PRODUCT ATTRIBUTES AT CV. ARBIE A.L.B BANDUNG
Tugas Akhir
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menempuh Jenjang D III
Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi
Oleh:
Nama : Anjar Ramadan
NIM : 21408011
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
v ABSTRAK
Anjar Ramadan“Analisis Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis Pada
CV. Arbie A.L.B Bandung”, di bawah bimbingan Ibu. Windi Novianti SE., MM.
Pada zaman sebelum globalisasi harum manis atau yang sering kita kenal dengan aromanis adalah makanan ringan yang digemari oleh kalangan anak-anak yang dijual hampir di setiap lingkungan sekitar. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis penjualan produk harum manis ini khususnya di daerah Bandung yang tentunya akan menimbulkan konsekuensi pada turunnya penjualan dan memaksa perusahaan untuk berusaha mencari pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pelaksanaan atribut produk harum manis CV. Arbie A.L.B. Bagaimana tanggapan Konsumen terhadap pelaksanaan atribut produk pada CV. Arbie A.L.B. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan atribut produk harum manis CV. Arbie A.L.B dan untuk mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terhadap pelaksanaan atribut produk harum manis CV. Arbie A.L.B.
Penulis menggunakan metode analisis deskriptif dalam penelitian ini, dengan objek penelitian mengenai pelaksanaan atribut produk harum manis CV. Arbie A.L.B. indikator atribut produk dalam penelitian ini mencakup merek, kemasan, label, dan kualitas. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian produk harum manis dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden. Adapun teknik pengumpulan data adalah dengan melakukan studi kepustakaan (libelary research) dan studi lapangan (Field Research), dan kuesioner.
Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah penulis lakukan, maka penulis dapat menganalisa dan menyimpulkan bahwa pelaksanaan atribut produk harum manis CV. Arbie A.L.B dalam kategori baik dimana nilai total tanggapan respondennya berjumlah 75.8% dengan total skor 3034.
In the days before globalization or the sweet scent that often we are familiar with aromanis is a popular snack among children by being sold in almost every environment. Many factors that affect the business of selling harum manis products are particularly in the area of Bandung, which would certainly have consequences on declining sales and forcing the company to seek new customers and retain existing customers.
Formulation of the problem in this research is How harum manis CV. Arbie A.L.B implementation of product attributes and how consumers respond to product attributes on the CV.Arbie A.L.B. The study was conducted to determine to find out how the implementation of the harum manis product attributes CV. Arbie A.L.B. and how consumer responds of the implementation of product attributes CV. Arbie A.L.B.
The author uses descriptive analytical method in this study, with the object of research on the implementation of the harum manis product attributes CV. Arbie A.L.B. indicators of product attributes in this study include branding, packaging, labeling, and quality. The population in this study were consumers who did purchase the product by the number of harum manis of 100 respondents. The data collection techniques is to do a libelary research, Field Research, and questionnaires.
Based on the discussion of research that has been the author, the author can be analyzed and concluded that the implementation of the harum manis product attributes CV. Arbie A.L.B in good categories which the total value amounted to 75.8% of respondents responses with a total score of 3034.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb,
Segala puji dan syukur Alhamdulillaahirobbil’aalamiin, penulis panjatkan
kepada yang Maha Pemurah dan Maha Pemberi ilmu Illahi Robbi Allah SWT, yang
telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Hanya dengan pertolongan-Nya penulis dapat menyeleseikan Tugas Akhir ini.
Semoga Shalawat serta Salam selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi besar
Muhammad SAW.
Laporan Tugas Akhir ini merupakan syarat yang harus dipenuhi untuk
penulisan dan penyusunan Tugas Akhir. Adapun judul Tugas Akhir yang diambil
penulis adalah ” Analisis Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis Pada CV. Arbie
A.L.B Bandung”.
Dalam penyusunan namun Tugas Akhir ini, penulis menyadari sepenuhnya
bahwa penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna, karena
pengetahuan dan pengalaman penulis yang masih terbatas. Walaupun demikian
penulis sudah berusaha semaksimal mungkin sehingga penyusunan Tugas Akhir ini
Tugas Akhir ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak, terutama kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Linna Ismawati, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi Manajemen
Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
4. Ibu Windi Novianti SE., MM selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir Program
Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
yang telah memberikan Waktu dan Ilmu kepada Penulis.
5. Ibu Isniar Budiarti SE.,M.Si selaku Dosen Wali Program Studi Manajemen
Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
6. Seluruh Staff dosen dan Sekertariat Program Studi Manajemen Pemasaran
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan bekal
pendidikan yang berguna dan telah memberikan kemudahan dalam
viii
7. Kepada Manajer CV. Arbie A.L.B Bpk. Andri dan seluruh staff karyawan yang
telah membantu penulis dalam memberikan data serta informasi yang dibutuhkan
penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
8. Yang tercinta Ibu dan Ayah serta saudara-saudara yang telah memberikan
bantuan baik materi maupun non materi, motivasi dan doa yang tiada
henti-hentinya serta kasih sayangnya.
