• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kedudukan Wanita Dalam Hukum Kewarisan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kedudukan Wanita Dalam Hukum Kewarisan Islam"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Kedudukan Wanita Dalam Hukum Kewarisan Islam

(Studi Tentang Pengaruh Peranan Wanita Dalam Keluarga Terhadap Pembagian Harta Warisan Bagi Masyarkat Melayu Dikota Batam)

Siswaty Tarigan

Program Magister Kenotariatan Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara

Abstrak

Masyarakat Melayu Riau di Batam menganut sistim kekerabatan bilateral, dimana menurut garis orang tua yaitu garis dua sisi bapak dan ibu, berkedudukan laki-laki dan perempuan tidak dibedakan di dalam pewarisan. Seorang manusia sebagai individu meninggal dunia, maka akan timbul hubungan yang meninggal dunia dengan yang ditinggalkan serta beberapa ragam coraknya dan ada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi baik oleh si pewaris maupun yang masih hidup (ahli waris), terutama dalam masalah harta kekayaan dari pewaris. Harta warisan merupakan semua harus hak-hak dan kewajiban yang beralih penguasaan atau pemilikannya setelah pewaris wafat kepada ahli waris, sehingga apabila ada pewaris wafat maka bukan saja harta warisan yang berwujud benda yang akan diteruskan atau dialihkan kepada ahli waris, tetapi juga yang tidak berwujud benda seperti halnya kedudukan dan jabatan adat serta tanggung jawab kekeluargaan.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui status dan peranan wanita di dalam keluarga menurut Hukum Waris yang berlaku pada suku Melayu Riau Pembagian harta warisan diberlakukan atau dibagikan pada suku Melayu Riau dan faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya perolehan bagian warisan yang diterima oleh para ahli waris di Kecamatan Sungai Beduk Kelurahan Tanjung Piayu di Kota Batam.

Penelitian tesis ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif analisis, artinya bahwa penelitian ini menggambarkan, menyeluruh dan menganalisa yang ada pada masa sekarang. Bersifat analisis karena dilakukan analisis terhadap berbagai aspek hukum yang ditemukan dalam penelitian baik dari segi Hukum Islam dan Hukum Adat Suku Melayu Riau khususnya yang terjadi di Kecamatan Sungai Beduk Kelurahan Tanjung Piayu. Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini adalah pendekatan yuridis sosiologis yaitu penerapan kaidah-kaidah Hukum Adat Melayu terhadap perilaku masyarakat yang melakukan pembagian harta warisan pada suku Melayu Riau. Analisis penelitian menggunakan analisis kualitatifyang kemudian ditafsirkan secara logis dan sistematis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada kenyataannya di Kecamatan Sungai Beduk Kelurahan Tanjung Piayu, pembagian harta warisan yang dibagikan kepada ahli waris juga dilakukan dengan pembagian sama rata antara anak laki-laki dengan anak perempuan atas dasar musyawarah dan kekeluargaan tanpa membedakan bagian masing-masing ahli waris. Di sinilah terlihat pergeseran-pergeseran atas suatu nilai terhadap porsi pembagian warisan ahli waris. Bahwasannya penentuan porsi bagian ahli waris tidak mutlak terhadap bagian yang dibagikan kepada ahli waris secara faraid, pemberlakuan pembagian harta warisan menurut Hukum Islam sebaiknya paling cepat dibagikan setelah jenazah dikebumikan, tetapi kenyataannya menurut Hukum Adat Melayu Riau pembagian harta warisan paling cepat empat puluh hari setelah acara kenduri selesai, harta yang dibagikan berupa pakaian-pakaian, kain sutera, cincin dan liontin. Sedangkan tanah, rumah dan kendaraan dibagikan kepada ahli waris setelah seratus hari dan paling lambat sampai seribu hari, selesai acara kenduri baru dapat dibagi-bagikan kepada ahli waris, setelah dijual benda-benda tadi. Harta warisan itu dibagikan setelah dikurangi biaya-biaya si mayit dan utang-utangnya yang harus dilunasi, sedangkan sengketa antara para ahli waris pada suku Melayu Riau biasanya diurus oleh orang yang dituakan seperti atok, pakcik-makcik dan kakak entu-ende, kalau tidak selesai juga penyelesaiannya dibawa pada Pengadilan Agama Batam. Pada kenyataannya penyelesaian

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara

(2)

sengketa harta warisan pada suku Melayu Riau sampai pada Pengadilan Agama Batam jarang terjadi.

Kata Kunci : - Harta warisan. - Kedudukan wanita.

e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, karena penelitian bermaksud membuat gambaran secara jelas tentang objek penelitian yang diteliti

(2) Kepada Panti Wredha Dharma Bhakti untuk selalu memberikan peringatan pada keluarga untuk terus menjalin kontak dengan orang tua dan menyediakan kegiatan yang

Apa saja faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan usaha ternak sapi potong di daerah penelitian. Bagaimana strategi dalam pengembangan usaha

Sumber daya ikan merupakan sumber daya alam yang dapat pulih akan tetapi jika sumber daya alam tersebut akan terus tereksploitasi secara berlebihan ( overfishing ) yaitu

Pada hasil review , panduan, dan juga pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan efek antara penggunaan larutan NaCl 0.9%, antiseptik ( povidone

Prosiding Seminar Nasional Perhepi Pengelolaan Agribisnis Pangan Pola Korporasi Pada Lahan Sub Optimal ISBN:

Rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah power tungkai dan keseimbangan dinamis secara bersama-sama memberikan kontribusi yang positif dan signifikan terhadap hasil

FORMULIR DAYA TERIMA PASIEN RAWAT INAP PENYAKIT KARDIOVASKULAR TERHADAP MAKANAN YANG DISAJIKAN RSUP H?. ADAM