PADA RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan Pada Program Strata 1 pada Jurusan Manajemen Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Disusun Oleh :
1.05.03.227-TIMY ADHA YUDHASTIRA
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
i
SAKIT DUSTIRA CIMAHI
NAMA : TIMY ADHA YUDHASTIRA NIM : 1.05.03.227
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi
Pada Tanggal
---
Mengetahui,
Pembimbing
(Wahyu Nurjaya WK, ST, M.Kom)
NIP : 4127.70.26.014
Ketua Jurusan Dekan Fakultas
Manajemen Informatika Teknik dan Ilmu Komputer
(Dadang Munandar, SE., M.Si) (Prof. Dr. Ir. H. Ukun Sastraprawira, M.Sc)
v
Assalamu’alaikum wr. wb.
Alhamdulillahi Robbil ‘alamiin, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas hanya izin, kehendak dan taufiq serta hidayah-Nya
penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.
Laporan dengan judul “Sistem Informasi Pelayanan Laboratorium Pada RS Dustira Cimahi” ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
program S-I (Strata–I) pada Universitas Komputer Indonesia.
Dalam menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis
mendapat banyak sekali bantuan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun
materil, do’a serta bimbingan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia (UNIKOM).
2. Prof.Dr.Ir.Ukun Sastraprawira, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Dan
Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia..
3. Dadang Munandar, SE. M.Si selaku ketua jurusan Manajemen Informatika.
4. Wahyu Nurjaya WK, ST, M.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah rela
meluangkan waktu untuk membantu mengarahkan dalam penyusunan tugas
akhir ini. Terima kasih banyak atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan
kepada penulis.
vi
7. Seluruh Staff RS Dustira yang telah memberikan kesempatan dan
pengarahan kepada penulis selama penelitian.
8. Kedua orang tua yang tercinta yang selama ini senantiasa memberikan
dukungan baik moril maupun materil, perhatian, serta doanya yang tulus
terhadap penulis.
9. Rekan-rekan MI-5 angkatan 2003 yang selalu memberikan dukungannya.
10. Akhir kata, penulis mohon maaf atas segala keterbatasan dan kekurangan
karena sesungguhnya kebenaran itu datangnya dari Allah SWT. Semoga
segala bentuk bantuan yang telah diberikan kepada penulis selama ini akan
mendapatkan pahala dan ridho dari Allah SWT, Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandung, Februari 2010
vii
LEMBAR PENGESAHAN ………... i
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN……….. ii
ABSTRAK ………. iii
ABSTRACT ………... iv
KATA PENGANTAR ………... v
DAFTAR ISI ……….. vii
DAFTAR GAMBAR ………. xii
DAFTAR TABEL ……….. xv
DAFTAR SIMBOL ……… xvi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ………... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ………... 2
1.2.1 Identifikasi Masalah……….. 2
1.2.2 Rumusan Masalah………..……….. 3
1.3 Maksud dan Tujuan……… 3
1.4 Kegunaan Penelitian………… ……….. 4
1.4.1 Kegunaan Praktis……….. 4
1.4.2 Kegunaan Akademis………. 4
viii
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi...………. 7
2.1.1 Pengertian Sistem....………. 7
2.1.2 Pengertian Data... …….……….……. 8
2.1.3 Pengertian Informasi……...……….….. 8
2.1.4 Komponen Sistem Informasi……….…… 10
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen..……….……. 11
2.3 Kasus Yang Dianalisis……… 12
2.3.1 Pengertian Pemeriksaan Laboratorium……….….. 12
2.3.2 Pengertian Rekam Medis...……….….. 12
2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Kesehatan...……….….. 13
2.4 Perangkat Lunak Pendukung……….. 13
2.4.1 SQL Server 7 ……….………… 13
2.4.2 Delphi 7.0 ……….. 14
2.5 Pengertian Jaringan Komputer ………. 17
2.5.1 Jenis Jaringan…………. ..……….………… 18
2.5.2 Topologi Jaringan……….. ..……….……… 21
2.6 Pengujian Black Box………… ………. 23
ix
3.1.3 Struktur Organisasi RS Dustira...………... 25
3.1.4 Deskripsi Pekerjaan RS Dustira... 26
3.2 Metode Penelitian……….. 33
3.2.1 Desain Penelitian………. 33
3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data……….. 33
3.2.2.1 Pengumpulan Data Primer……… 33
3.2.2.2 Pengumpulan Data Sekunder……… 34
3.2.3 Metode Pendekatan/Pengembangan Sistem……….. 34
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem……… 34
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem….……… 35
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem………… 37
3.2.4 Pengujian Perangkat Lunak……….. 39
BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan.. ………..………..…... 42
4.1.1 Analisis Dokumen yang Digunakan ……...……...………… 42
4.1.2 Prosedur Sistem Laboratorium yang Berjalan…....……….. 43
4.1.2.1 Flowmap Sistem Laboratorium yang Berjalan ….… 45 4.1.2.2 Diagram Konteks Sistem yang Berjalan ……...… 46
4.1.2.3 Data Flow Diagram Sistem yang Berjalan………… 47
x
4.2.2 Gambaran Sistem yang Diusulkan……… 53
4.2.3 Prosedur Sistem Baru Diusulkan…………...…… 53
4.2.3.1 Flowmap Sistem Baru Diusulkan…...…… 55
4.2.3.2 Diagram Konteks Sistem Baru Diusulkan...…… 56
4.2.3.3 Data Flow Diagram Sistem Baru Diusulkan.... …… 57
4.2.3.4 Kamus Data...…… 59
4.2.4 Perancangan Basis Data ……….……. 63
4.2.4.1 Normalisasi ……….... 63
4.2.4.2 Relasi Tabel ………..………. 74
4.2.4.3 ERD ……….……….. 75
4.2.4.4 Struktur File ……….. 75
4.2.4.5 Kodifikasi... ……….. 82
4.2.5 Perancangan Antar Muka ……… 82
4.2.5.1 Struktur Menu………. 83
4.2.5.2 Desain Input ……….……….. 83
4.2.5.3 Desain Output ……….………... 86
4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan………... 88
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi……..……….. 90
xi
5.1.4 Implementasi Antar Muka …….……….….. 97
5.1.5 Implementasi Instalasi Program………. 101
5.1.6 Penjelasan Penggunaan Program …………..……… 111
5.2 Pengujian Program……… 104
5.2.1 Rencana Pengujian………. 106
5.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian……… 107
5.2.3 Kesimpulan Hasil Pengujian………. 112
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ……… 113
6.2 Saran ……… 114
DAFTAR PUSTAKA BIODATA
xii
Gambar 2.9 Topologi Jaringan Star ………...……...…. 21
Gambar 2.10 Topologi Jaringan Bus..………...……...…. 22
Gambar 2.11 Topologi Jaringan Ring ………...……...…. 22
Gambar 2.12 Topologi Jaringan Lengkap..………...……...…. 23
Gambar 3.1 Struktur Organisasi...……… 26
Gambar 3.2 Tahap Pengembangan Waterfall...……….. 37
Gambar 4.1 Flowmap Sistem Berjalan……….……… 45
Gambar 4.2 Diagram Konteks Sistem Berjalan………... 46
Gambar 4.3 DFD Level 1 Sistem Berjalan ……… 47
Gambar 4.4 DFD Level 2 Proses 1 Sistem Berjalan ……...….. 48
xiii
Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses 2.2 Sistem Berjalan ……...….. 49
Gambar 4.7 DFD Level 2 Proses 3 Sistem Berjalan ……...….. 49
Gambar 4.8 Flowmap Sistem Diusulkan... 55
Gambar 4.9 Diagram Konteks Sistem Diusulkan... 56
Gambar 4.10 DFD Level 1 Sistem Diusulkan……….….… 57
Gambar 4.11 DFD Level 2 Proses 1 Diusulkan………....…… 58
Gambar 4.12 DFD Level 2 Proses 3 Diusulkan………....…… 58
Gambar 4.13 Relasi Tabel..………. 65
Gambar 4.14 ERD………..……….. 66
Gambar 4.15 Struktur Menu………….………..…….. 69
Gambar 4.16 Desain Login……….……….……. 70
Gambar 4.17 Desain Input Pendaftaran Pasien ………..……… 71
Gambar 4.18 Desain Input Permintaan Pasien ……….... 71
Gambar 4.19 Desain Input Hasil Pemeriksaan Pasien ………. 72
Gambar 4.20 Desain Input Pembayaran Pasien …...……… 73
Gambar 4.21 Desain Laporan Data Pasien ……….………. 74
Gambar 4.22 Desain Laporan Transaksi ……… 75
Gambar 4.23 Arsitektur Jaringan... ……… 76
Gambar 5.1 Implementasi Antar muka login…………...……. 84
Gambar 5.2 Implementasi Antar muka form utama ...………. 85
Gambar 5.3 Tampilan Form Pendaftaran...……….. 86
Gambar 5.4 Tampilan Form Pembayaran...……… 87
xiv
Gambar 5.6 Tampilan Form Hasil Lab………... 89
Gambar 5.7 Tampilan awal Instalasi……….. 90
Gambar 5.8 Tampilan Logo ...………. 90
Gambar 5.9 Tampilan Data Komputer……….. 91
Gambar 5.10 Tampilan Jenis Instalasi………. 91
xv
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian ……….. …… 6
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan.………. 50
Tabel 4.2 File Pasien..………....……… ……….. 67
Tabel 4.3 File Pemeriksaan Laboratorium……… ……….. 67
Tabel 4.4 File Transaksi...……....……… ……….. 67
Tabel 4.5 File Lab……....……… ……….. 84
Tabel 4.7 File Urine………....……… ……….. 68
Tabel5.1 Rencana Pengujian... 95
Tabel 5.2 Pengecekan Login Pemakai... 96
Tabel 5.3 Pengujian Data Pasien... 97
Tabel 5.4 Pengujian Data Pembayaran... 98
Tabel 5.5 Pengujian Data Pemeriksaan... 98
1 1.1. Latar Belakang
Sebuah Sistem Informasi dibutuhkan untuk mendukung semua proses bisnis yang bermanfaat bagi semua pihak. Rumah Sakit (RS) Dustira yang berlokasi di JL. Rumah Sakit No.1 Cimahi memiliki jumlah pasien yang cukup banyak dan terus bertambah setiap harinya. Oleh karena itu, Sistem Informasi Laboratorium yang digunakan harus dapat berjalan secara tepat dan cepat untuk menunjang proses pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh pihak RS Dustira.
