2005
Burch , J . Information Systems Theory and Practice; Jhon Willey & Sons , Inc., 2001
Hartono, Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta, 2005
O’Brien, James. A. Pengantar Sistem Informasi. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta,2006
Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. Sistem Informasi Manajemen. Andi. Yogyakarta, 2002
Sutanta, Edhy. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 1. Andi. Yogyakarta, 2003
William dan Sawyer. Teknologi Informasi. Jakarta, 2009
A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem
Sistem kebanyakan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai
sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga
membentuk satu kesatuan.
Menurut Jogiyanto (2005) terdapat dua kelompok pendekatan dalam
mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang
menekankan pada komponen atau elemennya.
Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem
sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya
mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari
elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
Dari kedua pendekatan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
kumpulan dari elemen- elemen atau sub-sub sistem yang saling berintegrasi dan
saling berhubungan satu sama lain membentuk satu kesatuan utuh untuk
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, menurut
Jogiyanto (2005) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem
Informasi antara lain sebagai berikut :
1. Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi,
yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem atau elemen- elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian- bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sitem
yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
2. Batasan Sistem
Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara
suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas
suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan luar Sistem
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar
batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap
dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan
dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari
4. Penghubung Sistem
Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem
dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat
berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem diproses
dan akhirnya dikeluarkan berupa informsi yang dibutuhkan.
6. Keluaran Sistem
Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan
menjadi informasi yang berguna.
7. Pengolahan Sistem
Pengolah sistem merupakan suatu bagian yang mengolah masukan (input)
dan memprosesnya agar menjadi output informasi yang berguna.
8. Sasaran Sistem
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika
suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan berguna.
Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan
keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila
mengenai sasaran atau tujuannya.
2. Pengertian Informasi
Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola
sumberdaya-sumberdaya utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga
merupakan sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat
keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan
bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi
faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha. Informasi
ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi
merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang
digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai
tujuan. Sehubungan dengan hal itu, informasi haruslah berkualitas.
Menurut Burch (2001), kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor,
yaitu : relevansi, tepat waktu, dan akurasi. Karena dari informasilah dapat
menambah pengetahuan bagi masyarakat. Selain itu dari informasi jugalah
masyarakat dapat berkembang menjadi modern.
Apakah sebenarnya pengertian informasi? Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat juga
dikatakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan
3. Pengertian Sistem Informasi
Sebagian besar waktu kerja dan waktu luang seseorang individu
digunakannya untuk mencatat, mencari dan menyerap informasi. Untuk
melaksanakan seluruh aktivitas tersebut, sangat diperlukan sebuah cara yang dapat
mempermudah pelaksanaanya. Cara tersebut berupa sebuah sistem.
Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat
didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas
komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
Sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat
teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud untuk menata
jaringan komunikasi yang penting, pengolahan atas interaksi-interaksi tertentu dan
rutin, membantu memanajemen dan menyediakan dasar pengambilan keputusan
yang tepat. Jadi dapat dikatakan bahwa sistem informasi merupakan sebuah cara
untuk mengatur proses pemikiran kita dalam mengolah data baru tentang
pengetahuan yang kita peroleh.
Burch (2001) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari
komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building
block), yang terdiri atas :
1. Blok masukan (input block), input mewakili data yang masuk ke dalam
sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa
2. Blok model (model block). Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika,
dan mode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang
tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan.
a. Blok keluaran (output block). Produk dari sistem informasi adalah
keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi
yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai
sistem.
b. Blok teknologi (technology block). Teknologi merupakan alat dalam
sistem informasi yang digunakan menerima input, menjalankan model,
menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan
keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
c. Blok basis data (database block). Basis data akan dijelaskan kemudian.
d. Blok kendali (controls block). Pengendalian perlu dirancangkan
diterapkan untuk menyakinkan hal-hal dapat merusak sistem dapat
dicegah ataupun bila terjadi kesalahan dapat segera diatasi.
Menurut Williams dan Sawyer (2009) teknologi informasi adalah
teknologi yang menggabungkan komputansi (komputer) dengan jalur komunikasi
kecepatan tinggi yang dan dapat dimanfaatkan untuk konsolidasi, koordinasi dan
kolaburasi yang mampu menghasilkan tindakan-tindakan dengan pertimbangan
B. Penerapan Sistem Informasi Pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara
Sistem layanan keuangan didefenisikan sebagai bagian dari sistem
informasi keuangan yang dititikberatkan pada sisi pendistribusian informasi.
Masalah yang terlihat saat ini adalah sering adanya keterlambatan penerimaan
informasi karena keterbatasan user untuk mengakses informasi tersebut, dengan
demikian muncul tuntutan untuk bisa mendapatkan informasi keuangan secara
tepat, dimanapun, dan kapanpun yang proses penanganannya tidak membutuhkan
waktu yang lama.
Seperti halnya sistem informasi yang terdapat pada Dinas Bina Marga
Provinsi Sumatera Utara yang masih dilakukan secara manual yaitu :
1. Gaji Pegawai
Pemberian gaji pegawai pada Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara
masih dilakukan secara manual. Dimana setiap awal bulan para pegawai
menerima gajinya dari Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera
Utara.
