• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN PERMAINAN FINGER PAINTING DI TK BUDI TAHUN AJARAN 2014-2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN PERMAINAN FINGER PAINTING DI TK BUDI TAHUN AJARAN 2014-2015."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS

PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN PERMAINAN

FINGER PAINTING

DI TK BUDI SETIA

TAHUN AJARAN 2014-2015

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

OLEH

OBET DEBORA SIMBOLON NIM : 1113313011

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

OBET DEBORA SIMBOLON, NIM : 11113313011. Judul : MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DENGAN PERMAINAN FINGER PAINTING DI TK BUDI TAHUN AJARAN 2014-2015

Masalah dalam penelitian ini adalah keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Budi Setia masih rendah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan Finger Painting terhadap peningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Budi Setia

Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan untuk mengetahui penggunaan Finger Painting dalam mningkatan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Budi Setia

Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 5-6 tahun di TK Budi Setia yang berjumlah 20 orang anak terdiri dari 9 anak laki-laki dan 11 anak perempuan. Objek penelitian ini adalah tindakan sebagai penggunaan permainan Finger Painting untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun.

Hasil Penelitian siklus I pada pertemuan 1 nilai rata-rata 3,85 dan pertemuan 2 dengan nilai rata-rata 4,5. Oleh karena itu, terdapat 2 orang anak 10%) tergolong baik, sebanyak 14 orang anak (35%) tergolong cukup, dan sebanyak 4 orang anak (20%) tergolong kurang. Hal ini berarti kegiatan permainan Finger Painting yang di terapkan pada siklus 1 dapat mengembangkan kemampuan keterampilan motorik halus anak namun masih kurang optimal, sebab masih terdapat 4 orang anak (20%) yang tergolong kurang, sehingga perlu dilakukan pembelajaran pada siklus II. Pada siklus II dilakukan perbaikan pembelajaran dengan tetap mengunakan kegiatan permainan Finger Painting, Dengan hasil sebagai berikut anak yang tergolong sangat baik menjadi 4 orang (20%), dan anak yang tergolong baik menjadi 7 orang (35%), sedangkan anak yang tergolong cukup menjadi 9 orang (45%), dan anak yang tergolong kurang baik sudah tidak ada lagi.

(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan, nikmat dan karunia-Nya sehingga dengan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul : “Upaya Meningkatkan Keterampilan motorik halus Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan Finger Painting Di TK Budi Setia T.A 2014/2015” dengan baik.

Tiada kata yang penulis pilih untuk menghanturkan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan jerih payah yang diberikan dalam penyelesaian skripsi ini. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis dengan segala ketulusan dan kerendahan penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Sawal Gultom, selaku Rektor Universitas Negeri Medan. 2. Bapak Drs. Nasrun, Ms selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNIMED.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, Ms selaku Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Aman Simaremare, Ms selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Hj. Dra. Rosdiana, Mpd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan dan dosen pembimbing Akademik Ibu Hj. Dra. Nasriah, M.pd yang telah memberikan bimbingan dan saran-saran dalam perkuliahan.

7. Ibu Hj. Dra. Nasriah, M.pd selaku Ketua Program Pendidikan Anak Usia Dini (PG-PAUD) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

8. Ibu Dra. Sariana Marbun, M.pd selaku dosen Pembimbing Skripsi yang dengan ikhlas dan sabar dan telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan arahan dan bimbingan berupa ilmu dan kasih saying sejak awal sampai selesainya penulisan skripsi ini.

(6)

10. Bapak dan Ibu Dosen PG-PAUD yang telah banyak memberi ilmu pengetahuan kepada penulis selama perkuliahan, Staf pegawai jurusan PLS dan Prodi PAUD Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kelancaran selama perkuliahan. 11. Ibu Hj. Nilam Cahaya Hasibuan, Mpd selaku Yayasan di RA Nurul Hadina

Patumbak ibu Alifta Pratiwi Hasibuan, S.pd selaku kepala sekolah RA Nurul hadina Patumbak yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian, guru kelas Zulia Ramadhani, dan para guru Nurhafni Marpaung, S.sos, Asni Matondang, S.pdi, Sila Hayati, S.pd, Juraidah, S.pd, Anita Purba, S.pd, Siti Hawa, SE yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian.

