FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2014
ANALISIS SEPARATOR PADA CV. Berdikari
KERJA PRAKTEK
Program Studi S1 Sistem Komputer
Oleh :
vii
Halaman Judul ... ii
Lembar Pengesahan Laporan Kerja Praktik ... iii
ABSTRAKSI ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Kerja Praktik ... 3
1.5 Manfaat Kerja Praktik ... 4
1.6 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6
2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan ... 6
2.2 Visi dan Misi CV. Berdikari ... 7
2.1.1 Mesin-mesin Produksi Farmasi ... 7
2.1.2 Mesin-mesin Produksi Makanan ... 8
viii
3.1 Separator ... 10
3.1.1 Komponen Separator ... 10
3.1.2 Proses Separator ... 11
3.2 Motor Listrik Tiga Fasa ... 13
3.2.2 Belt Conveyor ... 15
3.2.3 Magnet ... 16
3.2.4 Inverter ... 17
BAB IV HASIL WAWANCARA DAN PEMBAHASAN ... 22
4.1 Hasil Wawancara ... 22
4.2 Analisis dan Pembahasan ... 24
BAB V PENUTUP ... 26
5.1 Kesimpulan ... 26
5.2 Saran ... 27
DAFTAR PUSTAKA ... 28
1
BAB I
PENDAHULUHAN
1.1 Latar Belakang
Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa, dimana mahasiswa
merupakan pelopor perubahan untuk menjadi lebih baik. Oleh karena itu
mahasiswa juga mempunyai peranan penting dalam mensukseskan pembangunan
nasional serta memajukan bangsa dan negara baik dari segi ilmu pengetahuan
maupun moral. Mahasiswa merupakan tolak ukur dari kemajuan pendidikan di
suatu negara. Dengan adanya kebutuhan akan tenaga kerja lulusan sarjana serta
profesionalisme dalam suatu bidang menuntut adanya usaha dan pelatihan secara
langsung dalam aspek kehidupan maupun dunia kerja. Oleh karena itu guna
meningkatkan wawasan dan pengalaman langsung dalam dunia kerja dan juga
memenuhi persyaratan wajib perkuliahan.
Kerja Praktik adalah salah satu bagian mata kuliah wajib di jurusan S1
Sistem Komputer Stikom Surabaya, dengan adanya mata kuliah Kerja Praktik
dimaksudkan agar menjadi sarana untuk mengembangkan dan menerapkan apa
yang diperoleh di bangku kuliah serta dengan adanya Kerja Praktik. Mahasiswa
dapat memperoleh gambaran nyata tentang berbagai hal dan cara menghadapi
masalah dalam dunia kerja yang nyata.
Kesempatan untuk melaksanakan Kerja Praktik pun diberikan mulai
CV. Berdikari memiliki beberapa unit kerja yang menangani sub bagian
dalam pembuatan makanan kaleng. Sub bagian tersebut antara lain : Separator,
Water Decaunting, Fish Washer, Can Rotari Washer dan lain sebagainya. Dari
beberapa sub tersebut, Kerja Praktik kali ini dilakukan di sub bagian Separator.
Separator adalah suatu alat untuk mengeluarkan air dan minyak yang
berada dalam makanan kaleng, sehingga makanan kaleng yang diproduksi akan
tahan lama tanpa mengubah rasa dan kualitasnya.
Di dalam Separator terdapat banyak komponen yang saling melengkapi,
antara lain : Sproket, motor listrik tiga fasa, belt conveyor, magnet, inverter.
Pemilihan komponen sangat berpengaruh besar pada kinerja suatu alat, begitu
juga dengan Separator. Pemilihan komponen menjadi masalah yang sering
mengganggu kinerja alat, sehingga operator harus sering melakukan pembenahan
pada kinerja alat ini.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasalahan yaitu:
1. Mengamati bagaimana cara kerja sistem Separator.
2. Mengamati bagaimana alur kerja sistem Separator.
1.3 Batasan Masalah
1. Separator yang dianalisis merupakan alat milik CV. Berdikari.
2. Komponen alat yang dapat dianalisis hanya yang ada di CV. Berdikari.
1.4 Tujuan Kerja Praktik
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat dirumuskan suatu
masalah yaitu:
1. Untuk mengetahui cara kerja sistem Separator.
2. Untuk mengetahui alur kerja sistem Separator.
3. Untuk menganalisis kelemahan sistem Separator.
Dalam melaksanakan Kerja Praktik di suatu perusahaan maupun instansi,
maka mahasiswa sebagai seorang yang menjalankan syarat pendidikan tinggi
tentunya memiliki tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam melaksanakan Kerja
Praktik ini. Beberapa tujuan Kerja Praktik yang dimaksud adalah sebagian
berikut:
1. Memenuhi kurikulum pendidikan yang ada di Stikom Surabaya.
2. Memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mahasiswa tentang
Separator pada CV. Berdikari.
3. Mencari ilmu pengetahuan baru yang tidak didapatkan di bangku kuliah.
4. Mendidik dan melatih mahasiswa untuk dapat menyelesaikan dan mengatasi
berbagai masalah yang dihadapi di lapangan dalam melaksanakan Kerja
1.5 Manfaat Kerja Praktik
Manfaat yang didapat setelah menjalankan kerja praktik di CV. Berdikari :
1. Mahasiswa dapat memahami berbagai sistem kerja yang ada di
instansi/perusahaan.
2. Dapat menerapkan sekaligus mengembangkan ilmu yang dipelajari dan
didapat selama perkuliahan dengan kerja lapangan.
3. Memperoleh kesempatan berlatih pada dunia industri.
4. Menambah wawasan dan pengetahuan untuk mempersiapkan diri menuju
dunia kerja kelak.
5. Mendapat pengalaman bekerja di dunia kerja.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan kerja praktik digunakan untuk menjelaskan
penulisan laporan per bab. Sistematika kerja praktik dapat dijelaskan pada alinea
di bawah ini :
BAB I : PENDAHULUHAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang, tujuan kerja praktik, waktu dan
lama pelaksanaan kerja praktik, ruang lingkup Kerja Praktik, manfaat kerja
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab ini berisi Berisi tentang sejarah singkat CV. Berdikari mulai
awal berdirinya sampai menjadi perusahaan yang sukses. Cerita sejarah CV.
Berdikari ini untuk menjelaskan pada pembaca tentang perjalanan CV. Berdikari.
BAB III : LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi pengertian tentang Separator, komponen penunjang
Separator dan proses Separator yang ada di CV. Berdikari.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini hasil dari metode yang dilakukan untuk analisis data dibahas
dan dianalisis untuk mendapatkan solusi dan pemecahan masalah.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini adalah bab kelima yang merupakan bab terakhir dari laporan
Kerja Praktik yang membahas tentang kesimpulan dan saran dari seluruh isi
laporan ini yang disesuaikan dengan hasil dan pembahasan pada bab-bab
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan
CV. Berdikari terbentuk karena usaha Pak Heru seorang diri, dibentuk
dengan jerih payah sendiri dengan dibantu seorang asisten lapangan yang setia.
Pada mulanya CV. Berdikari hanyalah sebuah bengkel rumahan, dengan ruang
yang cukup kecil, hanya dengan dibantu satu orang karyawan pada saat itu. Itulah
awal mula terbentuknya CV. Berdikari yaitu pada tanggal 1 Pebruari 2000. Dapat
dikatakan saat itu adalah awal mula Pak Heru menjalankan usahanya dengan
bengkel semi permanen. Pekerjaan pertamanya yaitu melayani pembuatan
mesin-mesin farmasi PT. Cepu Jawa Timur.
Usaha di bengkel semi permanen tersebut berlangsung hingga tahun
2003. Karena usaha tersebut terus meningkat dan berkembang, maka pada tahun
2004 perusahan di bawah kepimpinan Pak Heru, usaha CV. Berdikari
dikembangkan di bagian mesin produksi makanan. Selama setahun usaha tersebut
terus berkembang, hingga pada akhirnya bengkel semi permanen tersebut pindah
ke tempat yang lebih luas dan besar di jalan Taruna Baru Tol Kav-14 Wage
Sidoarjo, hingga sekarang.
