• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH DUKUNGAN APARAT DESA DAN KOMITMEN ANGGOTA KARANG TARUNA TERHADAP PROGRAM KERJA KARANG TARUNA DI DESA SIMPANG ASAM KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAYKANAN TAHUN 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH DUKUNGAN APARAT DESA DAN KOMITMEN ANGGOTA KARANG TARUNA TERHADAP PROGRAM KERJA KARANG TARUNA DI DESA SIMPANG ASAM KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAYKANAN TAHUN 2015"

Copied!
68
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH DUKUNGAN APARAT DESA DAN KOMITMEN ANGGOTA KARANG TARUNA TERHADAP PROGRAM

KERJA KARANG TARUNA DI DESA SIMPANG ASAM KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAYKANAN

TAHUN 2015

Oleh Zumrawi

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan pengaruh dukungan aparat desa dan komitmen anggota karang taruna terhadap program kerja karang taruna di desa simpang asam kecamatan banjit kabupaten waykanan tahun 2015. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif asosiatif dengan pendekatan deskriptif ex post facto. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 26 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan angket dan teknik analisis data menggunakan Regresi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan aparat desa (X1) terhadap program kerja karang taruna (Y) di desa simpang asam kecamatan banjit kabupaten waykanan tahun sebesar 49,6%, (2) Terdapat pengaruh yang signifikan antara komitmen anggota karang taruna (X2) terhadap program kerja karang taruna (Y) di desa simpang asam kecamatan banjit kabupaten waykanan tahun 2015 sebesar 52%. (3) Terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan aparat desa (X1) dan komitmen anggota karang taruna (X2) terhadap program kerja karang taruna (Y) di desa simpang asam kecamatan banjit kabupaten waykanan tahun 2015 sebesar 58,8%. Oleh karena itu diharapkan agar dukungan aparat desa dan anggota karang taruna dapat berpartisipasi semakin baik dalam pelaksanaan program kerja karang taruna.

▸ Baca selengkapnya: contoh proposal pengajuan dana karang taruna

(2)

PENGARUH DUKUNGAN APARAT DESA DAN KOMITMEN ANGGOTA KARANG TARUNA TERHADAP PROGRAM

KERJA KARANG TARUNA DI DESA SIMPANG ASAM KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAYKANAN

TAHUN 2015

Oleh ZUMRAWI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

▸ Baca selengkapnya: contoh proposal bantuan ternak kambing karang taruna

(3)

PENGARUH DUKUNGAN APARAT DESA DAN KOMITMEN ANGGOTA KARANG TARUNA TERHADAP PROGRAM

KERJA KARANG TARUNA DI DESA SIMPANG ASAM KECAMATAN BANJIT KABUPATEN WAYKANAN

TAHUN 2015

(SKRIPSI)

OLEH ZUMRAWI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Bagan Kerangka Pikir ... 27

2. Histagram Program Kerja Karang Taruna ... 57

3. Histagram Dukungan Aparat Desa ... 66

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Keterangan Mengadakan Penelitian Pendahuluan 2. Surat Izin Penelitian Pendahuluan

3. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Pendahuluan di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan

4. Surat Izin Penelitian

5. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan

6. Lembar Konsultasi Pembimbing 1 7. Lembar Konsultasi Pembimbing 2 8. Angket

9. Distribusi Hasil Angket tentang Dukungan Aparat Desa

10.Distribusi Hasil Angket tentang Komitmen Anggota Karang Taruna

11.Distribusi Hasil Angket tentang Pengaruh Program Kerja Karang Taruna Tahun 2015 12.Pengaruh Dukungan Aparat Desa Terhadap Program Kerja Karang Taruna

13.Pengaruh Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna

14.Uji Regresi Pengaruh Dukungan Aparat Desa Terhadap Program Kerja Karang Taruna

15.Ui Regresi Pengaruh Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna

16.Uji Regresi Pengaruh Dukungan Aparat Desa dan Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna

(6)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan

Banjit Kabupaten Waykanan ... 5

2. Data Anggota Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan Tahun 2015 ... 32

3. Hasil uji coba angket kepada 10 responden di luar sampel untuk item ganjil (X) ... 40

4. Distribusi hasil uji coba angket kepada 10 responden di luar sampel untuk item genap (Y) ... 41

5. Tabel kerja antara item ganjil (X) dan item genap (Y) ... 42

6. Distribusi frekuensi indikator membantu membuka lapangan kerja/usaha ... 50

7. Distribusi frekuensi indikator pelayanan sosial bagi para PMKS ... 52

8. Distribusi frekuensi indikator mendukung program pembangunan dan pengembangan potensi generasi muda di desa ... 54

9. Distribusi frekuensi program kerja karang taruna tahun 2015 ... 56

10.Distribusi frekuensi indikator membina kehidupan masyarakat desa .. 59

11.Distribusi frekuensi indikator membina perekonomian desa ... 61

12.Distribusi frekuensi indikator memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat ... 63

13.Distribusi frekuensi dukungan aparat desa ... 65

14.Distribusi frekuensi indikator tingkat kepercayaan ... 68

15.Distribusi frekuensi indikator penerimaan anggota ... 70

16.Distribusi frekuensi indikator keinginan untuk bersama ... 72

17.Distribusi frekuensi komiktmen anggota karang taruna ... 74

18.Uji korelasi variabel X1 terhadap Y ... 77

19.Uji persamaan regresi variabel X1 terhadap Y ... 77

20.Uji determinasi variabel X1 terhadap Y ... 78

21.Uji korelasi variabel X2 terhadap Y ... 80

22.Persamaan regresi variabel X2 terhadap Y ... 81

23.Uji determinasi variabel X2 terhadap Y ... 82

24.Uji kolelasi dan determinasi variabel X1 dan X2 terhadap Y ... 83

(7)

MOTO

“Guru biasa, berbicara Guru bagus, menerangkan Guru hebat, mendemonstrasikan Guru agung, memberi inspirasi.”

(Meri Riana)

“Hadapi hidup dengan tenang Jalani hidup dengan senang.”

(Zumrawi)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah

apa apa yang pada diri mereka”.

(8)
(9)
(10)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya skripsi ini telah terselesaikan.

Ku persembahkan karya sederhana ini kepada:

Ayahanda Suparjoyo dan ibunda Baliah yang tercinta,

Kakak-kakakku tercinta yang membantuku Dan Yang selalu membuatku semangat

Talibul Khoir, Nasihatul Hidayah, Ahsanul Elmi dan Lutfi

Segenap keluarga besarku yang selalu memotivasi dan mendoakan keberhasilanku,

Sahabat dan teman-temanku yang selalu berbagi cerita dan kebahagiaan bersamaku,

(11)
(12)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Zumrawi dilahirkan di Pasar Banjit Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan pada tanggal 26 Oktober 1992 yang merupakan anak kelima dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Suparjoyo dan Ibu Baliah.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh oleh penulis antara lain:

1. Sekolah Dasar di SD Negeri 1 Argomulyo Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan, yang diselesaikan tahun 2005,

2. Sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTS) di MTS Banjit Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan, yang diselesaikan tahun 2008, dan

3. Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA YP UNILA Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2011.

(13)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Dukungan Aparat Desa dan Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan Tahun 2015.” Skripsi ini dibuat guna memenuhi syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak atas segala bantuan baik berupa pemikiran, fasilitas, motivasi dan lain-lain demi terselenggaranya penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir terutama kepada Bapak Dr. Irawan Suntoro, M.S. selaku pembimbing akademik sekaligus pembimbing I dan Ibu Yunisca Nurmalisa S.Pd., M.Pd. selaku pembimbing II sekaligus Bapak Hermi Yanzi S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Program Studi PPKn, serta ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Muhammad Fuad, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si.Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja Sama Universitas Lampung.

