PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SOFT MAGNET NANOKOMPOSIT PASIR BESI – BENTONIT SEBAGAI
ADSORBEN ION LOGAM Cu DAN Pb
Oleh:
Konni Tamba NIM 4123240020 Program Studi Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sains
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
Penulis adalah seorang anak perempuan yang lahir di Kecamatan
Ronggurnihuta, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara pada tanggal 29 Juli 1993
dan diberi nama Konni Tamba. Penulis merupakan anak ke 9 dari 10 bersaudara
yang dibesarkan dan dididik Ayahanda I.Tamba dan Ibunda H.Sinaga. Penulis
memulai pendidikan pertamanya di bangku SD Sijambur 136786 Ronggurnihuta
pada tahun 2000 dan lulus pada tahun 2006. Kemudian pada tahun 2006 penulis
melanjutkan pendidikan sekolah di SMP Negeri 5 Pangururan dan lulus pada
tahun 2009. Tahun 2009 penulis diterima di SMA Swasta St.Mikhael Pangururan
dan lulus pada tahun 2012.
Pada tahun 2012, penulis mengikuti seleksi PTN yang diselenggarakan di
Universitas Sumatera Utara (USU) yang kemudian lulus dan diterima di Program
Studi Fisika Jurusan Non-Kependidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Selama proses pendidikan kampus
berjalan penulis juga aktif dalam kegiatan Kelompok Diskusi Bidang Kajian
Fisika Material (KDBK Fisika Material). Selain itu, penulis juga aktif di
organisasi Internal Kampus yaitu UK-KMK St.Martinus Unimed (Unit Kegiatan
Kerohanian Mahasiswa Katholik) dengan jabatan terakhir sebagai seksi dana.
Selain itu penulis juga aktif di organisasi eksternal kampus yaitu IKBKF (Ikatan
iii
PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI SOFT MAGNET NANOKOMPOSIT PASIR BESI – BENTONIT SEBAGAI
ADSORBEN ION LOGAM Cu DAN Pb
Konni Tamba (4123240020) ABSTRAK
Pasir besi dari Sungai Bingai - Langkat telah berhasil disintesis menjadi nanopartikel Fe3O4 dengan metode kopresipitasi. Nanopartikel Fe3O4 - Bentonit
dibuat menjadi nanokomposit dengan perbandingan: 70:30, 50:50, dan 30:70 (%). Pembuatan nanokomposit Fe3O4 - Bentonit dilakukan dengan cara melarutkannya
di dalam NaOH, dicuci dengan aquades hingga pH netral, dan dikeringkan di dalam oven pada suhu 1000C (5 jam). Karakterisasi yang dilakukan adalah XRF, PSA micron, SEM, VSM, FTIR, XRD, BET, dan AAS.
Kondisi optimum diperoleh pada komposisi 70% Fe3O4 - 30% Bentonit,
menghasilkan magnetik remanen (Mr), saturasi (Ms) dan koersivitas (Hc) sebesar
3.74 emu/g, 22 emu/g dan 119 Oe. Material nanopartikel Fe3O4 - Bentonit telah
berhasil menjadi nanokomposit Fe3O4 – Bentonit, dibuktikan adanya serapan
Si-O-Si (bending), Al-Al-OH (bending), Si-Si-O-Si (stretching), C-H (stretching), dan O-H (stretching)masing-masing pada bilangan gelombang 455, 918, 1026, 2337, dan 3410 cm-1. Pasir besi milling 15 jam dengan planetary ball milling (PBM), Fe3O4 sintesis dan nanokomposit Fe3O4 + Bentonit memiliki single phase yaitu
magnetit (Fe3O4), struktur kristal kubik spinel dengan parameter kisi 8,373 Ǻ.
Nanokomposit dengan komposisi 70% Fe3O4– 30% Bentonit mempunyai
luas permukaan 106 m2/g dan ukuran pori 3.2 nm, material ini juga mampu menyerap ion logam Cu dan Pb, sebesar 82 dan 98%.
Kata Kunci: nanopartikel, kopresipitasi, nanokomposit Fe3O4 - Bentonit,
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah Tri Tunggal atas segala berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya
dan ucapan syukur penulis sampaikan kepada Bunda Maria, Bunda Pertolongan
Abadi yang memberikan ketabahan dan penguatan kepada penulis dalam
menyelesaikan perkuliahan dan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “ Pembuatan dan Karakterisasi Soft Magnet Nanokomposit Pasir Besi – Bentonit sebagai Adsorben Ion Logam Cu dan Pb ”.
Selama proses penyusunan skripsi ini berlangsung, penulis telah
memperoleh banyak nasehat dan motivasi yang tak terhingga banyaknya. Oleh
karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Nurdin Siregar, M.Si selaku Dosen
Pembimbing Skripsi. Beliaulah yang senantiasa meluangkan waktu, pikiran, dan
tenaganya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Kepada
ketiga Dosen penguji (Bapak Dr. Eidi Sihombing, M.Si, Bapak Prof. Drs. Motlan
Sirait, M.Sc, Ph.D dan Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si), atas masukan dan saran
dalam perbaikan isi skripsi. Dan kepada Dosen Pembimbing Akademik Bapak
Drs. Jonny Haratua Panggabean, M.Si, yang telah berbagi ilmu dan wawasan
terhadap penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh Dosen
Fisika Non Kpendidikan UNIMED serta Rekan Mahasiswa/i Jurusan Fisika
FMIPA UNIMED.
Dan penulis juga mengucapkan terimakasih banyak kepada Bapak
Pembimbing penulis di Fisika Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Serpong, Tangerang yaitu Bapak Prof. Drs. Pardamean Sebayang, M.Sc yang
telah banyak membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, baik dari segi
materi, tenaga, ilmu, motivasi dan dukungan kepada penulis, begitu juga untuk
staff pegawai LIPI yaitu Pak Eko Arif, Pak Candra, Pak Toto, Pak Tomi, Ibu Ayu,
Pak Didik, Pak Ibrahim, Pak Fadli, Pak Lukman, Pak Ahmad, dan khususnya
v
Teristimewa bagi mereka yang selalu ada dan yang begitu berharga yang
tidak pernah letih memberi kasih sayang, dukungan semangat dan material kepada
penulis yaitu Ayah tercinta I. Tamba dan Ibunda tersayang H. Br Sinaga.