2. Laporan Keuangan
Pengerjaan laporan keuangan dilakukan dengan komputerisasi namun
pelaporan keuangan disajikan secara manual yang diberikan sekali dalam sebulan
ke Kantor Gubernur (biro keuangan).
Sedangkan Pelayanan sistem informasi yang dapat diberikan secara
Menurut O’Brien (2006), komponen-komponen dasar sistem informasi berbasis komputer, meliputi :
a. Sumber Daya Manusia, hardware, sofware, data dan jaringan yang digunakan.
b. Jenis produk yang dihasilkan.
c. Cara melakukan aktivitas input, output, penyimpanan dan pengendalian data.
Komponen-komponen sistem informasi tersebut dapat dilihat pada
Gambar 3.1. berikut ini :
Sumber : Pengantar Sistem Informasi O`brien (2006) Gambar 3.1. Komponen-komponen Sistem Informasi
Gambar 3.1 tersebut mengilustrasikan model sistem informasi yang
menunjukkan konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem
akhir dan pakar SI), hardware (mesin dan media), software (program dan
prosedur), data (dasar datadan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi
dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan, output,
penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data
menjadi produk informasi. Model sistem informasi ini memperlihatkan hubungan
antar komponen dan aktivitas sistem informasi.
Alat-alat komunikasi yang mendukung sistem informasi dan komunikasi pada bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara, yaitu:
a. Komputer
Menurut file komputer (http://www.filekomputer.com) komputer
merupakan sekumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang saling bekerja
sama dalam menjalankan perintah-perintah yang diinginkan oleh pengguna untuk
mendapatkan informasi yang akurat. Saat ini komputer telah banyak dimodifikasi
untuk memudahkan pengolahan kata, dan mesin pengolahan kata khusus memiliki
perangkat lunak yang memungkinkan dijalankannya operasi lain.
b. Mesin Tik
Mesin tik adalah mesin kantor yang paling lazim digunakan dan paling
dikenal sehingga tidak memerlukan uraian yang umum. Model standar dirancang
untuk digunakan dalam pengetikan korespondensi dan laporan pada kertas
berukuran kuarto, folio, atau A4 dan memuaskan untuk sebagian besar pekerjaan
kantor. Mesin standar dasar ini dapat dimodifikasi dengan sejumlah cara yang
c. Printer
Printer adalah suatu alat yang terhubung ke perangkat komputer dan
mencetak hasil kerja komputer baik berupa teks, gambar ke media kertas atau
sejenisnya. Printer adalah satu – satunya bagian mekanis yang lebih menonjol dari
sistem pengolahan kata. Printer biasanya paling memerlukan perawatan dan
merupakan komponen pengolahan kata yang mahal.
d. Telepon
Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan suara. Telepon merupakan media komunikasi yang
dipergunakan untuk komunikasi intern kantor tanpa perlu bertatap muka.
Keuntungannya adalah penghematan waktu penyampaian informasi kapada orang
yang dituju.
e. Internet
Internet merupakan alat komunikasi yang menyampaikan informasi secara
tepat dan akurat serta ruang lingkupnya dari seluruh dunia. Penerapan alat-alat
komunikasi yang mendukung sistem informasi pada bagian keuangan sudah
semakin cepat dan mudah. Seperti penggunaan komputer, printer, telepon dan
internet, bahkan untuk mempermudah pengaksesan informasi, bagian keuangan
C. Peranan Sistem Informasi Terhadap Peningkatan Efisiensi Kinerja di Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara.
a. Efisiensi Kerja
Efisiensi kerja merupakan suatu prinsip dasar untuk melakukan setiap
kegiatan suatu organisasi dengan tujuan untuk dapat memperoleh hasil yang
dikehendaki dengan usaha yang disesuaikan dan dikaitkan dalam hubungannya
dengan pemakaian tenaga jasmani, pikiran, waktu, ruang, benda, dan uang.
Efisiensi kerja juga merupakan suatu proses dan hasil-hasil efektif yang dicapai
dari hasil-hasil usaha untuk mencari yang lebih baik dan yang lebih mudah untuk
melaksanakan suatu pekerjaan berdasarkan suatu standart yang telah ditentukan.
Sumber utama efisiensi sebenarnya ada dalam diri individu masing-masing
pegawai, karena dengan akal pikiran dan pengetahuan yang ada pegawai mampu
menciptakan kerja yang efisien. Unsur-unsur efisien itu antara lain kesadaran,
keterampilan atau skill, disiplin yang dimiliki oleh pegawai serta kerja sama yang
baik antara pegawai dengan ruang lingkup pekerjaannya.