9. Untuk seseorang yang telah membantu dan selalu memberikan kasih sayang dan
dorongan semangatnya.
10.Untuk Sahabat-sahabatku tercinta dwi, saeful, sigit, hari, dita yang telah
memberikan sedikit motivasi kepada penulis.
11.Kepada semua pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak
langsung dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini yang tidak dapat disebutkan
satu persatu penulis ucapkan banyak terima kasih.
Bandung, Februari 2012
Penulis
MOTTO………...…………. iii
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah... 5
x
2.1.3.4 Kualitas Produk... 17
2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu...………....…. 19
2.2 Kerangka Pemikiran... 20
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN... 23
3.1 Objek Penelitian………...……....……….. 23
3.2 Metode Penelitian………...……….….. 23
3.2.1 Desain Penelitian………...…….…….….. 23
3.2.2 Operasional Variabel Penelitian………....……....….... 24
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data... 25
3.2.3.1 Sumber Data... 25
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data... 25
3.2.3.2.1 Populasi... 25
3.2.3.2.2 Sampel... 26
3.2.4 Teknik Pengumpulan Data... 27
3.2.4.1 Studi Lapangan... 27
3.2.4.2 Penelitian Kepustakaan... 28
3.2.5 Metode Analisis...…………...…………...….….... 29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN..…………..…...…...…... 32
4.1 Gambaran Umum perusahaan………...………. 32
4.2 Pembahasan Penelitian…...………....……….... 43
4.2.1 Karakteristik Responden………...…….…..……… 43
4.2.2 Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis CV.Arbie A.L.B... 47
4.2.3 Tanggapan Responden terhadap Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis CV. Arbie. A.L.B... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 67
5.1 Kesimpulan………... 67
5.2 Saran………...………….. 69
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Pada zaman sebelum globalisasi harum manis atau yang sering kita kenal
dengan aromanis adalah makanan ringan yang digemari oleh kalangan anak-anak
yang dijual hampir di setiap lingkungan sekitar, akan tetapi dengan bergesernya
paradigma pemasaran kearah era globalisasi, kini bukan hanya kalangan
anak-anak saja yang berminat untuk mengkonsumsi produk harum manis ini, kalangan
dewasa pun tertarik untuk ikut menikmati produk ini. Hal ini tentunya merupakan
peluang bisinis yang menjajikan, sehingga menyebabkan munculnya
perusahaan-perusahaan penghasil harum manis salah satunya adalah CV. Arbie A.L.B
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis penjualan produk harum
manis ini khususnya di daerah Bandung yang tentunya akan menimbulkan
konsekuensi pada turunnya penjualan dan memaksa perusahaan untuk berusaha
mencari pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Hal ini
di perberat dengan perubahan zaman yang menyebabkan pelanggan lama sudah
mulai melupakan dan meninggalkan produk makanan aromanis tersebut karena
beberapa faktor salah satunya adalah atribut produk. Gejolak lingkungan bisnis
tersebut menuntut pihak manajemen beradaptasi terhadap perubahaan signifikan
tersebut, seperti konsumen yang memiliki tingkat kemakmuran yang lebih baik,
mereka membutuhkan inovasi untuk mengenang produk harum manis yang
pernah dicicipinya waktu zaman dahulu. Artinya mereka membutuhkan produk
dahulu. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu memberikan inovasi baru pada
atribut produk harum manis untuk memuaskan pelanggannya. Ketidakmampuan
perusahaan dalam beradaptasi terhadap perubahan lingkungan bisnis yang cepat
dan signifikan tersebut dapat menimbulkan ancaman bagi kelangsungan hidup
perusahaan harum manis.
Dalam proses pembelian produk, biasanya konsumen melihat dulu atribut
produk yang ditawakan. Atribut produk merupakan karakteristik atau sifat suatu
produk yang mengacu pada karakteristik yang berfungsi sebagai kriteria evaluatif
dalam pengambilan keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Armstrong
(2004:347) menyatakan bahwa atribut produk adalah pengembangan suatu produk
atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Atribut produk yang
terdapat dalam produk harumanis ini adalah merk produk, kemasan produk,
kualitas produk, dan label produk. Sangat disadari bahwa atribut produk akan
sangat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan. Namun atribut produk yang
diberikan pada saat ini belum dapat dikatakan memuaskan konsumen yang
nantinya akan menghasilkan loyalitas untuk perusahaan, dengan mengetahui
pentingnya atribut produk bagi perusahaan ini, maka sudah sewajarnya
perusahaan ini harus mampu mengembangkan atribut produk yang sudah ada
menjadi lebih baik dari sebelumnya agar dapat bertahan didalam persaingan
dengan perusahaan yang sejenis.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap karyawan CV. Arbie A.L.B bahwa
penjualan mengalami penurunan pada bulan-bulan tertentu seperti bulan oktober
3
akan tetapi produk ini akan mengalami kenaikan penjualan ketika libur-libur
panjang seperti liburan sekolah atau libur hari-hari besar tertentu.
