• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Sistem Informasi Pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Sistem Informasi Pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

2005

Burch , J . Information Systems Theory and Practice; Jhon Willey & Sons , Inc., 2001

Hartono, Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta, 2005

O’Brien, James. A. Pengantar Sistem Informasi. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta,2006

Oetomo, Budi Sutedjo Dharma. Sistem Informasi Manajemen. Andi. Yogyakarta, 2002

Sutanta, Edhy. Sistem Informasi Manajemen. Edisi 1. Andi. Yogyakarta, 2003

William dan Sawyer. Teknologi Informasi. Jakarta, 2009

(2)

A. Pengertian Sistem Informasi 1. Pengertian Sistem

Sistem kebanyakan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai

sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga

membentuk satu kesatuan.

Menurut Jogiyanto (2005) terdapat dua kelompok pendekatan dalam

mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang

menekankan pada komponen atau elemennya.

Pendekatan sistem yang menekankan pada prosedurnya mendefinisikan sistem

sebagai berikut : “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”

Pendekatan sistem yang menekankan pada komponen atau elemennya

mendefinisikan sistem sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari

elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”

Dari kedua pendekatan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

kumpulan dari elemen- elemen atau sub-sub sistem yang saling berintegrasi dan

saling berhubungan satu sama lain membentuk satu kesatuan utuh untuk

(3)

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, menurut

Jogiyanto (2005) dalam bukunya yang berjudul Analisis dan Desain Sistem

Informasi antara lain sebagai berikut :

1. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berintegrasi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-

komponen sistem atau elemen- elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau

bagian- bagian dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat- sifat dari sitem

yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara

keseluruhan.

2. Batasan Sistem

Batasan sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara

suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas

sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas

suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar

batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar yang

menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap

dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan

dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari

(4)

4. Penghubung Sistem

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat

berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan Sistem

Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem diproses

dan akhirnya dikeluarkan berupa informsi yang dibutuhkan.

6. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan

menjadi informasi yang berguna.

7. Pengolahan Sistem

Pengolah sistem merupakan suatu bagian yang mengolah masukan (input)

dan memprosesnya agar menjadi output informasi yang berguna.

8. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Jika

suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan berguna.

Sasaran dari sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan

keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil apabila

mengenai sasaran atau tujuannya.

(5)

2. Pengertian Informasi

Didalam organisasi sangat penting dalam mengelola

sumberdaya-sumberdaya utama seperti buruh, dan bahan mentah, tapi saat ini informasi juga

merupakan sumberdaya yang tidak kalah pentingnya harus dikelola. Para pembuat

keputusan memahami bahwa informasi tidak hanya sekedar produk sampingan

bisnis yang sedang berjalan, namun juga sebagai bahan pengisi bisnis dan menjadi

faktor kritis dalam menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu usaha. Informasi

ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi sehingga informasi

merupakan salah satu bentuk sumber daya utama dalam suatu organisasi yang

digunakan oleh manager untuk mengendalikan perusahaan dalam mencapai

tujuan. Sehubungan dengan hal itu, informasi haruslah berkualitas.

Menurut Burch (2001), kualitas informasi ditentukan oleh tiga faktor,

yaitu : relevansi, tepat waktu, dan akurasi. Karena dari informasilah dapat

menambah pengetahuan bagi masyarakat. Selain itu dari informasi jugalah

masyarakat dapat berkembang menjadi modern.

Apakah sebenarnya pengertian informasi? Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi dapat juga

dikatakan data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan

(6)

3. Pengertian Sistem Informasi

Sebagian besar waktu kerja dan waktu luang seseorang individu

digunakannya untuk mencatat, mencari dan menyerap informasi. Untuk

melaksanakan seluruh aktivitas tersebut, sangat diperlukan sebuah cara yang dapat

mempermudah pelaksanaanya. Cara tersebut berupa sebuah sistem.

Bila mengacu pada definisi sistem maka sistem informasi dapat

didefinisikan sebagai suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri atas

komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menyajikan informasi.

Sistem informasi merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat

teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud untuk menata

jaringan komunikasi yang penting, pengolahan atas interaksi-interaksi tertentu dan

rutin, membantu memanajemen dan menyediakan dasar pengambilan keputusan

yang tepat. Jadi dapat dikatakan bahwa sistem informasi merupakan sebuah cara

untuk mengatur proses pemikiran kita dalam mengolah data baru tentang

pengetahuan yang kita peroleh.

Burch (2001) mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari

komponen-komponen yang disebutnya dengan istilah blok bangunan (building

block), yang terdiri atas :

1. Blok masukan (input block), input mewakili data yang masuk ke dalam

sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk

menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa

(7)

2. Blok model (model block). Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika,

dan mode matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang

tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan

keluaran yang diinginkan.

a. Blok keluaran (output block). Produk dari sistem informasi adalah

keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi

yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai

sistem.

b. Blok teknologi (technology block). Teknologi merupakan alat dalam

sistem informasi yang digunakan menerima input, menjalankan model,

menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan

keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

c. Blok basis data (database block). Basis data akan dijelaskan kemudian.

d. Blok kendali (controls block). Pengendalian perlu dirancangkan

diterapkan untuk menyakinkan hal-hal dapat merusak sistem dapat

dicegah ataupun bila terjadi kesalahan dapat segera diatasi.

Menurut Williams dan Sawyer (2009) teknologi informasi adalah

teknologi yang menggabungkan komputansi (komputer) dengan jalur komunikasi

kecepatan tinggi yang dan dapat dimanfaatkan untuk konsolidasi, koordinasi dan

kolaburasi yang mampu menghasilkan tindakan-tindakan dengan pertimbangan

(8)

B. Penerapan Sistem Informasi Pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

Sistem layanan keuangan didefenisikan sebagai bagian dari sistem

informasi keuangan yang dititikberatkan pada sisi pendistribusian informasi.