Kecanggihan teknologi bukan merupakan jaminan pasti akan tersedianya informasi yang dibutuhkan secara cepat dan tepat akan tetapi sistem yang terintegrasi pada seluruh bagian yang dapat menunjang kinerja suatu organisasi, hal inilah yang terjadi pada Sistem Laboratorium yang saat ini berjalan pada RS Dustira. Belum terintegrasinya sistem yang berjalan pada bagian laboratorium dengan yang ada pada bagian front office menyebabkan lamanya proses yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil pemeriksaan yang dibutuhkan oleh seorang pasien.
Berdasarkan alasan tersebut, maka dibutuhkan sistem informasi yang terintegrasi yang dapat menunjang proses pencarian data secara cepat yang diharapkan mampu membantu RS Dustira. Karena itu, dalam penelitian ini penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian pada Sistem Informasi Laboratorium pada RS Dustira. Dengan Judul “SISTEM INFORMASI PELAYANAN LABORATORIUM PADA RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI ”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Penulis telah mengindentifikasikan masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang berjalan, dan dari permasalahan yang ada dapat dibuat rumusan masalah untuk laporan penelitian ini.
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, sistem lama yang digunakan masih belum berjalan secara maksimal. Berikut adalah beberapa masalah yang dapat diidentifikasikan, diantaranya :
1. Belum terintegrasinya sistem pada bagian laboratorium dengan bagian front
office dapat menyebabkan seorang pasien harus mendaftar secara berulang
baik pada bagian front office dengan bagian Laboratorium, hal ini menyebabkan lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses pemeriksaan.
1.2.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikasi masalah yang ditemukan maka diperoleh rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah membangun sistem informasi pelayanan laboratorium yang dapat terintegrasi dengan bagian front office sehingga data yang dibutuhkan oleh bagian laboratorium dapat diperoleh lebih cepat.
2. Bagaimana merancang basis data yang terorganisir sehingga proses pencarian data dan pelaporan menjadi lebih cepat.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud dari penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk merancang sistem informasi pelayanan laboratorium sehingga mampu memberikan kemudahan dalam pengelolaan data RS Dustira.
1.4 Kegunaan Penelitian
Tiap penelitian yang dilakukan oleh peneliti haruslah memiliki suatu kegunaan yang bersifat unik, yang hanya dapat diperoleh jika penelitian tersebut dilakukan. Oleh karena itu penelitian ini memiliki kegunaan sebagi berikut:
1.4.1 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi RS Dustira dalam sistem yang sedang mereka gunakan sehingga dapat menunjang pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi tersebut.
Juga diharapkan penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat menambah wawasan bagi penulis serta pengalaman yang dibutuhkan.
1.4.2 Kegunaan Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan wawasan dan pengetahuan dan menambah perbendaharaan kepustakaan bagi Jurusan Manajemen Informatika. Penelitian ini juga dapat dijadikan masukan bagi mahasiswa yang mengadakan penelitian serupa di masa mendatang.
1.5 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dibuat hanya berkaitan kepada :
1. Pada program aplikasi, dibuat untuk bagian laboratorium dan front office
untuk dapat menjadi terintegrasi.
3. Sistem informasi yang dirancang menggunakan metode terstruktur dengan alat bantu seperti Data flow Diagram (DFD), dalam menggambarkan model fungsional dan Entity Relationship Diagram (ERD) untuk menggambarkan model data.
4. Rawat inap, dan resep obat pada sistem ini tidak dibahas secara terperinci dikarenakan merupakan sistem yang terpisah dari sistem informasi pelayanan laboratorium.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian Skripsi ini penulis melakukan penelitian di Rumah Sakit (RS) Dustira JalanRumah Sakit No. 1 Cimahi , Indonesia.
Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan Oktober 2009 hingga bulan Februari 2010.
Tabel 1.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
2009 2010
Oktober November December Januari Februari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 Pengembangan/Rekayasa
Sistem
6 Implementasi
7
Pada bagian ini, akan dibahas mengenai teori-teori yang memiliki kaitan dengan sistem informasi pelayanan laboratorium yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini.
2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai konsep dasar sistem, penulis akan membahas satu persatu beberapa penjelasan dibawah ini.
2.1.1 Pengertian Sistem
Menurut Jogiyanto (2002 : 15 ), sistem memiliki pengertian :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu”.
Sedangkan pengertian sistem menurut Azhar Susanto. Azhar Susanto (2004:24) . adalah : “Sistem adalah kumpulan atau group dari suatu sistem atau bagian atau komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu”.
2.1.2 Pengertian Data
Menurut Syahnan (2009 : 1) data memiliki pengertian suatu kumpulan fakta-fakta dapat berupa angka, huruf simbol yang menunjukan suatu situasi dan
menggambarkan kenyataan atau kejadian. (http://syahnanweb.blogspot.com/2008/04/landasan-teori-sistem-informasi.html.
LANDASAN TEORI SISTEM INFORMASI , 15 April 2009).
Sedangkan Robert N.antony dan John. Jogiyanto (2005:8). memaparkan data adalah : “Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item”.
Menurut Jogiyanto. Jogiyanto (2005 : 1). Data adalah : “Data Merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadiandan kesatuan nyata.”
Baik atau tidaknya suatu keputusan yang diambil oleh seorang manajer dapat ditentukan dari hasil pengolahan data yang diperoleh menjadi infomasi yang dibutuhkan, sehingga data memiliki faktor penting dalam menunjang suatu sistem informasi.
2.1.3 Pengertian Informasi
Informasi memiliki nilai penting bagi seorang manajer dalam proses pengambilan keputusan, Informasi merupakan hasil pengolahan data yang memiliki arti, sehingga antara data dan informasi saling berkaitan .
Menurut George berdasarkan buku Prinsip-pronsip SIM. George M.Scott (2001: 4) pengertian sistem informasi adalah;
”Sistem informasi adalah sistem yang diciptakan oleh para analisis dan manajer guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi”.
Jadi, data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut, tetapi tidak semua hasil dari pengolahan data tersebut bisa menjadi informasi, hasil pengolahan data yang tidak memberikan makna atau manfaat bagi seorang manajer tidak dapat dikatakan sebagai suatu informasi.
Mcleod. Azhar Susanto (2004:12) . mengatakan bahwa kualitas dari informasi dapat dilihat dari ciri-cirinya yaitu :
1. Akurat
Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. 2. Tepat waktu
Artinya informasi harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut diperlukan.
