Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
RANCANGAN TURBIN UAP PENGGERAK GENERATOR
LISTRIK PADA PABRIK KELAPA SAWIT DENGAN
KAPASITAS OLAH 30 TON TBS/JAM
KARYA AKHIR
Karya akhir yang diajukan untuk melengkapi Syarat memperoleh gelar Sarjana Sain Terapan
OLEH:
TANGKAS MARIO HELI 035202030
DEPARTEMEN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan berkat
dan rahmatNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tugas Sarjana yang
merupakan syarat dalam menyelesaikan masa studi di Departemen Teknik Mesin
Jurusan Teknolgi Mekanik Industri Universitas Sumatera Utara.
Adapun dalam Tugas Sarjana ini, Penulis mengambil topik Turbin Uap
yaitu Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa
Sawit (PKS) dengan kapasitas olah 30 Ton TBS/jam.
Dengan segala upaya dan kemampuan yang terbatas, penulis berhasil
menyelesaikan Karya Akhir dan dengan kerendahan hati menyajikan pada
pembaca dengan harapan bias bermamfaat.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam Penyelesaian Karya Akhir ini. Secara khusus
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang tetap membimbing, memberi nasehat,
memotivasi dan mendukung saya, baik dari segi materi, moril dan doa
sejak masa perkuliahan sampai penyelesaian tugas sarjana ini.
2. Bapak Ir. Isril Amir sebagai dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu serta menyumbangkan ilmu dan memberikan arahan
yang sepenuhnya dari awal hingga selesainya tugas Sarjana ini .
3. Bapak Dr.Ing Ikhwansyah Isranuri Sebagai Ketua Departemen Teknik
Mesin FT. USU
4. Bapak Tulus Burhanudin, ST,MT sebagai seketaris Departemen Teknik
Mesin FT-USU
4. Seluruh dosen Departemen Teknik Mesin FT- USU yang telah
memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan.
5. Ketiga adik tercinta saya, Merry Veronica, Mega Wati, Trisno yang juga
memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
6. Rekan- rekan mahasiswa Teknolgi mekanik Industri angkata 2003 yang
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Penulis menyadari bahwa Karya Akhir ini masih banyak kekurangan dan
kesilapan, karena itu penulis mengharapkan masukan dan kritikan untuk
perbaikan selanjutnya.
Kiranya Tugas Sarjana ini dapat bermamfaat bagi kita semua, khususnya
bagi maha siswa Teknologi mekanik Industri Fakultas Teknik Universitas
Sumatera Utara. Terima kasih.
Medan , Maret 2009
Penulis
Tangkas Mario Heli
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………i
DAFTAR ISI...iii
SPESIFIKASI TUGAS……….vi
DAFTAR GAMBAR...vii
DAFTAR TABEL……….ix
DAFTAR SIMBOL………....x
BAB I PENDAHULUAN………..1
1.1Latar Belakang………...1
1.2 Tujuan Perencanaan………..2
1.3 Metologi Penulisan………...2
1.4 Batasan Masalah………...2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……….3
2.1 Tinjauan Umum……….3
2.2 Analisis Termodinamika………3
2.3 Klasifikasi Turbin Uap………...6
2.3.1 Turbin De Laval………8
2.3.2 Turbin Kurtis………...10
2.3.3 Turbin Zoelly/ Rateau……….12
2.3.4 Turbin Parson………..13
2.4 Pemilihan Jenis Turbin……….14
2.5 Prinsip dan Sistem Kerja Turbin Kurtis………...………16
2.6 Kerugian- Kerugian Kalor Pada Turbin Uap………...21
2.6.1 Kerugian – kerugian dalam (Internal Loses)…………...21
2.6.2 Kerugian –kerugian luar (External Loses)………..27
2.7 Efesiensi Pada Turbin………..27
BAB III PENETAPAN SPESIFIKASI……….29
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
3.2 Dasar Perencanaan………...34
3.3 Penentuan Putaran Turbin………34
3.4 Perhitungan Termodinamika………35
3.5 Efesiensi Turbin………...37
3.6 Menentukan Masa Aliran Uap……….38
3.7 Segitiga Kecepatan………...38
3.8 Kerugian – kerugian kalor pada turbin……….43
3.9 Daya Turbin Uap………..47
3.10 Spesifikasi Teknik Turbin Uap………..47
BAB IV PERHITUNGAN UKURAN UTAMA TURBIN………..48
4.1 Perhitungan Ukuran Poros………...48
4.2 Perhitungtan Ukuran Nosel………..50
4.2.1 Nosel Konvergen……….50
4.2.2 Nosel Konvergen-Divergen………50
4.3 Perhitungan Tinggi Sudu Gerak Dan Sudu Pengarah………..53
4.3.1 Sudu - Sudu Gerak Baris Pertama………..53
4.3.2 Sudu-Sudu Pengarah………...54
4.3.3 Sudu- Sudu Gerak Baris Kedua………..54
4.4 Perhitungan Sudu Gerak Dan Sudu Pengarah………..55
4.4.1 Lebar Sudu-Sudu Gerak Baris Pertama Dan Kedua...…55
4.4.2 Jarak Antara Masing-Masing Sudu……….55
4.4.3 Jumlah Sudu………....55
4.4.4.1 Kekuatan Sudu………56
4.5 Perhitungan Cakram………58
4.6 Rumah Turbin………..63
4.7 Roda Gigi……….64
4.8 Putaran Kritis………...68
4.9 Bantalan Dan Pelumasan………..73
BAB V SISTEM PENGATURAN TURBIN………...77
5.1 Pengaturan Putaran Turbin………..….77
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
5.3 Analisa Pengatur Sentrifugal………79
5.4 Sistem Pengaturan Tidak Langsung……….82
5.5 Cara Kerja Governor………83
BAB VI KESIMPULAN……….85 DAFTAR PUSTAKA
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Kebutuhan daya listrik pada pabrik kelapa sawit………..33
Tabel 3.2 Besaran –besaran dari komponen-komponen kecepatan uap…………41
Tabel 3.3 Besaran Nilai-nilai ηu,Ngeadanηoiuntuk beberapa nilai
i
c u
……….42
Tabel 4.1 Momen perlawanan terkecil sudu relative terhadap sumbu y-y…...….57
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
DAFTAR SIMBOL
Notasi Arti Satuan
1
d Lebar nosel pada sisi keluar mm
min
d Lebar nosel pada bagian leher mm
b Lebar sudut mm
1
c Kecepatan uap actual pada sisi keluar nosel m/s
t
c1 Kecepatan uap teoritis pada sisi keluar nosel m/s
2
c Kecepatan uap mutlak keluar sudut gerak baris kedua m/s
, 1
c Kecepatan uap mutlak masuk sudut gerak baris pertama m/s
, 2
c Kecepatan uap mutlak masuk sudut gerak baris kedua m/s
kr
c Kecepatan kritis m/s
d Diameter roda cakra diukur pada diameter rata-rata sudut mm
D Diameter dalam silinder mm
p
d Diameter poros mm
o
f Luas penampang sudut paling lemah mm²
maks
f Luas penampang sisi keluar nosel mm²
min
f Luas penampang leher nosel mm²
kebocoran
G Kebocoran uap melalui perapat labirin kg/s
o
G Aliran massa aliran uap melalui turbin kg/s
C Kapasitas termal rata-rata minyak pelumas kkal/kgºC
,
b
h Kerugian kalor pada sudut gerak baris pertama kkal/kg
, ,
b
h Kerugian kalor pada sudut gerak baris kedua kkal/kg
c
h Kerugian kalor akibat kecepatan keluar kkal/kg
gb
h Kerugian kalor pada suhu keluar kkal/kg
gea
h Kerugian kalor akibat gesekan pelek cakram kkal/kg
n
h Kerugian kalor pada nosel kkal/kg
o
H Penurunan kalor teoritis kkal/kg
,
o
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009 1
H Penurunan kalor aktual pada turbin kkal/kg
i Perbandingan transmisi -
o
i Kandungan kalor uap pada sisi masuk turbin kkal/kg
it
i Kandungan kalor uap keluar ideal turbin kkal/kg
I momen inersia mm4
1 Tinggi sisi masuk sudu gerak baris kedua mm
, , 2
1 Tinggi sisi keluar sudu gerak baris kedua mm
,
gb
l Tinggi sisi masuk sudu pengarah mm
, ,
gb
l Tinggi sisi keluar sudu pengarah mm
M Modul roda gigi mm
P Gaya akibat perbedaan tekanan uap masuk dan keluar kg
,
a
P Gaya akibat momentum yang mengalir kg
kr
Qr Kalor yang timbul pada bantalan kkal/kg
R1 Jari-jari kelengkungan sudu gerak baris pertama mm
R2 Jari-jari kelengkungan sudu gerak baris kedua mm
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
rs Jari-jari rata-rata plat penguat sudu mm
r1 jari-jari hub mm
r2 Jari-jari cakram mm
p
t Jarak bagi sudu pengarah mm
1
t Jarak bagi sudu gerak baris pertama mm
2
t Jarak bagi sudu gerak baris kedua mm
u Kecepatan tangensial sudu m/s
y
W Momen perlawanan terkecil sudu mm³
1
w Kecepatan uap relatif masuk sudu gerak baris pertama m/s
2
w Kecepatan uap relatif keluar sudu gerak baris pertama m/s
, 1
w Kecepatan uap relatif masuk sudu gerak baris kedua m/s
, 2
w Kecepatan uap relatif keluar sudu gerak baris kedua m/s
1
z Jumlah sudu gerak baris pertama -
2
z Jumlah sudu gerak baris kedua -
p
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi merupakan unsur yang sangat penting dalam usaha meningkatkan
taraf hidup masyarakat. Sejalan dengan meningkatkan taraf hidup serta kuantitas
dari masyarakat, kebutuhan terhadap energi semakin meningkat. Sekarang ini,
kosumsi energi kelihatannya berhubungan langsung dengan tingkat kehidupan
penduduk serta derajat industrilisasi suatu Negara. Salah satu bentuk energi yang
paling banyak digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah energi
listrik, sebab energi ini dapat dengan mudah dan efesien dikoversikan menjadi
bentuk energi yang lain.
