SUMIARIANI KECAMATAN MEDAN JOHOR
TAHUN 2015
RETNO WAHYUNI
145102152
KARYA TULIS ILMIAH
PROGRAM D IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
i
Tahun 2015
ABSTRAK
Retno Wahyuni
Latar belakang: Saat ini proses persalinan pervaginam telah berkembang, bertujuan memberi rasa nyaman, aman dan menyenangkan, serta dapat mengurangi dan bila mungkin meniadakan rasa cemas dan menegangkan. Ada beberapa metode nonfarmakologis yang dapat diterapkan dalam mengurangi nyeri persalinan, salah
satunya adalah dengan pelaksanaan hypnobirthing. Hypnobirthing adalah upaya
alami menanamkan niat ke pikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar Efeknya dapat menenangkan, hilangnya rasa cemas dan relaksasi ibu bersalin.
Tujuan penelitian: untuk mengidentifikasi pengaruh pelaksanaan hypnobirthing
terhadap persepsi kepuasan ibu persalinan kala I.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelatif dengan pendekatan
cross sectional. Jumlah sampel 32 orang. Tekhnik pengmbilan sampel adalah total sampling. Analisa data menggunakan uji pearson chi-square.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian pada responden diperoleh mayoritas responden berada pada rentang umur 20-35 tahun sebanyak 17 orang (53,1%), paritas ibu multipara sebanyak 17 orang (53,1%) dan tingkat pendidikan responden adalah SMA sebanyak 17 orang (53,1%), serta di peroleh mayoritas merasa cukup puas sebanyak 20 orang (62,5%), dimana dari pelayanan yang baik akan memberikan penilaian kepuasan yang baik kepada pasien. Dengan menggunakan uji statistic taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) diperoleh nilai p value = 0,001, berarti 0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi pelaksanaan hypnobirthing dan persepsi kepeuasan ibu pada persalinan kala I di Klinik Sumiariani.
Kesimpulan dan saran: Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan ada hubungan yang signifikansi antara pelaksanaan hypnobirthing dan kepuasan ibu persalianan kala I di Klinik Sumiariani. Pelaksanaan Hypnobirthting ini dapat diterapkan oleh bidan sebagai salah satu intervensi disetiap praktek pelayanan kebidanan dan menjadi informasi baru tentang pengendalian nyeri secara non farmakologis. Jadi, bidan dapat lebih berperan serta dalam memberikan asuhan sayang ibu berupa pemberian informasi atau lebih melihat kepuasan ibu dan nyaman ibu pada saat persalinan.
ii
Hypnobirthing Implementation and Perceptions Influence the Mother at Delivery 1st Stage Satisfication at the Clinic Sumiariani Medan Johor
2015
ABSTRACT
Retno Wahyuni
Background: Currently vaginal delivery process has evolved to provide a sense of comfort, safe and delight, also can decimate and if impossible abolish anxious and feel tense. There are several non-pharmacological methods that can be applied in reducing in childbirth pain, one of them with the implementation of hypnobirthing.
Hypnobirthing is natural effort to instill faith into the subconscious mind to face
labor calmly and consciously. The effect can be soothing, loss of anxiety and maternal relaxion.
Research purposes: To indentify the effect of the implementation of the perception of satisfication hypnobirthing mother at delivery 1st stage of labor.
Methodology: This research uses an analytic correlation design with cross-sectional approach. The sample size of 32 people and the sampling technique is total sampling. Data were analyzed using pearson’s chi-square test.
Result: Based on the result of research on the respondent obtained the majority of respondents in the age of 20-35 years as many as 20 people (53,1%), parity multiparous mothers as many as 17 people (53,1%), the level of education which the majority is senior high school as many as 17 people (53,1%) and the majority of which feel quite satisfied as many as 20 people (62,5%), where good service will give satisfication to the patient. Of the statistic test significant level of 95% (α = 0,05) was obtioned p value = 0,001 < 0,05 it can be concluded that there was npo difference in the proportion between the effect of the implementation of the perception of satisfication hypnobirthing mother at delivery 1st stage of labor.
Conclution and advice: Result of this research can be proven that there is a relation between implementation of the perception of satisfication hypnobirthing mother at delivery 1st stage of labor in clinic Sumiariani. Hypnobirthing Implementation can applied by midwives as one of the interventions at each practice and midwifery services into new information about non-pharmacological pain control. Hopely to midwives more give an evidence based to mother such as give information or see the satisfaction and comfort when in labor.
iii
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan Hypnobirthing Dan Persepsi
Kepuasan Ibu Pada Persalinan Kala I Di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor
Tahun 2015” yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan
pendidikan pada Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini, penulis mendapat bimbingan,
masukan dan arahan dari berbagai pihak, sehingga penulis dapat membuat karya tulis
ilmiah ini tepat pada waktunya. Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes, selaku Dekan Keperawatan Universitas Sumatera
Utara.
2. Nur Asnah Sihotang, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Ketua Program D IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
3. dr. Hemma Yulfi, DAP & E M.Med.Ed, selaku Pembimbing dalam Karya Tulis
Ilmiah ini yang telah bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan,
bantuan dan arahan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
4. Seluruh Staff dan Dosen Program D IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
5. Pimpinan Klinik Bersalin Sumiariani Medan.
6. Kepada orang tua tercinta, yang selalu memberikan dukungan, dan selalu
iv
7. Seluruh teman-teman yang sudah membantu dan memberikan masukan kepada
peneliti, khususnya kepada mahasiswa D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumtera Utara Tahun Ajaran 2014/2015.
8. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu masukan dan saran yang membangun sangat di
harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Akhirnya hanya kepada Allah
penulis dapat berserah diri, semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua.
Medan, Juli 2015
v
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Nyeri ... 5
BAB III KERANGKA KONSEP A. Kerangka Konsep ... 21
B. Hipotesis ... 22
vi
BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ... 23
B. Tempat Penelitian dak Waktu Penelitian ... 23
C. Populasi dan Sampel ... 23
D. Etika Penelitian ... 24
E. Alat Pengumpulan Data ... 25
F. Validitas dan Reliabilitas ... 26
G. Prosedur Pengumpulan Data ... 26
H. Analisa Data ... 27
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian ... 29
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 32
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 35
B. Saran ... 36
vii
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Data Demografi Ibu Bersalin di Klinik Sumiariani ... 30
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pada Pelaksanaan
Hypnobirthing di Klinik Sumiariani ... 31
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kepuasan ibu pada Persalinan Kala I di Klinik Sumiariani ... 31
viii
DAFTAR SKEMA
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Lembar Penjelasan Kepada Calon Responden
Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden/ Inform Consent
Lampiran 3 : Lembar Prosedur Pemberian Teknik Hypnobirthing
Lampiran 4 : Kuisioner
Lampiran 5 : Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 6 : Daftar Riwayat Hidup
Lampiran 7 : Surat Permohonan Penelitian
i
Pengaruh Pelaksanaan Hypnobirthing dan Persepsi Kepuasan Ibu Pada Persalinan Kala I di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor
Tahun 2015
ABSTRAK
Retno Wahyuni
Latar belakang: Saat ini proses persalinan pervaginam telah berkembang, bertujuan memberi rasa nyaman, aman dan menyenangkan, serta dapat mengurangi dan bila mungkin meniadakan rasa cemas dan menegangkan. Ada beberapa metode nonfarmakologis yang dapat diterapkan dalam mengurangi nyeri persalinan, salah
satunya adalah dengan pelaksanaan hypnobirthing. Hypnobirthing adalah upaya
alami menanamkan niat ke pikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar Efeknya dapat menenangkan, hilangnya rasa cemas dan relaksasi ibu bersalin.
Tujuan penelitian: untuk mengidentifikasi pengaruh pelaksanaan hypnobirthing
terhadap persepsi kepuasan ibu persalinan kala I.