Masalah yang terlihat saat ini adalah sering adanya keterlambatan penerimaan

informasi karena keterbatasan user untuk mengakses informasi tersebut, dengan

demikian muncul tuntutan untuk bisa mendapatkan informasi keuangan secara

tepat, dimanapun, dan kapanpun yang proses penanganannya tidak membutuhkan

waktu yang lama.

Seperti halnya sistem informasi yang terdapat pada Dinas Bina Marga

Provinsi Sumatera Utara yang masih dilakukan secara manual yaitu :

1. Gaji Pegawai

Pemberian gaji pegawai pada Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

masih dilakukan secara manual. Dimana setiap awal bulan para pegawai

menerima gajinya dari Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera

Utara.

2. Laporan Keuangan

Pengerjaan laporan keuangan dilakukan dengan komputerisasi namun

pelaporan keuangan disajikan secara manual yang diberikan sekali dalam sebulan

ke Kantor Gubernur (biro keuangan).

Sedangkan Pelayanan sistem informasi yang dapat diberikan secara

(9)

Menurut O’Brien (2006), komponen-komponen dasar sistem informasi berbasis komputer, meliputi :

a. Sumber Daya Manusia, hardware, sofware, data dan jaringan yang digunakan.

b. Jenis produk yang dihasilkan.

c. Cara melakukan aktivitas input, output, penyimpanan dan pengendalian data.

Komponen-komponen sistem informasi tersebut dapat dilihat pada

Gambar 3.1. berikut ini :

Sumber : Pengantar Sistem Informasi O`brien (2006) Gambar 3.1. Komponen-komponen Sistem Informasi

Gambar 3.1 tersebut mengilustrasikan model sistem informasi yang

menunjukkan konsep dasar untuk berbagai komponen dan aktivitas sistem

(10)

akhir dan pakar SI), hardware (mesin dan media), software (program dan

prosedur), data (dasar datadan pengetahuan), serta jaringan (media komunikasi

dan dukungan jaringan) untuk melakukan input, pemrosesan, output,

penyimpanan, dan aktivitas pengendalian yang mengubah sumber daya data

menjadi produk informasi. Model sistem informasi ini memperlihatkan hubungan

antar komponen dan aktivitas sistem informasi.

Alat-alat komunikasi yang mendukung sistem informasi dan komunikasi pada bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara, yaitu:

a. Komputer

Menurut file komputer (http://www.filekomputer.com) komputer

merupakan sekumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang saling bekerja

sama dalam menjalankan perintah-perintah yang diinginkan oleh pengguna untuk

mendapatkan informasi yang akurat. Saat ini komputer telah banyak dimodifikasi

untuk memudahkan pengolahan kata, dan mesin pengolahan kata khusus memiliki

perangkat lunak yang memungkinkan dijalankannya operasi lain.

b. Mesin Tik

Mesin tik adalah mesin kantor yang paling lazim digunakan dan paling

dikenal sehingga tidak memerlukan uraian yang umum. Model standar dirancang

untuk digunakan dalam pengetikan korespondensi dan laporan pada kertas

berukuran kuarto, folio, atau A4 dan memuaskan untuk sebagian besar pekerjaan

kantor. Mesin standar dasar ini dapat dimodifikasi dengan sejumlah cara yang

(11)

c. Printer

Printer adalah suatu alat yang terhubung ke perangkat komputer dan

mencetak hasil kerja komputer baik berupa teks, gambar ke media kertas atau

sejenisnya. Printer adalah satu – satunya bagian mekanis yang lebih menonjol dari

sistem pengolahan kata. Printer biasanya paling memerlukan perawatan dan

merupakan komponen pengolahan kata yang mahal.

d. Telepon

Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk

menyampaikan pesan suara. Telepon merupakan media komunikasi yang

dipergunakan untuk komunikasi intern kantor tanpa perlu bertatap muka.

Keuntungannya adalah penghematan waktu penyampaian informasi kapada orang

yang dituju.

e. Internet

Internet merupakan alat komunikasi yang menyampaikan informasi secara

tepat dan akurat serta ruang lingkupnya dari seluruh dunia. Penerapan alat-alat

komunikasi yang mendukung sistem informasi pada bagian keuangan sudah

semakin cepat dan mudah. Seperti penggunaan komputer, printer, telepon dan

internet, bahkan untuk mempermudah pengaksesan informasi, bagian keuangan

(12)

C. Peranan Sistem Informasi Terhadap Peningkatan Efisiensi Kinerja di Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara.

a. Efisiensi Kerja

Efisiensi kerja merupakan suatu prinsip dasar untuk melakukan setiap

kegiatan suatu organisasi dengan tujuan untuk dapat memperoleh hasil yang

dikehendaki dengan usaha yang disesuaikan dan dikaitkan dalam hubungannya

dengan pemakaian tenaga jasmani, pikiran, waktu, ruang, benda, dan uang.

Efisiensi kerja juga merupakan suatu proses dan hasil-hasil efektif yang dicapai

dari hasil-hasil usaha untuk mencari yang lebih baik dan yang lebih mudah untuk

melaksanakan suatu pekerjaan berdasarkan suatu standart yang telah ditentukan.

Sumber utama efisiensi sebenarnya ada dalam diri individu masing-masing

pegawai, karena dengan akal pikiran dan pengetahuan yang ada pegawai mampu

menciptakan kerja yang efisien. Unsur-unsur efisien itu antara lain kesadaran,

keterampilan atau skill, disiplin yang dimiliki oleh pegawai serta kerja sama yang

baik antara pegawai dengan ruang lingkup pekerjaannya.