3. Relevan
Artinya informasi yang diperoleh harus sesuai dengan yang dibutuhkan. 4. Lengkap
2.1.4 Komponen Sistem Informasi
Menurut John Burch dan Gary Grudnitski yang dimuat dalam buku Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jogiyanto (2005:10). Mengemukakan bahwa Sistem informasi terdiri atas beberapa blok yang membentuknya. Blok tersebut adalah : 1. Blok masukan (input)
Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi termasuk Metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan , yang dapat berupa dokumen - dokumen dasar.
2 . Blok Model
Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur,logika dan model matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
3. Blok keluaran (output)
Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.
4. Blok Teknologi
5. Blok Basis Data.
Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras computer, basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut data base manajemen sistem ( DBMS ).
6. Blok kendali
Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen
Menurut Barry E.Cushing, Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jogiyanto (2005:14) , SIM adalah :
“Suatu sistem informasi manajemen adalah Kumpulan dari manusia dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian’
Menurut Frederick H.Wu SIM , Analisis dan Desain Sistem Informasi. Jogiyanto (2005:14) adalah :
“Sistem Informasi Manajemen adalah kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung manajemen.”.
2.3 Kasus Yang Dianalisis
2.3.1 Pengertian Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksan laboratorium adalah suatu tindakan dan prosedur pemeriksaan khusus dengan mengambil bahan/sample dari penderita, dapat berupa urine, darah, sputum (dahak), atau sample dari hasil biopsy ( http://dokter.indo.net.id/prains.html.
Pra Instrumentasi. 02 Nov 2009).
Dengan tujuan untuk : 1. Mendeteksi penyakit. 2. Menentukan risiko.
3. Memantau perkembangan penyakit. 4. Memantau pengobatan dan lain-lain.
5. Mengetahui ada tidaknya kelainan/penyakit yang banyak dijumpai dan potensial membahayakan.
2.3.2 Pengertian Pelayanan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 826), Pelayanan memiliki pengertian :
“Perihal atau cara untuk melayani / kemudahan yang diberikan sehubungan dengan jual beli barang atau jasa”
2.3.3 Pengertian Sistem Informasi Kesehatan
Secara umum pengertian sistem informasi kesehatan adalah gabungan perangkat dan prosedur yang digunakan untuk mengelola siklus informasi (mulai dari pengumpulan data sampai pemberian umpan balik informasi) untuk mendukung pelaksanaan tindakan tepat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan kinerja sistem kesehatan. (http://anisfuad.wordpress.com/2008/04/24/apa-kabar-rekam-medis-elektronik.htm . Apa Kabar Rekam Medis Indonesia?. 02 Nov 2009.).
2.4 Perangkat Lunak Pendukung
Adapun perangkat lunak yang penulis gunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Pelayanan Laboratorium RD Dustira adalah :
2.4.1 SQL Server 7
SQL Server merupakan sistem manajemen database relasional atau
Relational Database Management Sistem (RDBMS) yang dirancang untuk aplikasi
2.4.2 Delphi 7.0
Delphi adalah kompiler atau penerjemah bahasa delphi yang merupakan bahasa tingkat tinggi. Bahasa pemrograman di delphi disebut dengan prosedural, artinya bahasa atau sintaknya mengikuti urutan tertentu atau prosedur.
Ada jenis pemrograman non-prosedural seperti pemrograman untuk kecerdasan buatan menggunakan prolog. Delphi termasuk ke dalam keluarga visual seperti visual basic, vicual c, yang artinya perintah-perintah dalam membuat objek dapat dilakukan secara visual. Pemrogram tinggal memilih objek apa yang diinginkan ke dalam Form lalu tingkah laku yang terjadi jika suatu kondisi terpenuhi. Teddy Marcus (2003: 2 ).
Objek Pascal yang digunakan pada Delphi adalah pengembangan dari bahasa Pascal terutama dalam hal OOP (Object Oriented Programming). Bahasa Pascal sendiri mempunyai reputasi bagus di dunia pemrograman. Pascal adalah favorit para programmer pada zamannya.
Tampilan bidang kerja yang lazim disebut dengan IDE (Integrated
Development Environment) yaitu tampilan utama pada pemrograman Borland Delphi.
1. Main Windows
Main windows adalah tampilan menu utama.
Gambar 2.1. Main Windows.
2. Form
Form adalah bahan dasar yang akan menjadi jendela aplikasi.
Gambar 2.2. Form.
3. Component Pallete
Component Pallete menyediakan berbagai komponen yang bisa di pasangkan
pada form sesuai dengan keperluan.
4. Object Inspector
Object inspector adalah sarana pengaturan yang dipasangkan pada form .
Gambar 2.6. Object Inspector Gambar 2.4 Object Inspector.
5. Code Editor
Code editor adalah tempat dimana seorang programmer menuliskan program
dalam bahasa Object Pascal.
Gambar 2.5. Code Editor
2.5 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan Komputer dapat diartikan sebagai suatu himpunan interkoneksi
menggunakan serat optik, gelombang mikro, atau satelit komunikasi sebagai media transmisinya.
Perbedaan Jaringan komputer dengan sistem terdistribusi (distributed
system) adalah bahwa sebuah sistem terdistribusi sejumlah komputer autonomous
bersifat transparan bagi pemakainya. Seseorang memberi perintah untuk mengeksekusi suatu program, dan kemudian program itu pun akan berjalan dan tugas untuk memilih prosesor, menemukan dan mengirimkan file ke suatu prosesor dan menyimpan hasilnya di tempat yang tepat merupakan tugas sistem operasi. Alokasi tugas ke prosesor-prosesor, alokasi file ke disk, pemindahan file yang dfisimpan dan yang diperlukan, serta fungsi-fungsi lainnya dari sitem harus bersifat otomatis.
Pada jaringan komputer, pengguna harus log ke sebuah mesin, menyampaikan tugasnya dari jauh, memindahkan file-file dan menangani sendiri secara umum seluruh manajemen jaringan. Dengan demikian sebuah sistem terdistribusi adalah suatu sistem perangkat lunak yang dibuat pada bagian sebuah jaringan komputer. Perangkat lunaklah yang menentukan tingkat keterpaduan dan transparansi jaringan yang bersangkutan. Karena itu perbedaan jaringan dengan sistem terdistribusi lebih terletak pada perangkat lunaknya (khususnya sistem operasi), bukan pada perangkat kerasnya. Sarosa, Anggoro (2000: 4).
2.5.1 Jenis Jaringan
Jenis jaringan terdiri atas :
LAN mempunyai ukuran yang terbatas, yang berarti bahwa waktu transmisi pada keadaan terburuknya terbatas dan dapat diketahui sebelumnya. Dengan mengetahui keterbatasnnya, menyebabkan adanya kemungkinan untuk menggunakan jenis desain tertentu. Hal ini juga memudahkan manajemen jaringan.
Komputer
Kabel
(a)
Komputer
(b)
Gambar 2.6 Jenis jaringan LAN. Sumber: Sarosa, Anggoro (2000: 9).
Alasan utama memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan standar ini sekarang sedang diimplementasikan. Standar tersebut disebut DQDB (Distributed Queue Dual Bus) atau 802.6 menurut standart IEEE. DQDB terdiri dari dua buah kabel unidirectional dimana semua komputer dihubungkan. Setiap bus mempunyai sebuah head–end, perangkat untuk memulai aktivitas transmisi. Lalulintas yang menuju komputer yang berada di sebelah kanan pengirim menggunakan bus bagian atas. Lalulintas ke arah kiri menggunakan bus yang berada di bawah.
Bus B Bus A
Komputer
1 Head end
Arah arus pada bus A
Arah arus pada bus B
2 3 N
Gambar 2.7 Arsitektur jaringan MAN. Sumber: Sarosa, Anggoro (2000: 11).
WAN, jaringan terdiri dari sejumlah banyak kabel atau saluran telepon yang menghubungkan sepasang router. Bila dua router yang tidak mengandung kabel yang sama akan melakukan komunikasi, keduanya harus berkomunikasi secara tak langsung melalui router lainnya. ketika sebuah paket dikirimkan dari sebuah router ke router lainnya melalui router perantara atau lebih, maka paket akan diterima router dalam keadaan lengkap, disimpan sampai saluran output menjadi bebas, dan kemudian baru diteruskan.
Host Router
LAN Subnet
Gambar 2.8 Arsitektur jaringan WAN.
2.5.2 Topologi Jaringan
Beberapa topologi yang ada yaitu :
a. Bintang (Star Network)
Merupakan konfigurasi jaringan dimana komputer yang saling terhubung membentu jaringan yang berupa bintang.
