• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja Pegawai Bagian Hukum Setda Kota Probolinggo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja Pegawai Bagian Hukum Setda Kota Probolinggo."

Copied!
93
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PRESENSI DAN

PENILAIAN KINERJA PEGAWAI BAGIAN HUKUM

SETDA KOTA PROBOLINGGO

KERJA PRAKTEK

Nama : ZENI WAHYU NURLAILI

NIM : 10.39010.0056

Program : DIII (Diploma Tiga)

Jurusan : Manajemen Informatika

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

iv

ABSTRAK

Sistem Presensi yang berjalan di Bagian Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Probolinggo mendata setiap presensi pegawainya berdasarkan surat keterangan ijin maupun surat keterangan tidak hadir lainnya. Surat keterangan tidak hadir yang bisa dengan mudah dimanipulasi oleh pegawai menyebabkan data presensi tidak valid. Data presensi yang tidak valid menyebabkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi penilaian kinerja pun tidak benar.

Untuk menangani permasalahan di atas, diperlukan sistem informasi yang dapat menangani sistem presensi dan penilaian kinerja yang dapat menghasilkan data yang valid. Oleh karena itu akan dibuat sistem presensi dan penilaian kinerja pegawai yang baru berbasis desktop.

Sistem yang dibuat berdasarkan analisis sistem yang berjalan di SETDA. Setelah melakukan analisis sistem maka langkah selanjutnya adalah mendesain sistem terdiri atas alur sistem, Context Diagram, Diagram Jenjang Proses, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), desain Input Output desain Interface dan mengimplementasi sistem.

Dengan memanfaatkan sistem informasi presensi dan penilaian kinerja pegawai, diharapkan dapat menghasilkan laporan yang benar. Laporan yang dihasilkan yaitu: laporan pegawai, laporan presensi per bulan, grafik presensi pegawai per tahun, grafik lima pegawai terbaik dan laporan penilaian.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Presensi, Penilaian Kinerja

STIKOM

(3)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Batasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II GAMBARAN UMUM BAGIAN HUKUM SETDA PROBOLINGGO ... 6

2.1 Sejarah Bagian Hukum Setda Probolinggo ... 6

2.2 Fungsi Bagian Hukum Setda Probolinggo ... 6

2.3 Visi dan Misi Bagian Hukum Setda Probolinggo ... 7

2.4 Struktur Organisasi Bagian Hukum Setda Probolinggo ... 7

2.5 Fungsi Sub Bagian pada Bagian Hukum Setda Probolinggo ... 9

BAB III LANDASAN TEORI ... 15

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi ... 15

STIKOM

(4)

viii

Halaman

3.1.1 Sistem ... 15

3.1.2 Informasi ... 15

3.1.3 Sistem Informasi ... 16

3.2 Presensi ... 16

3.3 Penilaian Kinerja ... 16

3.4 Analisis Sistem ... 17

3.5 Perancangan Sistem ... 17

3.5.1 Data Flow Diagram ... 17

3.5.2 Entity Relationship Diagram... 18

3.5.3 Database ... 19

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN ... 20

4.1 Menganalisis Sistem ... 20

4.2 Mendesain Sistem ... 24

4.2.1 Alur Sistem ... 24

4.2.2 Context Diagram ... 31

4.2.3 Diagram Jenjang Proses ... 34

4.2.4 Data Flow Diagram ... 41

4.2.5 Entity Relationship Diagram... 59

4.2.6 Struktur Basis Data dan Tabel ... 62

4.2.7 Desain Input Output ... 65

4.2.8 Desain interface ... 72

4.3 Mengimplementasikan Sistem... 79

4.4 Melakukan Pembahasan Terhadap Implementasi Sistem ... 79

STIKOM

(5)

ix

Halaman

BAB V PENUTUP ... 87

5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88

LAMPIRAN ... 89

STIKOM

(6)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dinas Sekretariat Daerah Kota Probolinggo memiliki beberapa bagian salah satunya adalah Bagian Hukum. Bagian Hukum berfungsi untuk merumuskan kebijakan, menyusun dan menyelenggarakan program pembinaan administrasi dan sumber daya di bidang hukum dengan jumlah pegawai yang mencapai 20 pegawai.

Pegawai pada Bagian Hukum melakukan presensi setiap akhir bulan dengan menandatangani buku presensi. Bagian TU akan mendata pegawai yang tidak masuk selama satu bulan. Salah satu data absensi pegawai dapat berasal dari data Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD). Pegawai yang membuat SPPD bisa memanipulasi data pegawai yang mengikuti Dinas Luar (DL) sehingga datanya tidak valid. SPPD yang berisi data tidak valid menyebabkan data presensi pun tidak valid juga.

Penilaian kinerja perilaku pegawai dilaksanakan pada setiap akhir tahun oleh tiap Kasubbag. Kasubbag akan menyuruh staf kepegawaian untuk menyerahkan Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan (DP3) tahun sebelumnya yang digunakan untuk dasar penilaian. Penilaian yang tidak berdasarkan data yang ada dan hanya menggunakan perkiraan menyebabkan penilaian tidak valid. Salah satu dasar penilaiannya adalah kedisiplinan yang datanya dari presensi selama satu tahun.

STIKOM

(7)

2

Data SPPD yang bisa dimanipulasi menyebabkan data presensi dan laporan presensi tidak valid. Data presensi yang tidak valid mempengaruhi penilaian kinerja pegawai sehingga tidak bisa digunakan sebagai dasar salah satu penilaian.

Berdasarkan permasalahan di atas Bagian Hukum membutuhkan sistem baru agar bisa menangani sistem presensi dan penilaian yang ada. Sistem presensi dan penilaian yang baru akan menghasilkan data presensi yang benar sehingga dapat digunakan sebagai dasar salah satu penilaian dan dapat menghasilkan laporan presensi dan penilaian yang benar.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahannya adalah bagaimana merancang bangun sistem informasi presensi dan penilaian kinerja pegawai pada Bagian Hukum Setda Kota Probolingo.

1.3 Batasan Masalah

Dalam membuat sistem ini, diperlukan pembatasan sistem agar tidak menyimpang dari topik yang diambil. Pembatasan sistem tersebut dijelaskan di bawah ini

1. Membahas pengolahan data presensi pegawai.

2. Sistem bisa digunakan oleh pegawai, bagian TU dan Kasubbag. Bagian TU dapat mengelolah data pegawai, pegawai dapat melakukan presensia dan Kasubbag dapat melakukan penilaian kinerja.

3. Pegawai harus menginputkan PIN dan NIP untuk melakukan presensi.

STIKOM

(8)

4. Sistem penilaian kinerja hanya menginputkan data penilaian kecuali dari aspek kedisiplinan yang berdasarkan data presensi.

1.4 Tujuan

Dengan melihat permasalahan yang ada dalam kerja praktek ini didapatkan tujuan yang akan dibahas, yaitu:

1. Tujuan Umum

a. Menerapkan ilmu yang didapat dari bangku kuliah pada dunia kerja. b. Mengembangkan wawasan dan pengetahuan.

c. Memberikan gambaran sistem dan struktur kerja di lapangan serta interaksinya dalam lembaga Dinas Sekretariat Daerah Bagian Hukum Kota Probolinggo.

d. Memperluas wawasan mahasiswa/i sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

e. Memahami dan mengkaji penerapan disiplin ilmu Manajemen Informatika di dunia kerja.

f. Mengidentifikasi masalah yang terjadi dan memberikan solusi sesuai dengan kendala yang ada.

2. Tujuan Khusus

Untuk merancang bangun sistem presensi dan penilaian kinerja pegawai.

1.5 Kontribusi

Kerja praktek ini mempunyai kontribusi untuk beberapa pihak, yaitu: 1. Bagi Instansi

STIKOM

(9)

4

a. Memberi kontribusi dalam pelaksanaan pengembangan dan peningkatan Sumber daya manusia yang berdaya saing.

b. Memudahkan Bagian Hukum dalam melakukan presensi dan penilaian kinerja pegawai.

c. Memudahkan untuk menghasilkan laporan presensi dan penilaian yang benar.

2. Bagi Peserta Kerja Praktek

a. Dapat mengenal dunia kinerja secara langsung

b. Membangun pengalaman nyata berkarya di dunia kerja. c. Berlatih berkomunikasi dengan masyarakat umum.

d. Memberikan peningkatan keahlian profesi sehingga menumbuhkan kepercayaan diri.

3. Bagi Institusi Pendidikan

a. Sebagai salah satu alat evaluasi terhadap kurikulum yang berlaku.

b. Sebagai masukan, guna pengembangan kurikulum yang sesuai atau sepadan dengan kebutuhan lapangan kerja.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini digunakan untuk menjelaskan penulisan laporan per bab. Sistem penulisan kerja praktek ini dijelaskan di bawah ini.