Cara bekerja yang efisien dapat diterapkan oleh setiap orang untuk semua

jenis pekerjaan, baik itu pekerjaan yang berat maupun pekerjaan yang ringan

dengan menggunakan cara bekerja yang sederhana, dengan menggunakan alat

(13)

Pada Tabel 3.1 berikut ini dapat dilihat berupa indikator untuk untuk

menilai efesiensi kerja pegawai

Tabel 3.1. Indikator Efisiensi Kerja Pegawai

Indikator Efisiensi Keterangan

Cepat Efisiensi waktu, berarti bahwa pelayanan dan

penyelesaian pekerjaan menjadi lebih cepat. Waktu

yang dibutuhkan menjadi berkurang, sedangkan hasil

pekerjaan dapat dipertahahnakan dan ditingkatkan

Akurat Efisiensi target, yakni hasil pekerjaan tersebut dapat

maksimal sesuai dengan target yang di tetapkan secara

kuantitas maupun kualitas.

Murah Efisiensi biaya, artinya dengan menggunakan

teknologi komunikasi justru lebih hemat.

Mudah Efisiensi tenaga dan pikiran, bahwa dengan

menggunakan teknologi komunikasi penyelesaian

pekerjaan akan lebih sederhana lebih ringan dan lebih

mudah

Sumber : Suranto AW (2005)

Bila dilihat dari sistem informasi pada bagian Keuangan Dinas Bina

Marga Provinsi Sumatera Utara, pegawai umumnya telah melaksanakan pekerjaan

dengan relatif efisien. Dilihat dari indikator efisiensi kerja bahwa efisiensi waktu

dan efisiensi target dalam pembuatan dan pencatatan laporan keuangan menjadi

lebih cepat yang dulunya membutuhkan waktu yang lama sekarang dapat

dilakukan lebih cepat karena didukung oleh komputer, mesin printer dan fasilitas

internet. Dari segi biaya, dengan adanya printer, maka biaya dapat diminimalis

(14)

sekarang dengan menggunakan fasilitas perusahaan/organisasi berupa kertas dan

mesin printer sehingga biaya pada bagian Keuangan menjadi lebih hemat, lebih

ringan dan lebih mudah. Sedangkan efisiensi tenaga dan pikiran pada bagian

keuangan 30 orang pegawai mengerjakan job description masing-masing

didukung oleh teknologi komunikasi berupa komputer, mesin printer, dan internet

sehingga pekerjaan pada bagian keuangan menjadi lebih efektif dan efisien.

Sistem informasi berperan penting dalam organisasi/perusahaan pada

proses bisnis dan aktivitas manajemen. Dengan adanya Teknologi Informasi (TI)

yang diterapkan di dalam sistem informasi organisasi/perusahaan, maka

produktivitas perusahaan akan meningkat. Tingginya tingkat penggunaan sumber

daya pada organisasi tertentu yang tidak efisien, salah satunya ditandai dengan

tingginya tingkat ketergantungan yang berlebihan pada sumber daya tertentu yang

tidak sesuai dengan kebutuhan.

Model aliran kerja (workflow) akan mencoba meningkatkan efisiensi dan

efektivitas pelaksanaan sebuah proses bisnis tradisonal yang terdapat dalam

sebuah organisasi. Tahapan analisis efektivitas dan efisiensi kinerja, serta

perancangan model aliran kerja (workflow) pada proses bisnis mengacu pada

administrasi tradisional. Tahapan ini akan menggunakan metode geographic dan

functional flowchart. Metode geographic flowchart digunakan untuk menganalisa aliran fisik dari aktifitas, sehingga waktu yang digunakan untuk malakukan

sebuah kegiatan dapat ditekan seminim mungkin. Sedangkan metode functional

(15)

Setelah hasil analisis dari inti permasalahan telah dilakukan, maka tahapan

selanjutnya adalah melakukan perbaikan dengan metode yang sama serta

didukung oleh aplikasi aliran kerja. Sehingga dimasa yang akan datang

pemanfaatan sumber daya yang dimilki oleh organisasi secara efisien dapat

dicapai dengan penerapan sistem yang terintegrasi dalam sebuah sistem informasi

yang mendukung proses aliran kerja.

b. Kinerja Pegawai

Pemanfaatan dari fungsi teknologi informasi sebagai alat bantu atau sarana

pengolahan data sampai dengan fungsi teknologi informasi sebagai alat bantu

penyelenggaraan atau manajemen di Dinas Bina Marga pun melihat peranan

strategis ini dalam konteks peningkatan kinerja karyawan Dinas Bina Marga.

Kinerja pegawai adalah cara kerja atau kemampuan seorang

pegawai/karyaan dalam mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaanya dengan baik

sesuai dengan standart yang ditetapkan oleh organisasi/perusahaan. Pengaruh

komunikasi dan informasi dalam meningkatkan efisiensi kerja pada bagian

Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara adalah pegawai dapat

bekerja dan melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh, sehingga mereka

dapat melaksanakan tugasnya masing-masing dengan job description yang

diterapkan pada bagian tersebut. para pegawai juga dapat mengetahui

batasan-batasan tugas, tanggung jawab dan wewenang dari masing-masing bagian.

Dengan adanya pembagian tugas yang berjalan secara teratur maka kesalah

(16)

Menurut Suranto AW (2005) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

kinerja pegawai dalam organisasi, yaitu :

a) Efektifitas dan efisiensi. Efektifitas suatu organisasi adalah suatu ukuran

yang ditunjukkan oleh kenyataan bahwa tujuan organisasi tersebut dapat

dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Efisiensi berkaitan

dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya mencapai tujuan.

