• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGOLAHAN PASIR BESI SUNGAI BUAYA-DELISERDANG MENJADI SUPERPARAMAGNETIK PARTIKEL NANO FE3O4 DENGAN COATING GLUKOSA SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM BERAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGOLAHAN PASIR BESI SUNGAI BUAYA-DELISERDANG MENJADI SUPERPARAMAGNETIK PARTIKEL NANO FE3O4 DENGAN COATING GLUKOSA SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM BERAT."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGOLAHAN PASIR BESI SUNGAI BUAYA-DELISERDANG MENJADI SUPERPARAMAGNETIK PARTIKEL NANO Fe3O4 DENGAN COATING

GLUKOSA SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM BERAT

Oleh:

Denny Pratama Hasibuan NIM 4123240005 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Medan, pada tanggal 18 November 1992. Ayah bernama

R.Gunawan Hasibuan dan Ibu bernama Sarmi Simanjuntak, dan merupakan anak

pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 1999, penulis masuk SD T.D.Pardede

Binjai, dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005, penulis melanjutkan sekolah

SMP Santo Thomas 3 Medan, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008,

penulis melanjutkan sekolah di SMA Santo Thomas 3 Medan, dan lulus pada

tahun 2011. Pada tahun 2012, penulis diterima di program Studi Fisika Jurusan

Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri

(3)

iii

PENGOLAHAN PASIR BESI SUNGAI BUAYA-DELISERDANG MENJADI SUPERPARAMAGNETIK PARTIKEL NANO Fe3O4 DENGAN

COATING GLUKOSA SEBAGAI ADSORBEN ION LOGAM BERAT

Denny Pratama Hasibuan (4123240005)

ABSTRAK

Pengolahan pasir besi alam dari Sungai Buaya - Kabupaten Deliserdang menjadi nanopartikel magnetic Fe3O4 telah berhasil disintesis dengan metode kopresipitasi.

Nanoparticle magnetic Fe3O4 dicoating masing-masing dengan 0.01, 0.02, dan 0.03 mol glukosa. Tahapan proses mulai dari milling iron sand dengan PBM selama 15 jam, dilarutkan dan diaduk pada kecepatan 300 rpm dalam HCl, suhu 70 0C (90 menit), disaring dengan Whatman filter paper 40 dan ditambahkan glukosa, diendapkan dengan larutan NH3, serbuk dikeringkan pada suhu 1000C (5 jam) dan product berupa nanoparticle magnetic Fe3O4 yang telah tercoting glukosa.

Dari hasil FTIR menunjukkan adanya ikatan M-O, vibrasi stretching, dimana M = Fe, terdapat υ = 570,92 dan 401,19 cm-1. Sedangkan Fe3O4 telah tercoating glukosa, dibuktikan adanya gugus fungsi C=O (stretching), M-O (stretching) dan C-H (bending) pada masing-masing, υ = 1404.17, 570.92 dan 2368.58 cm-1. Dari hasil XRD menunjukkan bahwa hanya ada fasa tunggal magnetite (Fe3O4), struktur spinel kubik dan parameter kisi 8.123 A. Nilai optimum diperoleh pada penambahan 0.01 mol glukosa pada Fe3O4, yaitu: true density sebesar 4.57 g/cm3, magnetisasi saturasi (Ms) = 35,41 emu/g, coercivity (HCJ) = 83.3 Oe, ukuran partikel rata-rata = 10.8 nm dan surface area = 124.35 m2/g. Nanoparticle magnetic Fe3O4 coated 0.01 mol glukosa mampu adsorben ion logam Pb hingga mencapai 93.78 %.

Kata Kunci: Nanoparticle magnetic, Glukosa, Fe3O4, coprecipitation, super

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sedak bulan juli 2015 ialah “Pengolahan Pasir Besi Sungai Buaya-Deliserdang Menjadi Superparamagnetik Partikel Nano Fe3O4 Dengan Coating

Glukosa Sebagai Adsorben Ion Logam Berat ”, disusun untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Negeri Medan.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi, terutama

kepada : Bapak Prof. Pardamean Sebayang , M.Si yang telah membimbing saya

dalam penelitian ini dan Dosen Pembimbing I, Bapak Drs. Pintor Simamora,

M.Si. serta bapak Prof.Drs.Motlan, M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si.,

dan Drs. Jonny H. Panggabean, M.Si. yang telah memberikan banyak saran

kepada penulis, serta Bapak Dr. Rahmatsyah, M.Si selaku dosen pembimbing

akademik yang memberikan nasehat selama masa perkuliahan dan Bapak Dr.

Nurdin Siregar, M.Si. yang memberikan motivasi.

Secara khusus saya ucapkan terima kasih kepada kedua orang tua saya,

Bapak R.Gunawan Hasibuan dan Ibu Sarmi Simanjuntak yang telah

membesarkan, mendidik, mendukung serta mendoakan dengan kasih sayang yang

tulus dan juga menjadi sahabat terbaik. Dan kepada adik-adik saya, anggreyani,

doli, dan rio yang memberikan semangat.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang sudah

membantu penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini , antara lain :

1. Bapak Arief, Candra, Masno, Ibrahim, Majid, Fadli, Didi, Toto dan

ibu Ayu, Ani, Omi, Christin yang telah membantu dalam

(5)

v

2. Ibu Mariyati Doloksaribu, M.Si yang telah membantu dalam

mengkarakterisasi sampel di UGM

3. Bapak ahmad, dan kak anggi yang telah membantu preparasi

bahan dan peminjaman alat.

