BRAYAT MANUNGGAL KABUPATEN SRAGEN
SKRIPSI
Oleh :
Wahyu Wulandari W
H 0808199
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
BRAYAT MANUNGGAL KABUPATEN SRAGEN
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Program Studi Agribisnis
Oleh :
WAHYU WULANDARI W
H 0808199
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
Yang dipersiapkan dan disusun oleh
Wahyu Wulandari W
H 0808199
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
pada tanggal : 13 September 2012
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Ketua
Dr. Ir. Suwarto, MSi NIP.195611191983031002
Anggota I
Nuning Setyowati, SP. M.Sc NIP.198203252005012001
Anggota II
Setyowati, SP.MP
NIP.197103221996012001
Surakarta, September 2012
Mengetahui,
Universitas Sebelas Maret
Fakultas Pertanian
Dekan
commit to user
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat melaksanakan penelitian dan menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik dan lancar. Skripsi yang berjudul Strategi Pemasaran Susu Kaleyo Di UMKM Brayat Manunggal Kabupaten Sragen ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh derajat Sarjana Pertanian di Fakultas Pertanian Univesitas Sebelas Maret Surakarta.
Pelaksanaan penelitian serta proses penyelesaian skripsi ini dapat terlaksana dengan lancar berkat do’a dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret.
2. Bapak Dr. Ir. Mohd. Harisudin, MSi selaku ketua jurusan/program studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Dr. Ir. Suwarto, MSi selaku pembimbing utama atas bimbingan, kritik dan saran serta tambahan pengetahuan yang sangat bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.
4. Ibu Nuning Setyowati, SP. M.Sc selaku pembimbing pendamping yang telah banyak memberikan masukan dan pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis untuk penulisan skripsi ini.
5. Ibu Setyowati, SP. MP selaku anggota dosen penguji yang telah memberikan saran yang membangun bagi penulis guna memperbaiki penulisan skripsi. 6. Kesbanglinmas, Bappeda, Dinas Perdagangan, serta Dinas Koperasi dan
UMKM, dan Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Sragen yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.
7. Seluruh karyawan UMKM Brayat Manunggal yang telah memberikan ijin dan membantu dalam penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. 8. Bapak, Ibu dan Kakakku tercinta, serta semua yang ada di rumah yang sudah
commit to user
10.Sahabat-sahabatku Kost Level 42. Terima kasih atas kebersamaan dan
dukungannya selama ini.
11.Teman-teman BM dan Kamagrista 2012 Fakultas Pertanian yang telah banyak memberikan pengalaman dan dukungan.
12. Semua pihak yang telah membantu kelancaran proses penelitian dan penyelesaian skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas dukungan dan bantuannya selama ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan keterbatasan serta mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Sebagai penutup semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, September 2012
commit to user
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah ... 22
D. Pembatasan Masalah ... 24
E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel ... 25
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian ... 27
B. Metode Pengambilan Daerah Penelitian... 27
C. Jenis dan Sumber Data... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ... 28
E. Metode Analisis Data... 28
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah Berdiri Dan Perkembangan Umkm Brayat Manunggal ... 32
commit to user
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ... 42
B. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal ... 42
1. Identifikasi Faktor Internal ... 42
2. Identifikasi Faktor Eksternal ... 53
3. Identifikasi Faktor Strategis ... 55
4. Analisis Penentuan Alternatif Strategis ... 66
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 78
B.Saran ... 79
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
No Daftar Tabel Hal
1. Tabel 1 Matriks SWOT ... 20 2. Tabel 2 Analisis Matriks SWOT ... 29 3. Tabel 3 Matriks QSPM ... 30 4. Tabel 4 Data Penjualan Hasil Produksi Susu Kaleyo Di UMKM
Brayat Manunggal Pada Bulan Januari-April 2012 ... 50 5. Tabel 5 Identifikasi Faktor-Faktor Strategis Internal Pemasaran
Susu Kaleyo Di UMKM Brayat Manunggal Analisis... 56 6. Tabel 6 Identifikasi Faktor-Faktor Strategis Eksternal Pemasaran
commit to user
No Daftar Tabel Hal
commit to user
Wahyu Wulandari W H0808199. Strategi Pemasaran Susu Kaleyo Di UMKM
Brayat Manunggal Kabupaten Sragen. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Di bawah bimbingan Dr.Ir. Suwarto, Msi dan Nuning Setyowati, SP. MSc.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor internal dan faktor eksternal yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman, serta merumuskan alternatif strategi dan menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran Susu Kaleyo Di UMKM Brayat Manunggal Kabupaten Sragen. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Metode penentuan lokasi menggunakan metode purposive (sengaja). Jenis data yang digunakan dalam penelitian adala data primer dan data sekunder. Metode analisis data menggunakan analisis SWOT dan Matriks QSP.
commit to user
Wahyu Wulandari W H0808199. Marketing Strategy of Kaleyo Milk in the MSME Brayat Manunggal, District of Sragen. Agribusiness Department, Faculty of Agriculture. Sebelas Maret University. Under the supervision of Dr. Ir. Suwarto, MSi. And Nuning Setyowati, S.P, MSc.
This research is aimed to identify internal and external factors which become the strength, weakness, opportunity, threat; to formulate alternative strategies; and to determine prioritized strategies applied in Kaleyo Milk market in the MSME Brayat Manunggal, Sragen. This research employed descriptive analysis method. To decide the place to conduct this research was by using purposive method. The data collected were primary and secondary data which were analyzed using descriptive qualitative method SWOT and Matrix QSP.
commit to user
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Indonesia merupakan
suatu negara dengan potensi agraris yang potensial, karena memiliki sumber daya
alam yang pcukup tersedia sehingga memberikan ruang untuk memanfaatkan
potensi pertanian tersebut. Ketergantungan pada sektor pertanian masih cukup
tinggi, karena hampir seluruh kegiatan perekonomian berpusat di sektor pertanian.
Pengentasan kemiskinan dan pencapaian ketahanan pangan merupakan sasaran
tujuan pembangunan, sehingga pembangunan sektor pertanian merupakan suatu
cara pencapaian tujuan tersebut. Pembangunan sektor pertanian lebih diarahkan
pada kegiatan agribisnis, karena mencakup semual hal sub sektor pertanian baik
dari hulu sampai hilir.
Peranan agribisnis dalam perekonomian Indonesia sangat penting dalam
meningkatkan perekonomian rakyat. Dalam upaya penguatan ekonomi rakyat,
industrialisasi pertanian merupakan syarat keharusan, yang menjamin iklim
makro yang kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat yang sebagian besar
berada pada kegiatan ekonomi berbasis pertanian. Sedangkan untuk penguatan
ekonomi rakyat secara nyata, diperlukan syarat kecukupan berupa pengembangan
organisasi bisnis petani yang dapat memberikan nilai tambah dalam industrialisasi
pertanian. Organisasi bisnis dapat berperan sebagai lembaga pemasaran produk
pertanian.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan dalam perekonomian yang
membantu dalam membuat nilai ekonomi. Nilai ekonomi itu sendiri menentukan
harga barang dan jasa. Faktor penting dalam membuat nilai tersebut adalah
kegiatan produksi dan konsumsi. Pemasaran pada saat ini sangat kompetitif,
sehingga diperlukan strategi yang sesuai untuk mengatasinya. Salah satu faktor
kunci yang dibutuhkan oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja bisnis supaya
adalah relation market (RM). RM didefinisikan sebagai identifikasi,
pembentukan, pemeliharaan, peningkatan, modifikasi dan pengakhiran hubungan
dengan pelanggan untuk membuat nilai bagi pelanggan dan keuntungan bagi
organisasi dengan serangkaian relasional pertukaran yang baik memiliki sejarah
dan masa depan (Kanagal, 2005).
