• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK DAN KEKERABATAN MORFOLOGI TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca, Linn) VARIETAS LOKAL SUMATERA UTARA DI KABUPATEN DELI SERDANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARAKTERISTIK DAN KEKERABATAN MORFOLOGI TANAMAN PISANG (Musa paradisiaca, Linn) VARIETAS LOKAL SUMATERA UTARA DI KABUPATEN DELI SERDANG."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK DAN KEKERABATAN MORFOLOGI TANAMAN PISANG (Mus a par adisi aca , Linn ) VARIETAS LO KAL

SUMATERA UTARA DI KABUPATEN DELI SERDANG

Oleh:

Hasni Anggraini Lintang NIM 4123220011 Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara, 25 September

1993 yang bernama Hasni Anggraini Lintang. Ibu bernama Sri Dharma Yanti dan

Ayah bernama Hanafi Lintang, dan merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Pada tahun 2000 penulis memulai pendidikan pertamanya di SD MIN Medan, dan

lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan pendidikan ke SMP

Negeri 12 Medan, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis

melanjutkan pendidikan di SMA NEGERI 7 Medan, dan lulus pada tahun 2012.

Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Biologi Jurusan Biologi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan

melalui ujian Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama kuliah penulis pernah menjadi asisten Laboratorium mata kuliah

Praktikum Etnobotani. Penulis telah mengikuti Program Praktek Kerja Lapangan

(PKL) Universitas Negeri Medan pada tahun 2015 di BPTP (Balai Pengkajian

(4)

iii

KARAKTERISTIK DAN KEKERABATAN MORFOLOGI TANAMAN PISANG (Mus a par adisi aca , Linn ) VARIETAS LO KAL

SUMATERA UTARA DI KABUPATEN DELI SERDANG Hasni Anggraini Lintang (4123220011)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi tanaman pisang dan kekerabatan yang paling dekat tanaman pisang lokal Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang, yang dilaksanakan pada Maret 2016 sampai Juni 2016, di Kecamatan Batang kuis, Kecamatan Beringin dan Kecamatan Biru-biru. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanaman pisang lokal Sumatera Utara. Metode dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan survey langsung dilapangan. Parameter yang diamati adalah ketegakan daun, warna batang semu, warna tepi pangkal daun, bercak pada batang semu, keadaan tepi tangkai daun, bentuk pangkal daun, tipe kanal, bercak pada pangkal tangkai daun, warna bercak tangkai daun, warna permukaan daun atas, warna permukaan daun bawah, lingkaran batang semu, lebar daun, panjang helaian daun, dan panjang tangkai daun. Data yang diperoleh diolah dengan menggunakan program NYSys versi 2.02 (Numerical Taxonomy and Multivariate Analysys Sistems) dan clustering menggunakan metode UPGMA (Unweighted Pair-group Method with Arithmatic Averaging). Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik morfologi tanaman pisang lokal Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang memiliki tingkat karakterisasi yang berbeda-beda. Indeks kekerabatan yang paling berkerabat dekat dengan nilai 84% dimiliki oleh pisang pulut dengan pisang putar. Kekerabatan tanaman pisang yang paling jauh dengan nilai 0,9% dimiliki oleh pisang kapas dengan pisang nipah.

(5)

iv

CHARACTERISTIC AND KINSHIP MORPHOLOGICAL FEATURES AND PL ANT B ANANA (Mu sa paradisi aca , Linn) LOCAL

VARIET Y IN THE DISTRICT NORTH SUMATRA OF DELI SERDANG

Hasni Anggraini Lintang (4123220011) ABSTRACT

This research aims to knowing the morphological characteristics of banana plants and kinship closest local banana coph in the North Sumatra of Deli Serdang district, conducted in March 2016 until June 2016, in Batang Kuis, Beringin, and Biru-Biru sub-districts. Materials used in this research is the local banana in North Sumatra Province. The method in this research is descriptive method with direct survey. Parameters measured were erectness leavest, pseudo stem color, the color of the leaf base, spotting the pseudo stem, petiole edge state, the form of the leaf base, the type of channel, blotches at the base of the petiole, the color patches of the petiole, the color of the surface of the upper leaves, color the lower leaf surface, circle pseudo stem, leaf width, the length of the leaf blade and petiole length. The data obtained were processed using software version NYSys 2,02 (Numerical Taxonomy and Multivariate Analysys sistems) and clustering using the UPGMA method (Unweighted Pair-group method with arithmetic averaging). The results showed that the morphological characteristics of the local banana district in North Sumatra of Deli Serdang district has a level different characterization. Kinship index most closely related to the value of 84% is owned by pulut banana with putar banana. Kinship farthest banana plants with a value of 0,9% is owned by kapas banana with nipah banana.

(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

segala rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

tepat pada waktunya.

