• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Karakteristik Pasien Cholecystitis di Laboratorium Patalogi Anatomo Rumah Sakit Dustira Cimahi Periode Januari 2014-Desember 2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Karakteristik Pasien Cholecystitis di Laboratorium Patalogi Anatomo Rumah Sakit Dustira Cimahi Periode Januari 2014-Desember 2015."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN CHOLECYSTITIS DI LABORATORIUM PATOLOGI ANATOMI RUMAH SAKIT DUSTIRA

CIMAHI PERIODE JANUARI 2014 DESEMBER 2015

Muhammad Gumelar Arafah; Pembimbing I: Laella K. Liana, dr., Sp.PA., M.Kes, Pembimbing II: Lisawati Sadeli, dr., M.Kes

Cholecystitis merupakan inflamasi pada kandung empedu. Sekitar 90% kasus cholecystitis disertai dengan batu empedu (calculous cholecystitis) dan 10% tidak

disertai dengan batu empedu (acalculous cholecystitis). Angka kejadian

cholecystitis di Indonesia tidak diketahui secara pasti.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakteristik pasien cholecystitis berdasarkan kelompok usia tersering, jenis kelamin, indeks masa tubuh, gambaran histopatologi kandung empedu, batu empedu, dan hitung jumlah leukosit.

Metode penelitian adalah deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari data rekam medik pasien di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

Hasil penelitian menunjukkan pada periode Januari 2014 Desember 2015 didapatkan 32 kasus cholecystitis, kelompok usia terbanyak 41 50 tahun (37,5%), dan perbandingan laki-laki dan perempuan 1:3,57. Sebanyak 50% kasus

cholecystitis disertai obesitas. Cholecystitis kronik didapatkan pada seluruh kasus,

dengan 78% disertai batu empedu dan 22% tidak disertai batu empedu. Leukositosis ditemukan pada 38% kasus.

Pada penelitian ini dapat disimpulkan karakteristik pasien cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015 yaitu paling banyak mengenai usia 41 50 tahun, banyak pada perempuan, banyak pada orang dengan obesitas, gambaran histopatologi tersering adalah cholecystitis kronik, sering disertai dengan batu empedu, dan leukositosis tidak ditemukan pada semua kasus.

(2)

ABSTRACT

CHARACTERISTIC OF CHOLECYSTITIS PATIENS IN ANATOMICAL PATHOLOGY LABORATORY DUSTIRA HOSPITAL CIMAHI BETWEEN

JANUARY 2014 DECEMBER 2015

Muhammad Gumelar Arafah; 1stTutor: Laella K. Liana, dr., Sp.PA., M.Kes,

2nd Tutor: Lisawati Sadeli, dr., M.Kes

Cholecystitis is an inflammation of gallbladder. Approximately 90% cases were accompanied by gallstone. The incidence of cholecystitis in Indonesia are not known certainly.

The purpose of this study was to determine the characteristics of cholecystitis patients by age, gender, body mass index, histopathological features, gallstones, and leukocytes count.

This research was descriptive study with retrospective data from medical record in Anatomical Pathology Laboratory, Dustira Hospital, Cimahi, between January 2014 December 2015.

The results showed in January 2014 December 2015 there were 32 cases of cholecystitis, mostly at age of 41 50 years old (37,5%), the ratio of male and female was 1:3,57. As many as 50% cases were accompanied by obesity. Chronic cholecystitis were obtained in all cases, with 78% accompanied by gallstone and 22% were not. Leukocytosis was found in 38% cases.

In this research we can conclude that the characteristics of cholecystitis patient in Anatomical Pathology Laboratory Dustira Hospital Cimahi between January 2014 December 2015 age distribution at 41 50 years old, women, obesity, with chronic cholecystitis as the histopathological features, mostly accompanied by gallstone, and leukocytosis were not found in all cases.