Terkhusus juga untuk 10 bersaudara yaitu Ito M. Tamba dengan Keluarga, Ka N.
Br Tamba dengan Keluarga, Ito L. Tamba dengan Keluarga, Ito M. Tamba dengan
Keluarga, Ito O.Tamba dengan Keluarga, Ito J.Tamba dengan Keluarga, Ka M.
Tamba dengan Keluarga, Ka Marni Tamba, dan yang terakhir Kuasa Tamba yang
sama sama berjuang, penulis mengucapkan terimakaish yang mendalam atas doa,
dukungan dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.
Buat rekan-rekan mahasiswa/i Non-Dik Fisika angkatan 2012,
teman-teman seperjuangan (Irma, Martha, Intan, Isrin, Suryani, Rita, Herianto,Viktor,
Habibi, Wahyu, Ibrahim, Lily, Alfrina, Gloria, Juliana, Hendro, Andi, Evan, K
Elvi, Sri, Marnala, Ulfa, Nurhayati, Nurhidayah, Marlina, Reza Nurcolis, Gordon,
Tika, Cindi, Dinie, Nila), teristimewa buat teman-teman yang membantu dalam
penelitian ini (Denny P, Clara S, Peter S, Anggreani S). Begitu juga buat
teman-teman seperjuangan yang TA ataupun yang pkl di LIPI (Raihan UNSOED, Aris
UNSOED, Wini UNILA, Suci UNILA, K’Baktiar UNTIRTA, K’Anggi ). Begitu
juga untuk doa dan dukungan semangat dari kawan-kawan satu Kost Jitu (Kawan
satu kamar Reni, K’Kristina, K’Afni, B’Berkat, Erni, Adek Agus, Adek Rosa, Jonathan, B’Eko) dan juga Bg Evan Simarmata yang banyak memberikan motivasi serta membantu dalam penulisan skripsi ini. Dan juga buat adik-adik ku
yang selalu mendoakan penulis (Trincy INALUM, Yuliastri UNIMED). Begitu
vi
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan di dalam penulisan
isi skripsi ini. Penulis berharap semoga hasil penelitian ini memberi manfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya di bidang sains, ilmu
pengetahuan, kesejahteraan masyarakat dan pengembangan industri. Dan akhir
kata, penulis mengucapkan “ selamat membaca semoga bermanfaat dan terima kasih”. Semoga Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai dan melindungi kita.
Medan, Mei 2016
Penulis,
Konni Tamba
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vii
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xii
Lampiran xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah 1
1.2Batasan Masalah 5
1.3Rumusan Masalah 6
1.4Tujuan Penelitian 6
1.5Manfaat Penelitian 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1Nanokomposit 8
2.2 Nanopartikel 8
2.2.1Sintesis Nanopartikel 8
2.2.2Perkembangan Nanopartikel 10
2.2.3Nanopartikel Pasir Besi (Fe3O4) 10
2.3Pasir Besi 13
2.4Terminologi Kemagnetan Material 16
2.5Klasifikasi Sifat Kemagnetan Material 17
2.5.1Diamagnetik 17
2.5.2Paramagnetik 18
2.5.3Ferromagnetik 18
2.5.4Antiferromagnetik 19
2.5.5 Ferrimagnetik 20
2.6Penerapan Magnet 21
2.7Domain Magnetik dan Kurva Histeresis 22
2.8Bentonit 24
2.8.1Tipe Bentonit dan Pemanfaatannya 25
2.8.2Sifat Fisik dan Kimia Bentonit 26
2.8.3Aktivasi Bentonit 27
2.8.4Aplikasi Bentonit 27
2.9Komposisi Bentonit 28
2.10Metode Kopresipitasi 30
2.11Logam Berat 32
viii
2.11.2Logam Pb (Plumbum) 33
2.12Karakterisasi Material 34
2.12.1Struktur Mikro dengan XRD (X- Ray Difraction) 34
2.12.2VSM (Vibrating Sample Magnetometer) 36
2.12.3PSA (Particle Size Analyzer) 39
2.12.3.1Analisis Distribusi Ukuran Partikel Menggunakan PSA 40
2.12.4FTIR (Fourier Transform Infrared Spectrometry) 40
2.12.5SAA (Surface Area Analyzer) 42
2.12.5.1Metode BET (Brunauer Emmet Teller) 44
2.12.6XRF (X-Ray Fluoresence) 46
2.12.7SEM (Scanning Electron Microscope) 47
BAB III METODE PENELITIAN
3.1Tempat danWaktu Penelitian 50
3.1.1Tempat Penelitian 50
3.1.2Waktu Penelitian 50
3.2Alat dan Bahan Penelitian 50
3.2.1 Alat Penelitian 50
3.2.2Bahan Penelitian 51
3.3Prosedur Penelitian 51
3.3.1Persiapan Bahan Dasar 52
3.3.2Proses Sintesis Fe3O4 Dengan Menggunakan Metode Kopresipitasi 52
3.3.3Pengaktivan Bentonit Adrich 53
3.3.4Sintesis Nanokomposit Pasir Besidengan Bentonit 54
3.3.5Proses Pengaplikasian Nanokomposit Pasir Besi – Bentonit 55
3.4Diagram Alir 56
3.4.1Persiapan Bahan Dasar 56
3.4.2Proses Sintesis Pasir Besidengan Metode Kopresipitasi 57
3.4.3Pengaktivan Bentonit Aldrich 58
3.4.4Sintesis Nanokomposit Fe3O4 dengan Bentonit 59
3.4.5Proses Pengaplikasian Nanokomposit Pasir Besi – Bentonit 60
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1Karakterisasi Pasir Besi Milling 15 Jam dari Sungai Bingai 61
4.1.1Sintesis Pasir Besi Milling 15 Jam 61
4.1.2Karakterisasi XRF (X-Ray Flouresence) 61
4.1.3Karakterisasi XRD (X-Ray Difraction) 62
4.1.4Karakterisasi PSA micron (Particle Size Analyzer) 63
4.2Proses Sintesis Nanopartikel Pasir Besi (Fe3O4(s))