(14)

Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Holillulloh, M.Si. selaku pembahas I dan juga Bapak Tubagus Ali R.P.K., S.Pd.,M.Pd., selaku pembahas II terima kasih atas saran dan masukannya.

6. Ibu Dr. Adelina Hasyim, M.Pd. Ibu Yunisca Nurmalisa, S.Pd., M.Pd. Bapak M. Mona adha, S.Pd.,M.Pd. Bapak Rohman, S.Pd., M.Pd. dan Bapak Susilo, S.Pd., M.Pd. serta Bapak dan Ibu Dosen Program Studi PPKn, Jurusan Pendidikan IPS, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung terimakasih atas segala ilmu yang telah diberikan, saran, masukan serta segala bantuan yang diberikan.

7. Kedua orang tuaku tercinta serta kakak-kakaku, juga seluruh keluarga besarku dan saudara-saudaraku tercinta terimakasih atas doa, senyum, airmata, bahagia, dukungan, kasih sayang yang telah diberikan dan semua pengorbanan kalian untukku yang tiada terkira benilaianya dari segi apapun untukku.

8. Terimakasih kepada seluruh Bapak dan Ibu guru serta staf tata usaha SMA YP UNILA Bandar Lampung atas segala yang telah kalian ajarkan, yang mendewasakanku dalam bertutur, berfikir dan bertindak.

(15)

10. Sahabat-sahabat terbaikku di PPKn 2011, Luki Susanto, Oka Amsal, Eka Sapradinata, Ahmad Ropa’i, Nopiansyah, Cahyo Wibowo, Viki Septian, Mukhlis Efendi, Rio Teguh S, Junada Hadi S, Elisa, Okta Darmayati, Eriska, Succi Daniati, Dio Nanita, Nurhasanah dan semua teman-teman PPKn yang tidak bisa disebutkan satu persatu semoga kebersamaan kita ini akan tetap selalu ada dan kenangan tidak akan terlupakan.

11. Teman-teman KKN-KT Pekon Negeri Agung Kecamatan Talang Padang Kabupaten Tanggamus (Cahyo, Bima, Aina, Meza, Uci, Maria, Fuji, Desi, dan Umi) terimakasih atas saran, serta motivasinya yang selalu kalian berikan kepadaku.

12. Adik tingkat PPKn 2012 sampai 2015 terima kasih atas motivasi dan segala bantuan serta canda tawanya.

13. Teman-teman terbaik atau lingkungan keluarga baruku Majlis Ta’lim Lailatul Qadar yang sudah memberikan doa, motivasi, semangat dan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan penyajiannya. Penulis berharap semoga dengan kesederhanaanya, skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandar Lampung, 2016 Penulis

\ Zumrawi

(16)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

ABSRAK ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

PERSEMBAHAN ... vi

SANWACANA ... viii

MOTTO ... ix

RIWAYAT HIDUP ... xii

DAFTAR ISI ... xiii

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Ruang Lingkup Penelitian ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori... 12

1. Program Kerja Karang Taruna ... 12

2. Pengertian Aparat Desa ... 13

3. Pengertian Komitmen Anggota Karang Taruna ... 17

4. Pengertian Karang Taruna ... 18

5. Sejarah Berdirinya Karang Taruna ... 19

6. Kedudukan Karang Taruna ... 21

7. Azaz dan Tujuan Karang Taruna ... 22

8. Tugas Pokok dan Fungsi Krang Taruna ... 23

(17)

6

10. Keuangan Karang Taruna ... 25

B. Kerangka Pikir ... 25

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 28

B. Langkah-langkah Penelitian... 29

1. Persiapan Pengajuan Judul ... 29

2. Penelitian Pendahuluan ... 29

3. Pengajuan Rencana Pnelitian ... 30

4. Penyusunan Alat Pengumpul Data ... 30

C. Pelaksanaan Penelitian ... 31

D. Populasi dan Sampel ... 31

1. Populasi ... 31

2. Sampel ... 32

E. Variabel Penelitian ... 33

a. Variabel Terikat (Y) b. Variabel Bebas (X) F. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional Variabel ... 33

1. Definisi Konseptual Variabel ... 33

2. Definisi Operasional Variabel ... 34

G. Rencana Pengukuran Variabel ... 35

H. Teknik Pengumpulan Data ... 36

1. Teknik Pokok ... 36

2. Teknik Penunjang ... 36

I. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 37

1. Uji Validitas ... 37

2. Uji Reliabilitas ... 37

J. Pelaksanaan Uji Coba Angket ... 39

1. Analisis Validitas Angket 2. Analisis Reliabilitas Angket K. Teknik Analisis Data... 44

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47

1. Sejarah Singkat Desa Simpang Asam ... 47

2. Gambaran Umum Desa Simpang Asam ... 47

B. Deskripsi Data ... 48

1. Pengumpulan Data ... 48

2. Penyajian Data ... 48

C. Pengujian Hipotesis ... 75

(18)

Terhadap Program Kerja Karang Taruna (Y) ... 79

3. Pengujian Hipotesis Secara Simultan ... 82

D. Pembahasan... 85

1. Pengaruh Dukungan Aparat Desa (X1) Terhadap Program Kerja Karang Taruna (Y) ... 85

2. Pengaruh Komitmen Anggota Karang Taruna (X2) Terhadap Program Kerja Karang Taruna (Y) ... 85

3. Pengaruh Dukungan Aparat Desa (X1) dan Komitmen Anggota Karang Taruna (X2) Terhadap Program Kerja Karang Taruna (Y) ... 86

E. Keterbatasan Penelitian ... 87

1. Variabel yang Diteliti ... 87

2. Instrumen Penelitian ... 87

3. Kecermatan Dalam Menjawab Angket ... 87

4. Populasi Penelitian ... 88

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 89

B. Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA

(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemuda adalah generasi penerus dari generasi terdahulu, beban moral yang ditanggung bagi pemuda untuk memenuhi tanggung jawab yang diberikan generasi tua. Selain memikul beban tersebut pemuda juga dihadapkan persoalan-persoalan diantaranya kenakalan remaja, ketidak patuhan pada orang tua/guru, kecanduan narkotika,frustasi, masa depan suram, keterbatasan lapangan kerja, dan masalah lainnya.

Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses ini disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.

(20)

pemuda sangatlah penting bersosialisasi, yaitu dengan cara berorganisasi, salah satunya adalah Karang Taruna.

Karang Taruna adalah wadah bagi para pemuda mengeluarkan aspirasi dan kreatifitas yang ada pada dirinya, sehingga pemuda dapat membentuk pribadi dirinya yang baik. Dalam blogspot Karang Taruna dijelaskan bahwa:

Melalui pendidikan Karang Taruna diharapkan para remaja memperoleh penyaluran. Mereka menjadi aktif dan produktif. Akhirnya mereka dapat hidup secara mandiri. Berbagai ketrampilan dipelajari dalam organisasi ini. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang (http://id.wikipedia.org/wiki/Karang_Taruna).

Berikut ini terdapat dua puluh Kegiatan /Organisasi pemuda Inspiratif di Indonesia.

1. Bidang Pendidikan, menjadi : a. Komunitas 1001 Buku, b. Indonesia Mengajar, c. Akademi Berbagi, d. Indonesia Bercerita, e. Sahabat Pulau, f. Tranformasi Hijau, g. Komunitas Jendela, h. Indonesia Menyala.

