakarta: Badan Penerbit FKUI Suyono, S., 2013. Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes. In: Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti, I (Eds). Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu, Jakarta: Badan Penerbit FKUI, hal 7-9

Tanyolac, Sinan., Goldfine, Ira., Kroon, Lisa., 2010. Insulin Pharmacology, Types of Regimen, and Adjustments. University of California San Francisco

Tjay, Tan Drs., Rahardja, Kirana Drs. 2008. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT Alex Media Komputindo

Tjokroprawiro, Askandar., Setiawan Bodie, Poernomo., Santoso, Djoko., Soegiarto, Gatot., 2007. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Pendidikan Dr. Soetomo Surabaya. Surabaya: Penerbit Erlangga

Whalen, Karen., Stewart, Robert., 2008. Pharmacologic Management of Hypertension in Patients with Diabetes. American Family Physician. 2008;78(11):1277-1282

Wicaksono, R., 2011. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2. Artikel Karya Tulis Ilmiah Universitas Diponegoro Semarang

Wisman., Hakimi., Siregar, Charles D., Deliana, Melda., 2007. Pemberian Insulin Pada Diabetes Mellitus Tipe 1. Sari Pediatri Vol. 9 No. 1. PP: 48-53

Zahtamal., Chandra, F., Suyanto., Restuatuti, T., 2007. Faktor-faktor Resiko Pasien Diabetes Mellitus. Berita Kedokteran Masyarakat Vol. 23 No. 3, hal 142-147

(26)
(27)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi akibat sekresi insulin yang tidak adekuat, kerja insulin yang menurun, atau keduanya. Hiperglikemia kronik pada diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi atau kegagalan beberapa organ tubuh, terutama mata, ginjal, saraf, jantung, dan pembuluh darah (Purnamasari., 2009). Sedangkan menurut Nolte dan Karam, diabetes mellitus didefinisikan sebagai suatu kumpulan gejala klinis yang timbul karena adanya peningkatan kadar glukosa darah kronis akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Nolte and Karam., 2010).

Diagnosis diabetes mellitus harus didasarkan pada pemeriksaan konsentrasi glukosa darah. Apabila ditemukan gejala klasik DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas disertai dengan glukosa plasma sewaktu yang lebih dari 200 mg/dl atau terdapat gejala klasik DM dan kadar glukosa plasma puasa yang lebih dari 126 mg/dl maka diagnosis DM sudah dapat ditegakkan. Diagnosis DM juga dapat ditegakkan melalui pelaksanaan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) yang dilakukan dengan menggunakan standar WHO dan didapatkan hasil glukosa plasma 2 jam setelah pelaksanaan TTGO lebih dari 200 mg/dl (Purnamasari., 2009).

(28)

2

prevalensi DM sebesar 4,6% akan didapatkan 8,2 juta penderita DM, dengan prevalansi penderita DM tipe 2 lebih banyak dibanding penderita DM tipe 1 (Pranoto, 2003). Diabetes Mellitus tipe 2 merupakan 90% dari kasus DM yang dikenal sebagai Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Obesitas sering berhubungan dengan kondisi diabetes mellitus tipe 2 yang umumya terjadi pada usia lebih dari 40 tahun (Setiawan, 2008). Berdasarkan data yang diperoleh dari penyakit dalam RSU. Dr. Saiful Anwar Malang, periode Januari 2006-Agustus 2006, terdapat 171 pasien DM yang menjalani rawat inap.

Manifestasi utama dari diabetes mellitus meliputi gangguan metabolisme glukosa yaitu peningkatan kadar glukosa darah akibat sekresi insulin yang tidak adekuat atau tidak ada, dengan atau tanpa gangguan kerja insulin. Diabetes melitus tipe 2 ditandai oleh resistensi jaringan terhadap kerja insulin disertai defisiensi dalam sekresi insulin. Individu yang diabetes mellitus tipe 2 mengalami resistensi insulin dan defisiensi sel β pankreas. Meskipun insulin diproduksi oleh

sel β pankreas pada pasien diabetes mellitus, namun hal tersebut tidak cukup

untuk mengatasi resistensi insulin dan kadar glukosa darah yang meningkat. Gangguan kerja insulin juga mempengaruhi metabolisme lemak sehingga meningkatkan kadar asam lemak bebas dan trigliserida serta menurunkan kadar lipoprotein berdensitas-tinggi atau HDL (Nolte and Karam., 2010).

Terapi awal farmakologis dikaitkan dengan peningkatan kontrol glikemik dan mengurangi komplikasi jangka panjang pada penderita diabetes mellitus tipe 2. Beberapa golongan obat yang digunakan untuk terapi diabetes mellitus tipe 2 adalah golongan sulfonilurea, biguanida, alfa glukosidasi bloker, tiozolidinedion, dan derivat meglitidine. Selain itu juga terdapat insulin yang digunakan sebagai terapi untuk diabetes mellitus tipe 2 (Depkes RI, 2005). Insulin adalah hormon alami yang dikeluarkan oleh pankreas. Insulin merupakan protein kecil dengan berat molekul sebesar 5808 pada manusia. Insulin mengandung 51 asam amino yang tersusun dalam dua rantai (A dan B) yang dihubungkan oleh jembatan disulfida (Nolte and Karam., 2010).