Cara bekerja yang efisien dapat diterapkan oleh setiap orang untuk semua
jenis pekerjaan, baik itu pekerjaan yang berat maupun pekerjaan yang ringan
dengan menggunakan cara bekerja yang sederhana, dengan menggunakan alat
Pada Tabel 3.1 berikut ini dapat dilihat berupa indikator untuk untuk
menilai efesiensi kerja pegawai
Tabel 3.1. Indikator Efisiensi Kerja Pegawai
Indikator Efisiensi Keterangan
Cepat Efisiensi waktu, berarti bahwa pelayanan dan
penyelesaian pekerjaan menjadi lebih cepat. Waktu
yang dibutuhkan menjadi berkurang, sedangkan hasil
pekerjaan dapat dipertahahnakan dan ditingkatkan
Akurat Efisiensi target, yakni hasil pekerjaan tersebut dapat
maksimal sesuai dengan target yang di tetapkan secara
kuantitas maupun kualitas.
Murah Efisiensi biaya, artinya dengan menggunakan
teknologi komunikasi justru lebih hemat.
Mudah Efisiensi tenaga dan pikiran, bahwa dengan
menggunakan teknologi komunikasi penyelesaian
pekerjaan akan lebih sederhana lebih ringan dan lebih
mudah
Sumber : Suranto AW (2005)
Bila dilihat dari sistem informasi pada bagian Keuangan Dinas Bina
Marga Provinsi Sumatera Utara, pegawai umumnya telah melaksanakan pekerjaan
dengan relatif efisien. Dilihat dari indikator efisiensi kerja bahwa efisiensi waktu
dan efisiensi target dalam pembuatan dan pencatatan laporan keuangan menjadi
lebih cepat yang dulunya membutuhkan waktu yang lama sekarang dapat
dilakukan lebih cepat karena didukung oleh komputer, mesin printer dan fasilitas
internet. Dari segi biaya, dengan adanya printer, maka biaya dapat diminimalis
sekarang dengan menggunakan fasilitas perusahaan/organisasi berupa kertas dan
mesin printer sehingga biaya pada bagian Keuangan menjadi lebih hemat, lebih
ringan dan lebih mudah. Sedangkan efisiensi tenaga dan pikiran pada bagian
keuangan 30 orang pegawai mengerjakan job description masing-masing
didukung oleh teknologi komunikasi berupa komputer, mesin printer, dan internet
sehingga pekerjaan pada bagian keuangan menjadi lebih efektif dan efisien.
Sistem informasi berperan penting dalam organisasi/perusahaan pada
proses bisnis dan aktivitas manajemen. Dengan adanya Teknologi Informasi (TI)
yang diterapkan di dalam sistem informasi organisasi/perusahaan, maka
produktivitas perusahaan akan meningkat. Tingginya tingkat penggunaan sumber
daya pada organisasi tertentu yang tidak efisien, salah satunya ditandai dengan
tingginya tingkat ketergantungan yang berlebihan pada sumber daya tertentu yang
tidak sesuai dengan kebutuhan.
Model aliran kerja (workflow) akan mencoba meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pelaksanaan sebuah proses bisnis tradisonal yang terdapat dalam
sebuah organisasi. Tahapan analisis efektivitas dan efisiensi kinerja, serta
perancangan model aliran kerja (workflow) pada proses bisnis mengacu pada
administrasi tradisional. Tahapan ini akan menggunakan metode geographic dan
functional flowchart. Metode geographic flowchart digunakan untuk menganalisa aliran fisik dari aktifitas, sehingga waktu yang digunakan untuk malakukan
sebuah kegiatan dapat ditekan seminim mungkin. Sedangkan metode functional
Setelah hasil analisis dari inti permasalahan telah dilakukan, maka tahapan
selanjutnya adalah melakukan perbaikan dengan metode yang sama serta
didukung oleh aplikasi aliran kerja. Sehingga dimasa yang akan datang
pemanfaatan sumber daya yang dimilki oleh organisasi secara efisien dapat
dicapai dengan penerapan sistem yang terintegrasi dalam sebuah sistem informasi
yang mendukung proses aliran kerja.
b. Kinerja Pegawai
Pemanfaatan dari fungsi teknologi informasi sebagai alat bantu atau sarana
pengolahan data sampai dengan fungsi teknologi informasi sebagai alat bantu
penyelenggaraan atau manajemen di Dinas Bina Marga pun melihat peranan
strategis ini dalam konteks peningkatan kinerja karyawan Dinas Bina Marga.
Kinerja pegawai adalah cara kerja atau kemampuan seorang
pegawai/karyaan dalam mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaanya dengan baik
sesuai dengan standart yang ditetapkan oleh organisasi/perusahaan. Pengaruh
komunikasi dan informasi dalam meningkatkan efisiensi kerja pada bagian
Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara adalah pegawai dapat
bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka
dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan job description yang
diterapkan pada bagian tersebut. para pegawai juga dapat mengetahui
batasan-batasan tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing bagian.
Dengan adanya pembagian tugas yang berjalan secara teratur maka kesalah
Menurut Suranto AW (2005) ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kinerja pegawai dalam organisasi, yaitu :
a) Efektifitas dan efisiensi. Efektifitas suatu organisasi adalah suatu ukuran
yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa tujuan organisasi tersebut dapat
dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Efisiensi berkaitan
dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan.
