• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Karakteristik Ibu dengan Preeklamsi/Eklamsi dan Luarannya di Rumah sakit "X" Provinsi Banten Periode Januari 2012 - Desember 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Karakteristik Ibu dengan Preeklamsi/Eklamsi dan Luarannya di Rumah sakit "X" Provinsi Banten Periode Januari 2012 - Desember 2014."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN

PREEKLAMSI/EKLAMSI DI RUMAH SAKIT “X” PROVINSI BANTEN PERIODE JANUARI 2012 – DESEMBER 2014

Ruth Anggayasti Hasita, 2015 Pembimbing I : Dani, dr., M.Kes.

Pembimbing II: Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG.

Preeklamsi dan Eklamsi merupakan penyulit tersering kedua dalam kehamilan di dunia dan merupakan penyebab utama tingginya angka mortalitas dan morbiditas baik untuk ibu maupun luaran bayinya. Hal ini menjadikan preeklamsi dan eklamsi menjadi salah satu masalah kesehatan ibu dan bayi terbesar pada masyarakat. Penelitian ini meninjau gambaran karakteristik ibu dengan preeklamsi/eklamsi berdasarkan usia, riwayat persalinan, status sosioekonomi, kadar proteinuria, keteraturan pemeriksaan antenatal, dan usia gestasi saat terminasi kehamilan. Penelitian ini juga meninjau luaran bayi dari ibu dengan preeklamsi/eklamsi berdasarkan nilai APGAR, berat badan lahir, dan komplikasi pada bayi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif retrospektif dengan pengambilan dan pengumpulan data pasien yang didiagnosis preeklamsi/eklamsi dan luarannya di Rumah Sakit X provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014.

Simpulan penelitian ini, prevalensi pasien preeklamsi/eklamsi adalah 47 pasien dengan 49 kelahiran. Mayoritas pasien berusia 20 – 34 tahun, nullipara, usia gestasi aterm, proteinuria +2, dengan tingkat pendidikan adalah perguruan tinggi dan pekerjaan karyawan swasta. Mayoritas luaran bayi dengan nilai APGAR normal, berat badan lahir normal, dan tanpa komplikasi, tetapi luaran bayi dengan komplikasi mayoritas mengalami kecil masa kehamilan dan prematuritas.

Kata kunci: Preeklamsi, eklamsi, karakteristik ibu, luaran bayi.

(2)

v

ABSTRACT

CHARATERISTIC DESCRIPTION OF WOMEN WITH PREECLAMPSIA -

ECLAMPSIA AND NEONATAL OUTCOMES IN “X” HOSPITAL, BANTEN

DURING JANUARY 2012 TO DECEMBER 2014 PERIOD

Ruth Anggayasti Hasita, 2015

Tutor I: Dani, dr., M.Kes.

Tutor II: Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG.

Preeclampsia and eclampsia are the second most common complications of pregnancies in the world, and it is the main cause of high mortality and morbidity rate for mothers, and also for the neonatal outcomes. This makes preeclampsia and eclampsia as one of the concerns regarding maternal and neonatal health. This study showed description of characteristics of mothers with preeclampsia and eclampsia based on maternal age, parity history, social and economic status, proteinurias, antenatal care regularity rate, and gestational age when terminated. This study also showed the neonatal outcomes based on APGAR Scores, birth weight and neonatal complications. This study was a descriptive retrospective research. Data was collected by retrieving and collecting record of patients diagnosed with preeclampsia and eclampsia, and also their neonatal outcomes in

“X” hospital, Banten of January 2012 – December 2014.

Results of this study were the prevalence of preeclamptic/eclamptic patients in the period of January 2012 – December 2014 were 47 mothers with 49 babies. The majority of patients were 20 – 34 years old, nulliparous, with full term gestation age,+2 proteinuria, had regular ANC, with college degree and jobs as private sectors employee. The majority of neonatal outcomes had normal APGAR score, normal birth weight, and uncomplicated, but the ones with complications had small for gestational age and prematurity as the major obstacle.

Keywords: Preeclampsia, eclampsia, maternal characteristic, neonatal outcomes.