4. Pejuang nanopartikel (Clara, Konni, dan peter) yang sudah

membantu penelitian ini.

5. Reyhan, suci, aris, winnie, dan bachtiar yang dapat membantu

memecahkan keheningan diruang pak damai.

6. Clara Sinta Saragih terimakasih menjadi pacar, sahabat, teman dan

adik yang memberikan semangat dan keceriaan.

7. Sahabat – sahabat saya, viktor, heryanto, Rita, suryani, isrin, irma,

intan dan renny yang telah membatu semangat dan doanya.

8. Intan, Habibi, Wahyu, Ibrahim, Lily, Alfrina, Gloria, Juliana,

Hendro, Andi, Evan, Elvina, Sri, Marnala, Ulfa, Nurhayati,

Nurhidayah, Marlina, Reza Nurcolis, Gordon, Tika, Cindi, Dinie,

Nila, Renny, Erni, Marta yang memberikan semangat dan doa dari

awal hingga akhir semester ini.

Penulis telah berupaya dengan maksimal dalam menyelesaikan skripsi ini

namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata

bahasa dan penulisan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akhir kata penulis ucapkan

terima kasih.

Medan, 14 Juli 2016

Penulis

Denny Pratama Hasibuan

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan ii

Riwayat Hidup iii

Abstrak iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xii

Daftar Lampiran xiii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Batasan Masalah 4

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4.Tujuan Penelitian 5

1.5.Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1Nanoparticle 6

2.1.1Perkembangan Nanoparticle 9

2.2Pasir Besi 10

2.3Nanopartikel Magnetik Fe3O4 12

2.3.1 Ferit Sebagai Bahan Magnet 15

2.4Glukosa 15

2.5Terminologi Magnetik 16

2.6Jenis-jenis magnetik 17

2.6.1 Diamagnetik 18

2.6.2 Paramagnetik 19

2.6.3 Ferromagnetik 19

2.6.4 Antiferromagnetik 20

2.6.5 Ferimagnetik 21

2.7 Konsep domain dan hysterisis 23

2.8 Magnetisasi Saturasi 26

2.9 Koersivitas 27

2.10 Superparamagnetik Partikel nano 27

2.11Metode Kopresipitasi 30

2.12 Karakterisasi 32

(7)

vii

2.12.2 DifraksiSinar X (XRD) 32

2.12.3 VSM (Vibratting Sample Magnetometer) 35

2.12.4 XRF (X Ray Fourence) 36

2.12.5 Spektrofotometer Fourier Transform Infla Red (FTIR) 37

2.12.6 Surface Area Analyzer 43

2.12.7 PSA (Particles Size Analizer) 45

2.12.8 Atomic Adsorption Spectrofotometric (AAS ) 46

2.12.9 SEM (Scanning Electron Microscope) 51

BAB III METODE PENELITIAN 53

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 53

3.1.1 Tempat Penelitian 53

3.1.2 Waktu Penelitian 53

3.2 Alat dan Bahan 53

3.2.1 Alat Penelitian 53

3.2.2 Bahan Penelitian 54

3.3 Prosedur Penelitian 54

3.3.1 Proses Pengolahan Pasir Besi 54

3.3.2 Preparasi Nanopartikel Fe3O4 coated glukosa 54

3.4 Diagram Alir 55

3.4.1 Diagram Alir Proses Pengolahan Pasir Besi 55

3.4.2 Diagram Alir Sintesis Fe3O4 coating Glukosa 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 57

4.1Karakterisasi Pasir Besi Sungai 57

4.1.1 Hasil Analisa powder Pasir Besi dengan XRF 57

4.1.2 Pengukuran Diameter Partikel Pasir Besi Dengan PSA 58

4.1.3 Hasil Analisa XRD Dari powder Pasir besi 58

4.2Hasil Karakterisasi Sintesis Partikel Nano Fe3O4 59

4.2.1 Hasil Analisa Partikel Nano Dengan XRF Fe3O4 61

4.2.2 Hasil Pengukuran True Density Partikel Nano Fe3O4,

dan Fe3O4 Coated Glukosa 62

4.2.3 Hasil Analisa Scanning Electron Microscope (SEM)

Pada Partikel Nano Fe3O4 63

4.2.4 Hasil Pengukuran Diameter Partikel menggunakan

Optical Microscope 64

4.2.4.1 Partikel nano Fe3O4 coated 0.01 mol glukosa 64

4.2.4.2 Partikel nano Fe3O4 coated 0.02 mol glukosa 65

4.2.4.3 Partikel nano Fe3O4 coated 0.03 mol glukosa 66

4.2.5 Hasil Karakterisasi FTIR(Fourier Transform Infla Red) 67

4.2.6 Hasil Pengukuran Sifat Magnet Dengan Menggunakan

VSM 67

4.2.6.1 Analisis Koersivitas 70

4.2.6.2 Analisis magnetisasi saturasi 71

(8)

viii

4.2.7 Hasil analisis XRD pada partikel nano Fe3O4 dan Fe3O4

coated glukosa 73

4.2.8 Hasil karakterisasi BET Surface Area partikel nano Fe3O4

Coated 0.01 mol glukosa 74

4.2.9 Hasil Karakterisasi AAS 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 77

5.1Kesimpulan 77

5.2Saran 77

DAFTAR PUSTAKA 78

(9)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Sintesis Partikel Nano top down dan bottom up 8