Sistem pemasaran pertanian merupakan satu kesatuan urutan
lembaga-lembaga pemasaran. Peran lembaga-lembaga pemasaran adalah untuk memperlancar aliran
produk pertanian dari produsen ke tangan konsumen akhir. Pemasaran produk
pertanian memiliki tingkat kerusakan lebih tinggi dibandingkan dengan produk
non pertanian, hal ini dikarenakan produk pertanian memiliki karakteristik yang
cepat rusak, musiman, membutuhkan ruang yang banyak dan tidak seragam.
Untuk mengatasi permasalahan ini maka dalam pemasaran diperlukan strategi
yang tepat sehingga dapat mengurangi tingkat kerusakan produk pertanian
(Syahza, 2003).
Strategi dapat diartikan sekumpulan pilihan kritis untuk perencanaan
dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber daya yang
penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran dengan memperhatikan
keunggulan kompetitif, komparatif dan sinergis yang ideal berkelanjutan, sebagai
arah, cakupan, dan perspektif jangka panjang keseluruhan ideal dari individu atau
organisasi. Strategi secara umum merupakan proses penentuan rencana para
pemimpin puncak yang fokus terhadap tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.
Secara khusus strategi adalah tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang
Strategi pemasaran produk pertanian merupakan upaya untuk memasarkan produk
pertanian yang memiliki karakteristik khusus. Produk pertanian dapat diolah,
sehingga memberikan nilai tambah secara ekonomi. Salah satu hasil olahan
produk pertanian yang memiliki nilai tambah adalah Susu Kaleyo.
Susu Kaleyo merupakan minuman hasil olahan bekatul, kedelai dan
kacang hijau yang diproduksi oleh UMKM Brayat Manunggal di Kabupaten
Sragen. UMKM Brayat Manunggal merupakan perusahaan perseorangan yang
bergerak dalam industri minuman yaitu Susu Kaleyo. UMKM Brayat Manunggal
memproduksi Susu Kaleyo setiap hari dengan produksi lebih kurang 200
kemasan. Susu Kaleyo baik untuk kesehatan tubuh karena memiliki nutrisi yang
dibutuhkan oleh tubuh seperti serat dan vitamin. Pemasaran produk Susu Kaleyo
dilakukan secara medistribusikan keagen melalui distributor di beberapa kota dan
melalui media internet. Pemasaran Susu Kaleyo memiliki kendala pada sistem
pendistribusian terutama karena kurangnya transportasi dan sulitnya melakukan
pengawasan dikarenakan kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki.
Berdasarkan keadaan ini, dapat dilakukan penelitian mengenai “Strategi
Pemasaran Susu Kaleyo Di UMKM Brayat Manunggal Kabupaten Sragen”.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan bisa mengetahui strategi pemasaran
Susu Kaleyo yang efektif.
B. Rumusan Masalah
Susu Kaleyo merupakan minuman nabati instan hasil olahan bekatul,
kedelai dan kacang hijau dengan proses alami tanpa bahan kimia. Pemasaran Susu
Kaleyo yang dilakukan oleh UMKM Brayat Manunggal masih sederhana dan
juga terkendala pada transportasi pendistribusian produk Susu Kaleyo kepada
konsumen. Pemasaran Susu Kaleyo dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor strategis
baik secara internal dan eksternal yang dihadapi oleh UMKM Brayat Manunggal.
UMKM Brayat Manunggal belum melakukan identifikasi faktor strategis baik
dan menentukana prioritas strategi pemasaran untuk meningkatkan dan
mengembangkan pemasaran Susu Kaleyo.
Strategi pemasaran Susu Kaleyo hasil industri minuman UMKM Brayat
Manunggal masih dilakukan secara sederhana, sehingga kalah bersaing dengan
produk minuman susu lainnya yang lebih dulu ada dan lebih dikenal masyarakat.
Dari uraian di atas, maka perumusan masalah yang akan dikaji oleh peneliti
adalah sebagai berikut:
1. Apa faktor-faktor strategis dalam pemasaran Susu Kaleyo di UMKM Brayat
Manunggal Kabupaten Sragen?
2. Alternatif strategi apa yang dapat diterapkan dalam pemasaran Susu Kaleyo
di UMKM Brayat Manunggal Kabupaten Sragen?
3. Prioritas strategi apa yang dapat diterapkan dalam pemasaran Susu Kaleyo di
UMKM Brayat Manunggal Kabupaten Sragen?
C. Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh penulis pada peneitian ini
antara lain :
1. Mengidentifikasi faktor-faktor strategis dalam pemasaran Susu Kaleyo di
UMKM Brayat Manunggal Kabupaten Sragen.
2. Merumuskan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran Susu
Kaleyo di UMKM Brayat Manunggal Kabupaten Sragen.
3. Menentukan prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran Susu
Kaleyo di UMKM Brayat Manunggal Kabupaten Sragen.
D. Manfaat Penelitian
Setiap penelitian dilakukan guna memperoleh manfaat yang berguna
bagi seluruh pihak-pihak yang bersangkutan. Manfaat yang diharapkan oleh
1. Bagi peneliti, sebagai tambahan pengetahuan serta merupakan salah satu
syarat memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas
Maret.
2. Bagi UMKM Brayat Manunggal, penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pembelajaran dan pengambilan kebijakan selanjutnya yang
berkaitan dengan penetapan strategi pemasaran produk Susu Kaleyo untuk ke
depannya dalam rangka peningkatan usaha.
3. Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan sebagai tambahan informasi dan
commit to user
I. LANDASAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian Ambadha (2011) dalam penelitinannya Kajian Strategi
Pemasaran Susu Segar Di Koperasi Unit Desa (KUD) Mojosongo Kabupaten
Boyolali menyatakan bahwa hasil analisis lingkungan internal-eksternal dan
analisis SWOT menempatkan KUD Mojosongo pada posisi sel I, yaitu pada
posisi tumbuh dan berkembang (grow and built). Berdasarkan analisis SWOT,
strategi pemasaran susu segar di KUD Mojosongo Kabupaten Boyolali adalah
mempertahankan serta meningkatkan sistem pemasaran dan koordinasi
manajemen hubungan kerja sama dengan IPS selaku konsumen tetap. Dari
penelitian ini yaitu strategi pemasaran yang diterapkan KUD Mojosongo layak
untuk dipertahankan dan ditingkatkan, melalui strategi intensif pasar,
pengembangan pasar dan pengembangan produk.
Muhammad (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Strategi
Pemasaran Bakso Daging di PT Kepurun Pawana Indonesia Kabupaten Klaten
menunjukkan bahwa alternatif strategi pemasaran PT Kepurun Indonesia yang
diperoleh antara lain peningkatan efisiensi pemakaian mesin untuk
memaksimalkan volume produksi, pembukaan cabang dan jaringan distribusi
untuk memperluas jangkauan pemasaran, mempertahankan harga dan
meningkatkan kualitas produk, pemanfaatan media internet untuk promosi dan
menjalin interaksi dengan konsumen, penjajakan daerah pemasaran baru yang
memiliki potensi terhadap peningkatan penjualan produk, perekrutan tenaga
pemasaran dan menambah sarana transportasi untuk menghadapi pesaing dan
memperluas pasar, serta pengenalan produk ke masyarakat dengan lebih aktif
mengikuti pameran. Prioritas strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran
pembukaan cabang dan jaringan distribusi untuk memperluas jangkauan
pemasaran.