Tabel 1.1
Survey Awal Konsumen Harum Manis CV. Arbie A.L.B
Indikator Keterangan
Merek
40% Responden menyatakan bahwa merek harum manis CV.
Arbie dikenal dan 60% responden menyatakan bahwa merek
harum manis CV. Arbie kurang dikenal.
Kemasan
40% Responden menyatakan bahwa kemasan harum manis
CV. Arbie menarik dan 60% responden menyatakan bahwa
merek harum manis CV. Arbie cukup menarik.
Label
65% Responden menyatakan bahwa label harum manis CV.
Arbie lengkap dan 35% responden menyatakan bahwa label
harum manis CV. Arbie cukup lengkap
Kualitas
50% Responden menyatakan bahwa kualitas harum manis CV.
Arbie sangat baik dan 30% responden menyatakan bahwa
kualitas harum manis CV. Arbie baik, dan 20% responden
menyatakan kualitas harum manis CV. Arbie cukup baik
Berdasarkan hasil survey awal yang penulis lakukan terhadap 30 orang
responden konsumen yang datang dan melakukan transaksi pembelian produk
harum manis pada CV.Arbie A.L.B Bandung. Berdasarkan Merek, 40%
konsumen karena konsumen mudah untuk mengingat merek seperti harum manis
ini dan sebanyak 60% menyatakan bahwa merek kurang dikenal karena produk
harum manis ini masih berkembang dipasaran. Berdasarkan kemasan, 55%
menyatakan bahwa kemasan produk harum manis CV.Arbie A.L.B menarik,
karena bentuk kemasan yang menarik perhatian konsumen dan dapat melindungi
produk lebih lama dari produk lain yang sejenis dan sebanyak 45% menyatakan
bahwa kemasan produk harum manis cukup menarik. Berdasarkan label, 65%
menyatakan bahwa produk label produk harum manis CV. Arbie A.L.B lengkap,
kerena memberikan banyak informasi tentang produk harum manis tersebut
seperti barcode, tanggal expired,dan lain-lain, dan sebanyak 35% menyatakan
bahwa label produk harum manis cukup lengkap. Berdasarkan kualitas, 50%
menyatakan bahwa kualitas produk CV. Arbie A.L.B sangat baik, karena tidak
menggunakan bahan pengawet kimia sehingga aman untuk dikonsumsi dan
memebrikan manfaat tersendiri bagi yang mnegkonsumsinya, juga produk dapat
bertahan selama 1 bulan, 30% responden menyatakan kualitas harum manis CV.
Arbie baik, dan 20% responden menyatakan kualitas harum manis CV. Arbie
cukup baik.
Fenomena yang terjadi adalah munculnya pesaing-pesaing baru yang
menawarkan atribut produk yang bervariasi dan lebih inovatif sehingga
menyebabkan sulitnya memperluas pangsa pasar untuk produk harum manis CV.
5
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Analisis
Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis Pada CV. Arbie A.L.B
Bandung”.
1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah
1.2.1 Identifikasi Masalah
Perusahaan selalu berusaha melakukan inovasi-inovasi untuk produk yang
dijualnya agar produk dapat bertahan atau bahkan berkembang di pasaran. Salah
satu yang penting dari sebuah produk yaitu atribut produk, hal itu didasari karena
atribut produk merupakan dasar dari keputusan dari konsumen untuk membeli
atau tidak sebuah produk tersebut. Apabila suatu produk tidak memiliki atribut
yang baik, maka konsumen akan cenderung beralih kepada produk lain yang
atribut produknya lebih baik
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang sebelumnya, dapat di identifikasi
beberapa masalah penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis CV. Arbie A.L.B
2. Bagaimana Tanggapan Konsumen terhadap Pelaksanaan Atribut Produk
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah agar penulis dapat memperoleh
pemahaman mengenai atribut produk dengan mengumpulkan data dan informasi
yang kemudian dianalisa untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Setelah dilakukan pengidentifikasian masalah, maka adapun tujuan dari
Penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana Pelaksanaan Atribut Produk Harum Manis
CV. Arbie A.L.B
2. Untuk mengetahui bagaimana Tanggapan Konsumen terhadap Pelaksanaan
Atribut Produk Harum Manis CV. Arbie A.L.B
1.4 Kegunaan Penelitian
Adapun berbagai kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini bagi
khalayak umum yang membacanya, dan khususnya akan memberikan manfaat
yang besar bagi penulis pribadi. Kegunaannya antara lain sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan
Dapat dijadikan landasan bagi penulis untuk memberikan sedikit
sumbangsih berupa saran dan masukan yang membangun didalam melaksanakan
usaha dan manajemen yang dilakukan oleh perusahaan
2. Bagi pihak terkait
Sebagai sumber referensi dan informasi yang bermanfaat mengenai produk
7
3. Bagi Pembaca
Dengan adanya Penelitian ini dapat memberikan masukan dan bahan
pertimbangan bagi mereka yang akan menyusun Penelitian lebih lanjut serta untuk
pengembangan ilmu pengetahuan, terutama yang berhubungan dengan
manajemen pemasaran khususnya di bagian pengembangan atribut produk.