Bidang pendidikan ini merupakan sarana bagi anak-anak yang belum sekolah, masih sekolah ataupun tidak sekolah lagi untuk dapat mempertajam daya ingat dan pola pikir mereka untuk meningkatkan semangat akan cita-cita yang ingin mereka raih.

(21)

3

Bidang Kreatifitas ini adalah gerakan yang mengajak masyarakat terutama kaum muda untuk meningkatkan kreatifitas, agar dapat menggunakan sarana dan prasarana yang ada menjadi suatu keistimewaan luarbiasa. 3. Bidang Kesehatan, menjadi : a. Indonesia Berkebun, b. Pencerah

Nusantara.

Bidang Kesehatan adalah mengenai menciptakan perubahan pola piker dalam masyarakat, meskipun berpusat pada pola pikir di harapkan akan mampu menjadi perubahan paradigm mengenai kesehatan.

4. Bidang Ekonomi, menjadi : a. Save Street Child, b. Erth Hour Indonesia. Bidang Ekonomi berupa inisiatif global untuk mengajak, individu, komunitas, praktisi, bisnis, dan seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat kritis terhadap perekonomian sehingga dapat mengatur perekonomian dengan sebaik-baiknya.

5. Bidang Pembangunan, menjadi : a. Indonesia Future Leaders, b. Speak Suara Pemuda Anti Korupsi, c. Wujudkan.com, d. Karang Taruna.

(22)

Karang Taruna adalah adalah organisasi kepemudaan di Indonesia, merupakan wadah pengembangan generasi muda, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat. Sebagai organisasi sosial kepemudaan Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia di lingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada.

(23)

5

terhadap program kerja Karang Taruna itu sendiri, pencapaian kinerja Program Kerja Karang Taruna akan berjalan serta lebih maksimal dengan adanya dukungan yang kuat dari masyarakat sekitar terutama dari pemerintah Desa / kelurahan tersebut terhadap para pemuda pemudi untuk membangun Karang Taruna yang lebih baik dari masa ke masa.

Berikut Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan.

Tabel 1.1: Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan.

No

Tanggal/ Bulan/ Tahun

Waktu Tempat

Aktifitas Bekerja

Keterangan

1 Nopember 2015 08.00 – 17.30 Lapangan Voli Sirahmulya Dusun 5 Sikoharjo Simpang Asam

Turnamen Voli

Semua kaum muda di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan

2 17 Agustus 2015 14.00 – 16.00 Lapangan Voli Sirahmulya Dusun 5

Lomba Panjat Pinang

[image:23.595.110.517.341.737.2]
(24)

Sikoharjo Simpang Asam

Waykana

Karang Taruna di Desa Simpang Asam sudah menjalankan fungsinya sebagai organisasi yang mewadahi setiap aspirasi yang dikemukakan oleh anggotanya. Pengurus Karang Taruna berusaha untuk menampung semua aspirasi yang dikemukakan kemudian akan dimusyawarakan lagi menjadi program kerja yang akan dijalankan oleh Krang Taruna. Dalam kedudukannya para pengurus karang taruna tersebut berusaha untuk memberikan motivasi berupa dorongan, arahan serta memberikan contoh yang baik agar setiap anggota bisa mengeluarkan ide kreatif dan aspirasinya agar program kerja karang taruna lebih inovatif lagi.

Dalam karang taruna masih ditemukannya perbedaan pendapat diantara anggota karang taruna dalam menyikapi aspirasi yang akan dijadikan program kerja karang taruna. Dalam setiap penerapan program kerja dari karang taruna masih ditemukan program kerja yang kurang berjalan dengan baik, serta program kerja karang taruna di Desa Simpang Asam pun masih belum optimal karena kurangnya sosialisasi dan partisipasi dari berbagai pihak.

(25)

7

1. Masih ada pemuda yang belum memahami akan pentingnya dan peranan organisasi Karang Taruna, sehingga penyaluran bakat dan pengabdiannya kurang aktif.

2. Ketidakpedulian para pemuda akan perkembangan Desa dan Organisasi Karang Taruna tersebut yang diakibatkan oleh kesibukan para pemuda dan warga masyarakat yang disibukan oleh faktor ekonomi.

3. Pengetahuan, Pendidikan, dan Pengalaman yang dimiliki oleh para pemuda dan warga masyarakat dalam menjalankan organisasi masih sangat minim atau kurang, sehingga ilmu dan Aplikasi pada organisasi kurang baik. 4. Kurangnya kordinasi dari para pengurus Karang Taruna kepada

masing-masing anggotanya, disebabkan oleh kesibukan-kesibukan pribadi para pengurusnya, yang mayoritas disibukan dengan kegiatan perekonomian terutama di lahan-lahan pertanian, sehingga koordinasi antara anggota kurang baik dan kurang kompak dalam solideritas dan nasionalismenya. 5. Tidak tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap untuk menunjang

program kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam.

6. Dukungan aparat Desa yang kurang maksimal terhadap para pemuda untuk mewujudkan inisiatif-inisiatif yang telah ada.

7. Kurangnya komitmen anggota Karang Taruna dalam menjalankan program kerja Karang Taruna.

8. Dukungan serta masyarakat yang kurang mengambil bagian dalam pembangunan kesejahteraan sosial melalui Karang Taruna.

(26)

atau lebih tepantnya Pengaruh Dukungan Aparat Desa dan Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan Tahun 2015. .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Masih ada pemuda yang belum memahami akan pentingnya peran organisasi Karang Taruna

2. Ketidakpedulian para pemuda akan perkembangan di Desanya

3. Kurangnya pengetahuan, pendidikan dan pengalaman tentang berorganisasi

4. Kurangnya koordinasi dari para pengurus Karang Taruna kepada masing-masing anggotanya

5. Tidak tersedianya sarana dan prasarana yang lengkap 6. Dukungan aparat Desa yang kurang maksimal

7. Kurangnya komitmen anggota Karang Taruna dalam menjalankan program kerja Karang Taruna

8. Kurangnya dukungan dari masyarakat

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka dapat permasalahan dibatasi dalam penelitian pada:

(27)

9

3. Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan Tahun 2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasrkan dari latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka yang menjadi permasalahan untuk dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Adakah Pengaruh Dukungan Aparat Desa Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Tahun 2015?

2. Adakah Pengaruh Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Tahun 2015?

3. Adakah Pengaruh Dukungan Aparat Desa dan Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Tahun 2015?

E. Tujuan Penelitian dan Penggunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis:

1. Pengaruh dukungan Aparat Desa terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam.

2. Pengaruh komitmen anggota Karang Taruna terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam.

(28)

2. Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Penelitian tentang Pengaruh Dukungan Aparat Desa Dan Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan Tahun 2015

Secara teoritis untuk mengembangkan konsep ilmu pendidikn khususnya pendidikan kewarganegaraan yang mengkaji tentang Pendidikan Nilai-nilai Pancasila karena kegiatan gotong royong dalam membangun Desa merupakan nilai Pancasila sila ke 3 yang harus selalu kita junjung tinggi sikap gotong royong.

2. Kegunaan Praktis

Kegunaan penelitian bagi penulis adalah lebih mengetahui betapa pentingnya kesadaran akan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan khususnya di Desa Simpang Asam. Penenlitian ini juga berguna untuk masyarakat agar lebih menigkatkan kesadaran terhadap pentingnya organisasi masyarakat.

F. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang Lingkup Ilmu

(29)

11

2. Ruang Lingkup Objek Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah: 1. Dukungan Aparat Desa

2. Komitmen Anggota Karang Taruna

3. Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan.

