UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA POKOK BAHASAN MENDENGARKAN TEKS BACAAN MENGGUNAKAN MODEL
CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL) DI KELAS IV SD NEGERI TANJUNG RAHU KEC.KERAJAAN
KAB.PAKPAK BHARAT T.P 2015/2016 SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
OLEH:
ANDELTA SEBAYANG NIM.114522314014
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Andelta Sebayang, NIM: 114522314014.“UpayaMeningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Mendengarkan Teks Bacaan Menggunakan Model Contextual Teaching Learning (CTL) di Kelas IV SD Negeri Tanjung Rahu Kec. Kerajaan Kab. Pakpak Bharat T.A 2015 /2016 “.
Permasalahan dalam Penelitian ini adalah “Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan mendengarkan teks Bacaan kelas IV SD Negeri Tanjung Rahu Kec Kerajaan Kab Pakpak Bharat? Pada materi membaca teks tentang cerita dongeng, mereka tidak merasa tertarik karena mereka bukan sebagai pemeran dalam teks cerita tersebut. Dalam penelitian ini penulis menggunakan MetodePembelajaran Berdasarkan masalah yang di hadapi.
Dari latar belakang yang ada maka Peneliti mengangkat permasalah yaitu: Apakah dengan menggunakan ModelPenerapan Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) dalam meningkatkan Minat Belajar siswa Pada mata Pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Mendengarkan Teks Bacaan di kelas IV SD Negeri Tanjung Rahu Kec Kerajaan Kab Pakpak Bharat. Dalam pengumpulan data penelitian menggunakan metode Test dan Observasi. Tes dilakukan setelah Proses Belajar Mengajarselesai. Metode Observasi dilaksanakan selama Proses Belajar Mengajar sedang berlangsung. Pada pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan data kelas IV yang berjumlah 26 orang siswa. Peneliti menggunakan 2 siklus dalam penelitian tersebut.
Jumlah Siswa yang tuntas Belajar pada saat pretest 4 orang atau ketuntasan klasikalnya 15,38 % dengan Nilai rata- rata 58,27. Pada saat Pos test di siklus I jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 11 orang atau ketutasanya secara klasikalnya 42,31 % dengan Nilai rata- rata 67,12. Namun karena masih belum mencapai rata-rata ketuntasan secara klasikal, yaitu sebanyak 70% maka perlu dilanjutkan ke siklus ke II. Pada postest siklus II siswa yang tuntas adalah sebanyak 22 orang atau ketuntasan secara klasikalnya sebesar 84,62% dengan nilai rata-ratanya adalah 77,69. Ini menunjukkan bahwa siswa telah tuntas secara klasikal.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas Berkat dan kasihNya dalam perjalanan Kehidupan Penulis sehingga
sampai saat ini penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.Skripsi ini dibuat untuk
memenuhi syarat program sarjana (S-1)Kependidikan guru dalam jabatan PSKGJ
UNIMED dengan judul: Upaya meningkatkan minat belajar siswa pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia Pokok Bahasan Mendengarkan Teks Bacaan menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) di Kelas IV SD Negeri Tanjung Rahu Kec. Kerajaan Kab Pakpak Bharat T.A 2015/2016.
Ucapan terima kasih dan Penghargaan Setinggi-Tingginya Penulis sampaikan
kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom. M.Pd, Selaku Rektor Universitas
Negeri Medan(UNIMED)
2. Bapak Dr. Nasrun, MS Selaku DekanFakultas Ilmu
PendidikanUniversitas Negeri Medan (UNIMED)
3. Bapak Prof. Dr.Bornok Sinaga,M.Pd selaku Ketua Program Sarjana
Kependidikan Guru Dalam Jabatan (PSKGJ) Unimed, Bapak
Winsyahputra,M.Si selaku Sekretaris (PSKGJ) Unimed.
4. Bapak. Drs Khairul Anwar M.Pd Selaku Ketua JurusanPGSD
5. Bapak Remigo Yolando Berutu,MBA selaku Bupati Kabupaten
Pakpak Bharat.