Peneilitan Danang (2010) yang berjudul Strategi Pemasaran Anyaman
Tikar Berbahan Baku Mendong (Cyperus Sp) Di Kabupaten Wonogiri
menunjukan bahwa alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran
anyaman tikar di Kabupaten Wonogiri yaitu: meningkatkan kualitas SDM
pengrajin dalam rangka meningkatkan daya saing produk serta memperkuat
jejaring permodalan, promosi, dan pelanggan, pemanfaatan fasilitas pemerintah
untuk meningkatkan inovasi, permodalan dan pemasaran, serta menjaga
kepercayaan konsumen dengan kualitas dan kontinuitas produk melalui
manajemen produksi yang lebih baik. Sedangkan untuk prioritas strategi yang
dapat diterapkan dalam pemasaran anyaman tikar di Kabupaten Wonogiri adalah
meningkatkan kualitas SDM pengrajin dalam rangka meningkatkan daya saing
produk serta memperkuat jejaring permodalan, promosi, dan pelanggan.
Eka (2010) dalam penelitannya yang berjudul Strategi Pemasaran
Industri Madu Pada PT Madu Pramuka Di Kabupaten Batang menunjukan
bahwa alternatif strategi pemasaran yang diperoleh antara lain membuat produk
madu yang berkualitas, membuat produk madu unggulan, mempertahankan
keaslian dan kemurnian madu, dan keragaman jenis produk madu untuk
meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan, menjaga kontinuitas
produk dengan menjaga hubungan baik dengan pemasok, meningkatkan
kerajasama dengan lembaga litbang untuk mengembangkan produk madu,
meningkatkan penjualan berdasar segmen pasar geografis, target pasar, dan
menggunakan saluran distribusi yang pendek, memanfaatkan teknologi yang lebih
tinggi untuk memperoleh madu dengan kadar air yang rendah, meningkatkan
promosi penjualan melalui event-event yang di selenggarakan oleh Pemda,
menggunakan internet dengan selalu up date informasi, membuat stan sendiri saat
pada segmen pasar yang dituju, meningkatkan volume penjualan dengan promosi
harga yang lebih rendah pada segmen pasar yang dituju, memberikan pelayanan
terbaik kepada konsumen agar konsumen percaya dan loyal terhadap produk
madu dari perusahaan, meningkatkan pasokan madu yang cukup selama musim
paceklik, melakukan pencatatan data produksi dan data penjualan yang lebih
rinci, menetapkan harga yang lebih rendah untuk meningkatkan penjualan agar
menghasilkan biaya yang lebih rendah. Prioritas strategi yang dapat diterapkan
dalam pemasaran industri madu pada PT Madu Pramuka di Kabupaten Batang
adalah membuat produk madu yang berkualitas, membuat produk madu
unggulan, mempertahankan keaslian dan kemurnian madu, dan keragaman jenis
produk madu untuk meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan.
Penellitian Mandasari (2010) yang berjudul Perumusan Strategi
Pengembangan Agroindustri Skala Mikro-Kecil Di Kabupaten Karanganyar
Dengan Metode AHP dan QSPM menunjukkan bahwa (1) Agroindustri yang
diprioritaskan untuk dikembangkan adalahindustri makanan (2) Aspek kekuatan
pada industri makanan terkait dengan bahan baku, agen, lokasi produksi, tenaga
kerja, manajemen, pemasok dan invasi. Aspek kelemahan meliputi modal usaha,
perhatian pemerintah daerah, keterbatasan inovasi, badan hukum, pemasaran,
pembukuan keuangan, serta daya tahan produk. Aspek peluang terkait dengan
jumlah penduduk, perkembangan teknologi informasi dan transportasi, kapasitas
produksi, promosi dan isu makanan bermelanin dari Cina. Adapun aspek ancaman
terkait dengan persaingan, harga bahan baku, bahan bakar, dan isu bahan
pengawet berbahaya. (3) Strategi pengembangan yang tepat untuk diterapkan
adalah strategi ekspansi pasar.
Penelitian Ambadha (2011) merupakan referensi yang diambil dengan
alasan karena memiliki kesamaan produk produk susu. Sedangkan penelitian
Muhammad (2011), Danang (2010), Eka (2010) dan Mandasari (2010) di atas
adanya kesamaan dalam metode pendekatan analisis yaitu menggunakan analisis
pendekatan analisis SWOT dan QSPM serta dapat memberikan alternatif strategi
dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. Adapun penelitian-penelitian di
atas untuk ke depannya dapat dijadikan sebagai sumber informasi dan gambaran
secara komprehensif sehingga akan mempermudah peneliti untuk menentukan
strategi pemasaran selanjutnya.
B. Tinjauan Pustaka
1. Susu
Susu adalah cairan bergizi berwarna putih yang dihasilkan oleh
kelenjar susu mamalia betina. Susu adalah sumber gizi utama bagi bayi
sebelum merka dapat mencerna makanan padat. Susu hewan (biasanya sapi)
juga bisa diolah menjadi berbagai produk seperti mentega, yogurt, es krim,
keju, susu kental manis, susu bubuk dan produk lainnya untuk dikonsumsi
manusia. Susu merupakan minuman bergizi tinggi yang dihasilkan ternak
perah menyusui seperti sapi perah, kandungan nutrisi susu dari sapi adalah air
87,4%, lemak 3,7 %, gula 4,75 %, protein 2,7 %, lain-lain 0,7 %, abu 0,75 %.
Susu sangat mudah rusak dan tidak tahan lama jika disimpan kecuali jika
mengalami perlakuan khusus. Susu yang diperah sore hari mempunyai
kandungan lemak susu yang rasanya lebih gurih daripada yang diperah pagi
hari (Sumoprastowo, 2000).
Susu adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar susu
(mamae). Susu sapi segar adalah hasil pemerahan sapi secara langsung tanpa
ditambah zat-zat lain. Susu segar ada yang diolah atau diasamkan dengan
Lactobacillus, sp. Kondisi asam ini menghambat bakteri pembusuk dalam
rongga usus. Susu skim merupakan limbah hasil pengolahan mentega, setelah
lemak dalam susu diambil untuk dijadikan mentega sehingga mengandung
energi lebih rendah. Jenis susu ini masih baik dikonsumsi sebagai suplemen
dikuranginya lemak. Kerugian susu skim adalah kurangnya vitamin-vitamin
yang larut lemak terutama A dan D. Susu kental manis dihasilkan dengan
menguapkan sebagian airnya dari susu segar dan biasanya dikemas dalam
kaleng. Sebagai alat preservasi biasanya ditambahkan gula sehingga
mengandung energi sangat tinggi. Susu bubuk dibuat dengan mengeringkan
susu sehingga tertinggal komponen padatnya yang berkisar 14 % dari susu
asalnya. Rekonstitusi menjadi susu cair lagi ialah dengan menambahkan air
matang sebanyak 7 kali berat susu bubuk (100/14 bagian). Pada proses
pengeringan susu bubuk terjadi kerusakan komponen zat gizi yaitu vitamin A
dan beberapa vitamin B kompleks, karena itu ditambahkan berbagai zat gizi
yang kurang/rusak tersebut (Sediaoetama, 2004).
2. Susu Kaleyo
Susu Kaleyo adalah susu nabati yang terbuat dari bahan alami
yang kaya akan vitamin dan gizi, sumber protein nabati, berguna untuk
pertumbuhan anak umur 2-5 tahun dan pergantian sel-sel yang rusak bagi
orang dewasa. Susu ini terbuat dari Bekatul, Kedelai, dan Kacang Hijau.
Ketiga bahan tersebut merupakan sumber protein nabati yang sangat mudah di
dapatkan di lingkungan sekitar, tetapi mempunyai manfaat yang
besar bagi kesehatan seperti dapat mengurangi penyakit diabetes, penyakit tua
seperti pegal-pegal dan lain sebagainya. Salah satu keunggulan kaleyo dalam
pembuatannya tidak menggunakan bahan kimia, atau pengawet apapun,
sehingga susu ini begitu digemari konsumen (Anonima, 2012).