Bab pertama berisi tentang pendahuluan. Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah yang menjelaskan tentang penjelasan secara umum permasalahan yang ada, perumusan masalah menjelaskan secara spesifik permasalahan yang ada dari latar belakang masalah, batasan masalah menjelaskan

STIKOM

(10)

tentang batasan-batasan yang dibuat agar tidak menyimpang dari sistem, tujuan yang menjelaskan tentang tujuan dari kerja praktek ini, kontribusi dan sistematika penulisan.

Bab kedua gambaran umum tentang Bagian Hukum Setda Kota Probolinggo. Bab ini menjelaskan tentang sejarah Bagian Hukum, fungsi Bagian Hukum, struktur organisasi beserta fungsinya, visi dan misi Bagian Hukum.

Bab ketiga landasan teori yang menjelaskan tentang teori-teori yang berkaitan dengan penyelesaian laporan yaitu penjelasan tentang sistem, informasi, sistem informasi, presensi, penilaian kinerja, analisis dan perancangan sistem dan database. Teori-teori ini digunakan untuk memecahkan masalah yang ada dalam Bagian Hukum Setda Kota Probolinggo.

Bab keempat deskripsi pekerjaan, menjelaskan tentang pekerjaan yang dilakukan selama kerja praktek, yaitu observasi, menganalisis sistem, mendesain sistem, mengimplementasikan sistem dan melakukan pembahasan terhadap implementasi sistem. Menganalisis sistem dimulai dari Document Flow. Mendesain sistem mempunyai tahapan yaitu: alur sistem, Context Diagram, Diagram Jenjang Proses, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), desain Input Output dan desain Interface.

Bab kelima berisi tentang kesimpulan dan saran dari sistem yang telah dibuat. Saran dapat digunakan sebagai acuan untuk pengembangan sistem presensi pegawai dan penilaian kinerja berdasarkan presensi pegawai yang akan datang.

STIKOM

(11)

6

BAB II

GAMBARAN UMUM BAGIAN HUKUM SETDA PROBOLINGGO

2.1 Sejarah Bagian Hukum Setda Probolinggo

Setda Probolinggo memiliki beberapa bagian, salah satunya adalah Bagian Hukum. Bagian Hukum merupakan Bagian yang mempunyai tugas merumuskan kebijakan, penyusunan dan penyelenggaraan program pembinaan administrasi dan sumber daya di bidang hukum. Kantornya terdapat di salah satu gedung kantor walikota di Jalan Panglima Sudirman No.19, Probolinggo. Bagian Hukum terdiri dari tiga sub bagian sesuai dengan tugasnya dengan jumlah karyawan 20 orang.

2.2 Fungsi Bagian Hukum Setda Probolinggo

Berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 29 Tahun 2012 Pasal 9, Bagian Hukum Setda Kota Probolinggo mempunyai fungsi:

1. Perumusan program kerja di bidang penyusunan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan hukum dan penyelesaian sengketa serta dokumentasi dan informasi hukum

2. Perumusan kebijakan di bidang penyusunan peraturan perundang-undangan, bantuan hukum dan penyelesaian sengketa serta dokumentasi dan informasi hukum.

3. Pelaksanaan koordinasi dengan lembaga atau instansi lain dalam penyelenggaraan kegiatan penyusunan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan hukum dan penyelesaian sengketa serta dokumentasi dan informasi hukum.

STIKOM

(12)

4. Pelaksanaan pembinaan administrasi dan aparatur dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan hukum dan penyelesaian sengketa serta dokumentasi dan informasi hukum

5. Penyiapan bahan pertimbangan hukum kepada semua unsur pemerintah daerah atas masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas kedinasan.

6. Pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, pelaksanaan bantuan hukum dan penyelesaian sengketa serta dokumentasi dan informasi hukum.

7. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh asisten pemerintahan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.3 Visi dan Misi Bagian Hukum Setda Probolinggo

Bagian Hukum mempunyai visi dan misi untuk menjalankan fungsinya, yaitu:

a. Visi

Terwujudnya profesionalisme pelayanan di Bidang Hukum. b. Misi

Meningkarkan kualitas produk hukum, pelayanan bantuan hukum dan pengembangan informasi hukum guna menunjang terwujudnya pemerintahan yang baik.

2.4 Struktur Organisasi Bagian Hukum Setda Probolinggo

Bagian Hukum dikepalai oleh Kabag Hukum yang membawahi tiga sub bagian, yaitu: Sub Bagian Peraturan Perundangan-Undangan, Bagian Bantuan Hukum dan Penyeleaian Sengketa dan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

STIKOM

(13)

8

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Bagian Hukum Setda Probolinggo

Berdasarkan Perda Nomor 4 tahun 2012 Bagian Hukum terdiri dari tiga sub Bagian, yaitu:

1. Sub Bagian Peraturan Perundang-Undangan

Mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembuatan rancangan peraturan daerah dan produk hukum lainnya, meneliti dan merumuskan rancangan peraturan perundang-undangan, memproses, menelaah dan mengevaluasi pelaksanaannya.

2. Sub Bagian Bantuan Hukum dan Penyelesaian Sengketa.

Mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan di bidang penyelesaian sengketa hukum, pemberian bantuan dan perlindungan hukum pada semua unsur di lingkungan Pemerintah Kota, pengordinasian urusan penegakan dan pemajuan hak azasi manusia

3. Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.

STIKOM

(14)

Mempunyai tugas mengumpulkan dan mengolah bahan perumusan kebijakan, penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan di bidang penghimpunan bahan-bahan dokumentasi dan informasi hukum, pengelolaan perpustakaan serta jaringan dokumentasi dan informasi hukum.

2.5 Fungsi Sub Bagian pada Bagian Hukum Setda Probolinggo

Bagian Hukum terdiri dari tiga sub bagian yang mempunyai fungsi yang berbeda-beda, yaitu:

1. Fungsi Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan yaitu:

a. Penghimpunan dan penelaahan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan dan pedoman/ketentuan lain berkaitan dengan bidang penyusunan peraturan perundang-undangan.

b. Penyusunan rencana program dan kegiatan serta pelaksanaan pada Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan.

c. Pembagian tugas, pemberian petunjuk dan pengevaluasian hasil kerja bawahan dalam melaksanakan tugas.

d. Perumusan kebijakan berkaitan dengan penyusunan peraturan perundang-undangan, Naskah Perjanjian dan Instruksi Walikota.

e. Pelaksanaan penghimpunan, pengolahan bahan, pengoordinasian dan sinkronisasi program Legislasi Daerah, usulan rancangan Peraturan Perundang-undangan, Naskah Perjanjian dan Instruksi Walikota.

f. Pelaksanaan pengkajian dan penelaahan terhadap usulan rancangan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota, Naskah Perjanjian dan Instruksi Walikota.

STIKOM

(15)

10

g. Pelaksanaan pembahasan substansi materi rancangan Peraturan Daerah dengan Instansi Terkait.

h. Pelaksanaan proses pembahasan rancangan Peraturan Daerah antara Eksekutif dan Legislatif.

i. Pelaksanaan pemberian fasilitas evaluasi dan klarifikasi oleh Provinsi bersama Instansi terkait terhadap rancangan Peraturan Daerah yang telah disetujui oleh DPRD dan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan oleh Walikota.

j. Pelaksanaan proses revisi hasil evaluasi Gubernur terhadap rancangan Peraturan Daerah

k. Perumusan dan pemrosesan rancangan Peraturan Walikota, Keputusan Walikota, Naskah Perjanjian dan Instruksi Walikota.

l. Pelaksanaan penetapan Peraturan Daerah, Peraturan Walikota, Keputusan Walikota, pengundangan Peraturan Daerah ke dalam Lembaran Daerah, serta pengundangan Peraturan Walikota dan pengumuman Keputusan Walikota dan pengumuman Keputusan Walikota ke dalam Berita Daerah. m.Penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan serta realisasi

anggaran Sub Bagian Peraturan Perundang-undangan.

n. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Hukum sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Fungsi Sub Bagian Bantuan Hukum dan Penyelesaian Sengketa, yaitu: a. Penghimpunan dan penelaahan peraturan perundang-undangan, petunjuk

teknis, petunjuk pelaksanaan dan pedoman/ketentuan lain berkaitan

STIKOM

(16)

dengan bidang pemberian bantuan hukum, penyelesaian sengketa dan pemberian fasilitas sosialisasi produk hukum.

b. Penyusunan rencana program dan kegiatan serta pelaksanaan pada Sub Bagian Bantuan Hukum dan Penyelesaian Sengketa.

c. Pembagian tugas, pemberian petunjuk dan pengevaluasian hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan tugas.

d. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan dan petunjuk teknis pembinaan dan pemberian bantuan hukum, serta pemberian fasilitas sosialisai produk hukum.

e. Pelaksanaan pengoordinasian, konsultasi dan sinergi kerja sama dengan Instansi dan pihak terkait dalam pemberian bantuan hukum, pembuatan telaahan sengketa hukum maupun pemberian fasilitas sosialisasi produk hukum.

