• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DI SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DI SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A. 2015/2016."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DI SMP NEGERI 3 PERCUT SEI TUAN T.A. 2015/2016

Oleh :

Ahyar Munawar Khalid NIM. 4112111001

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM

ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DI SMP NEGERI 3 PERCUT

SEI TUAN T.A. 2015/2016 Ahyar Munawar Khalid (4112111001)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar yang diajarkan menggunakan kooperatif tipe NHT pada materi faktorisasi suku aljabar siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.A. 2015/2016.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan yang terdiri dari 9 kelas. Dari 9 kelas dipilih 2 kelas secara acak yaitu kelas VIII-2 sebagai kelas eksperimen 1 dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan kelas VIII-5 sebagai kelas eksperimen 2 dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan isntrumen berupa tes pilihan berganda yang telah valid dan reliabilitas sedang yaitu 0,65 untuk soal pretes dan 0,678 untuk postes dengan jumlah 10 butir soal pretes dan 11 butir soal postes.

Nilai rata-rata hasil pretes eksperimen 1 sebesar 30,57 dan nilai rata-rata hasil pretes kelas eksperimen 2 sebesar 28,00. Dari hasil analisis data pretes kelas eksperimen 1 diperoleh L0 = 0,117 < Ltabel = 0,150, dan data pretes kelas eksperimen 2 diperoleh L0 = 0,129 < Ltabel = 0,150. Sehingga disimpulkan data pretes kedua kelas berdistribusi normal. Dari uji homogenitas data pretes diperoleh bahwa kedua sampel homogen, dengan Fhitung = 1,066 < Ftabel = 1,824.

Nilai rata hasil postes kelas eksperimen 1 sebesar 82,00 dan nilai rata-rata hasil postes kelas eksperimen 2 sebesar 77,06. Dari hasil analisis data postes kelas eksperimen 1 diperoleh L0 = 0,124 < Ltabel = 0,150, dan hasil postes kelas eksperimen 2 diperoleh L0 = 0,126 < Ltabel = 0,150. Sehingga disimpulkan data postes kedua kelas berdistribusi normal. Dari uji homogenitas data postes kedua sampel homogen dengan Fhitung = 0,593 < Ftabel = 1,824. Setelah dilakukan uji hipotesis menggunakan uji-t diperoleh bahwa thitung = 1,742 dan ttabel = 1,669. Hal ini berarti thitung > ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.A. 2015/2016.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Diajarkan dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan Numbered Head Together (NHT) di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.A. 2015/2016”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini dengan segala ketulusan dan kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Drs. Syafari, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan dorongan, bimbingan serta saran kepada penulis sejak awal pembuatan proposal penelitian hingga terselesaikannya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Edy Surya, M.Si, Ibu Dra. Katrina Samosir, M.Pd., dan Ibu Dra. Mariani, M.Pd selaku dosen–dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian hingga terselesaikannya skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor UNIMED, Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr. Edy Surya, M.Si, selaku Ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. selaku Sekretaris Jurusan Matematika FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si., Ph.D, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si Selaku dosen Pembimbing Akademik dan seluruh Bapak, Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang telah memberikan bantuan demi kelancaran penyusunan skripsi ini.

(5)

v

Mardasari, S,Pd selaku guru bidang studi matematika serta seluruh Bapak dan Ibu guru SMP Negeri 3 Percut yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian di sekolah tersebut.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada Ayahanda tercinta Muhardi Dayat dan Ibunda tercinta Sumiati yang terus memberikan motivasi dan doa demi keberhasilan penulis menyelesaikan skripsi ini, juga kepada Bang Hardi, Bang Yoko, Kak Mei, Darma dan Mus’ab yang juga selalu memberikan dukungan dan motivasi.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bang Guh, Bang Abdi, Bang Noir, Bang Mulkan, Kak Putri, Yudi, Bedur, Bang Jo, Maksum, Umam, Reynold, Bembeng, Dina, Bude, Suci, Yelon, Nisa, Shanti, Vivi, Ade, Samiyem, Ida, Bundo, Keles, Inge, Feti, Aisyah, Nurul dan teman-teman lain yang tidak bisa disebut satu persatu, semangat dan do’anya hingga skripsi ini dapat selesai sebagaimana yang diharapkan.