Bekatul merupakan lapisan sebelah dalam butiran beras (lapisan
aleuron/kulit ari) dan sebagian kecil endosperma berpati. Dalam proses
penggilingan padi di Indonesia, dedak dihasilkan pada proses penyosohan
pertama, bekatul pada proses penyosohan kedua. Bekatul mengandung
karbohidrat cukup tinggi, yaitu 51-55 gr/100 gr. Kandungan karbohidrat
menyatu dengan endosperma. Kehadiran karbohidrat ini sangat
menguntungkan karena membuat bekatul dapat digunakan sebagai sumber
energi alternatif (Anonimb, 2009).
Kedelai merupakan salah satu komposisi dari Susu Kaleyo. Kedelai
merupakan komoditas pertanian yang sangat penting, karena memiliki multi
guna. Kedelai dapat dikonsumsi langsung dan dapat juga digunakan sebagai
bahan baku agroindustri seperti tempe, tahu, tauco, kecap,susu kedelai dan
untuk keperluan industri pakan ternak. Biji kedelai banyak diminati oleh
masyarakat luas karena dalam biji kedelai terkandung gizi yang tinggi,
terutama kadar protein nabati. Kacang kedelai mengandung kadar asam amino
yang paling lengkap, dan produk susu olahannya mempunyai susunan asam
amino yang mirip susu sapi sehingga baik dipakai sebagai pengganti susu sapi
(Budimarwanti, 2010).
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang
dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk suku
polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau
(Phaseolus aureus) memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan
merupakan sumber mineral penting, karena mengandung kalsium dan fosfor
yang sangat diperlukan tubuh. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan
asam lemak tak jenuh, sehingga aman dikonsumsi oleh orang yang memiliki
masalah kelebihan berat badan. Kacang hijau juga merupakan sumber protein
nabati terbaik. Kalsium dan Fosfor yang terkandung dalam kacang hijau
bermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau memiliki kandungan
protein yang cukup tinggi, yaitu sebanyak 24 %. Di dalamnya terdapat sumber
mineral penting antara lain kalsium dan fosfor yang bermanfaat untuk
memperkuat tulang. Lemaknya merupakan asam lemak tak jenuh sehingga
masalah dengan berat badan karena kandungan lemahnya rendah (Anonimc,
2011).
3. UMKM Brayat Manunggal
UMKM Brayat Manunggal merupakan suatu perusahaan perorangan yang
dimiliki oleh satu orang dan berdiri pada tahun 2004. Memiliki luas tempat
produksi 200 m2 dan memiliki 10 orang tenaga kerja. UMKM Brayat
Manunggal bergerak dalam bidang industri minuman nabati dengan produk
“Susu Kaleyo” 3in1, yaitu perpaduan kedelai, kacang hijau dan bekatul dalam
satu kemasan. UMKM Brayat Manunggal memproduksi Susu Kaleyo setiap
hari yaitu 200 kemasan dalam sehari. UMKM Brayat Manunggal berlokasi di
Jalan Pungkruk-Gabugan km 5, RT 2 Nglombo Tenggak, Kecamatan
Sidoharjo, Kabupaten Sragen. UMKM Brayat Manunggal memiliki visi yaitu
sebuah cita- cita menjadi perusahaan minuman sehat yang menyehatkan serta
menjadi nilai tambah kepada semua pihak yang terkait. Serta mempunyai misi
antaralain sebagai berikut:
a. Membangun merk KALEYO sebagai minuman nabati instan yang alami,
berkualitas dan unggul.
b. Melahirkan merk dan produk baru baik yang berbasis kedelai, kacang
hijau dan bekatul maupun non kedelai, kacang hijau dan bekatul, dan
menjadikannya pemimpin pasar dalam kategorinya.
c. Membangun dan memimpin jaringan distribusi.
d. Membuat dan memelihara komitmen terhadap pertumbuhan jangka
panjang baik dalam volume penjualan maupun penciptaan pelanggan.
e. Membangun sumber daya manusia dan melahirkan pemimpin yang sesuai
dengan nilai-nilai utam perusahaan.
f. Memberikan kepuasan kepada para pelanggan.
Strategi merupakan pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan
dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas
dalam kurun waktu tertentu. Didalam strategi yang baik terdapat koordinasi
tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai
dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam
pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi
adalah arah dan cakupan organisasi yang secara ideal untuk jangka yang lebih
panjang, yang menyesuaikan sumber dayanya dengan lingkungan yang
berubah dan secara khusus dengan pasarnya, dengan pelanggan dan kliennya
untuk memenuhi harapan stakeholder (Jhonson dan Scholes, 1993).
Amstrong (2003) bahwa setidaknya terdapat tiga pengertian strategi.
Pertama, strategi merupakan deklarasi maksud yang mendefinisikan cara
untuk mencapai tujuan, dan memperhatikan dengan sungguh-sungguh alokasi
sumber daya perusahaan yang penting untuk jangka panjang dan
mencocokkan sumber daya dan kapabilitas dengan lingkungan eksternal.
Kedua, strategi merupakan perspektif dimana isu kritis atau faktor
keberhasilan dapat dibicarakan, serta keputusan strategis bertujuan untuk
membuat dampak yang besar serta jangka panjang kepada perilaku dan
keberhasilan organisasi. Ketiga, strategi pada dasarnya adalah mengenai
penetapan tujuan (tujuan strategis) dan mengalokasikan atau menyesuaikan
sumber daya dengan peluang sehingga dapat mencapai kesesuaian strategis
antara tujuan strategis dan basis sumber dayanya.
Suatu tujuan dasar dan sasaran dikatakan strategis apabila seoptimal
mungkin mampu mempertegas arah, cakupan dan perspekktif jangka panjang
secara keseluruhan dari suatu organisasi atau individu. Oleh karena itu, tujuan
dasar dan sasaran strategis harus benar-benar dirumuskan melalui identifikasi
yang jeli. Tujuan dasar dan sasaran strategis yang dirumuskan jangan sampai
keseluruhan dari suatu organisasi atau individu. Tujuan dasar dan sasaran
strategis merupakan unsur strategi yang sangat vital karena pencapaian tujuan
dasar dan sasaran srtategis ini merupakan acuan yang menjadi dasar
pengukuran berhasil atau tidaknya suatu strategi (Santoso, 2011).
5. Pemasaran
Pemasaran merupakan sebuah falsafah bisnis yang menyadari
pentingya keterlibatan seluruh elemen organisasi dalam proses pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen sekaligus memenuhi tujuan-tujuan
organisasi. Pemasaran adalah kunci untuk mencapai tujuan perusahaan,
mencakup usaha perusahaan untuk menjadi lebih efektif daripada para
pesaingnya dalam hal membuat, menyampaikan dan mengkomunikasikan
produk kepada pasar sasaran yang ditetapkan nilai manfaat bagi konsumen
(Kotler, 1997).
Pemasaran merupakan bagian yang penting berhubungan dengan
pasar, karena pasar yang ada sekarang merupakan pasar pembeli terjadinya
transaksi jual beli tergantung pada keputusan pembeli sendiri. Sehingga pasar
yang ada sangat dipengaruhi oleh perilaku para konsumen dan yang penting
perusahaan sebagai yang menawarkan barang hanya bisa mengikuti kehendak
konsumen dan bagaimana mengatasi pesaing-pesaing dari perusahaan yang
membuat barang sejenis. Pada dasarnya fungsi pemasaran merupakan suatu
proses kegiatan yang tidak sederhana dari barang sebelum produksi sampai
bagaimana supaya sampai ditangan konsumen yang dapat menghasilkan laba
perusahaan atau paling tidak sampai pada kembalinya modal perusahaan.
Kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatan
memindahkan barang atau jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen saja
dengan sistem penjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan
dalam kegiatan pemasaran. Penjualan hanyalah salah satu dari berbagai fungsi
mengidentifikasi kebutuhan konsumen, mengembangkan produk dan
menetapkan harga yang tepat, mendistribusikan dan mempromosikannya
secara efektif, maka akan sangat mudah menjual barang-barang tersebut
(Schiffman dan Wanston, 1997).
Falsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan
terhadap keinginan dan kebutuhan konsumen. Kegiatan perusahaan yang
berdasar pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi tujuan
perusahaan. Secara definitiv dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomis dan social bagi kelangsungan hisup perusahaan
(Swasta, 1996). Konsep pemasaran juga menyatakan bahwa kunci untuk
meraih tujuan organisasi adalah menjadi lebih efektif dari para pesaing dalam
memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan
pasar sasaran (Kotler, 1997).
Tiga faktor penting yang digunakan sebagai dasar dalam konsep
pemasaran:
a. Orientasi konsumen
Pada intinya, jika suatu perusahaan ingin menerapkan orientasi konsumen
ini, maka :
1) Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan
dipenuhi.
2) Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualan.
3) Menentukan produk dan program pemasarannya.
4) Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai dan
menafsirkan keinginan, sikap serta tingkah laku merka.
5) Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah
menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model
b. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan
Untuk memberikan kepuasan secara optimal kepada konsumen,
semua elemen pemasaran yang ada harus diintegrasikan. Hindari adanya
pertentangan antara perusahaan dengan pasarnya. Salah satu cara
penyelesaian untuk mengatasi masalah koordinasi dan integrasi ini dapat
menggunakan satu orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap
seluruh kegiatan pemasaran, yaitu manajer pemasaran. Jadi dapat
disimpulkan bahwa setiap orang dan bagian dalam perusahaan turut serta
dalam suatu upaya yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan
konsumen sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
c. Mendapatkan laba melalui pemuasan konsumen
Salah satu tujuan dari perusahaan adalah untuk mendapatkan profit
atau laba. Dengan laba tersebut perusahaan bisa tumbuh dan berkembang
dengan kemampuan yang lebih besar. Sebenarnya laba merupakan tujuan
umum dari sebuah perusahaan. Banyak perusahaan yang mempunyai
tujuan lain disamping laba. Dengan menggunakan konsep pemasaran ini,
hubungan antara perusahaan dan konsumen akan dapat diperbaiki yang
pada akhirnya akan menguntungkan bagi perusahaan (Swasta, 1996).
Konsep paling pokok yang melandasi pemasaran adalah kebutuhan
manusia. Dengan adanya perkembangan jaman, kebutuhan berkembang
menjadi suatu keinginan mengkonsumsi suatu produk dengan ciri khas
tertentu. Munculnya keinginan akan membuat permintaan spesifik terhadap
suatu jenis produk. Seseorang dalam menentukan keputusan pembelian akan
mempertimbangkan nilai dan kepuasan yang akan didapat dari mengkonsumsi
suatu produk. Apabila konsumen yakin akan nilai dan kepuasan yang akan
didapat, maka konsumen akan melalukan pertukaran dan transaksi jual beli
barang dan jasa. Hal inilah yang mendasari terjadinya pasar (Irawan dkk,
6. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan
serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke
waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Strategi pemasaran
modern secara umum terdiri dari tiga tahap yaitu: segmentasi pasar
(segmenting), penetapan pasar sasaran (targeting), dan penetapan posisi pasar
(positioning). Setelah mengetahui segmen pasar, target pasar, dan posisi pasar
maka dapat disusun strategi bauran pemasaran (marketing mix) yang terdiri
dari strategi produk, harga, penyaluran/distribusi dan promosi (Kotler, 1997).
Assuri (2007) mengatakan bahwa, strategi pemasaran adalah
serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah
kepada usaha-usaha pemasaran perusahaann dari waktu ke waktu pada
masing-masing tingkatan dan acuan serta alokasinya, terutama sebagai
tanggapan perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan
yang selalu berubah.
Dimensi strategi pemasaran dapat dilihat dari dua matra, yaitu matra
kekinian dan matra masa depan. Matra kekinian memandang dimensi
pemasaran berdasarkan hubungan pengaruh, saling mempengaruhi, tergantung
dan saling ketergantungan antara perusahaan dengan lingkungan internal
maupun eksternalnya. Matra masa depan memandang dimensi pemasaran
dengan mencakup hubungan-hubungan di masa mendatang yang mungkin
bisa terjalin, sehingga dapt ditemukan tujuan-tujuan pencapian yang strategis,
serta berbagai program tindakan yang diperlukan untuk mencapainya. Ada
tiga definisi strategi pemsaran yang sesuai dengan konteks kajian yaitu
pertama, strategi pemasaran merupakan pernyataan baik secara eksplisit
maupun implisit mengenai bagaimana suatu merk atau lini produk mencapai
tujuannya. Kedua, strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang
keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki
dengan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran.
Ketiga, strategi pemasaran adalah bagian dari lingkungan yang terdiri atas
rangsangan fisik dan sosial. Ransangan yang dimaksud adalah produk dan
jasa, materi promosi, tempat pertukaran dan informasi mengenai harga
(Santoso, 2011).
Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling berkaitan.
Berikut adalah kelima kelima elemen tersebut (Corey dalam Dolan 1991:
Tjiptono, 1997).
a. Pemilihan Pasar, yaitu memilih pasar yang akan dilayani. Faktor-faktor
yang mendasari keputusan ini sebagai berikut :
1) Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokkan teknologi yang
dapat diproteksi dan didominasi.
2) Keterbatasan sumber daya internal yang mendorong perlunya
pemusatan yang lebih sempit.
3) Pengalaman kumulatif yang didasarkan pada trial dan error di dalam
menanggapi peluang dan tantangan.
4) Kemampuan khusus yang berasal dari akses terhadap sumber daya
langka atau pasar yang terproteksi.
b. Perencanaan Produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan
lini produk dan desain penawaran indivisual pada masing–masing lini.
Produk sendiri menawarkan manfaat total yang dapat diperoleh pelanggan
dengan melakukan pembelian. Manfaat tersebut meliputi produk itu
sendiri, jaminan atau garansi, jasa reparasi dan bantuan teknis yang
disediakan penjual serta hubungan personal yang mungkin terbentuk
diantara pembeli dan penjual.
c. Penetapan harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan
d. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yang dilalui
produk hingga sampai kepada konsumen akhir yang membeli dan
menggunakannya.
e. Komunikasi pemasaran (promosi) yang meliputi periklanan, personal
selling, promosi penjualan, penjualan langsung, dan public relation.
7. Faktor-Faktor Strategi
Faktor-faktor strategis merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
organisasi atau perusahan baik dari dalam maupun dari luar. Faktor-faktor
strategi meliputi faktor internal dan faktor eksternal.
a. Faktor Internal
Faktor internal merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi
atau perusahaan yang berasal dari dalam. Faktor internal meliputi
kekuatan dan kelemahan dari perusahaan. Menurut Salusu (2003)
kekuatan adalah situasi dan kemampuan internal yang bersifat positif,
yang memungkinkan organisasi memiliki keuntungan strategik dalam
mencapai sasarannya, sedangkan kelemahan adalah situasi dan
ketidakmampuan internal yang mengakibatkan organisasi tidak dapat
mencapai sasarannya. Kekuatan dan kelemahan tersebut menurut David
(2004) ada dalam kegiatan manajemen, pemasaran, keuangan, produksi
atau operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi
manajemen di setiap perusahaan. Faktor-faktor internal dapat ditentukan
dengan banyak cara, termasuk dengan menghitung rasio, mengukur kerja,
dan membandingkan dengan prestasi masa lalu atau dengan rata-rata
industri. Kekuatan dapat meliputi ketrampilan, kompetensi, sumber daya
organisasi yang sangat bernilai atau kemampuan kompetitif, atau hasil
yang menempatkanya pada kedudukan yang superior, misalnya mutu
produk yang lebih baik, adanya pengakuan dari pihak luar dan penguasa,
adalah sesuatu yang membuat organisasi lemah, miskin, berpenampilan
buruk, atau suatu kondisi yang menempatkanya pada posisi tidak
beruntung dan tidak kompetitif (Salusu, 2003).
