• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Sistem Analisis dan Simulasi Pengaruh Nilai Akademik SMA Terhadap Nilai IPK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Sistem Analisis dan Simulasi Pengaruh Nilai Akademik SMA Terhadap Nilai IPK."

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

SMA TERHADAP NILAI IPK

Nama : Gede Sutomo

NIM : 07.41010.0115 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

SMA TERHADAP NILAI IPK

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Sarjana Komputer

Oleh:

Nama : Gede Sutomo NIM : 07.41010.0115 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(3)

iv

ABSTRAKSI... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah... 2

1.3 Pembatasan Masalah... 3

1.4 Tujuan Penelitian... 4

1.5 Manfaat Penelitian... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI... 7

2.1 Klasifikasi dan Prediksi ... 7

2.1.1 Klasifikasi ... 7

2.1.2 Prediksi ... 8

2.2 Statistika... 9

2.3 Regresi ... 10

2.3.1 Regresi Linear ... 10

2.3.2 Regresi Linear Berganda ... 11

2.4 Pendidikan... 12

2.5 Sekolah Menengah Atas (SMA) ... 13

STIKOM

(4)

v

2.8 Sistem Informasi... 15

2.9 Analisis dan Perancangan Sistem... 17

2.10 Sistem Flow... 18

2.11 Data Flow Diagram (DFD) ... 21

2.12 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 25

2.13 Sistem Basis Data ... 27

2.14 SQL... 27

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM... 28

3.1 Analisis Permasalahan ... 28

3.1.1 Hasil Observasi ... 29

3.1.2 Proses Pencarian Model Persamaan ... 30

3.1.3 Proses Simulasi Penjurusan ... 32

3.1.4 Hasil Analisis ... 32

3.2 Desain Sistem... 34

3.2.1 Sistem Flow ... 35

3.2.2 Context Diagram ... 36

3.2.3 Data Flow Diagram ... 37

3.2.4 Entity Relationship Diagram... 39

3.2.5 Struktur Database ... 40

3.2.6 Desain Output ... 42

3.2.7 Desain Input ... 44

3.2.8 Desain Interface... 46

STIKOM

(5)

vi

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras... 49

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak... 49

4.2 Pembuatan dan Implementasi Program ... 50

4.3 Pengoperasian Program ... 50

4.3.1 Halaman Utama... 50

4.3.2 Halaman Administratif ... 52

4.3.3 Halaman Simulasi... 57

4.4 Evaluasi... 59

4.4.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem ... 59

4.4.2 Analisis Hasil Uji Coba Sistem... 72

BAB V PENUTUP ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN ... 85

STIKOM

(6)

vii

Tabel 2.1 Definisi Sistem Informasi ... 17

Tabel 3.1 Hasil Angket... 30

Tabel 3.2 Struktur Tabel Data Jurusan... 40

Tabel 3.3 Struktur Tabel Data Regresi... 41

Tabel 3.4 Struktur Tabel Data Dasar Mahasiswa ... 41

Tabel 3.5 Struktur Tabel Data Simulasi ... 42

Tabel 4.1 Tabel Pengujian Blackbox ... 59

Tabel 4.2 D3 MI Dari Jurusan IPA ... 60

Tabel 4.3 D3 MI Dari Jurusan IPS... 61

Tabel 4.4 D3 KA Dari Jurusan IPA ... 62

Tabel 4.5 D3 KA Dari Jurusan IPS... 62

Tabel 4.6 D3 KPK Dari Jurusan IPA ... 62

Tabel 4.7 D3 KPK Dari Jurusan IPS... 63

Tabel 4.8 D3 MM Dari Jurusan IPA... 63

Tabel 4.9 D3 MM Dari Jurusan IPS ... 64

Tabel 4.10 D3 KGC Dari Jurusan IPA... 64

Tabel 4.11 D3 KGC Dari Jurusan IPS ... 64

Tabel 4.12 S1 SI Dari Jurusan IPA ... 65

Tabel 4.13 S1 SI Dari Jurusan IPS... 69

Tabel 4.14 S1 SK Dari Jurusan IPA ... 71

Tabel 4.15 D4 MM Dari Jurusan IPA... 71

Tabel 4.16 D4 MM Dari Jurusan IPS ... 72

STIKOM

(7)

viii

STIKOM

(8)

ix

Gambar 2.1 Terminator ... 19

Gambar 2.2 Manual Operation ... 19

Gambar 2.3 Document ... 19

Gambar 2.4 Process... 19

Gambar 2.5 Database ... 20

Gambar 2.6 Decision... 20

Gambar 2.7 Manual Input... 20

Gambar 2.8 Offline Storage... 20

Gambar 2.9 On Page Reference... 21

Gambar 2.10 Off Page Reference ... 21

Gambar 2.11 Paper Tape ... 21

Gambar 2.12 Process... 22

Gambar 2.13 External Entity ... 24

Gambar 2.14 Data Storage ... 24

Gambar 2.15 Data Flow ... 24

Gambar 2.16 Entity atau Entitas ... 26

Gambar 2.17 Relation of entity... 26

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem Informasi Penjurusan ... 33

Gambar 3.2 Diagram Jenjang Sistem Informasi Penjurusan ... 34

Gambar 3.3 System Flow Perhitungan Model Regresi ... 35

Gambar 3.4 System Flow Simulasi Jurusan ... 36

Gambar 3.5 Context Diagram... 37

STIKOM

(9)

x

Gambar 3.8 DFD Level 1 Simulasi Penjurusan... 39

Gambar 3.9 Conceptual Data Model... 39

Gambar 3.10 Physical Data Model ... 40

Gambar 3.11 Desain Output Persamaan Regresi... 43

Gambar 3.12 Desain Output Usulan Jurusan... 43

Gambar 3.13 Desain Output Detail Usulan Jurusan ... 44

Gambar 3.14 Desain Input Data Dasar UNAS dan STTB ... 45

Gambar 3.15 Desain Input Data Jurusan... 45

Gambar 3.16 Desain Input Data Simulasi ... 46

Gambar 3.17 Interface Awal ... 47

Gambar 3.18 Halaman Login ... 47

Gambar 3.19 Interface Administratif ... 48

Gambar 4.1 Halaman Utama ... 51

Gambar 4.2 Login Halaman Administratif... 51

Gambar 4.3 Halaman Administratif... 52

Gambar 4.4 Input Admin... 53

Gambar 4.5 Input Lulusan ... 53

Gambar 4.6 Input Jurusan... 54

Gambar 4.7 View Data Lulusan... 55

Gambar 4.8 Hitung Regresi ... 55

Gambar 4.9 Hasil Perhitungan Regresi ... 56

Gambar 4.10 Laporan Korelasi... 57

STIKOM

(10)

xi

Gambar 4.13 Halaman Detail Simulasi... 58

STIKOM

(11)

i

Pada penelitian awal dengan menggunakan angket pada mahasiswa STIKOM SURABAYA, didapatkan hasil 46.67% dari 30 sample angket menjawab bahwa pemahaman perkuliahan yang ditempuh dibawah 25%. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dibuatlah sistem yang dapat memodelkan hubungan antara nilai akademik SMA dengan IPK lulusan. Serta membantu calon mahasiswa dalam memilih jurusan. Pemodelan tersebut dilakukan dengan metode Regresi Linear Berganda dengan jumlah subjek penelitian sebanyak 432 mahasiswa lulusan dari semua jurusan yang ada pada STIKOM SURABAYA.

Hasilnya adalah terdapat jurusan yang dapat dimodelkan yaitu terutama jurusan yang memiliki data cukup banyak seperti jurusan yang berasal dari SMA IPA yaitu: D3KPK, D3KGC, S1SI, dan S1SK sedangkan dari jurusan SMA IPS yaitu: D3MI, D3MM dan S1SI. Akan tetapi terdapat jurusan yang berhasil dimodelkan tetapi korelasinya dibawah 0.5 yaitu D3MI dari SMA IPS. Terdapat pula beberapa jurusan yang tidak dapat dimodelkan karena kurangnya data yaitu jurusan D3KGC dari SMA IPS, S1SK dari SMA IPS, dan D4MM dari SMA IPS. Pada pengembangan kedepan perlu adanya penambahan input data mahasiswa agar semua jurusan dapat termodelkan dengan baik.

