• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA SMA NEGERI I KUNINGAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA SMA NEGERI I KUNINGAN."

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS: 1712/ UN. 40. 2. 2/ PL/ 2013

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA SMA NEGERI I KUNINGAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

oleh:

DITTA RISTANTY 0906915

JURUSAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

Ditta Ristanty, 2013

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA SMA NEGERI I KUNINGAN

Oleh

DITTA RISTANTY

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© DITTA RISTANTY 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DITTA RISTANTY

PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA SMA Negeri I Kuningan)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Prof. Dr. H. Endang Danial AR., M.Pd. NIP. 19500502 197603 1 002

Pembimbing II

Dr. Cecep Darmawan, S.Pd.S.IP.M.Si NIP. 19690929 199402 1 001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan

(4)

[i] ABSTRAK

DITTA RISTANTY (0906915). PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP SIKAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA SMA NEGERI I KUNINGAN.

(5)

[ii] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

DITTA RISTANTY (0906915). THE INFLUENCE OF GLOBALIZATION ON NATIONALISM ATTITUDES AT AMONG THE YOUNGER GENERATION IN SMAN I KUNINGAN.

(6)

[iii]

(7)

[vi] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK………. i

KATA PENGANTAR………... iii

UCAPAN TERIMA KASIH………. iv

DAFTAR ISI……….. viii

DAFTAR TABEL………. xiii

DAFTAR GAMBAR……… xv

DAFTAR LAMPIRAN……… xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian………... .. 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah……… .... 7

C. Tujuan Penelitian………. . 8

1. Tujuan Umum………... .. 8

2. Tujuan Khusus……….. .. 8

D. Manfaat Penelitian……….. .. 8

1. Secara Teoritis……… . 8

2. Secara Praktis………. . 9

E. Struktur Organisasi Skripsi………... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Tinjauan Mengenai Globalisasi………... 11

1. Pengertian Globalisasi……… . 11

(8)

[vii]

3. Tantangan Globalisasi……… . 14

a. Perubahan Sosial………. .. 14

1) Pengertian Perubahan Sosial………. .. 14

2) Teori Perubahan Sosial……….. . 15

a) Teori Klasik Perubahan Sosial………. . 15

b) Teori-teori Modern Perubahan Sosial……….. . 16

b. Modernisasi……….. . 17

1) Konsep Modernisasi………... . 17

2) Manusia Modern……… . 19

4. Globalisasi dan Nasionalisme……… . 20

B. Tinjauan Mengenai Sikap Nasionalisme……… ... 21

1. Tinjauan Mengenai Konsep Sikap……….... .. 21

a. Pengertian Sikap……….... 21

b. Komponen dan Fungsi Sikap……… .... 22

2. Tinjauan Mengenai Konsep Nasionalisme………... 23

a. Pengertian Nasionalisme………. .. 23

b. Karakteristik Nasionalisme Indonesia………... 24

c. Pembinaan Nasionalisme melalui Pembelajaran PKn…………... ... 25

C. Tinjauan Mengenai Generasi Muda………... ... 26

1. Pengertian Generasi Muda……… .. 26

2. Siswa sebagai Generasi Muda……….. ... 27

3. Pengembangan Sikap Nasionalisme Siswa melalui Pembelajaran PKn di Sekolah……… 28

4. Pembinaan Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda……….. .... 30

D. Penelitian Terdahulu………. .... 31

E. Kerangka Pemikiran……… .. 33

(9)

[viii] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian……… 37

1. Populasi………... ... 37

2. Sampel……… . 38

B. Tahapan Penelitian……….. .. 40

1. Persiapan Penelitian……… 40

2. Perizinan Penelitian………. 40

3. Pelaksanaan Penelitian………. ... 41

C. Pendekatan dan Metode Penelitian………... .... 42

1. Pendekatan Penelitian……….. 42

2. Metode Penelitian………. 42

3. Variabel Penelitian……… 44

D. Definisi Operasional……… 44

1. Globalisasi………. 44

2. Sikap……….. 44

3. Nasionalisme………. 45

4. Generasi Muda……….. 45

E. Instrumen Penelitian……….. 46

F. Teknik Pengumpulan Data………. 47

1. Angket (Kuesioner)……….. 47

2. Catatan Lapangan (Fieldnote)……….. 48

3. Studi Literatur……….. 48

4. Studi Dokumentasi………. . 49

G. Proses Pengembangan Instrumen……….. 49

1. Pengujian Validitas……… 49

(10)

[ix]

H. Pengujian Persyaratan Analisis Data………. 54

1. Uji Normalitas………... 54

2. Uji Linieritas……….. 56

I. Teknik Analisis Data………. 58

1. Teknik Statistik Deskriptif………. . . 59

2. Teknik Statistik Inferensial……….. 60

J. Uji Hipotesis……… 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian……… ... 64

1. Lokasi dan Sejarah Sekolah………... . 64

2. Visi, Misi, dan Strategi……… 65

a. Visi……….. 65

b. Misi………. 65

c. Strategi……… 65

3. Identitas Sekolah………. 66

B. Pengolahan Data Instrumen……….. 67

1. Uji Validitas Instrumen……… 67

a. Uji Validitas Variabel Globalisasi (X) ……….. 68

b. Uji Validitas Variabel Sikap Nasionalisme (Y)………. 71

2. Uji Reliabilitas Instrumen………. .. 74

a. Uji Reliabilitas Variabel X (Globalisasi)……….. 74

b. Uji Reliabilitas Variabel Y (Sikap Nasionalisme)……… 75

C. Pengujian Persyaratan Analisis Data………... . 76

1. Uji Normalitas……….. ... 76

a. Uji Normalitas Variabel X (Globalisasi)………. 76

(11)

[x] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Uji Linieritas………. 77

D. Deskripsi Hasil Penelitian……… . 79

1. Deskripsi Hasil Angket untuk Variabel X (Globalisasi)……… . 79

2. Deskripsi Hasil Angket untuk Variabel Y (Sikap Nasionalisme)…… ... 87

3. Deskripsi Jawaban Responden Hasil Angket……….. 92

E. Temuan Lapangan……… ... 93

F. Uji Hipotesis………. ... 94

1. Pengaruh Globalisasi terhadap Sikap Nasionalisme……… 94

2. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Teknologi terhadap Sikap Nasionalisme……… ... 98

3. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Sosial Budaya terhadap Sikap Nasionalisme……… ... 102

4. Pengaruh Globalisasi dalam Bidang Politik terhadap Sikap Nasionalisme……… ... 106

G. Pembahasan Hasil Penelitian……….. ... 110

1. Seberapa besar pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan) ... 110

2. Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang teknologi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)……….. ... 114

3. Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)………. ... 118

(12)

[xi] BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan……… ... 127

B. Saran……… 128

1. Bagi Siswa………... ... 128

2. Bagi Guru……….. 128

3. Bagi Sekolah………. 129

DAFTAR PUSTAKA ... 130

LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP DAFTAR TABEL No Judul Tabel Hal 2.1Hubungan Antar Variabel ... .. 35