1.5 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu peneilitian ini yang akan direncanakan pada bulan Oktober,
sedangkan penelitian ini akan dilakukan di CV. Arbie A.L.B di JL.Dago Atas.
2.1Kajian pustaka
2.1.1 Pengertian Bauran Pemasaran
Setelah menetukan pasar sasaran serta posisi produk yang diinginkan
dalam benak konsumen, perusahaan perlu mendesain program agar produk dapat
memperoleh respon dari pasar sasaran.Dalam pemasaran diperlukan alat, alat
disini adalah program yang dapat dikontrol oleh perusahaan. Alat tersebut sering
disebut bauran pemasaran (marketing mix).
Bauran pemasaran menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan
(2005:17), yaitu:
“ Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya dipasar sasaran.”
Sedangkan menurut Djaslim Saladin (2007:3) bahwa:
“ Bauran pemasaran (marketing mix) adalah serangkaian dari variabel
pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan digunakan untuk mencapai
tujuan dalam pasar sasaran.”
Dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah sekumpulan variabel
9
perusahaan dengan tepat agar menjadi suatu bauran yang dapat digunakan untuk
tujuan pemasaran perusahaan.
Unsur-unsur bauran pemasaran menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong
(2006:72), terdiri dari 4 (empat) elemen komponen yang dikenal dengan 4P, yaitu:
1. Produk (Product) adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada sasaran.
2. Harga (Price) adalah sejumlah uang yang harus dibayar pelanggan untuk
memperoleh produk.
3. Saluran distribusi atau tempat (Place) adalah aktivitas perusahaan untuk
membuat produk tersedia bagi konsumen sasaran.
4. Promosi (Promotion) adalah aktivitas yang mengkomunikasikan
keunggulan produk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya.
2.1.2 Produk
Pengertian produk ( product ) menurut Kotler & Armstrong, (2001: 346)
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan
perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari
produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai
tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan kegiatan konsumen,
sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar.
Selain itu produk dapat pula didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang
oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
2.1.3 Atribut Produk
Kotler dan Armstrong (2004:347) menyatakan bahwa atribut produk
adalah pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang
akan diberikan.
Adapun pengertian atribut produk menurut Henry Simamora (2000:539),
Menyatakan bahwa: “Atribut produk adalah manfaat-manfaat yang akan diberikan
oleh produsen, manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh
atribut-atribut yang berwujud seperti merk, kemasan, label, dan kualitas.”
Menurut Henry Simamora(2000:539)Kesimpulan dari definisi atribut
produk diatas adalah bahwa atribut produk mempunyai beberapa indikator yang
diantaranya :
1. Merek produk
2. Kemasan produk
3. Label produk
4. Kualitas produk
Keempat indikator tersebut memberi pengaruh besar terhadap reaksi pesaing
11
2.1.3.1Merek Produk
Merek adalah salah satu atribut yang penting dari sebuah produk, dimana
merek suatu produk dapat memberikan nilai tambah bagi produk tersebut. Merek
tidak hanya sebuah nama bagi produk, tetapi lebih dari itu merupakan identitas
untuk membedakan dari produk-produk yang dihasilkan dari perusahaan lain.
Dengan identitas khusus, produk tertentu akan lebih mudah dikenali oleh
konsumen dan pada gilirannya tentu akan memudahkan pada saat pembelian
ulang produk tersebut.
Untuk lebih mengetahui tentang merek, maka penulis menyajikan teori
pengertian merek dari beberapa ahli.
Menurut Philip Kotler (2000: 404), menyatakan bahwa: “Merek adalah
tanda yang berupa gambar, nama, kata, hurup-hurup, angka-angka, susunan
warna, atau kombinasi dari unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan
digunakan dalam kegiatan perdagangan dan jasa.”
Adapun pengertian merek menurut Djaslim Saladin (2003 : 84),menyatakan
bahwa: “Merek adalah suatu nama, istilah, tanda, lambang atau desain, atau
gabungan semua yang diharapkan mengidentifikasikan barang atau jasa dari
seorang penjual atau sekelompok penjual, dan diharapkan akan membedakan
barang tau jasa dari produk pesaing.”
