• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Paket Wisata Berbasis Web Pada Paramuda Tour & Transport.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Paket Wisata Berbasis Web Pada Paramuda Tour & Transport."

Copied!
217
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN APLIKASI PEMILIHAN PAKET

WISATA BERBASIS WEB PADA PARAMUDA TOUR &

TRANSPORT

TUGAS AKHIR

Program Studi

S1 Sistem Informasi

Oleh:

Bambang Trimaryanto

11.41010.0029

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ix

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

BAB I PENDAHULUAN………... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 5

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Tujuan ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pariwisata ... 8

2.2 Biro Perjalanan Wisata ... 11

2.3 APLIKASI ... 12

2.4 AHP ... 12

(3)

x

2.7 Pengembangan Sistem ... 28

2.7.1 Waterfall Development Methodology ... 30

2.7.2 Parallel Development Methodology... 31

2.7.3 Rapid Application Development ... 31

2.7.4 Agile Development: Extreme Programming ... 32

2.8 Rekayasa Perangkat Lunak ... 32

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ... 35

3.2 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35

3.2.1 Desain Umum Sistem ... 36

3.2.2 Blok Diagram ... 41

3.2.3 System Flow Diagram ... 42

3.2.4 Data Flow Diagram ... 70

3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 89

3.2.6 Struktur basis data ... 93

3.2.7 Desain Input/Output ... 105

3.2.8 Perancangan Evaluasi Sistem ... 147

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 159

(4)

xi

4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 159

4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 159

4.2 IMPLEMENTASI SISTEM ... 160

4.2.1 Halaman Daftar Akun ... 160

4.2.2 Halaman Hak Akses ... 161

4.2.3 Halaman Tambah Paket Wisata ... 164

4.2.4 Halaman Ubah Paket Wisata ... 165

4.2.5 Halaman Tambah Wisata ... 166

4.2.6 Halaman Ubah Wisata ... 167

4.2.7 Halaman Tambah Fasilitas ... 168

4.2.8 Halaman Ubah Fasilitas ... 169

4.2.9 Halaman Tambah Transportasi ... 169

4.2.10 Halaman Ubah Transportasi ... 170

4.2.11 Halaman Tambah Hotel ... 171

4.2.12 Halaman Ubah Hotel ... 172

4.2.13 Halaman Tambah Gambar ... 173

4.2.14 Halaman Ubah Gambar ... 174

4.2.15 Halaman Maintenance Pelanggan ... 174

4.2.16 Halaman Maintenance Profil Perusahaan ... 175

(5)

xii

4.2.18 Halaman Daftar Paket Wisata ... 176

4.2.19 Halaman Rekomendasi Paket ... 177

4.2.20 Halaman Detil Paket Wisata ... 178

4.2.21 Halaman Keranjang ... 179

4.2.22 Halaman Konfirmasi Bayar ... 180

4.2.23 Halaman Konfirmasi Penjualan ... 181

4.2.24 Halaman Penjualan Approved ... 182

4.2.25 Halaman Penjualan Keseluruhan ... 182

4.2.26 Halaman Laporan Paket Wisata Favorit ... 183

4.2.27 Halaman Laporan Kota Favorit ... 183

4.3 EVALUASI SISTEM ... 184

4.3.1 Uji Coba Aplikasi ... 184

4.3.2 Uji Coba Perhitungan ... 195

4.3.3 Evaluasi ... 201

BAB V PENUTUP ... 203

5.1 Kesimpulan... 203

5.2 Saran ... 203

DAFTAR PUSTAKA ... 204

(6)

xiii

Halaman

Tabel 3.1 Admin ... 93

Tabel 3.2 Daftar Fasilitas ... 94

Tabel 3.3 Fasilitas ... 94

Tabel 3.4 Gambar ... 95

Tabel 3.5 Gambar Wisata ... 95

Tabel 3.6 Hotel ... 96

Tabel 3.7 Kota ... 97

Tabel 3.8 Kumpulan Wisata ... 97

Tabel 3.9 Paket Wisata ... 98

Tabel 3.10 Pelanggan ... 99

Tabel 3.11 Penjualan ... 100

Tabel 3.12 Pesanan ... 101

Tabel 3.13 Profil Perusahaan ... 101

Tabel 3.14 Provinsi ... 102

Tabel 3.15 Tampung Penjualan ... 103

Tabel 3.16 Tabel Transportasi ... 104

Tabel 3.17 Wisata ... 105

(7)

xiv

Tabel 3.19 Rancangan Uji Coba Admin ... 158

Tabel 3.20 Rancangan Uji Coba Pelanggan ... 158

Tabel 4.1 Uji coba aplikasi ... 185

Tabel 4.2 Matrix pairwise comparison... 195

Tabel 4.3 Mengubah kedalam desimal... 195

Tabel 4.4 Mencari Eigen Vector ... 195

Tabel 4.5 Menghitung Lamda Max ... 195

Tabel 4.6 Menghitung tingkat konsistensi ... 195

Tabel 4.7 Alternatif pada kriteria 1 ... 196

Tabel 4.8 Alternatif pada kriteria 2 ... 197

Tabel 4.9 Alternatif pada kriteria 3 ... 198

Tabel 4.10 Alternatif pada kriteria 4 ... 199

(8)

xv

Halaman

Gambar 2.1 Ajax Web Applications Model ... 21

Gambar 2.2 Siklus SDLC ... 30

Gambar 2.3 Contoh penggunaan use case diagram ... 34

Gambar 3.1 Desain Umum Pemilihan Paket Wisata ... 37

Gambar 3.2 Struktur Hierarki Pemilihan Paket Wisata ... 39

Gambar 3.3 Blok Diagram Aplikasi Pemilihan Paket Wisata ... 41

Gambar 3.4 System flow daftar akun ... 43

Gambar 3.5 System Flow Hak Akses ... 45

Gambar 3.6 System Flow Maintenance Paket Wisata ... 47

Gambar 3.7 System Flow Maintenance Wisata ... 49

Gambar 3.8 System Flow Maintenance Transportasi ... 51

Gambar 3.9 System Flow Maintenance Fasilitas ... 53

Gambar 3.10 System Flow Maintenance Hotel ... 55

Gambar 3.11 System Flow Maintenance Gambar ... 57

Gambar 3.12 System Flow Maintenance Data Pelanggan ... 59

Gambar 3.13 System Flow Maintenance Profil ... 60

Gambar 3.14 System Flow Pemilihan Paket Wisata ... 63

(9)

xvi

Gambar 3.16 System Flow Konfirmasi bayar ... 67

Gambar 3.17 System Flow Penjualan ... 68

Gambar 3.18 System Flow Laporan ... 69

Gambar 3.19 Diagram Jenjang ... 70

Gambar 3.20 Context Diagram ... 71

Gambar 3.21 Proses Daftar Akun ... 72

Gambar 3.22 Proses Hak Akses ... 73

Gambar 3.23 Proses Maintenance ... 74

Gambar 3.24 Proses Pemilihan Paket Wisata ... 75

Gambar 3.25 Proses Penjualan ... 76

Gambar 3.26 Proses Laporan ... 77

Gambar 3.27 Sub proses Daftar Akun ... 78

Gambar 3.28 Sub Proses Hak Akses ... 78

Gambar 3.29 Sub Proses Maintenance ... 80

Gambar 3.30 Sub Proses Pemilihan Paket Wisata ... 81

Gambar 3.31 Sub Proses Penjualan ... 82

Gambar 3.32 Sub proses Laporan ... 82

Gambar 3.33 Sub Proses Maintenance Paket Wisata ... 83

Gambar 3.34 Sub Proses Maintenance Wisata ... 84

(10)

xvii

Gambar 3.36 Sub Proses Maintenance Transportasi ... 86

Gambar 3.37 Sub Proses Maintenance Hotel ... 87

Gambar 3.38 Sub Proses Maintenance Gambar ... 88

Gambar 3.39 Sub Proses Maintenance Profil Perusahaan ... 89

Gambar 3.40 Conceptual Data Model ... 90

Gambar 3.41 Physical Data Model ... 92

Gambar 3.42 Rancangan Antar Muka Halaman Daftar Akun ... 106

Gambar 3.43 Rancangan Antar Muka Halaman Login ... 107

Gambar 3.44 Rancangan Antar Muka Halaman Admin ... 108

Gambar 3.45 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Paket Wisata ... 109