Tak lupa pula rasa terima kasih penulis sampaikan kepada teman-teman program studi pendidikan matematika kelas reguler A 2011 dan teman-teman PPL MAN Lima Puluh atas semangatnya dan dorongannya.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan.

Medan, Februari 2016 Penulis,

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel ix

Daftar Gambar x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 7

1.3. Batasan Masalah 7

1.4. Rumusan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1. Kerangka Teoritis 9

2.1.1. Belajar dan Pembelajaran Matematika 9

2.1.2. Hasil Belajar 10

2.1.3 Pembelajaran Kooperatif 12

2.1.3.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif 12 2.1.3.2 Tujuan Pembelajaran Kooeratif 12 2.1.3.3 Karakteristik Pembelajaran Kooperatif 13 2.1.3.4 Unsur Penting Pembelajaran Kooperatif 14 2.1.3.5 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif 15 2.1.3.6 Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif 16 2.1.4 Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement

Division (STAD) 18

2.1.4.1 Komponen Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 19 2.1.4.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 22 2.1.4.3 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe STAD 24

2.1.5. Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) 25 2.1.5.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 26 2.1.5.2 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe NHT 27

2.1.6 Materi Pembelajaran 28

A. Operasi Hitung Bentuk Aljabar 28

(7)

vii

3. Perkalian 29

4. Pembagian 31

B. Pemfaktoran Suku Aljabar 31

1. Pemfaktoran Bentuk axayatau axay 31 2. Pemfaktoran Bentuk x2 2xyy2dan x2 2xyy2 32 3. Pemfaktoran Bentuk Selisih Dua Kuadrat 32 4. Pemfaktoran Bentuk x2  pxq 32 5. Pemfaktoran Bentuk px2 qxr 33 6. Penyederhanaan Pembagian Suku 33 7. Pemangkatan Konstanta dan Suku 33

C. Operasi Pecahan Bentuk Aljabar 34

1. Penjumlahan dan Pengurangan Pecahan Bentuk Aljabar 34 2. Perkalian dan Pembagian Pecahan Bentuk Aljabar 34 3. Pemangkatan pada Pecahan Bentuk Aljabar 35 4. Gabungan Operasi Hitung pada Pecahan Bentuk Aljabar 35 5. Penyederhanaan Pecahan dalam Aljabar 35 D. Aplikasi Faktorisasi Suku Aljabar dalam Kehidupan 36

2.2. Kerangka Konseptual 37

2.3. Penelitian yang Relevan 38

2.4. Hipotesis Penelitian 39

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 40

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 40

3.2.1. Populasi Penelitian 40

3.2.2. Sampel Penelitian 40

3.3 Variabel Penelitian 39

3.4. Definisi Operasional 41

3.5. Jenis dan Desain Penelitian 42

3.6. Prosedur Penelitian 43

3.7. Instrumen Penelitian 44

3.8 Teknik Pengumpulan Data 45

3.8.1 Uji Validitas Tes 45

3.8.2 Uji Reliabilitas Tes 45

3.8.3 Uji Indeks Kesukaran Tes 46

3.8.4. Uji Daya Pembeda Tes 47

3.9. Teknik Analisis Data 48

3.9.1. Menghitung Rata-rata dan Standar Deviasi 48

3.9.2. Uji Normalitas 48

3.9.3. Uji Homogenitas 49

(8)

viii

BAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 52

4.1.1 Deskripsii Data Hasil Penelitian 52 4.1.1.1 Nilai Pretes Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 52 4.1.1.2 Nilai Postes Kelas Eksperimen 1 dan Eksperimen 2 53 4.1.2. Analisis Data Hasil Penelitian 55

4.1.2.1. Uji Normalitas 55

4.1.2.2. Uji Homogenitas 55

4.1.2.3. Uji Hipotesis Pretest 56

4.1.2.4. Uji Hipotesis Postest 57

4.2. Pembasan Penelitiian 58

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 61

5.2. Saran 61

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Langkah-langkah Model PembelajaranKooperatif 16 Tabel 2.2. PembagianSiswakedalam Tim 20 Tabel 2.3. PerhitunganSkorPerkembangan 22 Tabel2.4. Tingkat PenghargaanKelompok 22 Tabel 2.5. Fase-fasePemebalajaranKooperatifTipe STAD 23

