(STUDI KASUS: STIKOM Wireless Connection)
TUGAS AKHIR
Nama : BAYU HENDRA KRISDHIANTO
NIM : 04.41010.0303 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
Halaman
ABSTRAKSI ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 4
1.3 Pembatasan Masalah ... 4
1.4 Tujuan ... 5
1.5 Manfaat Penelitian ... 6
1.6 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Alasan Diperlukannya Data Mining ... 8
2.2 Data Mining ... 9
2.3 Tahapan-Tahapan pada Data Mining ... 10
2.4 Market Basket Analysis (MBA) ... 11
2.5 Association Rules ... 13
2.6 Algoritma Apriori ... 15
2.9 Protokol TCP/IP ... 20
2.10 Interaksi Manusia dan Komputer ... 24
BAB III PERANCANGAN SISTEM ... 26
3.1 Arsitektur Perancangan Sistem ... 26
3.2System Flow ... 27
3.3 Flowchart Penerapan Market Basket Analysis ... 31
3.4Data Flow Diagram (DFD) ... 34
3.4.1Context Diagram ... 34
3.4.2Diagram Berjenjang ... 35
3.4.3 DFD Level 0 Go ‘N Run ... 36
3.4.4 DFD Level 1 Proses URL Handler ... 37
3.4.5 DFD Level 1 Proses Market Basket Analysis ... 38
3.4.6 DFD Level 1 Report Generator ... 39
3.4.7 DFD Level 1 Mail Sender ... 40
3.5 Desain File Pendukung ... 41
3.6 Desain Antar Muka ... 45
3.6.1 Aplikasi Client ... 45
3.6.2 Aplikasi Server ... 46
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 55
4.1 Implementasi Sistem ... 55
4.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 56
4.3 Pembuatan Program ... 56
4.4 Implementasi Sistem ... 57
4.4.1 Client – Form Utama ... 57
4.4.2 Server – Form Utama ... 64
4.4.3 Server – Tab Host ... 66
4.4.4 Server – Tab MBA ... 67
4.4.5 Server – Form Mail Sender ... 70
4.4.6 Server – Form Option ... 72
4.5 Evaluasi Sistem ... 74
4.5.1 Uji Coba Data ... 74
4.5.2 Uji Coba Fungsionalitas ... 76
4. 6 Uji Data Lapangan ... 83
BAB V PENUTUP ... 85
5.1 Kesimpulan ... 85
5.2 Saran ... 86
Halaman
Tabel 4.1 Spesifikasi Data Uji Coba ... 75
Tabel 4.2 Hasil Uji Coba 1 Menggunakan Data 1 ... 75
Tabel 4.3 Hasil Uji Coba 1 Menggunakan Data 2 ... 75
Tabel 4.4 Hasil Uji Coba 1 Menggunakan Data 3 ... 76
Tabel 4.5 Uji Coba Client ... 77
Tabel 4.6 Uji Coba Server ... 80
Halaman
Gambar 2.1 Layer TCP/IP ... 21
Gambar 2.2 Pergerakan Data Dalam Layer TCP/IP ... 23
Gambar 2.3 Ilustrasi Imteraksi Manusia dan Komputer ... 25
Gambar 3.1 Ilustrasi Arsitektur Sistem Go ‘N Run ... 26
Gambar 3.2 System Flow Aplikasi Client ... 28
Gambar 3.3 System Flow Aplikasi Server ... 30
Gambar 3.4 Flowchart Penerapan Market Basket Analysis ... 33
Gambar 3.5 Context Diagram Sistem Go ‘N Run ... 34
Gambar 3.6 Diagram Berjenjang Sistem Go ‘N Run ... 36
Gambar 3.7 DFD Level 0 Sistem Go ‘N Run ... 37
Gambar 3,8 DFD Level 1 Proses URL Handler ... 38
Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Market Basket Analysis ... 39
Gambar 3.10 DFD Level 1 Proses Report Generator ... 40
Gambar 3.11 DFD Level 1 Proses Mail Sender ... 41
Gambar 3.12 File iexplore.dll ... 41
Gambar 3.13 File interface.dll ... 42
Gambar 3.14 File dotnetCHARTING.WinForms.dll ... 43
Gambar 3.15 File itextsharp.dll ... 44
Gambar 3.16 File 0.csv ... 45
Gambar 3.17 Desain Form Utama Client ... 46
Gambar 3.20 Desain Form Tab MBA Single ... 49
Gambar 3.21 Desain Form Tab MBA Periodic ... 50
Gambar 3.22 Desain Form Email Sender ... 51
Gambar 3.23 Desain Form Email Book ... 52
Gambar 3.24 Desain Form Option - Connection ... 53
Gambar 3.25 Desain Form Option - Mail Account ... 54
Gambar 4.1 Form Utama Client ... 58
Gambar 4.2 Pesan Server Tidak Ditemukan ... 59
Gambar 4.3 Aplikasi Client Mode Standby ... 60
Gambar 4.4 Pesan Password Kosong ... 60
Gambar 4.5 Pesan Password Konfirmasi Salah ... 60
Gambar 4.6 Pesan Password Konfirmasi Cocok ... 61
Gambar 4.7 Form Login ... 61
Gambar 4.8 Pesan Password Salah ... 61
Gambar 4.9 Modul Super User Sedang Aktif ... 62
Gambar 4.10 Pesan De-aktivasi Modul Super User ... 62
Gambar 4.11 Pesan Notifikasi Deaktivasi Modul Super User ... 63
Gambar 4.12 Pesan Konfirmasi Mematikan Aplikasi Client ... 63
Gambar 4.13 Form Utama Server ... 64
Gambar 4.14 Form Tab Host ... 66
Gambar 4.17 Form Hasil Analisa ... 69
Gambar 4.18 Pesan Konfirmasi Report Generator ... 70
Gambar 4.19 Pesan Konfirmasi Report Sender ... 70
Gambar 4.20 Form Mail Sender ... 71
Gambar 4.21 Form Mail Book ... 71
Gambar 4.22 Form Network Configuration ... 72
Gambar 4.23 Form Mail Account Configuration ... 73
Lampiran 1. Halaman Utama Program ... 83
Lampiran 2. Form Ganti Password ... 83
Lampiran 3. Source Code Upload Learning Content ... 84
Lampiran 4. Source Code Pembelajaran ... 85
Lampiran 5. Source Code Sequencing Learning Content ... 86
ABSTRAKSI
Banyak teori dan pendekatan yang dikembangkan untuk memperoleh hasil penemuan kaidah asosiasi dan pola. Salah satu metode yang dikembangkan yaitu dengan menggunakan Analisis Keranjang Pasar metode apriori.
Analisis Keranjang Pasar dengan Aturan Asosiasi adalah salah satu cara untuk mencari pola asosiasi berdasarkan pola belanja konsumen, yang kemudian akan dikenal barang-barang yang dibeli setiap item secara bersamaan. Dan nantinya dapat digunakan sebagai bahan dalam analisis keputusan, untuk meningkatkan keuntungan atau untuk menentukan strategi pemasaran.
Pada riset ini, metode apriori digunakan untuk memperoleh kaidah asosiasi yang menggambarkan hubungan antar keyword yang dicari oleh user di mesin
pencari Google pada jaringan STIKOM Wireless Connection.
Penelitian ini membahas tentang analisa keyword pencarian di Google berdasarkan aktivitas Google search dari jaringan STIKOM Wireless Connection (SWC) menggunakan Market Basket Analysis (MBA). Dari hasil analisa akan didapatkan suatu pola assosiasi dari keyword tertentu beserta nilai confidence yang dimiliki. Hasil analisa tersebut yang kemudian dapat menjadi masukan bagi pihak manajemen STIKOM Surabaya selaku pembuat keputusan untuk memaksimalkan fungsi fasilitas yang ada berkaitan dengan hasil analisa sistem ini.