Gambar 3.46 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Paket Wisata ... 111

Gambar 3.47 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Wisata ... 112

Gambar 3.48 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Wisata ... 113

Gambar 3.49 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Fasilitas ... 115

Gambar 3.50 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Fasilitas ... 116

Gambar 3.51 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Transportasi ... 118

Gambar 3.52 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Transportasi ... 120

Gambar 3.53 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Hotel ... 121

Gambar 3.54 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Hotel ... 123

(11)

xviii

Gambar 3.56 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Gambar ... 126

Gambar 3.57 Rancangan Antar Muka Halaman Maintenance Pelanggan ... 127

Gambar 3.58 Rancangan Antar Muka Halaman Maintenance Profil ... 129

Gambar 3.59 Rancangan Antar Muka Halaman Pelanggan... 130

Gambar 3.60 Rancangan Antar Muka Halaman Contact ... 131

Gambar 3.61 Rancangan Antar Muka Halaman About Us ... 132

Gambar 3.62 Rancangan Antar Muka Halaman Cara Pesan ... 133

Gambar 3.63 Rancangan Antar Muka Halaman Keranjang... 134

Gambar 3.64 Rancangan Antar Muka Halaman Paket Wisata ... 136

Gambar 3.65 Rancangan Antar Muka Halaman Detail Paket Wisata ... 137

Gambar 3.66 Rancangan Antar Muka Halaman Rekomendasi Paket ... 138

Gambar 3.67 Rancangan Antar Muka Halaman Konfirmasi Bayar ... 140

Gambar 3.68 Rancangan Antar Muka Halaman Konfirmasi Pesanan ... 141

Gambar 3.69 Rancangan Antar Muka Halaman Approved ... 143

Gambar 3.70 Rancangan Antar Muka Halaman Penjualan Keseluruhan ... 144

Gambar 3.71 Rancangan Antar Muka Halaman Laporan Paket Wisata Favorit 145 Gambar 3.72 Rancangan Antar Muka Halaman Laporan Paket Wisata Favorit 146 Gambar 4.1 Halaman Pendaftaran Akun ... 161

Gambar 4.2 Halaman Hak Akses ... 162

(12)

xix

Gambar 4.4 Menu Admin ... 164

Gambar 4.5 Halaman Tambah Paket Wisata ... 165

Gambar 4.6 Halaman Ubah Paket Wisata ... 166

Gambar 4.7 Halaman Tambah Wisata ... 167

Gambar 4.8 Halaman Ubah Wisata ... 168

Gambar 4.9 Halaman Tambah Fasilitas ... 168

Gambar 4.10 Halaman Ubah Fasilitas ... 169

Gambar 4.11 Halaman Tambah Transportasi ... 170

Gambar 4.12 Halaman Ubah Transportasi ... 171

Gambar 4.13 Halaman Tambah Hotel ... 172

Gambar 4.14 Halaman Ubah Hotel ... 173

Gambar 4.15 Halaman Tambah Gambar ... 173

Gambar 4.16 Halaman Ubah Gambar ... 174

Gambar 4.17 Halaman Maintenance Pelanggan ... 175

Gambar 4.18 Halaman Maintenance Profil Perusahaan ... 176

Gambar 4.19 Halaman Cara Pesan... 176

Gambar 4.20 Halaman Daftar Paket Wisata ... 177

Gambar 4.21 Halaman Rekomendasi Paket Wisata ... 178

Gambar 4.22 Halaman Detil Paket Wisata ... 179

(13)

xx

Gambar 4.24 Halaman Konfirmasi Bayar ... 181

Gambar 4.25 Halaman Konfirmasi Penjualan ... 182

Gambar 4.26 Halaman Penjualan Approved ... 182

Gambar 4.27 Halaman Penjualan Keseluruhan ... 183

Gambar 4.28 Halaman Laporan Paket Wisata Favorit... 183

Gambar 4.29 Halaman Laporan Kota Favorit ... 184

Gambar 4.30 Penentuan Kriteria Pelanggan ... 200

Gambar 4.31 Penentuan Bobot Kriteria ... 201

(14)

xxi

Halaman

(15)

1

1.1. Latar Belakang

Dunia kepariwisataan di Indonesia semakin hari semakin menunjukkan

perkembangan yang sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan

pembangunan di struktur bidang pariwisata, contohnya bisnis penerbangan

perhotelan, restoran dan biro perjalanan wisata (BPW). Mengingat produk industri

pariwisata ini akan menjadi suatu produk andalan di masa yang akan datang, maka

BPW berperan penting dalam pelayanan jasa wisata.

Paramuda Tour & Transport merupakan salah satu biro perjalanan wisata

bergerak pada bidang jasa transportasi pariwisata. Adapun sarana dan prasarana

yang tersedia diantaranya penyewaan angkutan transportasi wisata dan paket

wisata. Pihak Paramuda Tour & Transport melayani perjalanan wisata khususnya

untuk Jawa timur dimana pelanggannya datang dari berbagai kota di Indonesia,

seperti Surabaya dan sekitarnya, Malang, Pandaan, Pasuruan, Banyuwangi, dan

lain-lain. Untuk persentase pelanggan paling banyak yaitu pelanggan yang berasal

dari Surabaya dan Malang.

Pada proses pelayanan pariwisata Paramuda Tour & Transport memiliki

dua tipe pelanggan yaitu pelanggan perseorangan dan pelanggan rombongan.

Dimana akan bermula dari proses pelanggan menghubungi pihak Paramuda Tour

& Transport, pelanggan akan berdiskusi dengan pihak Tour & Transport

mengenai kebutuhan pariwisata yang dibutuhkan pelanggan dan pihak Paramuda

(16)

wisata yang ditawarkan oleh pihak Paramuda Tour & Transport, Proses

selanjutnya adalah untuk pelanggan perseorangan membuat kesepakatan dengan

cara memberikan Top Down Payment (TDP) kepada pihak Paramuda Tour &

Transport. Sedangkan untuk pelanggan rombongan, perusahaan akan menanyakan

kepada pelanggan apakah pihak Paramuda Tour & Transport akan memberikan

presentasi tentang paket wisata yang telah dipilih pelanggan kepada rombongan

atau tidak. Jika pelanggan meminta pihak Paramuda Tour & Transport untuk

melakukan presentasi kepada pihak rombongan maka akan dilakukan penjadwalan

presentasi kepada pihak rombongan pelanggan tentang paket wisata yang telah

dipilih. Setelah terjadi kesepakatan maka pelanggan akan melakukan top down

payment (TDP) kepada Paramuda Tour & Transport.