Tabel 3.1. DesainPenelitian 42

Tabel 4.1. Data KemampuanAwalSiswa 52

Tabel 4.2. Data HasilBelajarSiswa 54

(10)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 44 Gambar 4.1. Diagram Data Pretest Kelas Eksperimen I dan Kelas

Eksperimen II 53

Gambar 4.2. Diagram Data Posttest Kelas Eksperimen I dan Kelas

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I STAD 66 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II STAD 76 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran INHT 81 Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran IINHT 90 Lampiran 5 Lembar Aktivitas Siswa I 94 Lampiran 6 Lembar Aktivitas Siswa II 96 Lampiran 7 Lembar Aktivitas Siswa III 98 Lampiran 8 Lembar Aktivitas Siswa IV 100 Lampiran 9 Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa I 102 Lampiran 10 Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa II 104 Lampiran 11 Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa III 106 Lampiran 12 Alternatif Penyelesaian Lembar Aktivitas Siswa IV 107 Lampiran 13 Kisi- Kisi Soal Tes Awal (Pretest) 108 Lampiran 14 Kisi- Kisi Soal Tes Akhir (Postest) 109 Lampiran 15 Lembar Validasi Soal Tes Awal (Pretest) 110 Lampiran 16 Lembar Validasi Soal Tes Akhir (Postest) 113 Lampiran 17 Soal Tes Awal (Pretest) 116 Lampiran 18 Soal Tes Akhir (Posttest) 118 Lampiran 19 Rubrik Penilaian dan Alternatif Jawaban Tes Awal

(Pretest) 120

Lampiran 20 Rubrik Penilaian dan Alternatif Jawaban Tes Akhir

(Postest) 121

Lampiran 21 Perhitungan Validitas Soal 122 Lampiran 22 Tabel Uji coba Validitas 125 Lampiran 23 Perhitungan Reliabilitas Tes 129 Lampiran 24 Tabel Uji Reliabilitas 131 Lampiran 25 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 133 Lampiran 26 Tabel Tingkat Kesukaran Soal 135 Lampiran 27 Perhitungan Daya Pembeda Tes 137 Lampiran 28 Tabel Daya Pembeda Soal 139

Lampiran 29 Daftar Nama Siswa 141

Lampiran 30 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Deviasi Data

Kelas Eksperimen 1 143

Lampiran 31 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 1 145 Lampiran 32 Perhitungan Rata-rata, Standar Deviasi, dan Deviasi Data

Kelas Eksperimen 2 146

Lampiran 33 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 2 148 Lampiran 34 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 1 149 Lampiran 35 Uji Normalitas Data Pretes dan Postes Kelas Eksperimen 2 151

Lampiran 36 Uji Homogenitas 152

(12)

xii

Lampiran 39 Tabulasi Data Pretes Kelas Eksperimen 1 dan Kelas

Eksperimen 2 158

Lampiran 40 Tabulasi Data Postes Kelas Eksperimen 1 dan Kelas

Eksperimen 2 160

Lampiran 41 Tabel Nilai r-Product Moment 162 Lampiran 42 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 163 Lampiran 43 Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors 165 Lampiran 44 Tabel Distribusi Nilai F 166 Lampiran 45 Tabel Nilai-nilai Distribusi t 167 Lampiran 46 Dokumentasi Penelitian 168 Surat Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi

Surat Izin Observasi

Surat Izin Penelitian dari Jurusan Matematika Surat Izin Penelitian dari FMIPA

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu perwujudan peradaban manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan dan perkembangan pendidikan memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan yang artinya perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan. Maju dan mundurnya sebuah negara tidak terlepas dari sejauh mana mutu pendidikan itu sendiri. Pendidikan yang mendukung kemajuan pembangunan bangsa di masa mendatang tentu merupakan pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi problema kehidupan yang dihadapinya.

Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi tantangan yang sangat kompleks dalam menyiapkan kualitas sumber dasa manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global yang sarat dengan melejitnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Upaya yang tepat untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang seyogyanya berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM bermutu tinggi adalah pendidikan.