(29)

3

ketoasidosis, riwayat penggunaan insulin lebih dari 5 tahun, dan penderita diabetes mellitus yang lebih dari 10 tahun. Insulin yang diberikan lebih dini menunjukan hasil klinis yang lebih baik terutama berkaitan dengan masalah glukotoksisitas. Hal tersebut diperlihatkan oleh perbaikan fungsi sel beta pankreas. Jenis insulin yang beredar saat ini diantaranya adalah insulin kerja cepat (rapid-acting), insulin kerja pendek (short-acting), insulin kerja menengah (intermediate-acting), dan insulin kerja panjang (long-acting). Untuk memenuhi kebutuhan insulin basal, dapat diberikan insulin kerja menengah atau insulin kerja panjang. Untuk memenuhi kebutuhan insulin prandial (setelah makan) digunakan insulin kerja cepat atau insulin kerja pendek. Di pasaran, selain terdapat insulin dengan komposisi tersendiri juga terdapat sediaan dalam bentuk campuran antara insulin kerja cepat atau pendek dengan insulin kerja menengah atau kerja panjang yang disebut dengan premixed insulin (Perkeni., 2011).

The American collage of endocrinology dan Ammerican association of clinical endocrinologist merekomendasikan terapi insulin pada penderita diabetes mellitus tipe 2 dengan kadar A1c yang lebih dari 9% serta kadar glukosa darah yang tidak terkontrol. Insulin dapat digunakan sendiri atau dikombinasikan dengan oral antidiabetes lain agar dapat mencapai kontrol gula darah yang lebih baik (Petznick., 2011). Pada penelitian yang berjudul “Insulin Therapy at Onset of

Type 2 Diabetes Mellitus” menunjukan bahwa individu diabetes mellitus tipe 2 yang diberikan terapi insulin sejak awal dapat memperbaiki semua mekanisme patogenik dari diabetes mellitus tipe 2 yaitu memperbaiki glukotoksisitas, lipotoksisitas, dan mencegah apoptosis sel β pankreas. Pada penelitian ini terdapat 113 subjek yang termasuk dalam kriteria inklusi dan pasien diterapi dengan menggunakan premixed insulin secara subkutan dua kali sehari dan kadar glukosa darah kembali teratur setelah beberapa hari (Sahay., 2011).

(30)

4

terapi insulin dengan asupan karbohidrat, olahraga, atau konsumsi alkohol (Petznick., 2011).

Berdasarkan uraian tersebut, maka dilakukan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif di RSU. Dr. Saiful Anwar Malang untuk mempelajari penggunaan insulin pada penderita diabetes. Penelitian ini dilakukan pada penderita diabetes melitus tipe 2 yang prevalansinya lebih tinggi dibandingkan dengan diabetes melitus tipe 1.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pola penggunaan insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2 di RSU. Dr. Saiful Anwar malang?

1.3 Tujuan penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diketahui pola penggunaan insulin pada penderita diabetes melitus tipe 2 di Instalasi Rawat Inap (IRNA) RSU Dr. Saiful Anwar Malang sehingga dapat menjadi masukan bagi semua pihak yang memerlukan informasi tentang penggunaan terapi insulin.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui pola penggunaan insulin pada penderita diabetes mellitus tipe 2 di RSUD dr Saiful Anwar Malang.

2. Mengkaji hubungan terapi insulin terkait jenis insulin, dosis, dan rute pemberian insulin terkait data klinik dan laboratorium pasien diabetes mellitus tipe 2 di RSUD dr Saiful Anwar Malang

1.4 Manfaat penelitian

1.4.1 Manfaat bagi Rumah Sakit RSU Dr. Saiful Anwar Malang

(31)

5

1.4.2 Manfaat bagi Peneliti

Gambar

Tabel                                                                                                                            Halaman

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa sirup ekstrak daun Sidaguri dengan konsentrasi 10% dan 20% memenuhi persyaratan sirup yaitu untuk

media tanam yang digunakan tidak menunjukkan pengaruh nyata pada setiap variabel yang dianalisis yaitu persentase hidup, jumlah daun, tinggi tanaman, diameter tanaman,

Atas segala pertolonganMu dan RidhloMu , sehingga penulis dapat menye lesaikan penelitian skripsi dengan judul” EFEK IMUNOMODULATOR EKSUDAT IKAN GABUS ( Channa

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Formulasi Body

Salah satu penyebab dari rendahnya nilai siswa karena kurangnya kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran yang inovatif sehingga cenderung monoton, serta

Jadi pendidikan IPS bukan hanya sekedar membekali siswa dengan berbagai informasi yang bersifat hafalan (kognitif) saja, akan tetapi harus

[r]

tentang penyusunan laporan penelitian, penulisan artikel hasil kajian pustaka, penulisan artikal hasil penelitian untuk diterbitkan pada jurnal ilmiah pendidikan