WorkStation 1 WorkStation 2 WorkStation 3
Server Hub WorkStation 5
Gambar 2.9 Topologi jaringan Star.
Sumber : nixerco.tripod.com/BAB%20II.doc . Landasan Teori. 12 Juli 2008.
b. Bis (Bus Network)
WorkStation 1 WorkStation 2 WorkStation 3 WorkStation 4 WorkStation 5
Server
Gambar 2.10 Topologi jaringan Bus.
Sumber : nixerco.tripod.com/BAB%20II.doc . Landasan Teori. 12 Juli 2008.
c. Ring Network
Sama halnya dengan bus network, jaringan ini tidak terpusat pada induk komputer.
WorkStation 1 WorkStation 2 WorkStation 3
WorkStation 4 Server WorkStation 5
Gambar 2.11 Topologi Jaringan Ring.
Sumber : nixerco.tripod.com/BAB%20II.doc . Landasan Teori. 12 Juli 2008.
d. Jaringan Lengkap
Gambar 2.12 Topologi Jaringan Lengkap.
Sumber: Sarosa, Anggoro (2000: 14). 2.6 Pengujian Black Box
Pada pengujian Black-Box , pengujian dilakukan dengan objek yang diuji terfokus kepada kebutuhan fungsional dari perangkat lunak. Pengujian Black-Box
memungkinkan pembuat perangkat lunak untuk menentukan kondisi yang terjadi untuk suatu masukan yang akan menjalankan semua kebutuhan fungsional dari perangkat lunak yang dibuat. Presman (2001 : 459).
Pengujian Black-Box dilakukan untuk menemukan beberapa macam kesalahan, yaitu :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. 2. Kesalahan interface.
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. 4. Kesalahan kinerja.
24 3.1 Objek Penelitian
Pada bab ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai objek penelitian yaitu RS. Dustira Cimahi.
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Rumah Sakit ( RS ) Dustira didirikan pada masa penjajahan belanda tahun 1887, yang menempati lokasi seluas 14 Ha. Pada awalnya, rumah sakit ini bernama
Militaire Hospital , yang sesuai dengan namanya digunakan khusus sebagai rumah
sakit untuk kepentingan militer. Kemudian pada masa penjajahan Jepang tahun 1942 hingga 1945 rumah sakit ini digunakan untuk tempat perawatan tawanan tentara Belanda dan perawatan tentara Jepang.
Pada tanggal 30 Mei 1950, rumah sakit ini dirubah menjadi rumah sakit Territorium III dan Letkol Dr. Rd. Kornel Singawinata diangkat menjadi kepala rumah sakit ini. Pada tanggal 19 Mei 1956 dalam rangka hari ulang tahun Territorium III yang ke 10, rumah sakit Territorium III diberi nama RS Dustira oleh Panlima Territorium III Kolonel A.W Kawilarang, sebagai penghargaan terhadap jasa-jasa almarhum Mayor Dr. Dustira Prawiraamidjaya.
3.1.2 Visi Dan Misi
Tujuan serta fungsi dari suatu organisasi dapat terlihat pada visi dan misi yang telah ditetapkan oleh organisasi itu sendiri. Adapun visi serta misi dari RS Dustira Cimahi yaitu :
1. Visi : Menjadi Rumah Sakit kebanggaan prajurit untuk wilayah Kodam III/ Siliwangi.
2. Misi :
a. Memberikan pelayanan kesehatan, dukungan kesehatan dan rujukan medis.
b. Menyelenggarakan dan melaksanakan pendidikan dan latihan tenaga kesehatan tingkat akademi dan S1.
c. Melaksanakan penelitian dan pengembangan.
3.1.3 Struktur Organisasi
Adapun struktur organisasi RS Dustira melibatkan beberapa bagian, yaitu : 1. Kepala Rumah Sakit
Struktur Organisasi secara lengkap dapat dilihat pada gambar 3.1 sebagai berikut ini :
REHABMEDIK JANGDIAGNOSTIKKAINSTAL KAUR INFOKES
KADEP GILUT KOMITE
MEDIK
KASI YANMED KASI JANGMED KASI JANGUM
UNIT
Gambar 3.1. Struktur Organisasi RS Dustira.
3.1.4 Deskripsi Tugas
Berdasarkan struktur organisasi diatas, masing-masing bagian memiliki tugas yang harus dilaksanakan. Tugas masing-masing unit kerja itu adalah sebagai berikut : 1. Karumkit
1) Memelihara tata tertib, disiplin dan tegaknya hukum dilingkungan RS Dustira.
2) Mengendalikan semua usaha, pekerjaan dan kegiatan secara berhasil guna serta berdaya guna untuk terselenggaranya fungsi2 RS Dustira secara optimal dalam rangka pencapaian tugas pokok.
3) Memperhatikan, memelihara , mengawasi kelancaran dukungan logistik dan administrasi untuk pelaksanaan tugas RS Dustira dan personelnya.
4) Memperhatikan, memelihara kesejahteraan personel RS Dustira.
2. Wakarumkit RS. Dustira
Waka Rumkit Dustira dipimpin oleh seorang Pamen TNI AD berpangkat Letnan Kolonel, dalam melaksanakan tugas kewajibannya bertanggung jawab kepada Karumkit Tk.II Dustira, tugas Wakarumkit adalah :
1. Memimpin, mengatur, mengkoordinasikan, mengawasi segala kegiatan staff dilingkungan RS Dustira.
2. Mengkoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan program kerja serta laporan pelaksanaan program kerja di RS Dustira.
3. Menetapkan cara kerja staff di lingkungan RS Dustira berdasarkan manajemen umum .
5. Menyelenggarakan dan melaksanakan tugas lainnya yang diberikan secara khusus oleh Karumkit Tk.II Dustira.
6. Mewakili Karumkit Tk.II Dustira dalam melaksanakan tugas dan kewajiban bila Karumkit Tk.II Dustira tidak berada ditempat atau berhalangan.
3. Komite Medik
1. Ketua Komite Medik Rumkit Tk.II Dustira adalah Ketua Staff Fungsional yang terdiri dari para Ketua Staf Medik Fungsional yang memiliki integritas, otonomi dan profesionalisme sesuai dgn keahliannya dengan kewajiban sebagai berikut a. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Karumkit Tk.II Dustira dalam
penentuan standar pelayanan, pengawasan serta penilaian mutu pelayanan kesehatan dan rujukan pasien kerumah sakit lain.
b. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Karumkit di bidang diklat serta pengembangan keahlian tenaga kesehatan .
c. Memberikan saran dan pertimbangan dallm penegakan etika profesi dan etika Rumah Sakit, serta supervisi terhadap Rumah Sakit tingkat Kodam.
a. Untuk melaksanakan tugasnya, Komite Medik dpt membentuk beberapa Sub Komite sesuai kebutuhan, yang penetapan keanggotaannya ditetapkanoleh Karumkit Tk.II Dustira atas usulan Ketua Komite Medik.
b. Ketua Komite Medik dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Karumkit Tk.II Dustira.
4. Kasi TUUD
Kasi Tuud dipimpin oleh seorang Pamen TNI AD berpangkat Mayor CKM dengan tugas kewajiban sebagai berikut :
a. Memimpin, mengendalikan, mengkoordinasikan dan mengawasi segala usaha pekerjaan dan kegiatan di lingkungan RS Dustira
b. Merencanakan, melaksanakan dan mengawasi kegiatan urusan dalam /markas dan perawatan serta tata kerja secara umum di lingkungan markas RS Dustira c. Menyelenggarakan, melaksanakan dan mengawasi ketata usahaan, adm.
umum dan pengarsipan di lingkungan RS Dustira
d. Menyelenggarakan, melaksanakan dan mengendalikan pengamanan personel, materil, berita dan kegiatan dilingkungan RS Dustira
5. Kasi Yanmed
Kasi Yanmed dipimpin oleh seorang Pamen TNI berkualifikasi berpangkat Mayor CKM, sebagai Kasi Yanmed adalah pembantu Karumkit Tk.II Dustira dibidang penyelenggaraan pelayanan medik, dengan tugas sebagai berikut :
a. Membuat, menyusun serta merumuskan perencanaan dan program kerja di bidang pelayanan medik
b. Mengkoordinasikan kegiatan supervisi teknis pelayanan medik baik yang bersifat kuratif, rehabitilatif, promotif, maupun preventif.
c. Menyusun perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan, sistem dan metoda pelayanan medik.
d. Melaksanakan pembinaan personel kesehatan serta pembinaan profesi di bidang kesehatan, untuk mencapai pelayanan kesehatan sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Menyelenggarakan kegiatan rekam Medik, adm. pasien dan informasi Medik.
