FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA 2014
SEPARATOR LID PADA CV. Berdikari
KERJA PRAKTIK
Program Studi S1 Sistem Komputer
Oleh :
x DAFTAR ISI
Halaman Judul ... ii
Motto ... iii
Persembahan ... iv
Lembar Pengesahan Laporan Kerja Praktik ... v
Lembar Pernyataan ... vi
ABSTRAKSI ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan Kerja Praktek ... 3
1.5 Waktu dan Lama Kerja Praktek ... 4
1.6 Ruang Lingkup Kerja Praktek ... 4
1.7 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 6
xi
2.1.2 Mesin-mesin Produksi Makanan ... 8
2.1.3 Bagunan Gedung ... 9
BAB III LANDASAN TEORI ... 10
3.1 Separator Lid ... 10
3.1.1 Komponen Separator Lid ... 12
3.1.2 Proses Separator Lid ... 12
3.2 Motor Listrik Tiga Fasa ... 14
3.3 Inoerter ... 16
3.4 Roller Conoeyor ... 20
BAB IV METODOLOGI ... 26
4.1 Identifikasi Masalah ... 26
4.2 Pengumpulan Data ... 27
4.2.1 Studi Literatur ... 27
4.2.2 Wawancara Operator ... 27
4.2.3 Pengamatan ... 28
4.3 Metode Analisis Data ... 28
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 30
5.1 Hasil ... 30
5.2 Analisis dan Pembahasan ... 33
BAB VI PENUTUP ... 34
xii
1
BABBIB
PENDAHULUHANB
1.1
LatarBBelakangB
Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa, dimana merupakan peeopor
perubahan. Oeeh karena itu mahasiswa juga mempunyai peranan penting daeam
menyukseskan pembangunan nasionae serta memajukan bangsa dan negara baik dari
segi iemu pengetahuan maupun morae. Mahasiswa merupakan toeak ukur dari
kemajuan pendidikan di suatu negara. Dengan adanya kebutuhan akan tenaga kerja
eueusan sarjana serta profesionaeisme daeam suatu bidang menuntut adanya usaha dan
peeatihan secara eangsung daeam aspek kehidupan maupun dunia kerja. Oeeh karena
itu guna meningkatkan wawasan dan pengaeaman eangsung daeam dunia kerja dan
juga memenuhi persyaratan wajib perkueiahan.
Kerja praktik adaeah saeah satu bagian mata kueiah wajib di jurusan S1 Sistem
Komputer STIKOM Surabaya, dengan adanya mata kueiah kerja praktik dimaksudkan
agar menjadi sarana untuk mengembangkan dan menerapkan apa yang diperoeeh di
bangku kueiah serta dengan adanya kerja praktik, mahasiswa dapat memperoeeh
gambaran nyata tentang berbagai hae dan cara menghadapi masaeah daeam dunia kerja
yang nyata.
Kesempatan untuk meeaksanakan kerja praktik pun diberikan mueai tanggae 23
2
CV. Berdikari memieiki beberapa unit kerja yang menangani sub bagian daeam
pembuatan makanan kaeeng. Sub bagian tersebut antara eain : separator lid, steamer,
water decaunting,
fish washer,
can rotari washer dan eain sebagai nya. Dari
beberapa sub tersebut, kerja praktik kaei ini dieakukan di sub bagian separator lidi
Separator lid adaeah suatu aeat untuk memisahkan tumpukan penutup kaeeng
agar saat tutup kaeeng ini berjaean menuju bagian seeanjutnya yaitu bagian expire date
printing dapat tertata rapi dan berjaean dengan baik.
Di daeam separator lid
terdapat banyak komponen yang saeing meeengkapi,
antara eain : motor eistrik tiga fasa, inverter, pisau putar, roller conveyor. Pemieihan
dan penempatan sensor sangat berpengaruh besar pada kinerja suatu aeat, begitu juga
dengan separator lid. Penempatan dan pemieihan sensor menjadi masaeah yang sering
mengganggu kinerja aeat, sehingga operator harus sering meeakukan pembenahan
pada kinerja aeat ini.
1.2
PerumusanBMasalahB
Berdasarkan eatar beeakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa
permasaeahan yaitu:
1.
Bagaimana cara kerja sistem separator lid?
2.
Bagaimana aeur kerja sistem separator lid?
1.3
BatasanBMasalahB
1.
Separator lid yang dianaeisis merupakan mieik CV. Berdikari
2.
Komponen aeat yang dapat dianaeisis hanya yang ada di CV. Berdikari
1.4
TujuanBKerjaBPraktikB
Berdasarkan rumusan masaeah di atas, maka dapat dirumuskan suatu tujuan
yaitu:
1.
Untuk mengetahui cara kerja sistem separator lid.
2.
Untuk mengetahui aeur kerja sistem separator lid.
3.
Untuk menganaeisis keeemahan sistem separator lid.B
Daeam meeaksanakan kerja praktik di suatu perusahaan maupun instansi,
maka mahasiswa sebagai seorang yang menjaeankan syarat pendidikan tinggi
tentunya memieiki tujuan - tujuan yang hendak dicapai daeam meeaksanakan kerja
praktik ini. Beberapa tujuan kerja praktik yang dimaksud adaeah sebagian berikut :B
1.
