RANCANG BANGUN APLIKASI PEMILIHAN PAKET
WISATA BERBASIS WEB PADA PARAMUDA TOUR &
TRANSPORT
TUGAS AKHIR
Program Studi
S1 Sistem Informasi
Oleh:
Bambang Trimaryanto
11.41010.0029
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
ix
Halaman
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN………... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 5
1.3 Batasan Masalah ... 5
1.4 Tujuan ... 5
1.5 Sistematika Penulisan ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 8
2.1 Pariwisata ... 8
2.2 Biro Perjalanan Wisata ... 11
2.3 APLIKASI ... 12
2.4 AHP ... 12
x
2.7 Pengembangan Sistem ... 28
2.7.1 Waterfall Development Methodology ... 30
2.7.2 Parallel Development Methodology... 31
2.7.3 Rapid Application Development ... 31
2.7.4 Agile Development: Extreme Programming ... 32
2.8 Rekayasa Perangkat Lunak ... 32
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35
3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN ... 35
3.2 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35
3.2.1 Desain Umum Sistem ... 36
3.2.2 Blok Diagram ... 41
3.2.3 System Flow Diagram ... 42
3.2.4 Data Flow Diagram ... 70
3.2.5 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 89
3.2.6 Struktur basis data ... 93
3.2.7 Desain Input/Output ... 105
3.2.8 Perancangan Evaluasi Sistem ... 147
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 159
xi
4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras ... 159
4.1.2 Kebutuhan Perangkat Lunak ... 159
4.2 IMPLEMENTASI SISTEM ... 160
4.2.1 Halaman Daftar Akun ... 160
4.2.2 Halaman Hak Akses ... 161
4.2.3 Halaman Tambah Paket Wisata ... 164
4.2.4 Halaman Ubah Paket Wisata ... 165
4.2.5 Halaman Tambah Wisata ... 166
4.2.6 Halaman Ubah Wisata ... 167
4.2.7 Halaman Tambah Fasilitas ... 168
4.2.8 Halaman Ubah Fasilitas ... 169
4.2.9 Halaman Tambah Transportasi ... 169
4.2.10 Halaman Ubah Transportasi ... 170
4.2.11 Halaman Tambah Hotel ... 171
4.2.12 Halaman Ubah Hotel ... 172
4.2.13 Halaman Tambah Gambar ... 173
4.2.14 Halaman Ubah Gambar ... 174
4.2.15 Halaman Maintenance Pelanggan ... 174
4.2.16 Halaman Maintenance Profil Perusahaan ... 175
xii
4.2.18 Halaman Daftar Paket Wisata ... 176
4.2.19 Halaman Rekomendasi Paket ... 177
4.2.20 Halaman Detil Paket Wisata ... 178
4.2.21 Halaman Keranjang ... 179
4.2.22 Halaman Konfirmasi Bayar ... 180
4.2.23 Halaman Konfirmasi Penjualan ... 181
4.2.24 Halaman Penjualan Approved ... 182
4.2.25 Halaman Penjualan Keseluruhan ... 182
4.2.26 Halaman Laporan Paket Wisata Favorit ... 183
4.2.27 Halaman Laporan Kota Favorit ... 183
4.3 EVALUASI SISTEM ... 184
4.3.1 Uji Coba Aplikasi ... 184
4.3.2 Uji Coba Perhitungan ... 195
4.3.3 Evaluasi ... 201
BAB V PENUTUP ... 203
5.1 Kesimpulan... 203
5.2 Saran ... 203
DAFTAR PUSTAKA ... 204
xiii
Halaman
Tabel 3.1 Admin ... 93
Tabel 3.2 Daftar Fasilitas ... 94
Tabel 3.3 Fasilitas ... 94
Tabel 3.4 Gambar ... 95
Tabel 3.5 Gambar Wisata ... 95
Tabel 3.6 Hotel ... 96
Tabel 3.7 Kota ... 97
Tabel 3.8 Kumpulan Wisata ... 97
Tabel 3.9 Paket Wisata ... 98
Tabel 3.10 Pelanggan ... 99
Tabel 3.11 Penjualan ... 100
Tabel 3.12 Pesanan ... 101
Tabel 3.13 Profil Perusahaan ... 101
Tabel 3.14 Provinsi ... 102
Tabel 3.15 Tampung Penjualan ... 103
Tabel 3.16 Tabel Transportasi ... 104
Tabel 3.17 Wisata ... 105
xiv
Tabel 3.19 Rancangan Uji Coba Admin ... 158
Tabel 3.20 Rancangan Uji Coba Pelanggan ... 158
Tabel 4.1 Uji coba aplikasi ... 185
Tabel 4.2 Matrix pairwise comparison... 195
Tabel 4.3 Mengubah kedalam desimal... 195
Tabel 4.4 Mencari Eigen Vector ... 195
Tabel 4.5 Menghitung Lamda Max ... 195
Tabel 4.6 Menghitung tingkat konsistensi ... 195
Tabel 4.7 Alternatif pada kriteria 1 ... 196
Tabel 4.8 Alternatif pada kriteria 2 ... 197
Tabel 4.9 Alternatif pada kriteria 3 ... 198
Tabel 4.10 Alternatif pada kriteria 4 ... 199
xv
Halaman
Gambar 2.1 Ajax Web Applications Model ... 21
Gambar 2.2 Siklus SDLC ... 30
Gambar 2.3 Contoh penggunaan use case diagram ... 34
Gambar 3.1 Desain Umum Pemilihan Paket Wisata ... 37
Gambar 3.2 Struktur Hierarki Pemilihan Paket Wisata ... 39
Gambar 3.3 Blok Diagram Aplikasi Pemilihan Paket Wisata ... 41
Gambar 3.4 System flow daftar akun ... 43
Gambar 3.5 System Flow Hak Akses ... 45
Gambar 3.6 System Flow Maintenance Paket Wisata ... 47
Gambar 3.7 System Flow Maintenance Wisata ... 49
Gambar 3.8 System Flow Maintenance Transportasi ... 51
Gambar 3.9 System Flow Maintenance Fasilitas ... 53
Gambar 3.10 System Flow Maintenance Hotel ... 55
Gambar 3.11 System Flow Maintenance Gambar ... 57
Gambar 3.12 System Flow Maintenance Data Pelanggan ... 59
Gambar 3.13 System Flow Maintenance Profil ... 60
Gambar 3.14 System Flow Pemilihan Paket Wisata ... 63
xvi
Gambar 3.16 System Flow Konfirmasi bayar ... 67
Gambar 3.17 System Flow Penjualan ... 68
Gambar 3.18 System Flow Laporan ... 69
Gambar 3.19 Diagram Jenjang ... 70
Gambar 3.20 Context Diagram ... 71
Gambar 3.21 Proses Daftar Akun ... 72
Gambar 3.22 Proses Hak Akses ... 73
Gambar 3.23 Proses Maintenance ... 74
Gambar 3.24 Proses Pemilihan Paket Wisata ... 75
Gambar 3.25 Proses Penjualan ... 76
Gambar 3.26 Proses Laporan ... 77
Gambar 3.27 Sub proses Daftar Akun ... 78
Gambar 3.28 Sub Proses Hak Akses ... 78
Gambar 3.29 Sub Proses Maintenance ... 80
Gambar 3.30 Sub Proses Pemilihan Paket Wisata ... 81
Gambar 3.31 Sub Proses Penjualan ... 82
Gambar 3.32 Sub proses Laporan ... 82
Gambar 3.33 Sub Proses Maintenance Paket Wisata ... 83
Gambar 3.34 Sub Proses Maintenance Wisata ... 84
xvii
Gambar 3.36 Sub Proses Maintenance Transportasi ... 86
Gambar 3.37 Sub Proses Maintenance Hotel ... 87
Gambar 3.38 Sub Proses Maintenance Gambar ... 88
Gambar 3.39 Sub Proses Maintenance Profil Perusahaan ... 89
Gambar 3.40 Conceptual Data Model ... 90
Gambar 3.41 Physical Data Model ... 92
Gambar 3.42 Rancangan Antar Muka Halaman Daftar Akun ... 106
Gambar 3.43 Rancangan Antar Muka Halaman Login ... 107
Gambar 3.44 Rancangan Antar Muka Halaman Admin ... 108
Gambar 3.45 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Paket Wisata ... 109
Gambar 3.46 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Paket Wisata ... 111
Gambar 3.47 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Wisata ... 112
Gambar 3.48 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Wisata ... 113
Gambar 3.49 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Fasilitas ... 115
Gambar 3.50 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Fasilitas ... 116
Gambar 3.51 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Transportasi ... 118