Energi listrik dapat dihasikan dengan menggunakan mesin-mesin konversi
energi, yang salah satu jenisnya adalah turbin uap. Turbin uap termasuk dalam
kelompok pesawat-pesawat konversi energi potensial uap menjadi energi mekanik
pada poros turbin. Sebelum dikonversikan menjadi energi mekanik terlebih
dahulu dikonversikan menjadi energi kinetic dalam nozel ( pada turbin impuls)
atau pada dalam nozel dan sudu –sudu gerak (pada turbin reaksi). Poros turbin,
langsung atau dengan bantuan roda gigi reduksi dihubungkan dengan mekanisme
yang digerakkan. Tergantung dengan mekanisme yang digerakkan, turbin uap
dapat digunakan pada berbagai bidang industri, untuk trasportasi , dan untuk
pembangkit tenaga listrik.
Adapun turbin uap ini sering digunakan karena uap air yang merupakan fluida
kerja dapat dihasilkan dengan bahan bakar yang bervariasi, sebagai contoh pada
pabrik kelapa sawit, bahan bakar yang digunakan pada ketel uapnya untuk
membangkitkan uap merupakan sisa dari pengolahan kelapa sawit tersebut
merupakan cangkang dan serabut terutama sekali digunakan untuk proses
pengolahan. Namun sebelum dimamfaatkan untuk proses, terlebih dahulu telah
dimamfaaatkan untuk memutar turbin uap.
Turbin uap pada kelapa sawit biasanya dikopel dengan sebuah generator
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
dihasilkan pada generator digunakan untuk menggerakkan berbagai peralatan
yang ada dalam proses pengolahan kelapa sawit di pabrik tersebut.
1.2 Tujuan Perencanaan.
Perencanaan ini dimaksud untuk merencanakan sebuah turbin uap
penggerak generator listrik untuk sebuah unit tenaga listrik pada sebuah pabrik
pengolahan kelapa sawit yang mempunyai kapasitas 30 ton TBS/jam .
perencanaan ini didasarkan pada data spesifikasi yang diperoleh dari survey
lapangan dan besaran-besaran atau koefesien –koefesien yang dibutuhkan dalam
perencanaan turbin uap maupun perhitungan ukuran-ukuran utama turbin maupun
perhitungan ukuran- ukuran utama turbin yang tidak terdapat dalam spesifikasi
teknik diambil dari referensi dan literature yang ada.
1.3 Metodologi Penulisan
Metodologi yang digunakan dalam penulisan Karya Akhir ini adalah
sebagai berikut :
Survey lapangan ke pabrik pengolahan kelapa sawit di PTP. Nusantara IV Bah
Jambi Kabupaten Simalungun.
Study literature , berupa studi kepustakaan, kajian dari buku-buku dan tulisan
yang terkait dengan perencanaan ini.
Diskusi , berupa Tanya jawab dengan dosen pembimbing yang telah ditunjukkan
oleh Departemen Teknik Mesin ,selama penyusunan tugas sarjana.
1.4 Batasan Masalah
Dalam perencanaan ini akan dibahas tentang turbin uap penggerak
generator untuk dipakai pada pabrik kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton TBS/
jam. Pemilihan jenis turbin , jumlah tingkat kecepatan turbin, dan dimensi lainnya
ditentukan berdasarkan besarnya daya turbin, masa aliran uap turbin, putaran
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Umum
Turbin uap termasuk mesin-mesin konversi energi yang mengubah energi
potensial uap menjadi energi kinetis pada nozel dan selanjutnya diubah menjadi
energi mekanis pada sudu-sudu turbin yang dipasang pada poros turbin. Energi
mekanis yang dihasilkan dalam bentuk putaran poros turbin dapat secara langsung
atau dengan bantuan roda gigi reduksi dihubungkan dengan mekanisme yang
digerakkan. Untuk menghasilkan energi listrik, mekanisme yang digerakkan
adalah porosw generator.
Jika dibandingkan dengan penggerak dengan tenaga listrik lain seperti
diesel , turbin memiliki kelebihan antara lain :
• Penggunaan panas yang lebih baik.
• Pengontrolan putaran yang lebih mudah .
• Tidak menghasilkan loncatan bunga api listrik.
• Tidak terpengaruh lingkungan sekeliling yang panas.
• Uap bekasnya dapat digunakan kembali atau untuk proses
2.2 Analisis Termodinamika
Siklus Rankine adalah siklus teoritis yang mendasari siklus kerja dari
suatu pembangkit daya uap. Siklus Rankine berbeda dengan siklus-siklus udara
ditinjau dari fluida kerjanya yang mengalami perubahan fase selama siklus pada
saat evaporasi dan kondensasi, oleh karena itu fluida kerja untuk siklus Rankine
harus merupakan uap yang terdiri dari dua jenis siklus yaitu:
1.Siklus terbuka, dimana sisa uap dari turbin langsung dipakai untuk
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
2.Sikus tertutub, dimana uap bekas dari turbin dimamfaatkan lagi dengan cara
mendinginkannya pada kondesor, kemudian dialirkan kembali kepompa dan
seterusnya sehinga merupakan siklus tertutub.
Menurut pembentukannya ada dua jenis uap , yaitu :
1. uap air (kabut air) yaitu uap yang berbentuk diatas permukan air , sebagai
akibat penurunan tekan diatas permukaan air sampai tekan penguapan yang
sesuai dengan temperature permukaan air tersebut.
2. Uap air ( uap didih), adalah uap yang terbentuk akibat pendidihan air. Air akan
mendidih bila tekanan dan temperature berada pada kondisisi didih, yaitu pada
tekanan dan temperature didih. Pada peristiwa mendidih, maka pembentukkan
uap terjadi pada seluruh bagian fluida , kadar uap naik dari 0 s/d 1. uap yang
terbentuik pada tekanan dan temperature didih disebut uap jenuh (saturated
steam). Apabila uap jenuh dipanaskan pada tekanan tetab , maka uap akan
menerima panas lanjut (temperature naik), uap yang demikian disebut uap
panas lanjut ( superheated steam).
