• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Kamera Webcam Tipe SF-1007 Berbasis Rangkaian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Monitoring Ruangan Menggunakan Kamera Webcam Tipe SF-1007 Berbasis Rangkaian"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM MONITORING RUANGAN MENGGUNAKAN

KAMERA WEBCAM TIPE SF-1007 BERBASIS

RANGKAIAN ELEKTRONIK ARDUINO

LAPORAN TUGAS AKHIR

Oleh:

DEWI CITRA MANURUNG

092408027

PROGRAM STUDI D3 FISIKA

DEPARTEMEN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

PERSETUJUAN

Judul : SISTEM MONITORING RUANGAN MENGGUNAKAN

KAMERA WEBCAM TIPE SF-1007 BERBASIS

RANGKAIAN

ELEKTRONIK ARDUINO.

Kategori : LAPORAN TUGAS AKHIR

Nama : DEWI CITRA MANURUNG

No.Induk Mahasiswa : 092408027

Program Studi : D3 FISIKA

Departemen : FISIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(FMIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

Diluluskan di

Medan, 01 Juli 2012

Diketahui/ Disetujui oleh

Ketua Program Studi D3 Fisika Pembimbing

(3)

PERNYATAAN

SISTEM MONITORING RUANGAN MENGGUNAKAN KAMERA WEBCAM TIPE SF-1007 BERBASIS RANGKAIAN

ELEKTRONIK ARDUINO

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, 01 Juli 2012

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karuniaNya sehinga laporan Tugas Akhir ini dengan judul “SISTEM

MONITORING RUANGAN MENGGUNAKAN KAMERA WEBCAM TIPE SF-1007 BERBASIS RANGKAIAN ELEKTRONIK ARDUINO “, dapat

diselesaikan dengan baik.

Laporan ini disusun sesuai dengan percobaan-percobaan yang dilakukan dan

disesuaikan dengan literatur yang ada ,baik dari buku penunjang maupun internet,

sehingga berguna bagi semua orang yang akan memperoleh informasi laporan ini.

Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak mengucapkan terimakasih kepada:

• Bapak Dr.Sutarman,M.Sc selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

• Ibu Dr.Marpongahtun,M.sc selaku PD-1 Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

• Ibu Dr.Susilawati,M.Si selaku Ketua Program Studi D3 Fisika Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.

• Bapak Dr. Kerista Tarigan,M.Eng.Sc selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga laporan ini dapat diselesaikan

dengan baik.

• Seluruh Dosen/Staff pengajar pada Program Studi D3 Fisika Instrumentasi.

• Buat Bapak (N.Manurung) tersayang dan Mama (E.Silaban) tersayang yang telah memberikan bantuan berupa dukungan moril dan materi, yang sangat

membantu penulis dalam mengerjakan laporan ini.

• Buat Abang ku Rio Manurung,dan adek-adek ku (Desi Manurung,Nita

Manurung,Josua Manurung) yang telah memberikan motivai bagi penulis.

• Bang Andika Siregar dan bang Waskito, yang telah membantu saya dalam

mengerjakan proyek ini.

(5)

Jhon M Purba, Okto H Situmorang, Harmoko Simangunsong, Jhonrisdo

Samosir, Dear Purba, Agustina, serta semua teman-teman di Fisika

Instrumentasi khususnya stambuk 2009 yang tidak dapat saya sebutkan satu

persatu yang turut mendukung dan memberi masukan, sehingga laporan proyek

ini dapat diselesaikan dengan baik.

• Buat teman-teman satu kos ku Herawati, Ariance, Shasy, k’vivi, k’selvi yang telah memberikan penulis semangat dan masukan dalam penyelesaian Tugas

Akhir ini.

Dalam rancangan alat ini masih terdapat hal-hal yang perlu disempurnakan.

Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif bagi rakitan proyek ini

sehingga menjadi peralatan yang lebih sempurna dan modern bagi dunia sains dan

teknologi.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang

membantu dalam menyelesaikan laporan proyek ini. Semoga Tuhan selalu

memberkati.

Medan, Juni 2012

(6)

ABSTRAK

(7)

DAFTAR ISI

halaman

KATA PENGANTAR……….. i

ABSTRAK………. ii

DAFTAR ISI……….. ii

DAFTAR TABEL………. iv

DAFTAR GAMBAR………. v

BAB I. PENDAHULUAN……… 1

1.1Latar Belakang ….……….. 1

1.2Rumusan Masalah……… 2

1.3Batasan Masalah………. 2

1.4Tujuan Penulisan………. 2

1.5Manfaat Penulisan……… 3

1.6Sistematika Penulisan………... 3

BAB II. LANDASAN TEORI……… 5

2.1 Motor DC………. 5

2.2 Driver Motor DC dengan IC L293D……… 6

2.3 KIT mikrokontroler Arduino Uno………... 8

2.3.1 Diagram blok dan Fungsi PIN pada Arduino………. 9

2.3.2 Mikrokontroler ATMega328……….. 12

2.3.2.1 Kontruksi Mikrokontroler ATMega328…… 12

2.3.2.2. Konfigurasi PIN ATMega328……….. 14

2.4 Pemrograman Dasar Arduino Uno……….. 16

2.4.1 Struktur Dasar Pemrograman Arduino……… 16

2.4.2 Struktur Pengaturan Program……… 17

2.4.3 Modulasi Lebar Pulsa (PWM)………. 19

2.5 Webcam……….. 22

2.6 Komputer Notebook Input/Output……… 23

(8)

BAB III.PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN… 27

3.1. Diagram Blok Rancangan Sistem Monitoring……… 27

3.2. Rangkaian Interfacing Notebook Terhadap KIT Arduino…… 28

3.3 Kontruksi Rancangan Alat……… 29

3.4.Rangkaian Driver Motor DC dengan IC L283D……… 29

3.5. Perancangan Power Supplay (PSA)……… 30

3.6. Pemrograman Perangkat Lunak Pada PC Menggunakan Visual Basic………. 23

3.7. Pemrograman Perangkat Lunak Pada Arduino……….. 26

BAB IV. PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM……… 40

4.1. Pengujian Rangkaian Power Supplay……… 40

4.1.1. Data Pengujian Rangkaian Power Supllay………… 40

4.1.2. Analisis Pengujian Rangkaian Power Supllay……… 41

4.2. Pegujian Rangkaian Driver Motor DC……….. 42

4.2.1. Data Pegujian Rangkaian Driver Motor DC………. 42

4.2.2. Analisis Pegujian Rangkaian Driver Motor DC……. 42

4.3. Pengujian Program pada KIT Arduino……….. 45

4.4 Pengujian Monitoring………. 47

4.4.1 Data Pengujian Monitoring………. 47

4.4.2 Analisis Pengujian Monitoring……… 48

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN……… 50

5.1 Kesimpulan………. 50

5.2 Saran……… 51

(9)

DAFTAR TABEL

halaman

Tabel 2.1. Konfigurasi Port B……… 14

Tabel 2.2. Konfigurasi Port C……….. 15

Tabel 2.3. Konfigurasi Port D……….. 15

Tabel 4.1 Sumber tegangan pada rangkaian power supplay………. 40

Tabel 4.2 Hasil pengukuran pengujian rangkaian PSA……… 41

Tabel 4.3 Pengujian Rangkaian Driver Motor DC……….. 42

Tabel 4.4 Data pengujian monitoring secara vertikal………. 47

(10)