Gambar 3.52 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Transportasi ... 120
Gambar 3.53 Rancangan Antar Muka Halaman Tambah Hotel ... 121
Gambar 3.54 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Hotel ... 123
xviii
Gambar 3.56 Rancangan Antar Muka Halaman Ubah Gambar ... 126
Gambar 3.57 Rancangan Antar Muka Halaman Maintenance Pelanggan ... 127
Gambar 3.58 Rancangan Antar Muka Halaman Maintenance Profil ... 129
Gambar 3.59 Rancangan Antar Muka Halaman Pelanggan... 130
Gambar 3.60 Rancangan Antar Muka Halaman Contact ... 131
Gambar 3.61 Rancangan Antar Muka Halaman About Us ... 132
Gambar 3.62 Rancangan Antar Muka Halaman Cara Pesan ... 133
Gambar 3.63 Rancangan Antar Muka Halaman Keranjang... 134
Gambar 3.64 Rancangan Antar Muka Halaman Paket Wisata ... 136
Gambar 3.65 Rancangan Antar Muka Halaman Detail Paket Wisata ... 137
Gambar 3.66 Rancangan Antar Muka Halaman Rekomendasi Paket ... 138
Gambar 3.67 Rancangan Antar Muka Halaman Konfirmasi Bayar ... 140
Gambar 3.68 Rancangan Antar Muka Halaman Konfirmasi Pesanan ... 141
Gambar 3.69 Rancangan Antar Muka Halaman Approved ... 143
Gambar 3.70 Rancangan Antar Muka Halaman Penjualan Keseluruhan ... 144
Gambar 3.71 Rancangan Antar Muka Halaman Laporan Paket Wisata Favorit 145 Gambar 3.72 Rancangan Antar Muka Halaman Laporan Paket Wisata Favorit 146 Gambar 4.1 Halaman Pendaftaran Akun ... 161
Gambar 4.2 Halaman Hak Akses ... 162
xix
Gambar 4.4 Menu Admin ... 164
Gambar 4.5 Halaman Tambah Paket Wisata ... 165
Gambar 4.6 Halaman Ubah Paket Wisata ... 166
Gambar 4.7 Halaman Tambah Wisata ... 167
Gambar 4.8 Halaman Ubah Wisata ... 168
Gambar 4.9 Halaman Tambah Fasilitas ... 168
Gambar 4.10 Halaman Ubah Fasilitas ... 169
Gambar 4.11 Halaman Tambah Transportasi ... 170
Gambar 4.12 Halaman Ubah Transportasi ... 171
Gambar 4.13 Halaman Tambah Hotel ... 172
Gambar 4.14 Halaman Ubah Hotel ... 173
Gambar 4.15 Halaman Tambah Gambar ... 173
Gambar 4.16 Halaman Ubah Gambar ... 174
Gambar 4.17 Halaman Maintenance Pelanggan ... 175
Gambar 4.18 Halaman Maintenance Profil Perusahaan ... 176
Gambar 4.19 Halaman Cara Pesan... 176
Gambar 4.20 Halaman Daftar Paket Wisata ... 177
Gambar 4.21 Halaman Rekomendasi Paket Wisata ... 178
Gambar 4.22 Halaman Detil Paket Wisata ... 179
xx
Gambar 4.24 Halaman Konfirmasi Bayar ... 181
Gambar 4.25 Halaman Konfirmasi Penjualan ... 182
Gambar 4.26 Halaman Penjualan Approved ... 182
Gambar 4.27 Halaman Penjualan Keseluruhan ... 183
Gambar 4.28 Halaman Laporan Paket Wisata Favorit... 183
Gambar 4.29 Halaman Laporan Kota Favorit ... 184
Gambar 4.30 Penentuan Kriteria Pelanggan ... 200
Gambar 4.31 Penentuan Bobot Kriteria ... 201
xxi
Halaman
1
1.1. Latar Belakang
Dunia kepariwisataan di Indonesia semakin hari semakin menunjukkan
perkembangan yang sangat pesat. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan
pembangunan di struktur bidang pariwisata, contohnya bisnis penerbangan
perhotelan, restoran dan biro perjalanan wisata (BPW). Mengingat produk industri
pariwisata ini akan menjadi suatu produk andalan di masa yang akan datang, maka
BPW berperan penting dalam pelayanan jasa wisata.
Paramuda Tour & Transport merupakan salah satu biro perjalanan wisata
bergerak pada bidang jasa transportasi pariwisata. Adapun sarana dan prasarana
yang tersedia diantaranya penyewaan angkutan transportasi wisata dan paket
wisata. Pihak Paramuda Tour & Transport melayani perjalanan wisata khususnya
untuk Jawa timur dimana pelanggannya datang dari berbagai kota di Indonesia,
seperti Surabaya dan sekitarnya, Malang, Pandaan, Pasuruan, Banyuwangi, dan
lain-lain. Untuk persentase pelanggan paling banyak yaitu pelanggan yang berasal
dari Surabaya dan Malang.
Pada proses pelayanan pariwisata Paramuda Tour & Transport memiliki
dua tipe pelanggan yaitu pelanggan perseorangan dan pelanggan rombongan.
Dimana akan bermula dari proses pelanggan menghubungi pihak Paramuda Tour
& Transport, pelanggan akan berdiskusi dengan pihak Tour & Transport
mengenai kebutuhan pariwisata yang dibutuhkan pelanggan dan pihak Paramuda
wisata yang ditawarkan oleh pihak Paramuda Tour & Transport, Proses
selanjutnya adalah untuk pelanggan perseorangan membuat kesepakatan dengan
cara memberikan Top Down Payment (TDP) kepada pihak Paramuda Tour &
Transport. Sedangkan untuk pelanggan rombongan, perusahaan akan menanyakan
kepada pelanggan apakah pihak Paramuda Tour & Transport akan memberikan
presentasi tentang paket wisata yang telah dipilih pelanggan kepada rombongan
atau tidak. Jika pelanggan meminta pihak Paramuda Tour & Transport untuk
melakukan presentasi kepada pihak rombongan maka akan dilakukan penjadwalan
presentasi kepada pihak rombongan pelanggan tentang paket wisata yang telah
dipilih. Setelah terjadi kesepakatan maka pelanggan akan melakukan top down
payment (TDP) kepada Paramuda Tour & Transport.
Paramuda Tour & Transport mempunyai jumlah pelanggan sekitar 1462
orang pada tahun 2013 sampai dengan 2015. Jumlah pelanggan Paramuda Tour &
Transport mengalami penurunan pada tiga tahun terakhir, sehingga
mengakibatkan profit perusahaan memiliki kecenderungan menurun. Hal ini tidak
diharapkan oleh perusahaan, karena profit perusahaan bergantung kepada jumlah
pelanggan yang menggunakan jasa perusahaan. Jumlah pelanggan Paramuda Tour
& Transport dapat dilihat pada gambar 1.1
Gambar 1.1 Jumlah Pelanggan Paramuda Tour & Transport
Paramuda Tour & Transport tidak menginginkan terjadinya penurunan
pelanggan yang berkelanjutan dan ingin memperluas pangsa pasar yang ada.
Paramuda Tour & Transport menginginkan perluasan pangsa pasar dikarenakan
pelanggan yang datang hanya di wilayah sekitar perusahaan dan pelanggan hanya
tahu dari mulut ke mulut. Dengan memperluas pangsa pasar, penjualan paket
wisata yang ada dapat ditingkatkan karena dengan memperluas pangsa pasar yang
ada saat ini maka memungkinkan pelanggan yang datang tidak hanya yang berada
di area sekitar perusahaan.
Dengan adanya perluasan pangsa pasar, pada umumnya calon pelanggan
akan membutuhkan informasi tentang paket wisata yang ada karena pelanggan
akan bertanya-tanya tentang bagaimana pelanggan tersebut berwisata, fasilitas
yang didapatkan dan tujuan wisata yang akan diberikan dalam suatu paket wisata.
dimiliki tersebut dapat digunakan untuk berwisata kemana, fasilitas yang
didapatkan, tujuan yang didapat dan banyak hal lain yang menyebabkan
pelanggan tersebut akan mengalami kesulitan dalam menentukan paket mana yang
akan dipilih.