Bila pengorbanannya terlalu besar maka dikatakan tidak efisien.

b) Otoritas dan tanggung jawab. Apabila setiap pegawai dapat melaksanakan

tugas dan wewenang sesuai dengan otoritas dan tanggung jawabnya, maka

akan meningkatkan kinerja organisasi.

c) Disiplin. Meliputi disiplin waktu dan disiplin kerja. Disiplin waktu dalam arti

bahwa seorang pegawai memanfaatkan waktu secara baik untuk mendukung

penyelesaian tugas formal. Sedangkan disiplin kerja adalah ketekunan

bekerja meskipun tidak ada pengawasan secara langsung dari pimpinan.

d) Inisiatif dan kreatifitas, ialah kemampuan memberdayakan daya pikir untuk

menyelesaikan pekerjaan kantor. Inisiatif sangat dibutuhkan dalam upaya

menyelesaikan suatu pekerjaan. Tanpa inisiatif dan kreatifitas suatu pekerjaan

tidak akan tercapai atau terselesaikan tujuannya secara efektif dan efisien.

Kesimpulannya adalah bahwa dengan kerja sama dan hubungan yang baik

dari semua pihak dapat menciptakan informasi dan komunikasi yang efektif,

sehingga efisieni kerja dapat tercapai dan berjalan dengan baik guna mewujudkan

(17)

A. Kesimpulan

Dari pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Penerapan sistem informasi pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga

Provinsi Sumatera Utara masih terdapat masalah sehingga tidak efisiennya

kinerja pegawai, seperti pada keterlambatan penerimaan informasi.

2. Sistem informasi pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi

Sumatera Utara masih ada yang dilakukan secara manual, seperti gaji

pegawai, dan penyajian laporan keuangan.

3. Peranan sistem teknologi informasi sangat berpengaruh besar dalam

konteks peningkatan kinerja dan mutu agar dapat tercipta sumber daya

manusia yang handal dan berkompetensi.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka dapat diberi saran sebagai berikut:

1. Di sarankan kepada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi

Sumatera Utara agar memberikan informasi yang update dan batasan

waktu kepada daerah-daerah untuk setiap pelaporannya sehingga semua

informasi dapat terolah dengan baik dan dapat memaksimalkan kinerja

(18)

2. Hendaknya Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara memanfaatkan

fasilitas yang ada sepenuhnya sehingga pekerjaan yang sebelumnya secara

manual dan membutuhkan waktu yang lama, nantinya akan lebih mudah

dan cepat.

3. Pimpinan seharusnya memberikan fasilitas lebih untuk bagian keuangan

khususnya fasilitas teknologi informasi. Sehingga Pegawai pada bagian

Keuangan dapat memanfaatkan teknologi yang ada untuk menunjang

kinerja, menciptakan efesiensi dan efektifitas kerja. Dan adanya pelatihan

(19)

A. Sejarah Berdirinya Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

Peristiwa ini berawal pada tanggal 03 Desember 1945 di Kota Bandung,

yaitu pada waktu memuncaknya perjuangan fisik bangsa Indonesia melawan

Tentara Sekutu untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diproklamasikan

pada tanggal 17 Agustus 1945. Pertempuran dahsyat yang terjadi pada tanggal

tersebut telah gugur tujuh orang pemuda/pegawai Pekerjaan Umum (PU) yang

bernama : Didi Hardianto Kamarga, Muchtaruddin, Suhodo, Rio Susilo, Subenget,

Rana, dan Surjono untuk mempertahankan gedung “V & W” (terkenal dengan

nama “Gedung Sate”) yang terletak di Jl. Diponegoro No.22 Bandung . Gedung

ini dipertahankan mati-matian sampai titik darah pengahabisan oleh para

pemuda/pegawai departemen PU, karena mereka sadar bahwa gedung tersebut

pada waktu itu dipergunakan sebagai Kantor Pusat Departemen Pemerintah

Republik Indonesia .

Setelah Kemerdekaan Bangsa dan Negara Republik Indonesia

diproklamasikan, para pemuda/pegawai departemen PU tidak mau ketinggalan

dari pemuda-pemuda lainnya di Kota Bandung . Mereka mempersiapkan diri

dalam menghadapi segala kemungkinan yang sekiranya dapat merintangkan serta

(20)

Pada tanggal 04 Oktober 1945 Kota Bandung dimasuki Tentara Sekutu

yang diikuti oleh serdadu Belanda dan NICA . Semenjak itu Kota Bandung

semakin tidak aman, karena gerakan-gerakan perjuangan pemuda dihadapkan

kepada Tentara Jepang dan Tentara Sekutu/Belanda/NICA . Dengan persenjataan

yang kurang dan sederhana para pemuda tetap mempunyai semangat perjuangan

yang tinggi dan tidak gentar menghadapi kekuatan musuh yang mempunyai

persenjataan yang lebih lengkap dan modern. Dari hari ke hari suasana Kota

Bandung semakin tegang, pertempuran-pertempuran mulai meletus dari

kecil-kecilan kemudian menghebat dan disertai dengan propokasi-propokasi musuh

yang semakin menjadi-jadi .

Sehingga peristiwa 03 Desember 1945 telah tercatat dalam sejarah

perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia dan sejarah perkembangan

Pekerjaan Umum pada khususnya telah mempersembahkan “Sapta Taruna

Kestaria”-annya keharibaan ibu pertiwi dan telah melahirkan suatu korps

pemuda/pegawai Pekerjaan Umum yang mempunyai kesadaran sosial, jiwa

kesatuan (korp-geest), rasa kesetia-kawanan (solidaritas), serta kebanggaan akan

tugasnya sebagai abdi masyarakat khususnya dalam bidang Pekerjaan Umum

Pada tanggal 03 Desember 1951, Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga ,

Ir. Ukar Bratakusuma pada Kabinet Sukiman, memberikan surat tanda

penghargaan yang menyatakan dan menghormati ketujuh orang pemuda/pegawai

yang gugur sebagai “Pemuda yang Berjasa”.