Karena pekerjaan di CV. Berdikari semakin banyak dengan didukung
tempat yang lebih luas, maka karyawan yang awalnya hanya 1 orang, sekarang
menjadi 4 orang. Usaha yang sebelumnya melayani lingkup wilayah Jawa Timur,
Sidoarjo khususnya, kini meluas hingga Jawa-Bali, dan bukan hanya melayani
mesin-mesin farmasi tetapi juga mesin produksi makanan.
2.2 Visi dan Misi CV. Berdikari
VISI :
Menjadi Perusahaan Yang Unggul Dan Tangguh Dalam Bidang Perdagangan
Bahan Dan Peralatan Yang Dibutuhkan Dalam Industri Dan Pembangunan Di
Indonesia Serta Mampu Menghadapi Persaingan Global.
MISI :
1. Bekerja Keras Menciptakan Peluang Dan Pertumbuhan Untuk Menjadi
Perusahaan Yang Terbaik.
2. Mengutamakan Mutu Dan Pelayanan Demi Kepuasan Pelanggan.
3. Menjadi Mitra Usaha Yang Andal Dan Terpercaya.
4. Menjadi Tempat Untuk Berprestasi Dan Mengembangkan Diri Bagi Karyawan.
2.1.1 Mesin-mesin Produksi Farmasi
Berikut beberapa mesin-mesin produksi farmasi yang diproduksi CV.Berdikari:
1. Mesin–mesin proses : mixer, oven, filler liquid atau powder, dan lain
sebagainya.
2. Mesin conveyor packaging.
Berikut beberapa daftar beberapa perusahaan yang disuplai antara lain :
1. PTP Cepu di Cepu – Jawa Timur.
3. PT Irawan Djaja di Sidoarjo - Jawa Timur.
4. LBC Jogja di Jogjakarta – Jawa Tengah.
5. PT Estetika di Semarang – Jawa Tengah.
6. Nova Pharin di Gresik - Jawa Timur.
2.1.2 Mesin-mesin Produksi Makanan
Berikut beberapa mesin-mesin produksi makanan yang diproduksi oleh CV.
Berdikari :
1. Mesin–mesin proses : mixer, oven, filler liquid / powder, dan lain sebagainya.
2. Mesin–mesin pabrik canning : E.BOX, Rotary Fish Wash, Rot Water Dec,
Rotari Water Decaunting, Rotary Can Washer, Separator lit Jet print, dan lain
sebagainya.
3. Mesin Conveyor Packaging.
Berikut beberapa Daftar beberapa perusahaan yang disuplai antara lain :
1. PT. INDOHAMAFISH di Negara – Bali.
2. PT. INDOCITRA di Negara – Bali.
3. PT. BALI MAYA di Negara – Bali.
4. PT. SUMBER YALA di Muncar – Banyuwangi.
5. PT. PERFECT INTERNASIONAL di Muncar – Banyuwangi.
6. INDOPRATAMA di Muncar – Banyuwangi.
7. MAYA FOOD INDUSTRI di Pekalongan – Jawa Tengah.
9. KOKIN di Pandaan – Jawa Timur.
10. GEMA ISTA RAYA di Pasuruan – Jawa Timur.
2.1.3 Bangunan Gedung
Berikut beberapa bangunan gedung yang diproduksi CV. Berdikari:
1. Bangunan gedung : Pabrik farmasi, pabrik makanan dan gudang.
2. Utility : WTP, AHU, DUST Dollector.
Berikut beberapa daftar beberapa perusahaan yang disuplai antara lain :
1. PT. BALI MAYA berupa Gudang di Negara-Bali.
2. PT. ROI SURYA berupa Gudang, AHU, WTP di Pandaan.
3. PT. ESTETIKA berupa AHU, DUST COLLECTOR di Jogjakarta.
4. PT. LBC berupa AHU, DUST COLLECTOR di Semarang.
10
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Separator
Separator merupakan satu siklus dari rantai siklus pembuatan makanan
kaleng yaitu ikan kaleng. Separator adalah proses dimana kaleng yang telah berisi
dengan ikan akan di filter tingkat volume air dan minyak nya sehingga ikan lebih
tahan lama dan memiliki rasa sesuai dengan yang di inginkan. Kelebihan volume
air dan minyak dalam kaleng dapat berakibat ikan dalam kaleng akan cepat
membusuk, rasa ikan dalam kaleng akan berubah karena kelebihan volume air dan
minyak dapat meracuni konsumen karena air dan minyak yang tidak diperlukan
dan tidak diketahui ke sterilan nya di konsumsi oleh konsumen.