DAFTAR GAMBAR

halaman

Gambar 2.1. Kontruksi Motor DC……… 4

Gambar 2.2. Motor DC dan Jembatan H………. 6

Gambar 2.3. Board Arduino ATMega328………. 8

Gambar2.4 Konfigurasi PIN ATMega328………... 14

Gambar2.5 Modulasi lebar pulsa………. 25

Gambar 2.4. Arsitektur Mokrokontroler ATMega328……… 21

Gambar 2.6. Webcam……… 22

Gambar 2.7. Layar Pemilih Jenis Projek……….. 24

Gambar2.8 Jendela Form Visual Basic……… 26

Gambar 3.1. Diagram Blok Rancangan Alat……… 27

Gambar 3.2 Rangkaian Interface terhadap KIT Arduino Uno ATmega328………. 28

Gambar 3.3 Kontruksi rancangan alat……… 29

Gambar 3.4. Rancangan Driver Motor DC dengan IC L293D…… 30

Gambar 3.5. Skematik Rangkaian Power Supplay……… 31

Gambar 3.6. Diagram Alir Program Pada PC……….. 32

Gambar 3.7. Diagram Alir Perangkat Lunak pada Mikrokontroler ATMega328……… 35

(11)

ABSTRAK

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Meningkatnya angka kriminalitas sekarang ini menuntut orang untuk lebih

waspada dalam menjaga diri, serta menjaga harta benda yang dimiliki. Suatu sistem

keamanan yang baik sangat diperlukan untuk membantu mengurangi, mencegah dan

mengatasi permasalahan kriminalitas. Sistem keamanan dapat diterapkan di rumah,

tempat pameran, toko, kantor dan tempat-tempat lainnya.

Akhir-akhir ini kamera video telah umum digunakan didalam suatu sistem

keamanan ruangan. OLeh karena itu dalam Laporan proyek ini akan dirancang suatu

sistem pengendalian gerakan mekanis kamera webcam menggunakan motor DC yang

dikendalikan melalui port serial personal computer (PC). Untuk kebutuhan

pengendalian gerakan kamera webcam ini menggunakan dua buah motor DC, dimana

motor DC yang pertama digunakan untuk pengendalian gerakan vertical (dari atas

kebawah atau sebaliknya), sedangkan motor DC yang kedua digunakan unruk

pengendalian gerakan horizontal (dari kiri ke kanan atau sebaliknya). Kemudian

gambar yang ditangkap melalui kamera webcam akan di tampilkan pada personal

computer (PC). Dengan menggunakan perangkat monitoring yang dapat bergerak bebas

untuk memantau suatu ruangan, maka jumlah perangkat yang banyak dapat dikurangi,

terlebih kalau perangkat tersebut dapat bergerak secaraotomatis sehingga tidak

(13)

1.2 Rumusan Masalah

Pada laporan tugas akhir ini, penulis membatasi masalah mengenai rancangan

alat :

• Putaran motor DC digunakan untuk mengatur gerakan mekanis kamera

Webcam.

• Modul arduino digunakan untuk mengatur arah putaran motor DC.

• Rancangan gerakan kamera webcam hanya digunakan untuk monitoring

ruangan, tanpa menyimpan hasil monitoringnya pada PC yang digunakan.

1.3 Batasan Masalah

Adapun yang menjadi batasan masalah dalam laporan proyek ini adalah sebagai

berikut:

 Membahas prinsip kerja Driver Motor DC dengan menggunakan IC L293D .

 Pembahasan hardware dan software dari rancangan alat ini terbatas kepada

penggunaanya dalam rangkaian dan tidak dibahas secara rinci.

Alat uji ini hanya difungsikan sebagai alat monitoring yang mampu menangkap

tampilan suatu obyek dalam suatu ruangan dan hasilnya ditampilkan di PC.

1.4 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan alat proyek ini adalah:

• Merancang suatu system pengendalian gerakan mekanis, kamera webcam,

menggunakan motor DC melalui port serial personal computer (PC).

(14)

1.5 Manfaat Penulisan

Manfaat penelitian rancangan alat ini adalah untuk memonitoring suatu ruangan

atau tempat-tempat yang perlu dipantau, seperti Rumah Sakit, ATM, Bank, Kantor , dan

lain-lain.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat

sistematika pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari monitoring keamanan

ruangan menggunakan kamera webcam, maka penulis menulis laporan ini sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisikan mengenai latar belakang, tujuan penulisan, batasan

masalah, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi tentang teori dasar yang perlu dketahui untuk

mempermudah dalam pemahaman prinsip kerja dari rangkaian pada sistem.

BAB III PERANCANGAN DAN SISTEM KERJA RAGKAIAN

Pada bab ini akan akan dibahas perancangan dan sistem kerja rangkaian,

(15)

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM

Pada bab ini berisi tentang pengujian sistem dan analisa rangkaian dari system

alat proyek ini.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan dari pembahasan

(16)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Motor DC

Motor DC merupakan jenis motor yang menggunakan tegangan searah sebagai

sumber tenaganya. Dengan memberikan beda tegangan pada kedua terminal tersebut,

motor akan berputar pada satu arah, dan bila polaritas dari tegangan tersebut dibalik

maka arah putaran motor akan terbalik pula seperti pada gambar 2.1. Polaritas dari

tegangan yang diberikan pada dua terminal menentukan arah putaran motor sedangkan

besar dari beda tegangan pada kedua terminal menentukan kecepatan motor.

Gambar 2.1 Kontruksi motor DC

Konstruksi motor DC pada gambar 2.1 memiliki 2 bagian dasar,yaitu :

1. Bagian yang tetap/stasioner yang disebut stator. Stator ini menghasilkan medan magnet,

baik yang dibangkitkan dari sebuah koil (elektro magnet) ataupun magnet permanen.

2. Bagian yang berputar disebut rotor. Rotor ini berupa sebuah koil dimana arus listrik

mengalir.

Gaya elektromagnet pada motor DC timbul saat ada arus yang mengalir pada

penghantar yang berada dalam medan magnet. Medan magnet itu sendiri ditimbulkan

(17)

dari kutub utara ke kutub selatan. Menurut hukum gaya Lourentz, arus yang mengalir

pada penghantar yang terletak dalam medan magnet akan menimbulkan gaya. Gaya F,

timbul tergantung pada arah arus I, dan arah medan magnet B.

2.2 Driver Motor DC dengan IC L293D

Pada dasarnya beberapa aplikasi yang menggunakan motor DC harus dapat

mengatur kecepatan dan arah putar dari motor DC itu sendiri. Untuk dapat melakukan

pengaturan kecepatan motor DC dapat menggunakan metode PWM (Pulse Width

Modulation) sedangkan untuk mengatur arah putarannya dapat menggunakan rangkaian

H-bridge yang tersusun dari 4 buah transistor. Tetapi dipasaran telah disediakan IC

L293D sebagai driver motor DC yang dapat mengatur arah putar dan disediakan pin

untuk input yang berasal dari PWM untuk mengatur kecepatan motor DC. Untuk lebih

memahami tentang membangkitkan sinyal PWM menggunakan fitur Timer pada

mikrokontroler AVR dapat membacanya pada postingan tutorial AVR tentang PWM.

Sebelum membahas tentang IC L293D, alangkah baiknya jika kita membahas driver

motor DC menggunakan rangkaian analog terlebih dahulu.

Jika diinginkan sebuah motor DC yang dapat diatur kecepatannya tanpa dapat

mengatur arah putarnya, maka kita dapat menggunakan sebuah transistor sebagai driver.

Untuk mengatur kecepatan putar motor DC digunakan PWM yang dibangkitkan melalui

fitur Timer pada mikrokontroler. Sebagian besar power supply untuk motor DC adalah

(18)

Oleh karena itu digunakan transistor sebagai penguat tegangan. Dibawah ini

adalah gambar driver motor DC menggunakan transistor. Salah satu jenis motor yang

sering digunakan dalam bidang kontrol yaitu Motor DC. Motor DC akan berputar jika

dialiri tegangan dan arus DC. Berikut gambar 2.2 adalah motor DC dan jembatan H

yang digunakan pada rancangan alat ini:

Gambar 2.2 Motor DC dan Jembatan H

Sistem pengaturan motor DC yang sering digunakan pada sistem kontrol seperti pada

gambar 2.2 yaitu dengan H-Bridge yang pada pada dasarnya adalah 4 buah transistor

yang difungsikan sebagai saklar. Pengaturan motor DC yaitu meliputi kecepatan dan

arah. Pengaturan arah yaitu dengan cara membalik tegangan logika masukan H-bridge.