dengan Metode Kopresipitasi 64
4.2.1Karakterisasi XRF (X-Ray Flourences) 65
4.2.2Karakterisasi SEM (Scanning Electron Microscope) 66
4.2.3Karakterisasi True Density 67
4.2.4Karakterisasi FTIR (Fourier Transform Infra Red) 69
4.2.4.1 Pasir Besi (Fe3O4) Sintesis 69
ix
4.2.4.3Nanokomposit 70% Pasir Besi + 30% Bentonit 72
4.2.4.4Nanokomposit 50% Pasir Besi + 50% Bentonit 73
4.2.4.5Nanokomposit 30% Pasir Besi + 70% Bentonit 75
4.2.5 Karakterisasi VSM (Vibrating Sampel Magnetometer) 78
4.2.5.1Nanopartikel Pasir Besi (Fe3O4) 78
4.2.5.2Nanokomposit 70% Pasir Besi + 30% Bentonit 79
4.2.5.3Nanokomposit 50% Pasir Besi + 50% Bentonit 80
4.2.5.4Nanokomposit 30% Pasir Besi + 70% Bentonit 81
4.2.6 Karakterisasi XRD (X-Ray Difraction) 84
4.2.6.1Pasir Besi (Fe3O4) 84
4.2.6.2Bentonit ArdrichI 86
4.2.6.3Nanokomposit Pasir Besi (Fe3O4) – Bentonit 87
4.2.7 Karakterisasi SAA (Surface Area Analyzer) 88
4.2.8 Karakterisasi Uji AAS (Atomic Absorption Spectrophotometer) 91
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan 93
5.2Saran 93
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Sintesis Nanopartikel Top-Down dan Bottom-Up 9
Gambar 2.2 (a) Serbuk Pasir Besi, (b) Struktur Pasir Besi 11
Gambar 2.3 Struktur Kristal Pasir Besi 12
Gambar 2.4 Pasir Besi 14
Gambar 2.5 Arah Domain Magnetik pada Material Diamagnetik
Sebelum dan Sesudah Diberi Medan Magnet Eksternal 17
Gambar. 2.6 Arah Domain Magnetik pada Material Paramagnetik
Sebelum dan Sesudah Diberi Medan Magnet Eksternal 18
Gambar 2.7 Arah Domain Magnetik pada Ferromagnetik 19
Gambar. 2.8 Arah Domain Magnetik pada Antiferomagnetik 20
Gambar 2.9 Arah Domain Magnetik pada Ferrimagnetik 20
Gambar 2.10 Analisis Material Magnetik, Berdasarkan Tipe dan Koersifitas 21 Gambar 2.11 Magnetisasi (M) dengan Medan Magnet (H) untuk
Ferromagnetik (Garis Padat), Paramagnetik
(Garis Putus - Putus) dan Diamagnetik (Garis Titik - Titik). Hc Medan Koersivitas, Ms Magnetisasi Saturasi,
Mr Magnetisasi Remanen (Alvarez, 2004) 23
Gambar 2.12 Skema Struktur Bentonit 29
Gambar 2.13 Logam Berat Tembaga (Cu) 33
Gambar 2.14 Limbah Logam Berat Timbal (Pb) 34
Gambar 2.15 X-Ray Difraction pada (a). Nanopartikel Fe3O4 Murni (b).
Nanopartikel Fe3O4-AOS 35
Gambar 2.16 Diagram Blok Seperangkat Sistem OXFORD VSM 1.2H 37
Gambar 2.17 Profil Sinyal Terinduksi pada Kumparan Model
Mallinson 4 Kumparan 38
Gambar 2.18 VSM (Vibrating Sample Magnetometer) 38
Gambar 2.19 PSA (Particle Size Analyzer) 39
Gambar 2.20 (a). Spektrum FTIR Sebelum RhB dan Setelah Degradasi 41
Gambar 2.20 (b). Perpindahan RhB dan CODcr yang Dielimasi
dengan Degradasi RhB 42
Gambar 2.21 Penampang SAA (Surface Area Analyzer) 43
Gambar 2.22 Tipe Grafik Isotherm Adsorpsi - Desorpsi
berdasarkan IUPAC 44
Gambar 2.23 Kurva Slope BET (Brunauer Emmett Teller) 46
Gambar 2.24 Peralatan Pengujian XRF (X-Ray Fluoresence) 47
Gambar 2.25 Mikroskop Scanning Elektron dan Skemanya 49
Gambar 2.26 Hasil Pengolahan dari SEM 49
Gambar 4.1 SerbukPasir Besi Milling 15 Jam 62
Gambar 4.2 Serbuk Pasir Besi Milling 15 Jam dari Sungai Bingai 63
Gambar 4.3 Distribusi Ukuran Partikel Pasir Besi Milling 15 Jam 64
Gambar 4.4 Hasil Analisa Pasir Besi (Fe3O4) Menggunakan SEM 67
Gambar 4.5 Grafik Hubungan antara Komposisi Fe3O4 dengan Density 68
xi
Gambar 4.7 Analisis Spektrum FTIR Bentonit Aldrich 71
Gambar 4.8 Analisis Spektrum FTIR 70% Pasir Besi + 30% Bentonit 72
Gambar 4.9 Analisis Spektrum FTIR 50% Pasir Besi + 50% Bentonit 73
Gambar 4.10 Analisis Spektrum FTIR 30% Pasir Besi + 70% Bentonit 75
Gambar 4.11. Analisis Spektrum FTIR: (1) Pasir Besi Sintesis, (2) Bentonit,
Penambahan Pasir Besi (3) 30%, (4) 50%, dan (5) 70% 76
Gambar 4.12 Kurva Histeresis Nanopartikel Pasir Besi Sintesis 79
Gambar 4.13 Kurva Histeresis Nanokomposit
70% Pasir Besi + 30% Bentonit 80
Gambar 4.14 Kurva Histeresis Nanokomposit
50% Pasir Besi + 50% Bentonit 81
Gambar 4.15 Kurva Histeresis Nanokomposit
30% Pasir Besi + 70% Bentonit 82
Gambar 4.16 Kurva Histeresis Pasir Besi dengan Bentonit 82
Gambar 4.17 Serbuk Pasir Besi dari Sungai Bingai 84
Gambar 4.18 Uji XRD Serbuk Pasir Besi (Fe3O4) 85
Gambar 4.19 Uji XRD Bentonit Aldrich 86
Gambar 4.20 Serbuk Nanokomposit Pasir Besi– Bentonit 87
Gambar 4.21 Uji XRD Nanokomposit 70% Pasir Besi
+ 30% Bentonit 88
Gambar 4.21 Kurva Isothermal Adsorpi - Desorpsi Nanokomposit
70% Pasir Besi + 30% Bentonit 89
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Table 2.1SifatFisikadan Kimia PasirBesi (Fe3O4) 13
Table 2.2Komposisi Kimia PasirBesi 14