(3)

viii

2.1.3.1 Klasifikasi Hipertensi dalam Kehamilan ... 9

2.1.3.2 Klasifikasi Preeklamsi - Eklamsi ... 10

2.1.4 Faktor Resiko... 11

(4)
(5)

x

4.1.1 Karakteristik Pasien Preeklamsi/Eklamsi di RS “X” di Provinsi Banten Periode Januari 2012 – Desember 2014 Berdasarkan Usia... 36 4.12 Karakteristik Pasien Preeklamsi/Eklamsi di RS “X” di Provinsi Banten Periode Januari 2012 – Desember 2014 Berdasarkan Paritas ... 37 4.13 Karakteristik Pasien Preeklamsi/Eklamsi di RS “X” di Provinsi Banten

Periode Januari 2012 – Desember 2014 Berdasarkan Usia Gestasi ... 38 4.14 Karakteristik Pasien Preeklamsi/Eklamsi di RS “X” di Provinsi Banten

Periode Januari 2012 – Desember 2014 Berdasarkan Keteraturan

Antenatal Care (ANC) …... 39 4.15 Karakteristik Pasien Preeklamsi/Eklamsi di RS “X” di Provinsi Banten Periode Januari 2012 – Desember 2014 Berdasarkan Sosioekonomi... 40

4.16 Karakteristik Pasien Preeklamsi/Eklamsi di RS “X” di Provinsi Banten Periode Januari 2012 – Desember 2014 Berdasarkan Proteinuria …... 42 4.17 Karakteristik Luaran Neonatus Pasien Preeklamsi/Eklamsi di RS “X” di

(6)

xi

DAFTAR PUSTAKA ... 49 LAMPIRAN ... 54 RIWAYAT HIDUP ... 68

(7)

xii

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

Tabel 2.1 Sistem Penilaian APGAR... 28

Tabel 4.1 Distribusi Penderita Preeklamsi/eklamsi Ditinjau Dari Usia Penderita…...…... 36

Tabel 4.2 Distribusi Penderita Preeklamsi/Eklamsi Ditinjau dari Paritas…...…...… 37

Tabel 4.3 Distribusi Penderita Preeklamsi/Eklamsi Ditinjau Dari Usia Gestasi…...…...… 38

Tabel 4.4 Distribusi Preeklamsi/Eklamsi Ditinjau dari Keteraturan ANC…...…...… 39

Tabel 4.5 Distribusi Preeklamsi/Eklamsi Ditinjau dari Tingkat Pendidikan... 40

Tabel 4.6 Distribusi Preeklamsi/Eklamsi Ditinjau dari Pekerjaan... …....… 41

Tabel 4.7 Distribusi Preeklamsi/Eklamsi Ditinjau dari Proteinuria...42

Tabel 4.8 Distribusi Luaran Bayi Berdasarkan Nilai APGAR ...43

Tabel 4.9 Distribusi Luaran Bayi Penderita Preeklamsi/Eklamsi Berdasarkan Berat Badan Lahir…...… 44

Tabel 4.10 Distribusi Luaran Bayi Penderita Preeklamsi/Eklamsi Berdasarkan Komplikasi pada Bayi …...… 45

(8)

xiii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN Gambar 2.1 Remodeling Pembuluh Darah Pada Kehamilan Normal dan

Kehamilan dengan Preeklamsi...16 Gambar 2.2 Etiopatogenesis Preeklamsi/Eklamsi...20

(9)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN Lampiran 1 Daftar Rekam Medis Pasien Preeklamsi/Eklamsi di Rumah Sakit "X”

Periode Januari 2012 – Desember 2014. ... ...54 Lampiran 2 Daftar Rekam Medis Luaran Bayi dari Pasien Preeklamsi/Eklamsi di

Rumah Sakit "X” Periode Januari 2012 – Desember 2014 ... ...61 Lampiran 3. Aspek Etik Penelitian...…... 67

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap tahunnya, angka kehamilan dunia semakin meningkat. Pada tahun 1995 terjadi 209,5 juta kehamilan di dunia, yang kemudian meningkat menjadi 210,9 juta pada 2008 dan 213,4 juta pada 2012 (Sedgh, Singh, & Hussain, 2014). Namun pertambahan jumlah kehamilan juga disertai dengan pertambahan jumlah ibu meninggal akibat komplikasi terkait kehamilan dan persalinan. Menurut data

World Health Organization (WHO) pada tahun 2015, didapatkan 830 ibu

meninggal per hari di dunia akibat komplikasi kehamilan atau persalinan (WHO, Maternal Mortality, 2015).