Paramuda Tour & Transport mempunyai jumlah pelanggan sekitar 1462

orang pada tahun 2013 sampai dengan 2015. Jumlah pelanggan Paramuda Tour &

Transport mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir, sehingga

mengakibatkan profit perusahaan memiliki kecenderungan menurun. Hal ini tidak

diharapkan oleh perusahaan, karena profit perusahaan bergantung kepada jumlah

pelanggan yang menggunakan jasa perusahaan. Jumlah pelanggan Paramuda Tour

& Transport dapat dilihat pada gambar 1.1

(17)

Gambar 1.1 Jumlah Pelanggan Paramuda Tour & Transport

Paramuda Tour & Transport tidak menginginkan terjadinya penurunan

pelanggan yang berkelanjutan dan ingin memperluas pangsa pasar yang ada.

Paramuda Tour & Transport menginginkan perluasan pangsa pasar dikarenakan

pelanggan yang datang hanya di wilayah sekitar perusahaan dan pelanggan hanya

tahu dari mulut ke mulut. Dengan memperluas pangsa pasar, penjualan paket

wisata yang ada dapat ditingkatkan karena dengan memperluas pangsa pasar yang

ada saat ini maka memungkinkan pelanggan yang datang tidak hanya yang berada

di area sekitar perusahaan.

Dengan adanya perluasan pangsa pasar, pada umumnya calon pelanggan

akan membutuhkan informasi tentang paket wisata yang ada karena pelanggan

akan bertanya-tanya tentang bagaimana pelanggan tersebut berwisata, fasilitas

yang didapatkan dan tujuan wisata yang akan diberikan dalam suatu paket wisata.

(18)

dimiliki tersebut dapat digunakan untuk berwisata kemana, fasilitas yang

didapatkan, tujuan yang didapat dan banyak hal lain yang menyebabkan

pelanggan tersebut akan mengalami kesulitan dalam menentukan paket mana yang

akan dipilih.

Dari permasalahan yang dialami oleh Paramuda Tour & Transport maka

solusi untuk membantu mengatasi permasalahan pemilihan paket wisata yaitu

dengan merancang dan membangun sebuah aplikasi pemilihan paket wisata

berbasis web pada Paramuda Tour & Transport menggunakan Metode AHP

(Analytical Hierarchy Process). Aplikasi pemilihan paket wisata ini berbasis

online yang bertujuan agar calon pelanggan dapat dengan bebas mengakses

dimana saja calon pelanggan tersebut berada dan calon pelanggan dapat

mendapatkan informasi paket wisata yang disediakan oleh Paramuda Tour &

Transport. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dipilih sebagai model

pengambilan keputusan untuk membantu mengatasi permasalahan pemilihan

paket wisata, karena AHP (Analytical Hierarchy Process) dapat memecahkan

masalah penentuan pilihan dengan banyak tujuan yang dicapai di antara beberapa

kriteria. AHP juga mampu menganalisis kriteria dan alternatif yang dibandingkan

dan dapat memberikan rekomendasi paket wisata yang tepat sesuai dengan kriteria

dan alternatif yang diinginkan.

Dengan perancangan aplikasi ini diharapkan dapat membantu perusahaan

dalam perluasan pangsa pasar dengan cara membuat aplikasi ini menjadi online

sehingga pangsa pasar yang ada semakin luas dengan begitu maka dapat

(19)

memilih paket wisata yang sesuai dengan keinginan calon pelanggan tersebut.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan, “Bagaimana

merancang dan membangun aplikasi pemilihan paket wisata berbasis web pada

Paramuda Tour & Transport menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy

Process)”.

1.3. Batasan Masalah

Batasan sistem yang dibahas adalah sebagai berikut :

1. Ruang lingkup penelitian hanya meliputi bagian pelayanan paket wisata.

2. Tidak membahas tentang penyewaan alat transportasi.

3. Kriteria telah ditentukan sebagai berikut : Harga, Banyak tujuan wisata,

fasilitas, wisata yang paling favorit, dan lama berwisata.

4. Metode AHP digunakan untuk menentukan paket wisata yang

direkomendasikan kepada pelanggan.

5. Metode AHP digunakan saat proses pemilihan paket wisata yang dilakukan

oleh pelanggan.

6. Tidak membahas masalah keamanan jaringan. Koneksi antara server dan

client diasumsikan aman.

1.4. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah

(20)

membantu customer dalam memilih paket wisata yang sesuai dengan kriteria

pelanggan.

1.5. Sistematika penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Paket Wisata pada Paramuda Tour & Transport” sebagai

berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah dan

penjelasan permasalahan secara umum, perumusan masalah

serta batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan tugas

akhir dan sistematika penulisan buku ini.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas teori-teori yang berhubungan

dan mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini. Adapun

teori-teori yang dibahas meliputi : Bursa Kerja, Seleksi Pelamar

Kerja, Aplikasi, System Development Life Cycle (SDLC), Web,

World Wide Web, Preference Ranking Organization Method for

Enrichment Evaluation (Promethee).

BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini membahas tentang identifikasi masalah, analisa

(21)

masukan dan keluaran aplikasi.

BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Pada bab ini membahas tentang implementasi dari aplikasi.

Serta melakukan pengujian apakah aplikasi telah dapat

menyelesaikan permasalahan sesuai dengan yang diharapkan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dari tugas akhir serta saran

(22)

8

2.1 Pariwisata

Menurut (Yoeti, 2001) mengutip pengertian pariwisata menurut pengertian

etimologi, kata “Pariwisata” berasal dari sansekerta yang sesungguhnya bukan berarti

“Tourisme” (Belanda) atau “Tourism” (Inggris). Terdiri dari dua suku kata yaitu pari

dan wisata, dimana masing-masing memiliki arti, pari berarti banyak, berkali-kali,

berputar-putar, lengkap dan wisata berarti berpergian, yang dalam hal ini sinonim

dengan kata “travel” dalam inggrisnya. Kata pariwisata dalam hal ini diidentikan

dengan kata tourism dalam bahasa ingris. Berdasarkan kedua arti kata diatas tersebut,

maka “Pariwisata“ dapat diartikan sebagai berikut yaitu : Perjalanan yang dilakukan

dari suatu tempat ke tempat lain.

Menurut (Pendit , 1999) menjelaskan bahwa pariwisata adalah salah satu jenis

industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam

penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup dan

menstimulasikan sektor dan produktifitas lainnya. Dengan demikian yang dimaksud

dengan kepariwisataan adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan oleh

perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyedian tempat tinggal

sementara, asalkan pendiaman ini tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh

penghasilan dari efektifitas yang bersifat sementara, dimana gejala tersebut secara

(23)

Menurut (Soekadijo, 2000) menjelaskan pariwisata bagaimana wisatawan

datang mengunjungi objek-objek wisata, yang memanfaatkan fasilitas hotel dan

angkutan, maka semua kegiatan itu mendapat arti kepariwisataan dan lahirlah yang

disebut pariwisata. Maka dapatlah dikatakan bahwa yang disebut pariwisata itu

adalah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.

Jenis-jenis pariwisata menurut (James, 2001) berdasarkan motif tujuan

perjalanan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis pariwisata khusus, yaitu:

1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism)

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan

tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar, memenuhi kehendak

ingintahunya, mengendorkan ketegangan syaraf, melihat sesuatu yang baru,

menikmati keindahan alam, mengetahui hikayat rakyat setempat,

mendapatkan ketenangan.

2. Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism)

Pariwisata ini dilakukan untuk pemanfaatan hari-hari libur untuk

beristirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, dan

menyegarkan diri dari keletihan dan kelelahannya. Dapat dilakukan pada tempat

yang menjamin tujuan-tujuan rekreasi yang menawarkan kenikmatan yang

diperlukan seperti tepi pantai, pegunungan, pusat peristirahatan dan

pusat-pusat kesehatan.

3. Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism)

Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan untuk belajar

(24)

cara hidup masyarakat yang berbeda-beda, mengunjungi monumen bersejarah,

peninggalan masa lalu, pusat-pusat kesenian dan keagamaan, festival seni musik,

teater, tarian rakyat dan lain-lain.

4. Pariwisata untuk olahraga (Sports Tourism)

Pariwisata ini dapat dibagi lagi menjadi dua kategori:

A. Big sports events, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade

Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju dunia, dan lainlain yang menarik

perhatian bagi penonton atau penggemarnya.

B. Sporting tourism of the Practitioners, yaitu pariwisata olahraga bagi mereka

yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri seperti pendakian gunung,

olahraga naik kuda, berburu, memancing dan lain-lain.

5. Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business Tourism)

Menurut para ahli teori, perjalanan pariwisata ini adalah

bentuk profesional travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan

atau jabatan yang tidak memberikan kepada seseorang untuk memilih tujuan

maupun waktu perjalanan.

6. Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism)

Pariwisata ini banyak diminati oleh negara-negara karena ketika diadakan suatu

konvensi atau pertemuan maka akan banyak peserta yang hadir untuk tinggal

dalam jangka waktu tertentu dinegara yang mengadakan konvensi. Negara yang

sering mengadakan konvensi akan mendirikan bangunan-bangunan yang

(25)

2.2 Biro Perjalanan Wisata

Pariwisata merupakan suatu fenomena yang timbul dari salah satu kegiatan

manusia yang berbentuk perjalanan. Kegiatan pariwisata ini dilakukan dalam jangka

waktu tertentu dan terbatas dengan tujuan untuk bersenang-senang sambil menikmati

objek dan daya tarik wisata. Untuk memudahkan pelaksanaan perjalanan maka

dibentuklah suatu badan usaha yang disebut Biro Perjalanan Wisata yang dikenal

dengan tour operator, guna membantu kelancaran perencanaan dan pengaturan

perjalanan wisata tersebut. Adapun pengertian dari beberapa para ahli maupun

peraturan yang berlaku diantaranya :

1. Menurut (Pendit, 1999), memberikan pengertian bahwa BPW adalah perusahaan

yang memiliki tujuan untuk menyiapkan suatu perjalanan bagi seseorang yang

merencanakan untuk mengadakannya.

2. Menurut (Damardjati, 2001), menjelaskan bahwa BPW adalah perusahaan yang

khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orangorang

termasuk kelengkapan perjalannannya, dari suatu tempat ke tempat lain, baik di

dalam negeri, dari dalam negeri, ke luar negri atau dalam negeri itu sendiri.

3. Sedangkan Menurut (UU No. 10, 2009) tentang kepariwisataan yang dimaksud

dengan “usaha jasa perjalanan wisata” adalah usaha biro perjalanan wisata dan

usaha agen perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan meliputi usaha penyediaan

jasa perencanaan perjalanan dan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan

perjalanan ibadah. Usaha agen perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan

sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan

(26)

2.3 APLIKASI

Aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk

melakukan pengolahan data. Aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara

manual yang ditransformasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program

agar data diolah lebih berdaya guna secara optimal (Jogiyanto, 2004). Aplikasi dapat

digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:

1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise).

2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan.

3. Perangkat lunak informasi kerja.

4. Perangkat lunak media dan hiburan.

5. Perangkat lunak pendidikan.

6. Perangkat lunak pengembangan media.

7. Perangkat lunak rekayasa produk.

2.4 AHP

2.4.1 Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process )

AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh

Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi

faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut (Saaty, 1993)

hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang

kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang

(27)

terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan

ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki

sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.

AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode

yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :

a. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai

pada subkriteria yang paling dalam.

b. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi

berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.

c. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan

keputusan.

2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP

Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan

kelemahan dalam sistem analisisnya. Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah

a. Kesatuan (Unity)

AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu

model yang fleksibel dan mudah dipahami.

b. Kompleksitas (Complexity)

AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem

dan pengintegrasian secara deduktif.

(28)

AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan

tidak memerlukan hubungan linier.

d. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)

AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen

sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen

yang serupa.

e. Pengukuran (Measurement)

AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan

prioritas.

f. Konsistensi (Consistency)

AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan

untuk menentukan prioritas.

g. Sintesis (Synthesis)

AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya

masing-masing alternatif.

h. Trade Off

AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga

orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.

i. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)

AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil

penilaian yang berbeda.

(29)

AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan

mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses

pengulangan. Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut:

a. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa

persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang

ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut

memberikan penilaian yang keliru.

b. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara

statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang

terbentuk.

2.4.3 Tahapan AHP

Ada 8 langkah dalam metode AHP sebagai berikut :

a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan

secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba

tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah

mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya kita kembangkan

lebih lanjut dalam tahap berikutnya.

b. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama.

Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki

yang berada dibawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk

(30)

alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki

dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan).

c. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi

relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di

atasnya.

Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk

kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan

dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan

prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan

matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan

didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil

keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen

lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria

dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level dibawahnya

diambil elemen yang akan dibandingkan misalnya E1,E2,E3,E4,E5.

d. Melakukan Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah

penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya

elemen yang dibandingkan.

Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai

9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila

suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil

perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa

(31)

sel yang bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan. Skala perbandingan

perbandingan berpasangan dan maknanya yang diperkenalkan oleh Saaty bisa

dilihat dibawah.

Intensitas Kepentingan :

1 = Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh yang

sama besar

3 = Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya,

Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan

elemen yang lainnya

5 = Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalaman dan

penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang

lainnya

7 = Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen

yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek.

9 = Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang mendukung

elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat penegasan tertinggi

yang mungkin menguatkan.

2 = Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan,

Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara 2 pilihan Kebalikan = Jika

untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan aktivitas j , maka j

mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i

e. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten maka

(32)

f. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.

g. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan yang

merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada

tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan lewat

cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari

kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi

matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan

jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.

h. Memeriksa konsistensi hirarki. Yang diukur dalam AHP adalah rasio konsistensi

dengan melihat index konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah yang

mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid.

Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan

kurang dari atau sama dengan 10 %.

2.4.4 Prinsip Dasar dan Aksioma AHP

AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu :

a. Dekomposisi

Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi

bagian-bagian secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus.

Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan,

kriteria dan level alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi

lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih banyak kriteria

(33)

satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di

mana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang

hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika

perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.

b. Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments).

Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua

elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari

elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka.

Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan

menghasilkan prioritas.

c. Sintesa Prioritas

Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas

dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap

elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau

dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti

prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya. AHP

didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu :

1. Aksioma Resiprokal

Aksioma ini menyatakan jika PC (EA,EB) adalah sebuah perbandingan

berpasangan antara elemen A dan elemen B, dengan memperhitungkan C

sebagai elemen parent, menunjukkan berapa kali lebih banyak properti

yang dimiliki elemen A terhadap B, maka PC (EB,EA)= 1/ PC (EA,EB).

(34)

2. Aksioma Homogenitas

Aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang dibandingkan tidak berbeda

terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan

mengandung nilai kesalahan yang tinggi. Ketika hirarki dibangun, kita

harus berusaha mengatur elemen-elemen agar elemen tersebut tidak

menghasilkan hasil dengan akurasi rendah dan inkonsistensi tinggi.

