• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN

MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI

SISWA KELAS VII SMP NEGERI 17 MEDAN

TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh

RIZKY AMALIA LUBIS

NIM 2123111067

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Rizky Amalia Lubis, NIM 2123111067, Pengaruh Media Audio-Visual Terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016, Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S-1, Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 17 Medan pada tahun 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio-visual terhadap kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan Tahun 2015/2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan yang berjumlah 332 siswa. Sampel diambil secara random, yaitu siswa eksperimen 37 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen one group pre-test post-test design. Instrumen yang digunakan dalam menjaring data adalah tes essay. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji “t.” Dari perolehan data menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi sebelum menggunakan media audio-visual termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 67,97, sedangkan kemampuan siswa mengubah teks wawancara menjadi narasi setelah menggunakan media audio-visual dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata (mean) yang diperoleh siswa adalah 85,27. Selanjutnya pengujian hipotesis menunjukkan thitung (7,79) > ttabel (2,62) pada taraf siginifikan α = 0,05, maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh yang positif dari penggunaan media audio-visual terhadap kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan

baik. Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Medan.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Media Audio-Visual Terhadap

Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Siswa Kelas VII

SMP Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.” Dalam menyelesaikan

Skripsi ini, penulis mendapat banyak dukungan dan bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu, rasa hormat dan ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas

Negeri Medan.

3. Drs. Syamsul Arif Siregar, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.

4. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan

Sastra Indonesia.

5. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan

Sastra Indonesia sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi.

6. Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Dr. M. Oky Fardian Gafari, S.Sos., M.Hum., Dosen Penguji.

8. Drs. T.R. Pangaribuan., M.Pd., Dosen Penguji.

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai di Jurusan Bahasa dan Sastra

Indonesia.

10.Drs. Pelan Tarigan, Kepala Sekolah SMP Negeri 17 Medan, Wakil Kepala

Sekolah, Kepala Tata Usaha serta Guru-Guru yang telah memberikan izin dan

(8)

iii

11.Orangtua tersayang, Bapak Rifai Lubis dan Ibu Jernih Pulungan yang selalu memberikan do’a, motivasi, dukungan moril dan materiil. Adik-adik tersayang, Okta Yusril Azizah dan Raihan Taher Lubis yang selalu setia memberikan

dorongan dan motivasi yang luar biasa agar Penulis dapat menyelesaikan Studi

di FBS Unimed.

12.Sahabat-sahabat penulis yakni Dzu Mirratin Firda Hidayat, S.Pd., Indah Rizki

Hayati, Sri Wahyuni, Evanita Dwi Afrilia, Amd.Kep., Ria Ervina, S.E., dan

Yusia Gadis Garvara, S.Ked., yang memberikan motivasi baik selama

perkuliahan maupun dalam penyusunan Skripsi.

13.Teman-teman angkatan 2012, terkhusus kelas Reguler A 2012 yang telah setia

menjadi teman dan memberikan semangat dalam perkuliahan.

14.Rekan-rekan PPL SMP Negeri 3 Kisaran yang memberikan semangat dalam

proses penyelesaian Skripsi.

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu, penulis

ucapkan terima kasih.

Penulis telah menyelesaikan Skripsi semaksimal mungkin, namun tetap kritik

dan saran yang konstruktif dari pembaca sangat diharapkan. Semoga Skripsi ini dapat

memberikan kontribusi terhadap khasanah pengetahuan dan semoga penulisan ini

diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

Medan, Mei 2016

Penulis

Rizky Amalia Lubis NIM 2123111067

(9)

iv

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Penulisan ... 6

F. Manfaat Penulisan ... 7

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN HIPOTESIS PENULISAN ... 9

A. Kerangka Teoretis ... 9

1. Media Pembelajaran ... 9

2. Media Audio-Visual ... 14

3. Wawancara ... 17

4. Narasi ... 19

5. Keterampilan Mengubah Teks Wawancara menjadi Narasi ... 21

B. Kerangka Konseptual ... 26

C. Hipotesis ... 29

BAB III METODOLOGI PENULISAN ... 30

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

1. Lokasi Penelitian ... 30

2. Waktu Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

1. Populasi Penelitian ... 30

2. Sampel Penelitian ... 31

C. Metode Penelitian... 32

D. Desain Penelitian ... 32

E. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 35

F. Instrumen Penelitian... 36

(10)

v

BAB IV HASIL PENULISAN DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Hasil Penelitian ... 44