1.1 Latar Belakang Masalah
Kata “informasi” telah menjadi suatu topik yang cukup menarik untuk dibicarakan dan seolah tak ada habisnya untuk dikaji karena pertumbuhannya dan kebutuhannya yang sangat cepat dan mendesak. Teknologi Informasi memacu dalam suatu lingkungan di mana informasi menjadi sangat penting dalam segala sisi kehidupan kita baik di dunia nyata ataupun di dunia maya atau biasa disebut internet. Internet telah secara dramatis mengubah cara orang dalam mencari suatu informasi. Berbagai web mesin pencari (search engine) banyak bermunculan dan saling bersaing untuk menjadi yang teratas dalam menyediakan informasi. Salah satu metode yang dapat digunakan search engine untuk mengumpulkan semua data yang ada di internet dan menyajikannya kembali sebagai sebuah informasi bagi user adalah web mining. “Web mining adalah sebuah penemuan dan analisis informasi yang berguna dari World Wide Web. Ini menggambarkan pencarian otomatis sumber informasi on-line yang tersedia, yaitu, konten Web mining, dan penemuan pola-pola akses pengguna dari layanan web, yaitu penggunaan Web mining”. (Cooley, Mobasher, & Srivastava (1997).
akademik STIKOM Surabaya dapat mengakses internet secara gratis untuk mendapatkan informasi penunjang pembelajaran kuliah ataupun informasi lainnya.
Usaha yang dilakukan oleh search engine untuk mengumpulkan informasi juga berbanding lurus bila dilihat dari sudut pandang pihak manajemen STIKOM Surabaya. Pihak manajemen menginginkan semua fasilitas yang ada di kampus dapat dimaksimalkan fungsinya bagi kepentingan civitas akademik STIKOM Surabaya. Banyaknya audience yang menghadiri pelatihan atau seminar yang diadakan pihak kampus, padatnya kerumunan mahasiswa di perpustakaan karena selalu tersedia koleksi baru yang sekarang ini sedang trend, dan masih banyak lagi tujuan yang lain
Surabaya. Diantaranya adalah dengan mengetahui trend apa yang sekarang ini sedang diminati di kalangan civitas akademik STIKOM Surabaya.
Untuk mengetahui trend apa yang sekarang ini sedang diminati oleh civitas STIKOM Surabaya, pihak manajemen STIKOM Surabaya merasa perlu memantau hasil pencarian yang dilakukan oleh user internet di STIKOM Surabaya pada websearch Google. Dari kumpulan keyword yang dicari oleh user internet di STIKOM Surabaya, baik yang terkoneksi lewat wired local area network ataupun STIKOM wireless Connection, dapat dijadikan sumber data untuk kemudian dianalisa sehingga dapat diketahui kata-kata yang berkaitan dengan topik tertentu dengan kadar relasi interest yang tinggi sedang menjadi trend di kampus STIKOM sekarang ini. Dari hasil pencarian user internet di Google, dirasa ada beberapa hubungan yang unik antara kata ataupun topik yang dimasukkan sebagai keyword pencarian di Google.
berkaitan dengan topik yang sama. Dan masih banyak lagi manfaat tidak langsung dari diketahuinya topik yang sekarang ini sedang menjadi trend interest di kampus STIKOM sebagaimana didapat dari hasil analisa sistem yang akan dibuat ini.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengumpulkan data history keyword pencarian pada Google dari masing-masing client PC?
2. Apakah Market Basket Analysis dapat digunakan untuk menganalisa pola keyword pencarian pada Google?
3. Bagaimana menerapkan Market Basket Analysis dengan metode Apriori untuk menganalisa pola keyword pencarian pada Google dalam suatu sistem terkomputerisasi?
4. Bagaimana menghasilkan suatu daftar yang berisi hubungan assosiasi antar keyword beserta tingkat confidence yang dimiliki?
1.3 Pembatasan Masalah
Adapun batasan masalah yang digunakan sebagai berikut:
1. Sistem terdiri dari 2 (dua) bagian, yaitu Server side dan Client side, yang berjalan dalam satu jaringan dengan satu Server side yang sedang aktif.
3. Client side hanya memproses input dari browser Internet Explorer.
4. Server side hanya akan mengolah data yang dikirimkan oleh masing-masing client side.
5. Sistem tidak membahas tentang data log server Google ataupun data log server jaringan yang digunakan.
6. Sistem tidak membahas tentang keamanan data dan keamanan jaringan yang digunakan baik secara logical (software) ataupun physical (hardware).
7. Sistem tidak membahas detail penerapan Search Engine Optimization (SEO). 8. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Visual Basic .NET.
1.4 Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah:
1. Menghasilkan perangkat lunak (Client Side) yang dapat mengumpulkan data history keyword pencarian pada Google.
2. Mengetahui bahwa Market Basket Analysis dapat digunakan untuk menganalisa pola keyword pencarian pada Google.
3. Menghasilkan perangkat lunak (Server Side) yang dapat menganalisa data history keyword pencarian pada Google yang dikirimkan oleh sistem (Client Side) menggunakan metode Apriori.
1.5 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari dibuatnya sistem ini adalah membantu pihak manajemen menentukan topik yang sekarang ini sedang menjadi trend di kalangan civitas akademik STIKOM. Dengan diketahuinya trend yang sekarang terjadi di STIKOM, maka pihak manajemen dapat memaksimalkan fasilitas yang telah ada untuk mengikuti trend tersebut. Contohnya : bagi pihak PSDM dapat mengadakan seminar atau pelatihan yang berkaitan dengan topik tersebut, pihak perpustakaan dapat menyediakan koleksi pustaka yang baru berkaitan dengan topik tersebut, dan masih banyak manfaat lainnya yang dapat diterapkan di semua aspek bila telah diketahui hal apa yang sekarang ini sedang menjadi trend di STIKOM.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan di dalam memahami permasalahan dan pembahasannya, maka penulisan Laporan Tugas Akhir ini dibuat dengan sistematika sebagai berikut
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini di bahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan, manfaat dari sistem yang akan di buat dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Association Rule, Algoritma Apriori, Search Engine Optimization (SEO), Aplikasi Client-Server, dan Interaksi Manusia dan Komputer.
BAB III PERANCANGAN SISTEM
Bab ini dibahas mengenai metode-metode penelitian yang digunakan dalam membangun sistem dan bagaimana perancangan sistem dibuat, dalam bentuk sistem flow, flowchart, data flow diagram, diagram berjenjang, file pendukung, dan desain antar muka.
BAB IV IMPLEMENTASI DAN UJI COBA SISTEM
Dalam bab ini di bahas tentang kebutuhan hardware dan software, penggunaan program, dan evaluasi dari implementasi program yang telah di buat.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan dijelaskan dasar-dasar teori yang berhubungan dengan
permasalahan yang dibahas dan juga menjelaskan sistem yang digunakan pada
tugas akhir ini. Hal ini sangat penting karena teori-teori tersebut digunakan
sebagai landasan pemikiran dalam tugas akhir ini, adapun teori-teori yang
digunakan adalah sebagai berikut:
2.1 Alasan Diperlukannya Data Mining
Alasan utama mengapa data mining menarik perhatian banyak pihak yang
bergerak di bidang teknologi informasi beberapa tahun belakangan ini adalah
adanya ketersediaan data dalam jumlah luar biasa besarnya sekaligus juga adanya
kebutuhan untuk mengolah data tersebut menjadi informasi yang lebih berguna.
Informasi dan pengetahuan yang diperoleh dapat digunakan dan diaplikasikan
dalam berbagai bidang, mulai dari manajemen bisnis, kontrol produksi, dan
sampai kepada analisa pasar.
Data mining dapat dikatakan sebagai hasil dari evolusi teknologi informasi.
Yaitu mulai dari sistem data collection, database creation, data management
(termasuk storage, retrieval dan database transaction processing), dan data
analysis and understanding.
Kecepatan berkembangnya pengumpulan dan penyimpanan data dalam
jumlah yang luar biasa banyaknya mengakibatkan data-data tersebut menjadi sulit
meng-extract informasi penting yang terkubur di sejumlah besar data yang
tersedia. Sebagai dampaknya, sering kali keputusan-keputusan penting yang
diambil dibuat tidak berdasarkan informasi yangdidapat dari data yang ada,
melainkan berdasarkan intuisi para pembuat keputusan semata. Hal ini sering
terjadi dikarenakan para pembuat keputusan tidak memiliki tools yang memadai
untuk melakukan pencarian informasi yang akurat dari data yang tersedia.
2.2 Data Mining
Secara sederhana data mining adalah suatu proses untuk menemukan
interesting knowledge dari sejumlah data yang disimpan dalam basis data atau
media penyimpanan data lainnya. Dengan melakukan data mining terhadap
sekumpulan data, akan didapatkan suatu interesting pattern yang dapat disimpan
sebagai knowledge baru. Pattern yang didapat akan digunakan untuk melakukan
evaluasi terhadap data-data tersebut untuk selanjutnya akan didapatkan informasi.
