• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

PROFIL 

PENDAYAGUNAAN  APARATUR  NEGARA 

DAN  REFORMASI  BIROKRASI 

BIRO HUKUM DAN HUMAS 

KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN  APARATUR  NEGARA   DAN  REFORMASI  BIROKRASI  

(3)

BIRO  HUKUM  DAN  HUMAS  

KEMENTERIAN  PENDAYAGUNAAN  APARATUR  NEGARA   DAN  REFORMASI  BIROKRASI  

(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)

TUG,"  セ@

DA\  It­'iJ 

FUNG o"  

-J. :"'ft ZNMGMZセL@ :::­...  ,  セG@

"Menyelenggarakan Urusan di  Bidang 

Pendayagunaan Aparatur Negara  dan 

Reformasi  Birokrasi" 

•  

Perumusan  dan  penetapan  kebijakan, 

koordinasi  dan  sinkronisasi  pelaksanaan 

kebijakan 

di 

bidang 

Pendayagunaan 

Aparatur Negara dan Reformasi  Birokrasi; 

•  

Pengelolaan 

barang 

milik/kekayaan 

negara  yang  menjadi  tanggung  jawab 

Kementerian  Pendayagunaan  Aparatur 

Negara dan Reformasi  Birokrasi; dan 

(16)

d) 

:WAKAN  OAN  STRATEGI 

iGセ@ G@ セoavagunaan@ APARAfUR NEGARA 

セ@ N REFORMAS I BIROKRAS I 

ii1.iIi"

Kementerian PAN dan RB

•  

Sekretariat Kementerian; 

•  

Deputi Bid ang Program  da n Reformasi 

Biro krasi; 

•  

Deputi Bid ang Kelem bagaan ; 

•  

Deputi Bid ang 5u mber Daya  Ma nusia 

Apa ratu r; 

•  

Deputi Bidang Tata  La ksana; 

•  

Deputi Bid ang  Pengawasa n dan 

Akuntab il ita s Aparat ur; 

•  

De puti Bidang Pelaya nan Publik; 

(17)

ltl("  セ@

ョLセN@ "  ,').jl 

.UN(j 

Visi: 

"Terwujudnya aparatur negara yang profesional,

efektif, efisien dan akuntabel dalam pelaksanaan

Reformasi Birokrasi Menuju Kepemerintahan yang

Baik kelas dunia tahun 2025"

Misi: 

1. 

Meningkatkan kualitas pelayanan publik; 

2.  Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur; 

3.  Meningkatkan koordinasi pengawasan; 

4.  Terwujudnya kelembagaan yang efektif dan 

efisien; 

5.  Meningkatkan efektivitas dan efisiensi 

ketatalaksanaan; 

(18)

.m ' 

." 

a lJAkAN  OAN  HRATEGI  N セ N ャ@ 'OAVAGUNAAN APARATUR  NEGARA 

­ "  '. N REFORMASI  BIROKRA5' 

Profil Pegawai Kementerian PAN

RB

Berdasarkan jenis kelamin

(19)

TUG A.  セ@

w. 

roil 

FUNG \I ...

(20)

1&., 

'  lIlAH­AN  DAN  STRAHGI  1r 1 1 ' I "IIOAVAGUNAAN  APAHATUA  Nt:GAFt.A 

­ , fit RffORMM I UIAON'RASI 

Berdasarkan Golongan 

(21)
(22)
(23)

BIDA'  , 

セ@

PROGRAM  DAN  REFORMASI  BIROKR e'  セL@

iiiiiiRAiM

REFORMASI DAN BIROKRASI

IIli.IIIEI'()RMASI BIROKRASI:

"Menjadi Pemerintah Kelas Dunia"

ャAdNAAセ セ masi@

BIROKRASI

a.   Membentuk/menyempurnakan  peraturan 

perundang-undangan  dalam  rangka  Melakukan  penataan  dan 

penguatan  organisasi,  tatalaksana,  manajemen  sumber  daya  manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas 

pelayanan  publik, 

mind set

dan 

culture set.

b.   Mewujudkan tata kelola  pemerintahan yang baik 

c.   Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif 

(24)

Lセ@ 11JAKAN  DAN  STRATEG I

r. 

'lfDAVAGUNAAN  APARATUR  NEGARA 

セ@ N セeヲormas i@ XAroセrasi@

MASI BIROKRASI

a.   Perubahan  besar  dalam  paradigma  dan  tata  kelola 

pemerintahan Indonesia. 

b.  Pertaruhan   besar  bangsa  Indonesia  dalam 

menghadapi tantangan abad ke­21 . 

c.  Berkaitan  dengan  ribuan  proses  tum pang  tindih 

antar fungsi­fungsi pemerintahan, melibatkan jutaan 

pegawai,  dan  memerlukan  anggaran  yang  tidak 

sedikit. 

d.  Menata  ulang  proses  birokrasi  dari  tingkat tertinggi 

hingga  terendah  dan  melakukan  terobosan  baru 

dengan  langkah­Iangkah bertahap,  konkret,  realistis, 

sungguh­sungguh,  berpikir  di  luar  kebiasaan  yang 

ada,  perubahan  paradigma,  dan  dengan  upaya  luar 

biasa . 

e.   Merevisi  dan  membangun  berbagai  regulasi, 

memodernkan  berbagai  kebijakan  dan  praktik 

manajemen  pemerintah  pusat  dan  daerah,  dan 

menyesuaikan  tugas  fungsi  instansi  pemerintah 

(25)

BIDA  . 

riA.\

'="

PROGRAM  DAN  REfORMA\1  BIROkR , 

Menciptakan  birokrasl  pemerlntah  yang  profesional 

dengan  karakteristik,  berintegrasi,  berkinerja  tinggi,  bebas  dan  bersih  KKN,  mampu  melayani  publik,  netral,  sejahtera,  berdedikasi,  dan  memegang  teguh  nilai­ nila i 

dasar dan  kode etik aparatur negara. 

!I!!!!!_llaln 

Program Reformasi Birokrasi

Tiga  Instansi  sebagai pilot project Reformasi  Birokrasi 

adalah: 

1. Kementerian  Keuangan 

2.  M ahkamah Agung 

3. Badan  Pemeriksa Keuangan 

Dua  Instansi  menyusul  berikutnya  adalah  Sekretaris  Negara  dan Sekretaris Kabinet. 

Sesuai  Perpres  No :  69  s.d .77  Tahun  2010,  terdapat  9  (sembilan)  K/L  yang  telah  melaksanakan  reformasi 

bi-rokrasi dan mendapatkan tunjungan kin erja yaitu:

1. Kemenko Perekonomian ;

6. 

Kem . Pertahanan ;

2. 

Kemenko Polhukam;

7. 

Kem .MenPAN RB;

3 .  Kemenko Kesra; 8 .  Kem .PPN/Bappenas;

4, TN I; 9 .  BPKP

(26)

セ|@ , IJ AKAN  DAN  STRATEGI 

'1-;'1" セdavagunaan@ APARATUR  NEGARA 

­N REfORMASI BIROKRASI 

Peraturan Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih

perundang- dan kondusif

undangan

- - -r- - -

-'r• •  '  _ 

-, "

Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan Pengawasan

(27)

SIDA.