3.1Daftar Siswa-Siswi SMA Negeri I Kuningan……….. 37

3.2 Hubungan Antar Variabel………. 44

3.3 Indikator Variabel………. 46

3.4Pernyataan dan Skor Jawaban Skala Likert………. 47

3.5 Interpretasi Validitas (nilai rxy)……….. 50

3.6 Validitas Instrumen Kuesioner………... . 51

3.7 Interpretasi Reliabilitas (nilai ri)……….. 53

3.8Distribusi Pembantu untuk Pengujian Normalitas………. . 55

4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Globalisasi……… ... 68

4.2 Validitas Variabel X untuk soal no. 3………. 69

4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Sikap Nasionalisme……… ... 71

(13)

[xii] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4.5Skor Varian Tiap Item Variabel X (Globalisasi)……… 74

4.6 Skor Varian Tiap Item Variabel Y (Sikap Nasionalisme)………. . 75

4.7 Rekapitulasi Hasil Uji Normalitas Data……….. 77

4.8Saya selalu asyik memakai handphone sehingga tidak peduli keadaan sekitar………... 79

4.9Saya suka menggunakan internet untuk mengunduh lagu-lagu Barat……. ... 80

4.10 Saya tidak suka mengunduh lagu nasional karena sudah ketinggalan jaman………. 80

4.11 Terkadang saya mengikuti gaya artis luar negeri karena terlihat lebih keren……… 81

4.12 Saya lebih suka makanan siap saji karena lebih praktis……….. .. 81

4.13 Saya lebih suka belanja di Supermarket……….... 82

4.14 Saya lebih suka dengan produk luar negeri karena kualitasnya lebih bagus………. 82

4.15 Saya lebih suka berkomunikasi melalui handphone dibanding dengan mengobrol langsung ……….. ... 83

4.16 Saya memiliki prinsip “waktu adalah uang”………... 84

4.17 Saya selalu tepat waktu dalam mengumpulkan tugas……….. 84

4.18 Saya suka lupa mengerjakan PR……… 85

4.19 Kita harus menghargai pendapat orang lain………. 85

4.20 Pada saat pemilihan KM dilakukan dengan cara demokrasi……….. 86

4.21 Saya selalu bersikap jujur kepada siapapun……… 86

4.22 Saya lebih senang memperingati “Hari Valentine” dibandingkan dengan “Hari Pahlawan”……… 87

4.23 Saya malas menggunakan bahasa daerah karena gengsi………. 87

(14)

[xiii]

4.25 Saya bangga memakai baju batik untuk melestarikan kebudayaan

Indonesia………. 88

4.26 Saya lebih memilih mendahulukan kepentingan pribadi daripada kepentingan bersama………. 89

4.27 Saya tidak menyumbangkan bantuan ketika terjadi bencana banjir di Jakarta, karena itu bukan daerah saya………. 89

4.28 Saya tidak suka menolong jika tidak mengenal orangnya……… 90

4.29 Saya selalu menolong teman yang kesusahan……….. 91

4.30 Saya suka ikut kerja bakti di lingkungan rumah……….. 91

4.31 Interpretasi Koefisien Korelasi……….. 97

(15)

[xiv] Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

SK DOSEN PEMBIMBING BUKU BIMBINGAN

SURAT-SURAT PENELITIAN INSTRUMEN PENELITIAN DOKUMENTASI

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini, dunia sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat dan negara. Sebagaimana dikemukakan oleh Komalasari dan Syaifullah (2009: 145) bahwa “Batas-batas teritorial antarnegara yang sebelumnya menjadi salah satu kendala yang dihadapi dalam konteks hubungan antarbangsa dan negara, kini tidak menjadi kendala yang berarti lagi”. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat terutama teknologi informasi, komunikasi, dan transportasi telah menyebabkan batas-batas geografis antarnegara dan bangsa seolah-olah tidak nampak lagi. Ini mencerminkan bahwa seseorang merupakan bagian dari dunia atau warga dunia. Sebagaimana dikemukakan oleh Komalasari dan Syaifullah (2009: 145) bahwa “Kecenderungan kehidupan bangsa dan negara saat ini mengarah kepada terbentuknya suatu masyarakat global (global village)”.

Marshall McLuhan (Komalasari dan Syaifullah, 2009: 145) mengemukakan bahwa „global village yang dimaknai sebagai sebuah proses

homogenisasi jagat sebagai akibat dari kesuksesan sistem komunikasi secara keseluruhan‟. Pada saat ini, betapa mudahnya orang melakukan komunikasi jarak jauh, tidak hanya antarkota melainkan antarnegara yang lokasinya sangat berjauhan. Bahkan sekarang alat komunikasi semakin berkembang pesat dan modern. Dahulu komunikasi dilakukan dengan cara menulis surat dan membutuhkan waktu yang cukup lama, namun sekarang alat komunikasi semakin canggih yakni dengan mempergunakan telephone. Setelah adanya telephone,

tekhnologi semakin maju dan sekarang sebagian besar orang telah memiliki

(17)

2

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

bentuk dan merk handphone. Selain daripada itu, komunikasi juga dapat dilakukan melalui media internet yang dalam waktu relatif singkat, dapat memperoleh informasi atau berita-berita aktual yang terjadi di belahan penjuru dunia. Saat ini media social telah banyak berkembang, dari yang awalnya yahoo

messenger, friendster, facebook, twitter, blog, dan semacamnya.

Itulah gambaran kehidupan saat ini, kehidupan yang serba mengglobal

dalam berbagai aspek atau dimensi kehidupan manusia. Inilah yang disebut dengan globalisasi (globalization). Sebagaimana dikemukakan oleh Wuryan dan Syaifullah (2009: 141) bahwa

Secara etimologis globalisasi berasal dari kata “globe” yang berarti bola dunia, sedangkan akhiran sasi mengandung makna sebuah “proses” atau keadaan yang sedang berjalan atau terjadi saat ini. Jadi secara etimologis, globalisasi mengandung pengertian sebuah proses mendunia yang tengah terjadi saat ini menyangkut berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara-negara di dunia.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa globalisasi mengakibatkan adanya modernisasi. Sebagaimana dikemukakan oleh Azizy (2004: vi) bahwa

Abad globalisasi ini ditandai beberapa hal yang merupakan kelanjutan abad modern (dan modernisasi). Yaitu, antara lain, kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi), semakin besar materialisme, kompetisi global dan bebas. Modernisasi merupakan suatu proses untuk menjadikan sesuatu itu modern.