Table 2.3SifatFisikadan Kimia PasirBesi 15
Tabel 2.4Komposisi Kimia Bentonit 26
Tabel 2.5 KomposisiBentonit 30
Tabel 2.6 PerbedaanReaksiFisikadan Kimia dariMetodeKopresipitasi 31
Table 3.1 AlatPenelitian 50
Table 3.2 BahanPenelitian 51
Table 4.1 KandunganPasirBesiMilling 15 Jam 61
Table 4.2 KandunganPasirBesi (Fe3O4) Sintesis 65
Table 4.3True DensityPasirBesi(Fe3O4 )denganBentonit 68
Tabel 4.4 Spektrum FTIR NanopartikelFe3O4, Bentonit
danNanokomposit Fe3O4denganBentonit 77
Tabel 4.5 NilaiMagnetikSaturasi (Ms), Medan Koersivitas (Hc),
danMagnetikRemanen (Mr) untukMasing-MasingSampel 83
Tabel 4.6 DayaSerapSampel 70% Fe3O4 + 30% Bentonit
denganMetode BET (Brunauer Emmett Teller) 90
Tabel4.7 KonsentrasiNanokomposit70% Fe3O4 + 30% Bentonit
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I. Fraksi Volume 100
Lampiran II. Perhitungan Rasio Larutan 103
Lampiran III. Perhitungan Parameter Kisi Kristal 104
Lampiran IV. Ukuran Kristalin Pasir Besi sintesis berdasarkan
persamaan Debye Scheerer 111
Lampiran V. Gambar Hasil Uji XRD 113
Lampiran VI. Struktur Kristal 115
LAmpiran VII. Hasil Uji XRF 116
Lampiran VIII. Perhitungan Hasil Pengujian SEM 117
Lampiran VIX. Hasil Pengujian PSA Mikron 118
Lampiran X. Hasil Pengujian VSM 120
Lampiran XI. Perhitungan True Density 128
Lampiran XII. Hasil Pengujian SAA 130
Lampiran XIII. Hasil Uji FTIR 139
Lampiran XIV. Hasil Uji AAS 144
Lampiran XV. Surat Keterangan Izin Penelitian 147
Lampiran XVI. Surat Balasan Penelitian 148
Lampiran XVII. SK Dosen Pembimbing Skripsi 149
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pencemaran lingkungan menjadi masalah yang cukup serius khususnya
dengan pemakaian logam berat di industri atau pabrik yang semakin pesat.
Meningkatnya kegiatan industri di Indonesia, memiliki dampak positif bagi
perekonomian, akan tetapi output lainnya berupa limbah cair yang mengandung
logam berat dapat memberikan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan jika
tidak dikelola dengan baik. Adanya ion-ion logam berat dalam limbah industri
harus mendapat perhatian yang khusus, mengingat dalam konsentrasi tertentu
dapat memberikan efek toksik (racun) yang berbahaya bagi manusia dan
lingkungan sekitarnya (Faizal, 2014). Racun yang mengandung logam berat ini
sebagai penghalang kerja enzim, sehingga proses metabolisme tubuh terputus.
Selain itu logam berat ini akan bertindak sebagai penyebab terjadinya alergi,
mutagen, teratogen atau karsinogen. Jalur masuknya racun resebut dapat melalui
kulit, pernapasan dan pencernaan (Kristianingrum, 2006; Rahmahida, 2012).
Logam berat tidak hanya berbahaya bagi manusia saja, tetapi menjadi bahan
pencemar yang sangat berbahaya bagi lingkungan, termasuk logam Krom (Cr)
(Sunardi, 2011).
Industri yang menghasilkan limbah logam berat, seperti: tekstil,
pengolahan logam besi dan baja, pertambangan, perminyakan, industri baterai,
otomotif, dan kimia. Limbah cairan yang terkandung dalm indutri tersebut adalah
ion logam Cd, Pb dan Cu (Setiaka, 2011). Dengan demikian diperlukan suatu cara
untuk menangani limbah-limbah tersebut. Penanganan limbah logam berat telah
banyak dikembangkan untuk mengurangi efeknya bagi lingkungan dan manusia
(Wisnubroto, 2002; Kresnawaty, 2007; Faisal, 2015).
Mengingat bahaya yang ditimbulkan oleh logam berat maka perlu
dilakukan penangan terhadap limbah. Dalam penelitian ini limbah logam yang
2
Berbagai metode telah dikembangkan untuk mengolah limbah logam berat
diperairan dengan cara: filtrasi membran, elektrodialisis, chemical precipition,
pertukaran ion, dan adsorpsi (Prasetiyono, 2015). Metode yang akan digunakan
dalam penelitian ini adalah adsorpsi karena relatif sederhana dan efektif
menghilangkan ion logam maupun polutan organik. Berbagai adsorben yang telah
diteliti antara lain karbon aktif, lempung (bentonit) dan zeolit.
Dari sekian banyaknya cara menangani limbah dipilihlah pemisahan
dengan adsorpsi menggunakan adsorben bentonit dengan metode kopresipitasi.
Bentonit merupakan material potensial yang dapat digunakan untuk
menanggulangi masalah pencemaran limbah zat warna dan logam berat.
Peningkatan daya adsorpsi dilakukan melalui modifikasi pada bentonit yaitu
dengan pilarisasi. Pilarisasi adalah penyisipan molekul, ion atau senyawa
berukuran besar dan rigid ke dalam antar lapis senyawa berstruktur lapis seperti
lempung Bentonit sehingga terbentuk suatu bahan berstruktur pori dengan
sifat-sifat fisik kimiawi yang baik (Yuliani, 2010).