0\

PROGRAM DAN REFORMAS I BIROl(R

M  llml8Si 

Birokrasi:

a. Perpres Nomor: 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010 - 2025

b. PerMENPANRB Nomor: 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 - 2014.

C. PermenPAN RB tentang:

1) Pedoman Pengajuan Dokumen Usulan Reformasi

Birokrasi K/L dan Pemda;

2) Pedoman Penilaian Dokumen Usulan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;

3) Pedoman Penyusunan Road Map Birokrasi K/L dan Pemda;

4) Pedoman Pelaksanaan Quick Wins;

5) Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan;

6) Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process);

7) Kriteria dan Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi;

8) Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan (Know/edge Management);

(28)

6 .

セijaiHan@ OAN  STRAHGr  ' •  . . ,  ;  ,OAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

_ - f'i RHORMASI  BIROI(AASI 

iAAAiAセセ Keberhasilan Reformasi Birokrasi

Base

Sasaran Indikator line Target

(2009) (2014)

TerwuJ udnya pemerintahan IPK * ) 2.8 5.0

yang bersih dan bebas

Korupsi, Kolusi dan

Indeks Efektivitas

M enl ngkatnya kapasitas Pemerintahan * *) - 0,29 0,5

dan akuntabilitas kinerja

(29)

...

OIDA '. , Gセセ@

PROGRAM DAN REFORMA>t OIROKR " iセ@

Pada tahun 2025, yang ditandai dengan :

• tidak ada korupsi

• tidak ada pelanggaran/sanksi;

• APBN dan APBD baik;

• semua program selesai dengan baik;

• semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat;

• komunikasi dengan publik baik;

• penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif;

• penerapan reward dan punishment secara konsisten

dan berkelanjutan;

• hasil pembangunan nyata (propertumbuhan,

prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan;

artinya, menciptakan lapangan pekerjaan,

mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki

(30)

A\ 

11JAI<AN DAN STRATEGI

", j' I \JOAYAGUNAAN APARATWI NEGARA N R!fORMAII BIROKRAII

Pengorganisasian Reformasi Birokrasi

TIM REFORMASI BIROKRASI NASIONAL

Ketua: Menneg PAN-RB

(31)
(32)
(33)

--SIDA " , セ@ KElfM8AGA,. セャ@

1. UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian

Negara

2. PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah

3. Inpres Nomor 13 Tahun 1998 tentang Pengusulan,

Penetapan, dan Evaluasi Organisasi Pemerintahan

4. Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan

Tata Kerja LPND beserta perubahannya

5. Keppres Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I LPND beserta

perubahannya

6. Keppres Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman

Pelaksanaan APBN

7. Perpres Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan

dan Organisasi Kementerian Negara

8. Perpres Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian

(34)

セ G@ ilJAKAN DAN STRATEGI

I, V " . r Gゥoavagunaセn@ APARATUR NEGARA

- N REFORMASI BIROKRASI

1. Penyusunan Grand Design Kelembagaan Pemerintah

2. Penataan Organisasi Kementerian Negara

3. Penataan Organ isasi LPNK

4. Evaluasi dan Penataan Organisasi UPT

5. Evaluasi dan Penataan Satuan Kerja PPK-BLU

6. Penataan Organisasi Sekretariat Lembaga Negara

7. Penataan Orga nisasi Lembaga Non Struktural

8. Evaluasi dan Penataa n Kelembagaan Pemerintah Daerah

2011 Lembaha Pemerintah Non Kementerian

(35)

Pusat dan Daerah

l. Kesekretariatan Lembaga Negara 7

2. Kementerian 34

3. Lembaga Setingkat Menteri 4

4. Lembaga Pemerintah Non Kementerian 28

S. Lembaga Non Struktural 88

6. Lembaga Penyiaran Publik 2

7. Provinsi 33

8. Kabupaten 398

9. Kota 93

DAFTAR  KEMENTERIAN,  LEMBAGA PEMERINTAH  NON-  

KEMENTERIAN,  KESEKRETARIATAN  LEMBAGA NEGARA,  

LEMBAGA SETINGKAT MENTERI  DAN  LEMBAGA LAIN,  DAN  

LEMBAGA  NON­STRUKTURAL  

NO KEMENTERIAN

2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

4. Kementerian Sekretariat Negara

(36)

_ ,gIJAkAN DAN STRATfG' ' " ) , • セdayagunaan@ APARATUM N£GARA

- ' oN R£lORMoS' BIROKRAS'

KEMENTERIAN

8. Kement erian Huku m dan Hak Asasi Manu sia

10. Kementerian Energi dan Sum ber Daya M ineral

12. Kementerian Perdagangan

14. Kementerian Kehutan an

16. Kementerian Kelautan dan Perikanan

18. Kementeri an Pekerjaan Umum

20. Kementerian Pendidikan Nasional

22. Kementerian Agam a

24. Kementerian Komunikasi dan Informatika

26 . Kementerian Koperasi dan Usaha Ke cil dan Menenga h

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan 28. Ana k

(37)

-NO KEMENTER IAN

32. Kementerian Badan Usaha M ilik Negara

34. Kementerian Pemuda dan Olah Raga

NON KEMENTERIAN

NO LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN

2. Arsip Nasional Republik Indonesia

4. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

6. Badan Pusat Statistik

8. Badan Pengawas Tenaga Nuklir

10. Badan Intelijen Negara

12. Badan Kependudukan dan Kelua rga Berencana Nasional

14. Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional

16. Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia

(38)

,4\

SQiaセセn@ DAN STRATEGI

Ir't,! ; ,"OAYAGUNAAN  APARATUR  NEGARA 

-- N REFORMASI BIRQKA.c..S I

NO LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN

20. Badan Pengawasan Obat dan Makanan

22. Badan Meteorologi, Klim atologi, dan Geofisika

24. Badan Nasion al Penanggulangan Bencana

26. Badan SAR Nasional

28. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

NO KESEKRETARIATA N LEMBAGA NEGARA

2. Majelis Permusyawaratan Rakyat

4. Dewan Perwaki lan Daerah

(39)

8 10A . セL@

I(H£MSAGA 

.'''1

iIU...ore.. , DAN  LEMBAGA  LAIN 

NO lEMBAGA PEMERINTAH lAINNYA

1. Kej aksaan Agung Republik Indonesia

3. Tentara Nasional Republik Indo nesia

5. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia

V.  LEMBAGA  NON  STRUKTURAL 

NO LEMBAGA NON STR UK TU RAL

I

2. Komisi Kepolisian Nasional

4. Kom isi Perlindungan Anak Indonesia

6. Komi si Kejaksaan

(40)

セ i@ :HJAKAN DAN S TRAH.G I

',07," 

"WAVAGUNAAN APARATUR NEGARA ... N RlFORMAS I OIROr<RASI

NO LEMBAGA NON STRUKTURAL

10. Komisi Banding Merek

12. Komisi Informasi Pusat

14. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia

16. Komisi Pemilihan Umum

18. Dewan Gula Nasional

20. Dewan Koperasi Indonesia

22. Dewan Kelautan Indonesia

24. Dewan Pengupahan Nasional

26. Dewan Energi Nasional

(41)

--SIDA '" . . . KElEMSAGA :,' ' "

II

LEMBAGA  NON  STRUKTURAL 

30. Dewan Nasional Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Dewan Nasional)

32 . Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan

34. Dewan Ketahanan Nasional

36. Dewan Jaminan Sosial Nasional

38 . Dewan Penerbangan Antariksa Nasional

40. Badan Pengembangan Kawasan Ekonomi Terpadu

42. Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

44. Badan Pengat ur Hilir Minyak dan Gas

(42)

. . . . "a IJAKAN DAN STRAT£GI

I."