Namun selain dampak positif tentu saja dengan adanya globalisasi ini akan membawa dampak negatif, tergantung bagaimana cara menyikapinya. Globalisasi tentunya bak mata pisau bagi generasi muda, di satu sisi aman namun di satu sisi lagi sungguh membahayakan. Sebagaimana dikemukakan oleh Azizy (2004: 2) bahwa “Barat menjajah dunia dalam arti yang sebenarnya, termasuk yang tampak adalah masalah budaya dan peradaban, lebih khusus lagi ketergantungan dalam bidang ilmu dan teknologi”. Sesuai dengan teori Kellner (Ritzer dan Goodman, 2010: 590) mengemukakan bahwa

(18)

3

Ditta Ristanty, 2013

penduduk yang melewati batas-batas nasional via jaringan masyarakat global… Transmutasi teknologi dan kapital bekerja sama menciptakan dunia baru yang mengglobal dan saling terhubung. Revolusi teknologi yang menghasilkan jaringan komunikasi komputer, transportasi, dan pertukaran merupakan pra-anggapan (presupposition) dari ekonomi global, bersama dengan perluasan dari sistem pasar kapitalis dunia yang menarik lebih banyak area dunia dan ruang produksi, perdagangan dan konsumsi ke dalam orbitnya.

Selain itu, Scott (Martono, 2012: 99) mengemukakan bahwa

Kekuatan manusia semakin meningkat dengan adanya hubungan yang semakin kompleks dengan objek materiil yang jarang ditanamkan dalam masyarakat tunggal. Ada miniaturisasi teknologi yang dihubungkan manusia (laptop, ipods, handphone); transformasi biologi kepada kode-kode informasi genetik, peningkatan skala dan jangkauan produk limbah serta beberapa virus, perubahan teknologi jalan, kereta api dan pesawat yang memfasilitasi mobilitas secara cepat; dan arus informasi dan komunikasi yang menekan perbedaan ruang dan waktu.

Sedangkan Ritzer (Martono, 2012: 97) mengemukakan bahwa “Globalisasi telah menjadi perhatian besar bagi kalangan pebisnis, khususnya dengan kemunculan pasar-pasar global dan berbagai teknologi yang menyertainya”.

Teknologi memiliki peluang besar dalam menciptakan dunia baru yang mengglobal. Perkembangan teknologi, perubahan lingkungan sosial budaya, pergaulan, dan jati diri terhadap nasionalisme kini telah mengalami degradasi atau penurunan moral. Pengaruh globalisasi telah membuat banyak anak muda kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Sebagaimana dikemukakan oleh Azizy (2004: 7) bahwa

(19)

4

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian masih jarang terlihat anak muda yang memakai pakaian batik khas bangsa Indonesia untuk mempertahankan atau melestarikan budaya asli bangsa Indonesia. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Sebagaimana dikemukakan oleh Martono (2011: 96) bahwa “Globalisasi dapat didefinisikan sebagai penyebaran kebiasaan-kebiasaan yang mendunia, ekspansi hubungan yang melintasi benua, organisasi kehidupan sosial pada skala global, dan pertumbuhan sebuah kesadaran global bersama”. Pada zaman sekarang juga telah banyak lagu dan perfilman luar negeri yang masuk ke Negara Indonesia dan banyak disukai oleh generasi muda zaman sekarang. Mereka lebih memilih lagu-lagu dan film berkualitas luar negeri dibandingkan dengan produk hasil negara sendiri. Sehingga nilai nasionalisme mereka berkurang dan tidak membudayakan hasil produk negara sendiri. Selain di bidang teknologi dan sosial budaya, globalisasi juga mempengaruhi di bidang politik, sesuai dengan teori Meyer (Ritzer dan Goodman, 2010: 589) mengemukakan bahwa “Penyebaran model nation-state di seluruh dunia, dan

munculnya bentuk isomorfis dari tata pemerintahan di seluruh dunia, atau dengan kata lain, tumbuhnya model tata pemerintahan di seluruh dunia yang kurang lebih serupa”.

Sedangkan Robertson (Martono, 2012: 96) mengemukakan bahwa “Globalisasi diartikan sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal, masyarakat di seluruh dunia menjadi saling tergantung di semua aspek kehidupan, politik, ekonomi, dan budaya”.

(20)

5

Ditta Ristanty, 2013

maka nasionalisme harus dikembalikan kepada yang empunya, yaitu masyarakat-bangsa”.

Berdasarkan dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa globalisasi dapat menimbulkan peluang sekaligus ancaman bagi identitas suatu bangsa. Salah satu ancamannya ialah memudarnya rasa nasionalisme dalam suatu bangsa. Namun dampak globalisasi itu dapat diambil sisi positifnya saja dan tidak meniru sisi negatifnya, itu semua tergantung kepada sikap masyarakat dalam menghadapi

dunia globalisasi ini.

Sebagaimana dikemukakan oleh Soekarno (Purwoko, 2002: 52) bahwa

Nasionalisme merupakan perwujudan dari rasa cinta tanah air yang dijabarkan dalam bentuk keindahan dan kedamaian. Indikator yang mengarah kepada cinta tanah air adalah rasa cinta terhadap bangsa dan bahasa sendiri, cinta terhadap sejarah bangsa yang gilang gemilang, cinta kepada kemerdekaan dan benci terhadap penjajahan.

Hal ini berkenaan dengan pendapat Guibernau (Komalasari dan Syaifullah, 2009: 134) dalam bukunya The Nation-State and Nationlism in The Twentieth

Century mengemukakan bahwa „nasionalisme adalah sentimen yang menganggap diri sebagai bagian dari suatu komunitas yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan diri dengan seperangkat simbol yang dimiliki kemauan untuk menentukan nasib atau takdir politik bersama‟. Jadi seharusnya warga Negara Indonesia menyadari bahwa mereka merupakan bagian dari bangsa Indonesia dan berkewajiban untuk mempertahankan kebudayaan yang dimiliki.

Jika dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Ridha (Shahin, 2002: viii) mengemukakan bahwa

(21)

6

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

konotasi imperialism, penjajahan (colonialism), eksploitasi ekonomi, dan sikap-sikap represif lainnya.

Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau jadi apa generasi muda sekarang? Moral generasi bangsa menjadi rusak dan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Seharusnya generasi muda dapat dengan baik membagi-bagi efek globalisasi sesuai kaidah yang ada, bermanfaat atau tidak bagi kelestarian suatu identitas bangsa Indonesia selanjutnya. Menurut UU no. 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan, menyatakan bahwa “Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun”. Sedangkan menurut Simanjuntak dan Pasaribu (Sumantri, 2003: 5) menyatakan bahwa

Yang termasuk pada kategori generasi muda ialah golongan manusia berusia muda yang berumur antara 15 sampai dengan 30 tahun, baik secara individual maupun secara kelompok ataupun sebagai suatu kesatuan kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya siswa yang masih di bangku sekolah, mahasiswa di Universitas atau Perguruan Tinggi ataupun pemuda yang berada di luar lingkungan sekolah maupun Perguruan Tinggi yang usianya antara 15 sampai dengan 30 tahun.

(22)

7

Ditta Ristanty, 2013

sikap dan jiwa nasionalisme. Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh para generasi muda untuk mewujudkan sikap nasionalisme yaitu dengan cara memanfaatkan pendidikan dengan sebaik-baiknya, karena pendidikan merupakan salah satu hal penting dalam pembinaan sikap nasionalisme. Sebagaimana dikemukakan oleh Tilaar (2007: 25) bahwa “Pendidikan merupakan faktor penting untuk menumbuhkan nasionalisme disamping bahasa dan budaya”. Pendidikan kewarganegaraan sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme. Hal tersebut bukanlah mitos belaka, karena memang secara substanstif pendidikan kewarganegaraan bertujuan untuk membentuk warga negara yang baik.