Dari permasalahan yang dialami oleh Paramuda Tour & Transport maka
solusi untuk membantu mengatasi permasalahan pemilihan paket wisata yaitu
dengan merancang dan membangun sebuah aplikasi pemilihan paket wisata
berbasis web pada Paramuda Tour & Transport menggunakan Metode AHP
(Analytical Hierarchy Process). Aplikasi pemilihan paket wisata ini berbasis
online yang bertujuan agar calon pelanggan dapat dengan bebas mengakses
dimana saja calon pelanggan tersebut berada dan calon pelanggan dapat
mendapatkan informasi paket wisata yang disediakan oleh Paramuda Tour &
Transport. Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) dipilih sebagai model
pengambilan keputusan untuk membantu mengatasi permasalahan pemilihan
paket wisata, karena AHP (Analytical Hierarchy Process) dapat memecahkan
masalah penentuan pilihan dengan banyak tujuan yang dicapai di antara beberapa
kriteria. AHP juga mampu menganalisis kriteria dan alternatif yang dibandingkan
dan dapat memberikan rekomendasi paket wisata yang tepat sesuai dengan kriteria
dan alternatif yang diinginkan.
Dengan perancangan aplikasi ini diharapkan dapat membantu perusahaan
dalam perluasan pangsa pasar dengan cara membuat aplikasi ini menjadi online
sehingga pangsa pasar yang ada semakin luas dengan begitu maka dapat
memilih paket wisata yang sesuai dengan keinginan calon pelanggan tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan permasalahan, “Bagaimana
merancang dan membangun aplikasi pemilihan paket wisata berbasis web pada
Paramuda Tour & Transport menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy
Process)”.
1.3. Batasan Masalah
Batasan sistem yang dibahas adalah sebagai berikut :
1. Ruang lingkup penelitian hanya meliputi bagian pelayanan paket wisata.
2. Tidak membahas tentang penyewaan alat transportasi.
3. Kriteria telah ditentukan sebagai berikut : Harga, Banyak tujuan wisata,
fasilitas, wisata yang paling favorit, dan lama berwisata.
4. Metode AHP digunakan untuk menentukan paket wisata yang
direkomendasikan kepada pelanggan.
5. Metode AHP digunakan saat proses pemilihan paket wisata yang dilakukan
oleh pelanggan.
6. Tidak membahas masalah keamanan jaringan. Koneksi antara server dan
client diasumsikan aman.
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah
membantu customer dalam memilih paket wisata yang sesuai dengan kriteria
pelanggan.
1.5. Sistematika penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Pemilihan Paket Wisata pada Paramuda Tour & Transport” sebagai
berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang masalah dan
penjelasan permasalahan secara umum, perumusan masalah
serta batasan masalah yang dibuat, tujuan dari pembuatan tugas
akhir dan sistematika penulisan buku ini.
BAB II : LANDASAN TEORI
Pada bab ini membahas teori-teori yang berhubungan
dan mendukung dalam pembuatan tugas akhir ini. Adapun
teori-teori yang dibahas meliputi : Bursa Kerja, Seleksi Pelamar
Kerja, Aplikasi, System Development Life Cycle (SDLC), Web,
World Wide Web, Preference Ranking Organization Method for
Enrichment Evaluation (Promethee).
BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Pada bab ini membahas tentang identifikasi masalah, analisa
masukan dan keluaran aplikasi.
BAB IV : IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Pada bab ini membahas tentang implementasi dari aplikasi.
Serta melakukan pengujian apakah aplikasi telah dapat
menyelesaikan permasalahan sesuai dengan yang diharapkan.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisikan kesimpulan dari tugas akhir serta saran
8
2.1 Pariwisata
Menurut (Yoeti, 2001) mengutip pengertian pariwisata menurut pengertian
etimologi, kata “Pariwisata” berasal dari sansekerta yang sesungguhnya bukan berarti
“Tourisme” (Belanda) atau “Tourism” (Inggris). Terdiri dari dua suku kata yaitu pari
dan wisata, dimana masing-masing memiliki arti, pari berarti banyak, berkali-kali,
berputar-putar, lengkap dan wisata berarti berpergian, yang dalam hal ini sinonim
dengan kata “travel” dalam inggrisnya. Kata pariwisata dalam hal ini diidentikan
dengan kata tourism dalam bahasa ingris. Berdasarkan kedua arti kata diatas tersebut,
maka “Pariwisata“ dapat diartikan sebagai berikut yaitu : Perjalanan yang dilakukan
dari suatu tempat ke tempat lain.
Menurut (Pendit , 1999) menjelaskan bahwa pariwisata adalah salah satu jenis
industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam
penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup dan
menstimulasikan sektor dan produktifitas lainnya. Dengan demikian yang dimaksud
dengan kepariwisataan adalah keseluruhan dari gejala-gejala yang ditimbulkan oleh
perjalanan dan pendiaman orang-orang asing serta penyedian tempat tinggal
sementara, asalkan pendiaman ini tidak tinggal menetap dan tidak memperoleh
penghasilan dari efektifitas yang bersifat sementara, dimana gejala tersebut secara
Menurut (Soekadijo, 2000) menjelaskan pariwisata bagaimana wisatawan
datang mengunjungi objek-objek wisata, yang memanfaatkan fasilitas hotel dan
angkutan, maka semua kegiatan itu mendapat arti kepariwisataan dan lahirlah yang
disebut pariwisata. Maka dapatlah dikatakan bahwa yang disebut pariwisata itu
adalah segala kegiatan dalam masyarakat yang berhubungan dengan wisatawan.
Jenis-jenis pariwisata menurut (James, 2001) berdasarkan motif tujuan
perjalanan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis pariwisata khusus, yaitu:
1. Pariwisata untuk menikmati perjalanan (Pleasure Tourism)
Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan
tempat tinggalnya untuk berlibur, mencari udara segar, memenuhi kehendak
ingintahunya, mengendorkan ketegangan syaraf, melihat sesuatu yang baru,
menikmati keindahan alam, mengetahui hikayat rakyat setempat,
mendapatkan ketenangan.
2. Pariwisata untuk rekreasi (Recreation Tourism)
Pariwisata ini dilakukan untuk pemanfaatan hari-hari libur untuk
beristirahat, memulihkan kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, dan
menyegarkan diri dari keletihan dan kelelahannya. Dapat dilakukan pada tempat
yang menjamin tujuan-tujuan rekreasi yang menawarkan kenikmatan yang
diperlukan seperti tepi pantai, pegunungan, pusat peristirahatan dan
pusat-pusat kesehatan.
3. Pariwisata untuk kebudayaan (Cultural Tourism)
Jenis ini ditandai oleh adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan untuk belajar
cara hidup masyarakat yang berbeda-beda, mengunjungi monumen bersejarah,
peninggalan masa lalu, pusat-pusat kesenian dan keagamaan, festival seni musik,
teater, tarian rakyat dan lain-lain.
4. Pariwisata untuk olahraga (Sports Tourism)
Pariwisata ini dapat dibagi lagi menjadi dua kategori:
A. Big sports events, yaitu peristiwa-peristiwa olahraga besar seperti Olympiade
Games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju dunia, dan lainlain yang menarik
perhatian bagi penonton atau penggemarnya.
B. Sporting tourism of the Practitioners, yaitu pariwisata olahraga bagi mereka
yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri seperti pendakian gunung,
olahraga naik kuda, berburu, memancing dan lain-lain.
5. Pariwisata untuk urusan usaha dagang (Business Tourism)
Menurut para ahli teori, perjalanan pariwisata ini adalah
bentuk profesional travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan pekerjaan
atau jabatan yang tidak memberikan kepada seseorang untuk memilih tujuan
maupun waktu perjalanan.