Sedangkan sistem pengendalian kecepatan motor DC digunakan prinsip PWM (Pulse

Width Modulator) yaitu suatu metode pengaturan kecepatan putaran motor DC dengan

mengatur lamanya waktu pensaklaran aktif (Duty Cycle). Motor DC merupakan sebuah

komponen yang memerlukan arus yang cukup besar untuk menggerakannya. Oleh

karena itu motor DC biasanya memiliki penggerak tersendiri. Pada tugas akhir ini motor

(19)

rangkaian HBridge. Dengan rangkaian H-Bridge yang memiliki input PWM ini, maka

selain arah kita juga bisa mengendalikan kecepatan putar motor DC tersebut.

2.3 KIT Mikrokontroler Arduino Uno

Arduino Uno adalah kit elektronik atau papan rangkaian elektronik open source

yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan

jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino adalah sebuah board mikrokontroller yang

berbasis ATmega328. Arduino memiliki 14 pin input/output yang mana 6 pin dapat

digunakan sebagai output PWM, 6 analog input, crystal osilator 16 MHz, koneksi USB,

jack power, kepala ICSP, dan tombol reset. Arduino mampu men-support

mikrokontroller; dapat dikoneksikan dengan komputer menggunakan kabel USB.

Berikut gambar 2.3 adalah pin-pin pada kit arduino uno yang digunakan pada rancangan

alat ini:

(20)

Pada gambar 2.3 terdapat 14 pin output/input yang mana 6 pin dpat digunakan

sebagai output PWM, 6 analog input, cristal osilator 16 MHZ dan tombol reset. Arduino

tersebut digunakan sebagai chip mikrokontroler328, sebagai pengendali gerakan motor

DC.

2.3.1 Diagram Blok dan Fungsi PIN Pada Kit Arduino

Berikut gambar 2.4 adalah bentuk diagram blok dari kit arduino:

Gambar2.4. Diagram Blok KIT arduino

Fungsi PIN pada kit Arduino uno pada gambar 2.3 adalah sebagai berikut:

PIN Power

Arduino dapat diberikan power melalui koneksi USB atau power supply.

(21)

Power supply dapat menggunakan adaptor DC atau baterai. Adaptor dapat dikoneksikan

dengan mencolok jack adaptor pada koneksi port input supply. Board arduino dapat

dioperasikan menggunakan supply dari luar sebesar 6 - 20 volt. Jika supply kurang dari

7V, kadangkala pin 5V akan menyuplai kurang dari 5 volt dan board bisa menjadi tidak

stabil. Jika menggunakan lebih dari 12 V, tegangan di regulator bisa menjadi sangat

panas dan menyebabkan kerusakan pada board. Rekomendasi tegangan ada pada 7

sampai 12 volt

Penjelasan pada pin power adalah sebagai berikut :

Vin

Tegangan input ke board arduino ketika menggunakan tegangan dari luar (seperti yang

disebutkan 5 volt dari koneksi USB atau tegangan yang diregulasikan). Pengguna dapat

memberikan tegangan melalui pin ini, atau jika tegangan suplai menggunakan power

jack, aksesnya menggunakan pin ini.

5V

Regulasi power supply digunakan untuk power mikrokontroller dan komponen lainnya

pada board. 5V dapat melalui Vin menggunakan regulator pada board, atau supply oleh

USB atau supply regulasi 5V lainnya.

3V3

Suplai 3.3 volt didapat oleh FTDI chip yang ada di board. Arus maximumnya adalah

50mA

(22)

Memori

ATmega328 memiliki 32 KB flash memori untuk menyimpan kode, juga 2 KB yang

digunakan untuk bootloader. ATmega328 memiliki 2 KB untuk SRAM dan 1 KB untuk

EEPROM. Input dan Output Setiap 14 pin digital pada arduino dapat digunakan

sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode(), digitalWrite(), dan

digitalRead(). Input/output dioperasikan pada 5 volt. Setiap pin dapat menghasilkan atau

menerima maximum 40 mA dan memiliki internal pull-up resistor (disconnected oleh

default) 20- 50 KOhms.

Beberapa pin memiliki fungsi sebagai berikut :

 Serial : 0 (RX) dan 1 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirim

(TX) TTL data serial. Pin ini terhubung pada pin yang koresponding dari USB

FTDI ke TTL chip serial.

 Interupt eksternal : 2 dan 3. Pin ini dapat dikonfigurasikan untuk trigger sebuah

interap pada low value, rising atau falling edge, atau perubahan nilai.

 PWM : 3, 5, 6, 9, 10, dan 11. Mendukung 8-bit output PWM dengan fungsi

analogWrite().

 LED : 13. Ini adalah dibuat untuk koneksi LED ke digital pin 13. Ketika pin

bernilai HIGH, LED hidup, ketika pin LOW, LED mati.

Konektor USB

Konektor USB adalah soket untuk kabel USB yang disambungkan ke komputer

atau laptop. Berfungsi untuk mengirimkan program ke Arduino dan juga sebagai

port komunikasi serial.

Input / Output Digital

Input/Output Digital atau digital pin adalah pin-pin untuk menghubungkan

(23)

arduino terdapat pada kaki 1 samapai kaki 13. Misalnya kalau ingin membuat

LED berkedip, LED tersebut bisa dipasang pada salah satu pin I/O digital dan

ground. Komponen lain yang menghasilkan output digital atau menerima input

digital bisa disambungkan ke pin-pin ini.

Input Analog

Input Analog atau analog pin adalah pin-pin yang berfungsi untuk menerima

sinyal dari komponen atau rangkaian analog. Misalnya dari potensiometer,

sensor suhu, sensor cahaya, dsb.

Baterai / Adaptor

Soket baterai atau adaptor digunakan untuk menyuplai Arduino dengan tegangan

dari baterai/adaptor 9V pada saat Arduino sedang tidak disambungkan ke

komputer. Kalau Arduino sedang disambungkan ke komputer melalui USB,

Arduino mendapatkan suplai tegangan dari USB, jadi tidak perlu memasang

baterai/adaptor saat memprogram Arduino.

2.3.2 Mikrokontroler ATMega328

Mikrokontroller merupakan sebuah processor yang digunakan untuk

kepentingan kontrol. Meskipun mempunyai bentuk yang jauh lebih kecil dari suatu

komputer pribadi dan computerainframe, mikrokontroller dibangun dari elemen –

elemen dasar yang sama. Seperti umumnya komputer, mikrokontroller adalah alat yang

mengerjakan instruksi – instruksi yang diberikan kepadanya. Artinya, bagian terpenting

dan utama dari suatu sistem terkomputerisasi adalah program itu sendiri yang dibuat

oleh seorang programmer. Program ini menginstruksikan komputer untuk melakukan

tugas yang lebih kompleks yang diinginkan oleh programmer.

(24)

ATMega328 adalah mikrokontroller keluaran dari atmel yang mempunyai

arsitektur RISC (Reduce Instruction Set Computer) yang dimana setiap proses eksekusi

data lebih cepat dari pada arsitektur CISC (Completed Instruction Set Computer).

Mikrokontroller ini memiliki beberapa fitur antara lain :

• 130 macam instruksi yang hampir semuanya dieksekusi dalam satu siklus clock.

• 32 x 8-bit register serba guna.

• Kecepatan mencapai 16 MIPS dengan clock 16 MHz.

• 32 KB Flash memory dan pada arduino memiliki bootloader yang menggunakan 2 KB

dari flash memori sebagai bootloader.

• Memiliki EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory)

sebesar 1KB

sebagai tempat penyimpanan data semi permanent karena EEPROM tetap dapat

menyimpan data meskipun catu daya dimatikan.

