PEMBUATAN LAPORAN HASIL MONITORING PELAKSANAAN
PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM STUDI DI
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
PROYEK AKHIR
Program Studi
DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan
Oleh:
INDIKA YUNISTIA ABIDIN 10390150007
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PEMBUATAN LAPORAN HASIL MONITORING PELAKSANAAN
PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM STUDI DI
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
PROYEK AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Ahli Madya Komputer
Oleh:
Nama
: INDIKA YUNISTIA ABIDIN
NIM
: 10.39015.0007
Program : DIII (Diploma Tiga)
Jurusan
: Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
xi
ABSTRAK ...vii
ABSTRACT……….. ... viii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR TABEL………. ... xiv
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xxii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... ... 3
1.5 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6
2.1 Gambaran Umum Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya . 6 2.1.1 Sejarah ... 6
2.1.2 Visi dan Misi ... 10
2.1.3 Komitmen ... 10
2.1.4 Logo Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya... 11
2.1.5 Struktur Organisasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya……... ... 11
xii
Halaman
2.2 Gambaran Umum Bagian Pengawasan dan Penjaminan Mutu
Stikom Surabaya. ... 14
2.2.1 Sejarah Singkat Pengawasan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. ... 14
2.2.2 Tanggung Jawab Pengawasan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. ... 14
2.2.3 Struktur Organisasi Pengawasan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. ... 15
2.2.4 Lokasi dan Tempat Terlaksananya Kerja Praktek ... 16
BAB III LANDASAN TEORI ... 19
3.1 Monitoring / Pengawasan ... 19
3.1.1. Definisi Monitoring / Pengawasan ...19
3.1.2. Tujuan Monitoring / Pengawasan ...19
3.1.3. Manfaat Monitoring / Pengawasan ...20
3.1.4. Proses Dasar Monitoring / Pengawasan ...21
3.1.5. Unsur Pengawasan ...21
3.1.6. Ciri-ciri Pengawasan yang Efektif ...21
3.2 Administrasi ... 22
3.2.1. Pengertian Administrasi ...22
3.2.2. Fungsi Administrasi ...24
3.2.3. Evolusi Teori Manajemen ...25
3.3 Laporan ...25
3.3.1. Pengertian Laporan ...25
3.3.2. Fungsi Laporan ...26
3.3.3. Jenis Laporan ...27
xiii
3.4 Arsip ...31
3.4.1. Pengertian Arsip ...31
3.4.2. Tujuan Kearsipan ...32
3.5 Microsoft Excel. ... 32
3.5.1. Grafik ...34
3.5.2. Pivot Table ...41
3.5.3. Function ...43
3.5.4. Formula ...48
3.5.5. Freeze Panes ...48
3.5.6. Mencetak Data ...50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 53
4.1 Metode Pelaksanaan... 53
4.2 Metode Penulisan ...54
4.3 Pembuatan Laporan Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya pada bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu ... 55
4.3.1 Pembuatan Daftar Grafik Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya... 60
4.3.2 Pembuatan Rekap Kehadiran Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. ... 73
xi
Halaman
4.3.4 Pembuatan Rekap Rata-rata Produktivitas Hasil
Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika
Stikom Surabaya ... 108
BAB V PENUTUP ... 122
5.1Kesimpulan ... 122
5.2 Saran ...125
xiv
Tabel 2.1 Sejarah Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 8
xv
2 DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Logo Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 11
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 13
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya .. 16
Gambar 2.4 Denah Ruang Bagian Bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 17
Gambar 3.1 Tampilan Jendela Kerja Microsoft Excel 2010 ... 33
Gambar 3.2 Tombol untuk Membuat Grafik/Chart ... 34
Gambar 3.3 Pemilihan Tipe Grafik/Chart ... 34
Gambar 3.4 Tampilan Menu Layout Grafik/Chart ... 35
Gambar 3.5 Judul Grafik/Chart ... 35
Gambar 3.6 Axis Title ... 37
Gambar 3.7 Legenda ... 38
Gambar 3.8 Label Data ... 38
Gambar 3.9 Menu Data Table ... 39
Gambar 3.10 Data Table ... 39
Gambar 3.11 Grafik Garis ... 40
Gambar 3.12 Grafik Balok ... 40
Gambar 3.13 Grafik Lingkaran ... 41
Gambar 3.14 Tampilan Menu Pivot Table ... 42
xvi
Halaman
Gambar 3.16 Tampilan Menu Fungsi/Function ...43
Gambar 3.17 VLOOKUP ... 45
Gambar 3.18 SUM ... 46
Gambar 3.19 Tampilan Hasil dari Function SUM ... 46
Gambar 3.20 AVERAGE ... 47
Gambar 3.21 Tampilan Hasil dari Function AVERAGE ... 47
Gambar 3.22 Contoh Formula ... 48
Gambar 3.23 Freeze Panes ... 49
Gambar 3.24 Unfreeze Panes ... 49
Gambar 3.25 Print ... 50
Gambar 3.26 Copies ... 51
Gambar 4.1 Prosedur Pembuatan Laporan Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 59
Gambar 4.2 Prosedur Pembuatan Daftar Grafik Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 61
Gambar 4.3 Tampilan Menu Microsoft Excel ... 62
Gambar 4.4 Tampilan Awal Microsoft Excel 2010 ... 63
Gambar 4.5 Data Mentah Laporan Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 63
Gambar 4.6 Pivot Table ... 64
Gambar 4.7 Create Pivot Table ... 64
Gambar 4.8 Area Pivot Table dan Pivot Table Field List ... 65
xvii
Halaman
Gambar 4.10 Centang D3 KPK ... 66
Gambar 4.11 Tampilan Hasil Centang D3 KPK ... 66
Gambar 4.12 Format yang telah Tersedia ... 67
Gambar 4.13 Hasil Copy-Paste Data ... 67
Gambar 4.14 Kosongan ... 67
Gambar 4.15 Rumus yang Berlaku ... 68
Gambar 4.16 Hasil Perhitungan ... 68
Gambar 4.17 Format yang telah Tersedia ... 68
Gambar 4.18 Rumus yang Berlaku ... 69
Gambar 4.19 Hasil Copy-Paste Data ... 69
Gambar 4.20 Hasil Pembulatan Persentase ... 69
Gambar 4.21 Tombol untuk Membuat Grafik/Chart ... 70
Gambar 4.22 Hasil Grafik/Chart ... 70
Gambar 4.23 Hasil Pembuatan Grafik Kehadiran Mahasiswa... 71
Gambar 4.24 Hasil Pembuatan Grafik Kehadiran Dosen ... 71
Gambar 4.25 Hasil Pembuatan Grafik Tepat Telat Pengumpulan Soal UAS per Prodi ... 72
Gambar 4.26 Hasil Pembuatan Grafik Tepat Telat Pengumpulan Soal UTS per Prodi ... 72
Gambar 4.27 Prosedur Pembuatan Rekap Kehadiran Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 75
Gambar 4.28 Tampilan Menu Microsoft Excel ... 76
xviii
Halaman
Gambar 4.30 Data Mentah Laporan Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses
Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan
Informatika Stikom Surabaya ... 77
Gambar 4.31 Pivot Table ... 78
Gambar 4.32 Create Pivot Table ... 78
Gambar 4.33 Area Pivot Table dan Pivot Table Field List ... 79
Gambar 4.34 Memasukkan Field dengan Teknik Drag and Drop ... 79
Gambar 4.35 Ascending Nama Dosen ... 80
Gambar 4.36 Tampilan Hasil Ascending Nama Dosen ... 81
Gambar 4.37 Format yang telah Tersedia ... 81
Gambar 4.38 Hasil Copy-Paste Data ... 82
Gambar 4.39 Kosongan ... 82
Gambar 4.40 Rumus yang Berlaku ... 82
Gambar 4.41 Hasil Perhitungan ... 82
Gambar 4.42 Hasil Pembuatan Rekap Kehadiran Mahasiswa ... 83
Gambar 4.43 Hasil Pembuatan Rekap Persentase Kehadiran Dosen ... 84
Gambar 4.44 Hasil Pembuatan Persentase Kehadiran Dosen ... 85
Gambar 4.45 Hasil Pembuatan Rekap Kehadiran Dosen S1 Sistem Komputer .... 85