Merek memungkinkan konsumen untuk mengatur dengan lebih baik
pengalaman tempat belanja mereka, membantu mereka mencari dan menemukan
kepentingan perusahaan, penawaran dari semuanya.Informasi tentang produk dan
merek datang dari bermacam-macam sumber, memasang iklan, pemberitaan,
penjualan dan pengemasan.
Selanjutnya menurut Buchari Alma (2000:105) : “Merek adalah suatu
tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang
dapat berupa kata-kata, gambar atau kombinasi keduanya.”
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa semua definisi mempunyai
pengertian yang sama mengenai merek. Pada dasarnya merek terdiri dari dua
bagian yaitu bagian yang dapat diucapkan yaitu nama merek, dan bagian yang
dapat dikenali tetapi tidak dapat diucapkan yaitu tanda merek.
Menurut Kotler (2000:404) ada enam pengertian yang dapat disampaikan
melalui suatu merek :
1. Atribut
Sebuah merek menyampaikan atrribut-atribut tertentu.
2. Manfaat
Ada manfaat yang bisa diambil dari merek tersebut yang akan dikembangkan
menjadi manfaat fungsional atau emosional.
3. Nilai
Merek menunjukan nilai produsen.
4. Budaya
13
5. Kepribadian
Merek mencerminkan kepribadian tertentu.Jika merek merupakan orang,
binatang, atau suatu obyek.
6. Pemakai
Merek menunjukan jenis konsumen yang membeli atau yang menggunakan
produk tersebut.
Menurut Djaslim Saladin (2003 : 84)ada empat bagian merek :
1. Nama merek (brand name), adalah sebagian dari merek dan yang dapat
diucapkan.
2. Tanda merek (brand sign), adalah sebagian dari merek yang dapat dikenal
namun tidak dapat diucapkan, seperti misalnya lambang, desain, huruf, atau
warna khusus.
3. Tanda merek dagang (trade mark), adalah merek atau sebagian dari merek
yang dilindungi oleh hokum karena kemampuannya untuk menghasilkan
sesuatu yang istimewa. Tanda dagang ini melindungi penjualan dengan hak
istimewanya untuk menggunakan nama merek dan atau tanda merek.
4. Hak cipta (Copyright), adalah hak istimewa yang dilindungi oleh
undang-undang untuk memproduksi, menerbitkan, dan menjual karya tulis, karya
2.1.3.2 Kemasan Produk
Menurut Djaslim Saladin (2003 : 87) menyatakan bahwa :“Kemasan
adalah segala kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus suatu
produk.”
Menurut Djaslim Saladin (2003 : 87) Wadah atau bungkus tersebut terdiri
dari 3 (tiga) tingkat bahan yaitu :
1. Kemasan dasar (primary package), yaitu bungkus langsung dari suatu produk.
2. Kemasan tambahan (secondary package), yaitu bahan yang melindungi
kemasan dasar dan dibuang bila produk tersebut akan digunakan.
3. Kemasan pengirim (shipping package), yaitu setiap kemasan yang diperlukan
waktu penyimpanan, pengangkutan diidentifikasi.
Menurut Djaslim Saladin (2003 : 87) Peranan kemasan sebagai satu alat
pemasaran, yaitu :
a. Swalayan (self service)
Semakin banyak jumlah produk yang dijual dengan cara pembeli mengambil
sendiri barang yang dibutuhkan, kemasan semakin berfungsi lebih banyak
lagidalam proses penjualan, dimana kemasan harus menarik, menyebutkan
cirri-ciri produk, meyakinkan konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang
15
b. Kemakmuran konsumen (consumer offluence)
Meningkatkan kekayaan konsumen akan berarti bahwa konsumen bersedia
membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan, ketergantungan dan
prestise dari kemasan yang lebih baik.
c. Citra perusahaan dan merek (company and brand image)
Banyak perusahaan mengakui adanya kekuatan yang dikandung dari kemasan
yang dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali
perusahaan atau mereknya.
d. Peluang inovasi (inovational opportunity)
Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga
memberi keuntungan bagi produsen.
Menurut Djaslim Saladin (2003 : 88) Mengapa Kemasan Diperlukan :
1. Kemasan memenuhi sasaran keamanan (safety) dan kemanfaatan (utility)
2. Kemasan bias melaksanakan program pemasaran perusahaan.
3. Untuk meningkatkan laba.
2.1.3.3 Label Produk
Menurut Djaslim Saladin, (2003 : 88) menyatakan bahwa : “Label adalah
bagian dari sebuah barang yang berupa keterangan-keterangan tentang produk
Menurut Kotler (2000:419), menyatakan bahwa :“Pemberian label produk
berkaitan dengan kemasan. Label merupakan bagian dari produk yang
menyampaikan informasi mengenai produk dan produsen. Label bisa juga
merupakan tanda pengenal yang dicantumkan pada produk.