Menurut WHO, preeklamsi/eklamsi termasuk dalam empat besar komplikasi kehamilan yang 75% menyebabkan kematian ibu (WHO, Maternal Mortality, 2015). Preeklamsi/eklamsi tidak saja mempengaruhi dan berbahaya bagi ibu, tetapi juga janin dalam kandungannya (Elixhauser & Wier, 2011). Gejala-gejala yang ditemukan dalam preeklamsi dapat bermanifestasi sebagai sindroma pada ibu, seperti hipertensi dan proteinuria dengan atau tanpa komplikasi multiorgan, dan juga bisa sebagai sindroma pada fetus, seperti keterlambatan perkembangan fetus intrauterus, penurunan cairan amnion, dan kelainan oksigenasi fetus. (Basso, et al., 2006).

Data WHO, di Amerika Latin hipertensi dalam kehamilan seperti preeklamsi adalah penyebab kematian maternal utama. Di negara maju seperti Amerika Serikat, Canada, dan negara-negara Eropa Barat, insidensi preeklamsi adalah 2 – 5% per tahun. Risiko seorang wanita menderita preeklamsi/eklamsi meningkat tujuh kali lipat di negara berkembang dibandingkan di negara maju (PreeclampsiaFoundation, 2013). Pada negara berkembang, preeklamsi/eklamsi

(11)

2

adalah penyebab kematian maternal utama, yaitu sebesar 25,7%, dan adalah penyebab kematian kedua dengan presentase sebesar 16,1% di negara maju (Khan,

et al., 2006). Di Indonesia, hipertensi dalam kehamilan (preeklamsi/eklamsi)

masih menduduki peringkat kedua dalam penyebab kematian ibu, dengan presentase 25% (DEPKES, 2013).

Provinsi Banten, pada tahun 2014, menempati peringkat ke-5 dalam kasus angka kematian ibu (AKI) dan peringkat ke-6 dalam kasus angka kematian bayi (AKB) secara nasional (BKKBN, 2015). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Banten, penyebab utama kematian ibu saat melahirkan adalah hipertensi dalam kehamilan, dan kematian bayi terutama disebabkan oleh berat badan lahir rendah dan asfiksia (Wardoyo, 2015).

Melihat AKI dan AKB yang sangat tinggi di Provinsi Banten, dan belum terdapat penelitian tentang kasus preeklamsi/eklamsi di Provinsi Banten, penulis ingin mengetahui tentang gambaran karakteristik ibu dengan preeklamsi/eklamsi dan luaran neonatalnya.

Rumah Sakit “X” merupakan rumah sakit swasta tipe B berstandar internasional yang terletak di perbatasan Provinsi Banten dan DKI Jakarta. Penulis memilih

Rumah Sakit “X” sebagai lokasi pengambilan data karena belum pernah diadakan penelitian tentang preeklamsi/eklamsi di Rumah Sakit “X”, selain itu selama ini penelitian tentang preeklamsi/eklamsi mayoritas dilakukan di rumah sakit dengan

sosioekonomi rendah, sedangkan Rumah Sakit “X” adalah rumah sakit dengan

sosioekonomi mengengah keatas. Maka dari itu, penulis ingin mengetahui apakah gambaran karakteristik ibu dengan preeklamsi serta luarannya di RS “X” provinsi Banten.

(12)

3 1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah, bagaimana karakteristik ibu dengan preeklamsi/eklamsi dan luarannya yang dilihat dari:

 Bagaimana karakteristik pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi

Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan usia.

 Bagaimana karakteristik pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan riwayat paritas.  Bagaimana karakteristik pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi

Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan usia gestasi saat terminasi kehamilan.

 Bagaimana karakteristik pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan keteraturan pemeriksaan antenatal, atau antenatal care (ANC).

 Bagaimana karakteristik pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan status sosial ekonomi.

 Bagaimana karakteristik pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan kadar proteinuria.  Bagaimana karakteristik luaran bayi pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X”

Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan nilai APGAR.

 Bagaimana karakteristik luaran bayi pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan berat badan lahir.

(13)

4

 Bagaimana karakteristik luaran bayi pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan komplikasi pada bayi.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

 Gambaran pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan usia.

 Gambaran pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan riwayat paritas.

 Gambaran pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan usia gestasi saat terminasi kehamilan.

 Gambaran pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan keteraturan ANC.

 Gambaran pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan status sosial ekonomi.

 Gambaran pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan kadar proteinuria.

 Gambaran luaran bayi pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan nilai APGAR.

 Gambaran luaran bayi pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan berat badan lahir.

 Gambaran luaran bayi pasien preeklamsi/eklamsi di RS “X” Provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember 2014 berdasarkan komplikasi pada bayi.