(3)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR TABEL... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Landasan Teori ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1 Anatomi Kandung Empedu ... 5

2.2 Histologi Kandung Empedu ... 6

2.3 Fisiologi Kandung Empedu... 7

2.4 Biosintesis Asam Empedu... 8

(4)

2.6 Cholecystitis ... 10

2.6.1 Epidemiologi Cholecystitis ... 11

2.6.2 Faktor Risiko Cholecystitis ... 12

2.6.3 Patogenesis Cholecystitis ... 16

2.6.4 Manifestasi Klinis Cholecystitis... 19

2.6.5 Kriteria diagnosis Cholecystitis... 19

2.6.6 Pemeriksaan Penunjang ... 22

2.6.7 Penatalaksanaan Cholecystitis... 23

2.6.8 Pencegahan... 26

2.6.9 Komplikasi ... 26

2.6.10 Prognosis ... 26

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN... 28

3.1 Bahan dan Sampel Penelitian ... 28

1.3.1 Bahan Penelitian... 28

1.3.2 Sampel Penelitian... 28

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian... 28

3.3 Metode Penelitian... 29

3.4 Penyajian Data... 29

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 29

3.6 Prosedur Penelitian... 290

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Hasil Penelitian... 32

4.2 Pembahasan ... 35

(5)

5.1 impulan ... 39

5.2 Saran ... 39

DAFTAR PUSTAKA ... 40

LAMPIRAN... 40

Lampiran 1. Surat Perizinan ... 43

Lampiran 2. Data Rekam Medik Pasien Cholecystitis Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi Periode Januari 2014 Desember 2015 ... 46

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Distribusi Pasien Cholecystitis Berdasarkan Usia di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015. ... 32 Tabel 4.2 Distribusi Pasien Cholecystitis Berdasarkan Usia di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015. ... 33 Tabel 4.3 Indeks Masa Tubuh pada Pasien Cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015. 33 Tabel 4.4 Hasil Pemeriksaan Histopatologi dari Kandung Empedu Pasien

Cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Anatomi Kandung Empedu ... 5

Gambar 2.2 Histologi Kandung Empedu ... 6

Gambar 2.3 Komposisi Utama Empedu ... 8

Gambar 2.4 Faktor Risiko Pembentukan Batu Kolesterol ... 17

Gambar 2.5 Kriteria Diagnosis Cholecystitis... 20

Gambar 2.6 Derajat Cholecystitis ... 21

(8)

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Cholecystitis merupakan inflamasi pada kandung empedu yang dapat berupa

akut, kronik, atau kronik eksaserbasi akut. Cholecystitis sangat erat kaitannya dengan pembentukan batu empedu (cholecystolithiasis). Sekitar 90% kasus

cholecystitis disertai dengan batu empedu (calculous cholecystitis) dan 10% tidak

disertai dengan batu empedu (acalculous cholecystitis) (Kumar, Abbas, & Aster, 2013; Bloom & Katz, 2016).

Acute calculous cholecystitis merupakan komplikasi dari cholecystolithiasis

dan indikasi dilakukannya emergency cholecystectomy, sedangkan acute acalculous cholecystitis hanya ditemukan pada 5 12% kasus pada pengangkatan

kandung empedu. Sama seperti acute cholecystitis, chronic cholecystitis juga erat kaitannya dengan batu empedu, tetapi chronic cholecystitis juga dapat disebabkan oleh mikroorganisme. Kultur mikroorganisme E. coli dan Enterococcus didapatkan pada sepertiga kasus (Kumar, Abbas, & Aster, 2013).

Cholecystitis dapat dipicu oleh tiga faktor: (1) inflamasi mekanik yang disebabkan peningkatan tekanan intraluminal dan distensi yang menyebabkan iskemik mukosa dan dinding kandung empedu, (2) Inflamasi kimia disebabkan pengeluaran lysolecithin, (3) inflamasi akibat bakteri (Greenberger & Gustav Paumgartner, 2015).

Di negara maju diperkirakan prevalensi batu empedu sekitar 10 15%, dengan lebih dari 85% batu empedu adalah batu kolesterol sedangkan sisanya batu pigmen hitam contohnya calcium bilirubinate. Sebanyak 20 25 juta kasus terdiagnosis batu empedu dan 750.000 cholecystectomy dilakukan tiap tahunnya di Amerika (Stinton & Shaffer, 2012; Jean Marc Regimbeau, et al., 2014; Zhu, Aili, & Abudureyimu, 2014).

