PROFIL
PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
DAN REFORMASI BIROKRASI
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
BIRO HUKUM DAN HUMAS
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI
TUG," セ@
DA\ It'iJ
FUNG o"-J. :"'ft ZNMGMZセL@ :::... , セG@
"Menyelenggarakan Urusan di Bidang
Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi"
•
Perumusan dan penetapan kebijakan,
koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan
kebijakan
di
bidang
Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi;
•
Pengelolaan
barang
milik/kekayaan
negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi; dan
d)
:WAKAN OAN STRATEGIiGセ@ G@ セoavagunaan@ APARAfUR NEGARA
セ@ N REFORMAS I BIROKRAS I
ii1.iIi"
Kementerian PAN dan RB
•
Sekretariat Kementerian;
•
Deputi Bid ang Program da n Reformasi
Biro krasi;
•
Deputi Bid ang Kelem bagaan ;
•
Deputi Bid ang 5u mber Daya Ma nusia
Apa ratu r;
•
Deputi Bidang Tata La ksana;
•
Deputi Bid ang Pengawasa n dan
Akuntab il ita s Aparat ur;
•
De puti Bidang Pelaya nan Publik;
ltl(" セ@
ョLセN@ " ,').jl
.UN(j
Visi:
"Terwujudnya aparatur negara yang profesional,
efektif, efisien dan akuntabel dalam pelaksanaan
Reformasi Birokrasi Menuju Kepemerintahan yang
Baik kelas dunia tahun 2025"
Misi:
1.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik;
2. Meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur;
3. Meningkatkan koordinasi pengawasan;
4. Terwujudnya kelembagaan yang efektif dan
efisien;
5. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
ketatalaksanaan;
.m '
."
a lJAkAN OAN HRATEGI N セ N ャ@ 'OAVAGUNAAN APARATUR NEGARA " '. N REFORMASI BIROKRA5'
Profil Pegawai Kementerian PAN
&
RB
Berdasarkan jenis kelamin
TUG A. セ@
w.
roil
FUNG \I ...
1&.,
' lIlAHAN DAN STRAHGI 1r 1 1 ' I "IIOAVAGUNAAN APAHATUA Nt:GAFt.A , fit RffORMM I UIAON'RASI
Berdasarkan Golongan
BIDA' ,
セ@
PROGRAM DAN REFORMASI BIROKR e' セL@
iiiiiiRAiM
REFORMASI DAN BIROKRASI
IIli.IIIEI'()RMASI BIROKRASI:
"Menjadi Pemerintah Kelas Dunia"
ャAdNAAセ セ masi@
BIROKRASI
a. Membentuk/menyempurnakan peraturan
perundang-undangan dalam rangka Melakukan penataan dan
penguatan organisasi, tatalaksana, manajemen sumber daya manusia aparatur, pengawasan, akuntabilitas, kualitas
pelayanan publik,
mind set
danculture set.
b. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik
c. Mengembangkan mekanisme kontrol yang efektif
Lセ@ 11JAKAN DAN STRATEG I
r.
'lfDAVAGUNAAN APARATUR NEGARAセ@ N セeヲormas i@ XAroセrasi@
MASI BIROKRASI
a. Perubahan besar dalam paradigma dan tata kelola
pemerintahan Indonesia.
b. Pertaruhan besar bangsa Indonesia dalam
menghadapi tantangan abad ke21 .
c. Berkaitan dengan ribuan proses tum pang tindih
antar fungsifungsi pemerintahan, melibatkan jutaan
pegawai, dan memerlukan anggaran yang tidak
sedikit.
d. Menata ulang proses birokrasi dari tingkat tertinggi
hingga terendah dan melakukan terobosan baru
dengan langkahIangkah bertahap, konkret, realistis,
sungguhsungguh, berpikir di luar kebiasaan yang
ada, perubahan paradigma, dan dengan upaya luar
biasa .
e. Merevisi dan membangun berbagai regulasi,
memodernkan berbagai kebijakan dan praktik
manajemen pemerintah pusat dan daerah, dan
menyesuaikan tugas fungsi instansi pemerintah
BIDA .
riA.\
'="
PROGRAM DAN REfORMA\1 BIROkR ,
Menciptakan birokrasl pemerlntah yang profesional
dengan karakteristik, berintegrasi, berkinerja tinggi, bebas dan bersih KKN, mampu melayani publik, netral, sejahtera, berdedikasi, dan memegang teguh nilai nila i
dasar dan kode etik aparatur negara.
!I!!!!!_llaln
Program Reformasi BirokrasiTiga Instansi sebagai pilot project Reformasi Birokrasi
adalah:
1. Kementerian Keuangan
2. M ahkamah Agung
3. Badan Pemeriksa Keuangan
Dua Instansi menyusul berikutnya adalah Sekretaris Negara dan Sekretaris Kabinet.
Sesuai Perpres No : 69 s.d .77 Tahun 2010, terdapat 9 (sembilan) K/L yang telah melaksanakan reformasi
bi-rokrasi dan mendapatkan tunjungan kin erja yaitu:
1. Kemenko Perekonomian ;
6.
Kem . Pertahanan ;2.
Kemenko Polhukam;7.
Kem .MenPAN RB;3 . Kemenko Kesra; 8 . Kem .PPN/Bappenas;
4, TN I; 9 . BPKP
セ|@ , IJ AKAN DAN STRATEGI
'1-;'1" セdavagunaan@ APARATUR NEGARA
N REfORMASI BIROKRASI
Peraturan Regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih
perundang- dan kondusif
undangan
- - -r- - -
-'r• • ' _
-, "
Meningkatnya penyelenggaraan pemerintahan Pengawasan
SIDA.
0\
PROGRAM DAN REFORMAS I BIROl(R
M llml8Si
Birokrasi:a. Perpres Nomor: 81 Tahun 2010 tentang Grand Design
Reformasi Birokrasi 2010 - 2025
b. PerMENPANRB Nomor: 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010 - 2014.
C. PermenPAN RB tentang:
1) Pedoman Pengajuan Dokumen Usulan Reformasi
Birokrasi K/L dan Pemda;
2) Pedoman Penilaian Dokumen Usulan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi;
3) Pedoman Penyusunan Road Map Birokrasi K/L dan Pemda;
4) Pedoman Pelaksanaan Quick Wins;
5) Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Perubahan;
6) Pedoman Penataan Tatalaksana (Business Process);
7) Kriteria dan Ukuran Keberhasilan Reformasi Birokrasi;
8) Pedoman Pelaksanaan Program Manajemen Pengetahuan (Know/edge Management);
6 .