3. Aksioma Ketergantungan

Aksioma ini menyatakan bahwa prioritas elemen dalam hirarki tidak

bergantung pada elemen level dibawahnya. Aksioma ini membuat kita

bisa menerapkan prinsip komposisi hirarki.

2.4.5. Aplikasi PHP

Beberapa contoh aplikasi AHP adalah sebagai berikut:

a. Membuat suatu set alternatif.

b. Perencanaan

c. Menentukan prioritas

d. Memilih kebijakan terbaik setelah menemukan satu set alternatif

e. Alokasi sumber daya

f. Menentukan kebutuhan/persyaratan

g. Memprediksi outcome

h. Merancang sistem

(35)

j. Memastikan stabilitas sistem

k. Optimasi

l. Penyelesaian konflik

2.5 AJAX

Menurut Luke Welling (2009) Ajax bukanlah sebuah bahasa pemrograman

ataupun sebuah teknologi. Ajax merupakan kombinasi antara sisi client Javascript

dengan XML format transfer data dan sisi server melalui bahasa pemrograman seperti

PHP. Hasil dari pemrograman Ajax adalah sebuah tampilan pengguna yang lebih

bersih dan cepat untuk aplikasi interaktif. Aplikasi interaktif yang menggunakan

Ajax, memungkinkan pengguna untuk menjalankan banyak pekerjaan tanpa harus

menampung halaman berulang kali.

(36)

AJAX adalah kependekan dari Asycronous javascript and XML, dalam bahasa

Indonesianya asinkron antara javascript dan XML, pengertian mudahnya

menggabungkan antara javascript dan XML untuk mengakses sumber data di server.

Jadi server tidak diakses secara langsung, biarkan mesin AJAX yang mengaksesnya.

Javascript sebagai pemrograman di sisi client (artinya program yang dibuat dengan

javascript, bisa dijalankan tanpa menggunakan server) sekarang ini bisa digunakan

untuk mengakses server secara asinkron (di belakang layar, artinya proses akses tidak

terlihat oleh user). XML digunakan untuk format data hasil kembalian dari server.

Javascript bisa mengakses server dengan menggunakan suatu object yang disebut

dengan XMLHttpRequest. Object inilah yang akan menjadi inti mesin dari AJAX,

dari mengkases data sampai dengan menerima respon dari server, semuanya

dikendalikan oleh object ini. Adapun cara mengaktifkan AJAX pada javascript dapat

menggunakan fungsi berikut :

var xmlhttp = buatobjek();

function buatobjek(){

var obj = null;

try{

obj = new ActiveXObject("Microsoft.XMLHTTP”);

catch(e){

try{

obj = new XMLHttpRequest();

}

(37)

}

if(obj == null){

alert(“Browser tidak mendukung Ajax”);

}

return obj;

}

atau

var xmlhttp = buatobjek;

function buatobjek(){

var obj = null;

if(window.ActiveXObject)

obj = new ActiveXObject(“Microsoft.XMLHTTP”);

else{

if(window.XMLHttpRequest)

obj = new XMLHttpRequest();

}

if(obj == null)

alert("browser tidak mendukung AJAX”);

return obj;

(38)

2.6 Metode Penelitian

Menurut Sekaran (2006), metode penelitian adalah sekumpulan peraturan,

kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metodologi juga

merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan

suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga

merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah

tertentu yang memerlukan jawaban. Hakikat penelitian dapat dipahami dengan

mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.

Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan

dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada

dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan

manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk

memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia

yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.

Langkah -langkah penelitian sebagai berikut ini :

1. Membuat Sebuah Rancangan Penelitian

Seorang peneliti harus menyusun rancangan penelitian atau yang disebut dengan

proposal penelitian, hal ini termasuk langkah-langkah yang sangat penting.

Sebenarnya proposal penelitian bisa juga menentukan keberhasilan kegiatan

penelitian.

2. Pengumpulan Data

Riset atau penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis

(39)

jenis data, cara memperoleh, sumber data, dan besarnya yang dibutuhkan.

Sementara langkah yang perlu untuk diperhatikan pada proses pengumpulan data

yaitu :

a. Seleksi data, yaitu memilih data yang benar-benar valid serta berhubungan

dengan inti masalah.

b. Sumber data, yaitu berusaha untuk menemukan sumber data aslinya guna

mendapatkan hasil yang akurat.

c. Validasi data, yaitu mencari data aktual yang sesuai dengan tujuan dan

masalah penelitian.

d. Catatan data, yaitu membuat suatu catatan lapangan dengan cermat serta

seksama untuk tujuan supaya data yang didapat tidak tercampur dengan yang

lainnya dan agar tidak lupa.

e. Mengoreksi, merevisi dan memodifikasi data, yaitu melakukan pengecekan

data yang sudah terkumpul serta mencari kembali data apabila dirasa kurang.

3. Pengolahan Data

Melakukan pengolahan data dengan cara menimbang, mengatur, menyaring serta

mengklarifikasi data sudah terkumpul. Di sini ada empat tahapan dalam

pengolahan data yaitu :

a. Menentukan variabel yang hendak dilakukan tabulasi dengan cara membuat

daftar variabel untuk inventarisasi dalam menentukan variabel yang hendak

(40)

b. Menentukan metode tabulasi dengan memilih cara yang sesuai dengan jumlah

dari variabel serta jumlah respondennya. Selain itu juga tenaga, biaya dan

fasilitas.

c. Editing, yakni melakukan koreksi atas kesalahan di dalam data yang

dikarenakan adanya kekeliruan pengolahan data.

d. Analisis data, yakni menyederhanakan data agar mudah dibaca dan di

interpretasikan.

4. Penyusunan Laporan

Ini merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian. Di sini mulai

dilakukannya pembuatan laporan ke dalam bentuk karya tulis. Jadi laporan ini

erat kaitannya dengan kemampuan bahasa, berpikir runtut dan berpikir logis. Pada

laporan yang lengkap tidak hanya memuat kajian hasil, melainkan juga proses

penelitiannya secara menyeluruh.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu :

a. Observasi

Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya

mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk merekam

berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila

penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja,

gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.

Participant Observation adalah peneliti secara langsung terlibat dalam

kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Non

(41)

Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung

dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Seorang peneliti hanya

menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang

dianggap perlu sebagai data penelitian.

Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang

mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa

mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.

1. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau

pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat

yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat

dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon.

Wawancara Tatap Muka

Kelebihan wawancara tatap muka:

a. Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden

b. Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah

pertanyaan baru

c. Bisa membaca isyarat non verbal

(42)

Kekurangan wawancara tatap muka:

a. Membutuhkan waktu yang lama

b. Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa

daerah terpisah

c. Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan

d. Pewawancara perlu dilatih

e. Bisa menimbulkan bias pewawancara

f. Responden bias menghentikan wawancara kapanpun

Wawancara via telepon

Kelebihan wawancara via telepon:

a. Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka

b. Bisa menjangkau daerah geografis yang luas

c. Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)

Kelemahan wawancara via telepon:

a. Isyarat non verbal tidak bisa dibaca

b. Wawancara harus diusahakan singkat

c. Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak

terdaftar pun dihilangkan dari sampel

2.7 Pengembangan Sistem

Sistem informasi yang baik adalah sistem yang dapat dengan mudah untuk

(43)

diaplikasikan. Salah satu dengan konsep pengembangan sistem adalah dengan

menggunakan siklus hidup pengembangan sistem.