Ahli pemasaran menyatakan bahwa pemasangan label dan kemasan yang
baik merupakan salah satu elemen dari strategi produk. Produsen harus memberi
label pada produknya. Label bisa hanya berupa tempelan pada produk atau
gambar yang dirancang dengan baik dan merupakan satu kesatuan dalam
kemasan. Walaupun penjual label yang sederhana saja, hokum mungkin
mengharuskan adanya informasi yang jelas berkenaan dengan produk tersebut.
Menurut Kotler (2000:420) label mempunyai beberapa fungsi, diantaranya
adalah :
Mengidentifikasikan suatu produk
Menandakan tingkatan mutu suatu produk, misalnya mutu suatu produk
ditandai dengan A, B, dan C
Menggambarkan atau menerangkan suatu produk, misalnya siapa pembuat
produk, dimana dibuatnya, kapan dilakukan, terdiri atas apa saja
kandungannya, dan bagaimana menggunakannya dengan baik.
Mempromosikan melalui desain yang menarik, misalnya suatu label dapat
menarik perhatian pada kualitas atau keistimewaan produk, dapat mendukung
produk atau slogan.
17
1. Brand identifies label, yaitu label yang semata-mata sebagai brand merek.
2. Grade label, yaitu label yang menunjukan tingkat kualitas tertentu suatu
barang.
3. Descriptive label, yaitu label yang menggambarkan tentang
caramempergunakan, pemeliharaan dan features lainnya dariproduk.
Menurut Djaslim Saladin, (2003:89) Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pencantuman Label yaitu :
1. Penetapan harga per unit, yaitu mencantumkan harga perukuran standar.
2. Masa kadaluarsa, yaitu menyatakan akhir masa berlakunyaproduk.
3. Pencantuman besarnya nilai gizi.
4. Pencantuman bahan-bahan pembuatnya.
2.1.3.4Kualitas Produk
Menurut Philip Kotler yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh dan Ronny
A.Rusli (2002 : 49), menyatakan bahwa : “Kualitas produk adalah keseluruhan
ciri serta dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan
untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan / tersirat”
Menurut David Garvia dan lovelock dalam bukunya karya Fandi Tjiptono
(2000:7) terdapat 8 dimensi kualitas produk yaitu :
1. Kinerja (Perfomance)
Berkaitan dengan aspek fungsional dari barang itu dan merupakan
karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan ketika ingin membeli
2. Kehandalan (Reability)
Berkaitan dengan probabilitas atas kemungkinan suatu barang melaksanakan
fungsinya secara berhasil dalam periode waktu tertentu dibawah kondisi
tertentu dengan demikian kehandalan merupakan karakteristik yang
merefleksikan kemungkinan tingkat keberhasilan dalam penggunaan barang.
3. Keistimewahan tambahaan (feature)
Aspek yang menambah fungsi dasar berkaitan dengan pilihan –pilihan dan
pengembanganya.
4. Keawetanya (Durability)
Ukuran masa pakai suatu barang , berkaitan dengan daya tahan dari barang itu
5. Konfirmasi (Conformance)
Berkaitan dengan tingkat kesesuaian terhadap spesifikasi telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan keinginan pelanggan.Konfirmasi merefleksikan
derajat dimana karakteristik desain produk dan karakteristik operasi
memenuhi standar yang telah ditetapkan.
6. Keindahan (Estetika )
Merupakan karakteristik yang bersifat subjektif sehingga berkaitan dengan
pertimbangan pribadi refleksi prefrensi individual. Dengan demikian estetika
dari suatu produk lebih banyak berkaitan dengan prasaan pribadi dan
19
7. Kemudahan Perbaikan ( Service ability)
Karakteristik yang menunjuka kecepatan kenyamanan direparasi serta keluhan
yang memuaskan.
8. Kualitas yang dirasakan (Perceived quality)
Bersifat subjektif ,berkaitan dengan perasaan pelanggan dalam mengkonsumsi
produk itu seperti meningkatkan harga diri dari yang lain. Merupakan
karakteristik yang berkaitan dengan reputasi.
2.1.4 Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Hasil Penelitian Terdahulu
N0 Nama
Negeri Malang Manis
3 Isti Sujandri 2009 Model Struktural Pengaruh Atribut
Disadari atau tidak pada saat sekarang ini pemasaran telah mempengaruhi
segenap aspek di dalam kehidupan manusia sahari-hari, baik itu secara langsung
maupun tidak langsung. Peran pemasaran sengat penting dalam membantu
perusahaan untuk mencapai tujuan karena aktivitas perusahaan diarahkan untuk
menciptakan pertukaran yang memungkinkan perusahaan dapat mempertahankan
kelangsungan hidup untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan.
Atribut produk Menurut PhilipKotler (2000 : 399), mengatakan
21
saja yang akan diberikan produk tersebut. Atribut produk diwujudkan dalam
bentuk merek, kemasan, pelayanan, dan kualitas yang sangat mempengaruhi
reaksi pelanggan terhadap produk tersebut.”