Tehnik dalam data mining datang dari Basis Data, Machine Learning, dan
Statistik. Elemen-elemen kunci untuk data mining ini telah dibuat dalam beberapa
tahun terakhir. Secara umum tugas dari data mining dapat dibagi ke dalam dua
tipe, yaitu Predictive Data Mining dan Knowledge Discovery / Description Data
Mining.
Predictive Data Mining adalah tipe data mining untuk memprediksi nilai
suatu variabel di masa yang akan datang atau nilai variabel lain berdasarkan
beberapa variabel yang saat ini telah diketahui nilainya. Yang termasuk dalam tipe
Knowledge Discovery / Description Data Mining yang juga sering disebut
sebagai pencarian pola (pattern discovery) adalah tipe data mining yang
digunakan untuk mendapatkan pola yang tersembunyi dalam data dan bisa
dipahami oleh manusia, biasanya ditampilkan dalam bentuk kalimat yang mudah
dimengerti, misalnya “Jika seseorang membeli produk A maka juga membeli
produk B”. Meskipun pola ini bisa ditemukan oleh manusia tanpa bantuan
komputer – khususnya jika jumlah variabel dan datanya kecil – namun jika jumlah
variabel puluhan bahkan ratusan dan jumlah data ribuan bahkan jutaan maka
diperlukan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan pola-pola tersebut. Disinilah
peran teknologi informasi dengan dukungan sistem data mining membantu dalam
penyelesaian permasalahan ini. Yang termasuk tipe ini adalah: klusterisasi, aturan
asosiasi, dan penemuan pola sekuensial.
Dengan data mining pemilik toko bisa mendapatkan informasi penting dan
profitable tentang konsumen yang pada akhirnya bisa meningkatkan keuntungan
toko dan angka penjualan. Kegunaan informasi pada data mining seperti diatas
sering disebut sebagai Market Basket Analysis. Dalam jangka panjang, data
mining dapat membuat sebuah toko menjadi lebih kompetitif.
2.3 Tahapan-Tahapan pada Data Mining
Tahap-tahapnya dimulai dari pemrosesan raw data atau data mentah sampai
pada penyaringan hingga ditemukannya knowledge, yang dijabarkan sebagai
berikut :
a. Selection, yaitu proses memilih dan memisahkan data berdasarkan beberapa
b. Preprocessing, yaitu proses mempersiapkan data dengan cara membersihkan
data, informasi atau field yang tidak dibutuhkan yang jika dibiarkan hanya
akan memperlambat proses query, misalnya nama pelanggan jika kita sudah
mengetahui kode pelanggannya. Selain itu juga pada tahap ini dilakukan
penyeragaman format terhadap data-data yang tidak konsisten seperti pada
suatu field darisuatu tabel, data jenis kelamin diinputkan dengan “L” atau
“M”, sedangkan pada tabel lainnya data tersebut diinputkan sebagai “P” dan
“W”.
c. Transformation, data-data yang melalui proses select dan pre-processing
tidak begitu saja langsung digunakan, akan tetapi ditransformasikan terlebih
dahulu ke bentuk yang lebih navigable dan usable, misalnya dengan
menambahkan field tertentu yang bersifat demografi, seperti propinsi, kota
atau informasi apapun yang biasanya digunakan pada riset pemasaran.
d. Data Mining, tahap ini dipusatkan untuk mendapatkan pola dari data
(extraction of data)
e. Interpretation and evaluation, dalam proses ini pattern atau pola-pola yang
telah diidentifikasikan oleh sistem kemudian diterjemahkan/diinterpretasikan
ke dalam bentuk knowledge yang lebih dimengerti oleh user untuk membantu
pengambilan keputusan, misalnya menunjukkan item yang saling berassosiasi
melalui grafik atau bentuk lain yang lebih mudah dimengerti.
2.4 Market Basket Analysis (MBA)
Market Basket Analysis merupakan sebuah analisis terhadap kebiasaan
korelasi di antara berbagai macam item yang dimasukkan customer di dalam
shopping basket mereka. Secara lebih spesifik Market Basket Analysis bertujuan
untuk mengetahui item apa saja yang sering dibeli bersamaan oleh customer. Item
di sini diartikan sebagai berbagai macam produk atau barang pada supermarket
(Han, Yongjian Fu, 1999).
Pada umumnya Market Basket Analysis dapat diaplikasikan pada :
1. Transaksi kartu kredit : barang-barang yang dibeli menggunakan kartu kredit
dapat menjadi analisa atas produk sejenis lainnya yang juga dibeli secara
bersamaan.
2. Transaksi Supermarket : kombinasi dari barang-barang yang telah dibeli oleh
pelanggan dapat digunakan untuk menentukan peletakan posisi barang di rak.
3. Transaksi produk telekomunikasi : fasilitas yang saling berhubungan (Seperti
nada sela, tampilan nama pemanggil, fungsi multimedia, kamera, koneksi dan
lain-lain) membantu menentukan paket dan fungsi dari suatu produk.
4. Transaksi perbankan : pola dari pelayanan yang digunakan oleh nasabah
digunakan oleh pihak bank untuk menawarkan pelayanan yang juga banyak
digunakan oleh nasabah lainnya.
5. Transaksi asuransi : kombinasi yang tidak lazim dari sebuah klaim asuransi
menunjukkan terjadinya kecurangan sebuah klaim (klaim fiktif/ rekayasa).
6. Prosedur absensi mesin : kombinasi yang tidak lazim dari jam kedatangan
seseorang menunjukkan terjadinya kecurangan dalam proses absensi.
7. Catatan medis pasien : kombinasi tertentu dari suatu kondisi dapat
Untuk beberapa kasus, pola dari item-item yang dibeli secara bersamaan
oleh konsumen mudah untuk ditebak, misalnya susu dibeli bersamaan dengan roti.
Namun, mungkin saja terdapat suatu pola pembelian item yang tidak pernah
terpikirkan sebelumnya. Misalnya, pembelian minyak goreng dengan deterjen.
Mungkin saja pola seperti ini tidak pernah terpikirkan sebelumnya karena minyak
goreng dan deterjen tidak mempunyai hubungan sama sekali, baik sebagai barang
pelengkap maupun barang pengganti. Hal ini mungkin tidak pernah terpikirkan
sebelumnya sehingga tidak dapat diantisipasi jika terjadi sesuatu, seperti
kekurangan stok deterjen misalnya. Inilah salah satu manfaat yang dapat diperoleh
dari melakukan market basket analysis. Dengan melakukan proses ini secara
otomatis, seorang manajer tidak perlu mengalami kesulitan untuk menemukan
pola item apa saja yang mungkin dibeli secara bersamaan.
2.5 Association Rules
Association rules digunakan untuk menemukan hubungan di antara data
atau bagaimana suatu kelompok data mempengaruhi suatu keberadaan data yang
lain (M. Kantardzic, 2003). Metode ini dapat membantu mengenali pola-pola
tertentu di dalam kumpulan data yang besar. Association rule meliputi dua tahap
(Ulmer, David, 2002) :
1. Pencarian frequent itemset, dengan cara mencari kombinasi yang paling sering
terjadi dari suatu itemset.
2. Penyusunan rules, dengan cara mendefinisikan Condition dan Result
Dalam menentukan suatu association rule, terdapat suatu interestingness
measure (ukuran kepercayaan) yang didapatkan dari hasil pengolahan data dengan
perhitungan tertentu. Umumnya ada tiga ukuran, yaitu:
- Support : suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat dominasi suatu
item/itemset dari keseluruhan transaksi. Ukuran ini akan menentukan apakah suatu
item/itemset layak untuk dicari confidence-nya (misal, dari seluruh transaksi yang
ada, seberapa besar tingkat dominasi yang menunjukkan bahwa item A dan B
dibeli bersamaan) dapat juga digunakan untuk mencari tingkat dominasi item
tunggal. B) (A as Probabilit = B)
Support(A→ → . . . . (2.1)
- Confidence : suatu ukuran yang menunjukkan hubungan antar 2 item secara
conditional (misal, seberapa sering item B dibeli jika orang membeli item A).
Support(A) B) Support(A = B) (A
Confidence → →
. . . . (2.2)
- Improvement : suatu ukuran yang menunjukkan besarnya kemungkinan 2 item
dapat dibeli secara bersamaan.