1. Kemampuan mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Sebelum Menggunakan Media Audio-Visual (Pre-Test) .... 44

2. Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Sesudah Menggunakan Media Audio-Visual (Post-Test) ... 48

3. Pengaruh Penggunaan Media Audio-Visual Terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi ... 53

a. Uji Normalitas ... 55

b. Uji Homogenitas ... 59

c. Pengujian Hipotesis ... 62

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 70

A. Simpulan ... 70

B. Saran ... 71

(11)

vi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Perbedaan Narasi Ekspositoris dan Narasi Sugestif ... 20

Tabel 2.2 Ciri-Ciri Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung ... 23

Tabel 2.3 Pedoman Penilaian ... 25

Tabel 3.1 Populasi Siswa ... 31

Tabel 3.2 Desain Eksperimen ... 33

Tabel 3.3 Jalannya Eksperimen One Group Pre-Test Post-Test Design ... 34

Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Tes Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi ... 37

Tabel 3.5 Aspek Penilaian Kemampuan Mengubah Teks Wawancara menjadi Karangan Narasi ... 38

Tabel 3.6 Penilaian Kemampuan Mengubah Teks Wawancara menjadi Karangan Narasi ... 40

Tabel 4.1 Data Hasil Pre-Test ... 44

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Hasil Pre-Test (X) ... 46

Tabel 4.3 Identifikasi Kecenderungan Hasil Pre-Test ... 48

Tabel 4.4 Data Hasil Post-Test ... 49

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Hasil Post-Test (Y) ... 51

Tabel 4.6 Identifikasi Kecenderungan Hasil Post-Test ... 52

Tabel 4.7 Uji Normalitas Hasil Pre-Test... 55

Tabel 4.8 Uji Normalitas Hasil Post-Test ... 57

Tabel 4.9 Data Hubungan Antara Pre-Test dan Post-Test ... 59

Tabel 4.10 Pengujian Homogenitas Penelitian ... 61

(12)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus ... 74

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 76

Lampiran 3 Teks Wawancara ... 80

Lampiran 4 Instrumen Pre-Test ... 82

Lampiran 5 Instrumen Post-Test ... 83

Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa ... 84

Lampiran 7 Tabel Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors ... 85

Lampiran 8 Tabel wilayah luas dibawah kurva normal 0 ke z ... 86

Lampiran 9 Tabel nilai persentil untuk Distribusi F ... 89

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), mata pelajaran Bahasa

Indonesia merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai dalam mencapai tujuan

pendidikan nasional. Keterampilan berbahasa mempunyai empat komponen yang

saling mempengaruhi, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,

keterampilan membaca dan keterampilan menulis.

Menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses

pembelajaran yang dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah. Tarigan (2008:

23) mengatakan menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang

grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga

orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami

bahasa dan gambaran grafik tersebut.

Secara umum, keterampilan menulis yang diajarkan meliputi beberapa jenis

tulisan atau karangan yakni karangan narasi, deskripsi, argumentasi, eksposisi, dan

persuasi. Kelima jenis karangan ini akan dipelajari siswa pada setiap jenjang

pendidikan dengan tingkat pemahaman yang telah disesuaikan. Berdasarkan hal

tersebut, pembelajaran mengenai menulis karangan merupakan hal yang wajib untuk

dikuasai sebagai salah satu bentuk keterampilan berbahasa.

Keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan yang perlu

(14)

2

menulis. Penyebabnya adalah kesalahan dalam hal pengajaran yang terlalu kaku

sehingga menimbulkan kesan bahwa menulis itu sulit. Selain itu, banyak pula guru

yang belum memahami pentingnya keterampilan menulis. Belum banyak dari para

guru yang bisa memberikan materi pelajaran dengan cara yang tepat dan menarik.

