• Tidak ada hasil yang ditemukan

jenis jenis metode penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "jenis jenis metode penelitian"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

NAMA

: NUR HIDAYAH

NIM

: 1214140009

KELAS

: B

METODOLOGI PENELITIAN

JENIS – JENIS PENELITIAN

A. Berdasarkan fungsi 1. Penelitian dasar

Penelitian dasar (basic research) disebut juga penelitian murni (pure research) atau penelitian pokok (fundamental research) adalah penelitian yang diperuntukan bagi pengembangan suatu ilmu pengetahuan serta diarahkan pada pengembangan teori-teori yang ada atau menemukan teori baru. Peneliti yang melakukan penelitian dasar memiliki tujuan mengembangkan ilmu pengetahuan tanpa memikirkan pemanfaatan secara langsung dari hasil penelitian tersebut. Penelitian dasar justru memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan serta pengujian teori-teori yang akan mendasari penelitian terapan.

Penelitian dasar lebih diarahkan untuk mengetahui, menjelaskan, dan memprediksikan fenomena-fenomena alam dan sosial. Hasil penelitian dasar mungkin belum dapat dimanfaatkan secara langsung akan tetapi sangat berguna untuk kehidupan yang lebih baik. Tujuan penelitian dasar adalah untuk menambah pengetahuan dengan prinsip-prinsip dasar, hukum-hukum ilmiah, serta untuk meningkatkan pencarian dan metodologi ilmiah (Sukmadinata, 2005).

2. Penelitian terapan

(2)

hasilnya dapat secara langsung diterapkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi (Sukardi, 2003).

3. Penelitian evaluatif

Yang dimaksud dengan penelitian evaluatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang terjadi, yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang memerlukan evaluasi. Penelitian evaluatif pada dasarnya merupakan bagian dari penelitian terapan namun tujuannya dapat dibedakan dari penelitian terapan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengukur keberhasilan suatu program, produk atau kegiatan tertentu (Danim, 2000). Penelitian ini diarahkan untuk menilai keberhasilan manfaat, kegunaan, sumbangan dan kelayakan suatu program kegiatan dari suatu unit/ lembaga tertentu. Penelitian evaluatif dapat menambah pengetahuan tentang kegiatan dan dapat mendorong penelitian atau pengembangan lebih lanjut, serta membantu para pimpinan untuk menentukan kebijakan (Sukmadinata, 2005). B. Berdasarkan metodenya

1. Penelitian historis

Penelitian ditujukan kepada rekonstruksi masa lampau sistematis dan objektif memahami peristiwa-peristiwa masa lampau itu. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini sukar dikendalikan. Maka tingkat kepastian pemecahan permasalahan dengan metode ini adalah paling rendah. Data yang dikumpulkan biasanya hasil pengamatan orang lain seperti surat-surat arsip atau dokumen-dokumen masa lalu. Penelitian seperti ini jika ditujukan kepada kehidupan pribadi seseorang, maka penelitian disebut penelitian biografis.

Tujuan penelitian histonis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, mengevaluasi, memverifisi, serta mensintesiskan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat. Seringkali penelitian yang demikian itu berkaitan dengan hipotesis-hipotesis tertentu.

2. Penelitian filosofis

(3)

Peneliti filosofis mempertimbangkan ide atau isu-isu (idea or issue) dari semua perspektif dengan eksplorasi ekstensif atas literatur, menguji atau menelaah secara mendalam makna konseptual, merumuskan pertanyaan, mengajukan jawaban, dan menyarankan implikasi atas jawaban-jawaban itu. Peneliti dipandu oleh pertanyaan filosofis yang telah diajukan.

3. Penelitian observasional

Penelitin yang bertujuan untuk mengamati dan mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi dalam (pada) fenomena natural ataupun sosial, yang terjadi dalam tingkatan waktu tertentu, dan tidak dapat dikendalikan oleh si peneliti, seperti perubahan iklim, pergerakan binatang, pencemaran lingkungan, perubahan perilaku masyarakat, kriminalitas, dsb.

4. Penelitian eksperimental

Penelitian yang dilakukan dengan menciptakan fenomena pada kondisi terkendali.Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu.

Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimental ini berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan dan meramalkan fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian eksperimental banyak digunakan model kuantitatif.