Bila pengorbanannya terlalu besar maka dikatakan tidak efisien.
b) Otoritas dan tanggung jawab. Apabila setiap pegawai dapat melaksanakan
tugas dan wewenang sesuai dengan otoritas dan tanggung jawabnya, maka
akan meningkatkan kinerja organisasi.
c) Disiplin. Meliputi disiplin waktu dan disiplin kerja. Disiplin waktu dalam arti
bahwa seorang pegawai memanfaatkan waktu secara baik untuk mendukung
penyelesaian tugas formal. Sedangkan disiplin kerja adalah ketekunan
bekerja meskipun tidak ada pengawasan secara langsung dari pimpinan.
d) Inisiatif dan kreatifitas, ialah kemampuan memberdayakan daya pikir untuk
menyelesaikan pekerjaan kantor. Inisiatif sangat dibutuhkan dalam upaya
menyelesaikan suatu pekerjaan. Tanpa inisiatif dan kreatifitas suatu pekerjaan
tidak akan tercapai atau terselesaikan tujuannya secara efektif dan efisien.
Kesimpulannya adalah bahwa dengan kerja sama dan hubungan yang baik
dari semua pihak dapat menciptakan informasi dan komunikasi yang efektif,
sehingga efisieni kerja dapat tercapai dan berjalan dengan baik guna mewujudkan
A. Kesimpulan
Dari pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Penerapan sistem informasi pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga
Provinsi Sumatera Utara masih terdapat masalah sehingga tidak efisiennya
kinerja pegawai, seperti pada keterlambatan penerimaan informasi.
2. Sistem informasi pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi
Sumatera Utara masih ada yang dilakukan secara manual, seperti gaji
pegawai, dan penyajian laporan keuangan.
3. Peranan sistem teknologi informasi sangat berpengaruh besar dalam
konteks peningkatan kinerja dan mutu agar dapat tercipta sumber daya
manusia yang handal dan berkompetensi.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberi saran sebagai berikut:
1. Di sarankan kepada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi
Sumatera Utara agar memberikan informasi yang update dan batasan
waktu kepada daerah-daerah untuk setiap pelaporannya sehingga semua
informasi dapat terolah dengan baik dan dapat memaksimalkan kinerja
2. Hendaknya Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara memanfaatkan
fasilitas yang ada sepenuhnya sehingga pekerjaan yang sebelumnya secara
manual dan membutuhkan waktu yang lama, nantinya akan lebih mudah
dan cepat.
3. Pimpinan seharusnya memberikan fasilitas lebih untuk bagian keuangan
khususnya fasilitas teknologi informasi. Sehingga Pegawai pada bagian
Keuangan dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk menunjang
kinerja, menciptakan efesiensi dan efektifitas kerja. Dan adanya pelatihan
A. Sejarah Berdirinya Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara
Peristiwa ini berawal pada tanggal 03 Desember 1945 di Kota Bandung,
yaitu pada waktu memuncaknya perjuangan fisik bangsa Indonesia melawan
Tentara Sekutu untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan
pada tanggal 17 Agustus 1945. Pertempuran dahsyat yang terjadi pada tanggal
tersebut telah gugur tujuh orang pemuda/pegawai Pekerjaan Umum (PU) yang
bernama : Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Suhodo, Rio Susilo, Subenget,
Rana, dan Surjono untuk mempertahankan gedung “V & W” (terkenal dengan
nama “Gedung Sate”) yang terletak di Jl. Diponegoro No.22 Bandung . Gedung
ini dipertahankan mati-matian sampai titik darah pengahabisan oleh para
pemuda/pegawai departemen PU, karena mereka sadar bahwa gedung tersebut
pada waktu itu dipergunakan sebagai Kantor Pusat Departemen Pemerintah
Republik Indonesia .
Setelah Kemerdekaan Bangsa dan Negara Republik Indonesia
diproklamasikan, para pemuda/pegawai departemen PU tidak mau ketinggalan
dari pemuda-pemuda lainnya di Kota Bandung . Mereka mempersiapkan diri
dalam menghadapi segala kemungkinan yang sekiranya dapat merintangkan serta
Pada tanggal 04 Oktober 1945 Kota Bandung dimasuki Tentara Sekutu
yang diikuti oleh serdadu Belanda dan NICA . Semenjak itu Kota Bandung
semakin tidak aman, karena gerakan-gerakan perjuangan pemuda dihadapkan
kepada Tentara Jepang dan Tentara Sekutu/Belanda/NICA . Dengan persenjataan
yang kurang dan sederhana para pemuda tetap mempunyai semangat perjuangan
yang tinggi dan tidak gentar menghadapi kekuatan musuh yang mempunyai
persenjataan yang lebih lengkap dan modern. Dari hari ke hari suasana Kota
Bandung semakin tegang, pertempuran-pertempuran mulai meletus dari
kecil-kecilan kemudian menghebat dan disertai dengan propokasi-propokasi musuh
yang semakin menjadi-jadi .