12. Kepada kedua orang tuaku tercinta ayahanda H. Azid bustami Marpaung dan ibunda Nur’aini Tanjung serta ibu mertua NyakCut yang selalu memberikan begitu banyak do’a. Teristimewa kepada Suamiku Ari Zulpadli dan anakku Iqbal Arlin Hanif yang tak hentinya memberikan kasih saying, semangat serta dukungan moril kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan di UNIMED, kepada Bapak Drs. Syamsir Marpaung, Mpd karena dukungan beliau penulis bisa menjadi mahasiswi, dan juga kepada keluarga besar tercinta di Aceh/Medan (kakak-kakak,abang ipar dan adek-adekku) terima kasih atas dukungannya selama ini.

13. Teman-teman seperjuangan PG-PAUD’11, Nurhayani M, Rumy Sartika M, S.pd, Sri Rahayu S.pd, Rini Afriany, Asmawati, Obet Debora, Rame Simangunsong, Riris Vaulina Purba.

14. Murid-muridku tersayang di RA Nurul Hadina

15. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu persatu. Terima kasih atas dukungan dan semangatnya.

Penulis sangat menyadari masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya bagi Pendidikan Anak Usia Dini.

(7)

DAFTAR ISI

2.1.1.1 Pengertian Keterampilan Motorik Halus ... 7

2.1.1.2 Perkembangan Keterampilan Motorik Halus ... 11

2.1.1.3 Indikator Keterampilan Motorik Halus Anak ... 15

2.1.1.4 Kegunaan Keterampilan Motorik Halus ... 17

2.1.1.5 Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak ... 19

2.1.2 Permainan Finger Painting ... 20

2.1.2.1 Pengertian Permainan Finger Painting ... 20

2.1.2.2 Langkah-Langkah Permainan Finger Painting ... 21

2.1.2.3 Teknik Mengambar Finger Painting ... 23

(8)

2.2.Kerangka Konseptual ... 28

3.3Operasional Variabel Penelitian ... 30

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Keterampilan motorik halus Anak Usia 5-6 Tahun ... 37

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Yang Digunakan ... 39

Tabel 3.5 Jadwal Penelitian ... 39

Tabel 4.1 Hasil Observasi Keterampilan motorik halus Anak Selama Siklus I ... 44

Tabel 4.2 Rekap Keterampilan motorik halus Anak Selama Siklus I ... 45

Tabel 4.3 Hasil Observasi Keterampilan motorik halus Anak Selama Siklus II ... 51

Tabel 4.4 Rekap Keterampilan motorik halus Anak Selama Siklus II ... 52

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) Rencana Kegiatan Harian (RKH)

Siklus I Pertemuan I Siklus I Pertemuan II Siklus II Pertemuan I Siklus II Pertemuan II

Lembar Observasi Keterampilan Motorik Halus Anak. Lembar gambar-gambar saat melakukan penelitian. Surat Izin Penelitian.

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perhatian terhadap perkembangan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun

perlu mendapat perhatian baik dari orang tua, maupun guru di sekolah. Sebab, motorik

harus anak merupakan bagian dari indikator atas perkembangan anak secara keseluruhan.

Anak yang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang baik, salah satu tolak

ukurnya adalah peningkatan perkembangan keterampilan motorik halus anak. Oleh karena

itu, pertumbuhan anak secara keseluruhan, sebanding dengan perkembangan keterampilan

motorik halus anak.

Guru harus memberikan perhatian secara khusus tentang perkembangan

keterampilan motorik halus anak, sebab keterampilan motorik halus anak dapat

berkembangan secara baik, bila dilakukan (dibina dan dilatih) secara baik pula. Untuk itu,

perlulah memberikan berbagai cara dan upaya agar keterampilan motorik halus anak,

tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapan. Namun sebaliknya, jika tidak dilatih dan

dibina secara baik, maka perkembangan keterampilan motorik halus anak akan mengalami

hambatan dan gangguan dalam pertumbuhannya. Jika hal ini terjadi, maka keterampilan

motorik anak tidak tumbuh dan berkembangan sesuai dengan harapan sebagaimana yang

kita harapkan.