Support(B) x Support(A) B) Support(A = B) (A t
Improvemen → →
Ketiga ukuran ini nantinya akan berguna dalam menentukan interesting
association rules, yaitu untuk dibandingkan dengan threshold (batasan) yang
ditentukan.
Batasan tersebut umumnya terdiri dari minimum support, minimum
cofidence, dan minimum improvement. Sebuah association rule dengan
confidence sama atau lebih besar dari minimum confidence dapat dikatakan
sebagai valid association rule (Agrawal R, Srikant, R.,1994).
2.6 Algoritma Apriori
Algoritma ini dicetuskan oleh Agrawal (1994). Ide dasarnya adalah
menghitung pola kemunculan item yang muncul dalam data transaksi dengan
beberapa iterasi. Iterasi ke i berarti mendapatkan semua frequent i-itemset (suatu
itemset yang jumlah item anggotanya sejumlah i). Langkah umum tiap iterasi
adalah menghasilkan candidate itemset kemudian dihitung nilai support dari tiap
candidate. Untuk menghasilkan candidate, pada dasarnya dapat dilakukan dengan
menyusun kombinasi item-item yang sudah ditemukan sebelumnya. Algoritma ini
didasari oleh hukum apriori, jika sebuah itemset ternyata infrequent, maka
seharusnya superset-nya juga infrequent sehingga tidak perlu diperiksa lagi.
Pada iterasi pertama, setiap jenis item yang ditemukan dalam data dijadikan
candidate untuk frequent 1-itemsets. Sedangkan candidate di iterasi berikutnya
didapatkan dari frequent itemset yang ditemukan di iterasi sebelumnya. Proses
Selain algoritma Apriori yang diimplementasikan sendiri, dalam data
mining workbench yang dibangun juga diintegrasikan implementasi algoritma
Apriori oleh Christian Borgelt (2003) yang sering diacu dan digunakan oleh
peneliti di bidang algoritma data mining.
2.7 Google
Google adalah plesetan dari kata 'googol', yang dipakai oleh Milton Sirotta,
keponakan dari ahli matematika Amerika Edward Kasner, untuk menyebutkan
angka 1 dan mempunyai 100 angka nol dibelakangnya. Google memakai kata ini
dalam menjelaskan misi perusahaan untuk mengorganisasi sedemikian banyaknya
informasi yang tersedia di Internet dan didunia ini.
Google adalah sebuah raksasa pencarian yang banyak diminati sebagai
search engine favorit. Google seolah telah menembus ruang waktu di berbagai
belahan dunia. Google merupakan mesin pencari yang mempunyai nama yang
cukup populer di mata para pengguna internet sedunia. Tampilan Google sangat
sederhana, tetapi mengandung kekuatan dan multifungsi. Selain itu, web Google
sangat lengkap dan hampir menampung semua perbendaharaan kata dalam
berbagai bahasa di seluruh dunia.
Mesin pencari (search engine) merupakan cara yang efektif untuk mencari
informasi secara online berdasarkan kata kunci (keyword) yang dimasukkan.
Dalam sistem database, hal itu disebut sebagai query, merupakan sistematika
bahasa operasi untuk melakukan pencarian data berdasarkan kedekatan dengan
Google mempunyai misi untuk memberikan pengalaman pencarian di
Internet yang terbaik dengan mewujudkan informasi dunia yang mudah diakses
dan bermanfaat. Google, pembuat mesin pencarian terbesar di dunia, menawarkan
kecepatan, kemudahan pencarian informasi di internet. Dengan mengakses lebih
dari 1.3 milyar halaman web, Google mengantarkan hasil yang relevan dengan
semua pemakai di seluruh dunia kurang dari setengah detik. Sampai hari ini,
Google telah merespon lebih dari 100 juta permintaan pencarian dalam sehari.
Dua mahasiswa Ph.D. dari Stanford, Larry Page dan Sergey Brin,
mendirikan Google tahun 1998. Perusahaan pribadi itu mengumumkan pada bulan
Juni 1999 bahwa perusahaan itu telah memiliki sumber pendanaan sebesar $25
juta. Sumber pendanaan perusahaan meliputi Kleiner Perkins Caufield & Byers
dan Sequioa Capital. Google menyajikan layanan melalui situs publik miliknya,
www.google.com. Perusahaan juga menawarkan solusi pencarian web secara
co-branded untuk para penyedia informasi.
Teknologi pencarian Google yang inovatif dan tata muka pemakainya yang
elegan menempatkan Google pada posisi yang jauh berbeda dari mesin pencarian
generasi pertama yang tersedia saat ini. Dibandingkan dengan hanya
menggunakan teknologi kata kunci atau metasearch, Google memakai teknologi
terbaru PageRank yang sedang dipatenkan, teknologi ini menjamin
informasi-informasi yang terpenting akan ditampilkan dahulu.
PageRank menampilkan pengukuran yang objektif mengenai tingkatan
halaman web dan diukur dengan cara menyelesaikan sebuah persamaan dengan
struktur keterkaitan yang sangat luas seperti dalam sebuah struktur organisasi.
Pada intinya, Google menginterpretasikan sebuah keterkaitan dari Halaman A ke
Halaman B sebagai sebuah "suara" oleh Halaman A untuk Halaman B. Google
menilai pentingnya halaman web berdasarkan perolehan suara yang diperoleh.
Google juga menganalisa halaman yang memberikan suara.
Metode-metode pencarian Google yang otomatis dan kompleks tidak
membolehkan adanya gangguan dari manusia. Tidak seperti mesin pencari yang
lain, Google disusun agar tak seorangpun dapat membeli "tempat yang lebih
tinggi" di hasil pencarian atau mengubah hasil pencarian untuk tujuan komersial.
Pencarian Google adalah pencarian yang jujur dan obyektif dalam mencari
website yang bermutu tinggi dengan cara yang mudah.
(http://www.google.co.id/intl/id/profile.html)
2.8 Aplikasi Client-Server
Dengan semakin berkembangnya teknologi jaringan komputer, sekarang ini
ada kecenderungan sebuah sistem yang menggunakan jaringan untuk saling
berhubungan. Dalam jaringan tersebut, biasanya terdapat sebuah komputer yang
disebut server, dan beberapa komputer yang disebut client. Server adalah
komputer yang dapat memberikan service (memberikan respon) kepada client,
sedangkan client adalah komputer yang mengakses beberapa service yang ada di
server. Ketika client membutuhkan suatu service yang ada di server, dia akan
mengirimkan request kepada server lewat jaringan. Jika request tersebut dapat
dilaksanakan, maka server akan mengirimkan balasan berupa service yang
adalah cenderung pasif, menunggu request, menerima request, memproses request
dan mengirimkan balasan berupa service. Sebaliknya dengan client yang
cenderung aktif, mengirim request, menunggu dan menerima balasan dari server .
(http://bebas.vlsm.org)
Sebuah client adalah suatu aplikasi, atau komponen yang meminta sebuah
layanan dari obyek lain. Obyek yang menerima permintaan memberikan layanan
yang ada lewat metode-metode publiknya. Karenanya, obyek ini adalah server
dalam hubungan demikian karena ia menyediakan sebuah layanan. Sebuah obyek
dapat menjadi server pada suatu obyek dan sebuah client dari obyek lain secara
bersamaan, yang mana merupakan model dari kehidupan sehari-hari (William
Stamakis, 2001).
Menurut Yuswanto (2005) dalam bukunya yang berjudul “Pemrograman
Client-Server Microsoft Visual Basic 6.0 Jilid 1” dijelaskan dasar dari arsitektur
client-server sebenarnya cukup sederhana yaitu komputer yang berbeda
melakukan tugas yang berbeda, dan setiap komputer dapat dioptimalkan untuk
suatu tugas tertentu. Pada arsitektur client-server, aplikasi dipecah-pecah menjadi
2 (dua) komponen utama yang bekerja sama untuk mencapai satu tujuan bersama.
Komponen-komponen ini disebut Tier (tingkat), dan setiap tingkat
mengimplementasikan tugas yang berbeda. Teknologi client-server menjadi
sangat populer karena banyak tugas pemrosesan yang dilakukan pada komputer
2.9 Protokol TCP/IP
Pada dasarnya komunikasi data merupakan proses mengirimkan data dari
satu komputer ke komputer yang lain. Untuk dapat mengirimkan data, pada
komputer harus ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai network interface
(interface jaringan). Jenis interface jaringan ini bermacam-macam, bergantung
pada media fisik yang digunakan untuk mentransfer data tersebut.