(14)

5 1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1Manfaat Praktis

Menambah wawasan tentang penyakit preeklamsi dan mengetahui gambaran karakteristik ibu dengan preeklamsi/eklamsi, serta pengaruhnya terhadap luaran bayi, sehingga dapat dilakukan langkah-langkah untuk terus menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi, khususnya di Provinsi Banten.

1.4.2Manfaat Akademis

Menambah pengetahuan tenaga medis tentang preeklamsi, dan gambaran karakteristik ibu dengan preeklamsi/eklamsi, serta pengaruhnya terhadap luaran bayi di salah satu rumah sakit swasta di Provinsi Banten.

1.5 Landasan Teori

Preeklamsi merupakan sindroma hipertensi yang muncul setelah minggu ke-20 kehamilan. Beberapa ahli berpendapat penyakit ini diakibatkan oleh janin yang bersifat toksik bagi ibunya. Proses ini dimulai saat terjadi plasentasi yang tidak sempurna karena terjadi kesalahan saat invasi trofoblas ke dinding uterus. Ketidaksempurnaan ini menyebabkan diameter arteri spiralis tidak memadai untuk perdarahan plasenta sehingga terjadi iskemia plasenta yang menyebabkan terbentuknya debris plasenta. Debris plasenta ini yang berperan dalam inflamasi sistemik pada tubuh ibu dan menyebabkan timbulnya gejala-gejala klinik yang sangat membahayakan ibu. (Cunningham, et al. 2010).

(15)

6

Selain membahayakan ibu, preeklamsi juga sangat membahayakan pertumbuhan dan nyawa janin. Dampak preeklamsi terhadap kesehatan janin disebabkan oleh menurunnya perfusi uteroplasenta, hipovolemia, vasospasme, dan kerusakan sel endotel pembuluh darah plasenta (Sinaga, 2012). Hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas janin meningkat karena risiko Intra Uterine Growth Restriction (IUGR) dan prematuritas yang akan menyebabkan banyak komplikasi pada janin (Kiondo, et al. 2014).

(16)

47

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa gambaran karakteristik pasien

preeklamsi/eklamsi RS “X” di provinsi Banten periode Januari 2012 – Desember

2014, sebagai berikut:

a. Preeklamsi/eklamsi terjadi pada wanita berusia 20 – 34 tahun.

b. Preeklamsi/eklamsi terjadi pada wanita yang baru pernah melahirkan satu kali (P1).

c. Ditinjau dari usia gestasi, pasien dengan preeklamsi/eklamsi dapat

melanjutkan kehamilan sampai ≥ 37 minggu (aterm).

d. Ditinjau dari pemeriksaan antenatal, data tidak bisa dianalisis, karena ada beberapa responden yang tidak terdata, tetapi dari data yang ada bisa diambil sedikit gambaran bahwa penderita melakukan ANC secara teratur.

e. Dari segi sosioekonomi, data tidak bisa dianalisis, karena terdapat beberapa responden yang tidak terdata. Sedikit gambaran dari sisi sosioekonomi, bisa dilihat sedikit gambaran bahwa penderita memiliki tingkat pendidikan perguruan tinggi, dan adalah karyawan swasta. f. Penderita preeklamsi/eklamsi mengalami proteinuria, dengan protein

+2.

g. Luaran bayi dari pasien preeklamsi/eklamsi memiliki nilai APGAR normal, yaitu 7 – 10.

(17)

49

DAFTAR PUSTAKA

Abalos, E. (2011). WHO Recommendations for Prevention and Treatment of

Pre-eclampsia and Eclampsia. Geneva: World Health Organization.

Backes, C. H., Markham, K., Moorehead, P., Cordero, L., Nankervis, C. A., & Glannone, P. J. (2011). Maternal Preeclampsia and Neonatal Outcomes.

Journal of Pregnancy , 2.

Basso, O., Rasmussen, S., Weinberg, C. R., Wilcox, A. J., Irgens, L. M., & Skjaerven, R. (2006). Trends in Fetal and Infant Survival Following Preeclampsia. Journal of American Medical Association , 1357 - 1362.

BKKBN. (2015, Febuari 2). Banten Duduki 5 Besar Angka Kematian Ibu-Anak

Tertinggi. Retrieved November 10, 2015, from Badan Kependudukan dan

Keluarga Berencana Nasional:

http://www.bkkbn.go.id/Lists/Berita/DispForm.aspx?ID=2383

Brown, M. A. (2003). Diagnosis and Classification of Preeclampsia and Hypertensive Disorder of Pregnancy. In M. A. Belfort, S. Thornton, & G. R. Saade,

Hypertension in Pregnancy (pp. 1 - 14). New York: Marcell Dekker, Inc.