Siklus yang bersentuhan langsung dengan Separator adalah Meja putar
dan Filling Saos. Meja Putar merupakan siklus dimana kaleng yang keluar dari
oven tidak beraturan, dan meja putar akan mengambil satu persatu kaleng agar
dapat masuk kedalam mesin separator secara teratur.
3.1.1 Komponen Separator
Komponen Separator di CV. Berdikari Sidoarjo, antara lain:
1. Operator Mesin.
2. Komponen Separator.
a. Motor three phase 2hp
c. Sproket
d. Rante RS 50
e. Table topchain
f. As stainless diameter 25 mm
g. Belt Conveyor
h. Magnet
i. Vellow block
3.1.2 Proses Separator
Proses Separator CV. Berdikari secara singkat bisa dilihat pada diagram
di bawah ini :
Kaleng berjalan di beltconveyor
Belt Conveyor berputar
Kaleng Tertarik Magnet
Kaleng Diputar
Barisan kaleng rapi
Finish Start
Dari gambar diatas secara garis besar dapat dijelaskan proses Separator sebagai
berikut :
1. Kaleng ikan siap di proses di letakkan pada belt conveyor untuk di proses.
Pada proses ini kaleng yang sudah berisi dengan ikan akan diproses.
2. Belt Conveyor pun bergerak dan menggerakkan kaleng sehingga berjalan
menurut jalur belt conveyor berdasarkan kecepatan yang dikontrol melalui
inverter yang telah tersedia.
3. Belt Conveyor tidak hanya menjalankan satu buah kaleng ikan saat pengerjaan.
Belt Conveyor menjalankan banyak kaleng sesuai dengan inputan yang
diberikan operator pada inverter sehingga motor pun bergerak berdasarkan
kecepatan yang di berikan oleh inverter.
4. Kaleng akan tertarik oleh magnet sehingga berada pada posisi siap untuk
diputar. Dengan daya elektromagnetik dari magnet yang ada pada lapisan
terbawah dari pemutar, maka kaleng ikan yang memiliki unsur logam akan
tertarik dan tetap melekat pada pemutar sehingga tidak terjatuh dan berubah
posisi.
5. Kaleng yang sudah siap pada posisi berputar akan berputar sesuai dengan rotasi
putaran motor yang di kendalikan oleh inverter yang telah disiapkan. Kaleng
yang menempel pun akan di putar agar kandungan air dan minyak yang ada
dalam kaleng jatuh dan terkumpul pada penampung. Kaleng yang berputar tak
akan berubah posisinya selama diputar karena peran magnet yang menarik
3.2 Motor Listrik Tiga Fasa
Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri
karena memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh dalam
pengendalian motor motor induksi tiga fasa yaitu, struktur motor induksi tiga fasa
lebih ringan (20% hingga 40%) dibandingkan motor arus searah (DC) untuk
daya yang sama, harga satuan relatif lebih murah, dan perawatan motor induksi
tiga fasa lebih hemat.
Gambar 3.2 Motor Tiga Fasa
Cara kerja motor listrik 3 fasa :
1. Motor 3 fasa akan bekerja atau berputar apabila sudah dihubungkan dalam
hubungan tertentu.
2. Mendapat tegangan sesuai dengan kapasitas motornya.
3. Motor bekerja pada hubung bintang / star.
Berarti motor harus di hubungkan baik secara langsung pada terminal maupun
melalui rangkaian kontrol.
Pada hubungan bintang (Y, wye), ujung-ujung tiap fasa dihubungkan
menjadi satu dan menjadi titik netral atau titik bintang. Tegangan antara dua
yang berbeda dengan tegangan tiap terminal terhadapa titik netral. Tegangan Va,
Vb dan Vc disebut tegangan “fasa” atau Vf.