Kata Kunci: Analisis Regresi, Analisis Nilai, Simulasi.

STIKOM

(12)

1 1.1 LATAR BELAKANG

Pemilihan jurusan oleh seorang calon mahasiswa bukanlah hal yang mudah dan dapat diremehkan, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti biaya, kemampuan diri, dan Perguruan Tinggi yang dituju. Banyaknya jurusan yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bertujuan untuk menampung minat dan bakat dari calon mahasiswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Akan tetapi tidak sedikit calon mahasiswa tersebut memilih jurusan kuliah hanya asal pilih yang penting bisa kuliah tanpa mempertimbangkan kelanjutannya, baik dalam masa perkuliahan maupun pasca kelulusan. Hal ini menyebabkan rendahnya tingkat grade nilai yang dicapai oleh mahasiswa tersebut yang tentu saja menghambat kelulusan.

Berdasarkan penelitian awal, didapatkan hasil sebanyak 46,67% dari 30

sample angket mahasiswa STIKOM SURABAYA yang menjawab bahwa

pemahaman perkuliahan yang telah ditempuh dibawah 25%. Kesalahan dalam pemilihan jurusan ini disebabkan karena beberapa mindset yang salah dalam memilih jurusan perkuliahan seperti: asal diterima, mengikuti tren jurusan yang banyak dicari dunia kerja, dan bahkan hanya mengikuti pilihan teman.

Salah satu hal yang dapat dijadikan sebagai acuan untuk melihat mutu dari sebuah pendidikan adalah hasil belajar yang telah dicapai oleh siswa tersebut. Hasil belajar tersebut dapat berupa Nilai hasil Ujian Nasional atau Nilai UNAS bagi siswa SD hingga SMA dan Indeks Prestasi Kumulatif bagi jenjang Perguruan

STIKOM

(13)

Tinggi. Berdasarkan Undang - Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak - pihak yang berkepentingan.

STIKOM SURABAYA memiliki data tentang mahasiswanya termasuk data - data dari nilai akademik SMA mahasiswa tersebut. Dengan menggunakan data dari nilai akademik SMA 432 mahasiswa STIKOM SURABAYA yang ada dalam record mahasiswa STIKOM SURABAYA saat ini yang telah lulus dan data IPK yang dihasilkan dari tiap-tiap jurusan tersebut cenderung memiliki pola nilai akademik SMA tinggi IPK tinggi, maka akan dapat ditarik sebuah model dengan menggunakan metode regresi. Dimana dapat digunakan untuk memberikan saran terbaik bagi calon mahasiswa tersebut dalam memilih jurusan, serta juga dapat memperkirakan nilai IPK yang akan dicapai dalam jurusan tersebut. Sistem ini diharapkan dapat membantu menggambarkan hubungan nilai akademik SMA dengan nilai IPK, serta dapat menjadi sebuah simulator dalam pemilihan jurusan di STIKOM SURABAYA. Dengan demikian diharapkan tidak ada lagi mahasiswa yang merasa salah jurusan dan dapat mengoptimalkan indeks prestasi dikarenakan sesuai dengan kemampuan akademisnya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut yang menerangkan tentang sistem analisis dan simulasi pengaruh nilai akademik SMA terhadap nilai IPK, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

STIKOM

(14)

1. Apakah ada keterkaitan antara nilai UNAS dan rata-rata STTB SMA dengan IPK menggunakan ruang lingkup STIKOM SURABAYA?

2. Bagaimana memodelkan hubungan antara parameter input awal dari nilai UNAS dan rata-rata STTB dengan IPK sehingga menghasilkan sebuah model yang dapat digunakan dalam prediksi selanjutnya?

3. Bagaimana membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu dalam pemilihan jurusan bagi calon mahasiswa STIKOM SURABAYA?

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka didalam penelitian ini ruang lingkup terfokus pada masalah yang akan dibahas yaitu mengenai segala hal yang berkaitan dengan sistem analisis dan simulasi pengaruh nilai akademik SMA terhadap nilai IPK, diantaranya mengenai :

1. Data yang digunakan adalah data akademik SMA (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan rata-rata STTB) dan IPK mahasiswa STIKOM SURABAYA yang bersangkutan.

2. Hanya SMA dari jurusan IPA dan IPS. 3. Menggunakan metode regresi.

4. Data yang digunakan dalam memodelkan regresi tersebut diambil dari data mahasiswa STIKOM SURABAYA.

5. Keputusan sepenuhnya ada pada calon mahasiswa.

6. User Programadalah calon mahasiswa dan juga admin penmaru.

STIKOM

(15)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian terhadap penelitian tugas akhir yang berjudul rancang bangun sistem analisis dan simulasi pengaruh nilai akademik UNAS SMA terhadap nilai IPK ini adalah :

1. Menemukan model hubungan keterkaitan antara nilai UNAS dan rata-rata STTB dengan IPK menggunakan ruang lingkup STIKOM SURABAYA.

2. Menerapkan model hubungan antara parameter input awal dari UNAS dan rata-rata STTB dengan IPK sehingga menghasilkan sebuah model yang dapat digunakan dalam prediksi selanjutnya.

3. Membuat sebuah aplikasi yang dapat membantu dalam pemilihan jurusan bagi calon mahasiswa STIKOM SURABAYA.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memiliki beberapa nilai manfaat penulisan, antara lain :

1. Sebagai contoh penerapan analisis regresi linear berganda yang dapat memodelkan hubungan dari nilai akademik SMA dengan nilai IPK seorang mahasiswa.

2. Sebagai bahan pembanding dari tiap-tiap model yang dihasilkan dari masing-masing jurusan.

3. Sebagai sebuah informasi yang dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut tentang perbedaan nilai akademik SMA dengan perkuliahan.

STIKOM

(16)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penyusunan Tugas Akhir ini akan dijabarkan dalam setiap bab dengan pembagian sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas latar belakang masalah, permasalahan yang ada, batasan masalah serta sistematika penulisan yang berisi penjelasan singkat pada masing-masing bab.

BAB II : Landasan Teori

Pada bab ini dijelaskan landasan teori yang merupakan teori dasar dari teori yang dipakai untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB III : Analisis dan Perancangan Sistem

Bab ini membahas tentang perancangan sistem, yaitu System Flow,

Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD),

struktur tabel, Desain Output, Desain Input, dan Desain Interface. BAB IV : Implementasi dan Evaluasi

Pada bab ini akan dibahas tentang cara pengggunaan sistem yaitu merupakan hasil rancangan dengan menggunakan data yang dibutuhkan dan pengujian dari program yang telah dibuat. Pengujian akan dilakukan untuk memastikan apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang dikehendaki.

BAB V : Penutup

Pada bab ini dibahas tentang kesimpulan dan saran dari penggunaan program aplikasi dan saran pengembangan selanjutnya.

STIKOM

(17)

7

2.1 Klasifikasi dan Prediksi

Menurut Han (2007) klasifikasi dan prediksi adalah dua bentuk dari

analisis data yang dapat digunakan untuk mengekstrak model yang

mendeskripsikan kelas data yang penting atau untuk memprediksikan tren data di

masa depan. Analisis tersebut dapat membantu untuk menyediakan pemahaman

yang lebih baik dari data yang besar. Jika klasifikasi memprediksikan label yang

bersifat kategori (diskrit dan tidak berurutan), prediksi memodelkan fungsi nilai

yang kontinyu.

2.1.1 Klasifikasi

Klasifikasi adalah teknik dimana sebuah model atau classifier dikonstruksi untuk memprediksikan label yang bersifat kategori, seperti “aman”

atau “beresiko” untuk data aplikasi pinjaman, “ya” atau “tidak” untuk data

marketing, atau “perawatan A”, “perawatan B”, atau perawatan “C” untuk data

medis. Kategori ini dapat direpresentasikan oleh nilai diskrit, dimana susunan dari

nilai tidak mempunyai arti. Sebagai contoh, nilai 1, 2, dan 3 mungkin digunakan

untuk merepresentasikan perawatan A, B, dan C dimana tidak ada urutan yang

dinyatakan dari grup perawatan tersebut.