6. Pariwisata untuk berkonvensi (Convention Tourism)
Pariwisata ini banyak diminati oleh negara-negara karena ketika diadakan suatu
konvensi atau pertemuan maka akan banyak peserta yang hadir untuk tinggal
dalam jangka waktu tertentu dinegara yang mengadakan konvensi. Negara yang
sering mengadakan konvensi akan mendirikan bangunan-bangunan yang
2.2 Biro Perjalanan Wisata
Pariwisata merupakan suatu fenomena yang timbul dari salah satu kegiatan
manusia yang berbentuk perjalanan. Kegiatan pariwisata ini dilakukan dalam jangka
waktu tertentu dan terbatas dengan tujuan untuk bersenang-senang sambil menikmati
objek dan daya tarik wisata. Untuk memudahkan pelaksanaan perjalanan maka
dibentuklah suatu badan usaha yang disebut Biro Perjalanan Wisata yang dikenal
dengan tour operator, guna membantu kelancaran perencanaan dan pengaturan
perjalanan wisata tersebut. Adapun pengertian dari beberapa para ahli maupun
peraturan yang berlaku diantaranya :
1. Menurut (Pendit, 1999), memberikan pengertian bahwa BPW adalah perusahaan
yang memiliki tujuan untuk menyiapkan suatu perjalanan bagi seseorang yang
merencanakan untuk mengadakannya.
2. Menurut (Damardjati, 2001), menjelaskan bahwa BPW adalah perusahaan yang
khusus mengatur dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orangorang
termasuk kelengkapan perjalannannya, dari suatu tempat ke tempat lain, baik di
dalam negeri, dari dalam negeri, ke luar negri atau dalam negeri itu sendiri.
3. Sedangkan Menurut (UU No. 10, 2009) tentang kepariwisataan yang dimaksud
dengan “usaha jasa perjalanan wisata” adalah usaha biro perjalanan wisata dan
usaha agen perjalanan wisata. Usaha biro perjalanan meliputi usaha penyediaan
jasa perencanaan perjalanan dan atau jasa pelayanan dan penyelenggaraan
perjalanan ibadah. Usaha agen perjalanan wisata meliputi usaha jasa pemesanan
sarana, seperti pemesanan tiket dan pemesanan akomodasi serta pengurusan
2.3 APLIKASI
Aplikasi merupakan program yang berisikan perintah-perintah untuk
melakukan pengolahan data. Aplikasi secara umum adalah suatu proses dari cara
manual yang ditransformasikan ke komputer dengan membuat sistem atau program
agar data diolah lebih berdaya guna secara optimal (Jogiyanto, 2004). Aplikasi dapat
digolongkan menjadi beberapa kelas, antara lain:
1. Perangkat lunak perusahaan (enterprise).
2. Perangkat lunak infrastruktur perusahaan.
3. Perangkat lunak informasi kerja.
4. Perangkat lunak media dan hiburan.
5. Perangkat lunak pendidikan.
6. Perangkat lunak pengembangan media.
7. Perangkat lunak rekayasa produk.
2.4 AHP
2.4.1 Pengertian AHP ( Analitycal Hierarchy Process )
AHP merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh
Thomas L. Saaty. Model pendukung keputusan ini akan menguraikan masalah multi
faktor atau multi kriteria yang kompleks menjadi suatu hirarki, menurut (Saaty, 1993)
hirarki didefinisikan sebagai suatu representasi dari sebuah permasalahan yang
kompleks dalam suatu struktur multi level dimana level pertama adalah tujuan, yang
terakhir dari alternatif. Dengan hirarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan
ke dalam kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki
sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis.
AHP sering digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode
yang lain karena alasan-alasan sebagai berikut :
a. Struktur yang berhirarki, sebagai konsekuesi dari kriteria yang dipilih, sampai
pada subkriteria yang paling dalam.
b. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi
berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambil keputusan.
c. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengambilan
keputusan.
2.4.2 Kelebihan dan Kelemahan AHP
Layaknya sebuah metode analisis, AHP pun memiliki kelebihan dan
kelemahan dalam sistem analisisnya. Kelebihan-kelebihan analisis ini adalah
a. Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu
model yang fleksibel dan mudah dipahami.
b. Kompleksitas (Complexity)
AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem
dan pengintegrasian secara deduktif.
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan
tidak memerlukan hubungan linier.
d. Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen
sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen
yang serupa.
e. Pengukuran (Measurement)
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan
prioritas.
f. Konsistensi (Consistency)
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan
untuk menentukan prioritas.
g. Sintesis (Synthesis)
AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya
masing-masing alternatif.
h. Trade Off
AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga
orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
i. Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)
AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil
penilaian yang berbeda.
AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan
mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses
pengulangan. Sedangkan kelemahan metode AHP adalah sebagai berikut:
a. Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa
persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang
ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut
memberikan penilaian yang keliru.
b. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara
statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang
terbentuk.
2.4.3 Tahapan AHP
Ada 8 langkah dalam metode AHP sebagai berikut :
a. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan
secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba
tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah
mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya kita kembangkan
lebih lanjut dalam tahap berikutnya.
b. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama.
Setelah menyusun tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level hirarki
yang berada dibawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk
alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki
dilanjutkan dengan subkriteria (jika mungkin diperlukan).
c. Membuat matrik perbandingan berpasangan yang menggambarkan kontribusi
relatif atau pengaruh setiap elemen terhadap tujuan atau kriteria yang setingkat di
atasnya.
Matriks yang digunakan bersifat sederhana, memiliki kedudukan kuat untuk
kerangka konsistensi, mendapatkan informasi lain yang mungkin dibutuhkan
dengan semua perbandingan yang mungkin dan mampu menganalisis kepekaan
prioritas secara keseluruhan untuk perubahan pertimbangan. Pendekatan dengan
matriks mencerminkan aspek ganda dalam prioritas yaitu mendominasi dan
didominasi. Perbandingan dilakukan berdasarkan judgment dari pengambil
keputusan dengan menilai tingkat kepentingan suatu elemen dibandingkan elemen
lainnya. Untuk memulai proses perbandingan berpasangan dipilih sebuah kriteria
dari level paling atas hirarki misalnya K dan kemudian dari level dibawahnya
diambil elemen yang akan dibandingkan misalnya E1,E2,E3,E4,E5.
d. Melakukan Mendefinisikan perbandingan berpasangan sehingga diperoleh jumlah
penilaian seluruhnya sebanyak n x [(n-1)/2] buah, dengan n adalah banyaknya
elemen yang dibandingkan.
Hasil perbandingan dari masing-masing elemen akan berupa angka dari 1 sampai
9 yang menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan suatu elemen. Apabila
suatu elemen dalam matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri maka hasil
perbandingan diberi nilai 1. Skala 9 telah terbukti dapat diterima dan bisa
sel yang bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan. Skala perbandingan
perbandingan berpasangan dan maknanya yang diperkenalkan oleh Saaty bisa
dilihat dibawah.
Intensitas Kepentingan :
1 = Kedua elemen sama pentingnya, Dua elemen mempunyai pengaruh yang
sama besar
3 = Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya,
Pengalaman dan penilaian sedikit menyokong satu elemen dibandingkan
elemen yang lainnya
5 = Elemen yang satu lebih penting daripada yang lainnya, Pengalaman dan
penilaian sangat kuat menyokong satu elemen dibandingkan elemen yang
lainnya
7 = Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya, Satu elemen
yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam praktek.
9 = Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya, Bukti yang mendukung
elemen yang satu terhadap elemen lain memeliki tingkat penegasan tertinggi
yang mungkin menguatkan.
2 = Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan,
Nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di antara 2 pilihan Kebalikan = Jika
untuk aktivitas i mendapat satu angka dibanding dengan aktivitas j , maka j
mempunyai nilai kebalikannya dibanding dengan i
e. Menghitung nilai eigen dan menguji konsistensinya. Jika tidak konsisten maka
f. Mengulangi langkah 3,4, dan 5 untuk seluruh tingkat hirarki.
g. Menghitung vektor eigen dari setiap matriks perbandingan berpasangan yang
merupakan bobot setiap elemen untuk penentuan prioritas elemen-elemen pada
tingkat hirarki terendah sampai mencapai tujuan. Penghitungan dilakukan lewat
cara menjumlahkan nilai setiap kolom dari matriks, membagi setiap nilai dari
kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi
matriks, dan menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan
jumlah elemen untuk mendapatkan rata-rata.
h. Memeriksa konsistensi hirarki. Yang diukur dalam AHP adalah rasio konsistensi
dengan melihat index konsistensi. Konsistensi yang diharapkan adalah yang
mendekati sempurna agar menghasilkan keputusan yang mendekati valid.
Walaupun sulit untuk mencapai yang sempurna, rasio konsistensi diharapkan
kurang dari atau sama dengan 10 %.
2.4.4 Prinsip Dasar dan Aksioma AHP
AHP didasarkan atas 3 prinsip dasar yaitu :
a. Dekomposisi
Dengan prinsip ini struktur masalah yang kompleks dibagi menjadi
bagian-bagian secara hierarki. Tujuan didefinisikan dari yang umum sampai khusus.