Gambar 4.46 Hasil Pembuatan Rekap Kehadiran Dosen S1 Sistem Informasi .... 86
Gambar 4.47 Hasil Pembuatan Rekap Kehadiran Dosen S1 Desain Komunikasi Visual ... 87
Gambar 4.48 Hasil Pembuatan Rekap Kehadiran Dosen S1 Komputer Akuntansi ... 87
Gambar 4.49 Hasil Pembuatan Rekap Kehadiran Dosen S1 Desain Grafis ... 88
xix
Halaman Gambar 4.51 Hasil Pembuatan Rekap Kehadiran Dosen DIII Manajemen
Informatika ... 89
Gambar 4.52 Hasil Pembuatan Rekap Kehadiran Dosen DIII Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan ... 89
Gambar 4.53 Hasil Pembuatan Rekap Kehadiran Dosen DIII Komputer Grafis dan Cetak ... 90
Gambar 4.54 Prosedur Pembuatan Rekap Ketepatan dan Ketidaktepatan Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 93
Gambar 4.55 Tampilan Menu Microsoft Excel ... 94
Gambar 4.56 Tampilan Awal Microsoft Excel 2010 ... 95
Gambar 4.57 Data Mentah Laporan Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 95
Gambar 4.58 Pivot Table ... 96
Gambar 4.59 Create Pivot Table ... 96
Gambar 4.60 Area Pivot Table dan Pivot Table Field List ... 97
Gambar 4.61 Memasukkan Field dengan Teknik Drag and Drop ... 98
Gambar 4.62 Centang D3 KPK ... 99
Gambar 4.63 Tampilan Hasil Centang D3 KPK ... 99
Gambar 4.64 Format yang telah Tersedia ... 100
Gambar 4.65 Hasil Copy-Paste Data ... 100
Gambar 4.66 Kosongan ... 101
Gambar 4.67 Rumus yang Berlaku ... 101
xx
Halaman
Gambar 4.69 Hasil Pembuatan Rekap Ketepatan dan Ketidaktepatan Kehadiran Dosen Tetap dan LB pada saat Masuk atau Pulang
Mengajar per Prodi ...102
Gambar 4.70 Hasil Pembuatan Daftar Ketepatan dan Ketidaktepatan Kehadiran Dosen Tetap dan LB saat Masuk atau Pulang
Mengajar per Prodi ... 103
Gambar 4.71 Hasil Pembuatan Rekap Dosen Tetap dan LB yang
Mengumpulkan Soal UTS (Tepat Telat) per Prodi ... 104
Gambar 4.72 Hasil Pembuatan Daftar Dosen Tetap dan LB yang
Mengumpulkan Soal UTS (Tepat Telat) per Prodi ... 104
Gambar 4.73 Hasil Pembuatan Rekap Dosen Tetap dan LB yang
Mengumpulkan Nilai UTS (Tepat Telat) per Prodi ... 105
Gambar 4.74 Hasil Pembuatan Daftar Dosen Tetap dan LB yang
Mengumpulkan Nilai UTS (Tepat Telat) per Prodi ... 105
Gambar 4.75 Hasil Pembuatan Rekap Dosen Tetap dan LB yang
Mengumpulkan Soal UTS (Tepat Telat) per Prodi ... 106
Gambar 4.76 Hasil Pembuatan Daftar Dosen Tetap dan LB yang
Mengumpulkan Soal UAS (Tepat Telat) per Prodi ... 106
Gambar 4.77 Hasil Pembuatan Rekap Dosen Tetap dan LB yang
Mengumpulkan Nilai UAS (Tepat Telat) per Prodi ... 107
Gambar 4.78 Hasil Pembuatan Daftar Dosen atetap dan LB yang
Mengumpulkan Nilai UAS (Tepat Telat) per Prodi ... 107
Gambar 4.79 Prosedur dalam Pembuatan Rekap Rata-rata Produktivitas Hasil
Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Program Studi
pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 110
Gambar 4.80 Tampilan Menu Microsoft Excel ... 111
Gambar 4.81 Tampilan Awal Microsoft Excel 2010 ... 112
Gambar 4.82 Data Mentah Laporan Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis
dan Informatika Stikom Surabaya ... 112
xxi
Halaman
Gambar 4.84 Create Pivot Table ... 113
Gambar 4.85 Area Pivot Table dan Pivot Table Field List ... 114
Gambar 4.86 Memasukkan Field dengan Teknik Drap and Drop ... 114
Gambar 4.87 Centang D3 KPK ... 115
Gambar 4.88 Tampilan Hasil Centang D3 KPK ... 115
Gambar 4.89 Format yang telah Tersedia ... 116
Gambar 4.90 Hasil Copy-Paste Data ... 116
Gambar 4.91 Kosongan ... 117
Gambar 4.92 Rumus yang Berlaku ... 117
Gambar 4.93 Hasil Perhitungan ... 127
Gambar 4.94 Format yang telah Tersedia ... 117
Gambar 4.95 Tombol untuk Membuat Grafik/Chart ... 118
Gambar 4.96 Hasil Grafik/Chart ... 118
Gambar 4.97 Hasil Pembuatan Grafik Rata-rata Produktivitas Kelulusan per Mata Kuliah per Prodi ... 119
Gambar 4.98 Hasil Pembuatan Grafik Rata-rata Produktivitas Kelulusan per Prodi ... 119
Gambar 4.99 Hasil Pembuatan Rata-rata Produktivitas Kelulusan Mata Kuliah per Prodi dan Produktivitas Prodi ... 120
Gambar 4.100 Hasil Pembuatan Grafik Produktivitas Mata Kuliah Tugas Akhir Prodi SI, SK, DKV dan DIV MM ... 120
xxii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Gedung Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 126
Lampiran 2. Ruangan Bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya ... 127
Lampiran 3. Surat Balasan Perusahaan ... 128
Lampiran 4. Form KP-5 ... 129
Lampiran 5. Form KP-6 ... 132
Lampiran 6. Form KP-7 ... 137
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1 Latar Belakang Masalah
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 50 Tahun 2014 menyatakan bahwa mutu pendidikan tinggi adalah tingkat
kesesuaian antara penyelenggaraan pendidikan tinggi dengan Standar Pendidikan
Tinggi yang terdiri atas Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Standar
Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi. Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Tinggi adalah kegiatan sistemik untuk meningkatkan mutu
pendidikan tinggi secara berencana dan berkelanjutan.
Tujuan penjaminan mutu perguruan tinggi adalah terjaminnya mutu
berdasarkan peraturan perundang-undangan agar terwujudnya akuntabilitas dan
transparansi perguruan tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, Institut Bisnis dan
Informatika Stikom Surabaya telah membentuk bagian pusat pengawasan dan
penjaminan mutu. Bagian ini merupakan suatu unit kerja yang bertugas untuk
mengimplementasikan hal-hal yang berkaitan dengan penjaminan mutu Institut
Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya. Dalam tugasnya, bagian ini bertanggung
jawab kepada Rektor (berkoordinasi dengan Wakil Rektor I). Dan salah satu
tugasnya adalah monitoring pelaksanaan proses belajar mengajar di setiap
program studi yang ada di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
Program studi yang ada di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
a. Fakultas Ekonomi dan Bisnis:
a) Program Studi S1 Akuntansi
b) Program Studi S1 Manajemen
c) Program Studi DIII Komputer Perkantoran & Kesekretariatan
b. Fakultas Teknologi dan Informatika:
a) Program Studi S1 Sistem Informasi
b) Program Studi S1 Sistem Komputer
c) Program Studi S1 Desain dan Komunikasi Visual
d) Program Studi S1 Desain Grafis
e) Program Studi DIV Komputer Multimedia
f) Program Studi DIII Manajemen Informatika
g) Program Studi DIII Koputer Grafis & Cetak
Menurut Martiningtyas (2004) monitoring adalah proses pengamatan dari seluruh
kegiatan organisasi untuk lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang sedang
dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Pembuatan laporan hasil monitoring pelaksanaan proses belajar mengajar di setiap
program studi yang ada di Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya merupakan
kegiatan rutin dari bagian ini tiap semester. Pembuatan laporan secara tertulis ini
tujuannya agar dapat menghindarkan adanya kegagalan. Agar sistem laporan ini
berhasil, dituntut syarat-syarat tertentu, misal kedisiplinan dalam laporan, kemampuan
menilai kebenaran laporan dan lain sebagainya.