Metodologi: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelatif dengan pendekatan
cross sectional. Jumlah sampel 32 orang. Tekhnik pengmbilan sampel adalah total sampling. Analisa data menggunakan uji pearson chi-square.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian pada responden diperoleh mayoritas responden berada pada rentang umur 20-35 tahun sebanyak 17 orang (53,1%), paritas ibu multipara sebanyak 17 orang (53,1%) dan tingkat pendidikan responden adalah SMA sebanyak 17 orang (53,1%), serta di peroleh mayoritas merasa cukup puas sebanyak 20 orang (62,5%), dimana dari pelayanan yang baik akan memberikan penilaian kepuasan yang baik kepada pasien. Dengan menggunakan uji statistic taraf kepercayaan 95% (α = 0,05) diperoleh nilai p value = 0,001, berarti 0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan proporsi pelaksanaan hypnobirthing dan persepsi kepeuasan ibu pada persalinan kala I di Klinik Sumiariani.
Kesimpulan dan saran: Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan ada hubungan yang signifikansi antara pelaksanaan hypnobirthing dan kepuasan ibu persalianan kala I di Klinik Sumiariani. Pelaksanaan Hypnobirthting ini dapat diterapkan oleh bidan sebagai salah satu intervensi disetiap praktek pelayanan kebidanan dan menjadi informasi baru tentang pengendalian nyeri secara non farmakologis. Jadi, bidan dapat lebih berperan serta dalam memberikan asuhan sayang ibu berupa pemberian informasi atau lebih melihat kepuasan ibu dan nyaman ibu pada saat persalinan.
ii
2015
ABSTRACT
Retno Wahyuni
Background: Currently vaginal delivery process has evolved to provide a sense of comfort, safe and delight, also can decimate and if impossible abolish anxious and feel tense. There are several non-pharmacological methods that can be applied in reducing in childbirth pain, one of them with the implementation of hypnobirthing.
Hypnobirthing is natural effort to instill faith into the subconscious mind to face
labor calmly and consciously. The effect can be soothing, loss of anxiety and maternal relaxion.
Research purposes: To indentify the effect of the implementation of the perception of satisfication hypnobirthing mother at delivery 1st stage of labor.
Methodology: This research uses an analytic correlation design with cross-sectional approach. The sample size of 32 people and the sampling technique is total sampling. Data were analyzed using pearson’s chi-square test.
Result: Based on the result of research on the respondent obtained the majority of respondents in the age of 20-35 years as many as 20 people (53,1%), parity multiparous mothers as many as 17 people (53,1%), the level of education which the majority is senior high school as many as 17 people (53,1%) and the majority of which feel quite satisfied as many as 20 people (62,5%), where good service will give satisfication to the patient. Of the statistic test significant level of 95% (α = 0,05) was obtioned p value = 0,001 < 0,05 it can be concluded that there was npo difference in the proportion between the effect of the implementation of the perception of satisfication hypnobirthing mother at delivery 1st stage of labor.
Conclution and advice: Result of this research can be proven that there is a relation between implementation of the perception of satisfication hypnobirthing mother at delivery 1st stage of labor in clinic Sumiariani. Hypnobirthing Implementation can applied by midwives as one of the interventions at each practice and midwifery services into new information about non-pharmacological pain control. Hopely to midwives more give an evidence based to mother such as give information or see the satisfaction and comfort when in labor.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pendahuluan
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologi yang normal dalam
kehidupan. Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (32-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 18-24 jam, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin (Sumarah, 2010).
Di beberapa Negara seperti Amerika Serikat telah dikembangkan metode
non-farmakologis untuk menghadapi persalinan yaitu metode hypnobirthing. Metode
ini merupakan metode alamiah yang digunakan untuk menghilangkan rasa takut,
panik, tegang dan tekanan-tekanan lain yang menghantui ibu saat persalinan. Setiap
tahun lebih dari 200 juta wanita hamil, di mana didapatkan kehamilan berakhir
dengan kelahiran bayi hidup pada ibu yang sehat. Walaupun demikian pada beberapa
kasus, kelahiran bukanlah peristiwa membahagiakan tetapi menjadi suatu masa
penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).
Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak menyenangkan yang di
akibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam
Smeltzer, 2001, hal. 212).
Hypnobirthing merupakan praktik hipnosis terhadap diri sendiri
(self-hypnosis) yang kemudian digunakan dalam proses persalinan. Hypnobirthing terbukti
mampu menjawab kekhawatiran ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan,
seperti data yang di temukan oleh Shawn Gallagher pada tahun 2001 yang
yang mengikuti hypnobirthing prenatal class fase aktif 4,5 jam. Sementara kala II
(kala pengeluaran) pada nulipara rata-rata 2 jam, sedangkan pada wanita yang
mengikuti hypnobirthing prenatal class lama kala II adalah 1 jam (Aprillia, 2011).
Fenomena yang peneliti alami di beberapa lahan praktek pelayanan
kesehatan, tidak sedikit ibu bersalin yang berteriak-teriak dan merasa kebingungan
menghadapi proses persalinan yang sedang di alaminya, dan umumnya para pelayan
kesehatan menganggap bahwa itu adalah hal yang lumrah dirasakan oleh setiap ibu
bersalin. Bidan sebagai pelayan kesehatan khususnya dalam bidang kesehatan ibu
dan anak, merupakan salah satu faktor penting dalam proses persalinan sebagai
penolong persalinan. Sudah merupakan tuntutan jika bidan juga dapat sebagai pelaku
inovasi dengan menggunakan metode-metode terbaru untuk melakukan asuhan
sayang ibu, salah satunya yaitu metode hypnobirthing.
Saat ini metode hypnobirthing mulai berkembang di Indonesia salah satunya
yaitu di Klinik Summiariani Medan. Untuk itu penulis tertarik untuk mengambil
judul pengaruh pelaksanaan hypnobirthing dan persepsi kepuasan ibu pada
persalinan kala I di klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor tahun 2015.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang dapat
dirumuskan adalah adakah pengaruh teknik hypnobirthing terhadap nyeri persalinan
kala I fase aktif pada ibu primipara di klinik summiariani kecamatan medan johor
3
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
untuk mengetahui adakah pengaruh pelaksanaan hypnobirthing terhadap
persepsi kepuasan ibu pada persalinan kala I di klinik Sumiariani Kecamatan
Medan Johor tahun 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi pelaksanaan hypnobirthing pada ibu persalinan
kala I
b. Untuk mengidentifikasi persepsi kepuasan ibu persalinan kala I
berdasarkan karakteristik umur, tingkat pendidikan, dan paritas.
D. Manfaat Penelitian
1. Praktik Kebidanan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk memberikan
informasi tentang intervensi alternatif yang dapat dilakukan untuk mengatasi
nyeri persalinan kala I.
2. Pendidikan Kebidanan
Sebagai gambaran informasi bagi peneliti selanjutnya terutama mahasiswa
D-IV Bidan Pendidik khususnya yang berkaitan dengan persepsi
pengembangan ilmu asuhan kebidanan nantinya khususnya pada asuhan
3. Penelitian Selanjutnya
Sebagai masukan dalam melakukan upaya promotif bagi institusi kesehatan
atau peneliti selanjutnya sehingga institusi terkait bisa lebih memperhatikan
tentang pengaruh pelaksanaan hypnobirthing bagi peneliti berikutnya serta
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Nyeri
1. Definisi Nyeri
Nyeri adalah pengalaman sensori atau emosional yang tidak menyenangkan yang
diakibatkan dari kerusakan jaringan potensial atau aktual (Suddarth & Brunner dalam
Smeltzer, 2001, hal. 212). Menurut McCaffery (1980), nyeri adalah segala sesuatu
yang dikatakan seseorang tentang nyeri tersebut dan terjadi kapan saja seseorang
mengatakan bahwa ia merasa nyeri (Potter, 2005, hal. 1503).