Menurut Kendall dan Kendall (2003) Sistems Development Life Cycle (SDLC)

adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem

yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui

penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik.

Menurut Kendall dan Kendall, SDLC dibagi dalam tujuh tahap seperti yang

ditunjukkan dalam gambar dibawah. Meskipun masing-masing tahap ditampilkan

secara terpisah, namun tidak pernah tercapai sebagai satu langkah terpisah.

Melainkan, beberapa aktivitas muncul secara simultan, dan aktivitas berulang-ulang

memikirkan bahwa SDLC bisa dicapai dalam tahap-tahap berulang yang saling

tumpang tindih satu tersebut lebih dilakukan berguna secara lagi (dengan aktivitas

berulang yang saling tumpang tindih satu sama lainya dan menuju ke tujuan terakhir)

(44)

Gambar 2.2 Siklus SDLC

Model pengembangan sistem yaitu : Waterfall Development Methodology,

Parallel Development Methodology, Rapid Application Development, dan Agile

Development.

2.7.1 Waterfall Development Methodology

Waterfall Development Methodology adalah suatu cara pengembangan

software yang fase - fasenya berurutan. Sebuah fase tidak bisa dikerjakan sebelum

fase sebelumnya telah selesai dikerjakan.

Kelebihan dari Waterfall Development Methodology adalah :

1. Proses pengidentifikasian sistem memerlukan waktu yang lama sebelum fase

programming dimulai.

2. Meminimalisasi pengubahan sistem pada saat proses pengembangan perangkat

(45)

Kekurangan dari Waterfall Development Methodology adalah :

1. Fase perancangan / desain harus dilakukan pada paper yang khusus sebelum

fase programming dimulai

2. Terjadi selisih waktu yang cukup lama antara pengajuan sistem dan

pembaharuan sistem.

2.7.2 Parallel Development Methodology

Parallel Development Methodology merupakan suatu cara pada SDLC yang

melakukan fase desain dan implementasi secara paralel.

Kelebihan dari Parallel Development Methodology adalah :

1. Meminimalisasi waktu penjadwalan

2. Meminimalisasi kesempatan untuk dikerjakan ulang

Kekurangan dari Parallel Development Methodology adalah :

1. Masih menggunakan dokumen di kertas

2. Menggabungkan sub proyek memerlukan suatu keahlian yang khusus. Biasanya

banyak terjadi kegagalan pada saat proses penggabungannya.

2.7.3 Rapid Application Development

Rapid Application Development merupakan suatu cara penerapan SDLC

dengan membuat suatu software prototype terlebih dahulu dan kemudian

dipresentasikan ke pelanggan. Jika pelanggan menyetujuinya, maka software akan

dikembangkan lebih lanjut.

Kelebihan Rapid Application Development adalah :

(46)

2. Pengguna dapat merencanakan beberpa tambahan untuk versi setelahnya.

Kekurangan Rapid Application Development adalah :

1. Pengguna bekerja dengan sistem yang sebenarnya belum selesai secara

keseluruhan

2.7.4 Agile Development: Extreme Programming

Agile Development: Extreme Programming merupakan suatu pengerjaan

perangkat lunak secara cepat. Metode ini sangat cocok untuk proyek perangkat lunak

yang membutuhkan waktu lebih instan dalam pengembangannya.

Kelebihan dari Agile Development: Extreme Programming adalah :

1. Hasil bisa didapat dalam waktu yang sangat cepat

2. Bekerja lebih baik dalam projek dengan tidak ada perubahan yang tak tentu

Kekurangan dari Agile Development: Extreme Programming adalah

1. Membutuhkan kedisiplinan tinggi

2. Tepat hanya jika dilakukan di projek kecil

3. Membutuhkan lebih banyak inputan dari pengguna

2.8 Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa Perangkat Lunak adalah pembuatan dan penggunaan prinsip-prinsip

keahlian teknik untuk mendapatkan perangkat lunak yang ekonomis yang handal dan

bekerja secara efisien pada mesin yang sesungguhnya. Rekayasa Perangkat Lunak

mendirikan suatu pondasi untuk suatu proses perangkat lunak yang lengkap dengan

mengidentifikasi sejumlah aktifitas kerangka kerja yang berlaku untuk semua proyek

(47)

Language atau disingkat UML merupakan bahasa standar yang digunakan untuk

memvisualisasikan, menspesifikasikan, menkonstruksikan, serta mendokumentasikan

sebuah sistem software.

2.8.1. Use Case Diagram

Use case modeling adalah sebuah pendekatan yang memfasilitasi

pengembangan yang berpusat pada penggunaan. Use case diagram digunakan untuk

memodelkan proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram

terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang

akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.

Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:

1. Association adalah sebuah relasi antara actor dan use case, dimana sebuah

interaksi terjadi diantara actor dan use case tersebut.

2. Generalization, disebut juga inheritance(pewarisan), sebuah elemen dapat

merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.

3. Dependency, sebuah elemen bergantung dalam beberapa cara ke elemen

lainnya.

(48)

Gambar 2.3 Contoh penggunaan use case diagram

2.8.2. Class Diagram

class diagram menggambarkan struktur objek yang terdapat pada sebuah

sistem. Diagram ini menunjukkan objek - objek yang terdapat pada suatu

sistem dan relasi antar objek - objek tersebut. Class memiliki tiga area pokok yaitu :

Nama, Atribut dan Metode/Operation. Atribut dan Metode dapat mempunyai sifat

Private (tidak dapat dipanggil dari luar class), Protected (Hanya dapat dipanggil oleh

class yang bersangkutan dan anak yang mewarisinya) dan Public (dapat dipanggil

(49)

35

3.1 Identifikasi Permasalahan

Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang

berkelanjutan dan ingin memperluas pangsa pasar yang ada. Paramuda Tour &

Transport menginginkan perluasan pangsa pasar dikarenakan pelanggan yang datang

hanya di wilayah sekitar perusahaan dan pelanggan hanya tahu dari mulut ke mulut.

Dengan adanya perluasan pangsa pasar, pada umumnya calon pelanggan akan

membutuhkan informasi tentang paket wisata yang ada karena pelanggan akan

bertanya-tanya tentang bagaimana pelanggan tersebut berwisata, fasilitas yang

didapatkan dan tujuan wisata yang akan diberikan dalam suatu paket wisata. Calon

pelanggan akan kesulitan dalam memilih paket sesuai dengan apa yang dibutuhkan.

Kesulitan tersebut dialami ketika pelanggan tidak tahu budget yang dimiliki tersebut

dapat digunakan untuk berwisata kemana, fasilitas yang didapatkan, tujuan yang

didapat dan banyak hal lain.

3.2 Analisis dan Perancangan Sistem

Sebelum dilakukan pembuatan aplikasi pemilihan paket wisata, terlebih

dahulu disusun perancangan sistem. Hal ini dibuat agar aplikasi yang dikerjakan

dapat berfungsi dan berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan serta dapat

(50)

dan akurat. Selain itu juga dapat dibentuk model informasi yang dapat diterapkan

dalam aplikasi yang digunakan sebagai model rekomendasi.

AHP merupakan salah satu bentuk model rekomendasi yang dapat mengolah

dan menyajikan informasi dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Dengan

digunakannya model ini, maka diharapkan mampu memenuhi harapan Paramuda

Tour & Transport.