Dewasa ini, guru kurang memberikan perhatian secara khusus tentang

perkembangan dan pertumbuhan keterampilan morik halus anak, padahal, hal itu sangat

penting. Sebab, tanpa perhatian yang tinggi terhadap perkembangan motorik halus anak,

tentunya pembinaan dan pelatihan yang diberikan tentang keterampilan motorik halus anak

(12)

2

Depdiknas (2004 : 3) mengemukakan bahwa “pada rentang usia lahir sampai enam

tahun, anak mulai peka untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi

yang dimilikinya”. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan

psikis yang siap merespon stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Di mana pada masa

ini merupakan masa untuk menentukan perkembangan dan pertumbuhan anak. Oleh karena

itu dibutuhkan suasana belajar, strategi dan stimulus yang sesuai dengan kebutuhan anak,

agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal.

Ketrampilan motorik halus yang ada pada diri anak merupakan potensi yang harus

digali dan dikembangkan secara terus-menerus sehingga menjadi bermanfaat dalam hidup

dan kehidupannya pada masa yang akan datang. Tanpa digali, dibina dan dikembangkan

secara baik dan menyeluruh, maka tentunya potensi ketrampilan motorik halus yang telah

dibawa oleh anak semenjak lahir, tidak akan tumbuh dan berkembang sebagaimana yang

diharapkan.

Pada usia 5-6 tahun idealnya kemampuan motorik halus anak sudah dapat

menggambar sesuai gagasannya, meniru bentuk, melakukan eksplorasi dengan berbagai

media dan kegiatan, menggunakan alat tulis dengan benar, menggunting sesuai dengan

pola, menempel gambar dengan tepat dan mengekspresikan diri melalui gerakan

mengambar secara detail.

Kenyataan yang terjadi kemampuan motorik halus belum sepenuhnya dimiliki

anak. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor. Berdasarkan hasil pengamatan peneliti

selama ini di TK Budi Setia diketahui bahwa kemampuan motorik halus anak belum

berkembang sebagaimana mestinya. Hal ini dapat dilihat dari belum mampunya anak

menggunakan alat tulis dengan benar, mengunting sesuai dengan pola, menempel gambar

(13)

3

Berdasarkan pengalaman penulis sebagai guru diketahui bahwa ditemukannya anak

yang mencampur warna tidak sesuai dengan warna yang diharapkan, dan ada juga yang

tumpah-tumpah serta berserakan warna yang dilakukan anak. Di samping itu ada juga anak

yang sampai kenak kebaju, celana dan sepatu yang dipakainya. Dalam hal mengunting,

ditemukan hasil guntingan yang tidak rata, malah menjadi koyak kertas yang ia gunting,

dan miring-miring hasilnya.

Ada beberapa faktor penyebab, salah satu penyebabnya adalah guru. Di mana guru

belum memperhatikan secara khusus tentang perkembangan keterampilan motorik halus

anak, mereka cendrung lebih mengutamakan dan fokus pada kegiatan-kegiatan akademik

seperti membaca, menulis dan berhitung (calistung). Sementara, permasalahan peningkatan

keterampilan motorik halus anak kurang mendapat perhatian dalam proses pembelajaran.

Hal ini ditandxai dengan penggunaan Permainan Finger Painting jarang digunakan guru

dalam mengembangkan keterampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun.

Permasalahan lain sehubungan dengan penggunakan Permainan Finger Painting

dalam proses pembelajaran anak di TK Budi Setia adalah kurangnya fasilitas atau alat-alat

yang diperlukan dalam permainan tersebut. Sekolah belum mampu menyediakan sarana

dan prasana yang dibutuhkan dalam penggunaan permainan Finger painting. Akibatnya

Permainan Finger Painting jarang digunakan dalam proses belajar mengajar.