3. Ruang Lingkup Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah aparat desa dan anggota karang taruna yang berada di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan.

4. Ruang Lingkup Tempat

Penelitian ini dilakukan di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan. Yang beralamt di Sirahmulya Dusun 5 Sikorejo Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan.

5. Ruang Lingkup Waktu Penelitian

(30)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Diskripsi Teori

1. Program Kerja Karang Taruna

Program kerja dapat diartikan sebagai suatu rencana kegiatan organisai yang dibuat untuk jangka waktu tetentu yang sudah disepakati oleh pengurus organisasi. Program kerja dalam organisasi karang taruna adalah kewajiban pengurus yang nantinya akan dijalankan oleh organisasi dalam jangka waktu sesuai dengan yang sudah ditetapkan.

Menurut Menurut Prof. Drs. HAW. Widjaja dalam bukunya “otonomi desa merupakan otonomi yang asli, bulat, dan utuh” menyatakan bahwa: Desa

adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal usul yang bersifat istimewa..

Menurut Robins, Stephen P. Perilaku organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi, atau

kelompok tertentu.

(31)

13

secara sistematis dengan memnggunakan pengetahuan yang ada sesuai keputusan yang telah ditetapkan bersama.

Sedangkan menurut Husein Umar, “Program Kerja merupakan kegiatan atau

proses membuat rencana yang kelak dipakai perusahaan dalam rangka melaksanakan pencapaian tujuannya.

Dari pengertian pogram kerja yang telah dipaparkan di atas terdapat dua alasan mengapa program kerja menjadi sesuatu yang penting dan harus disusun, yaitu:

1. Lebih Efisien

Dengan adanya program kerja maka kegiatan yang dilakukan tidak terlalu banyak sehingga waktu selama kepengurusan waktu lainnya bias dipakai untuk merealisasikan program lainnya yang sudah dibuat.

2. Lebih Efektif

Dengan adanya program kerja maka semua kegiatan yang sudah direncanakan dapat disinkornkan dengan unit atau definisi kepengurusan yang satu dengan yang lainnya.

2. Pengertian Aparat Desa

Aparat desa menurut Dra. Sumber Saparin dalam bukunya “Tata Aparat

dan Administrasi Aparat Desa”, menyatakan bahwa:

“Aparat Desa ialah merupakan simbol formal dari pada kesatuan

(32)

Aparat Desa mempunyai tugas membina kehidupan masyarakat desa, membina perekonomian desa, memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa, mendamaikan perselisihan masyarakat di desa, mengajukan rancangan peraturan desa dan menetapkannya sebagai peraturan desa bersama dengan PBD.

Sedangkan pengertian Aparat Desa menurut Peraturan Daerah tentang Pedoman Organisasi Aparat atau Pemerintah Desa, “yang menyatakan

bahwa Aparat Desa adalah Kepala Desa dan Perangkata Desa.

Menurut Peraturan Daerah Nomor 7 Tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa, pasal 1 nomor 7 “yang dimaksud dengan

Kepala Desa adalah pimpinan dari Aparat Desa. Sedangkan menurut pasal 1 no 8 “yang dimaksud dengan Perangkat Desa adalah unsur staf yang

melaksanakan teknis pelayanan dan atau membantu Kepala Desa dalam melaksankan tugas dan kewajibannya.

(33)

15

Dari rumusan tersebut, maka aparat atau pemerintah dapat diartikan sebagai Badan atau Lembaga yang mempunyai kekuasan mengatur dan memerintah.

Soetarjo Kartohadikusumo di dalam buku yang berjudul “Desa”,

“mengemukakan bahwa dari segi pembendaharaaan sejarah kata atau

etimologi, kata desa berasal dari bahasa sansekerta yaitu berasal dari kata Dhesi yang artinya “Tanah Kelahiran” atau “Tanah Tumpah Darah”.

Selanjutnya dari kata Dhesi itu terbentuk kata desa. (Kartohadikusumo, 1988:16)

Menurut Kartohadikusumo (1988:16) “desa adalah sebagai tempat tinggal

kelompok atau sebagai masyarakat hukum dan daerah wilayah kesatuan administratif, wujud sebgai kediaman beserta tanah pertanian,daerha perikanan, tanah sawah, tanah pangonan, hutan blukar, dapat juga wilayah yang berlokasi ditepi lautan/danau/sungai/irigasi/pegunungan, yang keseluruhannya merupakan wilayah-wilayah yang dikuasai oleh Hak Ulayat Masyarakat Desa.

Desa menurut Prof. Drs. HAW. Widjaja dalam bukunya “Otonomi Desa” menyataka bahwa:

“Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai susunan asli

(34)

Menurut Undang-undang No. 5 Tahun 1979 tentang pokok-pokok penyelengaraan Pemerintah Daerah, menyatakan bahwa:

“Desa adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk

sebagai suatu kesatuan masyarakat termasuk di dalamnya kesatuan masyarkat hukum yang mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah Camat dan berhak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri dalam ikatan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. (Penjelasan

Umum Undang-undang No. 5 Tahun 1974).

Hak menyelenggarakan rumah tangganya sendiri ini bukanlah hak otonomi sebagaimana dimaksud Undang-undang No. 5 Tahun 1974 tentang pokok-pokok Pmerintahan Daerah. Pada hakekatnya Pemerintahan Desa tumbuh dalam masyarakat yang diperoleh secara tradisionil dan bersumber dari hukum adat.

Dapat disimpukan desa adalah daerah otonomi asli berdasarkan hukum adat yang berkembang dari rakyat sendiri menurut perkembangan sejarah yang dibebani oleh instansi atasannya dengan tugas-tugas pembantuan. Pada masa ini Pengertian Desa yang resmi adalah pengertian yang tercantum dalam Undang-undang Nomor 22 tentang Pemerintahan Desa yang di dalamya mengandung Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD), menegaskan bahwa yang dimaksud dengan Desa adalah: “Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa adalah

(35)

17

adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintahan Nasional dan berada di daerah Kabupaten”.

Dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 menegaskan bahwa Desa tidak lagi merupakan wilayah administratif, bahkan tidak lagi menjadi bawahan atau unsur pelaksanaan daerah, tetapi menjadi daerah yang istimewa dan besifat mandiri yang berada dalam wilayah Kabupaten sehingga setiap warga Desa berhak berbicara atas kepentingan sendiri sesuai kondsi sosial budaya yang hidup di lingkungan masyarkatnya.

3. Pengertian Komitmen Anggota Karang Taruna

Dalam hal ini komitmen adalah janji pada diri kita sendiri atau ada orang lain yang tercermin dalam tindakan kita. “Komitmen merupakan

pengakuan seutuhnya, sebagai sikap yang sebenarnya yang berasal dari watak yang keluar dari dalam diri sesorang. (wikipedia)

Dapat dipahami bahwa komitmen anggota karang taruna akan mendorong rasa percaya diri, dan semangat kerja, menjalankan tugas menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini ditandai dengan peningkatan kualitas fisik dan psikologi dari hasil kerja teutama dalam berkomitmen menjalankan program kerja karang taruna dengan sebaik-baiknya.

(36)

akhirnya tergambar dalam statistik kehadiran dan masuk keluarnya pekerja dari organisasi (turnover).

Dari penjelasan-penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sesorang yang selalu berkomitmen, akan mempunyai keteguhan jiwa. Stabilitas sosial tinggi, toleransi, mampu bertahan pada masa sulit, dan tidak muda terprovokasi terhadap sesuatu. Apalagi dalam sebuah organisasi seseorang yang selalu berkomitmen akan selalu menjaga sikap dalam berbagai hal seta akan selalu memelihara keanggotaannya dalam organisasi tersebut.