Sehingga peristiwa 03 Desember 1945 telah tercatat dalam sejarah
perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia dan sejarah perkembangan
Pekerjaan Umum pada khususnya telah mempersembahkan “Sapta Taruna
Kestaria”-annya keharibaan ibu pertiwi dan telah melahirkan suatu korps
pemuda/pegawai Pekerjaan Umum yang mempunyai kesadaran sosial, jiwa
kesatuan (korp-geest), rasa kesetia-kawanan (solidaritas), serta kebanggaan akan
tugasnya sebagai abdi masyarakat khususnya dalam bidang Pekerjaan Umum
Pada tanggal 03 Desember 1951, Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga ,
Ir. Ukar Bratakusuma pada Kabinet Sukiman, memberikan surat tanda
penghargaan yang menyatakan dan menghormati ketujuh orang pemuda/pegawai
yang gugur sebagai “Pemuda yang Berjasa”.
Surat tanda penghargaan atas jasa-jasa pengorbanan ketujuh
kuburnya dan tidak dapat ditemukan kerangka jenajahnya, dibuatlah monument
“Batu Peringatan” berupa batu alam yang benar .Dengan keputusan menteri
coordinator kompartemen pekerjaan umum dan tenaga NO.58/KPTS/MENKO/
1965 tanggal 27 November 1965 telah ditetapkan tanggal 03 Desember sebagai
hari bakti Pekerjaan Umum yang diperingati secara intern segenap pegawai yang
bekerja dalam bidang pemerintahan Kompartemen Pekerjaan Umum dan Tenaga,
dengan maksud :
1. Membangkitkan kesadaran sosial, jiwa korsa/kebangsaan akan tugas dan
harga diri sebagai putera-puteri Indonesia yang bekerja dibidang pekerjaan
umum dan tenaga .
2. Pengorbanan semangat persatuan dan kesatuan, semangat bekerja untuk
mengabdikan diri kepada perjuangan kemerdekaan Indonesia, guna
membangun dunia baru yang bebas dari penghisapan manusia oleh manusia
dan bangsa oleh bangsa .
Sejak itu peringatan hari kebangkitan pekerjaan umum dan tenaga
diselenggarakam secara resmi menurut keadaan dan situasi setempat. Pada
peringatan seperempat abad hari kebangkitan pekerjaan umum dan tenaga ke “25”
pada tanggal 03 Desember 1970 yang dipusatkan di Bandung, dan sekaligus
dimaksudkan untuk mengadakan upacara pemindahan “Batu Peringatan” dari
tempat semula dan ditempatkan ditengah taman diatas suatu altar yang tinggi,
Pada altar tersebut dibubuhi suatu prasasti yang berbunyi “cita-citamu
adalah cita-cita kami, baktimu teladan bagi kami untuk berjuang, bekerja,
membangun guna mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil dan makmur .
Visi Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara
Terwujudnya jaringan jalan nasional dan provinsi yang mantap di
Sumatera Utara .
Misi Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi Dinas Jalan dan
Jembatan Provinsi Sumatera Utara, sebagai berikut :
1. Meningkatkan pembinaan jaringan jalan nasional dan provinsi secara terpadu
2. Meningkatkan pemanfaatan jaringan jalan nasional dan provinsi
3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur pengelolaan jaringan
jalan nasional dan provinsi
B. Struktur Organisasi
Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama
yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk
mencapai suatu tujuan . Dalam suatu organisasi terdapat hubungan formal dan
informal . Hubungan formal merupakan bentuk hubungan yang disengaja, secara
resmi (kedinasan). Sedangkan hubungan informal menyangkut hubungan
Sumber : Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara (2014)
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara
C. Job Description
Berikut adalah beberapa tugas, fungsi, dan tanggung jawab direksi dan
masing-masing bagian pada Kantor Dinas Bina Marga :
1) Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai uraian tugas :
1. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin
pada lingkup dinas .
Kepala Dinas PU Bina Marga
Sekretariat Jabatan Fungsional KA.Subbag Program KA.Subbag Keuangan KA.Subbag Umum
Kabid pengaturan & Evaluasi
Kasi pengaturan
Kasi Pengawasan
Kasi Pengaturan & Evaluasi
Kabid Bintek
Kasi Binek
Kasi Perizinan
Kasi Binek Jalan & Jembatan
Kasi Pemb & Peningkatan
Kasi Pemb & pengkatan
Kasi Adm. Teknik
Kabid Pemeliharaan
Kasi Binek
Kasi Perizinan
Kasi Bintek Jalan & Jembatan
UPTD 17
2. Menyelenggarakan dan memimpin, membina, mensinkronisasikan,
mengendalikan tugas dan fungsi Dinas .
3. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas,
sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah .
4. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan dengan
kebijakan umum dan kebijakan pemerintah daerah .
5. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan dibidang kebinamargaan .
2) Sekretariat
Sekretariat menyelenggarakan fungsi :
1. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai pada
lingkup sekretariat .
2. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program
dinas.
3. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan .
4. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja .
5. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan .
Sekretaris mempunyai fungsi :
1. Perencanaan kegiatan ketatausahaan .
2. Pengelolaan urusan keuangan, evaluasi, dan pelaporan .
3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
Sub Bagian Umum mempunyai tugas :
1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai lingkup
Sub Bagian Umum .