PF セdayagunaan@ APAR ATUR Gセegara@

- o·' N REFORMASI BIROKRASI

NO LEMBAGA NON STRUKTURAL

48. Badan Pengembangan Wil ayahan Surabaya-Madura

50. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo

52. Badan Koordinasi Keamanan Laut

54 . Badan Standarisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan

56. Badan Nasional Pengelola Perbatasan

58. Badan Pertimbangan Kepegawaian

60. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Sabang

62 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun

(43)

XQPaᄋN セ@ . . . .  

KElEMBAGIV.·, ' "

-NO LEMBAGA NON STRUKTURAL

66. Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak

68 . Komite Antar Departemen Bidang Kehutanan

70. Komite Standar Akuntansi Pemerintah

72 . Kom ite Kebijakan Percepata n Penyediaan Infrastruktur

74. Kom it e Pengarah Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Pulau Batam, Pu lau Bintan, dan Pulau Karimun

76. Komite Inovasi Nasio nal

78. Lembaga Sensor Fi lm

80 . Lembaga Koordinas i dan Pengend alia n Peni ngkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat

(44)

A

k' 811AKAN DAN STRATEGI

' " P' セdayagunaan@ APARATUR NEGARA

_ L'.\ N REFORMASI BIROKRASI

LEMBAGA  NON  STRUKTURAL 

84.

Unit Kerja Presiden untuk Pe ngawasa n dan Pengend alia n Pem banguna n

86.

Ko nsil Kedokteran Indonesia
(45)
(46)
(47)

8IDA·.

MiA

セom@ APARAT I ゥ セ@

PIGAWAI 

NEGERI SIPIL:

Jumlah PNS pada bulan Mei 2011 4.708.330 orang, laju

pertumbuhan rata-rata 1,63 persen. Kenaikan tertinggi

pada tahun 2008 - 2009 dengan kenaikan 10,80 persen

pertahun. Hal in i adanya kebijakan pengangkatan PNS dari

tenaga honorer dan sekretaris desa .

114 Jabatan Fungsional tertentu/ 38 Instansi Pembina

PP 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLN PNS

(48)

セ |@ ilJAkAN  DAN  STRATEGI 

\ -1 ' セoayagunaan@ APARATUR NEGARA N RUORMASI BIROKRASI

Displin

Salah satu materi yang cukup menonjol diatur dalam PP No. 53/2010 adalah ketentuan tidak masuk kerja, seperti tercantum dalam pasal 8, yang memberikan sanksi diatur secara bertingkat

(49)

BIOA NC A SOM APARATu" セ@

Pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat

Ketentuan lain yang cukup menarik adalah pelanggaran terkait

dengan penyalahgunaan wewenang, menerima hadiah/pemberian yang berhubungan dengan jabatan, berdasarkan PP. No. 53/2010, sanksinya termasuk dalam kelompok hukuman dispiln berat .

Dalam pemberian sanksi, menurut PP No. 30/1980,

pejabat yang berwenang menghukum adalah pejabat pembina kepegawaian dan dapat mendelegasikan kepada pejabat lain di

lingkungan masing-masing.

Dalam pasal15 - 30 PP. No. 53/2010, pejabat yang berwenang menghukum adalah Presiden, pejabat pembina kepegawaian,

(50)

A "

BIJAKAN DAN STRATfGI

In

Pl セdavagunaan@ APARATUR NEGAAA ",",,' J,\ N REFOAMASI BIRDKRASI

Berdasarkan pasal 7 ayat (4), Presiden menjatuhkan hukuman disiplin berat bagi pejabat eselon I dan jabatan lain

yang pengangkatan dan pemberhentiannya menjadi wewenang Presiden.

Sedangkan pasal 7 ayat (3) menyebutkan, pejabat pembina kepegawaian menjatuhkan hukuman disiplin berat dan sedang

berupa penurunan pangkat selama 1 tahun bagi PNS eselon II, III, IV dan V serta jabatan fungsional tertentu dan fungsional umum.

Pejabat pembina kepegawaian juga menjatuhkan hukuman berat

kepada eselon I.

Dalam rangka memperpendek rantai birokrasi, untuk

penjatuhan hukuman disiplin sebagaimana diatur pasal 7 ayat (3) huruf c (turun pangkat) bagi pejabat pejabat struktural eselon V ke

bawah, jabatan fungsional tertentu jenjang pertama dan pelaksana lanjutan dan pegawai golongan III/d ke bawah, menjadi kewenangan

pejabat struktural eselon II. Contoh, eselon II menghukum eselon III.

Apabila pejabat yang berwenang menghukum tidak

(51)

...

SIDA. セ@

SOM APARAf _

DATA PEGAWAI NEGERI SIPIL, TNI & POLRI REPUBLIK INDONESIA

. ".... 2011) : 4.708.330

No Instansi Jumlah

Lembaga

Jumlah PNS

1. Instansi Pusat 75 956.424

2. Instansi Daerah (33 Prop, 93 Kota,

398 Kab) 524 3.751.906

No Instansi Jumlah

1. POLRI 412,379

2. TNI

• AD : 342.972

• AL : 72.533

• AU : 35.873

• MabesTNI : 12.962

(52)

, .  セijaGan@ DAN SIRAIEGI

·i"'tl ·

セdayaguOェaan@ APAUTUR II£GARA -- セ@ rhormaセi@ SIROKRASI

PNS dlrinci menu rut Jenis Kelamin tiap

2004 2.130 .299 -1,93 1.457.038 -1,27 3.587.337 -1,66

-

-

-• • '.r セ@ ' r

セ@ --- - - .

2006 2.144.320 0,59 1.580.911 3,28 3.725 .231 1,72

2008 2.257.408 -1,53 1.825.952 2,89 4.083360 0,40

, _ .. - ---.oj

.

- .

. - -

(53)

18- 20 5.171

21- 25 91.145

26- 30 238.585

31-35 277.399

36 -40 316.678

41-45 469.155

46 - 50 535.952

51- 55 438.127

56 - 60 122.856

61-65 4.375

61,1 39,0 44,2 48,3 51,0 53,5 56,9 63,9 55,9 73,1 3.288 142.482 301.232 297.320 304.110 408.522 405.607 247.304 97.077 1.612 38,9 61,0 55,8 51,7 49,0 46,5 43,1 36,1 44,1 26,9

8.459 0,2

233.627 5,0

539.817 11,5

574.719 12,2

620.788 13,2

877.677 18,6

941.559 20,0

685.431 14,6

219.933 4,7

(54)

a

3IJ A)(AS DAN STRATEGl

' . "セ@ -";OA'fAGUSAAI"II ,\PA..RATUR NfGARA

_ N REFORMASI BIROI<RASI

!

.

セ@

i

c

B

z

セ@

i

セ@

セ@

.a

A

B

e

セ@ セ@

.