3
Prosedur pembuatan laporan adalah dimulai dengan permintaan data pada
bagian Data Center. Kemudian bagian Data Center mengirimkan data tersebut via
email. Data mentah tersebut kemudian diolah/diproses dengan memanfaatkan
aplikasi Microsoft Excel 2010. Data mentah diolah dengan memanfaatkan fasilitas
Pivot Table yang ada di Microsoft Excel 2010, barulah dibuat seperti contoh
laporan hasil monitoring pelaksanaan proses belajar mengajar di setiap program
studi semester sebelumnya. Semua data yang telah diproses maka data siap
dicetak dan dijilid menjadi sebuah laporan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan perumusan
masalah yaitu bagaimana pembuatan laporan hasil monitoring pelaksanaan proses
belajar mengajar di setiap program studi yang ada di Institut Bisnis dan
Informatika Stikom Surabaya?
1.3 Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka batasan masalah yang
digunakan dalam proyek akhir ini hanya membahas mengenai pemanfaatan
aplikasi Microsoft Excel dalam pembuatan laporan hasil monitoring pelaksanaan
proses belajar mengajar di setiap program studi yang ada di Institut Bisnis dan
Informatika Stikom Surabaya yang berupa:
a. Daftar Grafik Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
b. Rekap Kehadiran Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar
Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
c. Rekap Ketepatan dan Ketidaktepatan Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses
Belajar Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika
Stikom Surabaya
d. Rekap Rata-rata Produktivitas Hasil Monitoring Pelaksanaan Proses Belajar
Mengajar Program Studi pada Institut Bisnis dan Informatika Stikom
Surabaya
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah di atas, maka tujuan
proyek akhir ini adalah menghasilkan laporan hasil monitoring pelaksanaan
proses belajar mengajar di setiap program studi yang ada di Institut Bisnis dan
Informatika Stikom Surabaya.
1.5 Sistematika Penulisan
Penulisan laporan akhir ini secara umum terbagi menjadi beberapa bab,
yang terdiri dari beberapa sub bab yang bertujuan untuk memperjelas
pokok-pokok bahasan. Adapun sistematika dalam penulisan laporan ini adalah sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas mengenai latar belakang permasalahan yang ada pada
perusahaan, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, dan
5
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Membahas tentang gambaran umum Institut Bisnis dan Informatika
Stikom Surabaya, visi dan misi, yang meliputi sejarah dan struktur
organisasi, serta gambaran umum tempat pelaksanaan proyek akhir,
yaitu bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu yang meliputi
sejarah singkat, struktur organisasi dan tempat proyek akhir.
BAB III LANDASAN TEORI
Membahas tentang landasan teori yang digunakan sebagai penunjang
dan pendukung dalam menyelesaikan laporan proyek akhir. Landasan
teori tersebut menjelaskan teori tentang monitoring/pengawasan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan membahas tentang uraian tugas-tugas yang
dikerjakan selama proyek akhir, masalah dan alternatif pemecahan
masalah yang dihadapi dan juga berisi hasil-hasil proyek akhir serta
pembahasan pada bagian usat pengawasan dan penjaminan mutu di
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
BAB V PENUTUP
Membahas tentang kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan pada
bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu serta saran kepada
bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu dan menjadi solusi
agar dapat dikembangkan dengan lebih baik dan diharapkan pula dapat
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2
2.1 Gambaran Umum Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
2.1.1 Sejarah
Di tengah kesibukan derap Pembangunan Nasional, kedudukan informasi
semakin penting. Hasil suatu pembangunan sangat ditentukan oleh materi
informasi yang dimiliki oleh suatu negara. Kemajuan yang dicitakan oleh suatu
pembangunan akan lebih mudah dicapai dengan kelengkapan informasi. Cepat
atau lambatnya laju pembangunan ditentukan pula oleh kecepatan memperoleh
informasi dan kecepatan menginformasikan kembali kepada yang berwenang.
Kemajuan teknologi telah memberikan jawaban akan kebutuhan
informasi, komputer yang semakin canggih memungkinkan untuk memperoleh
informasi secara cepat, tepat dan akurat. Hasil informasi canggih ini telah mulai
menyentuh kehidupan kita. Penggunaan dan pemanfaatan komputer secara
optimal dapat memacu laju pembangunan. Kesadaran tentang hal inilah yang
menuntut pengadaan tenaga-tenaga ahli yang terampil untuk mengelola informasi,
dan pendidikan adalah salah satu cara yang harus ditempuh untuk memenuhi
kebutuhan tenaga tersebut.
Atas dasar pemikiran tersebut maka untuk pertama kalinya di wilayah
Jawa Timur dibuka Pendidikan Tinggi Komputer, Akademi Komputer dan
Informatika Surabaya (AKIS) pada tanggal 30 April 1983 oleh Yayasan Putra
Bhakti. Ini ditetapkan berdasar Surat Keputusan Yayasan Putra Bhakti No.
7
Tokoh pendirinya pada saat itu adalah:
1. Laksda. TNI (Purn) Mardiono
2. Ir. Andrian A. T
3. Ir. Handoko Anindyo
4. Dra. Suzana Surojo
5. Dra. Rosy Merianti, Ak
Berdasarkan rapat BKLPTS yang diadakan pada tanggal 2-3 Maret 1984,
kepanjangan AKIS diubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan
Komputer Surabaya yang bertempat di jalan Ketintang Baru XIV/2 Surabaya.
Tanggal 10 Maret 1984 memperoleh Ijin Operasional penyelenggaraan program
Diploma III Manajemen Informatika dengan surat keputusan nomor: 061/Q/1984
dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dikti) melalui Koordinator Kopertis
Wilayah VII. Kemudian pada tanggal 19 Juni 1984 AKIS memperoleh status
TERDAFTAR berdasar surat keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
(Dikti) nomor: 0274/O/1984 dan kepanjangan AKIS berubah lagi menjadi
Akademi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya. Berdasar SK
Dirjen DIKTI nomor: 45/DIKTI/KEP/1992, status DIII Manajemen Informatika
dapat ditingkatkan menjadi DIAKUI.
Kebutuhan informasi juga terus meningkat, untuk menjawab kebutuhan
tersebut AKIS ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi dengan membuka program
studi Strata 1 dan Diploma III jurusan Manajemen Informatika. Pada tanggal 20
Maret 1986 nama AKIS berubah menjadi STIKOM Surabaya, singkatan dari
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya
yang selanjutnya memperoleh STATUS TERDAFTAR pada tanggal 25
Nopember 1986 berdasarkan Keputusan Mendikbud nomor: 0824/O/1986 dengan
menyelenggarakan pendidikan S1 dan DIII Manajemen Informatika. Di samping
itu STIKOM Surabaya juga melakukan pembangunan gedung Kampus baru di
jalan Kutisari 66 yang saat ini menjadi Kampus II Institut Bisnis dan Informatika
Stikom Surabaya. Peresmian gedung tersebut dilakukan pada tanggal 11
Desember 1987 oleh Gubernur Jawa Timur, Bapak Wahono pada saat itu. Sejarah
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2. 1 Sejarah Institut Bisnis dan Informatika STIKOM Surabaya
Tanggal Keterangan
19 Juni 1984 AKIS membuka program DIII Manajemen Informatika
20 Maret 1986 AKIS membuka program S1 Manajemen Informatika
30 Maret 1986
AKIS ditingkatkan menjadi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Surabaya (STIKOM Surabaya)
1990 Membuka bidang studi DI Program Studi Komputer Keuangan /
Perbankan
1 Januari 1992
Membuka Program S1 jurusan Teknik Komputer. Pada 13 Agustus 2003, Program Studi Strata 1 Teknik Komputer berubah nama menjadi Program Studi Strata 1 Sistem Komputer. 1 November 1994 Membuka program studi DI Komputer Grafik Multimedia
12 Mei 1998
STIKOM Surabaya membuka tiga program pendidikan baru sekaligus, yaitu:
1. DIII bidang studi Sekretari Berbasis Komputer. Pada 16 Januari 2006, berdasar surat ijin penyelenggaraan dari DIKTI nomor: 75/D/T/2006, Program Studi Diploma III Komputer Sekretari dan Perkantoran Modern berubah nama menjadi Program Diploma III Komputerisasi Perkantoran dan Kesekretariatan.