Dalam proses pengiriman data ini terdapat beberapa masalah yang harus
dipecahkan. Pertama, data harus dapat dikirimkan ke komputer yang tepat, sesuai
tujuannya. Hal ini akan menjadi rumit jika komputer tujuan transfer data ini tidàk
berada pada jaringan lokal, melainkan di tempat yang jauh. Jika lokasi komputer
yang saling berkomunikasi "jauh" (secara jaringan) maka terdapat kemungkinan
data rusak atau hilang Karenanya, perlu ada mékanisme yang mencegah rusaknya
data.
Hal lain yang perlu diperhatikan ialah, pada komputer tujuan transfer data
mungkin terdapat lebih dari. satu aplikasi yang menunggu datangnya data. Data
yang dikirim harus sampai ke aplikasi yang tepat, pada komputer yang tepat,
tanpa kesalahan.
Cara alamiah, untuk menghadapi setiap masalah yang rumit ialah
memecahkan masalah tersebut menjadi bagian yang lebih kecil. Dalam
memecahkan masalah transfer data di atas, para ahli jaringan komputer pun
melakukan hal yang sama. Untuk setiap problem komunikasi data, diciptakan
solusi khusus berupa aturan-aturan untuk menangani problem tersebut. Untuk
sama satu dengan lainnya. Sekumpulan aturan untuk mengatur proses pengiriman
data ini disebut sebagai protokol kornunikasi data. Prbtokol ini
diimplementasikan dalam bentuk program komputer (software) yang terdapat
pada komputer dan, peralatan komunikasi data lainnya.
TCP/IP adalah sekumpulan protokol yang didesain untuk melakukan
fungsi-fungi komunikasi data pada Wide Area Network (WAN). TCP/IP terdiri atas
sekumpulan protokol yang masing-masing bertanggung jawab atas bagian-bagian
tertentu dari komunikasi data. Berkat prinsip in tugas masing-masing protokol
menjadi jelas dan sederhana. Protokol yang satu tidak perlu mengetahui cara kerja
protokol yang lain, sepanjang ia masih bisa saling mengirim dan menerima data.
Berkat penggunaan prinsip ini, TCP/IP menjadi protokol komunikasi data
yang fleksibel. Protokol TCP/IP dapat diterapkan dengan mudah di setiap jenis
komputer dan interface jaringan, karena sebagian besar isi kumpulan protokol im
tidak spesifik terhadap satu komputer atau peralatan jaringan tertentu. Agar
TCP/IP dapat berjalan di atas interface jaringan tertentu, hanya perlu dilakukan
perubahan path protokol yang berhubungan dengan interface jaringan saja.
Sekumpulan protokol TCP/IP ini dimodelkan dengan empat layer TCP/IP,
sebagaimana terlihat pada gambar di bawah ini.
TCP/IP terdiri atas empat lapis kumpulan protokol yang tertingkat. Keempat
lapis/layer tersebut adalah:
1. Network Interface Layer
2. Internet Layer
3. Transport Layer
4. Application Layer
Dalam TCP/IP, terjadi penyampaian data dan protokol yang berada di satu
layer ke protokol yang berada di layer yang lain. Setiap protokol memperlakukan
semua informasi yang diterimanya dari protokol lain sebagai data
Jika suatu protokol menerima data dari protokol lain di layer atasnya, ia
akan menambahkan informasi tambahan miliknya ke data tersebut. Informasi ini
memiliki fungsi yang sesuai dengan fungsi protokol tersebut. Setelah itu, data ini
diteruskan lagi ke protokol path layer di bawahnya.
Hal yang sebaliknya terjadi jika suatu protokol menerima data dari protokol
lain yang berada pada layer di bawahnya. Jika data ini dianggap valid, protokol
akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian meneruskan data itu
Gambar 2.2 Pergerakan data dalam layer TCP/IP
Lapisan/Layer terbawah, yaitu Network Interface layer, bertanggung jawab
mengirim dan menerima data dari media fisik. Media fisiknya dapat berupa kabe!,
serat optik, atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini
harus mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti
komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
Lapisan/Layer protokol berikutnya ialah Internet Layer. Protokol yang
berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses pengiriman paket ke alamat
yang tepat Pada layer ini terdapat tiga macam protokol, yaitu IP, ARP, dan ICMP.
IP (Internet Protocol) berfungsi untuk menyampaikan paket data ke alamat
yang tepat. ARP (Address Resolution Protocol) ialah protokol yang digunakan
untuk menemukan alamat hardware dari komputer yang terletak pada network
yang sama. Sedangkan ICMP (Internet Control Message Protocol) ialah protokol
yang digunakan untuk mengirimkan pesan dan melaporkan kegagalan pengiriman
Layer berikutnya, yaitu Transport Layer, berisi protokolyang bertanggung
jawab untuk mengadakan kornunikasi antara dua komputer. Kedua protokol
terse-but ialah TCP (Transmission Control Protocol) dan UDP (User Datagram
Protocol). Layer teratas, ialah Application Layer. Pada layer inilah terletak semua
aplikasi yang menggunakan protokol TCP/IP.
2.10 Interaksi Manusia dan Komputer
Interaksi manusia dan komputer menurut Wicaksono (2005:3) adalah
bidang studi yang mempelajari, manusia, teknologi komputer dan interaksi antara
kedua belah pihak, merupakan suatu disiplin ilmu yang mempelajari desain,
evaluasi, implementasi dari sistem komputer interaktif untuk dipakai oleh
manusia, beserta studi tentang faktor-faktor utama dalam lingkungan interaksinya.
Adapun karakteristik dari desain antar muka yang memperhatikan
usability adalah sebagai berikut :
1. User centered design
yang menitik beratkan kepada user dan task sejak awal pembuatan desain.
2. Participative design
User diartikan sebagai bagian dari tim desainer, agar terbentuk suatu desain
yang mudah dioperasikan.
3. Iterative design
Pembuatan desain, testing hingga penilaiannya dan pendesainan ulang
memenuhi spesifikasi usability yang diinginkan.
4. Experimental design
simulasi dan evaluasi prototype secara keseluruhan.
5. User supportive design
Melakukan pelatihan, seleksi manual jika diperlukan, seperti bantuan dari
”ahli” disekitarnya, misal :
a. online : spesifikasi bantuan konten desain.
[image:35.612.103.514.252.505.2]b. offline : customer service.
Penelitian ini nantinya akan merancang dan membangun sebuah sistem
berbasis desktop yang berjalan pada unit berbasis Windows untuk melakukan
analisa pola keyword pencarian di Google dari sebuah jaringan komputer. Sistem
yang akan dibuat nantinya bertujuan untuk mendapatkan pola assosiasi dari
keyword-keyword yang dicari oleh user di jaringan pada websearch Google,
dengan harapan dapat membantu manajemen STIKOM Surabaya dalam
pengembangan ataupun restrukturisasi fasilitas kampus, ataupun dalam
pengadaan event di lingkungan kampus.
3.1 Arsitektur Sistem
Secara garis besar sistem Go ‘n Run yang akan di bangun dapat
[image:36.612.97.512.283.661.2]digambarkan seperti Gambar 3.1 berikut :
Gambar 3.1 menjelaskan bahwa Go ’n Run nantinya akan terbagi menjadi 2
(dua) bagian, yaitu aplikasi yang berada di sisi server sebagai penganalisis data,
dan aplikasi yang berada di setiap client baik yang terhubung secara wired
ataupun wireless local area network sebagai pengumpul data. Server dan Client
akan berada dalam satu jaringan yang sama meskipun tersambung dari hub wired
network dan wireless access point yang berbeda.
Aplikasi client hanya akan memonitor aktivitas dari browser Internet
Explorer. Setiap url yang diketikkan pada addressbar Internet Explorer akan
dicatat dan kemudian dikirimkan ke aplikasi server. Sebagaimana umumnya
aplikasi yang berjalan secara client-server, maka terlebih dahulu harus ditentukan
IP address dari server dan juga port yang digunakan sebagai jalur komunikasi
antara client dan server.
3.2 System Flow
Dalam menentukan arah atau alur suatu sistem dibutuhkan suatu cara
perancangan untuk mendeskripsikan bagaimana tiap langkah yang dilakukan
dalam sistem dan pengguna dapat diketahui, agar didapatkan suatu gambaran
mengenai cara kerja dari sistem yang akan dibangun berdasarkan alur rancangan.
