• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sugengan Tingalan Tahunan No Nenjuugyouji

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sugengan Tingalan Tahunan No Nenjuugyouji"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

SUGENGAN TINGALAN TAHUNAN NO NENJUUGYOUJI

KERTAS KARYA

Dikerjakan

O L E H

HUSNUL KHOTIMAH LUBIS

NIM 062203083

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR

SASTRA BUDAYA

BIDANG STUDI BAHASA JEPANG

MEDAN

(2)

SUGENGAN TINGALAN TAHUNAN NO NENJUUGYOUJI

KERTAS KARYA

Dikerjakan

O L E H

HUSNUL KHOTIMAH LUBIS

NIM 062203083

Pembimbing Pembaca

Drs. Amin Sihombing

NIP. 196004031991031 1 001 NIP 19620727198703 2 005 Adriana Hasibuan, S.S., M.Hum.

Kertas karya ini diajukan kepada panitia ujian pendidikan Non-Gelar Fakultas

Sastra USU Medan, untuk melengkapi salah satu syarat ujian Diploma III

Bidang Studi Bahasa Jepang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS SASTRA PROGRAM PENDIDIKAN NON-GELAR SASTRA BUDAYA

BIDANG STUDI BAHASA JEPANG MEDAN

(3)

PENGESAHAAN

Diterima Oleh :

Panitia Ujian Program Pendidikan Non-Gelar Sastra Budaya

Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan, untuk

Melengkapi salah satu syarat Ujian Diploma III Bidang Studi

Bahasa Jepang

Pada :

Tanggal :

Hari :

Program Diploma Sastra Budaya

Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara

Dekan,

NIP. 1965090 199403 1 004

Prof. Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D.

Panitia :

No Nama Tanda Tangan

1. Adriana Hasibuan S.S, M.Hum ( )

2. Drs. Amin Sihombing ( )

(4)

Disetujui Oleh :

Program Diploma Bahasa Jepang

Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara

Medan

Program Studi D3 Bahasa Jepang

Ketua,

Adriana Hasibuan S.S, M,Hum

NIP. 19620727198703 2 005

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat, karunia

serta hidayah-Nya, dan tidak luput juga saya hanturkan kepada junjungan nabi besar

Muhammad SAW, yang telah membimbing umat manusia dari alam kegelapan ke

alam terang benderang, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini,

sebagai syarat untuk memenuhi ujian akhir Diploma III Program Studi Bahasa Jepang

Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara. Kertas Karya ini berjudul “UPACARA

SUGENGAN TINGALAN DALEM TAHUNAN DI YOGYAKARTA”

Penulis menyadari bahwa apa yang telah tertulis dalam kertas karya ini masih

jauh dari sempurna baik dari segi materi maupun penulisan. Demi kesempurnaan,

penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca untuk

kearah perbaikan.

Dalam kertas karya ini penulils telah banyak menerima bantuan dari berbagai

pihak yang cukup bernilai harganya. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof.Drs. Syaifuddin, M.A., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Adriana Hasibuan, S.S., M.Hum selaku Ketua Jurusan Program Studi

Bahasa Jepang Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Amin Sihombing selaku dosen pembimbing yang dengan

ikhlas telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan juga

arahan kepada penulis, sampai kertas karya ini dapat diselesaikan.

4. Ibu Adriana Hasibuan, S.S., M.Hum selaku dosen pembaca.

(6)

6. Seluruh Staf pengajar,serta karyawan pada Program Studi D3 Bahasa

Jepang Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

7. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis, Anuardin Lubis, BA dan

Ibunda Roslaini yang telah memberikan semangat, doa, kasih sayang dan

terutama dana, sehingga saya dapat menyalesaikan tugas akhir ini. Kepada

kakak saya Addaratul Hasanah Lubis, S.Sos dan abang ipar saya Donni

Deswandi atas nasehat,dukungan,dan omelan setiap hari.dan tak lupa

terima kasih kpd ponakan saya Ahmad Ridho al-rozaq serta sluruh kluarga

besar saya.

8. Terima kasih kepada pacar saya tercinta Diqhi Rahmato Feizal, serta

seluruh keluarga besarnya atas perhatian, pengertian, dukungan, kasih

sayang, cinta, dan nasehat selama saya mengerjakan t.a ini.