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi
atau perusahaan yang berasal dari luar. Menurut Salusu (2003) faktor
eksternal terdiri atas peluang dan ancaman atau tantangan. Peluang
sebagai situasi dari faktor-faktor eksternal yang membantu organisasi
mencapai atau bahkan bisa melampaui pencapaian sasarannya, sedangkan
ancaman adalah faktor-faktor eksternal yang menyebabkan organisasi
tidak dapat mencapai sasarannya. Menurut David (2004) audit eksternal
terfokus pada upaya mengidentifikasi dan menilai tren serta peristiwa di
luar kendali perusahaan. Audit eksternal tidak ditujukan untuk membuat
daftar yang panjang mengenai setiap faktor yang mungkin dapat
mempengaruhi bisnis, melainkan ditujukan untuk mengidentifikasi
variabel-variabel kunci yang dapat memberikan respon yang dapat
dilaksanakan. Audit ekstrnal mengungkapkan peluang dan ancaman utama
yang dihadapi oleh organisasi. Dengan demikian para manajer dapat
merumuskan strategi agar dapat mengambil manfaat dari peluang dan
menghindari atau mengurangi dampak ancaman. Peluang dan ancaman
eksternal merujuk pada peristiwa dan tren ekonomi, sosial, budaya,
demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintahan, teknologi dan
persaingan yang dapat menguntungkan atau merugikan suatu organisasi
secara berarti di masa depan. Peluang dan ancaman sebagian besar di luar
kendali suatu organisasi (David, 2004).
8. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan
(opportunities) dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi
bisnis. Keempat faktor inilah yang membentuk singkatan SWOT (strengths,
weakness, opportunities dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan
yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor
internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan
tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan
memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, kemudian
menerapkannya dalam gambar matrik SWOT, dimana aplikasinya adalah
bagaimana kekuatan (strengths) mampu mengambil keuntungan (advantage)
dari peluang (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan
(weaknesses) yang mencegah keuntungan (advantage) dari peluang
(opportunities)yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu
menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagimana cara
mengatasi kelemahan (weaknesses) yang mampu membuat ancaman (threats)
menjadi nyata atau membuat sebuah ancaman baru (Iskandarini, 2004).
Matriks SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang
membantu para manajer mengembangkan empat jenis strategi. Strategi SO
(kekuatan-peluang) memanfaatkan kekuatan internal untuk menarik
keuntungan dari peluang eksternal. Strategi WO (kelemahan-peluang)
bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan mengambil
keuntungan dari peluang eksternal. Strategi ST (kekuatan-ancaman)
menggunakan kekuatan sebuah perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi dampak ancaman eksternal. Strategi WT (kelemahan-ancaman)
merupakan taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan
internal serta menghindari ancaman eksternal (Nurhayati, 2008).
Matriks SWOT menggambarkan berbagai alternatif yang berasal dari
kajian secara komprehensif antara faktor lingkungan internal dan eksternal,
a) Strategi strength-oppurtunities (SO), yakni strategi untuk menggunakan
kekuatan dengan memanfaatkan peluang.
b) Strategi weakness-oppurtunities (WO), yakni strategi untuk
meminimalkan kelemahan dengan memanfaatkan peluang.
c) Strategi strength-threats (ST), yakni strategi untuk menggunakan
kekuatan dalam mengatasi ancaman.
d) Strategi weakness-threats (WT), yakni strategi untuk meminimalkan
kelemahan dan menghindari ancaman.
Tabel 1. Matriks SWOT Internal External
Strength (S) Weakness (W)
Opportunities (O) Strategy (SO) Strategy (WO)
Threats (T) Strategy (ST) Strategy (WT)
Mooney (Dyson:2003)
9. Analisis Quantitive Strategic Planning Matrix (QSPM)
Analisis dan intuisi menjadi landasan bagi pengambilan keputusan
perumusan strategi. Dari strategi ini kemungkinan akan diusulkan oleh para
manajer dan karyawan yang berpartisipasi dalam analisis dan aktivitas
pemilihan strategi. Setiap strategi tambahan yang dihasilkan dari
analisis-analisis pencocokan dapat didiskusikan dan ditambahkan pada daftar pilihan
alternatif yang masuk akal (Umar, 2008).
Tahap keputusan menggunakan Matriks Perencanaan Strategis
Kuantitatif (QSPM). Teknik ini secara objektif menunjukkan strategi mana
yang terbaik. QSPM menggunakan analisis dari input di Tahap 1 dan hasil
pencocokan dari analisis Tahap 2 untuk secara objektif menentukan strategi
yang hendak dijalankan di antara strategi-strategi alternatif. Secara konseptual
QSPM menentukan daya tarik dari berbagai strategi yang dibangun
berdasarkan faktor-faktor keberhasilan penting internal dan eksternal. Daya
menentukan dampak kumulatif dari setiap faktor keberhasilan penting internal
dan eksternal. Berapapun rangkaian strategi alternatif dapat dimasukkan
dalam QSPM, dan berapapun strategi dapat dimasukkan dalam setiap
rangkaian tersebut, tapi hanya strategi-strategi di dalam rangkaian tertentu
yang dievaluasi relatif satu terhadap yang lain (Siagian, 2007).
Salah satu keistimewaan dari QSPM adalah bahwa
rangkaian-rangkaian strateginya dapat diamati secara berurutan atau bersamaan.
Keistimewaan lain dari QSPM adalah mendorong para penyusun strategi
untuk memasukkan faktor-faktor eksternal dan internal yang relevan ke dalam
proses keputusan. Mengembangkan QSPM memperkecil kemungkinan bahwa
faktor-faktor utama akan terlewat atau diberi bobot secara berlebihan. QSPM
menggarisbawahi berbagai hubungan penting yang mempengaruhi keputusan
strategi. Walaupun dalam mengembangkan QSPM dibutuhkan sejumlah
keputusan subjektif, membuat keputusan-keputusan kecil disepanjang proses
meningkatkan probabilitas bahwa keputusan strategi akhir yang dicapai
adalah yang terbaik bagi organisasi. QSPM dapat diadaptasi untuk digunakan
oleh organisasi berorientasi laba dan nirlaba yang besar maupun kecil
sehingga bisa diaplikasikan hampir setiap jenis organisasi. QSPM bukannya
tanpa keterbatasan. Keterbatasan QSPM antaralain seperti pertama, QSPM
selalu membutuhkan penilaian intuisi dan asumsi yang berdasar.
Pemeringkatan dan skor daya tarik membutuhkan keputusan penilaian,
meskipun hal itu harus didasarkan pada informasi yang objektif. Keterbatasan
yang kedua adalah QSPM hanya akan baik dan bermanfaat sepanjang
informasi prasyarat dan analisis pencocokan yang menjadi dasarnya
(Kurniawati, 2009).