セ@

51 セ@ 51 セ@ i

:::

lit N セ@ 'I'
(55)

18 - 20 11 6_204 2_225 19 8.459

21 - 25 572 2.419 37.477 113.248 79.487 424 233.627

26 - 30 3.105 9.733 140.606 167.384 214 .572 4.417 539.817

31 - 35 6.166 13.671 165.576 144.581 236.172 8.553 574.719

36-40 9.498 19.677 224.037 121.230 233.384 12.96 2 620.788

41-45 14.423 26.339 374 .305 172.855 270.384 19.371 877.677

46 - 50 25.482 30.001 342.924 252.633 262.716 27.803 941.559

51 - 55 33.798 31 .848 245.392 178.391 170.392 25.610 685.431

56-60 3.833 3.359 61.350 92.422 48.142 10.827 219.933

61- 65 2.347 3.640 5.987

65. 21 312 333

1_597.871 1.244.969 1.517_636 113.919  _

.... 

137.058
(56)

"

e

SIIAKAN DAN STRATEGI

I' l NDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

_ ll,' N REFORMASI BIROKRASI

s

vi

vi

>-

0

セ@

'"

ci.

6 セ@ N セ@ N セ@ ;...0 "'"l

'"

Q. !:;

'"

0

'"

セ@

E

N セ@ i :. 1I. :t

!

c

3

(57)

SO 91.182 1,9 5.695 0,1 96.877 2,1

SlTP 120.821 2,6 16.237 0,3 137.058 2,9

SlTA Dip.l-Dipl.1I1 OipUV/S.I S.II/S.III 909.269 482.606 815.695 80.136 19,3 10,3 17,3 1,7 688.602 762.363 701.941 33.783 14,6 16,2 14,9 0,7 1.597.871 1.244.969 1.517.636 113.919 33,9 26,4 32,2 2,4 MZMセセ@ :- セ@ ..:.

..

セ@ ) セ@
(58)

-(1) (2) (3)

18·20 11 8.429

21· 25 2.817 150.094

26·30 11.738 295.646

31· 35 17.981 277.715

36· 40 25.018 237.272

41·45 27.052 246.387

46·50 20.884 122.200

51· 55 7.547 85.679

56· 60 732 9.094

61· 65

65 +

1.432.516

Sumber : Badan Kepegawai<ln Negara

(4) (5) (6)

19 8.459

80.699 17 233.627

232.372 61 539.817

278.113 910 574.719

334.275 24.223 620.788

473.106 131.132 877.677

454.399 344.076 941.559

306.728 285.477 685.431

50.416 159.691 219.933

916 5.071 5.987

333 333

(59)

=

-

(5 (5 (5 (5

l!) l!) l!) l!)

(60)

セ@ ャャェaセNG|イ^エ@ L ILᄋNイLBtイセBャイヲHji

t'9.f'  j )fI(t.rjL ... イBvセ@ /.PJ\PAf I JI" "j f(.,\RA

Nセ@ Illt Ghhセa\GA@ ヲAQセHIiャゥ\ヲNIQ@

セ@

a

§

セ@

iii

e

.

:Ii :s

5i

セ@

!'!

iI!

セ@ !

::j

3

セ@

a

a.1

! :t 1

:

i セ@

,.; セ@

.! E .i!

セ@

t

z

I

.!
(61)

-Fungsional Umum 1.399.265 59,8 939.210 40,2 2.338.475

Funcsional Tertentu

II

940.120 43,5 1.221.513 56,S

2.161.633

Struktural 160.324 77,0 47.898 23,0 208.222

. -

セMMNMMMLイ@

Eselon I 497 90,9 50 9,1 547

II

---

..

----Eselon II 5.409 91,9 475 0,1

5.884

Eselon III II 30.447 84,1 5.738 15,9 36.185

Eselon IV 115.159 74,9 38.659 0,3 153.818

EselonV Iセ@ 8.812 74,8 2.976 25,2 11.788

lumlah

(62)

ifi.i.,

LセGセGL@ 」セᄋ N@ \"""S

ゥ セ Q@ NセZNNZN@ ... :.:., .. ZLセZL@ .. :,'I' Jp. セNeg[GpNエN@

"  .;i:::';'o' セZN@ :. セGNIiH@ Q:q 

-セ@ セ@

!

!

セ@ セ@ 1! .1i<

"

セ@

"

C

"

..

t::

..

セ@ C 0 N セ@

...

C

"

i

e

:::I E ::;)

..

E

I

c

:

0 c

·Vi

c

!

""

セ@ j

e

(63)

Ten... Pendldlk/Guru 725.873 42,4 986.658 57,6 1.712.531 79,2

Ten... Medls 11.074 41,S 15.620 58,S 26.694 1,2

Tena.a Paramedls

46.847 24,3 145.622 75,7 192.469 8,9

Donn/ltctu,.,

48.107 62,6 28.698 37,4 76,805 3,6

Guru Beser 1.318 83,S 261 16,5 1.579 0,1

llinnyt 101.101 70,S 4US4 211,5 151.555 7,0

(64)

.

;t

,

.",

,

i

J

j

(65)

(11 121 131 141 lSI 161 171

PHS Pusat yon, bekerja pada Kementeriar\ll.NK 576.226 61,7 358.316 38,3 934.542 19,8

PNS Pusat OPS pada 8UMN/lIid_n lain 2.235 87,9 307 12,1 2.542 0,1

PHS Pusat OPS pada Instansi lain 816 67,9 385 32,1

1.201 0,0

PHS Pusat OPB pada Pemerintah iCabupaten/Kota 119 49,8 120 SO,l 239 0,0

PHS Pusat OPB pada Pemerlntah Propinsi 163 44,3 205 55,7

368 0,0

PHS Pusat OPK pad_ SUMN/Bad_n lain 6 .984 n,4 2.659 27,6 9.643 0,2

PHS ""sat OPK pada IllSUnsilain 1.961 71,3 791 28,7

2.752 0.1

PHS Pusa\ OPK pada Pemerintah !Cabupaten/Kota 2.017 42,2 2.766 57,8 4.783 0,1

PH5 Pusat OPK pada i>emerintah Propinsi 160 45,2 194 54,8 354 0,0

(66)

11)

PNS Oaerah Prop:nsi yang bekerJa pada Propinsi PNS OOierah Proplnsi OPB pada 8UMN/ 8UMO PNS Daerah Proplnsi DPB pada i ョセエ。ョ ウ ゥ@lain

PNS Oaerah Propmsi DP'; pada BUMNjBUMD

PNS Daerah Propirui DPK pad a In s.tans) lain PNS Daerah Kab .jKo\a yang bekerja pada Kab'/f(ota PNS Oat"r;'lh Kab ./ Ko!" DPB pada BUMN/ BUMD PNS Oacrah Kab-/Kota DPB pada Instansi lain PN S Oa erah Kab ./Kota DPJ( pad.. BUMN/BUMD PNS Daerah Kab-/Kota OPJ( pada Instansi lain

Jumlah PN5 PUSiffOaerah

Sumbcr : BOlda,., I(epe(?w.:.ian Ncgara

121 195.514 97 5 115 1.713.077 18 56 11 116

­i@i+' 

(3) 59,0 60,0 73,S 62 ,5 62.5 50,1 75,0 65,1 75,0 56,0 53,1 1  141 1l6.076 35 69 1.706.555 30 91 2,20S,6Z1 15) 41,0 40,0 26,S SWLセ@ 37 .S 49,9 25.0 34,9  25,0 44,0 46,9 

161 1')

331.590 7,0

15 0,0

132 0,0

0,0

184 0,0

3.419.632 72,6

24 0.0

86 0,0

28 0,0 207 O,C

(67)

BIDA M,

lA,

-SDM APARAT l'R Z セ@

セセ

B、。ョ

Instansi Pembina

(68)

Pengembang Teknologi

30.