セijaiHan@ OAN STRAHGr ' • . . , ; ,OAYAGUNAAN APARATUR NEGARA_ - f'i RHORMASI BIROI(AASI
iAAAiAセセ Keberhasilan Reformasi Birokrasi
Base
Sasaran Indikator line Target
(2009) (2014)
TerwuJ udnya pemerintahan IPK * ) 2.8 5.0
yang bersih dan bebas
Korupsi, Kolusi dan
Indeks Efektivitas
M enl ngkatnya kapasitas Pemerintahan * *) - 0,29 0,5
dan akuntabilitas kinerja
...
OIDA '. , Gセセ@
PROGRAM DAN REFORMA>t OIROKR " iセ@
Pada tahun 2025, yang ditandai dengan :
• tidak ada korupsi
• tidak ada pelanggaran/sanksi;
• APBN dan APBD baik;
• semua program selesai dengan baik;
• semua perizinan selesai dengan cepat dan tepat;
• komunikasi dengan publik baik;
• penggunaan waktu (jam kerja) efektif dan produktif;
• penerapan reward dan punishment secara konsisten
dan berkelanjutan;
• hasil pembangunan nyata (propertumbuhan,
prolapangan kerja, dan propengurangan kemiskinan;
artinya, menciptakan lapangan pekerjaan,
mengurangi kemiskinan, dan memperbaiki
A\
11JAI<AN DAN STRATEGI", j' I \JOAYAGUNAAN APARATWI NEGARA N R!fORMAII BIROKRAII
Pengorganisasian Reformasi Birokrasi
TIM REFORMASI BIROKRASI NASIONAL
Ketua: Menneg PAN-RB
--SIDA " , セ@ KElfM8AGA,. セャ@
1. UU Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian
Negara
2. PP Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi
Perangkat Daerah
3. Inpres Nomor 13 Tahun 1998 tentang Pengusulan,
Penetapan, dan Evaluasi Organisasi Pemerintahan
4. Keppres Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan
Tata Kerja LPND beserta perubahannya
5. Keppres Nomor 110 Tahun 2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I LPND beserta
perubahannya
6. Keppres Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pedoman
Pelaksanaan APBN
7. Perpres Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan
dan Organisasi Kementerian Negara
8. Perpres Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, fungsi Kementerian Negara, serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian
セ G@ ilJAKAN DAN STRATEGI
I, V " . r Gゥoavagunaセn@ APARATUR NEGARA
- N REFORMASI BIROKRASI
1. Penyusunan Grand Design Kelembagaan Pemerintah
2. Penataan Organisasi Kementerian Negara
3. Penataan Organ isasi LPNK
4. Evaluasi dan Penataan Organisasi UPT
5. Evaluasi dan Penataan Satuan Kerja PPK-BLU
6. Penataan Organisasi Sekretariat Lembaga Negara
7. Penataan Orga nisasi Lembaga Non Struktural
8. Evaluasi dan Penataa n Kelembagaan Pemerintah Daerah
2011 Lembaha Pemerintah Non Kementerian
Pusat dan Daerah
l. Kesekretariatan Lembaga Negara 7
2. Kementerian 34
3. Lembaga Setingkat Menteri 4
4. Lembaga Pemerintah Non Kementerian 28
S. Lembaga Non Struktural 88
6. Lembaga Penyiaran Publik 2
7. Provinsi 33
8. Kabupaten 398
9. Kota 93
DAFTAR KEMENTERIAN, LEMBAGA PEMERINTAH NON-
KEMENTERIAN, KESEKRETARIATAN LEMBAGA NEGARA,
LEMBAGA SETINGKAT MENTERI DAN LEMBAGA LAIN, DAN
LEMBAGA NONSTRUKTURAL
NO KEMENTERIAN
2. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
4. Kementerian Sekretariat Negara
_ ,gIJAkAN DAN STRATfG' ' " ) , • セdayagunaan@ APARATUM N£GARA
- ' oN R£lORMoS' BIROKRAS'
KEMENTERIAN
8. Kement erian Huku m dan Hak Asasi Manu sia
10. Kementerian Energi dan Sum ber Daya M ineral
12. Kementerian Perdagangan
14. Kementerian Kehutan an
16. Kementerian Kelautan dan Perikanan
18. Kementeri an Pekerjaan Umum
20. Kementerian Pendidikan Nasional
22. Kementerian Agam a
24. Kementerian Komunikasi dan Informatika
26 . Kementerian Koperasi dan Usaha Ke cil dan Menenga h
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan 28. Ana k
-NO KEMENTER IAN
32. Kementerian Badan Usaha M ilik Negara
34. Kementerian Pemuda dan Olah Raga
NON KEMENTERIAN
NO LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN
2. Arsip Nasional Republik Indonesia
4. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
6. Badan Pusat Statistik
8. Badan Pengawas Tenaga Nuklir
10. Badan Intelijen Negara
12. Badan Kependudukan dan Kelua rga Berencana Nasional
14. Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional
16. Lembaga IImu Pengetahuan Indonesia
,4\
SQiaセセn@ DAN STRATEGIIr't,! ; ,"OAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
-- N REFORMASI BIRQKA.c..S I
NO LEMBAGA PEMERINTAH NON KEMENTERIAN
20. Badan Pengawasan Obat dan Makanan
22. Badan Meteorologi, Klim atologi, dan Geofisika
24. Badan Nasion al Penanggulangan Bencana
26. Badan SAR Nasional
28. Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
NO KESEKRETARIATA N LEMBAGA NEGARA
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat
4. Dewan Perwaki lan Daerah
8 10A . セL@
I(H£MSAGA
.'''1
iIU...ore.. , DAN LEMBAGA LAIN
NO lEMBAGA PEMERINTAH lAINNYA
1. Kej aksaan Agung Republik Indonesia
3. Tentara Nasional Republik Indo nesia
5. Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia
V. LEMBAGA NON STRUKTURAL
NO LEMBAGA NON STR UK TU RAL
I
2. Komisi Kepolisian Nasional
4. Kom isi Perlindungan Anak Indonesia
6. Komi si Kejaksaan
セ i@ :HJAKAN DAN S TRAH.G I
',07,"
"WAVAGUNAAN APARATUR NEGARA ... N RlFORMAS I OIROr<RASINO LEMBAGA NON STRUKTURAL
10. Komisi Banding Merek
12. Komisi Informasi Pusat
14. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia
16. Komisi Pemilihan Umum
18. Dewan Gula Nasional
20. Dewan Koperasi Indonesia
22. Dewan Kelautan Indonesia
24. Dewan Pengupahan Nasional
26. Dewan Energi Nasional
--SIDA '" . . . KElEMSAGA :,' ' "
II
LEMBAGA NON STRUKTURAL30. Dewan Nasional Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (Dewan Nasional)
32 . Dewan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan
34. Dewan Ketahanan Nasional
36. Dewan Jaminan Sosial Nasional
38 . Dewan Penerbangan Antariksa Nasional
40. Badan Pengembangan Kawasan Ekonomi Terpadu
42. Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
44. Badan Pengat ur Hilir Minyak dan Gas
. . . . "a IJAKAN DAN STRAT£GI
I."