Gambar 2.1 siklus Rankine Sederhana BOILER
P
KONDENSER TURBIN
V
W turbin
1 2
3
4
W pompa q in
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Untuk mempermudah penganalisaan termodinamika siklus ini, proses diatas
dapat disederhanakan dapat disederhanakan dalam diagram berikut :
T
s
1 2
3
4 v
v Q in
Q out
W turbin
W pompa
Gambar 2.2 Diagram T-S
Siklus rankine sederhana terdiri dari beberapa proses sebagai berikut :
1 2 : proses pemompaan isentropik ; didalam pompa
2 3 : proses pemasukan kalor atau pemanasan pada tekanan konstan dalam ketel
uap
3 4 : proses ekspansi isentropik ; didalam turbin
4 1 : proses pengeluaran kalor pada tekanan konstan
Maka analisa pada masing-masing proses pada siklus untuk tiap satu satuan massa
dapat ditulis sebagai berikut:
1. Kerja Pompa (Wp) =h2−h1 =v(p2−p1)……...……….……… ..(2.1)
2. Penambahan kalor pada ketel (Qin)=h3−h2
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
4. Kalor dilepaskan dalam Kondensor (Qout)=h4 −h1
5.Efesiensi termal siklus :
2
2.3 Klasifikasi Turbin Uap
Turbin uap dibagi mejadi bermacam –macam jenis menurut kontruksinya,
proses panas jatuhnya, kondisi awal dan akhir yang dipakai dan pemakain dalam
industri.
Menurut jumlah tingkat tekanan :
• Turbin uap tingkat tekanan tunggal atau beberapa tingkat tekanan kecepatan, pada umumnya digunakan untuk menggerakkan kompresor
• Turbin impuls dan tingkat banyak, dibuat untuk kapasitas dari tenaga kecil sampai yang besar.
Menurut arah aliran uapnya :
• Turbin aksial dimana uap mengalir pada arah sejajar dari sumbu turbin.
• Turbin radial dimana uap mengalir pada arah tegak lurus dari arah sudu turbin.
Menurut jumlah silinder :
• Turbin silinder tunggal.
• Turbin silinder ganda
• Turbin silinder tiga
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Menurut kontruksi porosnya :
• Turbin as tunggal ( turbin multi silinder) yang rotornya dipasang pada satu poros yang sama dan dihubungkan kegenerator tunggal.
• Turbin multi aksial, turbin dengan as rotor yang dipisah untuk tiap- tiap silinder yang ditempatkan sejajar satu dengan yang lain.
Menurut metode pengaturan:
• Turbin dengan pengaturan pencekikan (throttling) dimana uap segar masuk melalui satu atau lebih ( tergantung daya yang dihasilkan) katub
pencekik yang dioperasikan serempak.
• Turbin dengan pengaturan nozel ( pemancar ) dimana uap masuk melalui dua atau lebih pengatur pembuka ( opening regulator) yang berurutan.
• Turbin dengan pengaturan langkau ( by-pass governing) dimana uap selain di alirkan ketingkat pertama juga langsung dialirkan kesatu , dua atau
bahkan tiga tingkat menegah turbin tersebut.
Menurut prinsip kerja uap
• Turbin impuls ( turbin aksi) dimana energi pontensial uap diubah menjadi energi kinetic didalam nozel ( pipa pemancar).
• Turbin reaksi aksial , dimana ekspansi uap antara sudu-sudu antar dan sudu-sudu gerak pada tiap tingkat terjadi pada luas yang sama.
• Turbin reaksi radial dengan/ tanpa sudu-sudu pengarah yang diam. Menurut pemakaian uap bekasnya
• Turbin kondensasi regulator , pada turbin uap pada tekanan yang lebih kecil dimasukkan kekondensor.
• Turbin kondensasi dengan satu atau dua penarikan tingkat dari tengah pada tekanan tertentu untuk proses dan pemanasan dalam industri.
• Turbin tekanan belakang, uap bekas dipakai untuk tujuan pemanasan dalam industri.
• Topping turbin, uap bekas dipakai untuk menggerakkan turbin
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
• Turbin Tekanan rendah dimana uap bekas dari mesin uap torak , mesin tempa , mesin press dipakai untuk turbin tersebut guna membakitkan
tenaga.
Menurut besarnya tekanan uap masuk
• Turbin tekanan rendah memakai uap pada tekanan 1,2 ÷ 2 atm
• Turbin tekanan sedang ( medium) memakai uap pada tekanan sampai 40 atm
• Turbin tekanan sedang ( medium) memakai uap pada tekanan sampai dengan lebih dari 40 atm.
• Turbin tekanan sangat tinggi dengan uap bertekanan 170 atm dan temperature 550 ˚C atau lebih
• Turbin tekanan super kritis pada tekanan lebih dari 225 atm. Menurut pemakaian dalam industri
• Turbin tetap dengan putaran konstan terutama untuk menggerakkan altenator.
• Turbin uap dengan kecepatan variabel untuk menggerakkan turbo blower, sikulator udara, pompa dan lain-lain.
• Turbin non stasionery ( tidak tetap) dengan kecepatan variabel, dipakai untuk mesin uap , kapal dan lokomotif.
2.3.1 Turbin De Laval
Turbin uap De-Laval adalah turbin uap yang bekerja dengan prinsip
impuls aksi dengan aliran aksial, satu tingkat tekanan dan satu tingkat kecepatan.
Turbin uap ini memiliki satu susunan sudu gerak sehingga seluruh droping energi
(energi jatuh) potensial uap akan dikonversikan oleh sudu-sudu gerak. Putaran
yang dihasilkan turbin uap ini sangat besar dan daya yang dihasilkan maksimum
1.500 kW, sehingga turbin ini biasanya digunakan untuk kapasitas generator yang
kecil.
Keuntungan turbin uap ini adalah konstruksinya yang sederhana sehingga
ongkos pembuatannya murah serta perakitannya pun mudah. Kerugian utama dari
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
putarannya yang terlalu tinggi sehingga memerlukan transmisi roda gigi untuk
mendapatkan putaran yang dibutuhkan untuk menggerakkan generator listrik.
Pada turbin de laval konversi energi pontensial ke energi kinetik terjadi pada
tabung pancar ekspansi , dengan kata lain bahwa dalam tabung pancar ekspansi
terjadi dropping (kehilangan) energi panas sebesar ekspansi uap masuk dikurangi
entalpi uap bekas dan bersamaan dengan itu terjadi kenaikan energi kinetik
sebesar setengah masa uap masa uap masuk dikalikan dengan kuadarat dari
kenaikan kecepatan uap memasuki tabung pancar ekspansi. Dari pertukaran energi
ini akan diperoleh besarnya kecepatan uap masuk sebenarnya (actual) tergantung
dari kualitas dari tabung pancar ekspansi.
Fenomena turbin de laval, yang disebut juga turbin impuls dengan roda gerak
tunggal (single dics impuls turbin), menyebabkan turbin tidak dapat bersaing
dengan mesin uap torak (reciprocating stean engine) ciptaan james watt pada
tahun 1769 M karena turbin de laval bekerja dengan uap kering bertekanan tinggi
, kerugian friksi besar sehingga efesiensi mekanik rendah.
Keterangan gambar :
1. Poros 2. Cakram 3. Sudu gerak 4. Nozel 5. Stator 6. Pipa buang
Gambar 2.3 Turbin De Laval
Dengan pertimbangan tersebut diatas maka turbin de laval sulit diterapkan
karena tidak praktis secara ekonomis. Turbin de laval biasanya menggunakan 4
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
terpisah untuk dapat mengatur kosumsi uap untuk turbin. Oleh sebab itu
sudu-sudu gerak (row of moving blades) hanya sebagian saja yang dikenai uap yang
keluar dari tabung pemancar ekspansi (tidak serentak untuk seluruh sudu-sudu
gerak), cara ini disebut pelumasan sebagian (partial admision).