• Memiliki pin I/O digital sebanyak 14 pin ,6 diantaranya PWM (Pulse Width

Modulation) output.

Mikrokontroller ATmega 328 memiliki arsitektur Hardware, yaitu memisahkan memori

untuk kode program dan memori untuk data sehingga dapat memaksimalkan kerja dan

parallelism. Instruksi – instruksi dalam memori program dieksekusi dalam satu alur

tunggal, dimana pada saat satu instruksi dikerjakan instruksi berikutnya sudah diambil

dari memori program. Konsep inilah yang memungkinkan instruksi – instruksi dapat

dieksekusi dalam setiap satu siklus clock. Ketiga register pointer 16-bit ini disebut

dengan register X ( gabungan R26 dan R27 ), register Y ( gabungan R28 dan R29 ), dan

(25)

2.3.2.2 Konfigurasi PIN ATMega328

Berikut gambar 2.4 adalah konfigurasi pin ATMega328 yang digunakan pada rancangan alat ini:

Gambar2.4 Konfigurasi PIN ATMega328

(26)

Table 2.2 Konfigurasi Port C

(27)

2.4 Pemrograman Dasar Arduino Uno

2.4.1 Stuktur Dasar Pemrograman Arduino

Struktur dasar arduino hanya terjadi dalam dua bagian:

Void setup()

{

// Statement; di eksekusi satu kali}

Void loop() {

// Statement; di eksekusi terus menerus }

Setup

Fungsi setup() hanya dipanggil satu kali ketika program pertama kali di

jalankan. Ini digunakan untuk mendifinisikan mode pin atu memulaikomunikasi serial.

Fungsi setup() harus di ikut sertakan dalam program ,walaupun tidak ada statement

yang di jalankan.

Contoh pemrograman yang menggunakan fungsi setup sebagai berikut:

Void setup ()

{

pinMode(3,OUTPUT) ; // men-set “pin” 3 sebagai Output

pinMode(6, INPUT); // men-set pin 6 sebagai Input

Serial.begin(9600);

}

Keterangan:

pinMode() = berfungsi untuk mengatur fungsi sebuah pin sebagaiINPUT atau

OUTPUT.

Serial.begin(9600) = digunakan untuk mengaktifkan fitur UART

(28)

Loop

Setelah melakukan fungsi setup() maka secara langsung akanmelakukan fungsi

loop() secara berurutan dan melakukan instruksi-instruksi ayang ada dalam fungsi

loop().

void loop()

{

If (digitalRead(6)==HIGH) // membaca input digital pin 6

{

xstart = millis(); //aktifkan timer

digitalWrite(3, HIGH); // nyalakan pin 3

delay( 1 0 0 0 ) ; / / p a u s e 1 d e t i k

digitalWrite(3, LOW); // matikan pin 3

}

}

Keterangan:

o digitalWrite : Untuk memberikan nilai LOW dan HIGH pada sebuah pin

output.

o Delay : Untuk memberikan waktu tunda dalam satuan millisekon.

o digitalRead : Untuk membaca logika LOW dan HIGH

2.4.2. Struktur Pengaturan Program

Program sangat tergantung pada pengaturan apa yang akan dijalankan

berikutnya, berikut ini adalah elemen dasar pengaturan program:

if..else, dengan format seperti berikut ini:

if (kondisi) { }

else if (kondisi) { }

(29)

Dengan struktur seperti diatas program akan menjalankan kode yang ada di dalam

kurung kurawal jika kondisinya TRUE, dan jika tidak (FALSE) maka akan diperiksa

apakah kondisi pada else if dan jika kondisinya FALSE maka kode pada else yang akan

dijalankan.

for, dengan format seperti berikut ini:

for (int i = 0; i < #pengulangan; i++) { }

Digunakan bila anda ingin melakukan pengulangan kode di dalam kurung kurawal

beberapa kali, ganti #pengulangan dengan jumlah pengulangan yang diinginkan.

Melakukan penghitungan ke atas dengan i++ atau ke bawah dengan i–.

Input/Output Digital

a. pinMode(pin, mode)

Digunakan untuk menetapkan mode dari suatu pin, pin adalah nomor pin yang akan

digunakan dari 0-19 (pin analog 0-5 adalah 14-19). Mode yang bisa digunakan adalah

INPUT atau OUTPUT.

b. digitalWrite(pin, value)

Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai OUTPUT, pin tersebut dapat dijadikan HIGH

(ditarik menjadi 5 volts) atau LOW (diturunkan menjadi ground).

c. digitalRead(pin)

Ketika sebuah pin ditetapkan sebagai INPUT maka anda dapat menggunakan kode ini

untuk mendapatkan nilai pin tersebut apakah HIGH (ditarik menjadi 5 volts) atau LOW

(30)

Input/Output Analog

Arduino adalah mesin digital tetapi mempunyai kemampuan untuk beroperasi di dalam

alam analog (menggunakan trik). Berikut ini cara untuk menghadapi hal yang bukan

digital.

a) analogWrite(pin, value)

Beberapa pin pada Arduino mendukung PWM (pulse width modulation) yaitu pin 3, 5,

6, 9, 10, 11. Ini dapat merubah pin hidup (on)atau mati (off) dengan sangat cepat

sehingga membuatnya dapat berfungsi layaknya keluaran analog. Value (nilai) pada

format kode tersebut adalah angka antara 0 ( 0% duty cycle ~ 0V) dan 255 (100% duty

cycle ~ 5V).

b) analogRead(pin)

Ketika pin analog ditetapkan sebagai INPUT anda dapat membaca keluaran voltase-nya.

Keluarannya berupa angka antara 0 (untuk 0 volts) dan 1024 (untuk 5 volts).

2.4.3 Modulasi Lebar Pulsa (PWM)

Modulasi adalah suatu proses dimana parameter gelombang pembawa (carrier

signal) frekuensi tinggi diubah sesuai dengan salah satu parameter sinyal

informasi/pesan. Dalam hal ini sinyal pesan disebut juga sinyal pemodulasi. Proses

modulasi dilakukan pada bagian pemancar. Proses kebalikannya yang disebut

demodulasi dilakukan pada bagian penerima. Dalam demodulasi, sinyal pesan

dipisahkan dari sinyal pembawa frekuensi tinggi.

Dengan modulasi pulsa, sinyal informasi diubah menjadi pulsa-pulsa persegi dengan

frekuensi dan amplitude tetap tapi dengaan lebar pulsa sebanding dengan amplitude

sinyal informasi. Salah satu teknik modulasi pulsa yang digunakan adalah teknik

(31)

Rancangan alat ini menggunakan modulasi lebar pusa,atu sering disebut Pulse

With Modulation (PWM). Modulasi lebar pulsa digunakan untuk mentransfer data pada

telekomunikasi ataupun mengatur tegangan sumber yang konstan untuk mendapatkan

tegangan rata-rata yang berbeda.

Rangkaian osilator dapat berperilaku sebagai modulator lebar pulsa apabila salah

satu resistor (LDR) dikondisikan dapat berubah karena adanya pengaruh dari besaran

fisis lainnya. Light Dependent Resistor (LDR) merupakan resistor yang besar

resistansi-nya bergantung terhadap intensitas cahaya yang menyelimuti permukaanresistansi-nya. LDR,

dikenal dengan banyak nama: foto-resistor, foto-konduktor, sel foto-konduktif, atau

hanya sel. Dan yang sering digunakan dalam literatur adalah resistor atau

foto-sel. Pada gambar.1 diatas digunakan juga kapasitor. Dengan penambahan kapasitor,

nilai VLDR tidak akan berubah secara signifikan. Tetapi respon terhadap perubahan

intensitas memang sedikit lebih lambat. Namun, dengan kapasitor tersebut, tegangan

VLDR akan lebih stabil. Untuk membangkitkan sinyal PWM, digunakan komparator

untuk membandingkan dua buah masukan yaitu generator sinyal dan sinyal referensi.