PF セdayagunaan@ APAR ATUR Gセegara@- o·' N REFORMASI BIROKRASI
NO LEMBAGA NON STRUKTURAL
48. Badan Pengembangan Wil ayahan Surabaya-Madura
50. Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo
52. Badan Koordinasi Keamanan Laut
54 . Badan Standarisasi dan Akreditasi Nasional Keolahragaan
56. Badan Nasional Pengelola Perbatasan
58. Badan Pertimbangan Kepegawaian
60. Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Sabang
62 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun
XQPaᄋN セ@ . . . .
KElEMBAGIV.·, ' "
-NO LEMBAGA NON STRUKTURAL
66. Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak
68 . Komite Antar Departemen Bidang Kehutanan
70. Komite Standar Akuntansi Pemerintah
72 . Kom ite Kebijakan Percepata n Penyediaan Infrastruktur
74. Kom it e Pengarah Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus di Pulau Batam, Pu lau Bintan, dan Pulau Karimun
76. Komite Inovasi Nasio nal
78. Lembaga Sensor Fi lm
80 . Lembaga Koordinas i dan Pengend alia n Peni ngkatan Kesejahteraan Sosial Penyandang Cacat
A
k' 811AKAN DAN STRATEGI' " P' セdayagunaan@ APARATUR NEGARA
_ L'.\ N REFORMASI BIROKRASI
LEMBAGA NON STRUKTURAL
84.
Unit Kerja Presiden untuk Pe ngawasa n dan Pengend alia n Pem banguna n86.
Ko nsil Kedokteran Indonesia8IDA·.
MiA
セom@ APARAT I ゥ セ@
PIGAWAI
NEGERI SIPIL:Jumlah PNS pada bulan Mei 2011 4.708.330 orang, laju
pertumbuhan rata-rata 1,63 persen. Kenaikan tertinggi
pada tahun 2008 - 2009 dengan kenaikan 10,80 persen
pertahun. Hal in i adanya kebijakan pengangkatan PNS dari
tenaga honorer dan sekretaris desa .
114 Jabatan Fungsional tertentu/ 38 Instansi Pembina
PP 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLN PNS
セ |@ ilJAkAN DAN STRATEGI
\ -1 ' セoayagunaan@ APARATUR NEGARA N RUORMASI BIROKRASI
Displin
Salah satu materi yang cukup menonjol diatur dalam PP No. 53/2010 adalah ketentuan tidak masuk kerja, seperti tercantum dalam pasal 8, yang memberikan sanksi diatur secara bertingkat
BIOA NC A SOM APARATu" セ@
Pemberhentian dengan hormat atau tidak dengan hormat
Ketentuan lain yang cukup menarik adalah pelanggaran terkait
dengan penyalahgunaan wewenang, menerima hadiah/pemberian yang berhubungan dengan jabatan, berdasarkan PP. No. 53/2010, sanksinya termasuk dalam kelompok hukuman dispiln berat .
Dalam pemberian sanksi, menurut PP No. 30/1980,
pejabat yang berwenang menghukum adalah pejabat pembina kepegawaian dan dapat mendelegasikan kepada pejabat lain di
lingkungan masing-masing.
Dalam pasal15 - 30 PP. No. 53/2010, pejabat yang berwenang menghukum adalah Presiden, pejabat pembina kepegawaian,
A "
BIJAKAN DAN STRATfGIIn
Pl セdavagunaan@ APARATUR NEGAAA ",",,' J,\ N REFOAMASI BIRDKRASIBerdasarkan pasal 7 ayat (4), Presiden menjatuhkan hukuman disiplin berat bagi pejabat eselon I dan jabatan lain
yang pengangkatan dan pemberhentiannya menjadi wewenang Presiden.
Sedangkan pasal 7 ayat (3) menyebutkan, pejabat pembina kepegawaian menjatuhkan hukuman disiplin berat dan sedang
berupa penurunan pangkat selama 1 tahun bagi PNS eselon II, III, IV dan V serta jabatan fungsional tertentu dan fungsional umum.
Pejabat pembina kepegawaian juga menjatuhkan hukuman berat
kepada eselon I.
Dalam rangka memperpendek rantai birokrasi, untuk
penjatuhan hukuman disiplin sebagaimana diatur pasal 7 ayat (3) huruf c (turun pangkat) bagi pejabat pejabat struktural eselon V ke
bawah, jabatan fungsional tertentu jenjang pertama dan pelaksana lanjutan dan pegawai golongan III/d ke bawah, menjadi kewenangan
pejabat struktural eselon II. Contoh, eselon II menghukum eselon III.
Apabila pejabat yang berwenang menghukum tidak
...
SIDA. セ@
SOM APARAf _
DATA PEGAWAI NEGERI SIPIL, TNI & POLRI REPUBLIK INDONESIA
. ".... 2011) : 4.708.330
No Instansi Jumlah
Lembaga
Jumlah PNS
1. Instansi Pusat 75 956.424
2. Instansi Daerah (33 Prop, 93 Kota,
398 Kab) 524 3.751.906
No Instansi Jumlah
1. POLRI 412,379
2. TNI
• AD : 342.972
• AL : 72.533
• AU : 35.873
• MabesTNI : 12.962
, . セijaGan@ DAN SIRAIEGI
·i"'tl ·
セdayaguOェaan@ APAUTUR II£GARA -- セ@ rhormaセi@ SIROKRASIPNS dlrinci menu rut Jenis Kelamin tiap
2004 2.130 .299 -1,93 1.457.038 -1,27 3.587.337 -1,66
-
--• • '.r セ@ ' r
セ@ --- - - .
2006 2.144.320 0,59 1.580.911 3,28 3.725 .231 1,72
2008 2.257.408 -1,53 1.825.952 2,89 4.083360 0,40
, _ .. - ---.oj
.
- .. - -
18- 20 5.171
21- 25 91.145
26- 30 238.585
31-35 277.399
36 -40 316.678
41-45 469.155
46 - 50 535.952
51- 55 438.127
56 - 60 122.856
61-65 4.375
61,1 39,0 44,2 48,3 51,0 53,5 56,9 63,9 55,9 73,1 3.288 142.482 301.232 297.320 304.110 408.522 405.607 247.304 97.077 1.612 38,9 61,0 55,8 51,7 49,0 46,5 43,1 36,1 44,1 26,9
8.459 0,2
233.627 5,0
539.817 11,5
574.719 12,2
620.788 13,2
877.677 18,6
941.559 20,0
685.431 14,6
219.933 4,7
a
3IJ A)(AS DAN STRATEGl' . "セ@ -";OA'fAGUSAAI"II ,\PA..RATUR NfGARA
_ N REFORMASI BIROI<RASI
!
.