(10)

2003 2007 menunjukkan angka kejadian cholecystitis sebesar 174 kasus (Elber, 2008).

Berdasarkan data di atas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi mengenai gambaran karakteristik pasien dengan cholecystitis.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah yang hendak diuraikan di dalam karya tulis ini adalah : Bagaimanakah angka kejadian kasus cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

Berapakah kelompok usia pasien yang terkena cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

Berapakah perbandingan angka kejadian cholecystitis pada laki-laki dan perempuan di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

Bagaimanakah indeks masa tubuh pada pasien cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

Bagaimanakah hasil pemeriksaan histopatologi dari kandung empedu pasien cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

Bagaimana batu empedu pada pasien cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

(11)

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud Penelitian

Mengetahui karakteristik pasien cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Mengetahui angka kejadian cholecystitis, kelompok usia tersering, perbandingan laki-laki dan perempuan, indeks masa tubuh, gambaran histopatologi kandung empedu, ada tidaknya batu empedu, dan gambaran hitung jumlah leukosit pada pasien cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Memberikan informasi mengenai angka kejadian cholecystitis, kelompok usia tersering, perbandingan laki-laki dan perempuan, indeks masa tubuh, gambaran histopatologi kandung empedu, batu empedu, dan gambaran hitung jumlah leukosit pada pasien cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi RS Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015.

1.4.2 Manfaat Praktis

(12)

1.5 Landasan Teori

Cholecystitis merupakan inflamasi pada kandung empedu yang dapat berupa

akut, kronik, atau kronik eksaserbasi akut. Cholecystitis sangat erat kaitannya dengan pembentukan batu empedu (cholelithiasis) (Kumar, Abbas, & Aster, 2013). Faktor risiko acalculous cholecystitis adalah stasis bilier, operasi mayor, trauma, pemberian nutrisi parenteral jangka panjang, dan prolonged fasting. Selain itu dapat juga disebabkan oleh sickle cell disease, infeksi Salmonella sp, diabetes melitus, dan penderita AIDS dengan cytomegalovirus, cryptosporidiosis, atau

microsporidiosis (Bloom & Katz, 2016).

Faktor risiko untuk calculous cholecystitis dapat dibagi menjadi non-modifiable dan modifiable. Faktor non-modifiable yaitu peningkatan usia, jenis kelamin perempuan, dan genetik. Faktor risiko modifiable adalah obesitas, rapid weight loss, dan sedentary lifestyle. Faktor risiko mayor pembentukan batu empedu dapat diringkaskan menjadi 5f (fair, female, fat, fertile, forty) (Stinton & Shaffer, 2012; Bass, Gilani, & Walsh, 2012).

Gejala cholecystitis akut yaitu nyeri bilier yang terjadi lebih dari enam jam. Nyeri bilier yaitu rasa nyeri right upper quadran (RUQ) hebat, dapat berupa kolik bilier ataupun nyeri menetap. Nyeri bisa menjalar ke area interscapular, scapula

dextra atau bahu. Dapat juga disertai febris, nausea, dan leukositosis. Peningkatan

bilirubin terkonjugasi dalam darah pada kasus menunjukkan suspek adanya batu pada ductus choledochus. Gejala cholecystitis kronik biasanya ditandai nyeri berulang menetap pada RUQ, dapat juga disertai nausea, vomitus, dan intoleransi makanan (khususnya lemak) (Kumar, Abbas, & Aster, 2013; Greenberger & Gustav Paumgartner, 2015).

Komplikasi dari cholecystitis yaitu empiema kandung empedu, gangren kandung empedu, fistula pada organ terdekat (duodenum, gaster, colon, dinding abdomen, dan renal pelvis), cholangitis, sepsis, pankreatitis, hepatitis, dan

choledocholithiasis. Salah satu penatalaksanaan untuk cholecystitis adalah

(13)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan didapatkan:

Jumlah pasien cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Dustira Cimahi periode Januari 2014 Desember 2015 yaitu 32 kasus. Kelompok usia terbanyak yaitu 41 50 tahun.

Cholecystitis lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan dengan

laki-laki.

Cholecystitis banyak terjadi pada orang obesitas.