Dalam bentuk yang paling sederhana struktur akan dibandingkan tujuan,
kriteria dan level alternatif. Tiap himpunan alternatif mungkin akan dibagi
lebih jauh menjadi tingkatan yang lebih detail, mencakup lebih banyak kriteria
satu elemen. Level berikutnya mungkin mengandung beberapa elemen, di
mana elemen-elemen tersebut bisa dibandingkan, memiliki kepentingan yang
hampir sama dan tidak memiliki perbedaan yang terlalu mencolok. Jika
perbedaan terlalu besar harus dibuatkan level yang baru.
b. Perbandingan penilaian/pertimbangan (comparative judgments).
Dengan prinsip ini akan dibangun perbandingan berpasangan dari semua
elemen yang ada dengan tujuan menghasilkan skala kepentingan relatif dari
elemen. Penilaian menghasilkan skala penilaian yang berupa angka.
Perbandingan berpasangan dalam bentuk matriks jika dikombinasikan akan
menghasilkan prioritas.
c. Sintesa Prioritas
Sintesa prioritas dilakukan dengan mengalikan prioritas lokal dengan prioritas
dari kriteria bersangkutan di level atasnya dan menambahkannya ke tiap
elemen dalam level yang dipengaruhi kriteria. Hasilnya berupa gabungan atau
dikenal dengan prioritas global yang kemudian digunakan untuk memboboti
prioritas lokal dari elemen di level terendah sesuai dengan kriterianya. AHP
didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu :
1. Aksioma Resiprokal
Aksioma ini menyatakan jika PC (EA,EB) adalah sebuah perbandingan
berpasangan antara elemen A dan elemen B, dengan memperhitungkan C
sebagai elemen parent, menunjukkan berapa kali lebih banyak properti
yang dimiliki elemen A terhadap B, maka PC (EB,EA)= 1/ PC (EA,EB).
2. Aksioma Homogenitas
Aksioma ini menyatakan bahwa elemen yang dibandingkan tidak berbeda
terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan
mengandung nilai kesalahan yang tinggi. Ketika hirarki dibangun, kita
harus berusaha mengatur elemen-elemen agar elemen tersebut tidak
menghasilkan hasil dengan akurasi rendah dan inkonsistensi tinggi.
3. Aksioma Ketergantungan
Aksioma ini menyatakan bahwa prioritas elemen dalam hirarki tidak
bergantung pada elemen level dibawahnya. Aksioma ini membuat kita
bisa menerapkan prinsip komposisi hirarki.
2.4.5. Aplikasi PHP
Beberapa contoh aplikasi AHP adalah sebagai berikut:
a. Membuat suatu set alternatif.
b. Perencanaan
c. Menentukan prioritas
d. Memilih kebijakan terbaik setelah menemukan satu set alternatif
e. Alokasi sumber daya
f. Menentukan kebutuhan/persyaratan
g. Memprediksi outcome
h. Merancang sistem
j. Memastikan stabilitas sistem
k. Optimasi
l. Penyelesaian konflik
2.5 AJAX
Menurut Luke Welling (2009) Ajax bukanlah sebuah bahasa pemrograman
ataupun sebuah teknologi. Ajax merupakan kombinasi antara sisi client Javascript
dengan XML format transfer data dan sisi server melalui bahasa pemrograman seperti
PHP. Hasil dari pemrograman Ajax adalah sebuah tampilan pengguna yang lebih
bersih dan cepat untuk aplikasi interaktif. Aplikasi interaktif yang menggunakan
Ajax, memungkinkan pengguna untuk menjalankan banyak pekerjaan tanpa harus
menampung halaman berulang kali.
AJAX adalah kependekan dari Asycronous javascript and XML, dalam bahasa
Indonesianya asinkron antara javascript dan XML, pengertian mudahnya
menggabungkan antara javascript dan XML untuk mengakses sumber data di server.
Jadi server tidak diakses secara langsung, biarkan mesin AJAX yang mengaksesnya.
Javascript sebagai pemrograman di sisi client (artinya program yang dibuat dengan
javascript, bisa dijalankan tanpa menggunakan server) sekarang ini bisa digunakan
untuk mengakses server secara asinkron (di belakang layar, artinya proses akses tidak
terlihat oleh user). XML digunakan untuk format data hasil kembalian dari server.
Javascript bisa mengakses server dengan menggunakan suatu object yang disebut
dengan XMLHttpRequest. Object inilah yang akan menjadi inti mesin dari AJAX,
dari mengkases data sampai dengan menerima respon dari server, semuanya
dikendalikan oleh object ini. Adapun cara mengaktifkan AJAX pada javascript dapat
menggunakan fungsi berikut :
var xmlhttp = buatobjek();
function buatobjek(){
var obj = null;
try{
obj = new ActiveXObject("Microsoft.XMLHTTP”);
catch(e){
try{
obj = new XMLHttpRequest();
}
}
if(obj == null){
alert(“Browser tidak mendukung Ajax”);
}
return obj;
}
atau
var xmlhttp = buatobjek;
function buatobjek(){
var obj = null;
if(window.ActiveXObject)
obj = new ActiveXObject(“Microsoft.XMLHTTP”);
else{
if(window.XMLHttpRequest)
obj = new XMLHttpRequest();
}
if(obj == null)
alert("browser tidak mendukung AJAX”);
return obj;
2.6 Metode Penelitian
Menurut Sekaran (2006), metode penelitian adalah sekumpulan peraturan,
kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin. Metodologi juga
merupakan analisis teoritis mengenai suatu cara atau metode. Penelitian merupakan
suatu penyelidikan yang sistematis untuk meningkatkan sejumlah pengetahuan, juga
merupakan suatu usaha yang sistematis dan terorganisasi untuk menyelidiki masalah
tertentu yang memerlukan jawaban. Hakikat penelitian dapat dipahami dengan
mempelajari berbagai aspek yang mendorong penelitian untuk melakukan penelitian.
Setiap orang mempunyai motivasi yang berbeda, di antaranya dipengaruhi oleh tujuan
dan profesi masing-masing. Motivasi dan tujuan penelitian secara umum pada
dasarnya adalah sama, yaitu bahwa penelitian merupakan refleksi dari keinginan
manusia yang selalu berusaha untuk mengetahui sesuatu. Keinginan untuk
memperoleh dan mengembangkan pengetahuan merupakan kebutuhan dasar manusia
yang umumnya menjadi motivasi untuk melakukan penelitian.
Langkah -langkah penelitian sebagai berikut ini :
1. Membuat Sebuah Rancangan Penelitian
Seorang peneliti harus menyusun rancangan penelitian atau yang disebut dengan
proposal penelitian, hal ini termasuk langkah-langkah yang sangat penting.
Sebenarnya proposal penelitian bisa juga menentukan keberhasilan kegiatan
penelitian.
2. Pengumpulan Data
Riset atau penelitian merupakan kegiatan ilmiah yang dilakukan secara sistematis
jenis data, cara memperoleh, sumber data, dan besarnya yang dibutuhkan.
Sementara langkah yang perlu untuk diperhatikan pada proses pengumpulan data
yaitu :
a. Seleksi data, yaitu memilih data yang benar-benar valid serta berhubungan
dengan inti masalah.
b. Sumber data, yaitu berusaha untuk menemukan sumber data aslinya guna
mendapatkan hasil yang akurat.
c. Validasi data, yaitu mencari data aktual yang sesuai dengan tujuan dan
masalah penelitian.
d. Catatan data, yaitu membuat suatu catatan lapangan dengan cermat serta
seksama untuk tujuan supaya data yang didapat tidak tercampur dengan yang
lainnya dan agar tidak lupa.
e. Mengoreksi, merevisi dan memodifikasi data, yaitu melakukan pengecekan
data yang sudah terkumpul serta mencari kembali data apabila dirasa kurang.
3. Pengolahan Data
Melakukan pengolahan data dengan cara menimbang, mengatur, menyaring serta
mengklarifikasi data sudah terkumpul. Di sini ada empat tahapan dalam
pengolahan data yaitu :
a. Menentukan variabel yang hendak dilakukan tabulasi dengan cara membuat
daftar variabel untuk inventarisasi dalam menentukan variabel yang hendak
b. Menentukan metode tabulasi dengan memilih cara yang sesuai dengan jumlah
dari variabel serta jumlah respondennya. Selain itu juga tenaga, biaya dan
fasilitas.
c. Editing, yakni melakukan koreksi atas kesalahan di dalam data yang
dikarenakan adanya kekeliruan pengolahan data.
d. Analisis data, yakni menyederhanakan data agar mudah dibaca dan di
interpretasikan.