Dalam tabung pancar ekspansi terjadi ekspansi uap dari tekanan uap
masuk ketel sampai ketekanan luar turbin , jadi terdapat satu jenjang (tingkat)
tekanan , oleh sebab itu maka turbin de laval disebut juga turbin impuls bertingkat
tekanan tunggal ( single stage pressure impuls turbine).
Bersamaan dengan terjadinya proses ekspansi uap , maka terjadi
kehilangan energi panas (droping energi pontensial ) uap (∆H) kkal/kg/detik.
Ekspansi dibarengi dengan kenaikan kecepatan uap sampai mencapai C m/detik 1
yang sangat tinggi seperti yang diuraikan diatas. Dalam roda gerak (rotor) atau rai
sudu-sudu gerak terjadi kehilangan energi kinetik , karena terjadinya penurunan
kecepatan yang demikian tinggi. Jadi dalam rai sudu-sudu gerak terjadi pula
sebuah jenjang (tingkat) kecepatan , maka turbin ini disebut juga sebagai turbin
dengan satu tingkat kecepatan.
Kesimpulannya bahwa turbin De Laval dinamakan juga turbin impuls bertingkat
tekanan dan kecepatan tunggal (single stage pressure –velocity impuls turbine ).
2.3.2 Turbin Curtis
Turbin uap Curtis adalah turbin uap yang bekerja dengan prinsip impuls
aksi dengan aliran aksial, sistem tingkat tekanan tunggal dan lebih dari satu
tingkat kecepatan. Turbin uap ini memiliki putaran yang lebih rendah dari turbin
uap De-Laval dan daya yang dihasilkan dapat mencapai 4.000 kW, sehingga
turbin uap ini dapat dipakai untuk kapasitas generator yang sedang.
Dalam turbin uap Curtis ini, uap hanya diekspansikan pada nozel (sudu tetap yang
pertama) dan selanjutnya tekanan konstan sedangkan dalam baris sudu gerak tidak
terjadi ekspansi.
Meskipun demikian, dalam kenyataannya penurunan tekanan yang kecil di
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
turbulen dan kerugian lainnya. Keunggulan jenis turbin uap ini adalah
konstruksinya sederhana, mudah dioperasikan namun efisiensinya rendah.
Keterangan gambar :
1. Poros 2. Cakram 3. Baris pertama sudu gerak
4. Nozel 5. Stator 6. Baris kedua sudu gerak
7. Sudu pengarah.
Gambar 2.4 Turbin Curtis
Pada turbin ini tingkat kecepatanlah yang dibagi dalam beberapa tingkat
sedangkan tingkat tekanannya adalah tetap satu, maka turbin curtis boleh
dianggap sebagai turbin de laval dengan beberapa tingkat kecepatan.
Dalam prinsipnya maka turbin curtis mengambil keuntungan sebanyak
mungkin dari tenaga gerak uap dari ekspansi uap dari ekspansi sekelilingnya.
Apabila dalam turbin zoelly, bentuk sudu adala semua sama maka dalam turbin
curtis tidak demikian , bentuk sudu makin lama makin berkurang kecekungannya.
Keburukan dari turbin curtis antara lain adalah :
• Tidak ekonomis bila dipakai pada daya yang besar
• Gesekan antara uap dengan dinding sudu besar
• Tidak dapat dibuat sudu yang besar
Mengingat hal itu semua maka turbin curtis hanya dibuat paling banyak
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Pada turbin curtis yang kecil untuk mengalirkan uap masuk dapat
dipergunakan beberapa tabung pancar , jika tenaganya agak besar dan jumlah uap
harus dialirkan masukan demikian pula , lebih baik digunakan tembereng tabung
pemancar. Disini dibagian bawah atau dalam tubuh rumah turbin terdapat sebuah
lubang yang beredar membentang sepanjang sebagian kelilingnya. Didepan
lubang tembereng ini dipasang flens dan sejumlah besar baut. Didalam saluran
tembereng ini dipaang dinding –dinding kecil yang melengkung sehingga disini
timbul enam buah lubang tabung pancar yang letaknya bersebelahan dan
berpenampang persegi panjang.
Badan tembereng dibuat dari perunggu atau besi tuang, sebaliknya dinding
terbuat dari baja nikel , sebab baja nikel memiliki titik lembur yang yang jauh
lebih tinggi dari logam tembereng itu sendiri.
2.3.3 Turbin Zoelly /Rateau
Turbin uap Zoelly/Rateau bekerja dengan prinsip impuls aksi dengan
sistem tekanan bertingkat. Tekanan uap turun secara bertahap di dalam baris sudu
tetap saja, sedangkan di dalam baris sudu gerak tidak terjadi penurunan tekanan.
Daya yang dihasilkan adalah daya yang besar pada putaran rendah.
Sehingga turbin uap ini cocok dipakai sebagai penggerak daya generator yang
besar. Keuntungan turbin ini adalah efisiensinya yang tinggi, tetapi biaya
konstruksiya mahal. Dengan demikian konstruksinya lebih rumit dari turbin uap
satu tingkat tekanan.
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
1. Poros 2. Cakram 3. Baris pertama sudu gerak
4. Nozel 5. Stator 6. Baris kedua sudu gerak
7. Sudu pengarah.
Gambar 2.5 Turbin Zoelly /Rateau
2.3.4 Turbin Parson
Turbin parson adalah suatu turbin dengan beberapa tingkat kecepatan dan
tekanan, pada garis besarnya kontruksi turbin ini adalah sumbu turbin yang berupa
tromol dengan dikelilingi sudu-sudu jalan. Tiap rumah sudu jalan ada tersusun
sudu-sudu antar dalam rumah turbin. Sudu antar mengatur supaya bagian uap
dapat masuk diantara sudu jalan dengan tidak saling bersentuhan(bertumbukan).
Untuk menjaga agar jumlah putaran rotor tetap kecil maka pengurangan
tekan pada tiap-tiap rumah sudu harus kecil sehingga terkadang harus ada banyak
rumah sudu yang dibutuhkan. Uap baru dimasukan dalam tembusan (saluran )
yang berbentuk seperti gelang dan mengalir melalui rumah sudu-sudu antar
pertama. Karena isi uap bertambah besar jika tekan berkurang maka sudu-sudu
dalam arah aliran uap selalu lebih tinggi untuk memberi jalan yang cukup kepada
uap. Torak buta berguna untuk mencegah / mengatasi adanya gerak /daya aksial
dari akibat tingkat kecepatan / tekan uap yang menekan sudu-sudu jalan.
Keburukan dari turbin parson ini adalah bahwa uap yang mengalir
kepuncak –puncak sudu antar dan dalam perbandingan makin besar jika
sudu-sudu itu semakin rendah karena sudu-sudu pendek membutuhkan kelonggaran yang
sama dengan sudu panjang.
Turbin uap Parson bekerja dengan prinsip reaksi dengan aliran aksial. Turbin uap
ini umumnya bertingkat dan untuk kapasitas yang besar dengan putaran yang
rendah. Uap mengalami ekspansi baik pada sudu pengarah maupun pada sudu
gerak sehingga mengarahkan dorongan pada sudu dalam arah aksial.
Walaupun konversi energi terjadi pada ke dua tipe sudu tersebut, namun yang
menghasilkan daya tangensial reaksi hanya sudu-sudu gerak saja, maka turbin uap
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Keuntungannya adalah efisiensinya lebih baik dari turbin uap Zolley, akan tetapi
sistem pengaturannya lebih rumit dan biaya konstruksinya lebih mahal jika
dibandingkan dengan turbin uap De-Laval, Curtis, dan Zoelly.