Dengan adanya saluran / titik netral maka besaran tegangan fase dihitung
terhadap saluran / titik netralnya, juga membentuk sistem tegangan 3 fasa yang
seimbang. Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fase mempunyai nilai
yang sama,
ILINE =IFASA
Ia =Ib =Ic
Pada bab ini akan dibahas cara untuk merubah putaran motor 3 fasa bisa
putar kiri dan kanan dapat dilakukan dengan jalan salah satu fasa di buat tetap
sedang fasa yang lain di silangkan seperti gambar di atas.
Pada saat Pb1 ditekan maka koil kontaktor K1M bekerja dan membuat
motor berputar. Motor dapat berputar forward / maju terus sebab kontak K1M
/14-13 menutup. Untuk membalik putaran motor dapat menekan Pb0 terlebih
dahulu lalu tekan Pb2. Saat Pb2 ditekan maka koil kontaktor K2M bekerja dan
memutar motor reverse/ mundur. Pengertian forward dan reverse harus menekan
Pb0 terlebih dahulu dan tunggu hingga putaran motor berhenti lalu tekan tombol
yang lain ini agar tidak ada pengereman mendadak pada motor.Pada saat over
load terjadi kontak F2/97-98 menutup dan menyalakan L1 Emergency Switch
(ES) dapat mematikan semua sirkit bila ada sesuatu yang tidak di inginkan. Lihat
3.2.1 Belt Conveyor
Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak
dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan
berkelanjutan. Conveyor ini adalah conveyor yang paling umum digunakan.
Conveyor ini bisa digerakkan dengan rantai atau belt,ataupun dengan
menggunakan gaya gravitasi tetapi harus juga diperhitungkan kemiringan
maksimumnya. (Anonim.2011)
Gambar 3.3 Belt Conveyor
Mekanisme kerja Belt conveyor secara umum adalah sebagai berikut:
1. Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem
transmisi menuju drive roller.
2. Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem
3. Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena
daya yang disalurkan oleh sistem transmisi.
4. Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan tranmisi
rantai.
5. Antar roller diberi jalur transmisi yang sama dengan perbandingan transmisi
1:1 sehingga putaran antar roller mempunyai kecepatan yang sama.
6. Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.
3.2.2 Magnet
Magnet adalah benda padat yang dapat menarik benda-benda lain ke
arahnya. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan
logam (besi, baja, dll). Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang
sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh benda yang mempunyai
daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi
yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Magnet selalu memiliki
dua kutub yaitu utara (kutub magnet yang menunjuk ke arah utara) dan selatan
(kutub magnet yang menunjuk ke arah selatan). Walaupun magnet itu
dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub. Jika dua
magnet didekatkan, maka akan terjadi interaksi yaitu tolak-menolak jika kutub
kedua magnet itu sejenis, dan tarik-menarik jika kutub kedua magnet itu tidak
sejenis. Sebenarnya, magnet berasal dari batu yang dihasilkan oleh alam. Namun,
kita juga dapat membuat magnet yang disebut dengan magnet buatan. Magnet
besi/baja dengan magnet lain secara searah, menempelkan sebatang besi pada
sebuah magnet, dan meletakkan magnet pada kumpulan kawat yang dialiri arus
listrik searah (DC). Sifat-sifat kemagnetan pada magnet juga bisa dihilangkan.
Yaitu dengan cara dipukul-pukul dengan keras, dipanaskan atau dibakar,
diletakkan dalam kumpulan kawat yang dialiri arus bolak-balik, atau diletakkan
dengan magnet lain dimana kutubnya berlawanan. (Tipler, 2001)
Gambar 3.4 Sifat Magnet
3.2.3 Inverter
Inverter adalah Rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk
mengkonversikan tegangan searah (DC) ke suatu tegangan bolak-balik (AC). Ada
beberapa topologi inverter yang ada sekarang ini, dari yang hanya menghasilkan
menghasilkan tegangan sinus murni (tanpa harmonisa). Inverter satu fasa, tiga
fasa sampai dengan multifasa dan ada juga yang namanya inverter multilevel
(kapasitor split, diode clamped dan susunan kaskade).