9. Terima kasih kepada sahabat-sahabat saya yang telah terlebih dahulu

wisuda Mahdi Reza (acong), Paima Leonard (opung), Faisal Azhari

(paicung), Uchi Agustina (sok cantik), Yudhi Suganda (obake 1), Rifki

Rifauzi (obake 2), Maya Lestrya (katem), Nila Artika (pelit), Mega Putri

(mahdi punya), Ade Irma hafinda (fadli punya), atas bantuan&dukungan

nya selama ini.

10. Terima kasih kepada 2 sahabat seperjuangan saya yang gendut Filio Tito

Utama dan Bayu Samudera. Kepada teman-teman seperjuangan wisuda

bulan 1: Astrina Nainggolan, Miranda Meutia, Juliniar, Evilina, Nova

Vannesia, Evalina, Biin Suseyasa, Ahmad Fadli (penger), Teguh

Primanto,takkan q lupakn perjuangan qta ini.

11. Terima kasih kepada sahabat-sahabat saya tercinta:Vicky, Yosephin,

(7)

12. Terima kasih kepada senpai-senpai: Bobby, bang Yahya, bang Angga,

Novi, Islah, Andre, bang Heru, bang Ipul, atas dukungan nya selama ini.

13. Terima kasih kepada para penghuni Puri 300 A.

14. Terima kasih kepada seluruh keluarga besar Hinode dan segenap pihak

yang telah membantu dan mendukung saya dalam mengerjakan t.a ini

sampai selesai.

Medan, Maret 2010

Penulis

HUSNUL KHOTIMAH LUBIS

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Alasan Pemilihan Judul ... 1

1.2. Batasan Masalah ... 1

1.3. Tujuan Penelitian ... 2

1.4. Metode Penelitian ... 2

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH YOGYAKARTA ... 3

2.1Lokasi ... 3

2.2Penduduk ... 4

2.3Agama ... 4

2.4Mata Pencaharian ... 5

BAB III PELAKSANAAN UPACARA PEKSI BUROQ ... 6

3.1. Pengertian dan Tujuan Upacara Peksi Buroq ... 6

3.2. Pelaksanaan Upacara Peksi Buroq ... 6

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 13

4.1 Kesimpulan ... 13

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Alasan Pemilihan Judul

Masyarakat Indonesia adalah masyarakat majemuk, yang banyak suku bangsa

dan beraneka ragam budaya. Suku jawa adalah merupakan suku bangsa yang

jumlahnya paling banyak populasinya di indonesia. Yogyakarta adalah kota tempat

adanya keraton Yogyakarta yaitu salah satu kerajaan Jawa.

Masyarakat jawa mempunyai banyak sekali upacara tradisional. Terutama

Keraton Yogyakarta sebagai kerajaan Jawa memelihara dengan baik kebudayaan

Jawa. Karena itu masyarakat Yogyakarta sejak masih kanak-kanak sampai dewasa

sering mengikuti berbagai acara kesenian dan budaya di kota ini.

Bagi masyarakat Yogyakarta, setiap tahapan kehidupan mempunyai makna

dan diadakan upacara tersendiri. Mulai dari lahir hingga meninggal banyak upacara

yang harus dilalui. Karena itu tradisi dalam bentuk adalah sebuah hal yang penting

dan dipelihara dengan baik sampai saat ini. Pada setiap upacara tradisional, selalu ada

unsur kesenian yang disajikan.

Upacara Sugengan Tingalan Dalem Tahunan adalah upacara yang di adakan

di Keraton Yogyakarta. Upacara ini adalah upacara ulang tahun Sultan yang

merupakan rajanya orang jawa.

Upacara inilah yang akan penulis uraikan dalam kertas karya ini. Judul kertas

(10)

1.2 Pembatasan Masalah

Dalam karya ini penulis akan membahas tentang Perayaan Upacara Sugengan

Tingalan Dalem yang di adakan di Keraton Yogyakarta. Hal-hal yang akan diuraikan

adalah sebagai berikut :

1. Pengertian Upacara Sugengan Tingalan Dalem Tahunan

2. Pelaksanaan Upacara Sugengan Tingalan Dalem Tahunan

3. Tujuan diadakannya Upacara Sugengan Tingalan Dalem Tahunan

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui dan memperkenalkan salah satu upacara sebagai unsur

budaya di keraton Yogyakarta yang merupakan kerajaan Jawa.

2. Untuk memenuhi persyaratan kelulusan dari Diploma 3, Fakultas Sastra

Universitas Sumatera Utara.