4. Pengertian Karang Taruna

Karang Taruna adalah organisasi sosial wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung jawab sosial dari, oleh, dan untuk masyarakat terutama generasi muda di wilayah desa/ kelurahan atau komunitas adat sederajat dan terutama bergerak di bidang usaha kesejahteraan sosial.

Rumusan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Karang Taruna adalah suatu organisasi sosial perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam melaksanakan Usaha Kesejahteraan Sosial (UKS). 2. Sebagai wadah pengembangan generasi muda, Karang Taruna

(37)

19

3. Karang Taruna tumbuh dan berkembang atas dasar adanya kesadaran terhadap keadaan dan permasalahan di lingkungannya serta adanya tanggung jawab sosial untuk turut berusaha menanganinya. Kesadaran dan bertanggung jawab sosial tersebut merupakan modal dasar tumbuh dan berkembangnya Karang Taruna.

4. Karang Taruna tumbuh dan berkembang dari generasi muda, diurus atau dikelola oleh generasi muda dan untuk kepentingan generasi muda dan masyarakat di wilayah desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat. Karenanya setiap desa/ kelurahan atau komunitas adat sederajat dapat menumbuhkan dan mengembangkan Karang Taruna sendiri.

5. Gerakannya di bidang Usaha Kesejahteraan Sosial memberi arti bahwa semua upaya dan program kegiatan yang diselenggarakan Karang Taruna ditujukan guna mewujudkan kesejahteraan sosial masyarakat terutama generasi mudanya.

6. Komunitas adat sederajat adalah kondisi objektif di wilayah yang memiliki keanekaragaman wilayah yang berbeda, misalnya Nagari di Sumatera Barat, Banjar di Bali, serta Distrik di Papua.

5. Sejarah Berdirinya Karang Taruna

(38)

Kepedulian tersebut diwujudkan dalam bentuk kegiatan–kegiatan pengisian waktu luang yang positif seperti rekreasi, olah raga, kesenian, kepanduan, pengajian dan lain–lain bagi anak–anak yatim, putus sekolah, tidak sekolah, yang berkeliaran, main kartu dan lain–lain yang pada umumnya berasal dari keluarga miskin. Dalam perjalanannya, Karang Taruna mengalami perkembangan yang cukup pesat, baik jumlah maupun program kegiatannya. Hingga saat ini Karang taruna tumbuh di setiap kelurahan dan desa di wilayah Indonesia.

Program Karang Taruna yang diawali dengan kegiatan pengisian waktu luang, bertambah dan berkembang dengan kegiatan–kegiatan:

 Ekonomis produktif yang membantu membuka lapangan kerja/usaha bagi warga Karang Taruna yang menganggur atau putus sekolah.  Pelayanan sosial bagi para penyandang masalah kesejahteraan sosial

(PMKS), seperti anak terlantar, penyandang cacat, keluarga miskin, dan lain sebagainya.

 Partisipasi aktif dan praktis yang mendukung program–program pembangunan di desa/kelurahan masing–masing termasuk program dari berbagai instansi.

(39)

21

memiliki landasan hukum yang memperkuat keberadaannya di masyarakat, yaitu:

Situasi krisis yang dihadapi bangsa Indonesia mulai tahun 1997, turut memberikan dampak bagi menurunnya dan bahkan terhentinya aktivitas sebagian besar Karang Taruna. Meskipun demikian, masih cukup banyak Karang Taruna yang tetap eksis menyelenggarakan berbagai kegiatan sesuai kondisi dan kemampuannya masing-masing. Hal itu setidaknya menunjukkan bahwa Karang Taruna cukup mengakar di tengah–tengah masyarakat.

Di samping itu, gerakan reformasi yang timbul dalam situasi krisis, sempat pula membuat adanya dua pedoman dasar Karang Taruna. Masing–masing Pedoman Dasar Karang Taruna ditetapkan dengan Keputusan Menteri Sosial dan Pedoman Dasar karang Taruna Indonesia sebagai hasil Temu Karya Nasional IV tahun 2001 di Medan. Hal itu membuat pemahaman tentang Karang Taruna di kalangan Karang Taruna itu sendiri berbeda– beda dan jika terus berlanjut akan kurang menguntungkan bagi perkembangan Karang Taruna ke depan.

(40)

Tahun 2005, yang merupakan forum pengambilan keputusan tertinggi Warga Karang Taruna di tingkat nasional, sehingga Pemensos RI No. 83/HUK/2005 teap menjunjung tinggi perinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat Warga Karang Taruna.

6. Kedudukan Karang Taruna

Setiap Karang Taruna berkedudukan di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai dengan kedudukannya, maka Karang Taruna secara organisasi bersifat lokal dan berdiri sendiri, sehingga hubungan antara sesama Karang Taruna bersifat horizontal, sederajat dan tidak saling membawahi.

7. Azas dan Tujuan Karang Taruna Karang Taruna berdasarkan Pancasila

Tujuan Karang Taruna yang dirumuskan dalam Pemensos RI Nomor 77 Tahun 2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna adalah:

 Terwujudnya pertumbuhan dan perkembangan kesadaran tanggung jawab sosial setiap generasi muda Warga Karang Taruna dalam mencegah, menangkal, menanggulangi, dan mengantisipasi berbagai masalah sosial.

(41)

23

 Tumbuhnya potensi dan kemampuan generasi muda dalam rangka mengembangkan keberdayaan Warga Karang Taruna.

 Termotivasinya setiap generasi muda Warga Karang Taruna untuk mampu menjalin toleransi dan menjadi perekat persatuan dalam keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.  Terjalinnya kerja sama antara generasi muda Warga Karang Taruna

dalam rangka mewujudkan taraf kesejahteraan sosial bagi masyarakat.  Terwujudnya kesejahteraan sosial yang semakin meningkat bagi

generasi muda di desa/kelurahan atau komunitas adat sederajat yang memungkinkan pelaksanaan fungsi sosialnya sebagai manusia pembangunan yang mampu mengatasi masalah kesejahteraan sosial di lingkungannya.

 Terwujudnya pembangunan kesejahteraan sosial generasi muda di desa/ kelurahan atau komunitas adat sederajat yang dilaksanakan secara komprehensif, terpadu, dan terarah.

8. Tugas Pokok dan Fungsi Karang Taruna

Setiap Karang Taruna mempunyai tugas pokok secara bersama–sama dengan Pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitatif, maupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya.

Fungsi Karang Taruna yang dirumuskan dalam Pemensos RI Nomor 77 Tahun 2010 tentang Pedoman Dasar Karang Taruna adalah:

(42)

2. Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan bagi masyarakat;

3. Penyelenggara pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda di lingkungannya secara komprehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan;

4. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda di lingkungannya;

5. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda;

6. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilai – nilai kearifan lokal.

7. Pemupukan kreativitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat rekreatif, kreatif, edukatif, ekonomis produktif.

8. Penyelenggaraan rujukan, pendampingan dan advokasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial;

9. Penguatan sistem jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya;

10.Penyelenggara usaha–usaha pencegahan permasalah sosial yang aktual.

9. Keanggotaan Karang Taruna

(43)

25

menjadi anggotanya, yang selanjutnya disebut sebagai Warga Karang Taruna.

Setiap generasi muda dalam kedudukannya sebagai Warga Karang Taruna mempunyai hak dan kewajiban yang sama tanpa membedakan asal keturunan, golongan, suku dan budaya, jenis kelamin, kedudukan sosial, pendirian politik dan agama.