6. Kasi Jangmed
Kasi Jangmed dipimpin oleh seorang Pamen TNI AD berpangkat Mayor CKM adalah pembantu Karumkit Tk.II Dustira di bidang pelayanan penunjang medik , dengan tugas :
b. Menyelenggarakan kegiatan pengendalian distribusi, dan inventarisasi material kesehatan.
c. Merencanakan pengadaan material kesehatan yg diperlukan atas usulan unsur pelaksana pelayanan.
d. Menyusun sistim dan metoda pengelolaan Matkes.
e. Melaporkan pelaksanaan tugasnya secara periodik kepada Karumkit Tk.II Dustira.
f. Mengkoordinasikan dan mengawasi pelaksanaan tugas pada unit pelayanan penunjang medik .
7. Kasi Jangum
Kasi Jangum Rumkit Tk.II Dustira dipimpin oleh Pamen TNI AD berpangkat Mayor , adalah Pembantu Karumkit Tk.II Dustira dalam penyelenggaraan kegiatan Penunjang Umum Rumah Sakit, dengan tugas :
a. Merencanakan, menyusun dan merumuskan program kerja di bidang penunjang umum dan keuangan.
b. Merencanakan pengadaan dan pemeliharaan, inventarisasi dan distribusi material / fasilitas umum Rumah Sakit.
c. Melakukan perencanaan, penerimaan, pengadministrasian dan pengendalian keuangan di Rumkit Tk.II Dustira.
e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya secara periodik kepada Karumkit Tk.II Dustira.
f. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan penunjang umum.
8. Kasi Infokes
Infokes Rumkit Tk.II Dustira dipimpin oleh Pamen TNI AD berpangkat Kapten sebagai Kasi Infokes yang merupakan unsur pelayanan Karumkit Tk.II Dustira dibidang pembinaan informasi dan pengolahan data di lingkungan Rumkit Tk.II Dustira dengan tugas :
a. Merencanakan, melaksanakan dan mengendalikan kegiatan sistem informasi dan pengolahan data di lingkungan RSPAD Gatot Soebroto.
b. Mengumpulkan, mengolah, menyusun dan menyajikan serta
mengamankan data secara terus-menerus meliputi perubahan status personel, kondisi materil, pangkalan, data pasien dan perangkat lunak komputer di RSPAD Gatot Soebroto
c. Mengkoordinasikan, mengkompilasi dan menyusun program kerja serta pelaporan di lingkungan RSPAD Gatot Soebroto.
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah ilmiah khususnya dibidang ilmu komputer dengan berdasarkan kepada teori yang telah disebutkan sebelumnya dalam mengembangkan sistem yang berjalan sehingga pelayanan dapat lebih ditingkatkan lagi. Adapun tahapannya adalah :
3.2.1 Desain Penelitian
Pada penelitian ini, penulis menggunakan desain penelitian akademik yang sesuai dengan kebutuhan dalam penyelesaian skripsi ini dan menggunakan studi kasus dalam mempelajari permasalahan yang ada dan solusi bagi permasalahan tersebut.
3.2.2 Jenis Dan Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan seperti metode pengumpulan data primer dan data sekunder yang diperoleh dari pihak RS Dustira, data-data yang diperoleh dikumpulkan dengan Cara :
3.2.2.1 Sumber Data Primer 1. Wawancara/interview
2. Pengamatan Secara Langsung atau Obeservasi
Melakukan peninjauan secara langsung ke lapangan mengenai pelaksanaan sistem yang berjalan khususnya pada bagian Front Office dan laboratorium.
3.2.2.2 Sumber Data Sekunder
Metode pengumpulan data sekunder meliputi : Studi Dokumen, yaitu dengan mempelajari dokumen yang ada dari pihak RS Dustira seperti jadwal Dokter, laporan hasil pemeriksaan, kwitansi pembayaran, formulir pendaftaran dan sumber lainnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti.
3.2.3 Metode Pendekatan/Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem digunakan untuk merancang suatu sistem yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum dimulainya perancangan sistem yang diinginkan.
3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem
3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah model proses Waterfall, yaitu model yang menggambarkan tahapan pengembangan perangkat lunak secara sistematik dimulai pada perekayasaan sistem diikuti dengan analisis, desain, pengkodean, pengujian dan pemeliharaan .
Adapun tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut : 1. Rekayasa dan Pemodelan Sistem.
Pekerjaan dimulai dari pembentukan kebutuhan-kebutuhan dari semua elemen sistem dan mengalokasikan suatu subset kedalam pembentukan perangkat lunak. Hal ini penting, ketika perangkat lunak harus berkomunikasi dengan hardware, orang dan basis data. Rekayasa dan pemodelan sistem menekankan pada pengumpulan kebutuhan pada level sistem dengan sedikit perancangan dan analisis.
2. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak .
Proses pengumpulan kebutuhan diintensifkan ke perangkat lunak. Harus dapat dibentuk domain informasi, fungsi yang dibutuhkan, performansi dan antarmuka.
3. Desain.
4. Penulisan Program (Coding).
Desain tadi harus diubah menjadi bentuk yang dimengerti komputer. Maka dilakukan langkah penulisan program. Jika desain dilakukan secara detail, maka coding dapat dicapai secara mekanis.
5. Pengujian.
Setelah kode program selesai dibuat, dan program dapat berjalan,
testing dapat dimulai. Berfungsi untuk memeriksa apakah sesuai dengan hasil
yang diinginkan.
6. Pemeliharaan /Maintenance
Perangkat lunak setelah diberikan pada pelanggan, mungkin dapat ditemui kesalahan ketika dijalankan dilingkungan pelanggan. Atau mungkin pelanggan meminta penambahan fungsi, hal ini menyebabkan faktor
maintenance (pemeliharaan) ini menjadi penting dalam penggunaan metode
Gambar 3.2 Tahap-tahap Pengembangan Sistem Metode Waterfall
Sumber : Pressman. S, Roger (2001:15)
3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan Sistem
Dalam pendekatan terstruktur, alat bantu yang digunakan Flow Map, Diagram konteks, dan Data Flow Diagram (DFD).
1. Bagan Alir Data ( Flow Map )
Flowmap adalah aliran data yang menggambarkan bagaimana Alur
suatu data dalam sistem informasi. Flowmap meliputi formulir-formulir yang digunakan, seperti laporan, serta tembusan.
2. Diagram Konteks
3. Data Flow Diagram
DFD menggambarkan arus data, penyimpanan data, dan proses yang mengubah data yang masuk. DFD sering digunakan untuk menggambarkan sistem yang telah ada, atau dalam mengembangkan sistem yang baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa menghiraukan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir.
3. Kamus Data
Kamus data merupakan penjelasan tertulis mengenai data-data yang ada pada suatu basis data. Digunakan sebagai bahan untuk menyusun basis data yang diperlukan oleh sistem.
4. Basis Data
Basis data merupakan kumpulan data yang diperoleh berdasarkan kamus data dan tersimpan dalam media penyimpanan didalam suatu perusahaan atau dalam komputer.
a. Normalisasi
Normalisasi adalah proses mempelajari, membuat struktur dalam basis data menjadi lebih efisien dengan menghilangkan elemen-elemen yang berulang sehingga diperoleh elemen tunggal.
Secara umum Normalisasi memiliki tahapan seperti : 1. Bentuk Normal Pertama
2. Bentuk Normal Kedua
Bentuk normal kedua memerlukan suatu relasi yang telah memenuhi syarat bentuk normal pertama dan atribut bukan kunci memiliki ketergantungan penuh terhadap atribut kuncinya.
3. Bentuk Normal Ketiga
Bentuk normal ketiga memerlukan relasi yang telah memenuhi syarat bentuk normalisasi pertama dan kedua. Pada bentuk ini juga nilai atribut tidak bergantung pada atribut lainnya dalam entitas yang sama.
b. Tabel Relasi
Tabel relasi menggambarkan hubungan yang terjadi dalam basis data dengan menampilkan kedalam bentuk tabel-tabel yang terdiri dari sejumlah barisan dan kolom yang memudahkan untuk memahami hubungan antar tabel.
3.2.4 Pengujian Perangkat Lunak
1. Ketepatan.
Apakah sistem yang digunakan telah memenuhi tujuan atau harapan yang diinginkan oleh pengguna.