Cholecystitis kronik merupakan gambaran histopatologi yang paling banyak

didapatkan.

Cholecystitis banyak disertai dengan batu empedu.

Leukositosis tidak ditemukan pada semua kasus.

5.2 Saran

Meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai gejala cholecystitis dan faktor risiko yang dapat menyebabkan cholecystitis sehingga masyarakat dapat mencegah terjadinya cholecystitis.

(14)

GAMBARAN KARAKTERISTIK PASIEN

CHOLECYSTITIS DI LABORATORIUM PATOLOGI

ANATOMI RUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI

PERIODE JANUARI 2014 DESEMBER 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis Ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

MUHAMMAD GUMELAR ARAFAH

1310121

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG

(15)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta karunia-Nya sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

Karya Tulis Ilmiah dengan judul

Cholecystitis di Laboratorium Patologi Anatomi Rumah Sakit Dustira Cimahi

Periode Januari 2014 ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk kelulusan dalam memperoleh gelar sarjana di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Penulis banyak mendapatkan bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Lusiana Darsono, dr., M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk membuat karya tulis ilmiah ini.

2. Laella K. Liana, dr., Sp.PA., M.Kes selaku pembimbing pertama dan Lisawati Sadeli, dr., M.Kes selaku pembimbing kedua yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta kesediaannya dalam meluangkan waktu untuk membimbing penulis sehingga karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan.

3. Kedua orang tua penulis Prof. Dr. H. Suwarma Al Muchtar, S.H., M.Pd dan Dra. Hj. Hadidjah, serta kakak dari penulis dr. Muhamad Wirawan Adityo dan dr. Ira Dewi Rachmadhiani yang telah memberikan masukan, nasehat, dan motivasi dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini.

4. Kepala Rumah Sakit Dustira Cimahi dan Kepala Instalasi Pendidikan Rumah Sakit Dustira Cimahi yang telah memberikan izin penelitian di Rumah Sakit Dustira Cimahi.

(16)

6. Staf Instalasi Bedah, staf Instalasi Penunjang Diagnostik dan staf Rekam Medik Rumah Sakit Dustira Cimahi yang telah membantu dalam proses pengambilan data.

7. Rekan-rekan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha khususnya angkatan 2013 yang telah memberikan semangat dan dukungan kepada penulis.

8. Semua pihak yang telah membantu yang namanya tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat menjadi lebih baik.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua di kemudian hari.

Bandung, 9 Agustus 2016

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Bass, G., Gilani, S., & Walsh, T. 2012. Validating the 5Fs mnemonic for

cholelithiasis: time to include family history. Dipetik Januari 26, 2016, dari

Postgrad Med J: http://pmj.bmj.com/content/89/1057/638.abstract

Bloom, A. A., & Katz, J. 2016. Cholecystitis. Dipetik 14 Januari 2016, dari Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/171886-overview

Chaniago., A. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Setia. Chen, QH, Q., SC, Z., YH, C., GQ, C., & LZ, F. 2012. Metabolic syndrome and

gallstone disease. World J Gastroenterol, 18(31), 4215-4220.

Concise Medical Dictionary, O. 2010. Oxford Concise Medical Dictionary. Oxford University Press.

Dorland, W. 2012. Dorland's Illustrated Medical Dictionary 32nd edition. Elsevier. Elber, C. 2008. Frekuensi Kejadian Kolesistitis ditinjau dari Gambaran

Histopatologi, Usia dan Jenis Kelamin di Bagian Patologi Anatomi RS. Al-Islam Bandung Periode 2003 s.d. 2007. Repository Universitas Al-Islam Bandung.

Gallblader Disease. t.thn. Dipetik 21 Juli 2016 dari BlueStone Advanced Surgery:

http://www.sclphysicians.org/bluestone-advanced-surgery/types-of-surgery/general-surgery/gallbladder-disease/

Gianoukos, L., & SJ, H. 2008. Lithogenesis and Bile Metabolism. Surg Clin North

Am, 88(6), 1175-94.

Greenberger, N. J., & Gustav Paumgartner. 2015. Diseases of Gallbladder and Bile Ducts. Dalam Harrison's Principle of Internal Medicine 19th Ed (hal. 2080). McGraw-Hill.