2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan Sub
Bagian Umum .
3. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian .
4. Melaksanakan penggandaan naskah dinas .
5. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan perpustakaan dinas .
4) Sub Bagian keuangan
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :
1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai .
2. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas .
3. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah .
4. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan .
5) Sub Bagian Program
Sub Bagian Program mempunyai tugas :
1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai .
2. Melaksanakan penghimpunan bahan rencana strategis, Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) dinas .
4. Melaksanakan pengelolaan data sistem website kebinamargaan .
5. Melaksanakan pelaporan data sistem website kebinamargaan .
6) Bagian Pengaturan dan Evaluasi
Bagian pengaturan dan evaluasi menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan, dan penegakan disiplin
pegawai pada lingkup Bidang .
2. Penyelenggaraan penyusunan, pembuatan konsep rencana strategis Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), dan LKPD.
3. Penyelenggaraan penyusunan, pembuatan konsep perencanaan jangka
pendek, menengah, dan panjang .
7) Bidang Pembangunan/Peningkatan
Bidang pembangunan/peningkatan mempunyai tugas :
1. Pembinaan dan verifikasi perencanaan teknis untuk kegiatan
pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan .
2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan serta peningkatan jalan dan jembatan
kabupaten dan pedesaan .
Bidang pembangunan/peningkatan mempunyai fungsi :
1. Melaksanakan sebagian tugas Dinas Bina Marga dibidang
pembangunan/peningkatan .
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
8) Seksi Pembangunan/Peningkatan Jalan
Seksi Pembangunan/Peningkatan Jalan mempunyai tugas :
1. Membantu dalam pencapaian tujuan melalui prinsip dan kebijakan
pembangunan/peningkatan jalan .
2. Melaksanakan survei dan mengumpulkan data pendukung
pembangunan/peningkatan jalan .
3. Memberikan pembinaan teknis terhadap detail perencanaan, pelaksanaan dan
pengawasan kegiatan pembangunan/peningkatan jalan .
4. Pengendalian dan pengawasan kualitas pekerjaan pada kegiatan
pembangunan/peningkatan jalan .
9) Seksi Pembangunan jalan dan jembatan pedesaan
Seksi pembangunan jalan dan jembatan pedesaan mempunyai tugas :
1. Membantu dalam pencapaian tujuan, prinsip dan kebijakan
pembanguna/peningkatan jalan dan jembatan desa .
2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan serta peningkatan jalan dan jembatan
kabupaten dan pedesaan .
10) Bidang Pemeliharaan
Bidang pemeliharaan mempunyai tugas :
1. Melaksanakan sebagian tugas Dinas Bina Marga dibidang pemeliharaan jalan
2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan bidang tugas .
Bidang pemeliharaan mempunyai fungsi :
1. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian pemeliharaan rutin jalan dan
jembatan .
2. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian rehabilitas jalan . Pelaksanaan
pembinaan, pengendalian dan pemanfaatan peralatan .
11) Seksi Pemeliharaan Rutin Jalan
Seksi pemeliharaan rutin jalan mempunyai tugas :
1. Menetapkan rencana kebutuhan penanganan pemeliharaan rutin jalan dan
jembatan sebagai bahan rancangan penanganan teknis .
2. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan teknis terhadap perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan rutin jalan,
pembangunan kontruksi penunjang jalan dan bangunan tanggapan bencana .
12) Seksi Rehabilitasi Jalan
Seksi rehabilitasi jalan mempunyai tugas :
1. Menetapkan rencana kebutuhan penanganan rehabilitasi jalan sebagai bahan
rancangan penanganan teknis .
2. Melaksanakan pengolahan kegiatan rehabilitasi jalan, memberikan
pembinaan teknis terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan
13) Seksi Peralatan dan Perbekalan
Seksi peralatan dan perbekalan mempunyai tugas :
1. Menyusun rencana kebutuhan peralatan berat termasuk angkatan dan
pembengkelan serta suku untuk menunjang pelaksanaan tugas Dinas Bina
Marga Provinsi Sumatera Utara .
2. Melaksanakan pemeliharaan dan pemanfaatan peralatan .
14) Bidang Fasilitas Jalan
Bidang fasilitas jalan mempunyai tugas :
1. Menyelenggarakan administrasi serta melakukan pengolahan fasilitas dan
pemanfaatan jalan .
2. Melaksanakan dan memverisifikasi perencanaan teknis bidang fasilitas jalan.
3. Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan, penataan, pemerataan,
pemantauan dan pengamatan serta pendataan fasilitas .
Bidang fasilitas jalan mempunyai fungsi :
1. Perencanaan program pembinaan dan verifikasi teknis serta pelaksanaan
pembangunan, pemeliharaan, dan pengamanan dibidang fasilitas jalan .
2. Pelaksanaan administrasi perijinan pemasangan lampu penerangan jalan
umum dan pemanfaatan ruang milik jalan oleh masyarakat .