2. DII bidang studi Komputer Grafik Multimedia
3. DI bidang studi Jaringan Komputer
Juni 1999
Pemisahan program studi DI Grafik Multimedia menjadi program studi DI Grafik dan program studi DI Multimedia, serta perubahan program studi DII Grafik Multimedia menjadi program studi DII Multimedia.
2 September 2003
9
Tanggal Keterangan
DIII Komputer Grafis dan Cetak.
3 Maret 2005 Membuka Program Studi Diploma III Komputer Akuntansi.
20 April 2006 Membuka bidang studi DIV Program Studi Komputer
Multimedia.
8 Nopember 2007 Membuka program studi S1 Desain Komunikasi Visual
2009
Membuka program studi S1 Sistem Informasi dengan Kekhususan Komputer Akuntansi. Hingga saat ini, Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya memiliki 8 program studi dan 1 bidang studi kekhususan, yaitu:
1. Program Studi S1 Sistem Informasi
2. Program Studi S1 Sistem Informasi Kekhususan Komputer Akuntansi
3. Program Studi S1 Sistem Komputer
4. Program Studi S1 Desain dan Komunikasi Visua
5. Program Studi DIV Komputer Multimedia
6. Program Studi DIII Manajemen Informatika
7. Program Studi DIII Komputer Perkantoran dan
Kesekretariatan
8. Program Studi DIII Komputer Grafis dan Cetak
2014
Berdasarkan Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan No 378/E/O/2014 tanggal 4 September 2014 maka STIKOM Surabaya resmi berubah bentuk menjadi Institut dengan nama Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya.
Program studi yang diselenggarakan oleh Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya adalah sebagai berikut:
Fakultas Ekonomi dan Bisnis:
1. Program Studi S1 Akuntansi
2. Program Studi S1 Manajemen
3. Program Studi DIII Komputer Perkantoran &
Kesekretariatan
Fakultas Teknologi dan Informatika:
1. Program Studi S1 Sistem Informasi
2. Program Studi S1 Sistem Komputer
3. Program Studi S1 Desain dan Komunikasi Visual
4. Program Studi S1 Desain Grafis
5. Program Studi DIV Komputer Multimedia
6. Program Studi DIII Manajemen Informatika
7. Program Studi DIII Koputer Grafis & Cetak
2.1.2 Visi dan Misi
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya memiliki visi menjadi
perguruan tinggi yang berkualitas, unggul, dan terkenal. Untuk mewujudkan visi
tersebut, Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya juga memiliki misi
diantaranya mengembangkan IPTEKS sesuai dengan kompetensi, membentuk
SDM yang profesional, unggul dan berkompetensi. Serta menciptakan corporate
yang sehat dan produktif, meningkatkan kepedulian sosial terhadap kehidupan
bermasyarakat, dan menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan produktif.
2.1.3 Komitmen
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya mempunyai komitmen
yaitu sebagai berikut:
a. Menghasilkan pengembangan dan karya inovatif IPTEKS sesuai bidang kajian
dan kompetensi.
b. Menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi, mandiri, dan profesional.
c. Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi Sumber Daya Manusia.
d. Menjadi lembaga pendidikan tinggi yang sehat, bermutu dan produktif.
e. Meningkatkan kerjasama dan pencitraan.
f. Meningkatkan pemberdayaan IPTEKS bagi masyarakat.
g. Memperluas akses pendidikan bagi masyarakat.
11
2.1.4 Logo Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Logo Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dapat dilihat pada
Gambar 2.1
(http://www.STIKOM.edu/id/logo-STIKOM-baru)
Gambar 2. 1 Logo Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
2.1.5 Struktur Organisasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya adalah sebuah organisasi
yang berada di bawah naungan Yayasan Putra Bhakti Sentosa. Institut Bisnis dan
Informatika Stikom Surabaya dipimpin oleh Rektor Institut Bisnis dan
Informatika Stikom Surabaya. Rektor Institut Bisnis dan Informatika Stikom
Surabaya sendiri di bantu oleh 3 orang Pembantu Rektor, yakni: a) Pembantu
Rektor I (Bidang Akademik), b) Pembantu Rektor II (Bidang Sumber Daya), c)
Pembantu Rektor III (Bidang Kemahasiswaan dan Alumni).
2.1.6 Departemen / Unit
Dalam operasionalnya Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
dibagi menjadi beberapa departemen yang masing-masing bertanggungjawab
terhadap spesifikasi pekerjaan tertentu.
a. Bagian Kepegawaian
b. Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (AAK)
c. Administrasi Umum (AU)
d. Hubungan Antar Instansi
e. Kemahasiswaan
f. Keuangan
g. Penerimaan Mahasiswa Baru (Penmaru)
h. Pengembangan dan Penerapan TI
i. Pengembangan Media Online
j. Pusat Penjaminan Mutu
k. Pusat Pengabdian Masyarakat
l. Laboratorium Komputer
m. Hubungan Masyarakat
n. Perpustakaan
o. Solusi Sistem Informasi
p. Staf Ahli
q. Sekretaris Lembaga
r. STIKOM Career Center dan Alumni
Struktur organisasi Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya dapat
13
2.2 Gambaran Umum Bagian Pengawasan dan Penjamianan Mutu Stikom Surabaya
2.2.1 Sejarah Singkat Pengawasan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Dahulu namanya bukan sebagai kendali mutu melainkan komisi mutu
pada tahun 2002 dan pada tahun 2014 mulai diubah menjadi kendali mutu.
Organisasi kendali mutu ditetapkan sebagai pengendali mutu di Institut Bisnis
dan Informatika Stikom Surabaya yang menjamin produk dan jasa
penyelenggaraan pendidikan tinggi di Institut Bisnis dan Informatika Stikom
Surabaya.
Rektor Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya, selaku pimpinan
tertinggi di Stikom Surabaya mendelegasikan sebagai penanggung jawab mutu
untuk bertanggung jawab dalam menjamin bahwa pelaksanaan, penerapan dan
pemeliharaan sistem penjaminan mutu agar berjalan dengan baik.
Penanggung jawab mendelegasikan kepala pengendali sistem untuk
bertanggung jawab dalam melaksanakan, menerapkan dan memelihara sistem
jaminan mutu.
2.2.2 Tanggung Jawab Pengawasan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Penjaminan Mutu perguruan tinggi adalah proses perencanaan, pemenuhan
pengendalian dan pengembangan standard pendidikan tinggi secara konsisten dan
berkelanjutan. Dengan pelaksanaan penjaminan mutu, pemangku kepentingan
15
karyawan, masyarakat, dunia usaha, asosiasi profesi dan pemerintah memperoleh
kepuasan atas kinerja dan keluaran perguruan tinggi.
a. Tujuan penjaminan mutu perguruan tinggi adalah terjaminnya mutu
penyelenggaran pendidikan tinggi baik pada masukan, proses maupun keluaran
berdasarkan peraturan perundang-undangan, mulai dasar, visi dan misi
perguruan tinggi. Kegiatan penjaminan mutu ini merupakan perwujudan
akuntabilitas dan transparansi perguruan tinggi.
b. Untuk mencapai tujuan tersebut, Institut Bisnis dan Informatika Stikom
Surabaya telah membentuk Lembaga Penjaminan Mutu. Lembaga ini
merupakan suatu unit kerja yang bertugas untuk mengimplementasikan hal-hal
yang berkaitan dengan penjaminan mutu Institut Bisnis dan Informatika
Stikom Surabaya. Dalam melaksanakan tugasnya Lembaga Penjaminan Mutu
bertanggung jawab kepada Rektor (berkoordinasi dengan pembantu ketua
bidang Akademik).
2.2.3 Struktur Organisasi Pengawasan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
Struktur organisasi pada Bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu
Struktur Organisasi Bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
REKTOR (Prof. Dr. Budi Jatmiko, M.Pd)
WAKIL REKTOR I (Pantjawati Sudarmaningtyas,
S.Kom., M.Eng., OCA)
WAKIL REKTOR II (Lilis Binawati, S.E., M.Ak.)