セ@
i
cB
zセ@
i
セ@
セ@
セ•
.aA
B
eセ@ セ@
.
セ@セ
51 セ@ 51 セ@ i
:::
lit N セ@ 'I'18 - 20 11 6_204 2_225 19 8.459
21 - 25 572 2.419 37.477 113.248 79.487 424 233.627
26 - 30 3.105 9.733 140.606 167.384 214 .572 4.417 539.817
31 - 35 6.166 13.671 165.576 144.581 236.172 8.553 574.719
36-40 9.498 19.677 224.037 121.230 233.384 12.96 2 620.788
41-45 14.423 26.339 374 .305 172.855 270.384 19.371 877.677
46 - 50 25.482 30.001 342.924 252.633 262.716 27.803 941.559
51 - 55 33.798 31 .848 245.392 178.391 170.392 25.610 685.431
56-60 3.833 3.359 61.350 92.422 48.142 10.827 219.933
61- 65 2.347 3.640 5.987
65. 21 312 333
1_597.871 1.244.969 1.517_636 113.919 _
....
137.058"
e
SIIAKAN DAN STRATEGII' l NDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
_ ll,' N REFORMASI BIROKRASI
s
•
vivi
>-
0セ@
'"
ci.6 セ@ N セ@ N セ@ ;...0 "'"l
'"
Q. !:;•
'"
•
0'"
セ@E
N セ@ i :. 1I. :t!
c3
SO 91.182 1,9 5.695 0,1 96.877 2,1
SlTP 120.821 2,6 16.237 0,3 137.058 2,9
SlTA Dip.l-Dipl.1I1 OipUV/S.I S.II/S.III 909.269 482.606 815.695 80.136 19,3 10,3 17,3 1,7 688.602 762.363 701.941 33.783 14,6 16,2 14,9 0,7 1.597.871 1.244.969 1.517.636 113.919 33,9 26,4 32,2 2,4 MZMセセ@ :- セ@ ..:.
..
セ@ ) セ@-(1) (2) (3)
18·20 11 8.429
21· 25 2.817 150.094
26·30 11.738 295.646
31· 35 17.981 277.715
36· 40 25.018 237.272
41·45 27.052 246.387
46·50 20.884 122.200
51· 55 7.547 85.679
56· 60 732 9.094
61· 65
65 +
1.432.516
Sumber : Badan Kepegawai<ln Negara
(4) (5) (6)
19 8.459
80.699 17 233.627
232.372 61 539.817
278.113 910 574.719
334.275 24.223 620.788
473.106 131.132 877.677
454.399 344.076 941.559
306.728 285.477 685.431
50.416 159.691 219.933
916 5.071 5.987
333 333
•
•
=
-
セ(5 (5 (5 (5
l!) l!) l!) l!)
セ@ ャャェaセNG|イ^エ@ L ILᄋNイLBtイセBャイヲHji
t'9.f' j )fI(t.rjL ... イBvセ@ /.PJ\PAf I JI" "j f(.,\RA
Nセ@ Illt Ghhセa\GA@ ヲAQセHIiャゥ\ヲNIQ@
セ@
a
§セ@
iii
e
.
:Ii :s
5i
セ@
!'!
iI!
セ@ !セ
::j3
セ@a
a.1
! :t 1:
i セ@
,.; セ@.! E .i!
セ@
t
z
I
.!
-Fungsional Umum 1.399.265 59,8 939.210 40,2 2.338.475
Funcsional Tertentu
II
940.120 43,5 1.221.513 56,S2.161.633
Struktural 160.324 77,0 47.898 23,0 208.222
. -
セMMNMMMLイ@Eselon I 497 90,9 50 9,1 547
II
---
..----Eselon II 5.409 91,9 475 0,1
5.884
Eselon III II 30.447 84,1 5.738 15,9 36.185
Eselon IV 115.159 74,9 38.659 0,3 153.818
EselonV Iセ@ 8.812 74,8 2.976 25,2 11.788
lumlah
•
•
•
ifi.i.,
LセGセGL@ 」セᄋ N@ \"""Sゥ セ Q@ NセZNNZN@ ... :.:., .. ZLセZL@ .. :,'I' Jp. セNeg[GpNエN@
" .;i:::';'o' セZN@ :. セGNIiH@ Q:q
-セ@ セ@
!
!
セ@ セ@ 1! .1i<"
セ@"
•
C"
..
t::..
セ@ C 0 N セ@...
C"
•
i
e:::I E ::;)
..
EI
c
:
0 c
·Vi
c
!
""
セ@ j
e
Ten... Pendldlk/Guru 725.873 42,4 986.658 57,6 1.712.531 79,2
Ten... Medls 11.074 41,S 15.620 58,S 26.694 1,2
Tena.a Paramedls
46.847 24,3 145.622 75,7 192.469 8,9
Donn/ltctu,.,
48.107 62,6 28.698 37,4 76,805 3,6
Guru Beser 1.318 83,S 261 16,5 1.579 0,1
llinnyt 101.101 70,S 4US4 211,5 151.555 7,0
.
;t
•
,
.",
,
i
J
j
(11 121 131 141 lSI 161 171
PHS Pusat yon, bekerja pada Kementeriar\ll.NK 576.226 61,7 358.316 38,3 934.542 19,8
PNS Pusat OPS pada 8UMN/lIid_n lain 2.235 87,9 307 12,1 2.542 0,1
PHS Pusat OPS pada Instansi lain 816 67,9 385 32,1
1.201 0,0
PHS Pusat OPB pada Pemerintah iCabupaten/Kota 119 49,8 120 SO,l 239 0,0
PHS Pusat OPB pada Pemerlntah Propinsi 163 44,3 205 55,7
368 0,0
PHS Pusat OPK pad_ SUMN/Bad_n lain 6 .984 n,4 2.659 27,6 9.643 0,2
PHS ""sat OPK pada IllSUnsilain 1.961 71,3 791 28,7
2.752 0.1
PHS Pusa\ OPK pada Pemerintah !Cabupaten/Kota 2.017 42,2 2.766 57,8 4.783 0,1
PH5 Pusat OPK pada i>emerintah Propinsi 160 45,2 194 54,8 354 0,0
11)
PNS Oaerah Prop:nsi yang bekerJa pada Propinsi PNS OOierah Proplnsi OPB pada 8UMN/ 8UMO PNS Daerah Proplnsi DPB pada i ョセエ。ョ ウ ゥ@lain
PNS Oaerah Propmsi DP'; pada BUMNjBUMD
PNS Daerah Propirui DPK pad a In s.tans) lain PNS Daerah Kab .jKo\a yang bekerja pada Kab'/f(ota PNS Oat"r;'lh Kab ./ Ko!" DPB pada BUMN/ BUMD PNS Oacrah Kab-/Kota DPB pada Instansi lain PN S Oa erah Kab ./Kota DPJ( pad.. BUMN/BUMD PNS Daerah Kab-/Kota OPJ( pada Instansi lain
Jumlah PN5 PUSiffOaerah
Sumbcr : BOlda,., I(epe(?w.:.ian Ncgara
121 195.514 97 5 115 1.713.077 18 56 11 116
i@i+'
(3) 59,0 60,0 73,S 62 ,5 62.5 50,1 75,0 65,1 75,0 56,0 53,1 1 141 1l6.076 35 69 1.706.555 30 91 2,20S,6Z1 15) 41,0 40,0 26,S SWLセ@ 37 .S 49,9 25.0 34,9 25,0 44,0 46,9161 1')
331.590 7,0
15 0,0
132 0,0
0,0
184 0,0
3.419.632 72,6
24 0.0
86 0,0
28 0,0 207 O,C
BIDA M,
lA,
-SDM APARAT l'R Z セ@
セセ
B、。ョ
Instansi Pembina
Pengembang Teknologi
30.