Skripsi ini merupakan hasil penelitian penulis yang berjudul “Karakteristik dan Kekerabatan Morfologi Tanaman Pisang (Musa paradisiaca, Linn) Varietas Lokal Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang”. Penelitian ini

dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni 2016 di Kecamatan Batang Kuis,

Kecamatan Beringin dan Kecamatan Biru-biru.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis telah memperoleh banyak

kritik, saran, dan motivasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bapak Dr. Syahmi Edi, M.Si, selaku

Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membantu dari segi material dan non

material terhadap penulis. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak

Drs. Ashar Hasairin, M.Si., Ibu Endang Sulistryarini Gultom, M.Si., Apt., Ibu

Cicik Suryani, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah memberikan banyak saran

dan masukan dalam perbaikan skripsi ini. Terimakasih kepada Bapak Dr. Lazuardi,

M.Si., sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan

dan motivasi kepada penulis selama masa perkuliahan. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada Bapak Dr. H. Hasruddin, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Biologi,

Ibu Dr. Melva Silitonga, M.S., selaku Ketua Program Studi Biologi Non

Kependidikan, serta kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen, beserta para pegawai di

Jurusan Biologi yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Teristimewa ucapan terimakasih untuk keluarga besar penulis yang selalu

memberikan do’a dan dukungan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini,

yaitu Ayahanda Hanafi Lintang dan Ibunda Sri Dharma Yanti yang tidak

henti-hentinya member semangat untuk penulis, kepada Adik tersayang Suci Ade Putri

Lintang, dan terkasih Ryanda Prasetya, serta seluruh keluarga besar penulis yang

selalu memberikan doa dan kasih sayang, perhatian, serta dukungannya yang tiada

(7)

vi

teman-teman penulis di Biologi Nondik B 2012, untuk kebersamaan yang terjalin

hingga saat ini.

Penulis berharap kesediaan pembaca untuk memberikan kritik dan saran

yang membangun bagi penyempurnaan skripsi ini, dan semoga bermanfaat bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta aplikasi dalam kehidupan

bermasyarakat.

Medan, 20 Juli 2016

Penulis

Hasni Anggraini Lintang

(8)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4 1.4. Rumusan Masalah 5 1.5. Tujuan Penelitian 5 1.6. Manfaat Penelitian 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 2.1. Sejarah Pisang 6 2.2. Ekologi Tanaman Pisang 7 2.2.1. Klimatik 7 2.2.1.1. Curah Hujan 7 2.2.1.2. Suhu dan pH 7 2.2.1.3. Cahaya 7 2.2.1.4. Angin 8

2.2.1.5. Air 8 2.2.2. Edafik 8 2.2.3. Ketinggian Tempat 10 2.3. Klasifikasi Tanaman Pisang 10 2.4. Morfologi Tanaman Pisang 11 2.4.1. Akar 11 2.4.2. Batang 12 2.4.3. Daun 12 2.4.4. Bunga 12 2.4.5. Buah 13 2.5. Jenis-Jenis Pisang 14

2.5.1. Jenis Umum 14

2.5.2. Pisang Komersial 15

2.6. Sentra Produksi Pisang di Indonesia 17

(9)

viii

2.8. Data Luas Panen, Produktifitas dan Produksi Tanaman Pisang

Tahun 2008 18

2.9. Nilai Gizi Buah Pisang per 100 gram 19

2.10. Konsep Dasar Analisis Klaster 19

2.11. Tujuan Analisis Klaster 20

2.12. Hubungan Kekerabatan 20

BAB III METODE PENELITIAN 23

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 23

3.2. Populasi dan Sampel 23

3.2.1. Populasi 23

3.2.2. Sampel 23

3.3. Alat dan Bahan Penelitian 24

3.4. Teknik Pengambilan Sampel 24

3.4.1. Rancangan Penellitian 24

3.4.2. Prosedur Kerja 24

3.4.3. Analisis Data 25

3.4.4. Parameter Pengamatan 26

3.4.4.1. Pengamatan secara Kualitatif 26

3.4.4.2. Pengamatan secara Kuantitatif 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 30

4.1. Hasil Penelitian 30

4.1.1. Karakterisasi Morfologi Tanaman Pisang Lokal Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang 30

4.1.1.1. Warna Batang Semu Tanaman Pisang 30

4.1.1.2. Bercak Batang Semu Tanaman Pisang 32

4.1.1.3. Ketegakan Daun Tanaman Pisang 33

4.1.1.4. Warna Helaian Daun Atas Tanaman Pisang 35

4.1.1.5. Warna Helaian Daun Bawah Tanaman Pisang 36

4.1.1.6. Warna Tepi Tangkai Daun Tanaman Pisang 38

4.1.1.7. Keadaan Tepi Tangkai Daun Tanaman Pisang 39

4.1.1.8. Bentuk Pangkal Daun Tanaman Pisang 40

4.1.1.9. Tipe Kanal Tanaman Pisang 42

4.1.1.10. Bercak pada Pangkal Tangkai Daun Tanaman Pisang 43

4.1.1.11. Warna Bercak pada Pangkal Tangkai Daun Tanaman Pisang 44

4.1.2. Pengukuran Kuantitatif Tanaman Pisang 46

4.2. Pembahasan 48

4.2.1. Karakterisasi Morfologi Tanaman Pisang Lokal Sumatera Utara 48

(10)