STIKOM

(18)

2.1.2 Prediksi

Prediksi numerik adalah langkah yang dilakukan dalam memprediksi

nilai yang kontinyu (atau berurutan) untuk nilai yang diberikan. Menurut Han

(2007) sejauh ini pendekatan yang paling banyak digunakan untuk prediksi

numerik (yang kemudian disebut dengan prediksi saja) adalah regresi, sebuah

metodologi statistik yang dikembangkan oleh Sir Frances Galton, seorang ahli

matematika yang juga merupakan sepupu dari Charles Darwin. Pada

kenyataannya, banyak tulisan nyang menggunakan istilah “regresi” dan “prediksi

numerik” sebagai sinonim. Namun, seperti yang sudah diketahui bahwa beberapa

teknik klasifikasi (seperti backpropagation, support vector machines, dan k-nearest-neighbour classifier) dapat diadaptasi untuk prediksi. Maka untuk lebih jelasnya, dalam bahasan kali ini digunakan teknik regresi sebagai sarana prediksi.

Analisis regresi dapat digunakan untuk memodelkan hubungan antara

satu atau lebih variabel independen atau prediktor dan sebuah variabel dependen atau respon (yang bernilai kontinyu). Dalam konteks data mining, variabel prediktor adalah atribut yang berkepentingan mendeskripsikan baris data (yakni

yang menyusun vektor atribut). Secara umum, nilai dari variabel prediktor adalah

diketahui. Variabel respon adalah apa yang akan diprediksikan. Ketika diberikan

sebuah baris data yang dideskripsikan oleh variabel prediktor, maka akan

diprediksikan nilai yang bersesuaian dengan variabel respon.

Analisis regresi adalah pilihan yang bagus manakala semua nilai dari

variabel prediktor bernilai kontinyu juga. Banyak permasalahan dapat dipecahkan

oleh Regresi Linier, dan akan lebih banyak lagi dapat dikerjakan dengan

STIKOM

(19)

mengaplikasikan transformasi kepada variabel-variabel yang bersesuaian sehingga

masalah non-linier dapat diubah menjadi masalah linier.

2.2 Statistika

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan,

mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.

Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Statistika berbeda

dengan statistik, dimana statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data,

sedangkan statistik adalah data, informasi atau hasil penerapan algoritma statistika

pada suatu data.

Statistika dibedakan menjadi 2 yaitu statistika deskriptif dan inferensial.

Statistika deskriptif lebih berpusat pada penjelasan mengenai karakteristik data

dan biasanya disajikan dalam ukuran-ukuran statistika seperti mean, median,

simpangan baku, dan lainnya. Selain itu juga bisa disajikan melalui tabel, diagram

pie, histogram, kurva, dan lainnya. Melalui statistika deskriptif, data lebih mudah

dibaca dan dimengerti.

Sedangkan statistika inferensial terdiri dari 2 bagian umum yaitu

pengujian hipotesis dan penaksiran parameter. Setelah data dikumpulkan maka

dilakukan analisis data menggunakan berbagai macam metode statistika yang

sesuai lalu menginterpretasikan hasil analisis tersebut. Statistika inferensial

mengolah data dari sampledan melakukan pengujian atau melakukan pendekatan

terhadap nilai atau karakter dari suatu populasi. Sebagai contoh pengujian

korelasi, regresi, dan anova.

STIKOM

(20)

2.3 Regresi

Pengertian regresi secara umum adalah studi ketergantungan satu

variabel tergantung (variabel dijelaskan atau variabel tak bebas) pada satu atau

lebih variabel lain (variabel penjelas atau variabel bebas), dengan tujuan untuk

menaksir atau memprediksi nilai rata-rata hitung atau rata-rata variabel tak bebas,

berdasarkan nilai yang diketahui atau tetap (dalam pengambilan sample

berulang-ulang) dari variabel penjelas. Analisis regresi digunakan untuk memodelkan

hubungan antara satu atau lebih variabel independen atau prediktor dan sebuah variabel dependen atau respon (yang bernilai kontinyu).

2.3.1 Regresi Linear

Menurut Lungan (2006), regresi linear sederhana merupakan bagian

regresi yang mencakup hubungan linear satu peubah tak bebas Y dengan satu

peubah bebas X. Hubungan linear X dan Y dari satu populasi disebut garis regresi

populasi yang dinyatakan persamaan sebagai berikut :

µY.X= E(Y/X) = β0 + β1X µY.X : rata-rata Y untuk nilai X tertentu

β0 : jarak titik pangkal dengan titik potong garis regresi dengan sumbu

Y (intercept)

β1 : Kemiringan (slopeatau gradient) garis regresi

Kalau ingin menduga rataan µY.Xi maka nilai Y perlu ditentukan untuk suatu nilai Xi tertentu. Nilai Y tersebut untuk Xi tertentu dinyatakan dengan Yi.

Nilai Yidan µY.Xipada umumnya tidak sama. Perbedaan tersebut tergantung pada

STIKOM

(21)

ketepatan model untuk menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan ketepatan

pengukuran peubah Y dan X.

Perbedaan antara Yi dan µY.Xi disebut galat acak (random error) dan dinyatakan dengan simbol ɛi. Dengan demikian :

εi = Yi-µY.Xi atau Yi= µY.Xi+ εi

Dari persamaan ini diperoleh model regresi linier sederhana dari suatu

populasi sebagai berikut :

Yi= β0 + β1Xi+ εi

2.3.2 Regresi Linear Berganda

Menurut Lungan (2006), regresi linear berganda merupakan perluasan

dari regresi linear sederhana. Jika regresi linear sederhana mempersoalkan tentang

hubungan peubah tak bebas atau peubah kriteria (respons) dengan suatu peubah

bebas (deterministik), maka pada regresi linear berganda mempersoalkan

hubungan linear antara satu peubah tak bebas dengan beberapa peubah bebas.

Peubah tak bebas dapat berupa ukuran atau kriteria keberhasilan,

sedangkan peubah bebas dapat berupa faktor-faktor penentu keberhasilan tersebut.

Jika banyaknya peubah bebas adalah k, maka model regresi populasi dapat

dinyatakan dengan:

Yi = β0 + β1Xi1 + β1Xi1 + ... + βkXik + εi

β0, β1, β2, ... , βkmerupakan parameter yang disebut koefisien regresi

parsial. εi= galat.

STIKOM

(22)

Jika εi diasumsikan = 0, maka diperoleh persamaan regresi linier

berganda dari suatu populasi sebagai berikut :

μY.X1, X2, ..., Xp = β0 + β1X1 + β1X1 + ... + βpXp

2.4 Pendidikan

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak yang mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya dan masyarakat. Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi dilahirkan

dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi

terlahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan

membaca kepada bayi dalam kandungan.

Menurut Horton dan Hunt, Lembaga pendidikan berkaitan dengan fungsi

yang nyata sebagai berikut :

1. Mempersiapkan anggota masyarakat untuk mencari nafkah.

2. Mengembangkan bakat perseorangan demi kepuasan pribadi dan bagi

kepentingan masyarakat.

3. Melestarikan kebudayaan.

4. Menanamkan keterampilan yang diperlukan bagi partisipasi dalam

demokrasi.

STIKOM

(23)

2.5 Sekolah Menengah Atas (SMA)

Sekolah menengah atas adalah jenjang pendidikan menengah pada

pendidikan formal di Indonesia setelah lulus dari sekolah menengah pertama atau

sederajat. Sekolah menengah atas ditempuh dalam waktu 3 tahun. Pada tahun

kedua, siswa SMA dapat memilih salah satu dari 3 jurusan yang ada yaitu IPA,

IPS, dan Bahasa.

SMA diselenggarakan oleh pemerintah maupun swasta. Sejak

diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 2001, pengelolaan SMA negeri di

Indonesia yang sebelumnya berada dibawah Departemen Pendidikan Nasional,

kini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah kabupaten/ kota. Sedangkan

Departemen Pendidikan Nasional hanya berperan sebagai regulator dalam bidang

standar nasional pendidikan. Secara struktural, SMA negeri merupakan unit

pelaksana teknis dinas pendidikan kabupaten/ kota.