Adapun pengertian atribut produk menurut Henry Simamora(2000:539),
Menyatakan bahwa: “Atribut produk adalah manfaat-manfaat yang akan diberikan
oleh produsen, manfaat-manfaat ini dikomunikasikan dan dipenuhi oleh
atribut-atribut yang berwujud seperti merek, kemasan, label, dan kualitas.”
Kesimpulan dari definisi atribut produk diatas adalah bahwa atribut produk
mempunyai beberapa indikator yang diantaranya :
1. Merek produk
2. Kemasan produk
3. Label produk
4. Kualitas produk
Keempat indikator tersebut memberi pengaruh besar terhadap reaksi pesaing
pelanggan.
Untuk lebih mempermudah penjelasan kerangka pemikiran digambarkan
Gambar 2.1Sistematis kerangka pemikiran menurut paradigma Atribut Produk:
Merek Kemasan Label Kualitas
23 BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah membahas mengenai Analisis Atribut Produk
Harum Manis pada CV.Arbie A.L.B dengan sub variabel Atribut produk. Setelah
dilakukan penelitian ini di harapkan dapat diketahui bagaimana Atribut produk
yang dilakukan oleh CV.Arbie A.L.B
Tempat penelitian yang dilakukan peneliti berlokasi di CV. Arbie A.L.B
yang beralamat di JL. Dago Atas.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Desain Penelitian
Dalam menyusun Tugas Akhir metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu suatu metode pengambilan data yang
menggambarkan keadaan yang sebenarnya untuk di analisis yang kemudian di
susun sebagai bahan pembuatan Tugas akhir. Metode ini digunakan karena sesuai
dengan penelitian yang akan digunakan penulis terhadap data kualitatif yang telah
dikumpulkan.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang Pelaksanaan
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Berdasarkan metode yang penulis teliti, maka penulis mengambil
permasalahan sebagai variabel penelitian yaitu variabel Atribut Produk. Untuk
lebih jelasnya, Operasionalisasi Variabel dapat dilihat dibawah ini:
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Variabel
Indikator Ukuran Sumber Skala
Atribut
25
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.3.1Sumber Data
Prosedur pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan pengelompokkan ke dalam dua golongan yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya observasi, wawancara dan penyebaran kuesioner
(Sugiyono, 2009:308).
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat dokumentasi (Sugiyono, 2009:308).
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
3.2.3.2.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi atas objek yang mempunyai kuantitas
dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh konsumen
yang melakukan pembelian Harum Manis CV. Arbie A.L.B, yang dijadikan
sasaran untuk memperoleh data. Dari hasil penelitian ternyata populasi
pengunjung pada CV. Arbie A.L.B Bandung adalah rata-rata 30 pengunjung
konsumen akhir perhari pengunjung perhari dan penulis mengambil 900
pengunjung sebagai populasi dalam satu bulan.
3.2.3.2.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2003:73), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jenis yang akan digunakan
adalah probability dengan teknik random sampling, yaitu teknik dimana
sedemikian rupa sehingga setiap unit penelitian dari populasi mempunyai teknik
yang sama untuk dipilih sebagai sample dengan kata lain populasi dianggap
homogen. Penulis mengambil anggota sampel dalam penulisan penelitian ini
dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan
27
n = 90 dibulatkan menjadi 100 orang
Dari penelitian ini, penulis menggunakan sampel sebanyak 900
pengunjung selama satu bulan dengan tingkat kesalahan 10% (0,01) dari
perhitungan didapat hasil 100 orang untuk mengadakan penelitian dengan
membagikan kuesioner kepada para responden.
Dalam penelitian ini metode pengambilan sampel yang digunakan adalah
metode Probability Sampling dengan teknik pengambilan sampel Random
Sampling. Menurut Sugiyono (2009:120), cara pengambilan sampel dengan teknik
ini ialah “pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu”.
3.2.4 Pengumpulan Data
3.2.4.1Studi lapangan (Field Research)
Studi lapangan yaitu penelitian yang dilakukan di lokasi perusahaan guna
mendapatkan data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan objek
penelitian.
Dalam tekhnik ini terdapat tiga cara yang dilakukan yaitu :
a. Observasi, menurut Umi Narimawati (2007:63):
Observasi yaitu pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan
oleh pengumpul data terhadap gejala / peristiwa yang diselidiki pada
b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menyebar daftar
pertanyaan untuk diisi oleh sejumlah responden. Teknik pengolahan data
hasil kuesioner menggunakan skala likert dimana alternatif jawaban nilai
positif 5 sampai dengan 1. Pemberian skor dilakukan atas jawaban
pertanyaan, mengenai Atribut produk (variabel X). Karena data ini
berskala ordinal, maka selanjutnya nilai-nilai dari alternatif tersebut
dijumlahkan untuk setiap responden.