1.4 Metode Penulisan

Dalam kertas Karya ini penulis menggunakan metode kepustakaan yaitu

metode pengumpulan data atau informasi dengan membaca buku sebagai referensi

yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas dalam kertas karya.

Selanjutnya data di analisa dan di rangkum untuk kemudian didiskripsikan kedalam

(11)

BAB II

GAMBARAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2.1. Lokasi

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu propinsi dari 33 propinsi yang ada

di Indonesia dan terletak di Pulau Jawa bagian tengah. Disebut Daerah Istimewa

Yogyakarta karena daerah ini ada keraton bekas Kerajaan Jawa yang dipelihara dengn

baik, selain itu daerah ini dipimpin oleh Sultan yang merupakan Raja masyarakat

Jawa. Di bagian selatan Yogyakarta berbatasan dengan Lautan Indonesia, sedangkan

di bagian Timur Laut, Tenggara, Barat, dan Barat Laut dibatasi oleh wilayah Povinsi

Jawa Tengah yng meliputi :

- Kabupaten Klaten disebelah Timur Laut

- Kabupaten Wonogiri disebelah Tenggara

- Kabupaten Purworejo di sebelah Barat

- Kabupaten Magelang di sebelah Barat Laut.

Berdasarkan satuan fisiografis, Daerah Istimewa Yogyakarta terdiri dari :

- Pegunungan Selatan dengan luas : ± 1.656,25 km2 dengan ketinggian : 150 -

700 m

- Gunung berapi merapi dengan luas : ± 582,81 km2 dengan ketinggian : 80 -

2.911m

- Dataran rendah antara Pegunungan Selatan dan Pegunungan Kulonprogo

(12)

- Pegunungan Kulonprogo dan Dataran Rendah Selatan dengan luas : ± 706,25

km2 dengan ketinggian : 0 - 572 m.

Posisi D.I. Yogyakarta yang terletak antara 7°.33′ - 8°.12′ Lintang Selatan dan

110°.00′ - 110°.50′ Bujur Timur, tercatat memiliki luas 3.185,80 km2 atau 0,17 %

dari luas Indonesia (1.860.359,67 km2), merupakan provinsi terkecil setelah Provinsi

DKI Jakarta, yang terdiri dari :

- Kabutapaten Kulonprogo, dengan luas 586,27 km2 (18,40 %)

- Kabutapaten Bantul, dengan luas 506,85 km2 (15,91 %)

- Kabutapaten Gunungkidul, dengan luas 1.485,36 km2 (46,63 %)

- Kabutapaten Sleman, dengan luas 574,82 km2 (18,04 %)

- Kota Yogyakarta, dengan luas 32,50 km2 (1,02 %).

Berdasarkan informasi dari Badan Pertanahan Nasional, dari 3.185,80

km2 luas D.I. Yogyakarta, 33,05 % merupakan jenis tanah Lithosol, 27,09 %

Regosol, 12,38 % Lathosol, 10,97 % Grumusol, 10,84 % Mediterm, 3,19 % Alluvial,

dan 2,47 % adalah tanah jenis Rensina.

2.2 Penduduk

Penduduk Asli di Provinsi Yogyakarta adalah suku Jawa, di Provinsi ini

terdapat 97 % orang Jawa, 1% orang Sunda, dan 2 % pendatang yang datang ke

(13)

2.3 Agama

Dahulu masyarakat Jawa dan Yogyakarta meyakini Aninisme kekuatan magis

dan tenung. Setelah masuk saudagar dari Cina dan Persia, maka masuklah berbagai

macam agama ke Yogyakarta bersamaan dengan masuknya saudagar itu. Diantaranya

Hindu, Islam dan Kristen. Sekarang ini sebagian besar yakni 92% masyarakat

Yogyakarta memeluk agama Islam, Kristen 5%, Hindu dan Budha 3%.

2.4 Mata Pencaharian

Mata pencaharian masyarakat di Yogyakarta adalah bercocok tanam,

berdagang, kerajinan (kerajinan perak, kerajinan wayang kulit, dan kerajinan

anyaman), dan wisata. Yogyakarta lebih terkenal sebagai daerah pariwisata, karena

mempunyai banyak peninggalan budaya. Selain itu Yogyakarta juga terkenal sebagai

kota pendidikan. Karena itu sebagian masyarakat kota mempunyai usaha rumah kost

buat mahasiswa.