2.6 Perguruan Tinggi

Di Indonesia, Perguruan Tinggi dapat berbentuk akademi, institut,

politeknik, sekolah tinggi, dan universitas. Perguruan tinggi dapat

menyelenggarakan pendidikan akademik, profesi, dan vokasi dengan program

diploma (D1, D2, D3, dan D4), sarjana (S1), magister (S2), doktor (S3), dan

spesialis.

Pengelolaan dan regulasi perguruan tinggi di Indonesia dilakukan oleh

Kementrian Pendidikan Nasional. Rektor Perguruan Tinggi merupakan pejabat

eselon di bawah Menteri Pendidikan Nasional. Selain itu terdapat juga Perguruan

Tinggi yang dikelola oleh kementrian atau lembaga pemerintah non kementerian

STIKOM

(24)

yang pada umumnya merupakan Perguruan Tinggi Kedinasan. Perguruan Tinggi

Swasta di Indonesia, dikelola oleh masyarakat sesuai dengan perundang-undangan

yang berlaku. Bimbingan dan pengawasan atas penyelenggaraan Perguruan Tinggi

Swasta pada mulanya dilakukan oleh Lembaga Perguruan Tinggi Swasta (LPTS)

yang dibentuk oleh pemerintah. LPTS ini kemudian menjadi Koordinasi

Perguruan Tinggi Swasta yang disebut dengan KOPERTIS.

2.7 Konsep Dasar Sistem

Menurut Neuschel (1976), terdapat dua kelompok pendekatan di dalam

mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan sistem yang lebih

menekankan pada prosedur sistem adalah sebagai berikut:

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih

menekankan urutan-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur didefinisikan oleh

Neuschel (1976) sebagai berikut:

“Prosedur adalah suatu urutan-urutan operasi klerikal (tulis-menulis),

biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang

diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi

bisnis yang terjadi.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau

komponennya dalam mendefinisikan sistem, menurut Neuschel adalah “Sistem

STIKOM

(25)

adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.”

2.8 Sistem Informasi

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Hartono,1999:1). Informasi adalah

data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang

menerimanya. Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat

bercerita banyak, sehingga perlu diolah lanjut (Hartono, 1999:8).

Informasi dapat menggambarkan kejadian nyata yang digunakan untuk

pengambilan keputusan. Sumber dari informasi adalah data yang berbentuk huruf,

simbol, alfabet, dan sebagainya. Sistem informasi mempunyai elemen utama,

yaitu data yang menyediakan informasi, prosedur yang memberitahu pengguna

bagaimana mengoperasikan sistem informasi, menyelesaikan masalah, membuat

keputusan, dan menggunakan sistem informasi tersebut. Orang-orang dalam

sistem informasi membuat prosedur untuk mengolah dan memanipulasi data

sehingga menghasilkan informasi dan menyebarkan informasi tersebut ke

lingkungannya.

Model dasar sistem adalah masukan, pengolahan, dan pengeluaran.

Fungsi pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan

dan diolah dalam waktu periode sebelumnya. Oleh karena itu, dalam model sistem

informasi ditambahkan pula media penyimpanan data. Maka fungsi pengolahan

STIKOM

(26)

informasi bukan lagi mengubah data menjadi informasi, tetapi juga menyimpan

data untuk penggunaan lanjutan.

Sistem Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Data merupakan bentuk yang

masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu untuk diolah

lebih lanjut. Karena pada saat ini, para pembuat keputusan memahami bahwa

informasi tidak hanya sekedar produk sampingan bisnis yang sedang dijalankan,

namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi faktor kritis dalam

menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha.

Untuk menghasilkan informasi yang berkualitas maka dibuatlah sistem

informasi (Hartono, 1999 : 11). Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,

mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi

serta menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

Informasi merupakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini

atau di masa yang akan datang. Sumber dari informasi adalah data, merupakan

bentuk yang masih mentah dan belum dapat bercerita banyak, sehingga

membutuhkan pengolahan lebih lanjut. Kualitas dari sistem informasi bergantung

pada dua hal, yaitu:

1. Informasi harus akurat, dimana informasi tersebut harus bebas dari

kesalahan.

2. Informasi tersebut harus relevan, supaya informasi tersebut dapat

memberikan masukan bagi penerimanya.

STIKOM

(27)

Ada beragam definisi sistem informasi, sebagaimana tercantum pada

Tabel 2.1 Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi

informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi

informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.

Tabel 2.1Definisi Sistem Informasi

Sumber Definisi

Alter (1992) Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.

Hall (2001) Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.

Tuban, McLean, dan Wetherbe (1999)

Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.

Istilah sistem informasi juga sering dikacaukan dengan sistem informasi

manajemen (SIM). Kedua hal ini sebenarnya tidak sama. Sistem informasi

manajemen merupakan salah satu jenis sistem informasi, yang secara khusus

ditujukkan untuk menghasilkan informasi bagi pihak manajemen dan untuk

pengambil keputusan.

2.9 Analisis dan Perancangan Sistem

Menurut Kendall (2003), analisis sistem adalah penguraian dari suatu

sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan,

kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi, dan

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

STIKOM

(28)

Tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus

dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut:

1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.

2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada. 3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah

mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya

sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem

tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem.

Analisis dan perancangan sistem dipergunakan untuk menganalisis,

merancang, dan mengimplementasikan peningkatan-peningkatan fungsi bisnis

yang dapat dicapai melalui penggunaan sistem informasi terkomputerisasi.

2.10 Sistem Flow

System flow adalah bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara menyeluruh dari suatu sistem dimana bagan ini menjelaskan urutan

prosedur-prosedur yang ada dalam sistem dan biasanya dalam membuat system flow sebaiknya ditentukan pula fungsi-fungsi yang melaksanakan atau bertanggung

jawab terhadap sub-sistem yang ada (Hartono, 1999).

Terdapat berbagai macam bentuk simbol yang digunakan untuk

merancang sebuah desain dari sistem, diantaranya adalah terminator, manual operation, document, process, database, manual input, decision, off-line storage, on-page reference, dan off-page reference.

STIKOM

(29)

Terminator merupakan bentuk simbol yang digunakan sebagai tanda dimulainya jalan proses sistem ataupun tanda akhir dari sebuah pengerjaan suatu

sistem. Simbol dari terminatordapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1Terminator

Manual operationdigunakan untuk menggambarkan sebuah proses kerja yang dilakukan tanpa menggunakan komputer sebagai medianya (menggunakan

proses manual). Simbol dari operationdapat dilihat pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2Manual Operation

Documentmerupakan simbol dari dokumen yang berupa kertas laporan, surat-surat, memo, maupun arsip-arsip secara fisik. Simbol dari document dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3Document

Process adalah sebuah bentuk kerja sistem yang dilakukan secara terkomputerisasi. Simbol dari processdapat dilihat pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4Process

STIKOM

(30)

Database digunakan sebagai media penyimpanan data yang bersifat terkomputerisasi. Simbol dari database dapat dilihat pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5Database

Decision merupakan operator logika yang digunakan sebagai penentu keputusan dari suatu permintaan atau proses dengan dua nilai, benar dan salah.

Simbol dari decisiondapat dilihat pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Decision

Manual input digunakan untuk melakukan proses input ke dalam database melalui keyboard. Simbol dari manual inputdapat dilihat pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7Manual Input

[image:30.612.59.563.128.656.2]

Off-line storage merupakan bentuk media penyimpanan yang berbeda dengan database, dimana media penyimpanan ini menyimpan dokumen secara manual atau lebih dikenal dengan nama arsip. Simbol dari off-line storagedapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2.8Off-Line Storage

STIKOM

(31)

On-page reference digunakan sebagai simbol untuk menghubungkan bagan desain sebuah sistem apabila hubungan arus data yang ada terlalu jauh

dalam permasalah letaknya. Simbol dari On-page reference dapat dilihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9On-Page Reference

Off-page referencememiliki sifat yang sedikit berbeda dengan On-page reference, karena simbol ini hanya digunakan apabila arus data yang ada

dilanjutkan ke halaman yang berbeda. Simbol dari off-page referencedapat dilihat

pada Gambar 2.10.