Pembelajaran

Kementerian

32. Guru

Pendidlkan Nasional 7 jabatan

funpionaJ 

34. Pengawas Sekolah

36. Dosen

Kementerian Pertanlan

(69)

I "ST:""SI PE':a l '.A "0 JABATA"l fuセgsioi|al@

50. Pengawas Ketenagakerjaan

Kementerian Tenap Kerja dan Transmlpasi

5 Jabatan funpional

52.

Penggerak Swadaya Masyarakat

54. Mediator Hubungan Industrial

60. Inspektur Ketenagalistrikan

Kementerian ESDM 62. Inspektur Mlnyak dan Gas

5 jabatan funpional

(70)

a ·

alJAKAN DAN STRATEGI ' " p. セoayagunaan@ APARATUR NEGARA

_ • _ N REfORMASI BIROKRASI

INSTANSI PEMBINA NO JABATAN FUNGSIONAl

Kementerian kelautan dan Perikanan 4 jabatan fungsional

74. Pengawas Perikanan

76. Penyuluh Perikanan

Kementerian Kehutanan

3 jabatan fungsional

80.

82 .

Penyuluh Kehutana n

Pengendali Ekosistem Hutan

Kementerian Perdagangan

(71)

I

I

I

INSTANSI PEMB INA

BPPT

Lam"" 

sandi . . . .

Badan Pusat Statistik

Badan Pemeriksa Keuangan

BPKP 

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

LAN 

Kejaksaaan Agung

BAPPENAS 

BKKBN

BKN 

Perpustakaan Nasional ICementerian Perlndustlan

Kementeria n Luar Negeri NO

P3.

88.

89.

90.

91.

92.

93.

94.

95.

96.

97.

98.

99.

100.

101.

102.

103.

104.

105.

106. o,oA% A

SOM APARATUR

Q

JABATAN FUNGSIONAL

Penahutu 

Penyuluh Agama

Teknlsllftlcayasa

Perekayasa

Operator

Transmist

SandI

Sandiman

Pranata 

KoinpUtet 

Statistisi Pemeriksa

Auditor

Pamong Budaya Wiclyaiswara Jaksa

Perencana

Penyuluh Keluarga Berencana

Analis

Kepepwaian

Pustakawan

Penyuluh Perindustrian

(72)

, . > 311AKAN DAN STRATEGI

r..., r · セdavagunaan@ APAflATUR NEGARA

_ _ J N REFORMASI BIROKRASI

INSTANSI PEMBINA NO JABATAN FUNGSIONAl

ANRI 108. Arsiparis

.;:

BAKOSURTANAL 112. Surveyor Pemetaan

(73)
(74)
(75)

BIDA ' ,

A'

TATAlAI<SA" ..

dengan Bidang

1) Peraturan M enteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor: PER/21/M.PAN/ll/2008

tentang Pedoman Penyusunan Standard Operating

Prosedur (SOP) Admi nistrasi Pemerintahan.

2). Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Nega ra Nomor KEP/1121/M,PAN/3/2006

tanggal 28 Maret 2006 tentang Pedoman Umum

Tata Naskah Dinas Elektronis di lingkungan Instansi

Pemerintah.

3). Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan

Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 sebagai

penyempurnaan Keputusan Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Nega ra Nomor:

KEP/72/M ,PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum

(76)

'i!ih\

ilJAXAN DAN STRAT£GI

,"II .,

VDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA ·· N reセormasi@ BIROXRASI

Untuk Perbaikan Sistem

1) Penyusunan RPP tentang lata Laksana Periji nan dan Non Perijinan;

2) Penyusunan Pedoman Stan dardisasi Sarana dan Prasarana

Kerja Aparatur

3) Penyusunan Pedoman Umum Pakaian Dinas/Kerja PNS .;

4) Penyusunan Modul Business Precess Reengineering (BPR)

Satuan Kerja/Unit Instansi Pemerintah;

5) Penyusunan Pedoman Kehumasan di Lingkungan Instansi

Pemerintah;

6) Revitalisasi sistem ketatalaksanaan di instansi pemerintah,

melalui sesialisasi kebijakan-kebijakan yang telah

ditetapkan dan pemberian.

sedang diselesaikan

RUU ini diharapkan menjadi instrumen hukum

pemerintahan yang nantinya difungsikan untuk

me-landasi  setiap  penggunaan  wewenang  pemerintahan 

dan  menjadi  salah  satu  instrumen  untuk  mewujudkan 

(77)

.. -':;;. I Penye1enaara Negara

RUU Etika Penyelenggara Negara (EPN) berperan sebagai

instrument hukum dan bertindak, berperilaku dan

berucap sebagai alat kontrol dalam bersikap bagi aparat

penyelenggara Negara dalam menjalankan tugasnya

sehari-hari serta dalam berhubungan dengan masyarakat.

Penyusunan RUU EPN bertujuan untuk mendorong

perubahan

"mind set"

dan

"cultural

set' guna terwujudnya

penampilan (sosok) penyelenggara Negara yang beretika

tinggi, mengembangkan jati diri yang berintegritas baik,

amanah, berakhlak mulia serta mencegah niat, sikap

perbuatan menyimpang dari norma dan aturan.

Antara

Serta Antar

RUU ini merupakan amanat Pasal 18 A ayat (1)

Undang Undang Dasar 1945 (amandemen ke-2) yang

menyatakan bahwa lata Hubungan Kewenangan antara

Pemerintah Pusat, mengeliminasi (duplikasi) tumpang

tindih kewenangan pengelolan urusan pemerintah antar

(78)

_ _ >, .IIAKAN DAN STRATEGI

' 1"'1,1 p, セdayagunaan@ APARATUR NEGARA

-- '. N REFDRMASI BIROKRASI

Selain itu, RUU ini merupakan perangkat lunak (soft

ware)

dari

hard ware

Undang-undang No 32 tahun

2004 t entang Pemerintah Daerah ,

RUU ini merupakan landasan hukum yang memadai

bagi sistem pengelolaan dan mekanisme (tatakelola)

kelembagaan badan penyelenggaraan layanan umum/

yang sifatnya nirlaba (tidak mengeja r keuntungan

semata), berorentasi pola korporasi dan prinsip

ke wirausahaan

ャゥゥセセ

ェセ

BIDANG  KETATAlAKSANAAN 

Menyelesaikan penyusuna n RUU Adm inistrasi

Peme-rintahan, RU U Etika (Kode Etik) Penyelenggara Negara, RUU

Tata Hubunga n Kewenangan Antara Pemerintah denga n

Pemerintahan Daerah dan Antar Pemerint ahan Daerah,

(79)
(80)
(81)

1

3

BIOA .