Di samping sarana dan prasarana yang tersedia masih belum memadai, masalah

lainnya adalah kemampuan guru dalam menggunakan Permainan Finger Painting juga,

masih belum mahir. Kemampuan keterampilan yang diperlukan guru dalam penggunaan

Permainan Finger Painting masih terbatas. Jadi, masalah kemampuan guru dalam

menggunakan Permainan Finger Painting masih mengalami persoalan tersendiri dalam

(14)

4

Akibat dari kurangnya sarana dan prasaran serta kemampuan guru dalam

menggunakan Permainan Finger Painting di TK Budi Setia adalah (1) pembinaan

ketrampilan motorik halus anak kurang mendapat perhatian, (2) kertampilan motorik halus

anak belum dapat dimaksimalkan dalam rangka peningkatan kualitas dan prestasi diri, (3)

kemampuan skill terutama dalam memainkan Permainan Finger Painting yang

membuahkan suatu karya nyata belum dapat ditunjukkan sebagai sebuah kreasi dari anak.

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas dan mengingat pentingnya

meningkatkan ketrampilan motorik halus anak pada usia dini, maka penulis akan

melakukan penelitian dalam rangka penggunaan Permainan Finger Painting dalam

meningkatkan ketrampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun. Judul penelitian ini adalah :

“Meningkatkan Ketrampilan Motorik Halus Pada Anak Usia 5-6 Tahun Melalui Permainan

Finger Painting di TK Budi Setia Tahun Ajaran 2014-2015.

1.2. Identifikasi Masalah

Sesuai dengan uraian latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi

identifikasi masalah adalah sebagai berikut :

1. Ketrampilan motorik halus anak usia 5-6 tahun di TK Budi Setia kurang dapat

berkembangan sebagaimana yang diharapkan.

2. Permainan Finger Painting kurang dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien

disebabkan oleh kurang tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan oleh guru

dan anak.

3. Permainan Finger Painting kurang mendapat perhatian guru yang disebabkan oleh

(15)

5

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis mengambil salah satu

identifikasi tersebut menjadi batasan masalah, sehingga penelitian ini fokus pada salah satu

masalah. Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada ketrampilan motorik halus anak belum

berkembang dengan baik sesuai dengan yang diharapkan di TK Budi Setia Tahun Ajaran

2014-2015.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasar uraian pada latar belakang masalah dan batasan masalah di atas, maka

dapat dirumuskan masalah penelitian ini adalah : Apakah dengan penggunaan permainan

Finger Painting dapat peningkatkan Ketrampilan Motorik Halus Pada Anak Usia 5-6

Tahun di TK Budi Setia Tahun Ajaran 2014-2015 ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian adalah : untuk

mengetahui apakah penggunaan permainan Finger Painting dapat meningkatkan

Ketrampilan Motorik Halus Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Budi Setia Tahun Ajaran

2014-2015.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperdalam pengembangan keilmuan

tentang dunia anak usia dini, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan

ketrampilan motorik halus anak dan penggunaan permainan Finger Painting dalam

(16)

6

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut :

a. Bagi guru

Sebagai masukan dalam menggunakan Permainan Finger Painting untuk

meningkatkan ketrampilan motorik halus anak.

b. Bagi peneliti

Bagi peneliti dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman langsung

melakukan permainan Finger Painting untuk meningkatkan ketrampilan

motorik halus anak.

c. Bagi sekolah

Bagi sekolah sebagai acuan dalam meningkatkan ketrampilan motorik

halusnya melalui Permainan Finger Painting.

d. Bagi Peneliti Lain.

Hasil penelitian ini sebagai referensi untuk melakukan penelitian tentang

penggungaan Permainan Finger Painting untuk meningkatkan ketrampilan

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan peneliti selama 2

siklus diperoleh beberapa kesimpulan yaitu :

1. Permainan finger painting adalah kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan

motorik halus anak, karena melalui permainan finger painting anak dapat berfikir,

melatih serta mengasah keterampilan motorik halusnya secara langsung melalui

aktivitas proses cara melakukan permainan finger painting.