Sesuai dengan teori Giddens (Ritzer dan Goodman, 2010: 591) yang mengemukakan bahwa “Kita tidak akan pernah mampu menjadi penguasa sejarah kita sendiri, tetapi kita dapat dan harus mencari cara untuk membuat dunia yang tidak terkendali ini menjadi terkendali”. Sebagaimana dikemukakan oleh Azizy (2004: 10) bahwa “Modernisasi di Indonesia tidak identik dengan westernisasi. Artinya, perubahan menuju modern diterima asalkan tidak selalu identik dengan modernisasi yang terjadi di Barat yang telah menghasilkan sekularisasi”.

Peneliti berharap generasi muda di zaman globalisasi ini mampu memilah mana yang baik dan buruk untuk diterapkan dalam kehidupannya, serta memberikan inovasi, kreatif, kesetiaan, pengorbanan, serta komitmennya dalam membangun negara dan mempertahankan budi luhur identitas bangsa ini ke depannya agar mampu bertahan dan dapat bersaing serta memiliki ciri yang khas Indonesia.

(23)

8

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah penulis kemukakan diatas, masalah umum yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda?”.

Untuk memudahkan pembahasan hasil penelitian masalah pokok tersebut,

maka peneliti mengidentifikasikan dalam beberapa submasalah, sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

2. Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang teknologi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

3. Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)? 4. Seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang politik terhadap sikap

nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua tujuan yaitu, tujuan umum dan tujuan khusus. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh globalisasi terhadap sikap

(24)

9

Ditta Ristanty, 2013

b. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang teknologi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

c. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang sosial budaya terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

d. Untuk menganalisa seberapa besar pengaruh globalisasi dalam bidang politik terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan)?

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis berupa konsep-konsep baru yang dapat digunakan dalam mengembangkan dan meningkatkan rasa nasionalisme dalam era globalisasi saat ini, khususnya bagi generasi muda penerus bangsa.

2. Secara Praktis

Penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan manfaat secara praktis, yakni sebagai berikut:

a. Bagi siswa, yaitu agar mengetahui pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda dibagi menjadi dua, yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif, sehingga siswa mampu memilah mana yang

(25)

10

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Bagi guru dan sekolah, mampu menanamkan dan menumbuhkan semangat nasionalisme kepada siswa-siswinya di era globalisasi ini.

E. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika yang akan dimasukan dan disusun kedalam sebuah laporan skripsi adalah BAB I Pendahuluan yang didalamnya memuat sub-sub bab yang

terdiri dari Latar Belakang Penelitian yang menjadi suatu alasan peneliti mengambil judul yang dipilih sehingga tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang ditujukan untuk bahan penulisan skripsi, sub bab lainnya adalah identifikasi dan perumusan masalah yang diuraikan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian yang akan dikaji lebih dalam. Selanjutnya tujuan peneltian yang menjadi tujuan penulisan dari penelitian tersebut, manfaat penelitan, serta struktur organisasi skripsi.

BAB II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis. Dalam kajian pustaka, peneliti membandingkan dan memposisikan kedudukan masing-masing penelitian yang dikaji dikaitkan dengan masalah yang sedang diteliti. Selain itu, dikemukakan secara jelas mengenai sumber-sumber yang digunakan seperti buku-buku atau bahan-bahan rujukan utama yang relevan dengan masalah yang dikaji oleh peneliti. Selanjutnya, kerangka pemikiran merupakan tahapan yang harus ditempuh untuk merumuskan hipotesis dengan mengkaji hubungan teoritis antar variabel penelitian. Artinya, setelah hubungan variabel tersebut didukung oleh teori yang dirujuk, barulah hipotesis dapat dirumuskan.

BAB III Metode Penelitian, dijelaskan mengenai langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti terkait dengan penulisan skripsi ini. Dimana dalam metode penelitian ini mencakup lokasi dan subjek populasi/

(26)

11

Ditta Ristanty, 2013

normalitas dan linieritas, hingga teknik pengumpulan data untuk mempermudah dalam pengolahan dan analisis data yang diperoleh.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, dipaparkan mengenai pembahasan dari hasil penelitian yang telah diteliti oleh peneliti. Dimana dalam hasil penelitian berupa informasi dan data-data yang telah diperoleh sesuai dengan lapangan dalam rangka penulisan skripsi tentang “Pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda”. Dalam hasil penelitian ini peneliti menggambarkan temuannya secara rinci berkaitan dengan hipotesis yang diformulasikan. Dalam bab ini berisi mengenai seluruh jawaban-jawaban dari rumusan masalah dalam penelitian.

(27)

37 Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian 1. Populasi

Dalam setiap penelitian ilmiah yang berusaha untuk memecahkan suatu permasalahan, perlu didukung dengan adanya sejumlah data dari lapangan. Lokasi penelitian yang dipilih adalah SMA Negeri I Kuningan, yang terletak di Jl. Siliwangi No. 55 Telp. (0232) 871594 Kuningan.

Sehubungan dengan proses pengumpulan data, perlu ditegaskan mengenai populasi dan sampelnya. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 80) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berkaitan dengan pengertian tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa-siswi SMA Negeri I Kuningan yang berjumlah 888 siswa. Alasan pemilihan populasi penelitian ini adalah karena sebagian besar siswa/ siswi SMA Negeri I Kuningan sudah mengenal globalisasi dan penulis ingin mengetahui adakah pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda.

Adapun populasi penelitian ini adalah seluruh siswa-siswi SMA Negeri I Kuningan yang berjumlah 888 siswa, dengan rincian sebagai berikut

Tabel 3. 1

Daftar siswa-siswi SMA Negeri I Kuningan

No. Kelas X Jumlah Siswa

1. X.1 35

2. X.2 36

3. X.3 34

(28)

38

Ditta Ristanty, 2013

No. Kelas XI Jumlah Siswa

1. XI IPA 1 32

2. XI IPA 2 31

3. XI IPA 3 31

4. XI IPA 4 32

5. XI IPA 5 32

6. XI IPS 1 34

7. XI IPS 2 35

8. XI IPS 3 35

9. XI IPS 4 35

Jml. 9 Kelas 297

No. Kelas XII Jumlah Siswa

1. XII IPA 1 36

2. XII IPA 2 36

3. XII IPA 3 36

4. XII IPA 4 36

5. XII IPS 1 32

6. XII IPS 2 33

7. XII IPS 3 34

8. XII IPS 4 34

Jml. 8 Kelas 277

Sumber: SMA Negeri I Kuningan

2. Sampel

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 81) bahwa “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik populasi tersebut”. Sedangkan menurut Arikunto (2006: 131) mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Pengambilan sampel ini harus sedemikian rupa,

5. X.5 34

6. X.6 36

7. X.7 35

8. X.8 35

9. X.9 34

(29)

39

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sehingga sampel tersebut benar-benar berfungsi sebagai contoh, atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan

sampel random atau sampel campur. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto

(2006: 134) bahwa “Teknik sampling ini diberi nama demikian karena di dalam

pengambilan sampelnya, peneliti “mencampur” subjek-subjek di dalam populasi

sehingga semua subjek dianggap sama”. Dengan demikian, peneliti memberi hak yang sama kepada setiap subjek untuk memperoleh kesempatan dipilih menjadi sampel.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Terdapat berbagai teknik sampling untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

simple random sampling (sampel acak sederhana) yaitu sebuah proses sampling

yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke dalam sampel (Ating dan Sambas, 2006: 71). Peneliti menggunakan teknik ini sebab sampelnya refresentatif atau mewakili populasi, dan proporsional dengan prosesnya sederhana, serta disesuaikan dengan keadaan objek penelitian dalam penerimaan penyebaran sampel.

Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada, digunakan rumus Slovin menurut Umar (2000: 146) yaitu:

2 1 Ne

N n

 

Keterangan:

n = ukuran sampel N = ukuran populasi

e = tingkat kesalahan dalam memilih anggota sampel yang ditolerir (tingkat kesalahan yang diambil dalam sampling ini adalah sebesar 10%)

(30)

40

Berdasarkan perhitungan di atas, diperoleh ukuran sampel yaitu 89 orang

responden, Agar sampel yang digunakan lebih representative dan untuk menjaga keakuratan data, maka jumlah sampel yang ditarik adalah sebesar 100 orang

responden.

Pengambilan sampel dengan presentase ini berdasarkan beberapa pertimbangan, antara lain:

a) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu dan tenaga.

b) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.

B. Tahapan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, untuk memudahkan dan membuat penelitian secara sistematis maka harus melalui beberapa tahapan penelitian. Adapun tahapan penelitian tersebut ialah sebagai berikut:

1. Persiapan Penelitian

Dalam tahapan ini, peneliti mempersiapkan hal-hal yang berkaitan dengan penelitian. Seperti menentukan fokus permasalahn serta obyek penelitian. Selanjutnya peneliti mengajukan judul dan proposal skripsi sesuai dengan apa yang akan diteliti. Setelah proposal penelitian disetujui oleh pembimbing skripsi, maka peneliti melakukan pra penelitian sebagai langkah awal untuk menggali gambaran awal dari subjek dan lokasi penelitian serta menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan peneliti ke sekolah tersebut.

2. Perizinan Penelitian

(31)

41

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

dilaksanakan mendapatkan legalitas dan persetujuan dari berbagai pihak yang terkait. Adapun prosedur perizinan penelitian yang ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Mengajukan surat permohonan izin mengadakan penelitian kepada Ketua Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan, selanjutnya diteruskan kepada Dekan FPIPS UPI melalui Pembantu Dekan I untuk mendapatkan surat rekomendasi

dari Kepala BAAK UPI yang secara kelembagaan mengatur segala jenis urusan administratif dan akademis;

b. Pembantu Rektor I atas nama Rektor UPI mengeluarkan surat permohonan izin penelitian untuk disampaikan kepada KESBANG POLINMAS Kabupaten Kuningan;

c. Kepala Kantor KESBANG POLINMAS mengeluarkan izin penelitian kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan;

d. Kepala Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kuningan mengeluarkan surat izin penelitian untuk disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri I Kuningan;

e. Setelah mendapatkan izin Kepala Sekolah SMA Negeri I Kuningan, kemudian peneliti melakukan penelitian di tempat yang telah ditentukan yaitu SMA Negeri I Kuningan.

3. Pelaksanaan Penelitian

Setelah pra penelitian selesai, maka peneliti mulai ke lapangan untuk melakukan penelitian. Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data dari responden. Peneliti mengumpulkan data melalui angket yang disebarkan kepada siswa di SMA Negeri I Kuningan pada tanggal 26 April

2013 di kelas X.7, XI IPA.4, dan XI IPS.2, dengan ditemani oleh Bapak Ayi S, M.Pd selaku wakasek SMA Negeri I Kuningan. Angket disebarkan kepada

(32)

42

Ditta Ristanty, 2013

Dengan adanya angket, peneliti berharap data yang diperoleh akan lengkap dan akurat. Karena akan memperoleh hasil data berupa angka-angka yang sifatnya pasti. Adapun langkah-langkah yang ditempuh peneliti dalam pelaksanaan penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

a. Menghubungi humas SMA Negeri I Kuningan untuk meminta informasi penelitian.

b. Membuat kesepakatan waktu penelitian (penyesuaian waktu). c. Menentukan responden yang akan diberikan kuesioner.

d. Melaksanakan penyebaran kuesioner kepada siswa yang telah ditentukan.

C. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan prosedur penelitian yang menjelaskan dan menguji hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel penelitian. Sebagaimana dikemukakan oleh (Sugiyono, 2011: 8) bahwa

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

(33)

43

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Metode Penelitian

Dalam mengadakan suatu penelitian, peneliti terlebih dahulu harus menentukan metode yang akan digunakan, karena hal ini merupakan pedoman atau langkah-langkah yang harus dilakukan dalam penelitian yang akan membawa peneliti kepada suatu kesimpulan penelitian yang merupakan pemecahan dari masalah yang diteliti.

Langkah-langkah dalam suatu penelitian disebut prosedur penelitian atau metode penelitian. Dalam metode penelitian akan terkandung beberapa alat serta teknik tertentu yang digunakan untuk menguji suatu hipotesis penelitian, hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Surakhmad (1998: 131) yang menyatakan bahwa :

Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat tertentu. Cara itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajaran ditinjau dari penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 2) bahwa : “Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu“.

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode

penelitian survei eksplanasi (explanatory survey). Metode explanatory survey merupakan metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data yang diambil dari sampel dari populasi tersebut, sehingga ditemukan deskripsi dan hubungan-hubungan antar variabel. Sebagaimana dikemukakan oleh Singarimbun dan Effendi (1989: 5) bahwa “Metode explanatory survey yaitu metode untuk menjelaskan hubungan kausal

antara dua variabel atau lebih melalui pengujian hipotesis”. Sedangkan menurut Faisal (2007: 18) menjelaskan bahwa:

(34)

44

Ditta Ristanty, 2013

apa saja yang mempengaruhi) terjadinya sesuatu gejala atau kenyataan sosial tertentu.

Objek telaahan penelitian survei eksplanasi (explanatory survey) adalah untuk menguji hubungan antarvariabel yang dihipotesiskan. Pada jenis penelitian ini, jelas ada hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Hipotesis itu sendiri menggambarkan hubungan antara dua atau lebih variabel, untuk mengetahui apakah sesuatu variabel berasosiasi ataukah tidak dengan variabel lainnya, atau apakah sesuatu variabel disebabkan/ dipengaruhi ataukah tidak oleh variabel lainnya.