f. Pelaksanaan penyiapan, pengoordinasian dan penyusunan bahan penyelesaian sengketa hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagai akibat pelaksanaan peraturan daerah dan produk hukum lainnya serta implementasi Kebijakan Daerah tertentu.

g. Pelaksanaan pengoordinasian, penyusunan bahan kebijakan serta petunjuk teknis berkaitan dengan penegakan dan pemajuan hak-hak azasi manusia serta pemberian fasilitas sosialisasi produk hukum.

h. Pelaksanaan pengoordinasian, penyusunan bahan dan pendampingan/perlindungan hukum bagi Unsur Pimpinan Daerah, Pemerintah Kota/Pejabat Pemerintah Kota dan Pegawai Negeri di

STIKOM

(17)

12

lingkungan Pemerintah Kota yang beperkara hukum pada peradilan umum, PTUN serta tingkat kasasi.

i. Pelaksanaan evaluasi sengketa hukum sebagai akibat pelaksanaan Peraturan Daerah, peraturan perundang-undangan maupun produk hukum lainnya.

j. Penyelesaian persoalan-persoalan hukum yang menyangkut bidang tugas Pemerintah Daerah.

k. Pemberian bantuan dan pertimbangan hukum kepada unsur Pemerintah Daerah dalam sengketa sewa-menyewa tanah dan perumahan.

l. Penyelenggaraan pemberian fasilitas sosialisasi produk hukum, pelaksanaan penyiapan, penggadaaan dan pengoordiansian bahan sosialisasi produk hukum maupun peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan bidang tugas Satuan Kerja tertentu.

m.Pelaksanaan efektifitas koordinasi, konsultasi dan harmonisasi komunikasi serta pemberian fasilitas sosialisasi produk hukum dengan Instansi, Lembaga Hukum, Profesional bidang Hukum dan pihak/unsur yang berkaitan dengan bidang Hukum.

n. Penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan serta realisasi anggaran Sub Bagian Bantuan Hukum dan Penyelesaian Sengketa

o. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Hukum sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3. Fungsi Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum, yaitu:

STIKOM

(18)

a. Penghimpunan dan penelaahan peraturan peundangan-undangan, petunjuk teknis, petunjuk pelaksanaan dan pedoman/ketentuan lain berkaitan dengan bidang dokumentasi dan informasi hukum.

b. Penyusunan rencana program dan kegiatan serta pelaksanaan pada Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.

c. Pembagian tugas, pemberian petunjuk dan pengevaluasian hasil kerja bawahan dalam pelaksanaan tugas.

d. Pelaksanaan penyiapan perumusan kebijakan dan petunjuk teknis pembinaan dan pengimplementasian Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

e. Pelaksanaan penghimpunan dan pengoordinasian bahan inventarisasi produk-produk hukum dan peraturan perundangan-undangan serta petunjuk teknis berkaitan kebijakan daerah oleh Satuan Kerja di lingkungan Pemerintah Kota.

f. Pelaksanaan penerangan hukum dan pemantapan kesadaran hukum masyarakat melalui penyebarluasan/publikasi informasi hukum dan peraturan perundang-undangan dalam rangka peningkatan kepatuhan hukum bagi termasuk Aparatur Pemeritahan.

g. Penyiapan, pemagunan dan pengakurasian Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum.

h. Penyiapan, penghimpunan dan pengoordinasian bahan-bahan inventarisasi serta pengembangan pengelolaan perpustakaan hukum.

STIKOM

(19)

14

i. Penyiapan dan pemantapan sumber daya manusia di bidang hukum, pengelolaan Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum, serta perpustakaan hukum.

j. Penyusunan laporan pelaksanaan program dan kegiatan serta realisai anggaran Sub Bagian Dokumentasi dan Informasi Hukum.

k. Pelaksanaan tugas dinas lain yang diberikan oleh Kepala Bagian Hukum sesuai tugas dan fungsinya.

STIKOM

(20)

15

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi

3.1.1 Sistem

Definisi sistem dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur dan pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan secara prosedur, sistem adalah kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Berdasarkan pendekatan secara komponen, sistem merupakan kumpulan dari komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. (Herlambang dan Tanuwijaya, 2005:116).

Berdasarkan perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan dengan lingkungan sekitar. (Herlambang dan Tanuwijaya 2005: 116).

3.1.2 Informasi

Informasi adalah data yang telah diletakan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima utuk digunakan dalam pembuatan keputusan. (Suyanto, 2000:6). Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya. (Hartono, 2005:8).

STIKOM

(21)

16

3.1.3 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan–laporan yang diperlukan (Sutabri, 2005:36).

3.2 Presensi

Suatu sistem formal dan terstruktur yang mengukur, menilai, dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku, dan hasil termasuk ketidakhadiran. Fokusnya adalah untuk mengetahui seberapa produktif seorang pegawai dan apakah ia bisa berabsensi sama atau lebih efektif pada masa yang akan datang, sehingga pegawai, organisasi, dan masyarakat memperoleh manfaat (Schuler dan Jackson, 2003:3).

3.3 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (performance appraisal) adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. (Simamora, 2004:338). Penilaian prestasi kerja (Performance appraisal) adalah suatu evaluasi yang dilakukan secara periodik dan sistematis tentang prestasi kerja atau jabatan (job performance) seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya. (Wahyudi, 2002:101).

STIKOM

(22)

3.4 Analisis Sistem

Menurut Whitten dkk (2004), analisis sistem adalah sebuah pembelajaran bisnis untuk mengajukan perkembangan dan menspesifikasikan kebutuhan bisnis dan prioritas solusi. Tujuan dari analisis sistem adalah sebagai berikut:

a. Untuk memperbaiki kualitas informasi b. Untuk memperbaiki pengendalian intern c. Untuk meminimalkan biaya yang berkaitan.

3.5 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan penguraian suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian komputerisasi yang dimaksud, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, menentukan kriteria, menghitung konsistensi terhadap kriteria yang ada, serta mendapatkan hasil atau tujuan dari masalah tersebut serta mengimplementasikan seluruh kebutuhan operasional dalam membangun aplikasi. Analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis, merancang danmengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi. (Kendall dan Kendall, 2004:7).

3.5.1 Data Flow Diagram

Pada tahap ini, desain sistem menggunakan notasi dapat membantu komunikasi dengan pemakai/user sistem untuk memahami sistem tersebut secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem ini dikenal dengan nama DFD. DFD berfungsi untuk menggambarkan

STIKOM

(23)

18

proses aliran data yang terjadi di dalam sistem dari tigkat yang tertinggi sampai yang terendah, yang memungkinkan untuk melakukan dekomposisi, mempartisi atau membagi sistem ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan yang lebih sederhana. DFD fokus pada aliran data dari dan ke dalam sistem (Kendall dan Kendall, 2004: 241).

3.5.2 Entity Relationship Diagram

Menurut Kendall dan Kendall (2004), sebuah Entity Relationship Diagram (ERD) mendokumentasikan data sebuah perusahaan dengan cara menentukan data yang terdapat dalam tiap entitas dan relasi antara sebuah entitas dengan yang lainnya. ERD merupakan proses yang menunjukkan hubungan antar tiap entitas dan relasinya. Kardinalitas dalam ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu:

1. One to one relasi

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alaan keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja.

2. One to many relasi

Jenis hubungan antar tabel yang menghubungkan satu record pada satu tabel dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang paling sering digunakan. Misalnya suatu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu departemen saja, namun suatu departemen dapat mengerjakan beberapa macam pekerjaan sekaligus.

STIKOM

(24)

3. Many to many relasi

Jenis hubungan ini merupakan antar tabel yang menghubngkan beberapa record pada suatu tabel dengan beberapa record pada tabel lain.

3.5.3 Database

Database adalah kumpulan data (elementer) yang secara logik berkaitan dalam merepresentasikan fenomena/fakta secara terstruktur dalam domain tertentu untuk mendukung aplikasi pada sistem tertentu. Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan yang merefleksikan fakta-fakta yang terdapat di organisasi.

Basis data mendeskripsikan kondisi organisasi/perusahaan/sistem. Saat satu kejadian muncul di dalam dunia nyata mengubah kondisi organisasi/perusahaan/sistem maka satu perubahan pun harus dilakukan terhadap data yang disimpan di dalam basis data. Basisdata merupakan komponen utama sistem informasi karena semua informasi untuk pengambilan keputusan berasal dari data di basis data. Pengelolaan basis data yang buruk dapat mengakibatkan ketidaktersediaan data penting yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan. (Hariyanto, 2004).