AB..,,,

PENGAWASAN  DAN  AKUNU,OlliTAS  APARAT  - G セ I@

• 1!".""",_

: . '.J, c セ@

WASAN  DAN AKUNTABILITAS 

.

" セ@ • -,} 1b... '

MlilUlrnyansterkalt

dengan bidang Pengawasan

No . P P tentang

Peraturan Pemerintah

2. 39 Tahun 2006 Pengendalian, Pemantauan dan Evaluasi

Perencanaan Pembangunan.

3S Tahun 2006 Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan LHP

Ta hunan APIP Pusat.

04 Ta hun 2008 Kode Etik APIP

5

7

Per 201M.

PA N/l 1/2008

09 Tahun 2009

Pedoman Penyusuna n Indikator Kinerja Utama .

(82)

9

fA

-l l AI(A'J DA'i STRATEGI

iM '

GioaヲBGgunaaエセ@ APARATUR NEGARA - セ@ P.EFOR'l/A51 BIRO)(RASI

13 Tahun 2010 Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah Tah un 2010.

11 12 Tahun 2010 (SE) Penerapan SPI di Lingkungan Instansi

Pemerintah

1 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Pengendalian

dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah

Pemerintah Daerah yang 5 Tahun 2004 tentang

Sampai dengan akhir tahun 2010, jumlah total instansi pemerintah yang melaksanakan penandatanganan Pakta Integritas, sesuai dengan Inpres No. 5 tahun 2004 sejumlah 42 instansi. Sedangkan yang menyampaikan laporan hasil pelaksanaan Inpres No.5 tahun 2004 mengalami peningkatan

dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2005 hanya sebanyak 90 instansi atau 16,51% dari 545 instansi, menjadi 347 instansi atau 57,26% dari 606 instansi yang wajib menyampaikan laporan

(83)

....

9 rat.. 1IlIi'1

PENGAWASAN  DAN aヲHuイセtabjャitaセ@ AFMU.T  エZセ@

Perkembangan instansi yang melaporkan pelaksanaan Inpres Nomor 5 tahun 2004, dapat dilihat pada grafik berikut :

100.00%

90.00%

+---==----1

80 .00%

+ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­ = ­

-70.00% 

+ ­ ­ ­ ­ ­ ­ ­

-60.00% 

+­­­-50.00% 

+­___  

40.00% 

+==­_ _    

30.00%   20.00%   10.00%   0.00%  

2005  2006  2007  2008  2009 

•  Kemen/Lembaga  39.44%  61.97%  77.63%  79.22%  89.47% 

o

Pem. Daerah  13.08%  29.96%  38.06%  48.70%  52 .64% 

•  Tot Inst Yg Melapor  16.51%  34.13%  43.33%  52.78%  57.29% 

(84)

, . . Sijaセan@ DAN STRATfGI ' " •. 'CAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

__ N RHORMAS I BIAOKAASI 

Dlktum Keslmpu lan

III: Penetapan klnerja

V: Program/ wilayah bebas korupsi

VII : Penerapan kesederhanaan

• Mayorltas (> 90%) telah melaporkan jumlah pejabat

yang telah melakukan penetapan kinerja.

• Hasil evaluasl penetapan kinerja yg menggambarkan pencapaian hasil atau manfaat belum banyak dilaporkan.

• Hanya beberapa instansi dan baru memulai program ini.

• Mayoritas belum melaporkan uraian Indikator, target dan capaian

(85)

BIDA '.

セ@

PE.NGAWASAN  DAN  AKUNTA81UTAS  APAR,U I i

':.f 

Dlktum Kes lmpulan

IX : Kajian sistem • Pelaporan diktum ini masih sangat jarang dilaporkan.

timbulka n koru psi • Instansi yang melaporkan juga belum Jelas indikator

yang digunakan

yang 

telah menerapkan

Pemerintah.

1. Instansi Pemerintah yang telah menyusun LAKIP (Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah);

STATISTIK LAKIP

Inatanal 200B  2007  2008  2008 

KIL 87.22'"  ea.. .%  88.70'"  87.53'" 

P .  rnprov  83.84'"  87.88'"  80. 81'"  8 3 .84% 

P ...bI 

83."%  7 8.24'"  8 5.38'"  84. 10%

Kota

(86)

...

KEMI!NILEMBAGA

.-101. 

POPUIa8. 76 77 81

T...h Menyusun 2 8 37

Pttf'MntaM 2.113% 10.311% . 5.118%

PEM .PROVlNSI 

Populaal 33 3 3 33

Tetah Menyusun  1 2 19

poraenlase 3 ,0 3% 11.011% 21 .2 1%

PEM.KA8lKOTA 

Populaal  4 72 472 G 7

Telah MenYU8Un 0  3 36

p・セョエ。h@ 0 .00,," 0 ." % 7 .2. %

Totall...na1 

POIX'l••1  581 582 811 

t・セXィ@ Menyusun 3 13 112

Poraenloee 0 .52% 2 .06%

­

­

15 .0 6%

, .セ@ tl llAKAN  DAN  STRATEGI

I"

P' セoayagunaan@ APARATUR NfGARA _ ,. N セeformasA@ 81ROKRASI

menyusun  Dokumen 

STA TISTIK PK

3.   Inst ansi  Pemerintah  yang  t elah  menyusun  seperangkat  Ind ikat or Kinerja Uta ma (IKU) : 

STATISTIK IKU

(87)

BIOA·· ,A

PENGAWASAN  CAN  AKUNTAQlllTAS  APARAT  I _

Sehubungan dengan pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2010, berikut ini

pokok-pokok penting perihal evaluasi tersebut:

. . .ENA INSTANSI PEMERINTAH

Yang Dievaluasi Tahun

Berdasarkan butir 1 tersebut di atas, jumlah instansi

pemerintah pusat yang menyerahkan LAKIP tepat waktu,

adalah sejumlah 79 kementerian/lembaga atau 91,86%

dari instansi pemerintah pusat yang menyerahkan LAKIP sebanyak 86 instansi.

No Aspek yang Bobot Komponen dievaiu sl

2 Pengukuran 20 pemenuhan pengukuran, kualitas

Kinerja pengukuran, implementasi pengukuran ..

4 Evaluasi 10 pemenuhan evaluasi, dan pemenfaatan

Kinerja hasil evaluasi.

(88)

&,

GL@ XiIaセan@ DAN STRATEGI ' " PI 'OAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

- 0 \ N RfFORMASI SIROkRA51

Tingkat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah secara

keseluruhan di kategorika n dalam tatanan "rating", sebagai berikut:

Nllal

No Predlkat Interpretasl

absolut

L

AA

>8S- Memuaskan

100

3. B >65 -75 Baik, dan perlu sedikit perbalkan

S.

c

>30-S0 Agak kurang, perlu banyak perbaikan,

termasuk perubahan yang mendasar

- UI_

, ...terian/Lembaga ).