Maka dari itu wajar jika siswa pun akhirnya tidak mampu dan tidak menyukai

pelajaran menulis.

Menurut Nurgiantoro dalam Winaya (2013:1) menyatakan bahwa dibanding

dengan keterampilan mendengarkan dan membaca, keterampilan berbicara dan

menulis merupakan keterampilan yang paling rendah penguasaannya. Sejalan dengan

uraian di atas, rendahnya penguasaan keterampilan menulis juga dibuktikan dengan

masih sulitnya siswa mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi.

Kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi dalam

Standar Isi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Bahasa dan Sastra

Indonesia terdapat dalam Standar Kompetensi 12 yaitu menulis, dengan Kompetensi

Dasar 12.1 yakni mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi. Dalam hal ini

siswa dituntut tidak hanya mampu untuk mengubah kalimat langsung menjadi

kalimat tidak langsung, tetapi siswa juga dituntut untuk mampu mengubah teks

wawancara menjadi paragraf narasi dengan memperhatikan kekoherenan antara

kalimat yang satu dengan kalimat yang lain, pilihan kata yang sesuai, serta tanda baca

dan penggunaan ejaan yang tepat.

Pada pembelajaran keterampilan mengubah teks wawancara menjadi narasi di

(15)

3

dilakukan terhadap guru Bahasa Indonesia Kelas VII SMP Negeri 17 Medan.

Wawancara dengan guru tersebut menghasilkan informasi yang berupa rendahnya

kemampuan dalam penulisan kalimat langsung dan tidak langsung pada hasil

wawancara dan menarasikan teks wawancara. Dari penilaian terhadap tugas

mengubah teks wawancara menjadi narasi yang dilakukan, masih banyak siswa yang

belum mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Nilai KKM pada kemampuan

mengubah teks wawancara menjadi narasi adalah 75. Sedangkan nilai rata-rata kelas

pada kompetensi dasar kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi tahun

pembelajaran 2014/2015 adalah 72.

Sementara itu, hal serupa juga ditemukan penulis berdasarkan pengamatan

selama PPL di SMP Negeri 3 Kisaran dan wawancara dengan guru Bahasa Indonesia

Kelas VII yang menyatakan bahwa kemampuan menulis terutama kemampuan

mengubah teks wawancara menjadi narasi masih rendah. Selain itu, rendahnya

kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi juga dibuktikan

oleh beberapa penelitian sebelumnya, yakni penelitian yang dilakukan oleh Gusniar

dengan judul, “Efektifitas metode pembelajaran problem promoting terhadap

kemampuan mengubah teks wawancara menjadi paragraf narasi SMP Negeri 30

Medan tahun pembelajaran 2011/2012.” Hasil penelitian tersebut menunjukkan nilai

kemampuan peserta didik dalam mengubah teks wawancara ke dalam bentuk narasi

hanya mencapai nilai 64,25 sedangkan KKM di sekolah tersebut mencapai 75.

(16)

4

mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, selain itu siswa juga

tidak memahami cara penulisan paragraf narasi yang baik dan benar.

Berdasarkan fakta-fakta di atas, rendahnya kemampuan mengubah teks

wawancara menjadi narasi merupakan masalah yang ditimbulkan oleh siswa dan

harus menjadi perhatian guru. Selain itu, terdapat faktor-faktor yang menjadi

penyebab rendahnya kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi. Dalam

pembelajaran berlangsung, guru hanya menggunakan metode ceramah, tanpa ada

metode dan pemodelan, dan guru juga jarang menggunakan media lain selain papan

tulis dalam setiap pembelajaran. dalam proses pembelajaran, media pembelajaran

menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem

pembelajaran. Media pembelajaran adalah komponen integral dari sistem

pembelajaran. Tanpa media, komunikasi di dalam kelas tidak akan terjadi dan proses

pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara

optimal.