ix

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 54

5.1. Kesimpulan 54

5.2. Saran 54

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Tanaman Pisang 11

Gambar 3.1. Peta Lokasi Penelitian 23

Gambar 4.1. Warna batang semu dari 24 pisang lokal (a) kuning kehijauan, (b) merah kehijauan, (c) hijau, (d) merah, (e) merah muda

keunguan 32

Gambar 4.2. Warna bercak batang semu dari 24 pisang lokal

(a) cokelat, (b) merah 33

Gambar 4.3. Ketegakan daun dari 24 pisang lokal (a) tegak, (b) menengah,

(c) melengkung kebawah 35

Gambar 4.4. Warna permukaan atas daun dari 24 pisang lokal (a) hijau

kekuningan, (b) hijau sedang, (c) hijau 36

Gambar 4.5. Warna permukaan bawah daun dari 24 pisang lokal (a) hijau

kekuningan, (b) hijau sedang 37

Gambar 4.6. Warna tepi tangkai daun dari 24 pisang lokal (a) hijau,

(b) hitam, (c) merah muda keunguan 39

Gambar 4.7. Keadaan tepi tangkai daun dari 24 pisang lokal (a) bersayap dan menjepit batang, (b) bersayap dan tidak menjepit batang,

(c) bersayap dan bergelombang 40

Gambar 4.8. Bentuk pangkal daun dari 24 pisang lokal (a) membulat keduanya, (b) salah satu sisi membulat, (c) meruncing

keduanya 41

Gambar 4.9. Tipe kanal dari 24 pisang lokal (a) terbuka dengan tepi yang melebar kesamping, (b) lurus dengan tepi tegak, (c) tepi

menutup, (d) tepi saling menutup 43

Gambar 4.10. Bercak pada tangkai daun dari 24 pisang lokal (a) bercak

besar, (b) bercak kecil 44

Gambar 4.11. Warna bercak pada tangkai daun dari 24 pisang lokal

(a) cokelat, (b) cokelat tua, (c) cokelat kehitaman 45

Gambar 4.12. Dendogram dari 24 Pisang (Musa paradisiaca, Linn) Varietas

(12)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1. Karakterisasi Morfologi pada Batang 31

Tabel 4.2. Karakteristik Morfologi Bercak Batang Semu 32

Tabel 4.3. Karakteristik Morfologi Ketegakan Daun 34

Tabel 4.4. Karakteristik Morfologi Warna Helaian Daun Atas 35

Tabel 4.5. Karakteristik Morfologi Warna Helaian Daun Bawah 36

Tabel 4.6. Karakteristik Morfologi Warna Tepi Tangkai Daun 38

Tabel 4.7. Karakteristik Morfologi Keadaan Tepi Tangkai Daun 39

Tabel 4.8. Karakteristik Morfologi Bentuk Pangkal Daun 40

Tabel 4.9. Karakteristik Morfologi Tipe Kanal 42

Tabel 4.10. Karakteristik Morfologi Bercak Pada Pangkal Tangkai Daun 43

Tabel 4.11. Karakteristik Morfologi Warna Bercak Pada Pangkal Tangkai Daun 44

(13)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Hasil Skoring Distandarisasi dengan Data Biner 1 dan 0

kemudian Dianalisis dengan Program NTSys versi 2.02 61

Lampiran 2. Matriks Kekerabatan 24 Pisang (Musa paradisiaca, Linn) Varietas Lokal Sumatera Utara Berdasarkan Karakter Morfologi dengan Program NTSys versi 2.02 Setelah dianalisis dengan Koefisien Dice 64

Lampiran 3. Dendogram dari 24 Pisang (Musa paradisiaca, Linn) Lokal Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang 65

Lampiran 4. Surat Keterangan Pembimbing Skripsi 66

Lampiran 5. Surat Izin Penelitian di Kecamatan Batang Kuis 67

Lampiran 6. Surat Izin Penelitian di Kecamatan Beringin 68

Lampiran 7. Surat Izin Penelitian di Kecamatan Biru-Biru 69

Lampiran 8. Surat Balasan Penelitian di Kecamatan Batang Kuis 70

Lampiran 9. Surat Balasan Penelitian di Kecamatan Beringin 71

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pisang (Musa paradisiaca) adalah tanaman yang banyak tumbuh di daerah

tropis maupun sub tropis. Indonesia sebagai salah satu Negara tropik, mempunyai

iklim yang sangat cocok untuk tanaman pisang. Oleh karena itu, pisang merupakan

produk yang terbesar sepanjang tahun jika dibandingkan dengan buah-buahan lain

yang tumbuh di Indonesia (Soerojo, 1998). (Anonim, 2006), sentra produksi

pisang di Indonesia salah satunya terdapat di Provinsi Sumatera Utara.