WAKIL REKTOR III (Dr. Bambang Hariadi, M.Pd)
KEPALA BAGIAN (Ir. Henry Bambang Setyawan)
STAFF 1
(A.B . Tjandrarini, S.Si., M.Kom.) STAFF 2 (Sulistiowati, S.Si., M.M.)
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
sumber: Pedoman Akademik & Kurikulum Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya (2015)
2.2.4 Lokasi dan Tempat Terlaksananya Kerja Praktek
Bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu berada di lantai 8 Gedung
Biru Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya yang terletak di Jalan Raya
Kedung Baruk 98 Surabaya. Berikut denah ruang Bagian Pusat Pengawasan dan
17
DENAH RUANG BAGIAN PUSAT PENGAWASAN DAN PENJAMINAN MUTU INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
Keterangan gambar:
1. Merupakan tempat dimana Pak Ir. Henry Bambang S. selaku Kepala Bagian
Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu duduk.
2. Merupakan tempat kerja Ibu A.B. Tjandrarini, S.Si., M.Kom. sebagai staf Bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu.
3. Merupakan tempat kerja Ibu Sulistiowati, S.Si., M.M. selaku staf Bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu.
4. Merupakan tempat penulis melakukan kegiatan Kerja Praktek.
5. Merupakan tempat kerja kosong yang dapat dipakai untuk staf lain yang datang ke ruang Bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu.
Gambar 2.4 Denah Ruang Bagian Pusat Pengawasan dan Penjaminan Mutu Institut Bisnis dan Informatika Stikom Surabaya
1
2 3
4 5
6
8
7 9
10
6. Lemari yang digunakan untuk penyimpanan barang yang berharga dan juga file-file.
7. Meja yang dapat digunakan untuk menerima tamu maupun rapat atau
membahas suatu tugas bersama-sama.
8. Lemari laci yang digunakan untuk menyimpan buku, file-file maupun
laporan.
9. Lemari supplies digunakan untuk menyimpan peralatan-peralatan atau alat kerja kantor.
10. Lemari supplies digunakan untuk menyimpan peralatan-peralatan atau alat kerja kantor.
19
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1. Monitoring / Pengawasan
3.1.1. Definisi Monitoring / Pengawasan
Salah satu dari lima fungsi dasar manajemen adalah pengawasan, yang
berfungsi membantu memastikan apakah aktivitas yang dilakukan pegawai
administrasi sesuai dengan hasil yang diinginkan. Selain itu, fungsi ini juga dapat
digunakan untuk memfasilitasi bagaimana melakukan perbaikan terhadap hal
tersebut. Diperlukan adanya standardisasi pengawasan di setiap bagian dari setiap
bagian, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif, mutlak dilakukan untuk
mendapatkan tingkat kinerja yang diharapkan. Organisasi juga perlu mengawasi
aktivitasnya dengan menitikberatkan pada pelanggan dan kebutuhannya,
organisasi dan kompetensi intinya, serta komitmen pada kualitas layanan, baik
terhadap pelanggan internal maupun eksternal.
Menurut Martiningtyas (2004) monitoring / pengawasan adalah proses
pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi untuk lebih menjamin bahwa semua
pekerjaan yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya.
3.1.2. Tujuan Monitoring / Pengawasan
Pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
memerlukan pengawasan agar perencanaan yang telah disusun dapat terlaksana
dasarnya manusia sebagai objek pengawasan mempunyai sifat salah dan khilaf.
Oleh karena itu manusia dalam organisasi perlu diawasi, bukan mencari
kesalahannya kemudian menghukumnya, tetapi membidik dan membimbingnya.
Menurut Sukoco (2007), tujuan monitoring / pengawasan adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kinerja organisasi secara kontinu, karena kondisi persaingan
usaha yang semakin tinggi menuntut organisasi untuk setiap saat mengawasi
kinerjanya.
b. Meningkatkan efisiensi dan keuntungan bagi organisasi dengan menghilangkan
pekerjaan yang tidak perlu atau mengurangi penyalahgunaan alat atau bahan.
c. Menilai derajat pencapaian rencana kerja dengan hasil aktual yang dicapai, dan
dapat dipakai sebagai dasar pemberian kompensasi bagi seorang pegawai.
d. Meningkatkan keterkaitan terhadap tujuan organisasi agar tercapai.
e. Mengoordinasikan beberapa elemen tugas atau program yang dijalankan.
3.1.3. Manfaat Monitoring / Pengawasan
Menurut Dewi (2009), beberapa manfaat kontrol administrasi kantor
antara lain:
a. Membantu memaksimalkan keuntungan yang akan diperoleh organisasi.
b. Membantu pegawai dalam meningkatkan produktivitas.
c. Menyediakan alat ukur produktivitas pegawai atau aktivitas yang objektif bagi
organisasi.
d. Mengidentifikasi beberapa hal yang membuat rencana tidak sesuai dengan
hasil aktual yang dicapai dan memfasilitasi pemodifikasiannya.
21
3.1.4. Proses Dasar Monitoring / Pengawasan
Proses dasar pengawasan menurut Martiningtyas (2004) dibagi menjadi 3
tahap, yaitu:
a. Menentukan standar hasil kerja
b. Mengukur hasil kerja terhadap standar
c. Koreksi terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi
3.1.5. Unsur Pengawasan
Menurut Sukoco (2007), proses pengawasan akan kurang optimal jika
unsur-unsur di bawah ini tidak dipertimbangkan:
a. Faktor-faktor yang diawasi
b. Identifikasi hasil yang diharapkan
c. Pengukuran kinerja
d. Aplikasi tindakan pembenahan
3.1.6. Ciri-ciri Pengawasan yang Efektif
Pengawasan akan berlangsung dengan efektif apabila memiliki berbagai
ciri sebagai berikut (Martiningtyas, 2004):
a. Pengawasan harus merefleksikan sifat dari berbagai kegiatan yang
diselenggarakan
b. Pengawasan harus segera memberikan petunjuk tentang kemampuan adanya
deviasi/penyimpangan dari rencana
c. Pengawasan harus menunjukkan perkecualian pada hal-hal yang penting
e. Keluwesan pengawasan
f. Pengawasan harus memperhitungkan pola dasar organisasi
g. Efisiensi pelaksanaan pengawasan
h. Pemahaman sistem pengawasan oleh semua pihak yang terlibat
i. Pengawasan mencari apa yang tidak beres
j. Pengawasan harus bersifat membimbing
Pemantauan tidak boleh berakhir pada aspek tingkat efektivitas, tetapi
harus dilanjutkan sampai pada pengamatan terhadap tingkat efisiensi, karena
tercapainya tujuan belum pasti telah diperoleh dengan penggunaan berbagai
sumber kerja secara hemat dan wajar. Sehubungan dengan itu pemantauan dan
pengamatan tingkat efisiensi maksudnya untuk mengetahui: apakah pelaksanaan
kegiatan telah mempergunakan cara bekerja yang terbaik, paling tepat dan dengan
resiko yang sekecil-kecilnya.
Dengan kata lain apakah tidak ada cara kerja lain yang lebih mudah, lebih
hemat, lebih cepat dengan resiko kecil, yang dapat dipergunakan untuk
memperoleh hasil yang sama dan bahkan mungkin lebih, baik dari segi kualitas
maupun kuantitasnya.
3.2. Administrasi
3.2.1. Pengertian Administrasi
Menurut Sukoco (2007), sebagian besar literatur menggunakan istilah
administrasi perkantoran dan manajemen perkantoran dengan pengertian sama.
Hal ini dipertegas oleh pernyataan PBB, bahwa keduanya memiliki arti yang
23
berhubungan dengan Negara, sedangkan manajemen lebih banyak berkaitan
dengan perusahaan.
Dengan mengikuti kelaziman itu, dalam uraian selanjutnya tidak akan
diperbedakan istilah administrasi perkantoran dengan manajemen perkantoran.
Yang kini perlu diterangkan sejelas mungkin ialah pengertiannya itu sendiri.