Surat tanda penghargaan atas jasa-jasa pengorbanan ketujuh

(21)

kuburnya dan tidak dapat ditemukan kerangka jenajahnya, dibuatlah monument

“Batu Peringatan” berupa batu alam yang benar .Dengan keputusan menteri

coordinator kompartemen pekerjaan umum dan tenaga NO.58/KPTS/MENKO/

1965 tanggal 27 November 1965 telah ditetapkan tanggal 03 Desember sebagai

hari bakti Pekerjaan Umum yang diperingati secara intern segenap pegawai yang

bekerja dalam bidang pemerintahan Kompartemen Pekerjaan Umum dan Tenaga,

dengan maksud :

1. Membangkitkan kesadaran sosial, jiwa korsa/kebangsaan akan tugas dan

harga diri sebagai putera-puteri Indonesia yang bekerja dibidang pekerjaan

umum dan tenaga .

2. Pengorbanan semangat persatuan dan kesatuan, semangat bekerja untuk

mengabdikan diri kepada perjuangan kemerdekaan Indonesia, guna

membangun dunia baru yang bebas dari penghisapan manusia oleh manusia

dan bangsa oleh bangsa .

Sejak itu peringatan hari kebangkitan pekerjaan umum dan tenaga

diselenggarakam secara resmi menurut keadaan dan situasi setempat. Pada

peringatan seperempat abad hari kebangkitan pekerjaan umum dan tenaga ke “25”

pada tanggal 03 Desember 1970 yang dipusatkan di Bandung, dan sekaligus

dimaksudkan untuk mengadakan upacara pemindahan “Batu Peringatan” dari

tempat semula dan ditempatkan ditengah taman diatas suatu altar yang tinggi,

(22)

Pada altar tersebut dibubuhi suatu prasasti yang berbunyi “cita-citamu

adalah cita-cita kami, baktimu teladan bagi kami untuk berjuang, bekerja,

membangun guna mewujudkan cita-cita Indonesia yang adil dan makmur .

Visi Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

Terwujudnya jaringan jalan nasional dan provinsi yang mantap di

Sumatera Utara .

Misi Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi Dinas Jalan dan

Jembatan Provinsi Sumatera Utara, sebagai berikut :

1. Meningkatkan pembinaan jaringan jalan nasional dan provinsi secara terpadu

2. Meningkatkan pemanfaatan jaringan jalan nasional dan provinsi

3. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur pengelolaan jaringan

jalan nasional dan provinsi

B. Struktur Organisasi

Organisasi adalah suatu sistem yang terdiri dari pola aktivitas kerjasama

yang dilakukan secara teratur dan berulang-ulang oleh sekelompok orang untuk

mencapai suatu tujuan . Dalam suatu organisasi terdapat hubungan formal dan

informal . Hubungan formal merupakan bentuk hubungan yang disengaja, secara

resmi (kedinasan). Sedangkan hubungan informal menyangkut hubungan

(23)

Sumber : Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara (2014)

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

C. Job Description

Berikut adalah beberapa tugas, fungsi, dan tanggung jawab direksi dan

masing-masing bagian pada Kantor Dinas Bina Marga :

1) Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai uraian tugas :

1. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, arahan dan penegakan disiplin

pada lingkup dinas .

Kepala Dinas PU Bina Marga

Sekretariat Jabatan Fungsional KA.Subbag Program KA.Subbag Keuangan KA.Subbag Umum

Kabid pengaturan & Evaluasi

Kasi pengaturan

Kasi Pengawasan

Kasi Pengaturan & Evaluasi

Kabid Bintek

Kasi Binek

Kasi Perizinan

Kasi Binek Jalan & Jembatan

Kasi Pemb & Peningkatan

Kasi Pemb & pengkatan

Kasi Adm. Teknik

Kabid Pemeliharaan

Kasi Binek

Kasi Perizinan

Kasi Bintek Jalan & Jembatan

UPTD 17

(24)

2. Menyelenggarakan dan memimpin, membina, mensinkronisasikan,

mengendalikan tugas dan fungsi Dinas .

3. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana kegiatan dinas,

sesuai dengan arahan pembangunan nasional dan pembangunan daerah .

4. Menyelenggarakan pengkajian dan menetapkan pemberian dukungan dengan

kebijakan umum dan kebijakan pemerintah daerah .

5. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan

pelayanan dibidang kebinamargaan .

2) Sekretariat

Sekretariat menyelenggarakan fungsi :

1. Menyelenggarakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai pada

lingkup sekretariat .

2. Menyelenggarakan pengkajian dan koordinasi perencanaan dan program

dinas.

3. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan .

4. Menyelenggarakan pengkajian anggaran belanja .

5. Menyelenggarakan pengelolaan dan pembinaan administrasi keuangan .

Sekretaris mempunyai fungsi :

1. Perencanaan kegiatan ketatausahaan .

2. Pengelolaan urusan keuangan, evaluasi, dan pelaporan .

(25)

3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai lingkup

Sub Bagian Umum .

2. Melaksanakan penyusunan perencanaan/program kerja sekretariat dan Sub

Bagian Umum .

3. Melaksanakan penyusunan dan pengolahan data kepegawaian .

4. Melaksanakan penggandaan naskah dinas .

5. Melaksanakan pengelolaan dan pembinaan perpustakaan dinas .

4) Sub Bagian keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai .

2. Melaksanakan penyusunan bahan dan penyiapan anggaran dinas .

3. Melaksanakan penyusunan pembuatan daftar gaji dan tunjangan Daerah .

4. Melaksanakan pembinaan perbendaharaan keuangan .

5) Sub Bagian Program

Sub Bagian Program mempunyai tugas :

1. Melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan arahan kepada pegawai .

2. Melaksanakan penghimpunan bahan rencana strategis, Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah (LKPD) dinas .

