• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Peradigma Penelitian

Paradigma adalah suatu cara pandang untuk memahami kompleksitas dunia nyata. Paradigma tertanam kuat dalam sosialisasi para penganut dan praktisnya. Paradigma menunjukkan pada mereka apa yang penting, absah, dan masuk akal. Paradigma juga bersifat normatif, menunjukkan kepada praktisinya apa yang harus dilakukan tanpa perlu melakukan pertimbangan eksistensi atau epistemologis yang panjang.

Paradigma yang digunakan di dalam penelitian ini adalah paradigma konstuktivis, paradigma konstruktif yaitu paradigma yang hampir merupakan antithesis dari paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan. Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap

socially meaningful action melalui pengamatan langsung dan terperinci terhadap perilaku

sosial yang bersangkutan menciptakan dan memelihara atau mengelola dunia sosial mereka.

3.2 Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif.1 Penelitian kualitatif deskriptif artinya data yang diperoleh akan dikumpulkan dan diwujudkan secara langsung dalam bentuk deskripsi atau gambaran tentang suasana atau keadaan objek secara menyeluruh dan apa adanya berupa kata-kata lisan atau tertulis dari orang atau perilaku yang diamati. Jadi, penelitian kualitatif deskriptif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data berupa kata-kata tertulis yang merupakan deskripsi tentang suatu hal. Data-data tersebut diperoleh melalui kegiatan pengamatan di lapangan dan wawancara.

1 Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

(2)

26

3.3 Metode kualitatif

Penelitian ini ditekankan pada metode kualitatif yang menekankan proses penelitian dari pada hasil penelitian, shingga bukan kebenaran multak yang dicari tetapi pemahaman mendalam tentang sesuatu. Oleh karena itu, penelitian ini akan menitikberatkan pada upaya untuk memberikan deskripsi (gambaran) umum secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai bagaimana implementasi program e KTP Di Kantor Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika ini merupakan fenomena yang melibatkan proses sertatindakan subjek yang terlibat didalamnya.

3.4 Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, penelitian kualitatif yaitu, penelitian yang tidak menggunakan perhitungan. Atau diistilahkan dengan penelitian ilmiah yang menekankan pada karakter alamiah sumber data. Sedangkan penelitian kualitatif menurut Sukmadiata yaitu suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas social, silap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individu maupun kelompok. 2

Jenis penelitian ini adalah Studi kasus, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan termasuk penelitian studi kasus maka hasil penelitian ini bersifat analisis-deskriptif yaitu berupa kata-kata tertulis atau lisan dari perilaku yang diamati terutama terkait dengan bagaimana kualitas pelayanan dalam pembuatan e KTP pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika.

3.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Mimika Papua. Lokasi penelitian ini adalah Kantor Administrasi Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika,dengan alamat: JL. Yos Sudarso, Utikini Baru, Kuala Kencana, sebagai tempat berlangsungnya

2 Lexi J, Moleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002), hal.2

Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT, Remaja Rosdakarya, 2007), hal.60

(3)

27

objek penelitian. Sedangkan waktu penelitian ini dimulai dari 01 Agustus Sampai 06 September 2019.

▪ Alasan Praktis

Alasan praktis adalah peneliti pernah magang profesi di kantor Dukcapil Kabupaten Mimika, sehingga sumber data mudah di dapatkan. Peneliti memilih tempat untuk pengambilan Data tersebut karena peneliti berasal dari daerah Kabupaten Mimika. Supaya lebih mudah untuk dapatkan data yang inggin di ambil, peneliti memilih tempat tersebut.

▪ Alasan metodologis

Peneliti memilih lokasi tersebut karena pada saat itu peneliti melihat banyak masyarakat daerah yang belum memiliki e KTP dan pada saat peneliti magang profesi di kantor Dukcapil, peneliti melihat ada kecurangan pada pembagian belangko kosong untuk di cetak, sehingga peneliti tertarik untuk meneliti e KTP.

3.6 Jenis Data

Ada dua jenis data yang penulis butuhkan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data sekunder.

1. Data primer

Data primer adalah kata-kata dan tindakan informan yang diamati atau diwawancarai yang didapat melalui catatan tertulis atau melalui rekaman suara/video, pengambilan foto atau film. Alat yang digunakan untuk mendapatkan data primer adalah : 3

- Wawancara mendalam ( indepth interview)

Wawancara mendalam adalah suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara langsung bertatap muka dengan informan agar mendapatkan data lengkap dan mendalam. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang-ulang) secara intensif.