Hasil keluaran dari gambar 2.5 adalah sinyal PWM yang berupa pulsa-pulsa persegi

yang berulang-ulang. Durasi atau lebar pulsa dapat dimodulasi dengan cara mengubah

(32)
[image:32.595.206.449.84.354.2]

Gambar2.5 Modulasi lebar pulsa

Seperti pada gambar 2.5 adalah metode PWM digunakan untuk mengatur kecepatan

motor, informasi yang dibawa oleh pulsa-pulsa persegi merupakan tegangan rata-rata.

Semakin lebar durasi waktu tunda positif pulsa dari sinyal PWM yang dihasilkan, maka

(33)

2.5 Webcam

Webcam adalah kamera kecil yang dapat menangkap gambar serta video.

Memasang webcam seperti pada gambar 2.6 sangatlah mudah karena webcam tersebut

memiliki fitur fungsionalitas USB pasang dan penggunaan yang mudah, dan semuanya

itu hanya membutuhkan beberapa langkah mudah untuk memasang dan

mengoperasikan webcam.

Gambar 2.6 Webcam

Webcam seperti pada gambar 2.6 digunakan pada rancangan tugas akhir ini adalah

produk dari Sun Flower dengan tipe SF- 1007. Spesifikasi dari webcam ini yaitu :

1. Resolusi : 160x120, 176x144, 320x240, 352x288, 640x480.

2. Hasil record berformat data AVI.

3. Pengaturan fokus kamera terdapat pada sisi depan kamera yaitu secara

manual.

4. Pengaturan pencahayaan putih (white balance)secara otomatis.

5. Dilengkapi built-in image compression.

(34)

2.6 Komputer Notebook Input/Output

Komputer Netbook merupakan perangkat utama pada sistem pengendalian

orientasi webcam, karena disinilah pusat pengolahan data. Komputer tidak hanya

sebagai pusat pengolah data, tetapi komputer juga berfungsi sebagai pengendali gerakan

mekanis motor DC dan sebagai display untuk monitoring ruangan. Program pada

computer Netbook adalah Input untuk rancangan alat ini. Kemudian data/Program

tersebut akan dikirim pada arduino melalui port serial. Dengan menggunakan modul

arduino, maka putaran motor DC dapat diatur. Kemudian kamera webcam akan

bergerak kemanapun motor DC bergerak. Objek yang ditangkap oleh kamera webcam

akan ditampilkan pada komputer. Output dari Komputer Netbook adalah tampilan dari

kamera webcam, gerakan mekanis motor dan pengontrol gerakan motor.

2.7 Visual Basic 6.0

Dalam rancangan alat ini, digunakan Visual Basic 6.0 yang berfungsi untuk

menterjemahkan tombol yang ditekan pada PC jadi gerakan motor DC melalui sebuah

program. Rancangan alat ini menggunakan program Visual Basic 6.0 , karena Visual

Basic merupakan bahasa pemrograman yang sangat mudah dipelajari. Dengan teknik

pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya untuk berkreasi lebih baik

dalam menghasilkan suatu program aplikasi. Ini terlihat dari dasar pembuatan dalam

visual basic adalah FORM, dimana pengguna dapat mengatur tampilan form kemudian

dijalankan dalam script yang sangat mudah.

Untuk memulai pembuatan program aplikasi di dalam Visual Basic, yang

(35)

dapat dilakukan dengan memilih menu [File] >> [New Project] atau dengan menekan

ikon [new project] pada Toolbar yang terletak di pojok kiri atas. Setelah itu akan

muncul konfirmasi untuk jenis project dari program aplikasi yan akan dibuat seperti

[image:35.595.155.491.193.419.2]

terlihat pada gambar di 2.7 dibawah ini:

Gambar 2.7. Layar Pemilih Jenis Projek

Seperti pada gambar 2.7, Visual Basic 6.0 menyediakan 13 jenis project yang bisa

dibuat seperti terlihat pada gambar 1.3 di atas. Ada beberapa project yang biasa

digunakan oleh banyak pengguna Visual Basic, antara lain:

(1) Standard EXE: Project standar dalam Visual Basic dengan komponen-komponen

standar. Jenis project ini sangat sederhana, tetapi memiliki keunggulan bahwa semua

komponennya dapat diakui oleh semua unit komputer dan semua user meskipun

bukan administrator. Pada buku ini akan digunakan project Standard EXE ini,

sebagai konsep pemrograman visualnya.

(2) ActiveX EXE: Project ini adalah project ActiveX berisi komponen-komponen

(36)

(3) ActiveX DLL: Project ini menghasilkan sebuah aplikasi library yang selanjutnya

dapat digunakan oleh semua aplikasi di sistem operasi windows.

(4) ActiveX Control: Project ini menghasilkan komponen-komponen baru untuk

aplikasi Visual Basic yang lain

(5) VB Application Wizard: Project ini memandu pengguna untuk membuat aplikasi

secara mudah tanpa harus pusing-pusing dengan perintah-perintah pemrograman.

(6) Addin: Project seperti Standard EXE tetapi dengan berbagai macam komponen

tambahan yang memungkinkan kebebasan kreasi dari pengguna.

(7) Data project: Project ini melengkapi komponennya dengan komponen-komponen

database. Sehingga bisa dikatakan project ini memang disediakan untuk keperluan

pembuatan aplikasi database.

(8) DHTML Application: Project ini digunakan untuk membuat aplikasi internet pada

sisi client (client side) dengan fungsi-fungsi DHTML.

(9) IIS Application: Project ini menghasilkan apliaksi internet pada sisi server (server

side) dengan komponen-komponen CGI (Common Gateway Interface).

Selanjutnya pilih Standard EXE dan tekan [Ok]. Lalu muncul tampilan dari

Standard Exe seperti pada gambar 2.8. Dengan demikian project sudah siap dibuat.

Dalam pembuatan project sebelumnya double click pada form yang terbuat maka adak

terlihat jendela tersembunyi (hidden windows) yang berupa jendela untuk pembuatan

program atau jendela kode (code windows). Hal ini Dapat dilakukan dengan cara

(37)
[image:37.595.158.576.84.331.2]

Gambar2.8 Jendela Form Visual Basic

Gambar 2.8 adalah tampilan dari jendela form visual basic 6.0 , yang didalamnya sudah

(38)

BAB III

RANCANGAN DAN SISTEM KERJA RANGKAIAN

3.1 Diagram Blok Rancangan Sistem Monitoring

Gambar dibawah ini adalah diagram blok dari rancangan sistem monitoring

ruangan menggunakan kamera webcam:

PC / LAPTOP ARDUINO UNO DRIVER MOTOR DC

(L293D) MOTOR DC

[image:38.595.149.584.268.387.2]

Kamera Webcam

Gambar 3.1 Diagram blok rancangan sistem monitoring

Gambar 3.1 adalah rancangan alat untuk pengontrol putaran motor DC yang

digunakan untuk mengatur kamera webcam dengan PC.Output dari PC dihubungkan ke

modul Arduino yang erfungsi sebagai pusat control alat yang dirancang. Dengan

menggunakan modul Aduino putaran motor DC dapat diatur. Namun modul Arduino

tidak dapat secara langsung mengatur arah putaran motor DC, sehingga memerlukan

rangkaian driver motor DC yang menggunakan IC L293D yang dihubungkan dengan

(39)

3.2 Rangkaian Interface Notebook Terhadap KIT Arduino

KIT Arduino merupakan sebuah rangkaian minimum dari mikrokontroler

ATMega328 yang dipadukan dengan rangkaian interfacing USB ke port Serial. Fitur

tambahan interfacing tersebut akan memudahkan kita dalam menghubungkan

mikrokontroler dengan PC melalui port USB. Pada gambar 3.2 juga terdapat sebuah

mikrokontroler ATMega328 yang digunakan sebagai pusat kendali dari alat yang

[image:39.595.203.487.289.500.2]

dibuat. Berikut ini adalah gambar sistem/board dari modul Arduino Uno.