Gambar 2.2. Pasir Besi 11

Gambar 2.3. Struktur Kristal Fe3O4 13

Gambar 2.4. Struktur Spinel Magnetit (Fe3O4) 14

Gambar 2.5. Struktur Kimia Glukosa 15

Gambar 2.6. Konfigurasi atom dipol untuk material diamagnetik

dengan dan tanpa medanmagnet 18

Gambar 2.7. Konfigurasi dipol atom dengan dan tanpa medan

magnet eksternal untuk bahan paramagnetik 19

Gambar 2.8. Skema ilustrasi penyelarasan atom dipol untuk material

ferromagnetik tanpa ketiadaan medan magnet eksternal 20

Gambar 2.9. RepresentasiSkematis dari keselarasan antiparalel pada memoen magnetik spin untuk antiferromagnetik mangan

oksida 21

Gambar 2.10. Diagram skema yang menunjukkan konfigurasi momen

magnetik spin untuk ion Fe2+ dalam Fe3O4 22

Gambar 2.11. Penggambaran Skematik Domain dalam Material

Ferromagnetik atau Ferrimagnetik 24

Gambar 2.12. Perubahan bertahap dalam orientasi dipol magnetik

melalui dinding domain 24

Gambar 2.13. Kurva B versus H untuk material Ferromagnetik

dan ferimagnetik 25

Gambar 2.14. Kerapatan Fluks Magnet Versus Medan Magnet

Eksternal untuk MaterialFerromagnetik 26

Gambar 2.15. Transisi nanoscale pada partikel nanomagnetik

dari derromagnetik kesuperparamagnetik 28

Gambar 2.16. Ilustrasi konsep superparamagnetik 29

Gambar 2.17. Grafik Pola XRD 33

Gambar 2.18. Difraksi Sinar X 34

Gambar 2.19. Kurva Histerisis 36

Gambar 2.20. Prinsip Kerja FTIR 38

Gambar 2.21. Vibrasi Streching 41

Gambar 2.22. Vibrasi Bending 42

Gambar 2.23. SpektrumFTIR Partikel Nano Fe3O4 coated Glukosa 42

Gambar 2.24. Surface Area Analyzer 45

Gambar 2.25. Hasil PSA Fe3O4 46

Gambar 2.26. Komponen SEM 52

Gambar 2.27. Hasil Analisa SEM 52

Gambar 4.1. Hasil Karakterisasi PSA Powder Pasir besi 58

Gambar 4.2. Pola PowderPasir Besi 59

Gambar 4.3. Serbuk Partikel Nano Fe3O4 dan dan tanpa glukosa 61

Gambar 4.4. Hubungan antara komposisi glukosa dengan true density 62

(10)

x

Gambar 4.6. Hasil Pengolahan menggunakan software ImageJ

pada partikel nano Fe3O4 coated glukosa 0.01 mol 64

Gambar 4.7. Distribusi partikelpadapartikelnano Fe3O4 coated

glukosa 0.01mol 65

Gambar 4.8. Hasil Pengolahan menggunakan software ImageJ

pada partikel nano Fe3O4 coated glukosa 0.02 mol 65

Gambar 4.9. Distribusi partikelpadapartikelnano Fe3O4 coated

glukosa 0.02mol 66

Gambar 4.10. Distribusi partikelpadapartikelnano Fe3O4 coated

glukosa 0.03mol 67

Gambar 4.11. Distribusi partikelpadapartikelnano Fe3O4 coated

glukosa 0.03mol 67

Gambar 4.12. Spektrum FTIR 68

Gambar 4.13. Kurva Histerisis PengujianVSM 70

Gambar 4.14. Pola Spektrum XRD pada Sampel Partikel nanoFe3O4 73

Gambar 4.15. N2adsorption/desorption isoterms pada partikel nano

Fe3O4 coated glukosa 0.01 74

Gambar 4.16. Hubungan antara Relative Presure P/P0 dengan

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Komposisi Pasir Besi 12

Tabel 2.2 Sifat FisikadanKimiaPasir Besi 12

Tabel 2.3 Sifat Fisika danKimia Magnetit Fe3O4 13

Tabel 2.4 Distribusi padamomenmagnetikspin ion Fe2+dan Fe3+

dalam Fe3O4 23

Tabel 2.5 ReaksiFisik dan Kimia dari Metode Kopresipitasi 31

Tabel 3.1 Alat Penelitian 53

Tabel 3.2 Bahan Penelitian 54

Tabel 4.1 Hasil XRF Powder pasir besi milling 57

Tabel 4.2 Hasil XRF Fe3O4 Sintesis 61

Tabel 4.3 Analisis FTIR pada Sampel Pertikelnano Fe3O4 68

Tabel 4.4 Nilai saturasi terhadap nilai remanen 72

(12)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran1 Dokumentasi Penelitian 84