Gruber PJ, RA, S., S, G., & E., F. 1996. Presence of fever and leukocytosis in acute cholecystitis. Ann Emerg Med, 28(3), 273-277.

Guyton, A., & Hall, J. 2006. Textbook of Medical Physiology 11th Edition. Philadelphia: Elsevier.

Hall, J. 2016. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology 13ed. Philadelphia: Elsevier.

Hidajat, H. 2015. Persiapan Spesimen Patologi Anatomi. Dipetik 27 Juni 2016, dari

RSUP Persahabatan:

http://rsuppersahabatan.co.id/index.php/read/7/196/persiapan-spesimen-patologi-anatomi

Higuchi, R., Takada, T., Strasberg, S. M., Pitt, H. A., Gouma, D. J., Garden, O. J., et al. 2013. TG13 miscellaneous etiology of cholangitis and cholecystitis.

Hepatobiliary Pancreat Sci, 20(1), 97-105.

(18)

Jean Marc Regimbeau, M. P., David Fuks, M. P., Karine Pautrat, M., Francois Mauvais, M., Vincent Haccart, M., Simon Msika, M. P., et al. 2014. Effect of

Postoperative Antibiotic Administration on Postoperative Infection Following Cholecystectomy for Acute Calculous Cholecystitis. Dipetik Januari 17, 2016,

dari The JAMA Network:

http://jama.jamanetwork.com/article.aspx?articleid=1886190#joi140084r3 JS, T., AK, L., I, N., & M, P. 2003. Gallstones, gallbladder disease, and pancreatitis:

cross-sectional and 2-year data from the Swedish Obese Subjects (SOS) and SOS reference studies. Am J Gastroenterol, 98(5), 1032-1041.

Kimura, Y., Takada, T., Kawarada, Y., Nimura, Y., Hirata, K., Sekimoto, M., et al. 2007. Definitions, Pathophysiology, and Epidemiology of Acute Cholangitis and Cholecystitis: Tokyo Guidelines. J Hepatobiliary Pancreat Surg, 14(1), 15-26.

Kimura, Y., Takada, T., Strasberg, S., Pitt, H., Gouma, D., Garden, O., et al. 2013. TG13 Current Terminology, Etiology, and Epidemiology of Acute Cholangitis and Cholecystitis. J Hepatobiliary Pancreat Sci, 20(1), 8-23.

Kumar, V., Abbas, A. K., & Aster, J. C. 2013. Robbins Basic Pathology 9th ed. Elsevier.

Lalisang, T. J. 2007. Kolesistektomi Laparoskopi. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit

Hati.

Malas, A., & Gamarra, R. M. 2015. Endoscopic Retrograde Cholangiopancreatography. Diambil kembali dari Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/1829797-overview#showall

Martini, F. H., Nath, J. L., & Bartholomew, E. F. 2012. Fundamentals of Anatomy

& Physiology . Benjamin Cummings.

Mayes, P. A., & Botham, K. M. 2003. Cholesterol Synthesis, Transport, & Excretion. Dalam R. K. Murray, D. K. Granner, P. A. Mayes, & V. W. Rodwell,

(26 ed.). McGraw-Hill.

Mescher, A. 2013. Junqueira's Basic Hystology Text and Atlas (13 ed.). McGraw-Hill.

Miura, F., Takada, T., Strasberg, S. M., Solomkin, J. S., Pitt, H. A., Gouma, D. J., et al. 2013. TG13 flowchart for the management of acute cholangitis and cholecystitis. J Hepatobiliary Pancreat Sci, 20(1), 47-54.

Moore, K. L., & Agur, A. M. 2002. Anatomi Klinis Dasar. Jakarta: Hipokrates. Moore, K. L., Dalley II, A., & Agur, A. 2014. Clinically Oriented Anatomy.

Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.

(19)

Nusi, I. A. 2007. Sekresi Empedu dan Kolestasis. Dalam Buku Ajar Ilmu penyakit

Hati (hal. 9-15).

Okamoto, K., Takada, T., Strasberg, S. M., Solomkin, J. S., Pitt, H. A., Garden, O. J., et al. 2013. TG13 management bundles for acute cholangitis and cholecystitis. J Hepatobiliary Pancreat Sci, 20(1), 55-59.