Matematika sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di berbagai jenjang pendidikan nasional memiliki peran penting dalam membangun kualitas SDM melalui kemampuan berpikir rasional, kritis, logis, sistematis, dan analisis. Meminjam pendapat Cornelius (dalam Abdurrahman, 2009: 253) bahwa:

(14)

2

Di samping itu, perkembangan IPTEK juga tentunya didasari dengan matematika sebagai disiplin ilmu yang membangun kerangka berpikir yang logis. Sehubungan dengan hal tersebut, Hudojo (2005: 37) menyatakan matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Karena itu matematika sangat diperlukan untuk kehidupan sehari-hari maupun dalam menghadapi kemajuan IPTEK sehingga matematika perlu dibekalkan kepada setiap peserta didik sejak SD, bahkan sejak TK.

Besarnya peran matematika tersebut tentu menuntut siswa mampu menguasai matematika. Namun tingginya tuntutan tersebut tidak berbanding lurus dengan hasil belajar matematika siswa. Kenyataan menunjukkan bahwa hasil belajar matematika siswa sangat memprihatinkan. Hal ini tampak jelas dari prestasi Indonesia di bidang matematika yang berada pada urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara pada tes yang dilakukan oleh Trends in Mathematics and Science Study (TIMSS) pada tahun 2011. Skor ini turun 11 poin dari penilaian

tahun 2007 yang silam. (Lince: 2012)

Terkait dengan hal ini, Sapaat (2014) menambahkan bahwa: “Indonesia berada di bawah peringkat Malaysia dan Singapura pada TIMSS 2011. Padahal jika ditinjau dari jumlah jam pelajaran matematika di sekolah, Indonesia menyediakan 169 jam lebih banyak dibanding siswa Malaysia sebanyak 131 jam dan Singapura 160 jam.”

(15)

3

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti di MAN Lima Puluh sebagai lokasi Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) UNIMED 2014 melalui wawancara dan pengamatan langsung terdahap guru dan siswa diperoleh berbagai fakta rendahnya hasil belajar matematika siswa. Ibu Nazriyyah Nur, S.Pd sebagai guru matematika kelas X menyatakan bahwa kelemahan belajar matematika siswa diakibatkan oleh beberapa faktor di antaranya yaitu anggapan siswa bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit karena penuh dengan rumus-rumus, jarang berlatih soal-soal pendukung materi pelajaran, siswa kurang memperhatikan guru saat menerangkan pelajaran, malunya siswa dalam bertanya kepada guru, dan ketidaksukaan siswa terhadap metode yang diterapkan guru dalam pembelajaran. Sejumlah siswa bahkan menyatakan andaikan pemerintah tidak mewajibkan pelajaran matematika sebagai tuntutan kurikulum dalam proses pendidikan, maka siswa akan memilih untuk tidak mempelajari matematika dan beralih ke pelajaran lain yang lebih menarik bagi mereka.

Fakta berikutnya diperoleh dari hasil observasi pada 21 Februari 2015 di SMP Negeri 3 Percut melalui wawancara kepada tiga orang siswa di kelas VIII-5. Berdasarkan observasi tersebut diperoleh bahwa rendahnya hasil belajar siswa terhadap pelajaran matematika disebabkan minimnya minat siswa dalam mempelajari matematika sebagai pelajaran yang dianggap sulit. Di samping itu guru kurang mampu memaparkan materi pelajaran dengan baik dan kreatif. Hal ini tampak jelas dari kurang tepatnya model pembelajaran yang diterapkan oleh guru yang monoton menggunakan pembelajaran langsung sehingga siswa kurang mampu memahami dan menguasai materi pelajaran yang berakibat rendahnya nilai yang diperoleh siswa dalam berbagai evaluasi hasil belajar.

(16)

4

model pembelajaran langsung yang beliau terapkan. Beliau juga menambahkan bahwa tak kurang dari 70% siswa di sekolah tersebut memiliki nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Materi (KKM) sebesar 75 pada setiap evaluasi pelajaran. Senantiasa ada jumlah mayoritas siswa yang mengikuti program remedial akibat ketidaktuntasan nilai.