3. Variabel Penelitian

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 38) bahwa “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipejalari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya”.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a)

Variabel X (variabel bebas/ independen): Globalisasi; sedangkan

b)

Variabel Y (variabel terikat/ dependen): Sikap Nasionalisme

Tabel 3. 2

Hubungan Antar Variabel

Variabel X Variabel Y

Globalisasi Sikap Nasionalisme

D. Definisi Operasional 1. Globalisasi

(35)

45

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Secara etimologis globalisasi berasal dari kata “globe” yang berarti bola dunia, sedangkan akhiran sasi mengandung makna sebuah “proses” atau keadaan yang sedang berjalan atau terjadi saat ini. Jadi secara etimologis, globalisasi mengandung pengertian sebuah proses mendunia yang tengah terjadi saat ini menyangkut berbagai bidang dan aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara-negara di dunia.

Globalisasi dalam penelitian ini hanya ditinjau dari pengaruhnya terhadap sikap nasionalisme.

2. Sikap

Eagly & Chaiken (Hanurawan, 2012: 64) mengemukakan bahwa

Sikap adalah tendensi untuk bereaksi dalam cara suka atau tidak suka terhadap suatu objek. Sikap merupakan emosi atau yang diarahkan oleh seseorang kepada orang lain, benda, atau peristiwa sebagai objek sasaran sikap. Sikap melibatkan kecenderungan respons yang bersifat preferensial. Dalam konteks itu seseorang memiliki kecenderungan untuk puas atau tidak puas, positif atau negatif, suka atau tidak suka terhadap suatu objek sikap.

Sikap dalam penelitian ini hanya ditinjau dalam sikap nasionalisme, yakni apa saja bentuk dari sikap-sikap nasionalisme.

3. Nasionalisme

Nasionalisme lebih dikenal dengan istilah bela negara atau rasa kebangsaan, yang didalamnya terkandung makna akan kesadaran dan semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau memelihara

kehormatan bangsa dan negaranya. Sebagaimana dikemukakan oleh Soekarno (Purwoko, 2002: 52) bahwa

(36)

46

Ditta Ristanty, 2013 4. Generasi Muda

Sebagaimana dikemukakan oleh Simanjuntak dan Pasaribu (Sumantri, 2003: 5) bahwa

Yang termasuk pada kategori generasi muda ialah golongan manusia berusia muda yang berumur antara 15 sampai dengan 30 tahun, baik secara individual maupun secara kelompok ataupun sebagai suatu kesatuan kemasyarakatan. Termasuk di dalamnya siswa yang masih di bangku sekolah, mahasiswa di Universitas atau Perguruan Tinggi ataupun pemuda yang berada di luar lingkungan sekolah maupun Perguruan Tinggi yang usianya antara 15 sampai dengan 30 tahun.

Generasi muda dalam penelitian ini hanya dilihat pada siswa-siswi SMA Negeri I Kuningan yang berjumlah 888 siswa.

Tabel 3. 3 Indikator Variabel

Variabel X Variabel Y

Globalisasi Sikap Nasionalisme

Menggunakan alat komunikasi global. Mencari data melalui internet.

Menyukai makanan dari Barat. Menyukai produk luar negeri.

Memiliki prinsip lebih cepat lebih baik. Memiliki etos kerja dan disiplin yang tinggi Kepemimpinan yang demokratis.

Menghargai jasa para pahlawan. Bangga terhadap bangsa Indonesia. Melestarikan kebudayaan

Gotong royong sesama warga Indonesia.

E. Instrumen Penelitian

Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 160) bahwa

(37)

47

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berjenis angket/ kuesioner. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 151) bahwa

“Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. Adapun angket/ kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk check list dan rating-scale. Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 159) bahwa “Check list, yaitu daftar variabel yang akan

dikumpulkan datanya. Dalam hal ini peneliti tinggal memberikan tanda atau tally

setiap pemunculan gejala yang dimaksud”. Sedangkan rating scale dikemukakan

oleh Arikunto (2006: 157) bahwa “Rating atau skala bertingkat adalah suatu

ukuran subjektif yang dibuat berskala”.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala likert sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 93) bahwa “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Adapun sikap yang diukur dalam penelitian ini adalah sikap nasionalisme di era globalisasi, dengan skor jawaban sebagai berikut:

Tabel 3. 4

Pernyataan dan Skor Jawaban Skala Likert

Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Skor

Sangat Setuju (SS) 5 Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 4 Setuju (S) 2

Ragu-ragu (R) 3 Ragu-ragu (R) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5

Sumber: Sugiyono (2011: 94)

(38)

48

Ditta Ristanty, 2013

F. Teknik Pengumpulan Data

Agar dapat memperoleh data dan informasi yang akurat maka dibutuhkan teknik pengumpulan data yang tepat. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Angket (Kuesioner)

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 142) menyatakan bahwa “Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai pengaruh globalisasi terhadap sikap nasionalisme di kalangan generasi muda (SMA Negeri I Kuningan).

Dalam penelitian ini, peneliti menyebarkan angket kepada siswa-siswi SMA Negeri I Kuningan. Siswa-siswi dari sekolah tersebut diwakili oleh 30 siswa kelas X, 35 siswa kelas XI IPA, dan 35 siswa kelas XI IPS.

2. Catatan Lapangan (Fieldnote)

Catatan lapangan digunakan untuk mendapatkan data yang penting yang berkaitan dengan penelitian. Bogdan dan Biklen (Moleong, 2012: 209) bahwa “Catatan lapangan merupakan catatan tertulis tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan difikirkan dalam rangka pengumpulan data dalam penelitian”.

Peneliti menggunakan catatan lapangan tersebut dimaksudkan sebagai catatan singkat mengenai pokok-pokok pembicaraan dan pengamatan tentang segala sesuatu yang diamati selama penelitian berlangsung. Dengan demikian, catatan tersebut sangat diperlukan untuk mereduksi data dari lapangan dalam pengolahan analisis data.

3. Studi Literatur

(39)

49

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

oleh peneliti. Studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku sumber untuk mendapatkan data dan informasi teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini memperkuat landasan peneliti, serta melengkapi hasil penelitian yang peneliti lakukan.

Dengan menggunakan teknik ini, peneliti berusaha mencari data berupa teori-teori, pengertian-pengertian dan uraian-uraian yang dikemukakan oleh para

ahli sebagai landasan teoritis, khususnya mengenai masalah-masalah yang sejalan dengan penelitian ini agar dapat dijadikan kerangka pemikiran juga dijadikan sebagai landasan dalam penelitian ini. Dalam teknik penelitian ini digunakan dengan cara membaca, menelaah, mempelajari teori-teori atau konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, sehingga akan diperoleh suatu keterkaitan antar teori yang sesuai dengan maksud penelitian.

4. Studi Dokumentasi

Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, dengan catatan harian, serta dokumen. Metode ini digunakan untuk memperoleh data mengenai jumlah siswa serta gambaran umum SMA Negeri I Kuningan.