4. Penyusunan Laporan
Ini merupakan langkah terakhir dari kegiatan penelitian. Di sini mulai
dilakukannya pembuatan laporan ke dalam bentuk karya tulis. Jadi laporan ini
erat kaitannya dengan kemampuan bahasa, berpikir runtut dan berpikir logis. Pada
laporan yang lengkap tidak hanya memuat kajian hasil, melainkan juga proses
penelitiannya secara menyeluruh.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu :
a. Observasi
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak hanya
mengukur sikap dari responden namun juga dapat digunakan untuk merekam
berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi). Teknik ini digunakan bila
penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang tidak terlalu besar.
Participant Observation adalah peneliti secara langsung terlibat dalam
kegiatam sehari-hari orang atau situasi yang diamati sebagai sumber data. Non
Participant merupakan observasi yang penelitinya tidak ikut secara langsung
dalam kegiatan atau proses yang sedang diamati. Seorang peneliti hanya
menempatkan dirinya sebagai pengamat dan mencatat berbagai peristiwa yang
dianggap perlu sebagai data penelitian.
Kelemahan dari metode ini adalah peneliti tidak akan memperoleh data yang
mendalam karena hanya bertindak sebagai pengamat dari luar tanpa
mengetahui makna yang terkandung di dalam peristiwa.
1. Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian
dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau
pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat
yang dinamakan interview guide (panduan wawancara). Wawancara dapat
dilakukan dengan tatap muka maupun melalui telpon.
Wawancara Tatap Muka
Kelebihan wawancara tatap muka:
a. Bisa membangun hubungan dan memotivasi responden
b. Bisa mengklarifikasi pertanyaan, menjernihkan keraguan, menambah
pertanyaan baru
c. Bisa membaca isyarat non verbal
Kekurangan wawancara tatap muka:
a. Membutuhkan waktu yang lama
b. Biaya besar jika responden yang akan diwawancara berada di beberapa
daerah terpisah
c. Responden mungkin meragukan kerahasiaan informasi yang diberikan
d. Pewawancara perlu dilatih
e. Bisa menimbulkan bias pewawancara
f. Responden bias menghentikan wawancara kapanpun
Wawancara via telepon
Kelebihan wawancara via telepon:
a. Biaya lebih sedikit dan lebih cepat dari warancara tatap muka
b. Bisa menjangkau daerah geografis yang luas
c. Anomalitas lebih besar dibanding wawancara pribadi (tatap muka)
Kelemahan wawancara via telepon:
a. Isyarat non verbal tidak bisa dibaca
b. Wawancara harus diusahakan singkat
c. Nomor telpon yang tidak terpakai bisa dihubungi, dan nomor yang tidak
terdaftar pun dihilangkan dari sampel
2.7 Pengembangan Sistem
Sistem informasi yang baik adalah sistem yang dapat dengan mudah untuk
diaplikasikan. Salah satu dengan konsep pengembangan sistem adalah dengan
menggunakan siklus hidup pengembangan sistem.
Menurut Kendall dan Kendall (2003) Sistems Development Life Cycle (SDLC)
adalah pendekatan melalui beberapa tahap untuk menganalisis dan merancang sistem
yang dimana sistem tersebut telah dikembangkan dengan sangat baik melalui
penggunaan siklus kegiatan penganalisis dan pemakai secara spesifik.
Menurut Kendall dan Kendall, SDLC dibagi dalam tujuh tahap seperti yang
ditunjukkan dalam gambar dibawah. Meskipun masing-masing tahap ditampilkan
secara terpisah, namun tidak pernah tercapai sebagai satu langkah terpisah.
Melainkan, beberapa aktivitas muncul secara simultan, dan aktivitas berulang-ulang
memikirkan bahwa SDLC bisa dicapai dalam tahap-tahap berulang yang saling
tumpang tindih satu tersebut lebih dilakukan berguna secara lagi (dengan aktivitas
berulang yang saling tumpang tindih satu sama lainya dan menuju ke tujuan terakhir)
Gambar 2.2 Siklus SDLC
Model pengembangan sistem yaitu : Waterfall Development Methodology,
Parallel Development Methodology, Rapid Application Development, dan Agile
Development.
2.7.1 Waterfall Development Methodology
Waterfall Development Methodology adalah suatu cara pengembangan
software yang fase - fasenya berurutan. Sebuah fase tidak bisa dikerjakan sebelum
fase sebelumnya telah selesai dikerjakan.
Kelebihan dari Waterfall Development Methodology adalah :
1. Proses pengidentifikasian sistem memerlukan waktu yang lama sebelum fase
programming dimulai.
2. Meminimalisasi pengubahan sistem pada saat proses pengembangan perangkat
Kekurangan dari Waterfall Development Methodology adalah :
1. Fase perancangan / desain harus dilakukan pada paper yang khusus sebelum
fase programming dimulai
2. Terjadi selisih waktu yang cukup lama antara pengajuan sistem dan
pembaharuan sistem.
2.7.2 Parallel Development Methodology
Parallel Development Methodology merupakan suatu cara pada SDLC yang
melakukan fase desain dan implementasi secara paralel.
Kelebihan dari Parallel Development Methodology adalah :
1. Meminimalisasi waktu penjadwalan
2. Meminimalisasi kesempatan untuk dikerjakan ulang
Kekurangan dari Parallel Development Methodology adalah :
1. Masih menggunakan dokumen di kertas
2. Menggabungkan sub proyek memerlukan suatu keahlian yang khusus. Biasanya
banyak terjadi kegagalan pada saat proses penggabungannya.
2.7.3 Rapid Application Development
Rapid Application Development merupakan suatu cara penerapan SDLC
dengan membuat suatu software prototype terlebih dahulu dan kemudian
dipresentasikan ke pelanggan. Jika pelanggan menyetujuinya, maka software akan
dikembangkan lebih lanjut.
Kelebihan Rapid Application Development adalah :
2. Pengguna dapat merencanakan beberpa tambahan untuk versi setelahnya.
Kekurangan Rapid Application Development adalah :
1. Pengguna bekerja dengan sistem yang sebenarnya belum selesai secara
keseluruhan
2.7.4 Agile Development: Extreme Programming
Agile Development: Extreme Programming merupakan suatu pengerjaan
perangkat lunak secara cepat. Metode ini sangat cocok untuk proyek perangkat lunak
yang membutuhkan waktu lebih instan dalam pengembangannya.
Kelebihan dari Agile Development: Extreme Programming adalah :
1. Hasil bisa didapat dalam waktu yang sangat cepat
2. Bekerja lebih baik dalam projek dengan tidak ada perubahan yang tak tentu
Kekurangan dari Agile Development: Extreme Programming adalah
1. Membutuhkan kedisiplinan tinggi
2. Tepat hanya jika dilakukan di projek kecil
3. Membutuhkan lebih banyak inputan dari pengguna
2.8 Rekayasa Perangkat Lunak
Rekayasa Perangkat Lunak adalah pembuatan dan penggunaan prinsip-prinsip
keahlian teknik untuk mendapatkan perangkat lunak yang ekonomis yang handal dan
bekerja secara efisien pada mesin yang sesungguhnya. Rekayasa Perangkat Lunak
mendirikan suatu pondasi untuk suatu proses perangkat lunak yang lengkap dengan
mengidentifikasi sejumlah aktifitas kerangka kerja yang berlaku untuk semua proyek
Language atau disingkat UML merupakan bahasa standar yang digunakan untuk
memvisualisasikan, menspesifikasikan, menkonstruksikan, serta mendokumentasikan
sebuah sistem software.
2.8.1. Use Case Diagram
Use case modeling adalah sebuah pendekatan yang memfasilitasi
pengembangan yang berpusat pada penggunaan. Use case diagram digunakan untuk
memodelkan proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram
terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang
akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.
Ada beberapa relasi yang terdapat pada use case diagram:
1. Association adalah sebuah relasi antara actor dan use case, dimana sebuah
interaksi terjadi diantara actor dan use case tersebut.