15) Bidang Pembinaan Teknik
Bidang pembinaan teknis mempunyai tugas :
2. Menyelenggarakan pedoman perencanaan penyelenggaraan jalan dan
jembatan .
D. Tujuan Dinas
Dalam upaya mewujudkan misi yang telah ditentukan dan memperhatikan
faktor-faktor penentu keberhasilan, maka disusunlah tujuan dinas sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas perencanaan teknis melalui pemanfaatan hasil
teknologi bidang jalan dan jembatan .
2. Meningkatkan mutu hasil pekerjaan melalui efektifnya uji mutu bahan jalan
dan jembatan .
3. Meningkatkan pemeliharaan jaringan jalan nasional dan provinsi .
4. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah terkait dan
swasta/Badan Usaha Milik Negara (BUMN) .
5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur pengelola jaringan
jalan nasional dan provinsi .
E. Sasaran Dinas
Atas dasar tujuan yang telah dirumuskan tersebut, selanjutnya ditetapkan
sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun . Sasaran dinas
Bina Marga Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
1. Menurunnya angka deviasi antara data survei perencanaan dengan laporan
rancang bangun lapangan .
3. Meningkatnya kapasitas ruas jalan nasional dan propinsi .
4. Meningkatnya rasio daya dukung 8 ton menjadi 10 ton .
5. Meningkatnya panjang fisik jalan nasional dan provinsi .
6. Meningkatnya kapasitas sumber daya pemeliharaan jalan nasional dan
provinsi .
7. Menurunnya tingkat kerusakan jalan nasional dan provinsi .
8. Menurunnya tumpang tindih kegiatan pada ruas jalan kota .
9. Meningkatnya rasio penerbitan izin pemanfaatan jalan .
10. Meningkatnya jumlah BUMN/D dan swasta yang memberi kontribusi dalam
pemeliharaan ruas jalan .
11. Meningkatnya rasio pegawai yang berpendidikan S1 dan S2 bidang tekhnik .
12. Meningkatnya jumlah pegawai yang ahli dalam pembangunan jalan, target
kegiatan melalui peningkatan kinerja pegawai negeri sipil dan terpadunya
kerja antar instansi, sehingga dapat terwujudnya pelayanan masyarakat secara
A. Latar Belakang
Perlu dipahami bahwa semakin cepat lingkungan organisasi berubah,
maka akan semakin pendek kesempatan bagi suatu organisasi/perusahaan untuk
melakukan penyesuaian sebelum akhirnya organisasi/perusahaan bersangkutan
mengalami kehancuran, karena tidak mampu lagi menyesuaikan diri. Dewasa ini,
laju perubahan lingkungan organisasi berlangsung dalam pacu yang semakin
cepat, sehingga organisasi/perusahaan memerlukan informasi tentang perubahan
lingkungannya secara lebih cepat pula. Tujuannya tentu saja agar lebih mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan. Informasi-informasi tersebut tentu saja
harus dikumpulkan secara sistematis, dan organisasi/perusahaan bersangkutan
juga harus menghasilkan dan menyediakan informasi yang diperlukan oleh
karyawannya. Sistem pengawasan yang efektif diperlukan dalam kegiatan operasi
organisasi/perusahaan agar dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian dapat
membantu organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan serta
meningkatkan produktivitas karyawan.
Suatu organisasi/perusahaan membutuhkan informasi untuk menyusun
strategi baik dalam perencanaan maupun pengawasan kegiatan informasi
organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya. Informasi yang diperoleh
organisasi/perusahaan tentu saja harus akurat agar tidak terjadi kesalahan fatal
lengkap secara periodik sehingga dalam pengambilan keputusan dalam pekerjaan
dapat dilakukan secara menyeluruh dan tepat.
Dalam era informasi yang serba cepat dan penuh kompetisi dibutuhkan
organisasi/perusahaan yang mampu menampung dan menyaring informasi
sebanyak mungkin. Pada saat ini, penanganan informasi dilakukan secara
komputerisasi sehingga menghasilkan informasi yang tepat dan akurat setiap saat.
Informasi telah menjadi sumber daya penting secara strategis yang perlu dikelola
dengan baik sebagaimanana sumber daya lain dan komputer elektronik
memungkinkan untuk memperoleh informasi tersebut secara lebih cepat dan
akurat. Dan ini sangat berbeda pada saat sebelum era informasi, dimana
organisasi/perusahaan mengolah informasi secara manual atau menggunakan
mesin-mesin yang bukan komputer. Pengolahan informasi secara komputerisasi
ini tidak terlepas dari komputer serta perangkat lunak dan pendukungnya yang
relatif murah dan mudah didapatkan. Sehingga organisasi/perusahaan banyak
melakukan komputerisasi.
Menurut Oetomo (2002), Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai
kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu
kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta
mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, sistem informasi merupakan
kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur
untuk menciptakan dan memebentuk aliran informasi yang akan mendukung
pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya
Suatu sistem informasi dikembangkan untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai
dengan permasalahan/kebutuhan organisasi/perusahaan. Dengan begitu maka
setiap sistem informasi mempunyai tujuan yang spesifik. Dalam sistem informasi
sederhana, biasanya dikembangkan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan data dan informasi untuk unit-unit fungsional organisasi/perusahaan.