Lampiran2 Proses Adsorpsi Ion Logam 88

Lampiran3 Dokumentasi Karakterisasi 90

Lampiran4 % Fraksi Kemurnian Hasil XRD Sampel Powder Pasir Besi 91

Lampiran5 Perhitungan Rasio Larutan 98

Lampiran6 Perhitungan Parameter Kisi 99

Lampiran7 Perhitungan True density 109

Lampiran8 Perhitungan Persentase Adsorpsi Ion Logam 111

Lampiran9 Perhitungan Ukuran Partikel Dengan Optical Microscope 114

Lampiran10 Perhitungan Analisis BET Surface Area 174

Lampiran11 Hasil Karakterisasi XRF 183

Lampiran12 Hasil Karakterisasi FTIR 184

Lampiran13 Hasil Karakterisasi PSA 188

Lampiran14 Hasil Karakterisasi SEM 190

Lampiran15 Hasil Karakterisasi VSM 191

Lampiran16 Surat Penelitian 195

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Pertumbuhan kebutuhan manusia disegala bidang selain membawa

kemajuan terhadap kehidupan manusia, tetapi juga akan memberikan dampak

negatif kepada lingkungan. Industrialisasi yang semakin meningkat juga

mempengaruhi kualitas lingkungan hidup disekitar kita. Seperti pencemaran

yang dapat membahayakan kelangsungan makhluk hidup. Pencemaran

lingkungan oleh logam berat menjadi masalah cukup serius yang berasal dari

limbah domestik, rumah sakit, pasar, industri, pertambangan, pengolahan

logam besi, industri kimia dan otomotif banyak menghasilkan limbah ion

logam. Makin tinggi kadar logam berat dalam perairan semakin tinggi pula

kandungan logam berat yang terakumulasi dalam tubuh hewan air tersebut

dan akan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan manusia.

Penanganan limbah logam banyak dilakukan menggunakan proses

pemisahan membran (membrane separation), penukar kation, pengendapan

(chemical precipition) dan pengendapan secara elektro (electro deposition).

Salah satu cara yang sedang dikembangkan adalah teknologi partikel

nano.(Faizal. 2014)

Chia-chang lin telah melakukan penelitian penyerapan limbah cair

menggunakan partikel nano Fe3O4. Penyerapan maksimum pada limbah cair

adalah 95% selama 10 menit.

Partikel nano merupakan suatu partikel dengan ukuran nanometer, yaitu

sekitar 1 – 100 nm. Suatu materi sudah dalam bentuk partikel nano, biasanya

partikel tersebut memiliki sifat yang berbeda dari sifat materi sebelumnya.

(Chaudhuri. 2011) Sifat material tersebut dapat diubah dengan pengontrolan

ukuran material, pengaturan komposisi kimiawi, modifikasi permukaan dan

(14)

2

Penguasaan teknologi partikel nano akan memungkinkan berbagai

penemuan baru yang bukan sekedar memberikan nilai tambah terhadap suatu

produk, bahkan menciptakan nilai bagi suatu produk (Nano.2012). Teknologi

partikel nano yang sangat menarik untuk dikembangkan saat ini adalah

partikel nano magnetik.

Salah satu sumber material magnetik yang banyak digunakan adalah pasir

besi. Pasir besi adalah sumber daya alam yang sangat melimpah diIndonesia. Pasir besi memiliki empat fasa: maghemit (γ-Fe2O3), hematit (α-Fe2O3), goetit (FeO(OH)) dan magnetit (Fe3O4). Dari keempat fasa tersebut hanya maghemit (γ-Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4) yang memiliki sifat magnet dan selain itu magnetit (Fe3O4) juga bersifat amfoter dan memiliki daya serap

yang tinggi (Abdillah. 2013). Senyawa magnetit berwarna hitam dengan

struktur spinel dan mengandung ion Fe2+ Fe3+ (Gubin. 2007). Maka hal ini

pasir besi sangat berpotensi untuk dijadikan Fe3O4 berukuran nanometer.

Pengaplikasian Fe3O4 yang berukuran partikel nano merupakan alternatif

yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku industri di bidang

elektronik yang di dalam perkembangannya meningkat. Aplikasi pada bidang

industri yang berukuran partikel nano Fe3O4 seperti dalam ferofluida (Oznur.

2010), bahan gelombang mikro radar (Malik. 2007), biosensor (Riyanto. 2012), bioteknologi, biomedis (Lu. 2015), katalis (Kolen’ko. 2014), magnetic resonance imaging (MRI) (Akbarzadeth. 2012 ), gel magnetik (Rampengan.

2013), dan penyimpan data (Suh. 2012).

Beberapa sifat partikel nano magnetik ini tergantung pada ukurannya.

Ketika ukuran dibawah 10 nm, akan bersifat superparamagnetik pada suhu

ruang, artinya bahwa energi termal dapat menghalangi anistropi energi

penghalang dari sebuah partikel nano tunggal (Perdana. 2011).

Superparamagnetik merupakan sifat material yang memiliki magnetisasi

tinggi ketika diberi medan magnet eksternal, namun ketika tidak ada medan

magnet aksternal nilai magnetisasi rata–ratanya adalah nol. Sifat

superparamagnetik ini muncul pada umumnya dari ferromagnetik dan

(15)

3

pada penelitian yang dilakukan oleh Xiaoli Chen (2012), yang memperoleh

nilai saturasi partikel nano magnetit sebesar 66.1 emu/g dengan ukuran

diameter rata–rata nya itu 10 nm – 20 nm.

Pasir besi diolah dengan berbagai metode untuk mendapatkan produk

nanomaterial. Metode yang dilakukan dalam pembuatan Fe3O4 adalah spray

pyrolysis (Kartika. 2014), forced hydrolisis, sonokimia (Sri. 2014), reaksi

oksidasi reduksi besi hidroksida, irradasi microwave besi hidroksida (Betti.