Memenuhi kurikueum pendidikan yang ada di STIKOM Surabaya.
2.
Mencari iemu pengetahuan baru yang tidak didapatkan di bangku kueiah.
3.
Mendidik dan meeatih mahasiswa untuk dapat menyeeesaikan dan
mengatasi berbagai masaeah yang dihadapi di eapangan daeam
4
1.5
WaktuBdanBLamaBKerjaBPraktikB
Kerja praktik di CV. Berdikari dieaksanakan seeama dua buean yang dimueai
pada tanggae 23 Oktober 2014 sampai dengan 23 November 2014.
1.6
RuangBLingkupBKerjaBPraktikB
Sasaran kerja praktik adaeah agar mahasiswa mendapatkan pengaeaman
beeajar meeaeui pengamatan pada separator lid:
a. Prinsip kerja separator lidi
b. Anaeisis keeemahan separator lid.
1.7
SistematikaBPenulisan
Sistematika penueisan eaporan hasie kerja praktik eapangan pada CV. Berdikari
adaeah sebagai berikut.B
BABBIB
PENDAHULUHANB
Berisi tentang eatar beeakang, tujuan kerja praktik, waktu dan
eama peeaksanaan kerja praktik, ruang eingkup kerja praktik
dan sistematika penueisan.
BABBIIB
GAMBARANBUMUMBPERUSAHAANB
Berisi tentang sejarah singkat CV. Berdikari.
BABBIIIB
LANDASANBTEORIB
Berisi tentang pengertian tentang separator lid
dan komponen
BABBIVB
METODOLOGIB
Berisi tentang metodoeogi anaeisis gangguan (trouble shooting)
pada separator lid.
BABBVB
HASILBDANBPEMBAHASANB
Pada bab ini hasie dari metode yang dieakukan untuk anaeisis
data dibahas dan dianaeisis untuk mendapatkan soeusi dan
pemecahan masaeah.
BABBVIB
HASILBDANBPEMBAHASANB
Bab ini adaeah bab keenam yang merupakan bab terakhir dari
eaporan kerja praktik yang membahas tentang kesimpuean dan
saran dari seeuruh isi eaporan ini yang disesuaikan dengan hasie
dan pembahasan pada bab – bab sebeeumnya.
6
BABBIIB
GAMBARANBUMUMBPERUSAHAANB
2.1BSejarahBPerkembanganBPerusahaan
CV. Berdikari terbentuk karena usaha Pak Heru seorang diri, dibentuk dengan jerih payah sendiri dengan dibantu seorang asisten lapangan yang setia. Pada mulanya hanyalah sebuah bengkel rumahan, dengan ruang yang cukup kecil, hanya dengan dibantu satu orang karyawan pada saat itu. Itulah awal mula terbentuknya CV. Berdikari yaitu pada tanggal 1 Februari 2000. Dapat dikatakan saat itu adalah awal mula Pak Heru menjalankan usahanya dengan bengkel semi permanen. Pekerjaan pertamanya yaitu melayani pembuatan mesin - mesin farmasi PT. Cepu Jawa Timur.
Usaha di bengkel semi permanen tersebut berlangsung hingga tahun 2003. Karena usaha tersebut terus meningkat dan berkembang, pada tahun 2004 perusahan di bawah pimpinan Pak Heru melebarkan sayapnya di bagian mesin produksi makanan. Selama setahun usaha tersebut terus berkembang, hingga pada akhirnya bengkel semi permanen tersebut pindah ke tempat yang lebih luas dan besar yang berada di Jl. Taruna Baru Tol Kv. – 14 Wage, Aloha - Sidoarjo.
Karena pekerjaan makin banyak dengan bengkel yang lebih luas, sehingga karyawan yang awalnya hanya 1 orang, sekarang menjadi 4 orang. Usaha yang sebelumnya melayani lingkup wilayah Jawa Timur, Sidoarjo khususnya, kini meluas hingga Jawa - Bali, dan bukan hanya melayani mesin-mesin farmasi tetapi juga mesin produksi makanan.
2.2BVisiBdanBMisiBCV.BBerdikariB
VISI :
Menjadi perusahaan yang unggul dan tangguh dalam bidang perdagangan bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam industri dan pembangunan di Indonesia serta mampu menghadapi persaingan global.