Berdasarkan hasil observasi tersebut jelas tergambar lemahnya pemahaman siswa terhadap pelajaran matematika yang berimplikasi pada rendahnya hasil belajar matematika siswa.Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa, materi harus didesain sedemikian rupa sehingga cocok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dalam hal ini guru memegang pengaruh cukup besar terhadap hasil belajar yang diperoleh siswa. seperti diungkapkan oleh Aunurrahman (2011: 176) apapun bentuk kegiatan-kegiatan guru, mulai dari merancang pembelajaran, memilih dan menentukan teknik evaluasi, semuanya diarahkan untuk mencapai keberhasilan belajar siswa.

Guru hendaknya menyajikan materi pelajaran dengan menyenangkan sesuai dengan tujuan yang dicapai. Keuletan dalam menyajikan materi ini di samping untuk mendongkrak hasil belajar siswa, juga dipandang sebagai tugas mendasar guru. Hal ini sebagaimana yang dipaparkan Turmudi (2011: 31) bahwa:

Amanat Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengindikasikan agar guru selalu meningkatkan profesi keguruannya untuk membina karier dirinya dan senantiasa menyajikan pembelajaran matematika yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta member ruang yang cukup bagi peserta didik dengan memperhatikan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik sehingga kreativitas mereka tumbuh.

(17)

5

dominannya proses pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran ini suasana kelas cenderung teacher-centered sehingga siswa menjadi pasif.”

Guna mengatasi hal tersebut, guru harus mampu menentukan model pembelajaran yang tepat dengan materi pelajaran dan kebutuhan siswa. Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Seperti yang diungkapkan oleh Sharan (dalam Isjoni, 2011: 23) bahwa:

Siswa yang menggunakan metode cooperative learningakan memiliki motivasi yang tinggi karena didorong dan didukung dari rekan sebaya. Cooperative learning juga menghasilkan peningkatan kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berpikir kritis, membentuk hubungan persahabatan, menimba banyak informasi, belajar menggunakan sopan santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki sikap terhadap sekolah dan belajar, mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta membantu siswa dalam menghargai pokok pikiran orang lain.

Selanjutnya Suprijono (2012: 61) menyatakan bahwa: “Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai hasil belajar berupa prestasi akademik, toleransi, menerima keberagaman, dan pengembangan keterampilan sosial.”

Terdapat beberapa tipe model pembelajaran kooperatif, di antaranya Student Team Achievements Division (STAD) dan Numbered Head Together

(NHT). Isjoni (2011: 51) mengemukakan STAD merupakan salah satu tipe kooperatif yang menekankan pada adanya aktivitas dan interakasi di antara siswa untuk saling memotivasi dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang maksimal.

(18)

6

mengembangkan aspek kecakapan sosial di samping kecakapan kognitif. Berbagai kelebihan model pembelajaran ini tentu menjadi solusi yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

Sedangkan NHT merupakan pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa. Hal yang paling menonjol pada pembelajaran tipe ini adalah guru memberikan penomoran kepada setiap siswa dalam masing-masing kelompok dan kemudian memberikan pertanyaan yang akan dijawab oleh nomor yang disebutkan oleh guru.

Obyt (2012) mengemukakan beberapa kelebihan model pembalajaran tipe NHT, yaitu setiap siswa menjadi siap semua, dalam melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh, dapat melakukan diskusi mengajari siswa yang kurang pandai, terjadinya interaksi antara siswa melalui diskusi/siswa secara bersama dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi, siswa pandai maupun siswa lemah sama -sama memperoleh manfaat melalui aktifitas belajar kooperatif, dengan bekerja secara kooperatif ini, kemungkinan konstruksi pengetahuan akan manjadi lebih besar/kemungkinan untuk siswa dapat sampai pada kesimpulan yang diharapkan, dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan keterampilan bertanya, berdiskusi, dan mengembangkan bakat kepemimpinan.

Kedua model pembelajaran kooperatif di atas dapat membantu siswa lebih memahami materi pelajaran yang diberikan. Termasuk di dalamnya faktorisasi suku aljabar sebagai salah satu materi pelajaran siswa kelas VIII SMP. Adanya kerjasama tim pada model pembelajaran tersebut akan membuat siswa saling berinteraksi dan membantu dalam mencapai hasil belajar yang baik.

(19)

7

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, diperoleh identifikasi penelitian ini adalah:

1. Rendahnya hasil belajar matematika siswa.

2. Mencuatnya anggapan matematika sebagai pelajaran yang sulit. 3. Proses pembelajaran yang masih bersifat teacher centered. 4. Kurang tepatnya model pembelajaran yang diterapkan oleh guru.