2. Daya Guna.
Yaitu tingkat kemudahan dalam menggunakan perangkat lunak yang telah dibangun, apakah pengguna diharuskan untuk mempelajari sistem dan fungsi program yang dibutuhkan. Perangkat lunak seharusnya dikembangkan untuk bisa digunakan oleh semua pengguna dengan berbagai tingkat kemahiran.
3. Efisiensi.
Pemakaian minimal dari sumber daya sistem. Perangkat lunak seharusnya dapat digunakan dalam spesifikasi yang tidak terlalu tinggi, yang dapat dipenuhi oleh kebanyakan pengguna.
4. Keandalan.
Mencakup kemampuan perangkat lunak untuk menjalankan semua fungsi yang dibutuhkan dan diharapkan.
5. Integritas.
6. Kemampuan Adaptasi.
Bagaimana perangkat lunak yang dikembangkan dapat diterapkan dalam lingkungan yang lain dari lingkungan saat perangkat lunak itu dibuat.
7. Keakuratan.
Tingkat kebebasan perangkat lunak dari kesalahan-kesalahan pengkodean, khususnya ditinjau dari keluaran yang dihasilkan. Keakuratan berbeda dengan ketepatan. Keakuratan menentukan seberapa baik sistem melakukan pekerjaan yang diberikan, tekanannya bukan pada apakah sistem dibuat dengan baik (ketepatan).
8. Kekuatan.
42 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem merupakan penggambaran dari prosedur yang sedang yang berjalan disuatu perusahaan. Tahapan ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan data dalam tahapan selanjutnya yaitu perancangan sistem yang diusulkan. Kesalahan pada tahapan ini akan menyebabkan kesalahan juga pada perancangan sistem, oleh karena itu analisis sistem yang berjalan merupakan tahapan penting dalam rangka mengembangkan sistem yang berjalan.
Adapun analisis sistem yang berjalan meliputi analisis dokumen yang ada, prosedur yang berjalan, flowmap dan dfd, serta masalah yang ada sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap sistem tersebut .
4.1.1 Analisis Dokumen
Adapun dokumen yang digunakan pada sistem pelayanan laboratorium yang berjalan meliputi :
1. Kartu identitas Pasien yang berisi data pasien yang akan melakukan pemeriksaan.
2. Form Permintaan yang digunakan untuk mendapatkan akses dalam penggunaan laboratorium.
4. Hasil Test Sampel yang berisi data-data medis yang dimiliki oleh pasien setalah dilakukan pemeriksaan laboratorium.
4.1.2 Analisis Prosedur Pelayanan Laboratorium
1. Pasien yang akan berobat mendatangi RS Dustira pada bagian resepsionis. Resepsionis akan menanyakan kepada pasien, pernah berobat sebelumnya atau tidak. Jika pernah berobat maka resepsionis akan mencari data pasien & kartu pasien pada arsip yang telah disusun sesuai urutan pendaftarannya pada rak diruang rekam medis. Jika belum pernah berobat sebelumnya, resepsionis membuatkan data pasien baru lalu mencetak kartu pasien.
2. Resepsionis mencatat data pasien yang akan berobat ke Data Pasien
3. Bagian resepsionis juga akan membuat form permintaan penggunaan lab yang akan diberikan sebagai akses untuk dapat menggunakan laboratorium, bersamaan dengan kartu pasien.
4. Kartu pasien bersamaan dengan form permintaan akan diberikan pada bagian penata laboratorium.
5. Penata laboratorium akan menanyakan pada pasien apakah pernah melakukan pemeriksaan sebelumnya, jika pernah maka akan dicari data medis pasien yang berisi catatan medis pasien. Jika belum, maka penata lab akan membuatkan catatan medis baru untuk pasien.
hasil pemeriksaan keluar maka hasil tersebut akan langsung diberikan pada pasien beserta daftar biaya yang harus dibayar pasien sebagai bayaran penggunaan peralatan laboratorium.
7. Untuk pasien rawat jalan, setelah menerima hasil pemeriksaan, dan daftar biaya pembayaran dapat dilakukan di bagian administrasi, dimana bagian ini akan mencetak kwitansi pembayaran sebagai bukti pembayaran telah dilunasi.
8. Kwitansi akan disimpan pada arsip kwitansi, dan juga akan dibuatkan rekap keuangan sebagai laporan keuangan untuk diberikan pada Kepala Instalasi Penunjang Diagnostik.
9. Untuk pasien Rawat Inap, setelah hasil lab telah keluar, hasil tersebut akan diberikan kepada pengatur pelayanan lab untuk dilakukan diagnosa penyakit. Penata lab kemudian akan mebuat daftar biaya penggunaan lab dan akan diberikan pada pasien juga pada bagian administrasi.
10.Bagian administrasi menerima daftar biaya untuk rawat inap, sebagai data untuk pembayaran.
11.Bagian resepsionis yang mencatat data pasien akan melakukan rekap data pasien sebagai laporan berapa banyak pasien yang mendatangi RS tersebut dan akan diberikan pada Kepala Instalasi Penunjang Diagnostik.
4.1.2.1 Flowmap Sistem yang Berjalan
Keterangan :
1. ADMP : Arsip Data Medis Pasien. 2. AK : Arsip Kwitansi.
4.1.2.2 Diagram Konteks
Diagram konteks digunakan untuk menggambarkan masukan yang dibutuhkan oleh sistem dan keluaran yang dihasilkan oleh sistem. Berikut adalah bentuk Diagram Konteks dari Sistem Pelayanan Laboratorium yang berjalan :
4.1.2.3 Data Flow Diagram ( DFD )
Adapun DFD level 1 dari prosedur sistem Pelayanan laboratorium yang didapat berdasarkan dari flowmap yang telah dijelaskan sebelumnya yaitu :
Gambar 4.4 DFD Level 2 Proses 1 Sistem Berjalan.
Gambar 4.6 DFD Level 2 Proses 2.2 Cari Catatan Medis Sistem Berjalan.
4.1.3 Evaluasi Sistem Yang Berjalan
Berdasarkan hasil penelitian, evaluasi sistem yang dilakukan penulis didapat beberapa permasalahan yang ada dalam Sistem Informasi pelayanan laboratorium pada RS Dustira yang sedang berjalan yang dijelaskan pada tabel 4.1 yaitu :
Tabel 4.1 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
No Permasalahan Bagian Rencana Pemecahan
1
2
Data pasien yang ada pada bagian resepsionis dengan laboratorium tidak terintegrasi, sehingga memrlukan waktu yang cukup lama untuk mendata pasien. Juga catatan medis pasien yang dicatat memakan banyak kertas dan menyulitkan dalam proses pencarian data medis pasien.
Proses perhitungan biaya pemeriksaan masih sering terjadi kesalahan dikarenakan proses penghitungan biaya yang dilakukan dengan menentukan biaya perhitungannya masih menggunakan
3
alat elektronik kalkulator. Tulisan yang tidak terbaca juga sering menjadi kesalahan umum pada proses ini sehingga menghambat proses-proses selanjutnya.
Proses pembuatan laporan membutuhkan waktu yang sangat lama, dan seringnya terjadi kesalahan-kesalahan pencatatan data pasien pada pembuatan laporan yang disebabkan oleh proses pencatatAn. Selain itu Sistem pengolahan data masih bersifat
single user sehingga sumber daya
yang ada tidak dapat dipergunakan lebih baik. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan data / informasi kepada pimpinan.
Administras i
4.2 Perancangan Sistem
Pada tahapan ini, penulis akan mencoba menjelaskan tentang sistem yang diusulkan oleh penulis yang meliputi perancangan prosedur serta flowmap yang diusulkan, diagram konteks dan dfd, serta basis data.
4.2.1 Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem yang baru adalah untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan yang telah dijelaskan diatas. Yaitu Sistem Informasi Pelayanan Laboratorium yang diusulkan beserta dengan program aplikasi yang dapat membantu pihak RS Dustira.
4.2.2 Gambaran Umum Sistem Yang Diusulkan
Adapun untuk gambaran sistem yang diusulkan, dengan menggunakan dokumen yang sama pada sistem berjalan, perubahan terjadi khususnya pada bagian resepsionis dan Laboratorium, dimana data pasien yang sebelumnya tidak terintegrasi dan disimpan pada masing-masing bagian, kini disimpan dalam basis data dan menggunakan Client-Server sehingga penanganan pasien menjadi lebih cepat dan terorganisir.