MISI :
1. Bekerja keras menciptakan peluang dan pertumbuhan untuk menjadi perusahaan yang terbaik.
2. Mengutamakan mutu dan pelayanan demi kepuasan pelanggan.
3. Menjadi mitra usaha yang andal dan terpercaya.
4. Menjadi tempat untuk berprestasi dan mengembangkan diri bagi karyawan.
2.2.1BMesinB-BMesinBProduksiBFarmasiBB
Berikut beberapa mesin-mesin produksi farmasi yang diproduksi CV.Berdikari:
1. Mesin - mesin proses : mixer, oven, filler liquid atau powder, dan lain sebagainya.
8
Berikut beberapa daftar beberapa perusahaan yang disuplai antara lain :
1. PTP Cepu di Cepu - Jawa Timur
2. PT. Roi Surya di Pandaan - Jawa Timur
3. PT. Irawan Djaja di Sidoarjo - Jawa Timur
4. LBC Jogja di Jogjakarta - Jawa Tengah
5. PT. Estetika di Semarang - Jawa Tengah
6. Nova Pharin di Gresik - Jawa Timur
B
2.2.2BMesinB-BMesinBProduksiBMakananBB
Berikut beberapa mesin - mesin produksi makanan yang diproduksi oleh CV. Berdikari :
1. Mesin - mesin proses : mixer, oven, filler liquid / powder, dan lain sebagainya.
2. Mesin - mesin pabrik canninl : E.BOX, Rotary Fish Wash, rotari water decauntinl, rotary can washer, separator lid jet print, dan lain sebagainya.
3. Mesin conveyor packalinl.
Berikut beberapa daftar beberapa perusahaan yang disuplai antara lain :
1. PT. INDOHAMAFISH di Negara - Bali
2. PT. INDOCITRA di Negara - Bali
4. PT. SUMBER YALA di Muncar - Banyuwangi
5. PT. PERFECT INTERNASIONAL di Muncar - Banyuwangi
6. INDOPRATAMA di Muncar - Banyuwangi
7. MAYA FOOD INDUSTRI di Pekalongan - Jawa Tengah
8. SARI LAUT di Muncar - Banyuwangi
9. KOKIN di Pandaan - Jawa Timur
10. GEMA ISTA RAYA di Pasuruan - Jawa Timur
B
2.2.3BBagunanBGedungB
Berikut beberapa bangunan gedung yang diproduksi CV. Berdikari :
1. Bangunan gedung : Pabrik farmasi, pabrik makanan dan gudang
2. Utility : WTP, AHU, DUST COLLECTOR.
Berikut beberpa daftar beberapa perusahaan yang disuplai antara lain :
1. PT. BALI MAYA berupa gudang di Negara - Bali
2. PT. ROI SURYA berupa gudang, AHU, WTP di Pandaan
3. PT. ESTETIKA berupa AHU, DUST COLLECTOR di Jogjakarta
4. PT. LBC berupa AHU, DUST COLLECTOR di Semarang
10 BABBIIIB DASARBTEORIB B
3.1BSeparator lid
Separator lid merupakan salah satu bagian proses yang dilakukan sebelum
menuju bagian proses lainya yaitu bagian proses expire date printing dan penutupan kaleng . Separator lid adalah proses dimana tutup kaleng sarden yang bertumpuk dipisahkan satu – persatu agar tutup kaleng sarden dapat berjajar pada conveyor untuk menuju bagian selanjutnya yaitu bagian expire date printing.
Siklus yang bersentuhan langsung dengan Separator lid adalah expire date printing. Expire date printing merupakan siklus dimana tutup kaleng di beri
cetakan tanggal kadaluarsa, sebelum memasuki proses expire date printing ini tutup kaleng ini berbentuk tumpukan yang panjang oleh karena itu harus dipisahkan terlebih dahulu oleh siklus separator lid. Tumpukan kaleng ini dimasukkan secara manual oleh operator kemudian siklus separator lid ini berjalan, setelah melewati sikus separator lid ini tutup kaleng akan memasuki siklus expire date printing dan nantinya akan memasuki proses penutupan kaleng sarden yang telah terisi.
B
Gambar 1. Separator lid CV. Berdikari
B B
12
3.1.1B KomponenBSeparator lid B
Komponen separator lid di CV. Berdikari Sidoarjo, antara lain: 1. Operator mesin
2. Komponen separator lid
a. 2 buah Motor three phase ½ hp b. 2 buah inverter
c. Pisau pemisah d. Power supply
e. Gear box
f. Rante RS 50
g. Sprocket
h. Roller conveyor
3.1.2B ProsesBSeparator lid
Proses Separator lid CV. Berdikari secara singkat bisa dilihat pada diagram di bawah ini :
Tabung berisi tutup kaleng
Pisau pemisah
Tutup kaleng diatas conveyor
Dari gambar diatas secara garis besar dapat dijelaskan proses separator lid sebagai berikut :
1. Tumpukan tutup kaleng dimasukkan dalam tabung untuk diproses. Pada proses ini tutup kaleng dimasukkan secara manual ke dalam tabung.
2. Pisau pemisah berputar satu putaran untuk memisahkan tutup kaleng dari tumpukan secara satu persatu dalam hal ini pisau pemisah tutup digerakkan oleh sebuah motor.
3. Motor yang menggerakkan pisau pemisah ini berjalan sesuai inputan yang diberikan operator pada inverter sehingga motor pun bergerak berdasarkan kecepatan yang di berikan oleh inverter.