STIKOM

(25)

20

BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

Berdasarkan hasil survei selama kerja praktek di Bagian Hukum Setda Probolinggo, permasalahan yang ada adalah data presensi yang bisa dimanipulasi. Sehingga penilaian kinerja yang menggunakan data presensi sebagai salah satu aspek penilaianpun tidak valid karena data presensi yang salah. Selain itu seluruh data presensi dan penilaian kinerja yang masih disimpan dalam bentuk arsip-arsip. Sesuai dengan permasalahan di atas, maka langkah penyelesaiannya adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis Sistem 2. Mendesain Sistem

3. Mengimplementasikan Sistem

4. Melakukan Pembahasan terhadap Implementasi Sistem

Langkah-langkah di atas ditujukan untuk memberikan solusi dari permasalahan yang ada pada Bagian Hukum Setda Probolinggo. Untuk lebih jelasnya, dapat dijelaskan pada sub bab di bawah ini.

4.1 Menganalisis Sistem

Berdasarkan analisis sistem yang berjalan di Bagian Hukum Sekretariat Daerah Probolinggo yaitu presensi dan penilaian kinerja terdapat beberapa permasalahan. Presensi yang masih manual dengan menggunakan tanda tangan yang biasa dilakukan setiap akhir bulan. Prosedurnya adalah setiap akhir bulan pegawai TU akan mencatat pegawai yang mengikuti DL yang tercantum dalam

STIKOM

(26)

SPPD, setelah itu TU akan menyerahkan buku presensi ke pegawai lain untuk penandatangaanan.

Prosedur penilaian kinerja pegawai adalah Kasubbag/Kabag yang akan melakukan penilaian meminta Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) pada staf kepegawaian tahun sebelumnya. Staf kepegawaian akan memberikan DP3 pegawai kepada Kasubbag sesuai dengan bagiannya. Kasubbag akan menilai kinerja pegawainya berdasarkan penilaian tahun lalu.

Mengacu pada permasalahan yang ada, ketidakvalidan data presensi dan penilaian kinerja yang subyektif maka membutuhkan sistem baru agar lebih efektif dan efisien. Sistem presensi yang baru akan memberikan kemudahan dalam melakukan presensi, memberikan kemudahan dalam mencari data kehadiran pegawai, dan pembuatan laporan perbulan. Sedangkan untuk sistem penilaian kerja yang baru akan memberikan kevalidan salah satu aspek penilaian kinerja pegawai yaitu kedisiplinan dari data presensi. Oleh karena itu sistem yang baru diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut.

Dalam membuat sistem baru langkah pertama yang dilakukan oleh penulis adalah menganalisis sistem. Sistem yang akan dianalisis adalah sistem presensi dan penilaian kinerja. Setelah melakukan analisis selanjutnya adalah membuat alur dokumen untuk mengetahui aliran dokumen yang terjadi pada kedua sistem yang dianalisis.

Gambar 4.1 menjelaskan pendataan presensi yang dilaksanakan setiap periode tertentu. Pendataan absensi didasarkan pada data SPPD yang ada. Setelah melakukan pendataan maka Bagian TU memberikan buku presensi kepada pegawai untuk diparaf.

STIKOM

(27)

22

Pegawai Bagian TU

Mulai

Menyiapkan Buku Absen

Buku Absen

Mengecek daftar nama yang ikut DL

SPPD

Mengisi buku absen berdasarkan

SPPD

Buku Absen yang terisi

Buku Absen yang terisi

Memparaf yang tidak

terisi

Buku Absen yang terisi dan terparaf Buku Absen yang

terisi dan terparaf

selesai

Gambar 4.1 Document Flow Presensi Pegawai

STIKOM

(28)

Kabag

Kabag Pegawai

Staff kepegawaian

Mulai

DP3 tahun lalu

Megisi penilaian DP3 tahun lalu

DP3 tahun lalu yang sudah terisi

dengan yang baru DP3 tahun lalu

yang sudah terisi dengan yang baru Membuat DP3 yang baru berdasarkan formulir lama Memberi ttd

DP3 baru yang di ttd

DP3 baru yang di ttd

Memberi ttd

DP3 baru yang di ttd DP3 baru

1

1

DP3 baru yang di ttd

Memberi ttd

DP3 baru yang di ttd

Gambar 4.2 Document Flow Penilaian Kinerja

Gambar ini menjelaskan bahwa dalam sistem penilaian kinerja yang ada, staf kepegawaian akan mengeluarkan formulir penilaian atau yang biasa disebut dengan DP3 untuk diserahkan kepada masing-masing Kasubbag. Setelah DP3 diisi dan ditandatangani oleh Kasubbag, DP3 akan diserahkan kepada Kabag untuk diacc dan dikembalikan kepada staf kepegawaian.

STIKOM

(29)

24

4.2 Mendesain Sistem

Setelah melakukan analisis maka selanjutnya dilakukan desain sistem. Langkah-langkah dalam mendesain sistem adalah:

1. Alur Sistem 2. Context Diagram 3. Diagram Jenjang Proses 4. Data Flow Diagram (DFD) 5. ERD

6. Struktur Basis Data dan Tabel 7. Desain Input/Output

4.2.1 Alur Sistem

Alur sistem adalah gambaran sistem yang akan dibangun. Alur sistem presensi pada Bagian Hukum Setda probolinggo dimulai dari presensi datang. Presensi datang dilakukan setiap awal kedatangan pegawai. Pegawai harus menginputkan NIP dan PIN agar bisa melakukan presensi. Setiap pegawai memasukkan PIN dan NIP sistem akan menyimpan jam kedatangan untuk menentukan status kedatangan pegawai berdasarkan database jadwal kerja yang berlaku dan database status untuk memberikan keterangan status. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.3.

Alur Sistem presensi pulang pada Bagian Hukum Setda Probolinggo dilaksanakan pada jam pulang pegawai. Tata caranya sama seperti melakukan presensi datang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4.

.

STIKOM

(30)

Sistem Pegawai

Mulai

NIP

ya

NIP Benar ?

Presensi

Selesai Mengecek jam

datang

Menampilkan data

Jadwal Kerja Presensi

Status

Presensi

Ubah jam datang dan status presensi datang PIN

Mengecek NIP

Validasi PIN & NIP Pegawai

PIN benar?

ya Tidak

[image:30.595.85.552.87.709.2]

Tidak

Gambar 4.3 Alur Sistem Presensi Datang

STIKOM

(31)

26

Sistem Pegawai

Pegawai

Ada?

Mulai Mengecek NIP

Presensi

Presensi NIP Benar ?

NIP

presensi

Menampilkan presensi

Selesai Mengecek jam

pulang PIN

Validasi PIN & NIP Pegawai

Ubah jam pulang dan status presensi pulang

Status ya

Tidak

PIN Benar?

ya Tidak

ya

Memindahkan jam pulang ke jam datang

Tidak Update presensi

[image:31.595.77.551.85.703.2]

datang presensi

Gambar 4.4 Alur Sistem Presensi Pulang

STIKOM

(32)

Alur sistem ubah status presensi yaitu gambaran sistem untuk mengubah data presensi pegawai. Alur ini dibagi menjadi tiga pilihan yaitu permohonan revisi, permohonan cuti dan permohonan ijin.

Alur sistem permohonan ijin terjadi apabila ada pegawai yang tidak hadir atau meninggalkan kantor pegawai harus menyerahkan form permohonan ijin dan mengisi dengan detail. Form permohonan ijin terdapat dua opsi pilihan yaitu tidak hadir atau meninggalkan kantor. Jenis ijin antara lain adalah sakit dan DL.

Pegawai yang lupa tidak melakukan presensi datang atau pulang harus menyerahkan form permohonan revisi. Form ini berisi jam datang atau jam pulang serta keterangannya. Tujuannnya adalah agar bisa mengubah status kehadiran pegawai.

Pegawai yang mengajukan cuti harus menyerahkan form permohonan cuti. Form permohonan cuti berisi enam pilihan cuti sesuai dengan masa kerja pegawai. Pilihan cutinya adalah cuti tahunan, cuti besar, cuti bersalin, cuti sakit, cuti alasan penting, dan cuti diluar kepentingan. Ketentuanya adalah cuti tahunan hanya bisa diambil oleh pegawai dengan masa kerja lebih dari satu tahun, cuti besar bisa diambil oleh pegawai dengan masa kerja lebih dari enam tahun, cuti diluar kepentingan bisa diambil oleh pegawai dengan masa kerja lebih dari 5 tahun, cuti bersalin bisa diambil apabila pegawai dalan masa mengandung. Masa cuti bisa diambil sebagian tapi sisa masa cuti tidak bisa digabung untuk masa cuti selanjutnya. Semua form permohonan tersebut diserahkan kepada Bagian TU. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

STIKOM

(33)

28

Bagian TU Sistem

ya tidak ya tidak ya tidak ya tidak Tidak ya Ttidak ya

Jam datang /jam pulang Menu Menampilkan tanggal selesai 1 pegawai Presensi 2 A Menghitung jumlah cuti Menampilkan nama Revisi Absensi? Jenis cuti 3 Update data presensi pegawai B Menampilkan menu Mulai Cuti tahunan SeLesai Cuti besar Username, password Cuti bersalin D Presensi

Cuti yang bisa diambil

Tanggal mulai

Presensi Mengecek kategori

Tanggal mulai dan tanggal selesai C nama nama Menampilkan nama tanggal Menampilkan sisa cuti Sisa cuti

Menu Ubah status presensi Tanggal selesai Cuti sakit 3 kategori Mengecek cuti Menampilkan cuti yang bisa diambil

Cuti ?