2013), teknik preparasi hidrotermal (Dong-Hwang Chen. 2002), sol-gel

(Corrado, 2004 dan Xu. 2007), elektrokimia, solvetermal (Meng. 2016) dan

metode kopresipitasi kimia. (Suharyadi. 2012 dan Petcharoen. 2012)

Metode kopresipitasi adalah metode yang lebih mudah untuk dilakukan

serta bahan–bahan dan cara kerja yang dibutuhkan juga lebih sederhana. Pada

metode ini, prosesnya membutuhkan suhu rendah dan mudah mengontrol

ukuran partikel sehingga waktu yang dibutuhkan relatif singkat (Haining

Meng. 2013).

Metode ini telah banyak dipakai pada penelitian seperti pada penelitian

R.Y. Hong (2006). Peneliti membuat nanopartikel Fe3O4 dengan bahan Fe2+

dan Fe3+, penelitian ini memperoleh ukuran partikel Fe3O4 adalah 8 nm–9 nm,

dan nilai koersifitas yang mendekati superparamagnetik yaitu 6.78 Oe dengan

saturasi 70.48 emu/g.

Pada beberapa penelitian tentang nanopartikel Fe3O4 diberikan modifikasi

seperti penambahan polimer dan organik. Tujuan penembahan bahan ini

adalah melapisi partikel nano Fe3O4 agar tidak teroksidasi atau terjadi

aglomerasi (Junejo. 2013). PEG adalah bahan polimer yang biasa dipakai

dalam melapisi partikel nano seperti pada penelitian Anbarasu (2015), yang

memperoleh ukuran 13 nm. Namun akibat penambahan PEG, nilai saturasi

pada partikel nano mengalami penurunan saturasi dari 61 emu/g menjadi 51

emu/g.

Bahan organik yang juga dipakai sebagai coating partikel nano adalah

glukosa. Xiaohong Sun (2009) menggunakan glukosa sebagai pengontrol

(16)

4

diperoleh adalah 4 nm, 8 nm dan 16 nm. Dengan nilai saturasi yang diperoleh

adalah 14.82 emu/g, 21.95 emu/g dan 29.55 emu/g.

Pada peneletian ini akan membahas tentang pengaruh pengunaan glukosa

pada sintesis partikel nano pasir besi alam sebagai bahan dasar magnetit

(Fe3O4) dengan menggunakan metode kopresipitasi. Pasir besi yang

digunakan dalam pembuatan partikel nano ini berasal dari sungai Buaya yang

berada di daerah kabupaten Deliserdang, pasir tersebut diambil dan diekstrak,

di ball mill dan didopping dengan variasi glukosa. Dengan demikian judul penelitian ini adalah: “Pengolahan Pasir Besi Sungai Buaya-Deliserdang Menjadi Superparamagnetik Partikel Nano Fe3O4 Dengan Coating Glukosa Sebagai Adsorben Ion Logam Berat”.

1.2Batasan Masalah

Dalam penelitian ini batasan masalah yang dibahas meliputi :

1. Bahan dasar pasir besi dipakai dalam mensitesis partikel nano Fe3O4

2. Metode yang akan digunakan adalah metode kopresipitasi

3. Variasi organik yaitu Glukosa 0.01, 0.02, da 0.03 mol. Dengan suhu

700C dan 300 rpm selama 90 menit.

4. Dilakukan karakterisasi dengan menggunakan Densitas, XRD (X-Ray

Diffraction), XRF (X-Ray Flourence), VSM (Vibrating Sample

Magnetometer), OM (Optical Microscope), BET Surface Area

Analyzer, AAS (Atomic Absorption Spectometri), FTIR (Fourier

Transform Infra Red) dan PSA (Particle Size Analyzer).

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, untuk lebih mempermudah dalam

pembahasannya maka dilakukan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana mensintesis partikel nanoFe3O4 dengan ukuran butir ≤ 100

nm berbahan dasar pasir besi ?

2. Bagaimana pengaruh penggunaan glukosa terhadap sifat kemagnetan

dan struktur kristal partikel nano Fe3O4 ?

3. Bagaimana ukuran partikel nano Fe3O4 akibat penambahan glukosa ?

(17)

5

5. Bagaimana surface area dan pori akibat penambahan glukosa ?

6. Bagaimana sifat adsorben ion logam berat Cu dan Pb dari partikel

nano Fe3O4 ?

1.4Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penilitian ini adalah :

1. Untuk memperoleh sintesis nanopartikel Fe3O4 dengan ukuran butir ≤

100 nm berbahan dasar pasir besi.

2. Mengetahui pengaruh penggunaan glukosa terhadap sifat kemagnetan

dan struktur kristal partikel nano Fe3O4.

3. Mengetahui ukuran partikel nano Fe3O4 akibat penambahan glukosa.

4. Mengetahui gugus fungsi partikel nano Fe3O4 coated glukosa

5. Mengetahui surface area dan pori dari partikel nano Fe3O4 coated

glukosa.

6. Untuk mengetahui sifat adsorben partikel nano Fe3O4 coated glukosa.

1.5Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian adalah mengembangkan penguasaan bidang partikel

nano dalam proses sintesis dan mekanisme. Dengan keberhasilan membuat

partikel nano Fe3O4 coated glukosa akan memberi peluang lebih besar akan

pengurangan pencemaran lingkungan terutama pencemaran air akibat limbah

(18)

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Preparasi partikel nano Fe3O4 coated glukosa telah berhasil dilakukan

dengan menggunakan pasir besi dari sungai Buaya-Deliserdang dengan

metode kopresipitasi.