6. Bapak. Jalan Berutu,S.Pd., MM selaku Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Pakpak Bharat
7. Bapak.Syamsul Gultom SKM.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak Membimbing dan memberikan motivasi kepada Penulis
dalam menyelesaikan Skripsi ini.
8. Bapak. Dr. AbilMansyur, MsiSelakuKoordinatorWilayah yang
telahmemberikanKemudahandalamBerjalannyaPerkuliahan
9. Bapak. Dr.Abil Mansyur M.Si ,Bapak Syamsul Gultom, SKM, M,kes
Bapak. Winsyahputra,M.Si ,Bapak. Dr.Aman Simare mare MS Selaku
Dosen Penguji Skripsi .
10. Bapak. dan Ibu Dosen di PSKGJ yang telah Memberikan ilmu dan
pengetahuan kepada Penulis selama ini sebagai bekal dimasa yang
akan datang .
11. Bapak. Manahan Pasaribu, selakuKepalaSekolahSD
NegeriTanjungRahusertaRekan-Rekan Guru
12. Bapak. Kepala SMP Negeri 1 Salak selakuPenyedia tempat
Perkuliahan di Salak
13. Istri TercintaPerawati Br GintingdanAnakkuAngelika Oktavia Br
sebayang, Michael Abednego Sebayang, Yemima Br
SebayangTerkasihBesertaOrang Tua Bapak R. Sebayang dan Ibu S.Br
Ginting dankeluargabesar yang terkasihyang telah memberikan
dukungan moral dan moril kepada penulisdalam mengikuti
perkuliahandanmenyelesaikanSkripsiini
Salak, Februari 2016
DAFTAR ISI
B. IdentifikasiMasalah...………... 5
C. Batasan Masalah... 5
3. Kelebihan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning ...………... 13
4. Kelemahan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning ...………... 14
B. HakekatStrategiPembelajaranMetodeContextual Teaching Learning ...…………..…... 14
C. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning .16
D. HakikatBelajarBahasa Indonesia. ... 18
1. HakikatBelajar...………... 18
2. FaktoryangMempengaruhiMinatBelajarSiswa….. 20
3. HasilBelajar...…... 21
4. Penelitian Yang Relevan...………... 22
E. KerangkaBerpikir ...………...…….... 23
BAB III METODEPENELITIAN....………. . 24
A. LokasidanWaktuPenelitian...………. 24
B. SubjekPenelitian ...………. 24
C. ObjekPenelitian...………... 24
D. DefinisiOperasional...………. 24
E. ProsedurPenelitian...………. 25
F. Teknik Pengumpulan Data……...……….. . 29
G. Teknik Analisa Data...………... 30
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……... 32
A. HasilTes Belajar...……….………... 32
B. Kemampuan Awal Siswa ………... 32
C. Proses Penelitian Tindakan Kelas Siklus I………. 34
D. Proses Penelitian Tindakan Kelas Siklus II ………….... 38
BAB VKESIMPULAN DAN SARAN...………... 44
A. Kesimpulan...………... 44
B. Saran...……….………... 44
LAMPIRAN
A. SilabusPembelajaran
B. RPP Pembelajaran
C. Soal Post Test
D. Soal Siklus I
E. Soal Siklus II
F. LembarJawaban Post Test
G. Lembar Jawaban siklus I
H. Lembar Jawaban siklus II
I. LembarObservasiAktivitas siswa
J. Lembar Observer Aktivitas Guru
K. DokumentasiPenelitian
DAFTAR TABEL
1. Tabel 3.1 Pelaksanaan Tindakan Kelas... 27
2. Tabel 4.1 Hasil Belajar pree Test Bahasa Indonesia siswa... 33
3. Tabel 4.2 Persentase hasil Belajar Pre tes Bahasa Indonesia... 34
4. Tabel 4.3 Hasil Belajar siklus I Bahasa Indonesia siswa... 36
5. Table 4.4 Persentase hasil Belajar Siklus I Bahasa Indonesia... 37
6. Tabel 4.5 Hasil belajar Siklus II Bahasa Indonesia siswa... 39
DAFTAR GAMBAR
HAL
1. Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas... 25
2. Gambar 4.1 Peningkatan Pada tes Awal, Siklus I Dan Siklus II. 42
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus Pembelajaran
Lampiran 2 Silabus Pembelajaran
Lampiran 3 Silabus Pembelajaran
Lampiran 4 Silabus Pembelajaran
Lampiran 5 Silabus Pembelajaran
Lampiran 6 Silabus Pembelajaran
Lampiran 7 Silabus Pembelajaran
Lampiran 8 Silabus Pembelajaran
Lampiran 9 RPP Pra Siklus
Lampiran 10 RPP Siklus I
Lampiran 11 RPP Siklus I