Ubah data presensi pegawai Menampilkan Menu Ubah 1 4 Menampilkan tanggal selesai Tanggal mulai dan

[image:33.595.62.549.86.730.2]

tanggal selesai Menghitung jumlah cuti 4 Tanggal mulai 2 Tanggal selesai Menu Ubah

Gambar 4.5 Alur Sistem Ubah Status Presensi

STIKOM

(34)

Sistem Bagian TU

A

Nama

Kategori Mengecek kategori

Tidak hadir

Tanggal mulai dan tanggal selesai

ijin

Ubah status Keterangan

ya

7

7

Jam pulang

ijin

presensi tidak

B C

Cuti alasan

penting 5

Tanggal mulai, tanggal selesai

5

Tanggal mulai, tanggal selesai

tidak

ya

D

Menampilkan Ijin

[image:34.595.67.544.84.707.2]

Ijin

Gambar 4.5 Alur Sistem Ubah Status Presensi (lanjutan)

STIKOM

(35)

30

Alur sistem pada sistem penilaian kinerja dilaksanakan setiap akhir tahun. Kasubbag akan memberikan data penilaian kinerja pegawai kepada setiap stafnya berdasarkan data presensi dan kriteria penilaian lainnya. Data presensi berdasarkan persentase kehadiran tepat waktu pertahunnya. Penilaian lainnya diinputkan oleh Kasubbag.

Sistem Kasubbag

ya

ya NIP Atasan, Pejabat

Penilai, Atasan histori Menampilkan keterangan Selesai Kedisiplinan ? DP3 Mulai Bagian

Menghtung jumlah hadir tepat waktu

Menampilkan prosentase Cek NIP Atasan,

Pejabat Penilai, Atasan

Kriteria ada? Pegawai Nilai kriteria penilaian benar kriteria Menyimpan Kriteria Penilaian

Menghitung nilai akhir

Presensi Mengecek Kriteria Tidak 1 ya 1 Bobot penilaian

Menampilkan hasil total

Menampilkan keterangan histori tidak

Tidak

Keterangan

Total

[image:35.595.54.535.198.720.2]

Menampilkan nilai akhir Nilai akhir

Gambar 4.6 Alur Sistem Penilaian Kinerja

STIKOM

(36)

4.2.2 Context Diagram . NIP Pulang NIP Datang PIN Datang PIN Pulang NIP dinilai Menu Laporan Bobot Penilaian NIP Atasan Kriteria Penilaian Periode Laporan NIP Penilai Nilai Kriteria Data Bagian Data skala penilaian

Data Status Data Histori Skala Data Kriteria Penilaian

Username Password Menu Ubah Status Presensi

Data Jadwal Kerja Data Pegawai

Kategori Ubah Status Kehadiran

0

Rancang Bangun Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja

Bagian TU

Kasubbag Pegawai

Gambar 4.7 Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah gambaran menyeluruh dari DFD. Gambar di atas menjelaskan tentang diagram konteks. Diagram konteks ini dipecah menjadi 3 diagram konteks. Dapat dilihat bahwa terdapat tiga entitas yaitu: Kasubbag, Bagian TU dan pegawai. Diagram ini menjelaskan aliran yang masuk ke sistem.

STIKOM

(37)

32

Tang g al Selesai Cuti AP Ijin Tidak Hadir

Tang g al Selesai Cuti sakit

Tang g al M ulai Cuti Sakit Tang g al selesai Cuti Besar

Tang g al M ulai Cuti Bersalin Tang g al M ulai Cuti AP

Nama Peg awai cuti Jenis Cuti Tang g al M ulai Cuti Tahunan Tang g al selesai Cuti Tahunan Tang g al M ulai Cuti Besar Jenis Laporan Presensi

Menu Laporan Presensi Jam Pulang Ijin Tidak Hadir

Keterangan Ijin Tang g al Selesai Ijin

Tang g al M ulai Ijin

Nama Peg awai Ijin

Ijin Mening galkan Kantor Kateg ori Ijin

Nama Peg awai Revisi Jam Datang Revisi Jam Pulang Revisi

Tang g al Revisi

0

Rancang Bang un Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja

Bag ian TU

Bag ian TU 0

Rancang Bang un Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja

Gambar 4.7 Diagram Konteks (lanjutan)

Gambar di atas menjelaskan tentang aliran data yang masuk ke sistem. Gambar ini kelanjutan dari gambar sebelumnya. Dapat dilihat bahwa aliran yang masuk merupakan kelanjutan dari entitas Bagian TU.

STIKOM

(38)

Informasi Presensi Pulang Informasi Presensi Datang

Informasi Nilai Disiplin

Informasi Nilai Akhir

Informsi Total Infromasi Keterangan

Informasi DP3 Per periode Laporan DP3

Laporan Presensi

Informasi Tang g al Selesai Cuti Besar

Informasi Cuti yang Bisa Diambil Informasi Tang g al Selesai Cuti Bersalin

Informasi Ijin

Informasi Peg awai

Informasi Sisa Cuti Tahunan

Informasi Menu Laporan Presensi Informasi Laporan Presensi Per Periode

0

Rancang Bang un Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja

Bag ian TU

Peg awai Kasubbag

0

Rancang Bang un Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja

Gambar 4.7 Diagram Konteks (lanjutan)

Gambar di atas merupakan kelanjutan dari gambar sebelumnya. Gambar ini menjelaskan aliran data yang keluar dari sistem yang mengalir ke tiga entitas yaitu: Bagian TU, pegawai dan Kasubbag. Aliran Datan yang mengalir ke pegawai seperti informasi presensi datang, aliran data yang mengalir ke Kasubbag seperti informasi total dan yang mengalir ke Bagian TU seperti informasi pegawai.

STIKOM

(39)

34

4.2.3 Diagram Jenjang Proses

Diagram Jenjang Proses berguna sebagai alat desain teknik dokumentasi dalam siklus pengembangan yang berbasis pada fungsi. Tujuan Diagram Jenjang proses adalah untuk memberikan informasi tentang fungsi-fungsi yang ada di dalam sistem tersebut.

Gambar di bawah ini menjelaskan tentang diagram jenjang proses pada Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja. Dengan adanya diagram jenjang proses maka proses akan terlihat jelas dan teratur. Terdapat 3 proses utama yaitu mengelola data master, melakukan transaksi dan membuat laporan.

0

Rancang Bangun Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja SETDA

Probolinggo

1

Mengelola Data Master

3

Membuat Laporan 2

Melakukan Transaksi

Gambar 4.8 Diagram Jenjang Proses Level 0

Gambar 4.9 menjelaskan proses mengelola data master pada level 1. Pada level ini terbagi menjadi enam proses yaitu mengelola data pegawai, mengelola data bagian, mengelola data status, mengelola data kriteria penilaian, mengelola

STIKOM

(40)

jadwal kerja dan mengelola histori skala. Masing-masing proses akan disimpan ke dalam database.

1

Mengelola Data Master

1.3

Mengelola Data Status

1.5

Mengelola Data Skala Penilaian

1.6

Mengelola Data Jadwal Kerja

1.4

Mengelola Data Kriteria Penilaian

1.2

Mengelola Data Bagian

1.1

Mengelola Data Pegawai

1.7

Mengelola Data Histori Skala

Gambar 4.9 Diagram Jenjang Proses Mengelola Data Master Level 1

Gambar 4.10 menjelaskan proses mengelola data master level 2. Pada setiap proses dari level 1 masing-masing terdiri dari dua proses yaitu memasukkan data ke dalam database dan mengubah data ke dalam database.