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, sistem ini nantinya akan terbagi
menjadi 2 (dua) aplikasi utama, yaitu sisi client dan sisi server. Alur rancangan
! " " # $ ! # $ $$ % $
[image:38.612.103.512.75.589.2]& $ ' ( & $) ! * $ + ' $ $ # $ , $ $ & $) + * - + ! * $ $ ' + $ # $ # $ -# $
Gambar 3.2. System Flow Aplikasi Client
Agar Go ’N Run client dapat digunakan dengan sempurna, terlebih dahulu
beserta port yang sedang aktif digunakan menerima kiriman paket keyword
Google. Begitu konfigurasi jaringan sudah dilakukan dan client sudah dapat
terkoneksi dengan server, pada startup aplikasi Go ’N Run client berikutnya
setiap aktifitas keluar masuknya client ke sistem server akan selalu dicatat di log
server. Pencatatan ini berguna untuk membantu identifikasi client, sehingga dapat
diketahui client mana saja (siapa saja) yang sedang online dan terhubung dengan
aplikasi Go ’N Run server.
Fitur password dapat diaktifkan untuk mencegah pengubahan konfigurasi
jaringan komunikasi dengan aplikasi server oleh pihak lain.
Aplikasi client akan mencatat semua url yang diketikkan di addressbar
Internet Explorer. Url akan disaring sehingga hanya akan didapatkan url yang
berasal dari domain Google. Data url Google akan disaring ulang, hingga
akhirnya akan didapatkan kumpulan kata kunci yang dicari oleh user.
Secara periodik kata kunci akan dikirimkan ke aplikasi server untuk
kemudian disimpan. Sehingga data dapat dianalisa di kemudian hari sesuai dengan
kebutuhan analisis.
[image:39.612.102.513.287.496.2]Sedangkan alur rancangan pada aplikasi server akan tampak seperti pada
-' $ ' ( , $ -$ " ' ! ' ! + . # $ / 0 / $ 0 $ + * $ # $ " ) -+ " $ ) -+ $ # $ -+* $ # $ 1
Gambar 3.3. System Flow Aplikasi Server
Agar Go ’N Run server dapat digunakan dengan sempurna, terlebih dahulu
harus ditentukan port manakah yang digunakan untuk melayani kiriman paket
Kumpulan pola keyword pencarian yang telah terkumpul di server
kemudian dilakukan analisa dengan memberikan batasan nilai Minimal Support
dan Minimal Confident. Daftar yang dihasilkan adalah data yang memenuhi
persyaratan nilai Minimal Support dan Minimal Confident.
User diberikan pilihan apakah daftar tersebut akan dicetak menjadi sebuah
dokumen. Modul PDF Generator akan memproses daftar tersebut hingga
dihasilkan sebuah file PDF yang memuat deskripsi singkat dari hasil analisis
Market Basket Analysis, grafik frekuensi data, dan daftar kesimpulan analisis data.
Di akhir proses user kembali diberikan pilihan, apakah file PDF tersebut
akan didistribusikan atau tidak. Media email dipilih sebagai media distribusi
berkas kepada pihak-pihak terkait. Untuk mempermudah identifikasi user
penerima email, terlebih dahulu bisa diisikan data user pada buku alamat email Go
’N Run Server.
3.3 Flowchart Penerapan Market Basket Analysis
Proses terpenting pada aplikasi ini adalah penerapan metode Market Basket
Analysis. Proses dimulai dengan pencatatan url dari browser Internet Explorer.
Dari url yang berhasil dicatat, hanya akan diambil url yang berasal dari domain
Google. Dari daftar baru yang hanya berisi url dari Google, akan dipecah-pecah
sehingga didapatkan pola keyword yang dicari oleh user.
Pola-pola keyword kemudian akan dipecah menjadi daftar keyword tunggal.
Kemudian dibuat tabel tabulasinkeyword untuk mengetahui jumlah keyword
yang ditemukan per pola keyword yang ada. Dari tabel tabulasi dapat diketahui
batasan nilai Minimal Support dan Minimal Confident didapatkan daftar akhir
pola keyword yang ber-asosiasi dan memenuhi batasan nilai Minimal Support
dan Minimal Confident. Aliran proses Market Basket Analysis yang diterapkan
3.4 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) berfungsi untuk menggambarkan proses aliran
data yang terjadi di dalam sistem dari tingkat yang tertinggi sampai yang terendah,
yang memungkinkan kita untuk melakukan dekomposisi. Dengan adanya
dekomposisi, sistem dapat dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan
lebih sederhana.
Desain DFD dalam sistem sering digunakan untuk menggambarkan suatu
sistem yang telah ada atau sistem baru yang telah dikembangkan secara logika
tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.”
(H.M,1989:700)
3.4.1 Context Diagram
Desain DFD dalam sistem ini seperti dalam Gambar 3.5. Context diagram
merupakan diagram pertama dalam rangkaian suatu DFD yang menggambarkan
entitas-entitas yang berhubungan dengan suatu sistem informasi.
AttachedReport
Raw URL Hostname
Serverport
Usedport
Original PDF Report Min_Confident Min_Support Password
mailAddress 0
Analisis Pola Keyword Pencarian pada Google Menggunakan Market Basket
Analysis + Client User Internet Explorer Departemen PPTI
Dari Context Diagram dapat diketahui bagaimana sistem akan berjalan
secara garis besarnya. Sistem akan membutuhkan inputan dari user client berupa
URL yang dituliskan pada addressbar browser Internet Explorer. Dan bagian
PPTI untuk mendapatkan daftar pola keyword terlebih dahulu harus menentukan
besarnya nilai Minimum Frequent, Minimum Support dan Minimum Confidence.
Sebagai kesimpulan awal, dari Minimum Frequent, Minimum Support dan
Minimum Confidence yang berbeda maka akan didapatkan daftar pola keyword
yang berbeda pula.
3.4.2 Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang merupakan alat perancangan sistem yang dapat
menampilkan seluruh proses yang terdapat pada suatu sistem tertentu dengan
jelas dan terstruktur. Pada rancangan sistem Go ’n Run ini terdiri dari 8 (delapan)
proses utama yaitu proses Membangun Knowledgebase, Mengolah URL,
Mendapatkan Keyword Pencarian dan Market Basket Analysis. Masing-masing
dari proses utama tersebut akan dijabarkan kembali ke dalam beberapa sub
proses. Dari diagram berjenjang berikut ini akan terlihat masing-masing sub level
dari Data Flow Diagram (DFD)
Seluruh proses yang terbentuk merupakan penjabaran dari masing-masing
proses diatasnya dimana proses proses Membangun Knowledgebase, Mengolah
URL, Mendapatkan Keyword Pencarian dan Market Basket Analysis dapat
diturunkan (decomposition) lagi menjadi beberapa sub proses. Adapun secara
garis besar, diagram berjenjang yang membangun rancangan aplikasi
Gambar 3.6. Diagram Berjenjang Sistem Go ’n Run
3.4.3 DFD Level 0
DFD level 0 merupakan proses decompose dari context diagram. DFD level
0 menggambarkan tiap-tiap proses yang terdapat dalam sistem Go ‘n Run.
PPTIPPTIPPTI PPTI [AttachedReport] PDFFiles ServerIdentifier PasswordNotification ClientIdentifier AnalysisResult PatternKeyword PatternKeyword ClientIdentifier [Usedport] [mailAddress] [Password] [Min_Confident] [Min_Support]
[Original PDF Report]
[Hostname] [Serverport]
[Raw URL] Internet Explorer Client User Client User 1 URL_Handler + 2 Password Handler 3 TCPIP_Handler 4 MarketBasketAnalysis + 5 Report_Generator + 6 MailSender + 7 TCPIP_Handler 8 Log_Handler 1 DailyPacket 2 SystemLog Departemen Client User
PROSES DI CLIENT PPTI
PROSES DI SERVER
. Gambar 3.7. DFD Level 0 Sistem Go ’n Run
Pada DFD level 0 ini menggambarkan diagram yang sudah diturunkan dari
context diagram. Diagram ini untuk memperjelas bahwa sistem ini nantinya akan
terpecah menjadi 2 (dua) bagian utama, yaitu aplikasi Client dan aplikasi Server.