Produksi pisang di Indonesia menduduki tempat kelima dengan besaran 3,6

juta ton atau 5 % dari produksi dunia. Kabupaten Deli Serdang merupakan

Kabupaten yang luas lahannya sebesar 3.186 Ha dan yang paling besar

produksinya sebesar 72.715 Ton di Provinsi Sumatera Utara. Deli Serdang

merupakan Kabupaten dengan produksi pisang tertinggi di Provinsi Sumatera

Utara yaitu sebesar 367.431 kuintal pada tahun 2013. Menurut (Anonim, 2015)

produksi pisang dari Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2014 produksinya

sebanyak 298.305 Ton. Menurut (Anonim, 2006) Kabupaten Deli Serdang

menempati area seluas 2.497,72 Km2 yang terdiri dari 22 Kecamatan dan 394

Desa/Kelurahan Definitif. Wilayah Kabupaten Deli Serdang disebelah Utara

berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Selat Malaka, disebelah Selatan dengan

Kabupaten Karo dan Simalungun, disebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten

Langkat dan Karo dan disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang

Bedagai.

Potensi sektor pertanian khususnya holtikultura cukup besar bagi

masyarakat di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kabupaten Deli Serdang

memiliki luas lahan 249.772 Ha dimana terdapat lahan sawah seluas 43.802 Ha

dan lahan kering/darat yang digunakan untuk tanaman pangan dan holtikultura

59.537 Ha yang terdiri dari kebun 40.082 Ha, ladang 12.477 Ha dan lahan

pekarangan 7.012 Ha (Rangkuti dan Wirdan, 2008). Data produksi pisang di

Kecamatan Batang kuis sebanyak 1.820 pohon, Kecamatan Beringin sebanyak

(15)

2

Penelitian tentang inventarisasi pisang lokal Sumatera Utara sudah pernah

dilakukan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara pada tahun 2013

dengan tanaman pisang lokal Sumatera Utara didaerah Deli Serdang. Kabupaten

Deli Serdang memiliki ragam varietas pisang yang cukup banyak yang didukung

dengan ketersediaan sumber daya tanah (lahan) yang masih luas dan subur,

ditambah iklim yang sesuai bagi pertumbuhan pisang. Berbagai jenis pisang,

termasuk di dalamnya pisang lokal khas Sumatera Utara seperti pisang barangan,

pisang ambon, pisang kepok, pisang awak, pisang batu, pisang raja, pisang

monyet, pisang nangka, pisang banten, pisang lilin, dan pisang seribu yang banyak

ditemukan di Kabupaten Deli Serdang (Simatupang, 2013). Banyaknya jenis

pisang yang ada ini menyebabkan perbedaan karakter antar setiap jenisnya.

Banyaknya jenis pisang yang ada menyebabkan perbedaan karakter antar

setiap varietasnya. Karakterisasi merupakan proses mencari ciri spesifik yang

dimiliki oleh tumbuhan yang digunakan untuk membedakan diantara jenis dan

antar individu dalam satu jenis suatu tumbuhan (Rembang dan Joula, 2014).

Keberhasilan pembentukan varietas secara konvensional sangat ditentukan oleh

ketersediaan keragaman yang tersedia (Sastrapradja, 1998). Kegiatan karakterisasi

merupakan pengenalan varietas melalui pengamatan karakter kualitatif maupun

kuantitatif (Kasno, 1992).Berkaitan dengan hal tersebut, banyak sedikitnya jumlah

karakter morfologi akan menentukan keakuratan pengelompokan aksesi-aksesi

(Wijayanto dkk, 2013). Karakterisasi pisang juga belum seluruhnya dapat

teridentifikasi jenis pisang maupun karakter-karakter yang membedakannya antara

yang satu dengan lainnya sehingga masih sedikit dilaksanakan (Alifiya, 2014).

Penampilan karakter kualitatif yang diamati merupakan penciri utama dari suatu

varietas yang dapat memberikan informasi penting untuk usaha melakukan

perbaikan varietas (Hidayat, 1993). Karakter morfologi merupakan karakter yang

mudah dilihat yang dapat dijadikan sebagai sumber bukti taksonomi (Hardiyanto

dkk, 2007).