4. Tutup kaleng yang terpisahkan oleh pisau pemisah akan jatuh pada conveyor yang berada dibawah pisau pemutar.
5. Conveyor bergerak dan menggerakkan tutup kaleng yang berada diatasnya untuk menuju bagian pemroses selanjutnya.
6. Conveyor tidak hanya menjalankan satu buah tutup kaleng sarden saat pengerjaan. Conveyor menjalankan banyak tutup kaleng sarden sesuai dengan inputan yang diberikan operator pada inverter sehingga motor pun bergerak berdasarkan kecepatan yang di berikan oleh inverter.
Tutup kaleng
Conveyor bergerak
Finis
14
3.2B MotorBListrikBTigaBFasaB
Motor induksi tiga fasa banyak digunakan oleh dunia industri karena memiliki beberapa keuntungan. Keuntungan yang dapat diperoleh dalam pengendalian motor motor induksi tiga fasa yaitu, struktur motor induksi tiga fasa lebih ringan (20% hingga 40%) dibandingkan motor arus searah (DC) untuk daya yang sama, harga satuan relatif lebih murah, dan perawatan motor induksi tiga fasa lebih hemat.B
Gambar 3. Motor tiga fasa Cara kerja motor listrik tiga fasa adalah sebagai berikut :
1. Motor tiga fasa akan bekerja atau berputar apabila sudah dihubungkan dalam hubungan tertentu.
2. Mendapat tegangan sesuai dengan kapasitas motornya.
3. Motor bekerja pada hubung bintang atau star (motor harus di hubungkan baik secara langsung pada terminal maupun melalui rangkaian kontrol).
1. Stator : Merupakan bagian yang diam dan mempunyai kumparan yang dapat menginduksikan medan elektromagnetik kepada kumparan rotornya.
2. Celah : Merupakan celah udara, tempat berpindahnya energi dari startor ke rotor.
3. Rotor : Merupakan bagian yang bergerak akibat adanya induksi magnet dari kumparan stator yang diinduksikan kepada kumparan rotor.
Apabila sumber tegangan tiga fasa dipasang pada kumparan stator, akan timbul medan putar dengan kecepatan seperti rumus berikut :
Ns = 120 f / P dimana:
N = Kecepatan putar f = Frekuensi sumber P = Kutub motor
16
disebut slip (s), dinyatakan dengan S = (ns - nr) / ns. Bila nr = ns, GGL induksi tidak akan timbul dan arus tidak mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Dilihat dari cara kerjanya, motor induksi disebut juga sebagai motor tak serempak atau asinkron.
3.3B Inverter
Inverter adalah Rangkaian elektronika daya yang digunakan untuk
mengkonversikan tegangan searah (DC) ke suatu tegangan bolak - balik (AC). Ada beberapa topologi inverter yang ada sekarang ini, dari yang hanya menghasilkan tegangan keluaran kotak bolak - balik (push - pull inverter) sampai yang sudah bisa menghasilkan tegangan sinus murni (tanpa harmonisa). Inverter satu fasa, tiga fasa sampai dengan multifasa dan ada juga yang namanya inverter multilevel (kapasitor split, diode clamped dan susunan kaskade).
Ada beberapa cara teknik kendali yang digunakan agar inverter mampu menghasilkan sinyal sinusoidal, yang paling sederhana adalah dengan cara mengatur keterlambatan sudut penyalaan inverter di tiap lengannya.
Cara yang paling umum digunakan adalah dengan modulasi lebar pulsa (PWM). Sinyal kontrol penyaklaran didapat dengan cara membandingkan sinyal referensi (sinusoidal) dengan sinyal carrier (digunakan sinyal segitiga). Dengan cara ini frekuensi dan tegangan fundamental mempunyai frekuensi yang sama dengan sinyal referensi (sinusoidal).
Meskipun secara umum kita menggunakan tegangan AC untuk tegangan masukan / input dari inverter tersebut. Inverter digunakan untuk mengatur kecepatan motor - motor listrik / servo atau bisa disebut converter drive. Untuk servo lebih dikenal dengan istilah servo drive. Dengan menggunakan inverter, motor listrik menjadi variable speed. Kecepatannya bisa diubah - ubah atau disetting sesuai dengan
kebutuhan. Inverter seringkali disebut sebagai Variabel Speed Drive (VSD) atau Variable Frequency Drive (VFD).
Pada dunia otomatisasi industri, inverter sangat banyak digunakan. Aplikasi ini biasanya terpasang untuk proses linear (parameter yang bisa diubah-ubah). Linearnya seperti grafik sinus, atau untuk sistem axis (servo) yang membutuhkan putaran / aplikasi yang presisi.
Prinsip kerja Inverter adalah mengubah input motor (listrik AC) menjadi DC dan kemudian dijadikan AC lagi dengan frekuensi yang dikehendaki sehingga motor dapat dikontrol sesuai dengan kecepatan yang diinginkan.