Berdasarkan pemaparan tersebut, penggunaan media audio-visual untuk

pengajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi dianggap tepat dan mampu

meningkatkan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi teks narasi. Dengan

adanya media audio-visual, siswa tidak akan jenuh dan fokus kepada video yang

ditayangkan dalam media audio-visual ini siswa akan lebih mudah menangkap

informasi yang didapatkan sehingga lebih mempermudah siswa dalam kemampuan

(17)

5

Dari gambaran pemikiran di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan

menggunakan media audio-visual. Adapun judul yang dipilih yaitu “Pengaruh

Media Audio-Visual Terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara

Menjadi Narasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran

2015/2016.”

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka masalah yang dapat diidentifikasi

dalam penelitian ini adalah:

1. Menulis dianggap sebagai keterampilan yang sulit untuk dikuasai

daripada keterampilan lainnya.

2. Rendahnya kemampuan siswa dalam penulisan kalimat langsung dan

tidak langsung pada hasil wawancara.

3. Media yang digunakan guru kurang menarik perhatian siswa dalam

kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi.

4. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi

narasi.

C.Pembatasan Masalah

Melihat luasnya cakupan masalah yang diidentifikasi, maka penulis

(18)

6

masalah ini dilakukan dengan mempertimbangkan waktu, dana, tenaga, dan alat-alat

yang dibutuhkan. Maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penulisan ini

adalah “rendahnya kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi

narasi.”

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang dan batasan masalah, adapun

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan mengubah

teks wawancara menjadi narasi sebelum menggunakan media audio-visual?

2. Bagaimana kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan mengubah

teks wawancara menjadi narasi setelah menggunakan media audio-visual?

3. Apakah media audio-visual berpengaruh terhadap kemampuan siswa kelas

VII SMP Negeri 17 Medan dalam mengubah teks wawancara menjadi

narasi?

E.Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang akan dicapai dalam penulisan ini adalah:

1. Mengetahui kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan dalam

mengubah teks wawancara menjadi narasi sebelum menggunakan media

(19)

7

2. Mengetahui kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan dalam

mengubah teks wawancara menjadi narasi setelah menggunakan media

audio-visual.

3. Mengetahui pengaruh media audio-visual terhadap kemampuan mengubah

teks wawancara menjadi narasi siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan

Tahun Pembelajaran 2015/2016.

F. Manfaat Penulisan

Manfaat yang diperoleh dari penulisan ini adalah:

1. Manfaat Teoretis

Secara teoretis, hasil penelitian ini menambah khazanah ilmu

pengetahuan dalam bidang pembelajaran Bahasa Indonesia, khususnya

mengenai pengaruh media audio-visual terhadap kemampuan mengubah

teks wawancara menjadi narasi.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil dari penelitian ini bermanfaat sebagai berikut:

a. Bagi Sekolah

sebagai bahan informasi atau referensi sekolah untuk mengetahui

kemampuan siswa mengubah teks wawancara menjadi narasi.

b. Bagi Guru

sebagai indikator untuk mendeteksi masalah yang dialami siswa

(20)

8

penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru bidang studi Bahasa

Indonesia untuk lebih aktif dan kreatif dalam meningkatkan mutu

pembelajaran khususnya dalam mengubah teks wawancara menjadi

narasi.

c. Bagi Siswa

sebagai indikator untuk membantu siswa mengatasi kendala ketika

mengubah teks wawancara menjadi narasi.

d. Bagi Peneliti Lain

hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi dan bahan rujukan

(21)

70 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pengujian hipotesis tentang

pengaruh penggunaan media audio-visual terhadap kemampuan mengubah teks

wawancara menjadi narasi siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan Tahun

Pembelajaran 2015/2016, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

Kemampuan mengubah teks wawancara menjadi narasi siswa kelas VII SMP

Negeri 17 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan media

audio-visual berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 67,97. Kemudian,

setelah menggunakan media audio-visual berada pada kategori sangat baik dengan

nilai rata-rata 85,27.