3.4.4 DFD Level 1 Proses URL Handler
DFD Level 1 Proses URL Handler menggambarkan secara garis besar
Url Handler, sistem akan mencatat semua url yang tertulis di addressbar Internet
Explorer. Selanjutnya url yang tercatat akan dipilih hanya yang berasal dari
domain Google. Dari tiap url domain Google, sistem akan mencoba mengenali
pola keyword yang sebelumnya diketikkan oleh user dalam proses searching.
Setelah didapatkan pola akhir keyword pencarian, pola keyword tersebut akan
dikirimkan ke aplikasi server untuk kemudian dianalisa lebih lanjut. Untuk proses
DFD level 1 Proses UrlHandler dapat dilihat pada Gambar 3.8.
rawPaternKeyword GoogleUrl validUrl [PatternKeyword] [Raw URL] Internet
Explorer 1 DailyPacket
1.1 getUrl 1.2 getGoogleUrl 1.3 getKeyword 1.4 sendKeyword
. Gambar 3.8. DFD Level 1 Proses URL Handler
3.4.5 DFD Level 1 Proses Market Basket Analysis
DFD Level 1 Proses Market Basket Analysis menggambarkan proses paling
utama dari sistem Go ’n Run Server. Dari semua keyword yang terkumpul
dilakukan penghitungan frekwensi keyword hingga akhirnya didapatkan daftar
frequent keyword. Daftar frequent keyword nantinya akan digunakan sebagai input
pada proses Apriori. Dengan menentukan terlebih dahulu nilai Minimum Support
keyword keyword yang memenuhi nilai Minimum Support dan Minimum
Confidence. Untuk proses DFD level 1 Proses Market Basket Analysis dapat
dilihat pada Gambar 3.9.
AcceptedValue FrequentKeyword [AnalysisResult] [PatternKeyword] [Min_Support] [Min_Confident] PPTI PPTI 1 DailyPacket Report_Generator 4.1 Generate Tabel Tabular 4.2 Hitung Nilai Support 4.3 Hitung Nilai Confident
Gambar 3.9. DFD Level 1 Proses Market Basket Analysis
3.4.6 DFD Level 1 Report Generator
DFD Level 1 Report Generator menggambarkan bagaimana sistem
mengolah data tabular hasil analisis menjadi data visual berupa grafik dan
pembacaan tabel. Report yang dihasilkan dibuat sesederhana mungkin sehingga
memudahkan orang awam untuk memahami hasil dari analisa yang dilakukan.
Hasil dari analisis yang pada awalnya masih berupa tabel mungkin akan sedikit
menyulitkan bagi yang masih awam dengan hasil matematis. Oleh karena itu
kemudian dibuat dalam bentuk grafik. Dari grafik yang dihasilkan kemudian
dokumen PDF. Dipilih file PDF karena hasil ini tidak memerlukan proses editing
[image:50.612.103.513.172.490.2]lagi (read only). Untuk proses DFD Level 1 Report Generator dapat dilihat pada
Gambar 3.10.
ChartValue
[AnalysisResult]
[Original PDF Report]
[PDFFiles]
PPTI MarketBasketAnalysis
MailSender 5.1
ChartGenerator
5.2 PDFGenerator
Gambar 3.10. DFD Level 1 Report Generator
3.4.7 DFD Level 1 Mail Sender
DFD Level 1 Mail Sender menggambarkan bagaimana aplikasi server
mendistribusikan file PDF hasil analisis ke pihak-pihak terkait untuk dijadikan
masukan pembuatan kebijakan. Untuk memudahkan mengenali siapa saja
penerima laporan hasil analisis, sebelumnya harus sudah dimiliki daftar alamat
email distribusi laporan. File PDF yang dihasilkan proses analisa akan dikirimkan
sebagai attachment file ke alamat email yang dipilih. Untuk proses DFD Level 1
EmailAddress
[AttachedReport]
[PDFFiles] [mailAddress]
PPTI
Report_Generator Departemen
6.1 Mailbook
6.2 AttachFile
Gambar 3.11. DFD Level 1 Mail Sender
3.5 Desain File Pendukung
Dibutuhkan beberapa file pendukung yang diperlukan agar sistem dapat
berjalan dengan baik.
3.5.1. File iexplore.dll
Lokasi : Client – Folder plugins
Type : Application Extension.
Fungsi : Mengenali browser Internet Explorer.
Keterangan : File diperlukan untuk bisa mengenali browser Internet Explorer
dan mencatat url yang ada di addressbar Internet Explorer.
3.5.2. File Interfaces.dll
Lokasi : Client.
Type : Application Extension.
Fungsi : Mengenali plugin yang ada di folder aplikasi client.
Keterangan : File diperlukan untuk bisa mengenali plugin yang ada di folder
aplikasi client.
Gambar 3.13. File interface.dll
3.5.3. File dotnetCHARTING.WinForms.dll
Lokasi : Server
Type : Application Extension.
Fungsi : Komponen untuk membuat grafik.
Keterangan : File diperlukan saat melakukan chartGenerator untuk mengubah
Gambar 3.14. File dotnetCHARTING.WinForms.dll
3.5.4. File itextsharp.dll
Lokasi : Server.
Type : Application Extension.
Fungsi : Komponen untuk membuat laporan berupa file PDF.
Keterangan : File diperlukan saat melakukan pdfGenerator untuk mencetak
Gambar 3.15. File itextsharp.dll
3.5.5. File 0.csv
Lokasi : Server.
Type : Microsoft Office Excel Comma Separated Values File.
Fungsi : Tabel Tabular, berisi nilai frekuensi dari tiap keyword.
Keterangan : Bersifat temporary. Hanya dibuat saat dilakukan proses analisa dan
Gambar 3.16. File 0.csv
3.6 Desain Antar Muka
Untuk membagi fungsionalitas masing-masing bagian, maka desain user
interface juga akan dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
3.6.1 Aplikasi Client
A. Desain Form Utama
Form Utama dari aplikasi Client memiliki tampilan yang sederhana namun
tetap informatif. Aplikasi akan menampilkan secara sederhana informasi IP
Address client, daftar plugins yang dikenali di client, konfigurasi password untuk
mengamankan aplikasi, dan konfigurasi dari server untuk jalus komunikasi data
antara client dan server. Berikut desain tampilan utama aplikasi Client tampak
0 0 0 - $ *
$ $
/ *
Gambar 3.17. Desain Form Utama Client
3.6.2 Aplikasi Server
A. Desain Form Utama – Tab Status.
Pada desain form utama server ada 6 (enam) tombol fungsi dan 3 (tiga) tab
tampilan informasi. Tombol-tombol tersebut adalah:
a. Mail : Mengirimkan email (ataupun berikut attachment file).
b. Analysis : Melakukan analisa Market Basket Analysis
c. Minimize : Mengirimkan aplikasi ke taskbar (kondisi minimize)
d. Tray : Mengirimkan aplikasi ke tasktray (kondisi notify icon)
e. Option : Melakukan konfigurasi terhadap aplikasi
Sedangkan tab informasi terdiri dari:
a. Status : Menampilkan kondisi dari server ataupun client yang terhubung
dengan server.
b. Host : Menampilkan jumlah dan daftar client yang sedang aktif dan
terhubung dengan aplikasi server.
c. MBA : Serupa dengan tombol Analysis, berfungsi untuk melakukan
proses analisa Market Basket Analysis.
Berikut desain tampilan utama aplikasi Server tampak seperti pada pada
Gambar 3.18.
Gambar 3.18 Desain Form Utama Server
Pada list status, akan dicatat kapan aplikasi server mulai dijalankan
ataupun dimatikan. Selain itu juga dicatat setiap kali ada aplikasi client yang
Di bagian bawah taskbar ada informasi mengenai tanggal dan waktu dari
sistem sekarang ini.
B. Desain Form – Tab Host.
Pada tab ini seorang admin dapat mengetahui jumlah client yang sedang
terhubung, serta mengetahui informasi identitas dari masing-masing client.
Informasi identitas tersebut berupa IP Address, Nama Komputer Client, Nama
Workgroup, MAC Address dan pabrikan produsen networkcard tersebut. Berikut
desain form tab Host tampak seperti pada Gambar 3.19.
Gambar 3.19. Desain Form Tab Host
Setiap kali ada client yang terkoneksi maka identitas client akan otomatis
ditambahkan di daftar host ini. Begitu pula sebaliknya, bila ada client yang
sebelumnya sudah terhubung dengan aplikasi server kemudian keluar dari
C. Desain Form – Tab MBA.
Pada tab ini seorang admin dapat melakukan proses analisis Market Basket
Analysis. Pemilihan sumber data dibedakan menjadi 2 (dua) bagian, yaitu Data
Single dan Data Periodic.
Data Single dipakai untuk melakukan analisa data tunggal, baik harian,
bulanan atau tahunan. Harian Single berarti hanya dari 1 (satu) tanggal saja,
Bulanan Single hanya dari 1 (satu) bulan saja, dan Tahunan Single hanya dari 1
(satu) tahun saja. Berikut desain form tab MBA data single tampak seperti pada
Gambar 3.20.
Gambar 3.20. Desain Form Tab MBA Single
Sedangkan Data Periodic dipakai untuk melakukan analisa data pada
interval waktu tertentu, baik harian, bulanan atau tahunan. Harian Periodic berarti
data dari tanggal sekian hingga tanggal sekian, Bulanan Periodic berarti data dari
sekian hingga tahun sekian. Berikut desain form tab MBA data periodic tampak
[image:60.612.103.511.143.505.2]seperti pada Gambar 3.21.
Gambar 3.21. Desain Form Tab MBA Periodic
Selain harus menentukan rentang waktu sumber data yang akan dianalisa,
terlebih dahulu juga harus ditentukan nilai batasan Minimal Support dan Minimal
Confident sesuai kebutuhan analisa.
Di tab MBA juga disertakan informasi jumlah file yang berkaitan dengan
aplikasi ini, yaitu: jumlah Log File, jumlah Data File dan jumlah PDF Report File
yang dihasilkan dari aplikasi ini.
D. Desain Form Email.
Pada form Email ini admin dapat mengirimkan pesan email, baik hanya
berupa teks ataupun disertai attachment file. Pada tampilan utama admin dapat
dalam email, dan pesan tambahan yang mungkin diperlukan. Berikut desain
[image:61.612.102.509.144.489.2]tampilan utama aplikasi Server tampak seperti pada pada Gambar 3.22
Gambar 3.22. Desain Form Email Sender
Untuk memastikan pesan ataupun file yang dikirim sampai pada orang yang
tepat, terlebih dahulu bisa dibuat daftar nama serta alamat email penerima di
bagian mailbook. Nama bisa ditulis sejelas dan selengkap mungkin untuk
memastikan tidak ada nama yang tertukar ataupun salah kirim. Berikut desain
*
$$ *
[image:62.612.216.422.79.286.2]2
Gambar 3.23. Desain Form Email Book
E. Desain Form Option.
Form ini nantinya berfungsi untuk memasukkan konfigurasi aplikasi agar
dapat dipakai dengan normal. Ada 2 (dua) tab konfigurasi, yaitu Connection dan
Mail Account. Konfigurasi Connection berfungsi untuk menentukan port yang
digunakan agar aplikasi server dapat berkomunikasi dan menerima data dari
aplikasi client. Berikut desain tampilan utama aplikasi Server tab Configuration
*
Gambar 3.24. Desain Form Option – Connection
Konfigurasi Mail Account berfungsi untuk memasukkan data akun email,
sehingga aplikasi server dapat mendistribusikan pesan dan file report ke alamat
yang dituju. Konfigurasi yang harus dimasukkan diantaranya Nama Pengirim,
Nama server email, Port yang digunakan, alamat email Pengirim dan password
email. Khusus data untuk Nama Server dan Port Email bisa ditanyakan kepada
administrator server yang bersangkutan. Berikut desain tampilan utama aplikasi
*
$ *
' *
[image:64.612.213.426.79.295.2]* $ *
4.1 Implementasi Sistem
Tahap ini merupakan pembuatan perangkat lunak yang disesuaikan
dengan rancangan atau desain sistem yang telah dibuat. Aplikasi yang dibuat akan
diterapkan berdasarkan kebutuhan. Selain itu aplikasi ini akan dibuat sedemikian
rupa sehingga dapat memudahkan pengguna untuk menggunakan aplikasi Go ‘n
Run.
Sebelum menjalankan aplikasi ini, ada hal yang harus diperhatikan yaitu
kebutuhan sistem. Sesuai dengan kebutuhan untuk merancang sistem diperlukan
perangkat keras dan perangkat lunak dengan kondisi tertentu agar sistem dapat
berjalan dengan baik.
4.2 Kebutuhan Sistem
Sistem Go ’n Run memerlukan perangkat lunak (software) dan perangkat
keras (hardware), agar dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
4.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras
Kebutuhan perangkat keras minimal yang digunakan untuk menjalankan
sistem Go ’n Run ini adalah :
1. Kebutuhan untuk server:
- Processor Pentium IV Core2Duo @2.00GHz, atau di atasnya
- Memory 2048Mb atau lebih,
- Monitor dengan resolusi minimal 800 x 600,
- VGA Card, Mouse, dan Keyboard.
- Network Card Adapter (dapat berupa Wired ataupun Wireless)
2. Kebutuhan untuk client:
- Processor Pentium IV 1.8GHz, atau di atasnya
- Memory 512Mb atau lebih,
- Harddisk 5 Gb atau lebih,
- Monitor dengan resolusi minimal 800 x 600,
- VGA Card, Mouse, dan Keyboard.
- Network Card Adapter (dapat berupa Wired ataupun Wireless)
4.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak
Kebutuhan perangkat lunak minimal yang digunakan untuk menjalankan
sistem Go ’n Run ini adalah :
1. Kebutuhan perangkat lunak untuk server yaitu Sistem Operasi Windows XP
Profesional Edition atau versi terbaru selanjutnya, .Net Framework 2.0, dan
Adobe Acrobat Reader atau PDF Reader sejenis lainnya.
2. Kebutuhan perangkat lunak untuk client yaitu Sistem Operasi Windows XP
atau versi terbaru selanjutnya, .Net Framework 2.0, dan Internet Explorer versi
6.0 atau versi terbaru selanjutnya.
4.3 Pembuatan Program
Sistem Go ’n Run dirancang dan dibuat dengan menggunakan bantuan
a. Untuk Sistem operasi menggunakan Windows XP Profesional Edition Service
Packs 3
b. Untuk aplikasi pemrograman menggunakan Microsoft Visual Studio 2008
Professional template Windows Application dan code behind Visual Basic
.NET.
c. .Net Framework Minimal Versi 2.0.
d. Untuk report menggunakan komponen iTextSharp for Visual Studio .NET.
e. Untuk perancangan sistem menggunakan Power Designer 6.0.
f. Untuk perancangan desain input/output menggunakan Microsoft Office Visio
2007.
g. Untuk dokumentasi menggunakan Microsoft Office Word 2007.
4.4 Implementasi Sistem
Setelah semua kebutuhan sistem terpenuhi, untuk menjelaskan proses yang
ada pada sistem Go ’n Run ini didapatkan tampilan program sebagai berikut:
4.4.1 Client – Form Utama
Aplikasi Client akan lebih dominan pada fungsi data collector, yaitu
pengumpul informasi dari masing-masing unit PC. Data kemudian dikirimkan ke
aplikasi Server untuk dilakukan fungsi analisis. Pada form utama aplikasi Client,
ditampilkan daftar plugins yang dikenali oleh sistem, field password untuk
mengunci sistem, alamat ip dari server serta port yang digunakan untuk melayani
request komunikasi data client-server. Tampilan utama aplikasi Client dapat
Gambar 4.1 Form Utama Client
Dari tampilan utama aplikasi client, user dapat mengetahui IP client dari PC
yang sedang dia pakai, serta plugin yang dikenali di PC tersebut.
Di bagian bawah ada konfigurasi data server. Data yang dimaksud adalah
alamat IP dan port dari server. Agar berjalan dengan normal terlebih dahulu data
server harus diisi. Detail data bisa ditanyakan ke administrator jaringan setempat.
Adapun beberapa penyebab aplikasi client tidak bisa berjalan dengan
1. Unit client tidak dapat terhubung dengan unit server.
2. Unit client dapat terhubung dengan unit server, akan tetapi alamat IP yang
dimasukkan di aplikasi client salah.
3. Unit client dapat terhubung dengan unit server, alamat IP yang dimasukkan di
aplikasi client benar, akan tetapi port yang dimasukkan di apli