10. Keuangan Karang Taruna

Keuangan Karang Taruna dapat diperoleh dari: 1. Iuran Warga Karang Taruna;

2. Usaha sendiri yang diperoleh secara sah; 3. Bantuan masyarakat yang tidak mengikat; 4. Bantuan/subsidi dari pemerintah;

Usaha–usaha lain yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang– undangan yang berlaku.

B. Kerangka Pikir

Dari uaraian tentang Pengaruh Dukungan Aparat Desa Dan Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan 2015 dapat diuraikan sebagai berikut:

(44)

Dalam hal ini peneliti akan dilihat bagaimana pengaruh Aparat Desa dalam memotivasi serta berpartisipasi terhadap program kerja Karang Taruna, akankah ada pengaruh yang signifikan terhadap program kerja Karang Taruna dari Aparat Desa terhadap program kerja Karang Taruna

2. Pengaruh Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan 2015

Dalam kegiatan Karang Taruna, tentunya dibutuhkan komitmen para anggota Karang Taruna yang serius untuk menjalankan semua program kerja Karang Taruna. Disini peneliti akan melihat Pengaruh Komitmen Anggota Karang Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan 2015 3. Pengaruh Dukungan Aparat Desa dan Komitmen Anggota Karang

Taruna Terhadap Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan 2015

Selain melihat dari kedua pengaruh di atas, peneliti juga akan melihat pengaruh aparat Desa dan komitmen anggota Karang Taruna terhadap program kerja Karang Taruna agar mengetahui adakah pengaruh yang signifikan antara pengaruh dukungan aparat Desa dan komitmen anggota Karang Taruna terhadap program kerja Karang Taruna

(45)

27

Dukungan Aparat Desa (X1)  Membina kehidupan

masyarakat desa

 Membina

perekonomian desa  Memelihara

kerentraman dan ketertiban masyarakat

Program kerja karang taruna (y)

 Membantu membuka lapangan kerja/usaha  Pelayanan sosial bagi

para PMKS

 Mendukung program pembangunan dan pengembangan potensi generasi muda di desa Komitmen Anggota Karang

Taruna (X2)

 Tingkat kepercayaan  Penerimaan anggota  Keinginanan untuk

(46)

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini berdasarkan tujuannya menggunakan jenis penelitian deskriptif ex post facto, yaitu penelitian penelusuran kembali terhadap suatu peristiwa atau suatu kejadian dan kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif asosiatif.

Menurut Hadari Nawawi (dalam Sudjarwo 2009:86) “tujuan penelitian

deskriptif adalah untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya”.

(47)

29

B. Langkah-Langkah Penelitian

Langkah-langkah penelitian adalah suatu upaya persiapan sebelum melakukan penelitian yang sifatnya sistematis yang meliputi perencanaan, prosedur hingga pelaksanaan di lapangan, hal ini agar dalam penelitian yang akan dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Adapun langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Persiapan Pengajuan Judul

Langkah awal dalam melakukan penelitian ini adalah pada tanggal 12 Februari 2015 penulis mengajukan judul penelitian kepada Pembimbing Akademik yang terdiri dari dua alternatif judul. Dua judul penelitiaan tersebut salah satunya disetujui dan kemudian diajukan kepada Ketua Program Studi PKn dan disetujui sekaligus ditentukan Pembimbing Utama yaitu bapak Dr. Irawan Suntoro, M.S. dan Pembimbing II yaitu Yunisca Nurmalisa, S.Pd, M.Pd.

2. Penelitian Pendahuluan

Setelah mendapat surat izin penelitian pendahuluan dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Universitas Lampung dengan Nomor 1394/UN26/3/PL/2015 maka penulis melakukan penelitian pendahuluan Desa Simpang Asam.

(48)

Taruna yang ditunjang dengan beberapa literatur serta arahan dari dosen pembimbing.

3. Pengajuan Rencana Penelitian

Rencana penelitian diajukan untuk mendapatkan persetujuan dilaksanakannya seminar proposal penelitian skripsi, proposal penelitian disetujui oleh Pembimbing II dan Pembimbing I pada tanggal 5 Agustus 2015 serta disahkan oleh Ketua Program Studi PKn FKIP Universitas Lampung.

Kegiatan seminar proposal dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2015, tujuannya adalah untuk mendapatkan masukan-masukan baik berupa saran maupun kritik untuk kesempurnaan dalam penyusunan skripsi ini. Setelah kegiatan seminar proposal penelitian, penulis melakukan perbaikan sesuai dengan saran-saran dan masukan dari para Pembahas seminar proposal penelitian tersebut.

4. Penyusunan Alat Pengumpulan Data

Sesuai dengan alat pengumpulan data yang akan dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis mempersiapkan angket yang akan diberikan kepada responden yang berjumlah 26 orang dengan jumlah pertanyaan sebanyak 28 item soal dengan 3 (tiga) alternative jawaban. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan angket ini adalah sebagai berikut: a. Membuat kisi-kisi soal tentang Pengaruh Dukungan Aparat Desa dan

(49)

31

Taruna Di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan Tahun 2015.

b. Mengkonsultasikan angket kepada Pembimbing I dan Pembimbing II. c. Setelah angket tersebut disetujui oleh Pembimbing I dan Pembimbing

II. Setelah itu peneliti mengadakan uji coba angket kepada sepuluh orang sebagai responden di luar sampel yang sebenarnya.

C. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian di lapangan dengan membawa surat izin penelitian dari Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dengan Nomor: 1394 /UN26/3/PL/2015. setelah mendapat surat pengantar dari Dekan, selanjutnya penulis mengadakan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 september 2015, dalam pelaksanaan penelitian ini penulis melalui beberapa tahap yaitu:

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

(50)
[image:50.595.141.405.140.223.2]

Tabel. 3.1 Data Anggota Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan Banjit Kabupaten Waykanan Tahun 2015

No Anggota Karang Taruna Jumlah Laki-laki Perempuan

1 132 124 256

Sumber :data Anggota Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan

Banjit 2015-2018

2. Sampel

Menurut Arikunto (2010:134) mengatakan bahwa “sampel adalah bagian

dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti)”. Apabila

populasi penelitian berjumlah kurang dari 100 maka sampel yang diambil adalah semuanya, namun apabila populasi penelitian berjumlah lebih dari 100 maka sampel dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Pendapat lain yaitu menurut Mardalis (2009:55) menyatakan “sampel

adalah contoh, yaitu sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian”.

(51)

33

E. Variabel Penelitian

Variabel merupakan suatu yang sangat penting dalam penelitian. Karena dengan variabel kita dapat lebih fokus pada apa yang menjadi objek penelitian kita sehingga akan lebih mempermudah cara kerja.

1. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat atau Y adalah variabel yang memiliki peran untuk menerima pengaruh dari variabel lainnya. Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah program kerja karang taruna.

2. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas atau X adalah variabel yang memiliki peran untuk memberikan pengaruh terhadap lainnya. Variabel bebas dalam penelitian ini dukungan aparat desa (X1) dan komitmen anggota karang taruna (X2).