4.2.3 Perancangan Prosedur Sistem Informasi Pelayanan Laboratorium Prosedur dari sistem yang diusulkan adalah :
1. Untuk pasien baru, terlebih dahulu melakukan pendaftaran di resepsionis, dengan memberikan data identitas pasien. Resepsionis kemudian akan mencetak kartu pasien juga membuat data catatan medis pasien baru pada basis data.
2. Untuk pasien lama, cukup dengan menunjukan kartu pasien pada bagian resepsionis.
3. Resepsionis akan membuat form permintaan penggunaan lab yang akan diberikan sebagai akses untuk dapat menggunakan laboratorium bersamaan dengan kartu pasien.
4. Kartu pasien bersamaan dengan form permintaan akan diberikan pada bagian penata laboratorium.
5. Untuk pasien rawat jalan, maka penata lab akan melakukan pengambilan sampel yang dibutuhkan dari pasien sesuai dengan form permintaan dari pasien, begitu hasil pemeriksaan keluar akan disimpan dan langsung diberikan pada pasien beserta daftar biaya yang harus dibayar pasien sebagai bayaran penggunaan peralatan laboratorium.
6. Untuk pasien rawat jalan, setelah menerima hasil pemeriksaan, dan daftar biaya pembayaran dapat dilakukan di bagian administrasi, dimana bagian ini akan mencetak kwitansi pembayaran sebagai bukti pembayaran telah dilunasi.
8. Untuk pasien Rawat Inap, penata lab akan melakukan pengambilan sampel yang dibutuhkan dari pasien, kemudian jika hasil pemeriksaan telah keluar, hasil tersebut disimpan dan diberikan kepada pengatur pelayanan lab ( yang merupakan analis / dokter yang menangani penyakit pasien ) .
9. Bagian resepsionis akan membuat laporan jumlah pasien yang mengunjungi RS Dustira, dan akan diberikan pada bagian Kepala Instalasi Penunjang Diagnostik. 10.Kepala Instalasi Penunjang Diagnostik menerima laporan keuangan dari
4.2.3.1Flowmap Sistem Yang Diusulkan
Biaya
Biaya
Form Permintaan
Pasien Resepsionis Pengatur Administrasi Penata Laboratorium Pengatur Pelayanan Lab.
Kepala Instalasi Penunjang Diagnostik
Data Pasien Data Pasien
Input Data Pasien
Lap. Pasien Lap. Pasien
Pembayaran
4.2.3.2Diagram Konteks Sistem Diusulkan
Diagram Konteks sistem informasi Pelayanan Laboratorium RS Dustira berdasarkan flowmap yang penulis usulkan adalah :
SI PELAYANAN
Data Pasien, Kartu Pasien, Pembayaran
Kartu Pasien, Hasil Pemeriksaan, Daftar Biaya, Kwitansi
Laporan Keuangan, Laporan Pasien,
Kepala Instalasi Penunjang Diagnostik
Hasil Pemeriksaan
Gambar 4.9 Diagram Konteks Sistem Yang Diusulkan.
4.2.3.3Data Flow Diagram
Data Flow Diagram, adalah suatu alat yang menggambarkan sistem sebagai
a. Data Flow Diagram Level 1 Sistem Yang Diusulkan
b. Data Flow Diagram Level 2 Sistem Yang Diusulkan
Pasien Cek Status
Pasien 1.1
Data Pasien (Pasien Lama ke
Proses Cetak form Permintaan)
Input Data Pasien Baru
1.2
Cetak Kartu Pasien Baru
1.3
Data Pasien Data Pasien
Data Pasien
Data Pasien
Kartu Pasien
Data Pasien
Gambar 4.11 DFD Level 2 Proses 1 Pendaftaran Yang Diusulkan.
4.2.3.4Kamus Data
Kamus data adalah katalog fakta tentang data berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data, maka data yang mengalir pada sistem dapat didefinisikan.
1. Nama arus data : Data Pasien Alias : - Bentuk Data : Dokumen
Arus Data : entitas Pasien – Proses 1
Penjelasan : Data Pasien yang melakukan pendaftaran
Struktur Data : Nama_Pasien, Alamat_Pasien, Telp, Umur, Jenis_kelamin, Tgl_Lahir, Pekerjaan.
2. Nama arus data : Kartu Pasien Alias : - Bentuk Data : Dokumen
Arus Data : Proses 1- Pasien/ Pasien-Proses 1, Proses 1- Proses 2 Penjelasan : Data Pasien yang melakukan pendaftaran
3. Nama arus data : Form Permintaan Alias : -
Bentuk Data : Dokumen
Arus Data : Proses 2 – Proses 3
Penjelasan : Data permintaan pemeriksaan laboratorium
Struktur Data : Id_Pasien, Nama_Pasien, Tgl_pemeriksaan, Kode Lab.
4. Nama arus data : Hasil Tes Pasien Alias : Hasil Lab Pasien Bentuk Data : Dokumen
Arus Data : Proses 3 –Pasien, Proses 3 – Proses 4 Penjelasan : Data hasil tes Pemeriksaan Pasien
Struktur Data : Id_Pasien, Nama, Umur, Tgl_Pemeriksaan, Hasil Lab.
5. Nama arus data : Daftar Biaya Lab Alias : -
Bentuk Data : Dokumen
Arus Data : Proses 3 –Pasien, Pasien – Proses 5 Penjelasan : Rincian biaya yang perlu dibayar pasien
6. Nama arus data : Kwitansi Alias : - Bentuk Data : Dokumen Arus Data : Proses 5 – Pasien
Penjelasan : Bukti pembayaran atas jasa pemeriksaan Lab
Struktur tabel : No_Transaksi, Id_Pasien, Nama_Pasien, Total, Tgl_Transaksi.
4.2.4 Perancangan Basis Data
Basis data adalah kumpulan file yang saling terhubung dan disimpan dalam media penyimpanan elektronis. Perancangan basis data diperlukan agar basis data yang digunakan lebih terintegrasi.
Adapun pada dokumen catatan medis pasien tidak digunakan dikarenakan catatan medis pasien merupakan sistem yang terpisah dari Sistem pelayanan laboratorium yaitu pada Sistem Informasi Rekam Medis RS Dustira.
4.2.4.1Normalisasi
1. Bentuk unNormal
Pada bentuk ini, masih terdapat field yang berulang :
Laboratorium : { Nama_Pasien, Alamat_Pasien, Telp, Umur, Jenis_kelamin, Tgl_Lahir, Pekerjaan, Id_Pasien, Nama_Pasien, Alamat_Pasien, Telp, Umur, Jenis_kelamin, Tgl_Lahir, Pekerjaan, Tgl_pendaftaran, Id_Pasien, Nama_Pasien, Tgl_pemeriksaan, Kode Lab, Id_Pasien, Nama, Umur, Tgl_Pemeriksaan, Hasil Lab, Id_Pasien, Nama, Umur, Id_Pemeriksaan , Tgl_Pemeriksaan, Kode_Lab, nama lab, biaya lab, No_Transaksi , Total, Tgl_Transaksi, No_Transaksi, Id_Pasien, Nama_Pasien, Total, Tgl_Transaksi. }
1. Bentuk Normal Pertama
Pada bentuk ini, semua field yang berulang telah dihilangkan.
2. Bentuk Kedua
Bentuk kedua membuat semua atribut bukan kunci telah bergantung pada kunci utamanya atau Primary Key.
1. Tabel Pasien :
{ Id_Pasien*, Nama_Pasien, Alamat_Pasien, Telp, Umur, Jenis_Kelamin, Tgl_Lahir, Pekerjaan, Tgl_Pendaftaran }.
2. Tabel Hasil_Lab :
{ Kode_Lab**, Id_Pasien**, Tgl_Pemeriksaan}.
3. Tabel Lab :
{ Kode_Lab**, Nama_Lab }.
4. Tabel Detail Lab :
{ Kode_Lab*, nama lab, biaya lab, hasil lab }.
5. Tabel Transaksi
3. Bentuk Ketiga
Untuk memenuhi bentuk normal ketiga, maka relasi harus sudah memenuhi bentuk normal kedua dan semua atribut primer bukan kunci tidak memiliki hubungan transitif.
1. Tabel Pasien :
{ Id_Pasien*, Nama_Pasien, Alamat_Pasien, Telp, Umur, Jenis_Kelamin, Tgl_Lahir, Pekerjaan, Tgl_Pendaftaran }.
2. Tabel Hasil_Lab :
{ Kode_Lab**, Id_Pasien**, Tgl_Pemeriksaan}.