Lampiran 12 RPPSiklus II
Lampiran 13 RPP Siklus II
Lampiran 14 RPP Siklus II
Lampiran 15 Post Test
Lampiran 16 Soal Bahasa Indonesia Siklus I
Lampiran 17 Soal Bahasa Indonesia Siklus II
Lampiran 18 Lembar Jawaban Post Test
Lampiran 19 Lembar Kunci Jawaban Siklus I
Lampiran 20 Lembar Jawaban Siklus II
Lampiran 21 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Lampiran 22 Lembar Observasi Aktivitas Guru
1 BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Berdasarkan UU No 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, pendidikan
merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran. Sementara itu dalam penjabaran pengertian, UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyatakan bahwa:
“Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.”
Hal ini mencakup tujuan agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian iri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (UU Sisdiknas, 2003).Pendidikan
diharapkan mampu meningkatkan sumber daya manusia seseorang dan seluruh
kehidupannya baik dalam kedudukannya pribadi maupun sebagai makhluk sosial
dalam masyarakat, bangsa dan bernegara. Menyikapi penjabaran pendidikan
diatas, mutu sebuah pendidikan merupakan penentu dari keberhasilan pencapaian
tujuan sebuah pendidikan.
Upayapeningkatan mutu pendidikan tidak terlepas dari peran dan tanggung
jawab seorang guru yang melaksanakan proses belajar mengajar di sekolah. Guru
merupakantokoh yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan pencapaian
pembelajaran di dalam kelas. Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang
tertuang dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 diatas serta menciptakan
generasi yang mampu bersaing dalam menghadapi perkembangan zaman, proses
sebuah pendidikan di sekolah haruslah dilaksanakan dengan menggunakan
metode pembelajaran yang tepat. Diharapkan seorang guru dapat memilih dan
menyesuaikan model pembelajaran yang tepat dengan materi yang akan
disampaikan kepada siswa.
Yang seringkali menjadi permasalahan dalam sebuah pembelajaran adalah
kegiatan belajar mengajar yang hanya berpusat dari guru saja.Proses pembelajaran
yang berpusat pada guru tersebut menjadikan guru lebih berperan aktif sedangkan
siswa pasif.Hal tersebut membuat siswa tidak aktif dalam pembelajaran.Siswa
tidak memiliki ruang yang cukup untuk menyalurkan berbagai kreativitas dan
kemampuannya dalam menyerap pembelajaran dengan ruang gerak siswa yang
semakin terbatas. Siswa hanya terbiasa mendengarkan, mencatat dan menghafal
pelajaran yang diterimanya didalam kelas. Hal tersebut membuat siswa semakin
jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran yang diterimanya di dalam kelas. Hal
ini mengakibatkan siswa tidak dapat menyerap pembelajaran yang disampaikan
yang ditandai dengan adanya upaya siswa untuk meninggalkan pembelajaran
seperti contohnya dengan mencarialasan untuk permisi keluar kelas pada saat
kegiatan pembelajaran sedang berlangsung. Untuk mencapai pembelajaran yang
optimal guru mestinya lebih bersikap kreatif dan inovatif dalam menerapkan
variasi atau model, teknik, serta strategi dalam melaksanakan proses pembelajaran
3
Pada sisi lain, setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda, baik dari
segi minat,potensi,kecerdasan serta kemampuan yang berbeda dalam menangkap
pelajaran yang di terimanya. Dari keberagaman ini, seorang guru hendaknya
mampu memberikan perhatian yang sama kepada semua siswanya dan berupaya
mencari solusi dan strategi yang tepat, sehingga harapan yang sudah dirumuskan
dalam setiap perencanaan pembelajaran di sekolah dasar dapat tercapai dengan
baik.