Sugiyono (2004:89), mengatakan bahwa jawaban responden kemudian
diberi skor dengan menggunakan skala likert, seperti terdapat pada tabel
berikut ini:
Tabel 3.2 Skala Likert
Jawaban Bobot Nilai Positif Bobot Nilai Negatif
Sangat setuju 5 1
Setuju 4 2
Cukup 3 3
Tidak setuju 2 4
Sangat tidak setuju 1 5
Sumber : Sugiyono (2004:89)
c. Wawancara, menurut Umi Narimawati (2007:64):
Wawancara yaitu pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab
langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden
29
3.2.4.2Penelitian kepustakaan (Library Research)
Penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan dengan
mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan dengan objek penelitian.
Setelah pengumpulan data dilakukan maka data tersebut diolah, dalam
penyusunan laporan tugas akhri ini penulis melakukan pengolahan data sebagai
berikut :
1. Mengumpulkan terlebih dahulu data-data yang telah diperoleh dari pihak
perusahaan.
2. Mengumpulkan dokumen-dokumen tertulis, buku-buku atau literature yang
berhubungan dengan materi laporan tugas akhir.
Mengkombinasikan hubungan data yang diperoleh kemudian disusun secara
sistematis dalam bentuk penelitian.
3.2.5 Metode Analisis
Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengelolaan data.
Setelah data terkumpul melalui kuesioner maka langkah selanjutnya adalah
melakukan tabulasi, yaitu memberikan nilai (scoring) sesuai dengan sistem yang
ditetapkan. Jawaban kuesioner menggunakan skala likert 5-4-3-2-1 yang
digunakan untuk mengukur sikap.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui deskriftif
yaitu suatu metode pengambilan data yang menggambarkan keadaan perusahaan
berdasarkan data dan informasi yang sebenarnya untuk dianalisis dan kemudian
sesuai dengan penelitian yang akan digunakan penulis terhadap data kuantitatif
yang telah dikumpulkan.
Untuk maksud mendeskripsikan data pada setiap variabel penelitian
terutama untuk melihat gambaran secara umum penelitian responden atau
tanggapan responden dilakukan dengan membuat pengkategorian sesuai dengan
pernyataan dari Redi Panuju (1995:45) bahwa “untuk menentukan kategori tinggi,
sedang dan rendah terlebih dahulu harus menentukan nilai Indeks minimum,
maksimum dan intervalnya serta jarak intervalnya” sebagai berikut :
1. Nilai indeks minimum adalah nilai skor minimum dikali jumlah pertanyaan
dikali jumlah responden.
2. Nilai indeks maksimum adalah nilai skor tertinggi dikali jumlah pertanyaan
dikali jumlah responden.
3. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan nilai indeks
minimum.
4. Jarak interval adalah interval ini dibagi jumlah jenjang yang diinginkan.
Penentuan kategori dalam ukuran persentase dilakukan dengan
perhitungan sebagai berikut:
Skor minimum dalam persentase = min 100% maksimum
skor
nimum skor
= 100% 5
1
31
Panjang interval dalam persentase =
Jenjang
Sehingga pengkategorian skor jawaban responden untuk masing-masing
item penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Pengkategorian Skor Jawaban
Djaslim Saladin, (2006).Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan Pelaksanaan, Unsur-unsur Pemasaran, CV. Linda Karya, Bandung. Djaslim Saladin, (2003). “Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran”,
Bandung, cv. Linda Karya.
Buchari Alma, (2006).Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Alfabeta, Bandung.
Kotler Philip; Alih Bahasa, Benyamin Molan, (2005), Manajemen Pemasaran, Index, Jakarta.
David Garvia dan lovelock alih bahasa Fandi Tjiptono (2000:7), atribut produk, artikel, http://google.com/atributprodukfanditjiptono, diakses pada 04 desember 2011.
Sugiyono, 2002, Statistik Untuk Penelitian; Bandung: ALFABETA.
Redi Panuju, (2006), Komunikasi Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Ema, Ferinadewi. (2005). Atribut Produk Yang Dipertimbangkan Dalam Pembelian Kosmetik dan Pengaruhnya Pada Kepuasan Konsumen Di Surabaya.Jurnal. Diakses pada 08 Oktober 2011 dari World Wide Web
http://universitaspetra.com/atributproduk-kepuasankonsumen.
Handri, Dian Wahyudi . (2005). Pengaruh Atribut Produk Terhadap Keputusan Konsumen Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang. Jurnal. Diakses pada 20 Oktober 2011 dari World Wide Web
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Anjar Ramadan
Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 06 Juni 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Alamat : Jl. Cipaheut Legok No.189
RIWAYAT PENDIDIKAN
1996 - 2002 : Sekolah Dasar Negeri Coblong 4 Bandung
2002 - 2005 : Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 35 Bandung
2055 - 2008 : Sekolah Lanjutan Tingkat Atas Pasundan 8 Bandung
2008 - 2012 : Jenjang Diploma III Universitas Komputer Indonesia