1) Tahun 2010 r

-lUMlH K/l DAN PREDIKAT NILAI TAHUN 2010

AA A 8 CC C 0

lumlah

0 0 11 39 27 2 79

(89)

-SIDA , セ|@

PENGAWASAN DAN aォunta。ャャャャaセ@ APARAT LセM

2) Tah un 2009

ッ N セ@ O.!lO% 9,21% 38.16% 43.42% 9.21" 100.00%

Da ri tabel tersebut , t erdapat kenaikan yang cu kup

berarti untuk kementerianjl em baga yang capaian

akuntabilitas kinerjanya baik, yakni naik dari 47,37

tahun 2009 menjadi 63,29% pad a tahun 2010 atau

ada kenaikan sebesar 15,92%.

• • . • r._

."

-' .

.,.

litas kinerja instansi

- _, '. セNイGNL@ ngkan dengan target

. . t sebagai berikut:

• l J'''''' •

TARGET 2014 HASll EVALUASI TARGET 2010

(RPJMN) 2010

(90)

. . " 9IJAKAN DAN STRATEGI

r t l pイ セoayagunaan@ APARATUR NEGARA - u \ N REFORMASI 81ROKRASI

II.   EVALUASI 

AKUNTABIUTAS KINERJA PEMERINTAH

DAERAH.

.JumIah Instansi Pemerintah Oaerah Yang Oi Evaluasi

'DIhun201O

Pemerint ah provi nsi ya ng dievaluasi adalah sebanyak

29 pemerintah provinsi. Sedangkan evaluasi

pemerintah kabupaten/kota dilaksanakan terhadap

57 pemerintah kabupaten/ ota denga n pertim bangan

bahwa setiap provinsi di ambil 2 kabupaten/kota

berdasarka n hasil evalua si BPK P tahun sebelumnya

yang mereprese ntasikan di setiap Provinsi .

Ivlluasl1erhadap 

Pemerlntah Oaerah.

iゥ AAAAAAゥAセ@

Provinsl: 

Perkembangan hasil evaluasi akunta bilitas

kinerja pemerintah provinsi dibandingkan tahun

(91)

-bGda セオ@ セ@

PENGAWASAN DAN AKUNTABllITAS APARAT l, R

t:'t

J

1) Tahun 2010 :

2) Tahun 2009

Di lingkungan pemerintah provinsi telah terjadi

perkembangan yang menggembirakan yaitu dari 3,70%

di tahun 2009 menjadi 31, 03% ditahun 2010.

Perkembangan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja

pemerintah provinsi dibandingkan tahun sebelumnya,

dapat dilihat pada tabel berikut :

(92)

fA\ ' I Qijaセan@ OAN SIRATIG I

Nセ A@I! "40AYAGUNAAN  APARATUR  NfGAAA  - 'N  RnOAMASI  lHROP(RASI 

2) Tahun 2009

Sedangkan dilingkunga n pemerintah/kota

perkem-bangannya  masih  lambat,  yaitu  dari  5,08%  ditahun 

2009 menjadi 8,77% ditahun 2010. Sehingga diperlukan 

perhatian  dan  upaya  bersama  yang  lebih  keras  dan 

intensif. 

3.  Tingkat  capaian  akuntabilitas  kinerja  instansi  pemerintah 

provinsi  dan  kabupaten/kota dibandingkan  dengan  target 

dalam RPJMN  2014, adalah sebagai  berikut: 

(93)

l

_n".11II

ke 

Depan

Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi, terdapat

beberapa hal yang menunjukan akuntabilitas kinerja masih

lemah, dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

(SAKIP) belum diimplementasikan secara nyata dan konsisten,

diantaranya:

1) Kurangnya komitmen dalam mengedepankan akuntabilitas

dari sisi kinerja sehingga akuntabilitas kinerja belum

mendapat perhatian yang besar, terutama di tingkat

Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;

2) Adanya beberapa peraturan perundang-undangan di bidang

akuntabilitas kinerja yang kurang selaras;

3) Belum adanya penetapan sanksi yang tegas bagi instansi

pemerintah yang tidak menerapkan akuntabilitas kinerja;

4) Masih belum tersosialisasikannya ke seluruh instansi

pemerintah tentang kebijakan di bidang akuntabilitas;

5) Adanya keterbatasan kapabilitas SDM di bidang akuntabilitas

kinerja di lingkungan instansi pemerintah serta;

6) Masih belum terintegrasinya Sistem AKIP dengan sistem

(94)

I

, . , 3IJAKAN DAN STRATEGI

;, . . , fI; Bdayaguイセmn@ APARATUR  NEGARA 

-- \ .N REFORMASI BIROKRASI

Untuk strategi ke depan dilaksana kan melal ui:

1) M enyusun dan mendorong penyusunan Peraturan

perunda ng-undangan mengenai akuntabilit as Kinerja;

2) Sosialisasi sekaJigus bimbingan teknis terhadap penera pan

Sistem AKIP kepada instansi pemeri ntah pusat maupu n

daerah yang dilaksanakan secara t erus menerus dan

berkelanjutan untuk lebih men ingkatkan kualitas dan

memperkuat implementasi Sistem AKIP;

3) Melaksanakan evaluasi LAKIP dengan tujuan men ila i

kualitas implementasi Sistem AKIP dan menilai kinerja

instansi pemerintah serta mendorong perbaikan kualitas

implementasi sistem AKIP;

4) Mendorong pengembanga n model percontohan Island

of Integrity yaitu suatu pemerintah daerah/wilayah yang

dijadikan model penerapan prinsip good governance

sehingga wilayah tersebut dapat mewujudkan pemerintahan

yang bersih dan bebas dari KKN, serta dapat dijadikan

(95)
(96)

, . !LJAKAN CAN stセatᆪgi

I""

セdayagunaan@ APARATUR NEGARA

- " N RHORMASI BIROKRASI

No . Nomor Ketetapan Tentang

6. PER/20/M .PAN/04/2006 Pedoman Penyusunan Standar

Pelayanan Publik

.

,

セZ@ BセLBB@ - '.,-. . " -)

..

' セ@ .• j":. j _ . . • •

I

...

--

- ­­­­"-

..

8.   PER/26/M.PAN/05/2006  Pedoman  Penilaian  Kinerja  Unit 

Pelayanan  Publik  Dalam  Rangka 

Pelaksanaan  !<ompetisi  Antar 

Kabupaten/Kota 

10. PfR/32/M.PAN/09/2006

Pedoman P

'1 ' 

en, alan Kin .

Publik dala

er)a Pelayanan

m rangka

Kompetisi Antar k

elaksanaan

A  '  otamad  /

(97)
(98)
(99)

I

·'DA'.

ヲセQ@

PHAVANM4  PUBI  _

.