STIKOM

(41)
[image:41.595.44.556.94.701.2]

36 1.1 Mengelola Data Pegawai 1.2 Mengelola Data Bagian 1.3 Mengelola Data Status 1.1.1 Memasukkan Data Pegawai 1.1.2 Mengubah Data Pegawai 1.2.1 Memasukkan Data Bagiani 1.2.2 Mengubah Data Bagian 1.3.1 Memasukkan Data Status 1.3.2 Mengubah Data Status 1.4 Mengelola Data Kriteria Penilaian 1.5 Mengelola Data Skala Penilaian 1.6 Mengelola Data Jadwal Kerja 1.4.1 Memasukkan Data Kriteria 1.4.2 Mengubah Data Kriteria 1.5.1 Memasukkan Data Skala 1.5.2 Mengubah Data Skala 1.6.1 Memasukkan Data Jadwal Kerja 1.6.2 Mengubah Data Jadwal Kerja

1.7

Mengelola Data

Histori Skala

1.7.1

Memasukkan

Data Histori

Skala

1.7.2

Mengubah

Data Histori

Skala

Gambar 4.10 Diagram Jenjang Proses Mengelola Data Master Level 2

STIKOM

(42)

2 Melakukan Transaksi 2.1 Melakukan presensi datang 2.2 Melakukan presensi pulang 2.3 Mengubah data presensi 2.4 Melakukan penilaian

Gambar 4.11 Diagram Jenjang Proses Melakukan Transaksi Level 1

[image:42.595.46.566.76.707.2]

2.1 Melakukan presensi datang 2.1.1 Mengecek NIP 2.1.5 Menampilkan data 2.1.4 Mengubah data presensi 2.1.3 Mengecek jam datang 2.1.2 Mengecek PIN

Gambar 4.12 Diagram Jenjang Proses Melakukan Presensi Datang

STIKOM

(43)

38 2.2 Melakukan presensi pulang 2.2.1 Mengecek NIP 2.2.5

Mengubah Jam Datang

2.2.4 Memindahkan jam pulang ke

jam datang 2.2.3 Mengecek jam pulang 2.2.2 Mengecek PIN 2.2.6 Mengubah data presensi pulang 2.2.7 Menampilkan presensi

Gambar 4.13 Diagram Jenjang Proses Melakukan Presensi Pulang

[image:43.595.67.554.85.724.2]

2.3 Mengubah data presensi 2.3.2 Melakukan Revisi 2.3.3 Melakukan Cuti 2.3.4 Melakukan Ijin 2.3.1 Melakukan Login

Gambar 4.14 Diagram Jenjang Proses Mengubah Data Presensi

STIKOM

(44)

2.4 Melakukan penilaian 2.4.4 Menampilkan presentase presensi 2.4.3 Menghitung jumlah hadir tepat waktu 2.4.1 Mengecek nip 2.4.5 Menampilkan keterangan 2.4.6 Menampilkan total 2.4.9 Menyimpan data penilaian 2.4.7 Menghitung nilai akhir 2.4.2 Mengecek Kriteria 2.4.8 Menampilkan nilai akhir

Gambar 4.15 Diagram Jenjang Proses Melakukan Penilaian

Pada gambar 4.11 dijelaskan bahwa terdapat empat proses dari melakukan transaksi yaitu: proses melakukan presensi datang, melakukan presensi pulang, mengubah data presensi dan melakukan penilaian kinerja. Setiap proses tersebut akan diturunkan menjadi beberapa subproses.

Pada gambar 4.12 menjelaskan proses melakukan presensi datang. Proses ini terdiri dari beberapa subproses yaitu: megecek NIP, mengecek PIN, mengecek jamdatang, mengubah data presensi ke dalam database dan menampilkan data presensi. Pada gambar 4.13 menjelaskan proses melakukan

STIKOM

(45)

40

transaksi pulang. Subprosesnya yaitu: mengecek NIP, mengecek PIN, mengecek jam pulang, apabila pegawai belum melakukan presensi datang maka terdapat proses memindahkan jam pulang ke dalam jam datang lalu proses ubah jam datang tapi apabila sudah terdapat jam datang maka proses selanjutnya adalah ubah jam pulang dan menampilkan preseni. Pada gambar 4.14 menjelaskan tentang proses mengubah data presensi. Proses ini terdiri dari beberapa subproses yaitu melakukan revisi, melakukan cuti dan melakukan ijin. Pada gambar 4.15 menjelaskan proses penilaian kinerja.proses ini terdiri dari beberapa subproses antara lain proses mengecek NIP sampai dengan proses menyimpan data penilaian.

3

Membuat Laporan

3.1

Memilih Laporan

3.3

Mencetak Laporan

3.2

Menentukan periode

Gambar 4.16 Diagram Jenjang Proses Membuat Laporan Level 1

Gambar 4.16 menjelaskan tentang proses membuat laporan. Proses ini terdiri dari tiga subproses yaitu: memilih laporan, menentukan periode dan mencetak laporan.

STIKOM

(46)

4.2.4 Data Flow Diagram

DFD merupakan perangkat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. DFD menggambarkan seluruh kegiatan yang terdapat pada sistem secara jelas.

Berikut ini adalah Data Flow Diagram Rancang Bangun Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja, dari sinilah kita bisa mengetahui aliran data yang ada didalam sistem yang terstruktur. Dalam perancangan sistem Informasi penggunaan DFD adalah suatu cara yang mungkin harus digunakan, hal ini disebabkan supaya dapat mempermudah dalam memahami sistem yang ada dalam suatu perusahaan ataupun badan usaha.

Data Kriteria Penilaian Diubah

Data Kriteria Penilaian Disimpan

Data Status Disimpan Data Status Diubah

Data Histori Skala Diubah Data Histori Skala Disimpan

[Data Kriteria Penilaian] [Data Histori Skala]

[Data Status]

Bagian TU Bagian

TU Bagian

TU

1

Mengelola Data Master

1 status

2 Histori Skala

3 Kriteria

Penilaian

Gambar 4.17 DFD Mengelola Data Master Level 0

STIKOM

(47)

42

Data Skala Penilaian Disimpan Data Skala Penilaian Diubah

Data Bag ian Disimpan Data Bag ian Diubah Data Jadwal Kerja Disimpan

Data Jadwal Kerja Diubah Data Peg awai Diubah

Data Peg awai Disimpan [Data Pegawai]

[Data Jadwal Kerja] [Data Bagian] [Data skala penilaian] Bag ian TU Bag ian TU Bag ian TU Bag ian TU 1

Meng elola Data Master 4 Data Peg awai

5 Jadwal Kerja

6 Bag ian

7 Skala Penilaian

Gambar 4.17 DFD Mengelola Data Master Level 0 (lanjutan)

Gambar 4.17 menjelaskan tentang DFD mengelola data master level 0. Gambar ini menjelaskan aliran data dari bagian TU ke sistem adalah data pegawai, data status, data skala penilaian, data jadwal kerja, data kriteria penilaian, data bagian dan data histori skala. Masing-masing aliran data akan disimpan ke dalam data store nya tersendiri yaitu: data pegawai ke tabel pegawai, data status ke tabel status, data bagian ke tabel bagian, data skala penilaiaian ke tabel skala penilaian, data kriteria ke tabel kriteria penilaian, kritera dan data histori skala ke tabel histori skala.

STIKOM

(48)

Id Skala

[Data Histori Skala Diubah] [Data Histori Skala Disimpan] [Data Skala Penilaian Diubah] [Data Skala Penilaian Disimpan]

[Data Kriteria Diubah] [Data Kriteria Disimpan] [Data Jadwal Kerja Diubah] [Data Jadwal Kerja Disimpan]

[Data Status Diubah] [Data Status Disimpan]

[Data Bagian diubah] [Data Bagian disimpan] [Data Pegawai diubah] [Data Pegawai Disimpan]

[Data Histori Skala]

[Data Kriteria Penilaian] [Data Jadwal Kerja]

[Data Skala Penilaian] [Data Status] [Data Bagian] [Data Pegawai] Bag ian TU Bag ian TU Bag ian TU Bag ian TU Bag ian TU Bag ian TU Bag ian TU

1 Peg awai

1 Peg awai

2 Bag ian

2 Bag ian

3 Status

3 Status

4 Jadwal Kerja

4 Jadwal Kerja

5 Kriteria Penilaian

5 Kriteria Penilaian 6 Skala Penilaian

6 Skala Penilaian

7 Histori Skala

7 Histori Skala 1.1

Meng elola Data Peg awai

1.2

Meng elola Data Bag ian

1.3

Meng elola Data Status

1.4

Meng elola Data Jadwal Kerja

1.5

Meng elola Data Skala Penilaian

1.6

Meng elola Data Kriteria Penilaian

1.7

[image:48.595.51.536.82.713.2]

Meng elola Data Histori Skala

Gambar 4.18 DFD Mengelola Data Master Level 1

STIKOM

(49)

44

Gambar 4.18 menjelaskan tentang proses mengelola data master. Dapat dilihat bahwa terdapat tujuh subproses dengan masing-masing aliran data dari Bagian TU. Subproses itu antara lain: proses mengelola data pegawai yang datanya diteruskan oleh sistem untuk disimpan ke dalam data store pegawai, proses mengelola data bagian yang datanya diteruskan oleh sistem untuk disimpan ke data store bagian, proses mengelola data status yang datanya diteruskan oleh sistem untuk disimpan ke data store status dan proses mengelola data skala penilaian yang datanya diteruskan oleh sistem untuk disimpan ke data store skala penilaian.

Gambar 4.19 menjelaskan tentang DFD melakukan transaksi level 0. Gambar ini menjelaskan ada aliran data dari pegawai, Kasubbag dan Bagian TU. Aliran data yang masuk akan disimpan ke dalam data store presensi, DP3 dan detil presensi. Pada gambar ini juga dijelaskan bahwa terdapat tabel master yang dibaca oleh sistem yaitu: pegawai, status, bagian, skala penilaian, kriteria penilaian, jadwal kerja dan histori skala.