G. Proses Pengembangan Instrumen 1. Pengujian Validitas

Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 168) bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan

sesuatu instrumen”. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu

(40)

50

Sumber: Arikunto (2006: 170)

Keterangan:

xy

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

N = Jumlah responden

i

 = Total dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i

Y = Kuadrat dari jumlah skor yang diperoleh tiap responden

2

i Y

 = Toral dari kuadrat jumlah skor yang diperoleh tiap responden

i iY X

 = Jumlah hasil kali item angket ke i dengan jumlah skor yang diperoleh

Tabel 3. 5

Interpretasi Validitas (nilai rxy)

Interval Koefisien Kriteria Validitas Antara 0,900 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,700 sampai dengan 0,900 Tinggi

Antara 0,400 sampai dengan 0,700 Sedang

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah

Sumber: Arikunto (2006: 75)

Setelah koefisien korelasi diperoleh, kemudian dikonsultasikan pada ttabel

dengan taraf kepercayaan 95% dengan dk = n-2 (dk = 30 – 2 = 28) diperoleh

(41)

51

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu t =

2

1 2

r N r

 

Keterangan:

t = nilai t hitung

n = jumlah responden

r = koefisien korelasi hasil t hitung

Selanjutnya, membuat keputusan dengan cara membandingkan t hitung

dengan t tabel berdasarkan keputusan:

Jika t hitung > t tabel, berarti valid

Jika t hitung < t tabel maka tidak valid

Berdasarkan hasil perhitungan uji coba validitas instrumen, maka dapat

disimpulkan:

1) Dari 30 soal mengenai globalisasi (variabel X), terdapat 14 butir soal

dinyatakan valid dan 16 butir soal dinyatakan tidak valid karena t hitung < t

tabel, sehingga soal tersebut di drop.

2) Dari 20 soal mengenai sikap nasionalisme (variabel Y), terdapat 9 butir soal

dinyatakan valid dan 11 butir soal dinyatakan tidak valid karena t hitung < t

tabel, sehingga soal tersebut di drop. Tabel 3. 6

Validitas Instrumen Kuesioner

Variabel Dimensi Indikator Nomor soal

valid

Nomor soal tidak valid Globalisasi TEKNOLOGI Memakai alat komunikasi global 5 1, 2, 3, 4

Mencari data di internet 8, 9 6, 7, 10

(42)

52

Ditta Ristanty, 2013

Variabel Dimensi Indikator Nomor soal

valid Memiliki prinsip lebih cepat

lebih baik.

21, 23 22

Memiliki etos kerja dan disiplin yang tinggi

24, 26 25, 27

POLITIK Kepemimpinan yang demokratis 28, 29, 30 -

Sikap

Nasionalisme

Menghargai jasa para pahlawan 34 31, 32, 33

Bangga terhadap bangsa Indonesia

37, 38 35, 36, 39

Cinta tanah air - 40, 41

Melestarikan kebudayaan 44 42, 43

Gotong royong sesama warga Indonesia

45, 46, 47, 48, 49.

50

2. Pengujian Reliabilitas

Sebagaimana dikemukakan oleh Arikunto (2006: 178) bahwa “Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Penerapan tes ini untuk mengetahui apakah alat pengumpul data yang dipergunakan menunjukkan tingkat ketepatan, keakuran, kestabilan, atau konsisten dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu,

meskipun dilakukan pada waktu yang berbeda-beda.

Uji reliabilitas berguna untuk menerapkan apakah instrumen yang dalam

(43)

53

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sama atau dianggap sama. Formula yang dipergunakan untuk menguji reliabilitas instrumen angket adalah dengan menggunakan Koefisien Alfa (α) dari Cronbach.

Untuk melakukan uji reliabilitas peneliti menggunakan rumus alpha sebagai berikut:

Sumber: Arikunto (2006: 196)

Dimana: Rumus varians sebagai berikut:

N

r = Reliabilitas instrumen/ koefisien alfa

k = Banyaknya bulir soal 2 N = Jumlah responden

Untuk menginterpretasikan nilai reliabilitas yang diperoleh dari perhitungan di atas, digunakan kriteria reliabilitas sebagai berikut:

Tabel 3. 7

Interpretasi Reliabilitas (nilai )

Interval Koefisien Kriteria Reliabilitas Antara 0,900 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi

Antara 0,700 sampai dengan 0,900 Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,700 Sedang

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,200 Sangat rendah

Sumber: Arikunto (2006: 75)

(44)

54

Ditta Ristanty, 2013

Langkah kerja yang dapat dilakukan dalam rangka mengukur reliabilitas instrumen penelitian adalah sebagai berikut:

1. Menyebar instrumen yang akan diuji realibilitasnya, kepada responden yang bukan responden sesungguhnya.

2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.

3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya lembaran

data yang terkumpul. Termasuk di dalamnya memeriksa kelengkapan pengisian item angket.

4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada item yang diperoleh. Dilakukan untuk mempermudah perhitungan atau pengolahan data selanjutnya.

5. Memberikan/menempatkan skor (scoring) terhadap item-item yang sudah diisi responden pada tabel pembantu.

6. Menghitung jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing responden. 7. Menghitung kuadrat jumlah skor item yang diperoleh oleh masing-masing

responden.

8. Menghitung jumlah skor masing-masing item yang diperoleh.

9. Menghitung jumlah kuadrat skor masing-masing item yang diperoleh. 10.Menghitung nilai varians masing-masing item dan varians total

11.Menghitung nilai koefisien alfa.

12.Membandingkan nilai koefisien alfa dengan nilai koefisien korelasi yang terdapat dalam tabel. Menentukan nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (db) = n-2. dimana n adalah jumlah responden yang dilibatkan dalam uji

validitas adalah 30 orang, sehingga diperoleh db = 30-2 = 28 dan  = 5%. 13.Membuat kesimpulan, dengan cara membandingkan nilai hitung r dan nilai

tabel r. Kriterianya:

1. jika r11 hitung > r tabel, maka reliabel

(45)

55

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu H. Pengujian Persyaratan Analisis Data

Dalam melakukan analisis data, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum pengujian hipotesis dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan beberapa pengujian yaitu Uji Normalitas dan Uji Linieritas.

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. Hal ini penting diketahui berkaitan dengan ketepatan pemilihan uji statistik yang akan dipergunakan. Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk mengujii normalitas data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pengujian normalitas dengan uji Liliefors. Kelebihan Liliefors test adalah penggunaan/ perhitungannya yang sederhana, serta cukup kuat sekalipun dengan ukuran sampel kecil, n = 4 (Al Rasyid, 2004: 63). Langkah kerja uji normalitas dengan metode

Lilifors menurut (Sambas dan Maman, 2009: 73) sebagai berikut:

1. Susunlah data dari kecil ke besar. Setiap data ditulis sekali, meskipun ada data yang sama.

2. Periksa data, beberapa kali munculnya bilangan-bilangan itu (frekuensi harus ditulis).

3. Dari frekuensi susun frekuensi kumulatifnya.

4. Berdasarkan frekuensi kumulatif, hitunglah proporsi empirik (observasi).

5. Hitung nilai z untuk mengetahui Theoritical Proportion pada table z 6. Menghitung Theoritical Proportion.

7. Bandingkan Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion, kemudian carilah selisih terbesar didalam titik observasi antara kedua proporsi.