Merupakan pemandangan yang biasa ketika anda sampai di Stasiun

Yogyakarta atau di halte khusus tempat perhentian bus-bus pariwisata, anda akan

disambut oleh banyak tukang becak. Mereka akan mengantarkan anda ke tempat

tujuan mana saja yang layak untuk anda nikmati seperti toko baju, toko bakpia, mal,

(14)

BAB III

PELAKSANAAN UPACARA SUGENGAN TINGALAN DALEM TAHUNAN

3.1 Pengertian Upacara Sugengan Tingalan Dalem Tahunan

Sugengan Tingalan Dalem Tahunan merupakan upacara selamatan dalam

rangka ulang tahun sultan, yaitu untuk memperingati hari kelahiran sultan. Hari

kelahiran di sini bukan menurut perhitungan tahun masehi, melainkan tanggal dan

tahun menurut perhitungan tahu Jawa. Upacara selamatan tersebut diselenggarakan

setiap tahun.

Penanggalan atau tahun Jawa berbeda dengan tahun masehi. Penanggalan ini

adalah merupakan penanggalan yang berdasarkan pemikiran masyarakat Jawa kuno

dan berkaitan dengan keyakinan. Meskipun secara umum masyarakat Jawa sekarang

menggunakan tahun masehi namun tahun Jawa ini selalu dipergunakan oleh orang

jawa dalam menetapkan berbagai upacara.

3.2 Pelaksanaan Upacara Sugengan Tingalan Dalem Tahunan

Adapun urutan/ tata cara ritual dalam kegiatan penyelenggaraan upacara

selamatan Sugengan Tingalan Dalem Tahunan adalah sebagai berikut :

1. Persiapan fisik dan non fisik

Upacara Sugengan Tingalan Dalem Tahunan tidak melibatkan seluruh warga

masyarakat Yogyakarta, melainkan hanya melibatkan sebgaian besar warga

keraton. Dalam persiapan non fisik, orang-orang tertentu yang akan terlibat

dalam upacara tersebut mempersiapkan diri dengan bersesuci. Bersesuci

adalah melakukan puasa dan siram jamas ( mandi keramas ). Sedangkan

(15)

masyarakat, yaitu untuk mempersiapkan peralatan-peralatan yang akan

digunakan dalam upacara tersebut.

Sarana dan prasarana yang digunakan dalam penyelenggaraan upacara

selamatan Sugenagan Tingalan Dalem Tahunan terdiri atas :

a) Dhahar rasulan yaitu makanan Sultan yang dilengkapi dengan satu

ingkung yang berasal dari ayam hitam mulus, lalaban kobis, cambah,

kemangi, mentimun, sambel pecel, krecek, sekar rasulan ( telon )

b) Dhahar dalem, berupa kue ulang tahun dan beberapa macam kue yang

khusus untuk dhahar Ngarsa Dalem Sri Sultan Hamengkubuwana X di

Kraton Kilen.

c) Gula, Kelapa utuh, telur ayam, beras, padi, dua batang tebu hitam, dan

seekor ayam janatan hidup.

d) Ketan kolak sebanyak 16 besek.

e) Bermacam-macam dhahar ( nasi ).

f) Dua buah cething sumbul. Cetching pertama berisi sepuluh butir telur

ayam yang dimasak pindang. Cetching kedua berisi ketan salak ( wajik )

sebanyak 25 gelinding.

g) Tumpeng sewu ( tumpeng yang ditancapi lidi, dan pada ujung lidi

ditancapkan brambang dan lombok sebnyak seratus cetong.

h) Tumpeeng yuswa, (sebuah tumpeng besar yang dikelilingi

tumpeng-tumpeng kecil sejumlah usia Sri Sultan. Untuk Sugengan Tingalan

Dalem Tahunanpada tahun 2004 jumlah tumpeng yuswa sebanyak 60

(16)

i) Tumpeng saka guru sebanyak empat pasang. Tumpeng yang dua pasang

dilengkapi lauk yang digoreng, sedangkantumpeng dua pasang yang

lainnya dilengkapi dengan megana.

j) Ketan kolak sebanyak 20 besek, masing-masing besek berisi tujuh takir

ketan dan tujuh takir kolak.