C. Berdasarkan sifat permasalahannya 1. Penelitian historis

(4)

2. Penelitian deskriftif

Penelitian deskripsi berusaha memberikan dengan sistematis dan cermat fakta-fakta aktual dan sifat populasi tertentu.

Tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat pecandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.

Misalnya: penelitian yang dilakukan mahasiswa untuk menyusun tesis memperoleh gelar sarjana kependidikan di IKIP, biasanya adalah penelitian deskriptif, seperti penelitian mengenai kemunduran prestasi belajar siswa.

3. Penelitian perkembangan

Penelitian perkembangan menyelidiki pola dan proses pertumbuhan atau perubahan sebagai fungsi dari waktu.

Kekhususan:

a. Memusatkan perhatian pada ubahan-ubahan dan perkembangannya selama jangka waktu tertentu. Meneliti pola-pola pertumbuhan, laju, arah, dan urutan perkembangan dalam beberapa fase.

b. Penelitian ini umumnya memakai waktu yang panjang atau bersifat longitudinal. Dan biasa dilakukan oleh peneliti ahli dengan fasilitas cukup. Tujuan penelitian perkembangan adalah untuk menyelidiki pola dan perurutan pertumbuhan dan/atau perubahan sebagai fungsi waktu.

4. Penelitian kasus dan Penelitian lapangan

Penelitian kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan terperinci mengenai latar belakang keadaan sekarang yang dipermasalahkan. Tujuan penelitian kasus dan penelitian lapangan adalah untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan sesuatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.

5. Penelitian Korelasional

(5)

Ciri penelitian korelasional meliputi:

a. Penelitian macam ini cocok dilakukan bila variabel yang diteliti rumit dan/atau tak dapat diteliti dengan metode eksperimental atau tak dapat dimanipulasikan. b. Studi macam ini memungkinkan pengukuran beberapa variabel dan saling

berhubungannya secara serentak dalam keadaan realistiknya.

c. Apa yang diperoleh adalah taraf atau tinggi rendahnya saling hubungan dan bukan ada atau tidak adanya saling hubungan tersebut.

d. Hal ml berbeda misalnya dengan pada penelitian eksperimental, yang dapat memperoleh hasil mengenai ada atau tidak adanya efek tertentu.

6. Penelitian Kausal-Komparatif

Penelitian untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat antara faktor tertentu yang mungkin menjadi penyebab gejala yang diselidiki dengan cara: berdasar atas pengamatan terhadap akibat yang ada mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. Hal ini berlainan dengan metode eksperimental yang mengumpulkan datanya pada waktu kini dalam kondisi yang dikontrol.

Misalnya : sikap santai siswa dalam kegiatan belajar mungkin disebabkan banyaknya lulusan pendidikan tertentu yang tidak mendapat lapangan kerja. 7. Penelitian Eksperimental

Penelitian dengan melakukan percobaan terhadap kelompok-kelompok eksperimen. Kepada tiap kelompok ekspremen dikenakan perlakuan-perlakuan tertentu dengan kondisi-kondisi yang dapat dikontrol.

Data sebagai hasil pengaruh perlakuan terhadap kelompok ekspremen diukur secara kuantitatif kemudian dibandingkan.

(6)

Penelitian eksperimental dibagi menjadi dua yaitu penelitian eksperimental sungguhan dan penelitian eksperimental semu.

a. Penelitian eksperimental sungguhan

Tujuan penelitian eksperimental sungguhan adalah untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai kondisi perlakuan.

Contoh: Penelitian untuk menyelidiki pengaruh dua metode mengajar sejarah pada murid-murid kelas Ill SMA sebagai fungsi ukuran kelas (besar dan kecil) dan taraf inteligensi murid (tinggi, sedang, rendah), dengan cara menempatkan guru secara random berdasarkan inteligensi, ukuran kelas, dan metode mengajar.

b. Penelitian Eksperimental-Semu (quasi-experimental research)

Tujuan penelitian eksperimental-semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasikan semua variabel

yang relevan.

Contoh: Penelitian pendidikan yang menggunakan pre test-post test, yang di dalamnya variabel seperti kematangan, efek testing, regresi statistik, atrisi selektif, dan adaptasi tidak dapat dihindari atau justru terlewat dan penelitian.