C. Kerangka Pendekatan Masalah
Susu Kaleyo merupakan minuman olahan dari bahan nabati yaitu
Manunggal Kabupaten Sragen. Usaha ini memanfaatkan bekatul yang biasanya
kurang dimanfaatkan dan kemudian dikombinasi dengan kedelai dan kacang
hijau, sehingga dapat memberikan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Pemasaran
yang baik akan menentukan sampainya produk kepada konsumen. Oleh karena itu
perlu adanya perumusan strategi pemasaran yang efektif dalam memasarkan
produk. Perumusan strategi yang efektif merupakan upaya yang dilakukan oleh
peneliti untuk memperoleh strategi pemasaran yang efektif dalam memasarkan
Susu Kaleyo. Adapun perencana strategi yang dilakukan terdiri dari beberapa
tahap sebagai berikut :
1. Analisis Identifikasi Faktor-Faktor Strategis
Analisis terhadap faktor internal dan eksternal sangat diperlukan untuk
mengetahui kekuatan dan kelemahan perusahaan serta peluang dan ancaman
terhadap keberlangsungan usaha yang dijalankan. Faktor internal merupakan
faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan yang berasal dari dalam
perusahaan yang meliputi sumber daya manusia, produksi, pemasaran dan
keuangan. Faktor eksternal merupakan faktor yang berpengaruh tetapi diluar
perusahaan meliputi pesaing, pemerintah, konsumen dan sosial budaya.
2. Perumusan Alternatif Strategi Pemasaran
Perumusan alternatif strategi yang dapat diterapkan dalam pemasaran
Susu Kaleyo di UMKM Brayat Manunggal Kabupaten Sragen adalah dengan
menggunakan analisis SWOT dan matriks SWOT. Matriks SWOT
menggambarkan bagaimana peluang dan ancaman dapat dipadukan dengan
kekuatan dan kelemahan sehingga dihasilkan empat rumusan alternatif
strategi pemasaran yaitu strategi penyesuaian antara kekuatan dan peluang
(SO), kelemahan dan peluang (WO), kekuatan dan ancaman (ST) serta
strategi penyesuaian antara kelemahan dan ancaman (WT).
commit to user
Dari beberapa alternatif strategi yang didapatkan dari matriks SWOT
perlu dilakukan penilaian untuk menentukan prioritas strategi yang dapat
diterapkan dalam strategi pemasaran. Alat yang digunakan dalam penilaian
prioritas strategi yang digunakan adalah Quantitative Strategic Planning
Matriks (QSPM) yang dapat mengevaluasi alternatif strategi secara obyektif
dan menentukan strategi yang paling efektif.
Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan dalam bagan kerangka
teori pendekatan masalah dalam penelitian strategi pemasaran Susu Kaleyo di
UMKM Brayat Manunggal, yakni sebagai berikut :
Produk Susu Kaleyo
Pemasaran
Faktor Internal :
- SDM
- Produksi - Pemasaran - Keuangan
Faktor Eksternal : - Pesaing - Konsumen - Pemerintah - Sosial Budaya
Alternatif Strategi Pemasaran (Matriks SWOT) Analisis SWOT
Analisis Prioritas Strategi Pemasaran (Matriks QSPM)
Gambar 1. Kerangka Pendekatan Masalah
D. Pembatasan Masalah
1. Responden yang diwawancarai adalah manajer UMKM Brayat Manunggal
sebagai key informan atau informan awal. Kemudian untuk responden
selanjutnya dipilih secara purposive atau sengaja.
2. Faktor internal yang diteliti adalah sumber daya manusia, produksi,
pemasaran dan keuangan di UMKM Brayat Manunggal Kabupaten Sragen.
3. Faktor eksternal yang diteliti adalah pesaing, konsumen, pemerintah dan
sosial budaya.
4. Data faktor internal dan eksternal yang dianalisis berupa data kualitatif yang
diperoleh dari hasil wawancara dengan responden dan hasil pengamatan
selama penelitian.
E. Definisi Operasional dan Konsep Pengukuran Variabel
1. UMKM Brayat Manunggal merupakan perusahaan perseorangan dan
merupakan industri kecil yang memproduksi Susu Kaleyo terletak di Jalan
Pungkruk-Gabugan km 5, RT 2 Nglombo Tenggak, Kecamatan Sidoharjo,
Kabupaten Sragen.
2. Susu Kaleyo merupakan produk minuman olahan yang berbahan nabati yaitu
bekatul, kedelai dan kacang hijau yang dicampur dengan formula ketiga bahan
tersebut dan di kemas.
3. Strategi adalah cara yang digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan jangka
panjang.
4. Pemasaran adalah sebuah proses mengalirnya produk yang siap pakai dari
adalah proses mengalirnya Susu Kaleyo dari UMKM Brayat Manunggal
sampai kepada konsumen.
5. Strategi pemasaran dalam penelitian ini adalah serangkaian tujuan dan
sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha
pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan untuk
mencapai tujuan pemasaran pada UMKM Brayat Manunggal Kabupaten
Sragen.
6. Faktor internal adalah faktor-faktor yang berpengaruh terhadap usaha yang
dijalankan yang terdapat dalam perusahaan industri yang dapat
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari sumber daya manusia,
produksi, pemasaran dan keuangan. Dalam penelitian ini faktor internal
meliputi sumber daya manusia, produksi, pemasaran dan keuangan di UMKM
Brayat Manunggal Kabupaten Sragen.
7. Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan di
luar industri. Dalam penelitian ini faktor eksternal meliputi pesaing,
konsumen, pemerintah dan sosial budaya di Kabupaten Sragen.
8. Analisis SWOT dalam penelitian ini merupakan suatu analisis situasi yang
mencakup kondisi internal dan ekternal dalam pemasaran Susu Kaleyo.
9. Kekuatan adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam industri dan
merupakan keunggulan bagi pemasaran produk Susu Kaleyo.
10.Kelemahan adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam industri dan
merupakan keterbatasan atau kekurangan bagi pemasaran produk Susu
Kaleyo.
11.Peluang merupakan faktor-faktor yang berasal dari luar industri dan bersifat
menguntungkan bagi pemasaran produk Susu Kaleyo.
12.Ancaman adalah faktor-faktor yang berasal dari luar industri dan bersifat
13.Matriks SWOT merupakan matriks yang digunakan untuk menyusun berbagai
alternatif strategi pemasaran produk Susu Kaleyo melalui strategi SO, WO,
ST, dan WT.
14.Matriks QSPM adalah alat yang digunakan untuk melakukan evaluasi pilihan
strategi alternatif untuk menentukan prioritas strategi melalui penilaian atau
pemeringkatan. Dalam penelitian ini matriks QSPM digunakan untuk
mengevaluasi strategi alternatif sehingga memperoleh prioritas strategi dalam
commit to user
I. METODE PENELITIAN
A. Metode Dasar Penelitian
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif, yaitu metode penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan
informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut
apa adanya pada saat penelitian. Penelitian deskriptif pada umumnya dilakukan
dengan tujuan utama, yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan
karakteristik objek dan subjek yang diteliti secara tepat (Hartoto, 2007).
B. Metode Pengumpulan Data
1. Penentuan Lokasi Penelitian
Pemilihan lokasi penelitian dilakukan di UMKM Brayat Manunggal
yang merupakan perusahaan perorangan yang mengolah minuman dari bahan
baku nabati bekatul, kedelai dan kacang hijau yang dicampur dalam satu
kemasan yaitu Susu Kaleyo di Kabupaten Sragen. UMKM Brayat Manunggal
terletak di Jalan Pungkruk-Gabugan km 5, RT 2 Nglombo Tenggak,
Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen. Alasan memilih UMKM Brayat
Manunggal karena hanya UMKM Brayat Manunggal yang baru memproduksi
minuman Susu Kaleyo di Kabupaten Sragen. Selain itu, Susu Kaleyo
merupakan minuman nabati yang mencampurkan tiga bahan sekaligus yang
berbeda dari minuman nabati lainnya.