Salah satu pembelajaran yang disampaikan di Sekolah Dasar adalah
Pelajaran Bahasa Indonesia. Sama seperti pelajaran lainnya, pelajaran Bahasa
Indonesia merupakan pelajaran yang membutuhkan ketelitian, kecermatan dan
pemahaman yang lebih dalam memahaminya. Hal ini dikarenakan Pelajaran
Bahasa Indonesia merupakan pelajaran yang tidak hanya berisi konsep-konsep
yang berguna dalam kehidupan tetapi juga bersifat penalaran. Seorang guru di
tuntut untuk bisa menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada siswanya agar
materi pelajaran bahasa Indonesia dapat mudah dimengerti oleh siswa dengan
baik.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh Penulis di SDN Tanjung
Rahu Kec.Kerajaan Kab.Pakpak Bharat bahwa hasil pembelajaran Bahasa
Indonesia siswa termasuk tergolong sangat rendah dan belum sesuai dengan
kriteri ketuntasan minimal (KKM).Adapun KKM yang di tetapkan oleh pihak
sekolah untuk Pelajaran Bahasa Indonesia adalah nilai 70. Sementara dari hasil
kriteria ketuntasan minimal atau sekitar 38,46% yang sudah mencapai KKM.
Dapat dikatakan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan.
Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia ada berbagai Metode atau Strategi
Pembelajaran yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkat hasil belajar
siswa, diantaranya adalah strategi pembelajaran Cotexstual Teaching Learning
(CTL).Penerapan model pembelajaran Contexstual Teaching Learning (CTL)
merupakan kesempatan bagi guru untuk mengelola pembelajaran didalam kelas
dengan melibatkan seluruh siswa untuk lebih aktif dalam bertanya jawab dalam
tugas yang di berikan kepada siswa. Model pembelajaran Contexstual Teaching
Learning (TCL) merupakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
Berdasarkan masalah tersebut, penulis berupaya melakukan penelitian
tindakan kelas untuk dapat mengatasi permasalahan rendahnya hasil belajar siswa
pada pelajaran Bahasa Indonesia tersebut diatas. Berdasarkan pengamatan penulis,
penyampaian pembelajaran Bahasa Indonesia haruslah disampaikan dengan
berbagai metode dan model pembelajaran yang lebih kreatif, menarik dan tepat
agar terjadi peningkatan minat pada siswa didik terhadap materi Pelajaran Bahasa
Indonesia yang pada akhirnya berdampak pada meningkatnya hasil belajar
Pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa Sekolah Dasar Tanjung Rahu Kec.
Kerajaan Kab. Pakpak Bharat. Pada penelitian tersebut penulis berupaya meneliti
salah satu Model Pembelajaran dalam Pelajaran Bahasa Indonesia yaitu strategi
5
SD Negeri Tanjung RahuKecamatan Kerajaan Kabupaten PakpakBharat Tahun Ajaran 2015/2016 ”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi Identifikasi
masalah adalah :
1. Minat Belajar Bahasa Indonesiadi kelas IV SD Negeri Tanjung Rahu Kec.
Kerajaan Kab. Pakpak Bharat rendah.
2. Hasil pembelajaran dalam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD
Negeri Tanjung Rahu Kec. Kerajaan Kab. Pakpak Bharat ?
3. Guru kurang melibatkan siswa dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
4. Penerapan model pembelajaran Contexstual Teaching Learning (CTL)
dapat meningkatkan minat belajar Bahasa Indonesia Kelas IV SD Negeri
Tanjung Rahu Kec.Kerajaan Kab.Pakpak Bharat.
C. Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah skripsi ini adalah : “Upaya
meningkatkan minat belajar siswa pokok bahasan mendengarkan teks bacaan
mengunakan Model Contextual Teaching Learning (CTL) di kelas IV SD Negeri
Tanjung Rahu Kecamatan Kerajaan Kabupaten Pakpak Bharat Tahun Ajaran
2015/2016 “.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah di atas, maka adapun yang menjadi
1. Apakah dengan menerapkan model pembelajaran Contexstual Teaching
Learning (CTL) dapat meningkatkan minat belajar Bahasa Indonesia siswa kelas IV SD Negeri Tanjung Rahu Kec Kerajaan Kab Pakpak Bharat T.P 2014/2015
E. Pemecahan Masalah
Dalam upaya meningkatkan pemahaman siswa dalam pelajaran Bahasa
Indonesia sehingga siswa tidak merasa jenuh dan bosan salah satu hal yang perlu
di perbaiki adalah cara belajar yang salah serta kemampuan guru dalam hal
menerapkan Metode Pembelajaran yang kurang menyenangkan. Oleh karena itu
diperlukan pemilihan model yang tepat pada saat proses belajar mengajar. Atas
dasar hal tersebut upaya yang dilakukan dalam hal peningkatan aktifitas dan
motivasi siswa belajar dalam pelajaran Bahasa Indonesia adalah dengan
penerapan model pembelajaran Contexstual Teacing Learning(CTL). Model
pembelajaran ini dapat menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
menyenangkan dengan rancangan pengajaran, menyampaikan isi materi pelajaran
dan memudahkan proses belajar dan mengajar. Model pembelajaran ini dapat
meningkatkan minat belajar, motivasi belajar,aktivitas belajar serta rasa
kebersamaan.
Dalam Penerapan model pembelajaran Contexstual Teaching Learning
(CTL) guru membentuk beberapa kelompok kecil dalam kelas. Setiap kelompok
memiliki anggota berjumlah sekitar 4-5 orang siswa. Setiap kelompok diberi tugas
yang berbeda beda sehingga setiap anggota kelompok harus lebih berperan aktif
dalam berdiskusi di kelompoknya masing-masing sehingga jika guru memanggil
7
kelompok itu tidak bisa menjelaskan hasil diskusi mereka di depan kelas maka
sanksinya adalah kelompok itu mendapat nilai yang rendah. Nilai tersebut akan
menjadi motivasibagi kelompok sehingga mereka semakin lebih aktif dalam
kelompoknya masing–masing dalam memecahkan materi diskusi mereka, setiap
anggota kelompok harus memiliki keberanian berbicara di depan kelas
mengemukakan hasil diskusi kelompok mereka tentang materi yang di bahas di
depan kelas.
Berdasarkan uraian di atas maka pemecahan masalah dalam penelitian ini
adalah dengan menerapkan model Cotexstual Teaching Learning (CTL) dalam
upaya meningkatkan minat belajar siswa pokok bahasan mendengarkan teks
bacaan di kelas IV SD Negeri Tanjung Rahu Kecamatan Kerajaan Kabupaten
Pakpak Bharat Tahun Ajaran 2015/2016.
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pemecahan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
adalah :Untuk mengetahui minat belajar Bahasa Indonesia kelas IV SD Negeri
Tanjung Rahu Kec. Kerajaan Kab. Pakpak Bharat dengan Penerapan Model
Contexstual Teaching Learning (CTL). G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan.
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk guru yaitu menambah pengetahuan,wawasan dan kemampuan bagi
dalam menggunakan model pembelajaran Cotexstual Teaching Learning
Bahasa Indonesia di kelas IV SDN Tanjung Rahu Kec. Kerajaan Kab.
Pakpak Bharat.
2. Untuk Kepala Sekolah sebagai bahan masukan di SDN Tanjung Rahu
dalam menggunakan model pembelajaran Contexstual Teaching Learning
(CTL) sebagai salah satu cara yang lebih Efektif dan Efesien dalam
meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa
Indonesia.
3. Untuk siswa, yaitu meningkatkan minat belajar siswa dalam pembelajaran
Bahasa Indonesia dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran
44
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Ada beberapa simpulan yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data dan
Pembahasan penelitian tindakan kelas, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Penerapan Model Pembelajaran Contexstual Teaching Learning(CTL)
dengan Strategi Everyone is a teacer here dapat meningkatkan minat
belajar Bahasa Indonesia siswa kelas VI SD Negeri Tanjung Rahu
Kec.Kerajan, Kab.Pakpak Bharat.
2. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)
dengan Strategi Everyone is a teacher here dapat membuat siswa lebih
aktif dan lebih siap dalam mengikuti pembelajaran yang di lakukan di
dalam kelas.
3. Penerapan Model Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL)
dengan Strategi Everyone is a techer here dapat meningkatkan kerja sama
antara siswa yang pandai dan siswa yang kurang pandai sehingga diskusi
yang dilakukan oleh siswa dalam klompok lebih efektif.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas hal yang menjadi saran peneliti kepada
1. Kepada guru khususnya guru bidang study bahasa Indonesia agar
menerapkan model Contexstual Teaching Learning(CTL) dengan strategi
Everyone is a teacher here di kelas VI SD Negeri Tanjung Rahu Kec. Kerajaan, Kab. Pakpak Bharat sebagai salah satu alternative atau Model
Pembelajaranyang tepat. Saat membentuk kelompok siswa, guru
hendaknya memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih anggota
kelompoknya, agar siswa lebih mudah untuk beradaptasi dan juga berperan
aktif dalam berdiskusi sehingga terjalin kerja sama yang baik dan diskusi
lebih menyenangkan. Guru tetap memiliki peran untuk mengontrol kelas
pada saat pembentukan kelompok agar terdapat efesien waktu, keamanan
danketertibankelas.
2. Kepada kepala sekolah agar memberi waktu lebih lama dalam dalam
melakukan penelitian tindakan kelas, saran prasarana di lengkapi untuk
menunjang proses penelitian selanjutnya.
3. Bagi peneliti selanjutnya,sebaiknya melaksanakan penelitian dengan
waktu yang lebih lama dan sumber yang lebih luas atau dengan strategi
pengelompokan siswa yang berbeda dalam berdiskusi agar dapat dijadikan
46
DAFTAR PUSTAKA
Ambo, Sudirman.1988.Dasar-Dasar Ketrampilan Menulis. Jakarta: P&K.
Badudu, J.S-Muhammad Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Intergrafika
Depdiknas, 1984.Tata Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah
_________,1988.Tata Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
_________,1997.Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia,.
__________, Kurikulum Tingkat satuan pendidikanSD/MI.Jakarta ,2006
__________, Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia.Erlangga,1991.
Fuadi,Deti syamrotul, 2005.Ringkasan dan Bank Soal Bahasa Indonesia.
http://Ipmpjoqya.diknas .go.id/26/3/2008/teknik pembelajaran everyone is a teacher here
Keraf gorys. 1991. Argumentasi Dan Narasi. Jakarta : Gramedia
Muliono, Anton M. 1989.Bahasa kumpulan karangan. Jakarta: Gramedia
Tarigan,Hendri Guntur.1990.Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa Bandung :Angkasa
Thahar,Harrys Efendi.1999. Kiat menulis cerita pendek. Bandung: Angkasa
Wiyanto,Asul. 2000.Diskusi. Jakarta :Gramedia
DAFTAR PUSTAKA
Ambo, Sudirman.1988. Dasar-Dasar Ketrampilan Menulis. Jakarta: P&K.
Badudu, J.S-Muhammad Zain. 1994. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Intergrafika
Depdiknas, 1984. Tata Bahasa Indonesia. Ende: Nusa Indah
_________, 1988. Tata Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
_________, 1997. Argumentasi dan Narasi. Jakarta : Gramedia,.
__________, Kurikulum Tingkat satuan pendidikan SD/MI. Jakarta , 2006
__________, Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Erlangga, 1991.
Fuadi, Deti syamrotul, 2005. Ringkasan dan Bank Soal Bahasa Indonesia.
http://Ipmpjoqya.diknas .go.id/26/3/2008/teknik pembelajaran everyone is a teacher here
Keraf gorys. 1991. Argumentasi Dan Narasi. Jakarta : Gramedia
Muliono, Anton M. 1989. Bahasa kumpulan karangan. Jakarta: Gramedia
Tarigan, Hendri Guntur.1990.Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa Bandung :Angkasa
Thahar, Harrys Efendi.1999. Kiat menulis cerita pendek. Bandung: Angkasa
Wiyanto, Asul. 2000. Diskusi. Jakarta :Gramedia