2. Berdasarkan analisa FTIR, terdapat ikatan M-O (M adalah unsur Fe)

pada partikel nano Fe3O4, ikatan ini mengalami pergeseran akibat

penambahan glukosa dan muculnya pucak baru yang diindikasi gugus

fungsi glukosa yaitu C=O, membutikan partikel nano telah berhasil

tercoating dengan glukosa.

3. Hasil XRD partikel nano Fe3O4 dengan dan tanpa modifikasi glukosa

memiliki singel fasa magnetit (Fe3O4), struktur kristal kubik spinel, dan parameter kisi 8.136 Ǻ

4. Kondisi optimum diperoleh pada partikel nano Fe3O4 coated 0.01 mol

glukosa dan menghasilkan true density 4.05 g/cm3, ukuran kristal 14.7

nm, sifat magnet: Hcj = 83.58 Oe, Ms = 35.41 emu/g dan Mr = 4.62

emu/g, surface area = 124.882 m2/g dengan diameter pori = 4.8 nm

5. Partikel nano Fe3O4 coated 0.01 mol glukosa optimal menyerap ion

logam Pb sebesar 93.78%.

6. Penambahan 0.01 mol glukosa pada partikel nano Fe3O4 memiliki ukuran

partikel 29 nm,

1.2. Saran

Untuk penelitian selanjutnya dalam pembuatan partikel nano Fe3O4 disarankan:

1. Perlu dilakukan variasi bahan coating yang lain.

(19)

78

DAFTAR PUSTAKA

A, Malik., Baqiya, dan Darminto, (2009), Penggunaan Polietilenglikol-400 pada

Sintesis Nanopartikel Fe3O4 dan Karekterisasi Struktur Serta Kemagnetannya, Jurnal Sains Materi Indonesia, hal 74 – 77, ISSN : 1411-1098

Abdullah, M., Yusdistira, V., Nirmin dan Khairurijal, (2008), Sintesis

nanomaterial, Jurnal nanosains dan nanoteknologi1: 33 - 57

Abdillah, G. (2013), Sintesis, Karakterisasi dan Uji stabilitas Fe3O4 – Askorbat, Skripsi universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, yogyakarta.

Akbarzadeth, A., Samiei, M., dan Davaran, S., (2012), Magnetic Nanoparticles:

Preparation, Physics Properties, and Applications in Biomedicine, Nanoscale

Research Letters 2012, 7: 1 -13.

Anbarasu, M., Anandan, C., V.Gopinath, K. Balamurugan, (2015), Synthesis and

Characterization of Polyethylene Glycol (PEG) Coated Fe3O4 Nanoparticles

by Chemical co-precipitation Mrthod for Biomedical Applications, Jurnal

ELSEVIER, Molecular and Biomolecular Spectroscopy 135: hal 536-539

Arief, Eko,(2013), Fabrikasi Dan Karakterisasi Struktur Kristal Dan Sifat

Kemagnetan Nanopartikel Cobalt Ferrite (CoFe2O4) Beserta Proses

Fungsionalisasinya Dengan PEG-4000. Tesis Universitas Gadjah Mada,

Yogyakarta.

Balbuena, P.B., dan Gubbins, K.E., (1993), Theoretical interpretation of

adsorption behavior of simple fluids in slit pores, Langmuir vol.9 hal 1801-

1814

Benz, M., (2012), Superparamagnetism : Theory and Applications, Discussion of

Two Papers on Magnetic Nanoparticles.

Bozorth, R.M., (1993), Ferromagnetisim, Wuley – IEEE Press, New

York/Pistcataway, NJ.

Chaudhuri, R.G., dan Paria, S., (2012), Core/Shell Nanoparticles : Classas,

Properties, Syntesis Mechanisms, Characterization, and Applications.

Research gate, Chem. Rev. 2012,112, 2373-2433.

Chen, H., Yang, W., Hao, Z., dan Hua, W., (2015), Preparation Of Mesoporus

Fe3O4 Nanoparticle With Template Reagent: Tannic Acid and The Catalytic

(20)

79

Coey, J.M.D., (2009), Magnetism and Magnetic Materials, ISBN: 978-0-511-67743-4, Cambridge University, New York.

Corrado, S., Roberto, R., Gabriele, B., Paola, T., Paolo, A., dan Federica, B., (2004), Microwave-Assitedd Nonaqueous Sol-Gel Synthesis of Highly

Crystalline Magnetite Nanocrystals, Materials Chemistry and Physics 1-8

Dong-Hwang, C., dan Min-hung, L., (2002), Preparation and Characterization of

YADH-boud Magnetic Nanoparticles, Journal of Molecular Cataliysis B: Enzymatic 16; 283-291.

Delmifiana, B., dan Astuti, (2013), Pengaruh Sonifikasi Terhadap Struktur dan

Morfologi Nanopartikel Magnetik yang Disintesis dengan Metode Koprepitasi,

Jurnal Fisika Unand ISSN 2302-8491 Vol. 2, No. 3.

Faizal, M., Hariyani., dan Fitri, rindy Mutia, (2014), Pengelolahan Air Limbah

yang Mengandung Logam Cd Menggunakan Komposit Adsorbent dengan Bentonit dan Fe3O4, Jurnal Teknik Kimia No.3, Vol. 20.