Menurut Dewi (2009), pengertian dari administrasi menurut para ahli:
a. Menurut W. H. Evans
“Bagi maksud-maksud kita, kita dapat mendefinisikan Administrasi
Perkantoran sebagai fungsi yang menyangkut manajemen dan pengarahan
semua tahap operasi perusahaan yang mengenai pengolahan bahan
keterangan, komunikasi, dan ingatan organisasi”.
b. Menurut Arthur Grager
“Fungsi tata penyelenggaraan terhadap komunikasi dan pelayanan warkat
dari suatu organisasi”.
c. Menurut George Terry
“Perencanaan, pengendalian, dan pengorganisasian pekerjaan perkantoran,
serta penggerakan mereka yang melaksanakannya agar mencapai
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan”.
d. Menurut William Leffingwell dan Edwin Robinson
“Cabang ilmu manajemen yang berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan
perkantoran secara efisien, kapan, dan di mana pekerjaan itu harus
dilakukan”.
Dari definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
(mengatur dan menyusun), mengarahkan (memberikan arah dan petunjuk),
mengawasi, dan mengendalikan (melakukan kontrol) sampai menyelenggarakan
secara tertib sesuatu hal. Hal atau sasaran yang terkena oleh rangkaian kegiatan itu
pada umumnya ialah pekerjaan perkantoran.
3.2.2. Fungsi Administrasi
Menurut Haryadi (2009), ada 5 jenis fungsi pendukung administrasi dalam
perkantoran, yaitu:
a. Fungsi rutin, yaitu fungsi administrasi perkantoran yang membutuhkan
pemikiran minimal mencakup pengarsipan dan penggandaan.
b. Fungsi teknis, yaitu fungsi administrasi yang membutuhkan pendapat,
keputusan, dan ketrampilan perkantoran yang memadai, seperti bisa
menggunakan beberapa program aplikasi komputer,
c. Fungsi analisis, yaitu fungsi yang membutuhkan pemikiran yang kritis dan
kreatif, disertai kemampuan untuk mengambil keputusan, seperti membuat
dan menganalisis laporan dan membuat keputusan pembelian.
d. Fungsi interpersonal, yaitu fungsi yang membutuhkan penuilaian dan
analisis sebagai dasar pengambilan keputusan, serta ketrampilan yang
berhubungan dengan orang lain, seperti mengoordinasikan tim proyek.
e. Fungsi manajerial, yaitu fungsi yang membutuhkan perencanaan,
pengorganisasian pengukuran, dan pemotivasian, seperti pembuatan
25
3.2.3. Evolusi Teori Manajemen
Menurut Dewi (2009), teori manajemen terdiri dari beberapa teori antara
lain:
a. Manajemen Klasik
Manajemen klasik dibagi menjadi 2, yaitu manajemen ilmiah dan
manajemen kesatuan yang utuh.
b. Manajemen Perilaku
Manajemen perilaku ditinjau dari pendekatan hubungan manusia dan
pendekatan perilaku ilmiah.
c. Manajemen Ilmiah
Manajemen ilmiah dikenal juga dengan metode bisnis kuantitatif yang
menggunakan dasar ilmu teknik dan matematika untuk memecahkan
masalah bisnis yang kompleks.
d. Manajemen Kualitas
Total Quality Management (TQM) diterima secara luas dan mempunyai
dampak yang sangat penting dalam manajemen perkantoran. TQM
menekankan pada kinerja tim, memberdayakan pekerja, mengakui keluasan
suatu organisasi, dan menerima kritikan dalam melayani konsumen secara
lebih baik.
3.3. Laporan
3.3.1. Pengertian Laporan
Laporan mempunyai peranan sangat penting dalam suatu organisasi, sebab
akan dapat lebih terjamin dengan melalui saluran tertentu. Dengan adanya
hubungan ini, akan dapat terjamin berlangsungnya kerjasama. Dalam setiap usaha
kerjasama, laporan merupakan salah satu alat yang formal untuk menyampaikan
informasi. Pembuatan laporan perlu memenuhi syarat objektivitas, jelas dan
cermat, tepat sasaran, lengkap, tegas dan konsisten, singkat dan jelas, serta tepat
penerimanya.
Menurut Priansa (2014), laporan adalah alat komunikasi dimana penulis
menarik beberapa kesimpulan atau memberikan saran dari fakta-fakta atau
keadaan-keadaan yang telah diselidiki. Laporan merupakan bentuk komunikasi
yang dapat dilakukan secara tertulis atau lisan mengenai suatu hal tertentu sesuai
dengan tujuan penulisannya. Tujuan laporan adalah untuk menganalisis dan
mengevaluasi semua aktivitas organisasi dan menyediakan informasi yang penting
berkaitan dengan pengambilan keputusan. Untuk menyusun suatu laporan, tidak
hanya dibutuhkan ketrampilan, tetapi juga kompetensi dan kreativitas. Karena
laporan dalam bentuk tertentu tidak hanya terdiri dari hal-hal yang sifatnya
informatif, tetapi juga menuntut gagasan atau pemikiran penyusunan laporan.
3.3.2. Fungsi Laporan
Laporan memiliki berbagai fungsi atau manfaat menurut Sukoco (2007)
antara lain:
a. Sebagai komunikasi vertikal yaitu antara atasan dengan bawahan. Pihak
bawahan dapat menginformasikan berbagai kegiatan dan gagasan terhadap
27
keputusan dan memberikan penilaian terhadap permasalahan dan kinerja
bawahan.
b. Sebagai alat pertanggungjawaban kepercayaan dan wewenang yang telah
diberikan oleh atasan.
c. Memberikan informasi penting dalam pengambilan keputusan manajerial.
d. Sebagai bahan untuk pengambilan keputusan bagi unit kerja dan organisasi
secara keseluruhan.
3.3.3. Jenis Laporan
Laporan menurut Sukoco (2007) dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Berdasarkan Waktu Penyampaian
a) Laporan Rutin atau Laporan Periodik
Laporan yang dibuat secara rutin menurut periode waktu tertentu,
misalnya mingguan, bulanan,triwulan, semesteran atau tahunan.
b) Laporan Insidental
Laporan yang dibuat dan disampaikan dengan waktu yang tidak
terjadwal secara tetap.
b. Berdasarkan Cara Penyampaian
a) Laporan Lisan
Laporan ini tidak memerlukan bentuk penulisan khusus, karena pelapor
mengungkapkan isi laporannya secara lisan kepada pimpinan, baik
b) Laporan Tertulis
Laporan yang disampaikan dalam bentuk tulisan biasanya diketik di
komputer, yang memberikan keleluasaan penggunanan data yang
mendukung dalam bentuk diagram maupun gambar yang mencdukung
isi laporan.
c) Laporan Visual
Laporan yang disajikan dalam bentuk gambar, entah itu lukisan, foto,
film, atau slide. Laporan ini biasa kita temui pada berita yang
ditayangkan dalam televisi atau film dokumentasi yang dibuat untuk
melaporkan kejadian tertentu sehingga membutuhkan biaya yang relatif
lebih besar.
c. Berdasarkan Bentuk
a) Laporan berbentuk surat
b) Laporan berbentuk formulir
c) Laporan berbentuk karangan atau naskah
d. Berdasarkan Sifat Penyajian
a) Laporan Informal
Laporan ini biasanya diwujudkan dalam bentuk e-mail, memo, atau
surat yang dibuat dengan tidak mengikuti aturan pembuatan laporan
pada umumnya.
b) Laporan Formal
Laporan ini sifatnya analitis yang dibuat dengan mengikuti aturan resmi
dalam pembuatan laporan dan didukung oleh dokumen-dokumen resmi
29
e. Berdasarkan Maksudnya
a) Laporan Informatif
Laporan ini dibuat untuk menginformasikan tentang suatu hal.
b) Laporan Rekomendasi
Laporan yang berisi tentang informasi dan menyertakan pendapat si
pelapor berupa penilaian terhadap suatu hal atas dasar pengamatan
sekilas.
c) Laporan Pertanggungjawaban
Laporan yang berisi tentang informasi kepada atasan mengenai
pelaksanaan program kerja tertentu.
d) Laporan Analitis
Laporan untuk memberikan sumbangan pemikiran berdasarkan analisis
yang mendalam yang kemudian diinformasikan kepada atasan.
e) Laporan Perkembangan
Laporan yang dibuat untuk menginformasikan perkembangan mengenai
pelaksanaan suatu kegiatan, program, atau perkembangan organisasi
secara keseluruhan.
f) Laporan Studi Kelayakan
Laporan ini dibuat atas dasar adanya permasalahan khusus terhadap
suatu program yang dijalankan dan diupayakan pemecahannya.