Dalam pembuatan perancangan dan desain digunakan model-model yang

telah ada. Tahap-tahap yang digunakan dalam mendesain rancang bangun Aplikasi

Pemilihan Paket Wisata Paramuda Tour & Transport adalah :

1. Desain umum sistem.

2. Membuat Blok Diagram

3. Membuat System Flow Diagram.

4. Membuat Diagram Jenjang Proses.

5. Membuat Data Flow Diagram.

6. Membuat rancangan Entity Relationship Diagram (ERD), yang didalamnya

meliputi : Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).

7. Membuat struktur basis data.

8. Membuat desain Input/Output.

3.2.1 Desain Umum Sistem

Aplikasi pemilihan paket wisata Paramuda Tour & Transport akan berbasis

web dan dapat membantu dalam proses pemilihan paket wisata dengan menggunakan

(51)

pelanggan pelanggan

2. Bertanya tentang paket wisata yang tersedia

paramuda tour & transport paramuda tour & transport 1. Pelanggan datang ke paramuda tour & transport

3. memberikan paket wisata

5. menginformasikan ke rombongan

4. paramuda tour & transport bertanya untuk rombongan atau perseorangan

Rombongan pelanggan Rombongan pelanggan

6. memilih paket wisata yang sesuai

7. melakukan penjadwalan 10. memverifikasi jadwal kosong

11. Menginformasikasi Jadwal kosong

Jadwal pemesanan Jadwal pemesanan 8. Mengecek jadwal kosong

9. Jadwal yang tersedia 12. melakukan pemesanan

Form pemesanan Form pemesanan Daftar paket wisata Daftar paket wisata

Gambar 3.1 Desain Umum Pemilihan Paket Wisata

Gambar 3.1 menunjukan menunjukkan bagaimana sistem ini bekerja.

Pengguna pada sistem ini dibagi menjadi 2 yaitu : pelanggan dan admin Paramuda

Tour & Transport. Proses pelayanan pariwisata Paramuda Tour & Transport

memiliki dua tipe pelanggan yaitu pelanggan perseorangan dan pelanggan

rombongan. Bermula dari proses pelanggan menghubungi pihak Paramuda Tour &

Transport, pelanggan akan berdiskusi dengan pihak tour & transport mengenai

kebutuhan pariwisata yang dibutuhkan pelanggan dan pihak Paramuda Tour &

Transport akan memberikan usulan daftar paket wisata yang tersedia kepada

(52)

Setelah kebutuhan pelanggan terpenuhi dengan usulan paket wisata yang

ditawarkan atau diusulkan oleh pihak Paramuda Tour & Transport, untuk pelanggan

perseorangan proses selanjutnya adalah membuat kesepakatan dengan cara

memberikan top down payment (TDP) kepada pihak Paramuda Tour & Transport.

Sedangkan untuk pelanggan rombongan, perusahaan akan menanyakan kepada

pelanggan apakah pihak Paramuda Tour & Transport akan memberikan presentasi

tentang paket wisata yang telah dipilih pelanggan kepada rombongan atau tidak. Jika

pelanggan meminta pihak Paramuda Tour & Transport untuk melakukan presentasi

kepada pihak rombongan maka akan dilakukan penjadwalan presentasi kepada pihak

rombongan pelanggan tentang paket wisata yang telah dipilih. Setelah terjadi

kesepakatan maka pelanggan akan melakukan top down payment (TDP) kepada

Paramuda Tour & Transport.

Perhitungan rekomendasi berdasarkan oleh kriteria yang dibuat,

langkah-langkah untuk mendapatkan nilai rekomendasi metode AHP adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.

Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan

secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba

tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah

mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya kita kembangkan

(53)

2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama.

Goal kriteria alternatif

Pemilihan

paket wisata Harga

Banyak tujuan wisata Fasilitas

Lama wisata

> 3jt 1jt –

3jt

< 1jt

*4 - 5

*2 - 3

*1 - 0

> 5

3 - 5

< 3

> 3

3

2

Paket wisata 1

Paket wisata 2

Paket wisata 3

Paket wisata 4

(54)

Gambar 3.2 menunjukan tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level

hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk

mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan menentukan

alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki

dilanjutkan dengan subkriteria.

Penilaian dalam membandingkan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain

adalah bebas satu sama lain, dan hal ini dapat mengarah pada ketidak konsistensian.

Saaty (1990) telah membuktikan bahwa indeks konsistensi dari matrik ber ordo n

dapat diperoleh dengan rumus :

CI = (λmaks-n)/(n-1)...………....(1) Keterangan :

CI = Indeks Konsistensi (Consistency Index)

λmaks = Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n

Nilai eigen terbesar didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah

kolom dengan eigen vector. Batas ketidak konsistensian di ukur dengan

menggunakan rasio konsistensi (CR), yakni perbandingan indeks konsistensi (CI)

dengan nilai pembangkit random (RI). Nilai ini bergantung pada ordo matrik n. Rasio

konsistensi dapat dirumuskan :

CR = CI/RI...………...………(2)

Keterangan :

Bila nilai CR lebih kecil dari 10%, ketidak konsistensian pendapat masih

(55)

3.2.2 Blok Diagram

Blok diagram menggambarkan tentang apa saja masukan yang dibutuhkan,

proses yang dilakukan, dan keluaran yang dihasilkan oleh aplikasi pemilihan paket

wisata pada Paramuda Tour & Transport. Blok diagram aplikasi pemilihan paket

wisatadapat dilihat pada gambar 3.3.

• Data identitas (kriteria : Harga, Fasilitas, Banyak tujuan dan Lama wisata)

Input

Maintenance

identitas pelanggan

• Analisis kota yang sering di minati Process

• rekap pelanggan

• Informasi kota yang sering dipilih Output

• Data jawaban dari kriteria yang diberikan

• Data

pembobotan

kriteria (Harga, Fasilitas, Banyak tujuan dan Lama wisata)

• Profil perusahaan

• Paket wisata

• Informasi profil perusahaan

• Daftar paket wisata

• rekomendasi paket wisata yang sesuai dengan kriteria pelanggan

• Informasi paket wisata yang sering dipilih

• Penjadwalan pemesanan paket wisata

• Data reservasi

• Informasi jadwal pemesanan paket wisata

(56)

3.2.3 System Flow Diagram

System flow adalah penggambaran aliran dokumen dalam sistem dan

merupakan proses kerja dalam sistem. System flow menggambarkan aliran atau arus

data pada sistem yang nantinya akan digunakan untuk membantu dalam

pembangunan proses dalam organisasi. Tentunya, transformasi aliran dokumen ini

lebih efektif dalam menjalankan proses organisasi, sehingga proses tersebut bisa

dikerjakan dengan cepat dan hasilnya akurat. System flow pada aplikasi ini dibagi

menjadi 17 (tujuh belas) yaitu :

A. Daftar Akun

Proses daftar akun diperuntukan kepada pelanggan yang digunakan untuk

membuat sebuah akun baru yang diperlukan pada proses pemesasnan paket wisata.

Saat masuk ke halaman utama Paramuda Tour & Transport pengguna harus pilih

menu “Daftar Akun Baru” untuk masuk ke fungsi ini. Halaman formulir pendaftaran

akan muncul, pelanggan harus melengkapi data yang diperlukan pada aplikasi

pemilihan paket wisata setelah semua data yang dimasukkan, proses selanjutnya data

akan di validasi oleh sistem yang sesuai dengan ketentuan, data masukan dapat

disimpan ke tabel pelanggan dan pesan sukses pendaftaran akan ditampilkan. System

(57)

Daftar akun

Sistem User

Phase

Start

Menampilkan menu “Sign

up” Pilih menu

Sign up

Halaman

Sign up

Data user

Validasi data user

Valid ?