Gambar 2.10Off-Page Reference

Paper tape merupakan sebuah simbol yang umumnya menggantikan bentuk penggambaran jenis pembayaran yang digunakan (misal: uang) dalam

transaksi yang ada pada sistem yang dirancang. Simbol dari paper tape dapat dilihat pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11Paper Tape

2.11 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Andri Kristanto (2008), Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu

model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan darimana asal

STIKOM

(32)

data dan kemana tujuan data yang keluar dari sisem, dimana data tersebut

disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data

yang tersimpan, dan proses yang dikenakan pada data tersebut.

Data Flow Diagram merupakan suatu metode pengembangan sistem yang

terstruktur (structure analysis and design). Penggunaan notasi dalam data flow

diagram sangat membantu untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat

kompleksitas. Pada tahap analisi, penggunaan notasi ini dapat membantu dalam

berkomunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika.

Di dalam data flow diagram, terdapat empat simbol yang digunakan yaitu

process, external entity, data store, dan data flow. Simbol process digunakan untuk melakukan suatu perubahan berdasarkan data yang diinputkan dan

menghasilkan data dari perubahan tersebut. Simbol process dapat dilihat pada Gambar 2.12.

0 Prcs_1

Gambar 2.12Process

Pada bentuk gambar process, bagian atas berisi nomor untuk identitas proses. Suatu proses dengan nomor 0 (nol atau kosong) menandakan bahwa

proses tersebut adalah sebuah context diagram. Diagram ini merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan

luarnya. Pembuatan context diagram dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menentukan nama sistemnya, menentukan batasan dari sistem, dan menentukan

terminator yang diterima atau diberikan daripada sistem untuk kemudian dilakukan penggambaran.

STIKOM

(33)

Nomor 1, 2, 3, dan seterusnya menandakan bahwa proses tersebut

diartikan sebagai proses level-0 (nol) yang merupakan hasil turunan atau

decompose dari proses context diagram. Proses level-0 membahas sistem secara lebih mendetail, baik dipandang dari segi kegiatan dari sebuah bagian, alur data

yang ada, maupun database yang digunakan didalamnya. Pembuatannya dapat dilakukan dengan cara menentukan proses utama yang ada dalam sistem,

menentukan alur data yang diterima dan diberikan masing-masing proses daripada

sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang masuk atau

keluar dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk dan keluar pada

level berikutnya), memunculkan data store sebagai sumber maupun tujuan data

(optional), menggambarkan diagram level-0, menghindari perpotongan arus data,

dan melakukan pemberian nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan

urutan proses).

Nomor 1.1, 1.2, 2.1, 2.2, dan seterusnya merupakan sebuah proses

turunan atau decompose dari proses level-0 yang disebut sebagai proses level-1 (satu). Proses level-1 menggambarkan detil kerja dari sebuah bagian dalam sebuah

sistem. Penggambarannya dilakukan dengan cara menentukan proses yang lebih

kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level-0, menentukan apa yang

diterima atau diberikan masing-masing sub-proses daripada sistem dan tetap

memperhatikan konsep keseimbangan, memunculkan data store sebagai sumber maupun tujuan alur data (optional), menggambar DFD level-1, dan berusaha

untuk menghindari perpotongan arus data. Hasil turunan akhir disebut sebagai the

lowest level, dimana hasil akhir ini tergantung dari kompleksitas sistem yang ada.

STIKOM

(34)

External entity disimbolkan dengan bentuk persegi yang digunakan untuk menggambarkan pelaku-pelaku sistem yang terkait, dapat berupa orang-orang,

organisasi maupun instansi. External entity dapat memberikan masukan kepada process dan mendapatkan keluaran dari process. Simbol external entity dapat dilihat pada Gambar 2.13.

Entt_2

Gambar 2.13External Entity

Data store digunakan sebagai media penyimpanan suatu data yang dapat berupa file atau database, arsip atau catatan manual, lemari file, dan tabel-tabel dalam database. Penamaan data store harus sesuai dengan betuk data yang tersimpan pada data store tersebut, misalnya tabel pelanggan, tabel detail penjualan, tabel detail pembelian, dan lain-lain. Simbol data store dapat dilihat pada Gambar 2.14.

1 Stor_3

Gambar 2.14Data Store

Data flow merupakan penghubung antara external entitydengan process dan process dengan data store. Data flowmenunjukkan aliran data dari satu titik ke titik lainnya dengan tanda anak panah mengarah ke tujuan data. Penamaan data

[image:34.612.48.560.136.644.2]

flow harus menggunakan kata benda, karena di dalam data flow mengandung sekumpulan data. Simbol data flow dapat dilihat pada Gambar 2.15.

Gambar 2.15Data Flow

Flow_6

STIKOM

(35)

2.12 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antar penyimpanan. ERD digunakan untuk

memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal ini relatif komplek.

Dengan ERD kita dapat menguji model dan mengabaikan proses apa yang harus

dilakukan. ERD dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu :

1. One to one relationship

Jenis hubungan antar tabel yang menggunakan bersama sebuah kolom

primary key. Jenis hubungan ini tergolong jarang digunakan, kecuali untuk alasan keamanan atau kecepatan akses data. Misalnya satu departemen hanya

mengerjakan satu jenis pekerjaan saja dan satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh

satu departemen saja.

2. One to many relationship

Jenis hubungan antar tabel dimana satu recordpada satu tabel terhubung

dengan beberapa record pada tabel lain. Jenis hubungan ini merupakan yang

paling sering digunakan. Misalnya satu pekerjaan hanya dikerjakan oleh satu

departemen saja, namun satu departemen dapat mengerjakan beberapa macam

pekerjaan sekaligus.

3. Many to many relationship

Jenis hubungan ini merupakan hubungan antar tabel dimana beberapa

record pada satu tabel terhubung dengan beberapa record pada tabel lain. Misalnya satu departemen mampu mengerjakan banyak pekerjaan, juga satu

pekerjaan dapat ditangani oleh banyak departemen.

STIKOM

(36)

Entity Relationship Diagram, atau yang lebih dikenal dengan nama ERD, digunakan untuk mengimplementasikan, menentukan, dan mendokumentasikan

kebutuhan-kebutuhan untuk sistem pemrosesan database. ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari pemakai.

Adapun elemen-elemen yang terdapat pada ERD, adalah sebagai berikut:

1. Entity atau entitas, digambarkan dalam bentuk persegi seperti pada Gambar 2.16.

Gambar 2.16Entityatau Entitas

2. Relationatau relasi merupakan penghubung antara entitas dengan entitas. Terdapat beberapa jenis relasi yang dapat digunakan, seperti one-to-one,

one-to-many, many-to-one, dan many-to-many. Bentuk alur relasi secara detil dapat dilihat pada Gambar 2.17.

Gambar 2.17Relation of Entity

Relation_12 Relation_11 Relation_10

Relation_9

Ent_1 Ent_2

Ent_3 Ent_4

Ent_5 Ent_6

Ent_7 Ent_8

Ent_1

STIKOM

(37)

2.13 Sistem Basis Data

Menurut Marlinda (2004:1), sistem basis data adalah suatu sistem

menyusun dan mengelola recordmenggunakan komputer untuk menyimpan atau

merekam serta memelihara dan operasional lengkap sebuah organisasi/

perusahaan sehingga mampu menyediakan informasi optimal yang diperlukan

pemakai untuk proses mengambil keputusan.

Pada sebuah sistem basis data terdapat komponen-komponen utama yaitu

Perangkat Keras (Hardware), Sistem Operasi (Operating Sistem), Basis Data

(Database), Sistem (Aplikasi atau Perangkat lunak) pengelola Basis Data

(DBMS), Pemakai (User), dan aplikasi (Perangkat lunak) lain (bersifat opsional).

2.14 SQL

SQL (Structured Query Language) adalah sebuah bahasa yang

dipergunakan untuk mengakses data dalam basis data relasional. Bahasa ini secara

defacto merupakan bahasa standar yang digunakan dalam manajemen basis data relasional. Secara umum, SQL terdiri dari 2 bahasa, yaitu Data Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML). DDL digunakan untuk mendefinisikan, mengubah, serta menghapus basis data, dan objek-objek

yang diperlukan dalam basis data, misalnya table, view, user, dan sebagainya. DML digunakan untuk memanipulasi data yang ada dalam suatu table.