(26)

4. Melaksanakan pengelolaan data sistem website kebinamargaan .

5. Melaksanakan pelaporan data sistem website kebinamargaan .

6) Bagian Pengaturan dan Evaluasi

Bagian pengaturan dan evaluasi menyelenggarakan fungsi :

1. Penyelenggaraan pembinaan, bimbingan, arahan, dan penegakan disiplin

pegawai pada lingkup Bidang .

2. Penyelenggaraan penyusunan, pembuatan konsep rencana strategis Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), dan LKPD.

3. Penyelenggaraan penyusunan, pembuatan konsep perencanaan jangka

pendek, menengah, dan panjang .

7) Bidang Pembangunan/Peningkatan

Bidang pembangunan/peningkatan mempunyai tugas :

1. Pembinaan dan verifikasi perencanaan teknis untuk kegiatan

pembangunan/peningkatan jalan dan jembatan .

2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan serta peningkatan jalan dan jembatan

kabupaten dan pedesaan .

Bidang pembangunan/peningkatan mempunyai fungsi :

1. Melaksanakan sebagian tugas Dinas Bina Marga dibidang

pembangunan/peningkatan .

2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

(27)

8) Seksi Pembangunan/Peningkatan Jalan

Seksi Pembangunan/Peningkatan Jalan mempunyai tugas :

1. Membantu dalam pencapaian tujuan melalui prinsip dan kebijakan

pembangunan/peningkatan jalan .

2. Melaksanakan survei dan mengumpulkan data pendukung

pembangunan/peningkatan jalan .

3. Memberikan pembinaan teknis terhadap detail perencanaan, pelaksanaan dan

pengawasan kegiatan pembangunan/peningkatan jalan .

4. Pengendalian dan pengawasan kualitas pekerjaan pada kegiatan

pembangunan/peningkatan jalan .

9) Seksi Pembangunan jalan dan jembatan pedesaan

Seksi pembangunan jalan dan jembatan pedesaan mempunyai tugas :

1. Membantu dalam pencapaian tujuan, prinsip dan kebijakan

pembanguna/peningkatan jalan dan jembatan desa .

2. Pelaksanaan kegiatan pembangunan serta peningkatan jalan dan jembatan

kabupaten dan pedesaan .

10) Bidang Pemeliharaan

Bidang pemeliharaan mempunyai tugas :

1. Melaksanakan sebagian tugas Dinas Bina Marga dibidang pemeliharaan jalan

(28)

2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai

dengan bidang tugas .

Bidang pemeliharaan mempunyai fungsi :

1. Melaksanakan pembinaan dan pengendalian pemeliharaan rutin jalan dan

jembatan .

2. Pelaksanaan pembinaan dan pengendalian rehabilitas jalan . Pelaksanaan

pembinaan, pengendalian dan pemanfaatan peralatan .

11) Seksi Pemeliharaan Rutin Jalan

Seksi pemeliharaan rutin jalan mempunyai tugas :

1. Menetapkan rencana kebutuhan penanganan pemeliharaan rutin jalan dan

jembatan sebagai bahan rancangan penanganan teknis .

2. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan teknis terhadap perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan rutin jalan,

pembangunan kontruksi penunjang jalan dan bangunan tanggapan bencana .

12) Seksi Rehabilitasi Jalan

Seksi rehabilitasi jalan mempunyai tugas :

1. Menetapkan rencana kebutuhan penanganan rehabilitasi jalan sebagai bahan

rancangan penanganan teknis .

2. Melaksanakan pengolahan kegiatan rehabilitasi jalan, memberikan

pembinaan teknis terhadap perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan

(29)

13) Seksi Peralatan dan Perbekalan

Seksi peralatan dan perbekalan mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kebutuhan peralatan berat termasuk angkatan dan

pembengkelan serta suku untuk menunjang pelaksanaan tugas Dinas Bina

Marga Provinsi Sumatera Utara .

2. Melaksanakan pemeliharaan dan pemanfaatan peralatan .

14) Bidang Fasilitas Jalan

Bidang fasilitas jalan mempunyai tugas :

1. Menyelenggarakan administrasi serta melakukan pengolahan fasilitas dan

pemanfaatan jalan .

2. Melaksanakan dan memverisifikasi perencanaan teknis bidang fasilitas jalan.

3. Melaksanakan pembangunan, pemeliharaan, penataan, pemerataan,

pemantauan dan pengamatan serta pendataan fasilitas .

Bidang fasilitas jalan mempunyai fungsi :

1. Perencanaan program pembinaan dan verifikasi teknis serta pelaksanaan

pembangunan, pemeliharaan, dan pengamanan dibidang fasilitas jalan .

2. Pelaksanaan administrasi perijinan pemasangan lampu penerangan jalan

umum dan pemanfaatan ruang milik jalan oleh masyarakat .

15) Bidang Pembinaan Teknik

Bidang pembinaan teknis mempunyai tugas :

(30)

2. Menyelenggarakan pedoman perencanaan penyelenggaraan jalan dan

jembatan .

D. Tujuan Dinas

Dalam upaya mewujudkan misi yang telah ditentukan dan memperhatikan

faktor-faktor penentu keberhasilan, maka disusunlah tujuan dinas sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas perencanaan teknis melalui pemanfaatan hasil

teknologi bidang jalan dan jembatan .

2. Meningkatkan mutu hasil pekerjaan melalui efektifnya uji mutu bahan jalan

dan jembatan .

3. Meningkatkan pemeliharaan jaringan jalan nasional dan provinsi .

4. Meningkatkan kerjasama dengan instansi pemerintah terkait dan

swasta/Badan Usaha Milik Negara (BUMN) .

5. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia aparatur pengelola jaringan

jalan nasional dan provinsi .