F. Definisi Konseptual dan Definisi Operasional 1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual dibuat agar dapat memberikan gambaran secara lebih jelas tentang jenis-jenis variabel. Dalam penelitian ini definisi konseptual yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Program kerja karang taruna

(52)

b. Dukungan aparat desa

Aparat Desa ialah merupakan simbol formal dari pada kesatuan masyarakat desa. Aparat desa diselenggarakan di bawah pimpinan seorang kepala desa beserta para pembantunya (perangkat desa), mewakili masyarakat desa guna hubungan ke luar maupun ke dalam masyarakat yang bersangkutan

c. Komitmen anggota karang taruna

Komitmen merupakan pengakuan seutuhnya, sebagai sikap yang sebenarnya yang berasal dari watak yang keluar dari dalam diri sesorang.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu petunjuk tentang bagaimana suatu variabel dapat diukur. Untuk memahami objek permasalahan dalam penelitian ini secara jelas, maka diperlukan pendefinisian variabel secara operasional. Untuk mempermudah pengukuran di lapangan, maka definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Program kerja karang taruna

Menurut Menurut Prof. Drs. HAW. Widjaja dalam bukunya “otonomi

desa merupakan otonomi yang asli, bulat, dan utuh” menyatakan

(53)

35

b. Dukungan aparat desa

Aparat desa menurut Dra. Sumber Saparin dalam bukunya “Tata

Aparat dan Administrasi Aparat Desa”, menyatakan bahwa:

“Aparat Desa ialah merupakan simbol formal dari pada kesatuan masyarakat desa. Aparat desa diselenggarakan di bawah pimpinan seorang kepala desa beserta para pembantunya (perangkat desa), mewakili masyarakat desa guna hubungan ke luar maupun ke dalam masyarakat yang bersangkutan”.

c. Komitmen anggota karang taruna

Mathus dan Jackson dalam bukunya menejemen sumber daya manusia (EDISI 10). “merumuskan bahwa komitmen organisasi merupakan

tingkat kepercayaan dan penerimaan pekerja terhadap tujuan organisasi dan mempunyai keinginan untuk tetap ada dalam organisasi tersebut yang pada akhirnya tergambar dalam statistik kehadiran dan masuk keluarnya pekerja dari organisasi (turnover).

G. Rencana Pengukuran Variabel

Pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik scoring pada alternatif jawaban dalam lembaran angket yang disebar ke responden:

1. Pemberitaan dukungan aparat desa yang diukur menggunakan angket. Setiap angket mempunyai tiga alternatif jawaban yang meliputi:

(54)

2. Komitmen anggota karang taruna dengan menggunakan angke. Setiap angket mempunyai tiga alternatif jawaban a, b, dan c yang meliputi: a. Memilih alternatif a diberikan nilai 3 (tiga)

b. Memilih alternatif b diberikan nilai 2 (dua) c. Memilih alternatif c diberikan nilai 1 (satu)

3. Program kerja karang taruna. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan angket.

Setiap angket mempunyai tiga alternatif jawaban a, b, dan c yang meliputi: a. Memilih alternatif a diberikan nilai 3 (tiga)

b. Memilih alternatif b diberikan nilai 2 (dua) c. Memilih alternatif c diberikan nilai 1 (satu)

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Teknik Pokok

a. Teknik Angket

Menurut Sugiyono (2013:199), “teknik angket atau kuisioner

(55)

37

2. Teknik Penunjang a. Wawancara

Teknik wawancara dalam penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi secara langsung pada objek penelitian untuk menunjang data penelitian.

a. Pertanyaannya sangat terbuka, jawabannya lebih luas dan bervariasi. b. Kecepatan wawancara tergantung pada alur pembicaraan.

c. Sangat fleksibel (dalam hal pertanyaan atau jawaban)

d. Pedoman wawancara sangat longgar urutan pertanyaan, penggunaan kata dan alur pembicaraan.

I. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:167), “validitas adalah keadaan yang

menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Sedangkan menurut Sugiyono (2010:363), “validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti”. Dalam penelitian ini

(56)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:168), “uji reliabilitas merupakan suatu

instrumen yang cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik sehingga mampu mengungkap data yang bisa dipercaya”. Sedangkan menurut Susan Stainback dan Sugiyono (2010:364),”reliabilitas berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data atau temuan.

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik belah dua data dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menyebarkan angket kepada 10 orang diluar responden

2. Hasil uji coba dikelompokkan kedalam item ganjil dan item genap

3. Hasil item ganjil dan item genap, dikorelasikan dengan rumus Product Moment sebagai berikut:

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara gejala x dan y X : Variabel bebas

Y : Variabel terikat N : Jumlah sampel (Suharsimi Arikunto, 2010:162)

(57)

39

Keterangan :

rxy : Koefisien reliabilitas seluruh tes rgg : Koefisien korelasi item x dan y

Hasil analisis kemudian dibandingkan dengan tingkat reliabilitas sebagai berikut:

0,90 – 1,00 = Reliabilitas tinggi 0,50 – 0,89 = Reliabilitas sedang 0,00 – 0,49 = Reliabilitas rendah Manase mallo (1986:139)

J. Pelaksanaan Uji Coba Angket a. Analisis Validitas Angket

Untuk mengetahui validitas angket, peneliti melakukan konsultasi dengan beberapa pihak terutama dengan dosen pembimbing I dan pembimbing II. Setelah dinyatakan valid maka angket tersebut dapat digunakan sebagai alat pengukur data ini.

b. Analisis Reliabilitas Angket

(58)
[image:58.595.143.497.137.506.2]

Tabel 3.2 Distribusi hasil uji coba angket kepada 10 responden di luar sampel untuk item ganjil (X)

No

Nomor Item Ganjil Skor

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 1 1 1 2 1 3 2 2 3 3 1 2 2 2 2 27 2 1 1 3 3 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 34 3 1 1 2 1 1 2 1 2 3 2 2 2 2 2 24 4 1 1 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 30 5 1 1 3 3 1 3 2 2 3 2 2 2 3 2 30 6 1 1 3 1 1 1 1 2 3 3 3 2 3 2 27 7 3 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 30 8 3 1 2 1 2 2 1 2 3 3 2 2 3 2 29 9 3 1 3 1 1 2 1 2 3 2 3 2 2 1 27 10 2 1 3 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 3 30

288

Sumber: Data analisis uji coba angket

(59)
[image:59.595.143.506.137.507.2]

41

Tabel 3.3 Distribusi hasil uji coba angket kepada 10 responden di luar sampel untuk item genap (Y)

No

Nomor Item Genap

Skor 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28

1 3 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 26 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 38 3 3 1 2 2 2 1 1 3 3 2 3 2 2 2 29 4 3 1 3 3 3 1 1 3 3 2 3 2 3 1 32 5 3 1 3 3 2 1 2 3 3 3 3 2 2 1 32 6 3 1 3 3 2 1 3 3 2 2 3 2 3 3 34 7 3 1 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 3 2 32 8 3 1 3 1 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 34 9 3 1 3 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 2 31 10 3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 36

324

Sumber: Data analisis uji coba angket

(60)
[image:60.595.142.451.128.467.2]

Tabel 3.4 Tabel kerja antara item ganjil (X) dan item genap (Y)

No X Y X2 Y2 XY

1 27 26 729 676 702

2 34 38 1156 1444 1292

3 24 29 576 841 696

4 30 32 900 1024 960

5 30 32 900 1024 960

6 27 34 729 1156 918

7 30 32 900 1024 960

8 29 34 841 1156 986

9 27 31 729 961 837

10 30 36 900 1296 1080

Jumlah 288 324 8360 10602 9391

Sumber: Data analisis hasil uji coba angket

Data tabel 3.4 merupakan hasil dari penggabungan hasil skor uji coba angket kepada 10 orang diluar responden dengan indikator item ganjil (X) dengan genap (Y). Hasil keseluruhan dari tabel kerja uji coba angket antara item ganjil (X) dengan genap (Y) akan dikorelasikan menggunakan rumus Product Moment guna mengetahui besarnya koefisien korelasi instrument penelitian. Berdasarkan data yang diperoleh, maka untuk mengetahui validitas diolah dengan rumus Product Moment sebagai berikut:

(61)

43

Selanjutnya untuk mencari reliabilitasnya alat ukur ini maka dilanjutkan dengan menggunakan rumus Spearman Brown agar diketahui seluruh item dengan langkah sebagai berikut:

Dari hasil pengolahan data tersebut, kemudian dikorelasikan dengan kriteria reliablitias sebagai berikut:

(62)

0,00 – 0,49 = Reliabilitas rendah

Berdasarkan kriteria tersebut maka angket yang digunakan dalam penelitian ini memiliki reliabilitas tinggi, yaitu 0,83. Sehingga angket tersebut dapat dipergunakan dalam penelitian selanjutnya.