STIKOM

(38)

28

Metodologi penelitian pada Tugas Akhir dengan judul rancang bangun

sistem analisis dan simulasi pengaruh nilai akademik SMA terhadap IPK mencakup

beberapa hal yaitu : analisis permasalahan dan desain sistem.

3.1

Analisis Permasalahan

Calon mahasiswa tentunya ada yang belum memiliki pandangan dan

informasi yang mendalam tentang jurusan perkuliahan yang akan mereka ambil.

Selama ini di STIKOM SURABAYA masih belum memiliki sebuah sistem yang

dapat membantu calon mahasiswa untuk dapat memilih jurusan yang akan mereka

ambil.

Selain itu juga belum adanya penelitian yang menarik kesimpulan tentang

keterkaitan antara nilai UNAS SMA dan rata-rata STTB dengan IPK pada ruang

lingkup STIKOM SURABAYA. Apabila dapat ditarik sebuah model yang teruji

secara statistika maka dapat memudahkan calon mahasiswa untuk memilih jurusan

yang sesuai dengan kemampuan akademisnya.

Untuk menggali informasi tentang permasalahan yang ada, maka dilakukan

beberapa tahap sebagai berikut, yaitu : observasi berupa angket kepada sample 30

mahasiswa STIKOM SURABAYA, pengumpulan data mahasiswa lulusan STIKOM

STIKOM

(39)

SURABAYA yang telah menempuh lulus perkuliahan pada bagian Penmaru, AAK,

dan PPTI.

3.1.1

Hasil Observasi

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan baik dari angket maupun

wawancara terhadap mahasiswa STIKOM SURABAYA, didapatkan hasil bahwa

sebagian besar yang telah menempuh 2 semester ke atas masih belum mengerti

kemana arah pembelajaran setiap mata kuliah yang diajarkan. Dengan kata lain

bahwa pemahaman materi terhadap perkuliahan masih rendah. Dari 30 mahasiswa

stikom berbagai jurusan, 14 orang responden mengatakan hal demikian. Hal ini tentu

saja menjadi pertanyaan besar apakah mahasiswa tersebut sudah memiliki

kemampuan akademis yang sesuai dengan jurusan yang ditempuhnya.

Tabel 3.1

Tabel Hasil Angket

No Prodi Semester Prosentase Pemahaman Jurusan SMA

1 S1 SI 3-6 <50% SMA IPA

2 S1 SI 3-6 <25% SMA IPA

3 S1 SI 3-6 >75% SMA IPA

4 S1 SI 3-6 >75% SMA IPA

5 S1 SI 3-6 <25% SMA IPA

6 S1 SI 3-6 <75% SMA IPS

7 S1 SI 6-8 <50% SMA IPA

8 S1 SI 6-8 <50% SMA IPA

9 S1 SI 6-8 <25% SMA IPA

10 S1 SI 6-8 <25% SMA IPS

11 S1 SI 6-8 <25% SMA IPA

12 S1 SI 6-8 >75% SMA IPA

13 S1 SI 6-8 <25% SMA IPS

14 S1 SI >8 >75% SMA IPA

15 S1 SI >8 <25% SMA IPA

STIKOM

(40)

No Prodi Semester Prosentase Pemahaman Jurusan SMA

16 S1 SI >8 <25% SMA IPA

17 S1 SI >8 >75% SMA IPA

18 S1 SI >8 <50% SMA IPA

19 S1 SI >8 >75% SMA IPA

20 S1 SK 6-8 >75% SMA IPA

21 S1 SK 6-8 <75% SMA IPA

22 S1 SK 6-8 >75% SMA IPS

23 S1 SK 6-8 >75% SMA IPS

24 D3 MI 3-6 <25% SMA IPS

25 D3 MI 3-6 <25% SMA IPA

26 D3 MI 3-6 <25% SMA IPA

27 D3 MI 3-6 <25% SMA IPA

28 D3 MI 3-6 >75% SMA IPA

29 S1 DKV <3 <25% SMA IPA

30 S1 DKV <3 <25% SMA IPA

3.1.2

Proses Pencarian Model Persamaan

Berdasarkan hasil pengumpulan data maka proses pencarian sebuah model

persamaan dari masing-masing jurusan adalah sebagai berikut:

1.

Persiapan data IPK lulusan serta nilai UNAS dan STTB.

Pada proses ini, data-data tentang lulusan yang didapatkan kemudian

ditetapkan IPK sebagai Y sedangkan nilai Matematika sebagai nilai X1,

Bahasa Inggris sebagai nilai X2, Bahasa Indonesia sebagai nilai X3, dan

Rata-rata STTB sebagai nilai X4. Yang kemudian akan menghasilkan

sebuah model persamaan Y =

+

+

+

+

.

2.

Proses Perhitungan Persamaan Regresi.

Model tersebut pada dasarnya menyatakan bahwa n persamaan yang

memberikan bagaimana nilai respon diperoleh dalam proses penelitian.

Dengan menggunakan lambang matrix, persamaan kuadrat dapat dituliskan

STIKOM

(41)

sebagai

=

+

.

Yang hasilnya dapat disederhanakan menjadi

penyelesaian

dalam rumusan

(

)

=

. Sehingga koefisien regresi

didapatkan dalam rumusan

= (X’X)

-1

X’y. Kemudian setelah persamaan

tersebut diperoleh maka validitas dari model tersebut perlu diuji demi

mendapatkan kepastian bahwa model tersebut dapat digunakan untuk

simulasi penjurusan atau tidak dengan menggunakan Uji F dan Uji t.

3.

Proses Pencarian Nilai Korelasi R.

Nilai R didapatkan dari rumusan akar jumlah kuadrat regresi(JKR) dibagi

dengan jumlah kuadrat total(JKT). JKR didapatkan dari masing-masing nilai

Y duga dikurangi dengan rata-rata nilai Y. sedangkan JKT adalah

masing-masing nilai Y yang sebenarnya dikurangi rata-rata nilai Y. yang kemudian

dapat dituliskan dalam sebuah rumusan

=

.

4.

Proses Uji Validitas Persamaan.

Dengan menggunakan rumus f =

( )

untuk mendapatkan hasil

hipotesis H

0

apakah persamaan tersebut berarti atau tidak. Kemudian untuk

mengecek tiap-tiap variabelnya digunakan uji t dengan rumus t =

untuk

mendapatkan validitas dengan membandingkan dengan tabel t.

STIKOM

(42)

3.1.3

Proses Simulasi Penjurusan

Setelah proses pencarian model persamaan terpenuhi, maka selanjutnya

proses simulasi dapat dilakukan dengan proses sebagai berikut:

1.

Calon mahasiswa mempersiapkan data-data yang diperlukan.

Calon mahasiswa harus memiliki nilai UNAS Matematika, Bahasa

Indonesia, Bahasa Inggris, serta rata-rata STTB yang kemudian akan

di-input-kan kedalam persamaan yang telah ditemukan dari semua jurusan yang

ada. Yaitu X

1

adalah nilai UNAS matematika, X

2

adalah nilai UNAS Bahasa

Inggris, X

3

adalah nilai UNAS Bahasa Indonesia, dan X

4

adalah nilai

rata-rata STTB.

2.

Proses menghitung IPK harapan.

Dengan data yang telah diinputkan oleh masing-masing calon mahasiswa ke

dalam persamaan Y =

+

+

+

+

maka akan

muncul nilai Y yang merupakan IPK dari masing-masing model persamaan

dari jurusan tersebut. Dengan demikian dapat diketahui jurusan apa yang

menghasilkan IPK tertinggi.

3.1.4 Hasil Analisis

Berdasarkan proses pencarian model persamaan pada bagian 3.1.2 dan proses

simulasi penjurusan pada bagian 3.1.3, berikut disajikan diagram blok untuk

menjelaskan alur proses yang terjadi secara umum pada gambar 3.1. Kemudian,

STIKOM

(43)

proses-proses yang terjadi dalam sistem dapat digambarkan kedalam diagram

berjenjang pada gambar 3.2.

Gambar 3.1

Diagram Blok Sistem Informasi Penjurusan

STIKOM

(44)

Gambar 3.2

Diagram Jenjang Sistem Informasi Penjurusan

3.2

Desain Sistem

Desain yang diawali dengan identifikasi/ pencarian permasalahan, analisis

permasalahan, serta menentukan tujuan dan pengembangan sistem yang akan

digunakan, akan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengolahan data yang terjadi

kedalam bentuk-bentuk informasi yang dibutuhkan oleh pengguna. Desain sistem

terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

1.