Sumatera Utara dan Kabupaten Deli Serdang sudah terkenal dan termasuk

ikonnya sebagai penghasil tanaman pisang. Keberadaan tanaman pisang di

(16)

3

keberadaan tanaman pisang (Simatupang, 2013). Kabupaten Deli Serdang

memiliki keanekaragaman pisang cukup tinggi, namun belum banyak diketahui

karakteristiknya. Untuk menunjang perakitan varietas pisang, perlu dilakukan

evaluasi terhadap karakterisasi morfologi yang ada. Karakterisasi morfologi seperti

pengamatan terhadap ketegakan daun, warna batang semu, warna tepi pangkal

daun, bercak pada batang semu, keadaan tepi tangkai daun, bentuk pangkal daun,

tipe kanal, bercak pada pangkal tangkai daun, warna bercak tangkai daun, warna

permukaan atas daun dan warna permukaan bawah daun sangat diperlukan sebagai

pendukung untuk perakitan varietas unggul melalui identifikasi yang ada. Menurut

(Radiya, 2013), pengenalan terhadap suatu hal dengan mengamati sifat-sifat

khasnya yang dapat dibedakan secara mudah untuk diamati dengan mata biasa dan

muncul pada semua kondisi lingkungan.

Kegiatan karakterisasi morfologi tanaman pisang di Kabupaten Deli

Serdang masih terbatas. Hal ini disebabkan karena tanaman pisang berada di

tempat yang terpencar-pencar. Keadaan ini menyebabkan tanaman pisang menjadi

tidak optimal, dan seringkali mengacaukan data karakteristik varietas tanaman

pisang (Sukartini, 2006).

Informasi mengenai kekerabatan sangat diperlukan, karena dengan semakin

tersedianya informasi tersebut sebagai langkah awal, semakin mudah dalam

menentukan kekerabatan antar varietas yang dapat dijadikan sebagai dasar seleksi

tanaman (Aryanti dkk, 2015). Namun, sampai sejauh ini belum diketahui

bagaimana kekerabatan antar varietas pisang lokal Sumatera Utara tersebut bila

dikaji berdasarkan karakter morfologi. Adapun jenis kekerabatan yang akan diteliti

adalah kekerabatan fenetik, yakni didasarkan pada persamaan sifat-sifat

(morfologi) yang dimiliki masing-masing kelompok tanaman pisang tanpa

memperhatikan sejarah keturunannya. Selain itu, penggunaan karakter morfologi

(karakter fenotip) seperti yang dilakukan dalam penelitian ini akan menunjukkan

karakter morfologi untuk mengidentifikasi keaneakaragaman tanaman pisang

(Musa paradisiaca) serta dapat mengetahui kedekatan hubungan kekerabatannya.

Salah satu cara untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar jenis yang

(17)

4

(Fatimah, 2013). Jenis-jenis yang berkerabat dekat mempunyai banyak persamaan

antara satu jenis dengan lainnya (Saputra, 2010). Selanjutnya hasil penelitian yang

telah dilakukan oleh (Siddiqah, 2002) terhadap karakter morfologi menunjukkan

adanya keragaman dalam bentuk, ukuran, karakter pada batang, daun, dan buah.

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengetahui bahwa informasi mengenai

morfologi tanaman pisang varietas lokal Sumatera Utara masih minim, sehingga

penulis tertarik ingin menjadikan permasalahan tersebut sebagai topik yang akan

diteliti. Adapun judul yang dipilih sesuai dengan permasalahan tersebut yaitu “Karakteristik dan Kekerabatan Morfologi Tanaman Pisang (Musa paradisiacal, Linn) Varietas Lokal Sumatera Utara di Kabupaten Deli Serdang“.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas,

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Tanaman pisang merupakan salah satu jenis tanaman penghasil buah yang

sangat digemari oleh masyarakat dan memiliki banyak manfaat.

2. Setiap varietas pisang memiliki karakteristik morfologi yang berbeda.

3. Masih minimnya informasi mengenai karakteristik dan kekerabatan morfologi

tanaman pisang (Musa paradisiaca) varietas lokal Sumatera Utara di

Kabupaten Deli Serdang.

1.3. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengamata secara kualitatif

pada morfologi tanaman pisang yaitu warna batang semu, bercak pada batang

semu, ketegakan daun, warna permukaan atas daun, warna permukaan bawah

daun, warna tepi tangkai daun, keadaan tepi tangkai daun, bentuk pangkal daun,

tipe kanal, bercak pada pangkal tangkai daun, warna bercak tangkai daun dan

kekerabatan yang dilihat pada penelitian ini yaitu kekerabatan fenetik. Penelitian

ini dibatasi pada tiga kecamatan yaitu kecamatan Batang kuis, kecamatan

(18)

5

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan adapun yang menjadi

rumusan masalah yang akan diungkap dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik morfologi pisang lokal Sumatera Utara yang terdapat

di Kabupaten Deli Serdang?

2. Bagaimana kekerabatan tanaman pisang varietas lokal Sumatera Utara yang

dilihat dari bentuk morfologi di Kabupaten Deli Serdang?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui karakteristik morfologi tanaman pisang lokal Sumatera Utara di

Kabupaten Deli Serdang.

2. Mengetahui kekerabatan yang paling dekat tanaman pisang lokal Sumatera

Utara di Kabupaten Deli Serdang.