E. Sasaran Dinas

Atas dasar tujuan yang telah dirumuskan tersebut, selanjutnya ditetapkan

sasaran yang akan dicapai dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun . Sasaran dinas

Bina Marga Sumatera Utara adalah sebagai berikut :

1. Menurunnya angka deviasi antara data survei perencanaan dengan laporan

rancang bangun lapangan .

(31)

3. Meningkatnya kapasitas ruas jalan nasional dan propinsi .

4. Meningkatnya rasio daya dukung 8 ton menjadi 10 ton .

5. Meningkatnya panjang fisik jalan nasional dan provinsi .

6. Meningkatnya kapasitas sumber daya pemeliharaan jalan nasional dan

provinsi .

7. Menurunnya tingkat kerusakan jalan nasional dan provinsi .

8. Menurunnya tumpang tindih kegiatan pada ruas jalan kota .

9. Meningkatnya rasio penerbitan izin pemanfaatan jalan .

10. Meningkatnya jumlah BUMN/D dan swasta yang memberi kontribusi dalam

pemeliharaan ruas jalan .

11. Meningkatnya rasio pegawai yang berpendidikan S1 dan S2 bidang tekhnik .

12. Meningkatnya jumlah pegawai yang ahli dalam pembangunan jalan, target

kegiatan melalui peningkatan kinerja pegawai negeri sipil dan terpadunya

kerja antar instansi, sehingga dapat terwujudnya pelayanan masyarakat secara

(32)

A. Latar Belakang

Perlu dipahami bahwa semakin cepat lingkungan organisasi berubah,

maka akan semakin pendek kesempatan bagi suatu organisasi/perusahaan untuk

melakukan penyesuaian sebelum akhirnya organisasi/perusahaan bersangkutan

mengalami kehancuran, karena tidak mampu lagi menyesuaikan diri. Dewasa ini,

laju perubahan lingkungan organisasi berlangsung dalam pacu yang semakin

cepat, sehingga organisasi/perusahaan memerlukan informasi tentang perubahan

lingkungannya secara lebih cepat pula. Tujuannya tentu saja agar lebih mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungan. Informasi-informasi tersebut tentu saja

harus dikumpulkan secara sistematis, dan organisasi/perusahaan bersangkutan

juga harus menghasilkan dan menyediakan informasi yang diperlukan oleh

karyawannya. Sistem pengawasan yang efektif diperlukan dalam kegiatan operasi

organisasi/perusahaan agar dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian dapat

membantu organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan serta

meningkatkan produktivitas karyawan.

Suatu organisasi/perusahaan membutuhkan informasi untuk menyusun

strategi baik dalam perencanaan maupun pengawasan kegiatan informasi

organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuannya. Informasi yang diperoleh

organisasi/perusahaan tentu saja harus akurat agar tidak terjadi kesalahan fatal

(33)

lengkap secara periodik sehingga dalam pengambilan keputusan dalam pekerjaan

dapat dilakukan secara menyeluruh dan tepat.

Dalam era informasi yang serba cepat dan penuh kompetisi dibutuhkan

organisasi/perusahaan yang mampu menampung dan menyaring informasi

sebanyak mungkin. Pada saat ini, penanganan informasi dilakukan secara

komputerisasi sehingga menghasilkan informasi yang tepat dan akurat setiap saat.

Informasi telah menjadi sumber daya penting secara strategis yang perlu dikelola

dengan baik sebagaimanana sumber daya lain dan komputer elektronik

memungkinkan untuk memperoleh informasi tersebut secara lebih cepat dan

akurat. Dan ini sangat berbeda pada saat sebelum era informasi, dimana

organisasi/perusahaan mengolah informasi secara manual atau menggunakan

mesin-mesin yang bukan komputer. Pengolahan informasi secara komputerisasi

ini tidak terlepas dari komputer serta perangkat lunak dan pendukungnya yang

relatif murah dan mudah didapatkan. Sehingga organisasi/perusahaan banyak

melakukan komputerisasi.

Menurut Oetomo (2002), Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu

kesatuan untuk mengintegrasikan data, memproses dan menyimpan serta

mendistribusikan informasi. Dengan kata lain, sistem informasi merupakan

kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis dan teratur

untuk menciptakan dan memebentuk aliran informasi yang akan mendukung

pembuatan keputusan dan melakukan kontrol terhadap jalannya

(34)

Suatu sistem informasi dikembangkan untuk tujuan-tujuan tertentu sesuai

dengan permasalahan/kebutuhan organisasi/perusahaan. Dengan begitu maka

setiap sistem informasi mempunyai tujuan yang spesifik. Dalam sistem informasi

sederhana, biasanya dikembangkan dengan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan-kebutuhan data dan informasi untuk unit-unit fungsional organisasi/perusahaan.

Sistem informasi ini biasanya bertujuan untuk memberikan dukungan berupa

pengolahan transaksi pada tingkat operasional dan sedikit dukungan pada tingkat

perencanaan taktis dan pengendalian manajemen.

Terdapat perbedaan antara data dan informasi. Data adalah sesuatu yang

belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih bersifat mentah, sehingga

memerlukan adanya suatu pengolahan. Data terdiri dari fakta-fakta dan

angka-angka yang secara relatif tidak berarti bagi pemakainya. Data akan menjadi bahan

dalam suatu proses pengolahan data.

Sedangkan informasi menurut Sutanta (2003), informasi merupakan hasil

pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan

mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat

dirasakan secara langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat

mendatang. Perubahan data menjadi informasi dilakukan oleh pengolah informasi

(information processor). Pengolah informasi dapat meliputi elemen-elemen

komputer, elemen-elemen non komputer atau kombinasinya.