Fungsi Inverter adalah untuk merubah kecepatan motor AC dengan cara merubah Frekuensi Output :
F = Frekuensi (Hz) p = Jumlah kutub
18
1. Torsi lebih besar.
2. Presisi kecepatan dan torsi yang tinggi.
3. Kontrol beban menjadi dinamis untuk berbagai aplikasi motor.
4. Dapat berkombinasi dengan PLC (Programmable Logic Control) untuk fungsi otomasi dan regulasi.
5. Menghemat energi.
6. Menambah kemampuan monitoring.
7. Hubungan manusia dengan mesin (interface ) lebih baik.
8. Sebagai pengaman dari motor, mesin (beban) bahkan proses, dll.
Semakin besar daya motor maka makin besar torsi yang dihasilkan dan makin kuat motor menggerakkan beban, torsi dapat ditambah dengan menggunakan gear box (cara mekanis) dan Inverter (cara elektronik).
1. Dinamika gerakan rendah (tidak memungkinkan gerakan beban yang kompleks).
2. Motor sering overload (motor rusak atau thermal overload relay trip). 3. Hentakan mekanis (Mesin / beban rusak, perlu perawatan intensif). 4. Lonjakan arus (Motor rusak atau breaker trip).
5. Presisi dalam proses hilang. 6. Proteksi tidak terjamin.
n = 120 f/p
dimana : n = putaran per menit
daya yang diinginkan. Torsi adalah gaya putar yang dihasilkan oleh motor listrik untuk memutar beban. Kelebihan torsi (over torque) terjadi jika torsi beban lebih besar dari torsi nominal, pada 80% aplikasi terjadi pada saat kecepatan rendah atau saat start awal.
Maka dapat disimpulkan, peranan inverter dalam proses suatu industri cukup penting. Karena dalam proses di industri seringkali memerlukan tenaga penggerak dari motor listrik yang perlu diatur kecepatan putarnya untuk menghasilkan torsi dan tenaga / daya yang diinginkan.
20
3.4B Roller Conveyor
Conveyor adalah suatu sistem mekanik yang mempunyai fungsi
memindahkan barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Conveyor banyak dipakai di industri untuk transportasi barang yang jumlahnya sangat banyak dan berkelanjutan. Dalam kondisi tertentu, conveyor banyak dipakai karena mempunyai nilai ekonomis dibandingkan dengan transportasi berat seperti truk dan mobil pengangkut. Conveyor dapat memobilisasi barang dalam jumlah banyak dan kontinyu dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan tempat tersebut harus mempunyai lokasi yang tetap agar sistem conveyor mempunyai nilai ekonomis. Kelemahan sistem ini adalah tidak mempunyai fleksibilitas saat lokasi barang yang dimobilisasi tidak tetap dan jumlah barang yang masuk tidak kontinyu.
Roller conveyor merupakan suatu sistem conveyor yang penumpu utama
Gambar 5. Roller Conveyor
Mekanisme kerja Roller Conveyor secara umum adalah sebagai berikut :
1. Motor penggerak memutar poros pada motor yang telah terpasang sistem transmisi menuju drive roller.
2. Putaran poros pada motor ditransmisikan ke drive roller melalui sistem transmisi yang telah dirancang khusus untuk sistem roller conveyor.
3. Drive roller yang terpasang sistem transmisi tersebut ikut berputar karena daya yang disalurkan oleh sistem transmisi.
4. Drive roller mentransmisikan putaran roller ke roller lain dengan transmisi rantai.
22
6. Tranmisi antar roller tersebut diteruskan sampai ke roller paling terakhir.B
Conveyor mempunyai berbagai jenis yang disesuaikan dengan
karakteristik barang yang diangkut. Jenis-jenis conveyor tersebut antara lain Apron, Flight, Pivot, Overhead, Loadpropelling, Car, Bucket, Screw, Roller,
Vibrating, Pneumatic, dan Hydraulic. Disini akan dibahas satu jenis conveyor
yaitu Roller Conveyor.
Roller conveyor hanya bisa memindahkan barang yang berupa unit dan
tidak bisa memindahkan barang yang berbentuk bulk atau butiran. Unit yang bisa dipindahkan menggunakan roller conveyor juga harus mempunyai dimensi tertentu dan berat tertentu agar bisa ditransportasikan. Untuk memindahkan barang dalam bentuk bulk, bulk tersebut harus dikemas terlebih dahulu dalam unit agar bisa ditransportasikan menggunakan sistem ini.
Spesifikasi roller conveyor juga harus disesuaikan dengan dimensi dan beban unit yang akan ditransportasikan. Rancangan sistem roller conveyor harus mempu menerima beban maksimum yang mungkin terjadi pada sistem conveyor. Selain itu, desain dimensi sistem juga harus dipertimbangkan agar sesuai dengan dimensi unit yang akan ditransportasikan. Dalam beberapa kasus dimensi unit yang lebih lebar dari dimensi lebar roller masih diperbolehkan.
minimal harus ditumpu oleh 3 roller. Jika kurang dari 3 roller, maka unit tersebut akan tersendat bahkan bisa jatuh keluar sistem tranportasi roller conveyor.