Chesley, L. J. (1998). Hypertensive Disorder in Pregnancy. New York: Appleton Century Crofts.

Cunningham, F. G., Leveno, K. J., Bloom, S. L., Hauth, J. C., Rouse, D. J., & Spong, C. Y. (2010). Williams Obstetrics, 23 Edition. United States of America: The McGraw-Hill Companies, Inc.

DEPKES. (2013). Retrieved 10 14, 2015, from www.gizikia.depkes.go.id/wp-content/uploads/downloads/2013/12/RAN-PP-AKI-2013-2015.pdf

(18)

50

DEPKES. (2012). Profil Kesehatan Indonesia 2012. Retrieved Oktober 16, 2015, from http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2012.pdf

Djannah, S. N., & Arianti, I. S. (2010). Gambaran Epidemiologi Kejadia Preeklamsia/Eklamsia di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Tahun 2007 - 2008. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan – Vol. 13 No. 4 , 378 - 385.

Elixhauser, A., & Wier, L. M. (2011, May). Complicating Conditions in Pregnancy

and Childbirth, 2008. Retrieved January 20, 2015, from Healthcare Cost and

Utilization Cost: http://www.hcup-us.ahrq.gov/reports/statbriefs/sb113.pdf Estina, V. C. (2009). Karakteristik Penderita Preeklamsi dan Eklamsi yang Dirawat

Inap di Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2006 - 2008. Karya Tulis

Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Umum Universitas Kristen Maranatha .

FK UI, S. P. (2007). Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Info Medika.

Gabbe, S. G., Niebyl, J. R., & Simpson, J. L. (2007). Obstetrics: Normal and

Problem Pregnancies (5 ed.). philadelphia: Elsevier.

Giyanto, C. C. (2015). Perbandingan Profil Hematologi Pada Preeklampsia/Eklampsia Dengan Kehamilan Normotensi di RSUP dr. Kariadi Semarang. Disertasi Mahasiswa Kedokteran Umum Universitas Diponegoro , Tidak diterbitkan.

Granger, J. P., Alexander, B. T., Llinas, M. T., Bennett, W. A., & Khalil, R. A. (2001). Pathophysiology of Hypertension During Preeclampsia Linking Placental Ischemia With Endothelial Dysfunction. HYPERTENTION: Journal

of the American Heart Assosiations , 718 - 722.

Hacker, N. F., & Moore, J. G. (1992). Essential of Obstetrics and Gynecology 2nd

Edition. Philadelphia: W. B. Saunders Company.

(19)

51

Halifat, F. K. (2014). Pengaruh Status Sosioekonomi terhadap Motivasi Belajar.

Retrieved November 24, 2015, from

https://www.google.c.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.ung.a c.id/

Hawfield, A., & Freedman, B. I. (2008, November 4). Pre-eclampsia: the pivotal role

of the placenta in its pathophysiology and markers for early detection.

Retrieved Januari 20, 2015, from US National Institute of Health: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2752365/

Hladunewich, M., Karumanchi, S. A., & Lafayette, R. (2007). Pathophysiology of the

Clinical Manifestations of Preeclampsia. Retrieved October 17, 2015, from

Clinical Journal of the American Society of Nephrology: Proteinurin pada Nilai APGAR Bayi yang Dilahirkan. Jurnal Kedokteran

Brawijaya, Vol. XX, No. 2 , 78 - 81.

Khan, K. S., Wojdyla, D., Say, L., Gülmezoglu, A. M., & Van Look, P. F. (2006, April 1). WHO analysis of causes of maternal death: a systematic. Retrieved January 19, 2015, from World Health Organization: http://www.hpc4.go.th/director/data/region/WHO_MMR.pdf

Kiondo, P., Tumwesigye, N. M., Wandabwa, J., Wamuyu-Maina, G., Bimenya, G. S., & Okong, P. (2014). Adverse neonatal outcomes in women with pre-eclampsia

(20)

52

in Mulago Hospital, Kampala, Uganda: a cross-sectional study. Pan Afr Med J.

2014; 17(Suppl 1): 7 .

Moore, K. L. (2013). The Developing Human: Clinicaly Oriented Embriology (9th ed.). Philadelphia: Elsevier.

Onisai, M. (2009). A Study of The Hematological Picture and of Platelet Function in Preeclampsia: Report od A Series of Cases. Maedica: A Journal of Clinical

Medicine vol 4 , 326 - 337.