2. Intensitas Nyeri
Menurut Perry dan Potter (1993) nyeri tidak dapat diukur secara objektif
misalnya dengan X-Ray atau tes darah. Namun tipe nyeri yang muncul dapat di
ramalkan berdasarkan tanda dan gejala. Kadang-kadang bidan hanya bisa mengkaji
nyeri dengan berpatokan pada ucapan dan perilaku pasien. Pasien kadang-kadang
diminta untuk menggambarkan nyeri yang dialaminya sebagai nyeri ringan, sedang
atau berat. Bagaimana pun makna dari istilah tersebut berbeda antara bidan dan
pasien. Ada tiga cara mengkaji intensitas nyeri yang biasa digunakan yaitu :
A SkalaNyeri Numerik
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tidak Nyeri
C Skala Analog Visual (VAS)
Gambar 1. Contoh Skala Nyeri A. Skala Nyeri Numerik, B. Skala Nyeri Deskriptif C. Skala Analog Visual (VAS) (Suddarth & Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 214)
Nyeri yang ditanyakan pada skala tersebut adalah intensitas nyeri sebelum
dan sesudah dilakukan intervensi. Cara mengkaji nyeri yang digunakan adalah 0-10
angka skala intensitas nyeri.
Keterangan :
0 : Tidak nyeri.
1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
4-6 : Nyeri sedang : secara obyektif klien mendesis, menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti
perintah dengan baik.
7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah
tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak
dapat mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi rasa nyeri.
10 : Nyeri sangat berat : pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi, memukul.
(Suddarth dan Brunner dalam Smeltzer, 2001, hal. 218).
3. Komponen-komponen nyeri
Menurut Maryunani (2010, hlm. 32) komponen-komponen nyeri yang penting
dinilai adalah PAIN yaitu :
1) Pola Nyeri (Pattern of pain)
Pola nyeri meliputi waktu terjadinya nyeri, durasi, dan interval tanpa nyeri. Pola nyeri diukur
7
2) Area Nyeri (Area of pain)
Area nyeri adalah tempat pada tubuh dimana nyeri terasa.
3) Intensitas Nyeri (Intensity of pain)
Intensitas nyeri adalah jumlah nyeri yang terasa. Intensitas nyeri dapat diukur
dengan menggunakan angka 0 sampai 10 pada skala nyeri.
4) Nature/sifat Nyeri (Nature of pain)
Sifat nyeri adalah bagaimana nyeri terasa pada pasien. Sifat nyeri/kualitas nyeri
dengan menggunakan kata-kata.
4. Metode Pengurangan Nyeri Persalinan
Macam-macam metode yang digunakan untuk meringankan nyeri persalinan,
antara lain : (a) relaksasi adalah cara alami dengan melakukan latihan pernapasan
sehingga melepaskan ketegangan pada otot-otot. Saat otot-otot rileks akan
mendorong tubuh memproduksi hormon endorfin yang memberikan efek pengurang
rasa sakit yang alami. Atau, dapat juga menggunakan musik atau sesuatu benda
untuk mengalihkan rasa sakit dan membantu tubuh menjadi rileks; (b) berendam air
hangat adalah cara alami dengan berendam dalam bak air hangat, mandi air hangat,
atau handuk yang dibasahi dengan air hangat untuk diletakkan pada bagian pinggang.
Rasa hangat dapat membantu mengurangi rasa sakit dengan membuat tubuh lebih
rileks sehingga tubuh memproduksi hormon endorfin secara alami; (c) pijatan dari
pasangan anda akan memberikan rasa nyaman dan menenangkn sehingga membuat
otot-otot rileks ; (d) aromaterapi adalah cara alami yang digunakan untuk mengatasi
rasa sakit. Sebaiknya konsultasikan dahulu dengan aromaterapis anda untuk
memastikan keamanan minyak yang digunakan selama kehamilan; (e) TENS
(Transcutaneus electrical nerve stimulation) adalah cara alami yang digunakan untuk
pinggang, dimana setiap kali kontraksi datang, mesin akan melepaskan rangsangan
elektrik kecil untuk menghambat rasa sakit dan merangsang tubuh melepaskan
endorfin. Belum semua rumah sakit menyediakan alat ini dan pendapat tentang
efektivitas mesin ini bervariasi. Sebagian menyatakan mesin ini sangat menolong,
dan sebagian merasa tidak berefek; (f) hypnotherapy atau disebut juga hypnobirthing,
hypnobabies, atau hypbirth adalah suatu cara alami yang digunakan untuk
menghilangkan rasa takut, cemas, dan tekanan-tekanan lain yang mengetahui sang
ibu dalam proses persalinan. Dengan teknik relaksasi otot, pernapasan dan pikiran
yang menbantu ibu hamilakan mencapai keadaan diri tenang, rileks, dan memberi
perasaan positif dan terkontrol terhadap tubuh hingga proses persalinannya.
Hypnobirthing yang digunakan adalah metode penanaman sugesti dengan kata-kata
atau visualisasi (membayangkan) yang indah dan menyenangkan saat otak telah
berada dalam kondisi rileks sehingga dapat mengatasi dan melupakan rasa sakit.
Belum semua rumah sakit di Indonesia menyediakan kursus hypnobirthing ini
(Suririnah, 2009, hal 171); (g) metode bradley bisa dipelajari selama 12 minggu,
mempersiapkan seorang wanita hamil secara emosional untuk membangun stamina,
mengatur nyeri, dan membuat proses persalinan lebih efisien lewat kepercayaan
dirinya sendiri. Metode ini menganjurkan ibu hamil didampingi suaminya, tanpa
penggunaan bius epidural, operasi, ataupun alat-alat dan obat lain; (h) teknik
alexander, teknik ini berfokus pada postur tubuh yang dapat mengurangi nyeri karena
mereka percaya postur tubuh yang berbeda mempunyai fungsi berbeda bagi tubuh;
(i) lamaze yaitu menggunakan teknik mengatur penapasan selama persalinan, dan
aktifitas seperti berganti posisi serta berjalan selama proses persalinan. Teknik ini
juga menyertakan suami untuk ikut serta dalam proses persalinan; (j) terapi musik
9
rileks. Hal ini ditujukan bagi ibu-ibu yang memang suka mendengarkan alunan nada,
baik berupa alunan ayat Al-Qur’an, atau musik alam seperti suasana air terjun
dengan gemericik air yang turun, atau dengan musik klasik (Henderson, 2005,
hal.336-344).
B. Hypnobirthing
1. Metode dan Pengertian Hypnobirthing
Belakangan ini telah muncul berbagai cara melahirkan yang tidak sakit yakni
dengan cara hypnosis yang biasa disebut Hypnobirthing. Hypno-birthing dicetuskan
berdasarkan buku yang telah ditulis oleh pakar Ginekologi, Dr Grantly Dick-Read
yang mempublikasikan buku Childbirt Without Fear tahun 1994. Terapi
hypnobirthing selanjutnya dikembangkan oleh Maria Monang, seorang pendiri
Hypno-Birthing institute tahun 1959. Terapi ini mengajarkan kepada ibu hamil untuk
memahami dan melepaskan Fear-Tension-Pain-Syndrome yang sering kali menjadi
penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran (Amrin, 2010).
Hypbo-birthing berasal dari kata Yunani Hypnosis yang berarti Tidur/pikiran
tenag dan Birthing yang berarti proses kehamilan sampai melahirkan.
Hypnobirthning adalah upaya alami menanamkan niat ke pikiran bawah sadar untuk
menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar (Amrin, 2010). Hypnobirthing
merupakan sugesti yang dilakukan pada ibu hamil dengan cara mengusap bagian
bawah payudara hingga perut terlebih saat bayinya bergerak-gerak sambil
mengucpkan kalimat-kalimat positif yang dapat membangunkan kecerdasan otak
pada anak (Chandyy, 2011).
Hypnobirthing merupakan salah satu jalan keluat yang paling nyaman karena
rutin sebelum melahirkan. Relaksasi ini dilakukan untuk menyegarkan fikiran agar
lebih tenang dan mencoba untuk membangun suasana hati (Chandyy, 2011).
Inti pertama dari Hypnobirthing adalah mind (pikiran). Inti yang kedua adalah
soul (jiwa). Terkadang, informasi yang diterima oleh fikiran dapat mengubah kondisi
jiwa sehingga muncul kekuatan yang nantinya juga akan mengganggu proses
persalinan (Amrin, 2010). Hypnobirthing menanamkan rasa kasih sayang sejak dini
terhadap anak yang sedang di dalam kandungan. Hanya dengan kasih sayang, setiap
wanita yang siap bersalin akan mengalami apa yang disebut dengan hypno, sebuah
ketenangan yang bersumber dari soul (jiwa) yang paling dalam (Chandyy, 2011).