(a)
(b)
Gambar 6. Jarak antar roller pada conveyor (a). Jarak roller kurang ideal
(b). Jarak roller ideal
Kelebihan roller conveyor adalah bisa mentransformasikan pada kemiringan tertentu sehingga conveyor bisa mentranportasikan barang dari satu tingkat ke tingkat yang lain. Selain itu, roller conveyor juga bisa membelokkan jalur unit yang belokannya sangat tajam. Hal tersebut bermanfaat untuk daerah yang ruanganya terbatas.
Komponen utama alat dan fungsi dalam sistem roller conveyor adalah sebagai berikut :
24
ini harus pas agar tidak terjadi getaran yang tidak diinginkan saat roller berputar. Selain itu, kerangka badan ini juga menentuka jarak antar roller yang sesuai agar unit yang akan ditransportasikan tidak jatuh.
Tiang peyangga mempunyai fungsi untuk pondasi kerangka badan sistem roller conveyor. Kerangka badan ini didesain sebagai tumpuan roller
conveyor terhadap tanah yang dilalui oleh sistem conveyor.
Motor penggerak mempunyai fungsi untuk menggerakkan drive roller agar selalu berputar sesuai dengan kecepatan yang diinginkan operator. Motor penggerak ini pada umumnya ditempatkan diujung paling akhir alur roller conveyor agar bisa menjaga rantai transmisi tetap tegang.
Roller mempunyai fungsi sebagai pemindah barang yang akan
ditransportasikan. Saat roller berputar diupayakan tidak bergetar agar tidak merusak barang yang ditransportasikan. Dimensi roller juga harus sama agar barang yang diangkut tidak tersendat dan roller dapat menumpu barang dengan sempurna.
Roller pada sistem roller conveyor mempunyai perhatian khusus karena
merupakan komponen yang paling utama dalam sistem ini. Sehingga desain dan perawatan pada roller harus mendapatkan perhatian yang lebih utama.
Komponen roller sendiri adalah terdiri dari pipa, rumah bearing, seal, poros, snapring, C-ring, dan bantalan.
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu transmisi antara motor penggerak dengan drive roller dan transmisi antara drive roller dengan roller lain.
Sistem transmisi antara motor penggerak dengan drive roller biasanya ditempatkan di ujung paling akhir dari jalur conveyor. Sistem transmisi ini biasanya terdiri dari motor, speed reducer, coupling, sprocket, dan rantai.
11 BABBIVB
METODOLOGIB
4.1.BIdetifikasiBMasalahB
Pada tahap ini dilakukan identifikasi masalah pada CV. Berdikari.
Identifikasi masalah ini dilakukan dengan melakukan wawancara. Wawancara
pertama dilakukan pada pemilik perusahaan, Pak Heru. Beliau menceritakan alur
dan cara kerja separator lid dari awal hingga hasil produksi. Pak Heru juga
menceritakan kendala yang terjadi pada separator lid ini. “Di separator lid ini
akan terjadi penumpukan tutup kaleng pada conveyor saat conveyor diatur dengan
kecepatan pelan sedangkan pisau pemisah diatur dengan kecepatan tinggi,
sehingga operator harus bekerja ekstra untuk membenahi dan mengatur agar
posisi dari tutup kaleng dan tiap komponen seperti yang diinginkan”. Tutur beliau.
Dengan demikian didapatkan bahwa masalah separator lid adalah
terjadinya penumpukan barang saat pisau pemisah berjalan cepat. Oleh karena itu,
diperlukan langkah - langkah analisis data yang tepat untuk mencari penyebabnya.
.angkah pertama adalah dengan melakukan pengumpulan data, baik itu literatur,
wawancara dengan orang yang berkaitan, dan juga dilakukan pengamatan pada
separator lid.
4.2.BPengumpulanBDataB
4.2.1BStudiBLiteraturB
Studi pustaka dilakukan untuk mendukung penelitian yang dilakukan
secara teori. Studi literatur dilakukan bersamaan dengan proses penulisan laporan
kerja praktik. Dimana penggunaan studi literatur dimulai pada saat
mengidentifikasi masalah. Dengan melakukan studi literatur, dapat dipelajari serta
dianalisa dari hasil observasi yang dilakukan sehingga didapat keputusan ataupun
solusi dari data yang telah diolah dengan menggunakan metode - metode yang
dipelajari.
Separator lid adalah pemisahan tutup kaleng secara satu persatu dari
tumpukan beberapa tutup kaleng. Separator lid biasanya digunakan untuk
memisahkan sebuah tumpukan menjadi sebuah bagian kecil sehingga bagian kecil
itu dapat diolah pada proses selanjutnya.
Separator lid dilakukan dengan cara seperti memotong / mengiris sebuah
benda menjadi beberapa bagian, sehingga bagian – bagian dari hasil pemotongan
benda tersebut bisa untuk diolah. Dari berbagai literatur yang didapatkan tidak ada
yang mencantumkan komponen komponen yang digunakan.
4.2.2BWawancaraBOperatorB
Dalam melakukan kerja praktik ini dilakukan wawancara dengan operator.