3 Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis: Alfabeta

(4)

28

- Observasi

Menurut Rachmat Kriyantono observasi diartikan sebagai kegiatan mengamati secara langsung-tanpa mediator sesuatu objek tersebut. Kegiatan observasi meliputi melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Pada tahap awal observasi dilakukan secara umum, peneliti mengumpulkan data atau informasi sebanyak mungkin. Tahap selanjutnya, peneliti harus melakukan observasi yang terfokus, yaitu mulai meyempitkan data atau informasi yang diperlukan sehingga peneliti dapat menemukan pola-pola perilaku dan hubungan yang terus menerus terjadi.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku, majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan dokumen resmi.

3.7 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Menurut Moleong wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,4 percakapan itu dilakukan dengan dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Teknik ini digunakan untuk menjaring data-data primer yang berkaitan dengan fokus penelitian.

Wawancara mendalam akan dilakukan baik secara terstruktur dengan menggunakan panduan wawancara , maupun wawancara bebas (tidak terstruktur) bersama dengan observasi. Instrumen yang akan digunakan untuk mengetahui implementasi program e KTP di Kantor Administrasi Kependudukan Dan

4 Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung .

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bndung: Alfabeta.

(5)

29

Pencatatan Sipil Kabupaten Mimika, yang akan dilengkapi pula dengan catatan-catatan kecil peneliti.

2. Dokumentasi

Menurut Sugiyono teknik dokumentasi merupakan pelengkap dari teknik observasi dan wawancara, dimana dokumentasi merupakan catatan penting peristiwa yang telah berlalu. Teknik ini digunakan menghimpun berbagai data skunder yang memuat informasi tertentu yang bersumber dari dokumen-dokumen tertulis seperti surat menyurat, notulensi rapat, berita acara dan lain-lain dokumen tertulis.

3.7.1 Unit Amatan dan Unit Analisis

Unit amatan dalam penelitian ini adalah Dinas Dukcapil, mekanisme SOP pelayanan Staf Dukcapil masyarakat yang menggurus e KTP.

Unit Analisisnya adalah Proses upaya Dukcapil dalam melayani fasilitas e KTP

3.7.2 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif.5 Model ini ada 4 komponen analisis yaitu: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Menurut Moleong (2004:280-281), “Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan tempat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data”.

Langkah-langkah analisis data menurut Miles dan Huberman (1992:15-19), adalah sebagai berikut:

5 Moleong, Lexy J. (2007) Metodologi Penelitian Kualitatif, Penerbit PT Remaja Rosdakarya Offset, Bandung .

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bndung: Alfabeta.

(6)

30

1. Pengumpulan data, yaitu mengumpulkan data di lokasi penelitian dengan melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi dengan menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data berikutnya.

2. Reduksi data, yaitu sebagai proses seleksi, pemfokusan, pengabstrakan, transformasi data kasar yang ada di lapangan langsung, dan diteruskan pada waktu pengumpulan.data, dengan demikian reduksi data dimulai sejak peneliti memfokuskan wilayah penelitian.

3. Penyajian data, yaitu rangkaian organisasi informasi yang memungkinkan penelitian dilakukan. Penyajian data diperoleh berbagai jenis, jaringan kerja, keterkaitan kegiatan atau tabel.

4. Penarikan kesimpulan, yaitu dalam pengumpulan data, peneliti harus mengerti dan tanggap terhadap sesuatu yang diteliti langsung di lapangan dengan menyusun pola-pola pengarahan dan sebab akibat.

Siklus analisis interaktif ditunjukkan dalam bentuk skema berikut ini.

Reduksi Data

Gambar 2 : Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif Penyajian Data Penggumpulan Data

Referensi

Dokumen terkait

Dan untuk mengkaji makna dari tanda-tanda yang terdapat dalam film pendek “Indonesia Masih Subuh” tersebut, penelitian ini menggunakan analisis semiotika dengan mengacu

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistik agar dapat diketahui bahwa beberapa variabel independen yang ada dalam

Dengan adanya adat yang mengatur dalam kehidupan masyarakat etnis Batak Toba, sehingga didaerah rantau mereka harus bisa menciptakan keteraturan hidup didaerah

Rasio Aktivitas merupakan rasio yang dipakai untuk mengetahui sejauh mana perusahaan menggunakan sumberdaya yang dimiliki dalam meningkatkan aktivitas perusahaan, dimana

Berdasarkan pada tujuan penelitian ini yaitu merupakan penelitian yang deskriptif kualitatif yang terjadi pada peran kepemimpinan kepala sekolah dalam

Secara umum tahapan penelitian menurut Moleong (2013: 85), terdiri atas empat tahap, yaitu: (1) tahap pra-lapangan, dimana kegiatan yang dilakukan adalah mencari isu-isu

Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman kacang hijau varietas Walet, Kenari, dan Bhakti dari Balai Besar Biogen Bogor yang ditanam selama 30 hari perlakuan,

Hasil yang diperoleh menunjukan bahwa data tersebut variansinya homogen dan berdistribusi normal maka dilakukan uji hipotesis parametrik yaitu dengan ANOVA pada