Hypnobirthing merupakan perkembangan dari hypnosis, yang sama sekali
bukan magic seperti anggapan yang berkembang di masyarakat. Banyak orang yang
tidak tahu bahwa hypnosis merupakan bagian dari ilmu kedokteran dan bahkan yang
menemukannya adalah seorang dokter bernama Dr Frans Anton Mesmer
berkebangsaan Austria (Amrin, 2010).
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa hypnobirthing
merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hypnosis untuk
mebangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan,
kecemasan, tegang dan panic sebelum, selama, dan setelah persalinan.
Hypnobirthing merupakan sebuah paradigma baru dalam pengajaran melahirkan
secara alami. Teknik ini mudah dipelajari, melibatkan relaksasi yang mendalam,
pola pernafasan lambatdan petunjuk cara melepaskan endorphin dari dalam tubuh
(relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran
11
2. Manfaat Hypnobirthing
Ketenangan diri saat proses persalinan. Emosi dan niwa tenang
memungkinkan ibu untuk tidak berteriak/ mengamuk/ menjerit kala menahan sakit
akibat kontraksi. Karena ibu sudah siap secara mental.
1. Manfaat Untuk Ibu
a. Menghilangkan rsa takut, tegang, dan panic saat bersalin
b. Mempersingkat masa proses bersalin, pasca beralin cepat kembali pulih
c. Ikatan batin ibu terhadap bayi dan suami juga jadi lebih kuat
d. Meningkatkan produksi ASI. Karena Relaksasi meningkatkan
Vaskularisasivdiseluruh tubuh
e. Mnegurangi komplikasi medis dalam melahirkan
2. Manfaat Untuk Janin
a. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin yang merupakan dari
perkembangan jiwa (SQ)
b. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberiksn
hormon-hormon yang seimbang ke janin lewat plasenta
3. Manfaat Untuk Suami
Suami dapat menjamin proses melahirkan dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan
lebih alami (Chandyy, 2011).
3. Pelaksanaan Hypnobirthing
Waktu untuk melakukan penanaman sugestia atau proses hypnobirthing
adalah 2-3 minggu menjelang perkiraan persalinan, pada beberapa kasus ibu bersalin
yang belum pernah mengikuti program hypnobirthing sejak TM I, mereka tetap
atau bahkan hanya beberapa saat menjelang persalinan. Pada saat peraslinan tiba ibu
dibimbing kembali untukmelakukan relaksasi.
Pada saat persalinan sugesti keyakinan ibu untuk percaya pada dirinya
sendiri, bahwa persalinan akan berjalan normal, nyaman, cepat, dan aman. Dengan
kata lain ibu meng-hypnosis diri sendiri pada waktu relaksasi dirumah karena waktu
relaksasi di rumah lebih banyak daripada waktu pertemuan di klinik. Peran suami
juga sangat dibutuhkan dalam proses relaksasi ini.
1) Posisi Relaksasi
Pada awal kehamilan, latihan relaksasi terasa lebih nyaman dengan posisi
tidur terlentang. Memasuki masa kehamilan berikutnya, mungkin anda ingin sesikit
mengangkat kepala dan bahu karena berat janin semakin bertambah. Jika
pertambahan berat badan cukup banyak, sebaiknya anda memilih posisi lain. Jika
berbaring terlentang rata, tekanan berat badan bayi akan menghambat pembuluh
darah utama di punggung, yaitu vena kava utama sehingga menghambat suplai darah
ke bagian bawah tubuh dan janin (Amrin, 2010).
Ada dua macam posisi yang dapat dipilih, yaitu posisi berbaring (terlentang),
dan posisi lateral (miring) :
a. Relaksasi dengan posisi berbaring
(1) Biarkan kedua lengan di sisi tubuh
(2) Tekuk siku sedikit keluar dengan bahu sedikit membuka keluar
(3) Tangkupkan tangan dengan lembut dan perlahan di tangkupkan, arahkan
telapaknya ke bawah dengan jari-jari dalam posisi mambulat, beristirahat
di kedua sisi tubuh
(4) Regangkan kedua kaki dengan jarak sekitar 6 inci (15,2 cm), dengan
13
b. Relaksasi dengan posisiLateral
(1) Ini merupakan posisi paling penting. Umumnya posisi inilah yang dipilih
selama persalinan dan menjadi posisi tidur ibu hamil selama
minggu-minggu terakhir kehamilan.
(2) Baringkan ttubuh di sisi kiri
(3) Leher dan sisi kiri kepala beristirahat diatas bantal
(4) Lengan kiri diletakkan lepas di sisi kiri tubuh
(5) Selanjutnya, dengan siku terlipat letakkan tangan di sebelah bantal. Kaki
kiri lurus ke bawah dengan lutut sedikit menekuk. Kaki kanan diletakkan
diatasnya dengan pinggul di topang oleh satu atau dua bantal di baawah
lutut (Amrin, 2010).
2) Langkah sebelum latihan hypnobirthing :
a. Memutar kepala dengan posisi miring ke atas bahu sebanyak 8 kali hitungan.
Meletakkan jari-jemari kiri dan kanan di atas bahu, lalu memutar ke belakang
sebanyak 8 kali dan ke depan 8 kali.
b. Untuk merelaksasikan otot, berbaring santai. Meluruskan lengan kanan dan
kiri sejajar tubuh. Memposisikan telapak kanan menghadap ke atas.
Menegakkan telapak kaki hingga merambat ke betis, paha, pinggul, dan dada.
Menarik pundak ditarik ke atas dan kedua telapak dikepal kuat-kuat.
Mengerutkan dahi, tarik lidah kea rah langit-langit.
c. Selanjutnya relaksasi pernapasan. Ketika berbaring, napas akan terdorong kea
rah perut. Menarik napas panjang lewat hidung sampai 10. Menghembuskan
perlahan-lahan lewat mulut. Lanjutkan 10 kali.
d. Merelaksasikan pikiran. Memejamkan mata sejenka lalu buka perlahan-lahan
mata makin rileks, berkedip dan pada hitungan ke-5 mata akan menutup.
Ketika kondisi sudah nyaman, masukkan pikiran positif yang akan terekam
dalam alam bawah sadar. Contoh program positif “ saya dan janin di dalam
kandungan akan tumbuh sehat dan saat persalinan akan menghadapinya
dengan tenang” (Ronald, 2010).
Motivasi untuk melakukan Hif juga dimotifasi oleh rasa ingin bertemu
dengan bayi yang dikandungannya, sehingga sakit yang biasanya banyak dirasakan
ibu hamil tidak akan terasa lagi (Chandyy, 2011).
4. Teknik Dasar Hypnosis
Batbual (2010) menyatakan bahwa ada beberapa langkah teknik dalam
hypnosis, antara lain :
1. Pre-Induction
Tahap ini adalah periode persiapan hypnosis. Persiapan hypnosis meliputi posisi
klien, kenyamanan klien, pada tahap ini sebagai proses hypnosis selanjutnya.
2. Induction
Tahap ini adalah proses membawa klien menuju kondisi trans atau hypnosis
state. Kondisi hypnosis state adalah kondisi dimana pikiran bawah sadar
seseorang terbuka dan siap menerima informasi atau idea tau sugesti.
3. Suggestion Sugesti
Proses sugesti artinya memberikan atau menanamkan informasi atau ide pada
pikiran bawah sadar seseorang dengan mempergunakan kata-kata atau situasi
tertentu. Kemampuan komunikasi adalah kunci utama.
Dalam hypnotheraphi sugesti yang diberikan adalah :
15
b. Repetition, pengulangan dimaksudkan untuk penanaman sugesti ke dalam
pikiran bawah sadar.
c. Client Languange Preference, mempergunakan bahasa yang mudah dimengerti
atau bahasa kebiasaan klien.
d. Progresif, sugestikan perubahan yang bertahap sehingga lebih mudah diterima
oleh pikiran sadar maupun bawah sadar.