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah maka perlu adanya batasan masalah dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan Numbered Head Together (NHT).

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka yang menjadi rumusan masalah peneliti adalah : Apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) lebih baik dari model pemebelajaran kooperatif tipeNumbered Heads Together (NHT) di SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.A. 2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model kooperatif tipe student team achievement division (STAD) lebih baik dari model pembelajaran kooperatif

(20)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah:

1. Bagi siswa, untuk meningkatkan hasil belajar matematika, khususnya pada materi faktorisasi suku aljabar.

2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran yang tepat hingga nantinya mampu meningkatkan hasil belajar siswa

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan untuk menentukan berbagai kebijakan terkait pembelajaran matematika.

(21)

61 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data yang diperoleh dapat diambil kesimpulan hasil belajar matematika yang diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) lebih baik dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi faktorisasi suku aljabar di kelas VIII SMP N 3 Percut Sei Tuan T.A. 2015/2016.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut;

1. Jika dihadapkan dengan pilihan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Divisions (STAD) dan Numbered Heads Together (NHT), maka guru disarankan memilih model

pembelajaran .STAD untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa. 2. Dalam menerapkan model pembelajaran STAD dan NHT, pendidik atau

(22)

62

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono,(2009),PendidikanbagiAnakBerkesulitanBelajar,. Jakarta,RinekaCipta.

Ahsan, Arifiyandi,(2012),Student Team Achievement Division (STAD), http://modelpembelajarankooperatif.blogspot.com/2012/08/student-team-achievement-division-stad_3721.html (diakses 24 Februari 2015).

Aka, KukuhAndri,(2012),KelebihandanKekurangan Model

STAD,http://belajarpendidikanku.blogspot.com/2012/11/kelebihan-dan-kelemahan-model-stad.html (diakses24 Februari 2015).

Aprillia, Shirley, (2015), PerbedaanHasilBelajarTurunanantara Model PembelajaranKooperatifTipe Student Team Achievement Divisions

(STAD) dengan Numbered Head Together (NHT) padaSiswaKelas XI di

MAN 2 Model T.A. 2014/2015,Skripsi, FMIPA, UniversitasNegeri Medan,

Medan

Arikunto, Suharsimi,(2009),Dasar-dasarEvaluasiPendidikan, Jakarta,BumiAksara.

Aunurrahman.,(2012),BelajardanPembelajaran, Bandung,Alfabeta

Dewi, IkaRinawati, (2011), Eksperimentasi Model PembelajaranKooperatifTipeStudent Teams Achievement Divisions

(STAD) danNumbered Heads Together (NHT)

padaMateriFaktorisasiSukuAljabarTerhadapHasilBelajarSiswaKelasVIII

SMPKecamatanTempuran, Skripsi, UniversitasMuhammadiyahPurworejo,

Purworejo

(23)

63

Halimatuusa’diah,(2014),UpayaMeningkatkanAktivitasBelajarSiswaMelalui Model PembelajaranKooperatifTipe Student Team Achievement Division

padaMateriKubusdanBalokdiKelas VIII SMPN 2 Medan T.A.

2013/2014,Skripsi, FMIPA, UniversitasNegeri Medan, Medan

Hudojo, Herman,(2005),PengembanganKurikulumdanPembelajaranMatematika, Malang,UniversitasNegerimalang.

Isjoni, 2011,Cooperative Learning

MengembangkanKemampuanBelajarBerkelompok, Bandung,Alfabeta.

Margareta, Eny Citra,(2014),PerbedaanHasilBelajarSiswa yang DiajardenganMenggunakan Model PembelajaranKooperatifTipeNumber

Head Together (NHT) danTipeStudent Teams Achievement Division

(STAD)padaMateriSistemPersamaan Linear di Kelas X SMA N.1

Kotapinang T.A. 2013/2014,Skripsi, FMIPA,UnivesitasNegeri Medan,

Medan.

Matondang, Zulkifli,(2013),StatistikaPendidikan, Medan,Unimed Press.