Wawancara dilakukan pada dua operator. Wawancara meliputi masalah dan
28
secara singkat dan terfokus, sehingga tujuan yang dari wawancara tidak melebar
kepada hal lain yang tidak bersangkutan.
Operator pertama bernama Bapak Sugeng, pertanyaannya adalah apa saja
kendala yang terjadi di saat menangani separator lid. Wawancara pada operator
kedua yang bernama Bapak Budi juga dilakukan, pertanyaan masih sama dan
terfokus yaitu apa saja yang kendala yang terjadi di saat menangani separator lid.
4.2.3.BPengamatanB
Pengamatan dilakukan pada CV. Berdikari dengan objek adalah separator
lid untuk mengetahui cara kerja, alur kerja, mengamati, dan mencoba menjalankan
separator lid. Pengamatan dilakukan dengan mengamati separator lid yang
sedang dioperasikan.
Pengamatan dilakukan dengan waktu satu hari dan diawasi oleh operator
separator lid yaitu Pak Sugeng dan Pak Budi. Pengamatan dilakukan dengan
memperhatikan tiap komponen dan bagian dari separator lid untuk dapat
mendapatkan hasil yang akurat.
4.3.BMetodeBAnalisisBDataB
Setelah melakukan pengolahan data, dilakukan analisa terhadap hasil
perhitungan pada pengolahan data, struktur analisis data dilakukan dengan
berlandaskan pada identifikasi masalah. .angkah langkah pengumpulan data
untuk pemecahan masalah adalah antara lain :
2. Wawancara dengan operator.
3. Pengamatan langsung pada separator lid.
Setelah semua langkah terpenuhi dilakukan pembahasan di tiap
langkahnya untuk mendapatkan solusi dari masalah yang terjadi pada separator
30
30 BABBVB
HASILBDANBPEMBAHASANB
[image:34.612.102.514.223.714.2]5.1BHasilB
Tabel 1. Operator 1
OPERATOR 1
Nama : Bapak Sugeng
Umur : 40
Tugas : Kepala Operator
Masa Kerja : 12 tahun
Pertanyaan : Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Separator
lid Printing?
Jawaban : Separator lid berjalan dengan lancar, namun disaat tertentu
Separator lid akan mengalami macet karena ada penumpukan
tutup yang sudah di pisahkan. Disaat penumpukan barang itu
mesin akan mati karena alarm aktif. Siklus itu sering terjadi disaat
operator mengatur motor pisau pemisah dengan tidak
memperhatikan kecepatan motor conveyor yang sedang berjalan.
Tabel 2. Operator 2
OPERATOR 2
Nama : Bapak Budi
Umur : 36
Tugas : Operator Separator lid
Masa Kerja : 2 tahun 5 bulan
Pertanyaan : Apa saja yang kendala yang terjadi disaat menangani Separator
lid?
Jawaban : Separator lid berjalan sesuai dengan yang diinginkan, tumpukan
tutup kaleng sarden yang masuk diproses sehingga tutup kaleng
akan terpisah menjadi satu persatu. Disaat tutup kaleng telah habis
pada tabung, mesin tetap menyala karena tidak adanya sebuah
sensor yang mengkondisikan tumpukan kaleng telah habis, hal ini
[image:35.612.103.517.105.535.2]menyebabkan operator harus menghentikan mesin secara manual.
Tabel 3. Pengamatan
PENGAMATAN
Pengamatan dilakukan pada separator lid untuk memperkuat hasil analisis bahwa
disaat pisau pemisah berjalan sangat cepat sedangkan conveyor berjalan sangat
pelan, akan terjadi penumpukan tutup kaleng saat selesai dipisahkan. Pengamatan
dilakukan dengan cara kerja dan alur kerja normal.
Motor untuk conveyor di atur berjalan lurus dengan kecepatan motor
penggerak. Tumpukan tutup kaleng sarden sebagai bagian dari pengamatan juga
diberikan untuk memperoleh hasil pengamatan secara detail dan nyata. Setelah
mengamati selama lima menit, separator lid berjalan sesuai dengan alur tanpa
adanya kejanggalan dan error.
32
dan motor pisau pemisah ditingkatkan tingkat kecepatannya. Tumpukan tutup
kaleng sarden sebagai bagian dari pengamatan juga diberikan untuk memperoleh
hasil pengamatan secara detail dan nyata. Dilakukan pengamatan selama lima
menit, terjadi penumpukan tutup kaleng pada conveyor setelah dipisahkan oleh
pisau pemisah dan operator harus menghetikan mesin tersebut, agar tidak terjadi
lebih banyak penumpukan. Dengan adanya penumpukan ini dapat mengganggu
pada proses selanjutnya.
Dilakukan penurunan kecepatan kembali pada motor conveyor untuk
mempertkuat hasil pengamatan. Tumpukan tutup kaleng sebagai bagian dari
pengamatan juga diberikan untuk memperoleh hasil nyata. Dalam pengamatan
selama lima menit, tidak terjadi penumpukan tutup kaleng pada conveyor setelah
[image:36.612.97.510.238.712.2]proses pemisahan, operator tidak perlu menghentikan mesin tersebut.