1.6. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai informasi bagi masyarakat mengenai karakteristik morfologi tanaman

pisang lokal Sumatera Utara.

2. Sebagai sumber data tentang tanaman pisang varietas lokal Sumatera Utara dan

sebagai informasi kepada Pemerintah tentang tanaman pisang yang ada di

(19)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang telah dilakukan maka

diperoleh kesimpulan bahwa:

1. Karakteristik morfologi dari 24 tanaman pisang lokal Sumatera Utara, pada

warna batang semu dimiliki warna yang dominan warna kuning kehijauan.

Bercak pada batang semu yang dominan adalah bercak cokelat. Ketegakan

daun yang dominan yaitu melengkung kebawah. Warna permukaan daun atas

yang dominan adalah warna hijau. Warna permukaan daun bawah yang

dominan adalah warna hijau sedang. Warna tepi tangkai daun yang dominan

yaitu warna hitam. Keadaan tepi tangkai daun yang dominan adalah bersayap

dan tidak menjepit batang. Bentuk pangkal daun yang dominan adalah

membulat keduanya. Tipe kanal yang paling dominan adalah terbuka dengan

tepi yang melebar kesamping. Bercak pada pangkal tangkai daun yang

dominan adalah bercak kecil dan warna bercak tangkai daun adalah warna

cokelat tua kehitaman.

2. Kekerabatan dari 24 tanaman pisang lokal Sumatera Utara di Kecamatan

Batang Kuis, Kecamatan Beringin dan Kecamatan Biru-Biru Kabupaten Deli

Serdang, memiliki indeks kekerabatan yang berbeda. Indeks kekerabatan

tanaman pisang lokal Sumatera Utara yang paling berkerabat dekat adalah

pisang pulut dengan pisang raja.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil yang telah dicapai, perlu dilakukan untuk penelitian

lanjutan adalah mengenai keragaman genetik tanaman pisang di Kabupaten Deli

(20)

55

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2006), Departemen Pertanian. Pusat Data dan Informasi Pertanian. http//www.deptan.go.id (Diakses 02 Oktober 2015).

Anonim, (2008). Departemen Pertanian. Pusat Data dan Informasi Pertanian. http//www.deptan.go.id (Diakses 02 Oktober 2015).

Anonim, (2010), Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Peta Topografi Kota Deli Serdang/ Topografi Map Of Deli Serdang Town.

Anonim, (2015), Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Deli Serdang. Deli Serdang Dalam Angka. deliserdangkab.bps.go.id (Diakses 21 Januari 2016).

Alifiya, Herwitarahman, Sobir, (2014). Simulasi Uji Baru Unik Seragam dan Stabil (BUSS) Pisang (Musa spp.) di Kebun Percobaan Pasir Kuda di Bogor. Jurnal Bul. Agrohorti. 2 (1): 66-74.

Ambarita, Monica Dame Yanti, Eva Sartini Bayu., Hot Setiado, (2015).

Identifikasi Karakter Morfologis Pisang (Musa spp) di Kabupaten Tapanuli.

Jurnal Agroekoteknologi. 4 (1): 1911-1924.

Arrijani, (2003). Kekerabatan Fenetik Anggota Marga Knema, Horsfieldia, dan Myristica di Jawa Berdasarkan Bukti Morfologi Serbuk Sari. Jurnal Biodiversitas. 4 (2): 83-88.

Aryanti, I., Eva Sartini Bayu., Emmy Harso Kardhinata, (2015). Identifikasi Karakteristik Morfologis dan Hubungan Kekerabatan pada Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.) di Desa Dolok Saribu Kabupaten Simalungun. Jurnal Online Agroekoteaknologi. 3 (3): 963-975.

Basri, H, (1992). Ekologi Tanaman. Jakarta: Rajawali Press.

Cahyono, (2002). Pisang, Budidaya dan Analisis Usaha Tani. Yogyakarta: Kanisius.

(21)

56

Fatimah, S, (2013). Analisis Morfologi Dan Hubungan Kekerabatan Sebelas Jenis Tanaman Salak (Salacca zalacca (Gertner) Voss Bangkalan. Jurnal Agrovigor. 6 (1): 1-15.

Goldsworthy dan Fisher, (1992). Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik. Yogyakarta: UGM PRESS.

Hardiyanto, E. Mujiarto., dan Sulasmi, (2007). Kekerabatan Genetik Beberapa Spesies Jeruk Berdasarkan Taksonometri. J. Hort. 17(3): 203-216.

Hidayat, (1993). Morfologi Tanaman Kedelai dalam Kedelai Cetakan Ke-II. Bogor. Puslitbangtan.

Iriani, Nanda. Marlian., Nery Sofiyanti, Fitmawati, (2014). Analisis Hubungan Kekerabatan Jambu Air (Syzigium aqueum (Burm.F.). Alston) Di Kota Pekanbaru Dan Kabupaten Kampar Berdasarkan Karakter Morfologi. Jurnal JOM FMIPA. 1(2): 1-7.