C. Pengertian Persepsi
Secara etimologi bahwa persepsi berasal dari bahasa Inggris yaitu perception
yang artinya tanggapan, daya untuk memahami sesuatu. Menurut Walgito (2002)
persepsi merupakan suatu proses yang dialami oleh proses penginderaan, yaitu
merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera atau juga
disebut proses sensoris.
Adanya objek atau peristiwa akan memberi respon pada individu itu sendiri.
Berdasarkan hal tersebut persepsi individu terhadap dunia sekitarnya berbeda satu
sama lain. Perbedaan itu tercermin dalam tingkah laku dan pendapat, yang mana
menjadikan adanya dinamika dalam kehidupan manusia sendiri (Ahmadi, 2004,
hal.46). Dengan kata lain bahwa persepsi adalah pandangan atau penilaian seseorang
setelah melakukan pengamatan. Dengan demikian persepsi dibangun atas tiga
unsur yaitu : pengamatan, penilaian dan pendapat. Pengamatan berarti subjek
mampu memberikan penilaian tentang sesuatu yang dilakukan diamati, sehingga
subjek mampu menginterpretasikan objek yang dilihatnya.
Berdasarkan hal tersebut persepsi adalah proses pengamatan atas sesuatu
yang berada di lingkungan kita dengan mengandalkan segenap indera-indera yang
dimiliki dengan tingkat kesadaran yang tinggi. Oleh karena itu, persepsi seseorang
itu. Sehingga persepsi seseorang akan mempengaruhi perilakunya terhadap objek
atau peristiwa yang dialaminya (Walgito, 2002, hal.73).
Menurut Slamet (2003) persepsi adalah proses yang menyangkut masuknya
pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus
menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan
dengan inderanya yaitu indera penglihatan, pendengaran, peraba, perasa, atau
penciuman.
Jadi dapat disimpulkan bahwa, persepsi ibu adalah proses yang mereka alami
melalui proses penginderaan yang menyangkut masuknya pesan atau informasi ke
dalam otak, selanjutnya melakukan penilaian berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan tersebut.
D. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah Suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. Proses pengeluaran janin yang lahir
secara spontan dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau
pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, yang umumnya berlangsung
dalam waktu kurang dari 24 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun janin
(Prawirohardjo, 2002, hal. 180).
2. Nyeri dalam Persalinan
Beberapa sistem tubuh terpengaruh oleh persalinan. Nyeri persalinan
berkaitan dengan peningkatan frekuensi nafas. Hal ini menyebabkan penurunan
kadar PaCO2 yang disertai dengan peningkatan pH. Kemudian, janin juga terpengaruh
dan selanjutnya terjadi penurunan PaCO2 janin. Hal ini dapat diketahui dengan
17
dapat berubah karena hiperventilasi dan latihan pernafasan. Alkalosis kemudian
dapat mempengaruhi difusi oksigen ke plasenta sehingga terjadi hipoksia janin.
Curah jantung meningkat selama kala satu dan dua persalinan. Peningkatan ini dapat
mencapai 20% dan 50%. Hal ini terjadi akibat kembalinya darah uterus ke sirkulasi
maternal yang berjumlah sekitar 250-300 ml pada setiap kontraksi. Nyeri,
kekhawatiran, dan ketakutan dapat menyebabkan respon simpatis sehingga curah
jantung dapat menjadi lebih besar (Myles, 2009, hal. 466).
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Rasa Nyeri dalam Persalinan
Faktor- faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan yaitu : a) Usia, wanita
yang sangat muda dan ibu yang tua mengeluh tingkat nyeri persalinan yang lebih
tinggi, b) Paritas dapat mempengaruhi persepsi, primipara mengalami nyeri yang
lebih besar pada awal persalinan, sedangkan multipara mengalami peningkatan
tingkat nyeri setelah proses persalinan dengan penurunan cepat pada persalinan kala
II, c) Wanita yang mempunyai pelvis kecil, bayi besar, bayi dengan presentasi
abnormal, d) Wanita yang mempunyai riwayat dismenorea dapat mengalami
peningkatan persepsi nyeri, kemungkinan karena produksi kelebihan prostaglandin,
e) Kecemasan akan meningkatkan respon individual terhadap rasa sakit,
ketidaksiapan menjalani proses melahirkan, dukungan dan pendamping persalinan,
takut terhadap hal yang tidak diketahui, pengalaman buruk persalinan yang lalu juga
akan menambah kecemasan, sehingga menimbulkan peningkatan rangsang nosiseptif
pada tingkat korteks serebral dan peningkatan sekresi katekolamin yang juga
meningkatkan ransang nosiseptif pada pelvis karena penurunan aliran darah dan
terjadi ketegangan otot, f) faktor sosial dan budaya di mana beberapa budaya
mengharapkan stoicisme (sabar dan membiarkannya) sedang budaya yang lainnya
4. Sebab-Sebab Mulainya Persalinan
Sebab-sebab mulainya persalinan belum diketahui dengan jelas. Banyak
faktor yang memegang peranan dan bekerja dalam proses terjadinya persalinan
antara lain : Teori hormonal, prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus,
pengaruh saraf, dan nutrisi hal inilah yang diduga memberikan pengaruh sehingga
partus dimulai.
a) Penurunan kadar progesteron
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaiknya estrogen
meningkatkan kontraksi otot rahim. Selama kehamiIan terdapat keseimbangan
antara kadar progesteron dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir
kehamilan kadar progesteron menurun sehingga timbul his.
b) Teori oxcytosin
Pada akhir kehamilan kadar oxcytosin bertambah. Oleh karena itu timbul
kontraksi otot-otot rahim.
c) Keregangan otot-otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya teregang
oleh karena isinya bertambah maka timbul kontraksi untuk mengeluarkan
isinya. Demikian pula dengan rahim, maka dengan majunya kehamilan maka
makin tereganglah otot-otot rahim sehingga timbullah kontraksi untuk
mengeluarkan janin.
d) Pengaruh janin
Hipofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan
19
e) Teori Prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm
meningkat, terutama saat persalinan (Prawirohardjo, 2005, hal. 181).
Secara mikroskopis perubahan-perubahan biokimia dalam tubuh wanita hamil
sangat menentukan seperti perubahan hormon estrogen dan hormon progesteron.
Seperti di ketahui bahwa hormon estrogen merupakan penenang bagi otot otot uterus,
menurunnya hormon ini terjadi kira-kira 1-2 minggu sebelum partus dimulai.
Kadar prostaglandin cenderung meningkat ini terjadi mulai kehamilan usia 15
minggu hingga aterm lebih pada saat partus berlangsung, plasenta yang mulai
menjadi tua seiring dengan tuanya usia kehamilan. Keadaan uterus yang terus
membesar dan menegang mengakibatkan terjadinya ishkemik otot-otot uterus hal ini
juga yang diduga menjadi penyebab terjadinya gangguan sirkulasi utero-plasenter
sehingga plasenta mengalami degenerasi. Faktor lain yang berpengaruh adalah
berkurangnya jumlah nutrisi, hal ini pertama kali dikemukakan oleh Hipokrates : bila
nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan dikeluarkan. Faktor lain yang
dikemukakan adalah tekanan pada pleksus frankenhauser yang terletak di belakang
servik, bila ganglion ini tertekan maka kontraksi uterus dapat dibangkitkan
(Prawirohardjo, 2005, hal. 181).
5. Tahap-tahap dalam Persalinan
Dalam persalinan terbagi dalam empat tahap yaitu, a. Tahap pertama
persalinan ditetapkan sebagai tahap yang berlangsung sejak terjadi kontraksi uterus
yang teratur sampai dilatasi serviks lengkap. Pada tahap pertama ini terbagi dalam
tiga bagian : fase laten, selama fase laten banyak mengalami kemajuan dari pada
penurunan janin. Fase aktif dan fase transisi, dilatasi serviks dan penurunan bagian
pertama persalinan hingga dapat dikatakan normal. b. Tahap kedua persalinan
berlangsung sejak dilatasi serviks lengkap sampai janin lahir. c. Tahap ketiga
persalinan berlangsung sejak janin lahir sampai plasenta lahir . Plasenta biasanya
lepas setelah tiga atau empat kontraksi uterus yang kuat, yakni setelah bayi lahir.