Tabel 4. Literatur
LITERATUR
Judul Separator lid
Isi
Separator lid adalah pemisahan tutup kaleng secara satu
persatu dari tumpukan beberapa tutup kaleng. Separator lid
biasanya digunakan untuk memisahkan sebuah tumpukan menjadi
sebuah bagian kecil sehingga bagian kecil itu dapat diolah pada
proses selanjutnya.
Separator lid dilakukan dengan cara seperti memotong /
– bagian dari hasil pemotongan benda tersebut bisa untuk diolah.
Dari berbagai literatur yang didapatkan tidak ada yang
mencantumkan komponen komponen yang digunakan.
5.2BAnalisisBdanBPembahasanB
Pengumpulan data yang dilakukan dengan berbagai langkah kemudian di
proses dan dianalisis dengan metode analisis yang digunakan agar mendapatkan
hasil dan pemecahan masalah yang diinginkan untuk meningkatkan mutu dan
produksi dari separator lid milik CV. Berdikari Sidoarjo
Dari wawancara dengan operator, literatur dan pengamatan dapat
disimpulkan bahwa :
Tidak adanya sensor pada tabung separator lid ini, sehingga tidak
dapat mendeteksi tabung dalam keadaan kosong atau tidak kosong.
Hal ini membuat operator harus mematikan mesin secara manual
dan dapat menghilangkan keefisienan penggunaan mesin.
Dalam menjalankan separator lid ini operator harus
memperhatikan Antara kecepatan motor pisau pemisah dan
kecepatan motor conveyor agar tidak terjadi penumpukan tutup
34
34 BABBVIB
PENUTUPB
B
6.1BKesimpulanB
Dengan melakukan analisis terhadap penerapan sistem separator lid
khususnya pada fasilitas yang dimiliki oleh CV. Berdikari Sidoarjo, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Cara kerja separator lid adalah dengan memasukkan benda pada tabung yaitu
tumpukan tutup kaleng sarden, setelah itu kecepatan motor pisau pemisah dan
motor conveyor diatur agar tumpukan tutup kaleng sarden pada tabung dapat
dipisahkan. Tutup kaleng sarden yang telah dipisahkan oleh pisau pemisah
akan jatuh pada conveyor yang berada dibawah tabung, conveyor yang telah
bergerak akan membawa tutup kaleng menuju mesin pemroses selanjutnya
yaitu mesin pemroses expire date printing.
2. Kelemahan separator lid adalah :
a. Tidak adanya sensor untuk mendeteksi apabila tumpukan tutup
kaleng pada tabung telah habis. Hal ini menyebabkan operator
harus menghentikan mesin secara manual.
b. Ketika menjalankan separator lid ini operator harus
memperhatikan antara kecepatan motor pisau pemisah dan
kecepatan motor conveyor agar tidak terjadi penumpukan tutup
6.2BSaranB
Untuk meningkatkan produksi barang, dan penyempurnaan sistem
separator lid maka perlu dilakukan beberapa hal sebagai berikut :
1. Dilakukan perawatan pada perangkat keras atau alat secara berkala agar daya
tahan alat menjadi lebih panjang, dan bila terjadi kerusakan pada alat dapat
cepat ditangani tidak sampai memperparah kondisi alat.
2. Perlu dilakukan update pada hardware sehingga tidak lagi menggunakan
operator sebagai pengontrol, namun dapat memanfaatkan komponen tertentu
yang dilengkapi dengan software pengontrol. Sehingga operator hanya
bertugas mengawasi dan mencatat kondisi dan keadaan mesin separator lid.
3. Perlu adanya penambahan komponen pendukung, seperti sensor - sensor untuk
mendapatkan hasil yang lebih maksimal dan mengantisipasi adanya error yang
36
DAFTAR PUSTAKA
Fadli, MR. (2010). Rancang Bangun Inverter 12v Dc Ke 220v Ac Dengan
Frekwensi 50hz Dan Gelombang Keluaran Sinusoidal.
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20249300-R231086.pdf, diakses pada
tanggal 20 Desember 2014
Muchsin, Ismail. Electronika & Motor Listrik.
https://arlenfrinata1980.files.wordpress.com/2014/08/motor-induksi.pdf, diakses pada tanggal 19 Desember 2014
Muslimin, Zaenab. (2009). Pengontrolan Motor Induksi Tiga Fasa dengan
Inverter Berbasis AT89S51. Makassar : Universitas Hasanudin.
Purnawan ,Gustiko. definisi roller conveyor.
http://gustypurnawan.blogspot.com/2013/03/definisi-roller-conveyor.html, diakses pada tanggal tanggal 21 Desember 2014
Suluhito, Suselo. ANATOMI SISTEM ROLLER CONVEYOR.
https://suluhmania.wordpress.com/2012/04/04/anatomi-sistemroller-conveyor/, diakses pada tanggal 19 Desember 2014
Sudarto. Cara Kerja Motor Listrik 3 Fasa.