Pembelajaran
Kementerian
32. Guru
Pendidlkan Nasional 7 jabatan
funpionaJ
34. Pengawas Sekolah
36. Dosen
Kementerian Pertanlan
I "ST:""SI PE':a l '.A "0 JABATA"l fuセgsioi|al@
50. Pengawas Ketenagakerjaan
Kementerian Tenap Kerja dan Transmlpasi
5 Jabatan funpional
52.
Penggerak Swadaya Masyarakat54. Mediator Hubungan Industrial
60. Inspektur Ketenagalistrikan
Kementerian ESDM 62. Inspektur Mlnyak dan Gas
5 jabatan funpional
a ·
alJAKAN DAN STRATEGI ' " p. セoayagunaan@ APARATUR NEGARA_ • _ N REfORMASI BIROKRASI
INSTANSI PEMBINA NO JABATAN FUNGSIONAl
Kementerian kelautan dan Perikanan 4 jabatan fungsional
74. Pengawas Perikanan
76. Penyuluh Perikanan
Kementerian Kehutanan
3 jabatan fungsional
80.
82 .
Penyuluh Kehutana n
Pengendali Ekosistem Hutan
Kementerian Perdagangan
I
I
I
INSTANSI PEMB INA
BPPT
Lam""
sandi . . . .
Badan Pusat Statistik
Badan Pemeriksa Keuangan
BPKP
Kementerian Kebudayaan dan PariwisataLAN
Kejaksaaan AgungBAPPENAS
BKKBNBKN
Perpustakaan Nasional ICementerian PerlndustlanKementeria n Luar Negeri NO
P3.
88.89.
90.91.
92.93.
94.95.
96.97.
98.99.
100.101.
102.103.
104.105.
106. o,oA% ASOM APARATUR
Q
JABATAN FUNGSIONAL
Penahutu
Penyuluh Agama
Teknlsllftlcayasa
Perekayasa
Operator
Transmist
SandI
Sandiman
Pranata
KoinpUtet
Statistisi PemeriksaAuditor
Pamong Budaya Wiclyaiswara JaksaPerencana
Penyuluh Keluarga Berencana
Analis
Kepepwaian
Pustakawan
Penyuluh Perindustrian
, . > 311AKAN DAN STRATEGI
r..., r · セdavagunaan@ APAflATUR NEGARA
_ _ J N REFORMASI BIROKRASI
INSTANSI PEMBINA NO JABATAN FUNGSIONAl
ANRI 108. Arsiparis
.;:
BAKOSURTANAL 112. Surveyor Pemetaan
BIDA ' ,
A'
TATAlAI<SA" ..
dengan Bidang
1) Peraturan M enteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor: PER/21/M.PAN/ll/2008
tentang Pedoman Penyusunan Standard Operating
Prosedur (SOP) Admi nistrasi Pemerintahan.
2). Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Nega ra Nomor KEP/1121/M,PAN/3/2006
tanggal 28 Maret 2006 tentang Pedoman Umum
Tata Naskah Dinas Elektronis di lingkungan Instansi
Pemerintah.
3). Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 22 Tahun 2008 sebagai
penyempurnaan Keputusan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Nega ra Nomor:
KEP/72/M ,PAN/7/2003 tentang Pedoman Umum
'i!ih\
ilJAXAN DAN STRAT£GI,"II .,
VDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA ·· N reセormasi@ BIROXRASIUntuk Perbaikan Sistem
1) Penyusunan RPP tentang lata Laksana Periji nan dan Non Perijinan;
2) Penyusunan Pedoman Stan dardisasi Sarana dan Prasarana
Kerja Aparatur
3) Penyusunan Pedoman Umum Pakaian Dinas/Kerja PNS .;
4) Penyusunan Modul Business Precess Reengineering (BPR)
Satuan Kerja/Unit Instansi Pemerintah;
5) Penyusunan Pedoman Kehumasan di Lingkungan Instansi
Pemerintah;
6) Revitalisasi sistem ketatalaksanaan di instansi pemerintah,
melalui sesialisasi kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan dan pemberian.
sedang diselesaikan
RUU ini diharapkan menjadi instrumen hukum
pemerintahan yang nantinya difungsikan untuk
me-landasi setiap penggunaan wewenang pemerintahan
dan menjadi salah satu instrumen untuk mewujudkan
.. -':;;. I Penye1enaara Negara
RUU Etika Penyelenggara Negara (EPN) berperan sebagai
instrument hukum dan bertindak, berperilaku dan
berucap sebagai alat kontrol dalam bersikap bagi aparat
penyelenggara Negara dalam menjalankan tugasnya
sehari-hari serta dalam berhubungan dengan masyarakat.
Penyusunan RUU EPN bertujuan untuk mendorong
perubahan
"mind set"
dan"cultural
set' guna terwujudnyapenampilan (sosok) penyelenggara Negara yang beretika
tinggi, mengembangkan jati diri yang berintegritas baik,
amanah, berakhlak mulia serta mencegah niat, sikap
perbuatan menyimpang dari norma dan aturan.
Antara
Serta Antar
RUU ini merupakan amanat Pasal 18 A ayat (1)
Undang Undang Dasar 1945 (amandemen ke-2) yang
menyatakan bahwa lata Hubungan Kewenangan antara
Pemerintah Pusat, mengeliminasi (duplikasi) tumpang
tindih kewenangan pengelolan urusan pemerintah antar
_ _ >, .IIAKAN DAN STRATEGI
' 1"'1,1 p, セdayagunaan@ APARATUR NEGARA
-- '. N REFDRMASI BIROKRASI
Selain itu, RUU ini merupakan perangkat lunak (soft
ware)
darihard ware
Undang-undang No 32 tahun2004 t entang Pemerintah Daerah ,
RUU ini merupakan landasan hukum yang memadai
bagi sistem pengelolaan dan mekanisme (tatakelola)
kelembagaan badan penyelenggaraan layanan umum/
yang sifatnya nirlaba (tidak mengeja r keuntungan
semata), berorentasi pola korporasi dan prinsip
ke wirausahaan
ャゥゥセセ
ェセ
BIDANG KETATAlAKSANAAN
Menyelesaikan penyusuna n RUU Adm inistrasi
Peme-rintahan, RU U Etika (Kode Etik) Penyelenggara Negara, RUU
Tata Hubunga n Kewenangan Antara Pemerintah denga n
Pemerintahan Daerah dan Antar Pemerint ahan Daerah,
1
3
BIOA .