Gambar 3.2 Rangkaian Interface terhadap KIT Arduino Uno ATmega328

Gambar 3.2 adalah rangkaian interface rancangan alat untuk menghubungkan Arduino

dengan notebook digunakan sebuah kabel USB seperti kabel untuk printer. Komputer

Notebook ini mengirim data melalui port serial pada rangkaian elektronik arduino.

Kemudian data/program tersebut diproses dan akan mengendalikan gerakan mekanis

motor Dc.

Arduino uno

USB interface

(40)

3.3 Kontruksi Rancangan Alat

Gambar 3.3 adalah bentuk kontruksi rancangan alat secara

[image:40.595.220.469.183.376.2]

keseluruhan.

Gambar 3.3 Kontruksi rancangan alat

Pada gambar 3.3 ditunjukkan bahwa Motor DC pertama berfungsi untuk menggerakkan

kamera ke kiri dan ke kanan (horizontal) dan motor DC kedua berfungsi untuk

menggerakkan kamera ke atas dan kebawah (vertical). Sinyal pengendalian motor DC

ini diatur dengan perangkat lunak ( dalam perancangan alat ini penulis menggunakan

Visual Basic). Komputer Notebook ini mengirim data melalui port serial pada rangkaian

elektronik arduino. Kemudian data/program tersebut diproses dan akan mengendalikan

gerakan mekanis motor Dc.

3.4 Rangkaian Driver Motor DC dengan IC L293D

Pada dasarnya beberapa aplikasi yang menggunakan motor DC harus dapat

mengatur kecepatan dan arah putar dari motor DC itu sendiri. Untuk dapat melakukan

pengaturan kecepatan motor DC dapat menggunakan metode PWM (Pulse Width

Modulation) sedangkan untuk mengatur arah putarannya dapat menggunakan rangkaian

Kamera

Webcam

(41)

H-bridge yang tersusun dari 4 buah transistor. Tetapi dipasaran telah disediakan IC

L293D sebagai driver motor DC yang terdapat pada gambar 3.4 dapat mengatur arah

putar dan disediakan pin untuk input yang berasal dari PWM untuk mengatur kecepatan

motor DC. Driver motor DC L293D dapat digunakan untuk mengontrol 2 buah motor

[image:41.595.152.546.234.472.2]

DC sekaligus.

Gambar3.4 Rangkaian Driver motor DC dengan IC L293D

Driver Motor seperti pada gambar 3.4 dapat digunakan untuk mengendalikan

motor DC secara kontinyu ataupun dengan teknik PWM.

3.5 Rangkaian Power Supplay (PSA)

Rangkaian ini berfungsi untuk mensupplay tegangan ke seluruh rangkaian yang

ada. Rangkaian catu daya yang dibuat terdiri dari 2 tegangan keluaran, yaitu 5 Volt dan

12 Volt. Keluaran 5 Volt pad gambar 3.4 digunakan untuk mensupplaiy tegangan ke

seluruh rangkaian, sedangkan keluaran 12 Volt digunakan untuk mensupplay tegangan

(42)
[image:42.595.199.496.128.259.2]

Berikut ini adalah skema rangkaian catu daya yang dibuat:

Gambar 3.5 Skematik Rangkaian power supplay (PSA)

Transformator yang digunakan pada gambar 3.5 adalah transformator CT

Stepdown yang akan menurunkan tegangan 220 Volt AC menjadi 12 Volt AC.

Kemudian, tegangan 12 Volt AC ini disearahkan oleh 2 buah dioda 1N5392 sehingga

menjadi 12 Volt DC. Kemudian tegangan ini diratakan menggunakan kapasitor 2200

μF. Tegangan yang sudah diratakan ini kemudian di regulasi oleh LM7805. Hal ini

bertujuan agar tegangan yang dihasilkan oleh catu daya ini tetap pada 5 Volt walaupun

terjadi perubahan tegangan pada bagian input tegangan dari catu daya. Transistor PNP

TIP32 berfungsi untuk membantu mensuplay arus apabila terjadi kekurangan arus pada

rangkaian, sehingga regulator tidak panas ketika rangkaian butuh arus yang cukup

(43)

3.6 Pemrograman Perangkat Lunak pada PC

Berikut adalah gambar diagram alir pemrogram pada PC:

Inisialisasi Serial Port Mulai

Tombol S Ditekan

Tombol w Ditekan

Tombol A Ditekan

Tombol D Ditekan Serial port = “1”

Serial port = “2”

Serial port = “3”

Serial port = “4” Tidak

Tidak

Tidak

Tidak Ya

Ya

Ya

[image:43.595.179.561.140.670.2]

Ya

(44)

Program pada gambar 3.6 dimulai dengan inisialisasi port komunikasi serial.

Untuk menggerakkan motor-motor pada kamera 1 kita bisa menggunakan tombol tanda

panah up, left, right, dan down pada keyboard PC.

Berikut adalah listing program pada PC :

Public tanda As Integer

Private Sub Command1_Click()

Dim port As Integer

port = Text1.Text

MSComm1.CommPort = port

MSComm1.DTREnable = True

MSComm1.RTSEnable = True

MSComm1.PortOpen = True

Command1.Enabled = False

Text1.Locked = True

End Sub

Private Sub Command2_Click()

End

End Sub

Private Sub Form_KeyDown(KeyCode As Integer, Shift As Integer)

Select Case KeyCode

Case vbKeyUp

MSComm1.Output = "1"

Case vbKeyDown

MSComm1.Output = "2"

(45)

MSComm1.Output = "3"

Case vbKeyRight

MSComm1.Output = "4"

End Select

(46)

3.7 Pemrograman Perangkat Lunak Pada Arduino

Berikut adalah diagram alir dari program alat yang dibuat:

Inisialisasi Pin yang Digunakan

Data Serial “1” Mulai

Cek data serial port Data Serial “2” Data Serial “3” Data Serial “4” Tidak Tidak Tidak

Motor 1 Kamera 1 Searah jarum jam

Motor 1 Kamera 1 Berlawanan arah

jarum jam

Motor 2 Kamera 1 Berlawan Arah

Jarum Jam

[image:46.595.146.506.137.696.2]

Motor 2 Kamera 1 Searah Jarum Jam Ya Ya Ya Ya

(47)

Program dimulai pada gambar 3.7 dengan inisialisasi pin-pin yang digunakan

serta untuk mendeklarasikan komunikasi serial yang digunakan. Selanjutnya program

akan mengecek apakah ada data dari komunikasi serial. Jika ada data serial, maka

mikrokontroler akan memeriksa data tersebut. Jika data dari serial berupa karakter “1”

maka mikrokontroler akan mengeluarkan logika yang akan menggerakan motor 1 pada

kamera 1 untuk bergerak naik (searah jarum jam/ clock wise). Jika data serial berupa

karakter “2” maka mikrokontroler akan memberikan logika yang akan menggerakan

motor 1 pada kamera 1 bergerak turun (berlawanan arah jarum jam/ counter clock wise).

Jika data serial berupa karakter “3”, maka mikrokontroler akan mengeluarkan

logika yang akan menggerakkan motor 2 pada kamera 1 untuk berputar kearah kiri

(berlawanan arah jarum jam/ counter clock wise). Jika data serial berupa karakter “4”,

maka mikrokontroler akan mengeluarkan logika yang akan menggerakan motor 2 pada

kamera 1 untuk berputar ke kanan (searah jarum jam/clockwise).