K. Teknik Analisis Data

Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan kedalam bentuk yang lebih mudah dipahami dan diinterpretasikan. Dalam penelitian ini menggunakan analisis data kuantitatif yaitu menguraikan kata-kata dalam kalimat serta angka secara sistematis. Selanjutnya disimpulkan untuk mengelola dan menganalisis data dengan menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Sutrisno Hadi (dalam Apriliana 2014:58), yaitu:

1. Menentukan klasifikasi skor dengan menggunakan rumus interval, yaitu:

Keterangan: I : Interval NT : Nilai tertinggi NR : Nilai terendah

2. Kemudian untuk mengetahui tingkat persentase digunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

(63)

45

F : Jumlah skor yang diperoleh diseluruh item N : Jumlah perkalian seluruh item dengan responden 3. Pengujian Hipotesis secara Sendiri-sendiri

Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, ketiga, yaitu pengaruh media massa dan sikap politik terhadap partisipasi politik digunakan uji statistik t dengan model regresi linear sederhana, yaitu:

a

Keterangan:

: Subyek dalam variabel yang diprediksikan. a : Nilai intercept (konstanta) harga Y jika X = 0.

b : Koefisien arah regresi penentu ramalan (prediksi) yang menunjukkan nilai peningkatan atau penurunan variabel Y. X : Subyek pada variabel bebas yang mempunyai nilai tertentu. Sudjana (2005:348)

Setelah menguji hipotesis regresi linear sederhana dilanjutkan dengan uji signifikan dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

t0 : Nilai teoritis observasi b : Koefisien arah regresi Sb : Standar deviasi

(64)

Jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan jika thitung < ttabel maka H0 diterima. ttabel diperoleh dari daftar distribusi t dengan peluang (1 dan dk = n-2. Sudjana (2005: 349).

4. Selanjutnya data akan diuji dengan menggunakan regresi berganda, hal ini dilakukan untuk mengetahui tentang pengaruh variabel-variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat (variabel tak bebas) dengan prosedur analisis sebagai berikut:

Keterangan:

: Variabel dependen a : Harga konstanta

b1 : Koefisien regresi pertama b2 : Koefisien regresi kedua X1 : Variabel independen pertama X2 : Variabel independen kedua

V. Wiratna Sujarweni & Poly Endrayanto (2012:88)

Selanjutnya untuk membedakan dengan korelasi antara dua variabel X dan Y, yang telah dinyatakan dengan r, maka untuk mengukur derajat hubungan antara tiga variabel atau lebih, akan digunakan simbol R, maka R ditentukan oleh rumus:

R

(65)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dari pengolahan data dapat disimpulkan bahwa: 1. Ada pengaruh dukungan aparat desa terhadap program kerja karang

taruna di desa simpang asam kecamatan banjit kabupaten waykanan tahun 2015. Terlihat ketika program kerja karang taruna dijalankan, dukungan aparat desa mempengaruhi program kerja karang taruna sehingga program kerja karang taruna berjalan sesuai dengan yang diharapan.

2. Ada pengaruh komitmen anggota karang taruna terhadap program kerja karang taruna di desa simpang asam kecamatan banjit kabupaten waykanan tahun 2015. Dengan adanya komitmen anggota karang taruna program kerja karang taruna dapat berjalan lebih maksimal

(66)

beberapa program kerja yang belum terlaksana akhirnya terlaksana setelah ada dukungan dari aparat desa. Selain itu karang taruna semakin percaya diri untuk membangun desa simpang asam melalui program-program kerja mereka.

B. Saran

Setelah penulis menyelesaikan penelitian ini, membahas, menganalisis data dan mengambil kesimpulan, penulis ingin memberikan saran

1. Agar program kerja karang taruna dapat direncanakan atau diprogram sesuai dengan kebutuhan masyarakat, agar masyarakat lebih merasakan manfaatnya serta berguna bagi semua kalangan masyarakat.

2. Karang taruna mampu membuat terobosan atau program-program kerja untuk membangun desa khususnya desa simpang asam, selain itu program kerja karang taruna haruslah dibuat atau direncankan sesuai kebutuhan masyarakat.

(67)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jaklarta: Rinika Cipta

Herdiansyah, Haris. 2012. Penelitian Kualitatif untuk ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Jaya, J.T. 1999. Tata guna tanah dalam perencanaan pedesaan, perkotaan, dan wilayah. ITB: Bandung.

Manase, Manalo. 1986. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Karunika. Mathus and Jackson. 2006. Manajemen sumber daya manusia (edisi 10). Jakarta: Salemba empat.

Robins, Stephen P. 2007. Perilaku Organisasi Buku 1. Jakarta: Salemba Empat.

RPUL. 2000. Kumpulan PERDA. Jakarta: Rajawali Pers

Saparin, S. 1979. Tata pemerintahan dan administrasi pemerintahan desa. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitattif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

(68)

Suryabrata, Sumadi. 2012. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Pers.

Gambar

Tabel 1.1: Program Kerja Karang Taruna di Desa Simpang Asam
Tabel. 3.1 Data Anggota Karang Taruna di Desa Simpang Asam Kecamatan
Tabel 3.2 Distribusi hasil uji coba angket kepada 10 responden di luar
Tabel 3.3 Distribusi hasil uji coba angket kepada 10 responden di luar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Ini merupakan kelainan yang biasa didapatkan di daerah beriklim sedang, bahkan lebih sering lagi terdapat di daerah beriklim tropis.Tujuan dari penelitian ini untuk

Analisis data penelitian ini bersifat komparatif-deskriptif, yaitu membandingkan 3 (tiga) objek yang diduga memiliki persamaan dan perbedaan (Ratna, 2010: 333), yakni menguraikan

Hasil analisis plot permukaan menunjukkan alat repeh dengan gerakan yang berbeza seperti gerakan menegak, melintang dan putaran. Perbezaan gerakan ini akan

- PENELITIAN UNTUK MENGUJI PENELITIAN UNTUK MENGUJI HUBUNGAN HUBUNGAN ANTARA ANGGARAN YANG ANTARA ANGGARAN YANG DISUSUN SECARA PARTISIPATIF DENGAN MELIBATKAN PARA PIMPINAN

Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Penerapan Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam menghadapi Gaya Belajar Siswa di SMP Islam Sabilurrosyad Malang Dalam kegiatan

Upaya yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi permasalahan udara yang terpolusi ini adalah dengan cara menanami tanaman hijau dan memberi penghijauan dalam ruangan sehingga

Berdasarkan pada hasil pengujian statistik menggunakan aplikasi SPSS-23 dan pembahasan dari penelitian yang telah dilakukan tentang pengaruh pendekatan PMRI

Lebih lanjut al-Attas mengatakan bahwa pengislaman konsep dasar adab sebagai suatu undangan perjamuan bersama seluruh konsep yang terkandung di dalamnya termasuk juga