System Flow

2.

Context Diagram

3.

Data Flow Diagram

4.

Entity Relationship Diagram

5.

Struktur Database

6.

Desain Output

7.

Desain Input

8.

Desain Interface

0 Analisis dan Simulas i Pemilihan Jurusan + 1 Pencarian Model Persamaan + 2 Simulasi Penjurusan + 1.1 Pemodelan Regresi 1.2

Uji Model Regresi

1.3

Update Jurusan

2.1 Input N ilai

(45)

3.2.1

System Flow

Penggambaran arus informasi akan dijabarkan pada alur sistem yang akan

diimplementasikan dengan komputer berupa penjaluran antara data, proses, dan

laporan. Bentuk desain umum aplikasi sistem simulasi penjurusan adalah sebagai

berikut :

Gambar 3.3

System Flow

Perhitungan Model Regresi

STIKOM

(46)

Gambar 3.4

System Flow

Simulasi Jurusan

3.2.2

Context Diagram

Context diagram

merupakan rancangan global atau merupakan keseluruhan

dari proses yang ada pada DFD. Gambar 3.4 berikut ini merupakan tampilan dari

context diagram yang dirancang sebagai berikut :

System Flow Simulasi Jurusan

CALON MAHASISWA PENMARU

Data Jurusan

Simulasi Saran Jurusan Model

Persamaan Prediksi tiap

Jurusan rata2 Nilai Jurusan Nilai Unas dan

SMA

Input Simulasi

Saran

Jurusan Cetak detail

Simulasi

Detail Simulasi Detail

Jurusan Start

End

STIKOM

(47)

Gambar 3.5

Context Diagram

3.2.3

Data Flow Diagram

A

DFD Level 0

Dari

context diagram

yang ada, sistem yang terjadi dapat dipecah lagi

menjadi beberapa proses, yaitu proses pencarian model persamaan dan simulasi

[image:47.612.69.563.88.693.2]

penjurusan.

Gambar 3.6

DFD Level 0

Data Lulusan

Detail Usulan Jurusan Usulan Jurusan Nilai Unas dan STTB Model Regresi Tiap Jurusan

Laporan Persamaan Regresi Perjurusan

Data UNAS dan STTB Data Transkrip 0

Analisis dan Simulasi Pemilihan Jurusan + Admin Penmaru Calon Mahasiswa SIstem Informasi Akademik [Data Lulusan]

Data Output Generate Persamaan

Penggunaan Data Persamaan

Update persamaan Regresi View Jurusan

Updare data Jurusan

Insert Data Calon Mahasiswa [Detail Usulan Jurusan]

[Usulan Jurusan] [Nilai Unas dan STTB]

[Model Regresi Tiap Jurusan]

[Laporan Persamaan Regresi Perjurusan] [Data UNAS dan STTB]

[Data Transkrip] SIstem Informasi Akademik Admin Penmaru Calon Mahasiswa 1 Pencarian Model Persamaan + 2 Simulasi Penjurusan +

2 Data Regresi 3 Data Jurusan

1 Data Dasar Mahasiswa 5 Calon MahasiswaData Simulasi

STIKOM

(48)

B

DFD Level 1 Pencarian Model Persamaan

Dari DFD Level 0 proses pencarian model persamaan dapat dipecah menjadi

beberapa sub proses, yaitu proses pemodelan regresi, uji model regresi, dan update

jurusan.

Gambar 3.7

DFD Level 1 Pencarian Model Persamaan

C

DFD Level 1 Simulasi Penjurusan

Dari DFD Level 0 Proses Simulasi Penjurusan dapat dipecah menjadi

beberapa sub proses, yaitu proses input nilai calon mahasiswa dan proses perhitungan

simulasi.

[Data Lulusan]

[Data Output Generate Persamaan] Pengujian Persamaan [Update persamaan Regresi]

[Updare data Jurusan]

[Model Regresi Tiap Jurusan] [Laporan Persamaan Regresi Perjurusan]

[Data UNAS dan STTB]

[Data Transkrip]

SIstem Informasi Akademik

Admin Penmaru 3 Data Jurusan

2 Data Regresi

1 Data Dasar Mahasiswa 1.1

Pemodelan Regresi

1.2

Uji Model Regresi

1.3

Update Jurusan

STIKOM

(49)

Gambar 3.8

DFD Level 1 Simulasi Penjurusan

3.2.4

Entity Relationship Diagram

ERD

merupakan

suatu

desain

sistem

yang

digunakan

untuk

merepresentasikan, menentukan, dan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan

untuk sistem pemrosesan

database. ERD juga menyediakan bentuk untuk

menunjukkan struktur keseluruhan data dari pengguna. Dalam perancangan sebuah

sistem ini telah dibuat sebuah ERD yang merupakan lanjutan dari pembuatan desain

dengan menggunakan DFD.

[image:49.612.82.560.80.695.2]

A

Conceptual Data Model (CDM)

Gambar 3.9

Conceptual Data Model

[View Jurusan]

[Detail Usulan Jurusan] [Usulan Jurusan] Pengolahan data

[Penggunaan Data Persamaan]

[Insert Data Calon Mahasiswa]

[Nilai Unas dan STTB]

Calon Mahasiswa 5 Calon MahasiswaData Simulasi

3 Data Jurusan 2 Data Regresi

2.1 Input Nilai Calon Mahasiswa 2.2 Perhitungan Simulasi

Acua n Da ta

Det ail Stat us Ju rusan

Si mul asi

Data Regres i Jurusan SMA X0 X1 X2 X3 X4 Korelas i Jum lahData Data Jurus an

KodeJurus an NamaJurusan Status

Data Das ar Mahas iswa Nomor NIM Jurus an IPK MTK BING BIND NilaiJurus an

Data Sim ulas i Calon Mahas iswa Peringkat

Jurus an IPKH ara pan

STIKOM

(50)

B

Physical Data Model (PDM)

Gambar 3.10

Physical Data Model

3.2.5

Struktur Database

Struktur

database

menggambarkan data-data yang ada dalam

database

beserta tipe dan kegunaannya.

1.

Nama Tabel : Data_Jurusan

Primary Key : Kode Jurusan

Foreign Key :

-Fungsi

: Menyimpan status, nama jurusan dan kode jurusan

Tabel 3.2

Struktur Tabel Data_Jurusan

Field

Tipe

Ukuran

Keterangan

KodeJurusan

Char

10

kode jurusan perkuliahan

NamaJurusan

Char

50

Status

Char

50

2.

Nama Tabel : Data_Regresi

Primary Key :

Foreign Key :

-KODEJURUSAN = KODE JURUSAN

KODEJURUSAN = K ODE JURUSA N

(51)

Fungsi

: Menyimpan koefisien persamaan regresi dari masing-masing

jurusan.

Tabel 3.3

Struktur Tabel Data_Regresi

Field

Tipe

Ukuran

Keterangan

Jurusan

Char

50

Jurusan perkuliahan

SMA

Char

50

Jurusan SMA

X0

Integer

18

X1

Integer

18

Unas Matematika

X2

Integer

18

Unas Bahasa Inggris

X3

Integer

18

Unas Bahasa Indonesia

X4

Integer

18

Rata-rata STTB

Korelasi

Integer

18

JumlahData

Integer

18

3.

Nama Tabel : Data_Dasar_Mahasiswa

Primary Key : Nomor

Foreign Key :

-Fungsi

: Menyimpan data mahasiswa STIKOM SURABAYA yang

telah lulus yang digunakan dalam mencari sebuah

persamaan regresi.

Tabel 3.4

Struktur Tabel Data_Dasar_Mahasiswa

Field

Tipe

Ukuran

Keterangan

Nomor

Integer

18

NIM

Char

50

Nomor induk mahasiswa

Jurusan

Char

50

Jurusan SMA

IPK

Integer

18

Indeks Prestasi Kumulatif

Danem

Integer

18

Mtk

Integer

18

Unas Matematika

Bing

Integer

18

Unas Bahasa Inggris

Bind

Integer

18

Unas Bahasa Indonesia

NilaiJurusan

Integer

18

Rata-rata STTB

4.