Gambar 4.20 menjelaskan tentang proses presensi datang. Dapat dilihat bahwa pegawai memberikan data kepada sistem yaitu: PIN dan NIP yang oleh sistem akan disimpan ke data store presensi. Proses ini juga membaca dari tabel pegawai, status, dan jadwal kerja. Tabel pegawai berfungsi untuk mengecek PIN, status dan jadwal kerja berfungsi untuk menentukan status kedatangan pegawai.

Gambar 4.21 menjelaskan tentang proses presensi pulang. Dapat dilihat bahwa pegawai memberikan data kepada sistem yaitu: PIN dan NIP yang oleh sistem akan disimpan ke data store presensi. Sistem ini juga membaca tabel yang sama dengan prose presensi datang.

STIKOM

(50)

Tahun Kerja dibaca

Jam Pulang Dibaca

ID status dibaca

Jam Datang dibaca

[Informasi Sisa Cuti Tahunan]

[Informasi Tanggal Selesai Cuti Besar] [Informasi Cuti yang Bisa Diambil]

[Informasi Tanggal Selesai Cuti Bersalin]

Detil Presensi Diubah

Data Detil Presensi Disimpan Data Presensi Diubah

Data Presensi disimpan

[Tanggal selesai Cuti Besar]

[Tanggal Selesai Cuti sakit] [Tanggal Mulai Cuti AP]

[Nama Pegawai cuti]

[Jenis Cuti] [Tanggal Mulai Cuti Tahunan]

[Tanggal selesai Cuti Tahunan]

[Tanggal Mulai Cuti Besar]

[Tanggal Mulai Cuti Sakit] [Tanggal Mulai Cuti Bersalin]

Bagian TUBagian TUBagian TUBagian TUBagian TUBagian TUBagian TU Bagian

TU

Bagian TU Bagian TUBagian TU

Bagian TU Bagian TU Bagian TU Bagian TU 2 Melakukan Transaksi

+

8 Presensi

9 Detil Presensi

Bagian TU Bagian TU 1 status

5 Jadwal Kerja 4 Data Pegawai

Gambar 4.19 DFD Melakukan Transaksi Level 0

Gambar 4.22 menjelaskan tentang proses presensi datang level 2. Dapat dilihat bahwa terdapat lima subproses yaitu: mengecek NIP, mengecek PIN, mengecek jam datang, mengubah data presensi dan menampilkan presensi. Sistem ini membaca dari data store presensi, jadwal kerja dan status.

STIKOM

(51)

46

Gambar 4.19 DFD Melakukan Transaksi Level 0 (lanjutan)

Gambar 4.23 menjelaskan tentang proses presensi pulang level 2. Dapat dilihat bahwa terdapat tujuh subproses yaitu: mengecek NIP, mengecek PIN, mengecek jam datang, memindahkan jam pulang ke jam datang, mengubah jam datang, mengubah data presensi dan menampilkan presensi. Sistem ini membaca dari data store presensi, jadwal kerja dan status.

Gambar 4.24 menjelaskan tentang DFD mengubah data presensi. Dapat dilihat bahwa Bagian TU memberikan banyak aliran data ke dalam sistem seperti: jenis ijin, tanggal revisi, nama pegawai dan lain sebagainya. Sistem memberikan output ke Bagian TU seperti: informasi ijin, informasi tanggal selesai cuti

STIKOM

(52)

bersalin dan lain sebagainya. Aliran data tersebut berfungsi untuk mengubah data ke dalam data store presensi dan detil presensi. Proses ini juga membaca data dari data store status, jadwal kerja dan presensi.

Data DP3 Disimpan

Data DP3 Diubah

Informasi Nilai Disiplin

Informasi Nilai Akhir

Informsi Total

Infromasi Keterangan NIP dinilai

NIP Atasan Kriteria Penilaian

Bobot Penilaian

Nilai Kriteria

NIP Penilai

KasubbagKasubbagKasubbagKasubbag KasubbagKasubbag

KasubbagKasubbag Kasubbag Kasubbag 2

Melakukan Transaksi

10 DP3

2

[image:52.595.59.547.175.675.2]

Melakukan Transaksi

Gambar 4.19 DFD Melakukan Transaksi Level 0 (lanjutan)

STIKOM

(53)

48

[image:53.595.55.548.78.725.2]

Gambar 4.20 DFD Melakukan Presensi Datang Level 1

Gambar 4.21 DFD Melakukan Presensi Pulang Level 1

STIKOM

(54)
[image:54.595.55.549.78.678.2]

Gambar 4.22 DFD Melakukan Presensi Datang Level 2

STIKOM

(55)
[image:55.595.62.541.84.693.2]

50

Gambar 4.23 DFD Melakukan Presensi Pulang Level 2

STIKOM

(56)

[Tahun Kerja dibaca]

[ID status dibaca] [Jam Datang dibaca]

[Tanggal Revisi] [NIP Datang]

[Tanggal Mulai Ijin] [Ijin Tidak Hadir]

[Jam Pulang Revisi] [NIP Pulang] [PIN Datang]

[PIN Pulang] [Tanggal Selesai Cuti sakit]

[Tanggal selesai Cuti Besar] [Tanggal Selesai Cuti AP]

[Tanggal selesai Cuti Tahunan] [Tanggal Mulai Cuti Besar] [Tanggal Selesai Ijin] [Jam Pulang Ijin Tidak Hadir]

[Jam Datang Revisi] [Ijin Meninggalkan Kantor] [Nama Pegawai Ijin] [Tanggal Mulai Cuti Tahunan]

[Jenis Cuti] [Nama Pegawai cuti] [Tanggal Mulai Cuti AP] [Menu Ubah Status Presensi]

[Kategori Ubah Status Kehadiran] [Username]

[Kategori Ijin] [Password] [Nama Pegawai Revisi]

[Keterangan Ijin]

Bagian TU Bagian TU Bagian TUBagian TU Bagian TUBagian TU Bagian TU Bagian TUBagian TU

Bagian TUBagian TU Bagian TUBagian TU Bagian TU Bagian TU Bagian TU Bagian TU Bagian TU Bagian TUBagian TU

Bagian TU Bagian TU Bagian TUPegawaiPegawaiPegawai Pegawai Bagian TU Bagian TU

2.3

Mengubah Data Presensi

+ 5 Jadwal Kerja

1 status 4 Data Pegawai

Gambar 4.24 DFD Mengubah Data Presensi Level 1

Gambar 4.25 menjelaskan tentang proses login. proses login dilakukan sebelum user dapat memilih menu ubah status kehadiran. User dapat memilih tiga pilihan yang akan dijelaskan pada diagram selanjutnya. Tiga pilihan itu adalah proses revisi presensi, proses mengajukan cuti dan proses mengajukan ijin.

STIKOM

(57)

52

Gambar 4.26 menjelaskan tentang proses revisi. Dapat dilihat bahwa terdapat aliran data ke sistem dari Bagian TU yang akan disimpan ke dalam data store presensi dan detil presensi. Sistem membaca dari data store status dan jadwal kerja. Dari aliran data status sistem dapat memberikan status kedatangan atau kepulangan pegawai. Dari aliran data jadwal kerja sistem dapat mengecek status kedatangan atau kepulangan pegawai.

Gambar 4.24 DFD Mengubah Data Presensi Level 1 (lanjutan)

Gambar 4.27 menjelaskan tentang proses melakukan cuti. Dapat dilihat bahwa terdapat aliran data dari Bagian TU ke sistem yang akan disimpan ke data store presensi dan detil presensi. Sistem ini membaca dari data store status dan pegawai. Dari aliran data pegawai sistem dapat membaca jenis cuti yang dapat

STIKOM

[image:57.595.52.554.168.634.2]
(58)

diambil oleh pegawai dengan mengecek nama pegawai yang dimasukkan oleh Bagian TU berdasarkan ketentuan yang berlaku di Bagian Hukum. Dari aliran data status sistem dapat memberikan nama jenis cuti.

[image:58.595.52.547.179.707.2]

Gambar 4.25 DFD Melakukan Login Level 2

Gambar 4.26 DFD Melakukan Revisi Level 2

STIKOM

(59)

54

Gambar 4.27 DFD Melakukan Cuti Level 2

Gambar 4.28 menjelaskan proses melakukan ijin. Dapat dilihat bahwa terdapat aliran data dari Bagian TU ke sistem yang disimpan ke data store presensi dan detil presensi. Data store presensi digunakan untuk menyimpan status ijin pegawai sedangkan data store detil presensi digunakan untuk menyimpan keterangan ijin pegawai. Sistem ini membaca data store status untuk mengecek nama jenis ijin yang akan diambil oleh pegawai.