Fernandez, B.R., (2011), Nanomaterial : Sintesis, Karakterisasi, Sifat, dan

Peralatan Elektronik,Pascasarjana Universitas Andalas Padang

Gubin, S.P., (2004), Magnetic Nanoparticles. ISBN : 978-3-5-27-40790-3, WILEY-VCH Verlag Gmbh and Co.KgaA, Rusia.

Guimaraes, P.A., 2009, Prinsiples of Nanomagnetism, German, Springer.

Hadi, A.P. 2009. Kajian Transformasi antar Fasa pada Komposit Fe3O4/Fe2O3. Tugas Akhir. Surabaya: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh November

Haining, M., Zhenzhong, Z., Fangxia, Z., Tai, Q., dan Jingdong, Y., (2013),

Orthogonal Optimization for Preparation of Fe3O4 Nanoparticles via Chemical

Coprecipitation, Applied Surface Science 280; 670-685.

Helmi, M., Shahtahmasebi. N., Rezaee, M., Ghows., N., dan Kazemi. A., (2013),

Study of Structural And Magnetic Properties of superparamagnetic Fe3O4/SiO2 core-shell nanocomposites synthesized with hydrophilic

citrate-modified Fe3O4 seeds via a sol-gel approach, Physica E 53 207-216.

Hu, J., Xijian, H., Chen, A., dan Zhao, S., (2014), Direct aqueous synthesis of

well dispered superparamagnetic Fe3O4nanoparticles using ionic

liquid-assited coprecipitation method, journal of alloys and compoundsvol.603. hal

(21)

80

Jiles,D., (1998), Introduction to Magnetism and Magnetic Materials, Nelson Thornes, Cheltenham, UK.

Junejo, Y., Abdulhadi,B., Huseyin, S., (2013), Simple Hydrothermal Synthesis of

Fe3O4-PEG Nanocomposite, jurnal Central European Journal of Chemistry 11(9), hal: 1527-1532

K.Petcharoen., dan A.Sirivat., (2012), Synthesis and Characterizatio of Magetit

Nanoparticles via Chemical Co-prepcipitation Method, Material Science and Engineering B 177; 421-421

Kartika, Dewi Linda., dan Pratapa, Suminar, (2014), Sintesis Fe2O3 dari Pasir

Besi dengan Metode Logam Terlarut Asam Klorida, Jurnal Sains Dan Seni

Pomits Vol.3, No. 2, 2337-3520.

Karaagac, O., Kockar,H., Beyaz, S., dan Tanrisever, T., (2010), A Simple Way to

Synthesize Superparamagetic Iron Oxide Nanoparticles in Air Atmosphere : Iron Ion Concetration Effect, IEE Transactions On Magnetics,vol.46.No.12.

Kingery, W. D., Bowen, H. K., and Uhlman, D. R., (1976), Introduction to

Ceramics 2nd edition, New York.

Kolen’ko, Y.V., Lopez, M.B., Abreu, C.R., et. All, (2014), Large – Scale Synthesis of Colloidal Fe3O4 Nanoparticles Exhibiting High Heating Efficiency

in Magnetic Hyperthermia, The journal of Physical Chemical C 2014,118,

8691 – 8701.

Lu, An-Hui., Salabas E.L., dan Sch th, F., (2015), Magnetic Nanoparticles :

Syntesis, Protection, Functionalization, and Application, Angewandte Chemie

2007, 46, 1222-1244

Medekani, S., (2013), Sintesis Partikel Nanokomposit Fe3O4/SiO2 Dengan

Metode Kopreaipitasi.Prosidang Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir

PTNHR-BATAN Bandung. 472-477

Meng, L., Qiang, G., Teng, W., Yan, S., Bo, H., Kai, S., da Cheng, G., (2016),

Solvothermal Synthesis of MnxFex_xO4 Nanoparticles with Interesting

Physicochemical Characteristics and Good Catalytic Degradation Activity, Materials and Design 97; 341-348

(22)

81

Pavia. D.L., Lampman. G.M., dan Kriz, G.S., (2001), Introduction To

Spectroscopy, Thomson Learning,Inc. ISBN 0-03-031961-7, amerika

Perdana, F.A., Baqiya, M.A., Triwikantoro, dan Darminto, (2011). Sintesis

Nanopartikel Fe3O4 Dengan Template PEG – 1000 Dan Karakterisasi Sifat

Magnetiknya. Jurnal Material dan Energi Vol.01, No. 01 , 1-6.

Puri, R.K., and Babbar, V.K., 1997, Solid State Physics, Various Indian University.

Putra,H., Satyono, I., dan Wijatna, A., (2008), Penggunaan Pasir Besi Dari Kulon

Progo Dengan Berat Jenis 4.331 Untuk Mortar Perisai Radiasi Sinar Gamma,

Forum Teknik sipil No.XVII/3

R.Y.Hong., T.T.Pan., dan H.Z.Li., (2006), Microwave Sythesis of Magnetic Fe3O4

Nanoparticles Used as A Precursor of Nanocomposite and Ferrofluids, Journal of Magnetism and Magnetic Materials 303 ; 60-68.

Rampengan, A.M., Ma’arif, Nuzully, S., Kato, T., Iwata, S., dan Suharyadi, E., (2013), Pengukuran Magnetoresistance Berbasis Lapisan Tipis

Giant-Magnetoresistence (GMR) Pada Polyethylen Glicol (PEG)-Coated-Nanopartikel Magnetit (Fe3O4), Jurnal Fisika Indonesia No. 49, Vol. XVII, ISSN : 1410-2994.