Nama Tabel : Data_Simulasi

STIKOM

(52)

Primary Key :

Foreign Key :

-Fungsi

: Menyimpan hasil simulasi dari calon mahasiswa.

Tabel 3.5

Struktur Tabel Data_Simulasi

Field

Tipe

Ukuran

Keterangan

Peringkat

Char

50

Jurusan

Char

50

IPKHarapan

Integer

18

IPK prediksi model

3.2.6

Desain Output

Desain output

merupakan perancangan desain laporan yang merupakan hasil

dari data yang telah diproses dan tersimpan kedalam database

yang kemudian diolah

menjadi informasi yang berguna bagi pengguna.

A

Desain Output Persamaan Regresi

Hasil dari perhitungan regresi terhadap data dasar yang telah diinputkan

ditampilkan kedalam sebuah laporan yang berisi koefisien masing-masing bidang

serta besaran korelasinya.

STIKOM

(53)

Gambar 3.11

B

Desain Output Usulan Jurusan

Pada bagian ini

dari seluruh jurusan yang

mahasiswa yang bersangkutan.

[image:53.612.87.560.84.659.2]

saja yang sesuai dengan ni

Gambar 3.12

Gambar 3.11

Desain Output

Persamaan Regresi

Desain Output Usulan Jurusan

bagian ini ditampilkan tiga saran jurusan dengan nilai I

jurusan yang telah disimulasikan menggunakan nilai

bersangkutan. Dengan demikian didapatkan informasi

saja yang sesuai dengan nilai calon mahasiswa tersebut.

Gambar 3.12

Desain Output

Usulan Jurusan

nilai IPK tertinggi

menggunakan nilai dari calon

informasi jurusan apa

STIKOM

(54)

C

Desain Output Detail Usulan Jurusan

Pada bagian ini dapat dilihat detail nilai IPK harapan dari semua jurusan

yang ada pada STIKOM SURABAYA. Terdapat pula grafik nilai tertinggi hingga

terendah untuk tiap-tiap jurusan dengan input nilai yang telah diolah sistem.

Gambar 3.13

Desain Output Detail Usulan Jurusan

3.2.7

Desain Input

Desain input

merupakan perancangan desain masukan dari pengguna kepada

sistem yang kemudian akan dimasukkan kedalam database.

A

Input Data Dasar Unas dan rata-rata STTB

Untuk mencari sebuah model persamaan maka perlu adanya sebuah data

awal yang menjadi acuan.

STIKOM

(55)

Gambar 3.1

B

Input Jurusan

Pada bagian ini digu

ada pada STIKOM SURAB

masih diselenggarakan atau tidak.

Gambar 3.1

Gambar 3.14

Desain Input

Data Dasar Unas dan STTB

rusan

Pada bagian ini digunakan untuk memasukan data-data jurusan apa saj

STIKOM SURABAYA dan juga untuk mengatur status tiap jurusan

atau tidak.

Gambar 3.15

Desain Input

Data Jurusan

data jurusan apa saja yang

tiap jurusan apakah

STIKOM

(56)

C

Input Data Simulasi

Pada bagian ini adalah bagian dimana seorang calon mahasiswa

menginputkan nilai UNAS dan rata-rata STTB nya untuk mendapatkan saran jurusan

apakah yang terbaik sesuai dengan nilainya.

Gambar 3.16

Desain Input

Data Simulasi

3.2.8

Desain Interface

Desain

input/ output

dapat dibuat sebelum membuat

interface

yang

sesungguhnya. Desain ini dapat digunakan sebagai pembuatan

interface

program

yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Apabila desain sudah cukup

user friendly

dengan pengguna maka selanjutnya dapat dibuat programnya sehingga apabila

program digunakan tidak akan menemukan kesulitan dalam menggunakan program

ini. Namun apabila desain yang dibuat kurang diminati oleh pengguna maka desain

dapat diubah sebelum bertindak pada pembuatan program. Berikut ini adalah

rancangan interface

awal.

STIKOM

(57)

Gambar 3.17

Interface

awal

Untuk proses Administratif yang berkaitan dengan pemodelan data-data

lulusan mahasiswa STIKOM SURABAYA diperlukan autentikasi terlebih dahulu

untuk bisa menggunakan fungsi-fungsi didalamnya. Pada halaman tersebut

dibutuhkan

username

dan

password

yang bertujuan hanya pengguna tertentu saja

yang dapat menggunakan fungsi-fungsi tersebut. Dalam hal ini adalah admin

[image:57.612.69.554.71.688.2]

penmaru.

Gambar 3.18

Halaman Login

STIKOM

(58)

Kemudian

interface

dari bagian administratif yang hanya bisa di akses oleh

admin tersebut, berisikan beberapa fungsi yang dapat digunakan seperti input lulusan,

input jurusan, input admin, mencari model regresi, dan laporan korelasi.

Gambar 3.19

Interface

Administratif

STIKOM

(59)

49 4.1 Kebutuhan Sistem

Untuk implementasi sistem ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak

dan perangkat keras yang dibutuhkan.

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat keras adalah komponen fisik peralatan yang membentuk

sistem komputer, serta peralatan lain yang mendukung komputer dalam

menjalankan tugasnya. Untuk menjalankan aplikasi ini membutuhkan komputer

dengan spesifikasi minimum sebagai berikut:

1. Processor 1Ghz Dual Core

2. Memori dengan Ram 2GB

3. HDD 10GB

4. VGA on Board

5. Monitor dengan resolusi 1366x768

6. Keyboard dan mouse

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak merupakan komponen non fisik yang digunakan untuk

membuat sistem komputer dapat berjalan dan melakukan tugasnya. Adapun

perangkat lunak yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Sistem operasi minimal Windows XP

STIKOM

(60)

2. .Net Framework 3.5

3. Rad Control addons

4. Menggunakan databaseSQL Server 2005 Express

4.2 Pembuatan dan Implementasi Program

Aplikasi ini dibuat dengan Microsoft Visual Studio 2008 yang

menggunakan bahasa pemrograman VisualBasic.Net dengan database engine

Microsoft SQL Server 2005 Express.

Tahap akhir implementasi program adalah dengan menginstall pada bagian Penmaru dan melakukan konfigurasi agar program tersebut dapat berjalan

sebagaimana seharusnya.

4.3 Pengoperasian Program

Dalam bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah pengoperasian

program aplikasi ini.

4.3.1 Halaman Utama

Inilah halaman yang pertama kali akan ditampilkan ketika pengguna

mengakses program ini. Berisikan tiga menu yaitu simulasi, administratif, dan

exit.

STIKOM

(61)

Gambar

Tabel 2.1 Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem
Gambar 2.4 Process
Gambar 2.8 Off-Line Storage
Gambar 2.15 Data Flow
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gray dan Watson (dalam Lim &amp; Melissa, 2012) yang menemukan bahwa prestasi akademik pada siswa SMA dan mahasiswa S1 yang dilihat berdasarkan IPK lebih berkaitan dengan dimesi

Proses manipulasi data nilai siswa adalah proses penyimpanan untuk data. nilai siswa dan perubahan data yang telah

Faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi IPK di STIKOM Surabaya dibatasi pada faktor jurusan, rata-rata nilai pelajaran (nilai rapor) kelas 1 dan kelas 2, serta nilai

Masalah yang dihadapi pada lembaga bimbingan belajar Be Education saat ini adalah kesulitan pada pengelolaan data akademik dikarenakan semua data belum terintegrasi

Sistem Informasi Akademik adalah aplikasi yang dirancang dan dibuat untuk mengolah data-data yang berhubungan dengan informasi akademik, meliputi data mahasiswa,

Dengan adanya Sistem Informasi Akademik Lembaga Tahfidz Ashabul Qur’an MMI Surabaya, maka user dapat mengelolah data santri, pengajar dan data-data lainnya hanya

kehadiran dimulai oleh pihak akademik yang menginputkan data kehadiran mahasiswa pada sistem yang kemudian disimpan oleh sistem ke dalam tabel kehadiran.Setelah

Data yang akan dimanfaatkan disini adalah data nilai akademik mahasiswa baik yang sudah lulus (yang akan digunakan sebagai data training dan data testing) maupun yang belum