...,"'"'"

" .. LMMセN、ᄋG@ I

1'ELAYANAN PUBLI K

yang  terkait dengan Bidang Pelayana n

2. KEP/25/M.PAN/2/2004 Pedoman Umum Penyusunan Indeks

Kepuasan Masyara kat セikmI@ Unit

Pelayanan Instansi Pemerintah

4. KEP/118/M.PAN/8/2004 Pedoman Umum Penanganan

Pengaduan Masyarakat bagl Instansl

Pemerintah

I

, '

(100)

a ·

SIJAKAN DAN 5TRATEGI I," ' _DAYAGUNAAN APARATUR NEGAAA

- Zセ n@ REfOftMASI BIROKRA51

No. Nomor Ketetapan Tentang

6. PER/20}M .PAN/04/2006 Pedoman Penyusunan Standar

Pelayanan Publik

:- 'r '.' j , ; ••, I セ@ . ' , : • , ' . ,

.. v'.,

4" 

セN@ U ...iB|Nセ ..- - . ,

" I -'=- . '1 . , - ' :

• • I . •

8. PER/26/M.PAN/OS/2006 Pedoman Penilaian Kinerja Unit

Pelayanan PUblik Dalam Rangka

Pelaksanaan Kompetisi Antar

Kabupaten/Kota

10. PER/32/M.PAN/09/2006 Pedoman Penilaian Kinerja Pelayanan

Publik dalam rangka Pelaksanaan

Kompetisi Antar kッエセュ。、ケ。Ok。「オー。エ・ョ@

(101)

8 10M. ,6., PElP.'\'ANAN PuBl ' G セ@

12. 12 Tahun 2009 Pedoman Penilaian Penyelenggaraan

Pelayanan Publik Pemerintah

Kabupaten/Kota

14. 13

tahun 2009 Pedoman Peningkatan Kualitas
(102)

NBNZNセG@ I r セ@ Kedeputian  Bidang  Pelayanan Publik

2. INPRES tentang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publi k

4. PermenPAN-RB tentang Standar Pelayanan Pu blik (SPP)

6. Evaluasi Damak Pemberlan Penghargaan CBAN.

8. Monitoring dan Evaluasi Penera pan One Stop Service

(OSS) dan Pelayanan Terpatu Satu Pint u-Satu Atap

(PTSP-SA).

10. Pembentukan Help Desk dan Penyelesaian Kasus

(103)

prima:

­- 

BlOAt. , セ@

PELAVANAN PUBI セ@ _

pusat  dan  daerah  yang  telah 

. . . Prlma. 

No  Penyelenggara  pe layanan  Prima   2006  2010 

1. Pelayana n Satu  Pintu (One Stop Services)  307  Kabupaten/ 

kota 

3. Peraih Piala dan Piagam Citra  Bhaktl Abdi 

Negara 

IMl"GIIlD'8lm pelayanan  publik 

yans  dilakukan  untuk 

1)   Sosialisasi  pelaksanaan  Undang­Undang  Nomor  25  tahun 

2009. 

2)   Melaksanakan  Monitoring dan  Evaluasi  terhadap  kebijakan 

yang  dilakukan  pemerintah  pusat  dan  daerah  sehubungan 

(104)

1&

I セiiakan@ DAN  STRAI£GI

f,""

I , 'VOAYAGUNAAN  APARATUR  NEGAAA 

-- N REfORMA SI OIROKRAS I

3) Melaksanakan pendataan Indeks Kepuasan Masyarakat

(lKM ) untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan

secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan

dalam ran gka peningkatan kualita s pelayanan publik.

4) Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi penerapan

055/

PTSP-SA.

5) Memberikan penghargaa n kepada Penyelenggara pelaya na n

publik yang berprestasi dalam memberikan pelaya na n

kepada masyara kat.

6) Menyusun Instrumen Evaluasi Kinerja untuk Pemantauan

Kinerja Kualitas Pelayanan Publik (PK2PP), dalam rangka

memenuhi amanah Undang-Undang No. 25 Tahun 2009

(105)
(106)
(107)

CONTOH -CONTOti

A

PElAYANAN PUBLIK UNGGUl''-, ...

pelay8nan publlk ungulan

' No Daerah/ Pelayanan unggulan

instansi

1

!(ab. 

sraaen

Relokasi PKL tanpa gejolak, PKL diberi kios

dan sertifikat gratis di lokasi yang disiapkan

2 Kota

Surakarta

(108)

a "

dlJAKAN DAN STRATEGI

, " "' セdayagunaan@ APARATUR NEGARA

- " N REFORMASI BIROKRASI

No Daerah/ Pelayanan unggulan

Instansi

.

4 Kota Disnakertrans mempertemukan pencari kerja

Semarang dan perusahaan, memfasititasi dan mendidik

penca ri kerja, pelayanan ゥョヲ セイュ 。ウゥ@ lowongan

kerja seca ra on line, SMS

. .

セ@

. . . .

セNセ@

,

...

....

- .

6 Kab, Pengembangan pelayanan terpadu satu pintu

Lamongan

8 Provinsi Jawa Pertama memiliki Perda Pelayanan Publik,

Timur sebelum lahirnya UU No. 25/2009 tentang

Pelayanan Publik

Pelayanan drive thru pertama untuk

(109)

CONTOH ·CONlOH

&

PElAYANAN PUBLIK

ungguャ

aセ@ iNセ@

No Daerah/ Pelayanan unggulan

instansi

9 Kota Cimahi Pelayanan tepadu satu pintu untuk

mendukung investasi

11 Kementerian Ditjen Pajak: Optimalisasi pelayanan pajak

Keuangan sehingga mampu mendongkrak penerimaan

pajak

Dltjen Bea Cukai: Pelayanan dokumen ekspor

- impor dengan menghilangkah pertemuan

petugas dan client

Ditjen Perbendaharaan: Pelayanan pencairan

(110)

(8 "'

BjjAKAN DAN STRAHG! p, セoavagunaan@ APARATUR NEGARA ... DA N REFORMASI BIROKRASI

No Daerah/

I instansi

U

Kab.

Gorontalo

13 Kota

Denpasar

Pelayanan unggulan

I

Sebulan dua kan Bupatl berkantordi kecamatan

atau Desa untuk memotret, merespon, serta

memberikan pelayanan kepada masyarakat

yans mendesak (Government Mobile)

Pelayanan

terpadu

dlbentuk

tahun

2002, tujuannya untuk memutus kontak

lanssuns antara penyedia layanan denpn

pelangan. Tahun 2005 Bupati limpahkan

penandatanpnan perijinan. Lelans proyek

dRakukan terbuka, pemenans diumumkan

ke

masyarakat untuk dapat diawasl

Pelayanan terpadu satu pintu

mengintegrasikan seluruh SKPD. Pelayana n

periji nan cepat, dan mampu mensti muli r

(111)

Referensi

Dokumen terkait

Prestasi belajar adalah hasil atau taraf kemampuan yang telah dicapai siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar dalam waktu tertentu baik berupa perubahan

Khadirin, S.Kom Devi Oktaviana, S.Si, Mkes 2.. Ima

Penelitian tentang per- an komite sekolah perlu dilakukan untuk men- getahui pelaksanakan peran komite sekolah di masing-masing SMK (SMK negeri dan SMK swasta) sebagai

Tabel 43 Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Hal 43 Tabel 44 Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas

Hasil data yang diperoleh dari pembelajaran lompat jauh melalui pendekatan bermain bola katak pada siswa kelas IV SD Negeri 011 Kembang Harum yaitu siswa yang

dokumen lain yang berkaitan dengan pembayaran dan memastikan semua klaim benar disertai dengan kuitansi dan biaya – biaya, termasuk pembayaran untuk kegiatan

Dengan menggunakan metode granulasi kering dalam pencampuran komponen asam dan basa, daun Leilem dapat diolah menjadi suatu sediaan granul effervescent yang menarik

Meski namanya clay (tanah liat), yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. Animasi ini memakai plasticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897.