IPGRI, (1996). Descriptors for Banana (Musa spp). International Plant Genetic Resources Institute. Rome. Montpellier.

Kasno, (1992). Pengelolaan Plasma Nutfah Tanaman Palawija Malang. Malang: Puslitbangtan Balittan.

Kartikaningrum, Hermiati, Baihaki, Karmana dan Toruan Mathius, (2003). Kekerabatan 13 Genotipe Anggrek Subtribe Sarcanthinae Berdasarkan Karakter Morfologi dan Pola Pita DNA. J. Hort. 13 (1): 1-13.

Kusumawati, A dan Syukriani, L, (2008). Identifikasi dan Karakterisasi Morfologi Genotipe Pisang (Musa paradisiaca L.) Di Kabupaten Agam Propinsi Sumatera Barat. Jurnal Jerami. I (2): 62-70.

Kumala, (2016). Analisis Kekerabatan Varietas Tanaman Ketela Pohon (Manihot utilissima) Berdasarkan Karakter Morfologi di Wilayah Kabupaten Nganjuk. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Kediri: Universitas Nusantara Persatuan Republik Indonesia.

(22)

57

Na’iem, M, (1996). Pengenalan Analisis Isoenzim dan Pemanfaatannya dalam Membudidayakan Tanaman. Yogyakarta: Kanisius.

Nur, Anis Khasanah, dan Marsusi, (2014). Karakterisasi 20 Kultivar Pisang Buah Domestik (Musa paradisiaca) Dari Banyuwangi Jawa Timur. Jurnal EL- VIVO. 2 (1): 20-27.

Notanubun, Rahmayani dan Ritha L. Karuwal, (2014). Hubungan Kekerabatan Fenetik Varietas Pisang (Musa sp) Di Pulau Ambon. Jurnal Biopendix. 1 (1): 1-7.

Purnomo dan Rani Asmarayani, (2005). Hubungan Kekerabatan Antar Spesies Piper Berdasarkan Sifat Morfologi dan Minyak Atsiri Daun di Yogyakarta. Jurnal Biodiversitas. 6 (1): 12-16.

Radiya, M, (2013). Karakterisasi Morfologi Tanaman Pisang (Musa paradisiaca L.) Di Kabupaten Agam. Skripsi Fakultas Pertanian. Sumatera Barat: Universitas Tamansiswa Padang.

Rangkuti dan Wirdan Yusuf, (2008). Kerangka Kebijakan Pemerintah Untuk Peningkatan Daya Saing Agribisnis Horticultura Di Kabupaten Deli Serdang. Dalam: Lokakarya Kerangka Peraturan Dan Kebijakan Pemerintah Untuk Peningkatan Daya Saing Rantai Nilai Buah Tropis Di Kabupaten Deli Serdang. Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang.

Rembang H.W. Janne dan Joula O.M. Sondakh, (2014). Karakterisasi Pisang Lokal Mas Jarum dan Goroho di Kebun Koleksi Sumber Daya Genetik Tanaman Sulawesi Utara. Prosiding Seminar Nasional Sumber Daya Genetik Pertanian. Manando: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Utara.

Rozyandra, (2004). Analisis Keragaman Pisang (Musa spp) asal Lampung. Skripsi Pertanian. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Rukmana, R, 1999. Usaha Tani Pisang. Yogyakarta: Kanisius.

(23)

58

Saputra, Ilham, (2010). Eksplorasi dan Identifikasi Morfologis Tanaman Sagu (Metroxylon sp.) di Kabupaten Pasaman Barat. Skripsi Fakultas Pertanian. Padang: Universitas Andalas.

Sasmita, D, (2006). Identifikasi dan Karakteristik Morfologi Kuini (Mangifera odorata Griff). Skripsi Fakultas Pertanian. Padang: Universitas Andalas.

Sastrapradja, S, (1998). Plasma Nutfah Nabati Untuk Ketahanan Nasional dan Kemanusiaan Kursus Pemanfaatan dan Pelestarian Plasma Nutfah. Bogor: Puslitbang Bioteknologi LIPI.

Satuhu, S., dan Ahmad, S, (1995). Pisang (Budidaya, Pengolahan dan Prospek Pasar). Jakarta: Penebar Swadaya.

Satuhu, S., dan Ahmad, S, (2008). Budidaya Tanaman Buah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Satya, B, (2013). Koleksi Tumbuhan Berkhasiat. Yogyakarta: Kanisius.

Setiadiredja dan Soeparma, (2007). Hortikultura Bagian I: Pekarangan dan Buah- Buahan. Jakarta: Yasaguna.

Siddiqah, M, (2002). Biodiversitas dan Hubungan Kekerabatan Berdasarkan Karakter Morfologi Berbagai Plasma Nutfah Pisang. Skripsi FMIPA. Bogor: IPB.