Gambar 2.6 Turbin Parson dan diagram Efesiensi
Rotornya dibuat dari balok baja yang kuat, ujung poros merupakan satu
keseluruhan dengan poros tersebut. Silinder terbuat dari baja tuang yang menjadi
semakin agar melebar kearah ujungnya, berhubungan panjang sudu yang yang
berangsur-angsur bertambah dari 45 mejadi 85 mm. rumah turbin terbuat dari
bahan baja tuang karena tahan suhu panas uap lebih dari 250˚ C. Pada suhu yang
sangat tinggi pada baja tuang itu masih ditambahkan sedikit molibden, pada suhu
yang lebih rendah cukuplah menggunakan baja tuangan, bidang tutup depan dan
belakang merupakan suatu keseluruhan dengan rumah turbin.
2.4 Pemilihan Jenis Turbin
Untuk merencanakan suatu turbin uap, dibutuhkan kecermatan dalam
penentuan jenis turbin agar kelangsungan operasi pabrik tidak mengalami
kerugian yang besar. Penentuan jenis turbin ini sangat penting, bukan hanya dari
factor teknisnya saja tapi juga factor ekonomisnya sehingga perlu diambil
beberapa jenis turbin uap sebagai bahan perbandingan terhadap turbin yang
direncanakan, yaitu:
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Turbin ini memiliki kecepatan keliling yang cukup besar , yang
menyebabkan putaran turbin de laval sangat tinggi (6000-25000) rpm, sehingga
dalam pengoperasiannya dibutuhkan roda gigi untuk mereduksi putaran. Secara
umum turbin de laval hanya membangkitkan daya yang rendah.
b. Turbin Uap Jenis Curtis
Turbin curtis mengkonversikan seluruh droping energi pontensial dalam
satu tingkat tekanan , tetapi dengan dua atau tiga tingkat kecepatan. Dengan
menerapkan metode velositas ganda, turbin curtis tetap akan mempunyai putaran
tinggi. Daya yang dibangkitkan juga cukup rendah.
c. Turbin Zoelly
Kelemahan curtis dalam mengembangkan metode tingkat tekanan
berganda pada turbin uap , memberikan inspirasi kepada seorang ahli teknik dari
perancis bernama Rateau pada tahun 1898 dan di ikuti oleh Zoelly, seorang
kebangsaan swiss 1903, turbin jenis ini memperlihatkan antara rai-rai sudu-sudu
gerak dibatasi oleh tabung pancar ekspansi.
Dalam perencanaan ini dipilih turbin uap impuls jenis curtis dengan satu tingkat
tekanan dan dua tingkat kecepatan.
Adapun alas an dan pertimbangan dalam pemilihan jenis turbin ini adalah :
1. pertimbangan efesiensi dan keandalan
turbin curtis mempunyai efesiensi yang tinggi sehingga energi potensial
uap dapat dimanfaatkan seefesien mungkin. Turbin curtis dapat bekerja
pengisihan sebagian. Hal ini memudahkan dalam hal pengaturan kapasitas uap.
2. Segi Pemeliharaan
Perawatan dan pengoperasian yang baik dari turbin curtis akan mencegah
kerusakan dan dapat menjamin umur dari pemakaian turbin. Perawatan dan
pemakaian turbin impuls adalah tidak sulit.
3. Segi Kontruksi
Kontruksi turbin curtis lebih sederhana jika dibandingkan dengan turbin
jenis parson, dari segi pengadaan komponen mudah dilakukan seperti pengadaan
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
4. Pertimbangan tempat dan kondisi pemakaian
Turbin ini digunakan pada pabrik pengolahan kelapa sawit dengan
kapasitas 30 Ton TBS/jam dan daya listrik yang dibutuhkan pabrik tidak terlalu
besar.
5. Pertimbangan Investasi
Karena turbin ini digunakan sebagai penggerak mula generator listrik
dengan daya yang kecil, sehingga dari segi kontruksinya dipilih turbin impuls
yang relative sederhana untuk menghemat biaya investasi.
2.5 Prinsip dan Sistem Kerja Turbin Curtis
Turbin curtis adalah turbin uap yang bekerja dengan prinsip impuls- aksi
dengan aliran aksial. System diterapkan ada tiga macam yaitu:
• Turbin Curtis dengan tingkat tekan tunggal dan tingkat kecepatan ganda
• Turbin Curtis dengan tingkat tekan tunggal dan tingkat kecepatan berganda lebih dari dua .
• Turbin Curtis dengan tingkat tekanan dan velositas ganda Dari diagram sistem dapat dicatat hal-hal sebagai berikut :
Droping entalpi serupa dengan turbin de laval, jadi seluruh kehilangan energi termis berubah menjadi pertambahan energi kinetis, jadi :
(
)
Cgg C h
h i a
i a
2 2 427
2 2
− =
− ………...(2.3)
Atau
g C g C h
h i a
i a
2 2
) (
427
2
2 2
− =
−
ϕ ………..………...(2.4
)
Roda gerak(rotor) mempunyai dua karangan/rai sudu bergerak. Pada dua rai terjadi penurunan kecepatan uap maka dikatakan turbin ini mempunyai
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Diantara dua rai gerak dipasang sebuah rai sudu-sudu tetap dengan arah berlawanan dengan kedua sudu gerak tersebut, yang berfungsi sebagai
pembalik arah uap dari arah C menjadi o1 C sehingga sudu tersebut i2
dinamakan sudu pemandu.
Gaya tangensial yang terjadi pada roda curtis dengan dua tingkat
kecepatan adalah sama dengan jumlah gaya-gaya tangensial pada kedua rai
sudu-sudu gerak tersebut, jadi :
2 1 1 Ft Ft
F = + ………..(2.5)
Sebagai akibat dari penurunan energi kinetis dalam rai-rai sudu-sudu
gerak, volume jenis uap akan bertambah besar sebagai konsekuensi dari ini maka
ukuran tinggi sudu-sudu pada sisi keluar dibuat lebih besar dari sisi masuk. Dari
gambar 2.7 dan 2.8 dapat diterangkan sebagai berikut:
Gambar2.7 Tinggi sudu-sudu pada sisi keluar
Pada tingkat pertama
1
i
C : kecepatan uap masuk mutlak pada tingkat pertama (m/det)
1
i
W : kecepatan uap masuk nisbi pada tingkat pertama (m/det)
1
o
C : kecepatan uap keluar mutlak pada tingkat pertama (m/det)
1
o
W : kecepatan uap keluar nisbi pada tingkat pertama (m/det)
1
i
α : sudut masuk mutlak pada tingkat pertama
1
i
β : sudu masuk nisbi pada tingkat pertama
1
o
α : sudu masuk mutlak pada tingkat pertama
1
o
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.8 segitiga –segitiga kecepatan pada sisi masuk dan sisi keluar turbin
curtis
Pada tingkat kedua
2
i
C : kecepatan uap masuk mutlak pada tingkat pertama (m/det)
2
i
W : kecepatan uap masuk nisbi pada tingkat pertama (m/det)
2
o
C : kecepatan uap keluar mutlak pada tingkat pertama (m/det)
2
o
W : kecepatan uap keluar nisbi pada tingkat pertama(m/det)
2
i
α : sudut masuk mutlak pada tingkat pertama
2
i
β : sudut masuk nisbi pada tingkat pertama
2
o
α : sudut masuk mutlak pada tingkat pertama
2
o
β : sudut masuk nisbi pada tingkat pertama
Gambar 2.9 memperlihatkan diagram segitiga kecepatan untuk turbin curtis
dengan dua tingkat kecepatan dan dua pasang segitiga kecepatan dari tingkat dua
yang digambar menjadi satu. Gambar tersebut dapat juga dibuat terpisah ,
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 2.9 Diagram segitiga kecepatan
Dari gambar 2.9 dapat dicatat sebagai berikut:
komponen tangensial Ci1adalahCi1cosαi1 komponen tangensial Wi1adalahWi1cosβi1
kecepatan tangensial rotor U =Ci1cosα −i1 Wi1cosβi1 komponen aksial Wi1adalahCi1sinαi1
komponen aksial Wi1adalahWi1sinβi1
Ci1sinα =i1 Wi1sinβi1
komponen tangensial Ci2adalahCi2cosαi2 komponen tangensial W12adalahWi2cosβi2
kecepatan tangensial rotor U = Ci2cosα −i2 Wi2cosβi2 komponen aksial Ci2adalahCi2ssinβi2
komponen aksial Wi 2adalahWi2sinβi2
2 2 2
2sin i i sin i
i W
C α = β
Semua ketentuan diatas pada segitiga- segitiga kecepatan yang terdapat
pada sisi masuk, sedangkan untuk kentuan untuk sisi keluar adalah sebagai berikut
:
komponen tangensial Co1adalahCo1cosαo1 komonen tangensial Wo1adalahWo1cosβo1
kecepatan tangensial rotor U = WO1cosβ01− Co1cosαo1 komponen aksial Co1adalahCo1sinαo1
komponen aksial Wi1adalahWo1sinβo1
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
komponen tangensial Co2adalahCo2cosαo2 komponen tangensial Wo2adalahWo2cosαo2
kecepatan tangensial rotor U = WO2cosβ −o2 CO2cosαo2 komponen aksial CO 2adalah Co2sinαo2
komponen aksial WO2adalahWo2sinβo2
Co2sinα =o2 Wo2sinβo2
komponen aksial mutlak :
Co1cosα =o1 ψCi1sinαi1
Co2cosα =o2 ψCo2sinαo2
komponen aksial nisbi :
Wo1sinα =o1 ψWi1sinβi1
Wo2cosβ =o1 ψWi2sinβi2
Maka gaya-gaya tangensial pada masing-masing tingkat pertama dan
kedua sepola jadi :
Wi1cosβi1 =Ci1cosαi1−U
Wo2cosβ =o2 ψWi1sinβi1
= ψCo1cosαi1 −ψU
Co1cosαo1 =Wo1cosβo1−U
= ψCi1cosαi1 −ψU −U
Gaya tangensial pada rai sudu-sudu gerak pada tingkat pertama adalah
: 1 1(1 )(C1cos 1 U) g
Ft = +ψ i αi − ………..………...(2.6)
Gaya tangensial pada rai sudu-sudu gerak pada tingkat kedua adalah:
) 1 ( 1
2 = +ψ
g
Ft {(ψ 2Ci1cosαi1−(2+ψ +ψ2)U }
Gaya total yang dihasilkan turbin :
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Jadi : = 1(1+ψ)
Energi mekanik turbin adalah
g
Efesien sudu (efesien rotor )ηadalah perbandingan energi mekanik dengan energi
kinetic, jadi:
g
Efesiensi gross Maksimal adalah :
2
2.6 Kerugian- Kerugian Kalor Pada Turbin Uap 2.6.1 Kerugian –kerugian dalam ( Internal Losses)
1. Kerugian kalor pada katup pengatur
Aliran uap melalui katup-katup penutup dan pengatur disertai oleh
kerugian energi akibat proses pencekikan (throtling), kerugian inilah yang disebut
dengan kerugian pada katup pengatur.
Jika tekanan uap masuk adalah (Po) maka akan terjadi penurunan tekanan
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
diperkirakan sebesar (3-5) % dari Po. Dimana ∆P = Po-Po’, pada perencanaan ini
diambil kerugian katup sebesar tekanan 5 % dari tekanan masuk turbin atau dapat
dituliskan[13,60] : ∆P = 5 %.Po
Kerugian energi ini terjadi pada katup pengatur ditentukan dengan:
ho ho
h = −
∆ ...(2.11) dimana : ho = nilai penurunan kalor total turbin.
Nilai penurunan kalor setelah mengalami proses penurunan tekanan akibat
pengaturan melalui katup pengatur dan katup penutup yang ditetapkan, h0’ sebesar
(3 – 5)% dari Po. Jadi tujuan perencanaan kerugian tekanan yaitu sebesar :
∆P = 5%Po. Kerugian-kerugian yang terjadi pada katup pengatur dapat dilihat
pada gambar di bawah ini :
Gambar 2.10. Proses ekspansi uap melalui mekanisme pengatur beserta
kerugian-kerugian akibat pencekikan
Keterangan gambar :
hn = kerugian pada nosel
hb = kerugian pada sudu gerak
hc = kerugian akibat kecepatan keluar
Po = tekanan uap masuk turbin
Po’= tekanan uap sebelum masuk nosel
P2 = tekanan keluar turbin
Ho = penurunan kalor
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Hi = penurunan kalor yang dimanfaatkan dalam turbin.
2. Kerugian Kalor Pada Nozel (hn)
Kerugian energi pada nosel disebabkan oleh adanya gesekan uap pada
dinding nozel, turbulensi, dan lain-lain. Kerugian energi pada nosel ini dicakup
oleh koefisien kecepan nozel ( ) yang sangat tergantung pada tinggi nozel.
Kerugian energi kalor pada nozel dalam bentuk kalor dimana besarnya :
8378
2 1 2 1 C
C
h t
n
−
= kkal/kg...(2.12)
8378
2 1 2 1
C C
hn
−
= ϕ ...(2.13)
dimana:
Cit = Kecepatan uap masuk nozel teoritis (m/det)
C1 = ϕ.C1t = Kecepatan aktual uap keluar dari nozel (m/det)
hn = Besar kerugian pada nozel (kJ/kg)
ϕ = koefesien kecepatan pada dinding nozel
Untuk tujuan perancangan, nilai-nilai koefisien kecepatan nozel dapat diambil
dari grafik yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini:
Gambar 2.11. Grafik untuk menentukan koefisien ϕ fungsi tinggi nozel
(sumber : P.Shlyakhin,turbin kukus , teori dan rancangan ,1988,hal 62)
3.Kerugian Kalor Pada Sudu-sudu Gerak
Kerugian pada sudu gerak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu :
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
• Kerugian akibat tubrukan
• Kerugian akibat kebocoran uap melalui ruang melingkar
• Kerugian akibat gesekan
• Kerugian akibat pembelokan semburan pada sudu
Semua kerugian di atas dapat disimpulkan sebagai koefisien kecepatan
sudu gerak (ψ). Akibat koefisien ini maka kecepatan relatif uap keluar dari sudu
w2 lebih kecil dari kecepatan relatif uap masuk sudu w1.
Kerugian kalor pada sudu :[13,85] :
hb’=
8378
2 1 2 1 w
w −
(kkal/kg)...(2.14)
w1 = kecepatan relatif uap masuk sudu gerak I
w2 = kecepatan relatif uap keluar sudu gerak I
w’1 = kecepatan relatif uap masuk sudu gerak II
w’2 = kecepatan relatif uap keluar sudu gerak II
Harga koefisien kecepatan atau faktor ψ dapat diambil dari grafik di bawah ini :
Gambar 2.12. Koefisien kecepatan untuk sudu gerak turbin impuls untuk
berbagai panjang dan profil sudu[13,62].
4.Kerugian Kalor Akibat Kecepatan Keluar
Uap meninggalkan sisi keluar sudu gerak dengan kecepatan mutlak C2,
sehingga kerugian energi kinetik akibat kecepatan uap keluar C2 untuk tiap 1 kg
uap dapat ditentukan sama dengan C22/2 kJl/kg. Jadi sama dengan kehilangan
energi sebesar[13,63] :
hc =
8378
2 2
C
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
5.Kerugian Kalor Pada Sudu Pengarah[13,86]
8378
2 1 2 2 C
C hgb
−
= (kkal/kg………..……...………..(2.16)
6.Kerugian Kalor Akibat Gesekan Cakram dan Ventilasi
Kerugian gesekan terjadi diantara cakram turbin yang berputar dengan uap
yang menyelubunginya. Cakram yang berputar itu menarik partikel-partikel yang
ada di dekat permukaannya dan memberi gaya-gaya searah dengan putaran.
Sejumlah kerja mekanis digunakan untuk mengatasi pengaruh gesekan dan
pemberian kecepatan ini.
Kerja yang digunakan untuk melawan gesekan dan percepatan-percepatan partikel
uap ini pun akan dikonversikan menjadi kalor, jadi akan memperbesar kandungan
kalor uap. Kerugian akibat gesekan cakram dan ventilasi dapat ditentukan dari
persamaan berikut[13,64] :
G Ng
hg ca
ca
427 102
= kkal/kg ...(2.17)
dimana :
G = massa aliran uap melalui tingkatan turbin (kg/det)
Ngca = daya yang hilang dalam mengatasi gesekan dan ventilasi cakram.