Bentonit terpilar memiliki kestabilan termal, luas permukaan yang besar,
dan sifat menyerap secara micro (< 2 nm) atau meso (2 nm – 50 nm). Berdasarkan
ulasan kelimpahan bentonit dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) tahun 2005, Indonesia adalah salah satu negara pengekspor bahan alam
lempung (bentonit) yang cukup diperhitungkan di dunia. Cadangan bentonit
Indonesia berjumlah sekitar 380 juta ton, tersebar di beberapa pulau, terutama
Jawa dan Sumatera. Selain kelimpahannya di alam, bentonit digunakan sebagai
adsorben karena daya mengembangnya yang besar akibat adanya dua lapisan
interlayer yang berbeda di dalam struktur bentonit dan kemampuan tukar
kationnya yang tinggi (Panda, 2012).
Metode kopresipitasi merupakan salah satu metode sintesis senyawa
anorganik yang didasarkan pada pengendapan lebih dari satu substansi secara
bersama–sama ketika melewati titik jenuhnya. Metode ini sangat menjanjikan
karena prosesnya menggunakan suhu rendah dan mudah untuk mengontrol ukuran
3
paling umum digunakan sebagai zat pengendap dalam kopresipitasi adalah
hidroksida, karbonat, sulfat dan oksalat. Produk dari metode ini diharapkan
memiliki ukuran partikel yang lebih kecil dan lebih homogen daripada metoda
solid state dan ukuran partikel yang lebih besar dari pada metoda sol-gel. Bila
suatu endapan memisah dari dalam suatu larutan, endapan itu tidak selalu
sempurna murninya, kemungkinan mengandung berbagai jumlah zat pengotor,
bergantung pada sifat endapan dan kondisi pengendapan. Kontaminasi endapan
oleh zat-zat yang secara normal larut dalam cairan induk dinamakan kopresipitasi
(Fernandez, 2011).
Partikel nanomagnetik yang sebaiknya digunakan adalah Fe3O4 yang
berasal dari pasir besi. Alasannya karena pasir besi ini mengandung
mineral-mineral magnetik yang berasal dari pegunungan vulkanik. Kemudian Senyawa
magnetik (Fe3O4) adalah suatu mineral magnetik yang biasanya terdapat di daerah
pantai atau sungai. Respon yang kuat terhadap medan magnet luar menjadikan
magnetik sangat berguna untuk kepentingan riset dan dalam dunia industri yang
berbasis kemagnetan (Sunaryo, 2010).
Partikel magnetik (Fe3O4) dapat diperoleh dari dua bahan, yaitu: sintesis
dan alam. Bahan sintesis dapat dibeli atau dibuat sendiri dengan mencampurkan
bahan kimia tertentu agar diperoleh patikel magnetik Fe3O4, sedangkan bahan
alam dapat diperoleh dari alam. Kelemahan dari bahan sintetis dibandingkan
dengan bahan alam, yaitu: proses pembuatannya dan ketersediaannya yang
membutuhkan waktu serta biaya lebih mahal. Magnetik (Fe3O4) kadang-kadang
ditemukan dalam jumlah besar pada pasir besi di alam. Pasir ini biasa disebut
pasir besi (iron sands) atau pasir hitam (blacks sands). Eksplorasi pasir besi untuk
aplikasi penelitian nanopartikel magnetik (Fe3O4) masih cukup kecil dibanding
jumlah dan eksplorasi pasir besi untuk bahan mentah, hal ini bisa dijadikan
tantangan kajian penelitian di bidang nanomaterial (Fuad, 2010).
Dalam penelitian ini dikembangkan metode sederhana dalam fabrikasi
nanopartikel Fe3O4 dengan metode kopresipitasi dengan menggunakan pasangan
asam basa, yaitu: HCl sebagai pelarut dan NH4OH sebagai pengendapnya dengan
4
suhu 700C dan menggunakan peralatan sederhana (Sholihah, 2010).
Beberapa tahun belakangan ini, sintesis partikel nano Fe3O4 telah
dikembangkan dengan metode kopresipitasi, karena paling sederhana,
prosedurnya lebih mudah dilakukan dan memerlukan temperatur reaksi yang
rendah (<1000C). Metode kopresipitasi merupakan proses kimia yang membawa
suatu zat terlarut ke bawah sehingga terbentuk endapan yang dikehendaki. Ini
sering dipakai untuk memisahkan analitik dari pengotornya (Merdekani, 2013).
Pada penelitian ini akan disintetis suatu nanokomposit berbasis Fe3O4
bentonit yang digunakan untuk mengadsorbsi logam berat. Pembuatan komposit
ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas adsorben sehingga dapat
menyederhanakan proses pemisahan dan pemisahan dapat lebih baik dari material
semula yang belum digunakan. Penelitian yang telah dilakukan oleh Delmifiana
(2013) yaitu tentang pasir besi yang sudah diendapkan dengan larutan NH4OH
kemudian ditambahkan dengan PEG-4000. Larutan selanjutnya disonikasi
dengan menggunakan ultrasonik (untuk mengatasi pengendapan atau
agglomerasi). Hasilnya menunjukkan bahwa metode sonikasi sangat
mempengaruhi ukuran kristal.
Kemudian penelitian yang terkait yang dilakukan oleh Fisli (2007), dengan
perbandingan berat bentonit dengan oksida besi sebagai material nanokomposit.
Nilai magnetisasi jenuh (Ms) tertinggi dicapai oleh perbandingan mol
Fe(III)/Fe(II) 1 : 1 dan perbandingan berat bentonit/oksida besi 2 : 1. Selain itu
juga kehadiran oksida besi di dalam struktur bentonit meningkatkan luas
permukaan bahan. Semua variabel nanokomposit yang telah dibuat mempunyai
respon yang baik terhadap magnet. Kemudian apabila nanokomposit telah
digunakan, kemungkinan masih dapat digunakan kembali dengan cara pemisahan
endapannya dari air yang ada pada larutan tersebut.
Selanjutnya penelitian Adel dan Wardiyati (2007) tentang Penyerapan Pb
oleh Nanokomposit Oksida Besi Bentonit. Diperoleh daya serap Nanokomposit
Oksida Besi Bentonit maksimum yang dapat dicapai adalah sebesar 176,34 mg
Pb2+/gram oleh nanokomposit yang dibuat dengan perbandingan Na-bentonit :
5
Untuk mengatasi penggumpalan, ditemukan solusi yang paling efektif
yaitu menggunakan nanokomposit dalam lapisan suatu senyawa. Pada penelitian
ini akan disintetis suatu nanokomposit Pasir Besi - Bentonit dari 2 material atau
lebih untuk mendapatkan sifat yang baru. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
akan dibuat nanokomposit dari pasir besi (Fe3O4) - Bentonit dengan menggunakan
metode kopresipitasi, dimana Bentonit bersumber dari bahan murni (aldrich).