Ada beberapa cara teknik kendali yang digunakan agar inverter mampu
menghasilkan sinyal sinusoidal, yang paling sederhana adalah dengan cara
mengatur keterlambatan sudut penyalaan inverter di tiap lengannya.
Gambar 3.5 Sinyal Inverter
Cara yang paling umum digunakan adalah dengan modulasi lebar pulsa
(PWM). Sinyal kontrol penyaklaran di dapat dengan cara membandingkan sinyal
referensi (sinusoidal) dengan sinyal carrier (digunakan sinyal segitiga). Dengan
cara ini frekuensi dan tegangan fundamental mempunyai frekuensi yang sama
Dalam industri, Inverter merupakan alat atau komponen yang cukup
banyak digunakan karena fungsinya untuk mengubah listrik DC menjadi AC.
Meskipunsecara umum kita menggunakan tegangan AC untuk tegangan masukan/
input dari Inverter tersebut. Inverter digunakan untuk mengatur kecepatan
motor-motor listrik/servo motor-motor atau bisa disebut converter drive. Cuma kalau untuk
servo lebih dikenal dengan istilah servo drive. Dengan menggunakan inverter,
motor listrik menjadi variable speed. Kecepatannya bisa diubah-ubah atau
disetting sesuai dengan kebutuhan. Inverter seringkali disebut sebagai Variabel
Speed Drive (VSD) atau Variable Frequency Drive (VFD).
Pada dunia otomatisasi industri, inverter sangat banyak digunakan.
Aplikasi ini biasanya terpasang untuk proses linear (parameter yang bisa
diubah-ubah). Linear nya seperti grafik sinus, atau untuk sistem axis (servo) yang
membutuhkan putaran/aplikasi yang presisi.
Prinsip kerja Inverter adalah mengubah input motor (listrik AC) menjadi
DC dan kemudian dijadikan AC lagi dengan frekuensi yang dikehendaki sehingga
motor dapat dikontrol sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.
Fungsi Inverter adalah untuk merubah kecepatan motor AC dengan cara merubah
Frekuensi Outputnya:
F = frekuensi (Hz)
p = jumlah kutub
Jika sebelumnya banyak menggunakan sistem mekanik, kemudian beralih ke
motor slip maka saat ini banyak menggunakan semikonduktor.
frekuensi tegangan keluaran untuk mengatur speed motor pada kondisi ideal.
Merubah kecepatan motor dengan Inverter akan membuat:
1. Torsi lebih besar.
2. Presisi kecepatan dan torsi yang tinggi.
3. Kontrol beban menjadi dinamis untuk berbagai aplikasi motor.
4. Dapat berkombinasi dengan PLC (Programmable Logic Control) untuk fungsi
otomasi dan regulasi.
5. Menghemat energy.
6. Menambah kemampuan monitoring.
7. Hubungan manusia dengan mesin (interface ) lebih baik.
8. Sebagai pengaman dari motor, mesin (beban) bahkan proses, dll.
Semakin besar daya motor maka makin besar torsi yang dihasilkan dan
makin kuat motor menggerakkan beban, Torsi dapat ditambah dengan
menggunakan gear box (cara mekanis) dan Inverter (cara elektronik).
1. Dinamika gerakan rendah (tidak memungkinkan gerakan beban yang
kompleks).
2. Motor sering overload (motor rusak atau thermal overload relay trip).
3. Hentakan mekanis (Mesin/beban rusak, perlu perawatan intensif).
4. Lonjakan arus (Motor rusak atau Breaker Trip).
5. Presisi dalam proses hilang.
6. Proteksi tidak terjamin.
n = 120f/p
Proses di industri seringkali memerlukan tenaga penggerak dari motor
listrik yang perlu diatur kecepatan putarnya untuk menghasilkan torsi dan
tenaga/daya yang diinginkan. Torsi adalah gaya putar yang dihasilkan oleh motor
listrik untuk memutar beban. Kelebihan Torsi (over torque) terjadi jika torsi beban
lebih besar dari Torsi nominal, pada 80% aplikasi terjadi pada saat kecepatan
rendah atau saat start awal.