3.3.4. Peranan Laporan
Menurut Priansa (2014), laporan berperan sebagai alat manajerial dalam
keputusan dan pengawasan (pengendalian). Selain berperan bagi organisasi,
laporan memiliki peran strategis, yaitu:
a. Alat Pertanggungjawaban
Laporan merupakan pertanggungjawaban dari pegawai kepada
pimpinannya, sesuai dengan tugas dan fungsi yang diterimanya. Dari
laporan itu, pimpinan akan meneliti tentang pelaksanaan tugas dan fungsi
oleh pegawai bersangkutan.
b. Alat Penyampaian Informasi
Pencapaian tujuan organisasi membutuhkan koordinasi antar unit organisasi.
Koordinasi tersebut terwujud melalui tukar menukar informasi tentang apa
yang telah atau yang sedang dilakukan.
c. Bahan Pengambilan Keputusan
Untuk keperluan pengambilan keputusan, seorang pimpinan memerlukan
data dan informasi yang berhubungan dengan keputusan yang diambil.
d. Alat Pembina Kerja Sama
Laporan dapat berperan sebagai salah satu alat untuk membina kerja sama,
saling tukar informasi, pengertian dan koordinasi antara pimpinan dan
pegawai dalam semua unit organisasi.
e. Alat Pengembangan Wawasan
Dengan saling tukar informasi, maka pengetahuan akan bertambah luas dan
31
3.3.5. Pedoman dan Konsekuensinya
Secara terperinci dalam membuat dan menyusun laporan menurut Priansa,
(2014), sekretaris harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
a. Menggunakan bahasa yang jelas, lugas, dan umum.
b. Menggunakan gaya tulisan yang tidak mengaburkan fakta dan kesimpulan.
c. Laporan harus lengkap guna mendukung proses pengambilan keputusan
yang tepat, objektif, sistematis, dan tepat waktu.
3.4. Arsip
3.4.1. Pengertian Arsip
Arsip bukan hanya kumpulan kertas dan dokumen, namun lebih dari itu,
arsip memiliki arti dan peranan yang penting bagi organisasi. Arsip merupakan
sumber data dan informasi penting yang akan menunjang aktivitas operasional
organisasi. Bahkan keputusan penting yang akan diambil pimpinan organisasi
membutuhkan data dan informasi yang memadai yang berasal dari arsip-arsip
organisasi. Arsip kini telah ditata dengan baik dengan komputerisasi untuk
membangun manajemen organisasi yang efektif, efisien, dan professional demi
kemajuan organisasi. Dan pastinya hal tersebut harus sesuai dengan prosedur
kearsipan yang benar sehingga arsip tetap terjaga keutuhan informasi maupun
fisiknya.
Menurut Priansa (2014), pengertian Arsip adalah setiap catatan tertulis baik
dalam bentuk gambar ataupun bagan yang memuat keterangan-keterangan
mengenai subjek (pokok persoalan) ataupun peristiwa yang dibuat orang untuk
dan penyimpanan rekaman asli (original record), atau salinannya, sehingga
rekaman tersebut dapat ditemukan dengan mudah sewaktu diperlukan.
3.4.2. Tujuan Kearsipan
Kearsipan bagi organisasi merupakan salah satu unsur penunjang yang
paling penting bagi kegiatan operasional. Melalui kearsipan, informasi dan data
otentik dapat diperoleh dengan cepat dan tepat. Perkembangan organisasi dapat
dilihat dari arsip yang tersimpan. Lebih lanjut lagi, kearsipan berfungsi untuk:
a. Alat penyimpanan warkat
b. Alat bantu perpustakaan, khususnya pada organisasi besar yang
menyelenggarakan sistem sentralisasi
c. Alat bantu bagi pimpinan dan manajemen dalam mengambil keputusan
d. Alat perekam perjalanan organisasi
e. Mengefektifkan dan mengefisienkan pekerjaan
f. Alat untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi organisasi
g. Alat untuk memberikan keterangan yang diperlukan bagi yang
membutuhkan data
h. Sumber informasi peristiwa dan kegiatan yang terjadi di kantor
3.5. Microsoft Excel
Microsoft Excel menurut Deanto (2008) adalah sebuah program spreadsheet,
yaitu program yang digunakan untuk melakukan pengolahan data pada sebuah
kertas kerja elektronik (electronic spreadsheet). Microsoft Excel merupakan
33
penggunaan fungsi-fungsi, pembuatan grafik dan manajemen data. Perangkat
lunak ini sangat membantu untuk menyelesaikan permasalahan administratif
mulai yang paling sederhana sampai yang lebih kompleks. Permasalahan
sederhana tersebut misalnya membuat rencana kebutuhan barang meliputi nama
barang, jumlah barang dan perkiraan harga barang. Permasalahan ini sebenarnya
dapat juga diselesaikan menggunakan Microsoft Word karena hanya sedikit
memerlukan proses perhitungan, tetapi lebih mudah diselesaikan dengan
Microsoft Excel.
Contoh permasalahan yang lebih kompleks adalah pembuatan laporan
keuangan (general ledger) yang memerlukan banyak perhitungan, manajemen
data dengan menampilkan grafik atau pivot table atau penggunaan fungsi-fungsi
matematis ataupun logika pada sebuah laporan. Penyelesaian permasalahan yang
komplek juga dapat memanfaatkan pemograman macro yang disediakan oleh
Excel agar proses penggunaan lebih mudah.
3.5.1. Grafik
Grafik menurut Wicaksono (2010) merupakan salah satu model penyajian
data dalam bentuk visual yang banyak digunakan di berbagai bidang profesi. Data
yang disajikan dlam bentuk grafik memang relatif lebih mudah dibaca
dibandingkan penyajian data dalam bentuk tabel atau kata-kata.
Gambar 3.2 Tombol untuk Membuat Grafik/Chart
Berdasarkan bentuknya, secara garis besar grafik dikelompokkan ke dalam
8 kategori yaitu Column, Line, Pie, Bar, Area, X Y (Scatter), Stock, Surface,
Doughnut, Bubble dan Radar. Masing-masing kategori mempunyai beberapa tipe
grafik yang dapat dipilih. Untuk menampilkan tipe grafik, klik salah satu tombol
grafik kemudian muncul menu yang menampilkan daftar tipe grafik.
35
Gambar 3.4 Tampilan Menu Layout Grafik/Chart
Pengaturan judul grafik/chart dibuat secara default sehingga kurang
informatif. Agar informatif, perlu mengubah judul grafik disesuaikan dengan data
yang ditampilkan. Pilihan pengaturan yang disediakan adalah:
None. Judul grafik tidak ditampilkan.
Centered Overlay Title. Judul grafik ditampilkan tumpang tindih dengan area
grafik.
Above Chart. Judul grafik ditampilkan di atas area grafik.
More Title Options.... Pilihan untuk melakukan pengaturan judul grafik dengan
lebih detail.
Pengaturan Axis Title merupakan teks penjelasan sumbu hoisontal dan sumbu
vertikal grafik. Pilihan pengaturan Axis Title sumbu horisontal yang disediakan
adalah:
None. Axis Title sumbu horisontal tidak ditampilkan.
Title Below Axis. Axis Title ditampilkan di bawah sumbu horisontal grafik.
More Primary Horizontal Axis Title Options.... Pilihan untuk melakukan
pengaturan Axis Title sumbu horisontal dengan lebih detail.
Pilihan pengaturan Axis Title sumbu vertikal yang disediakan lebih bervariasi.
Berikut pilihan pengaturan Axis Title sumbu vertikal:
None. Axis Title sumbu vertikal tidak ditampilkan.
Rotated Title. Axis Title ditampilkan di sebelah kiri sumbu vertikal dengan arah
teks diputar 90 derajat ke atas.
Vertical Title. Axis Title ditampilkan di sebelah kiri sumbu vertikal dengan arah
teks vertikal dari atas ke bawah.
Horizontal Title. Axis Title ditampilkan di sebelah kiri sumbu vertikal dengan
arah teks horisontal dari kiri ke kanan.
More Primary Vertical Axis Title Options.... Pilihan untuk melakukan
37
Gambar 3.6 Axis Title
Pengaturan Legenda merupakan penjelasan seri data dalam grafik secara
visual. Pilihan pengaturan yang disediakan adalah:
None. Legenda grafik tidak ditampilkan.