Simpan data user

Notifikasi user terdaftar

Pelanggan N

Y

Menampilkan notifikasi user terdaftar

End Daftar

(58)

B. Hak Akses

Fungsi hak akses digunakan untuk menentukan perbedaan otorisasi pengguna

aplikasi pemilihan paket wisata. Pengguna dalam aplikasi ini ada 2 yaitu pelanggan

dan admin Paramuda Tour & Transport. Pengguna dapat melakukan proses login

pada halaman utama aplikasi Pemilihan Paket Wisata Paramuda Tour & Transport.

Pengguna harus memasukan username dan password yang telah didaftarkan pada

aplikasi. Selanjutnya sistem akan memeriksa kesesuaian username dan password

masukan, jika sudah sesuai pengguna akan dialihkan ke halaman yang sesuai dengan

otorisasi pengguna apabila username dan password tidak sesuai maka pengguna akan

mendapatkan notifikasi username atau password yang dimasukan salah dan sistem

akan memberikan saran untuk membuat akun baru apabila pengguna masih belum

mempunyai akun. Pengguna akan diarahkan ke halaman daftar akun apabila

pengguna memilih daftar akun baru. System flow hak akses dapat dilihat pada gambar

(59)

Hak akses

username & password

Memvalidasi

hak akses Pelanggan

(60)

C. Maintenance Paket Wisata

System flow maintenance paket wisata adalah alur sistem yang digunakan

untuk mengolah data paket wisata, pada proses maintenance paket wisata terdapat 2

(dua) proses didalamnya yaitu menambah paket wisata, mengubah paket wisata.

Semua proses tersebut dilakukan oleh admin Paramuda Tour & Transport yang telah

melakukan login. dalam halaman maintenance paket wisata akan muncul dua fungsi

tersebut, admin akan ditujukan ke halaman selanjutnya sesuai dengan fungsi yang

akan dipilih.

Fungsi menambah paket wisata dapat diakses oleh admin yang memilih menu

menambah paket wisata pada halaman maintenance paket wisata, fungsi ini untuk

membuat paket wisata baru. Sistem akan menampilkan halaman yang terdapat form

untuk menambahkan paket wisata setelah form telah terisi semua maka sistem akan

melakukan validasi terhadap masukan apakah telah sesuai atau tidak, hasil dari

masukan tersebut akan disimpan pada tabel paket wisata dan kumpulan wisata.

Fungsi mengubah paket wisata dapat diakses oleh admin Paramuda Tour &

Transport dengan cara memilih fungsi mengubah paket wisata pada halaman

maintenance paket wisata, pada fungsi ini admin dapat mengubah data paket wisata

dengan tahap awal menentukan paket wisata mana yang akan diubah dengan cara

menekan tombol edit pada kolom yang tersedia lalu sistem akan mencari paket wisata

berdasarkan id paket wisata yang diinginkan dan menampilkan hasil tersebut kepada

pengguna, pengguna akan mengubah hasil dan disimpan pada tabel paket wisata dan

kumpulan wisata. System flow maintenance paket wisata dapat dilihat pada gambar

(61)

Maintenance Paket Wisata

Admin Sistem

Phase

Start

Memilih menu “Maintenance Paket Wisata” Halaman

Maintenance Paket Wisata fungsi yang

dipilih

Paket wisata

Tambah paket wisata

?

Menyimpan data

ubahan Y

Form tambah paket wisata

Menampilkan form tambah paket wisata

Data paket wisata baru

Validasi data paket wisata

baru Ubahan data

paket wisata

Valid ?

Menyimpan data

ubahan Y

Mengecek validasi

N Paket wisata

yang dipilih form ubah paket

wisata

Pilih paket

wisata Menampilkan

form ubah paket wisata

Menampilkan pesan sukses

(62)

D. Maintenance Wisata

System flow maintenance wisata adalah alur sistem yang digunakan untuk

mengolah data wisata, pada proses maintenance wisata terdapat 2 (dua) sub proses

didalamnya yaitu menambah wisata, mengubah wisata. Semua proses tersebut

dilakukan oleh admin Paramuda Tour & Transport yang telah melakukan login.

dalam halaman maintenance wisata akan muncul dua fungsi tersebut, admin akan

ditujukan ke halaman selanjutnya sesuai dengan fungsi yang akan dipilih.

Fungsi menambah wisata dapat diakses oleh admin yang memilih menu

menambah wisata pada halaman maintenance wisata, fungsi ini untuk membuat

wisata baru. Sistem akan menampilkan halaman yang terdapat form untuk

menambahkan wisata setelah form telah terisi semua maka sistem akan melakukan

validasi terhadap masukan apakah telah sesuai atau tidak, hasil dari masukan tersebut

akan disimpan pada tabel wisata dan gambar wisata.

Fungsi mengubah wisata dapat diakses oleh admin Paramuda Tour &

Transport dengan cara memilih fungsi mengubah wisata pada halaman maintenance

wisata, pada fungsi ini admin dapat mengubah wisata dengan tahap awal menentukan

wisata mana yang akan diubah dengan cara menekan tombol edit pada kolom yang

tersedia lalu sistem akan mencari wisata berdasarkan id wisata yang diinginkan dan

menampilkan hasil tersebut kepada pengguna, pengguna akan mengubah wisata.

(63)

Maintenance wisata

Admin Sistem

Phase

Start

Memilih menu “Maintenance fungsi yang

dipilih

Valid Menyimpan data ubahan Y

Halaman menambah

wisata

Form tambah wisata

Menampilkan form tambah

wisata

Data wisata baru

Validasi data wisata baru

halaman tambah wisata

Y

Valid Menyimpan data ubahan Y

Halaman ubah wisata

Data wisata tujuan

Menampilkan wisata tujuan

Data wisata ubahan

Validasi data wisata ubahan

halaman ubah wisata

Y

End N

Pilih wisata tujuan

Gambar

Gambar 2.1 Ajax Web Applications Model
Gambar 2.2 Siklus SDLC
Gambar 3.1 Desain Umum Pemilihan Paket Wisata
Gambar 3.2 Struktur Hierarki Pemilihan Paket Wisata
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maksud penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat sistem informasi pemesanan paket tour travel dan penjadwalan berbasis web pada Artha Wisata, sehingga

untuk mengubah data laporan hasil Hasil uji coba data hasil kunjungan dapat dilihat. pada tabel

Prosesnya dimulai dari bagian stok barang memasukkan atau mengubah data jenis bahan baku, kemudian aplikasi bertugas menyimpan data kedalam data master jenis dan

Untuk mengembangkan sistem informasi pemesanan paket wisata di Taman Nusantara Tour &amp; Travel agar dapat menjaga konsistensi data,.. dapat memberikan alternatif

Tabel 4.13 Test Case pengguna melakukan prapengolahan melihat paket wisata....

Pada pengujian terhadap halaman master kkm, terdapat beberapa proses yang akan diuji, yaitu field yang harus diisi dengan data-data tentang KKM, yaitu field id kkm otomatis

client diasumsikan aman.. Aplikasi web ini hanya membahas masalah pemesanan paket wisata. Tidak membahas sistem pembayarannya secara detail. Sistem Informasi ini disesuaikan

Dari permasalahan uraian tersebut, disini peneliti bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh najwa wisata Tour & Travel dan dapat memberikan solusi kepada konsumen