Plasenta harus dilahirkan pada kontraksi uterus berikutnya yaitu 45 sampai 60 menit .
d. Tahap keempat persalinan berlangsung kira-kira dua jam setelah plasenta lahir.
Periode ini merupakan masa pemulihan yang tejadi segera jika homeostasis dengan
baik. Masa ini merupakan periode yang penting untuk memantau adanya komplikasi,
misalnya perdarahan abnormal ( Bobak, 2004. hlm. 246).
6. Fase – Fase dalam Kala I Persalinan
Kala satu persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan
meningkat (frekuensi dan kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm).
Kala satu persalinan terdiri atas dua fase yaitu :
a) Fase laten kala satu persalinan
1) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan
serviks secara bertahap.
2) Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
3) Pada umumnya, fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
b) Fase aktif pada kala satu persalinan
1) Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap.
2) Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai lengkap atau 10 cm, akan terjadi
dengan kecepatan rata-rata 1 cm per jam (nulipara atau primigravida) atau
lebih dari 1 cm hingga 2 cm (multipara).
21
BAB III
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konsep
Konsep adalah abstraksi dari suatu realita agar dapat dikomunikasikan dan
membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara dua variable, yaitu
variable independen dan gabungan variable dependen (Nursalam,2008: 55). Variable
independen dalam penelitian ini adalah pelaksanaan hypnobirthing sedangkan
variable dependen adalah persepsi kepuasan ibu pada persalinan kala I.
Dari uraian tersebut, maka dapat digambarkan kerangka konsep penelitian
sebagai berikut:
Variabel Independen Variabel dependen
Skema 1. Variabel independen dan variabel dependen
B.Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah hipotesis alternative (Ha) yaitu ada pengaruh
pelaksanaan hypnobirthing dan persepsi kepuasan ibu pada persalinan kala I.
C.Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi Operasional
23
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik
korelasi dengan pendekatan cross sectional dan dengan analsis bivariat. Arikunto
(2006) menyatakan bahwa penelitian korelasi bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana hubungan antara variable yang diteliti. Rancangan cross sectional merupakan
rancangan penelitian yang pengukuran dan pengamatannya dilakukan secara
simultan pada satu saat atau sekali waktu (Hidayat, 2007). Metode analitik korelasi
pada penelitian ini digunakan untuk mengukur hubungan antara pengaruh
pelaksanaan hypnobirthing dan persepsi kepuasan ibu pada persalinan kala I di
Klinik Sumiariani Tahun 2015.
B. Tempat Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Klinik Sumiariani di Jl. Karya Kasih Gang Kasih X
Kecamatan Medan Johor pada bulan Maret 2015 sampai bulan Mei tahun 2015.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. populasi dapat bersifat jumlah
terbatas dan tidak terbatas. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu
inpartu kala I yang berada di Klinik Sumiariani pada bulan Maret 2015
sampai bulan Mei 2015.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang bersalin di Klinik Bersalin
Sumiariani. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah total sampling
yang memenuhi syarat, mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan
sampel pada penelitian ini.
Adapun kriteria sampel yang akan dipakai (include) adalah:
a. Ibu bersalin yang bersedia menjadi responden.
b. Ibu bersalin spontan dengan pemberian terapi hypnobirthing.
c. Ibu inpartu yang memasuki kala I fase aktif dengan pembukaan 4-7 cm.
Sampel dikeluarkan dari kriteria (exclude) apabila terdapat kriteria sebagai berikut:
a. Ibu bersalin yang mendapatkan obat-obatan untuk mempercepat proses
persalinan dan obat anti nyeri atau analgesik.
b. Ibu bersalin yang inpartu dengan komplikasi.
D. Etika Penelitian
Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari insitusi pendidikan
yaitu Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan USU dan izin
pimpinan klinik bersalin Sumiariani Medan. Dalam penelitian ini terdapat beberapa
hal yang berkaitan dengan permasalahan etik, yaitu : memberikan penjelasan kepada
responden penelitian tentang tujuan dan maksud serta prosedur penelitian yang akan
dilaksanakan. Dalam penelitian ini semua responden bersedia untuk dijadikan sampel
penelitian, maka responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent
dan pada saat proses penelitian tidak ada responden yang mengundurkan diri.
Kerahasian catatan mengenai data responden dijaga dengan cara tidak
menuliskan nama dan alamat responden pada instrument penelitian. Peneliti hanya
menggunakan nomor kode sehingga semua kerahasiaan dapat terjaga. Data-data yang
25
E. Alat Pengumpulan Data
Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data dari suatu
penelitian. Instrumen penelitian ini meliputi: lembar kuisioner data demografi yang
berisi nomor kode, umur, paritas, pendidikan dan instrumen yang berisi tentang
pelaksanaan hypnobirthing yang dilakukan pada ibu persalinan kala I dan kepuasan
ibu pada persalinan kala I.
1. Teknik penilaian/skoring untuk pelaksanaan
Untuk memperoleh informasi responden, peneliti menggunakan alat
pengumpulan data berupa lembaran checklist yang terdiri dari 20 pernyataan yang
telah disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan lembar checklist dalam pelaksanaan
hypnobirthing dengan menggunakan skala Guttman dimana untuk kategori jawaban
“ya” dan “tidak”. Untuk jawaban ya mendapat skor 1, sedangkan jawaban tidak
mendapat skor 0.
Dengan hasil ukur benar 76-100 termasuk kategori baik, benar 56-75
termasuk kategori cukup baik, benar 40-55 termasuk kategori kurang baik, benar 40
termasuk kategori tidak baik.
2. Teknik penilaian/skoring untuk kepuasan
Peneliti menggunakan alat pengumpulan data berupa lembaran checklist yang
terdiri dari 20 pernyataan yang telah disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan
lembar checklist dalam menilai kepuasan ibu dalam pelaksanaan hypnobirthing
dengan menggunakan Skala Likert (Likert Scale). Apabila nilai dari pernyataan
responden tersebut sebagai berikut:
1= Sangat kurang memuaskan
2= Memuaskan
4= Sangat memuaskan
Dengan kategori nilai jika benar 81-100 termasuk kategori tinggi, benar
61-80 termasuk kategori cukup, benar 41-60 termasuk kategori agak rendah dan benar
21-40 termasuk kategori rendah.
F. Validitas dan Reliabilitas
Alat ukur penelitian terlebih dahulu harus diuji validitas dan realibilitasnya.
Uji validitas adalah kemampuan instrumen untuk mengukur apa yang harus diukur,
bersifat relevan terhadap tujuan, sasaran, dan cara pengukurannya. Sedangkan uji
reliabilitas adalah hasil pengujian instrumen memiliki kesamaan hasil pengukuran
atau pengamatan bila masalah tersebut diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu
yang berlainan (Nursalam, 2008, hal.104-105).
Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan membuat kuesioner sesuai
dengan literatur, kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan dokter
spesialis obsteri dan ginekologi (SpOG) oleh dr.Riza R, Sp.OG(K).
G. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah setelah mendapat surat
izin penelitian dari institusi pendidikan Program Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Selanjutnya mengajukan surat
permohonan izin melaksanakan penelitian di klinik bersalin Sumiariani Medan.
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan pengumpulan data. Setelah mendapatkan
izin dari pimpinan klinik bersalin Sumiariani Medan, maka peneliti menemui
pegawai klinik bersalin Sumiariani Medan, dengan tujuan meminta bantuan untuk
menjadi asisten dalam proses pengumpulan data selama penelitian dan bersedia
menghubungi peneliti menggunakan telepon seluler. Asisten peneliti merupakan
27
Pada saat pengumpulan data, peneliti menjumpai responden yang bersalin di
klinik bersalin Sumiariani Medan setelah pengelola klinik menghubungi peneliti
melalui telepon selular. Saat peneliti bertemu dengan responden, peneliti
menjelaskan kepada responden tentang tujuan dan manfaat penelitian. Peneliti
meminta persetujuan responden untuk menjadi responden dengan menandatangani
informed consent dan semua responden bersedia untuk dijadikan sampel pada
penelitian. Setelah responden bersedia, peneliti kemudian mengisi lembar kuisioner
data demografi responden melalui wawancara pada responden serta dilatasi serviks.