Show Legend at Right. Legenda ditampilkan di sebelah kanan area grafik.
Show Legend at Top. Legenda ditampilkan di atas area grafik di bawah judul
grafik.
Show Legend at Left. Legenda ditampilkan di sebelaha kiri area grafik.
Show Legend at Bottom. Legenda ditampilkan di bawah area grafik.
Overlay Legend at Right. Legenda ditampilkan di sebelah kanan tumpang tindih
dengan area grafik.
Overlay Legend at Left. Legenda ditampilkan di sebelah kiri tumpang tindih
dengan area grafik.
More Legend Options.... Pilihan untuk melakukan pengaturan tampilan legenda
Gambar 3.7 Legenda
Pengaturan label data pada grafik merupakan teks yang menunjukkan nilai
seri data. Pilihan pengaturan penempatan label data dilakukan melaui tombol Data
Labels dalam Chart Tools tab Layout group Labels.
39
Gambar 3.9 Menu Data Table
Gambar 3.10 Data Table
Dengan grafik dimaksudkan agar semua kegiatan yang dilakukan dapat
dicatat, sehingga dengan mudah dan cepat dapat diketahui bagaimana hubungan
antara faktor satu dengan faktor lainnya. Secara garis besar, grafik mempunyai
manfaat, diantaranya sebagai berikut:
a. Data lebih cepat dipahami, mudah dibaca, jelas serta menarik untuk dilihat
b. Hubungannya dengan data pada waktu yang lalu dapat dipaparkan
c. Dengan data lain yang mempunyai hubungan, perbandinganya dapat
dilihat dengan jelas
Adapun bentuk-bentuk grafik yang acap kali dijumpai adalah:
a. Grafik Garis
Gambar 3.11 Grafik Garis
b. Grafik Balok
41
c. Grafik Lingkaran
S1 SI S1 SK S1 DKV S1 KA S1 DG DIV MM DIII MI DIII KPK DIII KGC
Gambar 3.13 Grafik Lingkaran
Di samping adanya manfaat di atas, grafik juga dapat dipergunakan sebagai bagan
untuk melakukan pengendalian.
3.5.2. Pivot Table
Pivot Table menurut Deanto (2008) berfungsi untuk meringkas sejumlah
besar data sehingga menjadi sebuah tabel yang representatif. Pivot Table adalah
fitur pada Excel yang memudahkan Anda melihat ringkasan data berupa tabel
interaktif, padat informasi dan dapat dilengkapi dengan chart.
Hasil analisa dari Pivot Table menurut Wicaksono (2010), biasanya menjadi
dasar laporan manajemen. Bisa saja Pivot Table dibuat lain dengan masukan yang
agak berbeda. Seperti Autofilter dan subtotal, data yang terbentuk dari Pivot Table
juga bisa disaring untuk menampilkan data yang dikehendaki. Tampilan data yang
ada di Pivot Table bisa ditampilkan dalam bentuk gambar dengan menggunakan
Pivot Chart. Data mentah dianalisis sesuai kebutuhan dengan menggunakan
Gambar 3.14 Tampilan Menu Pivot Table
Gambar 3.15 Data Siap Dianalisis Menggunakan Fasilitas Pivot Table
Daftar Choose fields to add to report: menampilkan nama fields dari tabel
yang digunkan. Dapat pula memasukkan fields ke dalam 4 area dalam Pivot
Table.
Report Filter untuk menyaring data pada Pivot Table berdasarkan kriteria dalam
43
Row Labels untuk menampilkan field dalam Pivot Table secara vertikal.
Column Labels untuk menampilkan field dalam Pivot Table secara horisontal.
Values untuk menampilkan nilai field dalam Pivot Table yang akan dibuat
ringkasannya
3.5.3. Function
Fungsi menurut Deanto (2008) adalah formula khusus yang telah disiapkan
oleh Excel. Fungsi ini sendiri dibuat dengan tujuan menyederhanakan perhitungan
yang panjang, kompleks dan rumit. Fungsi siap pakai yang dimiliki Excel dapat
diaktifkan dengan mengklik ikon insert Function yang terdapat pada tab Formulas
pada Ribbon bagian paling kiri. Perhatikan gambar berikut;
Gambar 3.16 Tampilan Menu Fungsi /Function
Excel menyediakan berbagai fungsi siap pakai. Adapun fungsi-fungsi
tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kelompok diantaranya adalah fungsi
financial, Date & time, Mathematic & Trigonometri, Statistik, Lookup &
Referensi, Database, Text, Logical, Information, Engineering.
Bentuk penulisan fungsi menurut Deanto (2008) harus mengikuti aturan
oleh Excel. Jika Anda memaksakan, maka Excel akan menampilkan pesan
kesalahan atau Error. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penulisan
a. Penulisan diawali dengan tanda “=” (sama dengan) jika fungsi tersebut berada
di depan suatu formula.
b. Fungsi yang berada di tengah tidak usah diberi tanda “=” (sama dengan)
c. Tanda kurung pembuka dan penutup jumlahnya harus sama
d. Penulisan argument selalu memakai tanda kurung buka dan kurung tutup
e. Tanda pemisah antara argument yang satu dengan yang lain tergantung setting komputer Anda
f. Penulisan fungsi maksimun 1.024 karakter
g. Penggunaan fungsi berganda dalam Excel maksimal 7 fungsi
h. Beberapa fungsi Excel hanya memerlukan satu nilai numerik atau argument yang berupa alamat sel tunggal. Misalnya fungsi ABSOLUT, INT
i. Ada beberapa fungsi yang memerlukan beberapa argument, perlu operator pemisah misalnya =IF(A>100,”OK”,”NO”)
Untuk memasukkan atau menggunakan fungsi dalam Excel dapat dilakukan
dengan beberapa cara menurut Deanto (2008) diantaranya adalah dengan
menuliskan langsung fungsi tersebut atau dengan melalui Insert Function Wizard
pada Ribbon atau melalui tombol Function Wizard yang terletak pada formula
45
Gambar 3.17 VLOOKUP
Fungsi VLOOKUP menurut Wicaksono (2010), digunakan untuk mencari
data pada tabel yang berbentuk vertikal. Berikut bentuk penulisan fungsi
VLOOKUP:
=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num; [range_lookup])
lookup_value adalah bilangan atau teks yang dijadikan kata kunci. Jika argumen
berupa bilangan, maka argumen dapat ditulis apa adanya secara langsung. Jika
berupa teks, maka teks tersebut harus diapit dengan tanda kutip (“”). Nilai yang
dijadikan kata kunci pencarian harus terletak pada kolom paling kiri dalam range.
Jika tidak terletak bukan paling kiri dari suatu range, Anda tidak perlu
mendefinisikan keseluruhan range tersebut. Anda dapat mengambil kolom
tersebut sebagai kolom awal dalam range.
table_array adalah range atau tabel tempat Anda akan melakukan pencarian data.
Dalam menyebutkan range ini, Anda dapat menyertakan maupun tidak
col_index_num adalah nomor kolom pada range. Jika Anda isi dengan angka 2,
maka akan dilakukan pencarian data pada kolom 2.
range_lookup argumen range_lookup merupakan argumen opsional sehingga
dapat diisi ataupun tidak. Jika Anda menginginkan pencarian data dilakukan
secara tepat, isikan argumen dengan nilai FALSE atau 0. Jika argumen tidak diisi
atau diisi dengan nilai TRUE (1), maka akan dilakukan pencarian data terdekat
bila data yang tepat tidak ada. Jika Anda mengisi argumen dengan nilai TRUE,
data pada kolom pertama harus diurutkan secara ascending.
Jika fungsi VLOOKUP tidak berhasil menemukan data dan Anda mengisi
argumen range_lookup dengan nilai TRUE, maka yang ditampilkan nilai yang
paling mendekati di bawah kata kunci. Jika VLOOKUP tidak berhasil menemukan
data dan Anda mengisi argumen range_lookup dengan nilai FALSE, maka yang
ditampilkan adalah nilai error #N/A!.
Gambar 3.18 SUM
1 6 16 53 247 7 330
0% 2% 5% 16% 75% 2% 100%
Persentase Total