2. Permainan finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak di

TK Budi Setia. Hal ini terbukti dari hasil penelitian ini menunjukkan adanya

peningkatan keterampilan motorik halus anak dengan menggunakan finger painting.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian dan simpulan di atas, maka peneliti mengajukan

beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi guru diharapkan dapat menggunakan permainan finger painting untuk

mengembangkan aspek keterampilan motorik halus anak. Untuk itu, lakukan

pengajaran secara efektif dan efisien agar keterampilan motorik halus anak dapat

berkembang sebagaimana yang diharapkan.

2. Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih memberikan perhatian terhadap

pengembangan aspek keterampilan motorik halus anak dan dapat menerapkan dengan

permainan finger painting serta dapat mengikuti pelatihan-pelatihan dalam peroses

(18)

3. Penelitian ini memiliki keterbatasan terutama penggunakan sampel, oleh sebab itu

bagi peneliti lainnya yang ingin meneliti pengembangan keterampilan motorik halus

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Amal Abdussalam Al-Khalili, Mengembangkan Kreativitas Anak, Jakarta, Pustaka Al-Kautsar, 2005

Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta, Bumi Aksara, 2008 Aqib, dkk. Penelitian Tindakan Kelas, Bandung, Rama Wijaya, 2009 Barbara Prasing, The Power Of Learning Styles, Bandung, Kaifa, 2007

Caron B. Goode, Optimizing Your Child`s Talen (Optimalkan Bakat Anak Anda). Jakarta, Bhuana Ilmu Populer, 2005

Dianne Miller Nielsen, Mengelola Kelas Untuk Guru TK, Jakarta, Indeks, 2008 Istarani, Penelitian Tindakan Kelas, Medan, Media Persada, 2011

Listya, Nurwanti. 2010. Anak Pintar Membaca dan Mewarnai. Yogyakarta. Laksana Maimunah Hasan, PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), Jogjakarta, DIVA Pres, 2009 Musbikin, Imam. 2012. Tumbuh Kembang Anak. Jogjakarta: Flash Book.

Mulayasa, Menjadi Guru Profesional (Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan), Bandung, Remaja Rosdakarya, 2007.

MS. Sumatri, 2005. Model Mengembangkan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

Siti Aisyah, 2008. Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka

Sodono, Anggani, 2010, Sumber Belajar dan Alat Permainan Untuk Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta, Grasindo

Sumantri, 2005. Model Pengembangan Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas,Dirjen Dikti.

(20)

Suyatno & Asep Djihad, Bagaimana Menjadi Calon Guru dan Guru Profesional, Yogyakarta, Multi Pressindo, 2013

Yuniarni, Desni. 2010. Metode Pengembangan Anak Usia Dini: Pontianak.

Gambar

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Keterampilan motorik halus Anak Usia 5-6 Tahun  ..................

Referensi

Dokumen terkait

Peneliti menyusun skripsi yang merupakan salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan

Kegiatan yang akan dilakukan meliputi: pengecilan ukuran jerami padi, optimisasi parameter- parameter proses hidrolisa sellulosa menjadi glukosa, Hasil penelitian menunjukkan

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN

Obat antikanker ini memiliki prinsip kerja yg hampir sama dengan obat antimikroba seperti antibiotik, yaitu: apabila obat antimikroba bekerja untuk menghancurkan bakteri yang

Prinsip kerja dari relai tersebut ialah mendeteksi adanya arus lebih yang melebihi nilai setting yang telah ditentukan, baik yang disebabkan oleh adanya gangguan

Alhamdulillah puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat mnyelesaikan skripsi dengan

74  PT. KMI Wire and Cables (d/h GT Kabel Indonesia) Tbk  KBLI  Manufaktur 75  PT. Supreme Cable Manufacturing & Commerce (Sucaco) Tbk  SCCO  Manufaktur.

1 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 2 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk 3 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk 4 ARNA Arwana Citramulia Tbk 5 ALKA Alakasa Industrindo Tbk 6