8. Buat kesimpulan, dengan kriteria uji jika D hitung < D (n,a) dimana n adalah jumlah sampel dan a = 0,05, maka diterima. Bentuk hipotesis statistik yang akan diuji adalah (Harun Al Rasyid, 2004) :

: X mengikuti distribusi normal : X tidak mengikuti distribusi normal

(46)

56

Ditta Ristanty, 2013

Tabel 3. 8

Tabel Distribusi Pembantu Untuk Pengujian Normalitas

X F fk Sn (Xi) Z Fo (Xi) Sn (Xi) - Fo (Xi) │Sn (Xi-1) - Fo (Xi)│

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Keterangan:

Kolom 1 : Susunan data dari kecil ke besar Kolom 2 : Banyak data ke i yang muncul

Kolom 3 : Frekuensi kumulatif. Formula, fk = f + fksebelumnya Kolom 4 : Proporsi empirik (observasi). Formula, Sn (Xi) = fk/n

Kolom 6 : Theoritical Proportion (tabel z): Proporsi umulatif Luas Kurva Normal Baku dengan cara melihat nilai z pada tabel distribusi normal.

Kolom 7 : Selisih Empirical Proportion dengan Theoritical Proportion dengan cara mencari selisih kolom (4) dan kolom (6) Kolom 8 : Nilai mutlak, artinya semua nilai harus bertanda positif.

Tandai selisis mana yang paling besar nilainya. Nilai tersebut adalah D hitung.

Kemudian membuat kesimpulan dengan kriteria:

 D hitung < D tabel, maka diterima, artinya data berdistribusi normal

(47)

57

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 2. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas bersifat linier. Uji linieritas dilakukan dengan uji kelinieran regresi. Sebelum menguji linearitas regresi, harus diketahui rumus persamaan regresi sederhana yaitu:

(Sudjana, 1988: 204) Keterangan:

= Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Konstanta.

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik dan bila (-) maka terjadi penurunan.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.

Dengan ketentuan:

Sedangkan b dicari dengan menggunakan rumus:

Selanjutnya model persamaan tersebut dilakukan uji linearitas dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyusun tabel kelompok data variabel X dan variabel Y. 2. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[a]) dengan rumus:

JKReg[a] =

3. Menghitung jumlah kuadrat regresi (JKReg[b\a]) dengan rumus:

(48)

58

Ditta Ristanty, 2013

4. Menghitung jumlah kuadrat residu (JKres) dengan rumus:

JKres =

5. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi a (RJKReg[a]) dengan rumus:

RJKReg[a] = JKReg[a]

6. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat regresi b/a (RJKReg[b\a]) dengan rumus:

RJKReg[b\a] = JKReg[b\a]

7. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat residu (RJKRes) dengan rumus:

RJKRes =

8. Menghitung jumlah kuadrat error (JKE) dengan rumus:

JKE =

Untuk menghitung JKE urutkan data x mulai dari data yang paling kecil

sampai data yang paling besar berikut disertai pasangannya. 9. Menghitung jumlah kuadrat tuna cocok (JKTC) dengan rumus:

JKTC = JKRes–JKE

10. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok (RJKTC) dengan rumus:

RJKTC =

11. Menghitung rata-rata jumlah kuadrat error (RJKE) dengan rumus:

RJKE =

k n

JKE

12. Mencari nilai Fhitung dengan rumus:

Fhitung =

14. Membandingkan nilai uji Fhitung dengan nilai Ftabel.

(49)

59

Ditta Ristanty, 2013

Pengaruh Globalisasi Terhadap Sikap Nasionalisme Di Kalangan Generasi Muda SMA Negeri 1 Kuningan

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu a. Jika Fhitung < Ftabel maka data dinyatakan berpola linier.

b. Jika Fhitung≥ Ftabel maka data dinyatakan tidak berpola linear.

I. Teknik Analisis Data

Setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul, selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Dalam penelitian ini,

pengolahan dan analisis data dilakukan melalui proses menyusun, mengkategorikan, menghitung, dan mencari isi dari data yang telah didapat dengan maksud untuk mendapatkan makna dari penelitian tersebut. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 147) bahwa

Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasikan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasikan data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan dua macam teknik yaitu teknik statistik deskriptif dan teknik statistik inferensial.

1. Teknik Statistik Deskriptif

Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2011: 147) bahwa “Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Analisis data ini dilakukan untuk menjawab menjelaskan

(50)

60

Ditta Ristanty, 2013

deskriptif. Termasuk dalam teknik analisis data statistik deskriptif antara lain penyajian data melalui tabel, grafik, diagram, persentase, frekuensi, perhitungan mean, median atau modul.

Untuk mempermudah dalam mendeskripsikan variabel penelitian, digunakan kriteria tertentu yang mengacu pada skor angket yang diperoleh dari responden.

Data yang telah terkumpul melalui instrumen penelitian tersebut perlu dilakukan analisis dengan tujuan untuk mengetahui gambaran tingkat (kategorisasi) atas masing-masing perilaku prososial pada responden, menghitung prosentase setiap variabel berdasarkan frekuensi jawaban responden, dengan rumus:

Sumber: Ali (1987: 184)

Keterangan:

f = Frekuensi jawaban responden N = Jumlah responden

Penelitian ini menggunakan data dalam bentuk skala ordinal. Sedangkan pengujian hipotesis menggunakan teknik statistik parametrik yang menuntut data minimal dalam bentuk interval. Dengan demikian data ordinal hasil pengukuran diubah terlebih dahulu menjadi data interval dengan menggunakan Metode

Succesive Interval (MSI).

Metode Succesive Interval (MSI) dapat dioperasikan dengan salah satu

program tambahan pada Microsoft Excel, yaitu Program Succesive Interval. Langkah kerja yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Input skor yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel. 2. Klik “Analize” pada Menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada Menu Analize, hingga muncul kotak dialog

Method Of Succesive Interval”.

Prosentase =

Gambar

Tabel 3. 1 Daftar siswa-siswi SMA Negeri I Kuningan
Tabel 3. 2
Tabel 3. 3
Tabel 3. 4
+6

Referensi

Dokumen terkait

Konsep insaniah tercermin dari usaha pemberdayaan secara horizontal memberikan manfaat bagi manusia dan makhluk lainnya melalui tolong menolong, kekeluargaan dalam satu

Air limbah rumah sakit yang berasal dari buangan domestik maupun buangan limbah cair klinis umumnya mengadung senyawa pulutan organik yang cukup tinggi, dan dapat diolah

Pembuatan gula tumbu dengan metode fosfatasi pada semua perlakuan dalam penelitian ini menghasilkan kadar sukrosa yang tidak berbeda secara nyata dan berada

Sistem informasi manajemen merupakan serangkaian sub bab informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga

Hal tersebut didorong oleh terbitnya dua buah buku pada tahun 1860 yakni buku Max Havelaar tulisan Edward Douwes Dekker dengan nama samarannya Multatuli, dan buku

Pembelajaran Tematik mampu membantu siswa dalam mengembangkan Kompetensi Dasar (KD) dari beberapa mata pelajaran yang memiliki tema yang sama serta dapat.. mengaitkan materi