2. Generalization, disebut juga inheritance(pewarisan), sebuah elemen dapat
merupakan spesialisasi dari elemen lainnya.
3. Dependency, sebuah elemen bergantung dalam beberapa cara ke elemen
lainnya.
Gambar 2.3 Contoh penggunaan use case diagram
2.8.2. Class Diagram
class diagram menggambarkan struktur objek yang terdapat pada sebuah
sistem. Diagram ini menunjukkan objek - objek yang terdapat pada suatu
sistem dan relasi antar objek - objek tersebut. Class memiliki tiga area pokok yaitu :
Nama, Atribut dan Metode/Operation. Atribut dan Metode dapat mempunyai sifat
Private (tidak dapat dipanggil dari luar class), Protected (Hanya dapat dipanggil oleh
class yang bersangkutan dan anak yang mewarisinya) dan Public (dapat dipanggil
35
3.1 Identifikasi Permasalahan
Paramuda Tour & Transport mengalami penurunan pelanggan yang
berkelanjutan dan ingin memperluas pangsa pasar yang ada. Paramuda Tour &
Transport menginginkan perluasan pangsa pasar dikarenakan pelanggan yang datang
hanya di wilayah sekitar perusahaan dan pelanggan hanya tahu dari mulut ke mulut.
Dengan adanya perluasan pangsa pasar, pada umumnya calon pelanggan akan
membutuhkan informasi tentang paket wisata yang ada karena pelanggan akan
bertanya-tanya tentang bagaimana pelanggan tersebut berwisata, fasilitas yang
didapatkan dan tujuan wisata yang akan diberikan dalam suatu paket wisata. Calon
pelanggan akan kesulitan dalam memilih paket sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
Kesulitan tersebut dialami ketika pelanggan tidak tahu budget yang dimiliki tersebut
dapat digunakan untuk berwisata kemana, fasilitas yang didapatkan, tujuan yang
didapat dan banyak hal lain.
3.2 Analisis dan Perancangan Sistem
Sebelum dilakukan pembuatan aplikasi pemilihan paket wisata, terlebih
dahulu disusun perancangan sistem. Hal ini dibuat agar aplikasi yang dikerjakan
dapat berfungsi dan berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan serta dapat
dan akurat. Selain itu juga dapat dibentuk model informasi yang dapat diterapkan
dalam aplikasi yang digunakan sebagai model rekomendasi.
AHP merupakan salah satu bentuk model rekomendasi yang dapat mengolah
dan menyajikan informasi dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif sekaligus. Dengan
digunakannya model ini, maka diharapkan mampu memenuhi harapan Paramuda
Tour & Transport.
Dalam pembuatan perancangan dan desain digunakan model-model yang
telah ada. Tahap-tahap yang digunakan dalam mendesain rancang bangun Aplikasi
Pemilihan Paket Wisata Paramuda Tour & Transport adalah :
1. Desain umum sistem.
2. Membuat Blok Diagram
3. Membuat System Flow Diagram.
4. Membuat Diagram Jenjang Proses.
5. Membuat Data Flow Diagram.
6. Membuat rancangan Entity Relationship Diagram (ERD), yang didalamnya
meliputi : Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data Model (PDM).
7. Membuat struktur basis data.
8. Membuat desain Input/Output.
3.2.1 Desain Umum Sistem
Aplikasi pemilihan paket wisata Paramuda Tour & Transport akan berbasis
web dan dapat membantu dalam proses pemilihan paket wisata dengan menggunakan
pelanggan pelanggan
2. Bertanya tentang paket wisata yang tersedia
paramuda tour & transport paramuda tour & transport 1. Pelanggan datang ke paramuda tour & transport
3. memberikan paket wisata
5. menginformasikan ke rombongan
4. paramuda tour & transport bertanya untuk rombongan atau perseorangan
Rombongan pelanggan Rombongan pelanggan
6. memilih paket wisata yang sesuai
7. melakukan penjadwalan 10. memverifikasi jadwal kosong
11. Menginformasikasi Jadwal kosong
Jadwal pemesanan Jadwal pemesanan 8. Mengecek jadwal kosong
9. Jadwal yang tersedia 12. melakukan pemesanan
Form pemesanan Form pemesanan Daftar paket wisata Daftar paket wisata
Gambar 3.1 Desain Umum Pemilihan Paket Wisata
Gambar 3.1 menunjukan menunjukkan bagaimana sistem ini bekerja.
Pengguna pada sistem ini dibagi menjadi 2 yaitu : pelanggan dan admin Paramuda
Tour & Transport. Proses pelayanan pariwisata Paramuda Tour & Transport
memiliki dua tipe pelanggan yaitu pelanggan perseorangan dan pelanggan
rombongan. Bermula dari proses pelanggan menghubungi pihak Paramuda Tour &
Transport, pelanggan akan berdiskusi dengan pihak tour & transport mengenai
kebutuhan pariwisata yang dibutuhkan pelanggan dan pihak Paramuda Tour &
Transport akan memberikan usulan daftar paket wisata yang tersedia kepada
Setelah kebutuhan pelanggan terpenuhi dengan usulan paket wisata yang
ditawarkan atau diusulkan oleh pihak Paramuda Tour & Transport, untuk pelanggan
perseorangan proses selanjutnya adalah membuat kesepakatan dengan cara
memberikan top down payment (TDP) kepada pihak Paramuda Tour & Transport.
Sedangkan untuk pelanggan rombongan, perusahaan akan menanyakan kepada
pelanggan apakah pihak Paramuda Tour & Transport akan memberikan presentasi
tentang paket wisata yang telah dipilih pelanggan kepada rombongan atau tidak. Jika
pelanggan meminta pihak Paramuda Tour & Transport untuk melakukan presentasi
kepada pihak rombongan maka akan dilakukan penjadwalan presentasi kepada pihak
rombongan pelanggan tentang paket wisata yang telah dipilih. Setelah terjadi
kesepakatan maka pelanggan akan melakukan top down payment (TDP) kepada
Paramuda Tour & Transport.
Perhitungan rekomendasi berdasarkan oleh kriteria yang dibuat,
langkah-langkah untuk mendapatkan nilai rekomendasi metode AHP adalah sebagai berikut:
1. Mendefinisikan masalah dan menentukan solusi yang diinginkan.
Dalam tahap ini kita berusaha menentukan masalah yang akan kita pecahkan
secara jelas, detail dan mudah dipahami. Dari masalah yang ada kita coba
tentukan solusi yang mungkin cocok bagi masalah tersebut. Solusi dari masalah
mungkin berjumlah lebih dari satu. Solusi tersebut nantinya kita kembangkan
2. Membuat struktur hierarki yang diawali dengan tujuan utama.
Goal kriteria alternatif
Pemilihan
paket wisata Harga
Banyak tujuan wisata Fasilitas
Lama wisata
> 3jt 1jt –
3jt
< 1jt
*4 - 5
*2 - 3
*1 - 0
> 5
3 - 5
< 3
> 3
3
2
Paket wisata 1
Paket wisata 2
Paket wisata 3
Paket wisata 4
Gambar 3.2 menunjukan tujuan utama sebagai level teratas akan disusun level
hirarki yang berada di bawahnya yaitu kriteria-kriteria yang cocok untuk
mempertimbangkan atau menilai alternatif yang kita berikan dan menentukan
alternatif tersebut. Tiap kriteria mempunyai intensitas yang berbeda-beda. Hirarki
dilanjutkan dengan subkriteria.
Penilaian dalam membandingkan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain
adalah bebas satu sama lain, dan hal ini dapat mengarah pada ketidak konsistensian.
Saaty (1990) telah membuktikan bahwa indeks konsistensi dari matrik ber ordo n
dapat diperoleh dengan rumus :
CI = (λmaks-n)/(n-1)...………....(1) Keterangan :
CI = Indeks Konsistensi (Consistency Index)
λmaks = Nilai eigen terbesar dari matrik berordo n
Nilai eigen terbesar didapat dengan menjumlahkan hasil perkalian jumlah
kolom dengan eigen vector. Batas ketidak konsistensian di ukur dengan
menggunakan rasio konsistensi (CR), yakni perbandingan indeks konsistensi (CI)
dengan nilai pembangkit random (RI). Nilai ini bergantung pada ordo matrik n. Rasio
konsistensi dapat dirumuskan :
CR = CI/RI...………...………(2)
Keterangan :
Bila nilai CR lebih kecil dari 10%, ketidak konsistensian pendapat masih
3.2.2 Blok Diagram
Blok diagram menggambarkan tentang apa saja masukan yang dibutuhkan,
proses yang dilakukan, dan keluaran yang dihasilkan oleh aplikasi pemilihan paket
wisata pada Paramuda Tour & Transport. Blok diagram aplikasi pemilihan paket
wisatadapat dilihat pada gambar 3.3.