STIKOM

(60)

Gambar 4.28 DFD Melakukan Ijin Level 2

Gambar 4.29 menjelaskan tentang DFD melakukan penilaian kinerja. Dapat dilihat bahwa Kasubbag memberikan banyak aliran data ke dalam sistem dan sistem juga memberikan output ke kasubbag. Proses ini membaca dari data store DP3, skala penilaian, kriteria penilaian, bagian dan pegawai. Alur data yang dihasilkan sistem akan disimpan ke data store DP3.

STIKOM

(61)

56

Gambar 4.29 DFD Melakukan Penilaian Kinerja Level 1

Gambar 4.30 menjelaskan tentang membuat laporan level 0. Dapat dilihat bahwa terdapat aliran data dari Kasubbag dan Bagian TU. Pada proses ini dijelaskan bahwa terdapat dua data store yang dibaca oleh sistem yaitu: presensi, pegawai dan DP3. Kasubbag memberikan data laporan DP3 dan sistem akan menghasilkan informasi laporan DP3. Bagian TU memberikan data laporan pegawai dan presensi dan sistem akan menghasilkan informasi laporan presensi dan pegawai.

STIKOM

(62)

Gambar 4.30 Membuat Laporan Level 0

Gambar 4.31 menjelaskan tentang proses membuat laporan level 1. Dapat dilihat bahwa proses membuat laporan terdiri dari tiga subproses yaitu: memilih laporan, memasukkan periode dan mencetak laporan. Memilih laporan dilakukan oleh masing-masing user dengan jenis laporan yang bisa diakses. Kasubbag yang dapat mengakses laporan penilaian dan Bagian TU dapat mengakses laporan presensi dan pegawai.

STIKOM

(63)
[image:63.595.47.539.81.693.2]

58

Gambar 4.31 DFD Membuat Laporan Level 1

STIKOM

(64)

4.2.5 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram menggambarkan hubungan data dari tabel satu ke tabel yang lain. ERD dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Conceptual Data Model (CDM)

[image:64.595.43.528.157.720.2]

Conceptual Data Model (CDM) adalah gambaran secara keseluruhan struktur sistem informasi. Dengan CDM kita bisa membangun desain awal sistem informasi dan kita tidak perlu khawatir dengan detail implementasinya secara fisik. Dan melalui prosedur generation yang mudah, kita bisa melakukan generate CDM ke Physical Data Model (PDM). Gambar di bawah ini merupakan CDM pada Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja. Terdapat 8 tabel yang digunakan dalam sistem ini. Yaitu tabel skala penilaian, kriteria, jadwalkerja, status, pegawai, bagian, histori skala dan presensi.

Gambar 4.32 CDM Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja

STIKOM

(65)

60

b. Physical Data Model (PDM)

Physical Data Model (PDM) menggambarkan struktur data sebagaimana akan diimplementasikan oleh DBMS. PDM bisa mengoptimalkan database dengan memodifikasi tabel, kolom, index, referential integrity, view, physical storage, trigger dan stored procedure. Procedure database generation menerapkan hal itu dengan cara menyesuaikan dengan DBMS yang dipilih. Gambar ini merupakan PDM yang mempresentasikan tabel-tabel yang digunakan dalam Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja beserta dengan tipe data dan panjang masing-masing tipe data tersebut. Gambar di bawah ini menjelaskan bahwa terdapat tujuh tabel master yaitu: pegawai, status, bagian, jadwal kerja, skala penilaian, kriteria penilaian dan histori skala. Terdapat tiga tabel transaksi yaitu presensi, DP3 dan detil presensi. Terdapat empat tabel dependent yaitu: transaksi, penilaian, detil presensi dan histori skala. Terdapat aliran data dari hubungan satu dengan lainnya, aliran data tersebut termasuk ke dalam foreign key. Foreign key diperoleh dari hubungan antara tabel satu dengan lainnya yang one to many atau one to one. Foreign key dapat dijadikan sebagai primary key pada suatu tabel lain seperti dalam tabel presensi dan penilaian yang menggunakan NIP sebagai primary key dari tabel pegawai. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

STIKOM

(66)

Gambar 4.33 PDM Sistem Informasi Presensi dan Penilaian Kinerja

STIKOM

(67)

62

4.2.6 Struktur Basis Data dan Tabel

Rancang bangun sistem ini menggunakan database Sql Server, berikut ini akan dijelaskan tentang struktur data pada database sistem ini:

a. Tabel Pegawai

Primary Key : NIP Foreign Key : IDBagian

Fungsi : untuk menyimpan data pegawai

Tabel 4.1 Struktur Tabel Pegawai

Kolom Tipe Data Constraint

NIP Varchar(21) PK, Not Null

Nama Varchar(50) Not Null

IDBagian Char(4) Not Null

Golongan Char(5) Not Null

Pangkat Varchar(50) Not Null

Jabatan Varchar(50) Not Null

Foto Varchar(50) Not Null

b. Tabel Bagian

Primary Key : IDBagian

Fungsi : untuk menyimpan data bagian

Tabel 4.2 Struktur Tabel Bagian

Kolom Tipe Data Constraint

ID Bagian Char(4) PK, Not Null

Nama Varchar(50) Not Null

c. Tabel Jadwal Kerja

Primary Key : Tahun

Fungsi : untuk menyimpan data ketentuan jam masuk dan jam keluar pada periode tertentu.

STIKOM

(68)
[image:68.595.60.548.109.682.2]

Tabel 4.3 Struktur Tabel Jadwal Kerja

Kolom Tipe data Constraint

Tahun Datetime PK, Not Null

Jam datang Datetime Not Null

Jam Pulang Datetime Not Null

d. Tabel Status

PK : idstatus

Fungsi : untuk menyimpan status

Tabel 4.4 Struktur Tabel Status

Kolom Tipe data Constraint

Idstatus Varchar(4) PK, Not Null

Nama Varchar(50) Not Null

e. Tabel Presensi

Primary Key : NIP, Tanggal

Foreign Key : NIP, idstatus, tanggal

Fungsi : untuk menyimpan data presensi datang dan presensi pulang pegawai

Tabel 4.5 Struktur Tabel Presensi

.Kolom Tipe Data Constraint

NIP Varchar(21) PK, FK, Not Null

Tanggal Datetime PK, FK, Not Null

Jam datang Datetime Not Null

Jam Pulang Datetime Not Null

Id status Varchar(4) FK, Not Null

f. Tabel Kriteria

Primary Key : id kriteria

Fungsi : menyimpan kriteria penilaian

STIKOM

(69)
[image:69.595.50.549.101.704.2]

64

Tabel 4.6 Struktur Tabel Kriteria

Kolom Tipe Data Constraint

Id kriteria Varchar(4) PK, Not Null

Nama Varchar(50) Not Null

g. Tabel Histori Skala

Primary Key :Tahun berlaku

Fungsi : menyimpan skala penilaian pada periode tertentu

Tabel 4.7 Struktur Tabel Histori Skala

Kolom Tipe Data Constraint

Tahun berlaku Datetime PK, Not Null

Idskala Varchar(4) PK, Not Null

h. Tabel Skala Penilaian Primary Key : Idskala

Fungsi : menyimpan skala penilaian

Tabel 4.8 Struktur Tabel Skala Penilaian

Kolom Tipe data Constraint

Idskala Varchar(4) PK

Nilai atas Int Not Null

Nilai bawah Int Not Null

Keterangan Varchar(50) Not Null

i. Tabel Penilaian

Primary Key : NIP, Tahun Foreign Key : NIP

Fungsi : untuk menyimpan data penilaian pegawai

STIKOM

(70)

Gambar

Gambar 4.1 Document Flow Presensi Pegawai
Gambar 4.3 Alur Sistem Presensi Datang
Gambar 4.4 Alur Sistem Presensi Pulang
Gambar 4.5 Alur Sistem Ubah Status Presensi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tingkat kesehatan likuiditas yang diproksikan dengan rasio likuiditas (Current Ratio (CR) dan Quick Ratio (QR)),

Pada tahap ini akan dilakukan proses transformasi data, dimana data yang sudah terkumpul di awal masih perlu diseleksi sesuai dengan kebutuhan untuk proses pengolahan data

Dengan demikian, pengertian kompetensi secara umum adalah kemampuan yang harus dimiliki seseorang baik pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap untuk

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Kemandirian Belajar Siswa Melalui Pembelajaran dengan Pendekatan Metakognitif Berbasis Soft Skill.. Tesis SPs

Dari soal yang telah diberikan peneliti menunjukkan bahwa kesulitan yang dialami sebagian besar siswa adalah siswa tidak bisa menghubungkan materi matematika dalam

Perhitungan kehilangan air dari evapotranspirasi, perkolasi dan rembesan.. Pengukuran

Kelenjar-kelenjar reproduksi jantan meliputi vesikula seminalis, prostat dan bulbourethralis. Vesikula seminalis terdiri dari 2 saluran yang sangat berkelok-kelok dengan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain pendapatan asli daerah yang