Ngatini,(2012),PeningkatanKeaktifandanHasilBelajarMatematikaTentangFungsi Melalui Model Pembelajaran Numbered Heads Together BagiSiswa SMP

Negeri 1 Purwodadi T.A. 2012/2013. JurnalManajemenPendidikan Vol.7

No. 2.

Nugroho, EvianaAyu,(2011),PerbedaanHasilBelajarSiswaAntara Model Pembelajaran NHT (Numbered Head Together) dengan STAD (Student

Team Achievement Division) padaKonsepLajuReaksi di Kelas XI MA

Al-Ahliyah Kota BaruCikampekTahunPelajaran

2010/2011,Skripsi,FakultasTarbiyahdanKeguruanUniversitas Islam NegeriSyarifHidayatullah, Jakarta

(24)

64

Prasetyo, Jonet, (2008),PerbandinganHasilBelajarSiswadenganMenggunakan

Model PembelajaranKooperatifTipe STAD

danPembelajaranKooperatifTipe NHT TerhadapHasilBelajarSiswaKelas

VIIIdi SMPNegeri 1 Getasan, Skripsi, Universitas Kristen SatyaWacanaSalatiga, Salatiga.

Purwanto,(2011),EvaluasiHasilBelajar,Yogyakarta,PustakaPelajar.

Sandjaja, B danAlbertusHeriyanto,(2011),PanduanPenelitian, Jakarta,PrestasiPustaka Publisher.

Sanjaja, Wina,(2014),Penelitianpendidikan: Jenis, metode, danProsedur, Jakarta,Kencanaprenada media group.

Sapaat, Asep,(2014),Kemanaarahpendidikan

Indonesia,http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/14/02/2

7/n1nns0-kemana-arah-pendidikan-indonesia (diakses 24 februari 2015). Silitonga, P.M., (2011), StatistikTeori Dan AplikasiDalamPenelitian, FMIPA,

UniversitasNegeri Medan, Medan.

Sudjana, (2005), MetodaStatistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, Nana,(2009),PenilaianHasilProses BelajarMengajar, Bandung, PT. remajaRosdakarya.

Suprijono, Agus,(2012),Coperative Learning, Yogyakarta,PustakaPelajar.

Tim dosen,(2011),Pedomanpenulisan proposal danskripsimahasiswa program studipendidikanFMIPA UNIMED, Medan, FMIPA UNIMED.

Trianto,(2011),Mendesain Model PembelajaranInovatir-Progresif, Jakarta,Kencanaprenada media group

_____________,Pengantarpenelitianpendidikanbagipengembanganprofesipendid ikandantenagakependidikan, Jakarta,kencanaprenada media group.

(25)

65

Utami, Theresia Ari Dwi,(2011),Eksperimentasi Model PembelajaranTipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dan Numbered Heads

Together (NHT) padaPembelajaranMatematikaSsswa SMA Kelas X

Semester I di

KabupaternWonogiriDitinjaudariKemampuanAwalSiswaTahunPelajaran

2010 – 2011,Thesis, Program PascasarjanaUniversitasSebelasMaret,

Surakatya

Gambar

Tabel 2.1. Tabel 2.2. Tabel 2.3.
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian     Gambar 4.1. Diagram Data Pretest Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II

Referensi

Dokumen terkait

Siti Faridah (991510201023), Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember, Judul &#34;Analisis Ekonomi dan Prospek Pengembangan

pengajuan rancangan undang-undang yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, pembentukan dan pemekaran serta penggabungan daerah, pengelolaan

Tugas prarancangan pabrik kimia ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan oleh setiap mahasiswa jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas

disebut plat cendawan (flat slab) dan termasuk dalan sistim plat yang kedua. Perbedaan kedua plat ditunjukkan oleh Gambar I.1. dan Gambar I.2. Plat lantai dengan balok. Gambar

Pada penelitian ini agar pembahas lebih terperinci pada permasalahan yang dan tidak menyimpang dari judul skripsi, permasalahan penulis batasi pada pelaksanaan pendaftaran

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister. Program Studi

Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap siswa. Penilaian yang dilakukan disini adalah penilaian aktivitas dan hasil belajar. Untuk aktivitas, penilaian yang

Jika mula-mula asteroid bergerak dengan kecepatan 80000 km/jam, setelah tumbukan bagian yang 0,9 juta ton bertambah kecepatannya menjadi 100000 km/jam dalam arah