• Data identitas (kriteria : Harga, Fasilitas, Banyak tujuan dan Lama wisata)
Input
• Maintenance
identitas pelanggan
• Analisis kota yang sering di minati Process
• rekap pelanggan
• Informasi kota yang sering dipilih Output
• Data jawaban dari kriteria yang diberikan
• Data
pembobotan
kriteria (Harga, Fasilitas, Banyak tujuan dan Lama wisata)
• Profil perusahaan
• Paket wisata
• Informasi profil perusahaan
• Daftar paket wisata
• rekomendasi paket wisata yang sesuai dengan kriteria pelanggan
• Informasi paket wisata yang sering dipilih
• Penjadwalan pemesanan paket wisata
• Data reservasi
• Informasi jadwal pemesanan paket wisata
3.2.3 System Flow Diagram
System flow adalah penggambaran aliran dokumen dalam sistem dan
merupakan proses kerja dalam sistem. System flow menggambarkan aliran atau arus
data pada sistem yang nantinya akan digunakan untuk membantu dalam
pembangunan proses dalam organisasi. Tentunya, transformasi aliran dokumen ini
lebih efektif dalam menjalankan proses organisasi, sehingga proses tersebut bisa
dikerjakan dengan cepat dan hasilnya akurat. System flow pada aplikasi ini dibagi
menjadi 17 (tujuh belas) yaitu :
A. Daftar Akun
Proses daftar akun diperuntukan kepada pelanggan yang digunakan untuk
membuat sebuah akun baru yang diperlukan pada proses pemesasnan paket wisata.
Saat masuk ke halaman utama Paramuda Tour & Transport pengguna harus pilih
menu “Daftar Akun Baru” untuk masuk ke fungsi ini. Halaman formulir pendaftaran
akan muncul, pelanggan harus melengkapi data yang diperlukan pada aplikasi
pemilihan paket wisata setelah semua data yang dimasukkan, proses selanjutnya data
akan di validasi oleh sistem yang sesuai dengan ketentuan, data masukan dapat
disimpan ke tabel pelanggan dan pesan sukses pendaftaran akan ditampilkan. System
Daftar akun
Sistem User
Phase
Start
Menampilkan menu “Sign
up” Pilih menu
“Sign up”
Halaman
Sign up
Data user
Validasi data user
Valid ?
Simpan data user
Notifikasi user terdaftar
Pelanggan N
Y
Menampilkan notifikasi user terdaftar
End Daftar
B. Hak Akses
Fungsi hak akses digunakan untuk menentukan perbedaan otorisasi pengguna
aplikasi pemilihan paket wisata. Pengguna dalam aplikasi ini ada 2 yaitu pelanggan
dan admin Paramuda Tour & Transport. Pengguna dapat melakukan proses login
pada halaman utama aplikasi Pemilihan Paket Wisata Paramuda Tour & Transport.
Pengguna harus memasukan username dan password yang telah didaftarkan pada
aplikasi. Selanjutnya sistem akan memeriksa kesesuaian username dan password
masukan, jika sudah sesuai pengguna akan dialihkan ke halaman yang sesuai dengan
otorisasi pengguna apabila username dan password tidak sesuai maka pengguna akan
mendapatkan notifikasi username atau password yang dimasukan salah dan sistem
akan memberikan saran untuk membuat akun baru apabila pengguna masih belum
mempunyai akun. Pengguna akan diarahkan ke halaman daftar akun apabila
pengguna memilih daftar akun baru. System flow hak akses dapat dilihat pada gambar
Hak akses
username & passwordMemvalidasi
hak akses Pelanggan
C. Maintenance Paket Wisata
System flow maintenance paket wisata adalah alur sistem yang digunakan
untuk mengolah data paket wisata, pada proses maintenance paket wisata terdapat 2
(dua) proses didalamnya yaitu menambah paket wisata, mengubah paket wisata.
Semua proses tersebut dilakukan oleh admin Paramuda Tour & Transport yang telah
melakukan login. dalam halaman maintenance paket wisata akan muncul dua fungsi
tersebut, admin akan ditujukan ke halaman selanjutnya sesuai dengan fungsi yang
akan dipilih.
Fungsi menambah paket wisata dapat diakses oleh admin yang memilih menu
menambah paket wisata pada halaman maintenance paket wisata, fungsi ini untuk
membuat paket wisata baru. Sistem akan menampilkan halaman yang terdapat form
untuk menambahkan paket wisata setelah form telah terisi semua maka sistem akan
melakukan validasi terhadap masukan apakah telah sesuai atau tidak, hasil dari
masukan tersebut akan disimpan pada tabel paket wisata dan kumpulan wisata.
Fungsi mengubah paket wisata dapat diakses oleh admin Paramuda Tour &
Transport dengan cara memilih fungsi mengubah paket wisata pada halaman
maintenance paket wisata, pada fungsi ini admin dapat mengubah data paket wisata
dengan tahap awal menentukan paket wisata mana yang akan diubah dengan cara
menekan tombol edit pada kolom yang tersedia lalu sistem akan mencari paket wisata
berdasarkan id paket wisata yang diinginkan dan menampilkan hasil tersebut kepada
pengguna, pengguna akan mengubah hasil dan disimpan pada tabel paket wisata dan
kumpulan wisata. System flow maintenance paket wisata dapat dilihat pada gambar
Maintenance Paket Wisata
Admin Sistem
Phase
Start
Memilih menu “Maintenance Paket Wisata” Halaman
Maintenance Paket Wisata fungsi yang
dipilih
Paket wisata
Tambah paket wisata
?
Menyimpan data
ubahan Y
Form tambah paket wisata
Menampilkan form tambah paket wisata
Data paket wisata baru
Validasi data paket wisata
baru Ubahan data
paket wisata
Valid ?
Menyimpan data
ubahan Y
Mengecek validasi
N Paket wisata
yang dipilih form ubah paket
wisata
Pilih paket
wisata Menampilkan
form ubah paket wisata
Menampilkan pesan sukses
D. Maintenance Wisata
System flow maintenance wisata adalah alur sistem yang digunakan untuk
mengolah data wisata, pada proses maintenance wisata terdapat 2 (dua) sub proses
didalamnya yaitu menambah wisata, mengubah wisata. Semua proses tersebut
dilakukan oleh admin Paramuda Tour & Transport yang telah melakukan login.
dalam halaman maintenance wisata akan muncul dua fungsi tersebut, admin akan
ditujukan ke halaman selanjutnya sesuai dengan fungsi yang akan dipilih.
Fungsi menambah wisata dapat diakses oleh admin yang memilih menu
menambah wisata pada halaman maintenance wisata, fungsi ini untuk membuat
wisata baru. Sistem akan menampilkan halaman yang terdapat form untuk
menambahkan wisata setelah form telah terisi semua maka sistem akan melakukan
validasi terhadap masukan apakah telah sesuai atau tidak, hasil dari masukan tersebut
akan disimpan pada tabel wisata dan gambar wisata.
Fungsi mengubah wisata dapat diakses oleh admin Paramuda Tour &
Transport dengan cara memilih fungsi mengubah wisata pada halaman maintenance
wisata, pada fungsi ini admin dapat mengubah wisata dengan tahap awal menentukan
wisata mana yang akan diubah dengan cara menekan tombol edit pada kolom yang
tersedia lalu sistem akan mencari wisata berdasarkan id wisata yang diinginkan dan
menampilkan hasil tersebut kepada pengguna, pengguna akan mengubah wisata.
Maintenance wisata
Admin Sistem
Phase
Start
Memilih menu “Maintenance fungsi yang
dipilih
Valid Menyimpan data ubahan Y
Halaman menambah
wisata
Form tambah wisata
Menampilkan form tambah
wisata
Data wisata baru
Validasi data wisata baru
halaman tambah wisata
Y
Valid Menyimpan data ubahan Y
Halaman ubah wisata
Data wisata tujuan
Menampilkan wisata tujuan
Data wisata ubahan
Validasi data wisata ubahan
halaman ubah wisata
Y
End N
Pilih wisata tujuan