3. Tabel Lab :
{ Kode_Lab**, Nama_Lab }.
4. Tabel Detail Lab :
{ Kode_Lab*, nama lab, biaya lab, hasil lab }.
5. Tabel Transaksi
4.2.4.2 Relasi Tabel
Relasi Tabel digunakan untuk mengelompokkan data menjadi tabel-tabel yang menunjukkan entitas dan relasi yang berfungsi untuk mengakses data, sehingga
database tersebut mudah dimodifikasi.
Pasien
Gambar 4.13 Relasi Tabel.
4.2.4.2ERD (Entity Relationship Diagram)
macam bentuk relasi, yaitu satu-satu, satu-banyak dan banyak-banyak. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 4.14. berikut :
Gambar 4.14 ERD.
4.2.4.4 Struktur Data
Dalam pembuatan program dibutuhkan suatu spesifikasi file yang dimaksudkan untuk dapat melakukan kegiatan-kegiatan dalam pengaturan pencarian data dan pembuatan laporan yang dapat memudahkan kerja sistem komputer. Perancangan struktur file merupakan suatu kumpulan dari data-data yang saling terkait dan berhubungan satu sama lainnya. Dalam pemrograman dibutuhkan data-data yang akan diolah. Data-data-data tersebut membutuhkan suatu tempat penyimpanan yang disebut database. Dibawah ini adalah file-file yang digunakan dalam pembuatan Sistem Informasi Pelayanan Laboratorium :
1. File data Pasien
a.Nama file : T_Pasien
b.Primary Key : id_Pasien
Tabel 4.2 Struktur file data Pasien
No Nama Field Type Lebar Keterangan
1 Id_Pasien Varchar 7 Nomor identitas pasien 2 Tanggal_Pendaftaran Datetime 8 Tanggal pasien registrasi 3 Nama Varchar 30 Nama pasien
4 Tanggal_lahir Datetime 8 Tanggal lahir pasien
5 Umur Int 4 Umur pasien
6 Alamat Varchar 75 Tempat tinggal pasien 7 Jenis kelamin char 10 Jenis kelamin pasien 8 Pekerjaan Varchar 15 Pekerjaan pasien
2. File data Hasil_Pemeriksaan_Laboratorium a. Nama file : T_Hasil_Lab
b. Primary key : Id_Pasien c. Jumlah field : 3
Tabel 4.3 Struktur file Pemeriksaan Laboratorium
No Nama Field Type Lebar Keterangan
1 Id_Pasien* Varchar 7 Nomor identitas pasien 2 Kode Lab ** Varchar 15 Kode Lab
3 Tgl_pemeriksaan Varchar 10 Nilai Hasil Pemeriksaan
3. File data Transaksi
a. Nama file : T_Transaksi b. Primary key : No_Transaksi c. Jumlah field : 4
Tabel 4.4 Struktur file Transaksi
No Nama Field Type Lebar Keterangan
1 No_Transaksi* Varchar 8 Nomor transaksi 2 Id_Pasien** Varchar 7 Nomor identitas pasien 3 Tanggal Datetime 8 Tanggal transaksi dilakukan 4 Total int 4 Total biaya dibayar
4. File data Lab
b. Primary key : Kode_Lab c. Jumlah field : 2
Tabel 4.7 Struktur file Lab
No Nama Field Type Lebar Keterangan
1 Kode Lab* Varchar 15 Kode Lab
Tabel 4.8 Struktur file urine
No Nama Field Type Lebar Keterangan
1 Kode Lab* Varchar 15 Kode Lab 2 Nama Lab Varchar 25 Nama Lab
3 Biaya Lab Int 4 Biaya Lab
4 Hasil Lab Varchar 10 Hasil Lab Pasien
4.2.4.5 Kodifikasi
kodifikasi atau pengkodean diperlukan berfungsi untuk mendefinisikan suatu objek dengan singkat, mengklasifikasikan data dan memasukkan data kedalam. Kodifikasi tersebut dapat dibentuk dari kumpulan huruf, angka atau karakter khusus. Adapun pengkodean yang terdapat dalam Sistem Informasi Pelayanan Laboratorium yaitu sebagai berikut :
1. Id_Pasien
xx.xxx
No urut pasien
Contoh : 00.001
00 : Menunjukkan urutan jika no id pasien melebihi 999. 001 : Menunjukkan no id pasien adalah 1.
4.2.5 Perancangan Antar Muka
Perancangan antar muka yang meliputi prancangan baik input dan output dari aplikasi yang dibangun merupakan bagian dari perancangan program, agar sistem yang akan dibuat lebih terarah dan dapat bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan. Dengan demikian program yang dihasilkan akan mempermudah dan mempercepat aktivitas yang berhubungan dengan pengolahan data dan untuk membentuk suatu sistem yang lebih baik bagi penggunanya.
4.2.5.1 Perancangan Struktur Menu
Perancangan struktur menu bertujuan agar pada aplikasi yang dirancang dapat mengintegrasikan sebuah data dalam suatu sistem dan disertai dengan instruksi yang ada pada pilihan menu. Berikut ini digambarkan mengenai struktur dari program aplikasi sistem informasi pelayanan laboratorium yaitu :
4.2.5.2 Perancangan Input
Perancangan desain input merupakan desain rancangan form yang dibuat oleh penulis dalam sistem untuk berinteraksi dengan petugas RS. Rancangan desain input tersebut adalah sebagai berikut :
1. Desain Input Login
Desain ini digunakan untuk menginputkan pemakai dan paswordnya. Untuk bisa menggunakan program yang dibuat.
LOGIN
User
Password
Login Batal
Gambar 4.16. Login
2. Desain Input Pendaftaran Pasien
Nama Pasien
DBGrid Pasien Id Pasien
PENDAFTARAN PASIEN
Tambah Keluar
Tgl Lahir
Umur
Jenis Kelamin
Alamat
Tgl Daftar
Telp
Gambar 4.17. Input Pendaftaran Pasien.
3. Desain Input Permintaan Pemeriksaan Pasien
Desain Input Permintaan Pemeriksaan Pasien merupakan form yang digunakan untuk mencetak form permintaan penggunaan laboratorium RS Dustira.
4. Desain Input Hasil Pemeriksaan Pasien
Desain Input Hasil Pemeriksaan Pasien merupakan form yang digunakan untuk menyimpan hasil pemeriksaan laboratorium RS Dustira.
Gambar 4.19. Input Hasil Pemeriksaan Pasien.
5. Desain Input Pembayaran Pasien
Gambar 4.20. Input Pembayaran. 4.2.5.3 Perancangan Output
Perancangan output digunakan untuk menghasilkan suatu informasi. Perancangan output ini akan menampilkan data keluaran yang diinginkan untuk siap melakukan percetakan dengan sumber data yang ada. Perancangan output tersebut adalah sebagai berikut :
1. Laporan Data Pasien
Gambar 4.21. Laporan Data Pasien.
2. Laporan Data Transaksi
LAPORAN DATA TRANSAKSI
RS. DUSTIRA CIMAHI
Laporan Data Transaksi
Tanggal : mm/dd/yy
No. Id Pemeriksaan Tanggal Total No Catatan
XXXXXX XXXXXX XXXXXX XXXXXX
XX
XXXXXX XXXXXX XXXXXX XXXXXX
XX
Gambar 4.22. Laporan Transaksi.
4.2.6 Perancangan Arsitektur Jaringan
Adapun pada program aplikasi, user yang ditujukan yaitu Resepsionis, Penata Lab, dan Administrasi.
Tujuan dibangunnya suatu jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui media komunikasi.
Penulis memutuskan untuk menggunakan jaringan jenis LAN ( Local Area
network ) dengan topologi Star ( bentuk jaringan menyerupai bintang ) dikarenakan
77
Bab ini akan menjelaskan tentang implementasi serta pengujian perangkat lunak yang telah dirancang meliputi perangkat lunak, perangkat keras, dan basis data.
5.1 Implementasi
Implementasi merupakan tahap lanjutan dari kegiatan perancangan perangkat lunak dan dapat dipandang sebagai suatu usaha untuk mewujudkan program aplikasi yang dirancang.
5.1.1 Implementasi Perangkat Lunak
Agar perangkat lunak yang telah dibuat dapat berjalan sesuai yang diinginkan, dibutuhkan perangkat lunak yang berfungsi sebagai pendukung perangkat lunak yang dibuat. Adapun perangkat lunak yang dirancang dijalankan pada lingkungan :
• Sistem Operasi Windows XP