AB..,,,
PENGAWASAN DAN AKUNU,OlliTAS APARAT - G セ I@
• 1!".""",_
: . '.J, c セ@
WASAN DAN AKUNTABILITAS
.
" セ@ • -,} 1b... 'MlilUlrnyansterkalt
dengan bidang PengawasanNo . P P tentang
Peraturan Pemerintah
2. 39 Tahun 2006 Pengendalian, Pemantauan dan Evaluasi
Perencanaan Pembangunan.
3S Tahun 2006 Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan LHP
Ta hunan APIP Pusat.
04 Ta hun 2008 Kode Etik APIP
5
7
Per 201M.
PA N/l 1/2008
09 Tahun 2009
Pedoman Penyusuna n Indikator Kinerja Utama .
9
fA
-l l AI(A'J DA'i STRATEGIiM '
GioaヲBGgunaaエセ@ APARATUR NEGARA - セ@ P.EFOR'l/A51 BIRO)(RASI13 Tahun 2010 Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah Tah un 2010.
11 12 Tahun 2010 (SE) Penerapan SPI di Lingkungan Instansi
Pemerintah
1 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Penyusunan Pengendalian
dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Pemerintah Daerah yang 5 Tahun 2004 tentang
Sampai dengan akhir tahun 2010, jumlah total instansi pemerintah yang melaksanakan penandatanganan Pakta Integritas, sesuai dengan Inpres No. 5 tahun 2004 sejumlah 42 instansi. Sedangkan yang menyampaikan laporan hasil pelaksanaan Inpres No.5 tahun 2004 mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2005 hanya sebanyak 90 instansi atau 16,51% dari 545 instansi, menjadi 347 instansi atau 57,26% dari 606 instansi yang wajib menyampaikan laporan
....
9 rat.. 1IlIi'1
PENGAWASAN DAN aヲHuイセtabjャitaセ@ AFMU.T エZセ@
Perkembangan instansi yang melaporkan pelaksanaan Inpres Nomor 5 tahun 2004, dapat dilihat pada grafik berikut :
100.00%
90.00%
+---==----1
80 .00%
+ =
-70.00%
+
-60.00%
+-50.00%
+___
40.00%
+==_ _
30.00% 20.00% 10.00% 0.00%
2005 2006 2007 2008 2009
• Kemen/Lembaga 39.44% 61.97% 77.63% 79.22% 89.47%
o
Pem. Daerah 13.08% 29.96% 38.06% 48.70% 52 .64%• Tot Inst Yg Melapor 16.51% 34.13% 43.33% 52.78% 57.29%
, . . Sijaセan@ DAN STRATfGI ' " •. 'CAYAGUNAAN APARATUR NEGARA
__ N RHORMAS I BIAOKAASI
Dlktum Keslmpu lan
III: Penetapan klnerja
V: Program/ wilayah bebas korupsi
VII : Penerapan kesederhanaan
• Mayorltas (> 90%) telah melaporkan jumlah pejabat
yang telah melakukan penetapan kinerja.
• Hasil evaluasl penetapan kinerja yg menggambarkan pencapaian hasil atau manfaat belum banyak dilaporkan.
• Hanya beberapa instansi dan baru memulai program ini.
• Mayoritas belum melaporkan uraian Indikator, target dan capaian
BIDA '.
セ@
PE.NGAWASAN DAN AKUNTA81UTAS APAR,U I i
':.f
Dlktum Kes lmpulan
IX : Kajian sistem • Pelaporan diktum ini masih sangat jarang dilaporkan.
timbulka n koru psi • Instansi yang melaporkan juga belum Jelas indikator
yang digunakan
yang
telah menerapkanPemerintah.
1. Instansi Pemerintah yang telah menyusun LAKIP (Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah);
STATISTIK LAKIP
Inatanal 200B 2007 2008 2008
KIL 87.22'" ea.. .% 88.70'" 87.53'"
P . rnprov 83.84'" 87.88'" 80. 81'" 8 3 .84%
P ...bI
83."% 7 8.24'" 8 5.38'" 84. 10%
Kota
...
KEMI!NILEMBAGA
.-101.
POPUIa8. 76 77 81
T...h Menyusun 2 8 37
Pttf'MntaM 2.113% 10.311% . 5.118%
PEM .PROVlNSI
Populaal 33 3 3 33
Tetah Menyusun 1 2 19
poraenlase 3 ,0 3% 11.011% 21 .2 1%
PEM.KA8lKOTA
Populaal 4 72 472 G 7
Telah MenYU8Un 0 3 36
p・セョエ。h@ 0 .00,," 0 ." % 7 .2. %
Totall...na1
POIX'l••1 581 582 811
t・セXィ@ Menyusun 3 13 112
Poraenloee 0 .52% 2 .06%
15 .0 6%, .セ@ tl llAKAN DAN STRATEGI
I"
P' セoayagunaan@ APARATUR NfGARA _ ,. N セeformasA@ 81ROKRASImenyusun Dokumen
STA TISTIK PK
3. Inst ansi Pemerintah yang t elah menyusun seperangkat Ind ikat or Kinerja Uta ma (IKU) :
STATISTIK IKU
BIOA·· ,A
PENGAWASAN CAN AKUNTAQlllTAS APARAT I _
Sehubungan dengan pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2010, berikut ini
pokok-pokok penting perihal evaluasi tersebut:
. . .ENA INSTANSI PEMERINTAH
Yang Dievaluasi Tahun
Berdasarkan butir 1 tersebut di atas, jumlah instansi
pemerintah pusat yang menyerahkan LAKIP tepat waktu,
adalah sejumlah 79 kementerian/lembaga atau 91,86%
dari instansi pemerintah pusat yang menyerahkan LAKIP sebanyak 86 instansi.
No Aspek yang Bobot Komponen dievaiu sl
2 Pengukuran 20 pemenuhan pengukuran, kualitas
Kinerja pengukuran, implementasi pengukuran ..
4 Evaluasi 10 pemenuhan evaluasi, dan pemenfaatan
Kinerja hasil evaluasi.