Maka dapat disimpulkan, peranan inverter dalam proses suatu industri
cukup penting. Karena dalam proses di industri seringkali memerlukan tenaga
penggerak dari motor listrik yang perlu diatur kecepatan putarnya untuk
22
Pertanyaan : Apa saja kendala yang terjadi disaat menangani Separator?
Jawaban : Separator berjalan dengan lancar, namun disaat tertentu
Separator sering mengalami macet karena ada penumpukan
kaleng. Disaat penumpukan kaleng itu operator akan
menghentikan mesin tersebut. Siklus itu sering terjadi disaat
produksi ditingkatkan.
Jawaban : Separator berjalan sesuai dengan yang diinginkan, kaleng yang
masuk diproses sehingga mengurangi volume air dan minyak
yang ada dalam kaleng tersebut. Kaleng yang telah dikurangi
volume air dan minyaknya pun sudah selesai menjalankan proses
Separator.
Namun disaat operator mengatur kecepatan dari motor conveyor
untuk bergerak lebih cepat dengan menggunakan inverter
Didapati terjadi penumpukan kaleng dan mengakibatkan
kemacetan.
Tabel 4.3 Survei
SURVEI
Survei dilakukan pada Separator untuk memperkuat hasil analisis bahwa disaat
conveyor berjalan lebih cepat, akan terjadi penumpukan kaleng. Survei awal
dilakukan dengan cara kerja dan alur kerja normal.
Motor untuk Conveyor di atur berjalan lurus dengan kecepatan motor
penggerak. Kaleng sebagai bagian survei juga diberikan untuk memperoleh hasil
survei secara detail dan nyata. Setelah mengamati selama lima menit, Separator
berjalan sesuai dengan alur tanpa adanya kejanggalan.
Kemudian motor Conveyor dinaikkan tingkat kecepatan nya. Kaleng
sebagai bagian dari survei juga diberikan untuk memperoleh hasil survei secara
detail dan nyata. Dilakukan pengamatan selama lima menit, akan terjadi
penumpukan kaleng dan operator harus menghetikan mesin tersebut, agar tidak
terjadi lebih banyak penumpukan.
Dilakukan penurunan kecepatan kembali pada motor Conveyor untuk
mempertkuat hasil survei. Keleng sebagai bagian dari survei juga diberikan untuk
memperoleh hasil nyata. Dalam pengamatan selama lima menit, tidak terjadi
Tabel 4.4 Literatur
LITERATUR
Judul Separator
Separator adalah pemisahan campuran dengan memisahkan
lapisan atas campuran lainnya sehingga kemurnian dari cairan
lebih besar. Separator biasanya digunakan untuk meningkatkan
kemurnian dari cairan, misalnya untuk meningkatkan kemurnian
dari anggur dengan cara memisahkan cairan campuran lainnya.
Separator bisa untuk pemanasan, pengendapan, dan penyaringan.
Separator untuk penyaringan dilakukan dengan cara menyaring
cairan sehingga campuran akan terpisah dan diolah. Dari berbagai
literatur yang didapatkan tidak ada yang mencantumkan komponen
komponen yang digunakan.
4.2 Analisis dan Pembahasan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan berbagai langkah kemudian di
proses dan dianalisis dengan metode analisis yang digunakan agar mendapatkan
hasil dan pemecahan masalah yang diinginkan untuk meningkatkan mutu dan
produksi dari Separator milik CV. Berdikari Sidoarjo
Dari wawancara dengan operator, literatur dan survei dapat disimpulkan
bahwa: Cara kerja Separator adalah kaleng ikan yang berada pada belt conveyor
akan bergerak menggerakkan kaleng berjalan menurut jalur belt conveyor
berdasarkan kecepatan yang dikontrol melalui inverter yang telah tersedia. Belt
Conveyor tidak hanya menjalankan satu buah kaleng ikan saat pengerjaan. Belt
operator pada inverter sehingga motor pun bergerak berdasarkan kecepatan yang
di berikan oleh inverter. Kaleng akan tertarik oleh magnet sehingga berada pada
posisi siap untuk diputar. Dengan daya elektromagnetik dari magnet yang ada
pada lapisan terbawah dari pemutar, maka kaleng ikan yang memiliki unsur logam
akan tertarik dan tetap melekat pada pemutar sehingga tidak terjatuh dan berubah
posisi. Kaleng yang sudah siap pada posisi berputar akan berputar sesuai dengan
rotasi putaran motor yang di kendalikan inverter yang telah disiapkan. Kaleng
yang menempel pun akan di putar agar kandungan air dan minyak yang ada dalam
kaleng jatuh dan terkumpul pada penampung. Kaleng yang berputar tak akan
berubah posisinya selama diputar karena peran magnet yang menarik kaleng
hingga akhir siklus pemutaran.
Siklus yang terhubung langsung dengan Separator adalah meja putar dan
Filling Saos. Meja Putar merupakan siklus dimana kaleng yang keluar dari oven
tidak beraturan, dan meja putar akan mengambil satu persatu kaleng agar dapat
masuk kedalam mesin Separator secara teratur. Setelah diproses pemisahan air
dan minyak pada mesin Separator kaleng akan menuju keproses selanjutnya yaitu
pengisian saos lalu akn berlanjut lagi ke mesin selanjutnya sampai proses selesai.
Kelemahan dari Separator terletak pada tidak adanya sensor untuk
mendeteksi apabila terjadinya penumpukan kaleng, dan apabila terjadi
penumpukan operator harus mematikan mesinnya secara manual. Kaleng yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dengan melakukan analisis terhadap penerapan sistem Separator
khususnya pada fasilitas yang dimiliki oleh CV. Berdikari Sidoarjo, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Cara kerja Separator adalah dengan mengatur kecepatan motor penggerak
dan motor conveyor untuk menjalankan mesin. Mesin yang telah hidup
diberikan benda untuk diproses yaitu kaleng. Kaleng yang diberikan akan di
gerakkan oleh conveyor hingga pada posisi akhir conveyor, dan ditarik oleh
magnet untuk mengikuti putaran penggerak motor agar dapat mengurangi
volume kandungan air dan minyak dalam kaleng.
2. Alur kerja Separator adalah kaleng yang akan diproses diletakkan pada
conveyor yang berjalan. Kaleng yang berada pada conveyor yang bergerak
akan tiba diposisi akhir conveyor dan akan tertarik oleh magnet untuk
menempel pada motor penggerak. Motor penggerak akan memutar kaleng
sehingga air dan minyak yang ada didalam kaleng akan jatuh. Apabila terjadi
penumpukan kaleng, operator akan menghentikan mesin agar tidak terjadi
banyak penumpukan.
3. Kelemahan Separator adalah tidak adanya sensor untuk mendeteksi apabila
terjadi penumpukan kaleng. Hal ini menyebabkan operator harus menghentikan
mesin secara manual agar tidak terjadi banyak penumpukan dan harus
menyusun kaleng yang menumpuk. Apabila kecepatan dinaikkan tingkat
penumpukan akan semakin besar, ini akan memperlambat produksi mesin
tersebut.
5.2 Saran
Untuk meningkatkan produksi barang, dan penyempurnaan sistem
Separator maka perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
1. Dilakukan perawatan pada perangkat keras secara berkala dan perlu disiapkan
perangkat penganti untuk backup sehingga ketika ada perawatan tidak
mengganggu operasional produksi.
2. Perlu dilakukan update pada hardware sehingga tidak lagi menggunakan
operator sebagai pengontrol, namun dapat memanfaatkan komponen tertentu
yang dilengkapi dengan software pengontrol. Sehingga operator hanya
bertugas mengawasi dan mencatat kondisi dan keadaan mesin Separator.
3. Perlu adanya penambahan komponen sensor untuk mendapatkan hasil yang
lebih maksimal dan mengantisipasi adanya error yang tak terduga pada sistem
28
Diary-mybustanoel.blogspot.com/2012/02/menjalankan-motor-3-fasa-dengan.html
Gustypurnawan.blogspot.com/2013/03/definisi-roller-conveyor.html
Gustinwindriyana.wordpress.com/ipa-3-2/kemagnetan/sifat-sifat-magnet/