Oxford American Dictionary, N. 2010. New Oxford American Dictionary. Oxford University Press.

Portincasa, P., Ciaula, A. D., & Grattagliano, I. 2016. Preventing a Mass Disease: The Case of Gallstones Disease: Role and Competence for Family Physicians.

Korean J Fam Med, 37(4), 205-2013.

Reshetnyak, V. I. 2012. Concept of the pathogenesis and treatment of cholelithiasis.

World J Hepatol, 4(2), 18-34.

S, B., C, M., J, V., L, G., D, S., J, A., et al. (2002). Effect of short-term octreotide therapy and total parenteral nutrition on the development of biliary sludge and lithiasis. Hepatogastroenterology, 49(45), 609-12.

Steel, P., & Sharma, R. 2015. Acute Cholecystitis and Biliary Colic. Dipetik Januari 17, 2016, dari Medscape: http://emedicine.medscape.com/article/1950020-overview

Stinton, L., & Shaffer, E. 2012. Epidemiology of Gallbladder Disease:

Cholelithiasis and Cancer. Dipetik January 14, 2016, dari PMC NCBI:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3343155/

Susilo, L. 2013. Gambaran Karakteristik Pasien Kolelitiasis di Rumah Sakit Immanuel Periode 1 Januari--31 Desember 2012. Repository Maranatha

Christian University.

Wibowo, D., & Paryana, W. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Grafika Ilmu.

Wibowo, K. E. 2016. Faktor risiko batu empedu di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali. Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Yasuda, H., Takada, T., Kawarada, Y., Nimura, Y., Hirata, K., Kimura, Y., et al. 2007. Unusual cases of acute cholecystitis and cholangitis: Tokyo Guidelines.

Hepatobiliary Pancreat Surg, 14(1), 98 113.

Yokoe, M., Takada, T., Strasberg, S. M., Solomkin, J. S., Mayumi, T., Gomi, H., et al. 2013. TG13 diagnostic criteria and severity grading of acute cholecystitis (with videos). J Hepatobiliary Pancreat Sci, 20(1), 35-46.

Yulianti, H., & Hernowo, B. S. 2014. Hubungan Imunoekspresi NF-kB dengan Sinus Rokitansky Aschoff pada Kolesistitis Kronik. MKB, 46(2).

Zhu, L., Aili, A., & Abudureyimu, K. 2014. Prevalence of and risk factors for

gallstones in Uighur and Han Chinese. Dipetik Januari 17, 2015, dari NCBI:

Gambar

Tabel 4.3 Indeks Masa Tubuh pada Pasien Cholecystitis di Laboratorium Patologi
Gambar 2.4  Faktor Risiko Pembentukan Batu Kolesterol..................................

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hal di atas, maka tujuan ini untuk mengetahui karakteristik penggunaan obat pada pasien anak rawat inap pada periode Januari 2013 s/d Desember 2013 berdasarkan

Pada penelitian ini dapat disimpulkan prevalensi cholelithiasis di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 1 Januari – 31 Desember 2012 sebanyak 192 kasus dengan

Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui gambaran faktor risiko pada pasien PJK di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari 2011 –

Tujuan penelitian untuk mengetahui prevalensi kanker payudara di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung periode Januari – Desember 2009, karakteristik distribusi

EVALUASI INTERAKSI OBAT PADA PASIEN PEDIATRIK DEMAM TIFOID di RUMAH SAKIT UMUM SARI MUTIARA MEDAN.. PERIODE JANUARI 2014 -

Simpulan penelitian ini adalah karakteristik pasien rawat jalan di Rumah Sakit Indera Denpasar periode Januari-Juni 2014 dengan konjungtivitis yang paling sering

Kandou periode Januari-Desember 2018 sedangkan sampel penelitian ini ialah seluruh pasien gagal jantung akut di RSUP Prof.. Kandou periode Januari-Desember 2018 yang

4.3 Distribusi Proporsi Jenis Kelamin Berdasarkan Transmisi Penularan Penderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu. Periode 1 Januari 2013-31 Desember