2. Metode Penentuan Sampel atau Responden
Dalam penelitian ini penentuan sampel adalah menentukan key
informan ataun informan kunci yang dipilih secara purposive atau sengaja.
Key informan adalah informan yang benar-benar mempunyai kredibilitas dan
pemahaman yang mendalam mengenai pemasaran Susu Kaleyo di UMKM
Brayat Manunggal. Dalam penelitian yang menjadi key informan adalah
manajer UMKM Brayat Manunggal yaitu manajer produksi dan manajer
pemasaran. Kemudian informasi selanjutnya diperoleh dari responden yaitu
pemerintah terdiri dari 1 orang staf dinas perindustrian koperasi dan UMKM
dan 1 orang dari staf dinas perdagangan Kabupaten sragen, konsumen terdiri
dari 4 orang pelanggan UMKM Brayat Manunggal dan tokoh masyarakat
yaitu 1 orang kepala desa Nglombo yang dipilih secara purposive atau
sengaja.
C. Jenis Data dan Sumber Data
1. Data Primer
Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti
atau saksi utama dari suatu kejadian, misalnya keterangan dari saksi mata,
keputusan rapat, foto-foto, dan sabagainya (Nazir, 2003). Pada penelitian ini,
data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan menggunakan
daftar pertanyaan.
2. Data Sekunder
Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah UMKM Brayat
Manunggal Kabupaten Sragen dan Dinas terkait di Kabupaten Sragen seperti
Dinas Perdagangan dan Perindustrian dan BPS. Data tersebut meliputi data
keadaan umum wilayah dan UMKM, data produksi pemasaran, sumber daya
manusia dan keuangan, serta data lain yang relevan.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Wawancara
Wawancara yaitu tanya jawab lisan melalui tatap muka secara
langsung antara responden dan peneliti, dilakukan dengan menggunakan
bantuan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan sebelumnya dan catatan
sebagai alat bantu wawancara. Responden yang terkait berasal dari key
informan atau informan awal. Key informan atau informan awal adalah
manajer produksi dan manajer pemasaran UMKM Brayat Manunggal.
Observasi merupakan pengamtan langsung yang dilakukan oleh
peneliti di lokasi penelitian. Teknik ini dilakukan dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti yaitu pemasaran
produk Susu Kaleyo di UMKM Brayat Manunggal.
3. Pencatatan
Teknik ini dilakukan dengan cara melakukan pencatatan terhadap
hasil wawancara pada daftar pertanyaan maupun data yang diperoleh dari
sumber data sekunder yang mempunyai keterkaitan dengan penelitian.
E. Metode Analisis Data
1. Identifikasi Faktor-Faktor Strategis
Analisis faktor internal bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor internal kunci yang menjadi kekuatan dan kelemahan di dalam
pemasaran. Faktor internal yang dianalisis meliputi sumber daya manusia,
produksi, pemasaran, dan keuangan. Sedangkan analisis faktor eksternal
bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal kunci yang menjadi
peluang dan ancaman bagi pemasaran. Faktor eksternal yang dianalisis
meliputi pesaing, konsumen, pemerintah dan sosial budaya. Untuk
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari faktor internal serta peluang
dan ancaman dari faktor eksternal dalam pemasaran Susu Kaleyo di
Kabupaten Sragen digunakan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah
identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
pemasaran. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan
kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
2. Alternatif Strategi
Untuk merumuskan alternatif strategi pemasaran Susu Kaleyo di
UMKM Brrayat Manunggal Kabupaten Sragen digunakan analisis Matriks
peluang dan ancaman dari faktor eksternal yang dihadapi oleh suatu usaha
dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki. Analisis
SWOT digambarkan ke dalam Matriks SWOT dengan 4 kemungkinan
alternatif strategi, yaitu stategi kekuatan-peluang (S-O strategies), strategi
kelemahan-peluang (WO strategies), strategi kekuatan-ancaman (S-T
strategies), dan strategi kelemahan-ancaman (W-T strategies). Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Tabel 2. Analisis Matriks SWOT Strenght (S)
Delapan tahapan penentuaan alternatif strategi yang dibangun melalui matriks
SWOT adalah sebagai berikut :
a. Menuliskan peluang faktor eksternal kunci dalam pemasaran Susu Kaleyo.
b. Menuliskan ancaman faktor eksternal kunci dalam pemasaran Susu Kaleyo.
c. Menuliskan kekuatan faktor internal kunci dalam pemasaran Susu Kaleyo.
d. Menuliskan kelemahan faktor internal kunci dalam pemasaran Susu Kaleyo.
e. Mencocokkan kekuataan faktor internal dengan peluang faktor eksternal dan
f. Mencocokkan kelemahan faktor internal dengan peluang faktor eksternal dan
mencatat Strategi W-O dalam sel yang sudah ditentukan.
g. Mencocokkan kekuatan faktor internal dengan ancaman faktor eksternal dan
mencatat Strategi S-T dalam sel yang sudah ditentukan.
h. Mencocokkan kelemahan faktor internal dengan ancaman faktor eksternal dan
mencatat Strategi W-T dalam sel yang sudah ditentukan.
3. Prioritas Strategi
Menentukan prioritas strategi dalam pemasaran Susu Kaleyo di
Kabupaten Sragen menggunakan analisis Matriks QSP. Matriks QSP
digunakan untuk memilih strategi terbaik yang paling cocok dengan
lingkungan eksternal dan internal. Alternatif strategi yang memiliki nilai total
daya tarik terbesar merupakan strategi yang paling baik.
Tabel 3. Matriks QSP Faktor-faktor
kunci
Bobot Alternatif Strategi
Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3
a. Membuat daftar peluang/ancaman dari faktor eksternal dan kekuatan/
kelemahan faktor internal.
b. Memberi bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat
penting). Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut. Jumlah
seluruh bobot yang diberikan harus sama dengan 1,0.
c. Memeriksa matriks SWOT dan mengenali strategi-strategi alternatif yang
harus dipertimbangkan untuk diterapkan.
d. Menentukan Nilai Daya Tarik (AS) yang didefinisikan sebagai angka yang
menunjukkan daya tarik relatif masing-masing strategi pada suatu rangkaian
alternatif tertentu. Nilai Daya Tarik ditentukan dengan memeriksa
masing-masing faktor eksternal atau faktor internal, satu per satu, sambil mengajukan
pertanyaan, “Apakah faktor ini mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat?”
Jika jawaban atas pertanyaan tersebut adalah ya, maka strategi tersebut harus
dibandingkan secara relatif dengan faktor kunci. Khususnya, Nilai Daya Tarik
harus diberikan pada masing-masing strategi untuk menunjukkan daya tarik
relatif suatu strategi terhadap yang lain, dengan mempertimbangkan faktor
tertentu. Cakupan Nilai Daya Tarik adalah : 1 = tidak menarik, 2 = agak
menarik, 3 = wajar menarik; dan 4 = sangat menarik. Jika jawaban atas
pertanyaan tersebut adalah tidak, hal tersebut menunjukkan bahwa
masing-masing faktor kunci tidak mempunyai pengaruh atas pilihan khusus yang
dibuat.
e. Menghitung TAS (Total Nilai Daya Tarik). Total Nilai Daya Tarik
didefinisikan sebagai hasil mengalikan bobot (langkah b) dengan Nilai Daya
Tarik di masing-masing baris (langkah d). Total Nilai Daya Tarik
menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing strategi alternatif, dengan
hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan krisis eksternal
atau internal yang berdekatan. Semakin tinggi Nilai Total Daya Tarik,
f. Menghitung Jumlah Total Nilai Daya Tarik. Jumlah Total Nilai Daya Tarik