Sistem informasi ini biasanya bertujuan untuk memberikan dukungan berupa
pengolahan transaksi pada tingkat operasional dan sedikit dukungan pada tingkat
perencanaan taktis dan pengendalian manajemen.
Terdapat perbedaan antara data dan informasi. Data adalah sesuatu yang
belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih bersifat mentah, sehingga
memerlukan adanya suatu pengolahan. Data terdiri dari fakta-fakta dan
angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakainya. Data akan menjadi bahan
dalam suatu proses pengolahan data.
Sedangkan informasi menurut Sutanta (2003), informasi merupakan hasil
pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan
mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat
dirasakan secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat
mendatang. Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi
(information processor). Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen
komputer, elemen-elemen non komputer atau kombinasinya.
Permasalahan yang terlihat di Dinas Bina Marga saat ini adalah sering
adanya keterlambatan penerimaan informasi karena keterbatasan mengakses
informasi yang terkelola dengan baik dan ini akan mendukung produktivitas kerja
karyawan menjadi lebih baik. Dengan demikian penyampaian informasi akan
terdistribusi dengan baik sesuai dengan kebutuhan karyawan pada suatu
organisasi/perusahaan, sehingga dapat memaksimalkan kinerja pegawai Dinas
Bina Marga. Berkaitan dengan latar belakang tersebut maka penulis mengangkat
judul “Penerapan Sistem Informasi pada Bagian Keuangan Dinas Bina
Marga Provinsi Sumatera Utara”.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka dapat dibuat perumusan pokok masalah agar
materi yang akan dibahas tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai
dengan kebutuhan yang diharapkan. Adapun perumusan masalah yang menjadi
objek penelitian ini yaitu :
“Bagaimana Penerapan Sistem Informasi Dalam Upaya Meningkatkan
Efsiensi Kinerja Pegawai Pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi
Sumatera Utara ?”.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi dalam upaya meningkatkan
kinerja pegawai pada bagian keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera
2. Untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan Pendidikan dan
Program Studi Keuangan Universitas Sumatera Utara.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian tersebut adalah :
1. Sebagai bahan masukan kepada Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara
agar kinerja pegawai pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi
Sumatera Utara berjalan baik.
2. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan mengenai sistem infomasi
organisasi/perusahaan.
3. Sebagai referensi untuk peneliti lain yang akan meneliti topik yang sama di
PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA BAGIAN KEUANGAN DINAS BINA MARGA PROVINSI SUMATERA UTARA
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh
NIKSON OMPUSUNGGU 112101101
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk
Menyelesaiakan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : NIKSON OMPUSUNGGU
NIM : 112101101
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA
BAGIAN KEUANGAN DINAS BINA MARGA PROVINSI SUMATERA UTARA
Tanggal : ... 2014 DOSEN PEMBIMBING
NIP: 19741012 2000032003 Dr. Beby K F Sembiring, SE, MM
Tanggal : ... 2014 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
NIP: 197411232000122001 Dr. Yeni Absah, SE, M.Si.
Tanggal : ... 2014 DEKAN FAKULTAS EKONOMI
DAN BISNIS
rahmat dan berkat-Nya yang memberikan perlindungan dan kesehatan kepada
penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul
PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA BAGIAN KEUANGAN DINAS BINA MARGA PROVINSI SUMATERA UTARA sebagai salah satu
persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Studi Pendidikan Diploma
III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
Selama penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah membantu
penulis. Baik itu bantuan moril, materi, dorongan, serta bimbingan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Beby KF Sembiring, SE, MM selaku Dosen Pembimbing penulis yang
telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.
4. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
dukungannya.
7. Teman-teman penulis, Dian Nurhadisyah, Putri Okana Sari, Khairunita
Cahyani, dan Irma Suryani Saragi. Sukses buat kita semua.
8. Teman Penulis Dedi, Azwar, Alfan, Iril, Ibnu, Fadly, Arya, Bayu, Soleh dan
semua teman-teman keuangan 2011 terkhusus Grup B yang senantiasa
membantu dan memberikan semangat.
9. Semua pihak yang membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.
Dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa
sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik
yang membangun dari berbagai pihak diperlukan untuk menyempurnakan Tugas
Akhir ini.
Akhir kata penulis sampaikan, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi
banyak pihak. Tuhan Yesus Memberkati.
Medan, Mei 2014
Penulis
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
BAB II PROFIL DINAS BINA MARGA ... 6
A. Sejarah Singkat ... 6
B. Struktur Organisasi ... 9
C. Job Description ... 10
D. Tujuan Dinas ... 17
B. Penerapan Sistem Informasi pada Bagian Keuangan
Dinas Bina Marga ... 25
C. Peranan Sistem Informasi Terhadap Peningkatan efisiensi Kerja Dinas Bina Marga ... 29
BAB IV PENUTUP ... 34
A. Kesimpulan ... 34
B. Saran ... 35