Informasi Dokumen
- Penulis:
- Palupi Bimantari
- Pengajar:
- Dr. Abdul Rahman Saleh, M.Si
- Miftahuddin, M.Si
- Neneng Tati Sumiati, M.Si, Psi
- Sekolah: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
- Mata Pelajaran: Psikologi
- Topik: Pengaruh Job Demands, Personal Resources, dan Jenis Kelamin Terhadap Work Engagement
- Tipe: skripsi
- Tahun: 2015
- Kota: Jakarta
Ringkasan Dokumen
I. PENDAHULUAN
Bab ini membahas latar belakang masalah terkait work engagement, yang menjadi fokus penelitian. Penelitian ini penting karena work engagement dapat mempengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan. Dalam konteks pendidikan, pemahaman tentang work engagement dapat membantu pengembangan kurikulum yang lebih baik dan meningkatkan motivasi mahasiswa untuk terlibat dalam proses belajar. Penelitian ini juga mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi work engagement seperti job demands dan personal resources.
1.1 Latar Belakang Masalah
Latar belakang menjelaskan pentingnya work engagement di era modern, di mana karyawan diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan teknis tetapi juga keterlibatan emosional dalam pekerjaan. Penelitian ini mengacu pada model Job Demands-Resources (JD-R) untuk memahami bagaimana job demands dan personal resources berkontribusi terhadap work engagement. Hal ini relevan dalam konteks pendidikan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan di dunia kerja.
1.2 Pembatasan dan Perumusan Masalah
Pembatasan masalah menetapkan fokus penelitian pada pengaruh job demands, personal resources, dan jenis kelamin terhadap work engagement. Perumusan masalah bertujuan untuk menjawab apakah terdapat pengaruh signifikan dari variabel-variabel tersebut terhadap work engagement, yang penting untuk diketahui dalam konteks pengembangan sumber daya manusia di institusi pendidikan.
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh job demands dan personal resources terhadap work engagement, serta kontribusi masing-masing variabel. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi institusi pendidikan dalam merancang program yang mendukung keterlibatan mahasiswa dan karyawan, serta meningkatkan hasil belajar dan kinerja.
II. LANDASAN TEORI
Bab ini memaparkan teori-teori yang mendasari penelitian, termasuk definisi work engagement, job demands, dan personal resources. Memahami teori-teori ini penting bagi mahasiswa dan peneliti untuk mengaplikasikan konsep-konsep tersebut dalam konteks pendidikan dan organisasi. Teori ini juga dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang psikologi dan manajemen.
2.1 Work Engagement
Work engagement didefinisikan sebagai keadaan positif yang berhubungan dengan kesejahteraan dalam bekerja. Teori ini menggambarkan pentingnya keterlibatan emosional dan motivasi dalam mencapai kinerja optimal. Dalam konteks pendidikan, pemahaman tentang work engagement dapat membantu dalam merancang metode pengajaran yang meningkatkan keterlibatan mahasiswa.
2.2 Job Demands
Job demands merujuk pada tuntutan pekerjaan yang dapat mempengaruhi kesehatan mental dan fisik karyawan. Pemahaman tentang job demands penting bagi pendidik untuk membantu mahasiswa mengelola stres dan tuntutan yang akan mereka hadapi di dunia kerja. Ini juga relevan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
2.3 Personal Resources
Personal resources adalah aspek individu yang berkontribusi pada kemampuan untuk mengatasi tuntutan pekerjaan. Dalam pendidikan, pengembangan personal resources seperti self-efficacy dan optimism dapat meningkatkan keterlibatan mahasiswa dalam proses belajar, serta mempersiapkan mereka untuk tantangan di masa depan.
2.4 Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir menjelaskan hubungan antara job demands, personal resources, dan work engagement. Ini memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana masing-masing faktor berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Dalam konteks pendidikan, kerangka ini dapat digunakan untuk merancang intervensi yang meningkatkan keterlibatan mahasiswa.
2.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian menjelaskan dugaan awal tentang hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Ini membantu dalam merumuskan pertanyaan penelitian yang lebih spesifik dan dapat diuji. Dalam pendidikan, hipotesis ini dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas program-program yang dirancang untuk meningkatkan work engagement mahasiswa.
III. METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan metode yang digunakan dalam penelitian, termasuk populasi, sampel, dan teknik pengambilan data. Memahami metode penelitian sangat penting bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian di bidang psikologi atau manajemen. Ini juga memberikan panduan tentang bagaimana melakukan penelitian yang valid dan reliabel.
3.1 Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini dilakukan pada karyawan PT Pertamina Gas, dengan menggunakan teknik total sampling. Memahami teknik sampling yang tepat sangat penting dalam penelitian untuk memastikan bahwa hasil yang diperoleh dapat digeneralisasikan. Dalam pendidikan, ini juga relevan untuk penelitian yang melibatkan mahasiswa atau peserta didik.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel penelitian terdiri dari job demands, personal resources, dan work engagement. Definisi operasional membantu dalam menjelaskan secara jelas apa yang dimaksud dengan masing-masing variabel. Ini penting untuk mahasiswa dalam memahami bagaimana mengukur dan mendefinisikan variabel dalam penelitian mereka sendiri.
3.3 Instrumen Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dengan skala Likert. Memahami cara pengumpulan data yang efektif sangat penting bagi mahasiswa agar mereka dapat merancang instrumen yang valid dan reliabel untuk penelitian mereka. Ini juga memberikan pengalaman praktis dalam penelitian lapangan.
IV. HASIL PENELITIAN
Bab ini menyajikan hasil dari analisis data yang dilakukan. Memahami hasil penelitian adalah langkah penting dalam proses penelitian, karena ini memberikan bukti empiris untuk mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan. Hasil ini juga dapat digunakan untuk memberikan rekomendasi dalam konteks pendidikan.
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Gambaran umum tentang subjek penelitian memberikan konteks tentang siapa yang terlibat dalam penelitian. Ini penting untuk memahami karakteristik populasi yang diteliti dan bagaimana hasil penelitian dapat diterapkan. Dalam pendidikan, ini juga relevan untuk memahami karakteristik mahasiswa yang terlibat dalam penelitian.
4.2 Analisis Deskriptif dan Skor Variabel Penelitian
Analisis deskriptif memberikan gambaran tentang data yang dikumpulkan. Ini membantu dalam memahami tren dan pola yang ada dalam data. Dalam konteks pendidikan, analisis ini dapat memberikan wawasan tentang kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa.
4.3 Hasil Uji Hipotesis Penelitian
Hasil uji hipotesis menunjukkan apakah ada pengaruh signifikan dari variabel-variabel yang diteliti terhadap work engagement. Memahami hasil ini penting untuk menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi bagi institusi pendidikan dalam merancang program yang mendukung keterlibatan mahasiswa.
V. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN
Bab ini menyimpulkan temuan penelitian dan mendiskusikan implikasi dari hasil tersebut. Kesimpulan dan diskusi penting untuk memberikan gambaran yang jelas tentang apa yang telah dipelajari dari penelitian. Ini juga memberikan saran untuk penelitian di masa depan dan untuk praktik di institusi pendidikan.
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merangkum temuan utama dari penelitian. Ini penting untuk mengingatkan pembaca tentang hasil yang paling signifikan dan bagaimana hal itu berkontribusi pada pemahaman tentang work engagement. Dalam pendidikan, kesimpulan ini dapat digunakan untuk merancang kebijakan yang mendukung keterlibatan mahasiswa.
5.2 Diskusi
Diskusi mengaitkan hasil penelitian dengan teori yang ada dan memberikan konteks yang lebih luas. Ini membantu dalam memahami bagaimana temuan penelitian dapat diterapkan dalam praktik. Dalam pendidikan, diskusi ini dapat memberikan wawasan untuk pengembangan kurikulum dan metode pengajaran.
5.3 Saran
Saran memberikan rekomendasi untuk penelitian di masa depan dan praktik yang dapat diambil dari temuan penelitian. Ini penting untuk mendorong penelitian lebih lanjut dan untuk meningkatkan praktik di institusi pendidikan. Saran ini dapat membantu dalam merancang program yang lebih efektif untuk meningkatkan work engagement mahasiswa.