Sedangkan pasir besi yang digunakan dalam pembuatan nanokomposit ini berasal
dari Sungai Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Pasir tersebut diambil
dan diekstrak, diball mill kemudian dibuat menjadi ukuran nanopartikel dengan
metode kopresipitasi. Dari uraian di atas maka penulis melakukan penelitian
nanokomposit Pasir Besi dengan Bentonit, dengan judul: “Pembuatan dan
Karakterisasi Soft Magnet Nanokomposit Pasir Besi – Bentonit sebagai
Adsorben Ion Logam Cu dan Pb”.
1.2. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, agar tidak meluas dalam
pembahasannya maka batasan masalahnya adalah:
1. Metode yang digunakan yaitu metode kopresipitasi.
2. Material yang digunakan untuk matriks magnetik Fe3O4 adalah Bentonit.
3. Variasi komposisi yang digunakan yaitu; 100% Pasir Besi: 0% Bentonit ;
70% Pasir Besi : 30% Bentonit; 50% Pasir Besi : 50% Bentonit; 30%
Pasir Besi : 70% Bentonit; 0% Pasir Besi: 100% Bentonit.
4. Dilakukan karakterisasi dengan menggunakan XRF ( X-Ray Flouresence), SEM (Scanning Electron Microscope), FTIR ( Fourier Transform Infra
Red), XRD (X-Ray Diffraction), VSM (Vibrating Sample Magnetometer),
BET (Brunauer Emmett Teller), PSA (Particle Size Analyzer), dan AAS
6
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, untuk lebih mempermudah dalam
pembahasannya maka dilakukan perumusan masalah sebagai berikut:
1.Bagaimana mensintesis nanokomposit Pasir Besi- Bentonit dengan ukuran
partikel ≤ 100 nm dengan metode kopresipitasi?
2.Bagaimana ukuran nanopartikel Pasir Besidengan metode kpresipitasi ?
3.Bagaimana sifat kemagnetan Pasir Besi - Bentonit akibat variasi
komposisi?
4.Pada komposisi berapakah nanokomposit lebih optimum sebagai adsorpsi
ion logam Cu dan Pb?
5.Bagaimanakah sifat pasir besi dari Sungai Bingai, Kabupaten Langkat.
6.Bagaimana sifat penyerapan (adsorben) dari magnetik Pasir Besi-Bentonit
dengan metode kopresipitasi ?
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara mensintesis nanokomposit Pasir Besi- Bentonit
dengan ukuran partikel ≤ 100 nm menggunakan metode kopresipitasi. 2. Untuk mengetahui ukuran nanopartikel Pasir Besi dengan metode
kopresipitasi.
3. Untuk mengetahui sifat kemagnetan Pasir Besi- Bentonit akibat variasi
komposisi.
4. Untuk mengetahui pada komposisi berapa nanokomposit lebih optimum
sebagai adsorpsi logam Cu dan Pb.
5. Untuk mengetahui sifat penyerapan (adsorben) dari magnetik Pasir Besi-
7
1.5. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini bermanfaat untuk:
1. Memberikan informasi bahwa nanokomposit Pasir Besi- Bentonit dapat
menyerap ion logam Cu dan Pb dengan baik.
2. Memberikan informasi untuk mensintesis nanokomposit Pasir Besi - Bentonit adalah dengan metode kopresipitasi.
93
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diambil kesimpulan antara lain:
1. Telah berhasil dibuat nanopartikel pasir besi (Fe3O4) dari pasir besi alam
dengan metode kopresipitasi.
2. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa ukuran partikel pasir besi adalah
sekitar 44 nm.
3. Dari hasil karakterisasi VSM menunjukkan semakin banyak penambahan
pasir besi maka sifat kemagnetan bahan akan semakin meningkat.
4. Perbandingan yang optimum sebagai adsorpsi ion logam Cu dan Pb adalah
70% Fe3O4 dengan 30% Bentonit, ditinjau dari hasil VSM dan FTIR.
5. Pasir besi (Fe3O4) dari Sungai Bingai, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
memiliki sifat magnetik yang baik.
6. Nanokomposit 70% Fe3O4 + 30% Bentonit lebih baik mengadsorpsi logam
Pb dibandingkan dengan logam Cu yang dibuktikan dari hasil uji AAS.
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti memberi saran untuk penelitian selanjutnya, antara lain:
1. Perlu dilakukan pengujian pada masing-masing sampel untuk mengetahui
penyerapannya terhadap logam Cu dan Pb.
2. Perlu dilakukan bentonit alam untuk membandingkan penyerapannya
dengan bentonit aldrich yang sudah dilakukan dalam penelitian ini.
3. Perlu dilakukan variasi bahan komposit yang lain.
94
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M., Virgus, Y., dan Khairurrijal, 2008, Review: Sintesis Nanomaterial. Jurnal Nanosains & Nanoteknologi, ISSN: 1979-0880,Vol.1 No.2:33-57.
Adel, F dan Wardiyati, S, 2007, Penyerapan Pb oleh Nanokomposit Oksida Besi
Bentonit, Pusat Teknologi Bahan Industri Nuklir (PTBIN) - BATAN
Kawasan Puspiptek, Serpong 15314, Tangerang.
Alabarse, F G., Rommulo V C., Naira M B,. Flavia S., Ana M X, 2011, In-Situ FTIR
Analysis of Bento ite Under High-Pressure. Applied Clay Science 51 (2011)
202 – 2-8.
Alvarez, 2004, Shyntesis, Characterisation and Applcations of Iron Oxide
Nanoparticles. Sweden: Universitetsservice US AB.
Anggraeni, N.D, 2008, Analisa SEM (Scanning Electron Microscopy) dalam
Pemantauan Proses Oksidasi Magnetite menjadi Hematite, Seminar Nasional –
VII Rekayasa dan Aplikasi Teknik Mesin di Industri Kampus ITENAS – Bandung, ISSN 1693-3168.
Bath, D.S., Siregar, J M., Lubis, M Turmuzi, 2012, Penggunaan Tanah Bentonit
sebagai Adsorben Logam Cu, Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 1. No.1:1-4.