&,
GL@ XiIaセan@ DAN STRATEGI ' " PI 'OAYAGUNAAN APARATUR NEGARA- 0 \ N RfFORMASI SIROkRA51
Tingkat akuntabilitas kinerja instansi pemerintah secara
keseluruhan di kategorika n dalam tatanan "rating", sebagai berikut:
Nllal
No Predlkat Interpretasl
absolut
L
AA
>8S- Memuaskan100
3. B >65 -75 Baik, dan perlu sedikit perbalkan
S.
c
>30-S0 Agak kurang, perlu banyak perbaikan,termasuk perubahan yang mendasar
- UI_
, ...terian/Lembaga ).
1) Tahun 2010 r
-lUMlH K/l DAN PREDIKAT NILAI TAHUN 2010
AA A 8 CC C 0
lumlah
0 0 11 39 27 2 79
-SIDA , セ|@
PENGAWASAN DAN aォunta。ャャャャaセ@ APARAT LセM
2) Tah un 2009
ッ N セ@ O.!lO% 9,21% 38.16% 43.42% 9.21" 100.00%
Da ri tabel tersebut , t erdapat kenaikan yang cu kup
berarti untuk kementerianjl em baga yang capaian
akuntabilitas kinerjanya baik, yakni naik dari 47,37
tahun 2009 menjadi 63,29% pad a tahun 2010 atau
ada kenaikan sebesar 15,92%.
• • . • r._
."
-' .
.,.
litas kinerja instansi- _, '. セNイGNL@ ngkan dengan target
. . t sebagai berikut:
• l J'''''' •
TARGET 2014 HASll EVALUASI TARGET 2010
(RPJMN) 2010
. . " 9IJAKAN DAN STRATEGI
r t l pイ セoayagunaan@ APARATUR NEGARA - u \ N REFORMASI 81ROKRASI
II. EVALUASI
AKUNTABIUTAS KINERJA PEMERINTAHDAERAH.
.JumIah Instansi Pemerintah Oaerah Yang Oi Evaluasi
'DIhun201O
Pemerint ah provi nsi ya ng dievaluasi adalah sebanyak
29 pemerintah provinsi. Sedangkan evaluasi
pemerintah kabupaten/kota dilaksanakan terhadap
57 pemerintah kabupaten/ ota denga n pertim bangan
bahwa setiap provinsi di ambil 2 kabupaten/kota
berdasarka n hasil evalua si BPK P tahun sebelumnya
yang mereprese ntasikan di setiap Provinsi .
Ivlluasl1erhadap
Pemerlntah Oaerah.iゥ AAAAAAゥAセ@
Provinsl:
Perkembangan hasil evaluasi akunta bilitas
kinerja pemerintah provinsi dibandingkan tahun
-bGda セオ@ セ@
PENGAWASAN DAN AKUNTABllITAS APARAT l, R
t:'t
J1) Tahun 2010 :
2) Tahun 2009
Di lingkungan pemerintah provinsi telah terjadi
perkembangan yang menggembirakan yaitu dari 3,70%
di tahun 2009 menjadi 31, 03% ditahun 2010.
Perkembangan hasil evaluasi akuntabilitas kinerja
pemerintah provinsi dibandingkan tahun sebelumnya,
dapat dilihat pada tabel berikut :
fA\ ' I Qijaセan@ OAN SIRATIG I
Nセ A@I! "40AYAGUNAAN APARATUR NfGAAA - 'N RnOAMASI lHROP(RASI
2) Tahun 2009
Sedangkan dilingkunga n pemerintah/kota
perkem-bangannya masih lambat, yaitu dari 5,08% ditahun
2009 menjadi 8,77% ditahun 2010. Sehingga diperlukan
perhatian dan upaya bersama yang lebih keras dan
intensif.
3. Tingkat capaian akuntabilitas kinerja instansi pemerintah
provinsi dan kabupaten/kota dibandingkan dengan target
dalam RPJMN 2014, adalah sebagai berikut:
l
_n".11II
ke
DepanBerdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi, terdapat
beberapa hal yang menunjukan akuntabilitas kinerja masih
lemah, dan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) belum diimplementasikan secara nyata dan konsisten,
diantaranya:
1) Kurangnya komitmen dalam mengedepankan akuntabilitas
dari sisi kinerja sehingga akuntabilitas kinerja belum
mendapat perhatian yang besar, terutama di tingkat
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah;
2) Adanya beberapa peraturan perundang-undangan di bidang
akuntabilitas kinerja yang kurang selaras;
3) Belum adanya penetapan sanksi yang tegas bagi instansi
pemerintah yang tidak menerapkan akuntabilitas kinerja;
4) Masih belum tersosialisasikannya ke seluruh instansi
pemerintah tentang kebijakan di bidang akuntabilitas;
5) Adanya keterbatasan kapabilitas SDM di bidang akuntabilitas
kinerja di lingkungan instansi pemerintah serta;
6) Masih belum terintegrasinya Sistem AKIP dengan sistem
I
, . , 3IJAKAN DAN STRATEGI
;, . . , fI; Bdayaguイセmn@ APARATUR NEGARA
-- \ .N REFORMASI BIROKRASI
Untuk strategi ke depan dilaksana kan melal ui:
1) M enyusun dan mendorong penyusunan Peraturan
perunda ng-undangan mengenai akuntabilit as Kinerja;
2) Sosialisasi sekaJigus bimbingan teknis terhadap penera pan
Sistem AKIP kepada instansi pemeri ntah pusat maupu n
daerah yang dilaksanakan secara t erus menerus dan
berkelanjutan untuk lebih men ingkatkan kualitas dan
memperkuat implementasi Sistem AKIP;
3) Melaksanakan evaluasi LAKIP dengan tujuan men ila i
kualitas implementasi Sistem AKIP dan menilai kinerja
instansi pemerintah serta mendorong perbaikan kualitas
implementasi sistem AKIP;
4) Mendorong pengembanga n model percontohan Island
of Integrity yaitu suatu pemerintah daerah/wilayah yang
dijadikan model penerapan prinsip good governance
sehingga wilayah tersebut dapat mewujudkan pemerintahan
yang bersih dan bebas dari KKN, serta dapat dijadikan
, . !LJAKAN CAN stセatᆪgi
I""
セdayagunaan@ APARATUR NEGARA- " N RHORMASI BIROKRASI
No . Nomor Ketetapan Tentang
6. PER/20/M .PAN/04/2006 Pedoman Penyusunan Standar
Pelayanan Publik
.
,
セZ@ BセLBB@ - '.,-. . " -)..
' セ@ .• j":. j _ . . • •I
...
--
- "-.
..8. PER/26/M.PAN/05/2006 Pedoman Penilaian Kinerja Unit
Pelayanan Publik Dalam Rangka
Pelaksanaan !<ompetisi Antar
Kabupaten/Kota
10. PfR/32/M.PAN/09/2006
Pedoman P
'1 '
en, alan Kin .