Berikut ini adalah listing program pada mikrokontroler:

int pwmab=10;

int pwmcd=5;

int motas1=12;

int motas2=11;

int motbwh1=9;

int motbwh2=8;

int motasa=7;

int motasb=6;

int motbwha=4;

int motbwhb=3;

(48)

pinMode(pwmab, OUTPUT); pinMode(pwmcd, OUTPUT); pinMode(motas1, OUTPUT); pinMode(motas2, OUTPUT); pinMode(motbwh1, OUTPUT); pinMode(motbwh2, OUTPUT); pinMode(motasa, OUTPUT); pinMode(motasb, OUTPUT); pinMode(motbwha, OUTPUT); pinMode(motbwhb, OUTPUT); Serial.begin(9600); } void loop(){

if ( Serial.available()>0){

int serial = Serial.read();

(49)
(50)

}

void stopmot1(){

digitalWrite(motbwh1, HIGH);

digitalWrite(motbwh2, HIGH);

digitalWrite(motas1, HIGH);

digitalWrite(motas2, HIGH);

}

void kiribwh2(){

digitalWrite(motbwha, LOW);

digitalWrite(motbwhb, HIGH);

analogWrite(pwmcd, 70);

}

void kananbwh2(){

digitalWrite(motbwha, HIGH);

digitalWrite(motbwhb, LOW);

analogWrite(pwmcd, 70);

}

void stopmot2(){

digitalWrite(motbwha, HIGH);

digitalWrite(motbwhb, HIGH);

digitalWrite(motasa, HIGH);

digitalWrite(motasb, HIGH);

(51)

BAB IV

PENGUJIAN ALAT DAN PROGRAM

4.1 Pengujian Rangkaian Power Supplay (PSA)

Rangkaian power supplay berfungsi untuk mensupplay tegangan keseluruh

rangkaian yang ada.Adapun cara untuk menguji rangkaian catu daya adalah dengan

mengukur tegangan output yang dihasilkan oleh catu daya tersebut. Pada gambar 4.1

dibawah ini, telah dilakukan pengukuran tegangan pada TP1 dan titik TP2.

Gambar4.1 Pengujian rangkaian power supplay

Transformator yang digunakan pad gambar 4.1 adalah transformator CT

Stepdown yang akan menurunkan tegangan 220 volt AC menjadi 12 volt AC.

Kemudian tegangan 12 volt AC disearahkan oleh 2 buah diode 1N5392 sehingga

(52)

4.1.1 Data Pengujian Rangkaian Power Supplay (PSA)

Berdasarkan pengujian rangkaian power supplay, maka didapat tegangan seperti pada

[image:52.595.207.444.193.339.2]

table 4.1.

Tabel 4.1 sumber tegangan pada rangkaian power supplay

Sumber Tegangan Besar Tegangan (Volt)

PLN 220

Primer 220

Sekunder 12

Output 5

Berdasarkan pengujian rangkaian pada gambar 4.1, maka diperoleh hasil pengukuran

tegangan dari titik TP1 dan titik TP2 seperti dalam tabel dibawah ini:

Tabel 4.2 Hasil pengukuran pengujian rangkaian PSA

Titik pengukuran Tegangan rata-rata (Volt)

TP1 11,7

(53)

4.1.2Analisis Pengujian Rangkaian Power Supllay (PSA)

Berdasarkan data hasil pengukuran titik TP1 dan titik TP2 pada tabel 4.2 dapat

disimpulkan bahwa rangkaian ini sudah dapat beroperasi dengan baik.

Persen ralat dari pengujian rangkaian power supplay tersebut adalah sebagai berikut:

% Ralat PSA

% Ralat TPı

= 2,56 %

% Ralat TP2

(54)

4.2 Pengujian Rangkaian Driver Motor DC

Driver motor DC seperti pada gambar 4.2 digunakan untuk mengendlikan

motor DC secara kontinyu atupun dengan tehnik PWM. Untuk

[image:54.595.127.527.212.443.2]

mengendalikan 2 buah motor DC , maka dibutuhkan 1 IC L293D.

Gambar 4.2 Pengujian rangkaian driver motor DC L293D

Sistem kerja dari driver motor pada gambar 4.2 adalah dengan memberikan

sinyal kontrol dalam bentuk logika atau pulsa ke jalur input 1A – 1B untuk kontrol

(55)

4.2.1 Data Pengujian Rangkaian Driver Motor DC

Berdasarkan pengujian rangkaian pada rangkaian driver motor DC L293D, maka

[image:55.595.107.540.226.332.2]

diperoleh hasil seperti pada table dibawah ini:

Tabel 4.3 Pengujian Rangkaian Driver Motor DC

Input A Input B Motor DC

0 0 Motor diam

1 0 Motor berputar berlawanan jarum jam

0 1 Motor berputar searah jarum jam

1 1 Motor diam

4.2.2 Analisis Pengujian Rangkaian Motor DC

Seperti diketahui tegangan keluaran dari port serial pada saat logika high (1)

adalah 5 volt, sedangkan untuk mengaktifkan motor DC dibutuhkan tegangan sebesar

12 volt.

Dengan demikian penguatan tegangan yang terjadi pada rangkaian driver ini,

dapat dicari dari persamaan dibawah ini:

Av

Av

Av

=

2,4 kali

Sedangkan arus yang dibutuhkan per masukan pada motor DC adalah sebesar

(56)

Dengan demikian penguatan arus yang terjadi pada transistor di rangkaian driver

ini adalah:

hғє

hғє

=

5

Dengan demikian data dari transistor dicarilah data dari transistor yang mempunyai nilai

hғє

minimal sebesar 5.

Berikut adalah listing program untuk pengujian driver motor:

int pwmab=10;

int pwmcd=5;

int motas1=12;

int motas2=11;

int motbwh1=9;

int motbwh2=8;

int motasa=7;

int motasb=6;

int motbwha=4;

int motbwhb=3;

void setup(){

pinMode(pwmab, OUTPUT);

pinMode(pwmcd, OUTPUT);

pinMode(motas1, OUTPUT);

pinMode(motas2, OUTPUT);

(57)

pinMode(motasa, OUTPUT); pinMode(motasb, OUTPUT); pinMode(motbwha, OUTPUT); pinMode(motbwhb, OUTPUT); } Void loop(){ digitalWrite(motbwh1, HIGH); digitalWrite(motbwh2, LOW); analogWrite(pwmab, 70); delay(1000); digitalWrite(motbwh1, LOW); digitalWrite(motbwh2, HIGH); analogWrite(pwmab, 70); delay(1000); }

4.3 Pengujian Pemrograman Pada KIT Arduino

Pengujian Modul Arduino dilakukan dengan mengedipkan LED yang terdapat pada

pin 13 pada modul ini. Proses pengedipan tersebut dilakukan melalui program yang

dimasukkan pada modul ini. Jika LED pada pin tersebut berkedip sesuai dengan

program, maka dapat disimpulkan bahwa modul ini dalam keadaan baik. Berikut ini

adalah listing program yang digunakan untuk mengedipkan LED pada pin 13 modul ini.

void setup() {

pinMode(13, OUTPUT);

}

void loop() {

digitalWrite(13, HIGH); // menyalakan LED di pin 13 Arduino

delay(1000); // delay selama 1 detik

(58)

delay(1000); // delay selama 1 detik

}

Cara mengisi program dari Notebook terhadap Arduino uno:

- Sebelum mengisi program, dihubungkan Notebook dengan Arduino

menggunakan kabel USB dengan posisi power supplay tidak terhubung dengan

arduino atau rancangan alat dalam keadaan OFF.

- Double klik software arduino uno

- Ketik program yang akan dibuat

- Upload program

- Setelah program selesai di upload, maka rancangan alat di ON kan.