Adapun penentuan daya gesek dan ventilasi cakram ini sering dilakukan
dengan memakai rumus sebagai berikut[13,64] :
γ β.10 10.d4.n3.l.
Ngca = − (kW)
dimana :
β = koefisien yang sama dengan 2.06 untuk cakram baris ganda d = diameter cakram yang diubah pada diameter rata-rata sudu (m)
n = putaran poros turbin (rpm)
l= tinggi sudu (cm)
γ = bobot spesifik uap di dalam mana cakram tersebut berputar, (kg/m3)
=
v 1
, dimana v = volume spesifik uap pada kondisi tersebut (m3/kg)
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Ada perbedaan tekanan di antara kedua sisi cakram nosel yang dipasang
pada stator turbin, sebagai akibat ekspansi uap di dalam nosel.
Diafragma yang mempunyai sudu sudu gerak adalah dalam keadaan
berputar, sementara cakram-cakram adalah dalam keadaan diam sehingga selalu
ada ruang bebas yang sempit antara cakram-cakram putar dan diafragma. Adanya
perbedaan tekanan menyebabkan adanya kebocoran melalui celah ini, yang
besarnya[13,64] :
h kebocoran =
G Gkebocoran
( ho - h2) (kJ/kg)...(2.18)
Dimana G kebocoran ditentukan berdasarkan tekanan kritis[13,67]:
Pkr =
5 , 1 z
p 85 ,
0 1
+
× ) ...(2.19)
Bila tekanan kritis lebih rendah dari p2 ,maka kecepatan uap di dalam
labirin adalah lebih rendah daripada kecepatan kritis dan massa alir kebocoran
ditentukan dengan persamaan[13,67]:
Gkebocoran = 100 fs
1 1
2 2 2 1
zp ) p p ( g
υ
− (kg/det) ...(2.20)
Sebaliknya, bila tekanan kritis lebih tinggi dari p2, maka kecepatan uap
adalah lebih tinggi dari kecepatan kritisnya dan massa alir kebocoran dihitung
dengan[13,67] :
Gkebocoran = 100 fs
1 1 p 5 . 1 z
g υ ×
+ ...(2.21)
Gambar 2.13. Celah kebocoran uap tingkat tekanan pada turbin impuls[13,62].
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Dalam hal turbin kondensasi, beberapa tingkat yang terakhir biasanya
beroperasi pada kondisi kondisi uap basah yang menyebabkan terbentuknya
tetesan air. Tetesan air ini oleh pengaruh gaya sentrifugal akan terlempar ke arah
keliling.
Pada saat bersamaan tetesan air ini menerima gaya percepatan dari
partikel-partikel uap searah dengan aliran.
Jadi sebagian energi kinetik uap hilang dalam mempercepat tetesan air ini[13,69].
hkebasahan = ( 1-x) hi
dimana :
hi = penurunan kalor yang dimanfaatkan pada tingkat turbin dengan
memperhitungkan semua kerugian kecuali kebasahan uap
x = fraksi kekeringan rata- rata uap didalam tingkat yang dimaksud
2.6.2 Kerugian-kerugian Luar (External Losses)
Kerugian-kerugian ini merupakan kerugian yang bersifat mekanik, yaitu
kerugian energi yang digunakan untuk mengatasi tahanan-tahanan mekanik atau
gesekan yang tidak langsung mempengaruhi kondisi uap. Seperti gesekan antara
poros dengan bantalan, mekanisme pengatur, pompa minyak pelumas, serta
kerugian karena kebocoran pada paking.
2.7. Efisiensi Pada Turbin
1. Efisiensi relatif sudu
Hubungan antara kerja satu kilogram uap Lu pada keliling cakram yang
mempunyai sudu-sudu gerak terhadap kerja teoritis yang dapat dilakukannya
adalah[13,71] :
u u u
u
i i
L A L L
− = =
0 0
.
η
...(2.22)
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Hubungan antara kerja yang bermanfaat yang dilakukan oleh sudu dengan
1 kg uap pada tingkat atau di dalam turbin terhadap kerja teoritis yang tersedia
adalah[13,71] :
3. Efisiensi termal
Hubungan antara penurunan kalor adiabatik teoritis di dalam turbin dan
kalor yang tersedia dari ketel adalah[13,71] :
q
4. Efisiensi relatif efektif
Hubungan antara efisiensi mekanis dengan efisiensi internal turbin
adalah[13,71]
Daya efektif yang dihasilkan pada poros turbin adalah[13,72] :
i m
ef N
N =η . ...(2.27)
Daya efektif turbin dapat juga diperoleh dari hubungan antara daya yang
dibangkitkan pada terminal generator Ne dan effisiensi generator g, yaitu[13,72] :
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
BAB III
PENETAPAN SPESIFIKASI
3.1 Kebutuhan Daya Listrik Pada PKS
Pada pabrik pengolahan kelapa sawit, uap diperoleh dari ketel uap yang
menggunakan bahan bakar cangkang dan serabut kelapa sawit. Uap panas lanjut
yang dihasilkan ini kemudian dialirkan keturbin uap untuk memutar generator dan
menghasilkan energi listrik. Uap bekas dari turbin uap didistribusikan ke unit-unit
pengolahan kelapa sawit dengan menggunakan alat BPV ( Back Pressure Vessel).
Disamping listrik tenaga uap, pabrik pengolahan kelapa sawit ini juga
menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel dengan penggerak mula motor
diesel yang dihubungkan dengan generatornya sendiri dan kemudian setelah
turbin uap beroperasi , beban yang ada pada motor diesel dipindahkan ke turbin
uap, selain dari dua jenis pembangkit tadi, pabrik juga Memakai tenaga listrik dari
PLN untuk memenuhi kekurangan daya dari turbin uap.
Berdasarkan data hasil survey, untuk kebutuhan daya listrik pada pabrik
kelapa sawit ini dapat diuraikan sebagai berikut:
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Pada satasiun ini terdapat beberapa mesin yang digerakan electromotor
dengan daya sebagai berikut:
a. Kompresor – I ,II.DAN III = 55,5 kW
b. Empty bunch conveyor ( Hdan V) = 15 kW
c. Pompa Draft – I dan II = 14 kW
Maka total daya listrik pada stasiun ini adalah 84, 5 kW
2. Hoisting Crane
Pada stasiun ini terdapat beberapa mesin yang digerakan electromotor
dengan daya sebagai berikut :
Maju Mundur –I/II = 1 kW
Turun -I/II = 0,65 kW
Naik -I/II = 0,65 kW
Turun -II/I = 6,5 kW
Naik Turun - II/I = 6,5 kW
Maka total daya listrik yang diperlukan stasiun ini adalah 15,3 kW
3. Pompa Bak Pat-pit
Pada stasiun ini terdapat beberapa mesin yang digerakkan electromotor
dengan daya sebagai berikut :
a. pompa Pat-pit = 5kW
b. Capstan –I/II = 16 kW
maka total daya listrik pada stasiun ini adalah 21 Kw
4. Stasiun Ektraction
Pada stasiun ini terdapat beberapa mesin yang digerakkan electromotor
dengan daya sebagai berikut :
a. Automatic Feeder = 1,5 kW
b. Bunch Tripper = 13 kW
c. Fruit conveyor under tresher = 1,5 kW
d. Fruit Elevator = 2,5 kW
e. Fruit Conveyor (distribusi ) = 3,5 kW
f. Digester –I,II dan III = 54 kW
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
h. Hidraulik pres –I,II dan III = 4,5kW
i. Cake breaker Conveyor = 8kW
j. Fibre – fan = 37 kW
k.Plishing Drum = 4 kW
l.Nut Elevator = 2,2 kW
m. Crude oil Pump –I dan II =12 kW
n. Fibratin screen = 2 kW
o. Conveyor = 1kW
p. Bro Sweco = 1kW
maka total daya listrik pada stasiun ini adalah 192,7 kW
5.Stasiun Clarifikasi
Pada stasiun ini terdapat beberapa mesin yang digerakkan electromotor
dengan daya sebagai berikut :
a. oil Purifier – alva laval I,II, dan III = 10kW
b.Slugde separator alva-laval I, II,dan III = 42 kW
c.foot tank – I dan II = 9 kW
d. Desanding cyclone I dan II =12 kW
e. Brush straner = 1 kW
f. Tansfer Pump –Idan II = 8kW
g. Vacum Dryer Pump I dan II = 9kW
maka total daya listrik yang dibutuhkan pada stasiun ini adalah 91 Kw
6. Stasiun Kernellery
Pada stasiun ini terdapat beberapa mesin yang digerakkan electromotor
dengan daya sebagai berikut:
a. Raster nut drayer -I/II = 2kW
b. Dry nut conveyor = 1 kW
c. Dry nut elevator = 2 kW
d. Nut grading screen = 4 kW
e. Nut cracker – I, II dan III = 11,5kW
f. Uncackad mixt conveyor = 2 kW
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
h. Shell Hydro cyclone = 18kW
I Kernel Hidro cyclone = 15,5 kW
j. Kernel dewatering screen = 2,5 kW
k. Kernel distributing conveyor = 3 kW
l. Kernel Silo fan – I DAN II = 14 kW
m. Raster kernel-I DAN II = 2 kW
n. Air lock kernel = 1kW
o. Uncracker separator = 3 kW
p. Shell conveyor = 5 kW
q. Shell elevator = 2kW
r. Fibre conveyor = 2,5 kW
s. air cock (fibre cyclone) = 3kW
t Air lock |(LTDS) = 4 kW
u. Dust separator = 9 kW
v. Dust separator colomb (LTDS) = 14 kW
Maka total daya listrik pada stasiun ini adalah 131 kW.