Baqiya, M.A., dan Darminto, 2007, Penggunaan Polietilen Glikol -400 pada Sintesis
Nanopartikel Fe3O4 dan Karakterisasi Struktur serta Kemagnetannya, Jurnal Sains Materi Indonesia, LIPI: Jurusan Fisika FMIPA, Institut Teknilogi Semarang, ISSN : 1411-1098:74-77.
Coey, J.M.D, 2010, Magnetism and Magnetic Materials, New York: Cambridge University Press.
Delmifiana, B dan Astuti, 2013, Pengaruh Sonikasi terhadap Struktur dan Morfologi
Nanopartikel Magnetik yang Disintesis dengan Metode Kopresipitasi, Jurnal
Fisika Unad, Vol. 2. No. 3. Juli 2013:ISSN 2302-8491:186-189.
Faisal, M, 2015, Efisiensi Penyerapan Logam Pb2+ dengan Menggunakan Campuran Bentonit dan Eceng Gondok, Jurnal Teknik Kimia USU, Vol 4, No.1:20-24.
Faizal, S.A, 2014, Sintesis dan Karakterisasi Komposit Fe3O4 – Monmorilonit yang
Didapatkan dari Lempung Alam. Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Sains dan
Teknologi, Universitas Islam Negeri Sunankalijaga.
95
Fikri, M.E dan Kusumadewi, R, 2010, Regenerasi Bentonit Bekas secara Kimia
Fisika dengan Aktivator Asam Klorida dan Pemanasan pada Proses Pemucatan CPO, PKM-2-2:1-10.
Fisli, A, 2007, Sintesis dan Karakterisasi Nanokomposit Oksida Besi-Bentonit, Jurnal Sains Materi Indonesia, ISSN:1411-1098, Vol.10.No.2:164-169.
Fuad, A., Wulansari, R., Taufik, A dan Sunaryo, 2010, Sintesa dan Karakterisasi
sifat struktur nanopartikel Fe3xMnxO4 dengan metode kopresipitasi, Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng dan DIY 10 April : 139 – 145.
Gholami, M., Mohammad T V., Gholam R M, 2016, Investigation of the Effect of
Magnetic Particles on the Crystal Violet Adsorption Onto a Novel Nanocomposite Based on K-Carrageennan-g-Poly(Metacrylic Acid),
Carbohydrate Polymers 136 (2016) 772 – 781.
Gubin, S.P, (2009), Magnetic Nanoparticles, Russian Academy of Sciences.
Gunawan, B dan Azhari, C.D, 2011, Karakterisasi Spektrofotometri IR dan Scanning
Electron Microscopy (SEM) Sensor Gas dari Bahan Polimer Poly Ethelyn Glycol (PEG), ISSN : 1979-6870.
Hadi, A.P, 2009, Kajian Transformasi antar Fasa pada Komposit Fe3O4/Fe2O3, Tugas Akhir,, Surabaya: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Institut Teknologi Sepuluh November.
Hadiyawarman, 2008, Fabrikasi Material Nanokomposit Superkuat, Ringan dan
Transparan Menggunakan Simple Mixing, Jurnal Nanosains & Nanoteknologi.
Vol. 1 No.1:14-21.
Kresnawaty, I dan Tri-Panji, 2007, Biosorpsi Logam Zn oleh Biomassa
Saccharomyces Cerevisiae, Menara Perkebunan, 2007. 75(2):80-92.
Kristianingrum, S, 2006, Metode Alternatif untuk Mengurangi Pencemaran Logam
Berat dalam Lingkungan, ISSN.979-98-1174-0:89-94.
Laksono, E.W, 2006, Kajian Penggunaan Adsorben sebagai Alternatif Pengolahan
Limbah Zat Pewarna Tekstil,.
Li, H., Li Q., Ying F., Lihua H., Chunhua Z, 2015, Preparation and characterization
of highly water-soluble magnetic Fe3O4 nanoparticles via surface double-layered self-assembly method of sodiumalpha-olefin sulfonate, Journal of
96
Marhusari, R, 2009, Bentonit Terpilar TiO2 sebagai Katalis Pembuatan Hidrogen dalam Pelarut Air pada Hidrogenasi Glukosa menjadi Sorbital dengan Katalis Nikel, Bahan Seminar Hasil Departemen Kimia, Medan: FMIPA USU.
Merdekani, S, 2013, Sintesis Partikel Nanokomposit Fe3O4/SiO2 dengan Metode
Kopresipitasi, Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Nuklir:
472-477.
Mujamilah, 2000, Vibrating Sample Magnetometer (VSM) Tipe Oxford VSM1.2, ISSN: 1411-7630:77-81.
Nikmatin, S, 2010, Analisis Struktur Selulosa Kulit Rotan sebagai Filler
Bionanokomposit dengan Difraksi Sinar-X, Jurnal Sains Materi Indonesia,
Vol.13,No.2.ISSN:1411-1-98.
Nisa, Z., Munasir, 2015, Studi Morfologi Silika Hasil Kalsinasi dengan Metode
Sintesis Hidrotermal-Kopresipitasi, Jurnal Fisika.Volime.04.No.01 (2015), hal
41 – 44.
Nizar, M., Imam S, 2016, Sintesis SiO2 Berbahan Dasar Abu Vulkanik sebagai Adsorben Ion Logam Pb [II], Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volime 05
Nomor )1 Tahun 2016, hal 28 – 32.
Pauzan, M., Takeshi K., Satoshi I., Edi S, 2013, Pengaruh Ukuran Butir dan Struktur
Kristal terhadap Sifat Kemagnetan pada nanopartikel Magnetit (Fe3O4), ISSN : 0853 – 0823.
Panda, R D, 2012, Modifikasi Bentonit Terpilar Al dengan Kitosan untuk Adsorpsi
Ion Logam Berat, Universitas Indonesia.
Perdana, F.A, 2011, Sintesis Nanopartikel Fe3O4 dengan Template PEG-1000 dan
Karakterisasi Sifat Magnetiknya, Jurnal Material dan Energi Indonesia, Vol.01.
No.01 (2011) 1-6.
Prasetiyono, E, 2015, Kemampuan Kompos dalam Menurunkan Kandungan Logam
Berat Timbal (Pb) pada Media Budidaya Ikan, Jurnal Akuatika Vol. VI No.
1/Maret 2015 (21-29). ISSN 0853-2532.
Rahmahida, N.A., Salimin, Z., dan Junaidi, 2012, Proses Pengolahan Logam Berat
Khrom pada Limbah Cair Penyamakan Kulit dengan EPS Terimobilisas,
Semarang.
Raras, D P., Bohari Y., Alimuddin, 2015, Analisis Kandungan Ion Logam Berat (Fe,
97
Respati, S.M.B, 2008, Macam-Macam Mikroskop dan Cara Penggunaan, Vol. 4, No. 2, Oktober 2008 : 42 – 44.
Rosyid, M., Endang N., Dewita, 2012, Perbaikan Surface Analyzer Nova-1000 (Alat
Penganalisi Luas Permukaan Serbuk), ISSN 1410 – 8178.
Setiadi, E A, 2013, Fabrikasi dan Karakterisasi Struktur Kristal dan Sifat
Kemagnetan Nanopartikel Cobalt Ferrite (Cofe2o4) Beserta Proses Fungsionalisasinya dengan Peg-4000, Tesis, Universitas Gadjah Mada:Yogyakarta.
Setiaka, J., Ita U., Nurul W, 2011, Adsorpsi Ion Logam Cu (II) dalam Larutan pada
Abu Dasar Batubara Menggunakan Metode Kolom, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
Sholihah, L.K, 2010, Sintesis dan Karakterisasi Partikel Nano Fe3O4 yang Berasal
dari Pasir Besi dan Fe3O4 Bahan Komersial (Aldrich), Surabaya, Jurusan Fisika, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Sriyanti, I, 2010, Nanocomposite Prepared by Simple Mixing Method, Proceding of
the Third International Seminar on Science Education, ISBN :
978-602-8171-14-1.
Sumarni, S, 2014, Karakterisasi Struktur Kristal Nanopartikel Magnetik (Fe3O4)
Berbasis Pasir Alam dengan Penambahan Variasi Polyethylen Glycol (PEG),
Skripsi, Yogyakarta: Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Sunardi, R.RZP, 2011, Pemanfaatan Serbuk Besi untuk Penurunan Krom (Vi)
Limbah Cair Industri Pelapisan Logam, Vol.III/No.3:22-28.
Sunaryo dan Sugihartono, I, 2010, Pemisahan Senyawa Titanomagnetite Fe3-x
TixO4(0<x<1) dari Pasir Alam Indramayu. Jawa Barat, Makara, Teknologi, Vol.14, No.2:106-110.
Tarigan, Z., Edward., Abdul R, 2003, Kandungan Logam Berat Pb, Cd, Cu, Zn dan
Ni dalam Air laut dan Sedimen di Muara Sungai Membramo, Papua dalam Kaitannya dengan Kepentingan Budidaya Perikanan, Makara, Sains,
Vol.7,No,3, Desember 2003.
Wan, D., Li, W., Wang, G., Chen, K., Lu, L., Hu, Q, 2015, Adsorption and
heterogeneous Degredagation of Rhodamine B on the Surface of Magnetic Bentonite Material, College of Chemical Engineering and Technology, Wuhan
98
Wicaksno, H.S, 2011, Analisis Ukuran Partikel Campuran (Pasir Besi, Batu Bara
dan CaO) dan Lama Penyinaran Gelombang Mikro padaReduksi Besi Oksida,
Jurnal Teknik Material dan Metalurgi.Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Fakultas Teknologi Industri.
Widihati, I A G, 2009, Adsorpsi Ion Pb2+ oleh Lempung Terinterkalasi Surfakan,
ISSN 1907-9850.
Widiyanti, C A., Sunarto., Noor S H, 2005, Kandungan Logam Berat Timbal (Pb)
serta Struktur Mikroanatomi Ctenidia dan Kelenjar Pencernaan (Hepar) anodonta woodiana Lea di Sungai Serang Hilir Waduk Kedung Ombo, Volume
7, Nomor 2. Halaman 136-142. ISSN:1411-321X.
Wiramanda, A., Tahir, D dan Rauf, N, 2011, Sintesis dan Penentuan Sifat Struktur
Nanopartikel Cobalt Ferrite (CoFe2O4) Menggunakan Metode Kopresipitasi
dengan Memvariasikan Suhu Sintesis, Laporan
Wisnubroto, D.S, 2002, Pengolahan Logam Berat dari Limbah Cair dengan Tannin, Hasil Penelitian P2PLR tahun 2002 :74-77.
WM, Anggit .A, 2013, Analisis Krom (III) Dengan Metode Kopresipitasi
Menggunakan Nikel Dibutilditiokarbamat Secara Spektrofotometri Serapan Atom, Skripsi, Semarang:FMIPA UNES.
Wu, D., Chunming Z., Yonggui C., Baohui Z., Yuhui Y., Qigang W., Weimin Y, 2012, Preparation, Characterization and Adsorptive Study of Rare Earth Ions
Using Magnetic GMZ Bentonit,. Applied Clay Science 62-63 (2012) 87-93.
Wulandari, Y., Laeli K., Indah R, 2014, Adsorpsi Logam Timbal dalam Larutan
Menggunakan Kulit Ketela Rambat (Ipomoea batatas L), Prosiding SNST ke-5
Tahun 2014.
Wu, L., Yuanlv Y., Fuqiang L., Cunmin T., Huan L., Shaofei W., Jing W., Wujing Y., Wangsuo W, 2013, Organo-Bentonite-Fe3O4 Poly (Sodium Acrylate)
Magnetic Superarsorbent Nanocomposite:Shynthesis, Characterization, and Thorium (IV) Adsorption, Applied Clay Science 83-84 (2013) 405-414.
You, F., Guangfu Y., Ximing P., Yucan L., Yang H., Zhongbin H., Xiaoming L.,Yadong Y., Xianchun C, 2016, Biopanning and Characterization of
Peptides with Fe3O4 Nanoparticles-Binding Capability Via Phage Display
Random Peptide Library Technique, College of Materials Science and
Engineering, Sichuan University, Chengdu 610065, PR China.
99
Zhicao, L., Zhiwei Z., Wei Z., Xiaohong., Xiaodan Hu, Peidang L, 2015, Magnetized
Bentonite by Fe3O4 Nanoparticles Treated as Adsorbent for Methylene Blue
Removal from Aqueous Solution: Shyntesis, Characterization, Mechanism, Kinetics and Regeneration, Journal of the Taiwan Institute of Chemical