Salah satu contoh program untuk menguji KIT Arduino Uno adalah sebagai berikut:

Void setup(){ ; Untuk mengatur PIN output Arduino

pinMode(6,OUTPUT); ; PIN 6 sebagai output

pinMode(7,OUTPUT); ; PIN 7 sebagai output

}

Void loop(){ ; Untuk mengulang program

analogWrite(5,100); ; PIN 5 untuk mengatur kecepatan putaran

motor sebesar 100 rpm.

digitalWrite(6,LOW); ; diberikan logika low pada PIN 6

digitalWrite(7,HIGH); ; diberikan logika high pada PIN 7

delay(1000); ; waktu tunda selama 1 detik

digitalWrite(6,LOW); ; diberikan logika low pada PIN 6

digitalWrite(7,LOW); ; diberikan logika low pada PIN 7

delay(10); ; waktu tunda selama 0,1 ms

}

(59)

4.4 Pengujian Monitoring

4.4.1 Data Pengujian Monitoring

Data pengujian monitoring adalah data dari pengukuran putaran motor DC

secara vertical dan horizontal. Data pengujian monitoring pada table 4.4 diperoleh

berdasarkan pengukuran dengan menggunakan busur derajat.

[image:59.595.151.499.252.595.2]

Berikut adalah data pengujian monitoring :

Tabel 4.4 Data pengujian monitoring secara vertical

Vertikal Arah putar motor DC Waktu (millisekon) Putaran secara teori (derajat) Putaran secara praktek (derajat)

Atas 250 7,5 6,1

500 15 14,2

750 22,5 20,2

1000 30 29,6

1500 37,5 35,9

2000 45 44,1

Bawah 250 7,5 6,5

500 15 14,6

750 22,5 21,1

1000 30 29,2

1500 37,5 36,4

2000 45 44,6

Putaran rata-rata

(60)

Data pengujian monitoring pada table 4.5 diperoleh berdasarkan pengukuran

[image:60.595.147.507.164.510.2]

dengan menggunakan busur derajat.

Tabel 4.5 Data pengujian monitoring secara horizontal

Horizontal Arah putar motor DC Waktu (millisekon) Putaran secara teori (derajat) Putaran secara praktek (derajat)

Kiri 250 17 16,5

500 34 32,4

750 51 49,2

1000 68 68,3

1500 85 83,3

2000 102 101,2

Kanan 250 17 16,3

500 34 34,6

750 51 50,2

1000 68 67,6

1500 85 84,9

2000 102 98,4

Putaran rata-rata

(61)

4.4.2 Analisis Pengujian Monitoring

Berdasarkan data pengukuran monitoring pada tabel 4.4 dan tabel 4.5 diatas

data teori dan praktek berbeda, hal ini dapat terjadi karena faKtor gesekan dari peralatan

dan kekurang efektifan cara sudut pandang dalam pengkuran. Dari data tersebut dapat

diperoleh persen ralat dengan persamaan:

% Ralat

Maka diperoleh:

Putaran Horizontal o % Ralat Atas

o % Ralat Bawah

= 3,2%

Putaran Vertikal

o % Ralat Kiri

= 1,41%

o % Ralat Kanan

(62)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari perancangan dan pengujian yang telah penulis laksanakan dapat

disimpulkan :

1. Perancangan monitoring menggunakan kamera webcam sudah sesuaidengan

rancangan.

2. Bahasa pemrograman Visual Basic digunakan sebagai pemogram sistem

monitoring yang dikendalikan melalui computer notebook.

3. Berdasarkan data pengukuran dan pengujian, maka rancangan alat ini telah

bekerja (beroperasi) dengan baik, dengan ralat 4,6 % untuk putaran vertikal atas,

3,2 % untuk putaran vertikal bawah dan 1,41 % untuk putaran horijontal kiri, 1,4

% untuk putaran horijontal kanan.

4. Berdasarkan data pengujian rancangan alat secara keeluruhan, maka didapat

rata-rata putaran motor DC secara vertikal sebesar 25,01 derajat dengan lama

waktu 1000 millisekon dan rata-rata putaran motor DC secara horizontal sebesar

58,48 derajat per sekon.

5. Berdasarkan data pengukuran dan pengujian rangkaian PSA, maka PSA pada

rancangan alat ini sudah bekerja dengan baik, yaitu pada titik TP1 ralatnya 2,56

(63)

5.2 Saran

Setelah melakukan penulisan ini diperoleh beberapa hal yang dapat dijadikan

saran untuk dapat dilakukan perancangan lebih lanjut, yaitu:

1. Agar dilakukan peningkatan kemampuan pada alat ini, sehingga semakin cerdas

dengan mengkombinasikan dengan komponen yang lain, sehingga sistem

kerjanya akan lebih baik lagi.

2. Dimasa yang akan datang, agar alat ini dapat ditingkatkan dan di program,

sehingga webcam boleh bekerja ketika ada benda yang bergerak diruangan

tersebut dan boleh dipantau menggunakan Handphone secara Wireless.

3. Perlu dilakukan pemrograman interfacing antara modul arduino dan motor DC ,

sehingga perputaran motor DC akan lebih baik lagi.

4. Untuk memperoleh gerakan mekanis kamera webcam yang lebih baik dan

efisien, harus menggunakan stepper motor atau motor servo, karena putaran per

(64)

DAFTAR PUSTAKA

Andi Nalwan,Paulus,’Panduan Praktis Teknik Antarmuka dan pemrograman’

Elektronika,Penerbit: PT.Elex Media Komputindo,Jakarta ,2003

Agfianto,’Teknik Antarmuka Komputer: Konsep dan Aplikasi’, Edisi Pertama,

Penerbit: Graha Ilmu, Yogyakarta,2002

Bernard Grob, ‘Prinsip-Prinsip Elektronika’, terjemahan Pakpahan,Sahat,

Penerbit: Erlangga,1991.

Eko Putra,Afgianto,’Tehnik Antar Muka Komputer, Konsep dan Aplikasi’, Penerbit:

Graha Ilmu ,Yogyakarta,2002

Link,Wolfgeng,’Pengukuran,Pengendalian dan Pengaturan dengan PC’,

Penerbit:PT.Elex Media Komputindo,Jakarta,1999

Malvino,Abert Paul,’Prinsip-Prinsip Elektronika’, Jilid 1 & 2, Edisi Pertama,

Penerbit: Salemba Teknika, Jakarta, 2003

Wasito,Data Sheet Book 1,Elex Media Komputindo,Jakarta,1994

(65)
[image:65.595.124.508.90.590.2]

Gambar

Gambar 2.1 Kontruksi motor DC
Gambar 2.2 Motor DC dan Jembatan H
Gambar 2.3 Board Arduino Uno ATmega328
Gambar2.4. Diagram Blok KIT arduino
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penyelesaian tugas akhir dengan judul “ ALAT KONTROL GERAKAN KAMERA RUANGAN BERBASIS ARDUINO DAN ANDROID ” tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai

Kamera Webcam dipasang pada komputer mini atau minikomputer yang disebut sebagai raspberry Pi, pada raspberry Pi akan diapasang USB Wireless yang berguna sebagai media

Kamera Webcam dipasang pada komputer mini atau minikomputer yang disebut sebagai raspberry Pi, pada raspberry Pi akan diapasang USB Wireless yang berguna sebagai media

Webcam yang digerakkan menggunakan dua buah motor servo merupakan sensor yang menggantikan fungsi indra penglihatan dalam melakukan pemantauan di dalam ruangan,

Pertama, mekanisme penggerak atas dalam mekanisme ini motor stepper 1 terhubung dengan webcam yang telah dibuatkan sebuah dudukan sehingga dapat bergerak untuk gerakan

Hasil deteksi ikan menggunakan Webcam Pengujian dilakukan dengan menguji langsung kamera ke dalam akuarium yang sudah berisikan ikan molly dan ikan Sumatra, dengan

Kamera Raspberry Pi tipe rev 1.3 dihubungkan dengan port CSI (camera serial interface) yang terdiri dari 15 pin pada Raspberry Pi. Kamera berfungsi mengambil foto setiap ada

Webcam yang digerakkan menggunakan dua buah motor servo merupakan sensor yang menggantikan fungsi indra penglihatan dalam melakukan pemantauan di dalam ruangan,