Prasetyo, R., Wijayanegara, H., & Yulianti, A. B. (2014). Hubungan antara Karakteristik Ibu Hamil dengan Kejadia Preeklamsi di RSUD Al-Ihsan Kabupaten Bandung. Prosiding Pendidikan Dokter Universitas Islam Bandung .

Sedgh, G., Singh, S., & Hussain, R. (2014, September). Intended and Unintende

Pregnancies Worldwide in 2012 and Recent Trends. Retrieved January 19,

2015, from Guttmacher Institution:

http://www.guttmacher.org/pubs/journals/j.1728-4465.2014.00393.x.pdf

Sibai, B. (2005). Pre-eclampsia. Retrieved Oktober 24, 2015, from thelancet.com: http://ape.med.miami.edu/Doc/Resident%20Web%20Site%20Articles/HTN%2 0and%20preg/Preeclampsia/Preeclampsia%202005.pdf

Sinaga, R. P. (2012). Gambaran Luaran Hasil Persalinan pada Pasien

Preeklamsia-eklamsia di RSUD Soedarso Periode 1 Januari 2011 - 1 Desember 2011.

Pontianak: Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura.

Singhal, S. R., Deepika, Anshu, & Nanda, S. (2009). Maternal and Perinatal Outcome in Severe Pre-eclampsia and Eclampsia. Journal Sout Asia Federation of

Obstetric Gynecology , 25 - 28.

(21)

53

Suppo, L. M., Rugolo, d. S., Bentlin, M. R., Petean, C. E., & Trindade. (2011). Preeclampsia: Effect on the Fetus and Newborn. NeoReviews , 12, 199.

Susilo, S. A., Pratiwi, K. N., Fattah, A. N., Irwinda, R., & Wibowo, N. (2015). Determinants of low APGAR score among preeclamptic deliveries in Cipto Mangunkusumo Hospital: a retrospective cohort study in 2014. Medical

Journal of Indonesia , 183 - 189.

Suwarno. (2013). MENGURANGI RESIKO KEMATIAN IBU MELAHIRKAN.

Retrieved Oktober 14, 2015, from bkkbn.org:

jateng.bkkbn.go.id/infoprogram/.../artikel-AKI.docx

Uzan, J., Carbonnel, M., Piconne, O., Asmar, R., & Ayoubi, J.-M. (2011, Juli 19).

Pre-eclampsia: pathophysiology, diagnosis, and management. Retrieved

Desember 20, 2015, from US National Library of Medicine : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3148420/

Wardoyo, S. (2015, Januari 30). Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten. (Audiensi, Interviewer)

WHO. (2013). Global Health Observatory Data Repository. Retrieved Januari 19,

2015, from World Health Organization:

http://apps.who.int/gho/data/view.main.ghe300-IDN?lang=en

WHO. (2015, November). Maternal Mortality. Retrieved Desember 2, 2015, from

World Health Organization:

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/

Gambar

Gambar 2.2 Etiopatogenesis Preeklamsi/Eklamsi.................................................20
gambaran karakteristik ibu dengan preeklamsi/eklamsi, serta pengaruhnya

Referensi

Dokumen terkait

Rincian Perubahan Anggaran Belanja Langsung Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah. Kode

Halaman Gambar 2.1 Model Penelitian Menggunakan Analisis Diskriminan 21 Gambar 2.2 Model Penelitian Menggunakan Regresi Logistik 22 Gambar 2.3 Model Penelitian Menggunakan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KESIAPAN BELAJAR MANDIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

 Guru SDN Tlacap tidak bisa melakukan sharing (bertukar informasi) dengan sekolah lain dalam satu gugus karena SDN Tlacap merupakan satu-satunya sekolah di

Judul Skripsi Analysis on the difficulties faced by the students in learning plural forms of noun (a case study of the second year of SMP al Mubarak Pondok

Akulturasi tidak akan terjadi jika bangsa ini atau masyarakat Jawa tidak memiliki kebudayaannya sendiri, yang nantinya akan hanya menggunakan kebudayaan yang dibawa dari

Dalam hal tersebut dapat kita ketahui empat hal yakni pertama ada suatu sastra (karya seni), kedua ada pencipta (pengarang) karya itu sendiri, kemudian yang ketiga ada semesta

Sebelum melihat persoalan monogami dan poligami dalam Islam, ada baiknya melihat tradisi yang ada pada agama-agama lain, tujuannya antara lain untuk bisa melihat, apakah