Permasalahan yang terlihat di Dinas Bina Marga saat ini adalah sering

adanya keterlambatan penerimaan informasi karena keterbatasan mengakses

(35)

informasi yang terkelola dengan baik dan ini akan mendukung produktivitas kerja

karyawan menjadi lebih baik. Dengan demikian penyampaian informasi akan

terdistribusi dengan baik sesuai dengan kebutuhan karyawan pada suatu

organisasi/perusahaan, sehingga dapat memaksimalkan kinerja pegawai Dinas

Bina Marga. Berkaitan dengan latar belakang tersebut maka penulis mengangkat

judul “Penerapan Sistem Informasi pada Bagian Keuangan Dinas Bina

Marga Provinsi Sumatera Utara”.

B. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas, maka dapat dibuat perumusan pokok masalah agar

materi yang akan dibahas tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai

dengan kebutuhan yang diharapkan. Adapun perumusan masalah yang menjadi

objek penelitian ini yaitu :

“Bagaimana Penerapan Sistem Informasi Dalam Upaya Meningkatkan

Efsiensi Kinerja Pegawai Pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi

Sumatera Utara ?”.

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan sistem informasi dalam upaya meningkatkan

kinerja pegawai pada bagian keuangan Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera

(36)

2. Untuk memenuhi salah satu syarat guna menyelesaikan Pendidikan dan

Program Studi Keuangan Universitas Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian tersebut adalah :

1. Sebagai bahan masukan kepada Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

agar kinerja pegawai pada Bagian Keuangan Dinas Bina Marga Provinsi

Sumatera Utara berjalan baik.

2. Sebagai tambahan ilmu pengetahuan mengenai sistem infomasi

organisasi/perusahaan.

3. Sebagai referensi untuk peneliti lain yang akan meneliti topik yang sama di

(37)

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA BAGIAN KEUANGAN DINAS BINA MARGA PROVINSI SUMATERA UTARA

TUGAS AKHIR

Diajukan Oleh

NIKSON OMPUSUNGGU 112101101

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Menyelesaiakan Pendidikan Pada Program Diploma III

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(38)

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR

NAMA : NIKSON OMPUSUNGGU

NIM : 112101101

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA

BAGIAN KEUANGAN DINAS BINA MARGA PROVINSI SUMATERA UTARA

Tanggal : ... 2014 DOSEN PEMBIMBING

NIP: 19741012 2000032003 Dr. Beby K F Sembiring, SE, MM

Tanggal : ... 2014 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

NIP: 197411232000122001 Dr. Yeni Absah, SE, M.Si.

Tanggal : ... 2014 DEKAN FAKULTAS EKONOMI

DAN BISNIS

(39)

rahmat dan berkat-Nya yang memberikan perlindungan dan kesehatan kepada

penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul

PENERAPAN SISTEM INFORMASI PADA BAGIAN KEUANGAN DINAS BINA MARGA PROVINSI SUMATERA UTARA sebagai salah satu

persyaratan akademik dalam menyelesaikan Program Studi Pendidikan Diploma

III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Selama penulisan Tugas Akhir ini, banyak pihak yang telah membantu

penulis. Baik itu bantuan moril, materi, dorongan, serta bimbingan dari berbagai

pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan penghargaan dan terima kasih

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec. Ac, Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Keuangan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby KF Sembiring, SE, MM selaku Dosen Pembimbing penulis yang

telah membimbing dan memberikan arahan kepada penulis.

4. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

(40)

dukungannya.

7. Teman-teman penulis, Dian Nurhadisyah, Putri Okana Sari, Khairunita

Cahyani, dan Irma Suryani Saragi. Sukses buat kita semua.

8. Teman Penulis Dedi, Azwar, Alfan, Iril, Ibnu, Fadly, Arya, Bayu, Soleh dan

semua teman-teman keuangan 2011 terkhusus Grup B yang senantiasa

membantu dan memberikan semangat.

9. Semua pihak yang membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu.

Dengan kemampuan yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa

sepenuhnya Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan kritik

yang membangun dari berbagai pihak diperlukan untuk menyempurnakan Tugas

Akhir ini.

Akhir kata penulis sampaikan, semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi

banyak pihak. Tuhan Yesus Memberkati.

Medan, Mei 2014

Penulis

(41)

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II PROFIL DINAS BINA MARGA ... 6

A. Sejarah Singkat ... 6

B. Struktur Organisasi ... 9

C. Job Description ... 10

D. Tujuan Dinas ... 17

(42)

B. Penerapan Sistem Informasi pada Bagian Keuangan

Dinas Bina Marga ... 25

C. Peranan Sistem Informasi Terhadap Peningkatan efisiensi Kerja Dinas Bina Marga ... 29

BAB IV PENUTUP ... 34

A. Kesimpulan ... 34

B. Saran ... 35

Gambar

Gambar 3.1. berikut ini :
Tabel 3.1. Indikator Efisiensi Kerja Pegawai
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Bina Marga Provinsi Sumatera Utara

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, penetapan kode etik tidak boleh dilakukan secara perorangan, tetapi harus dilakukan oleh organisasi, sehingga orang-orang yang tidak menjadi anggota profesi,

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan pemasaran Susu Kaleyo Di UMKM Brayat Manunggal adalah memiliki tenaga kerja yang

[r]

Aristoteles, Demokrasi adalah suatu kebebasan, yang dimaksudkan adalah kebebasan berbagi kekuasan pada setiap warga negara, Aristoteles mengutarakan bahwa

45 Kaleng yang diisi dengan batu dan diikat tali plastik untuk mengusir burung. Membuat kaleng yang diisi dengan batu untuk

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengungkap pengaruh tekanan masyarakat terhadap kekayaan jenis pohon dan struktur vegetasi hutan di sebagian tempat dalam

27 Selain itu, tujuan pendidikan menurut Ibn Sina harus diarahkan pada upaya mempersiapkan seseorang agar dapat hidup di masyarakat secara bersama-sama dengan melakukan

Perbankan melalui penulisan skripsi ini dengan judul Implementasi Pasal 40 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan terkait Pembukaan Data Nasabah