7. Stasiun Boiler
Pada stasiun ini terdapat beberapa mesin yang digerakkan electromotor
dengan daya sebagai berikut:
a. General Conveyor (fuel) = 3,5 kW
b. Distribusi Fuel Conveyor = 4 kW
c. Turbulent air fan = 2,5 kW
d. Scundari fan = 3 kW
e. Primary fan = 4,5 kW
f. Induced draft fan = 12,5 kW
g. Feed water Pump = 21 kW
Maka total listrik pada stasiun ini adalah 51 kW
8. Stasiun Water Treatment
Pada stasiun ini terdapat beberapa mesin yang digerakkan electromotor
dengan daya sebagai berikut:
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
b. Filter pres – I dan II = 4 kW
c. Cation Permutif Pump = 4 kW
d. Cation Hidrex pump = 5 kW
e. Cation basnes Pump = 4 kW
f. Anion Permutif Pump = 3 kW
g. Anion Hidrex pump = 3 kW
h. Anion basnes Pump = 3,5 kW
i. Dearator Pump – I dan II = 6 kW
f. Dosing Pump – I , II dan III =1,5 kW
g. Bakortiba pump = 2 kW
Maka total daya listrik pada stasiun ini adalah 57,5 KW
9.Gret Chamber
Pada stasiun ini terdapat lima buah pompa yang digerakkan electromotor
dengan daya totalnya adalah 62,5 KW
10. Proyet Limbah
Pada stasiun ini terdapat beberapa mesin yang digerakkan electromotor
dengan daya sebagai berikut:
a. Reception Pump –I dan II = 12 kW
b. Circulation Pump -I dan II = 3 kW
c. Airator – I, II , III, dan IV = 36 kW
Maka total daya listrik yang dihasilkan pada stasiun ini adalah 51 kW
11. Work Shop ( Bengkel)
Pada stasiun ini terdapat beberapa mesin yang digerakkan electromotor
dengan daya sebagai berikut :
a. Mesin bubut ( 3 buah ) = 7,5 kW
b. Mesin Bor ( 2 buah) = 2 kW
c. Mesin gergaji = 1 kW
d. Mesin las (2 buah) = 11 kW
e. Trafo Las ( 4 buah) = 36,4 kW
f. Compresor = 4kW
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Tabel 3.1 Kebutuhan Daya Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit
NO STASIUN Kebutuhan Daya Listrik ( kW)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Sterilisasi
Hoisting Crane
Pompa Bak Pat-pit
Extraktion
Klarifikasi
Kernellery
Boiler
Water Treatment
Great Chamber
Proyet Limbah
Work Shop (bengkel)
Penerangan
84,5
15,3
21
192,7
91
131
51
57,5
62,5
51
61,9
47
Jumlah 866,4
Daya diatas berasal dari generator sebesar 800 kW sedangkan sisanya
diambil dari PLN.
3.2 Dasar Perencanaan
Kapasitas turbin ditentukan berdasarkan kebutuhan daya listrik tiap ton
TBS yang diolah. Diatas telah diuraikan jumlah daya listrik untuk kapasitas
produksi 30 Ton TBS/ Jam sebesar 866,4 kW.
Dengan rujukan pada hasil survey maka perencanaan mengikuti jumlah daya yang
dihasilkan turbin uap di PKS dimana turbin yang beroperasi hanya satu unit saja
dengan kapasitas terminal generator sebesar 800 kW dan factor daya (cosϕ)
sebesar 0,8 (hasil survey).
Oleh karena itu dengan menggunakkan generator berkapasitas 800 kW
maka daya semu yang diperoleh pada generator sebesar :
ϕ
cos
gen s
N
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
kVA KW
Ns 1000
8 , 0 800
= =
3.3 Penentuan Putaran Turbin
Unit generator listrik mempunyai :
• Jumlah Kutup, P = 2
• Frekuensi . f = 50 Hz Maka putaran generator
P f ng = 60
= 1500
2 50 . 60
= rpm
Dengan menetapkan reduksi roda gigi transmisi sebesar I = 3,327 maka
putaran poros turbin adalah:
g
t n
n =1×
rpm nt =3,327×1500
rpm nt =4990,5
Disesuaikan data survey diambil putaran turbin sebesar 5000 rpm.
3.4 Perhitungan Termodinamika
Gambar instalasi pembangkit tenaga dari perencanaan turbin uap (sesuai dengan
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 3.1 Instalansi pembangkit
Untuk membangkitkan energi listrik pada generator listrik dibutuhkan
sejumlah uap pada kondisi tertentu.berdasarkan penetapan data spesifikasi
rancangan di dapat kondisi-kondisi uap sebagai berikut:
• tekanan uap masuk turbin
• temperature uap masuk turbin
• Tekanan uap keluar turbin
Tangkas Mario Heli : Rancangan Turbin Uap Penggerak Generator Listrik Pada Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Olah 30 Ton Tbs/Jam, 2009.
USU Repository © 2009
Gambar 3.2 Diagram T-S
Karena uap yang telah digunakan pada turbin yang direncanakan ini
digunakan lagi proses penglohab kelapa sawit, maka kondisi uap keluar turbin
harus sesuai dengan kondisi- kondisi yang dibutuhkan untuk proses pengolahan.
Kondisi- kopndisi uap tersebut adalah:
tekanan uap masuk turbin Po = 20 kgh/cm2
temperature uap masuk turbin To = 260 ˚C
temperature uap keluar turbin P1 = 3 kg/cm2
Dari kondisi – kondisi tersebut dengan menetapkan kerugian (kehilangan) tekanan
pada katup –katup pengatur sebesar 5%, maka diperoleh:
. 05 , 0
=
∆Pv Po
= 0,05. 20 kg/cm2
= 1 kg/cm2
Maka tekanan sebelum nosel adalah :
Po’ = Po- ∆Pv
= 20 kg/cm2- 1 kg/cm2
= 19 kg/cm2
Berdasarkan data diatas , maka penurunan kalor diperoleh diagram moller sesuai
dengan kondisi-kondisi uap yang ditetapkan yaitu:
pada kondisi Po = 20 kg kg/cm2 dan To =260 ˚C
io = 698, 9 kkal/ kg
S
1 5
6 4
3