Untuk mengidentifikasi intensitas nyeri setelah diberikan tindakan Hypnobirthing
pada ruang bersalin responden. Data yang telah diperoleh kemudian dikumpulkan
untuk dianalisis.
H. Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data dengan memeriksa
kembali semua lembar kuesioner data demografi dan lembar observasi apakah data
tersebut sudah lengkap dan benar (editing). Kemudian data tersebut diberi kode
(coding) untuk mempermudah peneliti dalam melakukan analisa data dan
melakukan pengolahan data serta pengambilan kesimpulan dari data yang
dimasukkan ke dalam bentuk tabel. Entry data dilakukan dengan menggunakan
teknik komputerisasi. Pada tahap terakhir dilakukan cleaning dan entry yakni
pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam program komputer guna
menghindari terjadinya kesalahan.
Semua data yang diperoleh ditabulasi secara univariat yaitu melihat hasil,
menghitung persentase hasil penelitian yang berupa kuesioner yang meliputi analisis
deskriptif melalui perhitungan program SPSS. Data yang bersifat kategori dicari
paritas, pekerjaan dan pendidikan Sedangkan data yang bersifat numerik dicari mean
dan standar deviasinya yaitu intensitas nyeri melalui statistik deskriptif dan
29
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian tentang pengaruh pelaksanaan
hypnobirthing dan persepsi kepuasan ibu pada persalinana kala I di Klinik
Sumiariani. Pengumpulan data penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Maret
2015 - Mei 2015 di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor dengan jumlah
responden sebanyak 32 orang dan semua sampel termasuk kriteria inklusi.
1. Analisis Univariat
Analisis univariat ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik
masing-masing variabel yang diteliti yakni data demografi ibu inpartu meliputi, umur,
paritas, pekerjaan dan pendidikan. Data yang bersifat numerik dicari mean dan
a) Distribusi Responden Berdasarkan Karakteristik Data Demografi Ibu
Bersalin
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Data Demografi Ibu Bersalin di Klinik Sumiariani
Kecamatan Medan Johor Tahun 2015
Berdasarkan hasil penelitian pada responden diperoleh mayoritas responden
berada pada rentang umur 20-35 tahun sebanyak 17 orang (53,1%), paritas responden
adalah ibu multipara sebanyak 17 orang (53,1%) dan tingkat pendidikan responden
adalah SMA sebanyak 17 orang (53,1%).
Karakteristik
Responden Frekuensi Persentase (%)
Umur
< 20 tahun 7 21.9
20-35 tahun 17 53.1
> 35 tahun 8 25.0
Total 32 100%
Pendidikan
SD 5 20.0
SMP 8 25.0
SMA 17 53.1
SARJANA 2 1.9
Total 32 100%
Paritas
Primipara 15 46.9
Multipara 17 53.1
31
b) Distribusi Fekuensi Responden Berdasarkan pada Pelaksanaan
Hypnobirthing
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Hypnobirthing di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor
Tahun 2015
Berdasarkan hasil penelitian pada responden diperoleh mayoritas merasa
cukup baik sebanyak 17 orang (53,1%) dalam pelaksanaan hypnobirthing.
c) Distribusi Fekuensi Responden Berdasarkan pada Kepuasan Ibu dalam
Pelaksanaan Hypnobirthing
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan pada Kepuasan Pelaksanaan Hypnobirthing di Klinik Sumiariani Kecamatan
Medan Johor Tahun 2015
Berdasarkan hasil penelitian pada responden diperoleh mayoritas merasa
cukup puas sebanyak 20 orang (62.5%) dalam pelaksanaan hypnobirthing.
Pelaksanaan
hypnobirthing Frekuensi Persentase (%)
Cukup Baik 17 53.1
Baik 15 46.9
Total 32 100%
Kepuasan pelaksanaan
hypnobirthing Frekuensi Persentase (%)
Puas 12 37.5
Cukup Puas 20 62.5
Tidak Puas 0 0
d) Hasil Signifikansi antara Pelaksanaan Hypnobirthing dan Kepuasan Ibu
pada Persalinan Kala I
Tabel 5.4
Hasil Signifikansi antara Pelaksanaan Hypnobirthing dan Kepuasan Ibu pada Persalinan Kala I di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor
Tahun 2015
Value Df Asymp Sig. (2 sided)
Person chi-square
10.428(b) 1 0.001
Berdasarkan hasil penelitian pada responden diperoleh bahwa analisis dari
pelaksanaan hypnobirthing dan kepuasan Ibu pada persalinan kala I dengan
menggunakan uji chi square. Hasil analisis yang di dapat p= 0,001 (α=0,05) dengan
p < 0,05 sehingga dapat di simpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antar
pelaksanaan hypnobirthing dan kepuasan ibu persalianan kala I di Klinik Sumiariani.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
a. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian terhadap karakteristik umur responden
menunjukkan bahwa umur responden yang paling banyak pada umur 20-35 tahun
sebanyak 17 orang (53,1%). Berdasarkan hasil penelitian terhadap paritas pasien
menunjukkan bahwa jumlah paritas yang paling banyak adalah ibu multipara
sebanyak 17 orang (53,1%).
Dari hasil tersebut bahwa umur, paritas dan tingkat pendidikan seseorang
akan berpengaruh pada kepuasan seseorang dari pelaksanaan hypnobirthing.
Pendidikan yang baik akan berpengaruh kepada kepuasan seseorang dalam
penerimaan pelaksanaan hypnobirthing, dimana semakin tinggi tingkat pendidikan
dan pengalaman dalam kehamilan dan melahirkan yang lebih dari 1 pada seseorang,
33
b.Pengaruh pelaksanaan hypnobirthing dan persepsi kepuasan ibu pada
persalinan kala I
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pelaksanaan responden diperoleh
mayoritas merasa cukup baik sebanyak 17 orang (53,1%) dalam pelaksanaan
hypnobirthing sedangkan persepsi kepuasan mayoritas merasa cukup puas sebanyak
20 orang (62.5%) dan yang merasa tidak puas tidak ada dalam pelaksanaan
hypnobirthing. Dimana persepsi kepuasan adalah proses pengamatan atas sesuatu
yang berada di lingkungan kita dengan mengandalkan segenap indera-indera yang
dimiliki dengan tingkat kesadaran yang tinggi. Oleh karena itu, persepsi kepuasan
seseorang tentang sesuatu berarti orang tersebut mengetahui, memahami dan
menyadari sesuatu itu. Sehingga persepsi kepuasan seseorang akan mempengaruhi
perilakunya terhadap objek atau peristiwa yang dialaminya.
Proses pengamatan yang dialami oleh pasien ketika datang ke tempat praktek
bidan yaitu pasien mengamati langsung tindakan pelaksanaan yang diberikan oleh
bidan kepadanya. Pasien dan keluarga benar-benar memperhatikan bidan dalam
memberikan pelayanan palaksanaan tindakan hypnobirthing tersebut. Sehingga
mereka mampu mengungkapkan apa yang mereka terima. Oleh sebab itu asumsi ini
telah dibuktikan melalui persepsi kepuasan pasien terhadap kenyataan yang mereka
alami dilapangan, apakah ada pengaruh pelaksanaan hypnobirthing dan persepsi
kepuasan ibu pada persalinan kala I.
2. Keterbatasan Penelitian
a. Keterbatasan pada penelitian ini adalah responden yang dijumpai tidak sama
pada pembukaan serviksnya dan paritas yang tidak homogen sehingga rasa
kepuasan setiap responden berbeda-beda. Serta sampel yang sedikit sehingga
b. Desain penelitian ini adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross
sectional dan dengan analsis bivariat.
c. Keterbatasan peneliti pada tempat penelitian yang hanya dilakukan hanya pada
1 klinik, jadi penelitian kurang variatif.