Riyanto, A., Listiawati, D., Suharyadi, E., dan Abraha, K., (2012), Analisis

Struktur Kristal dan Sifat Magnetik pada Nanopartikel Magnetit (Fe3O4)

sebagai Bahan Aktif Biosensor Surface Plasmon Resonance (SPR). Prosiding

Pertemuan Ilmiah XXVI , ISSN : 0853-0823.

Sakar, Z K. and F. K.S. 2012. Synthesis and Magnetic Properties Investigations of

Fe3O4 Nanoparticles. Proceedings of the 4th International Conference Nanostructures (UCNS4) 12-14 March, 2012,Kish Island, I.R Iran

Sholihah, L.K., (2010), Sintesis dan Karakterisasi Partikel Nano Fe3O4 yang

Berasal dari Pasir Besi dan Fe3O4 Bahan Komersial, ITS juli :1:15

Silverstein, R.M., Webster, F.X., dan Kiemle, D.J., (2005), Spectrometric

Identification of Organic Compounds. JOHN Wiley dan sons,Inc. ISBN

0-471-39362-2

Suh, S.K., Yuet, K., Hwang, K.W., Bong, K.W., Doyle, P.S., Hatton, T.A., (2012), Syntesis Of Nonspherical Superparamagnetic Particles : In Situ

(23)

82

Suharyadi.E., Setiadi, E.A., Riyanto. A., Kato.T., Iwata, S., dan Abraha, K, (2012), Magnetic Nanostructure : Fabrication And Applications From Memory

Devices To Biosensor. Jurnal Sains Materi Indonesia ISSN 1411-1098, Vol. 15.

No.3 , hal 123-128.

Susanti, S, (2014), Kajian Struktur Kristal Nanopartikel Magnetite (Fe3O4)

sebagai Fungsi Temperatur dari Hasil Sintesis dengan Menggunakan Metode Sonokimia. Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga.

Topal, U., Ali, M., (2016), Phase Stabilization Of Magnetite (Fe3O4)

Nanoparticles With B2O3 Adition: A Significant Enchancement On The Phase

Transition Temperature. Journal Of Magnetism And Materials 408, 123- 128.

Wyatt, O. H., and Hughes, D. D., (1974), Metals, Ceramics and Polymers, Cambridge University Press

Xiaohong, S., Chunning, Z., Fuxiang, Z., Yall, Y., Guangjun, W., Atmix,Y., dan Nalja,G., (2009), Size-Controlled Synthesis of Magnetite (Fe3O4)

Nanoparticles Coated with Glucose and Gluconic Acid from a Single Fe(II) Precusor by a Sucrose Bifunctional Hydrothermal Method, Journal Physicsis Chemical C113; 16002-16008.

Xiaoli, C., Haiya, L., Min, Y., Shengyu, W., Erru,N., Fanwei, Z., Chang, C., Faghong, L., dan Jianghua, Y., (2012), Novel Superperamagnetic Iro Oxide

Nanoparticles For Tumor Embolization Application: Preparation, Characterization and double targeting, Internatioal journal of pharmaceutics

426; 248-255

Xu, C., (2004), Modification of Superparamagnetic Nanoparticles for Biomedical

Applications, Ph.D. dissertation, M.Phil., Hong Kong University of Science &

Technology, Hong Kong.

Xu, Jing., Yang, Habin., Fu, Wuyou., Du, Kai., Sui, Yongming., Chen, Jiuju., Zeng, Yi., Li, Minghui, dan Zou, Guangian, (2007), Preparation and Magnetic

Properties of Magnetite Nanoparticles by Sol-Gel Method, Journal of

Magnetism and Magnetic Materials Vol. 309 issue 2, Pages 307-311.

Yuanbi, Z., Zumin, Q., dan Jiaying, H., (2008), Preparation and Analysis Of

Fe3O4 Magnetic Nanoparticles Used As Targeted-Drug Carries. Chinese Journal Of Chemical Engineering, Vol.16 hal.415-455

Zhao, D. L., Teng, P., Xu, Y., Xia, Q.S., Tang, J. T., (2010), Magnetic and

(24)

83

Nanoparticles With Core–Shell Structure, Journal of Alloys and Compounds,

Referensi

Dokumen terkait

Pada web pencarian iklan rumah ini, model umano-fukami akan diterapkan pada sejumlah iklan rumah yang memiliki data yang tepat dan tidak tepat dengan query yang

Sistem ini terbagi menjadi 2 (dua) macam, yaitu sistem spoils dan.. Sistem spoils adalah sistem pengangkatan pegawai berdasarkan kawan-kawan separtai atau

Perbedaan rumah susun dengan rusunawa adalah terletak pada sistem kepemilikan, rusun dapat dimiliki oleh penghuninya dengan cara membeli sedangkan rusunawa hanya dapat dipakai

Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil yang dikelola oleh PT TASPEN. (PERSERO) Kantor

mengajar di kelas mengajarkan pada praktikan bagaimana berkomunikasi dengan peserta didik dan bagaimana dapat menguasai banyak kepribadian yang berbeda untuk

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati efektivitas serat jerami padi sebagai lapisan penutup permukaan tanahdengan tiga variasi intensitas hujan terhadap laju

Penyajian data (display data) dimaksudkan agar lebih mempermudah bagi peneliti untuk dapat melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari data

This underlined theory emphasizes the background of the study explained in the beginning, which tries to find out the correlation between mastering grammar and