2. Penyelenggaraan Upacara.

Upacara selamatan Sugengan Tingalan Dalem Tahunan untuk Sri Sultan

Hamengkubuwono X dilaksanakan pada setiap tanggal 29 Bakda Mulud. Pada

tanggal tersebut, tepat pukul 10.00 WIB seluruh perlengkapan untuk

penyelenggaraan upacara selamatan tersebut diusung dan ditata di Tratag

Bangsal Kencana. Setelah semuanya siap, Tumpeng saka guru diambil untuk

diletakkan di empat saka guru (tiang utama) Bangsal Kencana. Setelah itu,

didoakan oleh penghulu dan abdi dalem suranata. Setelah selesai di doakan,

makanan yang khusus untuk dhahar dalem diusung, diantarkan ke Kraton

kepada ngarsa dalem. Dengan selesainya pembagian makanan tersebut, maka

selesailah keseluruhan prosesi upacara selamatan Sugengan tingalan Dalem

tahunan.

3.3 Tujuan Upacara Sugengan Tingalan Dalem Tahunan

Tujuan penyelenggaraan upacara selamatan Sugengan Tingalan Dalem

Tahunan adalah untuk memohon keselamatan diri Sri Sultan kepada Tuhan. Agar

beliau dikarunia panjang umur, kesehatan, kesejahteraan dan kekuatan sebagai

pelindung, pemimpin, dan penuntun bagi seluruh keluarga besar kraton dan

(17)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Setelah menguraikan tentang Upacara Perayaan Sugengan Tingalan Dalem

Tahunan di keraton Yogyakarta maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Upacara Sugengan Tingalan Dalem Tahunan adalah Upacara yang rutin

diadakan di Keraton Yogyakarta.

2. Upacara ini dilakukan setiap tahun berdasarkan tahun Jawa. Kalender tahun

Jawa tidak sama dengan tahun masehi.

3. Tujuan penyelenggaraan upacara selamatan Sugengan Tingalan Dalem

Tahunan adalah untuk memohon keselamatan diri Sri Sultan kepada Tuhan,

agar beliau dikarunia panjang umur, kesehatan, kesejahteraan dan kekuatan.

Karena beliau adalah pelindung, pemimpin, dan penuntun bagi seluruh

keluarga besar kraton, masyarakat Yogyakarta dan seluruh masyarakat Jawa.

4.2 Saran

2. Penulis berharap masyarakat dapat mengetahui adanya Peringatan Upacara

Sugengan Tingalan Dalem Tahunan sebagai warisan budaya Indonesia.

3. Sebaiknya pemerintah memelihara dan menjaga upacara-upacara tradisional

seperti ini sebagai warisan kebudayaan bangsa.

4. Penelitian yang lebih mendalam mengenal hal semacam ini akan dapat

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Maharkesti. R.A., dkk., 1989 Upacara Tradicional Siraman Pustaka Kraton

Yogyakarta. Jakarta : Depdikbud.

---, 2000, Upacara Peksi Buroq di Kraton Yogyakarta.

Yogyakarta : Depdikbud.

Referensi

Dokumen terkait

Siklus II diperoleh bahwa tindakan yang dilakukan peneliti sudah optimal, hal ini diketahui dari jumlah anak yang mengalami perkembangan bahasa lebih baik dari

Radioisotop 198Au yang dihasilkan dikarakterisasi dengan mengukur aktivitas, waktu paruh, energi, yield, kemurnian radionuklida dan kemurnian radiokimia serta ukuran

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mengetahui faktor atau atribut yang dianggap penting oleh karyawan PT ABC, (2) mengetahui tingkat kepuasan karyawan terhadap

Perwakilan dan Partai Politik, Jakarta: Gema Insani Press. Hukum dan Hukum Pidana.. pembuat delik itu. 11 Maka bila dihubungkan dengan kalimat pemidanaan, bahwa pemidanaan

Penyebabnya memang sebagian oleh seniman diskriminasi ras, namun yang lebih tepat lagi adalah karena "fulus", yakni uang atau dana, yang perlu diperoleh oleh oknum-oknum

PESERTA NAMA ALAMAT SEKOLAH MATA PELAJARAN NAMA KELAS TANGGAL PLPG LOKASI PLPG 681 Kota Tasikmalaya 13026802010239 TRIANA DESANTY TK.. Kaliurang Km 6, Sambisari, Condongcatur,

Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar daya serap materi pelajaran bangun datar dan bangun ruang, serta reliabilitas tes soal uraian matematika yang

Ketepatan struktur seperti struktur kelompok nominal dan porsi kepadatan leksikal yang baik memberikan pengaruh besar dalam menulis teks tertulis seperti naskah