3. Implikasi untuk Asuhan Kebidanan
Dari hasil penelitian ini telah diketahui bahwa dari pelaksanaan
hypnobirthing yang baik dan benar akan membuat rasa kepuasan pada ibu dengan
35
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan
Hypnobirthing Dan Persepsi Kepuasan Ibu Pada Persalinana Kala I Di Klinik
Sumiariani Tahun 2015” adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil penelitian pada responden diperoleh mayoritas responden
berada pada rentang umur 20-35 tahun sebanyak 17 orang (53,1%), paritas
responden adalah ibu multipara sebanyak 17 orang (53,1%) dan tingkat
pendidikan responden adalah SMA sebanyak 17 orang (53,1%).
2. Berdasarkan hasil penelitian pada responden di peroleh mayoritas merasa cukup
puas sebanyak 20 orang (62,5%) dalam pelaksanaan hypnobirthing. Dimana
pelayanan yang baik akan memberikan penilaian kepuasan yang baik kepada
pasien.
3. Berdasarkan hasil penelitian pada responden diperoleh bahwa analisis dari
pelaksanaan hypnobirthing dan kepuasan Ibu pada persalinan kala I dengan
menggunakan uji chi square. Hasil analisis yang di dapat p= 0,001 (α=0,05)
dengan p < 0,05 sehingga dapat di simpulkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antar pelaksanaan hypnobirthing dan kepuasan ibu persalianan kala I
B. Saran
1. Diharapkan bidan dapat meningkatkan upaya promotif dalam memberikan
informasi kepada ibu hamil bahwa penanganan dalam mengatasi rasa cemas
pada persalinan kala I bisa diatasi dengan sugesti dari bidan yang memiliki
sertifikat dalam melakukan hypnobirthing atau memberikan sugesti dalam diri
sendiri.
2. Diharapkan bidan dapat lebih berperan serta dalam memberikan asuhan sayang
ibu berupa pemberian informasi atau lebih melihat kepuasan ibu dan nyaman ibu
pada saat persalinan. Namun dalam hal ini belum tentu juga bahwa ibu
multigravida cenderung lebih siap menghadapi persalinannya. Paritas bukanlah
faktor utama yang menentukan kesiapan diri seorang pasien menjalani proses
persalinan nantinya.
3. Diharapkan kepada penelitian berikutnya dapat menambah sampel dan
dilakukan pada lebih dari 1 klinik, sehingga mendapatkan hasil yang lebih
variatif pada pelaksanaan hypnobirthing dan pelayanan yang dilakukan oleh
37
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo, Sulistyo, dan Suharti. (2013). Persalinan Tanpa Rasa Nyeri Berlebihan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
APN. (2008). Jaringan Nasional Pelatihan Klinik-Kesehatan Reproduksi Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Aspuah, Siti. (2013). Kumpulan Kuesioner dan Instrumen Penelitian Kesehatan. Yogakarta: Nuha Medika.
Bare, B. G., dan Smeltzer, S. C. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth. Jakarta : EGC.
Bobak, I. M., at all. (2004). Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC
Chandy, Mochlessh Dhery. (2011). Petunjuk-petunjuk Mudah Melahirkan Tanpa
Rasa Sakit.Yogyakarta: Buku Biru
Henderson, C. (2006). Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC
Hidayat, A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika.
Maryunani, A. (2010). Nyeri DalamPersalinan. Jakarta: TIM.
Notoatmodjo, S. (2007). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nuraisyah, Sitti. (2012). Pengaruh Teknik Hypnobirthing Terhadap Lamanya Proses
Persalinan Di klinik Sumiariani, Medan: Tidak dipublikasikan
Poerwadi, R. (2006). Aromaterapi Sahabat Calon Ibu. Jakarta: Dian Rakyat.
Sitohang, N. A., & Siregar, F. L. S. (2012). Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah, Medan: Tidak dipublikasikan.
Sulistyaningsih. (2012). Metodologi Penelitian Kebidanan Kuantitatif-Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sumarah, Widyastuti, Y., & Wiyati, N. (2009). Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta: Fitramaya.
Varney, dkk. (2008). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 2. Jakarta: EGC.
Walsh, V. L. (2007). Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC
Lampiran 1
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON RESPONDEN
Assalamualaikum Wr.Wb/Salam Sejahtera
Dengan Hormat,
Nama saya Retno Wahyuni, sedang menjalani pendidikan di program D-IV Bidan
Pendidik Fakultas Keperawatan USU. Saya sedang melakukan penelitian yang
berjudul “Pengaruh Pelaksanaan Hypnobirthing Dan Persepsi Kepuasan Ibu Pada
Persalinan Kala I Di Klinik Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2015”.
Hypnobirthing merupakan praktik hypnosis terhadap diri sendiri
(self-hypnosis) yang kemudian digunakan dalam proses persalinan. Hypnosis bukanlah
sarana untuk melakukan kejahatan, bukan pula sebuah pertunjukan atau keterampilan
untuk membuat orang jatuh tertidur. Hipnoterapi dilakukan dengan menggunakan
kontak langsung dengan alam bawah sadar kita. Begitu kita mencapai kondisi rileks
yang mendalam dan stabil, kita akan mampu menanamkan suatu program atau
konsep baru yang secara otomatis akan memengaruhi kehidupan dan tindakan kita
sehari-hari (Evariny Anriana, 2007).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi Pengaruh Pelaksanaan
Hypnobirthing Dan Persepsi Kepuasan Ibu Pada Persalinan Kala I Di Klinik
Sumiariani.
Kami akan melakukan wawancara terstruktur kepada bapak/ibu Sdra/Sdri tentang :
a. Data demografi : Umur, paritas, pekerjaan dan pendidikan. Wawancara akan
saya lakukan sekitar 5 menit.
b. Memberikan Teknik Hypnobirthing
39
Partisipasi Ibu bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam
penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan peneliti. Untuk
penelitian ini Ibu tidak akan dikenakan biaya apapun.
Terima kasih saya ucapkan kepada Ibu yang telah ikut berpartisipasi pada
penelitian ini. Keikutsertaan Ibu dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu
yang berguna bagi ilmu pengetahuan.
Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan Ibu
bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah dipersiapkan.
Medan, 2015 Peneliti
Lampiran 2
LEMBAR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP) (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah mendapat penjelasan dari peneliti tentang penelitian “Pengaruh Pelaksanaan
Hypnobirthing Dan Persepsi Kepuasan Ibu Pada Persalinan Kala I Di Klinik
Sumiariani Kecamatan Medan Johor Tahun 2015”. Maka dengan ini saya secara
sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, 2015
41
Lampiran 3
Prosedur Pelaksanaan Hypnobirthing
1. Defenisi
Hypbo-birthing berasal dari kata Yunani Hypnosis yang berarti Tidur/pikiran
tenag dan Birthing yang berarti proses kehamilan sampai melahirkan.
Hypnobirthning adalah upaya alami menanamkan niat ke pikiran bawah sadar
untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan sadar (amri, 2010).
2. Tujuan
Untuk meredakan rasa nyeri karena sifat analgesik yang terkandung di dalam
aromaterapi lavender dan membuat menjadi rileks
3. Persiapan :
a. Alat : Ruang bersalin dan tempat tidur pasien
b. Pasien : Tidak sedang mendapat terapi obat-obatan seperti induksi, anti
nyeri dan komplikasi persalinan
4. Tahap pelaksanaan :
a. Memberitahu ibu manfaat dan prosedur pelaksanaannya
b. Menganjurkan ibu mencari posisi yang nyaman seperti posisi berbaring
miring ke kiri dan ke kanan atau duduk
c. Peneliti mewawancarai responden bahwa benar dalam keadaan nyeri
persalinan lalu meminta responden untuk menandatangani informed
consent.
d. Peneliti menanyakan data demografi pada ibu
e. Peneliti memperlihatkan skala nyeri dan meminta responden menunjuk
pada skala nyeri mana yang responden rasakan (pretest)