8. Penelitian tindakan

(7)

Penelitian tindakan bertujuan mengembangkan keterampilan-keterampilan baru atau cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di dunia kerja atau dunia aktual yang lain.

Contoh: Suatu program inservice training untuk melatih para konselor bekera dengan anak putus sekolah; untuk menyusun program penjajagan dalam pencegahan kecelakaan pada pendidikan pengemudi.

D. Berdasarkan bidang ilmu

1. Penelitian pendidikan

Pendidikan guru, pendidikan ekonomi, pendidikan kesenian, ketekhnikan, ruang angkasa, pertanian, perbankan, kedokteran, keolahragaan, dan sebagainya.

E. Berdasarkan jenis data

1. Penelitian primer

Penelitian primer membutuhkan atau mengumpulkan data dari sumber pertama yang biasanya diperoleh dengan menggunakan metode kuesioner atau metode wawancara. yang termasuk dalam kategori ini adalah : studi kasus (menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan studi dan biasanya bersifat longitudinal), survei (studi yag bersifat kuatitatif untuk meneliti gejala suatu kelompok atau perilaku individu,yang menganut aturan pendekatan kuantitatif yaitu semakin besar sampel semakin mencerminkan populasi) dan Riset eksperimental (pada umumnya menggunakan 2 atau lebih kelompok sebagai objek studi yang bertujuan untuk melakukan perbandingan hasil, yang menggunakan desain yang sudah baku, terstruktur dan spesifik).

2. Penelitian sekunder

Penelitian ini menggunakan bahan yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi yang menggunakan studi kepustakaan yang biasanya digunakan oleh para peneliti yang menggunakan pendekatan kualitatif, data dikumpulkan dari suatu lembaga survey, perpustakaan atau lembaga2 negara yang memiliki pustaka data yang up date.

(8)

1. Penelitian laboratorium,

penelitian ini biasanya dilakukan dalam bidang ilmu eksakta misalnya penelitian kedokteran, elektro, sipil, biologi, dll

2. Penelitian lapangan,

biasanya dilakukan oleh ilmuwan sosial dan ekonomi dimana lokasi penelitiannya berada di masyarakat atau kelompok manusia tertentu dan objek tertentu.

3. Penelitian perpustakaan,

melakukan kajian terhadap literatur, penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya, jurnal dan sumber-sumber lainnya yang ada di perpustakaan.

G. Berdasarkan tingkat eksplanasi

Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel-variabel dengan variabel-variabel yang lain. 1. Penelitian Deskriptif

Adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau penghubungan dengan variabel yang lain.

2. Penelitian Komparatif

Adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian varabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

3. Penelitian Asosiatif/Hubungan

Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

H. Penelitian Rekayasa

Penelitian rekayasa (termasuk penelitian perangkat lunak) adalah penelitian yang menerapkan ilmu pengetahuan menjadi suatu rancangan guna mendapatkan kinerja sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

(9)

Referensi

Dokumen terkait

perkembangan yakni longitudinal / sepanjang waktu dan cross sectional / dalam potongan waktu...  Penelitian survei = metode survei digunakan untuk mendapatkan informasi dalam

Studi kasus mengidentifikasikan semua variabel penting yang memiliki kontribusi terhadap pengembangan subyek. Kasus itu dapat berupa individu, peran, kelompok kecil,

Secara umum, studi kasus merupakan startegi yang lebih cocok bila pokok pertanyaan suatu penelitian berkenaan dengan how atau why, bila peneliti hanya memiliki

Teknik  analisis  data  ini  dilakukan  setelah  proses  pengumpulan  data  diperoleh. Penelitian ini bersifat studi kasus, maka analisis yang dapat digunakan 

Bahan pembantu atau bahan penolong adalah bahan yang tidak termasuk dalam kategori bahan baku ataupun bahan tambahan yang berfungsi untuk membantu

1. Siswa kelas X masuk tahun ajaran baru, masih memasuki masa penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah yang baru dan biasanya masih bersifat individu, serta layanan

Penelitian ini masuk kategori studi kasus dan bersifat kualitatif, penelitian ini termasuk penelitian lapangan, dalam pelaksanaannya dilakukan pengkajian-pengkajian secara

1 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Pengukuran dan Kategori Krim Pemutih Wajah Independent Krim pemutih ini adalah campuran dari bahan kimia atau