Publik dala
er)a Pelayanan
m rangka
P
Kompetisi Antar k
elaksanaan
A ' otamad /
I
·'DA'.
ヲセQ@
PHAVANM4 PUBI _.
...,"'"'"
" .. LMMセN、ᄋG@ I
1'ELAYANAN PUBLI K
yang terkait dengan Bidang Pelayana n
2. KEP/25/M.PAN/2/2004 Pedoman Umum Penyusunan Indeks
Kepuasan Masyara kat セikmI@ Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah
4. KEP/118/M.PAN/8/2004 Pedoman Umum Penanganan
Pengaduan Masyarakat bagl Instansl
Pemerintah
I
, '
a ·
SIJAKAN DAN 5TRATEGI I," ' _DAYAGUNAAN APARATUR NEGAAA- Zセ n@ REfOftMASI BIROKRA51
No. Nomor Ketetapan Tentang
6. PER/20}M .PAN/04/2006 Pedoman Penyusunan Standar
Pelayanan Publik
:- 'r '.' j , ; ••, I セ@ . ' , : • , ' . ,
.. v'.,
4"
セN@ U ...iB|Nセ ..- - . ," I -'=- . '1 . , - ' :
• • I . •
8. PER/26/M.PAN/OS/2006 Pedoman Penilaian Kinerja Unit
Pelayanan PUblik Dalam Rangka
Pelaksanaan Kompetisi Antar
Kabupaten/Kota
10. PER/32/M.PAN/09/2006 Pedoman Penilaian Kinerja Pelayanan
Publik dalam rangka Pelaksanaan
Kompetisi Antar kッエセュ。、ケ。Ok。「オー。エ・ョ@
8 10M. ,6., PElP.'\'ANAN PuBl ' G セ@
12. 12 Tahun 2009 Pedoman Penilaian Penyelenggaraan
Pelayanan Publik Pemerintah
Kabupaten/Kota
14. 13
tahun 2009 Pedoman Peningkatan KualitasNBNZNセG@ I r セ@ Kedeputian Bidang Pelayanan Publik
2. INPRES tentang Peningkatan Kualitas Pelayanan Publi k
4. PermenPAN-RB tentang Standar Pelayanan Pu blik (SPP)
6. Evaluasi Damak Pemberlan Penghargaan CBAN.
8. Monitoring dan Evaluasi Penera pan One Stop Service
(OSS) dan Pelayanan Terpatu Satu Pint u-Satu Atap
(PTSP-SA).
10. Pembentukan Help Desk dan Penyelesaian Kasus
prima:
-
BlOAt. , セ@
PELAVANAN PUBI セ@ _
.
pusat dan daerah yang telah
. . . Prlma.
No Penyelenggara pe layanan Prima 2006 2010
1. Pelayana n Satu Pintu (One Stop Services) 307 Kabupaten/
kota
3. Peraih Piala dan Piagam Citra Bhaktl Abdi
Negara
IMl"GIIlD'8lm pelayanan publik
yans dilakukan untuk
1) Sosialisasi pelaksanaan UndangUndang Nomor 25 tahun
2009.
2) Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi terhadap kebijakan
yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah sehubungan
1&
I セiiakan@ DAN STRAI£GIf,""
I , 'VOAYAGUNAAN APARATUR NEGAAA-- N REfORMA SI OIROKRAS I
3) Melaksanakan pendataan Indeks Kepuasan Masyarakat
(lKM ) untuk mengetahui tingkat kinerja unit pelayanan
secara berkala sebagai bahan untuk menetapkan kebijakan
dalam ran gka peningkatan kualita s pelayanan publik.
4) Melaksanakan Monitoring dan Evaluasi penerapan
055/
PTSP-SA.
5) Memberikan penghargaa n kepada Penyelenggara pelaya na n
publik yang berprestasi dalam memberikan pelaya na n
kepada masyara kat.
6) Menyusun Instrumen Evaluasi Kinerja untuk Pemantauan
Kinerja Kualitas Pelayanan Publik (PK2PP), dalam rangka
memenuhi amanah Undang-Undang No. 25 Tahun 2009
CONTOH -CONTOti
A
PElAYANAN PUBLIK UNGGUl''-, ...pelay8nan publlk ungulan
' No Daerah/ Pelayanan unggulan
instansi
1
!(ab.sraaen
Relokasi PKL tanpa gejolak, PKL diberi kios
dan sertifikat gratis di lokasi yang disiapkan
2 Kota
Surakarta
a "
dlJAKAN DAN STRATEGI, " "' セdayagunaan@ APARATUR NEGARA
- " N REFORMASI BIROKRASI
No Daerah/ Pelayanan unggulan
Instansi
.
4 Kota Disnakertrans mempertemukan pencari kerja
Semarang dan perusahaan, memfasititasi dan mendidik
penca ri kerja, pelayanan ゥョヲ セイュ 。ウゥ@ lowongan
kerja seca ra on line, SMS
. .
セ@
. . . .セNセ@
,
...
....
- .6 Kab, Pengembangan pelayanan terpadu satu pintu
Lamongan
8 Provinsi Jawa Pertama memiliki Perda Pelayanan Publik,
Timur sebelum lahirnya UU No. 25/2009 tentang
Pelayanan Publik
Pelayanan drive thru pertama untuk
CONTOH ·CONlOH
&
PElAYANAN PUBLIKungguャ
aセ@ iNセ@
No Daerah/ Pelayanan unggulan
instansi
9 Kota Cimahi Pelayanan tepadu satu pintu untuk
mendukung investasi
11 Kementerian Ditjen Pajak: Optimalisasi pelayanan pajak
Keuangan sehingga mampu mendongkrak penerimaan
pajak
Dltjen Bea Cukai: Pelayanan dokumen ekspor
- impor dengan menghilangkah pertemuan
petugas dan client
Ditjen Perbendaharaan: Pelayanan pencairan
(8 "'
BjjAKAN DAN STRAHG! p, セoavagunaan@ APARATUR NEGARA ... DA N REFORMASI BIROKRASINo Daerah/
I instansi
U
Kab.
Gorontalo
13 Kota
Denpasar
Pelayanan unggulan
I
Sebulan dua kan Bupatl berkantordi kecamatan
atau Desa untuk memotret, merespon, serta
memberikan pelayanan kepada masyarakat
yans mendesak (Government Mobile)
Pelayanan
terpadu
dlbentuk
tahun
2002, tujuannya untuk memutus kontak
lanssuns antara penyedia layanan denpn
pelangan. Tahun 2005 Bupati limpahkan
penandatanpnan perijinan. Lelans proyek
dRakukan terbuka, pemenans diumumkan
ke
masyarakat untuk dapat diawasl
Pelayanan terpadu satu pintu
mengintegrasikan seluruh SKPD. Pelayana n
periji nan cepat, dan mampu mensti muli r