Simatupang, S, (2013). Laporan Akhir Kegiatan Penelitian/Pengkajian. Pengelolaan Sumber Daya Genetik Sumatera Utara. Sumatera Utara: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.

Sitompul, S.M dan B. Guritno, (1995). Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada. Yogyakarta: University Press.

Sjaifullah, Nurhadi, dan Dondy, (1989). Pengaruh Kondisi Atmosfir Termodifikasi dan Ethylene Absorben Terhadap Penundaan Kemasakan Pisang Raja Bulu. Jakarta: Sub Balai Penelitian Hortikultura Pasar Minggu.

(24)

59

Suhardi, Sudjoko, S.A, Minarningsih, Sabarnurdin, S, Widjono H.D, Agus Widodo. (2002). Hutan dan Kebun Sebagai Sumber Pangan Nasional. Yogyakarta: Kanisius.

Sukartini, (2006). Pengelompokan Aksesi Pisang Menggunakan Karakter Morfologi. Balai Penelitian Tanaman Buah Tropik. J. Hort: 17 (1): 26-33.

Sulistyo dan Basuki, (2006). Metode Penelitian. Jakarta: Wedatama Widya Sastra dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.

Sunarmi dan Eko Sri Sulasmi, (2010). Kekerabatan Fenetik Jenis-Jenis Passiflora di Daerah Kotamadya dan Kabupaten Probolinggo Jawa Timur Berdasarkan Ciri Vegetatif. SEMNAS MIPA. Malang: Jurusan Biologi Universitas Negeri Malang.

Sunaryono, H, (1998). Ilmu Produksi Tanaman Buah-buahan. Bandung: Sinar Baru.

Sunaryono, H, (2000). Pengenalan Jenis Tanaman Buah-Buahan Bercocok Tanam Buah-Buahan Penting Di Indonesia. Bandung: Sinar Baru.

Sunaryono, H, (2008). Tanaman Buah-Buahan Bercocok Tanam Buah-Buahan. Bandung: Sinar Baru.

Suparman, (2014). Kekerabatan Fenetik Ubi Kayu (Manihot Esculenta) Di Pulau Ternate Berdasarkan Karakter Morfologi. Jurnal BioEdukasi. 2 (2): 249- 255.

Supranto, (2014). Analisis Multifariat dan Interpretasi. Jakarta: PT. Rineka cipta.

Suranto, (2001). Pengaruh Lingkungan Terhadap Bentuk Morfologi Tumbuhan: Could The Environmental Influences Determine The Plant Morphology. Enviro. 1 (2): 772-775.

Trubus, (2000). Berkebun Pisang Secara Intensif. Jakarta: Penebar Swadaya.

(25)

60

Wardhany, K. H, (2014). Khasiat Ajaib Pisang A To Z Khasiat Dari Akar Hingga Kulit Buahnya. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Wijayanti Lita, Nurul Mahmudati, Wahyu Prihanta, (2015). Studi Kekerabatan Fenetik Genus Pteris Dengan Metode Taksimetri. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi. Malang: Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah.

Wijayanto, T, Boer Dirvamena, La Ente, (2013). Hubungan Kekerabatan Aksesi Pisang Kepok (Musa paradisiaca Formatypica) Di Kabupaten Muna Berdasarkan Karakter Morfologi Dan Penanda RAPD. Jurnal Agroteknos. 3 (3). 163-170.

Wirnas, Desta, Sobir, Memen Surahman, (2005). Pengembangan Kriteria Seleksi pada Pisang (Musa sp.) Berdasarkan Analisis Lintas. Buletin Agron. 33 (3): 48-54.

Referensi

Dokumen terkait

5.1 Pengaruh Faktor Instrinsik (Pendidikan, Pekerjaan, Pengetahuan, Efek Samping Obat, Keteraturan Berobat, Kepuasan Pasien) terhadap Terjadinya Konversi Pasien TB MDR di

Berdasarkan data diatas penulis memiliki ketertarikan untuk melakukan penelitian untuk dapat mengetahui peran kepolisian atau upaya seperti apa yang telah dilakukan

Kepolisian Yakni Brigjen basaria Panjaitan menilai KPK seharusnya tidak memonopoli Penyelidikan dan penindakan pidana korupsi yang mengusulkan sebagai negara

Berdasarkan permasalahan tersebut dibahaslah tentang pembuatan aplikasi multimedia yang menerangkan konsep Peta Karnaugh. Aplikasi ini menjelaskan metode Aljabar Boolean Minterm

Nomor 31 Tahun 2006 tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Kelurahan disyaratkan bahwa jumlah penduduk untuk 1. kelurahan minimal 2.0OO jiwa atau 4OO KK

Website fisika ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar di SMU karena penulis melihat pelajar SMU masih sulit untuk mempelajari materi fisika selain itu mereka

(2) Besarnya Bantuan Keuangan kepada Partai Politik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kemampuan APBD Kota Payakumbuh. Pasal

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Dasar. oleh