Dari hasil pengujian hipotesis, dikonsultasikan pada tabel t pada taraf

siginifikan 5% dengan df = N-1 = 37-1 = 36 diperoleh taraf signifikan 5% = 1,89 dan

1 % = 2,62 karena t0 yang diperoleh lebih besar dari pada ttabel yaitu 1,89<7,79 >2,62,

maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima. Hal tersebut

membuktikan bahwa media audio-visual berpengaruh positif terhadap kemampuan

mengubah teks wawancara menjadi narasi siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan

(22)

71

71 B.Saran

Berdasarkan hasil penelitian pada siswa kelas VII SMP Negeri 17 Medan

Tahun Pembelajaran 2015/2016, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu

diungkapkan beberapa saran, yakni:

1. Kemampuan siswa dalam megubah teks wawancara menjadi narasi dengan

menggunakan media audio-visual sudah tergolong baik, namun masih perlu

ditingkatkan lagi. Adanya media pembelajaran yang lebih efektif dan menarik

dalam proses belajar mengajar dapat memberikan pengaruh positif terhadap

kemampuan siswa khususnya dalam mengubah teks wawancara menjadi

narasi.

2. Untuk menggunakan media audio-visual, guru bahasa Indonesia perlu

memahami baik dari segi persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi agar hal yang

diharapkan dalam pembelajaran dapat berjalan dengan baik.

3. Untuk menggunakan media audio-visual, guru sangat memerlukan dukungan

dan bantuan dari pihak sekolah dalam memfasilitasi sarana dan prasarana agar

penggunaan media audio-visual dapat berjalan dengan baik terutama dalam

pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi.

4. Disarankan agar peneliti selanjutnya tetap memperhatikan pengembangan

media, model-model pembelajaran/strategi-strategi pembelajaran yang

digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran mengubah teks

(23)

72

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Edisi Revisi, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Arsyad, Azhar, 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Asra, dkk. 2007. Komputer dan Media Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Asyhar, Rayanda, 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press Jakarta.

Barus,W. Sedia, 2010. Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas, 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia.

Keraf, Gorys. 2010. Komposisi. Flores: Nusa Indah.

Mamang Sangadji, Etta dan Sopiah, 2010. Metodologi Penelitian, Penerbit Andi,Yogyakarta.

Mudjihardjo, dkk, 2010. Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas 7. Jakarta: PT Galaxy Puspa Mega.

Nurgiyantoro, Burhan, 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Rahardi, Kunjana, 2009. Penyuntingan Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang.

Reyna, Amanda, 2011. Hubungan Penguasaan Kosakata dan Kalimat Efektif dengan Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi Oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Lubuk Pakam Tahun Pembelajaran 2010/2011. Medan: Universitas Negeri Medan.

Riantika, Amalia, 2014. Skripsi. Upaya Meningkatkan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi Menggunakan Strategi Collaborative Writing Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Ngemplak.

(24)

73

Stewart, Charles J., dan William B. Cash, 2012. Interviu: Prinsip dan Praktek. Jakarta: Salemba Humanika.

Sudjono, Anas. 2007. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumantri, Mohamad Syarif, 2015. Strategi Pembelajaran: Teori Praktik di Tingkat Pendidikan Dasar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Suparno dan Muhammad Yunus, 2006. Keterampilkan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tarigan, Henry Guntur, 2008. Menulis: Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung.

Referensi

Dokumen terkait

Maka hasil dari pengolahan data teknik tendangan yang dominan dilakukan atlet putra dan putri dalam pertandingan cabang olahraga Taekwondo adalah teknik tendangan dollyo

Dengan melihat hasil perhitungan dari metode yang telah digunakan di atas, saran yang dapat disampaikan adalah tanpa merubah perusahaan masih bisa mendapatkan efisiensi

ANALISIS KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA D I SMAN KOTA BAND UNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

 Terdiri dari 3 level user yaitu Pejabat Pembuat Komitmen ( PPK ), Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan ( PPHP ), dan Penyedia Barang/Jasa.  Mengakomodasi 3 (tiga) jenis

Fakultas memberikan dana penelitian kepada dosen yang proposal penelitiannya telah lolos seleksi di tingkat Jurusan/ Program Studi. Jurusan/Program Studi menentukan

Uji analisis item pada skala tingkat pola asuh authoritative (N=16) diperoleh 8 item yang mempunyai korelasi item-total antara 0,305-0,604 dengan koefisien reliabilitasnya

Prevalence of tobacco use among adults in selected Member States of South-East Asia Region, by sex..

Tabel 3.3 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ....